Kalau PSK yang tidak bisa memilih pelanggan itu lebih dekat kepada korban traficking ataupun memang ada manajemen-nya sehingga secara tersirat harus mengikuti aturan-aturan manajemen-nya untuk tidak bisa memilih tamu..
Tetapi jaman sekarang banyak PSK yang memasarkan diri sendiri melalui facebook ataupun media lainnya. Mengapa tidak bisa memilih pelanggan ? Coba saja ada yang coba menyewa jasa seorang PSK freelancer (tidak terikat manajemen), anda hina PSK itu ? kira kira PSK itu mau melayani anda tidak ?
Kalau cuma freelancer atau orang yang tidak menggantungkan hidup dari pekerjaan itu, saya tidak masukkan perhitungan.
Contoh: kisah tukang 'babi panggang' freelancer, banyak duit, sahamnya dari Lapindo sampai Microsoft ada.
Pelanggan: sekilo berapa?
Tukang: ga jual
Pelanggan: kenapa?
Tukang: lu kurang ganteng sih...
^ Ini bukan tukang jualan, tapi orang iseng kebetulan jual. Sama juga kalau "PSK" yang freelancer itu adalah orang yang mau hura-hura dengan gaya hidup sex-bebas, sambil untung2 dapat uang.
Yang menghina LSY (sammasambuddha) ZFZ gimana ya ?
Itu bukan "Samma Sambuddha" tapi "sama sama badut". Menghinanya tetap kamma buruk, tapi tidak separah menghina orang mulia.