Ketika Bodhisatta Pangeran sedang berada dalam perjalanan menuju taman kerajaan, para dewa berunding, “Waktunya bagi Pangeran Siddhattha untuk menjadi Buddha semakin dekat. Mari
514
Riwayat Agung Para Buddha
kita memperlihatkan pertanda kepadanya yang akan membuatnya melepaskan keduniawian dan menjadi petapa.” Mereka menyuruh salah satu dewa menyamar sebagai orang tua, berambut putih, tidak bergigi, punggung yang bungkuk, berjalan gemetaran menggunakan tongkat. Pertanda orang tua ini yang adalah penjelmaan dewa tidak dapat dilihat orang lain selain Bodhisatta dan kusirnya.
Saat melihat orang tua, Bodhisatta Pangeran bertanya kepada kusir, “O kusir, rambut orang itu tidak seperti orang lain, rambutnya semua putih. Badannya juga tidak seperti badan orang lain; giginya tidak ada; hanya ada sedikit daging (di tubuhnya); punggungnya bungkuk ia gemetaran. Disebut apakah orang itu? Si kusir menjawab, “Yang Mulia, orang seperti itu disebut orang tua.”
Apakah ini benar???karena dalam ringkasan mod upasaka.ga ada cerita dewa yang ikut andil...
Ya, saya sudah pernah berpikir kalau suatu saat nanti akan ada pertanyaan seperti ini. Karena itu, saya pernah menerbitkan sebuah posting untuk mengantisipasinya terlebih dahulu di sini =>
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2188.msg132445.html#msg132445Jika Anda membaca riwayat Siddhattha Gotama di Kitab Buddhavamsa atau di Buku Riwayat Agung Para Buddha (The Great Chronicle of Buddhas), memang benar di sana dinyatakan bahwa ada dewa yang menyamar menjadi manusia dan memperlihatkan 4 peristiwa ke Pangeran Siddhattha Gotama. Sedangkan dalam ringkasan saya di thread
Perjalanan Hidup Siddhattha Gotama menjadi Sang Buddha, tidak dinyatakan mengenai hal ini.
Saya memang sengaja tidak mencantumkan perihal ini dalam ringkasan itu. Sebab saya berusaha menyajikan sebuah ringkasan tentang perjalanan Siddhattha Gotama yang lebih mudah dimengerti oleh para pemula. Tidak hanya perihal "dewa", masih banyak perihal lain yang saya sajikan secara lebih ringkas dan padat. Karena itu, ada banyak skenario hidup Siddhattha Gotama yang saya potong dan tidak dicantumkan di ringkasan itu.
Bagi sebagian besar pemula, perihal seperti dewa, mara, brahma, fenomena gaib; adalah tidak masuk diakal. Para pemula sering menanam paradigma bahwa Buddhisme (Agama Buddha) adalah agama dongeng yang penuh mistis. Saya berniat untuk mengubah paradigma prematur itu dengan menyajikan ringkasan hidup Siddhatta Gotama sejelas mungkin, namun tetap cukup diterima secara akal sehat awam.
Di luar motivasi ini, ada beberapa motivasi lain yang tidak perlu saya jabarkan di publik seperti ini. Sekiranya semua teman-teman bisa paham kalau saya memang menyajikan ringkasan itu demikian, dengan tujuan agar para pemula tidak mendapat hambatan dalam memelajari kisah hidup Siddhattha Gotama. Oleh karena itu, saya sering kali menghimbau kepada para pemula untuk melanjutkan membaca riwayat ini yang lengkap di Buku Riwayat Agung Para Buddha. Buku RAPB ini bisa diunduh secara gratis di
Perpustakaan DhammaCitta, atau bisa juga direquest di thread
Request RAPB dengan syarat sudah memenuhi dua adendum.
Semoga bisa dimengerti.