//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS  (Read 325611 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #825 on: 11 May 2011, 03:49:36 PM »
Saya setuju dengan pendapat bro.

Tapi yang namanya pagar, biasanya ada celahnya. Dan yang hobi mencari celah, begitu ketemu celah membenarkan semuanya.
Jika hanya mengikuti dan patuh pada yang tertulis, maka kebijaksanaan tidak ada gunanya lagi.

Yang parah bila menggunakan celah tersebut sebagai argumen bukan pelanggaran sila.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #826 on: 11 May 2011, 03:51:55 PM »
Saya bahas dari 2 sisi, yaitu pancasila & penghidupan benar, sebab bro dilbert menyinggung tentang 'racun' yang menyangkut penghidupan benar. Karena menyangkut barang & jasa, maka kalau dari pancasila saja, kurang lengkap menjelaskan. Coba saya uraikan lagi.
Jasa:
Baik penyedia & pengguna jasa bisa 'dinilai' hanya dari pancasila, bahkan objeknya pun bukan netral karena adalah perbuatan dari penyedia, dan adalah niat dari keduanya (penyedia & pengguna).
Misal: jasa pembunuh bayaran. Baik pengguna & penyedia terlibat dalam pembunuhan, maka melanggar sila 1.

Barang:
Yang didagangkan adalah objek netral. Perbuatannya hanya 'menjual' dan itu tidak diatur dalam pancasila. Namun dalam penghidupan benar, hal tersebut disinggung, yaitu yang berkaitan dengan penganiayaan makhluk. Jadi barang (netral) yang diniatkan untuk penggunaan penganiayaan makhluk tetap tidak sesuai dengan penghidupan benar. Misalnya saya buat alat yang terdiri dari air & lilin disusun sedemikian rupa untuk menjebak laron atau kunang-kunang, maka itu tetap tidak sesuai penghidupan benar. Sementara kalau ada orang memang supply arsenik untuk digunakan sebagai pengobatan, maka itu tetap sesuai penghidupan benar. Itu dari sisi penjual.

Dari sisi pembeli juga sama sekali terpisah, misalnya saya beli alat air & lilin dari si penjual perangkap laron (yang tidak sesuai dengan penghidupan benar) dan menggunakannya sebagai lampu, maka tetap saya tidak melanggar sila. Sebaliknya kalau saya beli arsenik dari supplier perlengkapan medis (yang sesuai dengan penghidupan benar) untuk meracuni orang-orang yang menghujani saya dengan banyak pertanyaan di DC, maka saya melanggar sila. :D
Ya, ini memang kembali lagi pada kesadaran masing-masing, walaupun saya rasa peternak tahu jenis ternak apa biasa digunakan untuk apa. Misalnya ayam bukan petelur yang dibuat menjadi gemuk, tentu bukan akan dibeli dan dijadikan ayam hias.
Betul. Secara teknis, memang suatu perbuatan itu tidak dapat dinilai dari yang tampak. Semua kembali ke niat, dan yang mengetahui sebenar-benarnya hanyalah diri sendiri. Jika kita memang berniat baik, maka kita bisa mengusahakan sebatas kemampuan kita saja. Misalnya mungkin mengemas dalam bentuk yang sulit dikonsumsi atau dengan mencampur bahan lain sehingga memiliki properti yang berbeda dengan penggunaannya sebagai obat bius.

wah bahaya nih, ada sempat pemikiran ini =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #827 on: 11 May 2011, 04:02:11 PM »
Saya bahas dari 2 sisi, yaitu pancasila & penghidupan benar, sebab bro dilbert menyinggung tentang 'racun' yang menyangkut penghidupan benar. Karena menyangkut barang & jasa, maka kalau dari pancasila saja, kurang lengkap menjelaskan. Coba saya uraikan lagi.
Jasa:
Baik penyedia & pengguna jasa bisa 'dinilai' hanya dari pancasila, bahkan objeknya pun bukan netral karena adalah perbuatan dari penyedia, dan adalah niat dari keduanya (penyedia & pengguna).
Misal: jasa pembunuh bayaran. Baik pengguna & penyedia terlibat dalam pembunuhan, maka melanggar sila 1.

Barang:
Yang didagangkan adalah objek netral. Perbuatannya hanya 'menjual' dan itu tidak diatur dalam pancasila. Namun dalam penghidupan benar, hal tersebut disinggung, yaitu yang berkaitan dengan penganiayaan makhluk. Jadi barang (netral) yang diniatkan untuk penggunaan penganiayaan makhluk tetap tidak sesuai dengan penghidupan benar. Misalnya saya buat alat yang terdiri dari air & lilin disusun sedemikian rupa untuk menjebak laron atau kunang-kunang, maka itu tetap tidak sesuai penghidupan benar. Sementara kalau ada orang memang supply arsenik untuk digunakan sebagai pengobatan, maka itu tetap sesuai penghidupan benar. Itu dari sisi penjual.

Dari sisi pembeli juga sama sekali terpisah, misalnya saya beli alat air & lilin dari si penjual perangkap laron (yang tidak sesuai dengan penghidupan benar) dan menggunakannya sebagai lampu, maka tetap saya tidak melanggar sila. Sebaliknya kalau saya beli arsenik dari supplier perlengkapan medis (yang sesuai dengan penghidupan benar) untuk meracuni orang-orang yang menghujani saya dengan banyak pertanyaan di DC, maka saya melanggar sila. :D
Ya, ini memang kembali lagi pada kesadaran masing-masing, walaupun saya rasa peternak tahu jenis ternak apa biasa digunakan untuk apa. Misalnya ayam bukan petelur yang dibuat menjadi gemuk, tentu bukan akan dibeli dan dijadikan ayam hias.
Betul. Secara teknis, memang suatu perbuatan itu tidak dapat dinilai dari yang tampak. Semua kembali ke niat, dan yang mengetahui sebenar-benarnya hanyalah diri sendiri. Jika kita memang berniat baik, maka kita bisa mengusahakan sebatas kemampuan kita saja. Misalnya mungkin mengemas dalam bentuk yang sulit dikonsumsi atau dengan mencampur bahan lain sehingga memiliki properti yang berbeda dengan penggunaannya sebagai obat bius.

Ini lebih bisa diterima.  ;D

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #828 on: 11 May 2011, 04:06:10 PM »
Sebaliknya kalau saya beli arsenik dari supplier perlengkapan medis (yang sesuai dengan penghidupan benar) untuk meracuni orang-orang yang menghujani saya dengan banyak pertanyaan di DC, maka saya melanggar sila. :D


untung gue gak pernah menghujani banyak pertanyaan kepada Bro Kainyn, gak pernah kan Bro?

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #829 on: 11 May 2011, 04:07:29 PM »
untung gue gak pernah menghujani banyak pertanyaan kepada Bro Kainyn, gak pernah kan Bro?

=))
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #830 on: 11 May 2011, 04:09:17 PM »
Bro Kai.. saya belum menangkap apa yang anda maksudkan.. jadi menurut Bro Kai seorang pelacur itu tidak melanggar sila ya ? Setau saya julukan pelacur itu aja Wanita Tuna Susila.. jadi bagaimana pandangan Dhamma terhadap profesi demikian.. ? Apakah ada referensi Dhamma yang mendukung tentang hal tsb ? Pelacur itu kan punya Ibu dan Ayah.. dan ada juga pelacur yang tidak menikah, bukankah itu berarti pelacur tsb masih berada dalam lindungan kedua orang tuanya ?
Seperti saya sebutkan sebelumnya, prostitusi memiliki 'wajah' yang berbeda tergantung budaya. Di sini disebut 'WTS' (Wanita Tuna Susila), tetapi di Eropa jaman Renaissance ada yang disebut 'cortigiana', yaitu wanita yang melayani para bangsawan. Jauh dari stereotype 'hina', mereka memiliki derajat sangat tinggi.

Yang disebut perlindungan orang tua, maksudnya ia hidup masih bergantung pada orang tuanya, masih dalam naungan orang tua. Seorang wanita dewasa yang hidup mandiri, tidaklah disebut 'dilindungi orang tua', walaupun tentu saja orang tuanya masih ada untuk melindunginya. Jika wanita dinikahi, maka wanita itu juga otomatis dalam naungan suaminya, tidak lagi dalam 'lindungan orang tua'.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #831 on: 11 May 2011, 04:18:40 PM »
Saya setuju dengan pendapat bro.

Tapi yang namanya pagar, biasanya ada celahnya. Dan yang hobi mencari celah, begitu ketemu celah membenarkan semuanya.
Jika hanya mengikuti dan patuh pada yang tertulis, maka kebijaksanaan tidak ada gunanya lagi.
Betul, ada celah. Namun jangan lupa selalu ada 2 sisi. Ada pembenaran & penyalahan. Pembenaran karena keinginan mendapatkan; penyalahan adalah karena kebencian. Yang dikembangkan adalah kebijkasanaan agar terbebas dari kedua bias tersebut.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #832 on: 11 May 2011, 04:22:22 PM »
wah bahaya nih, ada sempat pemikiran ini =))

untung gue gak pernah menghujani banyak pertanyaan kepada Bro Kainyn, gak pernah kan Bro?

Wah... malah bagian itu yang difokus ;D Itu hanya contoh saja kok, tidak ada kepikiran untuk meracuni orang, apalagi hanya karena banyak bertanya.


Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #833 on: 11 May 2011, 04:59:13 PM »
Betul, ada celah. Namun jangan lupa selalu ada 2 sisi. Ada pembenaran & penyalahan. Pembenaran karena keinginan mendapatkan; penyalahan adalah karena kebencian. Yang dikembangkan adalah kebijkasanaan agar terbebas dari kedua bias tersebut.

Kalau begitu Buddha mencela perbuatan2 yang "tercela" (menurut buddhis) adalah karena kebencian ? Bukan-kah harus kembali lagi seperti yang bro Kainyn katakan, semua-nya tergantung kepada bathin masing-masing... yang menyalah-kan sesuatu belum tentu dalam koridor membenci.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #834 on: 11 May 2011, 05:11:28 PM »
Kalau begitu Buddha mencela perbuatan2 yang "tercela" (menurut buddhis) adalah karena kebencian ?
Menurut saya bukan. Ada hal-hal yang memang secara objektif adalah tercela dan mulia.

Quote
Bukan-kah harus kembali lagi seperti yang bro Kainyn katakan, semua-nya tergantung kepada bathin masing-masing... yang menyalah-kan sesuatu belum tentu dalam koridor membenci.
Betul, bagi orang yang netral dan objektif, menyalahkan bukan karena membenci, memuji bukan karena melekat. Tapi bagi orang yang tidak netral dan subjektif, adalah mungkin terjadi menyalahkan karena membenci dan memuji karena melekat.

Jadi alangkah baiknya sebelum menunjuk orang menggunakan celah sila karena kemelekatan, kita melihat diri sendiri apakah juga menggunakan celah untuk menyalurkan kebencian, dan juga sebaliknya (bagi yang menunjuk orang lain menggunakan celah untuk penyalahan).


Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #835 on: 12 May 2011, 07:41:12 AM »
-Bagaimana kita tahu untuk membunuh bro? Pisau untuk memotong, silet untuk mencukur, kampak untuk membelah kayu. Pistol dengan peluru karet tidak membunuh. Gas air mata termasuk racun atau tidak?

-Yang dijual pelacur adalah tubuhnya dan itu netral sama seperti yang lain juga.


Selama kita memilih jalur perumah tangga dan mempunyai pekerjaan, kompleks demi kompleksitas hidup akan menimpa... namun, sebisa mungkin, hindari-lah pekerjaan yg memang jelas akan merugikan makhluk lain, misalnya: menjual senjata, racun, membuka rumah potong, dll... ini idealnya.. kita memang tidak tau pasti si pembeli akan menggunakan untuk apa baang jualan kita tsb, namun yg pasti barang tsb dibuat memang untuk tujuan menghabisi nyawa makhluk lain (pistol, racun tikus, obat2 fumigasi, dll).

Seorang pelacur dalam pekerjaannya, membantu memuaskan keinginan biologis si pelanggan yg datang kepadanya. Untuk itu ia menerima imbalan materi untuk menghidupi diri dan keluarganya. Selama ia tidak menipu atau memeras pelanggannya, tentu tidak ada pelanggaran apapun yg dilakukannya.

Coba kita bandingkan dengan pekerjaan yg dianggap terhormat, seorang konsultan/akuntan, misalnya. Datang perusahaan yg ingin laporan keuangannya disetel sedemikian rupa sehingga pajak yg seharusnya dibayar milyaran menjadi puluhan juta saja. Si akuntan membantu pekerjaan kotor ini.

Jadi, saya pribadi menyimpulkan, pekerjaan seorang pelacur, akuntan, banker, foto model, kuli, tukang sampah adalah pekerjaan normal saja. Yang membikin ia menjadi hina atau tidak hina adalah bila dalam pekerjaannya ia melakukan: penipuan, kerjasama kotor, memeras, dsbnya...

*) meskipun pekerjaan pelacur bukanlah pekerjaan hina, namun saya tidak menyarankan memilih profesi pelacur krn profesi ini masih dianggap negatif dimasyarakat kita sehingga akan merugikan kehidupan sosial diri sendiri. Selain itu pemerintah kita juga masih tidak konsisten memperlakukan profesi pelacur ini, disatu sisi dibiarkan, disisi lain diuber2. Faktor2 lain juga juga harus dipertimbangkan misalnya: rentan penyebaran penyakit jika tidak hati2 dalam bekerja, dsbnya. Diperlukan pertimbangan dan kebijaksanaan dalam hal ini, selama ada kesempatan pekerjaan lain, lebih baik memilih pekerjaan lain tsb.

::
« Last Edit: 12 May 2011, 07:47:25 AM by williamhalim »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #836 on: 12 May 2011, 07:56:41 AM »
katanya psk profesional tidak memilih2, kalo ia uda mengetahui misalnya calon pelanggannya anak kecil / psgan org / yg dilarang hukum, adat gimana?

Ini kembali ke subjek masing2...

Sama halnya dengan profesi akuntan, bagaimana jika si akuntan kongkalikong dgn kliennya untuk menipu pajak?

Jadi, kembali ke pribadi masing2, bukan pekerjaannya yg hina, namun subyeknya yg memilih untuk berlaku tamak dalam pekerjaannya tsb.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline OBAMA

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 110
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Glory for Truth
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #837 on: 12 May 2011, 10:06:04 AM »
Boleh judi asal menang.
Boleh ngeseks dengan pelacur asal tidak ketahuan pasangan, adat , aparat dan tertular penyakit kelamin
Boleh mencuri asal tidak ketahuan.
Boleh membunuh asal tidak tertangkap

Semua itu tidaklah hina dan disarankan. Bahkan para Buda pun menyarankan .
« Last Edit: 12 May 2011, 10:09:17 AM by OBAMA »
My Greatest Teacher is Buddha

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #838 on: 12 May 2011, 10:13:32 AM »
Ini kembali ke subjek masing2...

Sama halnya dengan profesi akuntan, bagaimana jika si akuntan kongkalikong dgn kliennya untuk menipu pajak?

Jadi, kembali ke pribadi masing2, bukan pekerjaannya yg hina, namun subyeknya yg memilih untuk berlaku tamak dalam pekerjaannya tsb.

::

Nature pekerjaannya gimana ? Pencuri juga ada yang baik seperti "cerita" ROBIN HOOD... Lantas jika karena ROBIN HOOD itu "baik", profesi pencuri menjadi nampak baik ?

Nature pekerjaan akuntan bukan-lah "mengotak-atik" pembukuan, persekongkolan dan penipuan...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #839 on: 12 May 2011, 10:37:32 AM »
Selama kita memilih jalur perumah tangga dan mempunyai pekerjaan, kompleks demi kompleksitas hidup akan menimpa... namun, sebisa mungkin, hindari-lah pekerjaan yg memang jelas akan merugikan makhluk lain, misalnya: menjual senjata, racun, membuka rumah potong, dll... ini idealnya.. kita memang tidak tau pasti si pembeli akan menggunakan untuk apa baang jualan kita tsb, namun yg pasti barang tsb dibuat memang untuk tujuan menghabisi nyawa makhluk lain (pistol, racun tikus, obat2 fumigasi, dll).
Bolehkah saya simpulkan dari jawaban bro. Bahwa yang PASTI AKAN MERUGIKAN MAKHLUK LAIN hanya seperti yang bro sebutkan diatas. Sekalipun cuma pisau dapur, tapi pasti barang tsb dibuat memang untuk tujuan menghabisi nyawa makhluk lain.

Quote
Seorang pelacur dalam pekerjaannya, membantu memuaskan keinginan biologis si pelanggan yg datang kepadanya. Untuk itu ia menerima imbalan materi untuk menghidupi diri dan keluarganya. Selama ia tidak menipu atau memeras pelanggannya, tentu tidak ada pelanggaran apapun yg dilakukannya.
Pelanggaran berarti ada peraturan. Peraturan apa?

Quote
Coba kita bandingkan dengan pekerjaan yg dianggap terhormat, seorang konsultan/akuntan, misalnya. Datang perusahaan yg ingin laporan keuangannya disetel sedemikian rupa sehingga pajak yg seharusnya dibayar milyaran menjadi puluhan juta saja. Si akuntan membantu pekerjaan kotor ini.

Jadi, saya pribadi menyimpulkan, pekerjaan seorang pelacur, akuntan, banker, foto model, kuli, tukang sampah adalah pekerjaan normal saja. Yang membikin ia menjadi hina atau tidak hina adalah bila dalam pekerjaannya ia melakukan: penipuan, kerjasama kotor, memeras, dsbnya...

*) meskipun pekerjaan pelacur bukanlah pekerjaan hina, namun saya tidak menyarankan memilih profesi pelacur krn profesi ini masih dianggap negatif dimasyarakat kita sehingga akan merugikan kehidupan sosial diri sendiri. Selain itu pemerintah kita juga masih tidak konsisten memperlakukan profesi pelacur ini, disatu sisi dibiarkan, disisi lain diuber2. Faktor2 lain juga juga harus dipertimbangkan misalnya: rentan penyebaran penyakit jika tidak hati2 dalam bekerja, dsbnya. Diperlukan pertimbangan dan kebijaksanaan dalam hal ini, selama ada kesempatan pekerjaan lain, lebih baik memilih pekerjaan lain tsb.

::
Makhluk seperti manusia punya kemampuan untuk memilah yang mana benar dan tidak benar. Bagi saya pribadi menilai hina atau tidak-nya suatu pekerjaan tergantung orang yang mengerjakannya. Lihatlah niat kita saat mengerjakan dan pikirkan akibat yang harus diterima oleh diri kita sendiri dan akibat yang harus diterima oleh orang lain karena perbuatan kita.

Saya lebih setuju dengan cara menimbang seperti dibawah ini.
Saya bahas dari 2 sisi, yaitu pancasila & penghidupan benar, sebab bro dilbert menyinggung tentang 'racun' yang menyangkut penghidupan benar. Karena menyangkut barang & jasa, maka kalau dari pancasila saja, kurang lengkap menjelaskan. Coba saya uraikan lagi.
Jasa:
Baik penyedia & pengguna jasa bisa 'dinilai' hanya dari pancasila, bahkan objeknya pun bukan netral karena adalah perbuatan dari penyedia, dan adalah niat dari keduanya (penyedia & pengguna).
Misal: jasa pembunuh bayaran. Baik pengguna & penyedia terlibat dalam pembunuhan, maka melanggar sila 1.

Barang:
Yang didagangkan adalah objek netral. Perbuatannya hanya 'menjual' dan itu tidak diatur dalam pancasila. Namun dalam penghidupan benar, hal tersebut disinggung, yaitu yang berkaitan dengan penganiayaan makhluk. Jadi barang (netral) yang diniatkan untuk penggunaan penganiayaan makhluk tetap tidak sesuai dengan penghidupan benar. Misalnya saya buat alat yang terdiri dari air & lilin disusun sedemikian rupa untuk menjebak laron atau kunang-kunang, maka itu tetap tidak sesuai penghidupan benar. Sementara kalau ada orang memang supply arsenik untuk digunakan sebagai pengobatan, maka itu tetap sesuai penghidupan benar. Itu dari sisi penjual.

Dari sisi pembeli juga sama sekali terpisah, misalnya saya beli alat air & lilin dari si penjual perangkap laron (yang tidak sesuai dengan penghidupan benar) dan menggunakannya sebagai lampu, maka tetap saya tidak melanggar sila. Sebaliknya kalau saya beli arsenik dari supplier perlengkapan medis (yang sesuai dengan penghidupan benar) untuk meracuni orang-orang yang menghujani saya dengan banyak pertanyaan di DC, maka saya melanggar sila. :D
Ya, ini memang kembali lagi pada kesadaran masing-masing, walaupun saya rasa peternak tahu jenis ternak apa biasa digunakan untuk apa. Misalnya ayam bukan petelur yang dibuat menjadi gemuk, tentu bukan akan dibeli dan dijadikan ayam hias.
Betul. Secara teknis, memang suatu perbuatan itu tidak dapat dinilai dari yang tampak. Semua kembali ke niat, dan yang mengetahui sebenar-benarnya hanyalah diri sendiri. Jika kita memang berniat baik, maka kita bisa mengusahakan sebatas kemampuan kita saja. Misalnya mungkin mengemas dalam bentuk yang sulit dikonsumsi atau dengan mencampur bahan lain sehingga memiliki properti yang berbeda dengan penggunaannya sebagai obat bius.

Dengan bro mengatakan pelacur bukanlah pekerjaan hina. Selama dia tidak melanggar peraturan. Jika peraturan dari sila bro.Saya tidak menemukan bahwa memeras atau menjadi parasit itu melanggar sila.

Dan ada juga salah satu point dari sila itu mengatakan pria/wanita yang sudah menikah maka itu melanggar. Bagi saya pribadi tidak mutlak harus seperti itu.
Seandainya suatu hari saya terkena sakit parah dan sudah tidak bisa lagi untuk memenuhi kebutuhan biologis suami saya. Yang saya lakukan pasti mengijinkan dia untuk menyalurkan kebutuhan biologis-nya walaupun lewat pelacur. Dengan catatan, jangan sembarangan sehingga dia,anak istrinya tidak terkena penyakit. Point lain-nya, jangan sampai kebutuhan anak istrinya terlantar cuma karena memenuhi kebutuhan biologis diri-nya.

Bagi saya itu tidak melanggar, karena sama-sama saling mengetahui, sama-sama menyadari dan tidak ada unsur paksaan/terpaksa.

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)