saya rasa ini adalah cerita lama untuk membangun solidaritas.
Solidaritas yang dibangun atas dasar kebencian seperti ini, akan membuahkan kebencian juga.
Kebencian yang terus menerus diperkuat seperti ini, akan membuat perlakuan yang "tidak manusiawi" juga kepada pihak yang dianggap musuhnya misal pembantu rumah tangga.
Sehingga pada akhirnya, efek dari cerita2 seperti ini, akhirnya akan menjadi kenyataan misal pembantu yang membunuh majikan, atau buruh yang membunuh bosnya.
Cerita seperti ini pula yang banyak dipakai dalam perang, misal yang paling dekat di Jakarta saja, bisa dilihat pada kasus Matraman dan Manggarai dimana perang/ribut antar kampung sudah berlangsung puluhan tahun, sampai sudah tidak jelas lagi apa akar permasalahannya.
Sangat disayangkan jika kita sebagai Buddhist, justru terpancing untuk kembali melakukan akusala, dimana perbuatan ini niscaya akan membuahkan akusala juga
Padahal kita seharusnya membalas kebencian dengan cinta kasih (tolong bedakan dengan pasrah)
Semoga bisa bermanfaat......
[at] riky : welcome back.... tapi kok hasil "tapa"nya adalah berita pemerkosaan??