//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: comotan dari blog tetangga  (Read 204540 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #45 on: 28 July 2009, 03:10:57 PM »
Namo Buddhaya,

 [at] sdr.Williamhalim,

Anumodana atas informasi anda.

Tapi saya belum menemukan jawaban Pak Hud termaksud =

" Pertanyaan yang sama saya ajukan kepada Anda dan semua orang yang
berpegang pada kitab suci Agama Buddha. Jadi tidak perlu saya jawab. "

Yang saya temukan "Tanggapan untuk Ratna Kumara" yang ini =

http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/message/73268

Saya juga sudah lihat di thread "Apakah Romo Hud Berpandangan Salah"  , tapi disanapun tidak saya temukan jawaban Pak Hud yang seperti itu.

Maaf ya kalau merepotkan. Nanti saya coba cari2 lagi deh... ;)

Thank You,
May You Take care of yourself Happily,
Sadhu,Sadhu,Sadhu.

ada di SP dengan Judul - TANGGAPAN UNTUK RATNA KUMARA (02/10)

ya... ini link lengkapnya:

http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/message/73266

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #46 on: 28 July 2009, 03:26:29 PM »
Hangat kembali kisah lama...

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #47 on: 28 July 2009, 03:30:57 PM »
Namo Buddhaya _/\_

Anumodana untuk rekan Bond yang sudah berkenan mentautkan link artikel saya di dhammacitta ini. Saya merasa terhormat karenanya ;)

 [at] RYU =

panjang bener, berapa lama tuh ngetik LOL LOL LOL

JAWAB =  Saya ngumpulin data2 sejak hari Selasa 21 Juli 2009, lalu mulai melakukan study pustaka, menulis, dan baru selesai ( "fixed" ) hari minggu malam tanggal 26 Juli 2009.


Oh iya, saya harap rekan2 semua berkenan mengikuti jalannya diskusi antara kami dengan pak hudoyo ya, itu beliau sudah dua kali koment di blog saya, dan ini yang terakhir =


http://ratnakumara.wordpress.com/2009/07/26/apakah-romo-hudoyo-berpandangan-salahmenyimpang/#comment-1290

Baiklah, saya menunggu partisipasi rekan2 dhammacitta.org semuanya.

Semoga Dhamma semakin tersebar luas dimuka bumi,
Sadhu,Sadhu,Sadhu.

Ntr yg bersangkutan merasa dikeroyok oleh raksasa-raksasa lg lohh  :))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #48 on: 28 July 2009, 03:34:42 PM »
iya di sebut buto kakakakakak
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #49 on: 28 July 2009, 03:46:39 PM »
iya di sebut buto kakakakakak

masi inget aja lu..

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #50 on: 28 July 2009, 03:56:29 PM »
iya di sebut buto kakakakakak

masi inget aja lu..

tadinya bingung...

sekarang baru ingat lagi  ;D

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #51 on: 28 July 2009, 03:58:31 PM »
Saya mengomentari  karena JENIS  jawabannya. Jadi siapapun yang menjawab seperti ini pasti saya komentari.

Quote
Tanya:"Apakah ada diantara peserta MMD yang telah tidak dicengkeram “tanha” (
nafsu-keinginan ) ? Ini saja pertanyaan sederhana untuk mengukur sampai
sejauh mana kebenaran pernyataan “siapapun yang mengikuti MMD ia akan
mengakhiri dukkha”."

Jawab: Pertanyaan yang sama saya ajukan kepada Anda dan semua orang yang
berpegang pada kitab suci Agama Buddha. Jadi tidak perlu saya jawab.

Jawaban seperti ini mengindikasikan si penjawab ingin memposisikan hal yang sama dengan si penanya.

Berdasarkan pertanyaan, jika jawaban si penanya ya ADA, maka  ADA  juga peserta MMD yang telah tidak dicengkeram “tanha” (nafsu-keinginan ). Ini berarti berlaku juga bagi semua orang yang berpegang pada kitab suci Agama Buddha bahwa ADA juga yang telah tidak dicengkeram “tanha” (nafsu-keinginan ).

Begitu juga sebaliknya jika TIDAK ADA ataupun Bisa ADA dan TIDAK ADA, atau juga   RAGU-RAGU.

Jadi  kualitas lulusan MMD sekelas /sama dengan semua orang yang berpegang pada kitab suci Agama Buddha. Jadi buat apa MMD?? Sebagai  cheerleader? Atau a cancer??  :-?
« Last Edit: 28 July 2009, 04:02:11 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #52 on: 28 July 2009, 04:02:35 PM »
Hangat kembali kisah lama...


CLBK

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #53 on: 28 July 2009, 04:36:44 PM »
Namo Buddhaya,

for : Sdr.Markosprawira.

Saya mau tanya, itu Pak Hudoyo jawab pertanyaan saya tersebut diatas, dia jawab di situs apa ? Kok gak dia jawab di blog saya sendiri ?

Iya , Markosprawira benar, padahal saya ada pertanyaan, "Apakah Romo Hudoyo sendiri sudah mengakhiri dukkha ? Sudah merealisasi tataran Arahat?...dst." Tapi malah tidak dia jawab.

Sang Buddha bisa mengajar karena Beliau telah merealisasi . Nah, kalau JK dan Pak Hud, apakah sudah ? Ini kan intinya.. ;)

Dan sekali lagi mohon informasi dari sdr. Markosprawira tentang jawaban Pak Hud tersebut diatas dimuat di situs mana.

Anumodana.

Berikut saya quote yah bro :

Quote
---------- Forwarded message ----------
From: Hudoyo Hupudio <hudoyo [at] cbn.net.id>
Date: Jul 28, 2009 10:55 AM
Subject: [samaggiphala] TANGGAPAN UNTUK RATNA KUMARA (02/10)
To: patria_net [at] yahoogroups.com, FAMB_id [at] yahoogroups.com, blia [at] yahoogroups.com, daunbodhiindonesia [at] yahoogroups.com, FPBI [at] yahoogroups.com, mahasathi [at] yahoogroups.com, samaggiphala [at] yahoogroups.com, siddhi [at] yahoogroups.com


[Bila pembaca ingin langsung membaca tanggapan saya, silakan langsung
menuju akhir posting ini./hudoyo]



HUDOYO HUPUDIO:

Anda berangkat dari keyakinan bahwa ajaran Krishnamurti itu berbeda dengan
ajaran Buddha.
Saya berangkat dari pemahaman dan keyakinan berdasarkan pengalaman
meditasi vipassana saya bahwa pencerahan yang dialami oleh Krishnamurti,
Buddha, Bernadette Roberts dan orang-orang lain yang telah
mencapainya--sejauh menyangkut lenyapnya aku/diri--adalah persis sama, dan
oleh karena itu yang diajarkan oleh kedua orang itu adalah persis sama. -
Buddha Gotama menyatakan: "Anuradha, ... aku hanya mengajarkan dukkha dan
lenyapnya dukkha." Itu pula yang diajarkan oleh Krishnamurti. - Saya tidak
berminat memperdebatkan pandangan Anda dan pandangan saya yang sejak awal
sudah bertolak belakang.

Saya bukan pengajar Agama Buddha, melainkan saya mengajarkan vipassana
murni sesuai ajaran Buddha dalam Mulapariyaya-sutta, Bahiya-sutta &
Malunkyaputta-sutta. Di dalam kedua sutta itu, semua doktrin agama apa
pun--termasuk 4 Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia Berfaktor 8--adalah
termasuk 'vinnatam' ("yang dikenal"), dan Sang Buddha mengajarkan kepada
mereka yang berlatih agar tidak membentuk konsep (mannati) terhadap 'apa
yang dikenal', tidak melekat dengan akunya ("Apa yang dikenal untuku"),
dan tidak bersenang hati dengan 'apa yang dikenal' (ma-abhinandi).

Itulah dasar saya mengatakan bahwa doktrin-doktrin agama apa pun harus
ditanggalkan dalam meditasi vipassana murni, ternasuk Empat Kebenaran
Mulia & Jalan Mulia Berfaktor Delapan.

***

"Apakah ada diantara peserta MMD yang telah tidak dicengkeram “tanha” (
nafsu-keinginan ) ? Ini saja pertanyaan sederhana untuk mengukur sampai
sejauh mana kebenaran pernyataan “siapapun yang mengikuti MMD ia akan
mengakhiri dukkha”."

Pertanyaan yang sama saya ajukan kepada Anda dan semua orang yang
berpegang pada kitab suci Agama Buddha. Jadi tidak perlu saya jawab.

***

"Dari statement diatas ( serangkaian penolakan Romo Hudoyo tehadap Empat
Kesunyataan Mulia dan Jalan Ariya Beruas Delapan ), yang menjadi menarik
untuk dipelajari adalah, apa yang menjadi latar belakang pemikiran Romo
Hudoyo untuk dengan sedemikian keras menolak “Jalan Ariya Beruas Delapan”
tersebut ?"

Dasar dari pernyataan saya adalah Mulapariyaya-sutta, Bahiya-sutta &
Malunkyaputta-sutta.

***

"... disana saya cuplikkan dialog Walpola Rahula dengan J.Krishnamurti ;
statement dari Walpola Rahula, “Bukankah Anda hanya mengulang apa yang
disabdakan Buddha”. ) "

Kata-kata Walpola Rahula aslinya berbunyi: "Are you not saying what the
Buddha said?"
Terlihat jelas bahwa Ratna Kumara telah menyisipkan kata "hanya" dalam
terjemahannya: "“Bukankah Anda HANYA mengulang apa yang disabdakan
Buddha”.
Jelas tampak di sini ketidakjujuran intelektual Ratna Kumara dalam
menerjemahkan kata-kata W. Rahula ini. Rupanya ketidakjujurannya itulah
yang mendasari seluruh tulisannya terhadap saya.

***

Tentang seruan Sang Buddha kepada Angulimala untuk 'berhenti' memang
konteksnya adalah kekerasan yang dilakukan oleh Angulimala. Tapi saya
berkata, hendaklah seruan untuk berhenti itu kita terapkan dalam batin
kita masing-masing, sesuai dengan makna terdalam dari kata 'berhenti' yang
dimaksud oleh Sang Buddha, sebagaimana tercantum dalam
Dhatu-vibhanga-sutta (M.N.140). Ini sudah jelas saya uraikan dalam posting
"Pengantar Mulapariyaya-sutta" beberapa hari yang lalu di forum ini.
'Berhenti' yang dimaksud oleh Sang Buddha dalam "Dhatu-vibhanga-sutta"
adalah berhenti dari semua penafsiran (mannati, mannitam, pemikiran,
konseptualisasi). Persis sama seperti yang diserukan oleh Sang Buddha
kepada semua orang yang berlatih vipassana dalam Mulapariyaya-sutta,
Bahiya-sutta & Malunkyaputta-sutta, yakni berhenti dalam pembentukan
konsep terhadap 'apa yang dikenal' (vinnatam), yang mencakup pula semua
doktrin agama, termasuk doktrin agama Buddha.

***

Anda berkata, Dhamma Sang Buddha itu unik. Saya berkata, tidak unik!
karena ada individu-individu DI LUAR lingkungan Buddha Sasana yang
berhasil mencapai keadaan batin tanpa-aku/diri. Saya sama sekali tidak
percaya bahwa "Aum Singa Sang Buddha" dalam Mahaparinibbana-sutta berasal
dari mulut Sang Buddha; alih-alih "aum singa" itu disisipkan oleh
bhikkhu-bhikkhu penghafal Tipitaka belakangan. Terlepas dari perbedaan
doktrin di antara Buddhisme dan agama-agama lain, masalah pembebasan
adalah masalah individual, dan ada individu-individu yang mencapai keadaan
batin tanpa-diri di luar Buddha-sasana.

***

Anda berputar-putar dengan ajaran 'tanpa-jalan' Krishnamurti, tetapi Anda
tidak mampu menangkap esensinya. Saya teringat pada Bpk Anand Krishna yang
pernah berdebat dengan saya di milis dan mengatakan: "Sesungguhnya
'tanpa-metode' Krishnamurti itu adalah metode juga." Seperti Anda, dia
tidak menangkap esensi ajaran Krishnamurti tentang 'tanpa-jalan'. Esensi
yang sama diajarkan oleh Sang Buddha dalam Mulapariyaya-sutta &
Bahiya-sutta, yang tidak mampu Anda tangkap pula. (Sang Buddha sama sekali
tidak menyinggung doktrin-doktrin beliau Empat Kebenaran Mulia dan Jalan
Mulia Berfaktor Delapan dalam ketiga sutta itu).

Sekali lagi, saya bukan pengajar Agama Buddha, melainkan saya mengajarkan
meditasi vipassana murni sesuai ajaran Buddha dalam Mulapariyaya-sutta,
Bahiya-sutta & Malunkyaputta-sutta. Dalam ketiga sutta itu diajarkan agar
orang tidak melekat dan menyenangi "apa yang dikenal" (vinnatam), termasuk
doktrin-doktrin agama apa pun, Buddha, Hindu, kr****n, Islam dsb.

Salam,
Hudoyo
Situs Web MMD: http://meditasi-mengenal-diri.org
Forum Diskusi MMD: http://meditasi-mengenal-diri.ning.com

 [at] bro ratna : sori saya cut pernyataan anda karena kalo disertakan, saya tidak bisa post ini total huruf udah melebihi 20.000


Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #54 on: 28 July 2009, 06:37:27 PM »
orangnya sudah pergi, tidak akan dijawab...

saya merasa tulisan diblog itu sama sekali tidak balance, berisi potongan2 yg tidak lengkap, sesuai dengan niat yg diarahkan penulis blog. tidak ada satupun argumen pihak lain yg ditayangkan di sana.

apabila anda ingin mengikuti diskusi yg balance sebaiknya baca langsung aja di thread2 sumbernya, atau kompilasi pak hudoyo di http://meditasi-mengenal-diri.org/mmd_download_ebooks.html
di sana kedua belah pihak ditayangkan dengan balance. selanjutnya terserah anda.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #55 on: 28 July 2009, 07:38:37 PM »
Agak susah yah manusia tuh apacaya nya kadang terlalu kuat. Mari kita menyanyikan Jaya Manggala Gatha.

dari nyanyian ini kita bisa mempelajari betapa manusia kadang terlalu pintar dan genius seperti cinca   yang menyebabkan kejatuhan nya. kadang kadang terlalu hormat dan setia seperti Angulima, terlalu tinggi seperti Bhrama sempati. bahkan ada yang bisa berkata bahwa tiang pun akan berkeringat dan tunduk padanya. terlalu egois, sakti  dan penuh angkara murka, terlalu mabuk hingga mengila. Semua ketiada taraan itu hanya ilusi didepan cahaya kebijaksana sejati sang Buddha.
« Last Edit: 28 July 2009, 08:02:31 PM by daimond »

Offline ratnakumara

  • Teman
  • **
  • Posts: 71
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #56 on: 28 July 2009, 08:03:57 PM »
Namo Buddhaya,

Dear All rekan2 se-Dhamma,

Saya rasa , jika hanyalah perdebatan yang terjadi, maka tidak akan selesai.

Untuk rekan2 se-Dhamma.

Kita hendaknya fokus pada Jalan yang ditunjukkan Sang Buddha.

Empat Kesunyataan Mulia, Jalan Ariya Beruas Delapan, itu semua bukanlah sekedar konsepsi semata.

Namun, memang bila kita menghayati dan mempunyai "visi" untuk merealisasi pembebasan dari samsara, hal2 itu akan nampak jelas batin kita.

Dan, bila ada seorang ummat Buddha yang mulai mengajarkan untuk meninggalkan inti ajaran Buddha tersebut, kita wajib mengingatkan. Tapi bila akhirnya mengalihkan perhatian dengan cara berdebat diluar hal2 prinsip2 utama yang dilanggar, saya sendiripun menjadi 'enggan' juga untuk terjebak dalam 'pengalihan-perhatian' tersebut.

Debat diluar inti permasalahan hanyalah akan menghabiskan waktu, menyita waktu, meditasi juga jadi terbengkalai.
Para guru meditasi vipassana ditingkat dunia sekalipun, para Bhante, seperti Ajahn Chah sekalipun, tidak pernah saya mendengar statement dari Beliau bahwa kita harus melepaskan ajaran Empat Kesunyataan Mulia dan Jalan Ariya Beruas Delapan. Pernahkah anda mendengar ajaran seperti itu, rekan2 se-Dhamma, selain dari bapak Hudoyo... [?]

Rekan2 se-Dhamma, agaknya saya ingin mengucapkan ulang Sabda Sang Buddha pada para pemuda suku Kalama terkait dengan konteks fenomena controversial ini ;

janganlah kita menerima ajaran hanya karena itu diucapkan oleh seorang yang dimata kita , kita hormati,
janganlah kita menerima ajaran hanya karena seakan dirangkai dalam untaian kalimat2 indah,
tapi bila setelah kita mengujinya, itu sesuai dengan Dhamma, maka barulah kita menerima.
Bila ternyata itu tidak sesuai dengan Dhamma, maka kita harus menghindarinya.

Semoga Dhamma tetap bersinar cemerlang di muka bumi ini.
Semoga apa yang Adhamma sirna tak berbekas ;)

May All Beings Attain Enlightenment,
Sadhu,Sadhu,Sadhu... .

( oh iya, memang dalam mahaparinibbana-sutta ada khotbah "raungan-singa" ya, saya kok baru dengar dari pak hudoyo dalam komentar diatas. Setahu saya, khotbah raungan singa Sang Buddha itu terdapat dalam culasihanada sutta dan mahasihanada sutta. Tapi coba saya akan baca lagi mahaparinibbana-sutta, jangan2 saya yang keliru... )

Offline ratnakumara

  • Teman
  • **
  • Posts: 71
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #57 on: 28 July 2009, 08:27:28 PM »
Oh iya, ada yang ketinggalan.
Ini versi lengkap pertanyaan saya pada pak Hudoyo, dimana bagian pertanyaan pertama ( yang saya warnai merah dan cetak tebal ) yang tertuju pada pak Hudoyo tidak dia kutip :

" Secara sederhana saja, apakah Romo dan para peserta MMD telah berhasil mencabut ketiga-api yang membakar dunia ini ; keserakahan akan keindriyaan (lobha), kemarahan/kebencian (dosa) dan kebodohan batin ( moha ; kebodohan batin adalah, kebodohan karena tidak bisa melihat dengan jelas bahwa hidup ini adalah penderitaan, adanya sebab penderitaan, berakhirnya penderitaan, dan Jalan menuju berakhirnya penderitaan ). Apakah ada diantara peserta MMD yang telah tidak dicengkeram “tanha” ( nafsu-keinginan ) ? Ini saja pertanyaan sederhana untuk mengukur sampai sejauh mana kebenaran pernyataan “siapapun yang mengikuti MMD ia akan mengakhiri dukkha”. "

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #58 on: 28 July 2009, 08:51:13 PM »
Weww..lg diskusi dhamma tingkat tinggi.. ;D

cuma mau sisipin ini..
Semoga bermanfaat

sang buddha berkhotbah sebelum parinibbana

'seandainya seorang bhikkhu mengatakan:"teman-teman,aku mendengar dan menerima ini dari mulut sang bhagava sendiri:inilah dhamma,inilah disiplin,inilah Ajaran sang Guru," maka,para bhikkhu,kalian tidak boleh menerima atau menolak,kata-kata dan ungkapannya harus dengan teliti dicatat dan dibandingkan dengan sutta-sutta dan dipelajari di bawah cahaya displin.jika kata-katanya,saat dibandingkan dan dipelajari,terbukti tidak selaras dengan sutta atau disiplin,berarti kesimpulannya adalah: "pasti itu bukan kata-kata sang Buddha,hal ini telah keliru dipahami oleh bhikkhu ini," dan kata-katanya itu harus ditolak.tetapi jika saat dibandingkan dan dipelajari,terbukti selaras dengan sutta atau displin,berarti kesimpulannya adalah:"pasti ini adalah kata-kata sang Buddha,hal ini telah dengan benar dipahami oleh bhikkhu ini." ini adalah kriteria pertama.' DN 16.4.8
mahaparinibbana sutta

buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline ratnakumara

  • Teman
  • **
  • Posts: 71
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: comotan dari blog tetangga
« Reply #59 on: 28 July 2009, 08:54:44 PM »
Anumodana Mr.Jhonz,

oh iya, itu petikan "kalama-sutta" diatas saya olah dengan gaya bahasa saya sendiri loh, saya sesuaikan dengan konteks kasus ini. Jangan dikira nanti "memelintir" sutta. ;)

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta,
Sadhu,Sadhu,Sadhu.

 

anything