jadi menurut pak hud kalau metode yang ia pelajari itu sumber dari JK,
nah sekarang mengapa pak hud mengatakan kalau cara/metode JK ini adalah "BENAR"
dimana seperti yg kita tahu seseorang menyatakan benar pastilah telah merealisasikan tujuan dari metode tsb....yang katanya "mengakhiri dukkha"
nah sekarang betulkan pak JK telah mengakhiri dukkha? itulah yg jadi masalah nya.
----------------
maksud saya seseorang berpandangan salah itu biasa.....bukan pak JK sendiri yg berpandangan seperti itu di dunia ini, banyak kok bahkan sewaktu zaman buddha, seperti Kassapa bersaudara...
tapi untung baru romo yg ngomong, apa jadi nya kalau seorang "bikkhu" yg notabane nya anggota Sangha....pasti lebih heboh lagi... ^^
Jk belum mengakhiri dukkha, itu sudah pasti...seorang yg telah bebas dari dukkha tidak mungkin selingkuh ataupun melakukan aborsi.(ini adalah sila yg paling dasar)
Sejak jaman Sang Buddha memang banyak yg berpandangan salah tapi tidak membawa-bawa ajaran Sang Buddha dan jelas mereka memiliki argumen sendiri. Sekarang pun banyak yg berpandangan salah tapi kebanyakan mereka berdiri sendiri dengan bendera sendiri. Dengan membawa label ajaran Buddha dengan menggunakan Bahiya sutta dan malunkyaputa sutta yg juga adalah bagian Tipitaka dan Pak hud sendiri tidak mempercayai Tipitaka sebagai ajaran Sang Buddha maka itu adalah kemunafikan.
Kalau dia tidak mengajarkan umat Buddha untuk tidak memakai jmb 8 tidak masalah, permasalahannya seorang ROMO AGAMA BUDDHA. Tapi MENOLAK JMB 8 dan 4 KM dan mengajarkannya di vihara2. Memang hak dia, tetapi adalah hak kita pula untuk menolak MMD sebagai ajaran Buddha. Jadi sebenarnya kenapa juga 1 tahun yg lalu dia sewot di dc tidak dimasukan kedalam bagian Buddhism, bahkan berkoar2 dimilis seakan-akan dia teraniaya padahal dia sendiri yg menolak jmb 8 dan 4 km, . Aneh kan? apakah ini hal biasa? kalau memang hal biasa, benar sesuai apa yg diramalkan Sang Buddha bahwa lambat laun Dhamma yg indah ini akan lenyap.
Tapi satu hal untuk semua Umat Buddha, sekalipun Dhamma ini akan lenyap tetapi jangan lah menjadi bagian dari pelenyap Dhamma.Slogan "Tanpa usaha, tanpa jalan, Tanpa konsentrasi" jika merupakan meditasi yg diajarkan Sang Buddha dalam rangka mencapai nibbana, maka meditasi seperti itu adalah omong kosong.
Pesan ini saya sampaikan agar kita lebih teliti dalam menggali dan menjalankan ajaran Sang Buddha, sekalipun ada pihak yg tersinggung, maka inilah bagian dari dukkha yg harus dihadapi dengan lapang dada. Kalau tidak mau berdukkha maka sebaiknya cepat2 realisasikan Nibbana yang benar.
Mettacitena.