//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS  (Read 325677 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #345 on: 15 April 2011, 12:35:17 PM »
Di Tipitaka diceritakan tentang seorang pelacur cantik yg bernama Ambapali. Ketika bertemu Buddha dan dinasehati soal sifatnya yg suka iri hati, Ambapali sadar dan saat itu menjadi seorang sotapanna.

Setelah Ambapali menjadi sotapanna, ia masih berprofesi sebagai seorang pelacur sampai akhir hayatnya...

Sang Buddha sendiri tidak memandang rendah / tinggi pekerjaan seorang pelacur. Ini terlihat dari undangan seorang ratu yg ditolak Buddha karena sudah terlebih dahulu diundang oleh seorang pelacur.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #346 on: 15 April 2011, 12:54:09 PM »
Di Tipitaka diceritakan tentang seorang pelacur cantik yg bernama Ambapali. Ketika bertemu Buddha dan dinasehati soal sifatnya yg suka iri hati, Ambapali sadar dan saat itu menjadi seorang sotapanna.

Setelah Ambapali menjadi sotapanna, ia masih berprofesi sebagai seorang pelacur sampai akhir hayatnya...

Sang Buddha sendiri tidak memandang rendah / tinggi pekerjaan seorang pelacur. Ini terlihat dari undangan seorang ratu yg ditolak Buddha karena sudah terlebih dahulu diundang oleh seorang pelacur.

::


menarik sekali.
tadinya saya pikir sotapanna tidak lagi melakukan pelanggaran pancasila.. :-?
atau mungkinkah profesi itu tidak termasuk melanggar pancasila? ???
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #347 on: 15 April 2011, 12:54:26 PM »
Jika PSK itu egois krn tidak mau tau soal pelanggannya, maka tukang jual babi panggang juga egois krn tidak mau tau kolesterol pelanggannya.

::
Egois kalo uda tau tapi pura2 tidak tahu....


Pelacur, konotasinya sudah jelek dimata masyarakat, bahkan umat Buddha sendiri sulit untuk melihat pekerjaan mereka ini sebagaimana adanya. Namun begitu bukan berarti umat Buddha menganjurkan pekerjaan menjadi pelacur. Karena umat buddha harusnya juga tau bahwa pekerjaan ini mempunyai akibat/resiko yg tinggi dari segi kesehatan dan resiko dikucilkan masyarakat.

::
Trus jadi plin plan dong, di satu sisi ingin pelacur tidak terlihat jelek disatu sisi mengatakan pekerjaan ini resiko tinggi... Yang jelas tidak semua pelacur tidak punya pilihan... banyak yg cuma ingin cepat dapat duit.... apakah ini jg tidak salah?

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #348 on: 15 April 2011, 12:56:40 PM »
menarik sekali.
tadinya saya pikir sotapanna tidak lagi melakukan pelanggaran pancasila.. :-?
atau mungkinkah profesi itu tidak termasuk melanggar pancasila? ???

Kk baca halaman sebelumnya deh, ada yang mengatakan tidak melanggar, ada yg bilang tidak melanggar dengan syarat blm menikah, ada yang bilang melanggar, jadi masih simpang siur...

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #349 on: 15 April 2011, 12:57:57 PM »
menarik sekali.
tadinya saya pikir sotapanna tidak lagi melakukan pelanggaran pancasila.. :-?
atau mungkinkah profesi itu tidak termasuk melanggar pancasila? ???

Ternyata profesi pelacur memang tidak melanggar sila, Bro... banyak hasil diskusi soal ini yg bisa di-googling.

Soal Ambapali, ada 2 sutta. Sutta pertama soal Ambapali bertemu Buddha. Sutta kedua Ambapali meninggal.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #350 on: 15 April 2011, 01:02:44 PM »
jadi inget waktu chit chat di DC dulu ... saya pernah bilang " mgkn suatu hari gw akan jadi pelacur , siapa yang tahu ?"

 :)) :)) :)) :)) :))



 :)) :)) :)) :)) :))

iya nih SB gw belum bener
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #351 on: 15 April 2011, 01:06:54 PM »
Trus jadi plin plan dong, di satu sisi ingin pelacur tidak terlihat jelek

kita perlu bertanya:
1. kenapa pelacur terlihat jelek? Karena konotasi masyarakat.
2. Kenapa masyarakat berpandangan pelacur jelek? Nah ada yg bisa menjawabnya?

Quote
Yang jelas tidak semua pelacur tidak punya pilihan... banyak yg cuma ingin cepat dapat duit.... apakah ini jg tidak salah?

Motivasi menjadi pelacur bermacam-macam, sama halnya dengan beragamnya motivasi orang menjadi pegawai kantor, petani, perampok, dll. Tapi secara mayoritas yah semua yg bekerja ingin mendapatkan uang.

::


Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #352 on: 15 April 2011, 01:11:42 PM »
kita perlu bertanya:
1. kenapa pelacur terlihat jelek? Karena konotasi masyarakat.
2. Kenapa masyarakat berpandangan pelacur jelek? Nah ada yg bisa menjawabnya?

Motivasi menjadi pelacur bermacam-macam, sama halnya dengan beragamnya motivasi orang menjadi pegawai kantor, petani, perampok, dll. Tapi secara mayoritas yah semua yg bekerja ingin mendapatkan uang.

::
2. Karena pekerjaan ini lebih banyak negatifnya

Coba kalo orang tersayang anda adalah pelacur, apakah anda tidak sedih? Ato biasa2 aja karena menganggap itu wajar, tidak melanggar sila kok.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #353 on: 15 April 2011, 01:27:30 PM »
Setelah Ambapali menjadi sotapanna, ia masih berprofesi sebagai seorang pelacur sampai akhir hayatnya...
om bill, tolong minta sumbernya. kalo bisa tipitaka...
thanks in advance.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #354 on: 15 April 2011, 01:28:41 PM »
ada baiknya kita undang pelacur nya untuk turus serta
=))
Samma Vayama

Offline kuswanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 399
  • Reputasi: 16
  • kematian bisa saja menghampiriku hari ini..
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #355 on: 15 April 2011, 01:33:44 PM »
ada baiknya kita undang pelacur nya untuk turus serta
=))

yg buddhist juga kalau bisa huehue6 ;D ;D

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #356 on: 15 April 2011, 01:43:42 PM »
2. Karena pekerjaan ini lebih banyak negatifnya

Coba kalo orang tersayang anda adalah pelacur

'Negatif' yg nyata saya pikir hanya satu koq, Sis: "resiko ketularan penyakit"

Kalo dilihat, pekerjaan2 lain juga banyak yg beresiko dari sisi kesehatan, tapi tidak dianggap negatif oleh masyarakat, misalnya: kerja sebagai relawan AIDS, kerja dilabor penelitian kuman/virus, kerja di pembangkit nuklir, bahkan kerja sebagai pendulang emas juga resiko tinggi terkena mercury.

Jadi, kenapa masyarakat menganggap pekerjaan ini negatif? Karena masyarakat menganggap seks adalah sesuatu yg tabu, private, ditambah pula dalil2 agama dan budaya (ini berkaitan terus ke perkawinan, istri kedua, selir, gundik, istri simpanan, istri dibawah tangan, seks masa pacaran, dstnya....).

Jadi kenapa pekerjaan pelacur menjadi 'sangat rendah' dimata masyarakat menurut saya dominan dikondisikan oleh pengaruh agama dan sosial, bukan oleh pengaruh praktis.


::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #357 on: 15 April 2011, 01:51:45 PM »
om bill, tolong minta sumbernya. kalo bisa tipitaka...
thanks in advance.


Siap Bang!


Syair 223 (XVII:3. Kisah Uttara Seorang Umat Awam)

Uttara adalah putri dari Punna, seorang buruh tani yang bekerja pada pria kaya
bernama Sumana di Rajagaha. Suatu hari, Punna dan istrinya berdana makanan
kepada Sariputta Thera di saat beliau baru saja mencapai keadaan pencerapan
mental yang dalam (nirodha samapatti). Sebagai akibat dari perbuatan baik itu
mereka mendadak menjadi kaya. Punna menemukan emas di tanah yang ia bajak, dan
secara resmi raja menyatakan Punna sebagai seorang bankir yang besar.

Pada suatu kesempatan, Punna sekeluarga berdana makanan kepada Sang Buddha dan
para bhikkhu selama tujuh hari, dan pada hari ke tujuh, setelah mendengarkan
khotbah Sang Buddha, mereka sekeluarga mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Kemudian Uttara, putri Punna, menikah dengan anak dari Sumana. Keluarga Sumana
bukan keluarga Buddhis, sehingga Uttara tidak merasa bahagia di rumah suaminya.
Ia pun bercerita kepada ayahnya, Punna, "Ayah, mengapa ayah mengurung saya di
kandang ini ? Di sini saya tidak melihat para bhikkhu dan saya tidak memiliki
kesempatan berdana kepada para bhikkhu."

Punna menjadi menyesal dan ia segera memberi uang sebesar 15.000 kepada Uttara.
Setelah mendapat izin dari suaminya, Uttara menggunakan uangnya untuk menyewa
seorang wanita untuk menggantikan dirinya memenuhi kebutuhan suaminya. Akhirnya
ditetapkan bahwa Sirima, seorang pelacur yang sangat cantik dan terkenal,
menggantikannya sebagai seorang istri selama 15 hari.

Selama waktu itu, Uttara memberikan dana makanan kepada Sang Buddha dan para
bhikkhu. Pada hari kelima belas saat ia sibuk menyiapkan makanan di dapur,
suaminya melihat dari balik jendela kamar dan tersenyum seraya bergumam pada
dirinya sendiri, "Betapa bodohnya ia. Dia tak tahu cara bersenang-senang. Dia
selalu menyibukkan diri dengan upacara pemberian dana."

Sirima melihat suami Uttara tersenyum pada Uttara, ia menjadi sangat cemburu
pada Uttara, ia lupa bahwa dirinya hanya sebagai istri pengganti yang dibayar.
Menjadi tak terkendali, segera Sirima pegi ke dapur dan mengambil sesendok besar
mentega panas dengan maksud mengguyurkannya di kepala Uttara. Uttara melihatnya
datang, namun ia tidak memiliki maksud buruk pada Sirima. Ia menyadari, berkat
Sirima lah ia dapat mendengarkan Dhamma, berdana makanan, dan berbuat kebaikan
lainnya, sehingga ia merasa berterima kasih pada Sirima.

Tiba-tiba ia menyadari bahwa Sirima datang mendekat dan hendak menuangkan
mentega panas ke arahnya, ia pun berseru, "Bila aku memiliki maksud buruk
terhadap Sirima, biarlah mentega panas ini melukaiku, tapi bila aku tidak
memiliki maksud buruk padanya, mentega panas ini tak akan melukaiku."

Karena Uttara tidak memiliki maksud buruk terhadap Sirima, mentega panas yang
dituang di kepalanya hanya terasa bagai air dingin. Sirima berpikir pasti
mentega itu telah menjadi dingin saat dituangkan, maka ia bermaksud mengambil
mentega panas yang lain. Saat hendak menuangkan mentega panas tersebut,
pelayan-pelayan Uttara menyerang dan memukulnya keras-keras. Uttara menghentikan
para pelayannya dan menyuruh mereka mengobati luka Sirima dengan balsam.

Akhirnya Sirima teringat akan kedudukannya yang sebenarnya, dan ia menyesal
bahwa ia telah melakukan kesalahan terhadap Uttara, dan meminta Uttara
mengampuninya. Uttara pun menjawab, "Aku memiliki seorang ayah. Aku harus
bertanya kepadanya apakah aku harus menerima permintaan maafmu." Sirima berkata
bahwa ia siap pergi memohon pengampunan pada Punna, ayah Uttara.

Uttara menjelaskan padanya, "Sirima, saat aku mengatakan ‘ayahku? maksud saya
bukan ayahku yang sebenarnya, yang membawaku pada rantai kelahiran kembali ini.
Yang kumaksud ‘ayahku? adalah Sang Buddha, yang telah menolongku memotong rantai
kelahiran kembali, yang telah mengajariku Dhamma, Kebenaran Sejati."

Sirima pun memohon untuk bertemu dengan Sang Buddha. Sehingga pada hari
berikutnya direncanakan Sirima akan menyerahkan dana makanan kepada Sang Buddha
dan para bhikkhu.


Setelah bersantap, Sang Buddha diberitahu perihal Sirima dan Uttara. Kemudian
Sirima mengakui bahwa ia telah berbuat kesalahan terhadap Uttara dan memohon
Sang Buddha apakah ia dapat dimaafkan, karena jika tidak, Uttara tidak akan
memaafkannya. Kemudian Sang Buddha bertanya kepada Uttara bagaimana perasaannya
saat Sirima menyiramkan mentega panas ke arahnya.

Uttara pun menjawab, "Bhante, karena saya telah berhutang budi pada Sirima, saya
tetap tidak naik darah, tidak memiliki maksud buruk padanya. Saya selalu
memancarkan cinta saya kepadanya."

Lalu Sang Buddha berkata, "Bagus, bagus, Uttara ! Dengan tidak memiliki maksud
jahat, kau telah mengatasi mereka yang berbuat kesalahan padamu. Dengan tidak
melukai, kau dapat mengatasi mereka yang melukaimu. Dengan bermurah hati kau
dapat mengatasi orang kikir, dengan berbicara benar kau dapat mengatasi mereka
yang berbohong."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 223 berikut :

Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan.
Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati, dan kalahkan kebohongan dengan
kejujuran.

Sirima dan lima ratus wanita mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah
Dhamma itu berakhir.


selanjutnya.....

::
« Last Edit: 15 April 2011, 01:54:39 PM by williamhalim »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #358 on: 15 April 2011, 01:52:29 PM »
...lanjutan dari ^^

Kisah 147

Syair 147 (XI:2. Kisah Sirima )

Saat itu di Rajagaha tinggal seorang pelacur yang sangat cantik bernama Sirima.
Setiap hari Sirima berdana makanan kepada delapan bhikkhu.
Suatu ketika, salah
seorang dari bhikkhu-bhikkhu itu mengatakan kepada bhikkhu-bhikkhu lain betapa
cantiknya Sirima dan setiap hari ia mempersembahkan dana makanan kepada para
bhikkhu.

Mendengar hal ini, seorang bhikkhu muda langsung jatuh cinta pada Sirima
meskipun belum pernah melihat Sirima. Hari berikutnya bhikkhu muda itu bersama
dengan para bhikkhu yang lain pergi ke rumah Sirima untuk menerima dana makanan,
pada hari itu Sirima sedang sakit. Tetapi karena Sirima ingin berdana makanan
maka ia menerima kehadiran para bhikkhu.

Begitu bhikkhu muda tersebut melihat Sirima lalu bhikkhu muda berpikir,
"Meskipun ia sedang sakit, ia sangat cantik!" Bhikkhu muda tersebut memiliki
hawa nafsu yang kuat terhadapnya.

Larut malam itu, Sirima meninggal dunia. Raja Bimbisara pergi menghadap Sang
Buddha dan memberitahukan bahwa Sirima, saudara perempuan Jivaka, telah
meninggal dunia. Sang Buddha menyuruh Raja Bimbisara membawa jenazah Sirima ke
kuburan dan menyimpannya di sana selama 3 hari tanpa dikubur, tetapi hendaknya
dilindungi dari burung gagak dan burung hering.

Raja melakukan perintah Sang Buddha. Pada hari ke empat jenazah Sirima yang
cantik sudah tidak lagi cantik dan menarik. Jenazah itu mulai membengkak dan
mengeluarkan cairan dari enam lubang.

Hari itu Sang Buddha bersama para bhikkhu pergi ke kuburan untuk melihat jenazah
Sirima. Raja Bimbisara dan pengawal kerajaan juga pergi ke kuburan untuk melihat
jenazah Sirima.

Bhikkhu muda yang telah tergila-gila kepada Sirima tidak mengetahui bahwa Sirima
telah meninggal dunia. Ketika ia mengetahui perihal itu dari Sang Buddha dan
para bhikkhu yang pergi melihat jenazah Sirima, maka iapun turut serta bersama
mereka. Setelah mereka tiba di makam, Sang Buddha, para bhikkhu, raja, dan
pengawalnya mengelilingi jenazah Sirima.

Kemudian Sang Buddha meminta kepada Raja Bimbisara untuk mengumumkan kepada
penduduk yang hadir, siapa yang menginginkan tubuh Sirima satu malam boleh
membayar 1.000 tail, akan tetapi tak seorang pun yang bersedia mengambilnya
dengan membayar seharga 1.000 tail, atau 500, atau 250, ataupun cuma-cuma.

Kemudian Sang Buddha berkata, "Para bhikkhu, lihat Sirima! Ketika ia masih
hidup, banyak sekali orang yang ingin membayar seribu tail untuk menghabiskan
satu malam bersamanya, tetapi sekarang tak seorangpun yang ingin mengambil
tubuhnya walaupun dengan cuma-cuma. Tubuh manusia sesungguhnya subyek dari
kelapukan dan kehancuran."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 147 berikut :

Pandanglah tubuh yang indah ini, penuh luka, terdiri dari rangkaian tulang,
berpenyakit serta memerlukan banyak perawatan. Ia tidak kekal serta tidak tetap
keadaannya.

Bhikkhu muda itu mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma
berakhir.

::

« Last Edit: 15 April 2011, 02:11:31 PM by williamhalim »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #359 on: 15 April 2011, 01:53:40 PM »
'Negatif' yg nyata saya pikir hanya satu koq, Sis: "resiko ketularan penyakit"

Kalo dilihat, pekerjaan2 lain juga banyak yg beresiko dari sisi kesehatan, tapi tidak dianggap negatif oleh masyarakat, misalnya: kerja sebagai relawan AIDS, kerja dilabor penelitian kuman/virus, kerja di pembangkit nuklir, bahkan kerja sebagai pendulang emas juga resiko tinggi terkena mercury.

Jadi, kenapa masyarakat menganggap pekerjaan ini negatif? Karena masyarakat menganggap seks adalah sesuatu yg tabu, private, ditambah pula dalil2 agama dan budaya (ini berkaitan terus ke perkawinan, istri kedua, selir, gundik, istri simpanan, istri dibawah tangan, seks masa pacaran, dstnya....).

Jadi kenapa pekerjaan pelacur menjadi 'sangat rendah' dimata masyarakat menurut saya dominan dikondisikan oleh pengaruh agama dan sosial, bukan oleh pengaruh praktis.


::

AIDS asalnya dari mana? kalo dokter, relawan dsb tertular/menularkan AIDS tidak sengaja, dan cenderung memerangi seks bebas, sedangkan PSK malah secara sadar mencari penyakit AIDS itu sendiri... resiko ini aja cukup untuk membuat PSK dijauhi orang karena takut tertular penyakit, dll....

 

anything