.....
Seorang Bodhisattva adalah seperti ini: untuk melatih dan membimbing para Sravaka dan para Pratyekabuddha, ia memasuki Nirvana; tetapi, ia keluar darinya dan tidak jatuh ke tingkat Sravaka dan Pratyekabuddha. Itulah mengapa tingkat Bodhisattva disebut tingkat Buddha.”
Maaf,
Hal ini bertolak belakang dengan pengertian Buddha yang saya miliki.
Bagi saya,
Seorang "Yang tercerahkan (Buddha)" Tanha'nya padam.
Seorang "Yang tercerahkan (Buddha)" Cetana'nya padam.
Seorang "Yang tercerahkan (Buddha)" tidak punya keinginan.
Seorang "Yang tercerahkan (Buddha)" tidak menabur kamma yang menghasilkan momentum vipaka
Dengan demikian momentum berhenti
Dengan demikian bola berhenti bergulir
Dengan demikian perputaran samsara berhenti
Dengan demikian berakhirnya dukkha
Demikianlah ia disebut berkondisi batin "padam" (read: nibbana)
Lalu,
Apabila seseorang yang "padam" cetana/tanha'nya memiliki keinginan...
Sekali lagi maaf, saya kira tidak layak dikatakan sudah "padam" (nibbana)
dan beberapa hal lain yang sedikit rancu... seperti... kemelekatan dan atta...
but thats me...
Semua tergantung pada apa pengertian "Buddha" / "Nibbana" bagi anda