Mengenai visualisasi, mungkin maksudnya adalah aharapatikulasanna. Sebetulnya bukan divisualisasi jadi makan kotoran juga, tetapi direnungkan bahwa makanan tersebut akan berproses di perut dan akhirnya menjadi "poo". Tetapi bukan dibayangkan makan "poo". Mengenai 5 jenis makanan berbau keras juga adanya di vinaya Mahayana, bukan Theravada.
Mengenai tidur tidak berbaring juga memang ada dalam sila pertapaan keras, tetapi kalau tidak melakukannya bukan berarti jadi seperti babi mati dan mimpi aneh-aneh. Itu hanya sebuah tekad disiplin saja.
agaknya kegaduhan di forum DC ini diakibatkan karena terjemahan artikel ini tidak akurat, sehingga bila dibaca dalam bahasa indonesia menjadi agak aneh. penerjemah artikel ini juga tidak menerjemahkan kata "poo".
Saya memang tidak tahu detail naskah aslinya bagaimana, namun secara umum, sila Theravada tidaklah seperti yang dikatakan LSY.
arak untuk ramuan obat-obatan tradisional biasanya memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi dan dapat memabukkan bila diminum dalam jumlah yang cukup banyak.
sedangkan dalam Taoisme tidak ada larangan minum arak. Dalam kisah 8 immortals , Li Tieguai, digambarkan selalu membawa botol minuman.yang berisi ramuan obat dan arak.
Intinya dalam Vinaya Theravada setahu saya begini:
-Minuman yang tidak memabukkan (walaupun ada kandungan alkohol), tidak masalah diminum kapanpun.
-Minuman memabukkan, walaupun dikonsumsi dalam jumlah tidak memabukkan, adalah melanggar sila.
-Untuk pengobatan, penggunaan zat apapun tidak masalah,
selama memang digunakan untuk pengobatan. Maka jelas untuk ramuan obat, yang adalah untuk pengobatan, memang tidak dipermasalahkan kadar alkoholnya. Di sini objek (alkohol) adalah netral, namun yang menjadikan baik atau tidak baik adalah niat penggunaannya. Maka yang diperhatikan dalam sila adalah juga niat penggunaannya, bukan hanya objeknya.