//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Membangkitkan Penulis2 Buddhis  (Read 11935 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #15 on: 23 December 2010, 01:40:36 PM »
Namo Buddhaya,

Siapa bilang dana umat Buddha tidak kuat? Banyak konglomerat2 Buddhis. Kita lihat vihara-vihara juga mentereng. Kalau kita lihat acara kebaktian, umatnya juga rata-rata bermobil. Jelas menilik dari hal itu, umat Buddha itu sebenarnya punya potensi keuangan bagus. Tentu saja ga semua umat Buddha kaya. Ini juga benar. Namun kalau hanya untuk mendukung generasi muda saya kira LEBIH dari mampu. Masalahnya mau apa tidak? Maaf mungkin ada yang tersinggung dengan hal ini. Tetapi saya hanya mengungkapkan faktanya saja. Jadi masalahnya bukan terletak pada dana, melainkan pada mau atau tidak umat Buddha menyisihkan miliknya demi kemajuan generasi muda dan penulis Buddhis.

Namaste,

Tan

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #16 on: 23 December 2010, 01:44:28 PM »
Namo Buddhaya,

Sebenarnya Tipitaka/ Tripitaka dalam bahasa Indonesia sudah dalam proses penerjemahan. Ini merupakan usaha yang positif. Sebenarnya sudah banyak diterjemahkan, hanya saja dilakukan sendiri2 dan tanpa konsolidasi yang memadai. Akibatnya masing-masing pihak jalan sendiri2, sehingga terkesan kok terjemahannya masih sedikit/ belum lengkap. Ada juga yang menerjemahkannya tetapi tidak dipublikasikan secara meluas.
Oleh karena itu, demi menanggulangi permasalahan ini, masing-masing pihak perlu saling bekerja sama. Saya melihat terkadang ada terjemahan yang dobel2. Jadi pihak A sudah menerjemahkannya dan pihak juga. Ini ada positif dan negatifnya. TErdapatnya beberapa terjemahan bagi naskah yang sama bisa dijadikan bahan perbandingan dan saling memperbaiki. Namun negatifnya, waktu yang dapat dipergunakan menerjemahkan naskah Tipitaka lain jadi tersia-siakan. Semoga ini dapat menjadi bahan masukan.
Sebagai catatan, kalau saya pribadi lebih fokus menerjemahkan teks2 Mahayana. Hanya karena kesibukan waktu kerap tertunda. Terjemahan Karandavyuha Sutra saja tertunda selama bertahun2. Belum lagi Manjushri Nama Samghiti.. baru selesai sebagian saja.

Namaste,

Tan
Quote
Mengenai Vinaya, sudah ada terjemahannya. Saya yang menerjemahkannya dari buku Vinaya Mukha buah karya seorang Bhikkhu Thailand. Dalam bahasa Indonesia diterbitkan dalam dua jilid, yakni jilid 1A dan 1B karena cukup tebal. Isinya tentang aturan2 pathimokha bagi para bhikkhu lengkap dengan penjelasannya. Jilid 2 dan 3 masih dalam proses penerjemahan, hanya saja isinya aturan2 minor.  Buku jilid 1A dan 1B (terbit 2008) sudah habis dibagikan.


Bro Tan,

Pada quote pertama di atas, anda mengatakan bahwa permasalahan dalam terjemahan tipitaka yg tidak saling bekerja sama antara beberapa penerjemah. setau saya ITC dari medan juga telah menerbitkan Vinaya Pitaka dari PTS dan lengkap. Apakah anda sudah mencoba untuk bekerja sama dengan lembaga tersebut?

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #17 on: 23 December 2010, 01:52:45 PM »
Ya saya memang pernah dengar ITC Medan juga kenal beberapa anggotanya. Saya jelaskan dulu kronologinya. Saya menerima tugas penerjemahan dari YA. Bhante Sudhammacaro. Jadi ketuanya adalah Bhante. Ketika terjemahan saya terbit terjemahan mereka juga terbit dan bahkan saya dikirimi satu kopi oleh teman. Jadinya pararel. Itu berlangsung tahun 2008. Makanya saya menganggap ini adalah "kesalahan" yang perlu diperbaiki. Di masa mendatang semoga ada koordinasi yang lebih baik... Tetapi bagaimana caranya? Ini yang perlu dipikirkan. Kendala jarak? Kendala komunikasi? Nah ini yang lebih penting kita cari solusinya. BAgaimana menyatukan para penerjemah ke dalam satu wadah?
Barangkali Bro Indra. bisa memberikan masukan membangun?

Namaste,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #18 on: 23 December 2010, 01:55:31 PM »
O ya saya lupa tambahkan. Yang saya terjemahkan bukan Vinaya Pali Text Society. Tapi buku Vinaya Mukha 3 jilid karya seorang bhikkhu Thailand. Jadi ada pengantar dan ulasan dari Beliau. Oleh karena itu, terjemahan saya mungkin tidak dapat dikatakan pararel dengan ITC Medan. Buku atau naskah asli yang diterjemahkan beda. Demikian penjelasan saya.

Namaste,

Tan

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #19 on: 23 December 2010, 02:01:29 PM »
Saya rsa bro tan sudah benar, yang udah senior membimbing yang junior ,memang yang junior kadang nyeleneh, mesti diingatkan, tapi kasih kesempatan mereka untuk perbaikan, tidak diadili habis habisan.
Bro Purnama, anda masih ditunggu di sini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18087.0

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #20 on: 23 December 2010, 02:07:33 PM »
pakai apa maju ? kalau tidak didukung dana yang kuat ! 8)
teori sih bagus 'potensi anak muda' tetapi 'potensi dana tidak ada' :'(
kalau Tipitaka bahasa Thailand sudah lengkap karena didukung Sangha dan Pemerintah Thai. ^:)^
 _/\_
Persoalan bukan soal dana, tapi ada komintmen, masih ada cara tanpa mengunakan modal dulu, justru semangkin kuat komintment anda semangkin ada orang yang interest dengan anda, dengan begitu faktor dana mudah anda dapat

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #21 on: 23 December 2010, 02:27:21 PM »
Bro Purnama, anda masih ditunggu di sini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18087.0
Pemasalahan si nyanadasa orang nya keluar kota.
G sendiri udah jarang ke ekayana, cukup sibuk kerja dilapangan.
terus pemasalahannya tunggu dimana. wawacara dia
g udah sampaikan ke dia masalah itu?.
Dia jawab "biarkan saja" yah sudah, cuman satu hal aja daripada coment di belakang dia, u aja yang ke ekayana, protes sama sagin, sama orangnya didepan dia, ngak usah dibelakangnya, g mah bukan orang organisasi lagi, dari pada cuman bisa coment atau menghina dibelakangnya itu namanya Pengecut.
Selesai kan masalahnya

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #22 on: 23 December 2010, 03:03:00 PM »
Ya saya memang pernah dengar ITC Medan juga kenal beberapa anggotanya. Saya jelaskan dulu kronologinya. Saya menerima tugas penerjemahan dari YA. Bhante Sudhammacaro. Jadi ketuanya adalah Bhante. Ketika terjemahan saya terbit terjemahan mereka juga terbit dan bahkan saya dikirimi satu kopi oleh teman. Jadinya pararel. Itu berlangsung tahun 2008. Makanya saya menganggap ini adalah "kesalahan" yang perlu diperbaiki. Di masa mendatang semoga ada koordinasi yang lebih baik... Tetapi bagaimana caranya? Ini yang perlu dipikirkan. Kendala jarak? Kendala komunikasi? Nah ini yang lebih penting kita cari solusinya. BAgaimana menyatukan para penerjemah ke dalam satu wadah?
Barangkali Bro Indra. bisa memberikan masukan membangun?

Namaste,

Tan

ini memang sulit kalau bukan mustahil. seingat saya DC juga pernah mencoba untuk bekerja sama dengan salah satu penerbit dan ditolak.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #23 on: 23 December 2010, 03:07:59 PM »
Pemasalahan si nyanadasa orang nya keluar kota.
G sendiri udah jarang ke ekayana, cukup sibuk kerja dilapangan.
terus pemasalahannya tunggu dimana. wawacara dia
g udah sampaikan ke dia masalah itu?.
Dia jawab "biarkan saja" yah sudah, cuman satu hal aja daripada coment di belakang dia, u aja yang ke ekayana, protes sama sagin, sama orangnya didepan dia, ngak usah dibelakangnya, g mah bukan orang organisasi lagi, dari pada cuman bisa coment atau menghina dibelakangnya itu namanya Pengecut.
Selesai kan masalahnya

agar tidak semakin OOT, saya jawab di sini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18087.msg313721;topicseen#msg313721

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #24 on: 23 December 2010, 03:10:23 PM »
Persoalan bukan soal dana, tapi ada komintmen, masih ada cara tanpa mengunakan modal dulu, justru semangkin kuat komintment anda semangkin ada orang yang interest dengan anda, dengan begitu faktor dana mudah anda dapat


pernahkah bro purnama telibat dalam proyek penerbitan? mungkin boleh berbagi pengalaman tetang bagaimana "dana mudah anda dapat" itu. dan mungkin boleh juga sekalian mempromosikan karya2 yg pernah diterbitkan.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #25 on: 23 December 2010, 03:21:13 PM »
Namo Buddhaya,

Siapa bilang dana umat Buddha tidak kuat? Banyak konglomerat2 Buddhis. Kita lihat vihara-vihara juga mentereng. Kalau kita lihat acara kebaktian, umatnya juga rata-rata bermobil. Jelas menilik dari hal itu, umat Buddha itu sebenarnya punya potensi keuangan bagus. Tentu saja ga semua umat Buddha kaya. Ini juga benar. Namun kalau hanya untuk mendukung generasi muda saya kira LEBIH dari mampu. Masalahnya mau apa tidak? Maaf mungkin ada yang tersinggung dengan hal ini. Tetapi saya hanya mengungkapkan faktanya saja. Jadi masalahnya bukan terletak pada dana, melainkan pada mau atau tidak umat Buddha menyisihkan miliknya demi kemajuan generasi muda dan penulis Buddhis.

Namaste,

Tan
masalahnya susah cari panutan yang baik, sedangkan biku di indo saja tidak ada yang berbudaya apalagi umatnya yang mengekor pada biku2 itu, yang ada jadinya masing2 punya kepentingan sendiri makanya bisa terjadi penerbita tipitaka berbeda versi, tidak ada yang mau kerjasama. apalagi kalau sudah di bisniskan maka makin susahlah urusan kerjasamanya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #26 on: 23 December 2010, 03:58:47 PM »
ini memang sulit kalau bukan mustahil. seingat saya DC juga pernah mencoba untuk bekerja sama dengan salah satu penerbit dan ditolak.

Inisial E?

Dulu setahu saya pernah dibuat forum publikasi buddhis Indonesia (FPBI) yang diprakarsai oleh Ehipassiko dan Karaniya, dengan anggota penerbit buku2 buddhis di Indonesia dan pemerhati buku2 buddhis. Tapi sekarang uda gak ada kabarnya lagi. Sebenarnya dari FPBI itu bisa saja diidekan untuk bersinergi menerjemahkan Tipitaka dan Tripitaka agar terjemahan yang ada tidak saling paralel seperti sekarang.

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #27 on: 23 December 2010, 04:04:47 PM »
Namo Buddhaya,

Kalau menurut saya, mau dibisniskan silakan saja. Itu hak masing-masing penerbit. Tentunya itu bukan porsi saya mengomentarinya. Sebenarnya mau dibisniskan pun bukan halangan untuk bekerja sama. Mengapa alasan bisnis menjadi halangan dalam bekerja sama? Semuanya terpulang pada pribadi dan kepentingan masing-masing. Belajar dari pengalaman yang sudah2, saya lebih memusatkan diri pada penerjemahan teks-teks Mahayana saja, karena untuk teks2 Theravada sudah ada lembaganya yang menerjemahkan. Karena itu biar tidak dobel2 ya saya fokus saja di sutra2 Mahayana, karena penerjemahnya masih jarang. AGar maksimal sudah saya share lewat milis atau dhammacitta. Jadi kendala kerja sama atau biaya tidak lagi berlaku. Kalau ada yang mau ambil atau cetak sutra2 terjemahan itu ya silakan saja. Gratis alias tidak dipungut biaya. Tetapi alangkah baiknya kalau dicantumkan lengkap dan tidak dirubah. Alangkah baiknya juga kalau memberitahu dahulu, baik jika ingin mengambil atau merubahnya. Mau diprint dan dibagi2kan silakan. Tidak perlu bayar royalti... gratis!
Milis dan forum tempat saya menaruh hasil terjemahan itu juga bisa diakses dan terbuka bagi semua orang. Hasil tulisan saya juga sudah saya share ke dhammacitta. Silakan saja didownload bila memerlukan.

Namaste,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #28 on: 23 December 2010, 04:10:11 PM »
Faktor dana sebenarnya benar seperti yang dikatakan Bro. Purnama, tidaklah sulit dikumpulkan. Sejujurnya kalau masalah dana, saya tinggal sms saja dan berikan proposal yang jelas mau dipakai buat apa. Boleh dibilang 80 - 90 persen pasti goal. Lagipula cetak itu ga mahal. SAtu buku kecil bisa Rp.3000 - 5000. minim cetak 1000 buku jadi Rp. 5 juta. Mengumpulkan uang segitu sesungguhnya tidak begitu susah. Patungan sebentar saja sudah terkumpul. Cuman saya biasa tidak mau mengurusi masalah uang. Kalau mau cetak ya silakan cetak saja sendiri. Saya tinggal kasih filenya. Mengurusi uang itu bisa menimbulkan fitnah.

Namaste,

Tan

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Membangkitkan Penulis2 Buddhis
« Reply #29 on: 23 December 2010, 04:32:51 PM »
Quote
Mengenai Vinaya, sudah ada terjemahannya. Saya yang menerjemahkannya dari buku Vinaya Mukha buah karya seorang Bhikkhu Thailand. Dalam bahasa Indonesia diterbitkan dalam dua jilid, yakni jilid 1A dan 1B karena cukup tebal. Isinya tentang aturan2 pathimokha bagi para bhikkhu lengkap dengan penjelasannya. Jilid 2 dan 3 masih dalam proses penerjemahan, hanya saja isinya aturan2 minor.  Buku jilid 1A dan 1B (terbit 2008) sudah habis dibagikan.
Antara Vinaya Pitaka dan Vinaya Mukha saya yakin ada perbedaan. Vinaya Mukha dikarang oleh seorang bhikkhu Thailand. Ini lebih bersifat komentar. Sedangkan Vinaya Pitaka adalah Peraturan monastik yang ditetapkan oleh Sang Buddha lengkap dengan kronologinya.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai