//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.  (Read 1823314 times)

0 Members and 13 Guests are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1440 on: 02 August 2010, 11:50:06 PM »
Sang Buddha berkata, "Saat Saya masih di dunia, ada seorang Arahat yang bernama Svagata, daya kesaktiannya dapat menundukkan naga berbisa. Kemudian, pada suatu ketika, ia salah minum segelas minuman keras berkadar tinggi yang warnanya seperti air, tak disangka mabuk sampai pingsan, lantas tidur di tengah mata air di pinggir jalan, ada beberapa ekor kodok berlompatan di badannya."

Sang Buddha bersabda:

Demikianlah orang mabuk.

Orang yang dapat menaklukkan naga berbisa, malah tidak dapat menaklukkan seekor kodok.


Ini adalah contoh bagaimana seorang LSY memutar-balikkan sutta untuk membenarkan perilakunya.

Kisah di atas bersumber dari Vinaya Pitaka, mengenai peraturan yang melarang meminum minuman keras.

Bhikkhu Sagata pada saat itu mabuk itu belum mencapai kesucian Arahat. Seorang yg sudah mencapai kesucian Arahat sudah jelas tidak akan mabuk2an.

setelah mabuk itu kemudian lanjutan kisahnya adalah sbb:
"Keesokan harinya, kesadaran Yang Mulia Sagata pulih kembali dan menyesali kesalahannya. Rasa malu dan takut menyerangnya. Setelah mengakui kesalahannya kepada Sang Buddha dan bersujud, emosi religiusnya bangkit, dan dengan tekun dalam mengembangkan Pandangan Terang, segera ia mencapai Kearahatan."

Quote

Sang Buddha bersabda, orang mabuk itu tidak merasa malu menanggalkan pakaian; orang mabuk itu tidak sadar memaki orang dengan kata-kata kasar; orang mabuk itu kalau mabuknya sedang kambuh, ia bahkan berani membunuh orang dan membakarnya; orang mabuk itu juga melakukan kekerasan, minuman keras dapat mengacaukan kesadaran, sehingga mereka mudah sekali melakukan pembunuhan, perzinahan, pencurian, penipuan, dan rintangan-rintangan karma lainnya.

Sang Buddha bersabda, minuman keras dapat menyebabkan 10 kesalahan dan 36 kekeliruan. Pencipta minuman keras, peminum minuman keras, dan orang mabuk, saat menjelang wafat akan jatuh ke "Negeri Terbalik".

Saya terkejut sekali begitu mendengarnya.

Saya bertanya, "Bagaimana supaya kita dapat minum arak namun tidak mabuk?"

Sang Buddha menjawab, "Arak yang mempunyai kadar alkohol, namun arak tersebut tidak dapat memabukkan orang, orang yang meminumnya tidak melanggar sila!"

bagian ini saya tidak pernah menemukannya dalam Sutta manapun juga bahwa "boleh minum alkohol asalkan tidak mabuk"

mungkin sila menurut LSY juga mengatakan "silahkan melakukan hubungan seks dengan istri orang asalkan tidak hamil"

Quote
Sang Buddha melanjutkan, "Menjadikan arak sebagai obat dan menggunakan alkohol untuk menyembuhkan luka, tidak melanggar sila!"

Sang Buddha melanjutkan, "Jika orang minum minuman keras dan menjadi mabuk karenanya, maka ia akan terpuruk."

Saya merasa apa yang disabdakan oleh Sang Buddha sangat benar, jika orang minum minuman keras dan mabuk karenanya, maka ia akan terpuruk. Tidak banyak orang yang dapat mengendalikan diri, biasanya orang mabuk pun berkata, "Saya tidak mabuk, saya tidak mabuk, saya ..... tidak .... mabuk!"

Yang benar itu ratusan sikap jelek muncul semua.
yg ini saya setuju.

Quote
Sebagai sadhaka, kita juga jangan sekali-kali minum arak obat sesukanya, sebab arak obat juga bisa memabukkan orang, sama-sama terpuruk. Arak obat harus diminum sesuai petunjuk dokter, harus ada batasannya, barulah tidak melanggar sila.

Saya pernah ke suatu alam surga, para dewa di alam surga tersebut minum mata air yang mengalir di sungai kayangan, ada kadar arak, wangi arak, rasa arak, itulah arak dewa; satu-satunya yang luar biasa adalah arak ini tidak memabukkan para dewa.

Dengan meminumnya, semangat jadi penuh, bisa membuat kenyang, juga bahagia, tidak sampai mengacaukan kesadaran, para dewa justru hidup dari mata air ini.

Boleh dibilang negeri arak, namun tidak ada dewa yang mabuk. Saya berasumsi bahwa semua sila, mengutamakan "hati", asalkan bisa mandiri, berarti tidak melanggar sila; bila tidak bisa mandiri, berarti melanggar sila, semua Dharma diciptakan oleh "hati".
no comment, saya belum pernah ke alam dewa.

Quote
Ketika saya menyepi dan bertapa di "Danau Daun", saya teringat persoalan arak dan mabuk, arak dan amerta, sehingga merenung secara terperinci.

Biasanya, orang minum arak itu ada hubungannya dengan kesenangan, makanya ada istilah "meneguk arak untuk kesenangan", dari dulu para raja dan bangsawan, di tengah perjamuan, tanpa arak tidak ada kesenangan, arak juga memiliki fungsi merangsang, juga ada fungsi menyenangkan, arak dan wanita ada hubungannya lagi, makanya ada pepatah "minuman keras dan wanita cantik", minum arak sambil menikmati lagu dan tarian dari wanita cantik, yakni fungsi dari minum arak untuk mendatangkan kesenangan bagi orang pada umumnya.

Ada satu jenis orang lagi, karena ada kesedihan dan kerisauan, makanya ada istilah "menyiram kesedihan dengan arak", ada pepatah lagi: "Menebas air dengan pedang, air semakin mengalir; menyiram kesedihan dengan arak, kesedihan semakin mendalam", arak pun dijadikan obat bius. Lantas, apa bedanya ini dengan narkoba, ujung-ujungnya minuman keras bagaikan narkoba, sampai akhirnya "keracunan alkohol", karena minum minuman keras, lantas menyebabkan keracunan alkohol, sungguh tidak ada untungnya sama sekali.

Mengkonsumsi narkoba akan kecanduan, minum arak juga akan kecanduan, merokok pun akan kecanduan, bahkan minum kopi pun akan kecanduan, yang sudah kecanduan, tidak mudah berpantang lagi, terus terang, kalau sudah kecanduan, manusia tidak akan mandiri lagi, bagaimana kita menjadi seorang sadhaka bila tidak dapat mandiri?

Ada yang berdalih bahwa dalam Tantrayana diperkenankan minum arak, sebab arak disebut amerta, sesungguhnya, arak itu sendiri "netral", tidak baik maupun jahat, tergantung bagaimana Anda menggunakannya. Anda tidak dapat mandiri, maka itulah "racun"; Anda dapat mandiri, maka itulah "amerta", arak adalah obat untuk kesehatan, saya pribadi tidak menentang pendapat ini, bila dibatasi penggunaannya, itulah amerta, Anda kalah oleh minuman keras, minuman keras akan berubah menjdi racun yang mencelakakan Anda.

Di tempat yang dingin dan membeku, biasanya orang "minum arak untuk menghangatkan", ini masih boleh ditoleransi, "minum arak untuk mengusir dingin" juga masih boleh ditoleransi, namun, minumlah arak sesuai kemampuan, jangan dijadikan dalih.

Minum sampai mabuk-mabukan, gila-gilaan, bahkan dipapah orang, ini berarti arak sudah mengacaukan kesadaran, semua perbuatannya terbalik, orang demikian, sebaiknya jangan menyentuh arak, setetes pun jangan, sebab Anda akan terpuruk.

sumber: 175_Travelling Monk
indonesia.tbsn.org

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1441 on: 02 August 2010, 11:50:22 PM »
adakah laboratorium yang bisa mendeteksi kandungan kesucian dalam sisa-sisa tubuh?
keliatannya ada cara yang lebih sederhana ,  sarira yang asli dapat tumbuh seperti layaknya tumbuhan. jadi dengan pengamatan yang benar akan dapat dibedakan sarira yang asli dan palsu.

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1442 on: 02 August 2010, 11:52:35 PM »

Memang itulah yg dimaksud bro Indra .....
sapa yg bisa buktikan dgn mengatakan butiran2 itu sarira??

paling2 dicek bebi cek one two three, hehehe

eh salah, maksudnya di cek aja nambah ga ato ilang ga, heheh

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1443 on: 02 August 2010, 11:53:57 PM »
saya tidak mengenal kata sarira dari sutra
yang pasti buddha sakyamuni meninggalkan sarira saat wafat
apakah anda mau bilang itu kebetulan?
yg saya maksudkan adalah Buddha Sakyamuni (orang suci) meninggalkan sarira. tetapi apakah ini berlaku sebaliknya? setiap yg meninggalkan sarira pasti adalah orang suci?

Quote
begini saja, penyelesaiannya, anda pergi ke vihara terdekat dari rumah anda, dan tanyalah kepada salah satu anggota sangha apa sarira tidak menunjukkkan apapun

justru karena saya mendengar dari seorang bhikkhu yang mengatakan demikian bahwa sarira tidak mengindikasikan kesucian.
kalau sarira bukan indikasi tertentu, menurut anda  apakah yang menjadi  indikasi seseorang mencapai kesucian  ?
indikasi kesucian ini adalah pokok permasalahan sesungguhnya  yang membuat perdebatan sepanjang 80 halaman dan mungkin akan terus berlanjut, bila tidak ada jawaban yang pasti. para penganut TBSN memiliki standar tersendiri dan penganut non-TBSN memiliki standar tersendiri tentang kesucian.

menurut saya yg menjadi indikasi adalah pernyataan Sang Buddha, atau kita sendiri yg menilai jika kita sudah mencapai kesucian tertinggi. selama ini saya mengetahui Sariputta adalah Arahat, Mahamoggallana adalah Arahat, Ananda, dsb adalah Arahat adalah berdasarkan sutta-sutta bukan dari sarira yg saya sendiri bahkan belum pernah melihatnya.

ngomong2 saya saat ini yg masih hidup juga sudah punya sarira loh, apakah menurut Bro 4DMYN saya adalah orang suci?

apakah menurut anda, tidak mungkin ada seseorang yang mencapai kesucian bila tidak dinyatakan oleh Sang Buddha  itu sendiri? . kalau anda memang punya sarira, anda bisa periksa di X-Ray, lalu hasilnya di scan disini. Setau saya murid Acharya Maha Boowa juga memiliki sarira saat masih hidup, dan bisa diperiksa melalui X-Ray. Saya pengen tau pendapat anda apakah Maha Boowa itu sudah mencapai kesucian atau belum? indikasinya apa?
apakah ada tokoh-tokoh penganut Buddhist non-Theravada ,  yang mencapai kesucian (misalnya: Karmapa 16 - Rangjung Rigpe Dorje, Bhiksu Xu Yun )? indikasinya apa?
lebih lanjut lagi, apakah tokoh-tokoh non- Buddhist seperti: Mother Theresa, Mahatma Gandhi juga  mencapai kesucian?
indikasinya apa?


kalau masih dalam tubuh mungkin itu batu ginjal, kalau punya saya udah keluar waktu gigi saya tanggal. bukankah Sang Buddha dan para Arahat juga memiliki relik gigi?

secara pribadi saya tidak akan berspekulasi apakah seseorang itu arahat atau bukan. jika ada yg mengaku demikian, kita bisa memverifikasinya melalui penyelidikan, melalui bertanya. tidak perlu menunggu mati dan melihat sariranya

http://www.w****a.com/forum/topik-umum/7351-timbulnya-relik-pada-saat-arahat-masih-hidup.html
 Default Timbulnya Relik pada saat arahat masih hidup

    Ternyata relik sudah terbentuk sewaktu arahat masih hidup. Pada kasus YM LP. Wen Sucinno (Thai) ketika beliau sedang menjalani operasi lutut, dokter dan paramedik (saksi mata) mendapati lutut beliau sudah menjadi relik. Kini beliau sudah Parinibbana.

    Kejadian yang hampir sama juga pada saat LP Phien (*murid Luangta Maha Bua yang nomer 2) menjalani operasi jari kaki. Dokter juga mendapati ternyata tulang beliau sudah relik. Dari foto Röentgen (*X Ray), doktėr menemukan ternyata tulang tulang rusuk beliau juga sudah menjadi relik. Beliau masih hidup sampai kini. Jadi sewaktu Arahat masih hidup Relik bisa ditemukan pada kondisi sbb :
    1. Saat operasi tulang dan dokter mendapati ternyata tulang beliau sudah menjadi relik
    2. Rambut yang dicukur (dibuang) ternyata menjadi relik
    3. Kuku yang digunting (dibuang) ternyata menjadi relik
    4. Gigi yang tanggal atau dicabut ternyata menjadi relik ( YM LP Prasit - Thai)
    5. Sampah sirih (Buah pinang) yang di kunyah dan di buang ( mengandung ludah) meng
    kristal dan menjadi relik (YM LP Vira - Thai )
    6.Relik datang bersamaan dengan tulang, atau rupang (patung) dari arahat ybs.


coba baca-baca dulu artikel tersebut. lalu jawab pertanyaan saya. apa indikasi seseorang mencapai kesucian?


Sang Buddha Gotama sudah mengajarkan parameter untuk menentukan kesucian seseorang. jika sudah mematahkan 3 belenggu pertama maka kesucian tingkat 1, jika sudah mematahkan 3 belenggu  pertama dan melemahkan 2 belenggu berikutnya maka kesucian tingkat 2, jika sudah mematahkan 5 belenggu pertama, maka kesucian tingkat 3, dan jika seudah mematahkan 10 belenggu maka tingkat kesucian 4=Arahat. inilah indikatornya, tidak pernah Sang Buddha mengajarkan mengenai sarira sebagai penentu kesucian.
 

kalau indikatornya demikian ini,  sulit sekali dideteksi. seperti pepatah "dalamnya laut bisa diukur, tapi dalamnya hati manusia tidak bisa diukur". Sang Buddha dan para siswa utamanya pada saat parinibanna meninggalkan sarira yang demikian indahnya, apakah menurut anda sarira ini tidak mengindikasikan apapun tentang pencapaian beliau?


kondisi kesucian memang tidak terlihat melalui rupa, saya tidak menemukan referensi valid mengenai sarira sebagai indikator kesucian, mungkin Bro 4DMYN bisa memberikan petunjuk. Sang Buddha juga meninggalkan sarira, tapi apakah semua orang yg meninggalkan sarira adalah Buddha? seperti yg sudah saya sebutkan sebelumnya, saya bukanlah orang suci, tapi saya sudah punya sarira walaupun saya masih hidup
kalo mengaku sudah punya sarira pada saat masih hidup tolong di X-ray, lalu hasilnya di post kesini.. saya akan menghormati tingkat kesucian anda kalau benar-benar anda memiliki sarira.


sarira saya sudah keluar dari tubuh waktu makan nasi goreng di dago

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1444 on: 02 August 2010, 11:54:41 PM »
 [at] indra,
menurut anda apabila ada umat Buddha yang tinggal di rusia dimana negerinya sangat dingin,  apabila dia meminum arak untuk menghangatkan tubuh apakah termasuk melanggar sila?
 daerah tibet termasuk daerah yang sangat dingin, apabila para bhiksu yang tinggal disana meminum arak untuk menghangatkan tubuh, apakah termasuk melanggar sila?
menurut anda apakah memasak air (membunuh jutaan bakteri ) termasuk melanggar sila?

lalu apa batasan melanggar sila ?
« Last Edit: 02 August 2010, 11:56:35 PM by 4DMYN »

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1445 on: 02 August 2010, 11:57:24 PM »
cara mengecek sarira mudah saja, bisa tumbuh atau tidak.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1446 on: 02 August 2010, 11:59:30 PM »
[at] indra,
menurut anda apabila ada umat Buddha yang tinggal di rusia dimana negerinya sangat dingin,  apabila dia meminum arak untuk menghangatkan tubuh apakah termasuk melanggar sila?
menurut anda apakah memasak air (membunuh jutaan bakteri ) termasuk melanggar sila?

lalu apa batasan melanggar sila ?


meminum arak menurut sila/vinaya adalah pelanggaran, dan unfortunately, sila/vinaya tidak memberikan alasan pembenaran termasuk karena tinggal di rusia. di India pada masa Sang Buddha juga ada musim sangat dingin, dalam sutta disebutkan "musim beku" tapi tetap tidak ada toleransi dalam vinaya untuk hal ini.

memasak air hingga membunuh mikroorganisme tidak melanggar sila/vinaya, kalau ada kecoa hidup di dalam air itu baru melanggar sila, batasan yg ditetapkan oleh Sang Buddha adalah sebatas masih terlihat dengan mata telanjang. jangan tanya saya kenapa begitu? bukan saya yg membuat peraturan
« Last Edit: 03 August 2010, 12:03:35 AM by Indra »

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1447 on: 03 August 2010, 12:01:43 AM »
parah amat loe, gigi copot ama batu ginjal aja bangga =))
seperti yg sudah saya sebutkan sebelumnya, saya bukanlah orang suci, tapi saya sudah punya sarira walaupun saya masih hidup
kalau demikian ini namanya bukan sarira.
Memang itulah yg dimaksud bro Indra .....
sapa yg bisa buktikan dgn mengatakan butiran2 itu sarira??
mungkin bisa diliat bentuknya dan warnanya, dan lalu diteliti ke laboratorium . gue bukan ahli dalam bidang sarira. kalau ada ahlinya mungkin bisa ditanyai lebih lanjut.
Selama ini yg gw tau .....
belum ada satu penelitian-pun di dunia yg telah mengchek bahwa ada sarira asli ato ada sarira palsu
apalagi pernah di teliti mengunakan laboratorium ..... tidak ada sama sekali
kalo ada penelitian .... tolong kasih link  ;D

Bro 4DMYN .... link yg loe kasih gak ada pic
no pic = HOAX  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1448 on: 03 August 2010, 12:01:53 AM »
cara mengecek sarira mudah saja, bisa tumbuh atau tidak.

sekarang saya tidak tau lagi, entah dimana relikku sekarang, mungkin sudah di simpan di Tavatimsa spt halnya relik gigi Sang Buddha.
tapi dulu sptnya tumbuh, ada tumbuh serat2 halus tumbuh disekeliling relik saya itu.


Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1449 on: 03 August 2010, 12:05:54 AM »
[at] indra,
menurut anda apabila ada umat Buddha yang tinggal di rusia dimana negerinya sangat dingin,  apabila dia meminum arak untuk menghangatkan tubuh apakah termasuk melanggar sila?
menurut anda apakah memasak air (membunuh jutaan bakteri ) termasuk melanggar sila?

lalu apa batasan melanggar sila ?


meminum arak menurut vsila/vinaya adalah melanggar sila, dan unfortunately, sila/vinaya tidak memberikan alasan pembenaran termasuk karena tinggal di rusia. di India pada masa Sang Buddha juga ada musim sangat dingin, dalam sutta disebutkan "musim beku" tapi tetap tidak ada toleransi dalam vinaya untuk hal ini.

memasak air hingga membunuh mikroorganisme tidak melanggar sila/vinaya, kalau ada kecoa hidup di dalam air itu baru melanggar sila, batasan yg ditetapkan oleh Sang Buddha adalah sebatas masih terlihat dengan mata telanjang. jangan tanya saya kenapa begitu? bukan saya yg membuat peraturan
kalau demikian halnya ,  buku vinaya ada tertulis bhiksu kencing harus jongkok, berarti harus dituruti juga ya?
apa makna dari sila/vinaya tersebut?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1450 on: 03 August 2010, 12:09:00 AM »
[at] indra,
menurut anda apabila ada umat Buddha yang tinggal di rusia dimana negerinya sangat dingin,  apabila dia meminum arak untuk menghangatkan tubuh apakah termasuk melanggar sila?
menurut anda apakah memasak air (membunuh jutaan bakteri ) termasuk melanggar sila?

lalu apa batasan melanggar sila ?


meminum arak menurut vsila/vinaya adalah melanggar sila, dan unfortunately, sila/vinaya tidak memberikan alasan pembenaran termasuk karena tinggal di rusia. di India pada masa Sang Buddha juga ada musim sangat dingin, dalam sutta disebutkan "musim beku" tapi tetap tidak ada toleransi dalam vinaya untuk hal ini.

memasak air hingga membunuh mikroorganisme tidak melanggar sila/vinaya, kalau ada kecoa hidup di dalam air itu baru melanggar sila, batasan yg ditetapkan oleh Sang Buddha adalah sebatas masih terlihat dengan mata telanjang. jangan tanya saya kenapa begitu? bukan saya yg membuat peraturan
kalau demikian halnya ,  buku vinaya ada tertulis bhiksu kencing harus jongkok, berarti harus dituruti juga ya?
apa makna dari sila/vinaya tersebut?


loh saya sudah biasa melihat para bhikkhu yg kencing jongkok, menurut komentar itu adalah untuk alasan kesehatan (CMIIW)

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1451 on: 03 August 2010, 12:12:43 AM »
cara mengecek sarira mudah saja, bisa tumbuh atau tidak.

perlu disiram sehari dua kali?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1452 on: 03 August 2010, 12:14:40 AM »
cara mengecek sarira mudah saja, bisa tumbuh atau tidak.

perlu disiram sehari dua kali?

bukan cuma siram, tapi juga perlu tambah urea

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1453 on: 03 August 2010, 12:22:03 AM »
cara mengecek sarira mudah saja, bisa tumbuh atau tidak.

perlu disiram sehari dua kali?
Kalo sarira LSY ..... gak pake disirem, tapi pake angpao
tumbuh dengan subur ...... wkwkakakakaka   :))
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #1454 on: 03 August 2010, 12:24:20 AM »
cara mengecek sarira mudah saja, bisa tumbuh atau tidak.

perlu disiram sehari dua kali?
Kalo sarira LSY ..... gak pake disirem, tapi pake angpao
tumbuh dengan subur ...... wkwkakakakaka   :))

ini sungguh menghina, masuk blog

 

anything