wah.. (^_^) lalu posisi karma dalam hal ini dimananya??
"Jodoh" itu buah karma. Keadaan sekarang kita ditentukan oleh kamma pada kehidupan yang lampau. Tetapi kita hidup bukan cuma kamma saja.
Entah mau dikasih label apa, "jodoh", "hoki", "buah karma", "nasib", "takdir". Tentunya kita tidak bisa bergantung begitu saja pada buah karma, tetapi bukan juga berkehendak bebas murni, kedua-duanya saling bergantung.
Kita tidak bisa lepas 100% dari buah karma, tetapi tidak juga bergantung 100% pada buah karma.
Kita bisa berkehendak bebas, tetapi apakah kehendak kita bisa lepas dari buah karma?
Kalau kata si asbak, dia bebas married atau tidak -> karena dia punya kondisi untuk memilih. Kalau dia terlahir hemaprodit gimana? Gak segampang itu kan?
Dia bebas berteman dengan siapa saja -> karena dia punya kondisi untuk berteman, tetapi cara berpikir (psyche) dia tetap dipengaruhi oleh keadaan-keadaan sebelumnya. Coba dia ketemu orang yang udah gembel bajingan bau sakit-sakitan nyusahin -> dia masih bebas berteman, tapi karena cara berpikir dia (kondisi-kondisi yang sudah ada), walaupun gak pasti, tapi gw tebak dia mikir2 dulu.
Taruhlah asbak mau berteman dengan siapa saja, belum tentu siapa saja mau berteman dengan asbak kan?