Topik Buddhisme > Engaged Buddhism

The Fourteen Precepts of Engaged Buddhism

(1/12) > >>

dewi_go:
1 Jangan mengidolakan atau terikat pada suatu doktrin, teori, atau idiologi, termasuk ajaran Buddha. Cara pandangan buddhis adalah alat penuntun, bukan kebenaran yang mutlak.

2 Jangan berpendapat bahwa pengetahuan yang anda miliki sekarang adalah kebenaran yang mutlak dan tidak akan berubah. Hindari pemikiran yang sempit dan terikat pada pandangan yang sekarang dianut. Belajar dan berlatih untuk tidak melekat pada pandangan agar bisa menerima sudut pandang orang lain. Kebenaran ditemukan dalam hidup dan bukan pada
sekedar konsep. Bersiaplah untuk senantiasa belajar sepanjang hidupmu dan mengamati realita dalam dirimu dan dunia.

3 Jangan memaksa orang lain, termasuk anak-anak dengan cara apapun, untuk menganut pandangan anda, apakah melalui kekuasaan, paksaan, uang, propaganda, atau bahkan pendidikan. Namun, melalui dialog yang penuh cinta kasih, bantu orang lain untuk meninggalkan sifat fanatik dan pikiran yang sempit.

4 Jangan menghindari penderitaan atau menutup mata pada penderitaan. Jangan kehilangan kesadaran akan adanya penderitaan dalam kehidupan di dunia. Carilah jalan untuk bertemu dengan mereka yang menderita, termasuk kontak pribadi, kunjungan, melalui hubungan visual dan dan suara. Dengan cara itu, bangunkan kesadaran diri anda dan orang lain akan realita penderitaan di dunia.

5 Jangan menimbun kekayaan bila ada berjuta-juta orang menderita. Jangan menjadikan kemasyuran, keuntungan, kekayaan, atau kenikmatan sensual sebagai tujuan hidup. Hiduplah sederhana dan berbagilah waktu, semangat, dan materi dengan mereka yang membutuhkan.

6 Jangan memendam kemarahan dan kebencian. Belajarlah untuk meredakan dan mengubahnya selagi masih berupa benih dalam kesadaranmu. Segera setelah kebencian muncul, pindahkan perhatian pada nafas untuk melihat dan memahami sifat alaminya.

7 Jangan terlarut pada suasana di sekitar anda. Letakkan perhatian pada nafas untuk kembali menyadari apa yang terjadi pada saat ini. Tetaplah berhubungan pada apa yang menakjubkan, menyegarkan, dan menyehatkan baik di dalam diri anda dan sekitar anda. Tanamlah benih, kebahagiaan, kedamaian, dan penuh pengertian dalam dirimu agar transformasi bisa bekerja pada kesadaranmu yang dalam.

8 Jangan mengucapkan kata-kata yang bisa menimbulkan perselisihan dan menyebabkan perpecahan. Buat segala usaha untuk mendamaikan dan menyelesaikan semua konflik, sekecil apapun.

9 Jangan berkata hal yang tidak benar demi keuntungan pribadi atau untuk mempengaruhi orang. Jangan mengucapkan kata-kata yang menyebakan perpecahan dan kebencian. Jangan menyebarkan berita yang tidak pasti kebenarannya. Jangan mengkritik atau menyalahkan sesuatu yang anda tidak yakin kebenarannya. Selalu berkata benar dan membangun.
Punyailah keberanian untuk mengutarakan tentang ketidakadilan, meskipun bisa membahayakan diri anda.

10 Jangan menggunakan komunitas buddhis untuk keuntungan pribadi, atau mengubah komunitas anda menjadi partai politik. Meskipun demikian, komunitas religius harus punya pendirian tegas menentang penindasan dan ketidakadilan dan harus berjuang untuk mengubah keadaan tanpa terlibat dalam konflik kelompok.

11 Jangan hidup dengan pekerjaan yang membahayakan manusia atau alam. Jangan berinvestasi dalam perusahaan yang menghilangkan kesempatan hidup orang lain. Pilih pekerjaan yang mendukung realisasi ideologi cinta kasih anda.

12 Jangan membunuh. Jangan biarkan orang lain membunuh. Carilah cara untuk melindungi kehidupan dan mencegah peperangan.

13 Jangan mengambil hak orang lain. Hargailah kekayaan orang lain, tetapi cegah orang lain mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain atau mahluk lain di dunia.

14 Jangan perlakukan tubuh dengan cara yang salah. Belajar untuk menghargainya. Jangan memandang tubuh ini hanya sebagai alat. Peliharalah energi vital untuk merealisasikan Jalan. (Untuk umat awam) jangan melakukan hubungan seksual tanpa cinta dan komitmen. Dalam hubungan seksual, sadarlah akan penderitaan di masa depan yang bisa timbul. Untuk menjagakebahagiaan orang lain, hargai hak dan komitmen orang lain. Sadarlah sepenuhnya akan tanggung jawab saat membawa kehidupan baru di dunia. Renungkan dalam dunia mana anda membawa kehidupan baru itu.

From the book ‘Interbeing’: Fourteen Guidelines for Engaged Buddhism, revised edition: Oct. l993 by Thich Nhat Hanh, published by Parallax
Press, Berkeley, California

dari http://buddhism.kalachakranet.org/resources/14_precepts.htm/

adi lim:

--- Quote from: dewi_go on 16 May 2011, 03:23:03 PM ---1 Jangan mengidolakan atau terikat pada suatu doktrin, teori, atau idiologi, termasuk ajaran Buddha. Cara pandangan buddhis adalah alat penuntun, bukan kebenaran yang mutlak.

--- End quote ---

Sedangkan didalam Buddha Dhamma, menyatakan 4 Kebenaran Mulia itu Kebenaran Mutlak  8->
bagaimana pulak  menjelaskannya ?   :)

djoe:

--- Quote from: dewi_go on 16 May 2011, 03:23:03 PM ---1 Jangan mengidolakan atau terikat pada suatu doktrin, teori, atau idiologi, termasuk ajaran Buddha. Cara pandangan buddhis adalah alat penuntun, bukan kebenaran yang mutlak.

2 Jangan berpendapat bahwa pengetahuan yang anda miliki sekarang adalah kebenaran yang mutlak dan tidak akan berubah. Hindari pemikiran yang sempit dan terikat pada pandangan yang sekarang dianut. Belajar dan berlatih untuk tidak melekat pada pandangan agar bisa menerima sudut pandang orang lain. Kebenaran ditemukan dalam hidup dan bukan pada sekedar konsep. Bersiaplah untuk senantiasa belajar sepanjang hidupmu dan mengamati realita dalam dirimu dan dunia.

--- End quote ---

1. Jika pikiran sudah dipenuhi doktrin, teori atau idiologi, maka cara berpikir seseorang menjadi seperti robot, kaku dan mati.

 
2Kebanyakan tinta diatas kertas menutup pandangan seseorang dan tidak bisa menerima sudut pandang orang lain. Bukan tinta diatas kertas. Tinta diatas kertas tidak bisa mewakili kebenaran. Tinta diatas kertas tidak bisa menjadi kebenaran. Tinta diatas kertas hanya bisa mencatat kebenaran dalam hidup, tetapi tidak pernah bisa menjadi kebenaran yang hidup.

djoe:

--- Quote from: dewi_go on 16 May 2011, 03:23:03 PM ---1 Jangan mengidolakan atau terikat pada suatu doktrin, teori, atau idiologi, termasuk ajaran Buddha. Cara pandangan buddhis adalah alat penuntun, bukan kebenaran yang mutlak.

2 Jangan berpendapat bahwa pengetahuan yang anda miliki sekarang adalah kebenaran yang mutlak dan tidak akan berubah. Hindari pemikiran yang sempit dan terikat pada pandangan yang sekarang dianut. Belajar dan berlatih untuk tidak melekat pada pandangan agar bisa menerima sudut pandang orang lain. Kebenaran ditemukan dalam hidup dan bukan pada
sekedar konsep. Bersiaplah untuk senantiasa belajar sepanjang hidupmu dan mengamati realita dalam dirimu dan dunia.

3 Jangan memaksa orang lain, termasuk anak-anak dengan cara apapun, untuk menganut pandangan anda, apakah melalui kekuasaan, paksaan, uang, propaganda, atau bahkan pendidikan. Namun, melalui dialog yang penuh cinta kasih, bantu orang lain untuk meninggalkan sifat fanatik dan pikiran yang sempit.

4 Jangan menghindari penderitaan atau menutup mata pada penderitaan. Jangan kehilangan kesadaran akan adanya penderitaan dalam kehidupan di dunia. Carilah jalan untuk bertemu dengan mereka yang menderita, termasuk kontak pribadi, kunjungan, melalui hubungan visual dan dan suara. Dengan cara itu, bangunkan kesadaran diri anda dan orang lain akan realita penderitaan di dunia.

5 Jangan menimbun kekayaan bila ada berjuta-juta orang menderita. Jangan menjadikan kemasyuran, keuntungan, kekayaan, atau kenikmatan sensual sebagai tujuan hidup. Hiduplah sederhana dan berbagilah waktu, semangat, dan materi dengan mereka yang membutuhkan.

6 Jangan memendam kemarahan dan kebencian. Belajarlah untuk meredakan dan mengubahnya selagi masih berupa benih dalam kesadaranmu. Segera setelah kebencian muncul, pindahkan perhatian pada nafas untuk melihat dan memahami sifat alaminya.

7 Jangan terlarut pada suasana di sekitar anda. Letakkan perhatian pada nafas untuk kembali menyadari apa yang terjadi pada saat ini. Tetaplah berhubungan pada apa yang menakjubkan, menyegarkan, dan menyehatkan baik di dalam diri anda dan sekitar anda. Tanamlah benih, kebahagiaan, kedamaian, dan penuh pengertian dalam dirimu agar transformasi bisa bekerja pada kesadaranmu yang dalam.

8 Jangan mengucapkan kata-kata yang bisa menimbulkan perselisihan dan menyebabkan perpecahan. Buat segala usaha untuk mendamaikan dan menyelesaikan semua konflik, sekecil apapun.

9 Jangan berkata hal yang tidak benar demi keuntungan pribadi atau untuk mempengaruhi orang. Jangan mengucapkan kata-kata yang menyebakan perpecahan dan kebencian. Jangan menyebarkan berita yang tidak pasti kebenarannya. Jangan mengkritik atau menyalahkan sesuatu yang anda tidak yakin kebenarannya. Selalu berkata benar dan membangun.
Punyailah keberanian untuk mengutarakan tentang ketidakadilan, meskipun bisa membahayakan diri anda.

10 Jangan menggunakan komunitas buddhis untuk keuntungan pribadi, atau mengubah komunitas anda menjadi partai politik. Meskipun demikian, komunitas religius harus punya pendirian tegas menentang penindasan dan ketidakadilan dan harus berjuang untuk mengubah keadaan tanpa terlibat dalam konflik kelompok.

11 Jangan hidup dengan pekerjaan yang membahayakan manusia atau alam. Jangan berinvestasi dalam perusahaan yang menghilangkan kesempatan hidup orang lain. Pilih pekerjaan yang mendukung realisasi ideologi cinta kasih anda.

12 Jangan membunuh. Jangan biarkan orang lain membunuh. Carilah cara untuk melindungi kehidupan dan mencegah peperangan.

13 Jangan mengambil hak orang lain. Hargailah kekayaan orang lain, tetapi cegah orang lain mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain atau mahluk lain di dunia.

14 Jangan perlakukan tubuh dengan cara yang salah. Belajar untuk menghargainya. Jangan memandang tubuh ini hanya sebagai alat. Peliharalah energi vital untuk merealisasikan Jalan. (Untuk umat awam) jangan melakukan hubungan seksual tanpa cinta dan komitmen. Dalam hubungan seksual, sadarlah akan penderitaan di masa depan yang bisa timbul. Untuk menjagakebahagiaan orang lain, hargai hak dan komitmen orang lain. Sadarlah sepenuhnya akan tanggung jawab saat membawa kehidupan baru di dunia. Renungkan dalam dunia mana anda membawa kehidupan baru itu.

From the book ‘Interbeing’: Fourteen Guidelines for Engaged Buddhism, revised edition: Oct. l993 by Thich Nhat Hanh, published by Parallax
Press, Berkeley, California

dari http://buddhism.kalachakranet.org/resources/14_precepts.htm/

--- End quote ---

Postingan yang sangat universal karena berisi kebenaran universal. Terima kasih.
Bisa langsung dipraktekkan dan tidak ribet. Anda tidak perlu hafal mati sutta.

Dharma yang hidup bisa ditemukan di sekeliling kita

djoe:

--- Quote from: dewi_go on 16 May 2011, 03:23:03 PM ---
6 Jangan memendam kemarahan dan kebencian. Belajarlah untuk meredakan dan mengubahnya selagi masih berupa benih dalam kesadaranmu. Segera setelah kebencian muncul, pindahkan perhatian pada nafas untuk melihat dan memahami sifat alaminya.

7 Jangan terlarut pada suasana di sekitar anda. Letakkan perhatian pada nafas untuk kembali menyadari apa yang terjadi pada saat ini. Tetaplah berhubungan pada apa yang menakjubkan, menyegarkan, dan menyehatkan baik di dalam diri anda dan sekitar anda. Tanamlah benih, kebahagiaan, kedamaian, dan penuh pengertian dalam dirimu agar transformasi bisa bekerja pada kesadaranmu yang dalam.


--- End quote ---

Berdasarkan buku Ajahn Chah, saya hanya melihat segala fenomena pikiran sebagai tidak tetap, muncul dan lenyap dan tidak mengikutinya. Dengan hanya melihatnya tanpa ada usaha untuk meredamkannya.
Sebelum saya membaca buku Ajahn Chah, saya berusaha keras untuk meredamkannya. Tetapi semakin berusaha semakin kecewa karena pikiran itu tidak bisa ditahan.  Kita hanya perlu melihatnya muncul dan lenyap, kemudian selesai.

Akhirnya stelah mengerti hal tersebut tanpa melakukan usaha yang keras, saya bisa lebih rileks dan bisa menerima segala kondisi pikiran saya tanpa mengikutinya dan batinpun menjadi lebih damai.

Demikian juga dengan meditasi.

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

Go to full version