//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - indera_9

Pages: [1]
1
Kafe Jongkok / Air Minum 500cc
« on: 11 August 2009, 06:45:37 AM »
Berikut ini cerita yang di co-pas dari milis samaggi-phala. Semoga memberikan manfaat.  8)

Namo Buddhaya,

Semoga kisah keseharian ini menjadi pengingat bagi kita semua
Semoga anda berbahagia
 
***
 
Jessica Chandra adalah anggota baru di sanggar tari. Wanita mungil itu selalu terlihat lincah dan riang. Gayanya luwes. Senyumnya ramah. Tidak banyak yang mengetahui usianya sudah berkepala tiga. Sepintas gayanya lebih mirip mahasiswi daripada seorang Ibu beranak satu.
 
Minggu lalu Jessica terlambat. Dia tidak ingin kejadian itu terulang lagi. Setelah sepeda motor bututnya diparkirkan, dengan langkah tergesa-gesa Jessica langsung menuju meja resepsionis. Masih seperti biasa, senyum lebar selalu menyungging dibibirnya. Lalu dia menyodorkan kartu keanggotaan untuk diabsensi.
 
Jessica baru menyadari air botol minum dikantong samping ranselnya kosong. Ternyata dia lupa mengisi ulang botol minumnya karena tergesa-gesa. Jessica mengedarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan. Mencari air dispenser. Dalam benaknya, disanggar tari sebesar itu pasti ada air dispenser yang disediakan untuk para member.
 
Dengan rasa sungkan dan ragu, Jessica bertanya kepada resepsionis apakah ia boleh meminta botol air minumnya diisi kembali.
 
"Oh, boleh" jawab resepsionis. Dipanggillah seorang pelayan dapur
 
"Maaf, mbak. Saya lupa mengisi air minum, boleh tolong diisikan ?" tanya Jessica
 
Jessica lalu memberikan botol minum berukuran 500 cc itu kepada pelayan dapur. Pelayan dapur agak ragu menerima botol minum tersebut. Dengan gelisah ia masih berdiri disana, seakan-akan menunggu persetujuan dari seseorang. Jessica sedikit heran. Keengganan itu terlihat begitu jelas.
 
Kemudian datanglah seorang wanita paruh baya. Entah siapa dia, tapi Jessica sering melihatnya di kafe lantai bawah. Mungkin pemilik sanggar tebaknya. Jessica merasa tidak enak dengan tatapan tajam dari mata wanita itu. Pelayan dapur agak gugup menjelaskan maksudku kepada wanita tersebut.
 
"Mbak ini minta air minum," kata pelayan kepada wanita tua.
 
Wanita tua dengan sorot tidak bersahabat berkata : "Kenapa tidak beli saja air mineral, dek ? Kami ada menjualnya disini."
 
Jessica menangkap pesan penolakan. Dia tau wanita itu enggan mengisikan air minumnya.
 
"Oh, gak boleh ya. Kalo gitu gak papa kok."
 
Senyum Jessica sedikit agak dipaksa. Dia mengambil kembali botol minumnya dari tangan pelayan dapur dan segera bergegas melangkah ke lantai dua. Meski sedikit kecewa, Jessica menghibur diri bahwa dia tidak akan mati dehidrasi saat latihan.
 
Sementara di lantai bawah, masih terdengar debat kecil antara wanita tua itu dengan resepsionis. Jessica tidak lagi memperdulikan. Dia hanya ingin latihan hari itu segera usai.
 
***
 
Hari berikutnya, Jessica masih rutin mengikuti latihan seperti biasanya. Meski ada rasa tidak enak, Jessica tetap santun menundukkan kepalanya sambil tersenyum kepada wanita tua itu ketika menyapanya. Jessica sama sekali tidak pernah menceritakan kejadian itu pada siapapun. Yang pasti sejak itu, Jessica sangat memperhatikan botol air minumnya.
 
***
 
Suatu sore, Jessica tidak mengendarai sepeda motor bututnya. Suaminya berjanji akan menjemputnya. Hujan mengguyur deras sekali. Usai latihan, Jessica segera turun. Dia melihat hidangan mie goreng dan nasi goreng di meja. Malam itu adalah perayaan tahun pertama berdirinya sanggar tari. Wanita tua itu terlihat sibuk melayani para member lainnya. Mengajak mereka makan. Banyak yang menolak halus, mungkin takut gemuk, mungkin juga ingin segera pulang. Jessica pun menolak halus ketika ditawarkan. Makan terburu-buru bukan kebiasaannya. Lagipula, dia tidak ingin suaminya menunggu lama.
 
Jessica mengecek HPnya. Ternyata sms dari suaminya mengabari terlambat menjemput. Jessica masih berdiri diluar dan menunggu disana. Tiba-tiba wanita tua itu telah disampingnya.
 
"Kamu lagi menunggu seseorang ?"
 
"Iya. Suamiku"
 
"Suami ? Saya pikir kamu masih mahasiswi."
 
Jessica tertawa. "Aku sudah 35 tahun."
 
"Menikah muda ya ?"
 
"28".
 
Jessica tidak tau pasti apakah umur segitu termasuk menikah muda.
 
"Bukankah kamu yang biasanya mengendarai sepeda motor ?"tanya lagi wanita itu
 
Tentu saja mudah dikenali. Karena Jessica satu-satunya wanita yang mengendarai sepeda motor ke sanggar.  Kebanyakan member yang lain mengendarai mobil, sebagian lagi didrop oleh supir.
 
"Iya. Hari ini dijemput suami, jadi aku gak bawa motor."
 
"Oh, itu dia jemputanku" Jessica menunjuk pada sebuah mobil Mercedes hitam mengkilap seri terbaru yang berhenti pas di tempatnya menunggu.
 
"Bukankah Itu mobil Bapak Ardiansyah ?" tanya wanita tua penuh rasa penasaran.
 
"Yah, Ardiansyah adalah suamiku."
 
Wanita itu terkejut. Tatapannya masih tidak percaya ketika melihat Jessica melambaikan tangan dan menembus hujan masuk kedalam mobil.
 
Mobil itu telah lama berlalu, tapi wanita tua masih berdiri sana, melongo. Ketika memori membawanya kembali pada kejadian air minum itu, rasa malu menghantam keras hatinya. Tiba-tiba dunia terasa gelap.
 
Ardiansyah ! Dia adalah sponsor utama yang selalu mendukung kegiatan sanggar tarinya.
 
"Oh, tidak ..."
 
 
***
Sahabat, Kita sering menganggap diri kita adalah orang baik. Tapi ketika kita dihadapkan pada bungkus luar dari apa yang mereka pakai, dari kendaraan yang digunakan, begitu gampangnya sikap hati kita berubah.
 
Bila `bungkus luar´ itu bagus, kita cenderung `mengangkat tinggi-tinggi´ orang tersebut. Sebaliknya bila `bungkus luar´ jelek, kita lalu menjengkalnya, menyepelekan mereka. Senyum kita jadi palsu. Kebaikan hati kita jadi basa-basi.
 
Begitu mudah kita membungkukkan badan pada rupang - benda mati. Tapi setengah hati memberi hormat kepada pembantu, pada office boy, cleaning service, para pengemis dan gelandangan, makhluk yang  juga memiliki benih kebuddhaan yang mungkin adalah leluhur anda sendiri dimasa lalu atau Ibunda anda.
 
With Metta,
JENY KHAENI
May All Beings Be Well & Happy

2
Perkenalan / Salam Kenal
« on: 04 August 2009, 02:55:26 PM »
Salam kenal ya semua. Nama saya Indra Gunawan. Saya sudah beberapa lama gabung di forum ini, namun baru hari ini memperkenalkan diri. Memang agak terlambat memperkenalkan diri. Tapi lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali  ;D

Salam  _/\_

3
Kafe Jongkok / Senyum Sejenak
« on: 23 July 2009, 08:35:19 AM »
Seorang wanita, umat Buddha dari Amerika ingin belajar meditasi di Myanmar. Bersama seorang temannyayang juga wanita, mereka sedang berjalan-jalan ketika tiba-tiba diganggu oleh seorang pemabuk. Untunglah mereka berhasil meloloskan diri dan kembali ke vihara.

Kedua wanita itu sangat takut dan terkejut, apalagi mereka berada di negara asing dan belum kenal budayanya. Mereka ingin belajar Agama Buddha yang penuh cintakasih, dan tahu-tahu ada insiden yang menakutkan. Sambil tetap masih ketakutan mereka melaporkan hal itu kepada pimpinan vihara. Guru meditasi yang menjadi pimpinan vihara menerima mereka dengan ramah-tamah.

Wanita itu dengan suara yang sangat sopan bertanya, apa yang seharusnya ia lakukan dalam keadaan seperti itu sebagai seorang umat Buddha yang baik.

Dengan suara berat penuh wibawa dan dengan penuh ketenangan Guru Meditasi menjawab :

"Dengan penuh kesadaran, dan dengan penuh cintakasih, HANTAM aja kepalanya pakai payung!"

4
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi / Symbian 2nd edition
« on: 18 July 2009, 10:50:13 AM »
Thread ini di buat untuk para pengguna handphone Nokia N-70 (juga pengguna handphone Symbian S60 2nd edition) yang ingin saling berdiskusi dan berbagi tentang aplikasi, games, dan themes. Jika ada member DC yang sedang mencari suatu aplikasi atau games untuk handphone Symbian 2nd edition silahkan tulis judul nya dan alamat emailnya, saya akan mengirimkan file nya ke alamat email anda (jika saya memiliki file yang anda maksud). Saya memiliki koleksi games dan aplikasi untuk handphone Symbian S60 2nd edition.

5
Kafe Jongkok / Kabar dukkha
« on: 18 July 2009, 09:42:54 AM »
Kabar dukkha :(  :

Telah berakhirnya hubungan pacaran antara aku dengan kekasihku dengan tenang dan damai (RIP) pada tanggal 13 Juli 2009  :'(. Berakhirnya hubungan ini adalah keputusan terbaik yang aku ambil dengan menimbang segala konsekuensi logis yang bakal timbul apabila hubungan ini tetap berlanjut. Perbedaan agama dan keyakinan antara diriku dan dirinya lah yang membuat aku mengambil keputusan ini.

Analisis  :-? :

Inilah kehidupan, di mana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan. Di mana ada suatu awal, pasti akan ada akhir. Dengan mengawali hubungan pacaran, pasti akan ada akhir dari hubungan itu.

Suatu hubungan cinta kasih pasti akan menimbulkan kemelekatan (walaupun sedikit). Kemelekatan itulah yang akan menimbulkan dukkha. Dengan menjalin hubungan cinta terhadap lawan jenis, pasti akan timbul penderitaan / kesedihan apabila ditinggalkan olehnya.

Kesimpulan  8) :

Dengan mengalami suatu peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, kita mengetahui dan menyadari bahwa memang benar "Hidup ini adalah dukkha"  ;D

6
Tulisan ini saya co-pas dari salah satu member milis samaggi-phala. Cukup bagus untuk dibaca dan direnungkan maknanya.

*Terperangkap Konsep *

* *

Seorang saudagar yang tiba di rumahnya, mendapatkan rumahnya telah dirampok
dan dibakar oleh para perampok. Di pekarangan rumahnya, ia menemukan sesosok
tubuh kecil yang terbakar hangus dan berpikir bahwa tubuh tsb adalah anak
laki-lakinya. Ia tidak mengetahui bahwa anak laki-lakinya masih hidup. Ia
juga tidak mengetahui bahwa setelah para perampok membakar habis rumahnya,
mereka membawa anak tsb. Dalam kebingungannya, saudagar itu yakin bahwa
tubuh yang dilihatnya adalah tubuh anaknya, sehingga ia menangis
tersedu-sedu sambil memukul-mukul dada dan menarik rambutnya. Setelah itu ia
melakukan upacara pembakaran mayat anaknya.

Orang ini sangat menyayangi anak laki-lakinya. Anak tsb merupakan motivator
bagi dirinya. Ia sangat merindukan anaknya sehingga ia tidak bisa
meninggalkan abu pembakaran mayat anaknya sekejabpun. Lalu dibuatlah sebuah
tas beludru untuk meletakkan abunya. Tas tsb dibawa siang dan malam, bahkan
bila sedang bekerja ataupun istirahat, tas tsb tidak pernah berpisah dengan
dirinya. Suatu malam anak laki-lakinya berhasil melarikan diri dari para
perampok. Anak tsb mendatangi rumah baru yang dibangun ayahnya. Pintu rumah
tsb digedor anak itu dengan penuh semangat pada jam dua pagi. Ayahnya
berteriak dalam kesedihan, sambil memegang tas berisi abu tsb.

"Siapa diluar?"

"Ini saya, anakmu!" anak tsb menjawab di balik pintu.

"Dasar anak nakal, kamu bukanlah anak saya. Anak saya telah meninggal tiga
bulan yang lalu. Saya memiliki abunya bersama saya saat ini." Anak tsb terus
menggedor pintu dan menangis. Ia meminta berulang-ulang agar diizinkan untuk
masuk, tapi ayahnya tetap menolak. Saudagar ini berpegang teguh pada
pendapat bahwa anaknya telah tiada dan anak nakal ini adalah orang yang
tidak berperasaan yang datang ubtuk menyiksanya. Akhirnya, anak tsb pergi
dan ayahnya kehilangan anaknya untuk selama-lamanya.

Sang Buddha bersabda bahwa bila kita terperangkap akan suatu konsep dan
menganggapnya sebagai "yang benar", maka kita akan kehilangan kesempatan
untuk mengetahui yang sebenarnya. Bahkan jika yang sebenarnya itu muncul dan
mengetuk pintu hati Anda, Anda pasti akan menolak untuk membuka diri Anda.
Jadi bila Anda telah berpegang teguh pada suatu konsep tentang yang benar
atau konsep tentang kondisi yang dibutuhkan untuk kebahagiaan Anda,
berhati-hatilah. Latihan kewaspadaan yang pertama adalah kebebasan dari
segala pandangan ;

*Waspada akan penderitaan yang diakibatkan oleh fanatisme dan pikiran
picik, kita ditakdirkan untuk tidak mengidolakan sesuatu ataupun terikat
akan suatu doktrin, teori ataupun ideologi, bahkan yang berkenaan dengan
Buddhisme. Ajaran Buddha adalah alat petunjuk untuk membantu kita belajar
mengamati secara mendalam dan mengembangkan pengertian dan belas kasih kita.
Mereka bukan doktrin yang harus diperdebatkan, saling membunuh ataupun mati
untuknya.*

Ini adalah latihan untuk membantu kita bebas dari kecenderungan menjadi
seorang yang fanatik. Dunia kita sangat menderita karena sikap fanatisme.
Latihan kewaspadaan pertama ini penting untuk membantu kita menjadi orang
yang bebas, bebas dari segala macam konsep dan pendapat. Jika kita
terperangkap dengan konsep dan pendapat kita, kita akan membuat diri kita
dan orang yang kita cintai menderita.

(dari 'Tiada Kematian Tiada Ketakutan' karya Maha Bhikkhu Thich Nhat Hanh
hal.14-16)

Pages: [1]
anything