melihat keraguan seorang member di sini tentang skema persembahan spt yg dijelaskan dalam sutta ini, saya ingin mengangkat sutta ini sebagai topik diskusi, karena saya juga mencurigai adanya indikasi melebih2kan dalam hal ini.
sutta lengkapnya dapat dibaca di sini MN 142 Dakkhiṇāvibhanga Sutta
hal yg mencurigakan adalah bahwa kisah yg melatar-belakangi sutta ini adalah persembahan sepasang jubah oleh Mahapajapati Gotami yg pada saat itu masih seorang umat awam kepada Sang Buddha.
kita tahu bahwa Mahapajapati Gotami adalah bhikkhuni pertama jadi karena pada saat itu Mahapajapati Gotami belum menjadi bhikkhuni maka otomatis pada saat itu belum ada Sangha Bhikkhuni. Karena tidak ada Sangha Bhikkhuni, kenapa Sang Buddha memasukkan persembahan kepada Sangha Bhikkhuni dalam skema persembahan itu?
mohon tanggapannya ...
kalau saya pribadi masih agak ragu apakah saat memberikan jubah tersebut memang benar2 masih seorang umat biasa atau sudah menjadi bhikkhuni karena tidak ada kejelasan urutan berupa bulan / tahun dan berhubung perkataan YM Ananda :
3. Kemudian Yang Mulia Ānanda berkata kepada Sang Bhagavā: “Yang Mulia, sudilah Sang Bhagavā menerima sepasang jubah baru ini dari Mahāpajāpatī Gotamī. Mahāpajāpatī Gotamī telah sangat berjasa bagi Sang Bhagavā, Yang Mulia. Sebagai adik ibuNya, ia adalah perawatNya, ibu tiriNya, seorang yang memberiNya susu. Ia menyusui Sang Bhagavā ketika ibunya meninggal dunia. Sang Bhagavā juga telah sangat berjasa bagi Mahāpajāpatī Gotamī, Yang Mulia. Adalah berkat Sang Bhagavā maka Mahāpajāpatī Gotamī telah berlindung pada Sang Buddha, Dhamma, dan Sangha. Adalah berkat Sang Bhagavā maka Mahāpajāpatī Gotamī menghindari membunuh makhluk-makhluk hidup, menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari perialku salah dalam kenikmatan indria, menghindari kebohongan, dan menghindari arak, minuman keras, dan minuman memabukkan, yang menjadi landasan bagi kelengahan. Adalah berkat Sang Bhagavā maka Mahāpajāpatī Gotamī memiliki keyakinan yang tak tergoyahkan pada Buddha, Dhamma, dan Sangha, dan ia memiliki [254] moralitas yang disenangi oleh para mulia. Adalah berkat Sang Bhagavā maka Mahāpajāpatī Gotamī terbebas dari keragu-raguan terhadap penderitaan, terhadap asal-mula penderitaan, terhadap lenyapnya penderitaan, dan terhadap jalan menuju lenyapnya penderitaan. Sang Bhagavā telah sangat berjasa bagi Mahāpajāpatī Gotamī.