Pengikut Kwan Im dilarang makan sapi? hm....ini hanya sebuah upaya kausalya--membimbing secara bertahap.
Mana mungkin hanya tidak makan sapi? alangkah baiknya lagi bila tidak makan semua jenis daging. Alangkah lebih baik lagi bila diiringi dengan praktik cinta kasih. Lagi, alangkah leebiih baik lagi jika mengikis noda batin. Lagi.., alangkah lebih lebiih baik lagi bila menolong orang agar terbebas juga dari samsara.
Jika kita kaji Samantha Mukha varga, legenda Miao shan di Tiongkok, Lokanattha di Srilanka yang konon disebut perwujudan Kwan Im tidak mengherankan, dan tidak perlu merasa bahwa itu bukan bagian dari agama Buddha, karena spiritualitasnya bersifat egaliter. Juga tidak perlu merasa bahwa tidak makan sapi lalu menyebutnya pengaruh hinduisme. Nilai2 cinta kasih bersifat universal. Kwan im menerapkannya secara universal pula. Dalam hinduisme kita bisa menemukan jejak kwan im, demikian juga dalam taoisme, konfusianisme, dll. Apakah lantas kita ingin menyebutnya sinkretisme lah..atau apalah, akan menjadi terlalu menginstitusikan.