//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Motivasi dan Inspirasi  (Read 217711 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Maha Viriyani

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 133
  • Reputasi: 18
  • Gender: Female
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #375 on: 27 February 2009, 08:59:50 AM »
Melakukan Inisiatif

"Ya, gue cari jalan lain.''
-- Benyamin Sueb dalam `Lampu Merah'

NAMANYA juga orang baru, sudah tentu banyak hal yang dia tidak tahu.
Alkisah, seorang manajer baru masuk kantor tepat di hari pertamanya.
Bukan sambutan hangat yang dia terima, tapi masalah yang dia dapat.
Pagi-pagi sekali, saat hendak membuang hajat ke jamban, dia langsung
dikejutkan oleh air yang menggenang hingga ke lantai.

Si manajer baru yang ternyata polos, tidak bisa berbuat banyak. Dia
langsung balik kanan dan masuk ke kamar direktur utama. Hmm, tentu
saja aneh bin ajaib. Coba tebak apa yang akan dia lakukan? Sekadar
menyapa sang bos lalu basa-basi sebentar, atau hal yang ingin dia
sampaikan?

Ternyata nomor dua yang diambil. Namun sungguh di luar dugaan.
Kepada direktur utama, orang paling tinggi jabatannya di Perfect
Courier di Brooklyn, New York, si manajer baru melaporkan soal
toilet bocor tersebut. Kepada Norm Brodsky, Direktur Utama
perusahaan itu, si manajer bertanya apa yang harus dilakukannya dan
siapakah yang harus bertanggung jawab dengan masalah tersebut. Naif
sekali memang, tapi itulah yang terjadi.

Mendapat laporan dari orang baru itu, Brodsky segera berdiri. Dia
bergegas menuju gudang, mengambil lap dan ember dan masuk ke kamar
mandi. Si manajer lugu itu mengikutinya. Brodsky pun berlaku sebagai
petugas kebersihan. Dia mulai membersihkan toilet yang bocor tanpa
memperhatikan sang manajer baru yang melihat dengan penuh
kebingungan. Setelah selesai, Brodsky pun buka suara. ''Itulah yang
harus kita lakukan di sini jika toilet banjir. Lain kali, kamu harus
melakukannya sendiri,'' ujarnya. Lembut sekali, namun terasa menohok
di dada.

Inisiatif, kata yang sangat akrab di telinga. Di kala semua pintu
sudah tertutup, pada saat itulah inisiatif dibutuhkan. Seekor tikus
yang dikejar kucing dapat lolos karena si tikus mampu mendapatkan
jalan yang tak pernah diduga. Satu lubang kecil dia temukan ketika
semua jalan sudah tertutup. Lewat lubang itulah dia terselamatkan.
Insting, naluri, bisa jadi berdekatan dengan inisiatif.

Semestinya si manajer itu punya akal atau cara lain untuk mengatasi
masalah yang dihadapi. Insting atau nalurinya harus dipakai untuk
sekadar mengepel dan membersihkan lantai, tapi nyatanya dia langsung
mengalami kebuntuan. Akibatnya, si direktur pun jengkel berat.

Untunglah manajer seperti itu hanya ada di Amerika Serikat. Di
negeri sendiri, justru kita bernafas lega. Di Belitung Timur, ada
orang namanya Basuki Tjahaya Purnama. Sehari-hari dia dipanggil
Ahok. Dia bukanlah orang sembarangan di tempat itu. Jabatannya
Bupati alias Kepada Daerah Tingkat II, untuk periode 2005-2010.

Ahok teramat istimewa. Ketika daerahnya tak memiliki cukup dana
untuk memenuhi kebutuhannya, dia tidak lantas mentok akal lalu
mengadu pada pemimpin yang lebih tinggi. Tahu apa yang
dilakukannya? Pendidikan di daerahnya, mulai dari sekolah dasar
hingga sekolah menengah atas, dia bebaskan dari biaya alias gratis.

Dari mana dia mendapatkan biaya untuk itu? Ini yang luar biasa. Ahok
melakukan inisiatif yang sesungguhnya. Dia memotong tunjangan
jabatannya. Inisiatif lainnya dia berunding dengan para guru.
Hasilnya, dana bantuan operasional sekolah alias BOS dipakainya
tidak lagi untuk memperbaiki pagar sekolah tapi dialihkan membiayai
pendidikan gratis tersebut.

Kreativitas atau inisiatif pun dilakukan di bidang kesehatan. Lagi-
lagi, Ahok memotong sebagian besar tunjangan jabatannya. Orang
menjadi sakit karena dia tidak memiliki cukup untuk mencapai standar
hidup sehat. Itulah yang ada di kepalanya. Nah, karena itu pula yang
menyebabkan para pasien tak bisa datang ke dokter.

Dia pun membebaskan biaya pengobatan pada warganya, mulai dari
puskesmas hingga rumah sakit di Pangkal Pinang, Ibu Kota Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Dengan cara itu, pasien puskemas
meningkat sampai 300 persen dari 20 orang menjadi 60 orang per hari.

Dua cerita itu jelaslah betapa inisiatif merupakan hal penting bagi
siapa pun dan di mana pun. Inisiatif yang keluar dari tindakan
seseorang akan menentukan kualitas manusia itu sendiri. Alangkah
kacaunya bila semua keputusan, apalagi dalam sebuah keadaan yang
genting, harus menunggu perintah dari atasan, dengan alasan tidak
ingin dianggap salah.

Dalam pekerjaan dan kehidupan yang kita jalani, diperlukan tindakan
inisiatif. Inisiatif perlu dilakukan tanpa harus menunggu dahulu
apa yang harus dilakukan dan siapa yang harus melakukan. Pada
akhirnya, apa pun inisiatif yang dilakukan seseorang, akan sangat
berguna bagi kebanyakan orang lain. Sekecil apa pun tindakan yang
dilakukan, sudah jelas akan menghasilkan manfaat yang luar biasa.
Selain itu, dengan berinisiatif, menunjukkan sebuah keberanian untuk
bertindak. (140708)

Sumber:(Resonansi) Melakukan Inisiatif oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di
Jakarta
NB : copy paste dr email...
« Last Edit: 27 February 2009, 10:55:56 AM by Jendral LotharGuard »

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #376 on: 27 February 2009, 09:59:53 AM »
font color nya please..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline chizz_roll

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.028
  • Reputasi: 74
  • Gender: Female
  • Be Mindful
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #377 on: 28 February 2009, 09:11:52 PM »
Mertua dan Menantu

Bagi yg sudah pernah baca, luangkan waktu untuk baca sekali lagi
Ini adalah cerita sebenarnya ( diceritakan oleh Lu Di dan di edit oleh
Lian Shu Xiang )

Sebuah salah pengertian yg mengakibatkan kehancuran sebuah rumah
tangga.Tatkala nilai akhir sebuah kehidupan sudah terbuka,tetapi
segalanya sudah terlambat. Membawa nenek utk tinggal bersama
menghabiskan masa tuanya bersama kami, malah telah menghianati ikrar
cinta yg telah kami buat selama ini,setelah 2 tahun menikah, saya dan
suami setuju menjemput nenek di kampung utk tinggal bersama .
Sejak kecil suami saya telah kehilangan ayahnya, dia adalah satu-satunya
harapan nenek, nenek pula yg membesarkannya dan menyekolahkan dia hingga
tamat  kuliah.

Saya terus mengangguk tanda setuju, kami segera menyiapkan sebuah kamar
yg menghadap taman untuk nenek, agar dia dapat berjemur, menanam bunga
dan sebagainya. Suami berdiri didepan kamar yg sangat kaya dgn sinar
matahari,tidak sepatah katapun yg terucap tiba-tiba saja dia mengangkat
saya dan memutar-mutar saya seperti adegan dalam film India dan berkata
:"Mari,kita jemput nenek di kampung".

Suami berbadan tinggi besar, aku suka sekali menyandarkan kepalaku ke
dadanya yg bidang, ada suatu perasaan nyaman dan aman disana. Aku
seperti sebuah boneka kecil yg kapan saja bisa diangkat dan dimasukan
kedalam kantongnya. Kalau terjadi selisih paham diantara kami, dia suka
tiba-tiba mengangkatku tinggi-tinggi diatas kepalanya dan diputar-putar
sampai aku berteriak ketakutan baru diturunkan.Aku sungguh menikmati
saat-saat seperti itu.

Kebiasaan nenek di kampung tidak berubah. Aku suka sekali  menghias rumah
dengan bunga segar, sampai akhirnya nenek tidak tahan lagi dan berkata
kepada suami:"Istri kamu hidup foya-foya, buat apa beli bunga? Kan bunga
tidak bisa dimakan?" Aku menjelaskannya kepada nenek:"Ibu, rumah dengan
bunga segar membuat rumah terasa lebih nyaman dan suasana hati lebih
gembira."Nenek berlalu sambil mendumel, suamiku berkata sambil tertawa:
"Ibu, ini kebiasaan orang kota, lambat laun ibu akan terbiasa juga."
Nenek tidak protes lagi, tetapi setiap kali melihatku pulang sambil
membawa bunga,dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya berapa harga
bunga itu, setiap mendengar jawabanku dia selalu mencibir sambil
menggeleng-gelengkan kepala. Setiap membawa pulang barang belanjaan,dia
selalu tanya itu berapa harganya ,ini berapa.Setiap aku jawab, dia
selalu berdecak dengan suara keras.Suamiku memencet hidungku sambil
berkata:"Putriku, kan kamu bisa berbohong.Jangan katakan harga  yang
sebenarnya." Lambat laun, keharmonisan dalam rumah tanggaku mulai terusik.
Nenek sangat tidak bisa menerima melihat suamiku bangun pagi menyiapkan
sarapan pagi untuk dia sendiri, di mata nenek seorang anak laki-laki
masuk ke dapur adalah hal yang sangat memalukan. Di meja makan, wajah
nenek selalu cemberut dan aku sengaja seperti tidak mengetahuinya. Nenek
selalu membuat bunyi-bunyian dengan alat makan seperti sumpit dan
sendok, itulah cara dia protes.

Aku adalah instrukstur tari, seharian terus menari membuat badanku
sangat letih, aku tidak ingin membuang waktu istirahatku dengan bangun
pagi apalagi disaat musim dingin. Nenek kadang juga suka membantuku di
dapur, tetapi makin dibantu aku menjadi semakin repot, misalnya; dia
suka menyimpan semua kantong-kantong bekas belanjaan, dikumpulkan bisa
untuk dijual katanya.Jadilah rumahku seperti tempat pemulungan kantong
plastik, dimana-mana  terlihat kantong plastik besar tempat semua
kumpulan kantong plastik.

Kebiasaan nenek mencuci piring bekas makan tidak menggunakan cairan
pencuci, agar supaya dia tidak tersinggung, aku selalu mencucinya sekali
lagi pada saat dia sudah tidur.Suatu hari, nenek mendapati aku sedang
mencuci piring malam harinya, dia segera masukke kamar sambil membanting
pintu dan menangis.Suamiku jadi serba salah, malam itu kami tidur
seperti orang bisu, aku coba bermanja-manja dengan dia, tetapi dia tidak
perduli. Aku menjadi kecewa dan marah."Apa salahku?" Dia melotot sambil
berkata:"Kenapa tidak kamu biarkan saja? Apakah memakan dengan pring itu
bisa membuatmu mati?"

Aku dan nenek tidak bertegur sapa untuk waktu yg culup lama, suasana
mejadi kaku. Suamiku menjadi sangat kikuk, tidak tahu harus berpihak
pada siapa? Nenek tidak lagi membiarkan suamiku masuk ke dapur, setiap
pagi dia selalu bangun lebih pagi  dan menyiapkan sarapan untuknya, suatu
kebahagiaan terpancar di wajahnya jika melihat suamiku makan dengan
lahap, dengan sinar mata yang seakan mencemohku sewaktu melihat padaku,
seakan berkata dimana tanggung jawabmu sebagai seorang istri?
Demi menjaga suasana pagi hari tidak terganggu, aku selalu membeli
makanan diluar pada saat berangkat kerja. Saat tidur, suami berkata:"Lu
di, apakah kamu merasa masakan ibu tidak enak dan tidak bersih sehingga
kamu tidak pernah makan di rumah?" sambil memunggungiku dia berkata
tanpa menghiraukan air mata yg mengalir di kedua belah pipiku.Dan dia
akhirnya berkata:"Anggaplah ini sebuah permintaanku, makanlah bersama
kami setiap pagi."Aku mengiyakannya dan kembali ke meja makan yg serba
canggung itu.

Pagi itu nenek memasak bubur, kami sedang makan dan tiba-tiba ada suatu
perasaan yg sangat mual menimpaku, seakan-akan isi perut mau keluar
semua.Aku menahannya  sambil berlari ke kamar mandi, sampai disana aku
segera mengeluarkan semua isi perut. Setelah agak reda, aku melihat
suamiku berdiri didepan pintu kamar mandi dan memandangku dengan sinar
mata yg tajam, diluar sana terdengar suara tangisan nenek dan
berkata-kata dengan bahasa daerahnya. Aku terdiam dan terbengong tanpa
bisa berkata-kata. Sungguh bukan sengaja aku berbuat demikian!.
Pertama kali dalam perkawinanku, aku bertengkar hebat dengan suamiku,
nenek melihat kami dengan mata merah dan berjalan menjauh……suamiku
segera mengejarnya keluar rumah.


Menyambut anggota baru tetapi dibayar dengan nyawa nenek.

Selama 3 hari suamiku tidak pulang ke rumah dan tidak juga meneleponku.
Aku sangat kecewa, semenjak kedatangan nenek di rumah ini, aku sudah
banyak mengalah, mau bagaimana lagi? Entah kenapa aku selalu merasa mual
dan kehilangan nafsu makan ditambah lagi dengan keadaan rumahku yang 
kacau, sungguh sangat menyebalkan. Akhirnya teman sekerjaku berkata:"Lu
Di, sebaiknya kamu periksa ke dokter."Hasil pemeriksaan menyatakan aku
sedang hamil. Aku baru sadar mengapa aku mual-mual pagi itu. Sebuah
berita gembira yg terselip juga kesedihan. Mengapa suami dan nenek
sebagai orang yg berpengalaman tidak berpikir sampai sejauh itu?
Di pintu masuk rumah sakit aku melihat suamiku, 3 hari tidak bertemu dia
berubah drastis, muka kusut kurang tidur, aku ingin segera berlalu
tetapi rasa iba membuatku tertegun dan memanggilnya. Dia melihat ke
arahku tetapi seakan akan tidak mengenaliku lagi, pandangan matanya
penuh dengan kebencian dan itu melukaiku. Aku berkata pada diriku
sendiri, jangan lagi melihatnya dan segera memanggil taksi. Padahal aku
ingin memberitahunya bahwa kami akan segera memiliki seorang anak. Dan
berharap aku akan diangkatnya tinggi-tinggi dan diputar-putar sampai aku
minta ampun  tetapi..... mimpiku tidak menjadi kenyataan. Didalam taksi
air mataku mengalir dengan deras. Mengapa kesalah pahaman ini berakibat
sangat buruk?

Sampai di rumah aku berbaring di ranjang memikirkan peristiwa tadi,
memikirkan sinar matanya yg penuh dengan kebencian, aku menangis dengan
sedihnya. Tengah malam,aku mendengar suara orang membuka laci, aku
menyalakan lampu dan melihat dia dgn wajah berlinang air mata sedang
mengambil uang dan buku tabungannya. Aku nenatapnya dengan dingin tanpa
berkata-kata. Dia seperti tidak melihatku saja dan segera berlalu.
Sepertinya dia sudah memutuskan utk meninggalkan aku. Sungguh lelaki yg
sangat picik, dalam saat begini dia masih bisa membedakan antara cinta
dengan uang. Aku tersenyum sambil menitikan air mata.

Aku tidak masuk kerja keesokan harinya, aku ingin secepatnya membereskan
masalah ini, aku akan membicarakan semua masalah ini dan pergi
mencarinya  di kantornya.Di kantornya aku bertemu dengan seketarisnya yg
melihatku dengan wajah bingung."Ibunya pak direktur baru saja mengalami
kecelakaan lalu lintas dan sedang berada di rumah sakit. Mulutku terbuka
lebar.Aku segera menuju rumah sakit dan saat menemukannya, nenek sudah
meninggal. Suamiku tidak pernah menatapku, wajahnya kaku. Aku memandang
jasad nenek yg terbujur kaku. Sambil menangis aku menjerit dalam
hati:"Tuhan, mengapa ini bisa terjadi?"

Sampai selesai upacara pemakaman, suamiku tidak pernah bertegur sapa
denganku, jika memandangku selalu dengan pandangan penuh dengan kebencian.
Peristiwa kecelakaan itu aku juga tahu dari orang lain, pagi itu nenek
berjalan ke arah terminal, rupanya dia mau kembali ke kampung. Suamiku
mengejar sambil berlari, nenek juga berlari makin cepat sampai tidak
melihat sebuah bus yg datang ke arahnya dengan kencang. Aku baru
mengerti mengapa pandangan suamiku  penuh dengan kebencian. Jika aku
tidak muntah pagi itu, jika kami tidak bertengkar, jika............dimatanya, akulah penyebab kematian nenek.

Suamiku pindah ke kamar nenek, setiap malam pulang kerja dengan badan
penuh dengan bau asap rokok dan alkohol. Aku merasa bersalah tetapi juga
merasa harga diriku terinjak-injak. Aku ingin menjelaskan bahwa semua
ini bukan salahku dan juga memberitahunya bahwa kami akan segera
mempunyai anak. Tetapi melihat sinar matanya, aku tidak pernah
menjelaskan masalah ini. Aku rela dipukul atau dimaki-maki olehnya
walaupun ini bukan salahku. Waktu berlalu dengan sangat lambat.Kami
hidup serumah tetapi seperti tidak mengenal satu sama lain. Dia pulang
makin larut malam. Suasana tegang didalam rumah.

Suatu hari, aku berjalan melewati sebuah café, melalui keremangan lampu
dan kisi-kisi jendela, aku melihat suamiku dengan seorang wanita
didalam. Dia sedang menyibak  rambut sang gadis dengan mesra. Aku
tertegun dan mengerti apa yg telah terjadi. Aku masuk kedalam dan
berdiri di depan mereka sambil menatap tajam kearahnya. Aku tidak
menangis juga tidak berkata apapun karena aku juga tidak tahu harus
berkata apa. Sang gadis melihatku dan ke arah suamiku dan segera hendak
berlalu. Tetapi dicegah oleh suamiku dan menatap kembali ke arahku
dengan sinar mata yg tidak kalah tajam dariku. Suara detak jangtungku
terasa sangat keras, setiap detak suara seperti suara menuju kematian.
Akhirnya aku mengalah dan berlalu dari hadapan mereka, jika tidak..
mungkin aku akan jatuh bersama bayiku dihadapan mereka.

Malam itu dia tidak pulang ke rumah. Seakan menjelaskan padaku apa yang
telah terjadi. Sepeninggal nenek, rajutan cinta kasih kami juga
sepertinya telah berakhir. Dia tidak kembali lagi ke rumah, kadang
sewaktu pulang ke rumah, aku mendapati lemari seperti bekas  dibongkar.
Aku tahu dia kembali mengambil barang-barang keperluannya. Aku tidak
ingin menelepon dia walaupun kadang terbersit suatu keinginan untuk
menjelaskan semua ini. Tetapi itu tidak terjadi........., semua berlalu
begitu saja.

Aku mulai hidup seorang diri, pergi check kandungan seorang diri. Setiap
kali melihat sepasang suami istri sedang check kandungan bersama, hati
ini serasa hancur. Teman-teman menyarankan agar aku membuang saja bayi
ini, tetapi aku seperti orang yg sedang histeris mempertahankan
miliknya. Hitung-hitung sebagai pembuktian kepada nenek bahwa aku tidak
bersalah.

"Suatu hari pulang kerja,aku melihat dia duduk didepan ruang tamu.
Ruangan penuh dengan asap rokok dan ada selembar kertas diatas meja,
tidak perlu tanya aku juga tahu surat apa itu.2 bulan hidup sendiri, aku
sudah bisa mengontrol emosi. Sambil membuka mantel dan topi aku berkata
kepadanya:""Tunggu  sebentar, aku akan segera menanda tanganinya"".Dia
melihatku dengan pandangan awut-awutan demikian juga aku. Aku berkata
pada diri sendiri, jangan menangis, jangan menangis. Mata ini terasa
sakit sekali tetapi aku terus bertahan agar air mata ini tidak keluar.
Selesai membuka mantel, aku berjalan ke arahnya dan ternyata dia
memperhatikan perutku yg agak membuncit. Sambil duduk di kursi, aku
menanda tangani surat itu dan menyodorkan kepadanya.""Lu Di, kamu
hamil?"" Semenjak nenek meninggal, itulah pertama kali dia berbicara
kepadaku. Aku tidak bisa lagi membendung air mataku yg menglir keluar
dengan derasnya. Aku menjawab:""Iya, tetapi tidak apa-apa. Kamu sudah
boleh pergi"".Dia tidak pergi, dalam keremangan ruangan kami saling
berpandangan. Perlahan-lahan dia membungkukan badannya ke tanganku, air
matanya terasa menembus lengan bajuku.Tetapi di lubuk hatiku, semua
sudah berlalu, banyak hal yg sudah  pergi dan tidak bisa diambil kembali.
"Entah sudah berapa kali aku mendengar dia mengucapkan kata:"Maafkan
aku, maafkan aku". Aku pernah berpikir untuk memaafkannya tetapi tidak
bisa. Tatapan matanya di cafe itu tidak akan pernah aku lupakan.Cinta
diantara kami telah ada sebuah luka yg menganga. Semua ini adalah sebuah
akibat kesengajaan darinya.

Berharap dinding es itu akan mencair, tetapi yang telah berlalu tidak
akan pernah kembali.Hanya sewaktu memikirkan bayiku, aku bisa bertahan
untuk terus hidup. Terhadapnya, hatiku dingin bagaikan es, tidak pernah
menyentuh semua makanan pembelian dia, tidak menerima semua hadiah
pemberiannya tidak juga berbicara lagi dengannya. Sejak menanda tangani
surat itu, semua cintaku padanya sudah berlalu, harapanku telah lenyap
tidak berbekas.

Kadang dia mencoba masuk ke kamar untuk tidur bersamaku, aku segera
berlalu ke ruang tamu, dia terpaksa kembali ke  kamar nenek. Malam hari,
terdengar suara orang mengerang dari kamar nenek tetapi aku tidak
perduli. Itu adalah permainan dia dari dulu. Jika aku tidak perduli
padanya, dia akan berpura-pura sakit sampai aku menghampirinya dan
bertanya apa yang sakit. Dia lalu akan memelukku sambil tertawa
terbahak-bahak. Dia lupa........, itu adalah dulu, saat cintaku masih
membara, sekarang apa lagi yg aku miliki?

Begitu seterusnya, setiap malam aku mendengar suara orang mengerang
sampai anakku lahir. Hampir setiap hari dia selalu membeli barang-barang
perlengkapan bayi, perlengkapan anak-anak dan buku-buku bacaan untuk
anak-anak. Setumpuk demi setumpuk sampai kamarnya penuh sesak dengan
barang-barang. Aku tahu dia mencoba menarik simpatiku tetapi aku tidak
bergeming. Terpaksa dia mengurung diri dalam kamar, malam hari dari
kamarnya selalu terdengar suara pencetan keyboard komputer. Mungkin dia
lagi  tergila-gila chatting dan berpacaran di dunia maya pikirku. Bagiku
itu bukan lagi suatu masalah.

Suatu malam di musim semi, perutku tiba-tiba terasa sangat sakit dan aku
berteriak dengan suara yg keras. Dia segera berlari masuk ke kamar,
sepertinya dia tidak pernah tidur. Saat inilah yg ditunggu-tunggu
olehnya. Aku digendongnya dan berlari mencari taksi ke rumah sakit.
Sepanjang jalan, dia mengenggam dengan erat tanganku, menghapus keringat
dingin yg mengalir di dahiku. Sampai di rumah sakit, aku segera
digendongnya menuju ruang bersalin. Di punggungnya yg kurus kering, aku
terbaring dengan hangat dalam dekapannya. Sepanjang hidupku, siapa lagi
yg mencintaiku sedemikian rupa jika bukan dia?

Sampai dipintu ruang bersalin, dia memandangku dengan tatapan penuh
kasih sayang saat aku didorong menuju persalinan, sambil menahan sakit
aku masih sempat tersenyum padanya. Keluar dari ruang bersalin, dia 
memandang aku dan anakku dengan wajah penuh dengan air mata sambil
tersenyum bahagia. Aku memegang tangannya, dia membalas memandangku
dengan bahagia, tersenyum dan menangis lalu terjerambab ke lantai. Aku
berteriak histeris memanggil namanya.

Setelah sadar, dia tersenyum tetapi tidak bisa membuka matanya………aku
pernah berpikir tidak akan lagi meneteskan sebutir air matapun untuknya,
tetapi kenyataannya tidak demikian, aku tidak pernah merasakan sesakit
saat ini. Kata dokter, kanker hatinya sudah sampai pada stadium
mematikan, bisa bertahan sampai hari ini sudah merupakan sebuah
mukjijat. Aku tanya kapankah kanker itu terdeteksi? 5 bulan yg lalu kata
dokter, bersiap-siaplah menghadapi kemungkinan terburuk. Aku tidak lagi
perduli dengan nasehat perawat, aku segera pulang ke rumah dan ke kamar
nenek lalu menyalakan komputer.

Ternyata selama ini suara orang mengerang adalah benar apa  adanya, aku
masih berpikir dia sedang bersandiwara…………Sebuah surat yg sangat panjang
ada di dalam komputer yg ditujukan kepada anak kami."Anakku, demi dirimu
aku terus bertahan, sampai aku bisa melihatmu. Itu adalah harapanku. Aku
tahu dalam hidup ini, kita akan menghadapi semua bentuk kebahagiaan dan
kekecewaan, sungguh bahagia jika aku bisa melaluinya bersamamu tetapi
ayah tidak mempunyai kesempatan untuk itu. Didalam komputer ini, ayah
mencoba memberikan saran dan nasehat terhadap segala kemungkinan hidup
yg akan kamu hadapi. Kamu boleh mempertimbangkan saran ayah.

""Anakku, selesai menulis surat ini, ayah merasa telah menemanimu hidup
selama bertahun -tahun. Ayah sungguh bahagia. Cintailah ibumu, dia
sungguh menderita, dia adalah orang yg paling mencintaimu dan adalah
orang yg paling ayah cintai"".

Mulai dari kejadian yg mungkin akan terjadi sejak TK, SD, SMP, SMA
sampai kuliah,  semua tertulis dengan lengkap didalamnya. Dia juga
menulis sebuah surat untukku.""Kasihku, dapat menikahimu adalah hal yg
paling bahagia aku rasakan dalam hidup ini. Maafkan salahku, maafkan aku
tidak pernah memberitahumu tentang penyakitku. Aku tidak mau kesehatan
bayi kita terganggu oleh karenanya. Kasihku, jika engkau menangis
sewaktu membaca surat ini, berarti kau telah memaafkan aku. Terima kasih
atas cintamu padaku selama ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak punya
kesempatan untuk memberikannya pada anak kita. Pada bungkusan hadiah
tertulis semua tahun pemberian padanya""."

Kembali ke rumah sakit, suamiku masih terbaring lemah. Aku menggendong
anak kami dan membaringkannya diatas dadanya sambil berkata: "Sayang,
bukalah matamu sebentar saja, lihatlah anak kita. Aku mau dia merasakan
kasih sayang dan hangatnya pelukan ayahnya".Dengan susah payah dia
membuka matanya, tersenyum..............anak itu  tetap dalam dekapannya,
dengan tangannya yg mungil memegangi tangan ayahnya yg kurus dan lemah.
Tidak tahu aku sudah menjepret berapa kali momen itu dengan kamera di
tangan sambil berurai air mata....................

Teman2 terkasih, aku sharing cerita ini kepada kalian, agar kita semua
bisa menyimak pesan dari cerita ini.Mungkin saat ini air mata kalian
sedang jatuh mengalir atau mata masih sembab sehabis menangis, ingatlah
pesan dari cerita ini :"Jika ada sesuatu yg mengganjal di hati diantara
kalian yg saling mengasihi, sebaiknya utarakanlah jangan simpan didalam
hati. Siapa tau apa yg akan terjadi besok? Ada sebuah pertanyaan: Jika
kita tahu besok adalah hari kiamat, apakah kita akan menyesali semua hal
yg telah kita perbuat? atau apa yg telah kita ucapkan? Sebelum segalanya
menjadi terlambat, pikirlah matang2 semua yg akan kita lakukan sebelum
kita menyesalinya seumur  hidup.

Copas from email, so kalo repost, please delete ya .. thanks _/\_
ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk menangis, tunjukkan kalo kamu mempunyai sejuta alasan untuk tersenyum.. Tersenyumlah selalu.. :)

Offline chizz_roll

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.028
  • Reputasi: 74
  • Gender: Female
  • Be Mindful
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #378 on: 07 March 2009, 07:35:24 PM »
Hukum Truk Sampah!


Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara. Kami melaju pada

jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari

tempat parikr tepat di depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem

dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari

mobil tersebut.


 Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai menjerit

ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum dan melambai pada orang orang

tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat. Maka  saya

bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil  anda

dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!" Saat itulah saya  belajar dari

supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut  "Hukum Truk

Sampah".


 Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan

keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan. Seiring

dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk

membuangnya, dan seringkali mereka membuangnya kepada anda. Jangan ambil

hati, tersenyum saja lambaikan tangan, berkati mereka, lalu lanjutkan

hidup. Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang

lain yang anda temui, di tempat kerja di rumah atau dalam perjalanan.

 Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak  membiarkan "truk

sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.


 Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan,

 maka:

 Kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi

yang tidak .

 Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90%

tentang  bagaimana kamu menghadapinya Hidup bukan mengenai menunggu  badai

berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan.



Selamat menikmati hidup yang diberkati dan bebas dari "sampah".
ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk menangis, tunjukkan kalo kamu mempunyai sejuta alasan untuk tersenyum.. Tersenyumlah selalu.. :)

Offline Kristin_chan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 631
  • Reputasi: 54
  • Gender: Female
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #379 on: 09 March 2009, 12:52:58 PM »
Very inspiring, Ci Agnes... Mari kita hidup bebas dari sampah...

_/\_
Be kind whenever possible. It's always possible.

Offline Maha Viriyani

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 133
  • Reputasi: 18
  • Gender: Female
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #380 on: 11 March 2009, 11:21:35 AM »
Memaafkan

"Tidak ada orang yang lahir untuk membenci terhadap sesama karena
perbedaan warna kulit atau agama."
-- Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan

MAAF. Sebuah kata yang sangat pendek, tetapi memiliki makna yang
sangat dalam. Bila tak ada persoalan dengan kata ini, pasti takkan
ada cerita 'Malin Kundang'. Takkan ada pula lagu 'Camelia 3' yang
dipopulerkan Ebiet G. Ade di tahun 1980-an. Bila si ibu memaafkan
Malin, tentu dia tidak akan menjadi batu. Juga, tak akan ada pula
bait-bait rasa bersalah dan penyesalan yang ditumpahkan oleh Ebiet
G. Ade dalam 'Camelia 3'. Jadi, tak perlu lagi panjang-panjang kata
mengupas soal kata yang hanya terdiri empat huruf tersebut. Intinya,
maaf adalah proses lanjutan dari sebuah peristiwa tersakitinya atau
tercederainya satu pihak oleh pihak lain. Ya, namanya juga hati
sudah tercederai, sulit rasanya dengan mudah untuk diobati.
Sebaliknya, orang yang tak termaafkan sepanjang hidupnya akan
mengalami kegelisahan yang akan mengganggu hidupnya. Nah, tentu hal
itu tidak kita inginkan. Karena namanya juga hidup, sekali waktu
kita yang punya hak untuk memberi maaf pada orang lain. Di saat
lain, untuk hal sekecil apa pun persoalannya, kita toh pasti pernah
memohon maaf pada orang lain. Tentu kita tidak ingin perasaan
bersalah terus mendekam dalam hati kita. Sebab, sungguh sangat tidak
menyenangkan. Meminta maaf memang mudah, tetapi memberi maaf jauh
lebih sulit dari yang dibayangkan. Masalahnya, bagaimana kita bisa
memaafkan seseorang bila hati kita sudah sedemikian sakit atau malah
telanjur remuk?

Mari sejenak kita buka lembaran sejarah untuk menemukan jawabnya.
Anda tahu Nelson Mandela? Lengkapnya, Nelson Rolihlahla Mandela,
mantan Presiden Afrika Selatan. Mandela adalah orang yang terkenal
dengan kerendahan dan kelapangan hatinya. Bayangkan, akibat
aktivitas politiknya, dia beroleh ganjaran dibui selama 27 tahun.
Sungguh tak mengenakkan. Bayangkan, teman-temannya bisa berkumpul
dengan suami atau istrinya, membesarkan anak-anaknya. Sedangkan
Mandela, sepanjang hari hanya berada di balik jeruji besi.

Nah, pada saat dia berkuasa menjadi presiden di negeri itu pada
tahun 1994, dia sama sekali membuang dendam tersebut. Meskipun
memiliki kekuasaan, Mandela tidak menggunakan kekuasaannya untuk
balas dendam, ia justru memaafkan semua lawan-lawan politiknya. Hal
tersebut tertuang dalam kata-katanya, "No-one is born hating another
person because of the colour of his skin, or his religion." Manusia
seperti Nelson Mandela hanya ada satu di antara sejuta, bisa jadi.
Tapi, sikapnya itu bukannya tidak dapat memberikan inspirasi betapa
agungnya seseorang yang dengan kerendahan hati membagi-bagikan
maafnya pada orang-orang yang menzaliminya. Toh, kalau pun berpikir
dosa, itu menjadi urusan manusia dengan Tuhannya.

Sebenarnya, memberikan maaf pada orang lain bukan saja meringankan
langkah dan hidup orang yang pernah zalim, tetapi juga punya dampak
bagi si pemberi maaf. Kurang percaya? Mari kita telaah buku yang
berjudul `Forgive for Good' atau istilah Melayunya, Maafkanlah demi
Kebaikan, yang ditulis oleh Dr. Frederic Luskin. Luskin menjelaskan
orang-orang yang memiliki sikap pemaaf sudah jelas memiliki
kesehatan yang lebih dan dijamin hidupnya akan bahagia. Lo, kok
bisa? Ini penjelasan lanjutnya. Saat kita memberikan maaf pada
seseorang, tanpa kita sadari perasaan tenang merayap dalam tubuh.
Ada sebuah penaklukan dalam diri kita terhadap sebuah kekesalan
dalam tubuh kita. Nah, dengan begitu semua sikap buruk akan lenyap.
Kemarahan telah padam dengan kesabaran yang dimiliki. Tentu hal ini
akan sangat menguntungkan. Sebab, menurut. Luskin, kemarahan yang
dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang membahayakan. Lihat saja
sekeliling Anda. Orang yang cepat marah dan menyimpan kemarahannya,
sudah pasti tidak pernah memakai make up dengan baik. Semahal apa
pun kosmetik yang dipakainya, tak akan mampu mengusir kerutan
dikulitnya. Jadi mulai sekarang, kalau mau mengikuti masehat Pak
Luskin, mulailah menyetel emosi dalam tahap yang terkendali.
Sehingga nantinya tidak meledak-ledak dan ujung-ujungnya bisa
membakar tubuh. Orang seperti ini sih sudah jelas tak mudah punya
stok welas maaf yang bertumpuk. Ngeri ya? Pasti.

Sebuah artikel yang dirilis Harvard Women's Health Watch, 2005,
menyatakan bahwa memaafkan seseorang yang melukai Anda bisa membuat
keadaan mental dan fisik menjadi lebih baik. Ternyata memaafkan
memiliki banyak kejutan yang tak terduga. Dan sangat mungkin,
memberi maaf akan jauh lebih bermanfaat bagi Anda dibandingkan orang
yang Anda maafkan. Mulai sekarang memang saatnya untuk lebih legowo
dalam memaafkan seseorang. Tak mudah memang. Tapi keuntungannya
banyak juga. Ini hanya beberapa saja:

Mengusir Stres
Seburuk-buruknya sinetron yang beredar di televisi kita, ternyata
ada satu dialog yang berhikmah. "Memangnya kalau gue balas bunuh
dia, kekasihku akan hidup lagi?" Hikmah yang dapat dipetik sederhana
saja, tak perlu mendendam. Ada penelitian soal itu. Orang yang
menyimpan dendam secara berlarut-larut bisa membuat ketegangan atau
tekanan yang dapat menyebabkan stres. Kalau ini yang terjadi, gawat
deh, otot-otot menjadi tegang, tekanan darah meningkat, dan keringat
mengucur deras seperti air terjun.

Jantung Pun Oke
Sebuah penelitian menemukan hasil yang sepertinya tak berhubungan.
Ternyata orang yang memaafkan mendapatkan tekanan darah dan detak
jantung yang bagus. Nah, semakin sering memaafkan, akan bertambah
baik juga fungsi kerja jantung Anda.

Lebih Mesra
Saat bertengkar dengan pasangan, apa yang Anda lakukan? Banting
piring? Waduh, itu sih waktu zamannya piring masih murah. Sekarang,
sayang sekali bila kebiasaan itu masih berlanjut. Mendingan,
segeralah mencari jalan keluar dan berakhir dengan kata maaf yang
tulus. Sebuah studi di tahun 2004 menunjukkan wanita yang selalu
memaafkan dan bermurah hati terhadap pasangannya akan lebih mudah
menyelesaikan konflik. Dengan seorang wanita yang pemaaf dan sabar,
hubungan bisa terjalin lebih bertahan lama, lebih mesra, dan ehm,
lebih romantis.

Mengurangi Rasa Sakit
Penyakit punggung kronis ternyata punya hubungan dengan kemarahan.
Orang yang bisa mengendalikan kemarahannya, niscaya rasa sakit dan
rasa tegang bisa hilang. Bukan apa-apa, meditasi yang dilakukan
untuk mengurangi kemarahan membuat tubuh menjadi rileks. Nah, kalau
marah-marah terus, otot juga mengkeret dan tegang. Itu yang membuat
punggung pun terasa sakit.

Lebih Bahagia
Dimanapun juga, orang yang memberi lebih tinggi derajatnya
dibandingkan orang yang menerima. Pun begitu dengan maaf. Meski uang
di rekening bank sudah susut, namun pada saat Anda memberikan maaf,
tiba-tiba saja Anda merasa menjadi orang yang paling berbahagia.
Survei menunjukkan orang yang membicarakan tentang maaf-memaafkan
selama sesi psikoterapi, lebih menghasilkan perasaan bahagia
dibanding mereka yang tidak.

Maaf, pada akhirnya, memang hanya sebuah kata, tetapi beribu makna.
Orang yang pemaaf adalah mereka yang paling memahami makna tersebut.
Sumber: (Resonansi) Memaafkan oleh Sonny Wibisono
copas from email

Offline aitristina

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.758
  • Reputasi: 52
  • Gender: Female
  • every1 is #1...
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #381 on: 12 March 2009, 04:38:05 PM »
 Diam adalah Emas


Posted by: "Handoko Tjandra" handokotj [at] yahoo.com   handokotj
Wed Mar 11, 2009 10:35 pm (PDT)
Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh adalah kebinasaan yang mengancam.


Saat anda tidak memiliki kata-kata yang perlu dibicarakan, berdiamlah. Sangatlah mudah untuk mengetahui kapan waktu untuk berbicara. Namun, dibutuhkan kebijaksanaan untuk tahu kapan waktunya harus diam.

Salah satu fungsi bibir adalah untuk dikatubkan. Anda tidak dapat mendengar dengan jelas saat lidah anda berkata-kata. Diamlah untuk menjernihkan pandangan anda. Orang yang mampu untuk tetap diam ditengah keinginan untuk berbicara akan mampu menemukan kesadaran diri.

Sekali anda membuka mulut, anda akan menemukan banyak kalimat meluncur tanpa disadari. Mungkin sebagian dari kata-kata tersebut tidak anda kehendaki untuk diucapkan. Seringkali orang tergelincir oleh kerikil kecil, bukan oleh sebuah batu besar.

Butiran mutiara yang indah hanya dapat tercipta bila kerang mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya, maka pasir dan kotoran laut akan segera memenuhi mulutnya.
Kebijaksanaan sering kali tersimpan rapat oleh karena diamnya orang-orang yang bijak. Untuk itu, anda perlu berusaha untuk membukanya dengan sekuat tenaga. Bukankah pepatah mengatakan bahwa "diam adalah emas".
Life is about living...

Offline aitristina

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.758
  • Reputasi: 52
  • Gender: Female
  • every1 is #1...
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #382 on: 12 March 2009, 04:40:37 PM »
  Makna Sebuah Penderitaan
Posted by: "Handoko Tjandra" handokotj [at] yahoo.com   handokotj
Thu Mar 12, 2009 12:13 am (PDT)
Saya tidak tahu, apakah akan pernah ada satu yang tepat dalam hidup kita untuk berbicara dengan baik mengenai penderitaan. Ketika hidup kita sehat dan senang, kita tentu tidak akan tertarik dengan topik ini. Sebaliknya, ketika hidup kita sedng dilanda penderitaan, sering kita menjadi begitu sentimentil untuk dapt berbicara tentang penderitaan dengan tenang dan wajar.

Namun bagaimanapun juga, penderitaan adalah bagian yang nyata dari hidup kita. Kita tak dapat menghindarinya. Kita pernah mengalaminya. Atau, kita tengah mengalaminya. Atau barangkali kelak kita akan mengalaminya.

Betapapun tidak menyenangkannya, ia adalah kenyataan. Seorang dramawan Inggris pernah berkata, "Hidup ini memang sering tidak berjalan seperti yang kita inginkan. Tetapi inilah satu-satunya hidup yang kita miliki".

Meskipun saat ini penderitaan bukan kenyataan dalam hidup kita, kita tahu betapa banyak sesama kita yang sedang mengalaminya. Dan setiap orang yang tidak merasa sakit serta gelisah atas penderitaan sesamanya, adalah orang yang sebenarnya sedang sakit dan menderita. Sakit oleh kekerasan hatinya. Menderita oleh ketumpulan perasaannya. Sekalipun semua ini tidak disadarinya.

Mungkin anda setuju bahwa kita baru mengenal arti dan makna hidup kita sebenarnya setelah kita mengalami sendiri penderitaan. Bahwa penderitaan adalah sebuah jendela, yang melaluinya kita dapat melihat dan mengerti hidup yang sebenar-benarnya dan sedalam-dalamnya.

Manusia adalah mahkluk yang bermartabat paling tinggi. Karena dia adalah mahkluk yang paling peka terhadap penderitaan. Ia dapat disakiti oleh perasaan hatinya, digelisahkan oleh kesadaran dirinya dan disiksa oleh hati nuraninya.

Kita tidak dapat menghindari penderitaan. Selama kita adalah manusia, selama itu pula penderitaan menjadi sebagian dari diri kita. Yang harus kita hadapi, yang harus kita katakan "ya" kepadanya.

Setiap penderitaan harus membuat kita menengok dan menilai diri kita sendiri. Tidakkah kita sendiri yang menyebabkannya? Adakah yang harus kuperbaiki?

Sigmun Freud berkata bahwa alam ini tidak pernah mencegah untuk melakukan apa saja yang kita inginkan, bahkan yang paling buruk sekalipun. Tetapi alam ini mempunyai caranya sendiri untuk membatasi kita dengan kejamnya. Ketika kita menikmati semua yang kita inginkan, tanpa disadari dan dengan perlahan-lahan alam ini menghancurkan tubuh dan jiwa kita!

Entah karena kesalahan kita sendiri, entah karena sebab-sebab lain di luar kita, penderitaan adalah kenyataan yang harus kita terima. Dan lebih dari itu, harus kita hadapi.

Sikap kita terhadap penderitaan adalah sikap kita terhadap hidup. Ketika penderitaan ada di depan kita, ia memberi kita dua pilihan untuk menyambutnya. Kita menyerah kalah, atau kita berjuang untuk memenangkannya.

Itulah penderitaan. Kita tak perlu melarikan diri darinya. Bahkan sebaliknya, kita harus merangkulnya. Bukan sebagai sikap pasrah dan menyerah, tetapi justru untuk mengalahkannya! Mengubahnya menjadi kemenangan.
Life is about living...

Offline aitristina

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.758
  • Reputasi: 52
  • Gender: Female
  • every1 is #1...
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #383 on: 23 March 2009, 10:13:09 AM »
  Rahasia kebahagiaan dan keberhasilan
Posted by: "susiwati_tay" susiwati_tay [at] yahoo.com   susiwati_tay
Sun Mar 22, 2009 7:08 am (PDT)

Namo Buddhaya,

Temen2 sedhamma,

Ini ada sedikit kutipan,semoga bermanfaat buat temen2.....: )

SANG BUDDHA PERNAH MENGATAKAN RAHASIA KEBAHAGIAAN DAN KEBERHASILAN HIDUP TERLETAK PADA PELAKSANAAN APA YANG PATUT,UNTUK DILAKSANAKAN SEKARANG,BUKANNYA MENYESALI APA YANG TELAH LALU ATAU MENGKWATIRKAN APA YANG AKAN TERJADI PADA MASA DEPAN." KITA TIDAK DAPAT KEMBALI KE MASA YANG SILAM DAN MENGUBAHNYA. KITA PUN TIDAK DAPAT MENDAHULUI SEGALA SESUATU YANG AKAN TERJADI PADA MASA YANG AKAN DATANG.NAMUN, ADA SUATU SAAT YANG DAPAT KITA KENDALIKA DENGAN PENUH KESADARAN,YAITU SAAT ATAU MASA SEKARANG.UNTUK ITU,KITA HARUS BERUSAHA UNTUK MELATIH PIKIRAN KITA AGAR SELALU TERPUSAT PADA APA YANG SEDANG KITA KERJAKAN PADA SAAT SEKARANG.

Banyak orang di dunia ini hidup dalam cengkeraman kesedihan yang mendalam karena mereka selalu memikirkan kegagalan2 yang telah dialaminya,baik dalam studi,cinta, bisnis maupun dalam bidang bidang lain.Banyak remaja yang frustasi ketika hubungan asmara dengan kekasihnya itu putus.Banyak pelajar dan mahasiswa yang frustasi karena gagal dalam ujian yang telah ditempuhnya. Banyak pula pengusaha2 dan pedagang2 yang frustasi ketika usahanya mengalami kemunduran atau bahkan kehancuran.Beberapa di antaranya terpaksa menetap di rumah2 sakit jiwa.Bahkan ada pula yang melakukan bunuh diri..

Banyak pula orang yang hidup dalam cengkeraman kegelisahan dan ketakutan karena mereka selalu merisaukan peristiwa2 yang belum memikirkan masa depannya yang masih remang2.Mereka gelisah karena mereka belum mendapatkan pekerjaan tetap yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Mereka gelisah karean mereka belum mendapatkan jodoh ketika usianya sudah tua,Mereka gelisah memikirkan anak2nya yang akan lahir manti,apakah laki2 atau perempuan,apakah sempurna or cacat,apakah baik atau nakal,dll.Mereka gelisah memikirkan anak2nya yang belum menjadi sarjana.Mereka gelisah memikirkan anak2nya yang telah dewasa tetapi belum minikah.Mereka gelisah menghadapi masa tua dengan wajah yang keriput,gigi yang ompong,tubuh yang bungkuk,dan keadaan2 lain yang tidak menyenangkan. Mereka gelisah,cemas dan takut menghadapi kematian.

Sesungguhnya kekacauan pikiran akan lenyap bila kita dapat hidup dengan kenyataan hari ini.
Ada pepatah mengatakan "Masa lalu telah berlalu bagaikan mimpi,masa depan akan datang bagaikan gelembung yang tidak mempunyai kepastian(seperti angin,dapatkah kalian menangkap Angin tersebut?)Saat sekarang merupakan fakat yang nyata."Kita memang harus berusaha untuk hidup dengan baik pada hari ini,agar setiap hari pada masa lampau menjadi mimpi cemerlang dan setiap hari mendatang menjadi angan2 yang gemilang.

Kutipan dari pokok2 Dasar Abhidhamma,jilid 1

Peace
Saroja Devi
Life is about living...

Offline chizz_roll

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.028
  • Reputasi: 74
  • Gender: Female
  • Be Mindful
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #384 on: 30 March 2009, 06:26:06 PM »
Temen2, ini ada satu renungan yang bagus banget.. gw copas dari bulletin di fs..
semoga bermanfaat bagi kita semua..
n kalo ternyata repost, tolong didelete aja ya.. thanks _/\_


Ketika...

Ketika Kemarahan menguasaimu...
Ketika Ketakutan mengancammu...
Ketika Ketidakpastian menghadangmu...
Ketika Kesombongan meliputimu...
Saat Keserakahan menghasut dirimu,
Saat Kekeringan melanda bathinmu,
Saat Kehampaan mengisi relung bathinmu,
Saat Kegelapan menjadi bagian hidupmu,
Tidak perlu kau cemaskan semua itu,
Tidak perlu kau menghindari semua itu,
Tidak perlu kau berlarut di dalamnya.
Bila Gelap akan berubah menjadi Terang,
Bila Api tetap padam karena Air,
Bila emosi akan luntur dengan cinta, Sadarilah semua pelajaran hidup kita,
yang mampu membuat kita dewasa dan menghargai setiap hitam putih lembaran kehidupan.
Semua itu karena belum tumbuhnya bibit-bibit kebajikan yang kau semai,
Merajalelanya bibit-bibit liar yang menghiasi ladang dan taman bathinmu.
Bila saja kau ingat akan bibit unggul dari Cinta Kasih yang pernah kau tanam di hatimu...
Sebuah bibit yang akan menjadi kekuatan dalam menghadapi hidup,
bibit yang akan terus berkembang menjadi pohon kehidupan,
Sampai saatnya untuk berkembang dan Tumbuh, ia akan terus beranakpinak, dan akan terus menyemai bibit-bibit baru dalam bathinmu,
Hanya saja...
Mampukah kau merawatnya, menyiraminya, memupuknya, membersihkan sekitarnya dari rumput-rumput liar yang akan menghalangi pertumbuhannya?
Mencabut pohon-pohon kecil dari bibit ketakutan, kejahatan, dan kesombongan yang tumbuh disekitarnya?
Berikan ruang lingkup yang besar dan perhatian penuh padanya, agar Ia dapat menjadi pusat dari segenap perhatianmu.
Maka yakinlah... hidupmu akan jauh lebih berarti ketika Kemarahan akan berubah menjadi cinta,
ketakutan akan menjelma menjadi keyakinan diri, kesombongan perlahan menundukan kepalanya, Keserakahan berdampingan dengan kedermawanan dan ikut juga mengulurkan tangannya bagi sesama,
Kekeringan mendapat hujan cinta yang akan selalu membasahi hatimu,
tiada hampa yang tidak berarti karena telah mengerti hakekat dari kesunyataan dan kekosongan yang sejati.
Langit mendung akan berubah menjadi terang demikian dengan Bathin yang gelap akan berangsur-angsur penuh dengan cahaya cinta yang tidak akan pernah padam.
Sayangilah dirimu,
sayangilah orang disekitarmu,
Sebarkanlah bibit-bibit Cinta,
Penuhilah Bumi dengan cinta.
Salam Mudita
Neng Xiu
www.muditacenter.com...

« Last Edit: 30 March 2009, 06:28:39 PM by chizz_roll »
ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk menangis, tunjukkan kalo kamu mempunyai sejuta alasan untuk tersenyum.. Tersenyumlah selalu.. :)

Offline aitristina

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.758
  • Reputasi: 52
  • Gender: Female
  • every1 is #1...
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #385 on: 23 June 2009, 11:31:57 PM »
Setelah mendengarkan info tentang pengaruh Kata-Kata Negatif
terhadap Air yang ditulis dalam buku " The Hidden Messages in Water "
karya Masaru Emoto dan pada halaman 31 buku tersebut disebutkan tentang
banyaknya orang yg melakukan percobaan, sayapun tertarik untuk melakukannya
sbb:

Tempatkan Nasi sisa yg sdh didiamkan semalaman kedalam 2 toples
dgn jumlah yg sama, kemudian ditutup rapat.

Masing-masing toples di tempelin label yg
berisi kata2 sbb:

Toples A : " Kamu Pintar, Cerdas,
Cantik, Baik, Rajin, Sabar, Aku Sayang Padamu, Aku Senang Sekali
Melihatmu, Aku Ingin Selalu di dekatmu, I LOVE YOU, Terima Kasih.
Toples B : " Kamu Bodoh, g****k, Jelek,
Jahat, Malas, Pemarah, Aku Benci Melihatmu, Aku Sebel Tidak mau dekat
dekat kamu "

Botol 2 ini saya letakkan terpisah dan pada
tempat yg sering dilihat, saya pesan pada istri, anak, dan pembantu untuk
membaca label pada botol tersebut setiap kali melihat botol2 tersebut.
Dan inilah yang terjadi pada nasi tersebut setelah
1 minggu kemudian :


 

Nasi
dalam botol yg di bacakan kata-kata Negatif ternyata cepat sekali berubah
menjadi busuk dan berwarna hitam dgn bau yg tidak sedap.

Sedangkan Nasi dalam botol yg di bacakan kata-kata Positif masih
berwarna putih kekuningan dan baunya harum seperti ragi.

Nah Silahkan teman-teman mencobanya sendiri.

Kalau di buku di katakan ada yg mencoba dgn tiga botol dimana
botol ketiga tidak di beri label apa2 alias diabaikan / tidak diperdulikan, dan
ternyat beras dlm botol yg diabaikan membusuk jauh lebih cepat dibandingkan
botol yg dipapar kata " Kamu Bodoh".

Bayangkan apa yang akan terjadi dengan anak-anak kita, pasangan
hidup kita, rekan-rekan kerja kita, dan orang-orang disekeliling kita, bahkan
binatang dan tumbuhan disekeliling kita pun akan merasakan efek yang
ditimbulkan dari getaran-getaran yg berasal dari pikiran, dan ucapan yang kita
lontarkan setiap saat kepada mereka.

Maka sebaiknya selalulah sadar dan bijaksana dalam memillih
kata-kata yg akan keluar dari mulut kita, demikian juga kendalikanlah
pikiran-pikiran yg timbul dalam batin kita.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.

Note : jika anda merasa tulisan ini bermanfaat utk orang lainnya
silahkan forward sebanyak2nya kepada rekan2 anda, semoga dapat menimbulkan hal
yg bermanfaat buat mereka.

 

   
Life is about living...

Offline chizz_roll

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.028
  • Reputasi: 74
  • Gender: Female
  • Be Mindful
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #386 on: 17 July 2009, 07:37:14 PM »
One day, the young lion asked his mom: "Mom, where is the happiness?"
Mom replied: "It's on your tail."
So the young lion keeps on chasing after his tail. But after a whole day of
trying, he failed to get the happiness that was on his tail.
Then he told his mom about this, his mom smiled and said: "Son, you don't
really need to chase after your happiness, as long as you keep going and
moving forward, your happiness will always be with you."
Wish everyone of you find your happiness.
Please do forward to all your friends and wish the happiness is with them
always.
You can't decide the length of life, but you can control how you want to
live it.
You can't control the weather, but you can control your mood.
You can't change your look, but you can smile.
You can't control others, but you can control yourself.
You can't foresee tomorrow, but you can utilize today wisely.
You can't win everything, but you can try your very best to achieve that.
Hope everyone can face the daily life positively and always happy...

PS : Copas from mail, if repost, pls delete.. thanks _/\_
ketika kehidupan memberimu seribu alasan untuk menangis, tunjukkan kalo kamu mempunyai sejuta alasan untuk tersenyum.. Tersenyumlah selalu.. :)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #387 on: 12 August 2009, 02:47:52 PM »
Bekerja sepenuh hati dengan yang-tak-terhindarkan

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #388 on: 25 November 2009, 08:23:57 AM »
50 Habits of Highly Successful People

   1. They look for and find opportunities where others see nothing.
   2. They find a lesson while others only see a problem.
   3. They are solution focused.
   4. They consciously and methodically create their own success, while others hope success will find them.
   5. They are fearful like everyone else, but they are not controlled or limited by fear.
   6. They ask the right questions - the ones which put them in a productive, creative, positive mindset and emotional state.
   7. They rarely complain (waste of energy). All complaining does is put the complainer in a negative and unproductive state.
   8. They don’t blame (what’s the point?). They take complete responsibility for their actions and outcomes (or lack thereof).
   9. While they are not necessarily more talented than the majority, they always find a way to maximise their potential. They get more out of themselves. They use what they have more effectively.
  10. They are busy, productive and proactive. While most are laying on the couch, planning, over-thinking, sitting on their hands and generally going around in circles, they are out there getting the job done.
  11. They align themselves with like-minded people. They understand the importance of being part of a team. They create win-win relationships.
  12. They are ambitious; they want amazing - and why shouldn’t they? They consciously choose to live their best life rather than spending it on auto-pilot.
  13. They have clarity and certainty about what they want (and don’t want) for their life. They actually visualise and plan their best reality while others are merely spectators of life.
  14. They innovate rather than imitate.
  15. They don’t procrastinate and they don’t spend their life waiting for the ‘right time’.
  16. They are life-long learners. They constantly work at educating themselves, either formally (academically), informally (watching, listening, asking, reading, student of life) or experientially (doing, trying)… or all three.
  17. They are glass half full people - while still being practical and down-to-earth. They have an ability to find the good.
  18. They consistently do what they need to do, irrespective of how they are feeling on a given day. They don’t spend their life stopping and starting.
  19. They take calculated risks - financial, emotional, professional, psychological.
  20. They deal with problems and challenges quickly and effectively, they don’t put their head in the sand. They face their challenges and use them to improve themselves.
  21. They don’t believe in, or wait for fate, destiny, chance or luck to determine or shape their future. They believe in, and are committed to, actively and consciously creating their own best life.
  22. While many people are reactive, they are proactive. They take action before they have to.
  23. They are more effective than most at managing their emotions. They feel like we all do but they are not slaves to their emotions.
  24. They are good communicators and they consciously work at it.
  25. They have a plan for their life and they work methodically at turning that plan into a reality. Their life is not a clumsy series of unplanned events and outcomes.
  26. Their desire to be exceptional means that they typically do things that most won’t. They become exceptional by choice. We’re all faced with life-shaping decisions almost daily. Successful people make the decisions that most won’t and don’t.
  27. While many people are pleasure junkies and avoid pain and discomfort at all costs, successful people understand the value and benefits of working through the tough stuff that most would avoid.
  28. They have identified their core values (what is important to them) and they do their best to live a life which is reflective of those values.
  29. They have balance. While they may be financially successful, they know that the terms money and success are not interchangeable. They understand that people who are successful on a financial level only, are not successful at all. Unfortunately we live in a society which teaches that money equals success. Like many other things, money is a tool. It’s certainly not a bad thing but ultimately, it’s just another resource. Unfortunately, too many people worship it.
  30. They understand the importance of discipline and self-control. They are strong. They are happy to take the road less travelled.
  31. They are secure. They do not derive their sense of worth of self from what they own, who they know, where they live or what they look like.
  32. They are generous and kind. They take pleasure in helping others achieve.
  33. They are humble and they are happy to admit mistakes and to apologise. They are confident in their ability, but not arrogant. They are happy to learn from others. They are happy to make others look good rather than seek their own personal glory.
  34. They are adaptable and embrace change, while the majority are creatures of comfort and habit. They are comfortable with, and embrace, the new and the unfamiliar.
  35. They keep themselves in shape physically, not to be mistaken with training for the Olympics or being obsessed with their body. They understand the importance of being physically well. They are not all about looks, they are more concerned with function and health. Their body is not who they are, it’s where they live.
  36. They have a big engine. They work hard and are not lazy.
  37. They are resilient. When most would throw in the towel, they’re just warming up.
  38. They are open to, and more likely to act upon, feedback.
  39. They don’t hang out with toxic people.
  40. They don’t invest time or emotional energy into things which they have no control of.
  41. They are happy to swim against the tide, to do what most won’t. They are not people pleasers and they don’t need constant approval.
  42. They are more comfortable with their own company than most.
  43. They set higher standards for themselves (a choice we can all make), which in turn produces greater commitment, more momentum, a better work ethic and of course, better results.
  44. They don’t rationalise failure. While many are talking about their age, their sore back, their lack of time, their poor genetics, their ‘bad luck’, their nasty boss and their lack of opportunities (all good reasons to fail), they are finding a way to succeed despite all their challenges.
  45. They have an off switch. They know how to relax, enjoy what they have in their life and to have fun.
  46. Their career is not their identity, it’s their job. It’s not who they are, it’s what they do.
  47. They are more interested in effective than they are in easy. While the majority look for the quickest, easiest way (the shortcut), they look for the course of action which will produce the best results over the long term.
  48. They finish what they start. While so many spend their life starting things that they never finish, successful people get the job done - even when the excitement and the novelty have worn off. Even when it ain’t fun.
  49. They are multi-dimensional, amazing, wonderful complex creatures (as we all are). They realise that not only are they physical and psychological beings, but emotional and spiritual creatures as well. They consciously work at being healthy and productive on all levels.
  50. They practice what they preach. They don’t talk about the theory, they live the reality.

Author: Craig Harper, Australia's leading Motivational Speaker and Educator
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Motivasi dan Inspirasi
« Reply #389 on: 25 November 2009, 03:23:34 PM »
Terjemahin dunx =))

Thanks nice post... GRP send later ..


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

 

anything