//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?  (Read 6735 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline fnsn

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
namo buddhaya   _/\_
Saya ingin bertanya apakah dalam agama Buddha orang yang suka berbuat jahat itu masih memiliki ksempatan untuk berbubah dan berbuat baik ?
bila ada seorang yang pernah berbuat jahat kepada orang lain seperti berbohong,mencuri,menipu , setelah mereka melakukan hal tersebut mereka menyesal dan mencoba bertekad untuk tidak melakukan hal yang sama namun setelah beberapa lama orang itu melakukan hal yang serupa , dan akhirnya orang ini benar-benar bertekad untuk bertobat dan berubah menjadi orang baik , apakah orang tersebut memiliki kesempatan untuk berubah atau orang tersebut akan mendapat hukuman ?
Terima Kasih Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia :)

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #1 on: 21 October 2014, 01:29:01 AM »
Anda terlalu sensitif.
Karena melatih diri
Biasanya pancasila
Jadinya setelah "bisa"
Anda justru memperhatikan
Orang lain dalam bingkai sila
Kemudian memberikan penilaian
Dari grade A sd D
Pasti anda orang yg sering melatih
Pancasila dalam sehari hari
Tapi tidak pernah lalai
Dalam menilai pancasila
Orang lain.
Bukankah sila digunakan
Bukan u membuat diri
Menjadi model pak guru
Bagi orang lain.



Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #2 on: 21 October 2014, 01:33:55 AM »
Pak
Masih ingat dengan
Samadi yoyo
Posting yg lalu.
Ya inilah
Salah satu penyebabnya.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #3 on: 21 October 2014, 07:19:58 AM »
namo buddhaya   _/\_
Saya ingin bertanya apakah dalam agama Buddha orang yang suka berbuat jahat itu masih memiliki ksempatan untuk berbubah dan berbuat baik ?
bila ada seorang yang pernah berbuat jahat kepada orang lain seperti berbohong,mencuri,menipu , setelah mereka melakukan hal tersebut mereka menyesal dan mencoba bertekad untuk tidak melakukan hal yang sama namun setelah beberapa lama orang itu melakukan hal yang serupa , dan akhirnya orang ini benar-benar bertekad untuk bertobat dan berubah menjadi orang baik , apakah orang tersebut memiliki kesempatan untuk berubah atau orang tersebut akan mendapat hukuman ?
Terima Kasih Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia :)

Dalam Dhammapada dikatakan:

Siapa pun yang meninggalkan perbuatan jahat yang pernah dilakukan dengan cara berbuat kebajikan, maka ia akan menerangi dunia ini bagaikan bulan yang bebas dari awan. (XIII:173)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #4 on: 21 October 2014, 11:15:15 AM »
Tidak mungkin meninggalkan perbuatan
Jahat dengan menambah perbuatan baik.
Sdr moderator
Anda salah memasang
Ayat suci disini.

Offline stephen chow

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.055
  • Reputasi: 37
  • Gender: Male
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #5 on: 21 October 2014, 11:38:12 AM »
berbuat baik dapat kamma baik
berbuat buruk dapat kamma buruk

2 sisi yang berbeda
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #6 on: 21 October 2014, 12:21:52 PM »
Sdr salah
Keduanya adalah sisi yg sama.
Ketika tidak mengikat
Barulah berbeda.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #7 on: 21 October 2014, 05:40:09 PM »
00 (9) Segumpal Garam

“Para bhikkhu, jika seseorang mengatakan sebagai berikut: ‘Seseorang mengalami kamma dengan cara yang persis sama dengan cara ia melakukannya,’ dalam kasus demikian maka tidak ada menjalani kehidupan spiritual dan tidak ada kesempatan yang terlihat untuk sepenuhnya mengakhiri penderitaan.<546> Tetapi jika seseorang mengatakan sebagai berikut: ‘Ketika seseorang melakukan kamma, maka hal itu akan dialami dalam cara tertentu, ia mengalalami akibatnya dalam cara itu,’ dalam kasus itu maka menjalani kehidupan spiritual adalah mungkin dan suatu kesempatan terlihat untuk sepenuhnya mengakhiri penderitaan.<547>

“Di sini, para bhikkhu, seseorang telah melakukan kamma buruk yang sepele namun hal itu mengarahkannya menuju neraka, sedangkan seorang lainnya di sini melakukan kamma yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang mengarahkannya menuju neraka? Di sini, seseorang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan; ia terbatas dan memiliki karakter rendah,<548> dan ia berdiam dalam penderitaan.<549> Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele, maka itu akan mengarahkannya menuju neraka.

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa]? Di sini, seseorang terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ia tidak terbatas dan memiliki karakter mulia, dan ia berdiam tanpa batas.<550> Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama, maka hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].<551> [250]

(1) “Misalkan seseorang menjatuhkan segumpal garam ke dalam semangkuk kecil air. Bagaimana menurut kalian, para bhikkhu? Apakah gumpalan garam itu membuat sedikit air dalam mangkuk<552> itu menjadi asin dan tidak dapat diminum?”

“Benar, Bhante. Karena alasan apakah? Karena air di dalam mangkuk itu terbatas, dengan demikian gumpalan garam itu akan membuatnya asin dan tidak dapat diminum.”

“Tetapi misalkan seseorang menjatuhkan segumpal garam ke dalam sungai Gangga. Bagaimana menurut kalian, para bhikkhu? Apakah gumpalan garam itu membuat sungai Gangga itu menjadi asin dan tidak dapat diminum?”

“Tidak, Bhante. Karena alasan apakah? Karena sungai Gangga berisikan banyak air dengan demikian gumpalan garam itu tidak akan membuatnya asin dan tidak dapat diminum.”

“Demikian pula, para bhikkhu, seseorang di sini telah melakukan kamma buruk yang sepele namun hal itu mengarahkannya menuju neraka, sedangkan seorang lainnya di sini melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang mengarahkannya menuju neraka? Di sini, seseorang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele, maka itu akan mengarahkannya menuju neraka.

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa]? Di sini, seseorang terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama, maka hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

(2) “Di sini, para bbhikkhu, seseorang dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, [251] atau seratus kahāpaṇa,<553> sedangkan seorang lainnya tidak dipenjara karena [mencuri] sejumlah uang yang sama.

“Orang jenis apakah yang dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, atau seratus kahāpaṇa? Di sini, seseorang yang miskin, dengan sedikit harta dan kekayaan. Orang seperti itu akan dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, atau seratus kahāpaṇa.

“Orang jenis apakah yang tidak dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, atau seratus kahāpaṇa? Di sini, seseorang yang kaya, dengan banyak harta dan kekayaan. Orang seperti itu tidak akan dipenjara karena [mencuri] setengah kahāpaṇa, satu kahāpaṇa, atau seratus kahāpaṇa.

“Demikian pula, para bhikkhu, seseorang di sini telah melakukan kamma buruk yang sepele namun hal itu mengarahkannya menuju neraka, sedangkan seorang lainnya di sini melakukan kamma yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang mengarahkannya menuju neraka? Di sini, seseorang tidak terkembang dalam jasmani … dan kebijaksanaan. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele, maka itu akan mengarahkannya menuju neraka.

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa]? Di sini, seseorang terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama, maka hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

(3) “Para bhikkhu, ambil kasus seorang pedagang domba atau tukang daging, [252] yang dapat mengeksekusi, memenjarakan, mendenda, atau setidaknya menghukum seseorang yang mencuri seekor dombanya tetapi tidak dapat melakukannya kepada orang lain yang mencuri dombanya.

“Orang jenis apakah<554> yang dapat dieksekusi, dipenjara, didenda, atau setidaknya dihukum oleh si pedagang domba atau tukang daging karena mencuri seekor domba? Seorang yang miskin, dengan sedikit harta dan kekayaan. Si pedagang domba atau tukang daging dapat mengeksekusi, memenjarakan, mendenda, atau setidaknya menghukum seorang demikian karena mencuri dombanya.

“Orang jenis apakah yang tidak dapat dieksekusi, dipenjara, didenda, atau setidaknya dihukum oleh si pedagang domba atau tukang daging karena mencuri seekor domba? Seorang yang kaya, dengan banyak uang dan kekayaan, seorang raja atau menteri kerajaan. Si pedagang domba atau tukang daging tidak dapat mengeksekusi, memenjarakan, mendenda, atau setidaknya menghukum seorang demikian karena mencuri dombanya. Ia hanya dapat memohon kepadanya: ‘Tuan, kembalikanlah dombaku atau bayarlah.’

“Demikian pula, para bhikkhu, seseorang di sini telah melakukan kamma buruk yang sepele namun hal itu mengarahkannya menuju neraka, sedangkan seorang lainnya di sini melakukan kamma yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang mengarahkannya menuju neraka? Di sini, seseorang tidak terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan; ia terbatas dan memiliki karakter rendah, dan ia berdiam dalam penderitaan. Ketika orang demikian  [253] melakukan kamma buruk yang sepele, maka itu akan mengarahkannya menuju neraka.

“Orang jenis apakah yang melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama namun hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa]? Di sini, seseorang terkembang dalam jasmani, perilaku bermoral, pikiran, dan kebijaksanaan. Ia tidak terbatas dan memiliki karakter mulia, dan ia berdiam tanpa batas. Ketika orang demikian melakukan kamma buruk yang sepele yang persis sama, maka hal itu dialami dalam kehidupan ini, bahkan tanpa sedikit [sisa] yang terlihat, apalagi banyak [sisa].

“Jika, para bhikkhu, seseorang mengatakan sebagai berikut: ‘Seseorang mengalami kamma dengan cara yang persis sama dengan cara ia melakukannya,’ dalam kasus demikian maka tidak ada menjalani kehidupan spiritual dan tidak ada kesempatan yang terlihat untuk sepenuhnya mengakhiri penderitaan. Tetapi jika seseorang mengatakan sebagai berikut: ‘Ketika seseorang melakukan kamma, maka hal itu akan dialami dalam cara tertentu, ia mengalalami akibatnya dalam cara itu,’ dalam kasus itu maka menjalani kehidupan spiritual adalah mungkin dan suatu kesempatan terlihat untuk sepenuhnya mengakhiri penderitaan.”
...

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #8 on: 21 October 2014, 07:16:36 PM »
Sdr rxxxxxl
Langsung saja ya
Pendapat anda bagaimana
Masa urusan begini
Sampai harus mengeluarkan
Pendapat beliau
Yg melihat dan memiliki
Dasa bala.
Kemudian bhikkhu yg diajak
Dengar pendapat meskipun
Ada yg bukan aria puggala8
Namun mereka mampu
Menerima pelajaran arupa lokiya.
Termasuk menembus rupa4
Yg oleh masyarakat skrg
Dikatakan sakti.dst dst.
Apa anda sudah merasa
Bisa menerima adithana u dasa bala.
Atau sudah mampu
Memecahkan atthalokiya dhamma
Atau mampu menekan batin
Sedemikian rupa
Sehingga sama dengan
Pendengar dan
Pemirsa di sutta itu.

Atau langsung saja
Pendapat anda bagaimana.


Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #9 on: 21 October 2014, 08:05:24 PM »
namo buddhaya   _/\_
Saya ingin bertanya apakah dalam agama Buddha orang yang suka berbuat jahat itu masih memiliki ksempatan untuk berbubah dan berbuat baik ?
bila ada seorang yang pernah berbuat jahat kepada orang lain seperti berbohong,mencuri,menipu , setelah mereka melakukan hal tersebut mereka menyesal dan mencoba bertekad untuk tidak melakukan hal yang sama namun setelah beberapa lama orang itu melakukan hal yang serupa , dan akhirnya orang ini benar-benar bertekad untuk bertobat dan berubah menjadi orang baik , apakah orang tersebut memiliki kesempatan untuk berubah atau orang tersebut akan mendapat hukuman ?
Terima Kasih Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia :)
imo,
kesempatan masih ada selagi masih hidup.
kalo dilihat2, si pelaku memiliki kecenderungan melakukan perbuatan jahat yang kuat (bisa karena kebiasaan) sehingga ia perlu melemahkannya dengan cara praktik sila dan kesadaran. lebih komplitnya jalan mulia berunsur 8. kalo soal hukuman, jikalau memang mendapatkannya, cobalah hadapi dengan kerelaan. janganlah berniat untuk berubah agar tidak kena hukuman. it wont happen ;D

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #10 on: 21 October 2014, 11:27:14 PM »
Sdr jxxx
Anda tidak sama dengan buddha
Tapi jawaban anda
Lebih realita dari
buddha di sutta itu

Sdr rxxxxnd
Bagaimana pendapat anda.

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #11 on: 21 October 2014, 11:49:41 PM »
Sepanjang kehidupan saya
Tidak pernah sy merendahkan buddha
Dengan bongkar pasang ayat kitab suci
Dan sutta seenaknya sendiri tanpa
Perenungan dahulu.

Anda sdr rxxxxxxld
Pasti menerima hukuman yg berat
Berani membawa bawa buddha dalam sutta
Untuk forum seperti ini.

Offline RuyLopeZ

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 17
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #12 on: 22 October 2014, 12:47:36 AM »
kalo menurut saya yg penting itu belajar dhamma, jalan mulia berunsur 8, dan sila

kalo masih ada sifat iri, dengki, marah, dan sifat buruk lainnya berarti harus lebih giat latihan

saya sendiri masih susah hilangkan rasa iri dan marah saya  ;D

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #13 on: 22 October 2014, 03:54:11 AM »
Sdr rxxx
Tidakkah anda tahu
Akibat buruk dari bongkar pasang
Ayat kitab suci yg serampangan.
Tidak hati hati
Dst dst.



Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #14 on: 22 October 2014, 04:17:51 AM »
Kalau orang biasa
Nanti ditaruh dipinggir
Kompor yg menyala.
Cukup dipinggirnya s

Offline RuyLopeZ

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 17
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #15 on: 22 October 2014, 11:40:45 AM »
 Ketidakpastian (anicca) di mana sesuatu semua terjadi secara tidak pasti.
Cuaca hujan mendung berawan dan cerah bergantian secara tidak pasti.
Kita tidak menginginkan hujan tetapi hujan datang kapan saja kita tidak pernah tau.
Kenapa kita harus menderita karenanya ketika kita sudah tau alam ini penuh ketidakpastian.
Kenapa kita harus melekat kepada sifat2 orang yang berbeda ketika kita tau itu juga tidak pasti.
Bahkan seorang Buddha ada jg org membenci beliau tetapi beliau tetap tidak terpengaruh karena dia tau sifat org adalah tidak pasti.
Dan sebab akibat sifat sesorang adalah klesha (kotoran batin)serta kamma kita dan Buddha mengetahuinya
Buddha melihat kebenaran dhamma. Dan ketika kita melihat kebnaran tersebut maka tidak ada lagi kebencian, tidak ada lagi suka ataupn dukkha, yg tersisa hanya kebahagiaan batin
Ketika itu kita bisa melihat orang sombong bukanlah orangnya yg sombong tetapi kesombongan yg ada di dalam aliran batinnya yg masih di penuhi klesha.
Kita tidak lagi membenci org sombong karena kita tau itu adalah kotoran batin yg masih melekat di aliran batinnya.
Ketika kita tau kebenaran itu kita tidak lagi benci ataupn marah terhadap org yg sombong .
Buddha tidak hanya ingin kita mejalankan ajaranNya tetapi jg ingin kita melihat kebenaran hidup ini.

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #16 on: 22 October 2014, 12:40:20 PM »
Sdr rxxx
Baik sekali yg disampaikan
Tidak membawa bawa buddha
Para aria , bikku dan sutta.
Baik didengar

Sdr yg lain
Jika anda merasa.benar
Jawablah pertanyaan sy u sdr rxxxxx

Tentu dlm bhs sederhana
Yg bisa diterima dgn mudah


Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #17 on: 22 October 2014, 02:38:23 PM »
Dengan senang hati sy menjawab kembali
Sdr rxxx

Ketidakekalan itu
Belum cukup mengamati saja
Kemudian biarkan berlaku.

Apa anda pernah menyentuhnya.
Tapi yg menyentuh tdk terbakar.
Termasuk "sisombong" itu

Ini melenceng dari topik semula
Tapi sy senang sekali jika ini anda
Jawab.
Tentunya dengan cara sda.




Offline RuyLopeZ

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 17
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #18 on: 22 October 2014, 05:09:35 PM »
Jika kita mempunyai kamma baik yg memberi kita umur panjang dan kekayaan berlimpah maka itu sangat meyakinkan bahwa kekayaan adalah milik kita. Mobil, rumah mewah, warisan uang adalah milik kita.
Akan tetapi jika kita di vonis dokter bahwa umur kita hanya tinggal 2 bulan dan setelah itu kematian menjemput maka kita akan sadar bahwa apa yg telah kita miliki sekarang itu bukanlah milik kita.
Kematian membawa kita utk sadar dan saat itulah kita br menyadari bahwa itulah dhamma (tidak ada yg kekal)
Dan kesombongan pun lenyap. Apa yg mau di sombongkan setelah kita tau bahwa kematian tidak bs di hindari.

Akan tetapi ketika kesombongan lenyap. Jejak2 itu masih tertanam di dalam batin seseorang dan mgkn akan muncul lagi di kehidupan berikutnya. Itulah kamma yg akan berbuah lagi kedepanny.

Kalo back ke topic kamma bukanlah hukuman ataupn hadiah.
Kamma adalah hasil dr perbuatan kita.
Kamma ibarat kita menanam benih maka akan berbuah tanaman.
Kita menabur benih cabe maka akan tumbuh tanaman cabe.
Kita menabur benih jagung maka yg tumbuh adalah tanaman jagung.
Jika kita tidak suka cabe tetapi kita menabur benih cabe maka akan timbul penderitaan.
Sebaliknya jika kita suka cabe dan kita menabur benih cabe maka hasilnya akan timbul kebahagiaan.
Akan tetapi ketika kita berhasil melepas kemelekatan dan batin kita bersih maka kita telah memurnikan kamma kita.
Sebab2 kamma yg merugikan kita telah lenyap dan akibat dr kamma baik timbul membawa kebahagiaan.

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #19 on: 22 October 2014, 07:03:36 PM »
Sdr yg baik
Jawaban yg sesuai
Mengenai memurnikan dst dst
Harap dirubah
Karena hal demikian
Tidak bisa dimurnikan
Seperti orang menambah
Air pada larutan gula spt itu.
Itu benar tapi
Yg diajarkan siapa dulu, kapan dst dst.

Dalam bahasa yg umum
Pakai saja pengendalian diri.
Yaitu pikiran, dst dst.
Pengendalian tidak akan
Mengurangi yg jelek satu tetes pun.

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #20 on: 22 October 2014, 07:08:28 PM »
Ingat
Let it be
Bukan pengendalian.
Itu hal yg berbeda.

Anda pasti praktisi vipasana
Yg sering mengamati
Sensasi sebagai dasar
Melupakan hal hal pokok
Yg mendasari
Samadi.



Offline CitroHaryadi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 5
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #21 on: 22 October 2014, 07:19:11 PM »
Saya rasa apa quote saudara ronald sangat baik dan inspiratif serta menjawab pertanyaan diatas.

Saya rasa tidak ada permasalahan pada sdr ronald seprti yang di permasalahkan di chat sebelumnya. :)
 _/\_

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #22 on: 22 October 2014, 07:39:10 PM »
Ingat apa yg disampaikan
Pada yg lain.
Kamma adalah Keputusan
Dan anda sudah memutuskan
Persetujuan untuk diatas kompor menyala.
Cukup dipinggir saja.


Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #23 on: 24 October 2014, 10:05:22 AM »
namo buddhaya   _/\_
Saya ingin bertanya apakah dalam agama Buddha orang yang suka berbuat jahat itu masih memiliki ksempatan untuk berbubah dan berbuat baik ?
bila ada seorang yang pernah berbuat jahat kepada orang lain seperti berbohong,mencuri,menipu , setelah mereka melakukan hal tersebut mereka menyesal dan mencoba bertekad untuk tidak melakukan hal yang sama namun setelah beberapa lama orang itu melakukan hal yang serupa , dan akhirnya orang ini benar-benar bertekad untuk bertobat dan berubah menjadi orang baik , apakah orang tersebut memiliki kesempatan untuk berubah atau orang tersebut akan mendapat hukuman ?
Terima Kasih Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia :)

Kesempatan untuk berubah menjadi baik itu selalu ada dan terbuka selama pikiran seseorang mau mengingat, sadar kembali akan kebaikan dan kebenaran. Jika ada seseorang yang dalam pikirannya selalu berpikiran jahat setiap saat, bagaimana mungkin ia memikirkan untuk beralih berbuat baik? Dengan kata lain, kesempatan itu muncul hanya karena diri sendiri.
Dan tidak ada yang namanya hukuman, yang ada adalah konsekuensi atau akibat dari suatu perbuatan.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline cakrawala

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 135
  • Reputasi: -12
  • supermoon
Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« Reply #24 on: 24 October 2014, 08:27:11 PM »
Baik skl
Sdr kxxxxxx
Kesempatan itu bisa juga
Dari orang lain
Salah satunya sering berkumpul
Di tempat sesuai.
Adakalanya sanna dikuasai vedana
Sehingga anda jadi seperti ini.
Tidakkah anda mengerti bahwa kehidupan
Memberi banyak kesempatan berubah
Ketika vedana mereda.