ini kutipan aslinya:
It’s like when you do deity practice you think that whatever arises is the deity, here, whenever you think, “I have cancer,” you think, “I’m experiencing it on behalf of all sentient beings.” Think like that every time. That’s the best thing to do. Each time you think like this you collect limitless skies of merit and get closer and closer to enlightenment. Wow! That’s amazing! In this way your cancer really benefits you. Every time you think that you’re experiencing your cancer for the sake of all sentient beings you collect skies of merit and each time you have this thought you get closer to enlightenment. That’s how your cancer brings you to enlightenment.
kalau menurut saya bukan kita menderita kanker akibat kita menanggung kankernya makhluk lain, namun saat kita menderita kanker kita punya niatan baik untuk mengupayakan agar makhluk lain tidak ada yang harus menderita kanker seperti saya ini, cukup saya saja kalau bisa.
Nah bagaimana supaya bisa makhluk lain tidak kena kanker? tentunya makhluk lain itu harus tercerahkan.
Bagaimana supaya makhluk itu tercerahkan? saya harus mengajari dhamma.
Sedangkan untuk mengajari dhamma, saya sendiri harus tercerahkan dulu baru bisa dengan efektif mengajar.
nah niatan baik ini dalam vajrayana, besar sekali bobot karma baiknya.
ada juga saat seseorang kena kanker, orang itu malah mengutuki musuh atau orang yang dia benci atau iri, "Km sekarang sehat2, lihat aja kalau kena kanker kayak saya, terima karmamu nanti!!"
nah mending mana?
Rinpoche tidak bilang di artikel dengan perenungan ini maka kanker akan sembuh...
ini pendapat saya pribadi lho,