[at] KA: beberapa org mempunyai pola pikir seperti itu, beberapa tidak.
ya..di terima saja lahh... dgn lapang dada
Sebagian orang memiliki sifat yang begitu sulit untuk dapat memaafkan orang lain. Bahkan ketika orang lain sudah menyadari kesalahannya serta memohon maaf, ia masih saja belum memaafkannya. Ini adalah kelompok manusia pendendam. Sedangkan sebagian lainnya begitu mudah memaafkan orang lain. Bahkan sebelum orang lain menyadari kesalahnnya dan meminta maaf, dia sudah memaafkannya. Ini adalah kelompok pemaaf.
Sebagian orang menyadari bahwa menyimpan dendam itu bukanlah perbuatan yang terpuji. Dia ingin memiliki kemampuan memaafkan orang lain secara tulus, tapi ia merasa tidak berdaya, tidak memiliki kekuatan untuk mencabut amarah yang ada di dalam hatinya. Hal itu karena dia belum cukup belajar dan berlatih menenangkan diri, serta belum memahami keadaan yang sebenarnya.
suatu pepatah mengatakan "Bila kita mengerti semua, maka kita akan memaafkan semua". Sesungguhnya ketidak mengertianlah yang membuat seseorang sulit memaafkan orang lain. Orang yang marah, yang enggan atau sulit memaafkan orang lain, apalagi yang mengharapkan orang lain memperoleh hal-hal buruk itu seperti orang yang ingin melempari muka orang lain dengan bara yang ia genggam. Bila saja dia cukup waras, maka dia akan mengerti bahwa sebelum wajah orang lain terbakar, tangannya sendirilah yang akan habis terbakar. Maka siapakah lagi orang yang lebih bodoh dari orang yang menyimpan marah, enggan memaafkan dan memelihara sifat dendam? Dengan merenungkan pengetahuan ini, seseorang akan memperoleh kemudahan untuk memaafkan orang lain.
Sebagian orang yang tadinya begitu pemarah, menjadi begitu pemaaf karena pernah berada di pintu kematian yang mengerikan. Ketika ajal menjelang, banyak peristiwa yang terjadi yang sulit difahami oleh orng-orang yang belum pernah mengalami perasaan "dekat dengan ajal". Pada saat itu, seluruh kenangan akan ditampilkan sejak masa dalam buaian hingga akhir. Demikian pula dengan sluruh dendam dan kemarahan kita kepada orang lain. Apabila seseorang masih belum memaafkan orang lain hingga menjelang ajalnya, maka kemarahannya itu menjadi sesuatu yang lebih menyakitkan dirinya sendiri dari pada ajal itu sendiri. Kenapa? karena sebagaimana dirinya tidak dapat memaafkan orang lain, iapun tidak sanggup memaafkan dirinya sendiri yang telah melakukan banyak kesalahan di dalam hidupnya yang ketika itu semua kesalahan diperlhatkan secara jelas. Hal itu perlu diingat baik-baik oleh orang yang mencari jalan keselamatan, bahwa barang siapa yang tidak sanggup memaafkan orang lain, dia tidak akan dimaafkan. Dia tidak akan sanggup memaafkan dirinya sendiri, maka bagaimana tuhan akan memaafkan dia? Barang siapa yang menyayangi akan disayangi. barng siapa yang memaafkan, dia akan dimaafkan. Dengan merenungkan hal-hal ini, semoga orang-orang memiliki sifat yang mudah memaafkan orang lain.
Sumber : A. Rochman, RENUNGANKU, No.12221