//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - purnama

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 87
106
suffi = Chan alias Zen

107
Tolong ! / Re: Tolong (about Accounting)
« on: 04 September 2010, 10:21:48 AM »
Ngomong2 u akuntansinya untuk perusahaan apa ?

Lain Pekerjaan lain pelaporannya lokh misal, exim dengan Retail berbeda.
Kalo u Secara General yah bisa aja bahas dengan akuntansi umum, kalo dispesifikasi bergerak dibidang apa. agak mudah untuk membahasnya

summarizes the profit-loss = iktisar laba rugi versi bahasa inggris. kalo mandarin g lagi belajar :P. Penting lokh bahasa mandarin sekarang :P


108
Tolong ! / Re: Tolong (about Accounting)
« on: 03 September 2010, 02:40:00 PM »
(AT) tesla mau tanya akunting untuk pr kuliah atau untuk bekerja ?
Kalo dari pertanyaan kamu sih, saya liat - liat sebentar kayaknya, u serius sekali belajarnya. jawaban untuk iktisar laba rugi itu menambah bagian modal.
dan juga ke kas .

yang mempengaruhi modal ada dua  yaitu berupa uang dan berupa property atau barang. itu aja

109
mau yang fungsinya buat apa bro? biasanya dana ke vihara thai suka rela,cuman disini dijual rada mahal antara 100rb - beberapa puluh juta.
biasanya dilihat dari Luang Phu yang bikin,jenis amulet ,dan fungsinya. paling bagus kamu bisa cari Takrut



Itu yang di pic, amulet apa? Emang ada "isi"nya?


Takrut itu artinya gulungan mantra yang ditulis dalam aksara Khmer(Kamboja)...isinya ya gulungan paritta katha

HO HO HO nungguin amulet dari Bhante Luang Pho Jhua mean aja dakh ^_^, bis kagak kenal luang po laen :P.
Ngak pernah man ke daera thailand dan birma :P. ngak ada ongkos kesana ada yang mau subsidi :P

110
Lingkungan / Re: Ada Apa Dengan Org Chinese Sekarang?
« on: 29 July 2010, 05:00:29 PM »
Soal Dharma, agama dan Kebudayaan saya sudah pernah bahas, Semua aliran Buddhis punya tradisi sendiri sendiri, Yang penting bisa selaras dengan dharma. Anda mau tau cara mengatasi hal ini semua yaitu Sosial Buddhism Engganment ini lah yang kurang, Saya mau tanya berapa persen orang DC, jenguk temennya sakit dekh ngak usah jauh jauh ke rumah sakit, mendoakannya ?. Itu aja yang simple aja.
 
kurang pedulinya antar umat menyebabkan kurangnya umat Buddha karena tidak aktif dan kurang sosialisasi antar sesama jangan Buddha Tzu chi melulu, atau ormas divihara melulu, diri sendiri bergerak temui teman anda yang membutuhkan dhamma dekh, baru bisa maju agama Buddha

111
Lingkungan / Re: Ada Apa Dengan Org Chinese Sekarang?
« on: 29 July 2010, 04:55:51 PM »
yup , sesuai topic , dewasa ini , org chinese baik yg berpandagan kepercayaan tradisional chinese atau yg mengaku buddhis sdh bny yg mengambil langkah keluar.

dan tidak heran skrrg org chinese khusus yg kt bcrkan dulu di indonesia. coba kt lihat , org chinese skrg sudah banyak yg memakai kalung salib .

bagaimana dgn masyarakat di kota anda???
mengingat org yg mengaku buddhis bny yg dr org chinese. ad geragan apa yg terjadi???
Lha...
Emang'nya chinese = buddhist ?

Yang salah mindset'nya
Bukan ajaran'nya

td nyoba krm GRP kok mental ya? apa sy yg lupa kalau kmrn udah, jadi double?

sayangnya hal ini masih menjadi pandangan umum bro....krn masyarakat kita kurang memiliki wawasan yg luas....shg mindset mereka itu "Chinese" identik dg "Buddhist" shg banyak sekali yg menjadi korban sewaktu anti china thn.89/98 (sy lupa tahunnya) yg meminta korban banyak sekali pemerkosaan gadis2 chinese, dg menyebut "Allah Akbar" (maaf, tidak ada maksud menimbulkan sara, dan mohon tdk diperpanjang lagi)...

mettacittena,

Saya mau tanya memangnya orang Tionghoa ngak ada yang beragama Islam yah ?

menurut isu yang berkembang, target agama K adalah ingin mengkr****nkan semua orang chinese di Indonesia, karena orang chinese mempunyai kekuatan ekonomi yang besar di Indonesia

Isu darimana ?

maksud salib sy umpamakan orgnya mask ke agama K kok hahahha ;D
di kotaku udh bny bgt yg chinese tp pada ke gereja lohhh.. :o :o :o
apakah ini menandakan kegegalan umat buddha untuk meberi pandagan aajaran buddha yg benar kpd org2 yg mengaku buddhis?

Apakah Chinese=Buddhis? bagaimana menurut anda dengan orang jawa yang Buddhis dan orang batak yang Buddhis? mohon dijawab

Anggapan chinese = buddhis, karena Di Indonesia penganut agama Buddha mayoritas Adalah Tionghoa.
Padahal tidak

Sepupu-sepupu saya yang dulu ke kelenteng sama-sama, sekarang ikut suami-suaminya ke kr****n. Itu karena tak ada yang pernah ajarin kita Buddhism yang bener. Di kelenteng hanya disuruh minta-minta sama dewa ini-itu, kalau tidak terkabul jadi patah arang. Ini di Surabaya.

Sebenarnya Buddhism dan Chinese apa tidak, ga ada hubungannya.
Kalau mau dihubungkan, Chinese Indo semua harusnya Khong Hu Cu atau kelentengan (bukan Mahayana, tapi kelenteng asli yang tradisi Cina). Trus semua orang India dan Nepal harusnya agama Budha. Semua orang Yahudi harusnya agama kr****n, semua orang Arab agama Islam. Semua yang tinggal di Hollywood agama Jedi. Gak mungkin kan.

Lebih bagus masuk kr****n daripada ikut dukun, biarpun mestinya lebih bagus lagi (kalau mau lebih agresif), pengenalan agama Buddha harusnya lebih gencar - untuk semua orang, baik Cina, pribumi, turunan India, etc.

- Yang ngajarin tuh tidak benar, asal anda tahu ketika agama Buddha di Indonesia "BELUM ADA VIHARA", yang ngajar dharma, anda harus ingat jasa klenteng dulu itu adalah pernah mempertahankan "AJARAN BUDDHA DHARMA".  Anda belum pernah survey Klenteng Tay Kak Sie, Belum Pernah survey Djin De Yuan, Kalo anda survey, baru anda sadar dulu klenteng lah yang menyediakan ajaran Buddha Dharma.


112
Lingkungan / Re: Ada Apa Dengan Org Chinese Sekarang?
« on: 29 July 2010, 04:45:57 PM »
yup , sesuai topic , dewasa ini , org chinese baik yg berpandagan kepercayaan tradisional chinese atau yg mengaku buddhis sdh bny yg mengambil langkah keluar. dan tidak heran skrrg org chinese khusus yg kt bcrkan dulu di indonesia. coba kt lihat , org chinese skrg sudah banyak yg memakai kalung salib . bagaimana dgn masyarakat di kota anda??? mengingat org yg mengaku buddhis bny yg dr org chinese. ad geragan apa yg terjadi???
mari kt diskusikan bersama sama  _/\_

Pertanyaannya tidak saya mengerti, yang ditanya itu apa yah sebenarnya ?. Chinese = buddhis atau apa?. Mohon dispesifikasi pertanyaannya  _/\_

loh... itu tanda nya beberapa anak muda, khusus nya wanita tergila-gila ma salib... ya klo dia suka, kenapa ga... tp bkn berarti tu tanda nya si salib ok punya... sante aja kali dan lucu nya ada orang yg mengangkat masalah ini...

mau menyatakan eksistensi salib dikalangan chinese dan agar orang chinese terbuka mata nya tuk nerima n make salib ? hmmm...

mestinya gini pertanyaannya : kenapa orang chinese beragama buddhist/tao/kong hu cu sangat tolerin dan rendah hati jika ditawari salib ?

jawabannya : karena emang ajaran dari 3 agama itu, murni cinta kasih... menghargai keberadaan salib.. jd untuk itu pada pake salib... gtu aja koq repot...!

ini hanya pandangan kan ?.
Mau jawaban yang benar.  MAU AMAN :
- Mau aman masuk Surga ngak susah susah
- Mau aman dari pemerintahan sebelumnya yang  anti Tionghoa

Kemungkinan2 alasannya:

1. Banyak orang tua tionghoa yang mengirim anak-anaknya ke sekolah ka****k dan kr****n, karena ada persepsi bahwa sekolah-sekolah tersebut lebih maju dan merupakan sekolah favorit. Akibatnya, di sekolah2 tersebut kemudian mereka awal-awalnya ikut-ikutan masuk agama yang menjadi label sekolah tersebut, lama kelamaan berubah menjadi tertarik untuk benar2 pindah agama.

2. Pelajaran agama kr****n dan ka****k di sekolah umumya dinilai lebih mudah, sehingga banyak siswa yang memilih mengikuti kedua agama tersebut dengan asumsi akan membantu nilai. Agama Buddha seringkali  dianggap sulit karena banyak hapalan2 bahasa sansekerta atau pali. Bermula dari proses ini, individu yang awalnya memilih dengan alasan mencari kemudahan, lama2 digiring ke agama kr****n dan ka****k oleh guru-gurunya untuk menjadi lebih serius.

3. Umumnya kr****n memiliki strategi untuk menambah umat yang lebih agresif dan ambisius dibandingkan Buddhis. Misalnya, seringkali mereka mendekati individu2  beragama lain yang menjadi target dengan secara tidak langsung menjanjikan bantuan2 yang sesuai dengan masalahnya. Contoh, jika seseorang laki2 sulit dapat pacar, maka dijamin masuk ke kelompok kr****n tersebut akan mudah mendapatkannya. Atau jika kesulitan keuangan, seringkali ditawarkan program2 bantuan. Lagipula, koneksi kr****n dan ka****k sangat luas.

4.  Ada sebagian anak muda yang menilai bahwa kr****n dan ka****k lebih modern dan stylish dibandingkan Buddhisme. kr****n dan ka****k cenderung identik dengan Barat dan kemajuan.

5.  Di zaman Orde Baru, sangat banyak orang tionghoa yang takut dikait-kaitkan dengan komunisme akhirnya lebih memilih memeluk agama-agama yang tidak identik dengan tionghoa. Untuk memeluk Islam, terdapat keenggana karena peran kelompok Islam ttt dalam pembantaian komunis, jadi mereka akhirnya memilih kr****n dan ka****k sebagai pelarian teraman. Perpindahan orang tionghoa pada era era paska 1965 ini adalah gelombang pertama bertambahnya jumlah pemeluk kr****n dan ka****k dari orang tionghoa secara signifikan sejak berdirinya Republik Indonesia.     


point no 2 anda salah, yang benar tuh, anda masuk gereja uang sekolah dikurangi, alias dapat diskon, siapa yang ngak mau, jaman orde baru sekolah kr****n adalah sekolah paling papan atas dan terbaik

Point no 3. Pratik MLM Gereja

Point 5, Anda salah lagi, yang benar itu adanya politik mengkotak kotakan dengan non Tionghoa dan Tionghoa, dibuat sedekian rupa sehingga diputuskan komunikasi silahturahmi

113
hmmm amat disayangkan ke empat orang ini, mengapa masih memiliki rasa dendam, tidak baik menghina agama sebelumnya yang mereka anut. Semua pada dasarnya semua agama bertujuan baik. Hanya tinggal si pengajarnya saja.

114
Sampai sekarang juga mengunakan Tuhan atau namo sangyang adi buddhaya. Kenapa harus diributkan, mau dipanggil apa juga terserah kan, permasalahannya adalah dulu pernah saya sampaikan adanya tingkah laku jaman dulu orang orang budhis membuat agama sebagai jalur politik, memang jas merah penting, boleh dari versi hudoyo maupun budhayana, maupun STI, atupun SMI, itu masing2 ada benarnya, kalo dicari relevasinya sudah simpang siur sudah ngak jelas yang mana benar atau salah.

 yang penting sekarang jangan seperti itu kembali. Kalo tidak mau mengakui Tuhan bisa bisa jaman sekarang dibilang Tidak sesuai dengan Pancasila terutama sila pertama. Serba repotkan ???.
Yang penting kita telah berusaha menjelaskan pandangan kita terhadap ketuhanan, memang berbeda dengan agama lain.

 Kata bung karnio itu adalah JASMERAH, Jangan pernah lupakan sejarah buat satu hal tidak mengulangi kesalahan yang dulu, dan mengikuti yang baik yang sudah dipelopori.
Saya rasa untuk hal ini sangat sulit ditelusuri, nanti kalau ditelusuri lebih detail lagi, yang ada juga kekecewaan yang amat sangat. lebih baik dilupakan saja. 

Saya tau  beberapa tingkah laku para petinggi ormas buddhis seperti apa pada jaman pak harto, semua penjilat muka saja, sampai sekarang tidak mau ngakui ada dari mereka bersalah dalam memecah belah umat buddha kok. lagi pula sudah mantan aktivis udah males terlibat macam ginian, sudahlar lupakan, yang penting sekarang tanam karma baru lagi, jgan sampai mau dipecah belah kembali alias di adu domba

115
saya lihat cuman Bro Ryu dan bro peace mind yang sesesuai bahasnya sisanya masih melenceng atau tidak paham maksudnya. Acungan jempol untuk bro ryu sama peace mind. :jempol:

116
RAUNGAN SINGA SARIPUTTA
    16. Ketika Sariputta menghadap Sang Bhagava, dengan hormat Beliau lalu duduk di hadapan Sang Bhagava dan kemudian Beliau berkata kepada Sang Bhagava : "Keyakinan kami terhadap Sang Bhagava, sungguh tak ada bandingannya. Belum pernah kami menjumpai baik dulu maupun sekarang ini ada seorang brahmana atau orang lain yang lebih terpercaya dalam Penerangan Sempurna dibandingkan dengan Bhagava sendiri."

    "Sungguh mulia dan terpuji ucapanmu itu, Sariputta. Ucapanmu yang demikian lantang itu bagaikan raungan singa. Tetapi bagaimanakah hubungan ini, Sariputta? Apakah kamu mempunyai pengetahuan yang langsung tentang para Bhagava dan para Arahat di masa yang lampau, mengenai bagaimana moral (sila), dhamma, kebijaksanaan (panna) mereka, dan bagaimana membebaskan diri?"

    "Hal itu kami tidak ketahui, Bhante."

    "Sariputta, dalam hubungan ini, apakah kamu mempunyai pengetahuan langsung tentang semua Bhagava dan para Arahat, di masa yang akan datang mengenai bagaimana moral (sila), dhamma dan kebijaksanaan (panna) mereka, bagaimana mereka membebaskan diri?"

    "Hal itu kami tidak ketahui, Bhante."

    "Sariputta, bagaimanakah tentang diriku sendiri yang sekarang adalah seorang Arahat Samma Sambuddha, apakah kamu mempunyai pengetahuan langsung mengenai bagaimana aku melangsungkan hidupku, bagaimana aku membebaskan diriku?"

    "Hal itu tidak kami ketahui, Bhante."

    "Sariputta, maka jelaslah bahwa sesungguhnya kamu tidak memiliki pengetahuan langsung mengenai para Arahat Samma Sambuddha baik di waktu lampau, yang akan datang maupun di waktu sekarang ini. Lalu bagaimana kamu berani mengutarakan ucapan yang sedemikian mulia dan terpuji seperti ucapanmu yang demikian lantang bagaikan suara raungan singa mengatakan : "Keyakinan kami terhadap Sang Bhagava adalah tidak ada bandingannya, tak pernah kami menjumpai baik dahulu maupun sekarang ini, ada seorang brahmana atau orang lain yang lebih terpuji dalam kesempurnaan dibandingkan dengan yang mulia sendiri."

    17. "Bhante, kami sebenarnya tidak mempunyai pengetahuan langsung seperti itu, mengenai para Arahat Samma Sambuddha baik dari waktu yang lampau, yang akan datang maupun di masa sekarang. Akan tetapi meskipun demikian, kami sekarang menyadari akan sifat Dhamma yang penuh sifat keadilan itu. Sebagai suatu perumpamaan, ada sebuah benteng perbatasan di sebuah kerajaan yang dijaga dengan ketat sekali. Kubu-kubu dengan menaranya yang menjulang tinggi yang mempunyai hanya sebuah pintu gerbang saja. Di sana ada seorang penjaga pintu yang cerdas berpengalaman, bersifat sangat hati-hati dan waspada. Ia akan mengusir orang-orang asing, tetapi mengijinkan orang baik-baik yang dikenalnya untuk masuk. Pada suatu hari ketika ia memeriksa jalan yang mengelilingi seluruh perbentengan itu, ia tidak melihat adanya sebuah lubang atau celah-celah di dinding perbentengan, yang cukup dilalui oleh seekor kucing. Sehubungan dengan ini maka tiba-tiba ia berkesimpulan : "Mahluk hidup yang besar maupun kecil bentuknya akan masuk dan akan meninggalkan kota ini, mau tak mau harus berjalan melalui pintu ini."
Demikian saya telah menyatakan sesuai dengan dhamma.

    "Oleh karena, para Arahat Samma Sambuddha dari waktu yang lampau, semua Bhagava telah meninggalkan kelima rintangan kekotoran batin dan memperoleh kesadaran. Mereka menunjukkan perhatian pada keempat Dasar Kesadaran dan mengembangkan ketujuh faktor Penerangan Sejati dengan seksama sehingga mencapai kesempurnaan sepenuhnya, dalam penerangan sejati yang tak ada bandingannya.

    "Demikian pula para Arahat Samma Sambuddha pada waktu yang akan datang, akan meninggalkan kelima rintangan kekotoran batin yang memperlemah pandangan terangnya, akan menunjukkan perhatian mereka pada keempat dasar Kesadaran dan akan mengembangkan ketujuh faktor penerangan sejati dengan seksama, dan dengan sepenuhnya akan menjadi sempurna dalam penerangan sejati yang tiada bandingannya.

    "Bhante sendiri, yang menjadi Arahat Samma Sambuddha, yang telah meninggalkan kelima rintangan kekotoran batin yang dapat memperlemah pandangan terang, yang telah mahir dalam keempat dasar kesadaran dan yang melaksanakan ketujuh faktor penerangan sejati dengan seksama dan menjadi sempurna sepenuhnya, dalam penerangan sejati yang tiada bandingnya."

    18. Begitu pula ketika Sang Bhagava berada di Pavarikambavana, Nalanda, Beliau sering memberi nasehat kepada para bhikkhu : "Ini adalah kebajikan (moral), ini adalah meditasi (samadhi), dan ini adalah kebijaksanaan (panna). Besar sekali pahala dan kemajuan bila meditasi dikembangkan berdasarkan pada sila yang baik. Besar sekali pahala dan kemajuan bila kebijaksanaan (panna) dikembangkan berdasarkan pada meditasi (samadhi) yang baik. Batin yang dikembangkan berdasarkan pada kebijaksanaan yang baik akan bebas dari kotoran batin seperti nafsu indria (kamasava), nafsu untuk "menjadi" (bhavasava) dan pandangan salah (ditthasava)."

    19. Setelah Sang Bhagava tinggal di Nalanda, Beliau lalu bersabda kepada Ananda : "Ananda, marilah kita ke Pataligama."

    "Baiklah, Bhante," jawab Ananda. Demikianlah Sang Bhagava tinggal di Pataligama bersama sejumlah besar bhikkhu.

    20. Kemudian para umat beragama Pataligama berkunjung menghadap Sang Buddha : "Kami telah mendengar bahwa Bhante telah tiba di Pataligama."
Kemudian mereka mendekati Sang Bhagava sambil bersujud kepada Beliau dengan hikmad. Kemudian duduk pada salah satu sisi. Lalu mereka berkata kepada Sang Bhagava : "Bhante, dapatkah Bhante mengunjungi kami di ruangan dhammasala?" Sang Bhagava bersikap diam. Dengan sikap diam ini berarti Sang Bhagava menyetujui.

    21. Mengetahui bahwa Sang Bhagava telah setuju, para utusan dari Pataligama bangkit dari tempat mereka, memberi hormat dengan penuh hikmad dan mereka mengundurkan diri. Mereka mempersiapkan segala sesuatu di ruangan Dhammasala, menutupi seluruh lantainya, menyediakan tempat duduk, dan menempatkan sebuah lampu. Sesudah semuanya selesai dipersiapkan, mereka kembali menghadap Sang Bhagava, memberi hormat dengan penuh hikmad dan duduk pada salah satu sisi sambil berkata : "Bhante, ruangan dhammasala dengan lantainya telah ditutupi, dan tempat-tempat duduk telah disiapkan demikian pula sebuah lampu minyak telah disiapkan. Sekarang kami persilakan Bhante untuk menentukan waktu sebagaimana mestinya."

    22. Sang Bhagava lalu mempersiapkan diri, sambil membawa patta dan jubah menuju ke ruangan sidang bersama-sama dengan para bhikkhu. Sesudah mencuci kakinya Sang Bhagava masuk ke ruang Dhammasala dan duduk dekat tiang di tengah-tengah menghadap ke timur. Para bhikkhu sesudah mencuci kaki, juga memasuki ruangan Dhammasala dan duduk dekat dinding sebelah barat, menghadap ke timur, sehingga dengan demikian Sang Bhagava berada di depan mereka. Dan utusan dari Pataligama sesudah mencuci kaki, mereka memasuki ruang Dhammasala lalu duduk dekat dinding sebelah timur menghadap ke barat, sehingga Sang Bhagava berhadapan dengan mereka.
Salam,

Ini ada pertanyaaan "Bolehkah umat non Buddhis memasuki vihara?" Bagaimana pendapat teman2 sekalian?
Memasuki vihara di sini dalam artian bukan untuk berpuja bakti, melainkan sekedar melihat2.
Persyaratan2 apakah yang harus dipatuhinya?
Haruskah ia turut melepas alas kaki jika memasuki vihara?

Mohon rujukannya berdasarkan Tipitaka/ Tripitaka. Mohon maaf tanggapannya jangan pendapat pribadi. Sudilah kiranya berdasarkan Tipitaka/ Tripitaka karena argumen nanti yang saya berikan harus kuat.

Salam hormat selalu, Namaste,

Tan

Jawabannya simple aja lah. Tentu boleh dong. Ngga dilarang penganut ajaran lain berkunjung ke vihara. Banyak referensi bisa dijadikan acuan. Beberapa sutta yang mendukung diperbolehkannya umat lain untuk berkunjung di vihara sudah dikatakan di atas. Ada cerita2 di mana penganut2 ajaran lain datang ke vihara untuk bertemu Sang Buddha dan Sang Buddha sendiri juga tidak menolaknya. Contoh sutta2 tersebut adalah:
1. Aggivacchagotta, Majjhimanikāya = pengembara Aggivaccha bertemu Sang BUddha di vihara Jetavana.
2. Mahāvacchasutta, Majjhimanikāya = pengembara Vacchagotta bertemu Sang Buddha di vihara Veluvana.
3. Dīghanakhasutta, Majjhimanikāya = pengembara Dighanakha bertemu Sang Buddha di vihara Gijjhakuta.
4. Samanamundikasutta, Majjhimanikāya = pengembara Uggahāmano bertemu Sang Buddha di vihara Jetavana.
5. Assalāyanasutta, Majjhimanikāya = para brahmana dikepalai oleh Assalāyana menemui Sang BUddhd di vihara Jetavana.

Dan masih banyak contoh lain. Bukan hanya para penganut ajaran lain menemui Sang Buddha, tidak jarang pula Sang Buddha menemui pertapaan para pertapa lain. Contoh, dalam Mahāsakuludayisutta, Sang Buddha diceritakan menemui para pengembara yang dipimpin Sakuludayi di pertapaannya. Udumbarikasutta, Dighānikāya juga menceritakan bagaimana Sang Buddha pergi ke pertapaan lain. Dlam sutta ini, sang BUddha menemui para pertapa dipimpin Nigrodha di pertapaanya. Jika Sang Buddha juga berkunjung ke tempat2 kediaman para pertapa lain, tentu tidak akan layak jika Sang Buddha melarang para penganut lain untuk berkunjung ke vihara.

Ketika penganut lain datang ke vihara, tentu akan lebih baik jika mereka juga harus bersikap sesuai dengan peraturan vihara. Ini adalah etika.

Mettacittena.

Saya rasa pembahasan dua sutta ini mesti kita tekankan, dari kesimpulan saya baca ini adalah jawaban yang sesuai dengan thread bro tan, kalo bisa kita bahas dari pembararan sutta yang ada sekarang , kita bahas dalam kehidupan sekarang atau saat ini, saya rasa untuk thread bahasan lain oot ngak sesuai topik yang didiskusikan, mari kita bahas dari
1. Aggivacchagotta, Majjhimanikāya = pengembara Aggivaccha bertemu Sang BUddha di vihara Jetavana.
2. Mahāvacchasutta, Majjhimanikāya = pengembara Vacchagotta bertemu Sang Buddha di vihara Veluvana.
3. Dīghanakhasutta, Majjhimanikāya = pengembara Dighanakha bertemu Sang Buddha di vihara Gijjhakuta.
4. Samanamundikasutta, Majjhimanikāya = pengembara Uggahāmano bertemu Sang Buddha di vihara Jetavana.
5. Assalāyanasutta, Majjhimanikāya = para brahmana dikepalai oleh Assalāyana menemui Sang BUddhd di vihara Jetavana.
dari saudara peacemind, apaka sutta ini bisa dipakai untuk kehidupan sekarang ini. Sebagai kita.

Umat Buddha seharusnya kita harus mengenal batasan yang baik dan tidak sesuai dengan ajaran guru kita.
Kita sekarang bahas adalah relevansinya sutta dengan kehidupan kita sekarang, bagaaimana orang yang non buddhis bisa memahami batasan batasan jika mereka ke tempat ibadah kita.

Mari ditekankan dari sutta pitaka dan sutra pitaka, dan relevansinya dikehidupan sekarang dalan toleransi kita terhadap umat beragama lain ketika datang ke vihara, atau forum seperti dc, atau lainnya.


117
dan skrg agama buddha pun menjadi theravada VS mahayana VS Vajrayana
khususnya di indonesia sdh menjadi theravada VS mahayana VS vajrayana VS aliran LSY VS aliran Maitreya.......... makin banyak , melebih agama tetangga sebelah =>
Jawaban saya :
tau dari mana anda faktanya.
Asal anda ketahui agama Buddha tidak ada versus, versusan, tapi mengalami perkembangan.
yang bikin versus siapa ?
Anda, Atau kelompok kepentingan politik, atau kelompok kepentingan siapa?
yang buat pecah bukan Aliran, bukan sangha, tapi oknum tidak bertanggung jawab
Anda mesti cek refrensi kembali kebenarannya,
Anda harus lihat India, disana semua aliran ada, tidak seperti agama lain, SAling gotok gotokan satu aliran dengan aliran lainnya.
Di india semua aliran bisa hidup akur dan rukun kok, kenapa indonesia tidak,
Contohi India.

118
Asal Tidak ditindih ariel aja :P

119
kalau pemikiran seperti anda, seharusnya FPI Dikirim buat membubarkan Buddha bar =))

sebenarnya kalau umat muslim menginginkan semua vihara di tutup mendingan di ikuti atau jangan? dan sebaiknya si pemerintah jangan kasih izin pembangunan2 rumah ibadah selain mesjid karena semua vihara itu penyembah berhala, dan juga kelenteng2 juga ditutup juga sekalian =))

IYA SETUJU, malahan bungkam doang, BUBARKAN FPI ^_^

120
UUD =Ujung- Ujungnya Duit, kemarin g terakhir ke ekayana, kumpul bareng lagi sama para aktivis, mereka cerita kondisi terbaru yang terjadi di Ekayana, Yah tau sendiri lah yang organisasinya F itu,
mereka minta duit sama vihara kok, alasan kalo ngak ngasih jatah perbulan mereka akan obrak abrik dan juga cari masalah apakek yang bisa dijadikan duit.
Yah intinya duit lar.

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 87
anything