Masih menyelesaikan masalah penggunaan gelar Living Buddha. Benar sekali apa nyang Abang Upasaka bilang, karena Guru LSY adalah orang Tionghua (Taiwan) tidak salah penggunaan istilah huofo itu. Bergeser apa tidak, di dalam Guru Pancasika dan teks2 Tantra lainnya: Guru hendaknya dipadang sebagai Buddha atau deity itu sendiri. Sebagai contoh saat menerima inisiasi Medicine Master Buddha (Bhaisajyaguru = Yaoshifo) ente harus memandang Guru yang bersangkutan adalah Medicine Master Buddha sendiri. Prinsip ini tidak bertentangan dengan ajaran Tantra, jadi owe sendiri tidak menganggap gelar Living Buddha itu salah.
Guru kami mau menggunakan istilah atau gelar Living Buddha, sebagaimana halnya lama-lama lain nyang menggunakan gelar Rinpoche.
OK, bagi saya sendiri sudah
clear tentang mengapa LSY mendapat gelar "Living Buddha". Sebab istilah gelar itu diterjemahkan dari istilah "huo fo" (Bahasa Mandarin). Tetapi saya tetap melihat bahwa mengusung gelar "Living Buddha" di depan publik itu seperti
marketing tools. Seharusnya jika LSY menggunakan gelar "Rinpoche" pun bisa.
Saya pikir semua umat Buddha tahu apa itu artinya "Buddha". "Buddha" adalah orang yang tersadarkan (tercerahkan). Jika menggunakan gelar "Living Buddha", itu seolah menandakan LSY adalah seseorang yang sudah tercerahkan (Buddha) dan hidup pada masa kini. Atau apakah LSY diklaim memang sudah mencapai Anuttara Samyaksambodhi?
Owe tahu guru owe tidak salah apalagi menyimpang karena owe nyang sebelumnya murid Tantra aliran lain sudah meneliti bahwa tidak ada hal yang menyimpang di sini. Joejornya, owe dulu juga pembenci LSY sama kayak kalian2. Tetapi setelah meneliti dengan baik - dengan hati terbuka dan kepala dingin. Pandangan owe berubah. Ternyata guru aye itu justru sering mendasari ajarannya dari Sutra2 Buddhis.
Saya masih awam seputar Tantrayana Buddhisme. Tapi sampai saat ini saya melihat ajaran TBSN belum ada yang menyimpang dari Tantrayana Buddhisme. Yang lebih sering dikomplain oleh banyak orang (khususnya umat Buddha dari Mahayana-Tantrayana) adalah sisi personalitas dari LSY; bukan ajarannya. Seumpamanya ada ajarannya yang "kontroversial" di kacamata Mahayana-Tantrayana Buddhisme, itu pun masih bisa dijelaskan sesuai dengan koridor Tantrayana Buddhisme.
Namun jika kita memandang ajaran TBSN dari kacamata Theravada, kesimpulannya adalah satu: "pandangan keliru". Karena itu, seperti yang dikatakan Bro Kainyn_Kutho di halaman sebelumnya: "kembali lagi kepada kecocokan masing-masing". Kalau saya memandang bahwa
"agama dan kepercayaan adalah hasil kepantasan dari cara berpikir masing-masing pribadi".
Nyang membuat aye kagum, ternyata Padmakumara itu BOEKAN produk LSY. Kalo ente menelaah gua batu di Dunhuang, ternyata ADA gambar2 Padmakumara dan mudranya pun SAMA dengan Padmakumara yang diajarkan LSY. Bagaimana Guru aye bisa tahu tentang keberadaan Padmakumara? Padahal di orang miskin dari Taiwan? Aslinya Die orang kr****n lagi.
Tidak ada yang aneh dari pengetahuan LSY ini. Kalau Anda memelajari kisah biografi Nabi Muhammad, Anda harusnya lebih salut kepadanya.