//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Jejak2 bahasa Pali / Sanskrit yang ditemukan dalam bahasa Indonesia dan Jawa  (Read 53321 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Ternyata setelah mencari-cari, di Wikipedia ada juga daftar kata serapan dari Bahasa Sansekerta ke dalam Bahasa Indonesia. Saya cantumkan saja beberapa yang belum ada di tulisan saya di atas. Tapi ada beberapa kata yang saya tidak yakin benar merupakan kata serapan dari Bahasa Sansekerta.

A
adi (ādi): utama, pertama
adicita (ādicitta)
adikara (adhikara)
adiraja (ādirāja): raja utama
aji: mantra
aja: hanya
aksi (akṣi): mata, sesuatu yang dilihat
alpa : teledor, kekurangan
amerta (amṛta): ambrosia, nektar, air kehidupan
ancala (acala): gunung
angkara : murka
angsoka (aśoka): sejenis pohon
aniaya (anyāya): siksa
anugerah (anugraha): pemberian
arca (arcā): patung
ardi (ardi): gunung
Arya : bangsawan, orang India Utara
asrama (āśrama): tempat padepokan
asta (aṣṭa): delapan
astana (āsthāna): tempat pemakaman raja dan kerabatnya. Lihat pula istana.
Atharwaweda (atharvaveda): salah satu dari empat kitab Weda

B
bagai (bhāga): mirip
bahna (bhāna): karena
bahtera (vahitra): kapal
bahu (bāhu): lengan
bahureksa (bāhurakṣa): hiasan tangan
baiduri (vaidūrya): opal
banaspati (vanaspati): pohon besar
bangsi (vaṃśi): peluit
bareksa (vṛkṣa): pohon
basmi (dari frasa bhasmī bhūta): musnah
Batara (bhaṭāra): Dewa
Batari (bhaṭārī): Dewi
bausastra (bahuśāstra): kamus
bayangkara (bhayaṃkara): penjaga
bea (vyaya): ongkos
biaya (vyaya)
beda (bheda): diferensi
bejana (bhājana): tempat menampung
belantara (vanāntara): hutan
bencana (vāñcana): malapetaka
benda (bhāṇḍa): obyek
bendahara (bhāṇḍāgāra): penjaga uang
berhala (bhaṭāra): bentuk Tuhan
bidadari (vidyādharī): makhluk sorgawi
biji (bijā): isi buah
biksu (bhikṣu): seorang rohaniawan Buddha
birahi (virahin): ingin bercinta
brahma (brāhma)
brata (brata): tapa
bujangga (bhujaṅga): ilmuwan. Lihat pula pujangga
bukti (bhukti):
bumantara (byomāntara): langit
bupala (bhūpāla): raja
bupati (bhūpati): raja
busana (bhūṣaṇa): pakaian bagus

C
cabai (cavi): lombok
cakrawala (cakravāla): ufuk, horison
candala (caṇḍāla): orang buangan; dari kasta terendah; paria
candi (caṇḍi): gedung peninggalan Hindu-Buddha kuna
cara (ācāra): kelakuan
caraka (caraka): duta
cedera (chidra): luka
cela (chala): cacat
celaka (chalaka): musibah
cempaka (campaka): nama sebuah bunga (Michelia Champaka)
cendana (candana): nama sebuah tumbuhan
cendrawasih (candra + vāsi): nama burung di Papua
cengkerama (caṅkrama): bersantai
cipta : inovasi
citra (citra): gambar
cuka (cukra): bahan pengasam
cula (cūlā atau cūḍā): tanduk
curiga (churikā): mendakwa

D
dadih
dahaga
daksina : selatan
derita (dhṛta): kesengsaraan
dirgantara (digantara): langit
dirgahayu (dīrghāyuṣa): panjang umur
dusta

E
embara (digambara): berkelana

G
gada
gaharu
gala
galuh
ganda
gapura
garba
gatra
gaya
gembala
genta
gergaji
gerhana
goni
grahita
gula : pemanis
gulana (glāna): rasa gundah

H
harsa (harṣa): sukacita
hatta (ātha): syahdan, maka (kata penghubung)
hima : kabut (harafiah salju)
hina : rendah

I
idam
irama (virama): ritma
istana (āsthāna): tempat tinggal raja. Lihat astana
istimewa (āstām eva): khusus
istri (strī): mitra pernikahan wanita

J
jagat raya (dari jagattraya: “tiga dunia”): alam semesta
jaksa (adhyakṣa): sang penuntut dalam mahkamah pengadilan
jambu (jambu): semacam pohon dan buahnya
japa (japa): mantra
jampi (japa)
jana: manusia
janda (raṇḍa): seorang wanita yang tidak memiliki suami
jantera (yantra): alat yang berputar, roda
jasa (yaśa): perbuatan terpuji
jati (jāti): sejenis pohon
jatmika (adhyātmika): hormat
jelata (janatā): rakyat
jelita (lalita): cantik
jelma (janma): orang
jempana (jampana): pelangkin
jenggala (jaṅgala): gurun
jenitri (gaṇitrikā): sejenis pohon dan buahnya (elaecorpus ganitrus)
juita (jīvita): manis
jumantara (vyomāntara): langit
juta (ayuta): 1.000.000

K
kama (kāma): cinta
Kamajaya (Kāmajaya): nama lain Dewa Smara atau Dewa Cinta
kapas (karpāsa): sejenis bahan
karunia (kāruṇya): anugerah
kata (katha): satuan kalimat
kawi (kāvya): penyair
kecapi (kacchapī): alat musik petik
kemala
kendala
kendi (kuṇḍi atau kuṇḍikā): bejana air
kesturi (kastūrikā): jebat, musang
kesumba
ketika
kokila : sejenis burung
kota (kuṭa): benteng, wilayah urban
koti (koṭi): 100.000
krama : cara, aturan
kresnapaksa (kṛṣṇapakṣa): paruh gelap bulan
krida (krīḍā): tindakan terpuji
kuasa (dari kata waśa):
kunarpa : mayat, bangkai
kunta
kusa
kusta

L
laba (labha): untung
lagu (laghu): nyanyian
laksa (lakṣa): 10.000
laksana (lakṣaṇa)
lingga (liŋga)
logam
lintas

M
mahkota
malapetaka
mangsa
manik
mara
marga
margasatwa
masa
materai
maya
mayapada
melati
menteri
merdeka
mahardika
merdu
merica
merpati
mesra
mesti
mestika
muda (mūḍha): tidak tua
mula
mustika
mutiara

N
nara
narapati
narapidana
nata
nawa (sembilan)
negara
negeri
neraca
netra (netra): mata
nista

P
padam
pahala
paksa
paksi (pakṣi): burung
pandai
panitia
para
parisada
patera
patih
payudara (payodhara): buah dada wanita
pedati
pekerti
pendapa
penjara
perada
percaya
perdana
peristiwa
perkara
permaisuri
permata
persada
pertiwi
perwara
petaka
pidana
pranala (praṇāla): pautan atau tautan di internet
pranata
prasangka
prasarana
prasasti
pria
puasa
pujangga
punggawa
purba
purbakala
purnama
pusaka
puspa

R
raga
ruang
ramai
rasa
rata
ratna
rela
remaja
rencana
resi
restu
rona

S
sad (ṣaḍ): enam
sadaya
sahaja (sahaja): sederhana
saka
sakala
sama
samapta
samsara (saṃsāra): lahir kembali di dunia, lihat pula sengsara
sandi
sandiwara
sanggama (saṃgama): hubungan seksual
sangka
sangkala
sangsi
Sansekerta (saṃskṛta): bahasa yang sempurna
santi
santika
sapta (tujuh)
sarana
sari
saripati
sarjana (sajjana): seorang akademikus
sasakala
sastra
satwa
satyalancana
satyawacana
saudara
sayembara (svayambara): kontes
sederhana (sārdhāna): simpel
sedia
sediakala
segala
sejahtera
selira
seloka (śloka): larik puisi
semadi
semboyan
sementara
sempurna
semua
senantiasa
senapati
sendawa
sendi (sandhi): penghubung
sengketa
sengsara (saṃsāra): keadaan derita. Lihat pula samsara
senjata (sajjita): alat perang
seraya
serba
serigala
seteru (śatru): musuh
setia (satya): loyal
siksa
sila (śīla): asas
singgasana (siṃhâsana): takhta
sisa
siswa (siṣya): murid
sri
stupa
su- (su): baik
suami
suasana
sudah (suddha): telah
sudi
sudra
sukma
sunyi
sutra

T
tabik
tabe
tani
tantra
taruna
tata
tega (tyaga): tidak perduli
teja
telaga
tembaga
tentara
terka
tetapi
tirta
tuna: tidak dapat/punya

U
umpama
unta (uṣṭra): sejenis hewan yang hidup di gurun pasir
upacara
upah
upama
upaya (upāya): daya, siasat
upeti (utpatti): sesuatu yang harus diberikan kepada pembesar, semacam pajak
usaha (utsaha)
usia (yuṣa)
utara (uttara)

W
waisak
waisya
walimana (vimāna): burung mitis
-wan (-vant): sebuah imbuhan sufiks yang menyatakan pelaku pria
-wati (-vatī): sebuah imbuhan sufiks yang menyatakan pelaku wanita
wana: hutan
wanara (vaṇara): kera
wanita : perempuan (terhormat)
waspada
weda : kitab suci
wibawa
wicara
wiku
wimana
windu
wisata
wisaya
wisma : rumah
wiwaha (vivāha): pernikahan besar
wiyaga : burung

Y
Yajurweda (yajurveda): salah satu dari kitab Catur Weda
yantra (yantra): alat. Lihat pula jentera
yayasan (berdasarkan yaśa): lembaga. Lihat pula jasa.
yogya (yogya): sesuai tatakrama
yojana (yojana): ukuran, jarak kurang lebih 15 kilometer


Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Kata2 dibawah ini kayaknya belum ada deh:
1.   Jawa Menda (kambing), Pali Meṇḍa.
2.   Jawa sona (anjing), Pali soṇa.
3.   Jawa / Indo singa, Pali sīha
4.   Jawa peksi (burung), Pali pakkhi.
5.   Jawa aswa (kuda), Pali assa
6.   Jawa / Indo naga, Pali nāga.
7.   Jawa tresna (cinta), Pali taṇhā. Catatan di Sri Lanka, taṇhā menjadi trusna.
8.   Jawa Kenya (anak perempuan), Pali kaññā.
9.   Jawa / Indo hati, pali hadaya.
10.   Jawa / Indo mati, Pali mata.
11.   Jawa gana (hidung), Pali ghāna.
12.   Jawa sasi (bulan), Pali sasī.
13.   Jawa / Indo rahasia, Pali rahasā
14.   Jawa puspa (bunga), Pali puppha.
15.   Jawa / Indo periksa, Pali parikkha.
16.   Jawa kanti (sabar), Pali khanti.
17.   Jawa bandhu (relasi / orang2 yang masih berhubungan darah), Pali bandhu.
18.   Jawa bandha (mengikat), Pali bandha.
19.   Jawa mara (pengganggu), Pali māra.
20.   Jawa brahmacora (pencuri sapi), berasal dari dua kata brahma – dewa hindu yang sering dipersonifikasikan dengan sapi, dan cora - pencuri.
Ada yang lain????

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Wuih, luar biasa banyaknya serapan kosa kata dari India. Pantesan Belanda menyebut Nusantara sebagai Oos Indie, India Timur.
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Pali/Sanskrit ke Indo:

Mora -> Merak
Patthama/Prathama -> Pertama
Vira -> Wira
Upaya -> Upaya
Vatthu -> Batu
Kala -> Kala
Cakkavala -> Cakrawala
appamadena sampadetha

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Bagaimana dg:

* budaya = buddhaya
* budidaya = bodhidaya ?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Pali/Sanskrit ke Indo:

Mora -> Merak
Patthama/Prathama -> Pertama
Vira -> Wira
Upaya -> Upaya
Vatthu -> Batu
Kala -> Kala
Cakkavala -> Cakrawala


Yang dibold di atas mengingatkan saya kata dalam bahasa Jawa 'selo' yang berarti 'batu', dalam bahasa Pali 'sila' adalah batu.

Bagaimana dg:

* budaya = buddhaya
* budidaya = bodhidaya ?

Untuk budidaya saya setuju, tapi untuk budaya berasal dari buddhaya.. masih perlu ditelusuri lebih lanjut. Buddhāya artinya to the Buddha atau in the Buddha. Budaya dalam bahasa Indonesia khan culture, tapi buddha dalam bahasa Pali seorng yang telah mencapai penerangan sempurna...

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Yang dibold di atas mengingatkan saya kata dalam bahasa Jawa 'selo' yang berarti 'batu', dalam bahasa Pali 'sila' adalah batu.
Kalo ga salah harusnya vatthu itu landasan ya? bisa juga kain, benar gak Sam? Tapi dari landasan itu mungkin yang mengalami pergeseran makna jadi batu. Tapi ini masih dugaan saya aja sih.. :)
appamadena sampadetha

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Tambahan lagi yang belum ditulis di atas:

1. Jawa sarpo (ular), Pali sappa.
2. Indo maha, Pali Māha.
3. Indo mitra, Pali mitta.
4. Indo awalan du (jelek) seperti durjana (orang jelek), Pali juga du seperti dalam kata dujjāna (orang jelek).
5. Indo papa (hina), Pali  pāpa.
6. Indo gajahmada, Sanskrit gajah, Pali mada (mabuk), jadi gajah mabuk.
7. Indo mangsa (binatang yang dimakan binatang lainnya), bisa berasal dari bahasa Pali yaitu maṃsa (daging).
8. Indo buluroma, Pali loma.
9. Jawa darsana (melihat), Pali dassana.
10, Jawa praja (orang2), Pali pāja.
11, Jawa prana (nafas), Pali pānā.
12. Jawa dirga (panjang), Pali dīgha. Dirgahayu = Pali Dīgha āyu.
13. Indo keluarga, Pali kūlavagga. Kūla adalah keluarga, vagga dalam bahasa Indonesia warga.
14. Indo saudara, untuk memperjelas kata ini yangtelah dicantumkan di atas, kata ini berasal dari bahasa Pali saha plus udara. Saha adalh dengan (with), udara adalah perut, menjadi saudara dalam bahasa Indonesia yang berarti orang yang lahir dari satu perut.
15. Indo singasana, berasal dari bahasa Pali sīha āsana. Sīha adalah singa, āsana adalah tempat duduk. Secara harfiah singasana atau sīhāsana adalah tempat duduk singa. Kata ini merujuk kepada tempat duduk seorang raja karena seorang raja sering diumpamakan sebagai singa.
16. Indo madu, Pali madhu.

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Yang dibold di atas mengingatkan saya kata dalam bahasa Jawa 'selo' yang berarti 'batu', dalam bahasa Pali 'sila' adalah batu.
Kalo ga salah harusnya vatthu itu landasan ya? bisa juga kain, benar gak Sam? Tapi dari landasan itu mungkin yang mengalami pergeseran makna jadi batu. Tapi ini masih dugaan saya aja sih.. :)

Yap memang sangat mungkin.

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Bhakti ada gak? Trus dhamma jadi dharma ya.

yap ada.. bhakti, dalam bahasa Pali adalah bhatti. Dhamma jelas sekali menjadi darma.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Bagaimana dengan Paramukha dan Pramuka?

Oya, ada lagi:
karana -> karena
karaya -> karya
appamadena sampadetha

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Bagaimana dengan Paramukha dan Pramuka?

Oya, ada lagi:
karana -> karena
karaya -> karya

karya sudah ditulis sama saudara Change kayaknya. Tapi saya lebih setuju karya dari kata Pali kiriya. Untuk pramukha berasal dari kata paramukha, perlu di telusuri lagi. Dalam bahasa Pali para artinya lain atau seberang. Mukha adalah wajah. Tapi kata ini menjadi mengingatkan saya kata 'pemuka' dalam bahasa Pali adalah "pamukha'. Barangkali, pramuka juga berasal dari kata pamukha (orang depan).

Ada tambahan lagi.

Indo / Jawa husada (obat2an), Pali osadha.
« Last Edit: 05 August 2010, 11:36:16 PM by Peacemind »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Bagaimana dengan Paramukha dan Pramuka?

Oya, ada lagi:
karana -> karena
karaya -> karya

karya sudah ditulis sama saudara Change kayaknya. Tapi saya lebih setuju karya dari kata Pali kiriya. Untuk pramukha berasal dari kata paramukha, perlu di telusuri lagi. Dalam bahasa Pali para artinya lain atau seberang. Mukha adalah wajah. Tapi kata ini menjadi mengingatkan saya kata 'pemuka' dalam bahasa Pali adalah "pamukha'. Barangkali, pramuka juga berasal dari kata pamukha (orang depan).

Ada tambahan lagi.

Indo / Jawa husada (obat2an), Pali osadha.
Karana dan karaya kalo di Sanskrit kan artinya sebab & akibat (hasil). Jadi menurut saya karya lebih related dengan karaya deh, kalo kiriya pengertiannya apa aja Sam?

Soal paramukha, pernah dengar dari seorang Sayadaw menyatakan paramukha adl sebutan untuk siswa2 terkemuka(?) Sang Buddha. Tolong dicross-check bhante, benar ngga yah..

Pali-Sanskrit to Indo-Jawa:
Punnama -> Purnama
Ilmu vajira musthi (pukulan vajra) -> Brajamusti (1 ilmu kadigdayaan dalam Jawa)
Vajira/vajra -> Baja
Ishi/Rshi -> Resi
Senapati -> Senapati/senopati
Sara -> Sari
Vayo -> Bayu
Thrsna/tanha -> Trisna (cinta)
Maya -> Maya
Jiva -> Jiwa
Atthi -> Ada
Cara -> Cara
Sampanno -> Sempurna
Pubba -> Purba
Garula -> Garuda


Sekedar usul, setiap kata yang udah dicrosscheck dan memang benar berhubungan, gimana kalo Sam masukkan ke postingan 1? Jadi terlihat kata apa saja agar tidak terulang yg telah diposting sebelumnya.
« Last Edit: 06 August 2010, 01:05:48 AM by Jerry »
appamadena sampadetha

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74

Karana dan karaya kalo di Sanskrit kan artinya sebab & akibat (hasil). Jadi menurut saya karya lebih related dengan karaya deh, kalo kiriya pengertiannya apa aja Sam?

Soal paramukha, pernah dengar dari seorang Sayadaw menyatakan paramukha adl sebutan untuk siswa2 terkemuka(?) Sang Buddha. Tolong dicross-check bhante, benar ngga yah..

Pali-Sanskrit to Indo-Jawa:
Punnama -> Purnama
Ilmu vajira musthi (pukulan vajra) -> Brajamusti (1 ilmu kadigdayaan dalam Jawa)
Vajira/vajra -> Baja
Ishi/Rshi -> Resi
Senapati -> Senapati/senopati
Sara -> Sari
Vayo -> Bayu
Thrsna/tanha -> Trisna (cinta)

Sekedar usul, setiap kata yang udah dicrosscheck dan memang benar berhubungan, gimana kalo Sam masukkan ke postingan 1? Jadi terlihat kata apa saja agar tidak terulang yg telah diposting sebelumnya.


Emang karaya di sanskrit ada ya..? Saya pribadi tidak tahu banyak tentan sanskrit. Tapi kalau tidak salah, dalam Sanskrit ada kata kriya, dan sangat pas dengan kata karya.  Dalam bahasa Pali, kiriya secara harfiah memiliki arti sama seperti karma - perbuatan, meskipun kemudian dalam Abhidhamma sering mengacu kepada perbuata seorang arahat yang tidak menghasilkan buah.

Kata purnama sudah dicantumkan oleh saudara Change di atas dan memang berasal dari kata Pali puṇṇama (penuh), dan memiliki persamaan dengan kata 'sempurna' yang dalam bahasa Pali adalah sampuṇṇa.

Saya setuju dengan kata brajamusti berasal dari bahsa Sanskrit, dan juga Pali. Dalam bahasa pali, vajira adalah berlian (gem), dan muṭṭhi adalah kepalan tangan. Jadi brajamusti artinya ajian di mana kepalan tangan sekeras gem.

Saya juga setuju dengan kata2 lain. Jawa resi, Pali isi, sankrit rsi.  Senapati dari dua kata sena = army, pati = pemimpin = pemimpin tentara. Sari dan bayu juga memang masing2 berasal dari kata sara dan vayu.

Saya juga setuju dengan asal-usul kata tresna yang berasal dari kata taṇha. Saya sudah mencantumkan di atas.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Cuman tau karana-karaya dari lagu Nilakantha xixixi.. ^-^

Vajira/vajra sebagai benda terkeras didunia, ketika ada turunan dari logam besi yang lebih keras, maka dipilih vajra dalam lafal lokal - baja.

Nambah:
Gandhabbha/gandharva -> Genderuwo
Kusuma -> Kusuma (bunga)
Kancana -> Kencana
Eka -> eka/ika
Sakkhi/Sakshi -> Saksi
Sikkha/Siksha -> Siksa [mengalami peyorasi]
Setya -> Setia
Sarana -> Sarana
Sasana -> Sasana
Suriya -> SUrya
« Last Edit: 06 August 2010, 01:36:36 AM by Jerry »
appamadena sampadetha

 

anything