Buat saya, semua member disini adalah kalyana-mitta saya. Teman seperjalanan dalam Dhamma yang saling belajar dan mengingatkan.
Thanks Guru postingannya
iya sih, saya ngrasa seperti itu juga, terasa banget atmosfer baiknya disini
Teman2 di sitting group (yg saya ikuti sekarang) juga seperti teman2 seperjalanan yang sama2 sedang berjuang untuk lepas dari dukkha
kalo berdiskusi dengan teman2 yang seperti ini, punya minat dan kecenderungan yang mirip2, rasanya nyaman dan mendorong semangat kita untuk belajar lebih tekun, entah teori, entah prakteknya, pokoknya masing2 seolah tau kapan harus mengingatkan dan menghargai. Sikap yang rendah hati dan punya simpati.
Andaikan nih, seorang teman baik kita, yang kita anggap kalyanamitta dan yang selama ini kita kenal baik perilakunya, baik pula sopan santunnya, juga menekuni dan menghargai Dhamma sebagai pedoman hidupnya, lalu berubah... menjadi pelupa, tidak lagi tekun mencari dan memperdalam Dhamma.. dia malah terbawa arus yg membuatnya (sikap dan prilakunya) makin jauh dari Dhamma, bagaimana cara mengingatkannya? karena semakin sulit berkomunikasi dengannya, semakin jarang bertemu. Terus terang, hanya sekali aja saya mengingatkannya untuk kembali ingat pada Buddha Dhamma (lewat sms), saat dia meminta maaf atas kata2nya. Saya merasa tidak ada hak juga untuk terus menerus mengingatkannya seperti itu karena ajaran Buddha menjunjung kebebasan, apa salah pola pikir ini? Melihat sikonnya, saya hanya bisa memberi dia yang terbaik melalui ucapan dan prilaku saya, berharap dia mengingat hal ini suatu hari nanti. Karena biasanya, teladan lebih banyak berbicara darpada beribu2 kata. Sempat saya berpikir, sedikit menganalisa gitu
Apa mungkin saya yang salah mengenal pribadinya, dengan membuat anggapan2 seperti itu (dia orang yg baik.. dia orang yg selalu praktek ajaran, yang bisa diajak diskusi dan mau mengingatkan??) Tapi.. teringat hukum anicca, saya bisa saja benar bisa salah, karena semuanya selalu berubah.. ga tau juga deh...
Ada kerinduan sih melihat teman lama ini kembali mengikuti kegiatan2 seperti diskusi, meditasi, dan kembali pada ketulusan hati yg benar sebagai seorang teman, sahabat, dan saudara se-dhamma
Ada yang bisa kasi saya tips, kritik, atau saran2 tentang hal ini? Apa aja deh yang kurang lebih berhubungan gitu hehehe...
Terima kasih..
Namo Buddhaya