//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..  (Read 14569 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
« Reply #45 on: 08 August 2011, 10:03:14 PM »
menurut buku, perkembangan pandangan terang karangan Sayadaw Chanmay

setelah menembus paccaya pariggaha nana, seorang akan menjadi cula sotapana.
seorang yogi yg telah mencapai cula sotapana, tyidak akan terlahir dalam 4 alam apaya pada kehidupan berikutnya, namun tidak menjamin kelahiran kembali yg ke 3.

bisa dijelaskan, apa itu 'paccaya pariggaha nana' ?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
« Reply #46 on: 08 August 2011, 10:07:45 PM »
bisa dijelaskan, apa itu 'paccaya pariggaha nana' ?
menurut buku yg telah saya sebutkan, dan berdasarkan daya tafsir saya, maka dengan ini saya sebutkan,
'pengetahuan pandangan terang ttg hubungan sebab dan akibat'

'ia menyadari hub sebab dan akibat dari nama dan rupa'
'ia menyadari hub sebab dan akibat  pada semua hal di dunia yg muncul tergantung kondisi nya'
Samma Vayama

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
« Reply #47 on: 08 August 2011, 11:49:35 PM »
setelah google sana sini, akhirnya ketemu ini.

Cula-Sotapanna
Some people mistakenly hold the view that Sotapanna are of
two kinds - one is Senior Sotapanna, the other is Junior Sotapanna.
Because in Visuddhimagga and other commentaries it is mentioned
that a meditator who has attained  Paccaya-pariggaha-nana, the
second stage of the Insight Knowledge, is a Cula-Sotapanna. The
word Cula in some cases, refers to “junior” or “small”, that’s why
some people take “Cula-Sotapanna” as a “Junior Sotapanna”
or   “Sma l l  Sot apanna” .  Of   cour s e   in  thi s   c a s e ,   in  the word
Cula-Sotapanna, “Cula” does not mean “junior” or “small”. The
meaning of  “Cula” in the word Cula-Sotapanna means “similar to
a Sotapanna”. A Sotapannapuggala will never be reborn in the
four Apaya worlds (the four woeful states); in the same way one
has attained Paccaya-pariggaha-nana, the Insight Knowledge of
Conditionality, will not be reborn in any of the four Apaya worlds
in the next existence. That’s why the person who has attained
Paccaya-pariggaha nana is called Cula-Sotapanna. The meaning is
“a person who is similar to a Sotapanna”.

sumber: http://www.sati99.com/images/1139120280/v5.pdf
---------------------------------------------------------------------------------


Banyak orang secara keliru beranggapan bahwa Sotapana ada dua jenis - satu adalah Sotapanna senior, dan yg lainnya adalaj Sotapanna Junior. Karena dalam Visuddhimagga dan komentar lainnya disebutkan bahwa seorang meditator yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana, tingkat ke dua dari pengetahuan Pandangan Terang, adalah Cula-Sotapanna, kata Cula dalam beberapa kasus, merujuk pada "Junior" atau "kecil", itulah sebabnya mengapa banyak orang yang menganggap "Cula-Sotapanna" sebagai "Sotapanna Junior" atau "Sotapanna kecil". tentu saja, dalam hal ini, dalam kata Cula-Sotapanna, "Cula" bukan bermakna "junior" atau "kecil". Makna "Cula" dalam kata Cula-Sotapanna berarti "menyerupai Sotapanna". seorang Sotapanna tidak akan terlahir kembali di empat alam Apaya (empat alam sengsara); dengan cara yang sama seseorang yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana, Pengetahuan Pandangan Terang Sebab-akibat, tidak akan terlahir kembali dalam salah satu dari empat alam Apaya dalam kelahiran berikutnya. itulah sebabnya mengapa seorang yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana disebut Cula-Sotapanna. Maknanya adalah "seorang yang menyerupai seorang Sotapanna."

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
« Reply #48 on: 09 August 2011, 12:10:48 AM »
setelah google sana sini, akhirnya ketemu ini.

Cula-Sotapanna
Some people mistakenly hold the view that Sotapanna are of
two kinds - one is Senior Sotapanna, the other is Junior Sotapanna.
Because in Visuddhimagga and other commentaries it is mentioned
that a meditator who has attained  Paccaya-pariggaha-nana, the
second stage of the Insight Knowledge, is a Cula-Sotapanna. The
word Cula in some cases, refers to “junior” or “small”, that’s why
some people take “Cula-Sotapanna” as a “Junior Sotapanna”
or   “Sma l l  Sot apanna” .  Of   cour s e   in  thi s   c a s e ,   in  the word
Cula-Sotapanna, “Cula” does not mean “junior” or “small”. The
meaning of  “Cula” in the word Cula-Sotapanna means “similar to
a Sotapanna”. A Sotapannapuggala will never be reborn in the
four Apaya worlds (the four woeful states); in the same way one
has attained Paccaya-pariggaha-nana, the Insight Knowledge of
Conditionality, will not be reborn in any of the four Apaya worlds
in the next existence. That’s why the person who has attained
Paccaya-pariggaha nana is called Cula-Sotapanna. The meaning is
“a person who is similar to a Sotapanna”.

sumber: http://www.sati99.com/images/1139120280/v5.pdf
---------------------------------------------------------------------------------


Banyak orang secara keliru beranggapan bahwa Sotapana ada dua jenis - satu adalah Sotapanna senior, dan yg lainnya adalaj Sotapanna Junior. Karena dalam Visuddhimagga dan komentar lainnya disebutkan bahwa seorang meditator yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana, tingkat ke dua dari pengetahuan Pandangan Terang, adalah Cula-Sotapanna, kata Cula dalam beberapa kasus, merujuk pada "Junior" atau "kecil", itulah sebabnya mengapa banyak orang yang menganggap "Cula-Sotapanna" sebagai "Sotapanna Junior" atau "Sotapanna kecil". tentu saja, dalam hal ini, dalam kata Cula-Sotapanna, "Cula" bukan bermakna "junior" atau "kecil". Makna "Cula" dalam kata Cula-Sotapanna berarti "menyerupai Sotapanna". seorang Sotapanna tidak akan terlahir kembali di empat alam Apaya (empat alam sengsara); dengan cara yang sama seseorang yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana, Pengetahuan Pandangan Terang Sebab-akibat, tidak akan terlahir kembali dalam salah satu dari empat alam Apaya dalam kelahiran berikutnya. itulah sebabnya mengapa seorang yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana disebut Cula-Sotapanna. Maknanya adalah "seorang yang menyerupai seorang Sotapanna."


 ^:)^ ^:)^ ^:)^
sekalian, bisa dipercepat project Visuddhimagga terbitan DCPress ;D
« Last Edit: 09 August 2011, 12:12:49 AM by Mas Tidar »
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
« Reply #49 on: 13 August 2011, 04:58:47 AM »
^^
bisa !!
yang penting ada dana tersedia.  ;D
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Wirajhana

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 9
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
« Reply #50 on: 16 August 2011, 04:54:22 PM »
Baca komentar2 kalian [dan kalian]...gw bener2 jadi tambah puyeng..

asalnya gw dah adem kalo tangga itu dimulai dari sotapanna...eh sekarang jadi ditambah ada periode cula [seperti] sotapanna...

padahal kalo sotapanna ya sotapanna, ngapain lagi harus ada dimirip2kan ato kalo bukan ya bukan..

Ini aja bikin gw bingung..lha emang kalo mencapai pengetahuan Paccaya-pariggaha saat meditasi lantas seseorang jadi kebal pengaruh keinginan? karena ia inget sebab akibat terus menerus..artinya setiap tindakan yg dia lakukan...akan ada jeda utk berpikir [bahkan ketika ia tidak meditasi diem]...

belum lagi ada 2 versi 3 belenggu:
Versi abhidhamma:
Kama-raga [hasrat menggebu sensual], pathiga [kemarahan] dan juga Mana [keangkuhan]

Versi SN45:
Sakhaya- dhiti, Vicikiccha dan silabhata-paramaso

sementara pengetahuan paccaya pariggaha..bukankah artinya ia udah merubuhkan secara sekaligus: kama-raga, pathiga dan mana..

lha ini urusannya jadi gimana?....bener2 repot sekali jadi Buddhis..katanya GAMPANG...
Jadi pusing gw....ayo tanggung jawab..kasih gw obat puyeng..tks

« Last Edit: 16 August 2011, 05:09:19 PM by Wirajhana »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
« Reply #51 on: 16 August 2011, 04:59:57 PM »
baca nama buda berulang2, karma buruk anda akan terpurifikasi, terdengar repot kah?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Wirajhana

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 9
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
« Reply #52 on: 16 August 2011, 05:05:58 PM »
baca nama buda berulang2, karma buruk anda akan terpurifikasi, terdengar repot kah?

Wah kalo ini sih gw ngga percaya..
jadi bukan masalah repot ngga repot..tapi ngga akan gw lakukan..yg ngga gw lakukan..ya ngga bikin repot, lha...

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
« Reply #53 on: 16 August 2011, 07:13:58 PM »
Baca komentar2 kalian [dan kalian]...gw bener2 jadi tambah puyeng..

asalnya gw dah adem kalo tangga itu dimulai dari sotapanna...eh sekarang jadi ditambah ada periode cula [seperti] sotapanna...

padahal kalo sotapanna ya sotapanna, ngapain lagi harus ada dimirip2kan ato kalo bukan ya bukan..

Ini aja bikin gw bingung..lha emang kalo mencapai pengetahuan Paccaya-pariggaha saat meditasi lantas seseorang jadi kebal pengaruh keinginan? karena ia inget sebab akibat terus menerus..artinya setiap tindakan yg dia lakukan...akan ada jeda utk berpikir [bahkan ketika ia tidak meditasi diem]...

belum lagi ada 2 versi 3 belenggu:
Versi abhidhamma:
Kama-raga [hasrat menggebu sensual], pathiga [kemarahan] dan juga Mana [keangkuhan]

Versi SN45:
Sakhaya- dhiti, Vicikiccha dan silabhata-paramaso

sementara pengetahuan paccaya pariggaha..bukankah artinya ia udah merubuhkan secara sekaligus: kama-raga, pathiga dan mana..

lha ini urusannya jadi gimana?....bener2 repot sekali jadi Buddhis..katanya GAMPANG...
Jadi pusing gw....ayo tanggung jawab..kasih gw obat puyeng..tks


Pernah mendengar dari beberapa cerita bahwa mahluk yang telah mampu merelisasikan pengetahuan 'sebab akhibat yang saling bergantungan' dan merealisasikan pengetahuan 'pengelihatan' dimasa lampau, doi bisa 'melihat' sendiri dan merasakan kejenuhan dan penderitaan yang amat sangat dan tiada akhir.

dari sini lah timbul semangat yang mendesak (samvega) untuk melepaskan kamaraga dan kemudian merealisasikan magga dan phala yang langkah awalnya berada pada sotapanna. Perealisasian ini akan lebih cepat terlaksana bagi para mahluk yang masuk ke dalam anggota sangha.

Perlu di-ingat juga mahluk yang telah mencapai sotapana-pun ada 3 macam:
- doi yang langsung merealisasikan arahatta magga & phala pada kehidupan saat itu juga
- doi yang merealisasikan arahatta magga & phala pada beberapa kehidupan yang akan datang (termasuk agak malas)
- doi yang merealisasikan arahatta magga & phala pada batas kehidupan seorang sotapanna (yang ke-7, yang paling malas)

3 jenis mahluk sotapanna ini kami dapatkan informasinya dari seorang bhikkhu yang sedang melakukan retreat panjang berhubungan dengan pertanyaan: "Apakah seorang yang telah mencapai sotapanna, di kehidupan y.a.d tetap akan menjadi sotapanna? dst ..."

jadi seseorang yang mau merealisasikan jalan ke-buddha-an, kembali lagi kepada orang tersebut (kemunculan samvega) dan kapan mau direalisasikan.
dan yang terakhir, maunya GAMPANG, realisasi pada kehidupan saat ini.
Kalau maunya SYUSYAH realisasikan pada batas akhir kehidupan sotapanna, yg ke-7.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

 

anything