//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dhamma Entertainment  (Read 20534 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Dhamma Entertainment
« Reply #30 on: 08 May 2008, 11:44:48 PM »
gak mantep....

nyilem lagi ahhh...

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: DHARMA ENTERTAINMENT
« Reply #31 on: 09 May 2008, 07:59:40 AM »
Pada OOT semua di thread pertama yang dibikin.....gara-gara satu orang salah paham dan menjadi emosi akhirnya diskusi menjadi blur tanpa arah. thanks bro Suchamda untuk membuat thread baru........Saran saya tetep berpegang pada Sila Vinaya namun bagaimana menyadarkan umat yang telah terlanjur terbiasa dengan hal ini semua,sangat tidak gampang membawa org keluar dari kebiasaan yang dibuat oleh sejuml;ah oknum ini.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: DHARMA ENTERTAINMENT
« Reply #32 on: 09 May 2008, 08:09:26 AM »
Iya bro nyanadhana kasi conto dong yg menurut anda dhammataintment itu.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Dhamma Entertainment
« Reply #33 on: 09 May 2008, 08:15:21 AM »
 _/\_ Thread ini OOT ,silahkan dilock Moderator, udah ada yang baru dari bro Suchamda,dan mungkin tolong jangan dinodai lagi dengan kesalah pahaman. Gara-gara satu orang yang langsung panas-panas ria tanpa bertanya dulu tujuan thread ini, membuat thread ini kotor menjadi ajang serang aliran. next time baca dengan teliti, menyuruh gw mengosongkan gelas dan ehipasiko tapi yang menyerang malah udah panas-panas ria duluan sebelum mengerti makna thread ini. Terima kasih untuk membuat thread ini nampak indah. Silahkan di lock _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: DHARMA ENTERTAINMENT
« Reply #34 on: 09 May 2008, 08:21:26 AM »
Dhammatainment itu menurut aku sendiri
1. Untuk umat perumah tangga, mulailah mengurangi,toh inti sari Buddhadhamma menyuruh kita melatih Sila,Samadhi dan Panna, bukan melakukan ritual,ceramah heboh yang sebenarnya menjebak kita semakin jauh dari Buddhadhamma

2. Untuk Bhikkhu, sebaiknya tidak ikut-ikutan menghebohkan Dhamma Entertainment karena Sila Vinaya bahkan Atthasila dengan tegas menghindari segala bentuk entertainment seperti sekarang ini ada. bukankah sama saja menjadi bhikkhu dengan umat perumah tangga biasa?apakah perbedaan cuman sekedar fisik,satu botak satu berambut?

Bhikkhu seharusnya mempelajari Vinaya karena dia adalah teladan bukan malah mendukung acara-acara yang tidak mengandung manfaat pencerahan.
 _/\_ Demikian pemikiran saya
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dhamma Entertainment
« Reply #35 on: 09 May 2008, 08:48:14 AM »
Suchamda,

Quote
Saya kok kurang jelas dengan maksud tulisan anda ini. Bisa dijelaskan secara blak-blakan? Siapa yang dimaksud? Maaf, saya tidak paham.

Saya tidak menunjuk orang per orang secara personal, bukan juga aliran per aliran, tetapi pada keadaan apa adanya di mana umat sensitif sekali dengan pembicaraan yang dilakukan aliran lain. Jika saja ada orang yang 'menyusup' menyamar sebagai satu aliran dan menghina aliran lain dengan maksud sengaja menimbulkan kebencian untuk memecah belah aliran, maka bukan cuma umat dari 3 aliran besar, tetapi 40 aliran Buddhisme pun (seandainya ada) akan hancur.



Quote
Loh, katanya thread ini membahas tentang Dharmatainment? kok malah upacara2 spesifik yang diperpanjang kasusnya?
OOT donk.

Ini contohnya sensitif. Jika upacara alirannya dibahas oleh aliran lain, maka kebencian cenderung muncul.
Kalo bukan upacara ataupun ritual yang berhubungan dengan dhamma, itu namanya memang enterntainment, bukan Dhamma Entertainment yang dimaksud.

Offline cetera_zhang

  • Teman
  • **
  • Posts: 74
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
Re: Dhamma Entertainment
« Reply #36 on: 09 May 2008, 11:59:34 AM »
Bro and sis,

Sori kl postingan saya membuat anda tersinggung. Saya memposting itu tanpa ada niat sedikitpun *emosi kemarahan/kebencian* seperti yg bro katakan. Saya memposting itu adalah agar jangan sampai tulisan bro nyanadhana itu menjurus pada penjelasan yg kurang tepat pada satu ajaran. Saya pribadi tiadk memihak satu aliran.Jadi kl ada yang bilang saya marah2 krn itu menyinggung aliran saya,saya rasa tidak tepat. Saya hanya ingin mengingatkan bro nyanadhana saja pada postingan itu.....ok kl saya dianggap salah paham,saya minta maaf...truely saya mengerti maksud bro nyanadhana awalnya...tp krn di postingan penjelasan itu saya melihat ada yg kurang tepat makanya saya *menyentil*,krn penjelasan itu sendiri mengarah pada ajaran dan bukan entertainmentnya.dan tolong jangan kait2kan protes saya itu dgn tradisi,sekte ataupun lineage,krn yg saya protes adalah esensi penjelasan dan bukan soal ribut dan panas krn sekte.

Untuk penjelasan ajaran2 itu tadi,saya uda terangkan kalau saya tidak berkompeten untuk menjelaskannya. karena kapasitas saya sendiri bukan kesana.

Mudah2an menjadi clear....kalau ada yg tersinggung,saya mohon maaf.

Silahkan lanjutkan diskusi dhamma entertainment ini......


Anjali

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Dhamma Entertainment
« Reply #37 on: 09 May 2008, 12:14:07 PM »
 _/\_ kalokamu merasa kurang tepat,untuk apa memulai sesuatu dengan emosi,kamu menyruh org untuk mengosongkan gelas sebelum ehipasiko,sedangkan kamu baru membaca tapi belum meresapi sudah panas duluan. dengan segampang itukah langsugn meminta maaf setelah salah paham yang menjurus pada persinggungan antar sekte yang awalnya tidak terjadi. Lihat postingan sebelum anda,semua wajar-wajar saja dibahasnya, setelah anda semua pada ikutan dan akhirnya thread ini rasanya tidak berguna lagi sebagai tempat pembelajaran.
Anda memang jago berkilah tapi buat saya, thread ini tidak lagi efektif pembahasannya karena semua postingan keluar jalur. Terima Kasih dan bisakah anda membuka pernyataan tanpa rasa emosi namun keinginan belajar. setelah diam mempelajari kemana arah perbincangan baru ambil keputusan kalo misalkan semua postingan dari temen-temen forum ternyata menyerang sekte.

Gw kasih tahu yah,trend api homa sendiri juga merupakan pengeroposan dari Tantric Buddhism,orang-orang kehilangan makna diakibatkan tidak adanya pemahaman luhur atas Upacara Api Homa itu sendiri, dan ini bukan menjadi ajang penyerangan sekte karena masing-masing aliran mulai harus menjaga diri terhadap oknum yang mengeruk keuntungan besar atas apa yang diajarkan di aliran anda. Malah anda panas hanya ada satu tulisan mengenai api homa yang kebetulan berasal dari aliran anda.

Yang saya bahas bukan begitu, kamu kira saya tidak mendukung aliran Buddhism, saya terbuka dengan semua aliran dan saya harap perbincangan ini dimulai dari pihak netral,keterbatasan kata saya disini mungkin menjadi kekurangan karena menjadi celah bagi anda untuk menyinggung. Terima kasih,thread ini bagaikan thread yang mengerikan karena aling serang antar aliran. Terima kasih.

jujur saya kecewa dan terima kasih untuk input anda selama ini
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline cetera_zhang

  • Teman
  • **
  • Posts: 74
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
Re: Dhamma Entertainment
« Reply #38 on: 09 May 2008, 12:42:01 PM »
Bro saya minta maaf kl saya salah paham. benar2 minta maaf kalau saya dianggap mengacau disini.

tapi saya tetap berpendirian bahwa dgn pernyataan bro itu tetap berpotensi membawa kesalahpengertian mengenai ajaran tsb (dan sekali lagi saya katakan: tidak ada hubnya ma sekte yah,tolong jgn kait2kan ma sekte)....

dan saya tidak ada *panas* ketika menulis itu...sungguh saya hanya ingin *mengingatkan* anda agar jgn sampai salah kata.

tapi yah sudahlah,krn saya sudah menyinggung anda,sekali lagi saya minta maaf dari lubuk hati saya yg paling dalam.mudah2an bro bisa menerima maaf saya.(mumpung mo waisakan neh hehehe) bolehkah?walo berbeda pendapat,tetap kan bisa bersahabat?

psst: saya baru termasuk dalam tahap *org2 yg setuju ma apa Buddha ajarkan*,belum menjadi praktisi apalagi siswa Buddha ataupun menjadi pengikut para sesepuh/mahayana/tantra.


Anjali


Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Dhamma Entertainment
« Reply #39 on: 09 May 2008, 01:26:18 PM »
sedalam apa cetera lubuk nya ;D :P ^:)^
'dari lubuk hati saya yang paling dalam'

sudah ku maaf kan diri mu
sedalam nya lubuk mu ^-^ ^-^ ^:)^ ^:)^ ^:)^

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Dhamma Entertainment
« Reply #40 on: 09 May 2008, 01:58:01 PM »
okey....

Sekarang kita bahas 'Dhammatainment'.

Saya pribadi, setuju dengan istilah ini.
Bisa kita lihat dari perspektif dalam skala global (seminar2 di Singapore, Jakarta), bisa juga dari keseharian di vihara masing2.

Saya akan membahasnya dari lingkup kecil di kota saya.

Selama ini saya melihat kegiatan penyebaran Dhamma (dan vihara sebagai mediasinya), sudah meningkat dari segi aktivitas, namun merosot dari segi kualitas dhamma.

Aktivitas yg meningkat:
~ ada organ / keyboard untuk lagu2an di vihara
~ ada tari2an untuk menyambut acara Bhante. Sering dibawakan oleh gadis2, yg sewaktu saya lihat, memakai baju dalam ala China (kain merah menutupi badan, tanpa lengan), juga kadang baju2 tipis menutupi dada dan lengan. Tarian gemulai. Sedangkan barisan Bhante duduk di depan sekali.
~ Sering diadakan acara pesta2, dalam rangka menyambut imlek, cap go meh, tahun baru.... pesta2 tsb memerlukan dana yg tidak sedikit. Acara itu sendiri diisi oleh tari2an, mars vokal, dsbnya. Karena seringnya acara pesta2 tsb, giliran ada acara kedatangan Bhante dari luar kota yg memerlukan sumb dana, sponsor sudah sulit mendapatkan sponsor / dana kas persediaan sudha habis terpakai.
~ Acara sejuta lilin, atau pemasangan lentera. Para donatur dimintai sumbangan dengan diiming2i namanya akan dicantumkan di lentera, yg digantung dilangit2, murah rezeki, jauh dari marabahaya.

Beberapa contoh diatas dilakukan demi mengumpulkan umat lebih banyak, menahan muda/i agar tidak 'boring' dan pindah ke agama tetangga, berusaha menyamai kegiatan dan keceriaan agama tetangga, memodern kan agama Buddha, dsbnya.

Sedangkan disisi lainnya, kemerosotan esensi Dhamma:
~ Tidak ada lagi/berkurangnya diskusi2 dhamma
~ Muda/i lebih berfokus kepada seremonial dan tetek bengek kegiatan. Setelah habis program / pesta yg satu, segera berfokus kepada program pesta selanjutnya.
~ Ibu2 / kaum yg lebih tua tidak mendapat pengarahan inti ajaran Dhamma, malah sibuk dengan lilin, lentera2, cari sumbangan, dan cung2cep
~ Apa yg saya saksikan di vihara saya sendiri, setiap saat2 berkumpul di hari Minggu, TIDAK PERNAH BERDISKUSI MASALAH DHAMMA, yg didiskusikan adalah program acara, pengumpulan dana, pemilihan panitia, pemilihan tanggal dan acara2 pesta selanjutnya.

Saya tidak tau bagaimana dengan komunitas lainnya di Indonesia / dunia, namun yg sy lihat dari sekeliling saya, ENTERTAINMENT lebih difokuskan ketimbang mengembangkan AJARAN DHAMMA.

Saya sadari, pengembangan ajaran Dhamma sangat tidak populer dan akan mendapatkan sedikit pengikut, bahkan vihara bisa mati suri kalau berfokus pada pengembangan dhamma saja. Tapi, saya tetap pada pemikiran bahwa, KUALITAS lebih penting dibanding KUANTITAS.

Pendapat saya:
Boleh2 saja mengadakan kegiatan entertain, namun jangan sampai melupakan kegiatan pengembangan dhamma. Tetap pertahankan proporsi, misalkan 50% - 50% (entertain dan dhamma): untuk dana, waktu dan program Vihara.

::
 


Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Dhamma Entertainment
« Reply #41 on: 09 May 2008, 02:36:53 PM »
Budaya hedonisme ini seharusnya menjadi perhatian para anggota Sangha dan juga umat sekaligus panitia vihara, setahu saya sendiri, panitia atau pengurus Vihara kadang juga tidak mengerti Buddhism itu seperti apa, melihat hijaunya kegiatan agama orang lain lalu merasa okay Buddhism juga harus begitu. menurut aku lebih baik 1 orang mengerti Dhamma dan mempraktekkan daripada 100 orang yang datang bukan untuk tujuan Dhamma namun duniawi.

Acara sejuta lilin, atau pemasangan lentera. Para donatur dimintai sumbangan dengan diiming2i namanya akan dicantumkan di lentera, yg digantung dilangit2, murah rezeki, jauh dari marabahaya.

Mendukung terjadinya Global Warming kah? lebih berguna dananya untuk fakir miskin,dan itu membuat jodoh dan kamma baik dengan orang,Bukankah Buddha juga mengajarkan bahwa berdana disertai dengan kebijaksanaan dan cinta kasih,lalu dimana esensi hikmat dan pengertian Dhamma didalamnya. sudah tidak terlihat lagi.

Kita lihat lagi, ceramah motivasi yang ujung-ujungnya tawaran prospek multilevel atau produk semacam itulah,apakah begini kita belajar Dhamma,menambah LDM atau mengurangi? _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: Dhamma Entertainment
« Reply #42 on: 09 May 2008, 03:04:42 PM »
okey....

Sekarang kita bahas 'Dhammatainment'.

Saya pribadi, setuju dengan istilah ini.
Bisa kita lihat dari perspektif dalam skala global (seminar2 di Singapore, Jakarta), bisa juga dari keseharian di vihara masing2.

Saya akan membahasnya dari lingkup kecil di kota saya.

Selama ini saya melihat kegiatan penyebaran Dhamma (dan vihara sebagai mediasinya), sudah meningkat dari segi aktivitas, namun merosot dari segi kualitas dhamma.

Aktivitas yg meningkat:
~ ada organ / keyboard untuk lagu2an di vihara
~ ada tari2an untuk menyambut acara Bhante. Sering dibawakan oleh gadis2, yg sewaktu saya lihat, memakai baju dalam ala China (kain merah menutupi badan, tanpa lengan), juga kadang baju2 tipis menutupi dada dan lengan. Tarian gemulai. Sedangkan barisan Bhante duduk di depan sekali.
~ Sering diadakan acara pesta2, dalam rangka menyambut imlek, cap go meh, tahun baru.... pesta2 tsb memerlukan dana yg tidak sedikit. Acara itu sendiri diisi oleh tari2an, mars vokal, dsbnya. Karena seringnya acara pesta2 tsb, giliran ada acara kedatangan Bhante dari luar kota yg memerlukan sumb dana, sponsor sudah sulit mendapatkan sponsor / dana kas persediaan sudha habis terpakai.
~ Acara sejuta lilin, atau pemasangan lentera. Para donatur dimintai sumbangan dengan diiming2i namanya akan dicantumkan di lentera, yg digantung dilangit2, murah rezeki, jauh dari marabahaya.

Beberapa contoh diatas dilakukan demi mengumpulkan umat lebih banyak, menahan muda/i agar tidak 'boring' dan pindah ke agama tetangga, berusaha menyamai kegiatan dan keceriaan agama tetangga, memodern kan agama Buddha, dsbnya.

Sedangkan disisi lainnya, kemerosotan esensi Dhamma:
~ Tidak ada lagi/berkurangnya diskusi2 dhamma
~ Muda/i lebih berfokus kepada seremonial dan tetek bengek kegiatan. Setelah habis program / pesta yg satu, segera berfokus kepada program pesta selanjutnya.
~ Ibu2 / kaum yg lebih tua tidak mendapat pengarahan inti ajaran Dhamma, malah sibuk dengan lilin, lentera2, cari sumbangan, dan cung2cep
~ Apa yg saya saksikan di vihara saya sendiri, setiap saat2 berkumpul di hari Minggu, TIDAK PERNAH BERDISKUSI MASALAH DHAMMA, yg didiskusikan adalah program acara, pengumpulan dana, pemilihan panitia, pemilihan tanggal dan acara2 pesta selanjutnya.

Saya tidak tau bagaimana dengan komunitas lainnya di Indonesia / dunia, namun yg sy lihat dari sekeliling saya, ENTERTAINMENT lebih difokuskan ketimbang mengembangkan AJARAN DHAMMA.

Saya sadari, pengembangan ajaran Dhamma sangat tidak populer dan akan mendapatkan sedikit pengikut, bahkan vihara bisa mati suri kalau berfokus pada pengembangan dhamma saja. Tapi, saya tetap pada pemikiran bahwa, KUALITAS lebih penting dibanding KUANTITAS.

Pendapat saya:
Boleh2 saja mengadakan kegiatan entertain, namun jangan sampai melupakan kegiatan pengembangan dhamma. Tetap pertahankan proporsi, misalkan 50% - 50% (entertain dan dhamma): untuk dana, waktu dan program Vihara.

::

Memank pada kenyataannya penyebaran Agama Buddha mulai terjadi seperti itu, organ2/keyboard, tari2an, dll
Di kota saya pun demikian, bahkan sekarang udh tertular pada muda-mudinya.. Tiada lagi diskusi dhamma yg baik dan benar, yang ada hanyalah kumpulan org2 yg bercerita ga jelas arahnya... :(
Entah apakah ini disebabkan oleh upaya kausalia yg sy merasa hingga saat ini tidak memiliki batasan yg jelas.. Kadang malah mereka lbh byk melakukan pembenaran atas apa yg mereka lakukan dan ini bukan saja oleh para umat awam, tp juga para bhikkhu2... ::)

Tapi, apakah ada jalan keluar yg kiranya bisa setidaknya mengurangi dhammatainment tsb? :D
Jalan keluar seperti apakah yg kira2 bisa mengurangi ato mengubah hal2 tersebut?
Saya rasa jika hanya dilakukan oleh satu org, maka hal tsb menjadi AGAK tdk mungkin tercapai. ;D
Misalnya dikota saya, hanya saya yg ga setuju dgn acara2 gituan, apakah acara itu akan batal? saya rasa tidak... Harus ada suatu kelompok ato lembaga yg memiliki peranan penting yg harus mengambil langkah tegas dan bijak utk mengubah dhammatainment tsb menjadi sesuatu yg lbh bernilai dan berkualitas...

 _/\_

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Dhamma Entertainment
« Reply #43 on: 09 May 2008, 03:12:50 PM »
mang gt ya pake kibot??
untuk diprabha gak ada gt2an,

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Dhamma Entertainment
« Reply #44 on: 09 May 2008, 03:30:21 PM »
 :D aku pernah ikut baca Paritta yang diiringi keyboard langsung serasa kebaktian di gereja. Viharanya dulu di Sunter sekarang pindah ke Pluit. aje gile pas aku jadi dayaka Bhante diundang kesana. Bhantenya shock, pas pulang dibilang,jangan ditiru ya... :whistle:

Jalan keluar adalah mulai menggiatkan pengertian Dhamma dalam setiap ceramah dan aku berpikir kita mulai membicarakan Sila Vinaya, maka lama-lama uamt akan mengerti dan mereduce kegiatan ini.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

 

anything