//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS  (Read 325632 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Wirajhana

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 9
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #585 on: 16 April 2011, 06:01:37 PM »
Pelanggara sila mengakibatkan ada kerugian bagi pelakunya. Namun apakah mempertunjukan kemampuan batin adalah pelanggaran sila?

Tidak.

Saat Pindola Bharadvaja melakukan itu vinaya ttg itu belum di tetapkan dan Ia pun telah mendapatkan ijin dari maha monggala [RAPB ke-1, 1181 s/d 1206] Setelah kejadian tsb Peraturan di ada dan pelanggaran itu adalah Dukkaña âpatti, jelas itu bukan pandangan salah namun peraturan bagi mereka yg tergabung di dalam sangha. Kemudian, seseorang yg masih mempunyai pandangan salah tidak akan mencapai tingkatan arahat.

Jadi, apakah seorang sottapati akan membiarkan seseorang [apalagi ini suaminya, tugas istri sangat diketahui PASTI di jaman dulu] mendapatkan KERUGIAN akibat melanggar sila?

jawabannya adalah tidak. Jika tidak maka tindakan itu bukan pelanggaran sila [tidak juga walaupun mereka tidak bersepakat, karena besetubuh diluar konteks2 tertentu (agamaniya vathu) diperkenankan]

Ada satu yang membuat saya bingung..di dhammapada XI:2, ia tetap di katakan sebagai pelacur tanpa tertulis kata mantan, sementara di vimanavathu 1.16, tertulis spt ini: "Dan pada waktu itu, Sirima – si pelacur yang disebutkan di dalam di dalam Cerita di atas – telah meninggalkan profesinya yang tidak murni karena pencapaian buah Pemasuk – Arus."

Terus terang, saat membaca ini saya tidak bisa dengan segera memutuskan apakah ini artinya kisah di XI:2 sebenernya menyatakan saat sirima sottapati Ia meninggalkan profesinya ATAU saya malah MERAGUKAN kalimat yg di vimanavathu yg saya curigai merupakan TAMBAHAN si PENTERJEMAH, dengan memperhatikan kata "– si pelacur yang disebutkan di dalam di dalam Cerita di atas – telah meninggalkan profesinya yang tidak murni karena pencapaian buah Pemasuk – Arus"..mengapa harus menggunakan kata "dalam cerita di atas"

Lantas mana yg benar?

Konon pada bagian agamaniya vathu atau mereka yg dihindari disetubuhi, yg konon tercantum pada  VINAYA, agariya Vinaya. tidak ada kata pelacur didalamnya. Sementara Vinaya sendiri adalah aturan untuk para Bikkhu. Lantas bagaimana dengan umat awam yg tidak menjalankan ke- Bikkhuan?

Kemudian saya temukan ada yg bernama Varitta sila, sila yg WAJIB di laksanakan untuk MENGHINDARI terjatuh di alam BAWAH, yaitu 1, 2, 4 dan 5 [pancasila]. Di sana, tidak termasuk sila ke-3!

Ternyata sila ke-3, masuk pada CARITA SILA, yang merupakan aspek positif jika dilakukan [di dalam athasila, termasuk 4 lainnya: no sex, no menonton, nari, makan sebelum jam 12, tidur dengan alas yg tidak tinggi] dan jika DILANGGAR tidak menyebabkan terlahir ke alam bawah sekalipun dan pelaksanaannya berhubungan dengan tidak melakukan "wrong view" [silakan baca penjelasannya di sini: http://www.urbandharma.org/pdf/PDF_BuddhismCourse/14_%20Ten%20Bases%20of%20Meritorious%20Action%20-%20Sila.pdf]

segini dulu deh..

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #586 on: 17 April 2011, 09:10:13 AM »
:hammer: :hammer: :hammer:

lirik2 pria 'dewasa' mana yg dimaksud? Om Indra kah?  ^-^

::

maaf saya masih belum terlalu dewasa

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #587 on: 17 April 2011, 11:59:10 PM »
vesiya = pelacur
bandhakã = pelacur jalanan
ganika atau nagarasobhini = gundik, hostess, courtesan, escort girl

catatan bagi yang menyebutkan prostitusi menyebarkan penyakit: ada 1 negara bagian di us yang prostitusinya dilegalkan, dan penyebaran penyakit di pekerja seksnya hampir 0%, karena diregulasi.
setiap pekerja harus memeriksakan diri dalam periode tertentu, dan juga wajib memakai kondom dalam berhubungan. jadi hampir gak ada penyebaran penyakit.
yang menarik di industri seks lainnya yang peraturannya gak seperti pelacuran di nevada, malah cukup tinggi. di industri film porno yang gak ada kewajiban memakai kondom sering terjadi penyebaran penyakit.

saya rasa kita harus melihat dari sudut pandang yang wajar. kenyataannya prostitusi gak bisa dihilangkan, dari jaman batu sampai sekarang. bahkan di dunia hewan pun ada.
kalau gak bisa dihilangkan, maka baiknya diatur saja.
akan mengurangi resiko bagi semua pihak.


kalau saya pribadi berpendapat bahwa prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar. selain itu, bagi saya pribadi prostitusi yang baik mungkin lebih baik bagi si pekerja, daripada orang bisnis biasa yang gak punya etika dan merugikan banyak orang.
dan gak lebih baik dari yang bisnis biasa tapi pake model-model cantik sexy buat iklannya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #588 on: 18 April 2011, 09:00:57 AM »
Pelanggara sila mengakibatkan ada kerugian bagi pelakunya. Namun apakah mempertunjukan kemampuan batin adalah pelanggaran sila?

Tidak.
Memang tidak, karena seorang Arahat sudah mengikis LDM. Hanya saja yang saya maksudkan adalah dari sudut pandang duniawi, hal tersebut bisa dipersalahkan. Demikian juga Utara mungkin tidak melakukan hal yang menurutnya tidak baik, tapi mungkin di mata orang lain (subjektif) bisa melihatnya sebagai tidak baik. Saya pribadi menilainya tidak melanggar sila, terlebih lagi karena suaminya memang dikatakan bukan pengikut Buddha, maka juga punya aturan yang berbeda.



Quote
Saat Pindola Bharadvaja melakukan itu vinaya ttg itu belum di tetapkan dan Ia pun telah mendapatkan ijin dari maha monggala [RAPB ke-1, 1181 s/d 1206] Setelah kejadian tsb Peraturan di ada dan pelanggaran itu adalah Dukkaña âpatti, jelas itu bukan pandangan salah namun peraturan bagi mereka yg tergabung di dalam sangha. Kemudian, seseorang yg masih mempunyai pandangan salah tidak akan mencapai tingkatan arahat.

Jadi, apakah seorang sottapati akan membiarkan seseorang [apalagi ini suaminya, tugas istri sangat diketahui PASTI di jaman dulu] mendapatkan KERUGIAN akibat melanggar sila?

jawabannya adalah tidak. Jika tidak maka tindakan itu bukan pelanggaran sila [tidak juga walaupun mereka tidak bersepakat, karena besetubuh diluar konteks2 tertentu (agamaniya vathu) diperkenankan]
OK, thanks buat infornya.

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #589 on: 18 April 2011, 09:25:51 AM »
kalau saya pribadi berpendapat bahwa prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar.

Setuju...  :jempol: :jempol: :jempol:

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #591 on: 18 April 2011, 03:02:34 PM »
vesiya = pelacur
bandhakã = pelacur jalanan
ganika atau nagarasobhini = gundik, hostess, courtesan, escort girl

catatan bagi yang menyebutkan prostitusi menyebarkan penyakit: ada 1 negara bagian di us yang prostitusinya dilegalkan, dan penyebaran penyakit di pekerja seksnya hampir 0%, karena diregulasi.
setiap pekerja harus memeriksakan diri dalam periode tertentu, dan juga wajib memakai kondom dalam berhubungan. jadi hampir gak ada penyebaran penyakit.
yang menarik di industri seks lainnya yang peraturannya gak seperti pelacuran di nevada, malah cukup tinggi. di industri film porno yang gak ada kewajiban memakai kondom sering terjadi penyebaran penyakit.

saya rasa kita harus melihat dari sudut pandang yang wajar. kenyataannya prostitusi gak bisa dihilangkan, dari jaman batu sampai sekarang. bahkan di dunia hewan pun ada.
kalau gak bisa dihilangkan, maka baiknya diatur saja.
akan mengurangi resiko bagi semua pihak.


kalau saya pribadi berpendapat bahwa prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar. selain itu, bagi saya pribadi prostitusi yang baik mungkin lebih baik bagi si pekerja, daripada orang bisnis biasa yang gak punya etika dan merugikan banyak orang.
dan gak lebih baik dari yang bisnis biasa tapi pake model-model cantik sexy buat iklannya.

Pembunuhan, penipuan dari jaman batu sampai sekarang juga tidak dapat dihilangkan, dan ini tidak menyebabkan bahwa pembunuhan itu dapat di-perboleh-kan... ataukah boleh di-atur ?

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #592 on: 18 April 2011, 03:09:54 PM »
vesiya = pelacur
bandhakã = pelacur jalanan
ganika atau nagarasobhini = gundik, hostess, courtesan, escort girl

catatan bagi yang menyebutkan prostitusi menyebarkan penyakit: ada 1 negara bagian di us yang prostitusinya dilegalkan, dan penyebaran penyakit di pekerja seksnya hampir 0%, karena diregulasi.
setiap pekerja harus memeriksakan diri dalam periode tertentu, dan juga wajib memakai kondom dalam berhubungan. jadi hampir gak ada penyebaran penyakit.
yang menarik di industri seks lainnya yang peraturannya gak seperti pelacuran di nevada, malah cukup tinggi. di industri film porno yang gak ada kewajiban memakai kondom sering terjadi penyebaran penyakit.

saya rasa kita harus melihat dari sudut pandang yang wajar. kenyataannya prostitusi gak bisa dihilangkan, dari jaman batu sampai sekarang. bahkan di dunia hewan pun ada.
kalau gak bisa dihilangkan, maka baiknya diatur saja.
akan mengurangi resiko bagi semua pihak.


kalau saya pribadi berpendapat bahwa prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar. selain itu, bagi saya pribadi prostitusi yang baik mungkin lebih baik bagi si pekerja, daripada orang bisnis biasa yang gak punya etika dan merugikan banyak orang.
dan gak lebih baik dari yang bisnis biasa tapi pake model-model cantik sexy buat iklannya.

Pembunuhan, penipuan dari jaman batu sampai sekarang juga tidak dapat dihilangkan, dan ini tidak menyebabkan bahwa pembunuhan itu dapat di-perboleh-kan... ataukah boleh di-atur ?

 ^:)^

Note : Bagaimana kita memandang Kisah Ambhapali yang mengumpat dahak seorang Arahat Tua (walaupun tidak diketahui dan didengar oleh orang lain) tetapi akibat konsekuensi-nya, Ambhapali dikatakan terlahir dan terkondisikan 10.000 x kelahiran sebagai Pelacur. Apakah kondisi Profesi Pelacur ini adalah Kamma Vipaka (akibat yang berasosiasi dengan akusala citta), atau Kamma Phala (Hasil/Pahala yang berasosiasi dengan kusala citta) ?



VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #593 on: 18 April 2011, 03:42:23 PM »
Pembunuhan, penipuan dari jaman batu sampai sekarang juga tidak dapat dihilangkan, dan ini tidak menyebabkan bahwa pembunuhan itu dapat di-perboleh-kan... ataukah boleh di-atur ?

 ^:)^

Note : Bagaimana kita memandang Kisah Ambhapali yang mengumpat dahak seorang Arahat Tua (walaupun tidak diketahui dan didengar oleh orang lain) tetapi akibat konsekuensi-nya, Ambhapali dikatakan terlahir dan terkondisikan 10.000 x kelahiran sebagai Pelacur. Apakah kondisi Profesi Pelacur ini adalah Kamma Vipaka (akibat yang berasosiasi dengan akusala citta), atau Kamma Phala (Hasil/Pahala yang berasosiasi dengan kusala citta) ?




anehnya kalau membunuh dengan tidak sengaja tidak berakibat, kok mengumpat dengan tidak sengaja bisa berakibat. dan bisa beda levelnya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #594 on: 18 April 2011, 04:03:05 PM »
Pembunuhan, penipuan dari jaman batu sampai sekarang juga tidak dapat dihilangkan, dan ini tidak menyebabkan bahwa pembunuhan itu dapat di-perboleh-kan... ataukah boleh di-atur ?

 ^:)^

Note : Bagaimana kita memandang Kisah Ambhapali yang mengumpat dahak seorang Arahat Tua (walaupun tidak diketahui dan didengar oleh orang lain) tetapi akibat konsekuensi-nya, Ambhapali dikatakan terlahir dan terkondisikan 10.000 x kelahiran sebagai Pelacur. Apakah kondisi Profesi Pelacur ini adalah Kamma Vipaka (akibat yang berasosiasi dengan akusala citta), atau Kamma Phala (Hasil/Pahala yang berasosiasi dengan kusala citta) ?


demikian pula dengan pernikahan. ada lobha pada saat melakukan hubungan sex. apakah harus dilarang?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #595 on: 18 April 2011, 04:23:49 PM »
demikian pula dengan pernikahan. ada lobha pada saat melakukan hubungan sex. apakah harus dilarang?

Kalau bicara lobha mula citta, dosa mula citta, moha mula citta, hanya seorang ARAHAT yang sudah tidak memiliki citta itu...
Jadi semua aktivitas yang tidak mengarah pada kemajuan bathin SEBENARNYA tidak bermanfaat (kalau dilihat dari sisi menuju pembebasan).
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Wirajhana

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 9
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #596 on: 18 April 2011, 07:56:06 PM »
Pembunuhan, penipuan dari jaman batu sampai sekarang juga tidak dapat dihilangkan, dan ini tidak menyebabkan bahwa pembunuhan itu dapat di-perboleh-kan... ataukah boleh di-atur ?

 ^:)^

Note : Bagaimana kita memandang Kisah Ambhapali yang mengumpat dahak seorang Arahat Tua (walaupun tidak diketahui dan didengar oleh orang lain) tetapi akibat konsekuensi-nya, Ambhapali dikatakan terlahir dan terkondisikan 10.000 x kelahiran sebagai Pelacur. Apakah kondisi Profesi Pelacur ini adalah Kamma Vipaka (akibat yang berasosiasi dengan akusala citta), atau Kamma Phala (Hasil/Pahala yang berasosiasi dengan kusala citta) ?

anehnya kalau membunuh dengan tidak sengaja tidak berakibat, kok mengumpat dengan tidak sengaja bisa berakibat. dan bisa beda levelnya.

Ambalipala melakukan DENGAN SENGAJA, di kelahiran saat itu. Ia melekat dengan kecantikannya..saat ia saat menginjak itu, membuat kecantikannya tergagny, ia marah/jengkel dan dilanjutkan dengan menyatakan sesuatu yg tidak benar [Ia tidak mengetahui itu dahak siapa namun ia menyatakan itu sebagai pelacur. Ia telah melakukan pelanggaran sila ke-4, karena berkata tidak benar].


Mereka yg melakukan pelanggaran varitta sila [sila ke-1, 2, 4, dan 5] berpotensi terlahir di alam apaya.  Kebencian menyebabkan seseorang terlahir di alam manusia, keserakahan menyebabkan manusia terlahir di alam peta, kebodohan menyebabkan manusia terlahir di alam binatang. [statement ini saya ambil dari ceramah bhante di bali, jika ada yg tau suttanya, saya mohon di bantu. tks]

Tuduhan yg tidak benar ini di tujukan bukan hanya kepada ia yg telah melakukan 227 sila lebih, bahkan yg telah mencabut 3 akar kejahatan. Kebenciannya tersebut mengakibatkan seseorang terlahir di alam neraka. Saya belum temukan kisah lanjutan setelah di neraka ia berada di alam mana lagi.

Pemaksaan seksual juga terjadi di alam binatang. Namun, menukarkan sesuatu dengan seks saya yg saya pernah tonton di tv juga terjadi dilingkungan monyet [ketika itu seorang raja monyet tengah menyantap otak monyet dari kelompok lain yg telah di kalahkannya. Seekor betina mengiming2i dengan seksual agar dapat mencicipi otak monyet tsb] namun itu bukanlah pelacuran karena ada yg membayar untuk memuaskan hasrat seksual. sehingga saya berpendapat di alam binatang pelacuran tidak dapat terjadi dan hanya terjadi di alam manusia.

Di alam manusia pelacuran harus juga memenuhi syarat ia seorang yg cantik dan menarik minat secara seksual ditambah di jaman dulu pelacur juga memiliki kemampuan tarian, musik dan banyak hal. sehingga mereka yg terlahir cantik, pandai dan menarik ia mempunyai tabungan karma baik yg cukup agar dapat terlahir dialam manusia. Syarat itu pas ketika waktunya ambapali terlahir di alam manusia ia membayar menjadi pelacur sebanyak sekian kehidupan.

Sementara kejadian yg melanda pada angulimala, pembunuhan yg 999 jumlah itu dilakukannya BUKAN dengan ITIKAD melakukan pembunuhan. Ia tidak melanggar varitta sila ke-1.

Jika anda membaca kisah bambang ekalaya, anda akan temukan druna meminta jasanya sebagai guru dibayar dengan memotes ibu jarinya bambang ekalaya. Dijaman itu di India, semua murid yg tinggal di padepokan Gurunya memberikan "bayaran" untuk menimba ilmu dan wajar jika gurunya meminta syarat...saat itu kebiasan tersebut merupakan keharusan dan perintah guru merupakan perintah yg luar biasa beratnya utk dilanggar. Angulimala memenuhi tuntutan gurunya. Ia membunuh dalam rangka membayar jasa yg diminta gurunya dan bukan karena kebencian atau lobha.

Berikut ini saya lampirkan uraian yg di Dhammapada bab-9.8 KISAH KUKIMITA, dimana istrinya adalah seorang SOTAPATTI, yg biasa diminta suaminya untuk menyiapkan peralatan untuk BERBURU [baca: MEMBUNUH BINANTANG]:

Spoiler: ShowHide
Di Rajagaha terdapat seorang putri orang kaya yang telah mencapai tingkat kesucian sotapatti pada usia yang masih muda. Suatu hari, Kukkutamitta, seorang pemburu datang ke kota dengan kereta untuk menjual daging rusa. Melihat Kukkutamitta, si pemburu itu, wanita kaya yang masih muda ini jatuh hati seketika.

Dia mengikuti Kukkutamitta, menikah dengannya dan berumah tangga di sebuah desa kecil. Dari hasil perkawinannya, lahirlah tujuh orang anak laki-laki, dan setelah tiba waktunya semua anak mereka menikah.

Suatu hari, Sang Buddha meninjau sekeliling alam kehidupan pada dini hari dengan kemampuan batin luar biasa-Nya. Beliau menemukan bahwa si pemburu, ketujuh putranya dan istri-istri mereka sudah memiliki kesiapan batin untuk mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Paginya, Sang Buddha pergi ke tempat di mana pemburu telah menyusun perangkap buruannya di dalam hutan. Sang Buddha meletakkan jejak kaki Beliau di dekat perangkap, lalu duduk di bawah semak-semak yang rindang, tidak jauh dari perangkap tersebut.

Ketika pemburu datang, dia melihat tidak ada binatang di dalam perangkap. Sebaliknya, dia melihat jejak kaki dan menduga bahwa seseorang telah datang sebelumnya dan melepaskan binatang tersebut.

Ketika dia melihat Sang Buddha duduk di bawah semak-semak yang rindang, dia mengira Beliaulah orang yang telah melepaskan binatang dari dalam perangkap. Dengan marah pemburu itu mengeluarkan busur dan anak panahnya untuk memanah Sang Buddha.

Tetapi sewaktu dia menrik anak panahnya, dia menjadi tidak bisa bergerak dan tetap berdiam pada posisi seperti patung.

Anak-anak pemburu itu menyusul dan menemukan ayah mereka Mereka juga melihat Sang Buddha pada jarak tertentu dan mengira Beliau pastilah musuh ayah mereka. Mereka semua mengambil busur-busur dan anak-anak panah, dan mereka membidik Sang Buddha. Tetapi mereka juga tidak bisa bergerak dan menjadi seperti patung.

Ketika pemburu dan putra-putranya tidak kembali, istri pemburu menyusul mereka ke dalam hutan bersama dengan ketujuh menantunya. Melihat suami dan semua anaknya dengan panah mereka membidik pada Sang Buddha, dia mengangkat kedua tangannya dan berteriak,

"Jangan membunuh ayahku."

Ketika sang suami mendengar kata-kata istrinya, dia berpikir,

"Ini pastilah ayah mertua saya,"

dan anak-anaknya berpikir,

"Ini pastilah kakek kami,"

dan kemudian cinta kasih timbul pada mereka.

Kemudian wanita itu berkata kepada mereka,

"Singkirkan busur dan anak-anak panah kalian, dan beri penghormatan kepada ayah saya."

Sang Buddha menyadari bahwa pada waktu itu, pikiran pemburu dan ketujuh anaknya telah melembut dan mereka tergerak menyingkirkan busur-busur dan anak-anak panah mereka. Setelah menyingkirkan busur-busur dan anak-anak panah mereka, mereka memberi penghormatan kepada Sang Buddha dan Sang Buddha menjelaskan ajaran Dhamma kepada mereka.

Akhirnya pemburu, ketujuh putranya, dan ketujuh menantunya, semua berjumlah lima belas, mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Kemudian Sang Buddha pulang kembali ke vihara, dan memberi tahu kepada Ananda Thera dan bhikkhu-bhikkhu lain perihal Kukkutamitta dan keluarganya yang telah mencapai tingkat sotapatti pada dini hari.

Para bhikkhu kemudian bertanya kepada Sang Buddha,

"Bhante, apakah istri pemburu yang telah mencapai sotapanna, tidak bersalah melakukan pembunuhan; jika dia mengambilkan barang-barang seperti jaring, busur-busur, dan anak-anak panah untuk keperluan suaminya pada saat hendak berburu ?"

Terhadap pertanyaan itu Sang Buddha menjawab,

" Para bhikkhu, para sotapanna tidak membunuh, mereka tidak mengharapkan yang lain terbunuh. Istri pemburu itu hanya menuruti kemauan suaminya mengambil barang-barang untuknya. Seperti halnya tangan yang tidak luka, tangan itu tidak dapat dimasuki racun. Juga karena dia tidak mempunyai niat melakukan kejahatan, maka dia tidak melakukan kejahatan."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 124 berikut :

Apabila seseorang tidak mempunyai luka di tangan, maka ia dapat menggenggam racun. Racun tidak akan mencelakakan orang yang tidak luka. Tiada penderitaan bagi orang yang tidak berbuat jahat.

Saya rasa itu sih perbedaannya, mungkin yg lain mo melanjutkan ato mo dipisahkan saja treadnya...salam

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #597 on: 19 April 2011, 10:00:27 AM »
Ambalipala melakukan DENGAN SENGAJA, di kelahiran saat itu. Ia melekat dengan kecantikannya..saat ia saat menginjak itu, membuat kecantikannya tergagny, ia marah/jengkel dan dilanjutkan dengan menyatakan sesuatu yg tidak benar [Ia tidak mengetahui itu dahak siapa namun ia menyatakan itu sebagai pelacur. Ia telah melakukan pelanggaran sila ke-4, karena berkata tidak benar].


Mereka yg melakukan pelanggaran varitta sila [sila ke-1, 2, 4, dan 5] berpotensi terlahir di alam apaya.  Kebencian menyebabkan seseorang terlahir di alam manusia, keserakahan menyebabkan manusia terlahir di alam peta, kebodohan menyebabkan manusia terlahir di alam binatang. [statement ini saya ambil dari ceramah bhante di bali, jika ada yg tau suttanya, saya mohon di bantu. tks]

Tuduhan yg tidak benar ini di tujukan bukan hanya kepada ia yg telah melakukan 227 sila lebih, bahkan yg telah mencabut 3 akar kejahatan. Kebenciannya tersebut mengakibatkan seseorang terlahir di alam neraka. Saya belum temukan kisah lanjutan setelah di neraka ia berada di alam mana lagi.

Pemaksaan seksual juga terjadi di alam binatang. Namun, menukarkan sesuatu dengan seks saya yg saya pernah tonton di tv juga terjadi dilingkungan monyet [ketika itu seorang raja monyet tengah menyantap otak monyet dari kelompok lain yg telah di kalahkannya. Seekor betina mengiming2i dengan seksual agar dapat mencicipi otak monyet tsb] namun itu bukanlah pelacuran karena ada yg membayar untuk memuaskan hasrat seksual. sehingga saya berpendapat di alam binatang pelacuran tidak dapat terjadi dan hanya terjadi di alam manusia.

Di alam manusia pelacuran harus juga memenuhi syarat ia seorang yg cantik dan menarik minat secara seksual ditambah di jaman dulu pelacur juga memiliki kemampuan tarian, musik dan banyak hal. sehingga mereka yg terlahir cantik, pandai dan menarik ia mempunyai tabungan karma baik yg cukup agar dapat terlahir dialam manusia. Syarat itu pas ketika waktunya ambapali terlahir di alam manusia ia membayar menjadi pelacur sebanyak sekian kehidupan.

Sementara kejadian yg melanda pada angulimala, pembunuhan yg 999 jumlah itu dilakukannya BUKAN dengan ITIKAD melakukan pembunuhan. Ia tidak melanggar varitta sila ke-1.

Jika anda membaca kisah bambang ekalaya, anda akan temukan druna meminta jasanya sebagai guru dibayar dengan memotes ibu jarinya bambang ekalaya. Dijaman itu di India, semua murid yg tinggal di padepokan Gurunya memberikan "bayaran" untuk menimba ilmu dan wajar jika gurunya meminta syarat...saat itu kebiasan tersebut merupakan keharusan dan perintah guru merupakan perintah yg luar biasa beratnya utk dilanggar. Angulimala memenuhi tuntutan gurunya. Ia membunuh dalam rangka membayar jasa yg diminta gurunya dan bukan karena kebencian atau lobha.

Berikut ini saya lampirkan uraian yg di Dhammapada bab-9.8 KISAH KUKIMITA, dimana istrinya adalah seorang SOTAPATTI, yg biasa diminta suaminya untuk menyiapkan peralatan untuk BERBURU [baca: MEMBUNUH BINANTANG]:

Spoiler: ShowHide
Di Rajagaha terdapat seorang putri orang kaya yang telah mencapai tingkat kesucian sotapatti pada usia yang masih muda. Suatu hari, Kukkutamitta, seorang pemburu datang ke kota dengan kereta untuk menjual daging rusa. Melihat Kukkutamitta, si pemburu itu, wanita kaya yang masih muda ini jatuh hati seketika.

Dia mengikuti Kukkutamitta, menikah dengannya dan berumah tangga di sebuah desa kecil. Dari hasil perkawinannya, lahirlah tujuh orang anak laki-laki, dan setelah tiba waktunya semua anak mereka menikah.

Suatu hari, Sang Buddha meninjau sekeliling alam kehidupan pada dini hari dengan kemampuan batin luar biasa-Nya. Beliau menemukan bahwa si pemburu, ketujuh putranya dan istri-istri mereka sudah memiliki kesiapan batin untuk mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Paginya, Sang Buddha pergi ke tempat di mana pemburu telah menyusun perangkap buruannya di dalam hutan. Sang Buddha meletakkan jejak kaki Beliau di dekat perangkap, lalu duduk di bawah semak-semak yang rindang, tidak jauh dari perangkap tersebut.

Ketika pemburu datang, dia melihat tidak ada binatang di dalam perangkap. Sebaliknya, dia melihat jejak kaki dan menduga bahwa seseorang telah datang sebelumnya dan melepaskan binatang tersebut.

Ketika dia melihat Sang Buddha duduk di bawah semak-semak yang rindang, dia mengira Beliaulah orang yang telah melepaskan binatang dari dalam perangkap. Dengan marah pemburu itu mengeluarkan busur dan anak panahnya untuk memanah Sang Buddha.

Tetapi sewaktu dia menrik anak panahnya, dia menjadi tidak bisa bergerak dan tetap berdiam pada posisi seperti patung.

Anak-anak pemburu itu menyusul dan menemukan ayah mereka Mereka juga melihat Sang Buddha pada jarak tertentu dan mengira Beliau pastilah musuh ayah mereka. Mereka semua mengambil busur-busur dan anak-anak panah, dan mereka membidik Sang Buddha. Tetapi mereka juga tidak bisa bergerak dan menjadi seperti patung.

Ketika pemburu dan putra-putranya tidak kembali, istri pemburu menyusul mereka ke dalam hutan bersama dengan ketujuh menantunya. Melihat suami dan semua anaknya dengan panah mereka membidik pada Sang Buddha, dia mengangkat kedua tangannya dan berteriak,

"Jangan membunuh ayahku."

Ketika sang suami mendengar kata-kata istrinya, dia berpikir,

"Ini pastilah ayah mertua saya,"

dan anak-anaknya berpikir,

"Ini pastilah kakek kami,"

dan kemudian cinta kasih timbul pada mereka.

Kemudian wanita itu berkata kepada mereka,

"Singkirkan busur dan anak-anak panah kalian, dan beri penghormatan kepada ayah saya."

Sang Buddha menyadari bahwa pada waktu itu, pikiran pemburu dan ketujuh anaknya telah melembut dan mereka tergerak menyingkirkan busur-busur dan anak-anak panah mereka. Setelah menyingkirkan busur-busur dan anak-anak panah mereka, mereka memberi penghormatan kepada Sang Buddha dan Sang Buddha menjelaskan ajaran Dhamma kepada mereka.

Akhirnya pemburu, ketujuh putranya, dan ketujuh menantunya, semua berjumlah lima belas, mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Kemudian Sang Buddha pulang kembali ke vihara, dan memberi tahu kepada Ananda Thera dan bhikkhu-bhikkhu lain perihal Kukkutamitta dan keluarganya yang telah mencapai tingkat sotapatti pada dini hari.

Para bhikkhu kemudian bertanya kepada Sang Buddha,

"Bhante, apakah istri pemburu yang telah mencapai sotapanna, tidak bersalah melakukan pembunuhan; jika dia mengambilkan barang-barang seperti jaring, busur-busur, dan anak-anak panah untuk keperluan suaminya pada saat hendak berburu ?"

Terhadap pertanyaan itu Sang Buddha menjawab,

" Para bhikkhu, para sotapanna tidak membunuh, mereka tidak mengharapkan yang lain terbunuh. Istri pemburu itu hanya menuruti kemauan suaminya mengambil barang-barang untuknya. Seperti halnya tangan yang tidak luka, tangan itu tidak dapat dimasuki racun. Juga karena dia tidak mempunyai niat melakukan kejahatan, maka dia tidak melakukan kejahatan."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 124 berikut :

Apabila seseorang tidak mempunyai luka di tangan, maka ia dapat menggenggam racun. Racun tidak akan mencelakakan orang yang tidak luka. Tiada penderitaan bagi orang yang tidak berbuat jahat.

Saya rasa itu sih perbedaannya, mungkin yg lain mo melanjutkan ato mo dipisahkan saja treadnya...salam

Memang benar lah kalau semua tindakan itu dinilai dari kondisi bathin. Tapi siapa yang tahu kondisi bathin setiap orang. Nature dari seorang pelacur apakah lebih baik dari nature seorang dokter ? Statistik saja, jika suatu tempat lebih banyak pekerjaan yang tidak bermanfaat daripada pekerjaan yang bermanfaat, manakah yang akan menunjukkan kemajuan ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #598 on: 19 April 2011, 10:03:51 AM »
Memang benar lah kalau semua tindakan itu dinilai dari kondisi bathin. Tapi siapa yang tahu kondisi bathin setiap orang. Nature dari seorang pelacur apakah lebih baik dari nature seorang dokter ? Statistik saja, jika suatu tempat lebih banyak pekerjaan yang tidak bermanfaat daripada pekerjaan yang bermanfaat, manakah yang akan menunjukkan kemajuan ?
kemajuan dari bidang apa nih?

dokter juga ada yang ga bener, suka mal praktek, kasih obat sembarangan, aborsi dll
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #599 on: 19 April 2011, 10:10:11 AM »
kemajuan dari bidang apa nih?

dokter juga ada yang ga bener, suka mal praktek, kasih obat sembarangan, aborsi dll

Kesejahteraan suatu daerah / negara.

Kalau nature-nya PELACUR / PSK itu memang baik, mulia, terhormat, tidak melanggar sila, tidak merugikan orang lain, pekerjaan yang FAIR (dibayar untuk service)... Maka Galakkan-lah profesi PELACUR...

 ^:)^

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan