Login with username, password and session length
0 Members and 1 Guest are viewing this topic.
Hampir Dua Pekan Lima Kecamatan di Probolinggo Diserang Ulat Bulu Probolinggo - Sudah hampir dua pekan ini, ulat bulu (desiciria inclusa) menyerang enam desa di lima kecamatan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Serangan ulat kali ini tergolong terparah dibanding tahun-tahun sebelumnya.Desa Sumber Kedawung dan Pondok Wuluh, Kecamatan Leces, adalah daerah terparah yang diserbu ulat yang menimbulkan gatal-gatal bila tersentuh itu. Kecamatan yang warganya saat ini siaga dari serangan ulat ini diantaranya Leces, Tegal Siwalan, Bantaran, Wonomerto dan Sumberasih."Hampir semua rumah banyak ulat bulunya mas. Kalau dikumpulkan, jumlahnya satu rumah bisa sampai satu karung," kata Robi, warga Leces, saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Kamis (31/3/2011).
panggil pai su cen
usul sdr forte tidak alami mesti makan obat dulu, itu kan terjadi nya di pedesaan nyari apotik susah juga kali yahh.
Ulat Bulu Serang Tanjungduren UtaraFenomena hama ulat bulu, yang baru-baru ini menyerang wilayah Probolinggo, Lumajang dan Mojokerto di Jawa Timur tampaknya juga mulai menyerang wilayah Jakarta. Buktinya, ribuan hama ulat bulu itu, kini terlihat menghinggapi sejumlah pohon cemara di RT 15/07, Kelurahan Tanjungduren Utara, Kecamatan Grogolpetamburan, Jakarta Barat, Selasa (12/4).Basri (50), warga sekitar mengungkapkan, ribuan ulat bulu itu terlihat hinggap di sekitar 30 pohon cemara setinggi 10 meter milik Sudin Pertamanan Jakarta Barat yang terdapat di sepanjang bantaran Kali Sekretaris. Fenomena ini, dikatakan Basri, telah diketahui warga sejak satu pekan lalu. “Awalnya hanya sedikit, makanya warga pun tidak terlalu peduli. Tapi, kali ini ulat bulunya mencapai ribuan dan terlihat di puluhan pohon di sepanjang Kali Sekretaris,” ujar Basri, Selasa (12/4).Dijelaskan Basri, selama tiga hari belakangan ini, setelah diamati, ternyata ulat bulu itu mirip dengan ribuan ulat bulu yang menyerang wilayah Probolinggo beberapa waktu lalu. “Kami khawatir, jika dibiarkan akan menyerag rumah warga. Untuk itu, kami sudah melaporkannya ke pihak RT,” kata Basri.