hi semuanya,
Saya mau share sedikit tentang hasil perenungan tentang vegetarian ini. Saya akan menyikapi hal ini secara objektif dan subjektif sekaligus. bukan dari sudut pandang agama, tapi secara alamiah universal. Secara preferensi pribadi, saya tidak sanggup untuk menjadi seorang vegetarian sejati. Jujur, makanan yang berasal dari sumber hewani itu enak, walaupun banyak juga makanan yang berasal dari tumbuhan juga enak.
Gini, saya mulai dari awal. Sebenarnya manusia itu secara alami bukanlah vegetarian, tapi juga bukan karnivora. Artinya manusia secara alami adalah omnivora, seperti juga banyak primata lainnya seperti simpanse misalnya. Dari susunan gigi primata primata ini terlihat bahwa mereka memiliki gigi taring yang sejatinya adalah perlengkapan bagi hewan karnivora. Manusiapun memiliki gigi taring yang memang tidak setajam simpanse atau gorila. Tapi ini semua juga karena evolusi yang sangat lama, dimana dalam prosesnya manusia beradaptasi dengan cara memasak makanannya. Makanan yang dimasak akan melunak dan akan lebih mudah untuk di kunyah dan dicerna. ini sebabnya manusia tidak membutuhkan taring yang super tajam. Sistem pencernaan manusiapun mampu mencerna daging dengan baik, yang juga menjadi bukti bahwa sebenarnya manusia sejatinya bukan vegetarian. Jadi kalau berdalih bahwa manusia harus menjadi vegetarian kalau mau sehat, itu tidak benar, yang benar adalah gizi seimbang. Terlalu banyak makan daging pun tidak sehat, tapi sebaliknya hanya makan sayuran saja tidak otomatis membuat seseorang itu lebih sehat daripada yang makan dengan gizi seimbang baik dari sumber hewani maupun nabati.
Alasan lain untuk menjadi vegetarian yang sekarang sering digembar gemborkan adalah global warming. Ini pun agak berlabihan walaupun pada titik tertentu memang masuk akal. Global warming bukan hanya perkara apakah manusia makan daging saja, tapi menyangkut hal hal lainnya seperti lifestyle, pemborosan energi, polusi dsb. Jadi sepertinya para penyuara gerakan vegetarian hanya memanfaatkan momentum saja dimana global warming disini bisa digunakan sebagai alat untuk 'menakut-nakuti', karena secara alami biasanya orang hanya akan takut kalau ada konsekuensi dari sebuah perbuatan.
Alasan berikut yang digunakan oleh kaum vegetarian adalah pembunuhan hewan. Jujur, saya secara pribadi pun tidak tega kalau memikirkan bahwa hewan hewan itu dibunuh begitu saja untuk jadi makanan kita. Saya jika terdampar di hutan di sebuah pulau terpencil mungkin tidak akan sampai hati untuk membunuh ayam hutan untuk jadi santapan malam. Mungkin saya akan memilih untuk mencari buah atau kalau tidak ada buah dan tanaman lainnya lebih baik mati kelaparan. Akan tetapi kalau dilihat lebih jauh lagi, proses makan dan dimakan adalah bagian dari sistem alam. harimau yang sehari harinya makan rusa atau kerbau tidak bisa kemudian mengubah dietnya menjadi kacang kacangan. Udang kecil akan dimakan ikan kecil, ikan kecil akan dimakan barakuda, barakuda akan dimakan hiu, hiu akan menjadi tua dan mati, dan bangkainya akan diurai lagi untuk makanan hewan hewan kecil lainnya. Itulah rantai makanan, yang merupakan bagian dari sistem alam.
Bunuh membunuh untuk mempertahankan hidup itu adalah mekanisme alam yang seringkali tidak kita sadari. Berapa banyak serangga dan tikus yang mati hanya karena para petani membutuhkan padi mereka terpanen dengan baik. Berapa banyak ulat yang mati kena pestisida hanya karena kita ingin sayuran yang bagus tanpa lubang lubang. Ketika kita sakit, kita minum obat dengan tujuan membunuh bakteri dan virus yang menyebabkan sakit itu. Maka membunuh untuk bertahan hidup atau membunuh untuk makan itu juga sudah menjadi bagian dari kehidupan setiap makhluk hidup.
Tanaman tidak membunuh? tidak juga, ada beberapa spesies tumbuhan yang bertahan hidup dengan memangsa serangga. Bakteri penyebab penyakit tergolong tumbuhan, dan berapa orang juga yang telah mati karena bakteri bakteri berbahaya terus berkembang biak dalam tubuhnya. artinya sebagaimana juga kita berusaha untuk tidak membunuh, selama kita masih hidup kita tidak akan lepas dari proses pembunuhan (baca: penghentian kelangsungan hidup dari spesies lain)
Maka sejauh ini ditinjau dari sudut pandang alamiah, tidak ada yang salah dari membunuh untuk mempertahankan hidup atau untuk mempertahankan kelangsungan hidup (makan). Yang perlu dihindari adalah membunuh untuk kesenangan dan membunuh tanpa alasan.
Menjadi vegetarian seharusnya menjadi sebuah pilihan, tapi bukan sebuah kewajiban. Dan jika kita memiliki alasan sendiri tentang mengapa menjadi vegetarian, hendaknya itu menjadi alasan yang menguatkan kita untuk tetap berpegang pada pilihan kita tsb. Akan tetapi tidak kemudian membuatnya seolah olah menjadi sebuah langkah yang paling benar dan akhirnya cenderung mencari-cari alasan yang dapat menguatkan pilihan kita tersebut. Jika kita ingin menjadi seorang vegetarian, hendaknya tanyakan dulu pada hati kita, apakah alasan kita untuk menjadi vegetarian sudah tepat atau belum, supaya nantinya pilihan kita itu akan membuahkan hasil yang nyata pada hidup kita.
Sekedar berbagi saja, Semoga bermanfaat, mohon maaf jika ada yang tidak berkenan, karena tidak ada maksud saya untuk menyinggung pihak manapun.
Terima kasih