//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - CKRA

Pages: 1 ... 6 7 8 9 10 11 12 [13] 14 15 16 17 18 19 20 ... 62
181
Bro, tesla. Mungkin memang demikian adanya. Mungkin saya tidak mampu mengartikan ucapan bhante dengan tepat.

Yang sangat saya sayangkan hanyalah upaya berlebihan yang dilakukan oleh pendiri MMD dalam mencapai tujuan mendapatkan pengakuan publik. Bila saja beliau mau bersabar dan melakukan hal-hal yang pantas saja mungkin pada waktunya tujuannya akan tercapai juga.

Saya pribadi masih meragukan "kebuddhisan" MMD karena adanya unsur J. Krishnamurti. Mungkin bisa bantu memberikan pendapat, bro?

 _/\_

182
Saya membaca di milis tetangga dimana pendiri MMD mengkonfrontir salah seorang rekan kita dengan seorang Bhante Pannavaro yang sangat terhormat dengan dalih rekan kita itu tidak mengakui MMD sebagai meditasi buddhis sedangkan Bhante Pannyavaro dalam wejangannya itu menyatakan secara TERBUKA bahwa "meditasi ini dikenal dengan nama Meditasi Mengenal Diri (MMD), atau meditasi Vipassana ..."

Pertama, saya sangat menyayangkan tindakan yang tidak simpatik tersebut. Urusan administrasi duniawi tidak sepantasnya membawa-bawa anggota Sangha.

Kedua, bila membaca secara seksama apa yang disampaikan oleh bhante dalam sambutan tersebut tidak ada pernyataan secara eksplisit, bahkan terbersit keraguan dari bhante untuk memberikan atribut bagi meditasi ini. Berikut saya sampaikan petikan dari sambutan bhante yang saya kutip dari situs resmi MMD.

...
Tetapi, Ibu, Bapak & Saudara, selama Ibu, Bapak & Saudara tujuh hari mengikuti meditasi di vihara ini—meditasi yang kita kenal dengan nama Meditasi Mengenal Diri, atau boleh juga disebut meditasi Vipassana, atau hanya meditasi saja, karena nama tidaklah penting—Ibu, Bapak & Saudara bisa berlatih dan mengalami, untuk membuang hampir semua keinginan. Tidak perlu memikirkan besok masak apa, apa yang harus disiapkan, apa yang harus dikerjakan, karena semua sudah disiapkan oleh vihara ini, sederhana sudah tentu, sesuai dengan kemampuan kami, untuk membantu agar Ibu, Bapak & Saudara mempunyai latihan dan mengalami kondisi atau dimensi membuang keinginan secara maksimal. Tentu masih ada keinginan, tetapi keinginan itu keinginan yang fungsional, seperti ingin ke belakang, ingin melangkahkan kaki, makan pagi sebagai kebutuhan untuk kelangsungan fisik kehidupan ini, makan siang, berbaring—keinginan-keinginan fungsional yang sangat terbatas. Keinginan yang lain ditiadakan.
...

183
BPS menyatakan bulan Januari ini ada kemungkinan deflasi lagi dan besarnya bisa lebih dari deflasi Desember yang 0.04%.

184
Tujuan investasi tentunya adalah keuntungan. Keuntungan bisa dicapai bila harga jual lebih tinggi dari harga beli. Untuk bisa meningkatkan nilai perusahaan maka kinerja perusahaan harus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Ini adalah upaya yang benar untuk pengangkatan harga.

Kalau dengan cara lain, saya no comment dah.  :))

185
Saya gak beli, bro. Soalnya penuh dengan ketidakpastian. Proses tender offer ini sendiri sudah tertunda beberapa kali.

Tapi kalau mau sedikit spekulaif sih boleh saja, bro.  ;D

186
Bisa ya bisa tidak.

Coba saja dihitung bila kita beli di 5800 dan jual melalui tender offer di 7388. Tapi yang dibeli QTel hanya 25%. Sisanya 75% kita harus jual di pasar.
Bila saat itu harga ISAT > 5800 maka kita double untung. Tapi kalau harga ISAT saat itu = 5282, maka kita impas antara keuntungan dari tender offer dan kerugian dari menjual sisanya di pasar. Bila harga ISAT saat itu < 5282 maka kita rugi.

Historis harga ISAT 3 bulan terakhir adalah: 3575 - 6000.

Selamat berkalkulasi, bro. Tender offer ini memang membingungkan.  :hammer:

187
Tender Offer ini bersifat polling, bro. Bila selama ini kita mengenal polling beli saat IPO dimana tidak semua permintaan beli kita akan dipenuhi, demikian pula dengan tender offer ini, tidak semua penawaran jual kita akan dipenuhi.

Misalkan kita punya 10 lot dan kita ikut tender offer ini. Lalu yang diserap misalnya hanya 4 lot dengan harga Rp 7388. Maka sisa 6 lotnya akan dikembalikan ke kita tgl 23 Feb. Saham yang dikembalikan itu hanya bisa kita jual di pasar tergantung harga pasar saat itu.

Jadi mesti dihitung-hitung lagi bos peluang untung ruginya.

188
Seremonial / Re: Selamat Ulang Tahun.. Gina..
« on: 20 January 2009, 01:30:06 PM »
Happy Birthday, sis Gina.

 _/\_

189
Penawaran tender Qatar Telecom (Qtel) untuk saham PT Indosat Tbk dimulai hari ini pkl. 13.00 WIB.

Pemegang saham seri B yang sah memiliki jangka waktu 30 hari guna menawarkan sahamnya agar dibeli Qtel melalui anak perusahaanya, Indonesia Communications Pte Ltd (ICLS). Periode penawaran dimulai pada pkl. 13.00 WIB pada hari ini, dan berakhir pkl 15.00 WIB pada 18 Februari 2009.

Dalam pengumumannya hari ini, Qtel menyatakan saham seri B Indosat termasuk yang diwakili oleh American Depository Shares (ADS) yang dibeli dengan nilai nominal masing-masing Rp100. Harga penawaran Rp7.388 per saham dengan jumlah maksimal 1.314.466.775 saham atau mewakili 24,19% dari total saham seri B pada 30 September 2008.

Saham seri B dan ADS yang dibeli dalam penawaran tender ini akan didaftarkan atas nama ICLS. Masa penjatahan saham seri B pada 20 Februari 2009, pengembalian saham pada 23 Februari 2009 dan pembayaran pada 5 Maret 2009. Adapun tanggal efektif adalah pada 16 Januari 2009.

Berdasarkan surat Meneg BUMN pada 3 September 2008, saat ini Pemerintah RI tidak berencana untuk melepaskan bagian dari 14,29% sahamnya di Indosat. Dengan demikian, Pemerintah RI tidak berencana mengikuti penawaran tender.

Saham seri B telah dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sedangkan ADS telah dicatatkan dan diperdagangkan di bursa New York Stock Exchange AS.

190
Theravada / Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« on: 20 January 2009, 10:50:57 AM »
Anumodana, Romo. Banyak fenomena dimana orang menginterpretasikan perumpamaan Dhamma tersebut dengan menganggap Dhamma harus ditanggalkan padahal belum sampai di seberang.

Ada trik khusus supaya rakit kita anti bocor dan bentuknya aerodinamis supaya kecepatan menyeberangnya lebih tinggi, Romo?

 _/\_

191
Theravada / Re: Perumpamaan Dhamma sebagai rakit
« on: 20 January 2009, 10:33:37 AM »
Romo, rakit itu kita tanggalkan kan kalau kita sudah sampai di seberang. Kalau kita belum sampai di seberang atau selama dalam penyeberangan, apa yang harus kita lakukan dengan rakit itu? Hanya berdiri di atasnya? Atau harus digenggam, supaya kalau ada ombak kita tidak jatuh tercebur dalam sungai yang kotor dan dalam?

 _/\_

192
Perkenalan / Re: Salam kenal!!
« on: 20 January 2009, 09:52:14 AM »
Salam kenal juga rekan Chikennn  _/\_

193
Diskusi ini menjadi lebih menarik dan berbobot karena argumen dan pendapat disampaikan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai kepentingan terhadap MMD. (jauh lebih berbobot dibandingkan pernyataan pendapat dengan polling).

Seperti pendapat saya pada diskusi ronde pertama pada bulan Sept tahun lalu, menurut saya penggunaan hanya 2 sutta dalam MMD tidak memberikan jstifikasi kalau MMD menyimpang dari Buddhisme, justru penggunaan 2 sutta ini menunjukkan MMD selaras dengan Buddhisme.

Namun, mohon pendapat dari rekan-rekan yang netral disini untuk melihat pengaruh dari ajaran J Krishnamurti dalam MMD. Apakah masih selaras dengan Buddhisme? Atau membuatnya menjadi sesuatu yang baru?

Bravo untuk semuanya.

 _/\_

194
Theravada / Re: Sotapanna
« on: 19 January 2009, 05:27:11 PM »
Bro Markos,

Cerita mengenai Raja Bimbisara saya rangkum dari buku Kronologi Hidup Buddha karya Bhikkhu Kusaladhamma, terbitan Karaniya dan Ehipassiko Foundation.

Pada Bab 27 (Bimbisara Raja Penyantun Yang Pertama) hal 201-203, dikisahkan Sang Buddha mengunjungi kota Rajagaha, ibukota Magadha untuk memenuhi janjiNya pada Raja Bimbisara. Ketika mendengar kabar gembira mengenai kedatangan Yang Terberkahi, dengan diiringi seratus duapuluh ribu brahmin perumah tangga di Magadha, Raja Bimbisara segera pergi menemui Yang Terberkahi. dst

Tatkala para brahmin perumah tangga tersebut melihat Yang Terberkahi dan Bhikkhu Uruvela Kassapa, mereka menjadi bingung karena tahu bahwa Uruvela Kassapa selama ini dikenal sebagai guru yang hebat. Namun mereka juga mendengar bahwa nama harum Bhikkhu Gotama belakangan telah menyebar. Karena itu mereka bertanya-tanya: "Apakah Bhikkhu Gotama menjalani hidup suci di bawah bimbingan Bhikkhu Uruvela Kassapa ataukah Bhikkhu Uruvela Kassapa menjalani kehidupan suci di bawah bimbingan Bhikkhu Gotama?"

Akan tetapi, Yang Terberkahi mengetahui pikiran mereka, lalu bertanya kepada Bhikkhu Uruvela Kassap: "O Kassapa, apa yang menyebabkan Anda meninggalkan pemujaan api?"
Bhikkhu Uruvela Kassapa menjawab: "Setelah melihat noda dalam kelima kesenangan indrawi, serta para wanita yang dijanjikan sebagai imbalan untuk pemujaan api, saya menjadi sadar bahwa pemujaan dan pengorbanan itu tidak lagi membawa kebahagiaan bagi saya. Karena itu, O Bhante, saya meninggalkan praktik pemujaan api."

"Akan tetapi, Kassapa, jika Anda tidak berbahagia dengan semua ini, lalu apa yang membahagiakan hati Anda di dunia para dewa dan manusia?" tanya Yang Terberkahi.
"Saya telah menyadari kedamaian Nibbana, yang bebas dari kotoran bathin, yang hanya dapat dicapai seseorang melalui Jalan Kesucian, yang tidak mengalami perubahan, yang bebas dari nafsu atau kemelekatan terhadap kehidupan. Setelah menyadari Dhamma yang halus ini, O Bhante, saya tinggalkan praktik pemujaan api," jawab Bhikkhu Uruvela Kassapa.

Setelah itu, Bhikkhu Uruvela Kassapa bangkit dari duduknya, menata jubahnya pada satu bahu, dan bersujud dengan kepala menyentuh kaki Yang Terberkahi, sambil mengucapkan pengakuan: "Bhante, Yang Terberkahi adalah guru saya; saya adalah siswaNya."

Dengan pengakuan pribadi dari Bhikkhu Uruvela Kassapa tersebut lenyaplah kebingungan para brahmin. Mereka menjadi yakin bahwa Bhikkhu Uruvela Kassapa menjalani kehidupan suci di bawah bimbingan Bhikkhu Gotama. Dan ketika bathin mereka terbebas dari keraguan dan siap menerima bimbingan, Yang Terberkahi memberikan khotbah ajaran bertahap dan Empat Kebenaran Mulia. Setelah mendengarkan Dhamma tersebut, batin mereka menjadi bebas dari rintangan. Pada akhir pembabaran, dengan batin yang murni dan bahagia, keseratus sepuluh ribu brahmin yang dipimpin oleh Raja Bimbisara itu mencapai tataran kesucian pertama; sepuluh ribu brahmin lainnya menjadi umat awam yang bernaung kepada Tiga Pernaungan.

Kemudian, Raja Bimbisara yang juga telah menembus Dhamma dan menjadi Sotapanna berkata kepada Yang terberkahi, dst

Lalu pada Bab 66 (Ambapali, Wanita Penghibur Yang Menjadi Araha), hal 591 dikisahkan tentang pertemuan Raja Bimbisara dengan Ambapali dan dari hubungan ini melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Vimala Kondanna.

Juga dikisahkan pertemuan Ambapali dengan Sang Buddha.

Setelah dewasa diceritakan juga bahwa Vimala Kondanna, putra dari Ambapali dan Raja Bimbisara juga bertemu dengan Yang Terberkahi dan terkesan dengan keagunganNya. Ia lalu memasuki Persamuhan dan mencapai tataran Arahatta tak lama sesudahnya.

Bro markos, mohon maaf saya tidak bisa mengetik ulang secara lengkap. Saya juga sedang mencari referensi lain untuk mengetahui seberapa kronologis antara beberapa kejadian tersebut.

Kalau hubungan Raja Bimbisara terjadi sebelum beliau mencapai Sotapanna maka permasalahannya menjadi jelas, tapi kalau terjadi sesudahnya maka hal itu yang masih membuat saya agak bingung (walau penjelasan bro sebelumnya cukup dapat saya terima ).

 _/\_

195
Theravada / Re: Sotapanna
« on: 19 January 2009, 01:34:51 PM »
Anumodana bro markos. Sungguh mencerahkan. Artinya pelanggaran sila ke-3 bagi seorang raja dan seorang rakyat jelata dapat diinterpretasikan berbeda ya?

Kalau demikian maka kesimpulannya saat itu Raja Bimbisara tidak melakukan pelanggaran sila dan seorang Sotapanna tidak mungkin melanggar sila (belum ada bukti seorang Sotapanna pernah melanggar sila). Benarkan demikian?

Kesimpulannya adalah bhw scr theravada, Raja Bimbisara sudah tidak ada "cetana" utk melanggar Kamesumicchacara



Lalu, "cetana" apa yang muncul pada saat kejadian itu? Abhijjha-kah?

Pages: 1 ... 6 7 8 9 10 11 12 [13] 14 15 16 17 18 19 20 ... 62