//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?  (Read 47601 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #90 on: 02 December 2008, 06:27:38 PM »
Keseimbangan keduanya dan konsentrasi
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #91 on: 02 December 2008, 06:32:10 PM »
mo nambahin, terinspirasi dari om upasaka dan hendrako :))

"Evaluasi" / "Pengkajian"
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #92 on: 02 December 2008, 08:01:37 PM »
Pengalaman
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #93 on: 03 December 2008, 10:21:44 AM »
Kalau pohon tidak berbatin (apa itu maksudnya)...

kenapa Buddha pernah menyarankan tidak menebangk pohon yg lebih tinggi dari manusia...
(ada sesuatu di dlm pohon tsb)?



saya mengatakan kepada teman-teman budhist di sini bahwa pohon itu berbatin. dasar pemikiran ini, selain pengalaman pribadi juga dari banyak keterangan dlam sutta "petikan angutara nikkaya", dimana sang budha menyebutkan bahwa sebagian orang bertumimbal lahir menjdi pohon. (lain kali akan saya cari lagi nomor baitnya). tapi Sdr. Markosprawira menyatakan bahwa pohon itu tidak berbatin, dan manusia tidak mungkin bertumimbal lahir menjadi pohon. saya pernyataannya bertentangan dengan ajaran budhism yang saya baca dalam sutta. tapi, tentang mana yang benar, saya belum memastikannya. jika saya sudah menemukan kembali sutta yang saya baca tersebut, berarti pernyataan Sdr. Markos benar-benar tidak sesuai dengan sutta tersebut.

dear bro candra,

silahkan dicek kembali...... setiap sutta, pasti akan selaras dengan abhidhamma kok.....

dan dalam abhidhamma sudah dengan jelas disebutkan bhw mahluk hidup itu terdiri dari nama dan rupa, dan tumbuhan tidak termasuk ke dalam salah satu dari 31 alam kehidupan

jika anda berkenan, saya akan memberikan 31 alam kehidupan dan mahluk apa saja yg ada di dalamnya

pun sebaliknya tolong anda menunjukkan sutta mana yg menyatakan bhw tumbuhan adalah mahluk hidup (maaf jika mengganggu kesibukan anda mengajar)

cross check seperti ini diperlukan agar kita bisa mempunyai pemahaman yg benar.

semoga bisa dimengerti yah


anda benar. saya sudah melakukan pengecekan kembali, memang yang disebutkan dalam abdhidhamma itu adalah makhluk halus yang tinggal di dalam pohon, tapi bukan manusia bertumbimbal jadi pohon.
saya minta maaf atas kesalahan postingan saya itu.

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #94 on: 03 December 2008, 10:25:22 AM »
Quote from: markos
logikanya seharusnya :
- mahluk hidup mempunyai batin
- pohon tidak mempunyai batin
- pohon bukan mahluk hidup

kalo logika ini baru saya mengerti. jadi, saya baru mengerti sekarang kalau dalam doktrin budhist pepohonan tidak digolongkan kepada makluk hidup. beda ya dengan ilmu biologi?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #95 on: 03 December 2008, 10:27:26 AM »
Quote from: markos
kembali disini pertanyaan anda "aneh"

mgkn yg anda maksud : apakah yg berbatin itu, bisa menjadi sesuatu yg tidak berbatin

kalo benar spt diatas : iya itu mungkin. Manusia yg nama+rupa, kalau meninggal hanya tinggal rupa saja

tapi kalo dibalik : apakah yg tidak berbatin, bisa menjadi sesuatu yg berbatin

jawabnya adalah tidak mungkin. Karena kelahiran itu didorong oleh patisandhi citta, yang notabene merupakan maranasannavitthi (kesadaran terakhir sebelum meninggal) dari mahluk sebelumnya.

kembali saya ulangi bhw justru batin inilah yang tidak bisa dijangkau oleh panca indera (secara fisik) karena belum ada yg bisa mengukur batin sehingga apa yg didiskusikan menjadi agak membingungkan jika dilihat secara ilmiah

Semoga bisa dimengerti.......

NB : disini tidak membahas mengenai mahluk arupa dan mahluk asannasata yah


hmmm.....

tampaknya hal ini masuk akal juga. tapi, entalah nanti saya menyelidiknya lagi. sekarang lagi agar terburu-buru ni...

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #96 on: 03 December 2008, 10:30:59 AM »
 [at]  markosprawira

penjelasan anda, dapat diterima oleh logika.
saya senang mendapat lawan diskusi yang bisa memberi penjelasan secara logik seperti anda.

kapan-kapan kita lanjut ya. sekarang saya mau sibuk dulu.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #97 on: 04 December 2008, 08:43:01 AM »
Kalau pohon tidak berbatin (apa itu maksudnya)...

kenapa Buddha pernah menyarankan tidak menebangk pohon yg lebih tinggi dari manusia...
(ada sesuatu di dlm pohon tsb)?



Bro 3 R...

Minta donk...referensinya?

_/\_ :lotus:


Maklum.... pemula... ngak nyanggup cari referensinya dimana...

dear johan,

sejauh yg saya tahu, dalam vinaya, semua pohon itu dilarang utk ditebang (D.I.5).

kenapa demikian? karena dalam pohon biasanya ada mahluk2 hidup yg bersarang misal laba2, serangga, tawon/lebah atau mungkin kelinci

Jadi jangan diasumsikan bhw karena dilarang ditebang maka itu menandakan bhw pohon = mahluk hidup

sama juga seperti larangan utk tidak kemana2 selama musim hujan (3 bulan)
Bukan karena hujan = mahluk hidup jadi tidak boleh diinjak namun karena pada waktu musim hujan, bnyk mahluk yg sedang berkembang biak (Vin.I.137).

semoga logika ini bisa dimengerti

Bro Markosprawira...

Logika anda memang tidak diragukan lagi...
selalu menjawab dgn rinci dan jelas....

Lain kali kalau mau potong pohon tinggi, pohon itu di GETAR,
di ASAP baru di potong.....(maybe)...


REPUTASI +1   (utk cerita orang paling intelligence didunia oleh Bro Markosprawira
                     ... linknya gw lupa dimana)
trims sebelumnya....
« Last Edit: 04 December 2008, 08:45:06 AM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #98 on: 04 December 2008, 09:19:00 AM »
Quote from: kutho
Seharusnya, efek meditasi yg telah dikembangkan bro candra itu akan sangat membantu dalam penanganan kasus mereka.
Tentu jika bro candra bisa memanfaatkan efek meditasi, yaitu kejernihan berpikir, bro candra bisa mencari dan memberikan jalan lain (bila tdk mampu memberi solusi praktikal yg dibutuhkan), dan bukannya dengan memberi meditasi yg memerlukan waktu, kondisi dan usaha utk menumbuhkannya.

saya yakin kalau saya mengerti logic. mengapa? karena saya telah belajar kursus lilmu logika filsafat kepada seorang guru besar ilmu logika selama 2 tahun. dari 88 orang muridnya, saya adalah siswa terbaik dari ilmu logika. beliau merekomendasikan saya untuk mengajar ilmu logika di salah satu universitas di bandung, tapi saya gak berminat. kalau anda meragukan kemampuan logika saya, silahkan anda menguji kemampuan logika saya.

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #99 on: 04 December 2008, 09:28:45 AM »
 [at]  kutho
adapun pertanyaan saya tentang "mengapa pohon itu tidak berbatin?" adalah tidak menyimpang dari topik bahasan. sebab pernyataan tersebut merupakan salah satu argumentasi dari markos. jika pernyataan "mengapa pohoh itu tidak berbatin?" tidak dapat dijawab dengan jelas oleh sdr. markos, maka pernyataan pertama juga mengandung makna yang tidka jelas. jika argumennya berisi kepalsuan, maka pernyataan pertama juga berisi kepalsuan. tapi, jika pernyataan itu hanya disandarkan kepada sutta, berarti itu namanya doktrin, bukan pernyataan logika dan bukan pula ilmuah (fakt). bisa difahami?

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #100 on: 04 December 2008, 11:30:47 AM »
Quote from: markos
logikanya seharusnya :
- mahluk hidup mempunyai batin
- pohon tidak mempunyai batin
- pohon bukan mahluk hidup

kalo logika ini baru saya mengerti. jadi, saya baru mengerti sekarang kalau dalam doktrin budhist pepohonan tidak digolongkan kepada makluk hidup. beda ya dengan ilmu biologi?
saya rasa yg dimaksud om markos bukan secara buddhist tapi jika menurut penalaran logika biasa. :)
dan makhluk hidup yg dimaksud om markos adlh makhluk hidup dgn kesadaran (satta/sattva/satwa), bkn makhluk hidup yg bernafas (pana/prana)

Kalo menurut buddhist, saya kutipin dikit yah..
Quote
Dalam Vasettha Sutta, Sang Buddha mengelompokkan tumbuhan sebagai spesies makhluk
hidup [living beings]. Namun dalam Vasettha Sutta juga, Sang Buddha menambahkannya
dengan mengatakan bahwa tumbuhan tidak memiliki kesadaran.
Dalam Vasettha Sutta, Sutta Nipata, tumbuhan digolongkan dalam "pana" (living things/beings).
"(Vasetthati Bhagava) jativibhangam pananam; annamanna hi jatiyo"
Sedangkan "sentient beings" adalah satta (Sattva)
Apa beda Satta dan Pana?
satta – all beings (sentient beings with feelings) – makhluk hidup yang memiliki perasaan
pana – all living things (beings that breathe and live) – yang hidup dan bernapas


sudah ada postingannya di perpustakaan DC "Uraian Mengenai Tumbuhan" bisa didonlot gratis ;D promosi mode [on] :P

mettacittena
_/\_
« Last Edit: 04 December 2008, 11:33:40 AM by xuvie »
appamadena sampadetha

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #101 on: 04 December 2008, 11:46:35 AM »
Quote from: kutho
Seharusnya, efek meditasi yg telah dikembangkan bro candra itu akan sangat membantu dalam penanganan kasus mereka.
Tentu jika bro candra bisa memanfaatkan efek meditasi, yaitu kejernihan berpikir, bro candra bisa mencari dan memberikan jalan lain (bila tdk mampu memberi solusi praktikal yg dibutuhkan), dan bukannya dengan memberi meditasi yg memerlukan waktu, kondisi dan usaha utk menumbuhkannya.
Pertama-tama, itu bukan tulisan saya.


Quote
saya yakin kalau saya mengerti logic. mengapa? karena saya telah belajar kursus lilmu logika filsafat kepada seorang guru besar ilmu logika selama 2 tahun. dari 88 orang muridnya, saya adalah siswa terbaik dari ilmu logika. beliau merekomendasikan saya untuk mengajar ilmu logika di salah satu universitas di bandung, tapi saya gak berminat. kalau anda meragukan kemampuan logika saya, silahkan anda menguji kemampuan logika saya.
;D FYI, saya tidak pernah mengakui kemampuan seseorang hanya berdasarkan prestasi akademik.
Saya juga bukan seorang penguji, tapi aplikasi syllogisme yang lalu saja (sorry OOT), anda sudah keliru.
- Buddha tidak menyetujui pembunuhan
- Buddha tidak menyetujui pembunuhan dengan alasan tertentu
Pernyataan yang ke dua adalah identik dengan "Buddha menyetujui pembunuhan dengan alasan yang lain dari tertentu itu"
Jika pernyataan ke dua benar, maka pernyataan pertama adalah salah; dan sebaliknya. Yang tidak masuk logika saya (yang tidak belajar filsafat logika ini) adalah anda menemukan banyak ayat yang mendukung pernyataan pertama dan mengakuinya, namun tetap meminta bukti ayat yang mengingkari pernyataan ke dua.


Quote
[at]  kutho
adapun pertanyaan saya tentang "mengapa pohon itu tidak berbatin?" adalah tidak menyimpang dari topik bahasan. sebab pernyataan tersebut merupakan salah satu argumentasi dari markos. jika pernyataan "mengapa pohoh itu tidak berbatin?" tidak dapat dijawab dengan jelas oleh sdr. markos, maka pernyataan pertama juga mengandung makna yang tidka jelas. jika argumennya berisi kepalsuan, maka pernyataan pertama juga berisi kepalsuan. tapi, jika pernyataan itu hanya disandarkan kepada sutta, berarti itu namanya doktrin, bukan pernyataan logika dan bukan pula ilmuah (fakt). bisa difahami?
Jadi, maksudnya mau memakai referensi ilmiah untuk membuktikan "logika" Buddha Dhamma?  ;D
Jangan-jangan nanti anda tanya berapa gelombang otak Buddha waktu melihat kehidupan lampau seseorang? Kalau masih di beta atau gamma, berarti Buddha hanya mengarang cerita saja?
Kalau begitu saya menyerah deh sama anda.  ^:)^

BTW, anda tahu istilah "pedantic"?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #102 on: 04 December 2008, 02:52:24 PM »
Quote from: kutho
Pernyataan yang ke dua adalah identik dengan "Buddha menyetujui pembunuhan dengan alasan yang lain dari tertentu itu"

tolong ingatkan saya, atau kasih saya link-nya. di thread mana saya menyatakan bahwa budha menyetujui pembunuhan dengan alasan tertentu? kok saya gak ingat?

maksud anda identik itu apa? terkesan gitu? kalau hanya kesan, maka itu keslahan kesan dan persepsi anda saja.

yang benar saya menyatakan bahwa budha tidak pernah menyatakan "setiap pembunuhan adalah buru (terlarang/jahat/salah/kamma buruk) dengan alasan apapun". dan pernytaan kedua saya ,"ajaran yang menyatakan semua pembunuhan itu terlarang dengan alasan apapun" merupakan ungkapan dari umat budhist atau bikhu yang menafsirkan ajaran budha."

pernyataan ketiga,"terdapat pembunuhan yang bukan kamma buruk/tidak jahat/ tidak melanggar kesucian/dan tidak bertentangan dengan hukum kebenaran." dan pernyataan ini jangan diidentikan "budha menyetujui pembunuhan dengan alasan tertentu."

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #103 on: 04 December 2008, 02:56:49 PM »
Quote from: kutho
Jadi, maksudnya mau memakai referensi ilmiah untuk membuktikan "logika" Buddha Dhamma? 
Jangan-jangan nanti anda tanya berapa gelombang otak Buddha waktu melihat kehidupan lampau seseorang? Kalau masih di beta atau gamma, berarti Buddha hanya mengarang cerita saja?
Kalau begitu saya menyerah deh sama anda. 

BTW, anda tahu istilah "pedantic"?

saya tidak akan menanyakan gelombang otak budha. itu konyol menurut saya. saya hanya menanyakan, apa alasan sdr. Markos menyatakan bahwa pohon itu tidak berbatin? saya hanya ingin tahu, apakah dasar pernyataannya itu berdasarkan sutta, doktrin tradisi budhist, berdasarkan pembuktian ilmiah, atau pengalaman spiritual. itu aja kok. bisa dimengerti?

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?
« Reply #104 on: 04 December 2008, 02:58:22 PM »
 [at]  kutho

pendatic? apaaan tuh? saya gak kenal istilah tersebut.

 

anything