Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Pengalaman Pribadi => Topic started by: Hendra Susanto on 01 June 2009, 01:42:40 PM

Title: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: Hendra Susanto on 01 June 2009, 01:42:40 PM
Spoiler: ShowHide
jalan menuju kuti2

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/JalanmenujuKuti2.jpg)

kamar tidur

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/Kamartidur.jpg)

keran air minum

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/Keranairminum.jpg)

kuti 1

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/Kuti1.jpg)

kuti 2

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/Kuti2.jpg)

kuti

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/Kuti.jpg)

Luangta maha boowa1

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/LuangtaMahaboowa1.jpg)

Luangta maha boowa2

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/LuangtaMahaboowa2.jpg)

Luangta sedang menuju kuti

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/LuangtasedangmenujuKuti.jpg)

menata makanan

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/Menatamakanan2.jpg)

persiapan breakfast

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/Persiapanbfast.jpg)

peserta sedang makan 1X sehari saja

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/Pesertasedangmakan1xseharisaja.jpg)

Pindapatta 1

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/Pindapata1.jpg)

Pindapatta 2

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/Pindapata2.jpg)

relik ajahn mun

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/RelikAjahnMun.jpg)

relik Ajahn Mun 1

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/RelikAjahnMun1.jpg)

Relik Ajahn Pannavadho

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/RelikAjahnPannavadho.jpg)

Relik Ajahn Sao Katansilo

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/RelikAjahnSaoKatansilo.jpg)

Relik Buddha 1

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/RelikBuddha1.jpg)

Relik Buddha

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/RelikBuddha.jpg)

tempat tidur

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/Tempattidur.jpg)

toilet

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/Toilet.jpg)

hutan 1

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/hutan1.jpg)

hutan 2

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/hutan2.jpg)

penampungan air hujan untuk minum

(http://i184.photobucket.com/albums/x154/4bleh/penampunganairhujanutkminum.jpg)

Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: Sumedho on 01 June 2009, 02:16:06 PM
jadi pengen
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: lophenk on 01 June 2009, 02:20:02 PM
om bond jd makin sakti nih ... nice :)

Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: Elin on 01 June 2009, 02:22:32 PM
kok Elin cuma bisa liat ampe kuti doankz?
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: Hendra Susanto on 01 June 2009, 02:24:15 PM
coba dech di refresh
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: andry on 01 June 2009, 02:40:59 PM
kok Elin cuma bisa liat ampe kuti doankz?
berarti blum sakti....
wkwkwk baca DN dulu...
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: andry on 01 June 2009, 02:43:16 PM
jadi pengen
mari luncurkan Dhammacitta Tour Expedition
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: bond on 01 June 2009, 02:59:44 PM
Thanks untuk om haa...bantuin upload foto2nya.

Wat Ban Tad


Jadi foto itu adalah di Wat Ban tad di Udorn Thani, kota yg berbatasan dengan Laos. Luangta Mahaboowa berada disana dan konon Ajahn Mun juga sempat menetap disana. Luangta Mahaboowa kurang lebih 9 tahun menjadi asisten pribadi Ajahn Mun. Para bhikkhu yg tinggal disana kurang lebih 50an bhikkhu.

Mereka melakukan praktek latihan dhutangga secara ketat misalnya mereka makan hanya 1x sehari. Dari Dhammasala utama menuju kuti yg terdekat kurang lebih 50-100 meter dan terus masuk kedalam. Jarak 1 kuti dengan kuti lainnya kurang lebih 30-50 meter yg mana di tiap kuti ada pekarangannya.

Para peserta yg kesana memiliki berbagai motif misalnya : ada yg hanya untuk belajar dhamma, belajar dhamma dan meditasi, retreat meditasi saja, atau hanya mengumpulkan parami( bantu2 bhikkhu).

Setiap peserta yg mau tinggal disana tidak ditentukan jangka waktu tinggalnya,bebas. Ada yg tinggal 3 hari , 1 bulan 6 bulan dan ada juga yg lebih tiga tahun. Bagi mereka yg tinggal disana maka diberikan tempat di kuti didalam hutan. Dikuti tersebut hanya diberikan lilin dan senter untuk dimalam hari, jadi tidak ada listrik dimalam hari. Peserta hanya diberikan makan 1x saja walaupun demikian bagi yg tidak kuat harus membawa persiapan dari kota berupa cemilan. Tapi kebanyakan mereka mengikuti atthasila dengan makan hanya 1 x saja. Di dalam hutan ada track khusus untuk cangkama(meditasi jalan). Tidak semua peserta mendapatkan kamar di kuti2. Bagi yg tidak mendapatkan kamar maka mereka harus rela tidur di balkon bahkan dibawah panggung kuti. Mereka hanya diberikan kelambu. Tidak ada ranjang sama sekali. Hanya kain dan tikar sebagai alas tidur.

Apabila ingin minum maka peserta harus ke Dhammasala utama. Air minum adalah dari air hujan yg ditampung dan disaring dikeran seperti di foto. Jadi biasanya peserta sebelum menjelang malam mengisi air minum yg cukup. Jarak kuti dan toilet kurang lebih 5-10 meter tanpa lampu.
Disana masih banyak binatang2 liar yg berkeliaran , salah satunya kancil dan burung merak.

Kegiatan -kegiatannya : pada pukul 6.30 pagi umat memberikan makanan kepada para bhikkhu yg berpindapata. Jam 7 pagi -makan pagi umat bersama para bhikkhu. Setelah selesai maka Luangta Mahaboowa memberikan kesempatan kepada umat untuk berdana dan setelah itu memberikan Dhamma talk singkat paling lama 30 menit. Beliau sudah berumur 96 tahun. Beliau memiliki welas asih yg luar biasa dan perilakunya hampir mirip dengan Luangpu Santiwarayan yg pernah datang ke Indonesia.

Pada awalnya saya sempat kaget dengan kondisi dhutangga/tudong yg serba minim ditambah minum air hujan  ;D dan makan 1 x sehari. Saat itu saya ngak percaya diri bisa makan 1 x. Tapi akhirnya dengan penuh tekad apapun yg terjadi, terjadilah...akhirnya rasa lapar tidak mengganngu sama sekali. Setiap hari bangun jam 4 pagi lalu bermeditasi duduk dan kemudian jalan, ikut berdana makanan, makan pagi, mendengarkan ceramah Luangta dalam bahasa Thai walaupun ngak ngerti duduk saja  ;D sebagai rasa hormat kepada beliau. Setelah itu masuk hutan meditasi lagi.

Setiap dua hari sekali ada konsultasi meditasi dengan Than Martin. Dan saya sempat bertemu orang Indonesia 2 orang , yg salah satunya sudah 5 bulan tinggal disana . Dan ada 2 orang Maeci dari indo yg sudah 3 tahun disana. Maeci(anagarini). Mereka banyak bercerita ttg Luangta dan Wat Ban Tad. Lalu teman saya yg dari indo dan ada yg dari Thailand menganjurkan saya bertemu Ajahn Cherry dari USA yg sudah mengikuti Luangta 44 tahun , umur beliau sudah 76 tahun. Akhirnya saya putuskan bertemu beliau. Yg tidak disangka2 dia mengetahui segala permasalahan yg ada(katanya bisa baca pikiran). Dan beliau memberikan instruksi dan uraian dhamma yg mengharukan(sempet mau meneteskan airmata, cuma gua jaiim  ;D ).

Kalau pengalaman meditasi , yg paling saya rasakan metta dan karuna disana kuat sekali. Bahkan sempat memakai objek Luangta dalam metta bhavana, duh ngak tahan deh...serasa bisa terbang ha..ha.

Setiap  sabtu minggu Luanpor Lee berkunjung ke Wat Barn Tad  sebagai rasa hormat kepada Luangta Mahaboowa. Yg pasti pada saat makan pagi antara umat dan para bhikkhu saat menyiapkan makanan tidak ada yg ngobrol sana-sini mereka lakukan semuanya dengan keheningan.

Perlu diketahui Luangta Mahaboowa adalah salah satu bhikkhu yg menyelamatkan ekonomi Thailand tahun 1998 dengan menghimbau seluruh rakyat agar menyumbang emas ke negara untuk menghadapi krisis. Kalau tidak salah dengar sampai 11 ton CMIIW. Dan 2-3 tahun yg lalu beliau ditanya oleh umat yg mengasihi beliau tentang umurnya. Dia hanya menjawab "tidak panjang" karena beliau sudah susah jalan dan ada sakit kanker. Lalu umat berinisiatif membangun rumah sakit khusus bhikkhu senilai 200 milyar, dan meminta Luangta sebagai kepala proyeknya secara simbolis. Umat berpikir demikian agar Luangta bisa umurnya lebih panjang. Begitu cerita mereka.

Yang pasti hidup bersama bhikkhu2 dhutangga merupakan kenangan yg luar biasa dan juga sumber inspirasi yg sangat berharga dalam latihan dhamma.

Saran : kalau mau latihan dhutangga sebaiknya ikut retreat2 meditasi terlebih dahulu. Biar ada persiapan mental dan kemajuan juga maksimal.

 _/\_


Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: Hendra Susanto on 01 June 2009, 08:42:40 PM
duhaiii... tekadnya itu yang gak tahan... mengalahkan segalanya...
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: andry on 02 June 2009, 01:20:02 AM
sadhu sadhu sadhu
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: sumana on 05 July 2009, 09:26:09 PM
sadhu.....sadhu.....sadhu.....
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: Adhitthana on 05 July 2009, 11:02:17 PM
Sadhu ..... Sadhu .... Sadhu .....

Bond, katanya Meditasi di Hutan (dhutangga)dilengkapi dengan payung dan kelambu
fungsinya biar gak kepanasan ato kehujanan dan anti nyamuk  ;D
bisa juga untuk membingungkan binatang buas, bila ingin mendekat ......

Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: tula on 02 September 2009, 09:19:36 PM
sadhu sadhu sadhu .. ruar biasa  _/\_
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: adi lim on 20 October 2009, 03:21:24 PM
Sadhu
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: maya devi on 25 November 2009, 04:44:27 PM
Ko, bahagia membaca ceritanya. Saya ikut bermudita.
Saya juga pernah ke sana tahun 2006 bersama 3 orang teman ( beberapa hari setelah kudeta Thaksin ) dan tahun 2008 ( juga waktu kudeta ) berdua bersama mama.

Sayangnya kita ke sana gak latihan, cuma ikut pindacara dan berdana dengan Luangta. Begitu saja sudah bahagia, apalagi bisa ikut retret.
Pengalaman waktu kunjungan pertama di sana, Luangta menyuruh kita make a wish, saya sampe nangis (mungkin karena kebodohan saja).
Kita bertemu dengan Meichi Padma,Mak.Seperti biasa Meichi bawa kita keliling2.
Ada cerita yang belum terselesaikan antara saya dengan Meichi Padma, begitulah yang bliau katakan ke saya sewaktu mengantar kami ke stasiun ( waktu itu kami mau berangkat ke Buriram). Entah mengapa saya bertemu di Thailand dan bukan di Indonesia padahal sama2 orang Indonesia???
 

Jadi pengen ikut retret di Thailand.
Ko punya nomor Hp meichi Padma gak? saya kehilangan kontak dengan beliau.

Terima kasih.   
Thanks untuk om haa...bantuin upload foto2nya.

Wat Ban Tad


Jadi foto itu adalah di Wat Ban tad di Udorn Thani, kota yg berbatasan dengan Laos. Luangta Mahaboowa berada disana dan konon Ajahn Mun juga sempat menetap disana. Luangta Mahaboowa kurang lebih 9 tahun menjadi asisten pribadi Ajahn Mun. Para bhikkhu yg tinggal disana kurang lebih 50an bhikkhu.

Mereka melakukan praktek latihan dhutangga secara ketat misalnya mereka makan hanya 1x sehari. Dari Dhammasala utama menuju kuti yg terdekat kurang lebih 50-100 meter dan terus masuk kedalam. Jarak 1 kuti dengan kuti lainnya kurang lebih 30-50 meter yg mana di tiap kuti ada pekarangannya.

Para peserta yg kesana memiliki berbagai motif misalnya : ada yg hanya untuk belajar dhamma, belajar dhamma dan meditasi, retreat meditasi saja, atau hanya mengumpulkan parami( bantu2 bhikkhu).

Setiap peserta yg mau tinggal disana tidak ditentukan jangka waktu tinggalnya,bebas. Ada yg tinggal 3 hari , 1 bulan 6 bulan dan ada juga yg lebih tiga tahun. Bagi mereka yg tinggal disana maka diberikan tempat di kuti didalam hutan. Dikuti tersebut hanya diberikan lilin dan senter untuk dimalam hari, jadi tidak ada listrik dimalam hari. Peserta hanya diberikan makan 1x saja walaupun demikian bagi yg tidak kuat harus membawa persiapan dari kota berupa cemilan. Tapi kebanyakan mereka mengikuti atthasila dengan makan hanya 1 x saja. Di dalam hutan ada track khusus untuk cangkama(meditasi jalan). Tidak semua peserta mendapatkan kamar di kuti2. Bagi yg tidak mendapatkan kamar maka mereka harus rela tidur di balkon bahkan dibawah panggung kuti. Mereka hanya diberikan kelambu. Tidak ada ranjang sama sekali. Hanya kain dan tikar sebagai alas tidur.

Apabila ingin minum maka peserta harus ke Dhammasala utama. Air minum adalah dari air hujan yg ditampung dan disaring dikeran seperti di foto. Jadi biasanya peserta sebelum menjelang malam mengisi air minum yg cukup. Jarak kuti dan toilet kurang lebih 5-10 meter tanpa lampu.
Disana masih banyak binatang2 liar yg berkeliaran , salah satunya kancil dan burung merak.

Kegiatan -kegiatannya : pada pukul 6.30 pagi umat memberikan makanan kepada para bhikkhu yg berpindapata. Jam 7 pagi -makan pagi umat bersama para bhikkhu. Setelah selesai maka Luangta Mahaboowa memberikan kesempatan kepada umat untuk berdana dan setelah itu memberikan Dhamma talk singkat paling lama 30 menit. Beliau sudah berumur 96 tahun. Beliau memiliki welas asih yg luar biasa dan perilakunya hampir mirip dengan Luangpu Santiwarayan yg pernah datang ke Indonesia.

Pada awalnya saya sempat kaget dengan kondisi dhutangga/tudong yg serba minim ditambah minum air hujan  ;D dan makan 1 x sehari. Saat itu saya ngak percaya diri bisa makan 1 x. Tapi akhirnya dengan penuh tekad apapun yg terjadi, terjadilah...akhirnya rasa lapar tidak mengganngu sama sekali. Setiap hari bangun jam 4 pagi lalu bermeditasi duduk dan kemudian jalan, ikut berdana makanan, makan pagi, mendengarkan ceramah Luangta dalam bahasa Thai walaupun ngak ngerti duduk saja  ;D sebagai rasa hormat kepada beliau. Setelah itu masuk hutan meditasi lagi.

Setiap dua hari sekali ada konsultasi meditasi dengan Than Martin. Dan saya sempat bertemu orang Indonesia 2 orang , yg salah satunya sudah 5 bulan tinggal disana . Dan ada 2 orang Maeci dari indo yg sudah 3 tahun disana. Maeci(anagarini). Mereka banyak bercerita ttg Luangta dan Wat Ban Tad. Lalu teman saya yg dari indo dan ada yg dari Thailand menganjurkan saya bertemu Ajahn Cherry dari USA yg sudah mengikuti Luangta 44 tahun , umur beliau sudah 76 tahun. Akhirnya saya putuskan bertemu beliau. Yg tidak disangka2 dia mengetahui segala permasalahan yg ada(katanya bisa baca pikiran). Dan beliau memberikan instruksi dan uraian dhamma yg mengharukan(sempet mau meneteskan airmata, cuma gua jaiim  ;D ).

Kalau pengalaman meditasi , yg paling saya rasakan metta dan karuna disana kuat sekali. Bahkan sempat memakai objek Luangta dalam metta bhavana, duh ngak tahan deh...serasa bisa terbang ha..ha.

Setiap  sabtu minggu Luanpor Lee berkunjung ke Wat Barn Tad  sebagai rasa hormat kepada Luangta Mahaboowa. Yg pasti pada saat makan pagi antara umat dan para bhikkhu saat menyiapkan makanan tidak ada yg ngobrol sana-sini mereka lakukan semuanya dengan keheningan.

Perlu diketahui Luangta Mahaboowa adalah salah satu bhikkhu yg menyelamatkan ekonomi Thailand tahun 1998 dengan menghimbau seluruh rakyat agar menyumbang emas ke negara untuk menghadapi krisis. Kalau tidak salah dengar sampai 11 ton CMIIW. Dan 2-3 tahun yg lalu beliau ditanya oleh umat yg mengasihi beliau tentang umurnya. Dia hanya menjawab "tidak panjang" karena beliau sudah susah jalan dan ada sakit kanker. Lalu umat berinisiatif membangun rumah sakit khusus bhikkhu senilai 200 milyar, dan meminta Luangta sebagai kepala proyeknya secara simbolis. Umat berpikir demikian agar Luangta bisa umurnya lebih panjang. Begitu cerita mereka.

Yang pasti hidup bersama bhikkhu2 dhutangga merupakan kenangan yg luar biasa dan juga sumber inspirasi yg sangat berharga dalam latihan dhamma.

Saran : kalau mau latihan dhutangga sebaiknya ikut retreat2 meditasi terlebih dahulu. Biar ada persiapan mental dan kemajuan juga maksimal.

 _/\_

Thanks untuk om haa...bantuin upload foto2nya.

Wat Ban Tad


Jadi foto itu adalah di Wat Ban tad di Udorn Thani, kota yg berbatasan dengan Laos. Luangta Mahaboowa berada disana dan konon Ajahn Mun juga sempat menetap disana. Luangta Mahaboowa kurang lebih 9 tahun menjadi asisten pribadi Ajahn Mun. Para bhikkhu yg tinggal disana kurang lebih 50an bhikkhu.

Mereka melakukan praktek latihan dhutangga secara ketat misalnya mereka makan hanya 1x sehari. Dari Dhammasala utama menuju kuti yg terdekat kurang lebih 50-100 meter dan terus masuk kedalam. Jarak 1 kuti dengan kuti lainnya kurang lebih 30-50 meter yg mana di tiap kuti ada pekarangannya.

Para peserta yg kesana memiliki berbagai motif misalnya : ada yg hanya untuk belajar dhamma, belajar dhamma dan meditasi, retreat meditasi saja, atau hanya mengumpulkan parami( bantu2 bhikkhu).

Setiap peserta yg mau tinggal disana tidak ditentukan jangka waktu tinggalnya,bebas. Ada yg tinggal 3 hari , 1 bulan 6 bulan dan ada juga yg lebih tiga tahun. Bagi mereka yg tinggal disana maka diberikan tempat di kuti didalam hutan. Dikuti tersebut hanya diberikan lilin dan senter untuk dimalam hari, jadi tidak ada listrik dimalam hari. Peserta hanya diberikan makan 1x saja walaupun demikian bagi yg tidak kuat harus membawa persiapan dari kota berupa cemilan. Tapi kebanyakan mereka mengikuti atthasila dengan makan hanya 1 x saja. Di dalam hutan ada track khusus untuk cangkama(meditasi jalan). Tidak semua peserta mendapatkan kamar di kuti2. Bagi yg tidak mendapatkan kamar maka mereka harus rela tidur di balkon bahkan dibawah panggung kuti. Mereka hanya diberikan kelambu. Tidak ada ranjang sama sekali. Hanya kain dan tikar sebagai alas tidur.

Apabila ingin minum maka peserta harus ke Dhammasala utama. Air minum adalah dari air hujan yg ditampung dan disaring dikeran seperti di foto. Jadi biasanya peserta sebelum menjelang malam mengisi air minum yg cukup. Jarak kuti dan toilet kurang lebih 5-10 meter tanpa lampu.
Disana masih banyak binatang2 liar yg berkeliaran , salah satunya kancil dan burung merak.

Kegiatan -kegiatannya : pada pukul 6.30 pagi umat memberikan makanan kepada para bhikkhu yg berpindapata. Jam 7 pagi -makan pagi umat bersama para bhikkhu. Setelah selesai maka Luangta Mahaboowa memberikan kesempatan kepada umat untuk berdana dan setelah itu memberikan Dhamma talk singkat paling lama 30 menit. Beliau sudah berumur 96 tahun. Beliau memiliki welas asih yg luar biasa dan perilakunya hampir mirip dengan Luangpu Santiwarayan yg pernah datang ke Indonesia.

Pada awalnya saya sempat kaget dengan kondisi dhutangga/tudong yg serba minim ditambah minum air hujan  ;D dan makan 1 x sehari. Saat itu saya ngak percaya diri bisa makan 1 x. Tapi akhirnya dengan penuh tekad apapun yg terjadi, terjadilah...akhirnya rasa lapar tidak mengganngu sama sekali. Setiap hari bangun jam 4 pagi lalu bermeditasi duduk dan kemudian jalan, ikut berdana makanan, makan pagi, mendengarkan ceramah Luangta dalam bahasa Thai walaupun ngak ngerti duduk saja  ;D sebagai rasa hormat kepada beliau. Setelah itu masuk hutan meditasi lagi.

Setiap dua hari sekali ada konsultasi meditasi dengan Than Martin. Dan saya sempat bertemu orang Indonesia 2 orang , yg salah satunya sudah 5 bulan tinggal disana . Dan ada 2 orang Maeci dari indo yg sudah 3 tahun disana. Maeci(anagarini). Mereka banyak bercerita ttg Luangta dan Wat Ban Tad. Lalu teman saya yg dari indo dan ada yg dari Thailand menganjurkan saya bertemu Ajahn Cherry dari USA yg sudah mengikuti Luangta 44 tahun , umur beliau sudah 76 tahun. Akhirnya saya putuskan bertemu beliau. Yg tidak disangka2 dia mengetahui segala permasalahan yg ada(katanya bisa baca pikiran). Dan beliau memberikan instruksi dan uraian dhamma yg mengharukan(sempet mau meneteskan airmata, cuma gua jaiim  ;D ).

Kalau pengalaman meditasi , yg paling saya rasakan metta dan karuna disana kuat sekali. Bahkan sempat memakai objek Luangta dalam metta bhavana, duh ngak tahan deh...serasa bisa terbang ha..ha.

Setiap  sabtu minggu Luanpor Lee berkunjung ke Wat Barn Tad  sebagai rasa hormat kepada Luangta Mahaboowa. Yg pasti pada saat makan pagi antara umat dan para bhikkhu saat menyiapkan makanan tidak ada yg ngobrol sana-sini mereka lakukan semuanya dengan keheningan.

Perlu diketahui Luangta Mahaboowa adalah salah satu bhikkhu yg menyelamatkan ekonomi Thailand tahun 1998 dengan menghimbau seluruh rakyat agar menyumbang emas ke negara untuk menghadapi krisis. Kalau tidak salah dengar sampai 11 ton CMIIW. Dan 2-3 tahun yg lalu beliau ditanya oleh umat yg mengasihi beliau tentang umurnya. Dia hanya menjawab "tidak panjang" karena beliau sudah susah jalan dan ada sakit kanker. Lalu umat berinisiatif membangun rumah sakit khusus bhikkhu senilai 200 milyar, dan meminta Luangta sebagai kepala proyeknya secara simbolis. Umat berpikir demikian agar Luangta bisa umurnya lebih panjang. Begitu cerita mereka.

Yang pasti hidup bersama bhikkhu2 dhutangga merupakan kenangan yg luar biasa dan juga sumber inspirasi yg sangat berharga dalam latihan dhamma.

Saran : kalau mau latihan dhutangga sebaiknya ikut retreat2 meditasi terlebih dahulu. Biar ada persiapan mental dan kemajuan juga maksimal.

 _/\_



Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: Elin on 25 November 2009, 06:11:47 PM
Quote nya panjaaaang bener sis..
Yg penting2 aja lah yg di quote gt :)
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: Yumi on 25 November 2009, 06:24:41 PM
 _/\_
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: bond on 25 November 2009, 06:53:02 PM
Quote
Ko, bahagia membaca ceritanya. Saya ikut bermudita.
Saya juga pernah ke sana tahun 2006 bersama 3 orang teman ( beberapa hari setelah kudeta Thaksin ) dan tahun 2008 ( juga waktu kudeta ) berdua bersama mama.

Sayangnya kita ke sana gak latihan, cuma ikut pindacara dan berdana dengan Luangta. Begitu saja sudah bahagia, apalagi bisa ikut retret.
Pengalaman waktu kunjungan pertama di sana, Luangta menyuruh kita make a wish, saya sampe nangis (mungkin karena kebodohan saja).
Kita bertemu dengan Meichi Padma,Mak.Seperti biasa Meichi bawa kita keliling2.
Ada cerita yang belum terselesaikan antara saya dengan Meichi Padma, begitulah yang bliau katakan ke saya sewaktu mengantar kami ke stasiun ( waktu itu kami mau berangkat ke Buriram). Entah mengapa saya bertemu di Thailand dan bukan di Indonesia padahal sama2 orang Indonesia???



Jadi pengen ikut retret di Thailand.
Ko punya nomor Hp meichi Padma gak? saya kehilangan kontak dengan beliau.

Terima kasih.   



Senang rasanya kalo sis bisa merasa berbahagia juga. _/\_

Iya ada  Mae che Padma, biasa dipanggil emak  ;D saya ngak ada no hp dia, tapi saya bisa kasi salah satu orang indo yg setiap tahun kesana dan biasa tinggal disana sampai 6 bulan. Nah dia tau no hpnya Mae chi Padma/Emak. Saya PM aja ya no hp teman saya itu ke sis.
Sempet ngobrol juga sebentar sama si Emak, itupun hari terakhir, dia memanggil saya dan memberikan air minum Luangta untuk dibawa pulang, padahal sebelumnya kita hanya saling tau saja...dan tidak ngobrol.


 _/\_
 




Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: Adhitthana on 25 November 2009, 11:14:40 PM
menurut info ....

Bhante Luangta maha boowa2 pernah diundang untuk datang ke Indonesia tahun 2007 - 2008
tetapi tidak jadi ..... dayaka2 beliau tidak mengizinkan dikarnakan usia beliau yg sudah 90+ thn

 _/\_

Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: bond on 26 November 2009, 10:18:15 AM
menurut info ....

Bhante Luangta maha boowa2 pernah diundang untuk datang ke Indonesia tahun 2007 - 2008
tetapi tidak jadi ..... dayaka2 beliau tidak mengizinkan dikarnakan usia beliau yg sudah 90+ thn

 _/\_



Yup, memang demikian adanya. Saat dia mau berdiri saja harus dipapah, sekalipun jalan sudah payah sekali dan harus menggunakan kursi roda. Mungkin itu salah satu alasannya juga.
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: maya devi on 26 November 2009, 02:41:25 PM
Benar ko, sewaktu tahun 2006 saya ke sana Luangta masih bisa keliling komplek pagi2, tapi tidak ikut pindacara lagi.
Tahun 2008 Luangta udah dipapah sewaktu berdiri dan berjalan.

Luangta juga guru Bhante Jinadhammo.

:)
 
menurut info ....

Bhante Luangta maha boowa2 pernah diundang untuk datang ke Indonesia tahun 2007 - 2008
tetapi tidak jadi ..... dayaka2 beliau tidak mengizinkan dikarnakan usia beliau yg sudah 90+ thn

 _/\_


Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: DNA on 11 March 2010, 01:09:10 PM
Pada awalnya saya sempat kaget dengan kondisi dhutangga/tudong yg serba minim ditambah minum air hujan  ;D dan makan 1 x sehari. Saat itu saya ngak percaya diri bisa makan 1 x. Tapi akhirnya dengan penuh tekad apapun yg terjadi, terjadilah...akhirnya rasa lapar tidak mengganngu sama sekali. Setiap hari bangun jam 4 pagi lalu bermeditasi duduk dan kemudian jalan, ikut berdana makanan, makan pagi, mendengarkan ceramah Luangta dalam bahasa Thai walaupun ngak ngerti duduk saja  ;D sebagai rasa hormat kepada beliau. Setelah itu masuk hutan meditasi lagi.

Om Bond, bisa tolong kasih tau? peserta yg ikut retreat meditasi gimana caranya tiap hari ikut dana makanan kpd Luangta? bukankah utk peserta retreat juga biasanya makannya didanakan oleh umat? Thanks.

 _/\_
Title: Re: Catatan Perjalanan Ko bonk ke Thailand tgl 18 mei - 27 mei 2009
Post by: bond on 11 March 2010, 01:24:02 PM
Pada awalnya saya sempat kaget dengan kondisi dhutangga/tudong yg serba minim ditambah minum air hujan  ;D dan makan 1 x sehari. Saat itu saya ngak percaya diri bisa makan 1 x. Tapi akhirnya dengan penuh tekad apapun yg terjadi, terjadilah...akhirnya rasa lapar tidak mengganngu sama sekali. Setiap hari bangun jam 4 pagi lalu bermeditasi duduk dan kemudian jalan, ikut berdana makanan, makan pagi, mendengarkan ceramah Luangta dalam bahasa Thai walaupun ngak ngerti duduk saja  ;D sebagai rasa hormat kepada beliau. Setelah itu masuk hutan meditasi lagi.

Om Bond, bisa tolong kasih tau? peserta yg ikut retreat meditasi gimana caranya tiap hari ikut dana makanan kpd Luangta? bukankah utk peserta retreat juga biasanya makannya didanakan oleh umat? Thanks.

 _/\_

Kalau peserta retreat dari luar kota udorn thani atau dari mancanegara ingin berdana makanan kepada para bhikkhu yg berpindapata biasanya pagi hari ada yg menjual makanan yg sudah dimasukan kedalam kantong plastik untuk satu lauk pauk. 1 lauk pauk kalau tidak salah 20-30 bhat. 1 baht = Rp. 250-Rp 300. Disamping itu umat sekitar sana juga banyak yg membawa makanan dari rumah.

Luangta sendiri saat ini sudah tidak ikut pindapatta karena umur yg sudah tua sekali.

Peserta yg tinggal di Wat Barn Tad memang hanya disediakan makanan dari hasil kelebihan dana makanan yg didanakan kepada para bhikkhu.

 _/\_