//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - vendelta

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9
106
Studi Sutta/Sutra / Yang Terbebas - kutipan dari Anguttara Nikaya
« on: 03 January 2011, 05:11:21 PM »
Yang Terbebas (Kutipan dari Kitab Anguttara Nikaya);

Puncak jalan Buddhis disebut penghancuran noda (asavakkhya : 181) Noda-noda(asava) merupakan tiga kekotoran pikiran yg paling mula : Nafsu keinginan indera, nafsu keinginan untuk dumadi, dan kegelapan bathin (131 , 4). Tiap tiap pencapaian dari tiga jalan dan buah yang lebih rendah mengikis lapisan noda tertentu. Ketika jalan yg keempat dan terakhir dicapai, kebijaksanaan menembus langsung dan melenyapkan noda-noda pada akarnya yg terdalam di pikiran.
Dengan penembusan ini, siswa itu masuk ke dalam "pembebasan pikiran yang tanpa-noda, pembebasan oleh kebijaksanaan , karena telah  merelialisasikannya bagi diri sendiri melalui pengetahuan langsung".

Seseorang yg telah mencapai hancurnya noda disebut Arahat. Secara harfiah, kata "Arahat" berarti "orang yg berharga". Orang yg pantas menerima penghormatan dan penghargaan dunia.
Arahat merupakan figur ideal di dalam Buddhisme awal, praktisi yg sepenuhnya telah mantap, yang "telah mencapai pantai seberang" dan telah mencapai Nibbanna di dalam kehidupan ini juga (50).
Arahat telah memenuhi latihan berunsur tiga di dalam moralitas, konsentrasi, dan kebijaksanaan.
Sang Buddha mengatakan bahwa orang seperti itu "tidak perlu menambah apa yang telah dilakukan dia lakukan dan tak ada lagi tugas selanjutnya yg harus dilakukan" (130). Dia merupakan asekha, orang yg telah melampaui latihan, yang yg sempurna dalam latihan, yg pikirannya telah murni bagaikan permata (22).

Arahat telah meninggalkan nafsu jasmani, kebencian dan kebodohan bathin, "memotong pada akarnya sehingga tidak lagi bisa muncul di masa depan" (187). Bagi seorang Arahat, semua pengertian mengenai "aku" dan "milikku" telah dilenyapkan. Dengan demikian dia tidak lagi berpikir sehubungan dengan kesombongan berunsur tiga. "aku lebih baik", "aku sama", "aku lebih buruk" (23, 127).
Seperti Sariputta - Siswa utama Sang Buddha - seorang Arahat berdiam "dengan hati yang bagaikan bumi, luas, tinggi dan tanpa batas, tanpa rasa permusuhan dan tanpa niat jahat" (178).
Seperti gunung karang yg tidak dapat digoyahkan oleh badai, demikian pula pikiran Arahat tidak dapat diganggu oleh jajaran objek indera yg berubah, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan (130).

Arahat berdiam di sini dan kini di dalam kedamaian pembebasan yg tak tergoyahkan, dengan tiga api keserakahan, kebencian dan kebodohan bathin yg telah padam. Dia (pria atau wanita) dapat juga memasuki konsentrasi khusus - yg bahkan masih membingungkan bagi para dewa- dimana pikirannya meninggalkan semua fenomena dunia yg tgerkondisi dan secara langsung memahami yg tidak terkondisi yaitu Nibbana (184, 185, 207). Tetapi yg paling penting, dari sudut pandang Ajaran ini, adalah jaminan Arahat bahwa dia memang telah menyelesaikan tugas yg ditentukan oleh Buddha. Arahat mengetahui bahwa dia (pria atau wanita) telah menghentikan lingkaran kelahiran kembali yg tanpa awal, dan bahwa dengan lenyapnya tubuh yg ada sekarang ini tidak akan ada lagi pemunculan dimana pun juga dengan cara apa pun juga.  Apa yg harus dikerjakan telah dikerjakan.
--------
KUTIPAN DARI ANGUTTARA NIKAYA (TENTANG "YANG TERBEBAS - ARAHAT")
Silahkan meng-copy dan paste ketempat lain bila kamu merasa bahwa kutipan diatas berguna dan bermanfaat bagi dirimu dan orang lain

107
Terimakasih kepada jawaban bantuan dari Kainyan_kutho,
Jawaban yang sangat excellent, yg sulit saya dapat pikirkan selama ini utk cara efektif menaklukkan dan menguasai diri sendiri.
Jawaban tersebut telah membantu saya dalam hal teknik penguasaan diri,
dan Juga sama saudara Reynoism, yg mengingatkan saya akan penyadaran / kondisi sadar akan suatu kekurangan.

Dalam Meditasi (saya hindari karena baru pertama meditasi, muncul sosok cobra sebagai jati diri saya dan muncul rupang ganesha yg berusaha menundukkan Cobra ganas, sungguh suatu ketakutan seperti yg dialami para sesepuh meditator saat memasuki Jhana ke Lima, dimana otak mereka dilepas untuk menari sesuka hati tanpa suatu kendali),
Makanya dari itu saya minta saudara saudari sedhamma untuk membantu memecahkan masalah saya dalam hal pengendalian diri / self control tanpa meditasi;

Kesimpulan yg bisa saya tarik dari bantuan jawaban tersebut diatas mungkin kira kira demikian (untuk saya praktekkan).
Selain dari kondisi Sadar akan bahaya dari losing control, juga diperlukan suatu usaha/tekad dalam melatih diri dalam setiap menghadapi kondisi yg berbahaya yg hampir hilang kendali serta menanamkan pengertian dan sadar akan bahaya yg mengancam dari kondisi luar kendali,
dan latihan latihan harus kita jalankan dengan suatu tekad/usaha setiap saat dlm masalah kondisi demikian
-----------
Sewaktu menjalankan latihan latihan dalam menghadapi kondisi yg harus kita kuasai diri kita sendiri, saya baru mendapatkan ide berikut :

1. khusus Anger/Amarah : lebih bagus kalau ditambahkan nilai nilai berikut : melatih kesabaran (slow down in timie value) dan Cooling Down dalam menghadapi kondisi yg menjengkelkan, dan menanamkan pengertian bahwasanya kalau kita berikan jawaban/balasan dalam bentuk amarah, berarti kita telah salah mempraktekkan buddha dhamma, karena dari tindakan tersebut hanya menguntungkan diri kita sendiri dan memberikan dampak merugikan bagi pihak lawan kita, (satu pihak beruntung, dan pihak lain defisit : adalah bukan suatu tindakan yg bisa dianggap baik/bijaksana dan berguna menurut ajaran Buddha dhamma, dan tindakan tersebut harus secepatnya dihentikan karena membeikan dampak buruk bagi salah satu pihak ;
LIHAT SUTTA DIMANA SANG GURU AGUNG BUDDHA MEMBERIKAN WEJANGAN DHAMMA KEPADA ANAKNYA RAHULA YG BARU BERUMUR 7 TAHUN, ARAHAT 7 TAHUN, WEJANGAN DHAMMA BAGAIMANA KITA HARUS BERTINDAK SELAKU MANUSIA DAN SEKALIAN MEMBERIKAN PELAJARAN ANATTA KEPADA RAHULA)

2. khusus Sex desire/temptation : lebih bagus ditanamkan pengertian demikian, kalau diri kita sendiri tidak menolong diri sendiri dalam menghadapi masalah bahaya Sex Desire/Temptation, maka siapa lagi yg bisa menolong kita ataupun siapa yg mau menolong orang lain yg diri sendirnya tidak mau membantu dan menolong diri sendiri, karena hal ini akan mengakibatkan kesia-sia an dan buang buang waktu saja dan usaha dari orang yg memberikan bantuan.,
Serta dalam setiap menghadapi kondisi bahaya Sex Desire/Temptation, haruslah bertindak cepat sebelum segala sesuatu terlambat atau menjadi fatal.

3. Suatu Hasrat yg berupa Tanha : haruslah ditanamkan pengertian berikut : Tidaklah baik memaksakan sesuatu yg belum waktunya untuk menjadi hak kepemilikan kita, begitu juga dalam hal memaksakan kehendak kita kepada orang lain yg bukan materi, bukanlah suatu tindakan bijaksana, Maka dari itu jangan paksakan kemampuan kita untuk memiliki suatu materi ataupun kehendak, karena nilai dari unsur paksaan itu sendiri tidak baik untuk dipraktekkan.

Demikianlah opini saya dalam melengkapi jawaban bantuan dari saudara saudari sedhamma dalam memberikan bantuan untuk saya lengkapi sendiri dan bisa kita praktekkan bersama.
Terimakasih kepada Saudara saudari sedhamma diatas yg telah memberikan opini yg berharga utkkita semua.
Salam Sedhamma buat kita kita semua.
Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta,
Sadhu, Sadhu, Sadhu.

108
Mahayana / Re: PILIH MANA AMITABHA BUDDHA ATAU BHAISAJAGURU BUDDHA?
« on: 01 January 2011, 10:14:50 AM »
Kalo gue mah, setelah habis dipikir pikir saat sekarang ini, demikianlah keputusan saya :
ndak kedua duanya,
saya lebih memilih tinggal dibumi dan menemani manusia bumi dan hitung hitung membantu para kakek guru buddha dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada umat manusia untuk mencapai surganya Nibbana yg layak mereka tempati.
 ^:)^
 _/\_

109
Theravada / Re: 227 patimokkha sikkhapada
« on: 31 December 2010, 01:21:42 PM »
Hai, Adhithanna,

Saya tertarik dgn posting anda mengenai peraturan kebhikkuan,
Bolehkan saya copy dan paste hasil postingan anda dan saya simpan dan saya upload ke website saya, mana tau saya perlu resources online di internet ketika saya berada abroad. Ofcourse akan saya cantumkan Nama member anda dan website dhammacitta.org.
Mohon Penjelasannya.

110
Lingkungan / Re: Penjual es krim dan anak kecil
« on: 31 December 2010, 12:15:56 AM »
 _/\_
Kalau menurut saya sih beda lagi,
Itu menunjukkan rasa sayang dan cinta kasih dari si bocah dan menghargai pelayanan dari si pramusaji.
Sehingga begitu mendapatkan kenyataan tersebut si pramusaji langsung merasa trenyuh dan terharu akan nilai nilai dari si bocah dalam menghargai suatu pelayanan dan so pasti rasa trenyuh dan terharu dari si pramusaji bisa muncul karena ada nilai sayang dan cinta kasih kepada anak kecil walaupun terkadang si pramusaji kecapekan dan sebel menanti untuk melayani sibocah dan pelanggan lainnya karena kewajiban dan tugas tugasnya yg menumpuk.
Coba kamu bayangkan perasaan yg timbul dari pramusaji yang penuh mencintai anak kecil dgn pramusaji yang tidak mementingkan nilai nilai kasih sayang sama anak kecil? apakah masih ada perasaan trenyuh dan terharu dari pramusaji yg tanpa nilai kasih sayang??????
Wes sewes..................

111
Lingkungan / Re: Sudah tepatkah keberadaan Anda sekarang???
« on: 31 December 2010, 12:06:49 AM »
 _/\_
Namo Buddhaya,

Sedangkan menurut diri saya adalah sebagai berikut :
Bukan Lingkungan kita yang mencerminkan Harga kita.,
Dan bukan Lingkungan yg berbicara mengenai relationship,
Tapi dari kesemua itu, sebenarnya diri kitalah sendiri yg mencerminkan Mutu kita sendiri walaupun lingkungan kita baik, toh kalau kita bukan orang baik, apakah masih tetap mencerminkan Mutu diri kita., Hanya Masalahnya Lingkungan kita itu hanya merupakan sarana pendukung dan merupakan nilai tambah bagi Mutu kita.
Begitu juga saya kira dengan Lingkungan yg berbicara mengenai relationship.
Oleh dikarenakan Mutu kitalah yg menyebabkan relationship kita menanjak, sedangkan ini merupakan suatu Faktor Kondisi yg menentukan nilai dan harga dari suatu produk yang baik.
Seperti misalnya cocal cola, dikarenakan mutu coca cola itu bermutu baik, maka dikarenakan Lingkungannya yg memungkinkan dan faktor keberuntungan coca cola itu, sehingga Harga dan Nilai Coca cola itu bisa dinilai dgn melambung tinggi dari yg semestinya, Coba saja kalau coca cola itu sudah diketahui hanyalah seperti Aqua, apakah mungkin harga nya demikian melambung walaupun Lingkungannya memungkinkan dan memberikan Nilai Tambah?????
Nah, Jadi Terpulang kepada Saudara Saudari Sedhamma, bagaimana kita memandang suatu gejala fenomena tersebut.

112
Lingkungan / Re: serangan arteleri oleh korea utara ke korea selatan
« on: 30 December 2010, 11:51:02 PM »
Wah kalau gue sih,
Kalau sampai terjadi peringatan akan perang korea,
Gue mendingan kumpul kumpul duit dan lari dari Indonesia ke Atlantic Utara,
Bisa gue bilang dari sono nya (kutub utara lautan Es) : It 's cool here lae.

113
Lingkungan / Re: Yaman Salahkan Gadis Berbikini
« on: 30 December 2010, 11:41:58 PM »
Wah after Liat photo Gadis gadis Cheerleadernya,
Saya cetuju deh pendapat Yamen, komentarnya masuk akal, waktu pertandingan gangguan konsentrasi pemainnya acik liatin tuh cewek saja, so pasti ngiler dong..............., gue aja bisa ngiler.........
Makanya, suruh deh itu pemain pemain handal Yaman utk latihan konsentrasi dan latihan utk jauh dari godaan, supaya permainan pemain Yaman bisa mantap.
Emangnya ada aturan permainan yg melarang pemain pemain Yamen untuk mengelirik Cewek Cewek Comel dan menarik Hati ? Mungkin mereka harus pikir pikir lain kali, kalau cari cewek atau bini, lebih baik ngelirik cewek cewek dari Cina.
Ha.... ha... ha....... :))
Semoga Semua Mahkluk Berbahagia
 _/\_

114
Game / Re: di Antara 2 pilihan
« on: 30 December 2010, 11:26:37 PM »
Ndak kedua duanya.

Ulangi atau Tidak?

115
Kafe Jongkok / Re: Bagaimana cara yg efektif menegur mereka (pacar, dst)
« on: 30 December 2010, 11:13:32 PM »
1. Bila anda bos     : omset penjualannya yg kian mengecil
2. Bila anda isteri   : suami yg pendapatannya tidak bertambah, tetapi biaya pengeluaran keluarga bertambah
3. Bila anda suami : masakan isteri, kerapian/kebersihan rumah yg kurang baik
4. Bila anda ortu    : anak yg tidak menurut, malas belajar.
5. Bila anda guru    : murid yg tidak berminat sekolah (hampir tidak pernah bawa alat tulis)
6. Bila anda cewek  : cowoknya suka janji gak tepat (terlambat), dll

---------------
1. Bila saya sebagai seorang Bos nya dari akibat omzet penjualan yg kian mengecil.
----
Akan saya dekati sang menejer dan sapain dgn ramah, dan adakan pendekatan dengan sang sales manajer, dan mencoba menggali sebab sebab kegagalan dalam penjualan yg merosot dan cari tahu penyebab masalah, dan berikan solusi yg jitu atas dasar hasil diskusi bersama, dan juga pancing mood nya sang menejer penjualan agar bisa meningkatkan penjualan dan tanamkan suatu kebanggaan prestige feeling sebagai seorang menejer kawakan yg bisa dibanggakan dan bisa diandalkan.

2. Bila saya seorang istri dari Suami yg pendapatannya tidak bertambah, tetapi biaya pengeluaran keluarga bertambah
-----
Sebagai seorang istri tentunya saya ini sayang sama suami saya walaupun pendapatannya rendah dan dari kalangan kelas bawah, inikan prinsip saya dan realita yg harus saya hadapi sebelum saya bersedia kawin dengan suami saya sendiri. dan sudah seharusnya sebagai seorang istri harus tabah dalam menghadapi realita hidup kami dan tetap menyayangi suami saya, walaupun sedang dalam menghadapi masalah keuangan. Dan tetap tabah sebagai seorang umat agama tertentu dan tetap tampil sebagai seorang istri yang baik dalam menjalani hidup yg penuh cobaan, selain itu rajin berbuat baik dan bersembahyang meminta kekuatan mental dan tetap percaya bahwa Tuhan kita tak akan meninggalkan umatnya yang baik dan setia, serta percaya suatu saat nanti akan ada rejeki yang datang menghampiri walaupun rejeki tersebut tidaklah banyak.
Selain itu Usaha sebagai seorang manusia (istri) adalah diperlukan dalam menanggulangi masalah yg dihapadi bersama,
Cara peneguran saya terhadap suami yg pendapatannya tidak bertambah, walaupun kebutuhan sehari-hari kian mahal saja adalah sebagai berikut :
saya akan pilih waktu yg tepat dan kondisi tempat yang tepat untuk membicarakan dengan suami saya mengenai kendala yg sedang kami hadapi,
Pada saat malam hari dan pada kondisi anak-anak sudah tidur,
Atau pada saat kondisi sedang dalam kamar tidur berdua tanpa ada anak-anak yg menggangu pembicaraan kami.
ISTRI : Kang, "bagaimana kondisi kerja akang ditempat kerja ataupun usaha jualannya sekarang ini?"
SUAMI : Alah Jeng, yah begitulah kondisi akang usaha akang seperti biasanya, kayak ngak tau aja kamu ini.
ISTRI : Kang, bagaimana menurut pendapat akang, kalau kita agak sedikit hemat dalam pengeluaran kebutuhan hidup kita, misalnya uang belanja sayur mayur utk kebutuhan sehari-hari dan lauk pauk, kita sedikit hemat dan memotong pembiayaan untuk beberapa bulan ini, dan hasil penghematan bulan bulan dalam setahun ini kita bisa simpan uangnya dan bisa kita pakai untuk tambahan modal untuk usaha kita, supaya kita bisa memenuhi kebutuhan hidup yg standard?
SUAMI : Yah Ampun, ternyata kamu ini istriku yg cukup bijak dan tau bagaimana caranya membantu akang mu ini sebagai seorang suami,
Tak percuma saya begitu banyak menggunakan waktuku dalam mengejarmu dan memacari kamu hingga daku berhasil mengawinimu.
Ternyata Suamimu ini seorang yg beruntung bisa punya istri bijak seperti kamu ini.
ISTRI : ah, akang ini mulai genit dgn segala rayuan gombalnya, kayak sewaktu pacaran kita dulu.
Jadi, pada prinsipnya akang sudah setuju dengan biaya sayur mayur sehari hari kita, dikurangi pengeluarannya dan hasil penghematannya ditabung utk usaha modal. Jadi Akang ndak marah kan, kalau mulai besok nanti lauk pauk dan sayur mayur makanan kita sehari hari hanyalah ala kadarnya saja, Yang penting kan ada nasi yg bisa mengenyangkan perut kita ini.
SUAMI : Ndak lah jeng, malahan akang merasa beruntung bisa punya istri kayak kamu ini. Akang makin sayang deh sama kamunya Jeng.
ISTRI : Loh, loh, wong edan, baru segitu saja, rayuan gombalnya sudah mulai meluncur deras.
SUAMI : m...mah, (Sweet Kissing for His Honey).

3. Bila saya seorang suami dan menghadapi masalah kerapian/kebersihan yang kurang baik,
-------
Pada Suatu hari libur, misalnya pada hari minggu pagi,
akan saya kecup kening istriku yg manis sambil memberikan sapaan selamat pagi yg indah kepada istriku tersayang. Akan kutanamkan perasaan rasa sayang saya sebagai seorang suami kepada seorang istri tercinta. Sebelum saya memberikan teguran kepada istriku, akan kuusahakan menumbuhkan keyakinan bahwa sebagai seorang suami memang betul betul mencintai istriku dalam kondisi yg bagaimanapun jelek dan penampilannya.
Usahaku dalam memberikan teguran ini, tentunya membutuhkan waktu berminggu-minggu pendekatan kepada sang istri, seraya menanamkan perasaan sayang dan cinta serta bisa meyakinkan sang istri akan cinta dan rasa sayang dari diriku sebagai seorang suami,
Tentunya untuk menanamkan rasa sayang dan keyakinan akan cinta dan kasih sayang seorang suami terhadap sang istri membutuhkan waktu yang panjang, bisa berminggu minggu dan berbulan bulan.
Setelah keyakinan akan rasa cinta dan sayang terhadap dirinya dari sang suami tercinta, barulah aksi peneguran kita luncurkan.
Di Minggu pagi ini, berikut adalah pendekatan dan peneguran saya sebagai seorang suami.
SUAMI : Jeng, Pagi ini rasanya Minggu pagi yang ceria, Akang hari ini bangun pagi terasa lebih segar dari biasanya.
ISTRI ; Kang, Akang ini aneh, emangnya pagi ini ada bedanya dengan Minggu pagi yg sebelumnya?
SUAMI : Iya Jeng, Minggu pagi ini terasa lebih menarik, cuman.;.................
ISTRI : Cuman apa?
SUAMI : Cuman ada beberapa yang kurang sempurna.
ISTRI : kurang sempurnanya bagaimana? kenapa pakai pletat pletot segala?
SUAMI : Kamu khan tau Jeng, Selama ini Akang Capek pergi kerja seharian dikantor dan pulang lesu pada sore ataupun malam hari,
Akang kepingin lah melihat rumah kita ini bersih dan rapi dan segalanya beres beres sewaktu Akang pulang kerja dari kantoran.
Apa Jeng, bisa memberikan rasa nyaman dan rasa bersih akan rumah kita ini sewaktu Akang pulang kerja nanti sore malam hari ini?
ISTRI : Okelah kang, kalau memang itu permintaan dari Akang tersayang, Akan Jeng rapikan dan bersihkan rumah kita ini sebelum Akang nanti pulang kerja kantoran.
---------------------------------------
Nah, Pada Saat ini saya hanya bisa berikan 3 Teguran dan sedangkan yang 3 lagi adalah : "Selanjutnya terserah anda".

116
Saudari Dewi,
Menurut pendapat saya, kamu tidaklah etis dan bijak dengan berpindah agama, apalagi kondisi tersebut tidaklah memungkinkan,
Menurut saya agama buddha itu adalah agama perbuatan, segala ajaranNya adalah untuk kita praktekkan dalam kehidupan sehari hari,
Jadi Ajaran Agama Buddha tidaklah merupakan suatu pantangan bagi penganut agama lain untuk mempelajari dan belajar Buddha Dhamma,
Kamu bisa tetap merupakan penganut agama kamu yg aslinya, sementara itu kamu bisa sambil mendalami dan mempraktekkan apa yg sudah kamu pelajari dalam Buddha Dhamma didalam kehidupan sehari hari, Setiap orang bebas utk memperlajari ajaran agama buddha walaupun bukan buddhist sekalipun.
Tidak musti orang baik yg mempunyai hak untuk mempelajari ajaran agama buddha, Walau sekalipun orang tersebut merupakan orang berdosa yang bakal merupakan penghuni neraka, (Maaf !, Dalam ajaran Buddhisme, Umat Buddha tidak mengenal pengertian Dosa dan Pahala, Mungkin Sinonim yg mirip dgn hal tersebut dalam ajaran Buddhisme adalah Hukum Karma / Karma Reply (Baik itu Karma Baik maupun Karma Buruk), Agama Buddha mengenail istilah Dosa (bahasa Pali/Sanskerta dari India) tapi istilah dosa disini adalah kebencian/kedengkian (Dikategorikan dalam kelompok 3 akar kejahatan yakni : Lobha/keserakahan, Dosa/Kebencian, Moha/Kebodohan (bodoh dalam nilai nilai kebenaran) , seperti halnya Pembunuh sadis (Dalam kitab Suci Tipitaka, Pembunuh Sadis tsb adalah Angulimala yg kemudian menjadi orang Suci Arahat), mempunyai hak untuk mempelajari dan mendalami ajaran agama Buddha.
Jadi Saudari Dewi, tetaplah tenang dan bebaskanlah diri anda dari rasa khawatir untuk mempelajari ajaran ajaran yg telah dibabarkan oleh Sang Guru Buddha Sakyamuni, Walau sekalipun anda itu penganut Islam maupun Atheis.
Tetaplah kunjungi forum Dhammacitta.org untuk bahan kamu mempelajari dan kamu praktekkan dalam kehidupan kamu sehari hari.
Selamat mempelajari Buddha Dhamma.

117
Terimakasih atas Replik dari saudara Raynoism ;
atas pendapat mengenai kehidupan seperti angin yg lalu,
akan saya tambahkan dan ralat atas motto yang ada di profile.
Many thanks for your reply.
May God Bless Us.

118
Buddhistzone.com  - Sesepuh ke lima, Hongren  meminta semua muridnya untuk menuliskan pengalaman Dharma masing-masing. Tulisan terbaik akan berhak menjadi pewarisnya. Semua murid berpendapat bahwa sebagai murid tertua, pastilah Shenciu  yang akan mewarisinya.

Di sebuah tembok Shenciu menulis,

"Tubuh adalah pohon Bodhi
Pikiran adalah tempat cermin bersih berkilau.
Usaplah setiap hari dengan penuh perhatian, tanpa henti,
agar tetap bersih dari debu duniawi"

Semua murid terpesona dengan gatha ini. Namun setelah membacanya, Sesepuh Hongren mengatakan bahwa gatha ini belum mencerminkan pencerahan.

Huineng adalah seorang murid yang berasal dari keluarga miskin dan buta huruf. Ia tinggal di vihara dengan tugas sebagai tukang giling gandum di dapur, karena ia yang buta huruf dianggap bodoh. Huineng meminta seorang temannya untuk membantunya menulis sementara ia mendiktekan:

"Pada hakikatnya tidak ada pohon pencerahan.
Tidak juga ada cermin bersih kemilau dan tempat berdirinya.
Karena sejak semula semuanya kosong,
di mana pula debu bisa melekat?"

Murid-murid yang berada di sana tercengang. Sesepuh Hongren sadar bahwa Huineng-lah yang kelak akan meneruskan garis kepemimpinan. Namun khawatir bahwa hal ini dapat menimbulkan rasa iri dan benci di antara murid, Hongren pun berkata, "Ini juga belum mencerminkan keinsafan sejati, Hapus!!"

Murid-murid pun bubar. Huineng meneruskan kerjanya di dapur. Dengan diam-diam Hongren masuk ke dapur dan tanpa sepatah kata pun, memukul kuali tiga kali.

Malam itu Huineng datang menghadap Hongren tepat jam 3 pagi. Jubah dan patta tanda kepemimpinan pun diwariskan oleh Hongren kepada Huineng.

NAH, SAUDARA SAUDARI SEDHAMMA, DISINI SAYA MENGUNDANG ANDA UNTUK POSTING GATRA DARI ANDA MASING MASING, BAGAIMANA TANGGAPAN ANDA MENGENAI HAL HAL YG BERKAITAN DGN PENCERAHAN;
SELAMAT MEMPELAJARI BUDDHA DHAMMA.

119
Hi Teman teman,
Tahukan kalian bagaimana cara yg efektif untuk meningkatkan penguasaan diri / self control bila kita menghadapi suatu masalah atau problema (tanpa memasuki Meditasi)?
misalnya masalah yg kita hadapi itu suatu amarah (anger), ataupun suatu godaan (sex desire), ataupun hasrat yg merupakan suatu Tanha. ^:)^ :'(
Saya kira ketiga contoh diatas murupakan masalah penting dalam hal penguasaan diri.
Mohon kiranya input dari saudara saudari sedhamma di lingkungan dhammacitaa.org.
Terimakasih.

120
Diskusi Umum / Re: Our Future Buddha is Lord Rama - Hindu God
« on: 28 December 2010, 11:53:32 PM »
SEDANGKAN MENURUT BUKU BUDDHIS ATAU KITAB SUCI YG PERNAH SAYA BACA ADALAH DEMIKIAN,
SANG BUDDHA GAUTAMA MEMBERIKAN PETUNJUKNYA MENGENAI BUDDHA MENDATANG:
BUDDHA MENDATANG AKAN MUNCUL DIDUNIA INI BILA AJARAN BUDDHISME SUDAH TIDAK LAGI DIKENAL DIDUNIA INI, DAN AJARAN YG AKAN DIAJARKAN OLEH BUDDHA MENDATANG ADALAH AKAN SAMA PERSIS YG TELAH DIAJARKAN OLEH SANG BUDDHA, DAN MENURUT BELIAU  BUDDHA MENDATANG ADALAH BUKAN BERASAL DARI HASIL REINKARNASI DARI BUDDHA YG TELAH ADA TERDAHULU, BUDDHA MENDATANG ADALAH SEORANG MANUSIA YG AKAN MENCAPAI PENCERAHAN DAN MEMBABARKAN DHAMMA DIDUNIA.
JADI KALAU KITA MAU MENUNGGU KEHADIRAN SEORANG BUDDHA HIDUP DAN HADIR DITENGAH TENGAH KITA, MAKA HARAP HARAPLAH BERSABAR MENUNGGU HINGGA AJARAN SANG BUDDHA HILANG DALAM PEREDARAN DIBUMI DAN BUDDHA MENDATANG BARU AKAN MUNCUL DIDUNIA INI DAN MENGAJARKAN BUDDHA DHARMA SEPERTI YG DIAJARKAN BELIAU.
JADI SABAR SABARLAH KITA  MENUNGGU HINGGA BONGKOK DAN PENYOK BARU PUNYA KESEMPATAN JUMPA GURU BUDDHA YG BARU.
HA.... HA.... HA.....

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9