//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta  (Read 27758 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #45 on: 27 April 2012, 05:02:17 PM »
sepertinya bagian pemurnian dalam sutta itu juga patut dipertimbangkan
Pemurnian itu juga masih 'rancu', maksudnya apa.
Jika dibilang 'dimurnikan dari sisi penerima', apakah maksudnya:
1. Siapapun yang berikan, bagaimanapun caranya, tetap akan berbuah baik karena si penerima adalah orang yang pantas.
Contoh: orang bunuh orang tua agar dapat uang warisan untuk angpao ke bhikkhu arahant. Dana itu tetap akan bermanfaat sebab dimurnikan dari si penerima.

2. Maksudnya adalah si penerima yang murni, dengan cara yang benar menerima dana, maka bebas dari kesalahan.
Contoh: mirip contoh sebelumnya, seorang membunuh ortu agar dapat warisan, untuk dibelikan makanan untuk dana makanan ke arahant. Maka dalam hal ini si pemberi tidak akan mendapatkan manfaat besar karena melakukan penghidupan salah (bahkan dengan akusala garuka kamma pula), namun si Arahant (yang tidak tahu dari mana asalnya makanan itu), tidak terpikat oleh kesenangan perolehan, tidak ada yang bisa dipersalahkan terhadapnya. Ia menerima dana yang murni dan tak bercela.

Bagaimana?
« Last Edit: 27 April 2012, 05:07:02 PM by Kainyn_Kutho »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #46 on: 27 April 2012, 05:15:10 PM »
Pemurnian itu juga masih 'rancu', maksudnya apa.
Jika dibilang 'dimurnikan dari sisi penerima', apakah maksudnya:
1. Siapapun yang berikan, bagaimanapun caranya, tetap akan berbuah baik karena si penerima adalah orang yang pantas.
Contoh: orang bunuh orang tua agar dapat uang warisan untuk angpao ke bhikkhu arahant. Dana itu tetap akan bermanfaat sebab dimurnikan dari si penerima.

2. Maksudnya adalah si penerima yang murni, dengan cara yang benar menerima dana, maka bebas dari kesalahan.
Contoh: mirip contoh sebelumnya, seorang membunuh ortu agar dapat warisan, untuk dibelikan makanan untuk dana makanan ke arahant. Maka dalam hal ini si pemberi tidak akan mendapatkan manfaat besar karena melakukan penghidupan salah (bahkan dengan akusala garuka kamma pula), namun si Arahant (yang tidak tahu dari mana asalnya makanan itu), tidak terpikat oleh kesenangan perolehan, tidak ada yang bisa dipersalahkan terhadapnya. Ia menerima dana yang murni dan tak bercela.

Bagaimana?

ada 2 kamma yg bekerja di sana, membunuh orang tua yg jelas akan menghasilkan akibat buruk, dan berdana pada arahat yg karena dimurnikan di pihak penerima maka akan menghasilkan buah besar, tapi entah kapan dan bagaimana bentuk hasil ini.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #47 on: 27 April 2012, 05:33:44 PM »
ada 2 kamma yg bekerja di sana, membunuh orang tua yg jelas akan menghasilkan akibat buruk, dan berdana pada arahat yg karena dimurnikan di pihak penerima maka akan menghasilkan buah besar, tapi entah kapan dan bagaimana bentuk hasil ini.
Nah, kalau yang seperti ini, berarti lebih condong pada contoh yang pertama. Ini tidak sesuai dengan Payasisutta di mana kalau pemberian ke penerima yang pantas, namun tidak dilakukan dengan baik oleh si pendana (berlandaskan jalan salah berunsur delapan), maka itu seperti menebar benih di tanah kering, hujan tidak waktunya, dan akan dimakan burung2. Jadi kalau saya pribadi agak condong ke contoh ke 2.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #48 on: 27 April 2012, 05:43:02 PM »
Nah, kalau yang seperti ini, berarti lebih condong pada contoh yang pertama. Ini tidak sesuai dengan Payasisutta di mana kalau pemberian ke penerima yang pantas, namun tidak dilakukan dengan baik oleh si pendana (berlandaskan jalan salah berunsur delapan), maka itu seperti menebar benih di tanah kering, hujan tidak waktunya, dan akan dimakan burung2. Jadi kalau saya pribadi agak condong ke contoh ke 2.



sepertinya batasan pemurnian dalam sutta itu hanya dalam hal moralitas, jadi bukan keseluruhan JSB8. Dalam hal ini maka contoh 1 dan contoh 2 tetap berlaku.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #49 on: 27 April 2012, 10:28:01 PM »
kalau misal saya berdana dengan pikiran: "semoga karma baik yang saya pupuk bisa menyempurnakan parami saya untuk mencapai tingkatan ariya di masa yang akan datang" itu termasuk pamrih atau tidak ya?
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #50 on: 27 April 2012, 10:30:45 PM »
kalau misal saya berdana dengan pikiran: "semoga karma baik yang saya pupuk bisa menyempurnakan parami saya untuk mencapai tingkatan ariya di masa yang akan datang" itu termasuk pamrih atau tidak ya?


pam·rih n maksud yg tersembunyi dl memenuhi keinginan untuk memperoleh keuntungan pribadi: mereka berjuang tanpa --;
ke·pam·rih·an n kepentingan khusus yg ingin dikejar untuk diri sendiri

anda bisa menjawab sendiri pertanyaan anda

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #51 on: 27 April 2012, 11:09:53 PM »
berarti bodhisatta juga sewaktu berdana pamrih dong ya??
kan beliau melakukannya dengan harapan bisa menjadi sama-sambuddha...  ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #52 on: 27 April 2012, 11:12:28 PM »
berarti bodhisatta juga sewaktu berdana pamrih dong ya??
kan beliau melakukannya dengan harapan bisa menjadi sama-sambuddha...  ;D

ho oh ^^
cuma arahat yg tanpa pamrih.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #53 on: 27 April 2012, 11:20:56 PM »
ho oh ^^
cuma arahat yg tanpa pamrih.
berarti semua dana yang kita lakukan dengan pamrih dong??
baik diliputi cinta kasih atau diliputi keserakahan??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #54 on: 27 April 2012, 11:22:37 PM »
berarti semua dana yang kita lakukan dengan pamrih dong??
baik diliputi cinta kasih atau diliputi keserakahan??

apa salahnya dengan pamrih?

semoga semua makhluk berbahagia -> pamrih
semoga semua makhluk celaka -> pamrih
tapi apakah kedua pamrih itu bernilai sama dan menghasilkan akibat yg sama?

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #55 on: 27 April 2012, 11:24:38 PM »
berarti semua dana yang kita lakukan dengan pamrih dong??
baik diliputi cinta kasih atau diliputi keserakahan??

ho oh ^^
cinta kasih bukan arahat itu sendiri ada pamrihnya.
krn cinta nya masih bagaikan salah satu sisi dari keping logam.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #56 on: 27 April 2012, 11:30:08 PM »
apa salahnya dengan pamrih?

semoga semua makhluk berbahagia -> pamrih
semoga semua makhluk celaka -> pamrih
damn right

Quote
tapi apakah kedua pamrih itu bernilai sama dan menghasilkan akibat yg sama?
kalau ga pamrih maka ga pusingin lagi ^^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #57 on: 28 April 2012, 12:03:13 AM »
tapi kan katanya kalau dana dengan pamrih kamma baiknya akan lebih kecil...
kenyataannya semua dana kan juga dengan pamrih(kecuali dari para ariya)..
hehehe....
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #58 on: 28 April 2012, 12:10:08 AM »
tapi kan katanya kalau dana dengan pamrih kamma baiknya akan lebih kecil...
kenyataannya semua dana kan juga dengan pamrih(kecuali dari para ariya)..
hehehe....


kata siapa? ref pls

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: diskusi tentang MN 142 Dakhinavibhanga Sutta
« Reply #59 on: 28 April 2012, 12:17:02 AM »
implikasi "nya" itu sy dapat dari pendapat2 teman2 buddhis secara umum...
karena mereka menganggap kalau dana dengan pamrih berarti hasilnya bakalan lebih kecil...
apakah anggapan ini salah menurut om??  ;D ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_