This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
Pages: [1]
1
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 13 October 2010, 04:57:07 PM »
Kasian juga jadinya.....
2
Studi Sutta/Sutra / Re: bulu dekat pantat bebek mandarin + baca sutra = pernikahan harmonis..benarkah?
« on: 25 March 2010, 01:49:30 PM »
Ow ya, saya ikut menambahkan, dilihat dari judul Sutra yg mengandung Dharani ini saja saya rasa sudah cukup jelas menggambarkan penekanan apa yg ditekankan dalam praktik pelafalan Dharani tsb : Maha Karunacitta Dharani Sutra.
Maha = agung
Karuna = belas kasih
Citta = batin
Maha Karunacitta Dharani Sutra = Ajaran tentang Dharani Batin Belas Kasih yang Agung
Maha = agung
Karuna = belas kasih
Citta = batin
Maha Karunacitta Dharani Sutra = Ajaran tentang Dharani Batin Belas Kasih yang Agung
3
Studi Sutta/Sutra / Re: bulu dekat pantat bebek mandarin + baca sutra = pernikahan harmonis..benarkah?
« on: 25 March 2010, 01:15:02 PM »maaf ni agak oot
tapi g ga ngerti tadi diatas ada yg tulis dharani n sutta berbeda bedanya apa yah???
Dharani adalah suatu "formula panjang" yang terdapat dalam sbuah Sutra (Sutta). Apabila "formula" ini bentuknya pendek (hanya terdiri dari beberapa kata), maka formula tsb dsebut Mantra.
Hal-hal ini biasa dtemui dalam Sutra2 tradisi Utara (mahayana).
Dharani sndri dalam bhs sanskerta bermakna "mempertahankan/menyokong".
"Formula" ini biasanya tidak dapat diterjemahkan, dan seiring dgan penyebaran Buddhisme Mahayana k berbagai negara, Dharani dan Mantra tetap berada dalam bahasa asalnya, yaitu bahasa Sansekerta, yang disesuaikan dengan pelafalan lidah peduduk setempat.
"Formula" ini kerap dilafalkan sebagai salah satu sarana pembinaan diri, dan dengan prosedur/tata cara yg sesuai, praktik pembacaan Dharani/Mantra akan membawa manfaat.
Sedangkan Sutra (bhs.Sanskerta) atau Sutta (bhs.Pali) berarti "topik-topik", merupakan kumpulan ulasan Buddha tentang beragam ajaran.
4
Studi Sutta/Sutra / Re: bulu dekat pantat bebek mandarin + baca sutra = pernikahan harmonis..benarkah?
« on: 25 March 2010, 01:09:42 PM »QuoteDalam pelatihan Mantra ada 4 cara yang bisa dipraktekkan:Bro gandafl,point 1 dan ke 2 bolehkah kita menyebutnya sama?Point 1 mengatakan memvisualisasikan/membayangkan[menciptakan bayangan] tertentu dengan bija aksara[bija aksara maksudnya apa ya?]
1. Secara Visualisasi
Memvisualisasikan Buddha / Bodhisattva tertentu dengan bija aksara sambil membaca Mantra
2. Secara Samatha
Melafalkan mantra sambil berpusat pada suara Mantra itu sendiri.Quote3. Secara VipashyanaVipashayana = vipassana?
Melafalkan Mantra sambil memeditasikan / merenungkan: Siapakah yang membaca Mantra? Diriku ini adalah Shunyata / Tanpa Aku. Buddha adalah Shunyata / Tanpa Aku. Lalu apakah hakekat semuanya ini? Apa itu Shunyata / Anatman? Sampai tidka ada perbedaan lagi antara pelafal, Buddha dan mantra yang dilafalkan.Quote4. Secara Maitri KarunaBro Gandalf,mau nanya ini,bisakah kita melakukan 2 hal secara bersamaan dalam pikiran ini?di satu sisi kita melafalkan mantra,disisi lain sedang memikirkan "nasib" orang lain?
Yaitu melafal Mantra sambil berpikir semua makhluk menderita oleh karena karma mereka, maka aku akan bertekad untuk membebaskan mereka semua.QuoteNah pelafalan mantra2 dgn metode di atas dilakukan tanpa merenungkan artinya, maka dari itu terkadang dalam teks2 mantra tidak diberi artinya.
tanpa merenungkan arti?
bagaimana dengan ini :
Arti dari Mantra bisanya dijabarkan dalam pembabaran Dharma tentang Mantra itu sendiri. Arti tersebut memperkuat motivasi kita dan pengertian kita, sehingga ketika membaca Mantra kita dapat tahu dengan jelas apa maksud dan tujuannya. Namun tidak mengetahui artinya bukan berarti tidak dapat dipraktekkan Mantra itu (misal dengan samatha kita memeditasikan suara dari mantra tersebut, bukan artinya).
jadi sutra ini :
"Jika sepasang suami istri tidak rukun dan harmonis, keadaannya seperti air dan api, carikan bulu bagian belakang dari bebek mandarin, di depan rupang Bodhisattva Avalokitesvara yang Maha Pengasih, lafalkan Mantra Agung [Maha Karuna Dharani] sebanyak 1008 ditujukan kepada bulu-bulu tersebut dan berikan kepada kedua pasangan itu untuk dipakai, maka pasangan suami istri tersebut akan berbahagia dan saling menghormati dan mencintai satu dengan lainnya sampai akhir hayatnya." (Maha Karunacitta Dharani Sutra)
fungsi untuk mengharmoniskan hubungan atau sebagai sarana "meditasi"?saya jadi bingung..mohon bantuannya..
Iya riky, poin 1 dan 2 memang mirip.
Dsni terdapat perbedaan, yaitu :
untuk poin 1, kita berfokus pada objek Buddha/objek2 visualisasi lain sesuai dgan teknik visualisasi atas mantra ybs sambil melafalkan mantra.
untuk poin 2, kita berfokus hanya pada suara sambil melafalkan mantra.
Bijaksara adalah istilah sansekerta yg bermakna "suku kata". Bijaksara tertentu dengan warna2 atau pola2 tertentu biasanya merupakan salah satu objek yg divisualisasikan dalam praktik2 mahayana tantra.
Dalam satu sesi praktik mahayana tantra, Bijaksara mewakili aspek-aspek yang sedang dilatih dan ditekankan, jadi stiap bijaksara pun mempunyai makna luas dibaliknya. Dan hal ini hanya dijelaskan oleh Guru kpada murid dalam sbuah pnurunan ajaran. Dnsi kita dapat mlihat pentingnya seorang Guru yang autentik, dan penjelasan yg autentik pula sblum dapat mulai mlakukan praktik2 mahayana tantra.
Untuk poin 3,iya itu Vipassana (meditasi analitik).
Untuk poin 4, kita memahami dan melihat fakta bahwa smua makhluk sedang menderita di alam2 samsara akibat klesa mereka sndri,dan dgan dmkian lalu kita membangkitkan Karuna di dalm diri kita dan lalu mempertahankan prasaan ini untuk tetap stabil bhkan meningkat sambil melafalkan mantra.
untuk pertanyaan riky yg trakhir, mnurut pendapat saya pribadi, bulu bebek dsni hanya sbagai sarana simbolik. Sama sperti saat saya dan teman2 sastrawan membaca puisi misalnya, lalu puisi tsb dibacakan kpada alat prekam yg merekam suara tsb, lalu CD rekamannya kami simpan,.. bisa ditangkap maksud saya ? (sekali lagi yg ditekankan dsni adalah simbolik-nya)
smoga bermanfaat
Pages: [1]