Dulu di Negara China pada jaman Dinasti kehidupan para rakyatnya selain terganggu dengan peperangan yang terjadi setiap hari juga diganggu oleh Siluman (Yao Kwai / Yao Cin). Bahkan saya harus mengatakan bahwa negara China pada saat itu paling banyak terdapat siluman-siluman yang menetap di dunia manusia. Sun Wu Kung karena mempunyai tulang rusuk Sang Buddha maka memperoleh berkah untuk melindungi Sang Bhikkhu bermahkota Tathagata untuk mengambil Tipitaka. Teriakannya yang hampir terjadi setiap hari saat dikurung oleh Sang Buddha membuat rakyat China disekitarnya ketakutan. Lalu akhirnya dipertemukan Bhikkhu Xuanzang kepadanya.
Sebagai siluman kera, kemampuannya sangat hebat:
Dia dapat mengangkat beban seberat 13.500 jin (8.100 kg) dengan penuh kesenangan.
Dia juga menguasai 72 perubahan yang dapat meniru wujud hewan dan benda.
Dia dapat menjangkau 108,000 li (54.000 km) dengan hanya sekali jungkir balik.
Dia juga mengenal macam-macam mantera untuk mengendalikan angin, air, membuat lingkaran pelindung dari siluman-siluman, membekukan manusia, siluman dan dewa juga.
Dia dapat mengubah setiap helai bulunya menjadi dirinya yang palsu untuk mengelabui selagi dia yang asli pergi kemana-mana.
Dia juga dapat mengubah setiap helai rambutnya menjadi tentara yang dapat bertarung.
Dia juga dapat merubah tongkatnya menjadi banyak untuk menyerang musuh yang berjumlah banyak.
Sun Wu Kung mendapatkan tongkatnya yang sebenarnya adalah tiang penyangga untuk menenangkan samudera setelah mengalahkan raja-raja naga dari keempat lautan dan sebagai tambahannya, Sun Wu Kung memerintah raja-raja naga tersebut untuk memberikannya pos rantai keemasan (鎖子黃金甲), sebuah topi bulu burung merak (鳳翅紫金冠 Fengchizǐjinguān), dan sepatu berjalan di awan (藕絲步雲履 Ǒusībuyunlǚ). Sun Wu Kung juga menentang usaha neraka untuk mengambil jiwanya. Daripada terlahir kembali menjadi mahluk hidup lainnya, dia menghapus namanya dari "buku hidup dan mati" bersama-sama dengan nama-nama kera lain yang dikenalnya. Karena hal ini, maka raja-raja naga dan raja-raja neraka memutuskan untuk melaporkan hal ini kepada Kaisar Langit Yi Huang Sang Ti.
Mantan Presiden China Mao Ze Tung juga pernah memuji jasa-jasa sun wu kung yakni 'yang tidak mempunyai rasa takut dalam berpikir, bertindak, berusaha keras terhadap tujuan dan membebaskan China dari kemiskinan.'
Perayaan hari besarnya ada pada hari ke 16 bulan kedelapan perhitungan candrasangkala (kalender bulan).
Dan bahkan pernah kejadian Negara China diserbu oleh Para siluman jahat dari dunia Saha dalam jumlah yang sangat banyak yang akhirnya dikalahkan oleh seorang Tao yang menguasai Mantera memanggil tentara langit dan ilmu Bodhisattva yang juga mendapat teguran dari langit karena terlalu berlebihan memanggil tentara langit dan menyebabkan surga menjadi berbau darah akibat tewasnya siluman-siluman dunia saha itu.
Seiring dengan perkembangan Tao yang juga pesat, terdapat orang-orang terpisah yang mengatakan bahwa itu hanya sebuah cerita dengan perumpamaan sifat. Tetapi kenyataannya, keberadaan kisah Sun Wu Kung itu adalah sebuah kebenaran bukan perumpamaan sifat atau karangan.
Untuk pementasan syair kepahlawanannya sebagai salah satu Dewa penting di China dapat dilihat di link ini : Enter the Journey
Untuk membaca teks asli dan terjemahannya seri kitab bab 14-18, download saja di link ini:
http://taosculture.org/glm/glm_71/gl...GL71_14-18.pdf