//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - purnama

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 87
76
Sutta Vinaya / Re: Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?
« on: 24 September 2010, 10:52:01 AM »
Tidak bermasalah bagi g, g kenal 2 orang bhante itu, selama g kenal mereka fine fine aja, ndak ada yang melanggar sila atau vinaya, so what gitu, bhante megang gitar, dia mau megang apa terserah. Yang paling muda g sebelumnya samanera pernah tuh berdebat sama g, udah gitu yah sudah lewat aja, ngobrol biasa santai malah bercanda pula ^_^. Bagi g mah ngak ada yang hal yang aneh bagi g. Lagi Pula lain vihara lain aturan, Diphoto itu G juga kenal Ketua PMVG Baru kan ?.

Photo tahunnya tahun ini yeh, itukan kalo ngak salah lagi acara retreat dharma, lah wong bhantenya punya hobi main gitar. Asal dia tidak bikin lagu Tidak sesuai dharma, lagi pula dia punya tanggung jawab terhadap Dian Dharma so what gitu lokh ?.
 

77
[at]  Purnama

Mungkin TS hanya mau membahas tentang diskriminasi Buddhis oleh pemerintah Korea Selatan saja, tidak sampai ke protes politik atau "pembongkaran fakta yang melibatkan mafia".

Masalahnya Boleh perlakuan diskriminasi oleh pemerintah korea selatan. itu waktu lampau tidak ada alasan dengan masalah dengan sekarang, sementara kondisi sekarang berbeda, sudah tidak ada perlakuan seperti itu.
lalu kalo mau bahas masalah diskriminasi korea, sama saja buka sejarah lama bro kaiyn. boleh membahas, saya juga membahas bukan sikap protes, saya juga kasih gambaran waktu terjadi masalah dikorea, Gelombang meminta Demontrasi begitu besar diseluruh dunia, itu lah terjadi pada waktu itu, saya memberi gambaran sejarah lampau, bukan untuk membahas apapun, apa yang terjadi di korea adalah pelajaran buat kita, jangankan korea, Myanmar, Thailand, Buddha bar, itu adalah pelajaran buat kita kedepannya buat membangun lebih baik lagi, sejarah boleh diungkap, asal tidak menanam sikap fanatisme, alasannya kenapa tidak diungkap karena saya bisa dianggap fanatisme bagi yang lain.


Quote
Sesuai keinginan Bro indra untuk mengungkap Apa sih yang terjadi Di korea Sebenarnya?, ini catatan dari Jimmy Lominto pada waktu dia bertemu dengan kawan - kawan aktivis Korea Selatan.
Selama ini adalah catatan pelajaran buat kita semua ok. Jangan dijadikan Alat penyerangan terhadapa agama lain. Apa yang terjadi di korea adalah kesalahan kita semua.

Loh...? Saya nggak tahu apa-apa kok ikut bersalah juga...?    :o

Maksud kita kadang kurang peduli Bro Fabian, Contoh kecil Temen vihara kita sakit, tidak dijenguk, atau sudah lama ngak ke vihara, ngak ditanya kenapa ngak hadir, atau kurang sikap ramah tamah kita terhadap orang baru.

apa yang terjadi di Korea. Juga terjadi Di Indo bro Fabian , sekarang kita tahu banyak pratek MLM gereja, sama seperti Korea, menfaatkan situasi kita, temen ke wihara kesulitan baca sutta atau sutra ngak dibantu, belajar dhama dicuekin, inilah sebabnya kita selalu kalah sama kaum evagalist, coba perhatikan mereka, sangat ambisius rebut umat, belajar dari kasus yang terjadi sekarang itu buat kita ingat, ketika umat buddha direbut mereka "apakah salah mereka ?", pertanyaannya itu?. Tidak 100% salah mereka, Itu juga ada kesalahan kita sendiri, Mereka jauh ambisius sementara kita duduk manis.

tetapi TS lupa sesuatu yaitu tahun kejadian dengan kondisi Sekarang relevansinya,
sementara solusi sudah dibereskan, walau dibahas tentang diskriminasi korea itu apa?. Sementara sekarang sudah tidak ada masalah diskriminasi. Itu berkat jasa besar Master Hying Sun menenangkan keadaan disana.
yang saya berikan sumber itu bagian sejarah yang terjadi pada saat itu.
Juga tidak salah disampaikan

Justru pelajaran Kasus korea tuh bukan masalah diskriminasi.
Tapi permasalahan " Evagalist di Indo" , memeliki kasus sama seperti korea. itu aja.
_/\_

78

Ini Kasus 2-3 tahun lalu kenapa harus diungkap, apa yang mau dibahas, sama aja buka borok lama.


kenapa tidak boleh diungkap? ada yg harus ditutupi?
Ini sama saja minta diungkap _/\_

anda terlalu berproliferasi, Bro.

saya hanya mempertanyakan statement anda "Ini Kasus 2-3 tahun lalu kenapa harus diungkap, apa yang mau dibahas, sama aja buka borok lama." yg bagi saya seolah2 ingin menutup2i sesuatu. 

nah saya bongkar dituduh melakukan propaganda
Serba salah _/\_

79
yang dilakukan oleh Bro Jimmy pada waktu itu sejumlah aktivis Buddhist korea perna mengunjungi Indonesia. Mereka mebahas tentang Keadaan korea. Hubungannya adalah Aktivis Korea meminta dukungan DAri seluruh umat Buddha Seluruh dunia dan organisasi Budhist  dengan situasi mereka, sama kejadian seperti Myanmar, Thailand dan juga Buddha Bar. Sangkut pautnya. Dukungan desekan kepada pemerintah, kalau banyak mendukung maka pemerintah tidak bisa semena -mena.

sejumlah preman yg mendompleng suatu insiden untuk mencari kesempatan, ini adalah suatu yg wajar yg selalu terjadi di mana2, tapi menurut saya ini adalah efek samping dari suatu kasus, tapi itu bukanlah kasus itu sendiri, sementara yg diangkat oleh TS adalah kasus utamanya, bukan efek sampingannya.

jadi saya kira andalah yg dengan sengaja berusaha mencari jalan untuk memunculkan isu ini entah dengan maksud apa. dan saya hanya sekedar alasan bagi anda untuk menjalankan rencana anda.

Kasus utamanya adalah Preman Yang maksud adalah adanya Para mafia di korea selatan dari dulu menjadi tonggak dana Para sanggha disana. Sejumlah Anggota triad korea itu adalah pemeluk Buddhis.  Dan sejumlah sangha memakan uang  dari para mafia yang dari dulu mendompleng mereka. Jadi salah siapa ?. Lah dari pertama saya tidak mau mengungkapnya, tidak maksud apa apa. lalu TS membuat Thread ini untuk apa membahas Kasus lama atau kearah diskriminasi. Saya dari pertama sudah buat pernyataan buat apa di bahas.

80

Ini Kasus 2-3 tahun lalu kenapa harus diungkap, apa yang mau dibahas, sama aja buka borok lama.


kenapa tidak boleh diungkap? ada yg harus ditutupi?
Ini sama saja minta diungkap _/\_

81
Sesuai keinginan Bro indra untuk mengungkap Apa sih yang terjadi Di korea Sebenarnya?, ini catatan dari Jimmy Lominto pada waktu dia bertemu dengan kawan - kawan aktivis Korea Selatan.
Selama ini adalah catatan pelajaran buat kita semua ok. Jangan dijadikan Alat penyerangan terhadapa agama lain. Apa yang terjadi di korea adalah kesalahan kita semua.


Anda orang yg cukup aneh, Bro. jika anda ingin menjadi narasumber di sini, anda tidak perlu berlindung di balik nama saya. anda dan saya setara di dalam forum ini.

Dan narasumber Jimmy Lominto ini, apakah kapasitasnya dalam Diskriminasi Buddhism di Korea? kalau sekedar bertemu teman aktivis dan ngobrol, yg artinya sumber dari pihak ke 3, jadi apalah bedanya dengan informasi dan TS dan rekan2 lainnya?
Kan Anda yang meminta untuk diungkap, maka saya ungkap, nanti dikira merahasiakannya. Waktu itu Aktivis Korea Selatan mau membahas perlu tidak melakukan mendemo Pemerintah korea selatan di seluruh dunia. TS membahas hanya kesalahan dari evegalist semata. sementara tidak seluruhnya kesalahan evagalist. Pada waktu itu Semua ormas Buddhis menyelediki dulu bro Indra, maka tidak terjadi demo Terhadap pemerintah korea, TS menulis itu terjadinya tahun 2008. Sementara sekarang 2010 masalah sudah terselesaikan dengan Reformasi pendidikan Agama Buddha di korea.
Berita ia tulis itu sudah lama kejadiannya, bukan baru - baru ini.

saya meminta? kapankah? bisa di-quote-kan bagaimana permintaan saya itu?

sepemahaman saya TS hanya mengangkat topik mengenai diskriminasi, yg sama sekali tidak menghubungkan dengan demo, andalah yg menghubungkan dengan demo. mungkin anda perlu membaca dulu sebelum menjawab, selama ini yg anda lakukan adalah menjawab postingan tanpa membaca sebelum dan sesudah anda memposting
Apa yang didiskriminasikan sekarang?. Lah masalah udah beres.
Yang Ditulis TS Adalah kasus lama, mengungkit masalah diskriminasi, yah pada saat itu sama kejadiannya, angkat masalah diskriminasi lalu jadi mau demo.
Lalu Pertanyaannya siapa yang merasa di diskriminasikan di Korea Sekarang ?.
lagi pula tulisan TS bagi saya tulisan yang membongkar kasus lama. Saya juga tahu sitausi yang terjadi pada waktu itu. Saya tulis adalah gambaran tulisan lampau yang pernah terjadi.
Sekarang permasalahannya Apa yang mau dibahas dari Diskriminasi.
 siapa yang merasa diskriminasi lah orang korea yang beragama Buddha disana aman aman saja, tidak merasa diskriminasikan kok .

82
yang dilakukan oleh Bro Jimmy pada waktu itu sejumlah aktivis Buddhist korea perna mengunjungi Indonesia. Mereka mebahas tentang Keadaan korea. Hubungannya adalah Aktivis Korea meminta dukungan DAri seluruh umat Buddha Seluruh dunia dan organisasi Budhist  dengan situasi mereka, sama kejadian seperti Myanmar, Thailand dan juga Buddha Bar. Sangkut pautnya. Dukungan desekan kepada pemerintah, kalau banyak mendukung maka pemerintah tidak bisa semena -mena.

83
Sesuai keinginan Bro indra untuk mengungkap Apa sih yang terjadi Di korea Sebenarnya?, ini catatan dari Jimmy Lominto pada waktu dia bertemu dengan kawan - kawan aktivis Korea Selatan.
Selama ini adalah catatan pelajaran buat kita semua ok. Jangan dijadikan Alat penyerangan terhadapa agama lain. Apa yang terjadi di korea adalah kesalahan kita semua.


Anda orang yg cukup aneh, Bro. jika anda ingin menjadi narasumber di sini, anda tidak perlu berlindung di balik nama saya. anda dan saya setara di dalam forum ini.

Dan narasumber Jimmy Lominto ini, apakah kapasitasnya dalam Diskriminasi Buddhism di Korea? kalau sekedar bertemu teman aktivis dan ngobrol, yg artinya sumber dari pihak ke 3, jadi apalah bedanya dengan informasi dan TS dan rekan2 lainnya?
Kan Anda yang meminta untuk diungkap, maka saya ungkap, nanti dikira merahasiakannya. Waktu itu Aktivis Korea Selatan mau membahas perlu tidak melakukan mendemo Pemerintah korea selatan di seluruh dunia. TS membahas hanya kesalahan dari evegalist semata. sementara tidak seluruhnya kesalahan evagalist. Pada waktu itu Semua ormas Buddhis menyelediki dulu bro Indra, maka tidak terjadi demo Terhadap pemerintah korea, TS menulis itu terjadinya tahun 2008. Sementara sekarang 2010 masalah sudah terselesaikan dengan Reformasi pendidikan Agama Buddha di korea.
Berita ia tulis itu sudah lama kejadiannya, bukan baru - baru ini.

84
^ Bagi andi mungkin Biasa saja. Tapi masalah ini Sangat sensitif pada waktu itu. makanya alasan G tidak mau ungkap, karena sangat sensitif dibahas lebih lanjut. Karena menyangkut hukum Indonesia. Tidak bisa gegabah melakukan tindakan protes ke pemerintah korea waktu itu.

85
Sesuai keinginan Bro indra untuk mengungkap Apa sih yang terjadi Di korea Sebenarnya?, ini catatan dari Jimmy Lominto pada waktu dia bertemu dengan kawan - kawan aktivis Korea Selatan.
Selama ini adalah catatan pelajaran buat kita semua ok. Jangan dijadikan Alat penyerangan terhadapa agama lain. Apa yang terjadi di korea adalah kesalahan kita semua.


Sumber :
http://groups.yahoo.com/group/Dharmajala/message/12749
Dear All,


Sekuntum teratai tuk Anda semua, para calon Buddha.

Tuk Ko Arifin, mohon maaf sebelumnya karena berbagai kondisi, baru bisa menjawab thread ini.

Saya menyarankan agar kita tidak reaktif thd apa yang sedang terjadi pada Buddhis di Korea Selatan namun berusaha menggali lebih dalam dan memahami konteks munculnya keadaan tersebut di sana dan mengambil hikmahnya untuk kita di sini.

Kenapa saya berpendapat demikian? Berikut adalah landasan yang mendasari pemikiran ini:

1. Kefanatikan sebagian orang yang merasa dirinya umat Kristiani yang kemudian mengganggu hak asasi umat beragama lain dan ketentraman serta keharmonisan antar umat beragama merupakan sesuatu yang perlu kita sikapi, suarakan, dan hadapi bersama secara arif dan berwelas asih, meskipun sangat tidak mudah untuk melakukannya. Menurut Dharma, manusia bukanlah musuh kita, ketidakpahaman yang membelenggu manusialah yang merupakan musuh kita yang sebenarnya.

Menyikapi, menyuarakan, dan menghadapi upaya evangelisasi yang kerap kita jumpai juga di Indonesia adalah manifestasi dari perbuatan pikiran kita. Lalu apa yang mendasari perbuatan pikiran kita tersebut? Apakah pandangan yang Buddhistik?

Apakah dalam proses menyikapi, menyuarakan, dan menghadapi upaya evangelisasi tersebut, kita malah melakukan kekerasan terhadap diri kita dan orang lain?

kita perlu menyikapi, menyuarakan, dan menghadapi upaya evangelisasi yang ditujukan kepada diri kita dan komunitas Buddhis, namun apa saja yang harus kita lakukan agar dalam proses tersebut, kita tidak melakukan tindak kekerasan secara verbal, fisik, dan mental terhadap diri sendiri dan orang lain? Oleh karena itu, ini akan berpulang kembali pada pertanyaan sudah Buddhistikkah pandangan dan perbuatan kita masing-masing yang merasa dan mengaku dirinya sebagai Buddhis dan apa upaya yang telah, sedang, dan akan kita lakukan dalam belajar, berlatih, dan berbagi ajaran dan praktek Dharma? 

2. Oleh karena itu, dalam tanggapan ini, saya memilih untuk lebih menyoroti internal kita sendiri.

Setelah sekian tahun bergerak dalam pergerakan Buddhis dan berinteraksi dengan para aktivis Buddhis nasional dan internasional dan juga para praktisi Buddhis dari berbagai tradisi, membuat saya berpikir lebih kritis thd agama Buddha itu sendiri.

Ketika kita berbicara soal agama Buddha, kita harus jelas dengan agama Buddha seperti apa yang ada di benak kita masing2.

Hal ini pernah saya tuliskan di milis ini dengan judul "Agama Buddha versi apakah yang kita masing-masing anut dan jalankan?"

Kalau kita baca berita tersebut secara mendalam, sekilas dijelaskan beberapa sebab dalam tubuh komunitas Buddhis Korea Selatan sendiri yang menyumbang pada keadaannya yang sekarang.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah terjemahan kutipan berita tersebut.

"Secara internal, bukan saja hirarki Buddhis terbelah oleh perpecahan dan perselisihan atas kendali asset keuangan dalam jumlah besar yang melibatkan properti wihara seperti tanah dan berbagai bangunan, tapi kegagalannya dalam menarik umat baru melalui pembaharuan juga berakibat pada semakin terpinggirkannya mereka.

Keasyikan mereka dengan asset material, yang kadang dilindungi dengan menyewa para preman ala mafia berkamuflase jubah biksu yang terlibat dalam perang antargang yang ganas, telah mengalienasi generasi muda pengelola Korea Inc. yang kuat secara sosial dan politis dan yang secara jumlah terus bertambah.

Mencermati kericuhan itu, beberapa analis menganggap hingar bingar yang barusan terjadi atas tindakan pemerintah yang dipersepsikan telah melecehkan dan sengaja menghina umat Buddha sebagai pertanda bahwa itu adalah upaya untuk mencari pekik penggalangan untuk menyatukan massa tersebut. Peristiwa itu bisa menjadi awal aktivisme politis baru untuk merevitalisasi momentum terbenamnya Buddhisme Korea, kata beberapa analis...



Tidak ada penyangkalan bahwa umat kr****n telah menjadi kekuatan yang dahsyat di masyarakat Korea. Pertama adalah jumlah mereka: orang yang mengaku Protestan atau ka****k Roma berkisar 14 juta lebi atau lebih dari 30% populasi. Jumlah Buddhis yang pernah dominan, menyusut hingga 10 jutaan, menurut hasil survei terakhir pemerintah pada tahun  2005.

Tapi sebenarnya berhubungan dengan naiknya umat kr****n di masyarakat Korea bukan jumlahnya yang terlalu merisaukan Buddhis. kr****n Korea memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibanding rekan Buddhis mereka. Sebuah survei yang belum lama ini dilakukan oleh seorang sarjana Buddhis menunjukkan bahwa 23.1% umat Prebiterian memiliki tingkat pendidikan akademi atau yang lebih tinggi (9.8% untuk umat ka****k) sementara Buddhis hanya 10.8%. Persepsi yang mengemuka adalah bahwa kr****n mewakili agama yang superior, agama orang Barat yang disertai pemikiran maju sementara agama Buddha adalah agama kuno yang dibelenggu tradisi, berada di tataran kepercayaan rakyat jelata, yang utamanya menghidupi dirinya dari janji yang tidak jelas tentang keberuntungan dan nasib baik, kata Kim Yong Pyo, seorang profesor di Universitas Buddhis Dongkook di Seoul.

Generasi yang lebih mudah lebih negatif lagi. "Anda tidak akan ke wihara di mana semua yang Anda lakukan hanyalah merapalkan sutra dan membungkuk hormat pada patung Buddha dan sepanjang waktu berkumpul dengan orang-orang tua," kata seorang mahasiswa yang tidak ingin diidentifikasikan namanya dengan nada yang merendahkan. Bagi dia, agama Buddha tidak lebih dari tahayul, sesuatu yang jauh dari teologi modern yang menjawab permasalahan-permasalahan masa kini..

Kwon Ki Jong, seorang profesor di kampus yang sama mengatakan bahwa semua ini adalah lagu lama. Organisasi Buddhis harus menemukan cara yang lebih baik untuk menyebar di kalangan umat, melalui cara-cara yang menarik pemikiran intelek yang rasional, bukan dengan cara yang mistik. Dia menyarankan agar diadakan berbagai seminar dan konferensi yang menggunakan bahasa dan istilah keagamaan yang modern untuk membahas masalah-masalah yang berkenaan dengan kehidupan dan masyarakat modern. kalau tidak, agama Buddha akan tidak lagi relevan bagi pendengar muda Korea masa kini yang terdidik.

Meningkatkan kualitas ceramah adalah esensial untuk merevitalisasi agama Buddha dan membuatnya relevan untuk kaum muda Korea, kata Kwon. Dia menggarisbawahi kasus ini dengan jumlah yang menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah Buddhis terdidik yang meninggalkan agama Buddha.

Sementara Buddhis bergumul dengan pemerintah dan berdebat bagaimana menjaga agar agama mereka tetap segar, berbagai denominasi kr****n, meskipun melakukan ekspansi dengan begitu bersemangat, mengalami kritik yang serupa atas berbagai macam penyakit yang menderanya termasuk pelacuran profesi/jabatan dan penumpukan kekayaan. Sangat kaya dan kelewat bersemangat, mereka bergerak secara agresif sekali ke negara-negara Muslim, kemudian terlibat masalah dengan otoritas setempat karena kerja evangelikal mereka serta mengabaikan adat istiadat dan agama setempat. Pada tahun 2007, diberitakan bahwa pemerintah membayar uang tebusan puluhan jutaan dolar untuk membebaskan 23 dari mereka dari tawanan Taliban di Afghanistan. Salah satunya dipancung di Bagdad.
Sedangkan yang lain-lainnya telah dideportasi dari China karena berusaha menginfiltrasikan orang-orang yang telah beralih agama ke kr****n ke dalam Komunis Korea utara melalui wilayah-wilayah perbatasan.

Kemakmuran ekonomi Korea beberapa dekade terakhir ini mengartikan bahwa  donasi gereja dalam jumlah raksasa telah mengalir ke usaha misionaris di luar negeri. Buddhis Korea juga tidak terkecuali: mereka juga mengirim para biksu dan umat awam ke Burma, Thailand, dan Sri Lanka di mana agama Buddha masih kuat. Jadi pelacuran profesi/jabatan dan kesombongan yang berlebihan berakar dalam sekali di dalam aktivitas kr****n maupun Buddhis.

Seperti pembangunan ekonomi Korea, kuantitas telah menenggelamkan kualitas dalam kehidupan spiritual bangsa ini. Pergolakan belum lama ini dalam komunitas Buddhis mungkin merupakan bagian dari gambaran yang lebih besar bahwa kampanye reformasi sedang berjalan di wihara-wihara bangsa ini, sebagaimana gereja-gereja kr****n sedang memperdebatkan arah pertumbuhan mereka sekarang."

3. Menelaah secara mendalam kasus tersebut, saya berpendapat bahwa kalau hanya menggalang demo ke depan kedutaan besar Korea Selatan atau menuliskan petisi dan sejenisnya, tidak akan berdampak apa2 thd kondisi di sana. Saya lebih memilih waktu tersebut digunakan untuk melakukan hal yang bersifat fundamental, esensial, dan krusial seperti yang sedang dikerjakan di Dharmajala sekarang.

Selain itu, pada tahun 2005 ketika menghadiri INEB Conference India di Nagpur, saya berkenalan dengan para aktivis organisasi Buddhis awam Korea Selatan dan tahu bahwa mereka sedang melakukan hal2 yang fundamental tuk perkembangan Buddha Dharma di sana. Dengan kata lain, teman2 Buddhis di Korea Selatan tidak akan tinggal diam begitu saja. Banyak hal yang sedang mereka lakukan sekarang di sana. Dan kalaupun situasi kemudian akan berkembang menjadi sedemikian genting (saya meragukan hal ini), pasti akan menggalang dukungan dan bantuan internasional.

Sewaktu dalam perjalanan dari Oslo ke Copenhagen (antara tgl 6-8 Sep 08) di kapal laut, beberapa dari kami yang tergabung dalam jaringan INEB (International Network of Engaged Buddhists), termasuk dari Sekretariat INEB sendiri, ada berdiskusi sebentar mengenai hal ini. Intinya adalah belum ada permohonan bantuan tekanan internasional dari rekan kami yang di Korea Selatan. Jaringan yang tergabung di INEB cukup luas saat ini dan tersebar di berbagai benua dan dapat dikoordinir tuk melakukan sesuatu, minimal mengangkat persoalan ini secara lebih luas dan menggalang tekanan internasional.   

4. Jika kita cermati secara saksama berita tersebut di atas maka kita akan sampai pada persoalan intinya yaitu bagaimana menghasilkan pengamalan esensi ajaran Buddha yang berkualitas dan bagaimana menyampaikannya ke publik khususnya generasi muda yang terdidik dengan cara yang rasional, cerdas, dan kontekstual, yang relevan dengan realitas kehidupan sehari-hari individu dan masyarakat kontemporer.


5. Apakah di Indonesia sudah ada yang melakukan hal ini? Jawabannya adalah pasti ada. Banyak atau tidak yang melakukan? Sepengetahuan saya tidak banyak. Tapi di sana sini sudah ada upaya ke situ dan kita perlu mendukung sepenuhnya upaya-upaya tersebut.


Sudah waktunya umat Buddha Indonesia menjadi lebih kritis, lebih arif, dan lebih berwelas asih.


Berhenti untuk memperlakukan Dharma seperti motor atau mobil. Kalau rusak, baru dibawa ke bengkel dan ada montir atau ahli yang dapat diandalkan untuk membereskannya.


Tidak serta merta menganggap bahwa praktek Dharma ditentukan oleh model potongan rambut tertentu dan model busana tertentu yang dikemukan oleh seseorang dan oleh karena faktor-faktor tersebut, maka dana dan dukungan kemudian diarahkan ke sana.


Juga tidak mudah terkesima dan dibuat takjub dan tunduk oleh kepiawaian mengutip petikan kitab suci dan menyampaikannya di atas kertas maupun di atas panggung.


Penguasaan ajaran Dharma dan kemampuan untuk mengaktualisasikannya dalam kehidupan pribadi, kolektif, dan institusi tidak serta merta tersirat dari model potongan rambut, model busana yang dikenakan, dan model bangunan kediamannya, juga tidak identik dengan kepiawaian mengolah dan menyampaikan kutipan ayat serta memaparkannya secara menarik di atas kertas maupun di atas panggung, melainkan tercermin dari kualitas perbuatan ucapan, tubuh, dan pikiran yang bermanfaat untuk diri sendiri, orang lain, keluarga, komunitas, masyarakat, bangsa dan negera, lingkungan hidup, dunia, dan bahkan alam semesta. Kepada individu-individu, pergerakan-pergerakan, dan organisasi-organisasi yang mencerminkan kualitas perbuatan tersebutlah seharusnya dukungan dan dana dialirkan. Tapi naasnya, justru individu-individu, pergerakan-pergerakan, dan organisasi-organisasi semacam itu yang hampir selalu luput dari perhatian dan dukungan karena silaunya kilatan kulit kepala, makna historis dalam busana yang dikenakan serta model bangunan yang dihuni, hingar-bingar acara yang dipromosikan secara besar-besaran melalui EO, kepiawaian dalam mengolah dan melontarkan kata-kata di atas kertas maupun panggung, dsbnya.   

Selama umat Buddha Indonesia masih terjebak pada kemilau bentuk-bentuk luar dan gagal untuk mendukung perwujudan amalan esensi Dharma melalui kegiatan belajar, berlatih, dan berbagi yang sistematis, berkesinambungan, dan kontekstual, selama itu pula mayoritas umat Buddha Indonesia akan menjadi umat Buddha-Buddhaan, menyokong dan mendukung agama Buddha-Buddhaan, dan pada akhirnya, ketika berpisah dengan yang dikasih atau berkumpul dengan yang tidak disukai, atau menerima yang tidak diinginkannya, atau tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, akan menjadi bulan-bulanan duka, pribadi, kolektif, maupun institusi.



Semoga tanggapan ini dapat memberikan manfaat.


Thx

= Tulisan tidak diediting, pada waktu itu terjadi permasalahan perlukah organisasi Budhhis Di Indonesia, melakukan sikap protes terhadap Duta Besar korea Selatan Di Indonesia. Pada waktu itu banyak sekali desakan agar ikut berdemo. Dan semua ormas Buddhis tidak mau gegebah soal ini, dan memilih menyelidikinya terlebih dahulu.

86
malas mengungkap kasus lama entar g dikira menyebarkan Fanatisme. Bedanya Di korea selatan waktu itu presidentnya Orang K dan penasehatnya orang Pendeta K fanatik, Dengan Produk MLM Gereja merekrut orang orang si paneshat president, Dan dana Keuangan negara untuk Agama Buddha tidak ada, dialihkan untuk gereja dan dan program MLM Gereja. Juga ditambah siatuasi Para sangha Disana banyak yang berleha leha atas Dana Sumbagan umat, jrang melakukan kegiatan spritual keagamaan, malah berkumpul dengan umat yang Ada uang.
Dimanfaatkanya sitausi Tersebut dengan menjelakan Budhism, sehingga terjadilah kasus ini.

G rada ogah mengungkapkannya atau tidak mau membukakannya, karena takut dianggap menyebarkan isu fanatisme. Mau diungkap bisa aja, ngak masalah tapi untuk memberi tahu berita lama buat pelajaran kita semua ok, tapi kalau buat fanitisme agama ogah terus terang.

 itu kasus kalau tidak salah g masih aktif di organisasi, g masih banyak tau kabar tentang korea selatan, Terserah mau dibuka, sih g masih bisa cari berita lamanya, Tergantung buat apa dulu?, pelajaran Kta atau Sikap kebencian terhadap agama lain.

87
Duh di Korea Status nya lain. Banyak Model Mengaku Sangha terjadi peyimpangan disono. Juga tidak mau peduli dengan umat yang kurang mampu, banyak terjadi pengumpulan harta, Penyebab kemunduruan umat di korea karena.
Banyaknya Sangha disana tidak peduli, kasus lama ngapain diungkap, yang beresin juga Master Hying Sun kan, Beliau sendiri kesana, juga mengeritik tingkah laku Sangha Korea disana, Di korea tuh Banyak Sangha bisa beli Rolls Royce banyak, Bisa hidup mewah, tidak hidup sederhana. Tidak pernah mau peduli apa yang terjadi, ketika PM koreanya K aja diajak oleh Penasehat presidennya juga K evegalist sudah dekh, yang terjadi MLM agama, dengan memanfaatkan keadaan disana kok.
Ini Kasus 2-3 tahun lalu kenapa harus diungkap, apa yang mau dibahas, sama aja buka borok lama.

88
Antagonism with Korean Protestantism

Protestant antagonism against Buddhism is perceived to have increased in recent years. Acts of vandalism against Buddhist amenities and "praying for the destruction of all Buddhist temples"[8] have all drawn attention to this persistent antagonism between the two religions. Some South Korean Buddhists have denounced what they view as discriminatory measures against them and their religion by the administration of President Lee Myung-bak, which they attribute to Lee being a Protestant.[9] The Buddhist Jogye Order has accused the Lee government of discriminating against Buddhism by ignoring certain Buddhist temples in certain public documents.[9] In 2006, according to the Asia Times, "Lee also sent a video prayer message to a Christian rally held in the southern city of Busan in which the worship leader prayed feverishly: 'Lord, let the Buddhist temples in this country crumble down!'"[10] Further, according to an article in Buddhist-Christian Studies: "Over the course of the last decade a fairly large number of Buddhist temples in South Korea have been destroyed or damaged by fire by misguided Protestant fundamentalists. More recently, Buddhist statues have been identified as idols, attacked and decapitated. Arrests are hard to effect, as the arsonists and vandals work by stealth of night."[11] A 2008 incident in which police investigated protesters who had been given sanctuary in the Jogye temple in Seoul and searched a car driven by Jigwan, executive chief of the Jogye order, led to protests by some claiming police had treated Jigwan as a criminal.[9]

sumber http://en.wikipedia.org/wiki/Korean_Buddhism

Kasus lama, udah beres itu juga salah para sangha di korea kok, kurang peduli sama umat, So What gitu lokh, mau yang dibahas

89
hmm supaya bebas dr nerka hrs believe in trinity a.k.a father,son of god and holy spirit
tp di di pengakuan yg ke 10 agak gimana gt loh???  ;D ;) :x

Itu konsep ka****k.
yang ditulis Jack daniel kebanyakan didapat dari Para Downliner MLM Gereja PR****tan, Pan*****ta, Evegalist, DSbnya, yang pendetanya mencari umat dengan menakuti nakuti kalo ngak percaya sama agama mereka bisa masuk neraka.
C

90

 Point saya kepada orang baru

1.Saya mau jawab peryataan " so hanya karena anda merasa aneh terus bilang itu sesat ?",  Dimanakah pernyataan saya aliran anda sesat ?.

2. Pernyataan "kalau masalah kitab suci seperti yang saya tulis diatas disana itu ga pake kitab karena kitab sejati itu ada dalam diri kita sendri, mampu tidaknya menerapkan tergantung kebijaksanaan kita sendiri apakah mampu atau tidak menjalankannya".

Pertanyaan, Kenapa anda marah ketika kalimat " Wu dai Po Lo Mi". Di salah gunakan, kalao ada matra atau bacaan atau sesuai keinginan hati, Boleh dong saya gunakan kata " wu dai po lo mi " sesuai keinginan hati Nurani saya, seperti anda nyatakan sebelumnya, kenapa anda harus marah ?.

3. Pernyataan "kalau merasa aneh ya sudah terserah tapi menurut saya ga ada yang aneh", Aneh kalau tidak ada yang dilakukan disana, atau sesuai keinginan hati sendiri. Kalao begitu boleh saya berbuat sesjuka hati saya dong?. Sekalipun aliran buddhis mana pun itu masih ada tradisi masing masing itu saya sudah beri contoh :
Quote
Seperti Contoh Teravada
Memiliki pemuka agama yaitu Bhante, Luang po. Dsbnya
Aturan yaitu Vinaya, Hinaya dan sebagainya.
Kitab suci, Sutta Pali.
Pengikut dalam jumlah sekian ribu orang
Tradisi seperti pemercikan air tirta, ke wihara pembukaan dimulai dengan namaskara gatha, pembacaan parita seperti karaniya metta sutta, etavatta, dsbnya, pada acara besar seperti Kathina, Asadha dan sebgainya memiliki tradisi yang dijalani.


Saya rasa anda maitreya 3d 1p. lebih baik anda dalami aliran anda dulu sebelum koment sembarangan

anda sendiri belum menjawab pertanyaan saya :
Quote
"maksudnya kalau ga dateng akan ada hal buruk menimpa, kurang lebih seperti itu. dan tidak akan dihukum oleh vihara (emangnya sekolah ga buat pr dihukum hehe)."

Hal Buruk menimpa Seperti apa mohon diperjelas.

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 87