//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kisah Raja Suddhodana  (Read 3173 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Kisah Raja Suddhodana
« on: 24 July 2007, 12:13:45 PM »
Syair 168 dan 169
XIII. (2) Kisah Raja Suddhodana

Ketika Sang Buddha kembali mengunjungi Kapilavatthu untuk pertama kalinya
Beliau tinggal di Vihara Nigrodharama. Di sana Beliau menjelaskan dhamma
kepada sanak saudaranya. Raja Suddhodana berpikir bahwa Buddha Gotama, yang
adalah anaknya sendiri, tidak akan pergi ke tempat lain, tetapi pasti akan
datang di istananya untuk menerima dana makanan pada hari berikutnya; tetapi
ia tidak dengan resmi mengundang Sang Buddha datang untuk menerima dana
makanan. Bagaimanapun, pada hari beriutnya, ia menyediakan dana makanan
untuk dua puluh ribu bhikkhu. Pada pagi hari itu Sang Buddha berjalan untuk
menerima dana makanan bersama dengan rombongan para bhikkhu, seperti
kebiasaan semua Buddha.

Yasodhara, istri Pangeran Siddhattha sebelum Beliau meninggalkan hidup
keduniawian, melihat Sang Buddha berjalan untuk menerima dana makanan dari
jendela istana. Dia memberitahukan ayah mertuanya, Raja Suddhodana, dan sang
raja tergesa-gesa menghampiri Sang Buddha. Raja memberitahukan Sang Buddha
bahwa untuk seorang anggota keluarga kerajaan Khattiya, berkeliling meminta
makanan dari pintu ke pintu adalah memalukan. Kemudian Sang Buddha menjawab
bahwa itu merupakan kebiasaan semua Buddha untuk berkeliling menerima dana
makanan dari rumah ke rumah, dan oleh karena itu adalah benar dan layak bagi
Beliau untuk tetap menjaga tradisi itu.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 168 dan 169 berikut :

Bangun ! Jangan lengah ! Tempuhlah kehidupan benar. Barangsiapa menempuh
kehidupan benar, maka ia akan hidup bahagia di dunia ini maupun di dunia
selanjutnya.

Hendaklah seseorang hidup sesuai dengan Dhamma dan tak menempuh cara-cara
jahat. Barangsiapa hidup sesuai dengan Dhamma, maka ia akan hidup bahagia di
dunia ini maupun di dunia selanjutnya.

Ayah Buddha Gotama mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah
Dhamma itu berakhir

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Kisah Raja Suddhodana
« Reply #1 on: 26 July 2007, 08:44:19 AM »
Quote
Ayah Buddha Gotama mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah
Dhamma itu berakhir

kalo tidak salah, Ayah Buddha Gotama tidak memasuki kehidupan sebagai seorang Samana tp mencapai tingkat kesucian Sotapana dan 7 hari setelah itu beliau meninggal.

apakah benar demikian cerita sejarah itu ?
jika ya, mengapa cuma hidup selama 7 hari setelah mencapai kesuciannya ?
mengapa seseorang yg menjalankan kehidupan sebagai seorang Samana dapat mencapai kesucian tp tetap dapat melanjutkan hidupnya [sampai masa kehidupan ia berakhir] ?