III. KEKUATAN-KEKUATAN
25 (1) Keyakinan
“Para bhikkhu, ada lima kekuatan pada seorang perempuan. Apakah lima ini? Kekuatan kecantikan, kekuatan kekayaan, kekuatan sanak-saudara, kekuatan anak-anak, kekuatan moralitas. Ini adalah lima kekuatan pada seorang perempuan. Jika seorang perempuan memiliki lima kekuatan ini, ia berdiam penuh keyakinan di rumah.”
26 (2) Setelah Memenangkan
“Para bhikkhu, ada lima kekuatan pada seorang perempuan … (seperti di atas) … Jika seorang perempuan memiliki lima kekuatan ini, ia berdiam di rumah setelah memenangkan suaminya.”
27 (3) Di Bawah Kendalinya
“Para bhikkhu, ada lima kekuatan pada seorang perempuan … (seperti di atas) … Jika seorang perempuan memiliki lima kekuatan ini, ia berdiam dengan suami di bawah kendalinya.”
28 (4) Satu
“Para bhikkhu, ketika seorang laki-laki memiliki satu kekuatan, ia berdiam dengan seorang perempuan di bawah kendalinya. Apakah satu kekuatan itu? Kekuatan kekuasaan. Ketika seorang perempuan telah dikuasai oleh kekuatan kekuasaan, bahkan kekuatan kecantikan tidak dapat menyelematkannya, juga tidak kekuatan kekayaan, juga tidak kekuatan sanak saudara, juga tidak kekuatan anak-anak, juga tidak kekuatan moralitas.”
29 (5) Sehubungan dengan Itu
“Para bhikkhu, ada lima kekuatan pada seorang perempuan. Apakah lima ini? Kekuatan kecantikan, kekuatan kekayaan, kekuatan sanak saudara, kekuatan anak-anak, kekuatan moralitas.
“Jika, para bhikkhu, seorang perempuan memiliki kekuatan kecantikan tetapi tidak memiliki kekuatan kekayaan, maka ia kurang sehubungan dengan itu. Tetapi jika ia memiliki kekuatan kecantikan dan kekuatan kekayaan juga, maka ia lengkap sehubungan dengan itu.
“Jika, para bhikkhu, seorang perempuan memiliki kekuatan kecantikan dan kekuatan kekayaan, tetapi tidak memiliki kekuatan sanak saudara, maka ia kurang sehubungan dengan itu. Tetapi jika ia memiliki kekuatan kecantikan dan kekayaan, dan kekuatan sanak-saudara juga, maka ia lengkap sehubungan dengan itu.
“Jika, para bhikkhu, seorang perempuan memiliki kekuatan kecantikan dan kekayaan, dan sanak saudara, tetapi tidak memiliki kekuatan anak-anak, maka ia kurang sehubungan dengan itu. Tetapi jika ia memiliki kekuatan kecantikan, kekayaan sanak-saudara dan kekuatan anak-anak juga, maka ia lengkap sehubungan dengan itu.
“Jika, para bhikkhu, seorang perempuan memiliki kekuatan kecantikan dan kekayaan, dan sanak-saudara, dan anak-anak, tetapi tidak memiliki kekuatan moralitas, maka ia kurang sehubungan dengan itu. Tetapi jika ia memiliki kekuatan kecantikan, kekayaan sanak-saudara dan anak-anak, dan kekuatan moralitas juga, maka ia lengkap sehubungan dengan itu.
“Ini adalah lima kekuatan seorang perempuan.”
30 (6) Mereka Mengusir
“Para bhikkhu, ada lima kekuatan pada seorang perempuan … kekuatan moralitas.
“Jika, para bhikkhu, seorang perempuan memiliki kekuatan kecantikan tetapi tidak memiliki kekuatan moralitas, mereka mengusirnya; mereka tidak menerimanya di dalam keluarga.
“Jika, para bhikkhu, seorang perempuan memiliki kekuatan kecantikan dan kekayaan, tetapi tidak memiliki kekuatan moralitas, mereka mengusirnya; mereka tidak menerimanya di dalam keluarga.
“Jika, para bhikkhu, seorang perempuan memiliki kekuatan kecantikan, kekayaan, dan sanak-saudara, tetapi tidak memiliki kekuatan moralitas, mereka mengusirnya; mereka tidak menerimanya di dalam keluarga.
“Jika, para bhikkhu, seorang perempuan memiliki kekuatan kecantikan, kekayaan, sanak-saudara, dan anak-anak, tetapi tidak memiliki kekuatan moralitas, mereka mengusirnya; mereka tidak menerimanya di dalam keluarga.
“Jika, para bhikkhu, seorang perempuan memiliki kekuatan moralitas tetapi tidak memiliki kekuatan kecantikan, mereka menerimanya di dalam keluarga; mereka tidak mengusirnya.
“Jika, para bhikkhu, seorang perempuan memiliki kekuatan moralitas tetapi tidak memiliki kekuatan kekayaan, mereka menerimanya di dalam keluarga; mereka tidak mengusirnya.
“Jika, para bhikkhu, seorang perempuan memiliki kekuatan moralitas tetapi tidak memiliki kekuatan sanak-saudara, mereka menerimanya di dalam keluarga; mereka tidak mengusirnya
.
“Jika, para bhikkhu, seorang perempuan memiliki kekuatan moralitas tetapi tidak memiliki kekuatan anak-anak, mereka menerimanya di dalam keluarga; mereka tidak mengusirnya.
“Ini adalah lima kekuatan seorang perempuan.”
31 (7) Sebab
“Para bhikkhu, ada lima kekuatan pada seorang perempuan … kekuatan moralitas.
“Para bhikkhu, bukan karena kekuatan kecantikan, atau kekuatan kekayaan, atau kekuatan sanak-saudara, atau kekuatan anak-anak, ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, seorang perempuan terlahir kembali di alam yang baik, di alam surga. Adalah karena kekuatan moralitas bahwa seorang perempuan terlahir kembali di alam yang baik, di alam surga.
“Ini adalah lima kekuatan seorang perempuan.”
32 ( 8 ) Situasi
“Para bhikkhu, ada lima situasi yang sulit diperoleh bagi seorang perempuan yang tidak pernah melakukan kebajikan. Apakah lima ini?
“Dia akan berharap: ‘Semoga aku terlahir dalam sebuah keluarga yang layak!’ Ini adalah situasi pertama yang sulit diperoleh bagi seorang perempuan yang tidak pernah melakukan kebajikan.
“Dia akan berharap: ‘Setelah terlahir dalam keluarga yang layak … semoga aku menikah dengan seseorang dari keluarga yang layak!’ Ini adalah situasi ke dua….
“Dia akan berharap: ‘Setelah terlahir dalam keluarga yang layak dan setelah menikah dengan seseorang dari keluarga yang layak, semoga aku berdiam di rumah tanpa saingan!’269 Ini adalah situasi ke tiga….
“Dia akan berharap: ‘Setelah terlahir dalam keluarga yang layak … berdiam di rumah tanpa saingan, semoga aku melahirkan anak-anak!’ Ini adalah situasi ke empat….
“Dia akan berharap: ‘Setelah terlahir dalam keluarga yang layak … setelah aku melahirkan anak-anak, semoga aku berdiam dengan suami di bawah kendaliku!’ Ini adalah situasi ke lima….
“Ini adalah ada lima situasi yang sulit diperoleh bagi seorang perempuan yang tidak pernah melakukan kebajikan.
“Para bhikkhu, ada lima situasi yang mudah diperoleh bagi seorang perempuan yang pernah melakukan kebajikan. Apakah lima ini?
“Dia akan berharap: ‘Semoga aku terlahir dalam sebuah keluarga yang layak!’ Ini adalah situasi pertama….
“Dia akan berharap: ‘Setelah terlahir dalam keluarga yang layak … setelah aku melahirkan anak-anak, semoga aku berdiam dengan suami di bawah kendaliku!’ Ini adalah situasi ke lima….
“Ini adalah ada lima situasi yang mudah diperoleh bagi seorang perempuan yang pernah melakukan kebajikan.”
33 (9) Percaya Diri
“Para bhikkhu, jika seorang perempuan memiliki lima kualitas ia berdiam dengan penuh percaya diri di rumah. Apakah lima ini? Ia menghindari pembunuhan, menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari hubungan seksual yang salah, menghindari ucapan salah, menghindari meminum anggur, minuman keras, dan minuman memabukkan yang menyebabkan kelengahan. Ketika, seorang perempuan memiliki lima kualitas ia berdiam dengan penuh percaya diri di rumah.”
34 (10) Pertumbuhan
“Para bhikkhu, tumbuh dalam lima bidang pertumbuhan, seorang siswa mulia perempuan tumbuh dalam pertumbuhan mulia, dan ia mendapatkan intisari, mendapatkan yang terbaik, dari kehidupan jasmani ini. Apakah lima ini? Ia tumbuh dalam keyakinan, dalam moralitas, dalam pembelajaran, dalam kedermawanan, dan dalam kebijaksanaan. Tumbuh dalam lima bidang pertumbuhan, seorang siswa mulia perempuan tumbuh dalam pertumbuhan mulia, dan ia mendapatkan intisari, mendapatkan yang terbaik, dari kehidupan jasmani ini.
“Ketika ia tumbuh di sini dalam keyakinan dan moralitas,
Dalam kebijaksanaan, kedermawanan, dan pembelajaran,
Siswa mulia perempuan yang bermoral
Mendapatkan intisarinya di sini untuk dirinya sendiri.”