Kata 'esa' berasal dari kata 'etad' yang berarti mutlak. Jadi bukan berarti satu atau tunggal dalam jumlah. Nah ciri-ciri Nibbana bisa kita lihat di Udana VIII.3 , disana disebutkan salah satu cirinya adalah mutlak atau tidak bersyarat atau asamkhata.
Nah, hubungannya dengan Buddha, jelas Beliau sudah "merealisasikan" nibbana itu sendiri, dimana ketika Beliau sudah parinibbana, "Beliau" tidak berbeda dengan nibbana itu sendiri.
Jadi jika mau dihubungkan maka esa=buddha=nibbana