" Kebahagiaan terbesar dalam hidup adalah RASA PASTI bahwa kita
DICINTAI... " -Victor Hugo-
Ini ada cerita bagus yang sering mencerminkan tingkah laku kita
sehari-hari. Sebelum kita berkenalan dengan orang, seringkali kita
sudah
bertanya-tanya seperti apa, bagaimana orangnya, baik tdk, cakep/cantik
tdk, asyik tdk. Scr tdk langsung, cara kita "screening" sesama
mencerminkan bhw kita belum menerima orang apa adanya, atau
conditional. Padahal, kita bisa mengubah cara pandang kita kpd orang
lain dengan cara mengenalnya lebih dekat tanpa terburu2 menilainya.
SIKAP MENERIMA.
Dalam hati setiap orang ada kebutuhan untuk merasa dicintai tanpa
harus
diperiksa dahulu apakah ia pantas menerimanya. ~ Maurice Wagner
Joe agak pemalu ketika masih remaja, dan bahkan ketika sudah duduk di
perguruan tinggi, ia juga tidak memiliki keberanian untuk mengajak
kencan seorang gadis. Pada suatu malam, Jake yang tinggal di kamar
lain
di asrama yang sama memberinya tawaran yang tak dapat ditolaknya,
tawaran untuk memperkenalkannya dengan seorang gadis, teman pacar
Jake,
yang kebetulan sedang berkunjung untuk liburan akhir pekan. "Tidak,
terima kasih," sahut Joe. "Aku tidak mau kencan buta. "Jangan
khawatir dengan gadis ini," kata Jake meyakinkan Joe. "Julie gadis
istimewa, dan percayalah ia cantik. "Tidak," ulang Joe. "Ini bukan
situasi yang mungkin gagal. Aku bahkan memberimu jalan keluar,"papar
Jake. "Bagaimana?" tanya Joe. "Waktu kita menjemput ke asrama mereka,
tunggulah sampai ia keluar dari pintu, lalu periksalah sendiri. Bila
kamu memang menyukainya, maka baguslah,kita akan menikmati malam yang
menyenangkan. Tapi kalau menurutmu ia jelek,berpura-puralah terkena
serangan asma. Cukup dengan 'Aaahhggggg !' lalu kau pegang
tenggorokanmu seolah-olah sulit bernapas. Apabila ia bertanya, 'Ada
apa
?' katakan saja 'Asmaku kambuh.' Jadi kencan itu kita batalkan.
Begitu
saja. Tidak usah ragu. Tidak akan ada masalah. Joe ragu-ragu. Akan
tetapi ia setuju untuk mencobanya. Apa ruginya?.
Ketika mereka tiba di pintu asrama mereka, Joe mengetuk pintu, maka
keluarlah gadis itu. Joe mengamatinya dan tidak dapat mempercayai
matanya.Ia cantik sekali.
Betapa beruntungnya dia ? Ia hampir tidak tahu harus berkata apa.
Gadis
itu juga mengamati Joe dan tiba-tiba, "Aaahhggggg "Tampaknya tidak
hanya
mereka yang telah menyiapkan rencana darurat.
Kebanyakan kita, entah kapan, pernah ditolak oleh seseorang karena
kita
tidak cukup cerdas, tidak cukup jangkung, tidak cukup gagah, tidak
cukup tampa n, tidak cukup cantik, dan sebagainya ...
Betapa beratnya ketika kita ditolak. Apabila kita menerima seseorang
tanpa syarat, kita memberi mereka kebebasan untuk berada di luar diri
mereka sendiri. Penerimaan yang tulus memungkinkan kita melihat nilai
sesungguhnya seorang manusia.
Seorang wanita muda yang pernah bertunangan dengan Mozart, sebelum ia
meraih ketenaran, seharusnya hidup senang, andaikata ia mau menerima
Mozart tanpa syarat. Namun karena terkesan oleh pria lain yang lebih
tampan,ia menjadi tidak suka kepada musisi ini hanya karena ia
pendek.
Wanita itu akhirnya memutuskan pertunangan mereka untuk pindah ke
pelukan orang yang jangkung dan menarik.Ketika dunia mulai mengakui
Mozart atas prestasinya yang luar biasa dalam bidang musik, wanita
tersebut menyesal dengan keputusannya dahulu. "Aku tidak menyangka
bahwa
ia sejenius itu. Yang kulihat hanyala h bahwa ia pendek."
Sikap menerima mengkomunikasikan cinta dan nilai dan memberi orang
percaya diri untuk menjadi seperti apa adanya. Sikap menerima juga
memungkinkan mereka menjadi siapapun mereka sampai mereka menjadi
apapun semampu mereka.
Jika kita mencoba memaksa orang agar mereka menjadi seperti yang kita
inginkan, kecenderungan mereka untuk mempertahankan diri, keras
kepala,
dan sakit hati muncul. Namun, apabila Anda memberi mereka peluang
untuk
menolak perubahan itu,berarti Anda juga memberi mereka kebebasan
untuk
berubah.
Berhentilah menerima orang berdasarkan apa yang dapat, harus, atau
akan
terjadi pada mereka andaikata mereka mendengarkan Anda. Kita akan
terus
memandang seseorang melalui kacamata keharusan, kepantasan, tuntutan
dan prasangka sampai kita menerima orang lain tanpa syarat.
Eugene Kennedy pernah berkata, "Ketika seseorang menghargai k ita apa
adanya, ia mempertegas keberadaan kita."