//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mitos Makanan  (Read 24860 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mitos Makanan
« Reply #15 on: 26 September 2011, 07:00:07 PM »
hmmm...tidak nyambung banget lu...ada yang sudah mati setelah makan es buah? beuh,....
Ya sudah deh, lanjutkan saja.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Mitos Makanan
« Reply #16 on: 26 September 2011, 07:15:59 PM »
iya.. ayo lanjut, berdebatnya..  ^-^
om kainyn dan om npng salaman dulu dong.  ::)

memang susah ya kalo tidak dibuktikan sendiri.
om kainyn mau coba membuktikan?  ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mitos Makanan
« Reply #17 on: 26 September 2011, 07:26:19 PM »
Bukan 'diganti' tapi 'ditukar tempat' antara 'ngg' dan 'm'. ;D
---

Soal semangka + gula, saya pikir agak menarik karena semangka punya Glycemic Index (ukuran kecepatan makanan bergula dipecah dan masuk ke dalam darah) yang tinggi sementara buah-buahan lain rata-rata rendah. Saya baca bahwa kalau kita makan makanan dengan GI tinggi dicampur rendah, maka GI-nya menjadi 'menengah'.
Walaupun GI semangka tinggi, tapi kadar gulanya rendah, sehingga makan semangka dalam porsi biasa tidak terlalu berpengaruh pada kenaikan gula darah. Kalau dimakan bersama gula (atau mungkin makanan mengandung gula lain), kemungkinan memang menaikkan GI keseluruhan dan terjadi kenaikan tajam kadar gula dalam darah. Hal seperti ini dalam jangka panjang bisa menyebabkan berbagai gangguan seperti diabetes atau pengerasan pembuluh darah.

Tentu saja ini hanya dugaan pribadi saja, tadi saya coba cari tapi belum menemukan research khusus kombinasi gula & semangka. Bahkan di Yahoo! Answer, jawaban terbaik tentang 'bahaya gula + semangka' adalah 'hidup mati di tangan Allah'. Sungguh "ilmiah" sekali...

sebenarnya banyak mitos lho.. bukan hanya semangka saja.. tapi juga manggis.. manggis katanya juga begitu gak boleh makan + gula..
kembali ke soal gula, kebanyakan orang takut akan semangka vs gula, di sisi lain, gula itu sebenarnya termasuk dalam karbo, jadi misalnya kalau orang takut semangka vs gula idealnya juga takut semangka vs karbo..
tapi jika dikatakan berbahaya memakan semangka dengan karbo, ini juga sangat menggelikan mengingat semangka banyak dipake sebagai hidangan pencuci mulut, banyak juga semangka yang dijuice dan ditambahkan gula

dan sejujurnya, hal ini agak susah dibuktikan apakah benar makan semangka vs gula menyebabkan kematian ? namun lebih gampang membuktikan makan semangka vs gula tidak menyebabkan kematian..

mengenai GI.. dan diabetes.. walau lonjakan tinggi sekali pun, biasa tubuh akan memberi respon dengan pengeluaran insulin.. dan tentunya tidak akan menyebabkan kematian seketika..
mengenai pengerasan.. itu lebih berhubungan dengan kolesterol, yang dibantu dengan ion Ca++, sehingga menyebabkan penimbunan yang disebut dengan plaque.. penimbunan plaque akan menyebabkan kekakuan pada arteri.

 
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Mitos Makanan
« Reply #18 on: 26 September 2011, 07:33:11 PM »
apakah gula dan gula merah itu sama om?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mitos Makanan
« Reply #19 on: 27 September 2011, 09:39:02 AM »
sebenarnya banyak mitos lho.. bukan hanya semangka saja.. tapi juga manggis.. manggis katanya juga begitu gak boleh makan + gula..
kembali ke soal gula, kebanyakan orang takut akan semangka vs gula, di sisi lain, gula itu sebenarnya termasuk dalam karbo, jadi misalnya kalau orang takut semangka vs gula idealnya juga takut semangka vs karbo..
tapi jika dikatakan berbahaya memakan semangka dengan karbo, ini juga sangat menggelikan mengingat semangka banyak dipake sebagai hidangan pencuci mulut, banyak juga semangka yang dijuice dan ditambahkan gula

dan sejujurnya, hal ini agak susah dibuktikan apakah benar makan semangka vs gula menyebabkan kematian ? namun lebih gampang membuktikan makan semangka vs gula tidak menyebabkan kematian..

mengenai GI.. dan diabetes.. walau lonjakan tinggi sekali pun, biasa tubuh akan memberi respon dengan pengeluaran insulin.. dan tentunya tidak akan menyebabkan kematian seketika..
mengenai pengerasan.. itu lebih berhubungan dengan kolesterol, yang dibantu dengan ion Ca++, sehingga menyebabkan penimbunan yang disebut dengan plaque.. penimbunan plaque akan menyebabkan kekakuan pada arteri.
Kenaikan tajam gula darah itu sepertinya kalau hanya sekali dan dialami oleh orang sehat, saya pikir memang tidak akan menyebabkan kematian. (Saya tidak tahu persis sih isi mitosnya apakah bilang bisa langsung mati, saya dengar hanya tidak boleh saja.) Tapi kalau jangka panjang sering terjadi lonjakan gula darah, saya baca memang bisa menyebabkan berbagai gangguan. Juga kalau misalnya orang dengan kondisi tertentu seperti diabetes (yang tidak punya insulin cukup sehingga menyebabkan ketoasidosis yang memang mematikan), atau sedang menggunakan obat/narkoba tertentu, mungkin saja menimbulkan komplikasi. Tapi karena namanya juga mitos, tentu tidak lengkap diceritakan semangkanya, gulanya, dan konsumennya.

Mungkin setelah selidik demi selidik, akhirnya sampai pada kesimpulan seperti 'mitos itu berlebihan', karena (seperti bro Forte bilang) sama karbo atau gula (atau yang akhirnya menghasilkan gula), adalah sama saja. Mengapa mitosnya mesti pakai 'gula'? Juga tidak mungkin bagi orang sehat langsung mati mendadak seolah-olah semangka+gula = BoTox. Namun buat saya, kesimpulan akhirnya (ini cuma mitos/ini memang ilmiah) bukanlah hal terpenting. Hal paling berharga adalah pelajaran yang didapat dalam perjalanan mengambil kesimpulan tersebut.

« Last Edit: 27 September 2011, 10:18:42 AM by Kainyn_Kutho »

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mitos Makanan
« Reply #20 on: 27 September 2011, 10:04:46 AM »
apakah gula dan gula merah itu sama om?
tentu tidak sama.. tapi dalam menjawab pertanyaan di atas, saya melihat gula dan gula merah "sama" karena mereka mengandung "gula"(baca : glucose)
 
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [SHARE] & [ASK] Junk Food
« Reply #21 on: 27 September 2011, 10:15:58 AM »
memang susah ya kalo tidak dibuktikan sendiri.
om kainyn mau coba membuktikan?  ;D
Setahu saya, kalau seorang peneliti menduga satu zat adalah racun, maka tidak mencobanya dengan tubuhnya sendiri.
Misalnya Saccharin (salah satu pemanis buatan), diduga sebagai penyebab kanker. Maka para peneliti itu tidak makan saccharin ramai-ramai dan melihat efeknya pada mereka, lalu ketika mereka mengidap kanker, baru diputuskan ramai-ramai bahwa itu adalah racun. Ini perbuatan sangat tidak bijaksana.
Biasanya zat itu diteliti dulu apakah kandungannya, lalu bagaimana caranya masuk ke dalam tubuh, bagaimana efeknya, dan organ tubuh mana saja yang tereaksi oleh zat tersebut. Setelah selidik demi selidik, maka diketahui bahwa saccharin dalam kandung kemih bisa menyebabkan kristalisasi yang akhirnya menyebabkan kanker. Hal ini diuji kemudian pada tikus lab, dan memang kenyataannya demikian, sehingga timbul dugaan bahwa hal ini juga berlaku untuk manusia. Maka kemudian dugaan itu diuji kembali, dan ternyata efeknya berbeda karena sistem ekskresi manusia berbeda dan tidak memungkinkan untuk 'menumpuk' saccharin dalam jumlah yang cukup untuk membuat efek seperti di tikus tersebut. Maka tetap diperbolehkanlah saccharin untuk digunakan.

----

Kembali lagi soal udang + vitamin C, kalau tidak salah dibilang karena Arsenik yah? Sebetulnya kita sehari-hari juga konsumsi arsenik apakah dari udara, air, atau makanan. Memang kalau seafood kandungan arseniknya jauh lebih tinggi dari makanan lain, tapi sekitar 90% lebih adalah type yang organik (organoarsenik) berupa arsenobetaine. Type organik ini jauh lebih tidak berbahaya dan dalam pencernaan, arseniknya tidak diserap. Berarti akan dibuang dalam bentuk 'mentahnya'. Yang menjadi racun di tubuh adalah arsenik yang inorganik. Arsenik ini oleh hati dipecah dari yang pentavalen ke trivalen, lalu di-methylasi menjadi monomethylarsenik atau dimethylarsenik yang sudah tidak reaktif lagi di tubuh dan siap dikeluarkan bersama urine.

Singkat cerita, mitos yang bilang arsenik pentavalen + asam askorbat jadi arsenik trivalen dan berbahaya, ini tidak benar. Pertama karena itu adalah yang inorganik, sementara dalam udang/makanan laut lain, kandungan arsenik mayoritas adalah yang organik. Betul bahwa arsenik inorganik trivalen adalah bentuk racun paling umum dan bahaya, tapi dalam hati pun memang dari pentavalen dipecah jadi trivalen untuk kemudian di-methylasi.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mitos Makanan
« Reply #22 on: 27 September 2011, 10:20:35 AM »
Kenaikan tajam gula darah itu sepertinya kalau hanya sekali dan dialami oleh orang sehat, saya pikir memang tidak akan menyebabkan kematian. (Saya tidak tahu persis sih isi mitosnya apakah bilang bisa langsung mati, saya dengar hanya tidak boleh saja. Tapi kalau jangka panjang sering terjadi lonjakan gula darah, saya baca memang bisa menyebabkan berbagai gangguan. Juga kalau misalnya orang dengan kondisi tertentu seperti diabetes (yang tidak punya insulin cukup sehingga menyebabkan ketoasidosis yang memang mematikan), atau sedang menggunakan obat/narkoba tertentu, mungkin saja menimbulkan komplikasi. Tapi karena namanya juga mitos, tentu tidak lengkap diceritakan semangkanya, gulanya, dan konsumennya.

Mungkin setelah selidik demi selidik, akhirnya sampai pada kesimpulan seperti 'mitos itu berlebihan', karena (seperti bro Forte bilang) sama karbo atau gula (atau yang akhirnya menghasilkan gula), adalah sama saja. Mengapa mitosnya mesti pakai 'gula'? Juga tidak mungkin bagi orang sehat langsung mati mendadak seolah-olah semangka+gula = BoTox. Namun buat saya, kesimpulan akhirnya (ini cuma mitos/ini memang ilmiah) bukanlah hal terpenting. Hal paling berharga adalah pelajaran yang didapat dalam perjalanan mengambil kesimpulan tersebut.

memang cukup menarik, dan di sisi lain, terkadang ilmu pengetahuan justru mengambil "topik penelitian" dari mitos2 yang berkembang di seputar masyarakat.. sedikit OOT, seperti misal mitos tanaman yang pahit dipercaya u/ mengobati diabetes.. tanaman yang menjalar seperti ular dipercaya mengobati bisa ular.. yang nantinya berkembang menjadi penelitian2 farmakologi.. dan mengenai makanan ini "ciong" dengan makanan itu.. juga dijadikan bahan penelitian, yang nanti berkembang sebagai sub cabang dari farmakologi itu sendiri yaitu bagian interaksi. Interaksi ada bermacam2, seperti interaksi obat - makanan, obat - obat, makanan - makanan, dll. Dan di sana dibagi lagi.. ada interaksi farmakodinamik dan farmakokinetik
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mitos Makanan
« Reply #23 on: 27 September 2011, 10:44:36 AM »
memang cukup menarik, dan di sisi lain, terkadang ilmu pengetahuan justru mengambil "topik penelitian" dari mitos2 yang berkembang di seputar masyarakat.. sedikit OOT, seperti misal mitos tanaman yang pahit dipercaya u/ mengobati diabetes.. tanaman yang menjalar seperti ular dipercaya mengobati bisa ular.. yang nantinya berkembang menjadi penelitian2 farmakologi.. dan mengenai makanan ini "ciong" dengan makanan itu.. juga dijadikan bahan penelitian, yang nanti berkembang sebagai sub cabang dari farmakologi itu sendiri yaitu bagian interaksi. Interaksi ada bermacam2, seperti interaksi obat - makanan, obat - obat, makanan - makanan, dll. Dan di sana dibagi lagi.. ada interaksi farmakodinamik dan farmakokinetik
Betul, justru kadang karena mitos-mitos ini, penelitian jadi 'aktif'. Karena kita juga masih dipengaruhi adat timur maka masih tercampur dengan kebiasaan pengobatan tradisional (jamu, obat Cina, akupunktur, dll), jadi banyak pendapat berkembang, entah betulan atau hanya mitos. Kadang saya lihat ini memang menarik.


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Mitos Makanan
« Reply #24 on: 27 September 2011, 12:20:29 PM »
bagaimana kalau

durian + XO (alkohol 45%)

sate kambeng + XO
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: Mitos Makanan
« Reply #25 on: 01 October 2011, 05:39:49 PM »
Setiap orang punya kondisi kesehatan yang berbeda, jadi reaksi ke satu orang jelas berbeda dengan yang lain.

betul ;D. ini jawabannya ;D, setiap orang mempunyai kondisi tubuh yang berbeda, seperti misalnya sekelompok teman makan durian dan minum coca cola bareng-bareng, eh ternyata salah satunya ada yang mati ;D. ini disebabkan oleh kondisi tubuhnya yang memang tidak memungkinkan menerima kadar gula (dalam durian dan coca cola yang tinggi) dan alkohol dalam durian yang mungkin mengentalkan darahnya sehingga tekanan darah ikut meningkat sehingga terjadi pecahnya pembuluh darah misalnya :P.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Mitos Makanan
« Reply #26 on: 01 October 2011, 05:46:24 PM »
bagaimana kalau

durian + XO (alkohol 45%)

sate kambeng + XO
om forte, mana respon buat pertanyaan yang ini??

kalo sayur paku dan sayur bambu katanya juga g boleh dimakan bersama2 ya?
soalnya nanti kalo keluar jadi pagar.
:outoftopic:
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mitos Makanan
« Reply #27 on: 01 October 2011, 05:53:26 PM »
bagaimana kalau

durian + XO (alkohol 45%)

sate kambeng + XO
nah itu dia.. aye juga bingung..
kata orang seh.. gak boleh diminum karena bisa menyebabkan panas berlebih di lambung..
cuma belum dapat bukti ilmiahnya.. dan juga belum dapat ide kaitannya di mana..
makanya belum bisa saya balas.. ;D
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Mitos Makanan
« Reply #28 on: 03 October 2011, 11:24:12 AM »
betul ;D. ini jawabannya ;D, setiap orang mempunyai kondisi tubuh yang berbeda, seperti misalnya sekelompok teman makan durian dan minum coca cola bareng-bareng, eh ternyata salah satunya ada yang mati ;D. ini disebabkan oleh kondisi tubuhnya yang memang tidak memungkinkan menerima kadar gula (dalam durian dan coca cola yang tinggi) dan alkohol dalam durian yang mungkin mengentalkan darahnya sehingga tekanan darah ikut meningkat sehingga terjadi pecahnya pembuluh darah misalnya :P.
Betul. Karena itulah tidak bisa menarik kesimpulan satu pernyataan adalah mitos hanya dengan berdasarkan: "Gue pernah makan tapi ga mati."

-----

Soal duren + alkohol, saya pernah baca tentang duren itu menyebabkan kenaikan darah yang luar biasa, tapi segera diubah netralisir oleh tubuh. Adanya alkohol dalam tubuh menghalangi proses ini sehingga kenaikan tensinya tidak terkontrol.
Di sumber lain mengatakan kandungan dari durian yang menghalangi sintesis alkohol oleh hati sehingga kandungan alkohol dalam darah menjadi terlalu tinggi.

Mengenai ini, saya juga belum ketemu sumber lengkap, jadi belum merespon bro 3K.

« Last Edit: 03 October 2011, 11:26:50 AM by Kainyn_Kutho »

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Mitos Makanan
« Reply #29 on: 03 October 2011, 12:42:57 PM »
Mungkin saya belum menemukan rujukan ilmiah atau pemikiran ilmiahnya, tapi menurut guru kimia saya waktu SMA, duren memang mengandung zat yang bersifat sama dengan alkohol, sehingga kalau duren + alkohol = alkohol kuadrat.

 

anything