//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kesaksian Buddhist  (Read 19129 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline langitbiru

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 547
  • Reputasi: 23
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #15 on: 10 September 2007, 01:48:43 PM »
ikut ah...  :x
Sang Buddha bagaikan matahari cerah di langit biru yang luas membentang... (bkn ce LB loh  ;D )

*pura2 ga liat yg di dlm kurung*
makacih...  :-[

kesaksian saya sih..
stlh belajar meditasi, jd bisa mengendalikan diri lbh baik.
bisa melihat sendiri kesesuaian ajaran sang Buddha dgn kenyataan.
sembuh dr fobia ruang kecil.
sembuh dr *hampir*splitpersonality :|
oni... kao titi bobo... gigi...

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #16 on: 10 September 2007, 02:00:33 PM »
Saya hanya ingin mengatakan bahwa kesaksian itu seperti pedang bermata dua.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #17 on: 10 September 2007, 02:42:26 PM »
Saya hanya ingin mengatakan bahwa kesaksian itu seperti pedang bermata dua.

Yupz...
Bagi sebagian Buddhist bisa diartiin sebagai peneguh keyakinan, bagi sebagian laen bisa diartiin pernyataan kesombongan ( ada aja lho yg suka melihat sisi negatif dari segala sesuatu )...
Bagi umat laen itu adalah kisah "Buddhanisasi", kisah kafir yang haram bin sesat van bid'ah, kebohongan dalam rangka propaganda menambah kuantitas umat , dll....

Offline andre_golden

  • Teman
  • **
  • Posts: 77
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #18 on: 10 September 2007, 10:35:57 PM »
kesaksian yang bagaimana ya?
kalau yang mengubah diri sendiri?
gue gak yakin dengan doa aja udah cukup bisa ngubah diri
secara alngsung.

tetapi gue yakin kalo doa penguat hati
saat kita kehilangan arah.
saat kita didalam tekanan.
kita berbagi dengan Lord Buddha.(katakanlah berbagi)
alias ngomong sendiri  ^-^

tapi bahasa nya dihalusin aja, dengan berbagi ok!

tetapi hidup ini
memang terbagi akan 2 dunia
1.dunia daging/kasat mata
2.dunia bathin (agama samawi bilangnya rohani)

saya yakin kalau orang yang bertujuan membaca parita
bukan untuk meminta minta atau berharap
tetapi sebaliknya dengan tujuan murni dari arti kata
pembacaan parita, yaitu merenung kan ajaran Buddha
dan merenung pujian terhadap Buddha (Buddhanusati)
dengan kerendahan dan keseriusan hati kita.
maka kita sendiri suatu hari yang bakal menemukan hasilnya sendiri.
seperti kejadian aneh yang saya alami sendiri.
tapi hal ini jangan dicerita disini, gue masi rada malu
soalnya gue sendiri gak relijius ko bisa bisa nya ngomong masalah ginian? ^-^
so hal ini gue rasa hanya pribadi gue sendiri yang menyadari saja bahwa parita itu untuk perenungan,
dan bagi gue sendiri Buddhanusati merupakan pujian maupun sekaligus sebuah
perenungan akan Buddha itu sendiri, dan juga sebagai pelindung.

"..pembimbing manusia yang tiada taranya..."
disinilah kunci kata yang membuat gue sampai sekarang
kuat hati saat dalam kesedihan dan kesusahan hati.

ok gue ceritain kisah yang terjadi sama tetangga gue ya dulu.
orang ini gue lupa namanya siapa?
gue ini pelupa nama ornag, susah bangat inget so harap maklum.
sorry ya.
trus die ini seringkali dan rajin baca koong kuan si im keng.
ia dengan sembah sujut yang penuh bakti tiap hari baca
koong kuan si im keng.

ia gak meminta.
cukup dengan teguh hati baca koong kuan si im keng.

suatu hari ia mendapatkan kerjaan disebuah perusahaan.
kalau gak salah ia menjadi kepala bagian gudang.

saat ia mengepalai,
karyawan disana para kuli gak senang terhadap die
karena ia tau beberapa karyawan/kuli disana
ada main curang terhadap barang barang perusahaan.

beberapa waktu,
selang beberapa hari,

mereka para kuli memulai
rencana yang kejam sekali terhadap tetangga gue itu.
suatu hari menjelang malam saat setelah selesai membereskan
gudang. ia dicegat oleh beberapa karyawan/kuli gudang tersebut
dengan membawa golok dan segala sesuatunya seperti celurit.

ia kabur berusaha melarikan diri sampai akhirnya
ia terjebak di tempat jalan buntu.

pulang pulang bajunya abis robek robek terkena bacokan
dan anehnya tanpa luka sedikitpun dikulitnya
tak ada menetes darah sedikitpun dari kulitnya.

ia bercerita kepada tetangga tetangga termasuk papa gue.
karena kagetnya para tetangga yang ngeliat
bajunya compang camping pulang kerumah

"abis dibacokin orang!"
orang pada terheran heran!
die cerita
saat die berlari ternyata jalan buntu

ia pasrah saat itu.
ia teringat akan kuan im phu sa.
ia langsung beranjali dan menutup mata
sambil membaca ulang koong kuan si im keng
sama persis seperti tiap malam ia berdoa membacakan
koong kuan si im keng.

ajaib sekali!
menakjubkan peristiwa ini bagi tetangga dan keluarga gue.
gue juga terharu denger papa gue cerita.

Dan para kuli yang membacoki badannya
sampai ketakutan kabur, besok besoknya gak brani lagi
curang terhadap barang perusahaan.

omitohud! memang pembacaan parita merupakan sebuah
perlindungan saat kita dengan rendah hati dan setulus hati.
« Last Edit: 11 September 2007, 08:56:06 PM by andre_golden »


"to love is to understand.  amor es invincible.  inexplicable por palabras, invisible del ojos y ocultado en nuestro corazon. salam kasih buat semuanya. sabbe satta bhavantu sukhitata"

Offline JackDaniel

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 824
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #19 on: 11 September 2007, 07:06:23 PM »
 [at] andre_golden = benar2 kesaksian

hmmh... gua jg mau share neh...
mama gua,seorang Ibu Rumah Tangga..
dia percaya sama Guan Yin..
dan waktu itu kami buka toko hp di shopping centre atas pasar..
waktu itu,karena Shopping centre nya baru buka aja..n blum banyak konter yang buka...
suatu hari,seorang bapak datang ke konter kami,waktu itu mama gua jaga sendirian aja..
dia pura2 nanya harga hp yg murah.. trus dia nanya yang mahal punya...
n dia liat 1 hp,karena keypadnya susah pijit,mama gua jongkok dan ambil keypad di laci bawah,pas mama saya berdiri.. dia melihat orang itu pejam mata..tiba2 seperti listrik menyetrum mama saya..n langsung dia baca dalam hati " Om Ma Ni Pad Me Hum"
saat itu, Mukjizat Itu Nyata...
mama gua lgsg sadar,dan memanggil tetangga sebelah dan suruh dia perhatiin orang itu...
orang itu langsung terkejut...lalu dia pura2 blg "saya kenapa ya?"
setelah itu dia pergi...dan ke toko hp ga jauh dari toko saya..terus melototin mama saya..

inilah kesaksian yang dapat saya share...
 _/\_
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Offline andre_golden

  • Teman
  • **
  • Posts: 77
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #20 on: 11 September 2007, 09:05:19 PM »
sebenernya ada kejadian yang
menurut pandangan mata orang biasa
sangatlah mukzizat!

bolhe dibilang demikianlah.

hal ini terjadi di Vihara Dharma Jaya toasebio
Jakarta barat, jalan kemenangan III
lupa deh nomor brapa.

no telponnya juga lupa.

saat itu gue hadir di vihara hari minggu
dan penceramah nya gue lupa deh siapa?
tapi kalau ragu boleh juga tanya sama
ko abeng ataupun ko udin
mereka pengurus vihara.
itupun kalau mereka masih ingat.

(catatan: nanti pulang indo gue bakal bahas lagi
masalah kesaksian yang bakal gue tulis
untuk hal, ketepatan waktu kejadian nya kapan?)

saat itu datenglah sebuah keluarga muslim
yang putrinya duduk di kursi roda
ke kelenteng Toasebio ini
(vihara berada disebelah kelenteng)

ibu dan ayahnya ini mendorong
kursi roda sesuai permintaan si putri
yang cacat itu.

si ibu dan bapa telah berusaha
mengobati putrinya tapi gak sembuh.
entah bagaimana kisah nya
suatu hari si putri meminta ayah bundanya
supaya mengantarkannya ke sebuah
vihara (katakalah demikian sebutannya = vihara)

dan demi putrinya
kedua orang tua nya menyetujui
meng-iya-kan permintaan
sang putri nya.

terus setelah tiba di gerbang
kelenteng Toasebio
si putri minta diantar kearah altar
Kuan im phu sa.
ia berdoa disana
berdoa dan berdoa kepada Nya.

dan aneh - ajaibnya
ia bangun dari tempat duduk itu
sang ibu dan bapa nya
sampai meneteskan air mata
terharu atas kejadian ini.

ini saya teringat kisah yang diceritakan ini
kepada kami umat yang hadir divihara Dharma Jaya
Toasebio saat penceramah
menceritakan kejadian nyata ini.

lebih dari sepuluh tahun yang lalu
wong gue udah ditaiwan sekitar 5 tahun
tau deh lupa gue!


"to love is to understand.  amor es invincible.  inexplicable por palabras, invisible del ojos y ocultado en nuestro corazon. salam kasih buat semuanya. sabbe satta bhavantu sukhitata"

Offline langitbiru

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 547
  • Reputasi: 23
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #21 on: 12 September 2007, 01:31:55 PM »
wew.. banyak kejadian2 ghaib ya sdr andre .. thx for sharing ^:)^

kl aku sih pernah denger dr tmnnya ortu. ada 1 keluarga yg rajin bersembahyang kpd kuan kong. suatu kali rumahnya kemasukan pencuri. tp tu pencuri ga bisa keluar rumah, cuman muter2 sambil bingung. stlh ketangkep, ktnya dia melihat ada seorg spt kuan kong menghalang-halangi dia kluar ;D
oni... kao titi bobo... gigi...

Offline arnest

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: 0
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #22 on: 26 September 2007, 10:07:52 AM »
Ada juga sodara g yg tinggal di Solo...Orangnya baik, sama tetangga juga baik, cuman banyak yg sirik, karena dia dulu salah satu pengecer produk saus. Waktu kerusuhan 98, para perusuh itu masuk ke rumahnya yg notabene lumayan mewah.... Barang-barangnya dijarah n diancam untuk dibakar.
Pas ada patung dewa Kwan Kong ( patung pajangan) mau dihancurkan oleh salah satu perusuh,ehhh, yg megang patung malah kejang2 kayak kesetrum n teriak-teriak.Saat itu perusuh yg lain ( sebenarnya tetangga belakang rumahnya juga ada yg ikut ngejarah) kaget n ngancam mau membakar rumahnya, sodara g teriak kalo rumahnya mo dibakar, maka rumah tetangga yg lain ( termasuk yg ikut ngejarah) juga akan ikut terbakar.... Akhirnya, para penjarah gak jadi ngebakar...
Balik lagi ke orang yg mo ngancurin patung dewa kwankong, orang itu setelah dibawa pulang ke rumahnya krn gak sadar diri ( letaknya di blkg rumah sodara g), sekarang lumpuh .N percaya gak percaya, tetangganya yg ikut ngejarah satu persatu tertimpa masalah trus ( karma buruk kali ye..)
Alhasil, setelah dilihat ke orang "pintar" ternyata, memang patung pajangan itu ada yg menjaga, dan disarankan untuk dijadikan obyek memuja.
Akhirnya, sekarang keluarga itu malah punya altar dewa kwankong, karena jadi percaya.....

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #23 on: 26 September 2007, 10:30:42 AM »
mahluk yg tinggal di patung itu sakti juga tuh.

Tapi koq jadi objek memuja yah ?
There is no place like 127.0.0.1

Offline cowcool

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 132
  • Reputasi: 7
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #24 on: 26 September 2007, 10:35:24 AM »
Ada ... tambah damai tambah makmur :)
ShoeDistro.com
Depotkantor.com

Offline langitbiru

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 547
  • Reputasi: 23
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #25 on: 26 September 2007, 11:54:07 AM »
mahluk yg tinggal di patung itu sakti juga tuh.

Tapi koq jadi objek memuja yah ?

medho : ungkapan terima kasih...
kalo saya jd dia jg bakalan begitu ;D
oni... kao titi bobo... gigi...

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #26 on: 26 September 2007, 12:55:41 PM »
Kalau berterima kasih dan menghormati/menghargai sih oke.
Kalao jadi objek pemujaan sih kurang setuju. yah mungkin pemaknaan kata aja yang berbeda. Soalnya dikamus aye sih rada berat makna-nya.
There is no place like 127.0.0.1

Offline arnest

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: 0
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #27 on: 26 September 2007, 02:52:41 PM »
iya kali....gak tau tuh....yg pasti, mereka jadi punya altar dewa kwankong krn itu.....
btw...Dewa Kwankong itu termasuk Boddhisattava/ Mahasattava ya ?? Trus dari Buddhis atau Tao ya???

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #28 on: 26 September 2007, 03:00:11 PM »
wah kurang tahu tuh...

AFAIK sih tokoh kwankong merupakan perlambangan dari sifat kesetiaan, keadilan dll /*nga tahu pasti*. Sama seperti kwanim sebagai perlambangan/icon dari welas asih.

Saya melihat mereka sebagai icon dari sifat2x mulia yang harus dikembangkan dibandingkan sebagai sosok real.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Kesaksian Buddhist
« Reply #29 on: 26 September 2007, 06:23:39 PM »
kwankong ga mungkin bhodisattva deh, berapa orang yang udah dia bantai??

mungkin simbolisasi kesetiaan yang dibilang ko medho lebih masuk akal...

kaya cerita "fu lu shou", 3 dewa (dewa kebahagiaan, dewa rezeki, dan dewa panjang umur)... perwujudan manusia menjadi dewa2 itu bukan hanya satu orang... tetapi dari beberapa orang... contohnya dewa kebahgiaan... banyak kisah tentang orang yang berbeda2, asalkan dia selama hidup membawa kebahagiaan bagi orang lain, kemudian matinya dia pasti sangat sangat dihormati sampai akhirnya disembah dan dianggap dewa...

 

anything