Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Komunitas => Keluarga & Teman => Topic started by: Sumedho on 02 December 2007, 09:04:29 PM

Title: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 02 December 2007, 09:04:29 PM
Mewakili Metta yang sedang belajar posting, ini adalah postingan titipan dari metta
 
Tindakan seksual yang tidak pantas adalah salah satu karma buruk yang dilakukan oleh tubuh/fisik. Dasarnya adalah seseorang yang tidak pantas bagi kita untuk melakukan hubungan seksual dengannya.
Ada beberapa kategori. Misalnya: tidaklah tepat untuk berhubungan sex dengan orang yang masih mempunyai hubungan dengan anda,yang masih ada pertalian darah dengan diri anda. Secara ketat, dalam pandangan Buddhisme, jika dalam 7 generasi kebelakang anda masih mempunyai hubungan darah dengan seseorang, maka orang tersebut dipandang tidak pantas untuk menjadi pasangan seksual bagi kita.
Kita tidak pantas berhubungan dengan suami atau istri orang. Jika anda menikah, tidak pantas untuk berhubungan selain dengan istri atau suami anda.
Juga tidak pantas berhubungan seksual dengan anak dibawah umur, anak yang masih berada dalam perlindungan orang tuanya.
 
Kriteria lainnya yang berkaitan dengan dasar ini adalah sifat dari tindakan seksual. Hubungan seksual yang melibatkan lubang lain selain lubang yang alami dipandang tidak pantas. Karena itu sex oral dan sex anal digolongkan sebagai tindakan seksual yang tidak pantas.
 
Dasar yang tidak tepat lainnya berkaitan dengan waktu, misalnya pada saat seseorang telah mengambil sumpah suci. Adalah mungkin bagi seseorang untuk mengambil sumpah suci tersebut hanya selama 24 jam. Selama masa tersebut,anda harus benar-benar menghindari hubungan seksual. Tidaklah tepat berhubungan sex dengan seseorang selama selang waktu orang tersebut sedang menjalankan sila. Waktu yang tidak tepat lainnya adalah ketika pasangan anda sedang hamil.
 
Kriteria lainnya adalah tempat berlangsungnya hubungan seksual. Tidaklah tepat berhubungan seksual ditempat yang terdapat gambar-gambar religius, stupa, atau guru spiritual anda.
 
Factor-faktor inilah yang merupakan dasar yang mengubah hubangan seksual menjadi tindakan seksual yang tidak pantas.
 
Mengenai kilesa, salah satu dari tiga racun : kebencian, kemelekatan, dan ketidaktahuan dapat menyebatkan anda melakukan hubungan seksual yang tidak pantas. Kemarahan atau kebencian dapat menyebabkan anda memaksa orang lain untuk berhubungan seksual dengan anda.
 
Motivasinya sederhana saja, yaitu keinginan untuk melakukan hubungan seksual.
 
Apakah tindakannya? Hubungan seksual terjadi ketika kenikmatan sebagai akibat dari kontak dialami antara kedua organ seksual.
 
Jika anda adalah umat biasa, anda harus berhati-hati terhadap tindakan seksual yang tidak pantas ini, khususnya yang berkaitan dengan kriteria pertama, orang yang tidak tepat. Berhubungan sex dengan orang tua kandung sangatlah jarang terjadi. Tetapi dalam pandangan Buddhis yang lebih ketat, anda dikatakan masih mempunyai hubungan darah dengan seseorang jika sampai 7 generasi ke belakang ada terdapat suatu hubungan keluarga (ada hubungan darah melalui orang tua, kakek nenek, buyut, dan seterusnya, sampai 7 generasi terlewati). Sejauh 7 generasi kebelakang, anda masih dianggap sebagai saudara sepupu. Dalam kasus ini , pernikahan atau hubungan seksual tidaklah pantas dilakukan. Anda mesti berhati-hati karena dewasa ini hanya sedikit orang yang menyadari hal ini dan kebanyakan dari mereka tidak memberikan perhatian terhadap hal ini.
 
Apabila kita melakukan tindakan seksual yang tidak pantas maka berarti kita telah melanggar Sila ke 3 dari Pancasila Buddhis,
 
Sumber : Buku Karma oleh Dagpo Rinpoche.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 02 December 2007, 09:13:33 PM
memang ada terdapat 2 jenis pandangan tentang seksualitas dari theravada dan mahayana tibetan.

Pada theravada sendiri lebih melihat kegiatan seksual sebagai pemuasan nafsu, sedangkan pada mahayana/tibetan lebih melihat pada si tindakan itu sendiri.

Maka karena itu sempat terjadi juga surat protes dari ajahn brahm kepada Dalai Lama tentang pernyataan homoseksualitas.

Ajahn brahm melihat dari sudut pemuasan nafsu yang bisa saja dari organ atau alat/cara apapun, Dalai Lama melihat dari sudut kegiatan si organ yang seharusnya bagaimana digunakan.

Personally, saya mendukung ajahn brahm :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Pitu Kecil on 02 December 2007, 09:39:32 PM
Saya juga dukung ajahn Brahm, lebih bisa diterima oleh pandangan saya  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 02 December 2007, 10:25:57 PM
Hmmm, kalau misalnya lebih baik menggunakan alat dari pada selingkuh gimana?
Trus kalo istri hamil? / atau lagi datang matahari?
kalau Suami keluar kota?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Hendra Susanto on 02 December 2007, 10:32:54 PM
Hmmm, kalau misalnya lebih baik menggunakan alat dari pada selingkuh gimana?
Trus kalo istri hamil? / atau lagi datang matahari?
kalau Suami keluar kota?
PUASA!!!!!
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Pitu Kecil on 02 December 2007, 10:48:49 PM
Hmmm, kalau misalnya lebih baik menggunakan alat dari pada selingkuh gimana?
Trus kalo istri hamil? / atau lagi datang matahari?
kalau Suami keluar kota?

Hem binggung juga ya, mesti tanya cewek nih  ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: tesla on 04 December 2007, 11:37:49 AM
Hmmm, kalau misalnya lebih baik menggunakan alat dari pada selingkuh gimana?

dalam hal ini, kegiatan tsb (dg alat) bukan termasuk tindakan seksual :o

Quote from: sumedhoQQmetta
Hubungan seksual terjadi ketika kenikmatan sebagai akibat dari kontak dialami antara kedua organ seksual.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: oddiezz on 04 December 2007, 11:57:44 AM
memang ada terdapat 2 jenis pandangan tentang seksualitas dari theravada dan mahayana tibetan.

Pada theravada sendiri lebih melihat kegiatan seksual sebagai pemuasan nafsu, sedangkan pada mahayana/tibetan lebih melihat pada si tindakan itu sendiri.

Maka karena itu sempat terjadi juga surat protes dari ajahn brahm kepada Dalai Lama tentang pernyataan homoseksualitas.

Ajahn brahm melihat dari sudut pemuasan nafsu yang bisa saja dari organ atau alat/cara apapun, Dalai Lama melihat dari sudut kegiatan si organ yang seharusnya bagaimana digunakan.

Personally, saya mendukung ajahn brahm :)

Jadi pernyataan Dalai Lhama terhadap homoseks gimana? dia setuju ? karena organnya bisa dipakai ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 04 December 2007, 12:00:24 PM
Dalai Lama sih menentang homoseksual. kalau tidak salah, tidak sesuai fungsi si alat seksual. (harusnya si aa ketemu si bb, nga boleh ke cc)

Kalau bahasa tetangga, nga sesuai fitrahnya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: oddiezz on 04 December 2007, 02:10:46 PM
Then..mengapa kok Ajahn Brahm protes ? apakah beliau setuju terhadap homoseksualitas?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 04 December 2007, 02:26:41 PM
ajahn brahms protes karena menurut beliau homoseksual itu sebenarnya ngapapa. hub seksual pria-wanita, pria-pria atau wanita-wanita sebenarnya sama saja.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 04 December 2007, 03:35:43 PM
Hmmm, kalau misalnya lebih baik menggunakan alat dari pada selingkuh gimana?

dalam hal ini, kegiatan tsb (dg alat) bukan termasuk tindakan seksual :o

Quote from: sumedhoQQmetta
Hubungan seksual terjadi ketika kenikmatan sebagai akibat dari kontak dialami antara kedua organ seksual.


sd sekarang aku masih sering merenungi soal ini.
pendapatku sementara ini:

~ kepuasan (orgasme) terletak di pikiran kita, objek luar adalah netral
~ 'pakai alat' / 'berhubungan dengan seseorang' tidak ada bedanya bila dipandang dari sudut bathin
~ poin2 yg dirinci mengenai sila ke 3 ini, dititik beratkan agar tidak timbul kesulitan dengan lingkungan dan negara. Mengapa demikian? karena jika dipandang dari sudut bathin, 'masturbasi' dan 'menyeleweng dengan pasangan orang lain', dua2nya adalah kamma yg dilandasi oleh Lobha (lobha mula citta), perbedaannya hanyalah:
- Masturbasi: Lobha saja
- Penyelewengan: Lobha + melanggar sila ke 2 (memakai sesuatu yg bukan hak kita/mencuri), juga resiko sosial dan negara (UU)

Tetapi, kedua2nya tidak bermanfaat sama sekali untuk kemajuan bathin. Kedua2nya, baik masturbasi maupun penyelewengan mengindikasikan kesadaran yg masih belum kuat (kesadaran lemah).

Buddha tidak melarang masturbasi dan hub suami istri dalam kehidupan awam. Namun bagi yang serius berusaha untuk merealisasi Nibbana, hal2 tsb adalah lobha yg akan menghambat kemajuan bathin oleh karena itu dilarang. <---- cmiiw

::



 
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Hikoza83 on 04 December 2007, 04:12:18 PM
Mewakili Metta yang sedang belajar posting, ini adalah postingan titipan dari metta

Metta udah pernah posting kayaknya...  ::)
koq belajar posting lagi?   8)
Suhu, ajarin Metta posting sendiri dong. ^^

memang ada terdapat 2 jenis pandangan tentang seksualitas dari theravada dan mahayana tibetan.

Pada theravada sendiri lebih melihat kegiatan seksual sebagai pemuasan nafsu, sedangkan pada mahayana/tibetan lebih melihat pada si tindakan itu sendiri.

Maka karena itu sempat terjadi juga surat protes dari ajahn brahm kepada Dalai Lama tentang pernyataan homoseksualitas.

Ajahn brahm melihat dari sudut pemuasan nafsu yang bisa saja dari organ atau alat/cara apapun, Dalai Lama melihat dari sudut kegiatan si organ yang seharusnya bagaimana digunakan.

Personally, saya mendukung ajahn brahm :)

In My Opinion, ga ada yg salah pendapat keduanya...
itu beda sudut pandang aja, menurutku.
Ajahn Brahm melihat situasi itu dari sudut pandang pelaksana vinaya.
HH Dalai Lama melihat situasi itu dari sudut pandang untuk membantu umat awam menjalankan sila dengan baik.
perkara dukung mendukung, saya ga ikut partai mana2, heheheh... ;D


By : Zen
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 04 December 2007, 04:17:57 PM
oh, udah pernah belajar posting yah.... ???

Quote
HH Dalai Lama melihat situasi itu dari sudut pandang untuk membantu umat awam menjalankan sila dengan baik.
Maksudnya kalau homoseksual tidak menjalankan sila dengan baik ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Hikoza83 on 04 December 2007, 04:31:20 PM
Quote
HH Dalai Lama melihat situasi itu dari sudut pandang untuk membantu umat awam menjalankan sila dengan baik.
Maksudnya kalau homoseksual tidak menjalankan sila dengan baik ?

saya kurang tau, Suhu.  ^:)^ ^:)^ ^:)^
pendapat saya, ya... ga sesederhana itu kesimpulannya.
ada banyak aspek yang jadi pertimbangan2nya.
jadi menurut Suhu, homoseksual bisa menjalankan sila dengan baik? ???


By : Zen
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Pitu Kecil on 04 December 2007, 04:32:38 PM
homoseksual bisa menjalankan sila dengan baik? ???

Loh kok gitu  :o
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 04 December 2007, 05:00:23 PM
katanya
Quote from: hikoza
HH Dalai Lama melihat situasi itu dari sudut pandang untuk membantu umat awam menjalankan sila dengan baik.
lalu
Quote
saya kurang tau, Suhu.  ^:)^ ^:)^ ^:)^
pendapat saya, ya... ga sesederhana itu kesimpulannya.
ada banyak aspek yang jadi pertimbangan2nya.

kalau tidak sesederhana itu, koq bisa menyimpulkan
Quote from: hikoza
HH Dalai Lama melihat situasi itu dari sudut pandang untuk membantu umat awam menjalankan sila dengan baik.

???


IMO, tentu saja seorang homoseksual mau menikah dengan sesama jenis atau tidak, bisa saja melaksanakan pancasila dengan baik. Sila ketiga sih IMO tidak berhubungan dengan orientasi seksual
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Hikoza83 on 04 December 2007, 06:08:55 PM
katanya
Quote from: hikoza
HH Dalai Lama melihat situasi itu dari sudut pandang untuk membantu umat awam menjalankan sila dengan baik.
lalu
Quote
saya kurang tau, Suhu.  ^:)^ ^:)^ ^:)^
pendapat saya, ya... ga sesederhana itu kesimpulannya.
ada banyak aspek yang jadi pertimbangan2nya.

kalau tidak sesederhana itu, koq bisa menyimpulkan
Quote from: hikoza
HH Dalai Lama melihat situasi itu dari sudut pandang untuk membantu umat awam menjalankan sila dengan baik.

???


IMO, tentu saja seorang homoseksual mau menikah dengan sesama jenis atau tidak, bisa saja melaksanakan pancasila dengan baik. Sila ketiga sih IMO tidak berhubungan dengan orientasi seksual

ya, maybe saya kurang tepat memilih kata2, jd artinya beda dengan yg saya maksud.
saya minta maaf kalau menyinggung yg baca tulisan saya.  ^:)^

maksud saya, melihat sesuatu yang baiknya.
kalo lihat satu sisi saja, sulit untuk menyimpulkan demikian.
perkara homo, saya kurang tau. no comment.  ^:)^


By : Zen
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: El Sol on 04 December 2007, 06:34:26 PM
AJAHN BRHAM.... ur da best!...

anyway, gw dah pernah ketemu ajahn brahm loh..waktu dia ke KL gk lama ini~~ kakakaka :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hengki on 04 December 2007, 08:08:50 PM
memang seorang homoseksual bebas yah melakukan hubungan seks walaupun tidak menikah? Bingung.......koq nikah laki2 dengan laki2? Jeruk makan jeruk  :)
kalau banci gimana yah?  :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Kelana on 04 December 2007, 08:32:37 PM
Membicarakan tentang Homoseksual, point utama sudah disampaikan oleh Suhu Medho yaitu orientasi seksual, kecenderungan seseorang untuk menyukai sesuatu.

Si A suka dengan lukisan Pablo Picasso sedangkan si B suka dengan lukisan Leonardo da Vinci. Si A dan si B sama-sama memuaskan rasa seninya dengan melihat hasil karya seni, namun dengan obyek yang berbeda. Lalu apa haknya si B melarang si A untuk tidak menyukai lukisan Pablo Picasso? Begitu juga dengan kasus homoseksualitas.

Yang menjadi tidak pantas, menjadi hal buruk adalah ketika manusia mengumbar napsu seksualitas, apalagi dengan berbagai cara.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Hikoza83 on 04 December 2007, 08:33:21 PM
Membicarakan tentang Homoseksual, point utama sudah disampaikan oleh Suhu Medho yaitu orientasi seksual, kecenderungan seseorang untuk menyukai sesuatu.

Si A suka dengan lukisan Pablo Picasso sedangkan si B suka dengan lukisan Leonardo da Vinci. Si A dan si B sama-sama memuaskan rasa seninya dengan melihat hasil karya seni, namun dengan obyek yang berbeda. Lalu apa haknya si B melarang si A untuk tidak menyukai lukisan Pablo Picasso? Begitu juga dengan kasus homoseksualitas.

Yang menjadi tidak pantas, menjadi hal buruk adalah ketika manusia mengumbar napsu seksualitas, apalagi dengan berbagai cara.

_/\_


By : Zen
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hengki on 04 December 2007, 08:42:32 PM
apa seorang homoseksual boleh bebas melakukan hubungan sex karena setahu saya pasangan homoseksual jarang yang menikah  :)
apa seseorang yang ada kecenderungan penyimpangan sexual seperti homo atau lesbi membiarkan saja kecenderungan ini, bukannya berusaha memperbaikinya malah mengumbar hawa nafsu. Setahu saya orang yang mempunyai kelainan sexual karena di masa lampaunya melanggar Sila ke 3
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: El Sol on 04 December 2007, 09:03:28 PM
apa seorang homoseksual boleh bebas melakukan hubungan sex karena setahu saya pasangan homoseksual jarang yang menikah  :)
apa seseorang yang ada kecenderungan penyimpangan sexual seperti homo atau lesbi membiarkan saja kecenderungan ini, bukannya berusaha memperbaikinya malah mengumbar hawa nafsu. Setahu saya orang yang mempunyai kelainan sexual karena di masa lampaunya melanggar Sila ke 3
jarang nikah karena masyarakat menolak mereka...

trus...

yg melanggar sila ke-3...

teori kammamu..dangkal sekale..kakaka :P ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 04 December 2007, 09:12:40 PM
Quote
ya, maybe saya kurang tepat memilih kata2, jd artinya beda dengan yg saya maksud.
saya minta maaf kalau menyinggung yg baca tulisan saya. 
keknya nga ada yg tersinggung kok disini. santai saja :)

Quote
memang seorang homoseksual bebas yah melakukan hubungan seks walaupun tidak menikah?
Perlakuan seorang homoseksual dengan yang normal sama saja koq.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hengki on 04 December 2007, 09:26:55 PM
kalau menurut kamu sol, menjadi homoseksual atau lesbian disebabkan perbuatan apa di masa lampau?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 04 December 2007, 10:48:47 PM
kalau menurut kamu sol, menjadi homoseksual atau lesbian disebabkan perbuatan apa di masa lampau?


Salah pengertian lain tentang kamma, ialah anggapan bahwa setiap perbuatan pasti berakibat ; tindakan negatif, misainya, pasti tak terelakkan berbuah negatif. Walau Sang Buddha seringkali memberi kesan seperti itu, namun Beliau juga menjelaskan bahwa akibat dari setiap perbuatan bukanlah tak terelakkan seperti itu. Beliau berkata:

Bila seseorang berkata , bahwa hanya apa yang diperbuat itulah yang diperolehnya, maka bila hal itu benar, maka menuntut kehidupan suci tidaklah berarti   sebab tak ada kesempatan untuk mengatasi penderitaan. Tapi bila seorang berkata, bahwa bila seorang. berbuat demi apa yang akan diperolehnya, lalu itulah yang diperolehnya, maka menuntut kehidupan suci adalah berarti ada kesempatan untuk menghancurkan penderitaan. Contohnya, suatu kejahatan kecil dilakukan seseorang, tindakan itu bisa berbuah pada kehidupan ini atau sama sekali tidak berbuah. Sekarang, manusia yang bagaimana, yang walau dengan kejahatan kecil sekalipun tetap akan membawanya ke neraka? Seorang yang tidak berhati hati dalam mengembangkan tindakan jasmani, pikiran dan ucapan nya. Dia tidak mengembangkan kebijaksanaan, dia seorang yang tidak berarti, dia tidak mengembangkan dirinya sendiri, hidupnya sempit dan dapat diukur. Perbuatan kecil saja dapat membawanya ke neraka.
Lalu sekarang, seorang yang dengan hati hati mengembangkan tindakan jasmani, pikiran dan ucapannya. Dia mengembangkan kebijaksanaan, dia seorang yang berarti, dia mengembangkan dirinya sendiri, hidupnya tanpa batas dan tidak terukur. Bagi orang seperti ini, sebuah kejahatan keciI bisa berbuah dikehidupan ini atau tidak sama sekali. Seandainya seorang menaruh sejumput garam kedalam sebuah cawan kecil. Air tersebut tidak akan bisa di minum. Mengapa? Karena cawan itu kecil. Nah, sekarang, seandainya seorang menaruh sejumput garam ke Sungai Gangga. Airnya akan tetap dapat diminum. Karena banyaknya air di sungai tersebut.

Jadi jelas, pada seorang yang watak baiknya menonjol, maka perbuatan buruk kecil yang dilakukannya hanya akan berbuah akibat yang tak berarti atau mungkin sama sekali tidak berbuah; sebaliknya pada seorang yang selama hidupnya ternodai oleh perbuatan buruk, maka perbuatan baik kecil yang dilakukannya akan terselubungi. Pula, buah dari suatu perbuatan bisa saja tidak jadi masak dan berbuah, karena terhapus atau terlarut oleh perbuatan yang lain. Sebagai contoh, seorang mencuri sesuatu, namun kemudian menyadari kekeliruannya. Dia mengembalikan barang tersebut, lalu berusaha berbuat baik dan berjanji tidak akan berbuat demikian lagi di kemudian hari. Pada keadaan seperti ini, buah hasil dari perbuatan buruk (mencuri) tersebut terhapus oleh perbuatan baiknya yang belakangan (insaf dan mengembalikan barang tersebut). Seperti disebutkan sebelumnya, hukum kamma adalah sesuatu yang menyangkut kecenderungan, bukan suatu konsekwensi yang tak dapat dirubah serta tak dapat dielakkan.

33. Namun salah pengertian yang paling umum tentang hukum Kamma adalah kepercayaan bahwa setiap kejadian yang kita alami; tersandung, jatuh sakit, menang undian, terlahir tampan, semuanya adalah hasil kamma lampau semata mata. Dengan alasan yang sangat tepat Sang Buddha menolak kepercayaan salah tersebut. Sebab bila demikian halnya, maka sia sia untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela, sebab keseluruhan hidup ditentukan sebelumnya. Sang Buddha bersabda :
Ada beberapa pertapa dan kaum Brahmin, Yang mempercayai dan mengajarkan bahwa apapun Yang dialami seseorang, menyenangkan, menyakitkan atau netral, semua disebabkan oleh kamma lampau. Saya menemui mereka dan bertanya apakah benar mereka mengajarkan sedemikian, mereka ternyata mengiyakan, saya berkata: "Bila demikian, tuan Yang terhormat, seseorang membunuh, mencuri dan berzina disebabkan kamma lampau, mereka berbohong, berfitnah, berkata kasar dan tak berharga disebabkan karma lampau. Mereka menjadi serakah, membenci dan penuh pandangan salah disebabkan kamma lampau." Mereka Yang mendasarkan segala sesuatu pada kamma lampau sebagai unsur penentu akan kehilangan keinginan dan usaha untuk berbuat ini atau tak berbuat itu.

Berdasar pengetahuan bahwa ada lima hukum Yang mengatur semesta (26), jelas bahwa kamma hanyalah salah satu dari beberapa penyebab Yang menjadikan kita. Terlahir cantik, jelek, utuh atau cacat mungkin disebabkan oleh turunan (hukum Biologis), bukan semata mata oleh perbuatan Yang baik atau buruk di masa lampau. Cerdas atau bodoh mungkin disebabkan karena keadaan sosial dan pengaruh orang tua (hukum Fisika dan hukum Psikologik), bukan semata mata oleh perbuatan Yang baik atau buruk. Mati muda atau berumur panjang mungkin karena gabungan antara masalah gizi (hukum Biologis), lingkungan Yang sehat (hukum Fisika) dan mungkin pula sikap dan pandangan hidup (hukum pikologik), bukan semata mata karena perbuatan Yang baik atau buruk di masa lampau. Menghubungkan semua Yang terjadi pada kita (baik ataupun buruk) sebagai melulu akibat perbuatan masa lampau, menurut Sang Buddha, berarti menutup mata pada kaidah sebab dan akibat Yang telah dibenarkan oleh pengalaman kita sendiri. Beliau bersabda:

Sehubungan dengan itu, ada penderitaan Yang ditimbulkan oleh empedu, oleh lendir, dari udara, oleh kecelakaan, oleh keadaan Yang tak dapat diketahui sebelumnya, dan juga oleh hasil perbuatan lampau seperti diketahui dari pengalamanmu sendiri. Dan kenyataan bahwa penderitaan timbul dari berbagai penyebab telah diketahui dunia sebagai suatu kebenaran. Oleh karenanya pertapa dan kaum Brahmin Yang berkata: "Apapun kesenangan atau penderitaan atau keadaan batin Yang dialami seseorang, kesemuanya disebabkan karena perbuatan masa lampau," maka pemyataan mereka bertentangan dengan pengalaman setiap orang Yang telah diakui kebenarannya oleh dunia. Oleh karenanya, Saya katakan, bahwa mereka itu salah.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Lily W on 05 December 2007, 09:47:50 AM
Hmmm, kalau misalnya lebih baik menggunakan alat dari pada selingkuh gimana?

Menggunakan alat maupun selingkuh itu adalah tidak baik karena akan melanggar dhamma.

Trus kalo istri hamil? / atau lagi datang matahari?

Istri hamil boleh hubungan asal kehamilannya tidak ada masalah.
Kalo datang matahari....Ya....tunggu mataharinya pergi lah....paling lama jg 1 minggu... :)) :)) :))
Oh ya...menurut Dr. Boyke, kalo datang matahari, boleh kok hubungan asal suaminya ga merasa jijik/kotor.
IMO : kalo datang matahari, suami ga pengertian...wah...suaminya = maniak sex tuh..:)) :)) :))

 

kalau Suami keluar kota?

Tergantung suami sih. kalo yg mengerti dhamma dan sayang istrinya, pasti tidak akan bertingkah selagi di luar kota. benar ga? (cmiiw).... ;D

================================

Btw.....Bro Benz....mendingan kita buka konsultasi sex aja lah dan Bro yg tentukan tarifnya..... :)) :)) :))

 _/\_   :lotus:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Forte on 05 December 2007, 09:55:59 AM
Oh ya...menurut Dr. Boyke, kalo datang matahari, boleh kok hubungan asal suaminya ga merasa jijik/kotor.
IMO : kalo datang matahari, suami ga pengertian...wah...suaminya = maniak sex tuh..:)) :)) :))

 _/\_   :lotus:

Tapi IMO, idealnya jangan, karena pada proses peluruhan endometrium akan mengeluarkan darah. Dan darah itu sebenarnya merupakan darah kotor. Jadi misalnya suaminya melakukan penetrasi, maka dikhawatirkan darah tersebut tertahan di dalam dan ada kemungkinan menyebabkan infeksi bila sistem imunitas istri tengah menurun.

Ya baiknya ya seperti kata Ce Lily, tunggu saja 1 minggu, toh gak lama kan..  ^-^ Selain itu, banyak teknik2 yang bisa dilakukan selain kopulasi. Yang penting semua didasari dengan kesepakatan 2 belah pihak. :)


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Lily W on 05 December 2007, 10:13:24 AM
memang seorang homoseksual bebas yah melakukan hubungan seks walaupun tidak menikah? Bingung.......koq nikah laki2 dengan laki2? Jeruk makan jeruk  :)
kalau banci gimana yah?  :))

Banci / Wadam....
Bila di tinjau dari Patisandhi (tumimbal lahir), wadam dilahirkan dengan kesadaran yang bernama "Upekkhasantirana Kusalavipaka-citta". Hal ini dapat terjadi sebagai hasil dari perbuatan jahatnya yang pernah dilakukannya dalam kehidupan yang lampau.
Tidak sedikit Wadam yang merasa tertekan bathinnya, karena mereka tidak merasa bebas bergerak dengan adanya "kelainan" dalam dirinya. Dan bila menghadapi masyarakat, mereka sering memperoleh ejekan yang menyakiti hati.
Karena kaum wadam sebagian besar sering mengalami tekanan bathin dan tidak mempunyai kebebasan dalam pergaulan, maka tidak ada salahnya kaum wadam itu melakukan operasi penukaran kelamin. Hal ini tidak bertentangan dengan Vinaya (Sila), karena operasi penukaran kelamin itu dilakukan untuk membebaskan dirinya dari tekanan bathin dan tidak merugikan makhluk lainnya.

Sumber :
Abhidhammatthasangaha Jilid Ke2
 ( Pandit J.Kaharuddin )

 _/\_  :lotus:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 28 January 2009, 11:48:58 AM
Bagaimana pandangan Buddhisme terhadap 'anal sex' dalam perkawinan heteroseksual ?  ???
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 28 January 2009, 11:55:31 AM
ajahn brahms protes karena menurut beliau homoseksual itu sebenarnya ngapapa. hub seksual pria-wanita, pria-pria atau wanita-wanita sebenarnya sama saja.

nah yg ini saia setuju sekali

memang seorang homoseksual bebas yah melakukan hubungan seks walaupun tidak menikah? Bingung.......koq nikah laki2 dengan laki2? Jeruk makan jeruk  :)
kalau banci gimana yah?  :))

Banci / Wadam....
Bila di tinjau dari Patisandhi (tumimbal lahir), wadam dilahirkan dengan kesadaran yang bernama "Upekkhasantirana Kusalavipaka-citta". Hal ini dapat terjadi sebagai hasil dari perbuatan jahatnya yang pernah dilakukannya dalam kehidupan yang lampau.
Tidak sedikit Wadam yang merasa tertekan bathinnya, karena mereka tidak merasa bebas bergerak dengan adanya "kelainan" dalam dirinya. Dan bila menghadapi masyarakat, mereka sering memperoleh ejekan yang menyakiti hati.
Karena kaum wadam sebagian besar sering mengalami tekanan bathin dan tidak mempunyai kebebasan dalam pergaulan, maka tidak ada salahnya kaum wadam itu melakukan operasi penukaran kelamin. Hal ini tidak bertentangan dengan Vinaya (Sila), karena operasi penukaran kelamin itu dilakukan untuk membebaskan dirinya dari tekanan bathin dan tidak merugikan makhluk lainnya.

Sumber :
Abhidhammatthasangaha Jilid Ke2
 ( Pandit J.Kaharuddin )

 _/\_  :lotus:

berarti tekanan batin dan ketidakbebasan dalam pergaulan timbul karena adanya persepsi masyarakat yang berpandangan bahwa sudah kodratnya cwe ma cwo
bukan cwe ma cwe ato cwo ma cwo
karena diluar dari pada hal yang normal menurut masyarakat maka muncul lah rasa tertekan, pengasingan diri dan dianggap tidak normal [lagi-lagi saia ingat cerita tentang air yang berubah]

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 11:59:53 AM
Bagaimana pandangan Buddhisme terhadap 'anal sex' dalam perkawinan heteroseksual ?  ???


tetep saja tidak pantas karena bukan lubang yang tepat

ajahn brahms protes karena menurut beliau homoseksual itu sebenarnya ngapapa. hub seksual pria-wanita, pria-pria atau wanita-wanita sebenarnya sama saja.

homoseks adalah sah bila tidak berganti2 pasangan dalam berhubungan seks.

nah yg ini saia setuju sekali
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 28 January 2009, 12:01:31 PM
lubang yg tepat itu definisinya apaan bos?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 28 January 2009, 12:03:50 PM
Bagaimana pandangan Buddhisme terhadap 'anal sex' dalam perkawinan heteroseksual ?  ???


tetep saja tidak pantas karena bukan lubang yang tepat

ajahn brahms protes karena menurut beliau homoseksual itu sebenarnya ngapapa. hub seksual pria-wanita, pria-pria atau wanita-wanita sebenarnya sama saja.

homoseks adalah sah bila tidak berganti2 pasangan dalam berhubungan seks.

nah yg ini saia setuju sekali

kenapa bisa "tepat atau "tidak tepat"?
apakah yg namanya tepat itu pasti boleh untuk dilakukan asalkan sesuai dengan "fungsinya" yg anda maksud?
bukankah selama ini walaupun sesuai dengan lubang yang tepat justru lebih banyak menimbulkan korban dan lobha?

apakah "tepat" itu berarti lebih baik dari pada yg "tidak tepat"
[terlepas dr pandangan masyarakat bahwa ini lebih normal dari pada yg itu]
apakah dengan lubang yang tidak tepat lebih membuat lobha dari pada lubang yang tepat?

bukan kah lebih baik tidak dilakukan sama sekali?
toh tepat gak tepat hanya akan menimbulkan lobha saja?

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 28 January 2009, 12:13:10 PM
tetep saja tidak pantas karena bukan lubang yang tepat

berarti masturbasi juga tidak boleh ? karena bukan pada lubang yang tepat ?  ???
 
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 28 January 2009, 12:15:29 PM
ini diskusi yg lucu, bagaimana tindakan seksual yg tidak pantas dalam pandangan buddhis? jadi bagaimanakah tindakan seksual yang PANTAS dalam pandangan buddhis? seingat saya Sang Buddha tidak pernah mengajarkan bagaimana aktivitas seksual dilakukan, yang pantas maupun tidak pantas. jadi ini sepenuhnya pandangan pribadi masing2, tidak perlu dihubung2kan dengan Buddhism
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 28 January 2009, 12:16:45 PM
tetep saja tidak pantas karena bukan lubang yang tepat

berarti masturbasi juga tidak boleh ? karena bukan pada lubang yang tepat ?  ???
 

kenapa ada yg bisa disebut boleh ato tak boleh, toh keduanya menimbulkan lobha
kenapa ada yg bisa disebut normal tak normal, toh keduanya menimbulkan lobha
kenapa ada yg bisa disebut lubang yang tepat atau tak tepat, toh keduanya menimbulkan lobha

bedanya hanya di persepsi kita dan masyarakat yang telah dibentuk
dimana yang normal adalah cwe dan cwo, bukan dengan sesamanya

 [at] ko indra

mantabssssssss bro............. :D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 12:19:55 PM
tetep saja tidak pantas karena bukan lubang yang tepat

berarti masturbasi juga tidak boleh ? karena bukan pada lubang yang tepat ?  ???
 

lubang yang tidak tepat itu anus ,mulut, dan lubang dimana terdapat udara keluar dan masuk(joke:lubang hidung,telinga,pori2),bukannya membuat lubang dengan sengaja dengan tangan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 28 January 2009, 12:20:10 PM
Jadi ingat pembahasan Biologi di bangku sekolah (maaf) :

- mulut : lubang untuk memasukkan makanan
- anus : lubang untuk mengeluarkan feses
- vagina : tempat untuk bersenggama dan liang peranakan

Apakah karena alasan ini lantas ada itikad "pantas" dan "tidak pantas"?
Apalagi kalau berkutat dalam kesepakatan "pantas" atau "tidak pantas" ini sangat bergantung pada pribadi masing-masing yang menjalaninya...

Makanya Sang Buddha pilih golput soal aspek ini...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 12:21:45 PM
ini diskusi yg lucu, bagaimana tindakan seksual yg tidak pantas dalam pandangan buddhis? jadi bagaimanakah tindakan seksual yang PANTAS dalam pandangan buddhis? seingat saya Sang Buddha tidak pernah mengajarkan bagaimana aktivitas seksual dilakukan, yang pantas maupun tidak pantas. jadi ini sepenuhnya pandangan pribadi masing2, tidak perlu dihubung2kan dengan Buddhism

baca Sutta Buddha dengan seksama mengenai bagaimana Buddha menegaskan Vinaya dan Sila kepada bhikkhu dan umat perumah tangga.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 12:22:53 PM
Jadi ingat pembahasan Biologi di bangku sekolah (maaf) :

- mulut : lubang untuk memasukkan makanan
- anus : lubang untuk mengeluarkan feses
- vagina : tempat untuk bersenggama dan liang peranakan

Apakah karena alasan ini lantas ada itikad "pantas" dan "tidak pantas"?
Apalagi kalau berkutat dalam kesepakatan "pantas" atau "tidak pantas" ini sangat bergantung pada pribadi masing-masing yang menjalaninya...

Makanya Sang Buddha pilih golput soal aspek ini...


gak golput, sudah ditegaskan dalam Vinaya mengenai lubang2 ini,hanya umat Buddhist jarang membuka Vinaya karena dianggap tabu.yang dipelajar adalah Dhamma keseharian sehingga permasalahan ini tidak banyak diketahui
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 12:24:15 PM
kenapa ada yg bisa disebut boleh ato tak boleh, toh keduanya menimbulkan lobha
kenapa ada yg bisa disebut normal tak normal, toh keduanya menimbulkan lobha
kenapa ada yg bisa disebut lubang yang tepat atau tak tepat, toh keduanya menimbulkan lobha

bedanya hanya di persepsi kita dan masyarakat yang telah dibentuk
dimana yang normal adalah cwe dan cwo, bukan dengan sesamanya


bagus dan jawaban yang tepat,anda juga dihasilkan dari lobha,mohon jangan lupa hal itu.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 28 January 2009, 12:25:43 PM
baca Sutta Buddha dengan seksama mengenai bagaimana Buddha menegaskan Vinaya dan Sila kepada bhikkhu dan umat perumah tangga.

Bisa di copas bro ?
Sebab itulah yg saya tanyakan, apakah ada referensinya bagi para perumah tangga ?
Karena sekarang banyak film dewasa yang beredar sudah biasa mempertunjukkan 'anal sex' sebagai variasi hubungan pasutri
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 28 January 2009, 12:26:54 PM
mksd saia, bukan berarti sama-sama menghasilkan lobha makanya mo dilakukan dimana aja juga boleh
bukankah lebih baik tidak dilakukan sama sekali karena akan sama-sama tetap akan menghasilkan lobha
baik yg boleh, tak boleh, normal, tak normal, tepat dan tak tepat kan sama saja menghasilkan lobha
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 28 January 2009, 12:27:17 PM
[at] nyanadhana

Kalau benar Sang Buddha menyatakan bahwa seharusnya aktivitas seksual dilaksanakan di 'lubang yang tepat', itu berarti Sang Buddha tidak menyetujui aktivitas seksual oleh kaum gay, lesbian, atau mungkin juga (maaf lagi) berbagai variasi aktivitas seks lainnya...

Apa benar demikian?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: N1AR on 28 January 2009, 12:27:37 PM
pake nafsu atau kagak yg penting keluar anak, beres
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 28 January 2009, 12:28:57 PM
mksd saia, bukan berarti sama-sama menghasilkan lobha makanya mo dilakukan dimana aja juga boleh
bukankah lebih baik tidak dilakukan sama sekali karena akan sama-sama tetap akan menghasilkan lobha
baik yg boleh, tak boleh, normal, tak normal, tepat dan tak tepat kan sama saja menghasilkan lobha

[at] Reenzia

Ya, itu adalah pemahaman bagi orang-orang yang sudah melihat dukkha dan bertekad untuk menjalani kehidupan suci.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: kiman on 28 January 2009, 12:29:52 PM
ko nyanadhana mantabz...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 28 January 2009, 12:29:59 PM
mksd saia, bukan berarti sama-sama menghasilkan lobha makanya mo dilakukan dimana aja juga boleh
bukankah lebih baik tidak dilakukan sama sekali karena akan sama-sama tetap akan menghasilkan lobha

At Reenzia
Jika tidak dilakukan, kadang menimbulkan lobha juga di pikiran
Bagi para perumah tangga, khususnya pasutri, sex itu sudah seperti kebutuhan hidup pula, seperti makan, minum, dll
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 28 January 2009, 12:30:32 PM
yah, ribut ajahn brahm vs dalai lama lagi deh

secara umum -> anjuran meninggalkan kemelekatan, termasuk seks

secara tradisi tantrayana -> dubur termasuk lubang terlarang dalam seks
secara tradisi theravada -> anal seks tidak dianjurkan, juga tidak dilarang

harap mengerti bahwa ada perbedaan karena tradisi masing-masing mempunyai catatan yang agak berbeda...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 12:32:40 PM
[at] nyanadhana

Kalau benar Sang Buddha menyatakan bahwa seharusnya aktivitas seksual dilaksanakan di 'lubang yang tepat', itu berarti Sang Buddha menentang aktivitas seksual oleh kaum gay, lesbian, atau mungkin juga (maaf lagi) berbagai variasi aktivitas seks lainnya...

Apa benar demikian?

bukan maksud saya menebak isi pikiran seorang Buddha. karena mengenai hal ini, Buddha tentu dengan sangat bijaksana menggariskan hal ini,menentang bukan dalam artian secara garis keras namun memberikan kesadaran why? ada nasehat Buddha dalam mengambil sebuah keputusan
1. bertentangan ga dengan Kebenaran?
2. bertentangan ga dengan norma masyarakat
3. bertentangan ga dengan pemerintahan
4. bertentangan ga dengan diri sendiri.

jadi segala aktivitas yang terjadi sebaiknya dengan bijaksana melihat dari 4 poin diatas,lagi Kamma merupakan urusan pribadi masing2 yang melakukan,dengan melakukan tentu ada konsekuensi dari kelakuan seperti itu.

saya tanyakan kalo taruh anu di anus,kr2 penyakit apa yang anda dapatkan?anda bisa cek dunia medis mengenai aktifitas seksual.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 28 January 2009, 12:36:23 PM
Maaf..
Pernahkah mendengar atau melihat buku Karma Sutra ?
Buku yang menjelaskan lebih dari 600 macam posisi senggama ?
Ada yang tahu referensi darimana yah buku tersebut ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 28 January 2009, 12:37:45 PM
apakah dengan menyatakan ini adalah tepat dan itu adalah tidak tepat berarti bahwa :
heteroseksual dan homoseksual lebih ditentang daripada orang normal yang melakukan kegiatan seksual biasa?

bagaimana jika hetero dan homo itu ternyata jauh lebih bisa menahan diri dari pada orang normal [suka lawan jenis]
yang tak dapat mengendalikan dirinya [suka memperkosa misalnya?]

 [at] lokkhi

nah itu dia, bukankah kehidupan berumah tangga itu juga adalah persepsi bahwa manusia harus berumah tangga?
sama dengan persepsi bahwa cwe harusnya berhubungan dengan cwo, bukan sesamanya
menimbulkan lobha atau tidak dalam pikiran pasangan pasutri itu juga tergantung pada individu masing-masing kan?

 [at] nyana
pasangan NORMAL
no 1 jelas iya, krn menimbulkan lobha
no 2 jelas tidak
no 3 jelas tidak
no 4 tergantung pandangan pribadi

individu/pasangan "tidak normal"
no 1 jelas iya, krn menimbulkan lobha
no 2 jelas iya, krn persepsi masyarakat
no 3 tergantung pemerintahannya, di negara barat uda ngga tuh
no 4 balik ke diri sendiri

nah dari jawaban diatas, bukankah keduanya tetap saja menimbulkan lobha? no 2-3 itu urusan duniawi, persepsi dan dogma masyarakat
yang manapun tetap menimbulkan lobha, tapi ya terserah masing-masing lah, menurut saia mo normal atau tidak kek, tetap menimbulkan lobha, hanya saja yang tak normal mungkin harus menerima konsekuensi//hukuman/tekanan dari masyarakat karena mrk mempunyai persepsi sendiri tentang hal normal tak normal

objek itu netral toh
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 28 January 2009, 12:38:12 PM
[at] nyanadhana

Sebenarnya saya pun kurang setuju mengenai aktivitas di 'lubang yang kurang tepat'. Namun karena pemahaman saya hanya sebatas pemahaman pribadi, saya tidak berani menjustifikasi bahwa pendapat saya sejalan dengan Buddhisme. Terima kasih karena sudah memberi rujukan mengenai hal ini berdasarkan sutta-vinaya... _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: markosprawira on 28 January 2009, 01:04:38 PM
mksd saia, bukan berarti sama-sama menghasilkan lobha makanya mo dilakukan dimana aja juga boleh
bukankah lebih baik tidak dilakukan sama sekali karena akan sama-sama tetap akan menghasilkan lobha

At Reenzia
Jika tidak dilakukan, kadang menimbulkan lobha juga di pikiran
Bagi para perumah tangga, khususnya pasutri, sex itu sudah seperti kebutuhan hidup pula, seperti makan, minum, dll

sex itu sudah seperti kebutuhan hidup pula

sori bro, saya kaga setuju ama pendapat diatas.......

seks udah murni atas lobha, sementara kebutuhan hidup seperti makan dan minum, lebih ke kebutuhan fisik, yg ditambah dengan lobha

ga ada kebutuhan fisik berkenaan dengan hubungan seksual......

metta  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 01:07:51 PM
apakah dengan menyatakan ini adalah tepat dan itu adalah tidak tepat berarti bahwa :
heteroseksual dan homoseksual lebih ditentang daripada orang normal yang melakukan kegiatan seksual biasa?

bagaimana jika hetero dan homo itu ternyata jauh lebih bisa menahan diri dari pada orang normal [suka lawan jenis]
yang tak dapat mengendalikan dirinya [suka memperkosa misalnya?]


Heteroseksual ya adalah orang normal dalam masyarakat.
Bukan ditentang. pernyataan Buddha mengenai lubang tidak pantas ini harus dilihat bahwa Buddha sudah tahu perbuatan ini menimbulkan konsekuensi yang tidak baik. ambil contoh sekarang HIV pada awalnya berasal dari hubungan tidak pantas dan sampai hari ini telah banyak menewaskan orang. lagi bila taruh di mulut,sebenarnya tidak hygiene,karena mulut sendiri merupakan sarang kuman dan bakteri.
Riset terbaru adalah kondom sendiri bukan jaminan seks aman.
itu kenapa Sang Buddha melihat bahwa Sati adalah sila tertinggi.

nah itu dia, bukankah kehidupan berumah tangga itu juga adalah persepsi bahwa manusia harus berumah tangga?
sama dengan persepsi bahwa cwe harusnya berhubungan dengan cwo, bukan sesamanya
menimbulkan lobha atau tidak dalam pikiran pasangan pasutri itu juga tergantung pada individu masing-masing kan?


manusia itu hidup memang terdiri dari 3 akar yaitu lobha,dosa,moha disertai kecenderungan kemana ia lebih terpatok, 3 akar itu sendiri bukan untuk di lenyapkan pada kategori pemula,hanya mereka yang memasuki jenjang Anagami dan Arahat yang telah meninggalkan keinginan seperti ini.
Lagipula, hukum alam juga mengatur mengenai bagaimana keturunan berlangsung. Buddha tentu tidak menentang hal itu makanya ada perbedaan Sila upasaka dan Vinaya bhikkhu. jangan tercampur aduk.

pasangan NORMAL
no 1 jelas iya, krn menimbulkan lobha
no 2 jelas tidak
no 3 jelas tidak
no 4 tergantung pandangan pribadi

individu/pasangan "tidak normal"
no 1 jelas iya, krn menimbulkan lobha
no 2 jelas iya, krn persepsi masyarakat
no 3 tergantung pemerintahannya, di negara barat uda ngga tuh
no 4 balik ke diri sendiri

nah dari jawaban diatas, bukankah keduanya tetap saja menimbulkan lobha? no 2-3 itu urusan duniawi, persepsi dan dogma masyarakat
yang manapun tetap menimbulkan lobha, tapi ya terserah masing-masing lah, menurut saia mo normal atau tidak kek, tetap menimbulkan lobha, hanya saja yang tak normal mungkin harus menerima konsekuensi//hukuman/tekanan dari masyarakat karena mrk mempunyai persepsi sendiri tentang hal normal tak normal


di dalam pikiran anda,hukum kamma itu hanya segitu saja? saya lupa menambahkan yang ke lima adalah hukum alam. lihat kelima hukum ini (dan mungkin ada tambahan lain) itu saling bertautan, Vinaya dibentuk Buddha apakah sedemikian simpelnya boleh dan tidak boleh? Sang Buddha telah melihat ke depan dan juga ke belakang,sebuah tindakan kenapa harus masuk dalam Sila Vinaya atau tidak yaitu dengan menilik dari elemen2 tersebut.


[at] nyanadhana

Sebenarnya saya pun kurang setuju mengenai aktivitas di 'lubang yang kurang tepat'. Namun karena pemahaman saya hanya sebatas pemahaman pribadi, saya tidak berani menjustifikasi bahwa pendapat saya sejalan dengan Buddhisme. Terima kasih karena sudah memberi rujukan mengenai hal ini berdasarkan sutta-vinaya... _/\_

saya masih belajar, namun apapun yang kalian pikirkan,kegiatan aktivitas seksual tersebut jauh sebelum adanya Buddha telah digariskan dengan baik. dan Buddha mengambil itu karena selaras dengan pemahaman fragmen Dhamma Kebenaran.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 01:09:33 PM
mksd saia, bukan berarti sama-sama menghasilkan lobha makanya mo dilakukan dimana aja juga boleh
bukankah lebih baik tidak dilakukan sama sekali karena akan sama-sama tetap akan menghasilkan lobha

At Reenzia
Jika tidak dilakukan, kadang menimbulkan lobha juga di pikiran
Bagi para perumah tangga, khususnya pasutri, sex itu sudah seperti kebutuhan hidup pula, seperti makan, minum, dll

sex itu sudah seperti kebutuhan hidup pula

sori bro, saya kaga setuju ama pendapat diatas.......

seks udah murni atas lobha, sementara kebutuhan hidup seperti makan dan minum, lebih ke kebutuhan fisik, yg ditambah dengan lobha

ga ada kebutuhan fisik berkenaan dengan hubungan seksual......

metta  _/\_

tambahan
hubungan seksual kenapa bukan kebutuhan fisik karena tanpa seksual juga,manusia masih bisa hidup lain halnya dengan bernafas,makan,tidur,minum yang merupakan kebutuhan fisik,bila hal ini dilepas,tentu manusia sudah menjadi makhluk lain. _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 28 January 2009, 01:13:46 PM
sex itu sudah seperti kebutuhan hidup pula

sori bro, saya kaga setuju ama pendapat diatas.......

seks udah murni atas lobha, sementara kebutuhan hidup seperti makan dan minum, lebih ke kebutuhan fisik, yg ditambah dengan lobha

ga ada kebutuhan fisik berkenaan dengan hubungan seksual......

metta  _/\_

Thankz atas koreksinya Bro Markos
 :>-
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: markosprawira on 28 January 2009, 01:14:20 PM
apakah dengan menyatakan ini adalah tepat dan itu adalah tidak tepat berarti bahwa :
heteroseksual dan homoseksual lebih ditentang daripada orang normal yang melakukan kegiatan seksual biasa?

bagaimana jika hetero dan homo itu ternyata jauh lebih bisa menahan diri dari pada orang normal [suka lawan jenis]
yang tak dapat mengendalikan dirinya [suka memperkosa misalnya?]

 [at] lokkhi

nah itu dia, bukankah kehidupan berumah tangga itu juga adalah persepsi bahwa manusia harus berumah tangga?
sama dengan persepsi bahwa cwe harusnya berhubungan dengan cwo, bukan sesamanya
menimbulkan lobha atau tidak dalam pikiran pasangan pasutri itu juga tergantung pada individu masing-masing kan?

 [at] nyana
pasangan NORMAL
no 1 jelas iya, krn menimbulkan lobha
no 2 jelas tidak
no 3 jelas tidak
no 4 tergantung pandangan pribadi

individu/pasangan "tidak normal"
no 1 jelas iya, krn menimbulkan lobha
no 2 jelas iya, krn persepsi masyarakat
no 3 tergantung pemerintahannya, di negara barat uda ngga tuh
no 4 balik ke diri sendiri

nah dari jawaban diatas, bukankah keduanya tetap saja menimbulkan lobha? no 2-3 itu urusan duniawi, persepsi dan dogma masyarakat
yang manapun tetap menimbulkan lobha, tapi ya terserah masing-masing lah, menurut saia mo normal atau tidak kek, tetap menimbulkan lobha, hanya saja yang tak normal mungkin harus menerima konsekuensi//hukuman/tekanan dari masyarakat karena mrk mempunyai persepsi sendiri tentang hal normal tak normal

objek itu netral toh

dear Reen,

hubungan pria - wanita, bukanlah karena persepsi tetapi karena sifat alaminya. Buddha pernah menyebut dalam salah satu sutta (maaf saya lupa nama suttanya)
Tidak ada yg lebih menarik bagi seorang pria selain figur seorang wanita, dan tidak ada yg lebih menarik bagi seorang wanita selain figur seorang pria

Ini menunjukkan jelas bhw pria dan wanita itu saling tertarik

Mengapa muncul homoseksual, lesbian, banci, wadam, dsbnya yg selama ini diklaim sebagai penyimpangan seksual?
Hal itu semata karena selagi "normal", dia selalu mengumbar nafsu seksualnya dan berbuah di kehidupan mendatang sebagai orang dengan penyimpangan seksual

Nah ini diperparah dengan persepsi pada masyarakat dimana org "jijik" dgn mereka yg menderita penyimpangan itu, dimana ini mengkondisikan si penderita utk berkumpul dan membuat komunitas sendiri (kesesuaian dan keselarasan dari para penderita itu)

jadi saya rasa tidak tepat membandingkan antara homo/lesbian dgn org normal yg mengumbar nafsu
homo/lesbian : akibat
mengumbar nafsu : action

jika ada homo/lesbian yg mengumbar nafsu, berarti dia memperburuk kondisi di kehidupan mendatangnya

Jadi seyogyanya kita merasa kasihan kepada mereka yg menderita penyimpangan seksual karena berarti mereka sedang mendapat buah yg akusala

metta  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 28 January 2009, 01:16:22 PM
saya tanyakan kalo taruh anu di anus,kr2 penyakit apa yang anda dapatkan?anda bisa cek dunia medis mengenai aktifitas seksual.
terlepas dari pro kontranya sih, kalo nga salah, jika wanita telah melakukan hub sex *di "tempat" nya* maka kemungkinan kanker serviks jadi meningkat besar. maka itu disarankan yg sudah melakukan hub sex itu utk cek rutin.

di iklan sih bilang setiap 4 menit 1 wanita meninggal karena kanker serviks, di indonesia sih per 1 jam. tapi yah itu katanya.


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 01:18:00 PM
Tidak ada yg lebih menarik bagi seorang pria selain figur seorang wanita, dan tidak ada yg lebih menarik bagi seorang wanita selain figur seorang pria

Pernyataan bro markos akan saya tambahkan,
Pasangan homoseksual juga mengenal dualitas,yang mana laki dan mana perempuan, dan kembali lagi,di dunia homoseksual,ternyata anda yang heteroseksual lah yang kurang "normal" dimata mereka ;p.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 28 January 2009, 01:20:50 PM
Mengapa muncul homoseksual, lesbian, banci, wadam, dsbnya yg selama ini diklaim sebagai penyimpangan seksual?
Hal itu semata karena selagi "normal", dia selalu mengumbar nafsu seksualnya dan berbuah di kehidupan mendatang sebagai orang dengan penyimpangan seksual

Mengumbarnya seperti apa ?
Sering 'jajan' ?
Atau nonton AV sambil masturbasi ?
Selingkuh ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 28 January 2009, 01:23:48 PM
terlepas dari pro kontranya sih, kalo nga salah, jika wanita telah melakukan hub sex *di "tempat" nya* maka kemungkinan kanker serviks jadi meningkat besar. maka itu disarankan yg sudah melakukan hub sex itu utk cek rutin.

di iklan sih bilang setiap 4 menit 1 wanita meninggal karena kanker serviks, di indonesia sih per 1 jam. tapi yah itu katanya.

Wahhh.. serius nih bro ?
Mengapa bisa terjadi demikian ?
Apakah kita para lelaki yang tidak bersih ?
Selalu mengabaikan kebersihan kulup (bagi yang tidak sunat)
Sebab memang area lubang kelamin wanita lebih besar daripada p*n*s pria
Jadi kebersihan bagi wanita harus lebih ekstra
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 28 January 2009, 01:24:36 PM
mau lubang apapun utk yg telah "pergi" meninggalkan kehidupan rumah tangga adalah bukan perbuatan yg baik.

kalau perumah tangga yah ini sih semua kembali ke tradisi masing2x. silahkan pilih.

buat aye sih, "peruntukan" organ tubuh agak rancu. misalnya tangan kiri bukan tangan yg tepat utk makan misalnya atau menggunakan kaki utk melukis adalah salah, dubur bukan tempat yg tepat utk memasukan obat, kulit jg *disuntik* :P dst.

selama pemuasan indria yah itu bukan apa yg diajarkan oleh Sang Buddha.


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 01:25:28 PM
Mengapa muncul homoseksual, lesbian, banci, wadam, dsbnya yg selama ini diklaim sebagai penyimpangan seksual?
Hal itu semata karena selagi "normal", dia selalu mengumbar nafsu seksualnya dan berbuah di kehidupan mendatang sebagai orang dengan penyimpangan seksual

Mengumbarnya seperti apa ?
Sering 'jajan' ?
Atau nonton AV sambil masturbasi ?
Selingkuh ?


pernah baca kenapa orang terlahri wadam atau homo? itu dikarenakan masa lampaunya,sering mengumbar nafsu dengan cara pergi ke tempat "jajan",sering berprilaku menyimpang, memiliki badan pria tapi ingin memakai rok mini. kecenderungan ini selalu dibawa dari kehidupan menuju kehidupan selanjutnya. lagi kecenderungan seks tak terkontrol akan membuat dia menyimpang dari jalur seksnya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 28 January 2009, 01:30:55 PM
pernah baca kenapa orang terlahri wadam atau homo? itu dikarenakan masa lampaunya,sering mengumbar nafsu dengan cara pergi ke tempat "jajan",sering berprilaku menyimpang, memiliki badan pria tapi ingin memakai rok mini. kecenderungan ini selalu dibawa dari kehidupan menuju kehidupan selanjutnya. lagi kecenderungan seks tak terkontrol akan membuat dia menyimpang dari jalur seksnya.

Justru saya pribadi belum pernah membacanya, makanya saya menanyakan rekan2 disini
Kecenderungan pria untuk memakai barang2 wanita memang pernah saya baca, bahkan ada yang pake stocking segala, buset dehh, apa di balik kesemuanya itu ? terlalu melekat terhadap lawan jenis ? fetish ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 28 January 2009, 01:32:20 PM
terlepas dari pro kontranya sih, kalo nga salah, jika wanita telah melakukan hub sex *di "tempat" nya* maka kemungkinan kanker serviks jadi meningkat besar. maka itu disarankan yg sudah melakukan hub sex itu utk cek rutin.

di iklan sih bilang setiap 4 menit 1 wanita meninggal karena kanker serviks, di indonesia sih per 1 jam. tapi yah itu katanya.

Wahhh.. serius nih bro ?
Mengapa bisa terjadi demikian ?
Apakah kita para lelaki yang tidak bersih ?
Selalu mengabaikan kebersihan kulup (bagi yang tidak sunat)
Sebab memang area lubang kelamin wanita lebih besar daripada p*n*s pria
Jadi kebersihan bagi wanita harus lebih ekstra
katanya sih karena infeksi HPV itu berubah menjadi kanker serviks. HPV itu menginfeksi 75-80% yg aktif kegiatan seksualnya. jadi yah kegiatan seksual membantu masuknya virus HPV ke serviks. bukan karena kurang bersih dst kali yah CMIIW.

back to topic hehehe. mending buka thread di tempatnya om forte
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 01:36:52 PM
pernah baca kenapa orang terlahri wadam atau homo? itu dikarenakan masa lampaunya,sering mengumbar nafsu dengan cara pergi ke tempat "jajan",sering berprilaku menyimpang, memiliki badan pria tapi ingin memakai rok mini. kecenderungan ini selalu dibawa dari kehidupan menuju kehidupan selanjutnya. lagi kecenderungan seks tak terkontrol akan membuat dia menyimpang dari jalur seksnya.

Justru saya pribadi belum pernah membacanya, makanya saya menanyakan rekan2 disini
Kecenderungan pria untuk memakai barang2 wanita memang pernah saya baca, bahkan ada yang pake stocking segala, buset dehh, apa di balik kesemuanya itu ? terlalu melekat terhadap lawan jenis ? fetish ?

maka dari itu Sati adalah sila tertinggi. kecenderungan yang dibawa pikiran akan membawa orang itu kembali lagi ke alamnya kembali. pria yang suka pake barang cewe namun dia mengerti dirinya adalah pria tetep akan terlahir kembali dengan kecenderungan seperti itu.
pernah tahu prilaku seksual pada hewan juga lebih banyak menyimpang, incest dan segala macamnya,nah pernahkah anda berpikir di kehidupan lampaunya anda juga pernah terlahir menjadi hewan dengan prilaku seperti ini?
complicated emang jalur kamma,namun kalo anda renungkan secara seksama,maka anda akan tahu bahwa perbuatan sekarang merupakan kecenderungan dari masa lampau.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 28 January 2009, 01:38:52 PM
apakah dengan menyatakan ini adalah tepat dan itu adalah tidak tepat berarti bahwa :
heteroseksual dan homoseksual lebih ditentang daripada orang normal yang melakukan kegiatan seksual biasa?

bagaimana jika hetero dan homo itu ternyata jauh lebih bisa menahan diri dari pada orang normal [suka lawan jenis]
yang tak dapat mengendalikan dirinya [suka memperkosa misalnya?]

 [at] lokkhi

nah itu dia, bukankah kehidupan berumah tangga itu juga adalah persepsi bahwa manusia harus berumah tangga?
sama dengan persepsi bahwa cwe harusnya berhubungan dengan cwo, bukan sesamanya
menimbulkan lobha atau tidak dalam pikiran pasangan pasutri itu juga tergantung pada individu masing-masing kan?

 [at] nyana
pasangan NORMAL
no 1 jelas iya, krn menimbulkan lobha
no 2 jelas tidak
no 3 jelas tidak
no 4 tergantung pandangan pribadi

individu/pasangan "tidak normal"
no 1 jelas iya, krn menimbulkan lobha
no 2 jelas iya, krn persepsi masyarakat
no 3 tergantung pemerintahannya, di negara barat uda ngga tuh
no 4 balik ke diri sendiri

nah dari jawaban diatas, bukankah keduanya tetap saja menimbulkan lobha? no 2-3 itu urusan duniawi, persepsi dan dogma masyarakat
yang manapun tetap menimbulkan lobha, tapi ya terserah masing-masing lah, menurut saia mo normal atau tidak kek, tetap menimbulkan lobha, hanya saja yang tak normal mungkin harus menerima konsekuensi//hukuman/tekanan dari masyarakat karena mrk mempunyai persepsi sendiri tentang hal normal tak normal

objek itu netral toh

dear Reen,

hubungan pria - wanita, bukanlah karena persepsi tetapi karena sifat alaminya. Buddha pernah menyebut dalam salah satu sutta (maaf saya lupa nama suttanya)
Tidak ada yg lebih menarik bagi seorang pria selain figur seorang wanita, dan tidak ada yg lebih menarik bagi seorang wanita selain figur seorang pria

Ini menunjukkan jelas bhw pria dan wanita itu saling tertarik

Mengapa muncul homoseksual, lesbian, banci, wadam, dsbnya yg selama ini diklaim sebagai penyimpangan seksual?
Hal itu semata karena selagi "normal", dia selalu mengumbar nafsu seksualnya dan berbuah di kehidupan mendatang sebagai orang dengan penyimpangan seksual

Nah ini diperparah dengan persepsi pada masyarakat dimana org "jijik" dgn mereka yg menderita penyimpangan itu, dimana ini mengkondisikan si penderita utk berkumpul dan membuat komunitas sendiri (kesesuaian dan keselarasan dari para penderita itu)

jadi saya rasa tidak tepat membandingkan antara homo/lesbian dgn org normal yg mengumbar nafsu
homo/lesbian : akibat
mengumbar nafsu : action

jika ada homo/lesbian yg mengumbar nafsu, berarti dia memperburuk kondisi di kehidupan mendatangnya

Jadi seyogyanya kita merasa kasihan kepada mereka yg menderita penyimpangan seksual karena berarti mereka sedang mendapat buah yg akusala

metta  _/\_

bukankah ini menyatakan bahwa dari dasarnya manusia memang pasti ada lobha?
kalo gitu nyatanya berarti manusia gak mungkin gak punya lobha donk?
apa itu berarti tak mungkin bahwa seseorang tak tertarik dengan siapapun termasuk lawan jenis atau sesama jenisnya?

maksud saia ttg yg homo dan hetero itu bukan berarti mrk yang menyimpang tus mempunyai nafsu seksual yang lebih dari pada org normal kan?
mksd saia jelas hanya pada yg tak menyukai lawan jenis atau menyukai 2 jenis, bukan berarti lobha mereka jauh lebih besar dari pada yg suka lawan jenis loh

saia tak membicarakan seberapa besar nafsu mereka, lagian emanknya kalo homo atau hetero pasti mempunyai nafsu yang lebih besar dari pada orang normal yg menyukai lawan jenis? ngga selalu begitu kan?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 28 January 2009, 01:41:45 PM
Jadi kembali lagi ke pertanyaan : Bolehkah 'anal sex' dilakukan sebagai variasi hubungan pasutri dengan catatan, kedua belah pihak setuju dan menikmatinya tanpa paksaan?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Satria_Bergincu on 28 January 2009, 01:44:28 PM
hei hei....

jadi tersinggung nech

emang cowo tidak boleh pake gincu tah?
buktinya artis tuh banyak kan yang bergincu, trus gimana donk?
kan tuntutan jaman n pekerjaan, trus kehidupan datang, lahir menjadi varia?

tiddddaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk  ^-^

Jadi kembali lagi ke pertanyaan : Bolehkah 'anal sex' dilakukan sebagai variasi hubungan pasutri dengan catatan, kedua belah pihak setuju dan menikmatinya tanpa paksaan?

eeeeewwwwww..............
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 28 January 2009, 01:45:17 PM
menurut saia :
boleh tapi tak disarankan

begitu pula dengan perkawinan sejenis, lawan jenis, keduanya, masturbasi dan sejenisnya,
semua yang menimbulkan lobha
apa sih yg dilarang? gak ada! manusia punya kehendak bebas
yg ada semuanya tak disarankan krn menimbulkan lobha dan menimbulkan kamma buruk nantinya, thats it.......

kecuali bagi bikkhu atau sejenisnya yg mungkin memang terdapat peraturan
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Satria_Bergincu on 28 January 2009, 01:51:16 PM
tidak sadarkah kalian?

ini hanya daya tipu alam, agar kalian semua mau bereproduksi, sehingga hukum karma bisa bekerja....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 01:52:51 PM
Boleh
Jadi kembali lagi ke pertanyaan : Bolehkah 'anal sex' dilakukan sebagai variasi hubungan pasutri dengan catatan, kedua belah pihak setuju dan menikmatinya tanpa paksaan?

nah ini baru saya tunggu pertanyaannya.
boleh tapi kedua belah pihak sadar akan konsekuensi di belakangnya.tapi bagi mereka yang ingin berpraktek Dhamma dan meditasi,itu akan menghalangi mereka terhadap beberapa hal.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 28 January 2009, 01:54:02 PM

maka dari itu Sati adalah sila tertinggi. ....

keknya ini topik yg menarik dibahas.

disini yah http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8622.new#new
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 28 January 2009, 01:57:04 PM
Boleh
Jadi kembali lagi ke pertanyaan : Bolehkah 'anal sex' dilakukan sebagai variasi hubungan pasutri dengan catatan, kedua belah pihak setuju dan menikmatinya tanpa paksaan?

nah ini baru saya tunggu pertanyaannya.
boleh tapi kedua belah pihak sadar akan konsekuensi di belakangnya.tapi bagi mereka yang ingin berpraktek Dhamma dan meditasi,itu akan menghalangi mereka terhadap beberapa hal.

Bisa dijelaskan konsekuensi dan halangan yang menghadang nantinya ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Riky_dave on 28 January 2009, 01:58:03 PM
Kriteria lainnya yang berkaitan dengan dasar ini adalah sifat dari tindakan seksual. Hubungan seksual yang melibatkan lubang lain selain lubang yang alami dipandang tidak pantas. Karena itu sex oral dan sex anal digolongkan sebagai tindakan seksual yang tidak pantas.
Dapat dari kutipan mana ini,bahwa sex oral dan sek anal adalah tindakan seksual tidak pantas?
 
Quote
Dasar yang tidak tepat lainnya berkaitan dengan waktu, misalnya pada saat seseorang telah mengambil sumpah suci. Adalah mungkin bagi seseorang untuk mengambil sumpah suci tersebut hanya selama 24 jam. Selama masa tersebut,anda harus benar-benar menghindari hubungan seksual. Tidaklah tepat berhubungan sex dengan seseorang selama selang waktu orang tersebut sedang menjalankan sila. Waktu yang tidak tepat lainnya adalah ketika pasangan anda sedang hamil.
Sumpah suci?
 
Quote
Kriteria lainnya adalah tempat berlangsungnya hubungan seksual. Tidaklah tepat berhubungan seksual ditempat yang terdapat gambar-gambar religius, stupa, atau guru spiritual anda.
 
Factor-faktor inilah yang merupakan dasar yang mengubah hubangan seksual menjadi tindakan seksual yang tidak pantas.
???
 

Quote
Sumber : Buku Karma oleh Dagpo Rinpoche.
Dari ajaran Tantra kah?

Salam hangat,
Riky
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 28 January 2009, 01:58:35 PM
menurut saia :
boleh tapi tak disarankan

begitu pula dengan perkawinan sejenis, lawan jenis, keduanya, masturbasi dan sejenisnya,
semua yang menimbulkan lobha
apa sih yg dilarang? gak ada! manusia punya kehendak bebas
yg ada semuanya tak disarankan krn menimbulkan lobha dan menimbulkan kamma buruk nantinya, thats it.......

kecuali bagi bikkhu atau sejenisnya yg mungkin memang terdapat peraturan


Betul, bukan selalu masalah boleh atau tidak, tetapi bermanfaat atau tidak.
Kalau tidak salah, anal sex ini bisa menyebabkan kerusakan pada otot anus dan rectum, karena memang anus tidak menghasilkan pelumas seperti pada organ seksual. Belum lagi mikro-organisme yang hanya ada di anus, jadi "pindah" ke mana-mana, meningkatkan risiko gangguan kesehatan.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 28 January 2009, 02:03:01 PM
 [at] riky_dave: orangnya yg nitip posting keknya kgk nongol2x lagi.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Riky_dave on 28 January 2009, 02:03:56 PM
[at] riky_dave: orangnya yg nitip posting keknya kgk nongol2x lagi.

Ooo,jadi pertanyaan saya gimana?huehehe...

Salam hangat,
Riky
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 28 January 2009, 02:06:56 PM
menurut saia :
boleh tapi tak disarankan

begitu pula dengan perkawinan sejenis, lawan jenis, keduanya, masturbasi dan sejenisnya,
semua yang menimbulkan lobha
apa sih yg dilarang? gak ada! manusia punya kehendak bebas
yg ada semuanya tak disarankan krn menimbulkan lobha dan menimbulkan kamma buruk nantinya, thats it.......

kecuali bagi bikkhu atau sejenisnya yg mungkin memang terdapat peraturan


Betul, bukan selalu masalah boleh atau tidak, tetapi bermanfaat atau tidak.
Kalau tidak salah, anal sex ini bisa menyebabkan kerusakan pada otot anus dan rectum, karena memang anus tidak menghasilkan pelumas seperti pada organ seksual. Belum lagi mikro-organisme yang hanya ada di anus, jadi "pindah" ke mana-mana, meningkatkan risiko gangguan kesehatan.


nah betul
masalahnya yg tak layak itu lebih banyak menimbulkan efek-efek yang berbahaya
selain itu juga yg tak normal menimbulkan akibat dari masyarakat dan rasa tertekan
[bila terdapat persepsi bahwa hal itu adalah tidak normal bagi orang itu sendiri]

tapi sama saja menimbulkan lobha juga
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: chingik on 28 January 2009, 02:12:21 PM
 
Pada intinya SEX itu Berbanding terbalik dgn jalan menuju Nibbana.
Semua tindakan yg dilarang Sang Buddha hanya bermaksud membimbing secara tahap demi tahap. Gak maksain langsung.  
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Riky_dave on 28 January 2009, 02:12:37 PM
um...um...um...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Riky_dave on 28 January 2009, 02:13:33 PM

Pada intinya SEX itu Berbanding terbalik dgn jalan menuju Nibbana.
Semua tindakan yg dilarang Sang Buddha hanya bermaksud membimbing secara tahap demi tahap. Gak maksain langsung.  
Lust or Love??
um...um..um..um..tapi SB sendiri "sebelum" meninggalkan "keduniawian" juga menikmati "seks" bukan?

Salam hangat,
Riky
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 28 January 2009, 02:14:10 PM
hubungan pria - wanita, bukanlah karena persepsi tetapi karena sifat alaminya. Buddha pernah menyebut dalam salah satu sutta (maaf saya lupa nama suttanya)
Tidak ada yg lebih menarik bagi seorang pria selain figur seorang wanita, dan tidak ada yg lebih menarik bagi seorang wanita selain figur seorang pria

Ini menunjukkan jelas bhw pria dan wanita itu saling tertarik

Suttanya ada di Anguttara Nikaya, Ekakanipata, Rupadivagga.

Sepertinya bukan "sifat alami" seseorang harus menyukai objek seksual tertentu (pria harus suka wanita, vice versa). Sutta itu hanya merujuk secara umum bahwa seksualitas seseorang adalah yang menjadi halangan terbesar bagi konsentrasi. Semua kembali pada masing2. Jika seseorang melekat pada seksualitas sebagai wanita, namun terlahir sebagai pria, maka bisa saja dia menjadi homoseksual. Demikian pula orang bisa punya kelainan seksual (paraphilia) sejak lahir.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Riky_dave on 28 January 2009, 02:15:43 PM
hubungan pria - wanita, bukanlah karena persepsi tetapi karena sifat alaminya. Buddha pernah menyebut dalam salah satu sutta (maaf saya lupa nama suttanya)
Tidak ada yg lebih menarik bagi seorang pria selain figur seorang wanita, dan tidak ada yg lebih menarik bagi seorang wanita selain figur seorang pria

Ini menunjukkan jelas bhw pria dan wanita itu saling tertarik

Suttanya ada di Anguttara Nikaya, Ekakanipata, Rupadivagga.

Sepertinya bukan "sifat alami" seseorang harus menyukai objek seksual tertentu (pria harus suka wanita, vice versa). Sutta itu hanya merujuk secara umum bahwa seksualitas seseorang adalah yang menjadi halangan terbesar bagi konsentrasi. Semua kembali pada masing2. Jika seseorang melekat pada seksualitas sebagai wanita, namun terlahir sebagai pria, maka bisa saja dia menjadi homoseksual. Demikian pula orang bisa punya kelainan seksual (paraphilia) sejak lahir.


um..um..um...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 28 January 2009, 02:17:03 PM
nah betul
masalahnya yg tak layak itu lebih banyak menimbulkan efek-efek yang berbahaya
selain itu juga yg tak normal menimbulkan akibat dari masyarakat dan rasa tertekan
[bila terdapat persepsi bahwa hal itu adalah tidak normal bagi orang itu sendiri]

tapi sama saja menimbulkan lobha juga

Memang banyak kerugian. Tetapi kalo masalah "tidak normal" atau "tidak lazim" itu relatif. Homoseksual sudah dikenal bangsa Eropa sejak lama, bahkan sebagian menganggapnya sebagai "normal-normal aja" alias lazim. Kita lihat itu tidak lazim karena memang kita hidup di masyarakat yang berbeda saja. Bagi masyarakat homoseksual juga orang heteroseksual itu "aneh".

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 02:22:08 PM
Boleh
Jadi kembali lagi ke pertanyaan : Bolehkah 'anal sex' dilakukan sebagai variasi hubungan pasutri dengan catatan, kedua belah pihak setuju dan menikmatinya tanpa paksaan?

nah ini baru saya tunggu pertanyaannya.
boleh tapi kedua belah pihak sadar akan konsekuensi di belakangnya.tapi bagi mereka yang ingin berpraktek Dhamma dan meditasi,itu akan menghalangi mereka terhadap beberapa hal.

Bisa dijelaskan konsekuensi dan halangan yang menghadang nantinya ?

Kenali otot anus yang dinamakan spchinter. otot ini bekerja untuk menahan angin dan keluarnya kotoran, saya punya beberapa temen homo yang sudah usia lanjut,mereka mengatakan bahwa semakin lanjut usia,otot anus menjadi tidak begitu erat,sehingga ketika diare atau mungkin hanya buang angin, kotoran bisa langsung keluar tanpa ada penahan,beda ketika masih muda sebelum anus mereka dimain-mainkan.

untuk meditator,sudah tentu harus tahu,cara kerja tubuh manusia sendiri itu seperti apa,tidak melulu nafas terletak hanya bergerak lewat hidung, vayu bergerak dari seluruh tubuh,dan bila spchinter ini jebol maka seorang meditator akan merasakan kesulitan dalam hal konsentrasi, bila kita ingin berbicara elemen terutama angin dan api,maka otot sphincter ini adalah pengendali, di vedic dikenal sebagai mula dhara chakra.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Riky_dave on 28 January 2009, 02:24:43 PM
Boleh
Jadi kembali lagi ke pertanyaan : Bolehkah 'anal sex' dilakukan sebagai variasi hubungan pasutri dengan catatan, kedua belah pihak setuju dan menikmatinya tanpa paksaan?

nah ini baru saya tunggu pertanyaannya.
boleh tapi kedua belah pihak sadar akan konsekuensi di belakangnya.tapi bagi mereka yang ingin berpraktek Dhamma dan meditasi,itu akan menghalangi mereka terhadap beberapa hal.

Bisa dijelaskan konsekuensi dan halangan yang menghadang nantinya ?

Kenali otot anus yang dinamakan spchinter. otot ini bekerja untuk menahan angin dan keluarnya kotoran, saya punya beberapa temen homo yang sudah usia lanjut,mereka mengatakan bahwa semakin lanjut usia,otot anus menjadi tidak begitu erat,sehingga ketika diare atau mungkin hanya buang angin, kotoran bisa langsung keluar tanpa ada penahan,beda ketika masih muda sebelum anus mereka dimain-mainkan.

untuk meditator,sudah tentu harus tahu,cara kerja tubuh manusia sendiri itu seperti apa,tidak melulu nafas terletak hanya bergerak lewat hidung, vayu bergerak dari seluruh tubuh,dan bila spchinter ini jebol maka seorang meditator akan merasakan kesulitan dalam hal konsentrasi, bila kita ingin berbicara elemen terutama angin dan api,maka otot sphincter ini adalah pengendali, di vedic dikenal sebagai mula dhara chakra.

um..um..um..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 28 January 2009, 02:26:56 PM
nah betul
masalahnya yg tak layak itu lebih banyak menimbulkan efek-efek yang berbahaya
selain itu juga yg tak normal menimbulkan akibat dari masyarakat dan rasa tertekan
[bila terdapat persepsi bahwa hal itu adalah tidak normal bagi orang itu sendiri]

tapi sama saja menimbulkan lobha juga

Memang banyak kerugian. Tetapi kalo masalah "tidak normal" atau "tidak lazim" itu relatif. Homoseksual sudah dikenal bangsa Eropa sejak lama, bahkan sebagian menganggapnya sebagai "normal-normal aja" alias lazim. Kita lihat itu tidak lazim karena memang kita hidup di masyarakat yang berbeda saja. Bagi masyarakat homoseksual juga orang heteroseksual itu "aneh".



nah itu maksud saia brur........
normal tak normal itu kan hanya persepsi dan pandangan masyarakat saja.......
saia tak menyangkal bahwa yg 'tak lazim' itu jauh lebih membahayakan
tapi bukan berarti yg normal itu juga baik untuk dilakukan yowwwwwwwwww

bagi bangsa eropa itu adalah hal normal
bagi bangsa timur itu tak lazim
so mana yang bener? objek netral kan?
gak ada yg 100% salah ato 100% benar
yg ada keduanya [normal, tak normal] menimbulkan lobha

sisanya ya masalah duniawi yg membuat hasilnya
contohnya ya di indo, bagi mrk itu gak lazim, so dikucilkan dan dipandang rendah

emank sih wanita dan pria diciptakan memiliki bentuk kelamin yg berbeda
emanknya mo mikir kyk tetangga yang :
"semua diciptakan agar berguna sesuai dengan fungsinya"

punya alat kelamin so harus digunakan untuk melakukan kegiatan seksual? swt dah
punya mulut jadi harus digunakan untuk makan berlebihan?
punya mata jadi harus melihat semua yang 'indah-indah'?

semua balik lagi ke panna masing-masing laghhhhhhh mo diapain tuh alat-alatnya :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Riky_dave on 28 January 2009, 02:28:45 PM
Um...hal tersebut tidak akan habis untuk dibahas,yang dicari hanya sebuah "kebenaran" padahal kebenaran tidak bisa dicari dimana pun tetapi "ditemukan"
Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhasa

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 28 January 2009, 02:34:27 PM
ya tanyakan pada rumput bergoyang...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 28 January 2009, 02:35:29 PM
nah itu maksud saia brur........
normal tak normal itu kan hanya persepsi dan pandangan masyarakat saja.......
saia tak menyangkal bahwa yg 'tak lazim' itu jauh lebih membahayakan
tapi bukan berarti yg normal itu juga baik untuk dilakukan yowwwwwwwwww

bagi bangsa eropa itu adalah hal normal
bagi bangsa timur itu tak lazim
so mana yang bener? objek netral kan?
gak ada yg 100% salah ato 100% benar
yg ada keduanya [normal, tak normal] menimbulkan lobha

sisanya ya masalah duniawi yg membuat hasilnya
contohnya ya di indo, bagi mrk itu gak lazim, so dikucilkan dan dipandang rendah

emank sih wanita dan pria diciptakan memiliki bentuk kelamin yg berbeda
emanknya mo mikir kyk tetangga yang :
"semua diciptakan agar berguna sesuai dengan fungsinya"

punya alat kelamin so harus digunakan untuk melakukan kegiatan seksual? swt dah
punya mulut jadi harus digunakan untuk makan berlebihan?
punya mata jadi harus melihat semua yang 'indah-indah'?

semua balik lagi ke panna masing-masing laghhhhhhh mo diapain tuh alat-alatnya :))

:) Ya, nyambung. Kalau kita masalahin budaya, ga akan ada habisnya. Lalu kalau kita masalahin fungsi, juga tidak ada habisnya. Nanti orang mengolok para pertapa, "punya 'alat', tapi ga dipake". Yang bermasalah sebetulnya sikap kita terhadap objek itu, apakah bermanfaat atau tidak. Yang bisa dibahas hanyalah fakta2 seperti kerugian/keuntungan dari sex ini-itu, kerugian/keuntungan dari menahan diri dari hubungan seksual, dan lain-lain. Sisanya kita masing2 menentukan berdasarkan kebijaksanaan kita sendiri.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 28 January 2009, 02:41:11 PM
bagaimana kalo pertanyaan dimodifikasi sedikit, bagaimanakah melakukan aktivitas seksual yang sesuai dengan Buddhism?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 28 January 2009, 02:43:38 PM
bagaimana kalo pertanyaan dimodifikasi sedikit, bagaimanakah melakukan aktivitas seksual yang sesuai dengan Buddhism?

Yang tidak melanggar sila ke tiga (dengan objek ibu/saudara/istri orang/orang bertunangan/orang menjalankan sila, dsb) dan tidak merusak diri sendiri ataupun pasangan (baik fisik maupun mental). IMHO sih..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 28 January 2009, 02:45:35 PM
bagaimana kalo pertanyaan dimodifikasi sedikit, bagaimanakah melakukan aktivitas seksual yang sesuai dengan Buddhism?

Yang tidak melanggar sila ke tiga (dengan objek ibu/saudara/istri orang/orang bertunangan/orang menjalankan sila, dsb) dan tidak merusak diri sendiri ataupun pasangan (baik fisik maupun mental). IMHO sih..

Then, kalo melanggar berarti tidak pantas... beres kan?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 28 January 2009, 02:51:19 PM
bagaimana kalo pertanyaan dimodifikasi sedikit, bagaimanakah melakukan aktivitas seksual yang sesuai dengan Buddhism?

Yang tidak melanggar sila ke tiga (dengan objek ibu/saudara/istri orang/orang bertunangan/orang menjalankan sila, dsb) dan tidak merusak diri sendiri ataupun pasangan (baik fisik maupun mental). IMHO sih..

Then, kalo melanggar berarti tidak pantas... beres kan?

Kalo saya sih beres ;D Kalo bagi yang laen, ga tahu. Itu 'kan pendapat saya pribadi.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Equator on 28 January 2009, 02:52:41 PM
bagaimana kalo pertanyaan dimodifikasi sedikit, bagaimanakah melakukan aktivitas seksual yang sesuai dengan Buddhism?

Yang tidak melanggar sila ke tiga (dengan objek ibu/saudara/istri orang/orang bertunangan/orang menjalankan sila, dsb) dan tidak merusak diri sendiri ataupun pasangan (baik fisik maupun mental). IMHO sih..

Then, kalo melanggar berarti tidak pantas... beres kan?

Sorry, kalo bujangan yang cukup usia, tapi belum terikat pernikahan, sewa WTS diluar, termasuk melanggar sila ketiga ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 28 January 2009, 02:54:31 PM
bagaimana kalo pertanyaan dimodifikasi sedikit, bagaimanakah melakukan aktivitas seksual yang sesuai dengan Buddhism?

Yang tidak melanggar sila ke tiga (dengan objek ibu/saudara/istri orang/orang bertunangan/orang menjalankan sila, dsb) dan tidak merusak diri sendiri ataupun pasangan (baik fisik maupun mental). IMHO sih..

Then, kalo melanggar berarti tidak pantas... beres kan?

Sorry, kalo bujangan yang cukup usia, tapi belum terikat pernikahan, sewa WTS diluar, termasuk melanggar sila ketiga ?

Kalau saya bilang, tidak. Tetapi harus dilihat hukum negara yang berlaku. Di Indonesia itu tidak boleh, dan karena Buddhis itu diajarkan mengikuti hukum negara, maka sebaiknya kita juga tidak melanggarnya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: N1AR on 28 January 2009, 02:57:59 PM
http://www.religioustolerance.org/hom_budd.htm


People's beliefs are greatly influenced by many factors; two of the most important are culture, tradition, and religion. Culture often trumps religion. For example, in the case of the worldwide Anglican Communion, many believers in the U.S. and Canadian provinces feel that the denomination is in a state of sin because it does not grant equal rights to homosexuals. Many believers in African provinces believe that Anglican Community is in a state of sin because some Anglicans support equal rights for lesbians and gays. Here we have a single religious movement, using the same Bible as their holy book, sharing the same rituals, sharing a common history for many centuries. Yet they take opposite views on homosexuality because of their differing cultures.

The same cultural overlay phenomenon may be happening in Buddhism as well. 7 In the West, there appears to be a growing acceptance of same-sex sexual activity as moral. In Asia, cultural influences result in a continuation of a long tradition of considering same-sex behavior to be sexual misconduct.

Apparently, the Buddha did not leave any teachings on homosexual orientation or homosexual behavior. He strongly encouraged his followers to "be a lamp onto yourself" -- to examine and test the truth of religious teachings before accepting them.

Buddhism is most concerned with whether an action is helpful, based on good intentions, and freedom from harm. Thus, a specific act can sometimes be either permissible or not permissible, depending upon its context. This differs from the positions taken by Christian faith groups. They often evaluate a specific action itself, based on whether it is good or evil according to a system of morality derived from that group's interpretation of the Bible.

Many women, gays and lesbians have been attracted to Buddhism because of its relative lack of misogyny and homophobia, when compared to some other religions. But others report "virulently anti-gay sentiments and teachings from religious teachers in Tibetan and other Buddhist" schools. 5
Argument from basic Buddhist principles:

A core teaching of Buddhism is the Buddha's Eightfold Path.

    * The second of the eight steps is called Samma sankappa: right thinking or right resolve. It has been stated as:

        "You must renounce the pleasures of the senses; you must harbor no ill will toward anyone, and harm no living creature." 9

    When applied to sexual behavior, this step would seem to imply that one must:

        * Engage in no pleasurable activities at all, including both masturbation and sexual pursuits with another person.
        * Avoid harming another person. Sexual activity can harm others in various ways:
              o It can easily spread STDs between sexual partners if safer sex techniques are not used.
              o It can engender feelings of guilt, particularly if done outside of a loving, committed relationship.
              o It can damage a marriage if it involves an extra-marital affair.
              o It can result in emotional distress particularly if the sex is manipulative and not consensual.
              o It can be profoundly injurious if one partner is too young.

    The second step would seem to imply complete celibacy -- abstaining from sex with another person of the same sex -- if one is a homosexual -- or with a person of the opposite sex -- if one is a heterosexual or from persons of both genders -- if one is bisexual. It one is sexually active, then the second step would seem to imply that the behavior must be consensual and safe. There is no special limitation here that applies uniquely to homosexuals. Persons of all sexual orientations are to remain celibate.

    * The fourth of the eight steps is called Samma kammanta: Right conduct or right behavior. It has been stated as:

        "Do not destroy any living creature; take only what is given to you; do not commit any unlawful sexual act." 9

    The prohibition against engaging in sexual misconduct is also listed as the third of the five Buddhist precepts. Sometimes it is expressed as simply forbidding adultery.

    When applied to sexual behavior, this step would seem to imply that one must:

        * Practice safe sex to minimize the chance of passing an STD to a sexual partner that could, in the case of HIV and HPV, cause death.
        * Engage in only consensual sex. It is a bit of a stretch, but forced or manipulative sexual behavior could be interpreted as theft.
        * Avoid "unlawful" sexual acts. This is a difficult phrase to interpret.
              o From a legal standpoint, the U.S. Supreme court decided (Lawrence v. Texas, 2003) that all private consensual sex between adults is lawful. Unlawful sex in the U.S. would include activity between an adult and a child, sex in public, sex that is forced, sex for money, etc.
              o From a moral standpoint, "unlawful" sex could involve many activities depending upon the specific faith group to which a person adheres.

To summarize: Buddhism's basic teaching discourages sex, and particularly condemns adultery, rape, non-consensual sex, and unsafe sex. This would seem to apply to same-sex couples and opposite-sex couples equally. However, some groups within Buddhism condemn homosexual sex because of cultural teachings.

A contrary view is seen in the Evangelical.us web site. 10 They suggest that Buddhism condemns homosexuality absolutely. Their web site states:

    * "Homosexual behavior is a pleasure of the senses," and is thus violates the second of the eight steps. While this is a true statement, it applies equally to sex between a man and a woman.
    * "Homosexual acts harm," and thus violate the second step again. Again, the author overlooks the fact that it is the specific behavior that causes the transmission of STDs, not necessarily the gender of the participants. In fact, STDs occur among lesbians at a far lower rate than among heterosexuals. Anal sex can transmit HIV infection very efficiently from a male to a female just as easily as it can from a male to a male.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: tesla on 28 January 2009, 03:07:40 PM
bagaimana kalo pertanyaan dimodifikasi sedikit, bagaimanakah melakukan aktivitas seksual yang sesuai dengan Buddhism?

Yang tidak melanggar sila ke tiga (dengan objek ibu/saudara/istri orang/orang bertunangan/orang menjalankan sila, dsb) dan tidak merusak diri sendiri ataupun pasangan (baik fisik maupun mental). IMHO sih..

Then, kalo melanggar berarti tidak pantas... beres kan?

Sorry, kalo bujangan yang cukup usia, tapi belum terikat pernikahan, sewa WTS diluar, termasuk melanggar sila ketiga ?

IMO, tidak melanggar sila Buddhist, tapi do at your own risk
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: markosprawira on 28 January 2009, 04:10:56 PM
Mengapa muncul homoseksual, lesbian, banci, wadam, dsbnya yg selama ini diklaim sebagai penyimpangan seksual?
Hal itu semata karena selagi "normal", dia selalu mengumbar nafsu seksualnya dan berbuah di kehidupan mendatang sebagai orang dengan penyimpangan seksual

Mengumbarnya seperti apa ?
Sering 'jajan' ?
Atau nonton AV sambil masturbasi ?
Selingkuh ?


dear lokkhi

semuaaanya bro......... termasuk mau cuci mata (liat yg munyus2)

semuanya akan semakin mengkondisikan penguatan trend ke arah seksualitas
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: markosprawira on 28 January 2009, 04:14:50 PM
bagaimana kalo pertanyaan dimodifikasi sedikit, bagaimanakah melakukan aktivitas seksual yang sesuai dengan Buddhism?

Yang tidak melanggar sila ke tiga (dengan objek ibu/saudara/istri orang/orang bertunangan/orang menjalankan sila, dsb) dan tidak merusak diri sendiri ataupun pasangan (baik fisik maupun mental). IMHO sih..

Then, kalo melanggar berarti tidak pantas... beres kan?

Sorry, kalo bujangan yang cukup usia, tapi belum terikat pernikahan, sewa WTS diluar, termasuk melanggar sila ketiga ?

dear bro,

Itu tidak melanggar sila, tapi berbuat akusala (tidak bermanfaat utk batin)

Banyak hal yg tidak melanggar sila karena banyak hal yg lebih kompleks saat ini dibanding pada waktu jaman buddha tapi dikembalikan pada ajaran semua Buddha

- Mengurangi berbuat Akusala
- Memperbanyak berbuat kusala
- Sucikan Batin

metta
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 28 January 2009, 04:57:56 PM
 =D> udah mulai sip
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Riky_dave on 28 January 2009, 07:00:15 PM
bagaimana kalo pertanyaan dimodifikasi sedikit, bagaimanakah melakukan aktivitas seksual yang sesuai dengan Buddhism?

Yang tidak melanggar sila ke tiga (dengan objek ibu/saudara/istri orang/orang bertunangan/orang menjalankan sila, dsb) dan tidak merusak diri sendiri ataupun pasangan (baik fisik maupun mental). IMHO sih..

Then, kalo melanggar berarti tidak pantas... beres kan?

Sorry, kalo bujangan yang cukup usia, tapi belum terikat pernikahan, sewa WTS diluar, termasuk melanggar sila ketiga ?

Kalau saya bilang, tidak. Tetapi harus dilihat hukum negara yang berlaku. Di Indonesia itu tidak boleh, dan karena Buddhis itu diajarkan mengikuti hukum negara, maka sebaiknya kita juga tidak melanggarnya.
Mengikuti hukum negara?Jadi bagaimana soal perdagangan hewan?perdagangan hewan itu legal dimata Hukum di Indonesia,bagaimana anda menanggapi hal ini?

Salam hangat,
Riky
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 28 January 2009, 07:54:46 PM
 [at] bro riky

legal bukan berarti harus dilakukan kan?
masalah perdagangan legal itu masalah pemerintah dan masyarakatnya
berarti pemerintah mengizinkan perdagangan hewan

tapi bila kita sebagai umat buddhist, ternyata pembunuhan adalah melanggar pancasila
dan kita sendiri tak melakukan perdagangan dan perdagangan hewan
maka kita pun tak melanggar hukum pemerintah donk?
emank nya ada yg blg kalo gak melakukan perdangangan hewan adalah melanggar hukum?

masalah hukum pemerintah bertentangan atau tidak dengan buddhist ya itu urusan yg bikin hukum

lagian bedakan antara buddhist dan hukum
buddhist hanya menyarankan, mau atau tidak itu urusan individu, toh hasilnya dipetik sendiri
sedangkan hukum bersifat memaksa, tak dituruti pasti akan ditindak sesuai hukum yg berlaku

dan tak melakukan perdagangan hewan tak termasuk melanggar hukum
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 29 January 2009, 08:21:58 AM

Mengikuti hukum negara?Jadi bagaimana soal perdagangan hewan?perdagangan hewan itu legal dimata Hukum di Indonesia,bagaimana anda menanggapi hal ini?

Salam hangat,
Riky

Kalau hukum negara memperbolehkan dan dianjurkan dalam dhamma, silahkan lakukan. Kalau tidak dibolehkan dalam hukum negara ATAU bertentangan dengan dhamma, sebaiknya jangan dilakukan.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Equator on 29 January 2009, 08:56:29 AM
Sorry, kalo bujangan yang cukup usia, tapi belum terikat pernikahan, sewa WTS diluar, termasuk melanggar sila ketiga ?

dear bro,

Itu tidak melanggar sila, tapi berbuat akusala (tidak bermanfaat utk batin)

Banyak hal yg tidak melanggar sila karena banyak hal yg lebih kompleks saat ini dibanding pada waktu jaman buddha tapi dikembalikan pada ajaran semua Buddha

- Mengurangi berbuat Akusala
- Memperbanyak berbuat kusala
- Sucikan Batin

metta
[/quote]

Berarti celah seperti ini yang bisa dimanfaatkan orang untuk mencari 'pembenaran' ketimbang 'kebenaran' itu sendiri Bro..  :o
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 29 January 2009, 04:21:07 PM
Kenapa wts gak termasuk?
Menurut tradisi india jaman dulu, wts termasuk istri (walaupun sementara dan dengan bayaran).
kalo gak salah ada di buku mangala berkah utama karangan jan sanjivaputta
a job is a job...

lagian menurut saya praktek sejati bukan pembenaran... selama masih melakukan pembenaran memang susah untuk melihat kebenaran...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 29 January 2009, 04:38:31 PM
Profesi melacurkan diri itu perbuatan tidak baik. Mengkonsumsi / berhubungan dengan orang yang melacurkan diri itu melibatkan diri dalam perbuatan tidak baik.

Quote
Sorry, kalo bujangan yang cukup usia, tapi belum terikat pernikahan, sewa WTS diluar, termasuk melanggar sila ketiga ?

Sila ke tiga dalam Pencasila Buddhis adalah :
Kamesu micchacara veramani sikkhapadam samadiyami
Saya bertekad untuk menghindari aktivitas seks yang tidak sah (berzinah).

Aktivitas seks yang sah adalah di bawah naungan pernikahan atas dasar hubungan suami-istri. Di luar daripada itu, adalah pelanggaran sila ke tiga.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Equator on 29 January 2009, 04:42:39 PM
At Bro Upasaka & Bro Markos

Jawaban anda berdua agak kontradiktif, lalu sebaiknya bagaimana ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 29 January 2009, 04:47:25 PM
dalam kasus pelacuran, menurut saya yg melakukan pelanggaran adalah si pemakai jasa bukan si penyedia jasa.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Equator on 29 January 2009, 04:49:12 PM
At Ko Indra

Loh koq bisa begitu ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 29 January 2009, 04:51:07 PM
Sebenarnya pernikahan hanyalah formalitas yang menunjukkan keunggulan moral manusia dibanding hewan. Sepasang kekasih yang melakukan hubungan intim atas suka sama suka pun sebenarnya bisa dibenarkan bahwa itu bukan merupakan pelanggaran sila ke tiga.

Tujuan Sang Buddha menetapkan sila ke tiga itu adalah sebagai batasan sikap bagi kaum putthujana. Fungsinya adalah menekan dan mengendalikan perilaku yang membuat LDM semakin pekat dalam diri seseorang. Sila ke tiga ini pun hanya diikrarkan sebagai "tekad untuk menghindari diri dari...". Jadi sebagaimana Anda mengendorkan batasan ini, maka semakin leluasa Anda bergumul dengan LDM. Itu saja...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 29 January 2009, 04:56:09 PM
 [at] upasaka: SETUJU
 [at] Equator: pelacur hanya berusaha mencari nafkah untuk mempertahankan hidupnya, sedangkan si pelanggan yg tidak mampu menahan nafsunya. tentunya kalo ditinjau dari sudut lain, si pelacur juga telah melakukan pelanggaran mata pencaharian benar, tapi bukan pelanggaran Kamesumicchacara. IMHO loh,
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 29 January 2009, 05:02:56 PM
[at] Indra

Ya, saya juga sependapat dengan Anda bahwa melacurkan diri termasuk dalam mata pencahariian yang tidak benar (memperdagangkan makhluk hidup - diri sendiri).

Ada banyak modus di mana seseorang sampai melacurkan diri, mulai dari yang terhimpit kebutuhan ekonomi sampai mencari pemuasan indera. Namun apapun modus dan alasannya, berhubungan intim dengan orang yang bukan pasangan sahnya adalah pelanggaran sila ke tiga. IMHO.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 29 January 2009, 05:08:37 PM
[at] upasaka: SETUJU
 [at] Equator: pelacur hanya berusaha mencari nafkah untuk mempertahankan hidupnya, sedangkan si pelanggan yg tidak mampu menahan nafsunya. tentunya kalo ditinjau dari sudut lain, si pelacur juga telah melakukan pelanggaran mata pencaharian benar, tapi bukan pelanggaran Kamesumicchacara. IMHO loh,

Mata pencaharian benar, dilanggar di mananya?

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 29 January 2009, 05:11:39 PM
[at] Indra

Ya, saya juga sependapat dengan Anda bahwa melacurkan diri termasuk dalam mata pencahariian yang tidak benar (memperdagangkan makhluk hidup - diri sendiri).

Ada banyak modus di mana seseorang sampai melacurkan diri, mulai dari yang terhimpit kebutuhan ekonomi sampai mencari pemuasan indera. Namun apapun modus dan alasannya, berhubungan intim dengan orang yang bukan pasangan sahnya adalah pelanggaran sila ke tiga. IMHO.

"Menjual diri" itu 'kan hanya istilah. Kalau orang dipaksa melacurkan diri, itu berarti memperdagangkan mahluk hidup. Tetapi kalau orang melacurkan diri atas keinginannya, itu bukanlah "berdagang mahluk hidup".
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 29 January 2009, 05:17:23 PM
[at] Kainyn_Kutho

Menurut Anda, kriteria apa yang memenuhi syarat suatu usaha disebut sebagai usaha memperdagangkan mahkluk hidup?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 29 January 2009, 05:18:37 PM
[at] Kainyn_Kutho

Menurut Anda, kriteria apa yang memenuhi syarat suatu usaha disebut sebagai usaha memperdagangkan mahkluk hidup?

Melakukan sesuatu terhadap mahluk hidup yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 29 January 2009, 05:21:58 PM
[at] Kainyn_Kutho

Menurut Anda, kriteria apa yang memenuhi syarat suatu usaha disebut sebagai usaha memperdagangkan mahkluk hidup?

Melakukan sesuatu terhadap mahluk hidup yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Mungkin maksud Anda itu adalah menjualnya yah? :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 29 January 2009, 05:25:36 PM
[at] Kainyn_Kutho

Menurut Anda, kriteria apa yang memenuhi syarat suatu usaha disebut sebagai usaha memperdagangkan mahkluk hidup?

Melakukan sesuatu terhadap mahluk hidup yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Mungkin maksud Anda itu adalah menjualnya yah? :)


Ya, pokoke yang melibatkan transaksi ekonomi gitu, tapi tidak dengan persetujuan mahluk yang "dijual" itu.
Misalnya memaksa orang menjadi pembantu rumah tanggapun, tetap termasuk perdagangan mahluk hidup.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: kiman on 29 January 2009, 05:28:33 PM
dah OOT nih... back to topic plz...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 29 January 2009, 05:29:35 PM
[at] Kainyn_Kutho

Kalau begitu, pemain sepakbola yang dipaksa untuk pindah klub pun termasuk perdagangan makhluk hidup?

IMHO...
Suatu usaha disebut sebagai perdagangan makhluk hidup itu tidak didasari atas keikhlasan dari objek (makhluk) yang diperdagangkan. Perdagangan makhluk hidup adalah menukar makhluk hidup dengan materi lainnya untuk kemudian dieksploitasi oleh si pembeli. Dalam hal ini, bisnis prostitusi adalah termasuk. Namun usaha perdagangan tenaga kerja maupun profesi pemain bola tidak termasuk.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 29 January 2009, 05:43:34 PM
[at] Kainyn_Kutho

Kalau begitu, pemain sepakbola yang dipaksa untuk pindah klub pun termasuk perdagangan makhluk hidup?

IMHO...
Suatu usaha disebut sebagai perdagangan makhluk hidup itu tidak didasari atas keikhlasan dari objek (makhluk) yang diperdagangkan. Perdagangan makhluk hidup adalah menukar makhluk hidup dengan materi lainnya untuk kemudian dieksploitasi oleh si pembeli. Dalam hal ini, bisnis prostitusi adalah termasuk. Namun usaha perdagangan tenaga kerja maupun profesi pemain bola tidak termasuk.

Pemain sepak bola rasanya punya pilihan. Dalam kontrak 'kan ada ketentuan yang berlaku. Sama juga seperti orang kerja di satu perusahaan dipindah ke cabang lain atau dimutasi, juga punya pilihan, yaitu berhenti kerja. Ini bukanlah suatu "perdagangan mahluk hidup". Perdagangan mahluk hidup itu jika si "terjual" dipaksa melakukannya.

Kalau ditinjau dari segi "jual beli mahluk hidup"-nya, sebenarnya baik pelacur, pembantu rumah tangga, tukang kebun atau apapun, mereka tetap menjual jasa saja. Mereka tidak kita beli, kita simpan dalam lemari. Mereka juga tidak menjual hidupnya (setelah dibeli, lalu mati). Perbedaannya hanyalah jenis jasanya saja dalam bentuk apa. Eksploitasi sendiri itu subjektif. Seseorang bilang kerja di tempat A seperti Romusha, seorang lain bilang "fine2 aja". Jadi, apa kriteria eksploitasi? Bagaimana jika si pelacur sendiri menikmati pekerjaannya? Rasanya mereka tidak merasa tereksploitasi.

Nah, kalau balik ke topik, penggunaan jasa pelacur sepertinya tidak merupakan pelanggaran sila ke tiga. Dan profesi pelacur pun bukan merupakan pelanggaran mata pencaharian benar. Kembali lagi itu hanyalah pendapat pribadi saja.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 29 January 2009, 05:45:22 PM
kalo menurut saia,
memperdagangkan mahluk hidup itu adalah
usaha perdagangan mahluk hidup dengan tujuan yg nantinya akan membuahkan
akusala yang baru, contohnya : prostitusi
sedangkan pemain sepak bola tak termasuk perdangangan mahluk hidup

apa sih kriteria mata pencaharian benar?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 29 January 2009, 05:54:02 PM
kalo menurut saia,
memperdagangkan mahluk hidup itu adalah
usaha perdagangan mahluk hidup dengan tujuan yg nantinya akan membuahkan
akusala yang baru, contohnya : prostitusi
sedangkan pemain sepak bola tak termasuk perdangangan mahluk hidup

apa sih kriteria mata pencaharian benar?

Akusala dari segi apa? Membangkitkan Lobha-Dosa-Moha? Itu bukan salah objek, tapi tanggung jawab masing2. Kalau pelacur disalahkan karena menimbulkan nafsu, mengapa restoran tidak disalahkan karena menimbulkan kerakusan? Mengapa sinetron/film tidak disalahkan karena menimbulkan kebencian (pada si karakter antagonis)? :)

Mata Pencaharian Benar itu yang bukan:
1. Penipuan
2. Pengkhianatan
3. Penujuman
4. Kecurangan
5. Lintah darat
6. Berdagang senjata, mahluk hidup, berhubungan dengan penganiayaan mahluk, zat memabukkan, dan racun.

Menurut saya, berdagang mahluk adalah yang bertentangan dengan niat dari si mahluk tersebut.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 29 January 2009, 06:02:37 PM
he kalo liat dari mata pencaharian tak benar berarti tak termasuk tuh prostitusinya
tapi termasuk mata pencaharian tak bermanfaat

kalo perdagangan mahluk adalah yg bertentangan dengan niat dari si mahluk,
berarti jual anak dibawah umur untuk jadi pekerja prostitusi,
tapi tetap diinginkan oleh si anak gak termasuk perdagangan mahluk hidup?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 29 January 2009, 06:04:36 PM
he kalo liat dari mata pencaharian tak benar berarti tak termasuk tuh prostitusinya
tapi termasuk mata pencaharian tak bermanfaat

kalo perdagangan mahluk adalah yg bertentangan dengan niat dari si mahluk,
berarti jual anak dibawah umur untuk jadi pekerja prostitusi,
tapi tetap diinginkan oleh si anak gak termasuk perdagangan mahluk hidup?

Kalo itu sih ga melanggar pencaharian benar, tapi menganjurkan dan menyetujui perbuatan asusila (karena dengan anak di bawah umur menentang sila ke 3).
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 29 January 2009, 06:08:55 PM
hah berarti prostitusi adalah mata pencaharian tak benar itu juga termasuk persepsi yg dibuat masyarakat
karena menganggap seks [diluar pernikahan] adalah hal tabu, sehingga perdagangannya [prostitusi]
juga dianggap sebagai mata pencaharian tak benar
padahal sama saja seperti pekerja seni

sama-sama membangkitkan lobha bagi para pengkonsumsinya
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: bond on 29 January 2009, 06:38:04 PM
Seru juga yah kalo bahas ginian :D

Paling baik celibat deh atau sama istri sendiri...emang nafsu yg satu ini bagaikan musuh dalam selimut yg menyamar bagaikan malaikat surga dan tidak lebih baik dari kecanduan narkoba dan paling sulit ditaklukan.

IMO yg namanya jajan WTS pengendalian dirinya sangat lemah dan ini bisa diartikan....silakan diartikan sendiri  ^-^ Surga oh surga duniawi


Seringkali kita mengatakan pantas dengan kedok kata "cinta" yg kedua benar2 untuk "pleasure" yg sebenarnya adalah the real "lobha"


Asubha...asubha...asubha  :whistle:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 29 January 2009, 06:44:05 PM
nah setuju tuh sama papa.......
nafsu seksual memang seperti candu

kenikmatan sesaat, selalu dituntut untuk dipenuhi kembali
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 29 January 2009, 07:25:54 PM
komentar dari brahmajala sutta meyebutkan 2 faktor pelanggaran sila ketiga :
sevanacittam : niat melakukan hubungan seks
maggena maggap-pati-padanam : kontak seksual melalui salah satu lubang

komentar dari khudakkapattha menyebutkan 4 faktor pelanggaran sila ketiga :
ajjha-caraniya-vatthu : dasar atau jalan untuk perbuatan salah, dalam hal ini 20 grup wanita yang tidak layak disentuh, pelacur tidak disebutkan (bagi pria)
tattha sevanacittam : niat
sevanap-payogo : usaha
sadiyanam : puas

vesiya (pelacur), dan bandhakã (pelacur jalanan) pada jaman dahulu di india lebih berorientasi mempertahankan hidup
ganika dan nagarasobhini (gundik, hostess, geisha) juga disebutkan, salah satunya adalah ambapali yang di kemudian hari menjadi bhikkhuni

dulu di india bayarannya sekitar 500 atau 1000 koin satu malam

secara definisi ada yang menyebutkan bahwa pelacur dan pelanggan tidak melanggar sila ketiga, karena jaman dahulu dianggap sebagai istri bayaran
tetapi ada juga yang menyebutkan tetap melanggar sila ketiga, walaupun tidak ada dasarnya dalam tipitaka maupun komentar. yang demikian biasanya melihat dari arti sila ketiga yang menyebutkan perbuatan seks yang tidak benar.

tetapi secara jmb8, apakah hal tersebut layak dilakukan? tentu saja bila hal tersebut didasarkan pada nafsu, baik penjual (nafsu duit, walaupun mungkin lebih kecil bagi yang terpaksa mempertahankan hidup) dan pembeli (nafsu seks), maka akibatnya tidak baik
tidak tertutup pula ada hal-hal lain, seperti hidup manusia yang sangat kompleks, ada pertemanan, percintaan, tekanan sosial, dan keadaan-keadaan lain, tetapi alangkah baiknya bila hal tersebut dihindari
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 29 January 2009, 09:04:20 PM
 =D> cinta is the real lobha, baru denger yang seperti ini

banyak tuh dilagu-lagu cinta, asal dia bahagia, bla bla bla, padahal dibelakangnya :ngomel: =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 29 January 2009, 09:40:10 PM
Pesepakbola seperti Robinho itu dijual Real Madrid dengan kondisi terpaksa. Meski Robinho memberi kontribusi besar bagi Real Madrid pada musim 2007-2008, namun dia tidak lagi memiliki tempat dalam strategi permainan Real Madrid di musim berikutnya. Dan dengan dosa yang pekat, meskin Robinho sendiri mencintai klub Real Madrid, akhirnya dia menyatakan dengan tegas benar ingin hengkang dari Real Madrid ke Manchester City.

Itu kan contoh kasus yang jelas bahwa Robinho terpaksa menerima dirinya dijual ke klub lain, meski dia tidak menginginkannya.

Memang perdagangan makhluk hidup itu tidak selalu harus berujung pada kematian. Banyak sekali pedagang ikan hias bertebaran di muka bumi ini. Mereka dengan jelas memperdagangkan kehidupan, makhluk hidup, ikan-ikan. Lalu kalau seseorang membeli ikan hias itu, ikan hias itu dipelihara, dirawat dengan baik, disayangi oleh majikannya. Apakah ini bukan perdagangan makhluk hidup? Ini juga termasuk perdagangan makhluk hidup. Kriteria jelasnya adalah kehidupan ikan-ikan itu dieskploitasi. Hidup ikan-ikan itu bergantung dari sang majikan. Saya kira tidak perlu saya jelaskan lagi mengenai eksploitasi terhadap ikan-ikan hias ini.

Lalu bagaimana dengan orang yang melacurkan diri? Dirinya jelas dieksploitasi oleh 'si pembeli'. Sekali lagi, tidak ada kriteria keikhlasan dalam suatu usaha yang layak disebut sebagai perdagangan makhluk hidup atau bukan. Intinya perdagangan makhluk hidup adalah menukar makhluk hidup dengan materi lain, untuk kemudian dieksploitasi dan dikonsumsi oleh si pembeli. Dalam hal ini, orang yang melacurkan diri melakukan profesi di bidang jasa, namun jasanya adalah produk, yaitu membiarkan tubuhnya dikonsumsi oleh si pembeli.

Pemain bola tidak dikonsumsi oleh Presiden Klub. Penyanyi tidak dikonsumsi oleh Pemilik Label. Artis tidak dikonsumsi oleh Produser. Pembantu tidak dikonsumsi oleh majikan. Anak adopsi tidak dikonsumsi oleh orang tua pengadopsi. Namun wanita pelacur dikonsumsi oleh pria hidung belang.

Apakah sudah jelas perbedaannya?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 29 January 2009, 09:49:40 PM
bukannya perbedaannya itu hal yg diperdagangkannya !

kalo jual ayam kan jual dagingnya

kalo jual pemain sepak bola kan jual nama ma keahliannya

kalo jual diri kan jual ....... :P
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 30 January 2009, 08:30:42 AM
Seru juga yah kalo bahas ginian :D

Paling baik celibat deh atau sama istri sendiri...emang nafsu yg satu ini bagaikan musuh dalam selimut yg menyamar bagaikan malaikat surga dan tidak lebih baik dari kecanduan narkoba dan paling sulit ditaklukan.

IMO yg namanya jajan WTS pengendalian dirinya sangat lemah dan ini bisa diartikan....silakan diartikan sendiri  ^-^ Surga oh surga duniawi


Seringkali kita mengatakan pantas dengan kedok kata "cinta" yg kedua benar2 untuk "pleasure" yg sebenarnya adalah the real "lobha"


Asubha...asubha...asubha  :whistle:


Betul sekali. Sebetulnya dibalik semua yang sering diklaim "cinta", tidak lain adalah lobha. Orang susah menerima kenyataan itu maka membuat ide "kalau dengan pasangan sah itu suci/sakral" dan lain sebagainya. Seorang yang tidak mau menahan diri dari pemuasan seksual, sebetulnya sama saja dengan orang yang tidak mau menahan diri dari kerakusan. Mungkin memang tidak melanggar sila, tapi apakah bermanfaat? Itu kembali pada kita masing2 saja menilai.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 30 January 2009, 08:43:21 AM
Pesepakbola seperti Robinho itu dijual Real Madrid dengan kondisi terpaksa. Meski Robinho memberi kontribusi besar bagi Real Madrid pada musim 2007-2008, namun dia tidak lagi memiliki tempat dalam strategi permainan Real Madrid di musim berikutnya. Dan dengan dosa yang pekat, meskin Robinho sendiri mencintai klub Real Madrid, akhirnya dia menyatakan dengan tegas benar ingin hengkang dari Real Madrid ke Manchester City.

Itu kan contoh kasus yang jelas bahwa Robinho terpaksa menerima dirinya dijual ke klub lain, meski dia tidak menginginkannya.
Seperti saya bilang, dia 'kan waktu mau jadi pemain sepak bola, tahu segala konsekwensinya. Dia tahu dan tanda tangan kontraknya, jadi dia bukan "diculik" dan dipaksa main bola. Seperti saya pun kadang "tidak mau" mengerjakan hal2 yang ga berhubungan, tetapi itu 'kan konsekwensi saya ketika memilih bekerja di bawah boss itu. Tidak mungkin saya dibilang melacurkan diri 'kan? Karena saya (dan Robinho) punya pilihan dan memang memilih untuk itu.


Quote
Memang perdagangan makhluk hidup itu tidak selalu harus berujung pada kematian. Banyak sekali pedagang ikan hias bertebaran di muka bumi ini. Mereka dengan jelas memperdagangkan kehidupan, makhluk hidup, ikan-ikan. Lalu kalau seseorang membeli ikan hias itu, ikan hias itu dipelihara, dirawat dengan baik, disayangi oleh majikannya. Apakah ini bukan perdagangan makhluk hidup? Ini juga termasuk perdagangan makhluk hidup. Kriteria jelasnya adalah kehidupan ikan-ikan itu dieskploitasi. Hidup ikan-ikan itu bergantung dari sang majikan. Saya kira tidak perlu saya jelaskan lagi mengenai eksploitasi terhadap ikan-ikan hias ini.
Walaupun saya tidak mengerti bahasa ikan, saya rasa ikan-ikan hias ataupun hewan peliharaan itu lebih memilih hidup di alam bebas ketimbang dalam akuarium atau kandang yang diatur oleh seseorang. Dan setahu saya, mereka tidak negosiasi dan tanda tangan kontrak.


Quote
Lalu bagaimana dengan orang yang melacurkan diri? Dirinya jelas dieksploitasi oleh 'si pembeli'. Sekali lagi, tidak ada kriteria keikhlasan dalam suatu usaha yang layak disebut sebagai perdagangan makhluk hidup atau bukan. Intinya perdagangan makhluk hidup adalah menukar makhluk hidup dengan materi lain, untuk kemudian dieksploitasi dan dikonsumsi oleh si pembeli. Dalam hal ini, orang yang melacurkan diri melakukan profesi di bidang jasa, namun jasanya adalah produk, yaitu membiarkan tubuhnya dikonsumsi oleh si pembeli.

Pemain bola tidak dikonsumsi oleh Presiden Klub. Penyanyi tidak dikonsumsi oleh Pemilik Label. Artis tidak dikonsumsi oleh Produser. Pembantu tidak dikonsumsi oleh majikan. Anak adopsi tidak dikonsumsi oleh orang tua pengadopsi. Namun wanita pelacur dikonsumsi oleh pria hidung belang.
Kembali lagi kalau misalnya seseorang lulusan S3 bekerja di perusahaan yang masuk pk 6.00 - pk 21.00, Senin sampai Minggu selalu masuk, gaji Rp. 1 jt/bln (UMR). Dia tidak merasa dieksploitasi dan tetap menikmati pekerjaan itu. Menurut anda, itu "pelacur" atau bukan?
Contoh lain, seseorang menjadi pekerja sosial bekerja keras dan tidak dibayar oleh organisasinya. Itu eksploitasi atau bukan? Apa batasannya?

Quote
Apakah sudah jelas perbedaannya?
Jelas sekali :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 30 January 2009, 08:47:00 AM
komentar dari brahmajala sutta meyebutkan 2 faktor pelanggaran sila ketiga :
sevanacittam : niat melakukan hubungan seks
maggena maggap-pati-padanam : kontak seksual melalui salah satu lubang

komentar dari khudakkapattha menyebutkan 4 faktor pelanggaran sila ketiga :
ajjha-caraniya-vatthu : dasar atau jalan untuk perbuatan salah, dalam hal ini 20 grup wanita yang tidak layak disentuh, pelacur tidak disebutkan (bagi pria)
tattha sevanacittam : niat
sevanap-payogo : usaha
sadiyanam : puas

[...]

Boleh minta detail kelompok 20 wanita itu?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 08:58:50 AM
Quote from: Wolverine
komentar dari khudakkapattha menyebutkan 4 faktor pelanggaran sila ketiga :
ajjha-caraniya-vatthu : dasar atau jalan untuk perbuatan salah, dalam hal ini 20 grup wanita yang tidak layak disentuh, pelacur tidak disebutkan (bagi pria)

Jelas pelacur tidak termasuk dalam wanita yang dilarang untuk disentuh. Karena Sang Buddha melihat banyak sekali wanita yang terpaksa melacurkan diri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Memberi ketentuan jelas untuk tidak bersetubuh dengan wanita pelacur, berarti memberi jalan buntu bagi seseorang untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, meski usaha ini adalah mata pencahariaan tidak benar.


[at] Kainyn_Kutho
Mungkin kita berangkat dari awal pemahaman yang berbeda. Menurut nilai peri kemanusiaan dalam diri Anda, apakah usaha melacurkan diri itu termasuk dalam mata pencahariaan benar?

Sila ke tiga dalam Pancasila Buddhis menyatakan jelas untuk tidak melakukan aktivitas seks yang tidak sah alias berzinah. Pernikahan hanyalah pengesahan hubungan sepasang kekasih, yang tentunya dilandasi oleh norma-norma dan moralitas sebagai spesies unggulan bernama manusia. Oleh karena itu, secara lobha, berhubungan intim di bawah naungan mahligai pernikahan ataupun di bawah naungan pacaran adalah sama saja.

Memberi batasan bahwa aktivitas seks yang sah adalah di bawah naungan pernikahan, adalah langkah Sang Buddha untuk meminimalisasi perilaku manusia yang semakin bergumul dengan lobha. Artinya Sang Buddha menetapkan konsekuensi bagi pria dan wanita yang ingin berhubungan intim. Setelah menikah, ada tanggung jawab yang harus dipenuhi.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 30 January 2009, 09:27:13 AM
[at] Kainyn_Kutho
Mungkin kita berangkat dari awal pemahaman yang berbeda. Menurut nilai peri kemanusiaan dalam diri Anda, apakah usaha melacurkan diri itu termasuk dalam mata pencahariaan benar?
Ya, betul sekali. Bagi saya merangsang birahi seseorang sama dengan merangsang kerakusan seseorang, membangkitkan kebencian seseorang (dalam film). Kalau pelacur salah, maka restoran, film2 tak berguna dan lagu2 picisan adalah salah.


Quote
Sila ke tiga dalam Pancasila Buddhis menyatakan jelas untuk tidak melakukan aktivitas seks yang tidak sah alias berzinah. Pernikahan hanyalah pengesahan hubungan sepasang kekasih, yang tentunya dilandasi oleh norma-norma dan moralitas sebagai spesies unggulan bernama manusia. Oleh karena itu, secara lobha, berhubungan intim di bawah naungan mahligai pernikahan ataupun di bawah naungan pacaran adalah sama saja.
Betul. Dengan istri, pacar, pelacur, hubungan seksualnya sama2 lobha. Yang membuatnya melanggar sila adalah status dari si wanita itu (bukan ibu/saudara kandung, anak di bawah umur, dan sebagainya).


Quote
Memberi batasan bahwa aktivitas seks yang sah adalah di bawah naungan pernikahan, adalah langkah Sang Buddha untuk meminimalisasi perilaku manusia yang semakin bergumul dengan lobha. Artinya Sang Buddha menetapkan konsekuensi bagi pria dan wanita yang ingin berhubungan intim. Setelah menikah, ada tanggung jawab yang harus dipenuhi.
Saya kurang tahu tentang pembahasan masalah seksual dalam pernikahan oleh Buddha. Boleh minta referensinya?

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 09:47:43 AM
Quote from: Kainyn_Kutho
Ya, betul sekali. Bagi saya merangsang birahi seseorang sama dengan merangsang kerakusan seseorang, membangkitkan kebencian seseorang (dalam film). Kalau pelacur salah, maka restoran, film2 tak berguna dan lagu2 picisan adalah salah.
Kalau restoran, film-film dan lagu bisa memberikan nilai positif. Rumah makan bisa menyediakan makanan untuk orang yang lapar, film-film di DaAi TV itu memberi amanat baik bagi penontonnya. Lagu-lagu karya Bhante Giri juga "memberikan pemuasan indera pendengaran" bagi Umat Buddha. Lalu apakah usaha pelacuran itu memberi manfaat bagi kemajuan batin dan moralitas?

Quote from: Kainyn_Kutho
Betul. Dengan istri, pacar, pelacur, hubungan seksualnya sama2 lobha. Yang membuatnya melanggar sila adalah status dari si wanita itu (bukan ibu/saudara kandung, anak di bawah umur, dan sebagainya).
Betul, bahkan istri yang sedang datang bulan pun sebenarnya tidak pantas untuk digauli oleh suami. Dan ini kontradiksi dengan salah satu konsep spiritual di Timur Tengah. Lalu menurut Anda apa fungsi pernikahan? Apakah Boddhisatta Siddhattha Gautama (yang juga memiliki kebijaksanaan tinggi) sebodoh itukah untuk menikah dengan Putri Yasodhara?

Quote from: Kainyn_Kutho
Saya kurang tahu tentang pembahasan masalah seksual dalam pernikahan oleh Buddha. Boleh minta referensinya?
Banyak referensi di internet dan buku-buku. Saya kasih salah satu referensi dasarnya yah... ;D
http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=307&multi=Y&hal=1
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 30 January 2009, 10:14:27 AM
Kalau restoran, film-film dan lagu bisa memberikan nilai positif. Rumah makan bisa menyediakan makanan untuk orang yang lapar, film-film di DaAi TV itu memberi amanat baik bagi penontonnya. Lagu-lagu karya Bhante Giri juga "memberikan pemuasan indera pendengaran" bagi Umat Buddha. Lalu apakah usaha pelacuran itu memberi manfaat bagi kemajuan batin dan moralitas?
Bro, manfaat sesuatu itu tergantung bagaimana kita menyikapinya. Anda mau cari manfaat pelacur? Saya berikan: mengurangi pemerkosaan dan menghentikan kemunafikan. Belum lagi pelacur yang berkorban demi menghidupi anaknya. Apakah anda berani mengatakan pelacuran PASTI tidak bermanfaat?



Quote
Betul, bahkan istri yang sedang datang bulan pun sebenarnya tidak pantas untuk digauli oleh suami. Dan ini kontradiksi dengan salah satu konsep spiritual di Timur Tengah. Lalu menurut Anda apa fungsi pernikahan? Apakah Boddhisatta Siddhattha Gautama (yang juga memiliki kebijaksanaan tinggi) sebodoh itukah untuk menikah dengan Putri Yasodhara?
Itu hanyalah bentuk budaya. Fungsinya berbeda di tempat dan kebudayaan berbeda. Tidak ada yang bodoh atau pintar dalam menikah. Hanya saja aturan2 dan hukum pernikahan tidaklah relevan jika diparalelkan dengan Buddha Dhamma.


Quote
Quote from: Kainyn_Kutho
Saya kurang tahu tentang pembahasan masalah seksual dalam pernikahan oleh Buddha. Boleh minta referensinya?
Banyak referensi di internet dan buku-buku. Saya kasih salah satu referensi dasarnya yah... ;D
http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=307&multi=Y&hal=1
Bukan penafsiran orang, Bro. Bukan juga masalah pernikahannya, tetapi masalah seksual dalam pernikahan dalam Sutta, yang dibahas oleh Buddha (atau mungkin para Savaka).
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 10:26:11 AM
Quote from: Kainyn_Kutho
Bro, manfaat sesuatu itu tergantung bagaimana kita menyikapinya. Anda mau cari manfaat pelacur? Saya berikan: mengurangi pemerkosaan dan menghentikan kemunafikan. Belum lagi pelacur yang berkorban demi menghidupi anaknya. Apakah anda berani mengatakan pelacuran PASTI tidak bermanfaat?
Saya rasa mengurangi tingkat pemerkosaan dan menghentikan kemunafikan adalah tidak tepat. Anda berani menjamin hal itu pasti terjadi secara signifikan apabila pelacuran makin marak? Pemilik restoran, aktor-aktris, dan pencipta lagu maupun penyanyi juga memberikan nafkah untuk keluarganya. Yang saya tekankan adalah manfaat positif dari si konsumen, orang yang membeli "produk" pelacuran. Coba cermati sekali lagi.

Quote from: Kainyn_Kutho
Itu hanyalah bentuk budaya. Fungsinya berbeda di tempat dan kebudayaan berbeda. Tidak ada yang bodoh atau pintar dalam menikah. Hanya saja aturan2 dan hukum pernikahan tidaklah relevan jika diparalelkan dengan Buddha Dhamma.
Budaya hanyalah mencakup aspek tata-cara pernikahan. Bukan dalam aspek fungsi pernikahannya. Orang-orang suku primitif pun mengenal adanya pernikahan. Tujuannya untuk mengesahkan hubungan sepasang kekasih. Hubungannya tidak bisa diganggu-gugat, keduanya terikat hak dan tanggung-jawab, dan konsekuen dengan kesepakatannya ini. Ini jelas menunjukkan bahwa selaras dengan ajaran Sang Buddha. Pernikahan itu wujud kebahagiaan tertinggi di duniawi (Digha Nikaya).

Quote from: Kainyn_Kutho
Bukan penafsiran orang, Bro. Bukan juga masalah pernikahannya, tetapi masalah seksual dalam pernikahan dalam Sutta, yang dibahas oleh Buddha (atau mungkin para Savaka).
Yang jelas, Sang Buddha pernah menyatakan bahwa mengasingkan diri dari keramaian duniawi adalah pertapaan yang tinggi. Hidup setia pada pasangan yang sah adalah pertapaan yang tinggi pula. Lalu bila saya hidup setia dengan seorang wanita secara kumpul kebo, apakah itu pertapaan yang tinggi juga? Manusia itu hidup secara norma masyarakat juga, bro. Memang benar orang yang menikah itu juga dilandasi modus untuk mencari sarana penyaluran seks yang legal, atau Anda sebut itu dengan munafik. Tapi itulah yang disahkan secara norma. Bisa Anda bayangkan kalau semua Umat Buddha menganggap bahwa berhubungan intim dengan wanita pelacur itu tidak bertentangan dengan sila ke-3? Hmm... Kalau saya punya pikiran seperti itu, saya mungkin sudah menderita penyakit AIDS.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 10:41:04 AM
tolong diperjelas ini membahas dari sudut norma masyarakat atau menurut buddhism? akibatnya pada pribadi atau pada komunitas?

Quote
Saya rasa mengurangi tingkat pemerkosaan dan menghentikan kemunafikan adalah tidak tepat. Anda berani menjamin hal itu pasti terjadi secara signifikan apabila pelacuran makin marak? Pemilik restoran, aktor-aktris, dan pencipta lagu maupun penyanyi juga memberikan nafkah untuk keluarganya. Yang saya tekankan adalah manfaat positif dari si konsumen, orang yang membeli "produk" pelacuran. Coba cermati sekali lagi.

mengurangi tingkat pemerkosaan dan menghentikan kemunafikan << yg ini saia setuju, krn dibahas secara individu
apabila pelacuran makin marak << yg ini kan dibahas secara komunitas, yg membuat ini juga bukan diri sendiri, tapi secara mayoritas

Quote
Hidup setia pada pasangan yang sah adalah pertapaan yang tinggi pula
benar, bila dibandingkan dengan org tak menikah yg 'jajan disana sini' dan org yg sering selingkuh, tapi tidak bagi org yg hidup selibat

Quote
hidup setia dengan seorang wanita secara kumpul kebo, apakah itu pertapaan yang tinggi juga
bukan masalah setia atau tidaknya, tapi kelakuannya, setia sm 1 org tapi kumpul kebo ya sama aja kelakuannya
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 10:56:00 AM
[at] Reenzia

"mengurangi tingkat pemerkosaan dan menghentikan kemunafikan"

^ Bro Kainyn_Kutho menuliskan demikian. Tingkat pemerkosaan dan kemunafikan apa yang dibahas ini? Individu? Ya, benar. Efeknya ke arah mana? Tentu saja ke msyarakat. Apakah seorang yang tidak pernah memperkosa kemudian tingkat pemerkosaannya akan turun? Turun apanya kalau dia belum pernah memiliki jam terbang dalam memperkosa. Sudah jelas statement itu bila ditarik jauh ke masa depan maka condong pada poros masyarakat.

Maksud Sang Buddha menyatakan "Hidup setia pada pasangan yang sah adalah pertapaan yang tinggi pula", adalah hidup di jalan kebenaran, sesuai Dhamma. Fokus dan sati serta sampajana (;D) pada pasangan. Mensejahterakan pasangan. Memperbanyak perbuatan baik, tidak melakukan kejahatan (selingkuh dan berzinah), serta menyucikan pikiran (saling menyokong sesama suami-istri). Coba ditelaah lebih lanjut.

Sang Buddha itu berperilaku sesuai dengan norma masyarakat dan norma bangsa. Dilihat dari nilai kemanusiaan mana bahwa kumpul kebo adalah etis?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 30 January 2009, 11:08:03 AM
Saya rasa mengurangi tingkat pemerkosaan dan menghentikan kemunafikan adalah tidak tepat. Anda berani menjamin hal itu pasti terjadi secara signifikan apabila pelacuran makin marak? Pemilik restoran, aktor-aktris, dan pencipta lagu maupun penyanyi juga memberikan nafkah untuk keluarganya. Yang saya tekankan adalah manfaat positif dari si konsumen, orang yang membeli "produk" pelacuran. Coba cermati sekali lagi.
Lagi-lagi anda keliru menangkap. Saya katakan sekali lagi, manfaat itu bukan karena objeknya, tetapi karena kita masing-masing. Apakah pelacuran ditingkatkan atau dikurangi, selama kita menyikapinya dengan tidak benar, maka tidak akan bermanfaat. Yang saya berikan contohnya (mengurangi pemerkosaan & kemunafikan) adalah manfaat adanya pelacur bagi mereka yang menyikapi dengan benar. Anda tidak netral kalau mengatakan produk pelacuran tidak bermanfaat, sedangkan produk lagu ga mutu itu bermanfaat. Saya bilang bermanfaat atau tidak, tergantung dari kitanya masing-masing.

Sama seperti pertambahan/pengurangan pelacuran, pertambahan/pengurangan lagu tak bermutu TIDAK menjamin kemajuan bathin masyarakat. Lalu apakah suatu produk bermanfaat atau tidak, itu tergantung kita menyikapinya, dan saya sudah memberikan contoh bagaimana pelacuran bisa bermanfaat.


Quote
Budaya hanyalah mencakup aspek tata-cara pernikahan. Bukan dalam aspek fungsi pernikahannya. Orang-orang suku primitif pun mengenal adanya pernikahan. Tujuannya untuk mengesahkan hubungan sepasang kekasih. Hubungannya tidak bisa diganggu-gugat, keduanya terikat hak dan tanggung-jawab, dan konsekuen dengan kesepakatannya ini. Ini jelas menunjukkan bahwa selaras dengan ajaran Sang Buddha. Pernikahan itu wujud kebahagiaan tertinggi di duniawi (Digha Nikaya).
Betulkah hanya tata-cara pernikahannya? Betulkah menurut anda aspek fungsinya tetap sama?
Saya kasih contoh sederhana. Apakah perkawinan dalam masyarakat India kuno yang mengenal Kasta sama dengan kita sekarang? Apakah aspek fungsi pernikahan kakak-beradik, asal mula suku Sakya, sama seperti dalam masyarakat sekarang? Kalau anda masih bilang sama, coba research tentang nikah mut'ah.



Quote
Yang jelas, Sang Buddha pernah menyatakan bahwa mengasingkan diri dari keramaian duniawi adalah pertapaan yang tinggi. Hidup setia pada pasangan yang sah adalah pertapaan yang tinggi pula.
Ini yang saya cari. Dulu saya baca dari Samaggi-phala, ayatnya ada di Anguttara Nikaya IV,55. Tetapi ternyata tidak ada dikatakan tentang setia pada satu pasangan adalah pertapaan juga. Bisa bantu saya?


Quote
Lalu bila saya hidup setia dengan seorang wanita secara kumpul kebo, apakah itu pertapaan yang tinggi juga? Manusia itu hidup secara norma masyarakat juga, bro.
Betul, maka saya bilang umat Buddha harus mematuhi norma yang berlaku dan hukum negara, walaupun dalam dhamma tidak dikatakan bertentangan. Dan ya, "kumpul kebo" yang setia pada satu pasangan adalah satu bentuk pertapaan juga (walaupun tidak sesuai dilakukan di negara yang tidak melegalkannya, seperti Indonesia).


Quote
Memang benar orang yang menikah itu juga dilandasi modus untuk mencari sarana penyaluran seks yang legal, atau Anda sebut itu dengan munafik.
Yang saya sebut munafik adalah mengutuk para pelacur sementara menikmati keindahan pelacur; bathinnya terusik oleh pelacur, tapi mengaku suci. Tidak ada yang munafik dalam memuaskan hasrat secara benar dengan istri.


Quote
Tapi itulah yang disahkan secara norma. Bisa Anda bayangkan kalau semua Umat Buddha menganggap bahwa berhubungan intim dengan wanita pelacur itu tidak bertentangan dengan sila ke-3? Hmm... Kalau saya punya pikiran seperti itu, saya mungkin sudah mennderitas penyakit AIDS.
Lagi-lagi anda menyalahkan objek luar.
Baiklah, kalau berhadapan dengan bayi yang harus disuapi dogma-dogma tentang sila, saya tidak akan menjawab.
Kalau berhadapan dengan orang yang berusaha dewasa dan mengerti tentang dhamma, saya akan menjawab dengan jujur bahwa itu tidak bertentangan dengan sila ke tiga.
Anda mungkin sudah kena AIDS? Saya telah menggenggam pelacur tidak bersalah lebih dari 10 tahun. Begitu pula sejak belajar Dhamma, (dalam kondisi tertentu) saya melihat tetap tidak melanggar sila ke tiga. Ironisnya, saya tidak pernah menggunakan jasa pelacur sama sekali. Jadi saya atau anda yang ngaco? Atau jika anda terkena AIDS, anda mau melemparkan kesalahan pada sila ke tiga-nya?
:)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 11:16:45 AM
untuk memperjelas lebih baik kita menguraikan dengan jelas apa sih tujuan dari pernikahan, dan mempunyai satu pasangan hidup saja?
menurut saia agar kita sedikit demi-sedikit melepaskan diri dari lobha seksualitas, dengan mempunyai satu pasangan saja
kita melatih diri agar tidak lebih membabi-buta menikmati seksualitas

- tak menikah dan memperkosa
- menikah dan memperkosa
- tak menikah dan menggunakan jasa pelacuran
- menikah dan menggunakan jasa pelacuran
- menikah dan tak menggunakan jasa pelacuran
- tak menikah dan tak menggunakan jasa pelacuran, lepas dari lobha seksualitas
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: N1AR on 30 January 2009, 11:17:50 AM
kalau menyukai sex dibawah umur atau menyukai nenek gitu. bagimana dalam pandangan buddhist :))
kalau menyukai binatang juga gimana? atau cuma suka liat aja atau istilahnya ngintip
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 11:20:01 AM
 [at] niar

sama semua menghasilkan dan disebabkan oleh lobha
bedanya di objek, yg juga menyebabkan perbedaan akibat
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: N1AR on 30 January 2009, 11:23:50 AM
kalau ditambahin cinta sejati gimana?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 11:25:08 AM
apa itu cinta sejati?

copas dari papa bond : cinta is the real lobha :))

kecuali cinta universal, metta, do you know that? cinta yang tak didasari dan tak menyebabkan lobha
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: N1AR on 30 January 2009, 11:32:38 AM
cinta sejati seperti ibu mencintai anaknya
seperti seorang Buddha mengajrakan dhamma kepada pendengarnya
tak perlu dibalas dan dibelikan seutuhnya tanpa ember :))
metta gitu mahn.. :hammer:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 11:55:28 AM
Quote from: Kainyn_Kutho
Lagi-lagi anda keliru menangkap. Saya katakan sekali lagi, manfaat itu bukan karena objeknya, tetapi karena kita masing-masing. Apakah pelacuran ditingkatkan atau dikurangi, selama kita menyikapinya dengan tidak benar, maka tidak akan bermanfaat. Yang saya berikan contohnya (mengurangi pemerkosaan & kemunafikan) adalah manfaat adanya pelacur bagi mereka yang menyikapi dengan benar. Anda tidak netral kalau mengatakan produk pelacuran tidak bermanfaat, sedangkan produk lagu ga mutu itu bermanfaat. Saya bilang bermanfaat atau tidak, tergantung dari kitanya masing-masing.
Sama seperti pertambahan/pengurangan pelacuran, pertambahan/pengurangan lagu tak bermutu TIDAK menjamin kemajuan bathin masyarakat. Lalu apakah suatu produk bermanfaat atau tidak, itu tergantung kita menyikapinya, dan saya sudah memberikan contoh bagaimana pelacuran bisa bermanfaat.
Apakah saya harus netral dengan menyatakan bahwa melanggar sila adalah bermanfaat?
Jawaban Anda kembali pada uaraian sebelumnya. Padahal saya berusaha mengangakat pembicaraan pada level sumbangsih positif dalam kemajuan batin dan moralitas. Namun Anda tetap saja tidak bisa membuktikan bahwa bisnis prostitusi adalah bisnis yang berfondasi di jalan kebaikan. Saya tidak mengecam orang yang melacurkan diri atau orang yang menghibahkan tubuhnya di atas bentuk pelacuran. Saya hanya mengungkapkan realitas, bahwa tidak ada nilai postif yang disumbangkan dari pelacuran pada kemajuan batin seseorang. Di luar dari itu, tentunya ada nilai positif, seperti mencari nafkah dll.

Quote from: Kainyn_Kutho
Betulkah hanya tata-cara pernikahannya? Betulkah menurut anda aspek fungsinya tetap sama? Saya kasih contoh sederhana. Apakah perkawinan dalam masyarakat India kuno yang mengenal Kasta sama dengan kita sekarang? Apakah aspek fungsi pernikahan kakak-beradik, asal mula suku Sakya, sama seperti dalam masyarakat sekarang? Kalau anda masih bilang sama, coba research tentang nikah mut'ah.
Apakah ada pernikahan di mana suami-istri tidak terikat dalam satu hubungan? Apakah ada status pernikahan yang melegalkan hubungan seks dengan orang ke tiga?

Quote from: Kainyn_Kutho
Ini yang saya cari. Dulu saya baca dari Samaggi-phala, ayatnya ada di Anguttara Nikaya IV,55. Tetapi ternyata tidak ada dikatakan tentang setia pada satu pasangan adalah pertapaan juga. Bisa bantu saya?
Saya lupa pernah membaca di mana. Saya rasa rekan-rekan di sini juga pernah membaca pernyataan seperti itu di sutta. Mungkin rekan-rekan yang lain bisa membantu.

Quote from: Kainyn_Kutho
Betul, maka saya bilang umat Buddha harus mematuhi norma yang berlaku dan hukum negara, walaupun dalam dhamma tidak dikatakan bertentangan. Dan ya, "kumpul kebo" yang setia pada satu pasangan adalah satu bentuk pertapaan juga (walaupun tidak sesuai dilakukan di negara yang tidak melegalkannya, seperti Indonesia).
Betul. Di Inggris, sepasang kekasih yang mempunyai anak di luar pernikahan adalah dilegalkan. Oleh karena itu, di negara barat banyak pernikahan yang dihadiri oleh anak dari sepasang pengantin itu. Sampai di sini, kita harus sepakat bahwa pernikahan hanyalah formalitas untuk mengesahkan suatu hubungan sepasang kekasih.

Quote from: Kainyn_Kutho
Yang saya sebut munafik adalah mengutuk para pelacur sementara menikmati keindahan pelacur; bathinnya terusik oleh pelacur, tapi mengaku suci. Tidak ada yang munafik dalam memuaskan hasrat secara benar dengan istri.
Saya tidak termasuk orang munafik.

Quote from: Kainyn_Kutho
Lagi-lagi anda menyalahkan objek luar. Baiklah, kalau berhadapan dengan bayi yang harus disuapi dogma-dogma tentang sila, saya tidak akan menjawab.
Kalau berhadapan dengan orang yang berusaha dewasa dan mengerti tentang dhamma, saya akan menjawab dengan jujur bahwa itu tidak bertentangan dengan sila ke tiga. Anda mungkin sudah kena AIDS? Saya telah menggenggam pelacur tidak bersalah lebih dari 10 tahun. Begitu pula sejak belajar Dhamma, (dalam kondisi tertentu) saya melihat tetap tidak melanggar sila ke tiga. Ironisnya, saya tidak pernah menggunakan jasa pelacur sama sekali. Jadi saya atau anda yang ngaco? Atau jika anda terkena AIDS, anda mau melemparkan kesalahan pada sila ke tiga-nya?
:)
Bailah kalau Anda adalah seorang yang cukup memahami Dhamma, dan bisa menghindari dunia pelacuran. Namun bagaimana dengan Umat Buddha lainya? Belum tentu semua orang memiliki pemahaman seperti Anda. Bisa saja ketika mereka mendengar bahwa menyewa WTS tidak melanggar sila, lalu mereka pun gencar mengadakan perburuannya.
Saya tidak melihat pelacur itu rendah. Saya juga sudah menggenggam pemahaman bahwa pelacur tak bersalah selama lebih dari 20 tahun. Yang saya sayangkan adalah bisnis prostitusinya, dan konsumen yang memakai produk prostitusi ini. Saat ini saya tidak mengidap AIDS. Saya tidak pernah melihat sila ke tiga sebagai pembatas saya dalam berperilaku. Saya melihat sila ke tiga sebagai batasan yang jelas, untuk berjalan di sisi kebaikan atau berjalan di sisi keburukan. Saya sudah pernah menjelaskan di postingan kemarin, kalau sila untuk puttuhjana hanyalah garis batas yang membedakan antara kebaikan dengan keburukan.
:)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 30 January 2009, 12:31:14 PM
Apakah saya harus netral dengan menyatakan bahwa melanggar sila adalah bermanfaat?
Pertama, anda tidak netral karena sudah memvonisnya melanggar sila, padahal sudah dijelaskan bahwa dalam uraian sila ke tiga, pelacur tidak termasuk.


Quote
Jawaban Anda kembali pada uaraian sebelumnya. Padahal saya berusaha mengangakat pembicaraan pada level sumbangsih positif dalam kemajuan batin dan moralitas. Namun Anda tetap saja tidak bisa membuktikan bahwa bisnis prostitusi adalah bisnis yang berfondasi di
jalan kebaikan. Saya tidak mengecam orang yang melacurkan diri atau orang yang menghibahkan tubuhnya di atas bentuk pelacuran. Saya hanya mengungkapkan realitas, bahwa tidak ada nilai postif yang diseumbangkan dari pelacuran pada kemajuan batin seseorang. Di luar dari itu, tentunya ada nilai positif, seperti mencari nafkah dll.
Ya, saya memang berusaha tetap pada konteks. Dalam hal ini, anda sudah menetapkan yang mana fondasi jalan kebaikan dan yang mana yang bukan. Saya di lain pihak, tidak bisa membaca pikiran orang lain dan tidak tahu keterkondisian seseorang sehingga harus menempuh jalan yang menyedihkan itu. Maka saya tidak berani menilainya apakah itu didasarkan asas manfaat atau apa. Setidaknya, saya menemukan keberadaan pelacur itu bisa bermanfaat, dan juga bagi saya, mereka tidak mengganggu (tidak seperti kriminal yang merugikan orang lain). 
Di lain pihak, di ekstrem lainnya, membangun rumah ibadah juga BELUM TENTU berdasarkan fondasi jalan kebaikan.


Quote
Apakah ada pernikahan di mana suami-istri tidak terikat dalam satu hubungan? Apakah ada status pernikahan yang melegalkan hubungan seks dengan orang ke tiga?
:) Makanya saya suruh anda research tentang kebudayaan di seluruh dunia. Nanti akan anda temukan sendiri jawaban yang sangat menarik. Bahkan lebih menarik dari sekadar melegalkan hubungan dengan orang ke tiga dan keterikatan hubungan. ;D


Quote
Quote from: Kainyn_Kutho
Ini yang saya cari. Dulu saya baca dari Samaggi-phala, ayatnya ada di Anguttara Nikaya IV,55. Tetapi ternyata tidak ada dikatakan tentang setia pada satu pasangan adalah pertapaan juga. Bisa bantu saya?
Saya lupa pernah membaca di mana. Saya rasa rekan-rekan di sini juga pernah membaca pernyataan seperti itu di sutta. Mungkin rekan-rekan yang lain bisa membantu.
OK.


Quote
Betul. Di Inggris, sepasang kekasih yang mempunyai anak di luar pernikahan adalah dilegalkan. Oleh karena itu, di negara barat banyak pernikahan yang dihadiri oleh anak dari sepasang pengantin itu. Sampai di sini, kita harus sepakat bahwa pernikahan hanyalah formalitas untuk mengesahkan suatu hubungan sepasang kekasih.
Ya, menurut saya begitu.


Quote
Quote from: Kainyn_Kutho
Yang saya sebut munafik adalah mengutuk para pelacur sementara menikmati keindahan pelacur; bathinnya terusik oleh pelacur, tapi mengaku suci. Tidak ada yang munafik dalam memuaskan hasrat secara benar dengan istri.
Saya tidak termasuk orang munafik.
Saya sama sekali tidak ada maksud mengatakan anda atau siapapun munafik.


Quote
Bailah kalau Anda adalah seorang yang cukup memahami Dhamma, dan bisa menghindari dunia pelacuran. Namun bagaimana dengan Umat Buddha lainya? Belum tentu semua orang memiliki pemahaman seperti Anda. Bisa saja ketika mereka mendengar bahwa menyewa WTS tidak melanggar sila, lalu mereka pun gencar mangadakan perburuannya.
Tidak bisa dikatakan saya telah paham Dhamma. Lalu, bagaimanapun juga sila dibuat, sama seperti hukum, pasti tetap ada celahnya. Ini berhubungan dengan topik sebelah, "Sati adalah sila tertinggi". Itulah yang harus "dicekoki" ke semua umat Buddha disamping pengetahuan tentang sila. Di manapun orang mengembangkan sati, mengamati lobha yang muncul dalam dirinya, semua sila apakah mengenai pelanggaran karena objek, pengetahuan akusala kamma vipaka serta nilai-nilai hafalan yang diajarkan di pelajaran agama, sudah tidak relevan lagi. Ia hanya melihat bagaimana lobha muncul lewat kontak indriah, dan lobha tetaplah lobha bagaimanapun sila dan agama mengaturnya.
Tanpa sati, orang tetap mencari pembenaran. Contoh gampangnya adalah berselingkuh dengan dalih "ah, tunangannya 'kan blom resmi" ataupun "dia juga udah ga cinta lagi dan udah mau cerai ama suaminya, jadi technically dia udah bukan bini orang". Tidak ada habisnya.
Umat Buddha bukan konsumen dogma, tetapi orang yang berusaha lebih baik mengerti dan membuktikan dhamma.


Quote
Saya tidak melihat pelacur itu rendah. Saya juga sudah menggenggam pemahaman bahwa pelacur tak bersalah selama lebih dari 20 tahun. Yang saya salahkan adalah bisnis prostitusinya, dan konsumen yang memakai produk prostitusi ini. Saat ini saya tidak mengidap AIDS. Saya tidak pernah melihat sila ke tiga sebagai pembatas saya dalam berperilaku. Saya melihat sila ke tiga sebagai batasan yang jelas, untuk berjalan di sisi kebaikan atau berjalan di sisi keburukan. Saya sudah pernah menjelaskan di portingan kemarin, kalau sila puttuhjana hanyalah garis batas yang membedakan antara kebaikan dengan keburukan.
:)
Ya, saya tahu anda tidak mengidap AIDS. Juga saya rasa anda bukanlah konsumen prostitusi. :) Itu hanya perumpamaan aja bahwa seorang tidak boleh menyalahkan pihak luar atas akibat perbuatan buruknya.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 12:41:37 PM
Quote from: Kainyn_Kutho
Pertama, anda tidak netral karena sudah memvonisnya melanggar sila, padahal sudah dijelaskan bahwa dalam uraian sila ke tiga, pelacur tidak termasuk.
Menurut saya, perbuatan di jalan keburukan (akusala kamma) adalah pelanggaran sila.

Quote from: Kainyn_Kutho
Ya, saya memang berusaha tetap pada konteks. Dalam hal ini, anda sudah menetapkan yang mana fondasi jalan kebaikan dan yang mana yang bukan. Saya di lain pihak, tidak bisa membaca pikiran orang lain dan tidak tahu keterkondisian seseorang sehingga harus menempuh jalan yang menyedihkan itu. Maka saya tidak berani menilainya apakah itu didasarkan asas manfaat atau apa. Setidaknya, saya menemukan keberadaan pelacur itu bisa bermanfaat, dan juga bagi saya, mereka tidak mengganggu (tidak seperti kriminal yang merugikan orang lain). 
Di lain pihak, di ekstrem lainnya, membangun rumah ibadah juga BELUM TENTU berdasarkan fondasi jalan kebaikan.
Membunuh dengan alasan kebaikan pun tetap saja pelanggaran sila. Orang yang melacurkan diri bisa didorong oleh berbagai modus, baik karena terhimpit kebutuhan ekonomi sampai pemuasan indera. Apapun alasannya, tetap saja akusala kamma. Dan begitu pula sebaliknya ketika berbuat sesuatu di jalan kebaikan.

Quote from: Kainyn_Kutho
:) Makanya saya suruh anda research tentang kebudayaan di seluruh dunia. Nanti akan anda temukan sendiri jawaban yang sangat menarik. Bahkan lebih menarik dari sekadar melegalkan hubungan dengan orang ke tiga dan keterikatan hubungan. ;D
Sekarang saya yang gantian ingin meminta referensi dari Anda. ;D

Quote from: Kainyn_kutho
Tidak bisa dikatakan saya telah paham Dhamma. Lalu, bagaimanapun juga sila dibuat, sama seperti hukum, pasti tetap ada celahnya. Ini berhubungan dengan topik sebelah, "Sati adalah sila tertinggi". Itulah yang harus "dicekoki" ke semua umat Buddha disamping pengetahuan tentang sila. Di manapun orang mengembangkan sati, mengamati lobha yang muncul dalam dirinya, semua sila apakah mengenai pelanggaran karena objek, pengetahuan akusala kamma vipaka serta nilai-nilai hafalan yang diajarkan di pelajaran agama, sudah tidak relevan lagi. Ia hanya melihat bagaimana lobha muncul lewat kontak indriah, dan lobha tetaplah lobha bagaimanapun sila dan agama mengaturnya.
Tanpa sati, orang tetap mencari pembenaran. Contoh gampangnya adalah berselingkuh dengan dalih "ah, tunangannya 'kan blom resmi" ataupun "dia juga udah ga cinta lagi dan udah mau cerai ama suaminya, jadi technically dia udah bukan bini orang". Tidak ada habisnya.
Umat Buddha bukan konsumen dogma, tetapi orang yang berusaha lebih baik mengerti dan membuktikan dhamma.
Makanya, manusia itu cenderung mencari celah dalam suatu peraturan. "Jangan berbohong". Tetap saja ada yang berdalih saya berbohong untuk kebaikan. Saya berbohong karena takut dibunuh, dan sebagainya. Celah-celah dan pembenaran selalu ada dan bisa ditemukan. Apalagi dengan keterbatasan padanan kata di Alam Semesta ini. Ujung-ujungnya, kalau dalam Buddhisme sering diberi ultimatum : "terima saja buah kammamu kelak". End of story.

Quote from: Kainyn_Kutho
Ya, saya tahu anda tidak mengidap AIDS. Juga saya rasa anda bukanlah konsumen prostitusi. :) Itu hanya perumpamaan aja bahwa seorang tidak boleh menyalahkan pihak luar atas akibat perbuatan buruknya.
Tentu saja saya tidak akan menyalahkan pihak luar. Dan semoga saya selalu konsisten dalam prinsip ini. :)

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 01:13:48 PM
Quote
Menurut saya, perbuatan di jalan keburukan (akusala kamma) adalah pelanggaran sila.

mendengarkan lagu, dan melekat padanya apakah pelanggaran sila? padahal termasuk faktor batin tak bermanfaat

sama seperti kegiatan seksual terhadap orang yang tepat yang tergolong dalam sila-3
kegiatan seksual terhadap pekerja seks memang tak melanggar sila ke-3
namun termasuk akusala kamma, karena merupakan faktor batin yang tidak bermanfaat, yaitu lobha

kegiatan seksual terhadap istri pun tak melanggar sila ke-3
tapi juga termasuk akusala kamma, semua kegiatan seks, terhadap siapapun, apapun, bagaimanapun adalah
menghasilkan faktor batin tak bermanfaat, yaitu menghasilkan lobha
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 30 January 2009, 01:17:00 PM
Menurut saya, perbuatan di jalan keburukan (akusala kamma) adalah pelanggaran sila.
Secara umum, dikatakan bahwa pancasila adalah yang menjaga seseorang lahir di alam baik (sedikitnya manusia). Soal akusala dan kusala, itu sudah terlalu luas untuk diatur dalam sila.


Quote
Membunuh dengan alasan kebaikan pun tetap saja pelanggaran sila. Orang yang melacurkan diri bisa didorong oleh berbagai modus, baik karena terhimpit kebutuhan ekonomi sampai pemuasan indera. Apapun alasannya, tetap saja akusala kamma. Dan begitu pula sebaliknya ketika berbuat sesuatu di jalan kebaikan.
Memang itu adalah akusala kamma. Tapi saya tidak melihatnya sebagai pelanggaran sila. Mengapa demikian? Seorang wanita, dengan maksud mendapatkan harta dari pria, mengikatnya dalam suatu ikatan, termasuk berhubungan seksual, mendapatkan keuntungan dari harta si pria, kemudian memutuskan hubungan. Apa anda lihat ini hanya dalam pelacuran, atau ada juga dalam pernikahan?
Dari konteks hukum dan budaya, sudah jelas hubungan yang disahkan adalah benar dan pelacuran adalah salah. Tetapi secara kesadaran moral, keduanya tidak terlalu berbeda bukan? Banyak pelacur yang terlihat terhormat, bahkan di antara kita.


Quote
Quote from: Kainyn_Kutho
:) Makanya saya suruh anda research tentang kebudayaan di seluruh dunia. Nanti akan anda temukan sendiri jawaban yang sangat menarik. Bahkan lebih menarik dari sekadar melegalkan hubungan dengan orang ke tiga dan keterikatan hubungan. ;D
Sekarang saya yang gantian ingin meminta referensi dari Anda. ;D
Saya beri contekan, nanti anda coba cari sumber lain. Anda tahu di kepercayaan lain ada yang memperbolehkan poligami? Itu adalah pengesahan berhubungan dengan orang ke tiga, dan seterusnya. Mungkin anda juga tahu mengenai kawin kontrak? Itu adalah hubungan seksual yang disahkan dalam jangka waktu tertentu. Saya melihatnya secara sederhana adalah prostitusi jangka panjang (lebih dari semalam). Beberapa budaya juga tidak mengenal "pemerkosaan pasangan" (spousal rape), jadi pemaksaan hubungan seksual kepada pasangan tidak dilihat sebagai pemerkosaan, sedangkan di tempat lain tidak begitu. Di budaya tertentu juga menganut sistem Matriach dan tempat lain Patriach. Di situ nilai pernikahan dan peran pria dan wanita bisa berbeda jauh.


Quote
Makanya, manusia itu cenderung mencari celah dalam suatu peraturan. "Jangan berbohong". Tetap saja ada yang berdalih saya berbohong untuk kebaikan. Saya berbohong karena takut dibunuh, dan sebagainya. Celah-celah dan pembenaran selalu ada dan bisa ditemukan. Apalagi dengan keterbatasan padanan kata di Alam Semesta ini. Ujung-ujungnya, kalau dalam Buddhisme sering diberi ultimatum : "terima saja buah kammamu kelak". End of story.
Ya betul, orang dengan kesadaran diri tidak perlu ditakuti dengan hukuman ataupun diimingi hadiah untuk melakukan hal yang bermanfaat. Sebaliknya orang yang memang kriminal, tetap saja bisa mencari pembenaran atas perbuatannya. Maka saya tetap "keras kepala" mengatakan itu tidak melanggar sila, walaupun akan kontroversial.


Quote
Quote from: Kainyn_Kutho
Ya, saya tahu anda tidak mengidap AIDS. Juga saya rasa anda bukanlah konsumen prostitusi. :) Itu hanya perumpamaan aja bahwa seorang tidak boleh menyalahkan pihak luar atas akibat perbuatan buruknya.
Tentu saja saya tidak akan menyalahkan pihak luar. Dan semoga saya selalu konsisten dalam prinsip ini. :)
Semoga demikian.
Berarti terperosoknya seseorang pada pelacur, tidak bisa disalahkan kepada keberadaan prostitusinya, bukan? :) Ini juga supaya umat Buddha tidak ada yang merazia rumah makan yang buka setelah pukul 12 siang pada hari Uposatha. Jangan menyalahkan objek luar.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 01:19:20 PM
[at] Reenzia

Begini deh...
Tidak ada ketentuan "aku bertekad untuk menghindari diri dari aktivitas menyiksa makhluk lain" dalam Pancasila Buddhis. Kita bicara dalam tataran putthujana saja...

Lalu bila saya menganiaya orang lain, saya tidak melanggar sila yah?
Menurut Anda perbuatan ini termasuk kamma baik atau kamma buruk?
Kalau kamma buruk, kenapa Sang Buddha tidak menyisipkan ketentuan ini di dalam latihan sila untuk umat awam?

Duh, OOT... :hammer:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 01:22:22 PM
saia rasa sudah diperjelas oleh ko kaiyn

Quote
Secara umum, dikatakan bahwa pancasila adalah yang menjaga seseorang lahir di alam baik (sedikitnya manusia). Soal akusala dan kusala, itu sudah terlalu luas untuk diatur dalam sila.

menganiaya memang tak melanggar sila kok, tapi sayang sekali bahwa
melaksanakan semua sila secara sempurna blm tentu menghindarkan kita dari akusala kamma
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 01:33:49 PM
Quote from: Kainyn_Kutho
Secara umum, dikatakan bahwa pancasila adalah yang menjaga seseorang lahir di alam baik (sedikitnya manusia). Soal akusala dan kusala, itu sudah terlalu luas untuk diatur dalam sila.
Pancasila Buddhis itu standar dasar untuk berjalan di jalan kebaikan = moralitas. Menurut saya, tidak ada perbuatan amoral yang tidak bertentangan dengan konsep moralitas.

Quote from: Kainyn_Kutho
Memang itu adalah akusala kamma. Tapi saya tidak melihatnya sebagai pelanggaran sila. Mengapa demikian? Seorang wanita, dengan maksud mendapatkan harta dari pria, mengikatnya dalam suatu ikatan, termasuk berhubungan seksual, mendapatkan keuntungan dari harta si pria, kemudian memutuskan hubungan. Apa anda lihat ini hanya dalam pelacuran, atau ada juga dalam pernikahan?
Dari konteks hukum dan budaya, sudah jelas hubungan yang disahkan adalah benar dan pelacuran adalah salah. Tetapi secara kesadaran moral, keduanya tidak terlalu berbeda bukan? Banyak pelacur yang terlihat terhormat, bahkan di antara kita.
Sudah kita sepakati bahwa pernikahan hanyalah formalitas. Pernikahan adalah kebahagiaan tertinggi di duniawi. Sang Buddha menyatakan demikian tentunya atas dasar konsep pernikahan yang baik, bukan pernikahan demi harta. Sebagai manusia, pelacur bisa lebih mulia dari pemuka agama. Namun perbuatan melacurkan diri itu tidak lebih mulia dari keteguhan dalam sila.

Quote from: Kainyn_Kutho
Saya beri contekan, nanti anda coba cari sumber lain. Anda tahu di kepercayaan lain ada yang memperbolehkan poligami? Itu adalah pengesahan berhubungan dengan orang ke tiga, dan seterusnya. Mungkin anda juga tahu mengenai kawin kontrak? Itu adalah hubungan seksual yang disahkan dalam jangka waktu tertentu. Saya melihatnya secara sederhana adalah prostitusi jangka panjang (lebih dari semalam). Beberapa budaya juga tidak mengenal "pemerkosaan pasangan" (spousal rape), jadi pemaksaan hubungan seksual kepada pasangan tidak dilihat sebagai pemerkosaan, sedangkan di tempat lain tidak begitu. Di budaya tertentu juga menganut sistem Matriach dan tempat lain Patriach. Di situ nilai pernikahan dan peran pria dan wanita bisa berbeda jauh.
Poligami masih sah, karena aktivitas seks yang dilakukan berada di bawah naungan mahligai pernikahan. Kawin kontrak adalah pernikahan yang bukan real. Spousal rape ini adalah aktivitas seks yang tidak pantas dalam Buddhadhamma. Ini sudah saya singgung sedikit di posting-posting sebelumnya. Matriach dan patriach juga bukan berdasarkan pernikahan yang seseungguhnya. Pernyataan Sang Buddha mengenai kebahagiaan dari pernikahan itu harus kita lihat dalam konteks pernikahan sesungguhnya, yang baik.

Quote from: Kainyn_Kutho
Ya betul, orang dengan kesadaran diri tidak perlu ditakuti dengan hukuman ataupun diimingi hadiah untuk melakukan hal yang bermanfaat. Sebaliknya orang yang memang kriminal, tetap saja bisa mencari pembenaran atas perbuatannya. Maka saya tetap "keras kepala" mengatakan itu tidak melanggar sila, walaupun akan kontroversial.
Anggap saja hal itu tidak melanggar pancasila. Jadi perbuatan menganiaya makhluk hidup pun tidak melanggar pancasila. Dan karenanya, umat awam bisa menjalankan pancasila dengan cukup baik namun melakukan penganiayaan terhadap makhluk lain secara konstan dan kontiniu. Apakah kelak orang itu akan terlahir di alam yang menyenangkan?

Quote from: Kainyn_Kutho
Semoga demikian.
Berarti terperosoknya seseorang pada pelacur, tidak bisa disalahkan kepada keberadaan prostitusinya, bukan? :) Ini juga supaya umat Buddha tidak ada yang merazia rumah makan yang buka setelah pukul 12 siang pada hari Uposatha. Jangan menyalahkan objek luar.
Saya sependapat dengan Anda.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 30 January 2009, 01:36:35 PM
masalahnya bukan sekedar moralitas, dari moralitas kita sudah tahu itu salah

tetapi ini dibahas secara definisi

anda jalan lagi bawa pisau, terus tersandung dan menusuk teman anda sampai mati (gak sengaja). apakah hal tersebut melanggar sila? kalau tidak ada definisi, bisa terjadi keributan apakah hal itu salah atau tidak.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 01:38:53 PM
[at] Wolverine

Dalam skenario yang Anda buat, hal itu tidak memenuhi syarat suatu kejadian untuk disebut sebagai pembunuhan. Jadi tidak melanggar sila.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 30 January 2009, 01:51:58 PM
demikian pula adanya dengan sila ketiga, ada syaratnya

jika seseorang diperkosa dan tidak punya niat, apakah melanggar sila ketiga?
jika seseorang melakukan dengan pasangan yang sah (tetap ada lobhanya loh), apakah melanggar sila ketiga?
sesuai kondisi jaman dahulu di india, pelacur dianggap sebagai istri (temporer), dan masih banyak di kebudayaan di seluruh dunia. contohnya di negara bagian nevada, amerika serikat, pelacuran dianggap sah. demikian pula yang tercatat adalah 20 jenis wanita yang tidak patut disentuh (bagi pria umat awam)
demikian pula adanya dengan gay, di masyarakat tertentu ditabukan, apakah berarti semua gay melanggar sila ketiga? saya tahu beberapa praktisi buddhis yang gay secara terbuka, tingkah lakunya sangat terhormat, praktiknya sangat baik.
hal ini sangat kompleks, Sang Buddha bukan algojo atau pemaksa, hanya menganjurkan.
setiap orang bebas mau masturbasi keq, mau ngapain keq, tetapi bagi yang berlatih di jm8 seharusnya tahu hal mana yang patut dilaksanakan, mana yang tidak patut

secara kemelekatan bahkan dengan pasangan yang sah (menurut budaya impor, yaitu menikah) bila dilakukan dengan lobha juga gak baik...

budaya menikah di hadapan penghulu atau pandita itu budaya impor...
jaman dulu gak ada begituan, cuma pai langit dan bumi, gak perlu saksi, tetapi gak dianggap kumpul kebo... apakah hal itu sah atau tidak?

demikian pula adanya, pelacur dianggap keji karena pengaruh budaya tetangga..., padahal menurut buddhis kembali lagi ke diri masing-masing..., mau nafsu makan es krim juga gak sepatutnya dilaksanakan, tetapi Sang Buddha gak pernah maksa kamu gak boleh ngiler liat makanan enak
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 30 January 2009, 02:00:51 PM
Pancasila Buddhis itu standar dasar untuk berjalan di jalan kebaikan = moralitas. Menurut saya, tidak ada perbuatan amoral yang tidak bertentangan dengan konsep moralitas.
Betul, dalam konteks kamma, semua akusala adalah bertentangan dengan dhamma. Tetapi dalam konteks pancasila, perbuatan itu tidak melanggarnya (dengan kata lain, secara umum, walaupun perbuatan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri, belum tentu membawa orang terlahir pada alam sengsara).


Quote
Sudah kita sepakati bahwa pernikahan hanyalah formalitas. Pernikahan adalah kebahagiaan tertinggi di duniawi. Sang Buddha menyatakan demikian tentunya atas dasar konsep pernikahan yang baik, bukan pernikahan demi harta. Sebagai manusia, pelacur bisa lebih mulia dari pemuka agama. Namun perbuatan melacurkan diri itu tidak lebih mulia dari keteguhan dalam sila.
Di sini yang saya tekankan adalah "pelacuran" secara moralitas tidak hanya dilakukan pelacur, tetapi semua orang. Bedanya, ada yang melakukannya dengan terbuka, ada yang dengan kedok hukum. Saya bukan mempermasalahkan pernikahan itu tidak bisa baik. Tentu saja bisa baik.


Quote
Poligami masih sah, karena aktivitas seks yang dilakukan berada di bawah naungan mahligai pernikahan. Kawin kontrak adalah pernikahan yang bukan real. Spousal rape ini adalah aktivitas seks yang tidak pantas dalam Buddhadhamma. Ini sudah saya singgung sedikit di posting-posting sebelumnya. Matriach dan patriach juga bukan berdasarkan pernikahan yang seseungguhnya. Pernyataan Sang Buddha mengenai kebahagiaan dari pernikahan itu harus kita lihat dalam konteks pernikahan sesungguhnya, yang baik.
:) Saya menyinggung hal2 tersebut untuk memberikan contoh perbedaan makna pernikahan, yang bukan selalu dengan satu pasangan ataupun 'setia sampai mati'. Kalau menilainya sesuai dengan dhamma atau tidak, sudah beda soal, dan sebaiknya tidak dibicarakan di sini, nanti OOT. Dan juga sebetulnya fokus saya bukanlah pernikahan itu sendiri, tetapi seksualitas dalam pernikahan, dan saya berikan contoh di mana seksualitas dalam pernikahan di berbeda tempat, juga berbeda. Tidak selalu sesuai dengan dhamma (yang berkembang dengan pengaruh budaya India).


Quote
Anggap saja hal itu tidak melanggar pancasila. Jadi perbuatan menganiaya makhluk hidup pun tidak melanggar pancasila. Dan karenanya, umat awam bisa menjalankan pancasila dengan cukup baik namun melakukan penganiayaan terhadap makhluk lain secara konstan dan kontiniu. Apakah kelak orang itu akan terlahir di alam yang menyenangkan?
Mengapa tidak? Terlahir di alam menyenangkan, apakah selalu terhindar dari penyiksaan?
Dalam suatu kisah jataka, seorang petapa pernah dipancang selama beberapa hari sampai setengah mati karena kesalahpahaman raja terhadap dirinya. Bodhisatta yang adalah kawan petapa itu melihat bahwa di masa lalu petapa itu pernah menancapkan serpihan kayu pada seekor lalat dengan sengaja. Namun kemudian menyadari dan menyabutnya, dan tidak membunuh lalat itu. Maka Bodhisatta mengetahui bahwa petapa itu tidak akan mati terpancang dan memberinya semangat dengan duduk di bawahnya sampai darah yang menetes itu menutupi badan Bodhisatta. Melihat keteguhan Bodhisatta, Akhirnya raja percaya dan membatalkan hukumannya itu. Petapa itu tidak lain adalah Sariputta dalam kehidupan lampaunya.
Jadi kalau ada umat Buddha berencana untuk hidup tersiksa di masa depan, silahkan menyiksa mahluk mulai sekarang.
;D

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 02:14:55 PM
Quote from: Kainyn_Kutho
Betul, dalam konteks kamma, semua akusala adalah bertentangan dengan dhamma. Tetapi dalam konteks pancasila, perbuatan itu tidak melanggarnya (dengan kata lain, secara umum, walaupun perbuatan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri, belum tentu membawa orang terlahir pada alam sengsara).
Inilah celah-celah yang terbuka dengan jelas. Caution : "Wet Floor". ;D

Quote from: Kainyn_Kutho
Di sini yang saya tekankan adalah "pelacuran" secara moralitas tidak hanya dilakukan pelacur, tetapi semua orang. Bedanya, ada yang melakukannya dengan terbuka, ada yang dengan kedok hukum. Saya bukan mempermasalahkan pernikahan itu tidak bisa baik. Tentu saja bisa baik.
Sebaiknya jangan memakai kalimat yang terlalu komprehensif seperti itu. Itu bisa menjadi bumerang. Mungkin perlu saya sedikit klarisifikasi : "pernikahan yang bukan sesungguhnya, pernikahan yang tidak baik, bisa menjadi sarana prostitusi terselubung".

Quote from: Kainyn_Kutho
:) Saya menyinggung hal2 tersebut untuk memberikan contoh perbedaan makna pernikahan, yang bukan selalu dengan satu pasangan ataupun 'setia sampai mati'. Kalau menilainya sesuai dengan dhamma atau tidak, sudah beda soal, dan sebaiknya tidak dibicarakan di sini, nanti OOT. Dan juga sebetulnya fokus saya bukanlah pernikahan itu sendiri, tetapi seksualitas dalam pernikahan, dan saya berikan contoh di mana seksualitas dalam pernikahan di berbeda tempat, juga berbeda. Tidak selalu sesuai dengan dhamma (yang berkembang dengan pengaruh budaya India).
Tentu saja, bro. Di dalam pernikahan baik yang dimaksud Sang Buddha, seharusnya ada aktivitas seks antar suami-istri yang benar, sehat dan baik. Ini bukan sesuai standarisasi kebudayaan India Kuno. Ini universal. Dan jenis-jenis pernikahan yang Anda sebutkan itu adalah pernikahan yang tidak baik, menyimpang dari hakikat pernikahan sesungguhnya.

Quote from: Kainyn_Kutho
Mengapa tidak? Terlahir di alam menyenangkan, apakah selalu terhindar dari penyiksaan?
Dalam suatu kisah jataka, seorang petapa pernah dipancang selama beberapa hari sampai setengah mati karena kesalahpahaman raja terhadap dirinya. Bodhisatta yang adalah kawan petapa itu melihat bahwa di masa lalu petapa itu pernah menancapkan serpihan kayu pada seekor lalat dengan sengaja. Namun kemudian menyadari dan menyabutnya, dan tidak membunuh lalat itu. Maka Bodhisatta mengetahui bahwa petapa itu tidak akan mati terpancang dan memberinya semangat dengan duduk di bawahnya sampai darah yang menetes itu menutupi badan Bodhisatta. Melihat keteguhan Bodhisatta, Akhirnya raja percaya dan membatalkan hukumannya itu. Petapa itu tidak lain adalah Sariputta dalam kehidupan lampaunya.
Jadi kalau ada umat Buddha berencana untuk hidup tersiksa di masa depan, silahkan menyiksa mahluk mulai sekarang.
;D
Bila saya menjalankan pancasila seumur hidup, meski ada bolong-bolongnya ;D, namun saya lebih banyak berbuat kamma baik, dan sebelum meninggal, pikiran saya mengambil objek yang baik, saya juga bisa terlahir di alam yang menyenangkan bukan?

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 02:24:29 PM
Quote
Di dalam pernikahan baik yang dimaksud Sang Buddha, seharusnya ada aktivitas seks antar suami-istri yang benar, sehat dan baik

apa kriteria pernikahan yang baik? apakah semua kriteria pernikahan yang baik tidak menghasilkan akusala kamma?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 02:43:13 PM
[at] Reenzia

“Kebahagiaan duniawi terbesar yang dapat dirasakan manusia adalah perpaduan dari pernikahan yang mengikat dua hati yang saling mencintai di dalam Dhamma” (Sutta Pitaka – Digha Nikaya)"

Pernikahan yang baik tentu saja masih bisa memunculkan akusala kamma. Namun dilihat dari fungsi dan sumbangsih positifnya, pernikahan baik dapat berkontribusi untuk :
- memperbanyak perbuatan baik, tidak melakukan kejahatan, menyucikan pikiran (suami-istri saling setia dan mengasihi)
- menjalankan Dhamma dalam naungan kehangatan sebuah keluarga
- menunjukkan keunggulan moralitas manusia dibanding dengan hewan
- mengkondisikan untuk terlahirnya Boddhisatta

Bodhisatta seperti Pangeran Siddhattha itu terlahir dari hasil pernikahan yang baik antara Raja Suddhodana dan Ratu Maha Maya. Pangeran Rahula pun terlahir dari pernikahan baik antara Pangeran Siddhattha dengan Puteri Yasodhara. Tidak ada Calon Sammasambuddha yang terlahir dari pernikahan tidak baik.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 02:52:26 PM
pernikahan yang baik memang mengkondisikan orang untuk tak berbuat lebih banyak akusala kamma
tapi tanpa pernikahan, kondisi yg dibentuk untuk mencapai pencerahan bisa lebih baik lagi, contohnya hidup berselibat
[tidak termasuk hidup tanpa pernikahan tapi 'jajan' dimana-mana]
kecuali pernikahan yang dimaksud :
- tidak ada cinta eros [lobha]
- tidak melakukan hubungan suami istri [lobha]
- tidak terikat dengan suami/istri atau dengan orang, mahluk, benda apapun yg lain
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 02:58:25 PM
kalo ngegodain ce itu termasuk tindakan seksual atau tidak?

kalo iya, itu pantas dalam pandangan buddhis gak?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 02:59:15 PM
[at] Reenzia

Kita sedang membahas seks yang pantas dalam pandangan Buddhisme bukan?
Kalau kita membahas seks yang pantas, artinya harus ada wadah pernikahan yang menaunginya. Kalau ada pernikahan, maka pernikahan yang baiklah yang layak untuk menaunginya.

Argumen Anda benar. Tapi kita bukan membahas mana yang lebih baik antara pernikahan atau pelepasan duniawi.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 03:00:34 PM
[at] hatRed

Itu termasuk bentuk pelecehan. Tapi tergantung "menggoda" yang Anda maksud itu seperti apa...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 03:04:38 PM
;D kalo yg pantas, adalah yang minimal, kalo dalam kebudayaan manusia ya pernikahan lah, tapi tetap tak disarankan ;D

karena pada dasarnya seks itu tak ada yang pantas, karena segala macam seks adalah lobha :))
pantas jika harus diselaraskan dengan kebudayaan, dan norma masyarakat az

bagi saia, pernikahan adalah janji untuk tak banyak melakukan lobha dengan banyak orang
tapi tanpa pernikahan pun, hal itu bisa dilakukan, bahkan bisa lebih baik
karena presepsi masyarakat = orang harus menikah = org menikah pasti melakukan hubungan seks
bisa kira-kira gak apa pendapat masyarakat ttg org menikah tapi tak melakukan hubungan seks? :))

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 03:09:28 PM
;D kalo yg pantas, adalah yang minimal, kalo dalam kebudayaan manusia ya pernikahan lah, tapi tetap tak disarankan ;D

karena pada dasarnya seks itu tak ada yang pantas, karena segala macam seks adalah lobha :))
pantas jika harus diselaraskan dengan kebudayaan, dan norma masyarakat az

bagi saia, pernikahan adalah janji untuk tak banyak melakukan lobha dengan banyak orang
tapi tanpa pernikahan pun, hal itu bisa dilakukan

Nah, kalimat yang saya cetak biru itu = :yes:

Seks bukanlah masalah pantas atau tidak pantas. Namun pada dasarnya seks akan memberi pemuasan indera dan kemelekatan, dan ini adalah wujud yang harus kita tanggalkan untuk merealisasi Nibbana.

Namun dalam aktivitas seks yang wajar, tentu ada ketentuan dan kelayakannya. Dan salah satu yang menjadi fondasinya adalah seks dalam ikatan pernikahan yang baik, yaitu sebagai hubungan suami-isteri.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 03:16:03 PM
Quote
Namun dalam aktivitas seks yang wajar, tentu ada ketentuan dan kelayakannya. Dan salah satu yang menjadi fondasinya adalah seks dalam ikatan pernikahan yang baik, yaitu sebagai hubungan suami isteri.

wajar menurut masyarakat yakkkkkkkkkkk :))
ketentuan dan kelayakan menurut masyarakat yaaaakkkkkkkkkkkk [again] :))
fondasinya adalah seks dalam ikatan pernikahan menurut masyarakat yakkkkkkkkkk [again] :))
apa lagi dibuat persepsi bahwa manusia sudah seharusnya/sewajibnya/disarankan untuk menikah
bila tidak jadi bhikku/pendeta/dll, pasti diasumsikan yg negatif
krn menurut masyarakat : MANUSIA NORMAL YANG SEHAT ADALAH YANG MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS DENGAN PASANGANNYA YG SAH

 :-w :-w :-w lagi-lagi tipu muslihat agar org mau menikah
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 03:20:33 PM
Aktivitas seks yang layak dan wajar adalah :
- tidak melakukan aktivitas senggama secara oral maupun anal
- tidak melakukan pemaksaan
- tidak mengkasari pasangan
- tidak melakukan hubungan intim saat istri datang bulan
- dilakukan atas dasar saling mengasihi dan menghormati
- di bawah naungan pernikahan yang sah secara adat, hukum dan agama
- dan dilakukan pada waktu dan tempat yang sesuai

Ini universal, bukan semata-mata paradigma masyarakat yang sudah mendarah-daging. Ini moralitas.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 03:22:26 PM
gaya seks yg pantas dalam buddhisme itu kek gmana ya ???
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 03:22:35 PM
yang layak itu didasari lobha gak?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 03:25:00 PM
Quote
:-w :-w :-w lagi-lagi tipu muslihat agar org mau menikah

mang sis Reenzia gak mau nikah yakkkkkkkkkkk  :)) ... :hammer: :hammer: :hammer:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 03:25:07 PM
yang layak itu didasari lobha gak?

e gimana seh

menikah aja dah gara2 lobha.
apalagi seksnya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 03:27:45 PM
gaya seks yg pantas dalam buddhisme itu kek gmana ya ???

mungkin gaya bebas kaleee... yang nggak pake maksa-maksain... :hammer: ...

aneh, sungguh aneh... :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 03:28:14 PM
yang layak itu didasari lobha gak?

e gimana seh

menikah aja dah gara2 lobha.
apalagi seksnya.

nah itu dia maksud saia, gimanapun bentuknya seks, mau layak ato tidak kek, dinaungi pernikahan atau tidak
tetap aja pasti ada lobha, demikian pula dengan pernikahan dan melakukan seks yang disebut dengan LAYAK
tetap aja menghasilkan dan didasari oleh lobha

Quote
:-w :-w :-w lagi-lagi tipu muslihat agar org mau menikah

mang sis Reenzia gak mau nikah yakkkkkkkkkkk  :)) ... :hammer: :hammer: :hammer:

saia dalam usaha tak menumbuhkan lobha yang biasa disebut dengan cinta eros
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 03:30:35 PM
[at] Reenzia

Karena lobha yang satu inilah, makanya Buddhisme bisa ada dan Anda juga bisa mempelajarinya. Apa Anda sudah paham? ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 03:34:43 PM
akhhh.......

nikmatnya lobha :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 03:36:42 PM
haha, saia paham sekali bahwa seksualitas adalah salah satu kemelekatan yang paling sulit untuk dihindari
tapi sayangnya pandangan masyarakat mengenai orang yang tak menjadi pemuka agama
tapi juga tak menikah adalah hal yang negatif, ini yang sangat saia sesalkan

bahkan orang tua selalu mendesak anaknya yang dianggap sudah 'cukup umur' untuk segera menikah
sehingga orang yang mungkin pada awalnya tak tertarik dengan seksualitas 'terpaksa' menikah dan melakukan hubungan seks
pernikahan dan menikah terkadang menjadi salah satu kewajiban dan paksaan agar manusia melakukan lobha karena tuntutan keluarga dan masyarakat
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 30 January 2009, 03:37:52 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 30 January 2009, 03:39:29 PM
gaya seks yg pantas dalam buddhisme itu kek gmana ya ???

mungkin gaya bebas kaleee... yang nggak pake maksa-maksain... :hammer: ...

aneh, sungguh aneh... :))


pertanyaan aneh bisa merujuk pada Buddha mengajar gaya seks, jawabannya adalah tidak ada.

yang layak itu didasari lobha gak?

e gimana seh

menikah aja dah gara2 lobha.
apalagi seksnya.

nah itu dia maksud saia, gimanapun bentuknya seks, mau layak ato tidak kek, dinaungi pernikahan atau tidak
tetap aja pasti ada lobha, demikian pula dengan pernikahan dan melakukan seks yang disebut dengan LAYAK
tetap aja menghasilkan dan didasari oleh lobha

Lobha Dosa Moha adalah fondasi dasar manusia,yang bisa dikerjakan oleh seorang putthujana hanyalah mengecilkan lobha dosa moha dan bukan melenyapkan sama sekali, bedakan urusan putthujana,sotapana,dengan anagami dan arahat maupun Buddha dan bedakan lagi Pancasila upasaka upasika dengan Vinaya para bhikkhu,jangan dicampur aduk.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 30 January 2009, 03:40:05 PM
loh, oang lain boleh ikutan ya? gue pikir ini urusan seksual Upasaka vs Reenzia ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 03:40:28 PM
[at] Dilbert

Ada kok. Sebagai contoh, kala itu ada thread di forum ini yang bertemakan "bocah 8 tahun melangsungkan pernikahan sebelum ia meninggal". Jadi belum sempat berhubungan suami-istri.


[at] Indra

Nice joke. :hammer:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 03:41:22 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

tergantung individu nya, pernikahan cuma formalitas, sebenarnya pernikahan sendiri pun tak pasti adalah lobha
yang lobha sebenarnya keinginan untuk melakukan kegiatan seksualnya

lagi-lagi menyangkut persepsi dan pandangan masyarakat,
bisa-bisa dikira gak normal tuh :))
tapi tergantung individu yang menikah juga, mau lakukan ato tidak kan kehendak bebas mrk

 [at] indra

:ngomel:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 30 January 2009, 03:41:27 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

ada pasangan yang menikah namun tidak ingin berhubungan karena dua2nya sangat sangat Buddhist sekali sehingga dikira hubungan seks adalah kotor. dan mereka mengejar kehidupan suci dengan ekstrim sepeti ini(maksudnya dikasih jadi bhikkhu bhikkuni ga boleh ama keluarganya)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 03:42:32 PM
[at] nyanadhana

:jempol:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 03:48:27 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

wah... jarang ketemu neh kasus kek gini.

paling banyak yg gak nikah tapi berhubungan suami istri :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 03:49:31 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

ada pasangan yang menikah namun tidak ingin berhubungan karena dua2nya sangat sangat Buddhist sekali sehingga dikira hubungan seks adalah kotor. dan mereka mengejar kehidupan suci dengan ekstrim sepeti ini(maksudnya dikasih jadi bhikkhu bhikkuni ga boleh ama keluarganya)

sungguh sulit. sulit sekali.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 03:50:18 PM
gaya seks yg pantas dalam buddhisme itu kek gmana ya ???

mungkin gaya bebas kaleee... yang nggak pake maksa-maksain... :hammer: ...

aneh, sungguh aneh... :))


pertanyaan aneh bisa merujuk pada Buddha mengajar gaya seks, jawabannya adalah tidak ada.


tuh Red, bener nggak... artinya gayanye bebas dari sex alias gak pake esek-esek... :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 03:52:46 PM
sex w/o sex

gmana carane :P
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 30 January 2009, 03:59:31 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

ada pasangan yang menikah namun tidak ingin berhubungan karena dua2nya sangat sangat Buddhist sekali sehingga dikira hubungan seks adalah kotor. dan mereka mengejar kehidupan suci dengan ekstrim sepeti ini(maksudnya dikasih jadi bhikkhu bhikkuni ga boleh ama keluarganya)

kalau contoh jaman dahulu, adalah pernikahan antara Maha Kassapa dan Bhadda Kapilani, dimana tiada hubungan suami istri antara kedua-nya karena memang niat kedua-nya adalah untuk mengejar spiritual. Dan mereka itu adalah hasil/produk dari adat istiadat pada jaman tersebut dimana pernikahan diatur oleh orang tua (alias dijodohkan)...

Tetapi pada jaman sekarang ini, apakah ada contoh-nya ?  hehehehe...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 04:02:54 PM
gak dijodohkan pun, yg sekarang udah di'paksa' oleh persepsi, pandangan, tuntutan masyarakat dan keluarga kok
coba sebutkan apa aja yg terjadi jika seseorang melajang tapi tak jadi bikkhu ato pendeta?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 04:06:17 PM
gak dijodohkan pun, yg sekarang udah di'paksa' oleh persepsi, pandangan, tuntutan masyarakat dan keluarga kok
coba sebutkan apa aja yg terjadi jika seseorang melajang tapi tak jadi bikkhu ato pendeta?

tentang pernikahan atau sex atau dua-duanya atau bukan dua-duanya ?? :hammer:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Equator on 30 January 2009, 04:07:14 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

Bisa saja, itu berarti lelakinya penderita impotensi..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 04:10:08 PM
gak dijodohkan pun, yg sekarang udah di'paksa' oleh persepsi, pandangan, tuntutan masyarakat dan keluarga kok
coba sebutkan apa aja yg terjadi jika seseorang melajang tapi tak jadi bikkhu ato pendeta?

tentang pernikahan atau sex atau dua-duanya atau bukan dua-duanya ?? :hammer:


kedua-duanya lah, gak menikah dianggap aneh, menikah gak melakukan hubungan pun dianggap aneh [kalo normal]
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 04:10:42 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

Bisa saja, itu berarti lelakinya penderita impotensi..

belum tentu bro... bisa aja klo baru nikah terus malemnya gak ketemu alias berpisah (tapi bukan cerai lho)...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Equator on 30 January 2009, 04:13:44 PM
gak dijodohkan pun, yg sekarang udah di'paksa' oleh persepsi, pandangan, tuntutan masyarakat dan keluarga kok
coba sebutkan apa aja yg terjadi jika seseorang melajang tapi tak jadi bikkhu ato pendeta?

pendeta kan masih boleh married ? kecuali kalo pastor
perlu disebutkan ?
paling cuma dua, kalo ga masturbasi pasti 'jajan'
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Equator on 30 January 2009, 04:14:58 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

Bisa saja, itu berarti lelakinya penderita impotensi..

belum tentu bro... bisa aja klo baru nikah terus malemnya gak ketemu alias berpisah (tapi bukan cerai lho)...


Kamu cuma mikir malam pertama doang sih ahh..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 30 January 2009, 04:16:46 PM
jadi... buat yang sudah married... yah sah sah saja melakukan hubungan suami istri...

buat yang tidak mau married dan mau menjalani kehidupan spiritual (brahmacariya), yah sah sah saja... dan salah satu ujian untuk itu termasuk menahan hawa nafsu...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 04:19:19 PM
gak dijodohkan pun, yg sekarang udah di'paksa' oleh persepsi, pandangan, tuntutan masyarakat dan keluarga kok
coba sebutkan apa aja yg terjadi jika seseorang melajang tapi tak jadi bikkhu ato pendeta?

tentang pernikahan atau sex atau dua-duanya atau bukan dua-duanya ?? :hammer:


kedua-duanya lah, gak menikah dianggap aneh, menikah gak melakukan hubungan pun dianggap aneh [kalo normal]

makanya... klo emang gak niat untuk melakukan hubungan seks dan ingin bebas dari status sosial, mendingan jadi biarawan/ti aja kaleee yee... :))
Toh klo hubungan seks hanya untuk mendapatkan keturunan saja juga masih wajar dan manusiawi koq... Buktinya, klo gak ada hubungan sex, apa kita-kita bakal ada di sini ?? :P
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 04:23:37 PM
gak dijodohkan pun, yg sekarang udah di'paksa' oleh persepsi, pandangan, tuntutan masyarakat dan keluarga kok
coba sebutkan apa aja yg terjadi jika seseorang melajang tapi tak jadi bikkhu ato pendeta?

pendeta kan masih boleh married ? kecuali kalo pastor
perlu disebutkan ?
paling cuma dua, kalo ga masturbasi pasti 'jajan'

oh pastor ya, wah gk ngerti deh sebutnya apa, yg penting gitu lah :))
kalo bisa sih gak dua-duanya
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 04:26:09 PM
gak dijodohkan pun, yg sekarang udah di'paksa' oleh persepsi, pandangan, tuntutan masyarakat dan keluarga kok
coba sebutkan apa aja yg terjadi jika seseorang melajang tapi tak jadi bikkhu ato pendeta?

tentang pernikahan atau sex atau dua-duanya atau bukan dua-duanya ?? :hammer:


kedua-duanya lah, gak menikah dianggap aneh, menikah gak melakukan hubungan pun dianggap aneh [kalo normal]

makanya... klo emang gak niat untuk melakukan hubungan seks dan ingin bebas dari status sosial, mendingan jadi biarawan/ti aja kaleee yee... :))
Toh klo hubungan seks hanya untuk mendapatkan keturunan saja juga masih wajar dan manusiawi koq... Buktinya, klo gak ada hubungan sex, apa kita-kita bakal ada di sini ?? :P


wajar dan manusiawi, apakah harus? kan dah dijelasin panjang lebar diatas itu, apakah hubungan seks adalah kebenaran dan sudah seharusnya dilakukan?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 30 January 2009, 04:27:39 PM
gak dijodohkan pun, yg sekarang udah di'paksa' oleh persepsi, pandangan, tuntutan masyarakat dan keluarga kok
coba sebutkan apa aja yg terjadi jika seseorang melajang tapi tak jadi bikkhu ato pendeta?

pendeta kan masih boleh married ? kecuali kalo pastor
perlu disebutkan ?
paling cuma dua, kalo ga masturbasi pasti 'jajan'

ada yang ketiga,gunakan anak2...hauhauhaua...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 30 January 2009, 04:29:58 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

Bisa saja, itu berarti lelakinya penderita impotensi..

impotensi itu hanya berlaku kalo dia ingin "main" dengan pasangannya, kan masih ada jari jari tangan...kekekekek...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 04:30:37 PM
:))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 04:31:56 PM
gak dijodohkan pun, yg sekarang udah di'paksa' oleh persepsi, pandangan, tuntutan masyarakat dan keluarga kok
coba sebutkan apa aja yg terjadi jika seseorang melajang tapi tak jadi bikkhu ato pendeta?

tentang pernikahan atau sex atau dua-duanya atau bukan dua-duanya ?? :hammer:


kedua-duanya lah, gak menikah dianggap aneh, menikah gak melakukan hubungan pun dianggap aneh [kalo normal]

makanya... klo emang gak niat untuk melakukan hubungan seks dan ingin bebas dari status sosial, mendingan jadi biarawan/ti aja kaleee yee... :))
Toh klo hubungan seks hanya untuk mendapatkan keturunan saja juga masih wajar dan manusiawi koq... Buktinya, klo gak ada hubungan sex, apa kita-kita bakal ada di sini ?? :P


wajar dan manusiawi, apakah harus? kan dah dijelasin panjang lebar diatas itu, apakah hubungan seks adalah kebenaran dan sudah seharusnya dilakukan?

keharusan atau pun tidak, itu pilihan... yang pasti kalaupun anda memilih untuk melakukan tindakan seksual, pilihlah tindakan yang pantas dalam pandangan Buddhis dan masyarakat...
pembahasan mengenai 'sudut kepantasan'nya mgkn dah di bedah juga secara panjang lebar di atas... :))

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 04:36:52 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

Bisa saja, itu berarti lelakinya penderita impotensi..

belum tentu bro... bisa aja klo baru nikah terus malemnya gak ketemu alias berpisah (tapi bukan cerai lho)...


Kamu cuma mikir malam pertama doang sih ahh..

walah bro...bro... kmu juga mikirnya cuma impotensi doang lho... wakakaka... tuh, bro nyanadhana aja kasih trik baru tuh... wakakkaka... :P
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 04:42:13 PM
Quote
keharusan atau pun tidak, itu pilihan...

emank pilihan individu, tapi pilihan itu tak selalu bisa sejalan dengan kebiasaan dan selalu lepas dari persepsi masyarakat
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 30 January 2009, 04:49:03 PM
ngomongin "anu" kok makin "tebel" pagenya dan makin "panjang" tulisannya yah
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 04:51:31 PM
Quote
keharusan atau pun tidak, itu pilihan...

emank pilihan individu, tapi pilihan itu tak selalu bisa sejalan dengan kebiasaan dan selalu lepas dari persepsi masyarakat

yup... karena manusia makhluk sosial dan gak bisa berdiri sendiri... :)
Kalo kita mau memilih dan pilihan itu terlepas dari pandangan masyarakat, mungkin ada baiknya kita tinggal di tempat yang tak ada manusianya dulu baru kita lanjutkan pilihan kita... :P
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 04:52:06 PM
ngomongin "anu" kok makin "tebel" pagenya dan makin "panjang" tulisannya yah

:))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 04:59:17 PM
Quote
keharusan atau pun tidak, itu pilihan...

emank pilihan individu, tapi pilihan itu tak selalu bisa sejalan dengan kebiasaan dan selalu lepas dari persepsi masyarakat

yup... karena manusia makhluk sosial dan gak bisa berdiri sendiri... :)
Kalo kita mau memilih dan pilihan itu terlepas dari pandangan masyarakat, mungkin ada baiknya kita tinggal di tempat yang tak ada manusianya dulu baru kita lanjutkan pilihan kita... :P


manusia mahluk sosial itu kebenaran atau persepsi?
apakah benar 100% bahwa manusia pasti tak akan pernah bisa hidup sendiri?
apakah pandangan masyarakat adalah kebenaran?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 05:02:54 PM
Quote
manusia mahluk sosial itu kebenaran atau persepsi?

Dari mana kamu lahir ??

Quote
apakah benar 100% bahwa manusia pasti tak akan pernah bisa hidup sendiri?

yup... itu kenyataan... bukan khayalan...

Quote
apakah pandangan masyarakat adalah kebenaran?

anda pastinya dah tau jawabannya kan ?? :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 05:05:48 PM
maaf y kalo manusia bisa hidup tanpa harus melakukan sosialisasi dengan manusa yang lain
orang lahir memang hasil dari sosialisasi, tapi manusia bisa hidup tanpa sosialisasi

kebutuhan untuk terus bersosialisasi dengan orang lain juga adalah kemelekatan
tapi bukan berarti bersosialisasi adalah akusala kamma
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 30 January 2009, 05:07:50 PM
Manusia sebagai makhluk sosial di sini juga dipahami sebagai makhluk yang mengerti dan dapat mengimplementasikan kehangatan interaksi.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 05:19:04 PM
Quote
tapi manusia bisa hidup tanpa sosialisasi

dear Reenzia... :)
Manusia hidup tanpa seks, itu mungkin... tapi tanpa sosialisasi ?
bisa di berikan contohnya??

Quote
kebutuhan untuk terus bersosialisasi dengan orang lain juga adalah kemelekatan
tapi bukan berarti bersosialisasi adalah akusala kamma

yup... :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 05:23:15 PM
sosialisasi diperlukan saat kita lahir karena memang dari sosialisasi kita mendapatkan kebutuhan hidup
seperti makanan, lingkungan yang kondusif

tapi sosialisasi yang saia maksud itu sosialisasi secara berkesinambungan berkelanjutan untuk terus
bersosialisasi dengan orang lain, layaknya candu, bila sudah kecanduan, org yg tak melakukan sosialisai
bisa kena 'sakaw', bila tak sosialisasi dengan org lain bisa stress dll, tapi kenapa ada yang bisa
bertapa dan menyendiri selama bertahun-tahun?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 05:26:18 PM
keknya lebih pantes dibicarain disini deh

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8477.0
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 05:33:23 PM
Quote
tapi kenapa ada yang bisa bertapa dan menyendiri selama bertahun-tahun?

dear Reenzia yang baik...

manusia yang bertapa menyendiripun tetap bersosialisasi... dengan apa, dengan siapa ? tentunya dengan alam sekitarnya...
Seumpamanya saja pertapa tersebut harus makan sesuatu, yang tujuannya hanya untuk menunjang hidupnya, tentunya makanan yang diperolehnya adalah buah dari pada karya sosialisasi masyarakat sekitarnya...

Apakah Sang Buddha tidak melakukan sosialisasi dengan Dhamma yang telah ditemukanNya? :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 05:35:34 PM
:hammer: ya ampun dari td ngmgin sosialisasi itu dengan manusia donk, masa sosialisasi dengan makanan :'(
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 05:38:18 PM
pindapata kan sosialisasi
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 05:43:42 PM
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory)

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.

    * Formal

Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.

    * Informal

Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.

[http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi]

sosialisasi dengan alam termasuk yg mana?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 30 January 2009, 05:47:36 PM
Quote
tapi kenapa ada yang bisa bertapa dan menyendiri selama bertahun-tahun?

dear Reenzia yang baik...

manusia yang bertapa menyendiripun tetap bersosialisasi... dengan apa, dengan siapa ? tentunya dengan alam sekitarnya...
Seumpamanya saja pertapa tersebut harus makan sesuatu, yang tujuannya hanya untuk menunjang hidupnya, tentunya makanan yang diperolehnya adalah buah dari pada karya sosialisasi masyarakat sekitarnya...

Apakah Sang Buddha tidak melakukan sosialisasi dengan Dhamma yang telah ditemukanNya? :)


ngga tuh, Sang Buddha melakukan MLM dari 50 Bhikkhu downlinenya akhirnya menjadi 3 tingkat 1250 Bhikkhu dan akhirnya sekarang downlinenya tersebar dimana2...;p
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 05:47:48 PM

sosialisasi dengan alam termasuk yg mana?

adaptasi
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 05:48:57 PM
Quote
tapi kenapa ada yang bisa bertapa dan menyendiri selama bertahun-tahun?

dear Reenzia yang baik...

manusia yang bertapa menyendiripun tetap bersosialisasi... dengan apa, dengan siapa ? tentunya dengan alam sekitarnya...
Seumpamanya saja pertapa tersebut harus makan sesuatu, yang tujuannya hanya untuk menunjang hidupnya, tentunya makanan yang diperolehnya adalah buah dari pada karya sosialisasi masyarakat sekitarnya...

Apakah Sang Buddha tidak melakukan sosialisasi dengan Dhamma yang telah ditemukanNya? :)


ngga tuh, Sang Buddha melakukan MLM dari 50 Bhikkhu downlinenya akhirnya menjadi 3 tingkat 1250 Bhikkhu dan akhirnya sekarang downlinenya tersebar dimana2...;p

ngomong yg bener donk, masa dengan mempromosikan seseorang menjadi downline kita bisa dapet bonus :-w
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 05:51:48 PM
bersosialisasi dengan alam = adaptasi >> yg ini 'sosialisasi'-nya adalah perumpamaan bahwa alam adalah manusia

bersosialisasi maksud saia disini bukan adaptasi dengan alam, tapi keharusan untuk melakukan hubugan sosial dengan manusia yang lain

lagian emanknya saia mengatakan bahwa bersosialisasi tak ada manfaatnya? saia kan hanya blg kalo manusia tak harus bersosialisasi :hammer:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 05:55:04 PM
ya benar

tidak ada keharusan di dunia ini.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 05:56:58 PM
bersosialisasi dengan alam = adaptasi >> yg ini 'sosialisasi'-nya adalah perumpamaan bahwa alam adalah manusia

bersosialisasi maksud saia disini bukan adaptasi dengan alam, tapi keharusan untuk melakukan hubugan sosial dengan manusia yang lain

lagian emanknya saia mengatakan bahwa bersosialisasi tak ada manfaatnya? saia kan hanya blg kalo manusia tak harus bersosialisasi :hammer:

manusia tak harus bersosialisasi, tapi tetap tak bisa menghindarinya... iya toh...

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 05:58:03 PM
ngga tuh, Sang Buddha melakukan MLM dari 50 Bhikkhu downlinenya akhirnya menjadi 3 tingkat 1250 Bhikkhu dan akhirnya sekarang downlinenya tersebar dimana2...;p

 [at]  bro Nyanadhana...

:))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 05:59:09 PM
bersosialisasi dengan alam = adaptasi >> yg ini 'sosialisasi'-nya adalah perumpamaan bahwa alam adalah manusia

bersosialisasi maksud saia disini bukan adaptasi dengan alam, tapi keharusan untuk melakukan hubugan sosial dengan manusia yang lain

lagian emanknya saia mengatakan bahwa bersosialisasi tak ada manfaatnya? saia kan hanya blg kalo manusia tak harus bersosialisasi :hammer:
manusia tak harus bersosialisasi, tapi tetap tak bisa menghindarinya... iya toh...
masa sih? yakin? tak bisa ato tak mampu?  ^-^ ^-^ ^-^
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 06:00:26 PM
manusia bisa juga tidak bersosialisasi

kalo i terdampar di suatu pulau dan tidak pernah ditemukan. kan i malah gak bisa bersosialisasi walau punya keinginan tuk bersosialisasi.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 06:02:55 PM
 [at] hatred

mati nggak? [krn gak bersosialisasi]
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: g.citra on 30 January 2009, 06:03:52 PM
:))...

 _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 06:05:48 PM
_/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hatRed on 30 January 2009, 06:09:33 PM
[at] hatred

mati nggak? [krn gak bersosialisasi]


mati, ya pasti donk,

karena gak bersosialisasi mungkin aja,

cth kasus, terkena penyakit yg dia gak bisa sembuhin sendiri, hanya dokter dan rs yg bisa nyembuhin.

btw, naganya kenapa ??? kok mesti dibangunin :-w ntar disembur lagi g :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 06:12:03 PM
:hammer:

kalo mati mah mati krn penyakit, bukan mati karena gak bersosialisasi, swt dah

saia kalo sakit pun perlunya ke RS diberi obat dll, bukan perlu bersosialisasi, kenalan, pdkt sama dokternya :hammer: :))

kan lucu naganya :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Riky_dave on 30 January 2009, 08:15:23 PM
[at] bro riky

legal bukan berarti harus dilakukan kan?
masalah perdagangan legal itu masalah pemerintah dan masyarakatnya
berarti pemerintah mengizinkan perdagangan hewan
Legal berati "diperbolehkan"...kayak pancasila gitu lho,kami "menghindari" bukan kami "harus"..benar gk?

Quote
tapi bila kita sebagai umat buddhist, ternyata pembunuhan adalah melanggar pancasila
dan kita sendiri tak melakukan perdagangan dan perdagangan hewan
maka kita pun tak melanggar hukum pemerintah donk?
emank nya ada yg blg kalo gak melakukan perdangangan hewan adalah melanggar hukum?

masalah hukum pemerintah bertentangan atau tidak dengan buddhist ya itu urusan yg bikin hukum

lagian bedakan antara buddhist dan hukum
buddhist hanya menyarankan, mau atau tidak itu urusan individu, toh hasilnya dipetik sendiri
sedangkan hukum bersifat memaksa, tak dituruti pasti akan ditindak sesuai hukum yg berlaku

dan tak melakukan perdagangan hewan tak termasuk melanggar hukum

Jangan OOT ya...
Coba baca pernyataan ini "Kalau saya bilang, tidak. Tetapi harus dilihat hukum negara yang berlaku. Di Indonesia itu tidak boleh, dan karena Buddhis itu diajarkan mengikuti hukum negara, maka sebaiknya kita juga tidak melanggarnya. "

Salam hangat,
Riky
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Reenzia on 30 January 2009, 08:56:40 PM
tak melakukan perdagangan memang tak melanggar hukum negara kok
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Equator on 30 January 2009, 09:11:59 PM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

Bisa saja, itu berarti lelakinya penderita impotensi..

impotensi itu hanya berlaku kalo dia ingin "main" dengan pasangannya, kan masih ada jari jari tangan...kekekekek...

iya nanti dibilang bukan pada lubang yang tepat lagi..  ^-^
jari tuh lubang tepatnyanya di hidung buat ngorek upil choi  ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 31 January 2009, 09:19:54 AM
tadi jam 9.00 ada pernikahan di vihara
suaminya umur 79, dan istrinya umur 70

=))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 31 January 2009, 09:21:02 AM
dan gw baca di jepang, ada wanita menikah muda
setelah menopause, masih perawan juga... karena suaminya gila kerja...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: bond on 31 January 2009, 09:43:39 AM
mungkinkah ada pernikahan yang tanpa hubungan suami istri ?

Bisa saja, itu berarti lelakinya penderita impotensi..

impotensi itu hanya berlaku kalo dia ingin "main" dengan pasangannya, kan masih ada jari jari tangan...kekekekek...

dr.Boyke nih :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 31 January 2009, 12:37:10 PM
dan gw baca di jepang, ada wanita menikah muda
setelah menopause, masih perawan juga... karena suaminya gila kerja...

jangan2 suaminya penyuka sejenis, dia married cuma buat nyari status doank, biar dikira cowok tulen, bisa aja kan ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: skylark on 19 March 2009, 12:40:13 AM
 [at] TS
thx for info!!
nice article..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 19 March 2009, 07:36:37 AM
tadi jam 9.00 ada pernikahan di vihara
suaminya umur 79, dan istrinya umur 70

=))

Rasanya tidak terdengar aneh koq
Biasanya usia segitu sudah tidak memikirkan tentang unsur seksualitas lagi, namun lebih kepada care terhadap pasangan saat usia senja seperti teman curhat, berbagi dan saling menjaga
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 14 April 2011, 01:02:29 PM
Barusan ubek2 disini untuk melengkapi data berbicara di milis SP.
Untung ketemu artikel ini, jadi bisa kasih pendapat bhante sedikit... krn pendapat sy sendiri diserang habis disitu... muter2 terus.

Topiknya adalah Prostitusi Menurut Perspektif Buddhist.
http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/messages/100231?viscount=-30&l=1 (http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/messages/100231?viscount=-30&l=1)

Inti pendapat saya adalah:

Pelacur tidak melanggar sila apapun, juga berhubungan dengan pelacur, tapi tindakan/pekerjaan tsb tidak lah bijaksana (pendapat sy ini tentu saja masih bisa berkembang luas tergantung sikon: apakah bersuami atau isteri, penyakit, kesetiaan, dll yg semakin membuat diskusi menjadi luas, melebar dan tidak fokus).

Pendapat sy tersebut ternyata ditentang hampir oleh seluruh anggota SP, hanya 2 atau 3 yg se ide.

Satu hal lagi sy tambahkan di milis tsb: pendapat bahwa pelacur adalah pekerjaan hina, sudah membudaya dalam masyrakat kita sehingga sulit ditentang. Pendapat yg berbeda dianggap sesat. Pandangan ini -imo- dominan dipengaruhi oleh agama samawi (Krn-Ism) yg ajarannya lbh berfokus kpd perintah-larangan, social-look, dan syahwat.

Ternyata di forum ini pun diskusi soal ini berpanjang2 yah...

::



Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 14 April 2011, 03:24:06 PM
Barusan ubek2 disini untuk melengkapi data berbicara di milis SP.
Untung ketemu artikel ini, jadi bisa kasih pendapat bhante sedikit... krn pendapat sy sendiri diserang habis disitu... muter2 terus.

Topiknya adalah Prostitusi Menurut Perspektif Buddhist.
http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/messages/100231?viscount=-30&l=1 (http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/messages/100231?viscount=-30&l=1)

Inti pendapat saya adalah:

Pelacur tidak melanggar sila apapun, juga berhubungan dengan pelacur, tapi tindakan/pekerjaan tsb tidak lah bijaksana (pendapat sy ini tentu saja masih bisa berkembang luas tergantung sikon: apakah bersuami atau isteri, penyakit, kesetiaan, dll yg semakin membuat diskusi menjadi luas, melebar dan tidak fokus).

Pendapat sy tersebut ternyata ditentang hampir oleh seluruh anggota SP, hanya 2 atau 3 yg se ide.

Satu hal lagi sy tambahkan di milis tsb: pendapat bahwa pelacur adalah pekerjaan hina, sudah membudaya dalam masyrakat kita sehingga sulit ditentang. Pendapat yg berbeda dianggap sesat. Pandangan ini -imo- dominan dipengaruhi oleh agama samawi (Krn-Ism) yg ajarannya lbh berfokus kpd perintah-larangan, social-look, dan syahwat.

Ternyata di forum ini pun diskusi soal ini berpanjang2 yah...

::





dari milis samaggi pindah ke DC...

 ^:)^
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 14 April 2011, 03:26:16 PM
:))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 14 April 2011, 03:45:06 PM
:))

TUHAN DC kok ketawa aja ? Apa pandangan "TUHAN" soal pelacur/psk... apakah pekerjaan hina atau lebih halus tercela ? apakah melanggar sila ke-3 ? dsbnya...
 ^:)^
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 14 April 2011, 04:18:34 PM
Barusan ubek2 disini untuk melengkapi data berbicara di milis SP.
Untung ketemu artikel ini, jadi bisa kasih pendapat bhante sedikit... krn pendapat sy sendiri diserang habis disitu... muter2 terus.

Topiknya adalah Prostitusi Menurut Perspektif Buddhist.
http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/messages/100231?viscount=-30&l=1 (http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/messages/100231?viscount=-30&l=1)

Inti pendapat saya adalah:

Pelacur tidak melanggar sila apapun, juga berhubungan dengan pelacur, tapi tindakan/pekerjaan tsb tidak lah bijaksana (pendapat sy ini tentu saja masih bisa berkembang luas tergantung sikon: apakah bersuami atau isteri, penyakit, kesetiaan, dll yg semakin membuat diskusi menjadi luas, melebar dan tidak fokus).

Pendapat sy tersebut ternyata ditentang hampir oleh seluruh anggota SP, hanya 2 atau 3 yg se ide.

Satu hal lagi sy tambahkan di milis tsb: pendapat bahwa pelacur adalah pekerjaan hina, sudah membudaya dalam masyrakat kita sehingga sulit ditentang. Pendapat yg berbeda dianggap sesat. Pandangan ini -imo- dominan dipengaruhi oleh agama samawi (Krn-Ism) yg ajarannya lbh berfokus kpd perintah-larangan, social-look, dan syahwat.

Ternyata di forum ini pun diskusi soal ini berpanjang2 yah...

::


Bagaimana kalau bro wili ajak yang di milis gabung ke thread ini saja?


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Miumiu on 14 April 2011, 04:37:08 PM
pelacuran dibenci karena byk psgan orang merasa dikhianati....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 14 April 2011, 04:41:22 PM
pelacuran dibenci karena byk psgan orang merasa dikhianati....
Jadi kalau suami mengabaikan istri sebentar karena mau nonton sepak bola, misalnya, maka sepak-bolanya yang dipersalahkan? ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Miumiu on 14 April 2011, 04:43:07 PM
Jadi kalau suami mengabaikan istri sebentar karena mau nonton sepak bola, misalnya, maka sepak-bolanya yang dipersalahkan? ;D

sepak bolanya tidak punya pilihan dan kesadaran, pelacur punya.... :P
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 14 April 2011, 04:56:54 PM
sepak bolanya tidak punya pilihan dan kesadaran, pelacur punya.... :P
Yang punya pilihan adalah suaminya. Dia bisa memilih nonton bola (konsumsi pelacur) atau tidak.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Miumiu on 14 April 2011, 05:02:06 PM
Yang punya pilihan adalah suaminya. Dia bisa memilih nonton bola (konsumsi pelacur) atau tidak.

betul...dan pelacur jg punya pilihan...Apakah mau berzinah dengan suami berisitri atau tidak...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 14 April 2011, 05:04:52 PM
betul...dan pelacur jg punya pilihan...Apakah mau berzinah dengan suami berisitri atau tidak...

Jadi tetap si pelacur yang salah?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Miumiu on 14 April 2011, 05:06:11 PM
Jadi tetap si pelacur yang salah?

2-2nya salah  :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 14 April 2011, 05:10:21 PM
2-2nya salah  :))
Menurut Miumiu, siapa yang paling berkuasa mengambil keputusan atas terjadi atau tidaknya kegiatan seksual tersebut?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Miumiu on 14 April 2011, 05:15:00 PM
Menurut Miumiu, siapa yang paling berkuasa mengambil keputusan atas terjadi atau tidaknya kegiatan seksual tersebut?

Kejahatan terjadi bukan karena niat aja tapi juga kesempatan. Dengan adanya pelacur, maka lebih banyak kesempatan untk berzinah.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 14 April 2011, 05:20:06 PM
Kejahatan terjadi bukan karena niat aja tapi juga kesempatan. Dengan adanya pelacur, maka lebih banyak kesempatan untk berzinah.
Kita tinggalkan dulu predikat "pelacuran = kejahatan" karena memang belum memutuskan ke sana.

Sekarang andaikan ada pasangan suami istri, si istri senang sekali belanja pakai kartu kredit suami sampai hutangnya menumpuk. Akhirnya karena masalah ekonomi, mereka ribut dan cerai. Yang jadi pertanyaan saya, menurut Miumiu yang manakah yang harus dipersalahkan:
1. toko tempat si istri belanja
2. bank yang menyetujui kartu kredit
3. istri yang tidak mengendalikan diri
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Miumiu on 14 April 2011, 05:27:15 PM
Istri.
skrg saya tanya apakah menurut kainyn kutho pelacur yg berhubungan dengan suami orang benar ato salah?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 14 April 2011, 05:31:07 PM
Istri.
skrg saya tanya apakah menurut kainyn kutho pelacur yg berhubungan dengan suami orang benar ato salah?
Benar atau salah ditinjau dari segi apa?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 14 April 2011, 05:31:52 PM
 [at] dilbert:

waduh, ditodong pulak.

justru lg nda sempat2nya malahan ditanya :D

psk sih menjual jasa utk pemenuhan kenikmatan inderawi.

kalu pekerjaan hina atau tercela itu kekna yg menilai itu dari masyarakat dan komunitas.

soal melanggar sila ke 3 itu,

dalam MN 9: Sammādiṭṭhi Sutta

Quote

3. “Ketika, teman-teman, seorang siswa mulia memahami yang tidak bermanfaat dan akar dari yang tidak bermanfaat, yang bermanfaat dan akar dari yang bermanfaat, [47] dengan cara itulah ia menjadi seorang yang berpandangan benar, yang pandangannya lurus, yang memiliki keyakinan sempurna dalam Dhamma, dan telah sampai pada Dhamma sejati ini.

4. “Dan apakah, teman-teman, yang tidak bermanfaat, apakah akar dari yang tidak bermanfaat, apakah yang bermanfaat, apakah akar dari yang bermanfaat? Membunuh makhluk-makhluk hidup adalah tidak bermanfaat; mengambil apa yang tidak diberikan adalah tidak bermanfaat; perilaku salah dalam kenikmatan indria adalah tidak bermanfaat; kebohongan adalah tidak bermanfaat; berkata-kata jahat adalah tidak bermanfaat; berkata-kata kasar adalah tidak bermanfaat; bergosip adalah tidak bermanfaat; ketamakan adalah tidak bermanfaat; niat buruk adalah tidak bermanfaat; pandangan salah adalah tidak bermanfaat. Ini disebut dengan yang tidak bermanfaat.

5. “Dan apakah akar dari yang tidak bermanfaat? Keserakahan adalah akar dari yang tidak bermanfaat; kebencian adalah akar dari yang tidak bermanfaat; kebodohan adalah akar dari yang tidak bermanfaat. Ini disebut dengan akar dari yang tidak bermanfaat.

Quote

‘‘Yato kho, āvuso, ariyasāvako akusalañca pajānāti, akusalamūlañca pajānāti, kusalañca pajānāti, kusalamūlañca pajānāti – ettāvatāpi kho, āvuso, ariyasāvako sammādiṭṭhi hoti, ujugatāssa diṭṭhi, dhamme aveccappasādena samannāgato, āgato imaṃ saddhammaṃ. Katamaṃ panāvuso, akusalaṃ, katamaṃ akusalamūlaṃ, katamaṃ kusalaṃ, katamaṃ kusalamūlaṃ? Pāṇātipāto kho, āvuso, akusalaṃ, adinnādānaṃ akusalaṃ, kāmesumicchācāro akusalaṃ, musāvādo akusalaṃ, pisuṇā vācā [pisuṇavācā (ka.)] akusalaṃ, pharusā vācā [pharusavācā (ka.)] akusalaṃ, samphappalāpo akusalaṃ, abhijjhā akusalaṃ, byāpādo akusalaṃ, micchādiṭṭhi akusalaṃ – idaṃ vuccatāvuso akusalaṃ. Katamañcāvuso, akusalamūlaṃ? Lobho akusalamūlaṃ, doso akusalamūlaṃ, moho akusalamūlaṃ – idaṃ vuccatāvuso, akusalamūlaṃ.


yah tentunya hubungan seks itu adalah pemuasan nafsu inderawi. Tapi apakah itu yg dimaksud salah? Saya belum ketemu definisinya.
note: disini ada perbedaan terjemahan kamesu itu, ada yg berpendapat sexual ada yg sensual.

tapi kalau kita melihat dari AN 8.39: Abhisanda Sutta, kebetulan ini terjemahannya sexual bukan sensual, tapi kita ambil lanjutannya.

Quote
"Furthermore, abandoning illicit sex, the disciple of the noble ones abstains from illicit sex. In doing so, he gives freedom from danger, freedom from animosity, freedom from oppression to limitless numbers of beings. In giving freedom from danger, freedom from animosity, freedom from oppression to limitless numbers of beings, he gains a share in limitless freedom from danger, freedom from animosity, and freedom from oppression. This is the third gift, the third great gift... and this is the sixth reward of merit…

mungkin itu kata kunci batasan antara wrong dan tidak kali. :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Miumiu on 14 April 2011, 05:37:43 PM
Benar atau salah ditinjau dari segi apa?

segi mencari uang
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 14 April 2011, 05:40:58 PM
segi mencari uang
Kalau dari segi ekonomi, ini bergantung pada hukum negara juga. Jika negara melarangnya, maka salah. Tapi kalau negara tidak melarangnya, maka menurut saya, tidak salah.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 14 April 2011, 06:03:29 PM
dari milis samaggi pindah ke DC...

 ^:)^

memang tujuannya untuk ngomporin disini, biar DC hot lagi... sy lihat udah lembek belakangan...

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 14 April 2011, 06:05:46 PM
Bagaimana kalau bro wili ajak yang di milis gabung ke thread ini saja?


Udah dikeroyok bombai saya disana, kalau ga kebal peluru udah jadi saringan kali...

Ide yg bagus yah, biar DC makin rame dengan vokalis2 SP, bagusnya tuan rumah yg mengundang mereka kesini..

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 14 April 2011, 06:15:31 PM
WTS ?

hubungan tanpa komitmen ~

WTS pencari kenikmatan ?~  ::)

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 14 April 2011, 06:18:48 PM
Dari segi negara... yah negara plin-plan juga: kadang PSK dikejar2 satpol PP, tapi dipihak lain dilokalisasi.

ada cuplikan yg bagus dari milis SP, diposting oleh Hanry.Utammo:

------

http://www.buddhanet.net/e-learning/history/wbq27.htm

What is Buddhist attitude towards prostitution?

Every time when I attended an international conference abroad I was asked: why does Thailand with its population of 60 millions and 94% of which are Buddhists still have so many prostitutes? Even women travelling outside the country often are mistreated, being taken to have the same profession.

As Buddhists,
we have to understand that Buddhism does not blame women who have to work as prostitutes for their living
. But prostitution promotes unwholesome acts both on the parts of the men and prostitutes themselves. In a research by Dr Thepanom Muangmaen, he reported a girl who had to provide sexual service to 30 men a night during Chinese New Year. It is understandable from the prostitute's point of view that she was forced to do it out of poverty and need for survival, but what about the 30 men buying service from her? What necessity do they have apart from the answer to their lustful desire?

The Buddha did not look down upon prostitutes. On the contrary he provided opportunity for them to enter the rightful path in the same manner as other. Once he accepted an invitation from Ambapali, a courtesan, for lunch on the next day. After that the Licchavi princes came and offered him an invitation again. He declined as he already accepted an invitation form Ambapali. This courtesan was the same person who later offered him and the Sangha a mango grove for the monks' residence.


Jivaka,
the famous physician who attended personally to the Buddha and the Sangha was also born of a prostitute. He was never frowned upon for his birth. Being a prostitute is not an obstacle to enlightenment if she is willing and diligently practises dharma. In fact, the experience of a prostitute could help her towards enlightenment sooner than otherwise.


Buddhism
does not support prostitutes.
On the contrary it points out that prostitution is an unwholesome act. Buddhists do not look down upon prostitutes. If they choose to practice dharma, they
have an equal, if not better chance to become enlightened.

----

komentar saya:
Meskipun Pelacur bukanlah pekerjaan ideal dan tidak disarankan karena beresiko penyakit dan sulit membawa kebahagiaan, namun Buddhisme bersikap netral terhadap pekerjaan ini seperti juga pekerjaan2 lainnya.

Sang Buddha sendiri tidak memandang seorang pelacur lebih rendah atau tinggi dibanding seorang ratu, terbukti dari cerita undangan makan tersebut diatas. Bahkan lebih jauh, seorang pelacur mempunyai kesempatan yg sama untuk merealisasi pencerahan seperti orang2 lainnya.

Dalam cerita Jivaka, tertulis bahwa menjadi seorang pelacur tidaklah menjadi hambatan bagi seseorang untuk merealisasi pencerahan asalkan dia sungguh2 dan rajin berlatih Dhamma.

IMO, pekerjaan seorang pelacur bukanlah rendah dan amoral (di mata Buddhisme). Banyak pelacur yg tidak mau menipu orang ataupun mencuri. Sebaliknya orang yg kerjanya 'baik-baik' tidak sedikit pula yg menjadi penipu kakap, penggelap uang perusahaan bahkan membunuh untuk merampas.

(Masih Imo) Moral / amoral seseorang tidak dapat dinilai dari pekerjaan-nya, tapi jauh lebih sulit dari itu, dinilai dari sifat dan perilakunya.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dipasena on 14 April 2011, 06:19:26 PM
waduh, ditodong pulak.
justru lg nda sempat2nya malahan ditanya :D
psk sih menjual jasa utk pemenuhan kenikmatan inderawi.
kalu pekerjaan hina atau tercela itu kekna yg menilai itu dari masyarakat dan komunitas.
soal melanggar sila ke 3 itu,

seseorang dapat di kategorikan melakukan pelanggaran sila ke 3 jika memenuhi salah satu kondisi berikut
1. Adanya obyek (orang) yang tak patut untuk disetubuhi.
2. Mempunyai kehendak/niat menyetubuhi.
3. Usaha/upaya untuk menyetubuhi.
4. Berhasil menyetubuhi.

orang yg tak patut disetubuhi adalah :
1. orang yang telah menikah.
2. masih dalam pengawasan suatu pihak. (misalkan masih dalam pengawasan orangtua/keluarga)
3a. Masih dalam 1 garis keturunan (secara adat/tradisi tidak diperbolehkan)
3b. Pemuka agama/rohaniawan yg secara agama tidak di-ijinkan untuk menikah/berkeluarga. (secara agama)
3c. Orang yang berada/tinggal disuatu negara, dimana negara tersebut melarang/tidak mengijinkan suatu hubungan yang tidak sah terjadi. (berdasarkan hukum yang berlaku)

jadi apakah psk melanggar sila ke-3 ? jika ada suami yg jajan ke lokalisasi, si suami melanggar, karena secara hukum sudah tidak di ijinkan terjadi hubungan yg tidak sah (zinah)...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 14 April 2011, 06:21:08 PM
ini kembali lagi seperti apa arti kamesumichachara nya, sexual atau sensual dulu.

kemudian, definisi yg diatas itu sumbernya dari mana bro?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dipasena on 14 April 2011, 06:24:23 PM
Kalau dari segi ekonomi, ini bergantung pada hukum negara juga. Jika negara melarangnya, maka salah. Tapi kalau negara tidak melarangnya, maka menurut saya, tidak salah.

klo negara tidak melarangnya, sebagai seorang buddhist, kita harus liat lg... ada penjelasan 20 wanita yg tidak bole di setubuhi :

1. Wanita dalam perlindungan ibunya.
2. Wanita dalam perlindungan ayahnya.
3. Wanita dalam perlindungan ayah dan ibunya.
4. Wanita dalam perlindungan kakak atau adik perempuannya.
5. Wanita dalam perlindungan kakak atau adik lakinya.
6. Wanita dalam perlidungan sanak keluarganya.
7. Wanita dalam perlidungan marganya /sukunya.
8. Wanita dalam perlidungan orang orang yang berpraktek Dhamma.
9. Wanita pesanan raja atau penguasa.
10. Wanita yang telah dipertunangkan.
11. Wanita yang telah dibeli oleh seorang laki-laki atau digadaikan.
12. Wanita yang tinggal serumah dengan orang yang dicintai.
13. Wanita yang rela dinikahi seorang laki-laki karena mengharapkan memiliki kekayaannya.
14. Wanita yang rela dinikahi seorang laki-laki karena mengharapkan barang sandang.
15. Wanita yang telah dinikahi secara resmi oleh seorang laki-laki berdasarkan hukum adat.
16. Wanita yang dinikahi secara resmi oleh seorang laki-laki yang telah menolong membebaskannya dari perbudakan.
17. Wanita tawanan yang kemudian secara resmi dinikahi.
18. Wanita pekerja yang secara resmi dinikahi oleh majikannya.
19. Budak wanita yang dinikahi secara resmi oleh majikannya.
20. Wanita yang dinikahi seorang laki-laki dalam jangka waktu tertentu.

psk setidaknya masuk dalam 2 kategori yg di huruf tebal...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dipasena on 14 April 2011, 06:30:32 PM
komentar saya:
Meskipun Pelacur bukanlah pekerjaan ideal dan tidak disarankan karena beresiko penyakit dan sulit membawa kebahagiaan, namun Buddhisme bersikap netral terhadap pekerjaan ini seperti juga pekerjaan2 lainnya.

sy pernah baca sebuah buku, klo ga salah ada diterangkan mengenai pekerjaan. bahwa pekerjaan yang harus dihindari yaitu :
1. Berhubungan dengan Penipuan
2. Ketidaksetiaan (bisa jadi perzinahan didalam nya)
3. Penujuman.
4. Kecurangan.
5. Memungut bunga yg tinggi (rentenir/lintah darat)

jd, apakah pekerjaan PSK termasuk pekerjaan "netral" ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 14 April 2011, 06:36:28 PM
Tuhan benar2 smooth gaya invitation nya:  :))  :))  :))

-----------------------------------
Re: [samaggiphala] Re: What is Buddhist attitude towards prostitution?

Sumedho wrote:
Disini kurang enak formattingnya nda ada. Baca disini aja bro
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1042.msg340568#msg340568


On Apr 14, 2011, at 6:00 PM, williamhalim wrote:
> Nah... ini yg ditunggu-tunggu...
>> Silahkan.... pendapatnya.

--------------------------------------------------

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dipasena on 14 April 2011, 06:37:34 PM
ini kembali lagi seperti apa arti kamesumichachara nya, sexual atau sensual dulu.

kamesu-micchacara
kamesu : sex/persetubuhan
miccha : menyimpang/tindakan tidak benar
cara : prilaku

lebih kearah sexual...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 14 April 2011, 06:39:13 PM
sy pernah baca sebuah buku, klo ga salah ada diterangkan mengenai pekerjaan. bahwa pekerjaan yang harus dihindari yaitu :
1. Berhubungan dengan Penipuan
2. Ketidaksetiaan (bisa jadi perzinahan didalam nya)
3. Penujuman.
4. Kecurangan.
5. Memungut bunga yg tinggi (rentenir/lintah darat)

jd, apakah pekerjaan PSK termasuk pekerjaan "netral" ?

kalo dari defenisi diatas, selama si PSK tidak bersuami, ia tidak melanggar point nomor 2 tsb diatas (ketidaksetiaan).

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 14 April 2011, 06:43:19 PM
Kalo psknya hamil sapa yg tanggung jawab? Apakah merebut suami org ga melanggar sila 3?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: lobsangchandra on 14 April 2011, 06:44:15 PM
Mewakili Metta yang sedang belajar posting, ini adalah postingan titipan dari metta
 
Tindakan seksual yang tidak pantas adalah salah satu karma buruk yang dilakukan oleh tubuh/fisik. Dasarnya adalah seseorang yang tidak pantas bagi kita untuk melakukan hubungan seksual dengannya.
Ada beberapa kategori. Misalnya: tidaklah tepat untuk berhubungan sex dengan orang yang masih mempunyai hubungan dengan anda,yang masih ada pertalian darah dengan diri anda. Secara ketat, dalam pandangan Buddhisme, jika dalam 7 generasi kebelakang anda masih mempunyai hubungan darah dengan seseorang, maka orang tersebut dipandang tidak pantas untuk menjadi pasangan seksual bagi kita.
Kita tidak pantas berhubungan dengan suami atau istri orang. Jika anda menikah, tidak pantas untuk berhubungan selain dengan istri atau suami anda.
Juga tidak pantas berhubungan seksual dengan anak dibawah umur, anak yang masih berada dalam perlindungan orang tuanya.
 
Kriteria lainnya yang berkaitan dengan dasar ini adalah sifat dari tindakan seksual. Hubungan seksual yang melibatkan lubang lain selain lubang yang alami dipandang tidak pantas. Karena itu sex oral dan sex anal digolongkan sebagai tindakan seksual yang tidak pantas.
 
Dasar yang tidak tepat lainnya berkaitan dengan waktu, misalnya pada saat seseorang telah mengambil sumpah suci. Adalah mungkin bagi seseorang untuk mengambil sumpah suci tersebut hanya selama 24 jam. Selama masa tersebut,anda harus benar-benar menghindari hubungan seksual. Tidaklah tepat berhubungan sex dengan seseorang selama selang waktu orang tersebut sedang menjalankan sila. Waktu yang tidak tepat lainnya adalah ketika pasangan anda sedang hamil.
 
Kriteria lainnya adalah tempat berlangsungnya hubungan seksual. Tidaklah tepat berhubungan seksual ditempat yang terdapat gambar-gambar religius, stupa, atau guru spiritual anda.
 
Factor-faktor inilah yang merupakan dasar yang mengubah hubangan seksual menjadi tindakan seksual yang tidak pantas.
 
Mengenai kilesa, salah satu dari tiga racun : kebencian, kemelekatan, dan ketidaktahuan dapat menyebatkan anda melakukan hubungan seksual yang tidak pantas. Kemarahan atau kebencian dapat menyebabkan anda memaksa orang lain untuk berhubungan seksual dengan anda.
 
Motivasinya sederhana saja, yaitu keinginan untuk melakukan hubungan seksual.
 
Apakah tindakannya? Hubungan seksual terjadi ketika kenikmatan sebagai akibat dari kontak dialami antara kedua organ seksual.
 
Jika anda adalah umat biasa, anda harus berhati-hati terhadap tindakan seksual yang tidak pantas ini, khususnya yang berkaitan dengan kriteria pertama, orang yang tidak tepat. Berhubungan sex dengan orang tua kandung sangatlah jarang terjadi. Tetapi dalam pandangan Buddhis yang lebih ketat, anda dikatakan masih mempunyai hubungan darah dengan seseorang jika sampai 7 generasi ke belakang ada terdapat suatu hubungan keluarga (ada hubungan darah melalui orang tua, kakek nenek, buyut, dan seterusnya, sampai 7 generasi terlewati). Sejauh 7 generasi kebelakang, anda masih dianggap sebagai saudara sepupu. Dalam kasus ini , pernikahan atau hubungan seksual tidaklah pantas dilakukan. Anda mesti berhati-hati karena dewasa ini hanya sedikit orang yang menyadari hal ini dan kebanyakan dari mereka tidak memberikan perhatian terhadap hal ini.
 
Apabila kita melakukan tindakan seksual yang tidak pantas maka berarti kita telah melanggar Sila ke 3 dari Pancasila Buddhis,
 
Sumber : Buku Karma oleh Dagpo Rinpoche.
setuju sekali dengan yang ini, ttp bgmn dengan yang ini ? apakah termasuk asusila (tindakan seksual yg tdk pantas) ?
- pemerkosaan (hub seksual dibawah paksaan/ancaman)
- grepe2 bodi cewek di busway...
- salome (satu lobang rame2) /gang bang/swinger/ sex party dsb

ada yg mau comment ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wirajhana on 14 April 2011, 06:56:44 PM
klo negara tidak melarangnya, sebagai seorang buddhist, kita harus liat lg... ada penjelasan 20 wanita yg tidak bole di setubuhi :

1. Wanita dalam perlindungan ibunya.
2. Wanita dalam perlindungan ayahnya.
3. Wanita dalam perlindungan ayah dan ibunya.
4. Wanita dalam perlindungan kakak atau adik perempuannya.
5. Wanita dalam perlindungan kakak atau adik lakinya.
6. Wanita dalam perlidungan sanak keluarganya.
7. Wanita dalam perlidungan marganya /sukunya.
8. Wanita dalam perlidungan orang orang yang berpraktek Dhamma.
9. Wanita pesanan raja atau penguasa.
10. Wanita yang telah dipertunangkan.
11. Wanita yang telah dibeli oleh seorang laki-laki atau digadaikan.
12. Wanita yang tinggal serumah dengan orang yang dicintai.
13. Wanita yang rela dinikahi seorang laki-laki karena mengharapkan memiliki kekayaannya.
14. Wanita yang rela dinikahi seorang laki-laki karena mengharapkan barang sandang.
15. Wanita yang telah dinikahi secara resmi oleh seorang laki-laki berdasarkan hukum adat.
16. Wanita yang dinikahi secara resmi oleh seorang laki-laki yang telah menolong membebaskannya dari perbudakan.
17. Wanita tawanan yang kemudian secara resmi dinikahi.
18. Wanita pekerja yang secara resmi dinikahi oleh majikannya.
19. Budak wanita yang dinikahi secara resmi oleh majikannya.
20. Wanita yang dinikahi seorang laki-laki dalam jangka waktu tertentu.

psk setidaknya masuk dalam 2 kategori yg di huruf tebal...

Saya ikut ya..ttg negara, di jaman dulu, yaitu di jaman Pra Sang Buddha, Buddha Gautama, Pasca Buddha Gautama, Asoka hingga Gupta..pelacuran adalah profesi terhormat.. silakan baca buku ini yg mengulas ttg ganika [pelacuran]

http://books.google.co.id/books?id=pHXGypflBLIC&pg=PA15&lpg=PA15&dq=Ganika,+buddhis&source=bl&ots=yMNw2iYkc3&sig=ajw49t8V9XdhN1kcHs7_ffR9Uks&hl=id&ei=Jm-kTe3hGNHtrQeD0tX0CQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=8&ved=0CEgQ6AEwBzgU#v=onepage&q&f=false

ato yg ini:

http://books.google.co.id/books?id=Mg4crDiz1uEC&pg=PA82&lpg=PA82&dq=Ganika,+buddhis&source=bl&ots=sJPmh3FwWQ&sig=UQQW-3QiDf3XXf1qkdSQG73_Yxs&hl=id&ei=-WekTba1HseIrAe_x-noCQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=7&sqi=2&ved=0CEMQ6AEwBg#v=onepage&q&f=false

terlihat jelas bahkan pelacurpun dapat mengembankan tugas negara..poinnya di jaman itu pelacuran tidk dipandang hina oleh masyarakan manapun..bahkan Utarra [Dhammpada Bab ke XVII, kemarahan,syair 223] sampe menyewa jasa Ganika bernama sirima..dan sirima di akhir syair mencapai tingkat sotapanna, SETELAH minta tolong diperkenalkan dengan sang Buddha.

kemudian apakah ia masih menjalani profesinya sebagai pelacur?

Di Bab XI, syair 147, hingga akhir hayatnya Sirima masih menjalani profesinya sebagai pelacur, [tidak diceritakan berapa lama sirima wafat sejak menjadi seorang sotapatti, namun tidak diceritakan ia menghentikan kegiatannya]..

Apakah pelacur merupakan kesalahan atau kemauan diri sendiri?

Kalo melihat kisah ambapali, yang akibat ngomel sendiri ketika menginjak dahak seorang arahat, ia terlahir 10.000 x sebagai seorang pelacur.

Apakah terlahir kembali dan menjalani hidup sebagai pelacur adalah karma buruk?

Ambapali [dan juga sirima, tentunya] ia menjadi pelacur, tentunya karma buruk..namun mereka cantik, kayaraya dan mampu mengenal dhamma, jadi ini juga karma baik...kesimpulannya adalah KUMPULAN kamma [baik dan buru] dari seluruh kehidupan masa lalu berbuah lah yg menyebabkan seseorang mencapai tingkat kesucian atau tidak..[tentunya termasuk pada tingkatan araha yg di capai oleh pembunuh angulimara, yang telah menewaskan 999 orang]

Kemudian apakah arti dari KAMESU? kalo melihat udana 7.4 dan 7.4, dalam KAMESU SATTA sutta, kamesu diartikan bukan SEXUAL intercourse [melakukan hubungan seks] dan jamak dari 6 indriya tidak harus seksual.

Itu aja deh dulu..tks

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 14 April 2011, 07:03:54 PM
klo negara tidak melarangnya, sebagai seorang buddhist, kita harus liat lg... ada penjelasan 20 wanita yg tidak bole di setubuhi :

1. Wanita dalam perlindungan ibunya.
2. Wanita dalam perlindungan ayahnya.
3. Wanita dalam perlindungan ayah dan ibunya.
4. Wanita dalam perlindungan kakak atau adik perempuannya.
5. Wanita dalam perlindungan kakak atau adik lakinya.
6. Wanita dalam perlidungan sanak keluarganya.
7. Wanita dalam perlidungan marganya /sukunya.
8. Wanita dalam perlidungan orang orang yang berpraktek Dhamma.
9. Wanita pesanan raja atau penguasa.
10. Wanita yang telah dipertunangkan.
11. Wanita yang telah dibeli oleh seorang laki-laki atau digadaikan.
12. Wanita yang tinggal serumah dengan orang yang dicintai.
13. Wanita yang rela dinikahi seorang laki-laki karena mengharapkan memiliki kekayaannya.
14. Wanita yang rela dinikahi seorang laki-laki karena mengharapkan barang sandang.
15. Wanita yang telah dinikahi secara resmi oleh seorang laki-laki berdasarkan hukum adat.
16. Wanita yang dinikahi secara resmi oleh seorang laki-laki yang telah menolong membebaskannya dari perbudakan.
17. Wanita tawanan yang kemudian secara resmi dinikahi.
18. Wanita pekerja yang secara resmi dinikahi oleh majikannya.
19. Budak wanita yang dinikahi secara resmi oleh majikannya.
20. Wanita yang dinikahi seorang laki-laki dalam jangka waktu tertentu.

psk setidaknya masuk dalam 2 kategori yg di huruf tebal...
Betul, saya memang kurang lengkap. Pelacuran tidak salah jika -selain tidak dilarang negara- tidak melanggar kriteria di atas.

Tentang point 3: 3. Wanita dalam perlindungan ayah dan ibunya.
Tidak semua pelacur masih hidup dalam perlindungan orangtua/wali, maka BELUM TENTU melanggar.

Tentang point 11: 11. Wanita yang telah dibeli oleh seorang laki-laki atau digadaikan.
Juga tidak semua pelacur adalah hasil pemaksaan atau perdagangan manusia. Ada yang memang sukarela memilih profesi tersebut, jadi kembali lagi BELUM TENTU salah.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wolvie on 14 April 2011, 07:08:29 PM
Bro Wirajhana: yang tentang Ambapali ngomel sendiri itu sy baru denger.. Memang apa yang dia omelin sampe jadi pelacur?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 14 April 2011, 07:11:43 PM
kamesu-micchacara
kamesu : sex/persetubuhan
miccha : menyimpang/tindakan tidak benar
cara : prilaku

lebih kearah sexual...
Kalau tidak salah, "kamesu" ini bukan terbatas pada hubungan kelamin saja, tapi termasuk mulut, kelamin, dan anus. Jadi sebetulnya French Kiss dengan pacar juga melanggar sila ke 3.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 14 April 2011, 07:13:10 PM
Bro Wirajhana: yang tentang Ambapali ngomel sendiri itu sy baru denger.. Memang apa yang dia omelin sampe jadi pelacur?
Waktu ke vihara, ia melihat dahak dan mengatakan, 'pelacur meludah sembarangan'. Yang membuang dahak itu adalah seorang bhikkhuni arahat.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 14 April 2011, 07:13:59 PM
kalau arti kamesu itu adalah sensual, bisa segala hal bahkan yg berhubungan dengan inderawi.

yah abis define kamesu nya, lalu define michachara nya jg loh.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 14 April 2011, 07:14:45 PM
kalau arti kamesu itu adalah sensual, bisa segala hal bahkan yg berhubungan dengan inderawi.

yah abis define kamesu nya, lalu define michachara nya jg loh.
Miccha = salah, seperti dalam micchaditthi.
Cara = metode/cara.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 14 April 2011, 07:18:27 PM
lalu kombinasinya? ada yg udah dapet rujukan dari sutta?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 14 April 2011, 07:21:53 PM
Tp ktnya pelacur profesi yg netral kok sebut pelacur aja bs kena karma, berarti pelacur ga bagus dong?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 14 April 2011, 07:28:10 PM
 [at] wirajhana,

Kalau di jaman Buddha masih hidup, ada profesi "ganika" dan katanya terhormat. Itu-kan dari sisi budaya dan etika kehidupan itu, bukan dalam artian Buddhisme / Buddha meng-amin-i. Biasanya Buddha memang tdk to the point melarang sesuatu, tetapi memberikan kriteria-kriteria maupun persyaratan untuk di-telaah sendiri, apakah pantas atau tidak pantas. Ajaran Buddha lebih mengarah pada himbauan, demikian juga Sila-sila utama dlm Pancasila, tidak dikatakan sebagai Larangan tetapi Tekad berlatih.

#sirima (dlm Kisah dhammapada atthakatha 147)
Dengan adanya kisah Uttara menyewa sirima utk mengganti-kan perannya sbg istri suami-nya, tidak serta merta menjadi-kan profesi sirima sebagai pelacur itu dapat diterima maupun tindakan sirima dpt di-terima. Alhasil kan sirima sendiri menerima kamma vipaka dgn menyewa seorang PSK yg mencoba menyiram kepala sirima.

#kamesumichacara... Jika kamesu diartikan dalam konteks sensual, bukan hanya seksual. Maka seharusnya ruang lingkup pelanggaran sila ke-3 semakin luas. Tidak erpaku pada hubungan seksual saja. Sedangkan kalau profesi sebagai seorang PSK tentu-nya ada "hubungan seksual"-nya.
Jika yg berpegang pada terjemahan kamesu = sensual, maka berpikiran sensual saja, sudah dianggap melanggar sila ke-3, apalagi sampai berhubungan seksual.
 
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wirajhana on 14 April 2011, 07:33:47 PM
Waktu ke vihara, ia melihat dahak dan mengatakan, 'pelacur meludah sembarangan'. Yang membuang dahak itu adalah seorang bhikkhuni arahat.

Baca di sini ya: http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/message/95385..ya deh saya quotekan tulisannya N5:
Pada manusia pernah ada dalam jaman buddha Siddharta Gotama hidup ditulis kelahiran seorang PSK cantik yg maha cantik bernama Ambapali asal
Vesali.

Dia lahir spontan di bawah pohon mangga sebuah kebun mangga pangeran Licchavi. Dia begitu cantik sehingga banyak pangeran Licchavi menginginkannya. Akhirnya Ambapali digilir pangeran2 Licchavi agar adil semua dapat menikmati tubuhnya dengan bayaran uang yg mahal. Dan Ambapali menjadi orang kaya. Di kehidupannya yg lampau ternyata Ambapali pernah bertemu dengan 4 Buddha.

Buddha Phussa > jadi adik Buddha Phussa dan berdoa semoga dia lahir cantik luarbiasa dalam tiap kehidupannya setelah berdana makanan utk Buddha dan sangha.

Buddha Sikhi > jadi seorang bikkhuni dan mengikuti bhikkhuni2 lainnya suatu malam jalan2 mengelilingi sebuah pagoda. Tiba2 dia menginjak dahak ludah seseorang dan dia spontan berkata, "Pelacur manakah yg meludah ini?". Dia gak tau bhw yg meludah adl seorg arahat tua, yg secara tak sengaja mengeluarkan dahaknya pas bersin. Walau pun tak ada seorang pun yg memperhatikan ucapannya ini ternyata berdampak menjadi sebuah perbuatan karma buruk yg serius. Akibat perkataannya ini, ia terlahir di neraka selama beribu2 tahundan menjalani 10.000 kehidupan sebagai pelacur.

Buddha Kassapa > kembali menjadi bhikkhuni dan menjalankan 3 rangkaian latihan mulia dan berharap dapat dilahirkan dengan kelahiran spontan. Demikian dia terlahir spontan dalam kehidupan terakhirnya sebagai Ambapali.

Buddha Sidharta Gotama > ia terlahir secara spontan di bawah pohon mangga kebun mangga pangeran Licchavi menjadi seorang gadis Ambapali yg maha cantik luar biasa yg berprofesi sbg pelacur high class di kalangan pangeran Licchavi.

Semasa raja Bimbisara masih muda ia menyamar sbg org biasa dan melewatkan beberapa hari bersama Ambapali. Dan dari hubungan intim ini Ambapali hamil melahirkan seorang putra yg setelah dewasa menjadi bhikkhu. Ambapali pernah dana kebun mangganya utk Sang Buddha dan sangha. Semasa tuanya Ambapali mendengarkan kotbah dhamma putranya sendiri yg jadi bhikkhu itu dan memutuskan menjadi bhikkhuni.
Setelah meditasi dgn objek membandingkan keindahan tubuhnya saat dia tua dan muda. Ambapali meraih pencerahan sempurna tingkat arahat dengan kekuatan supranatural.

ato yg ini:

[..]Seorang Ambapali adalah seorang Sobhini dari kota Vesali. Diceritakan ketika dia masiih bayi, dia ditinggalkan dibawah sebuah pohon mangga, maka dari itu dia dipanggil dengan sebutan “wanita dari pohon mangga”.

Ketika itu seorang pekerja kebun menemukannya dan membawanya kehadapan Raja Vesali, dan dia tumbuh didalam lingkungan kerajaan. Dibagian Kuddhaka Nikaya mengungkapkan tentang kecantikannya “dia memilik keindahan, rambutnya berkilau, alis matanya sangat indah bagai sebuah lukisan ditangan seorang selebritis. Kedua kakinya seperti sebuah gading, kulitnya halus seperti kapas”.

Didalam Kitab suci Mahavagga menyatakan bahwa bayaran untuk pelayanannya rata-rata Lima Puluh kahapana setiap malamnya, dan dia memiliki beberapa versi pelayanan yang bisa menggoda dan membahagiakan para keluarga kerajaan maupun orang-orang yang memiliki level tinggi, dinyatakan dia memiliki Enam Puluh cara untuk membuat para laki-laki merasa senang dalam pelayanannya. Beberapa pangeran dan raja-raja diVesali menginginkannya untuk dijadikan selir, dan ketika mereka tidak bisa menyelesaikan perselisiannya untuk merebutkan dia, maka mereka memberikan sebuah gelar “Sobhini” atau pelacur yang independent.

Seorang Ambapali melayani mereka sama rata. Kemudian, Raja Bimbisara dari Rajagraha mengambilnya sebagai istrinya, dan memiliki seorang anak dari hasil perkawinannya. Nama anaknya adalah Vimala Kondanna, yang kemudian hari bergabung menjadi anggota Sangha dan dapat merealisasi kebahagiaan yang sejati.

Didalam Ambali Theriyapadana menceritakan tentang kisah seorang Ambapali dalam kehidupannya yang lampau. Ketika itu dia (Ambapali) lahir sebagai orang yang berkastakan Kstriya, dan dia menjadi seorang adik perempuan dari seorang Bhikkhuni yang bernama Bhikkhuni Pussamuni. Karena dia telah dapat mempraktekkan Dhamma dan telah menanam kusalakamma dengan baik, dan keinginannya sebagai seorang yang cantik dikehidupan yang akan selanjut telah terkabulkan.

Dan hal itu berbuah sesuai dengan aditthananya, dia lahir didalam keluarga Brahmana dan mempunyai paras yang caantik dan anggun.

Pada saat itu dia selalu memuji akan kecantikannya sendiri, dan dia selalu mengutuk dan menghina seorang bhikkhuni. Karena perbuatan inilah dia terlahir berulang-ulang dalam keadaan yang menderita dalam kehidupannya, dan dia terlahirkan berulang kali sebagai seorang pelacur. Pada masa Buddha Kassapa, dia sempat diupasampada dan menjadi seorang bhikkhuni. Setelah itu dia terlahirkan disurga Tawatimsa. Lalu pada masa kehidupan Buddha Gotama, dia terlahirnya seperti kehidupan-kehidupannya yang lalu, yaitu sebagai seorang pelacur.

Didalam Maha Parinibbana Sutta, diceritakan pada masa Buddha Gotama, Buddha sempat datang dan istirahat dikebun mangga milik Ambapali.

Dia (Ambapali) memberikan hormat kepadaNya dan mengundang Buddha dan para bhikkhu pengikutnya untuk makan siang dikemudian hari. Pada saat yang bersamaan dari para Pangeran Licchavi juga menginginkan untuk mempersembahkan dana makanan kepada Buddha dihari yang sama, dan mereka akan memberi 100.000 kahapana kepada Ambapali jika dia (Ambapali) menarik kembali keinginannya untuk mengundang makan Buddha dan para pengikutnya.

Ketika Ambapali menolaknya, para Pangeran langsung menghadap Buddha tetapi Buddha mengatakan kepada mereka bahwa Buddha telah menerima undangan terlebih dahulu dari Ambapali. Ketika Buddha pergi menerima undangan ditempat Ambapali dihari selanjutnya, dia (Ambapali) mempersembahkan kebun mangganya kepada Buddha dan Sangha. Kemudian dia menyerahkan segala kepunyaannya,dan pada saat bersamaan telah diumumkan bahwa dikehidupan lampaunya pernah menjadi seorang bhikkhuni. Dia mempraktekkan dhamma dengan sangat rajin , dan mencapai pembebasan, setelah beberapa tahun dia telah mempraktekkan dhamma dengan segala kemampuannya.[..] dari:http://khmand.wordpress.com/2008/08/12/prostitusi-menurut-perspektif-buddhist/


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 14 April 2011, 07:37:58 PM
Quote from: Dilbert
#kamesumichacara... Jika kamesu diartikan dalam konteks sensual, bukan hanya seksual. Maka seharusnya ruang lingkup pelanggaran sila ke-3 semakin luas. Tidak erpaku pada hubungan seksual saja. Sedangkan kalau profesi sebagai seorang PSK tentu-nya ada "hubungan seksual"-nya.
Jika yg berpegang pada terjemahan kamesu = sensual, maka berpikiran sensual saja, sudah dianggap melanggar sila ke-3, apalagi sampai berhubungan seksual.
bro kalau berpikiran sensual itu masuk kamesu, tapikan itu belum memperhitungkan micchachara / salah atau bukan
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wolvie on 14 April 2011, 07:49:09 PM
klo sy lebih merasa yang versi ke 2 lebih make sense ya? masa cuma gara2 dia ga tau klo yang meludah adalah arahat dia sampe terlahir di neraka ya? klo yang ke 2 kayanya lebih masuk akal, yang selalu mengutuk dan menghina bhikkhuni..

thanks buat bro Kaynin n Wirajhana atas penjelasannya ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 14 April 2011, 07:58:59 PM
bro kalau berpikiran sensual itu masuk kamesu, tapikan itu belum memperhitungkan micchachara / salah atau bukan

Maksud nya, kalau kamesumichacara tidak hanya melibat-kan cara yg salah dlm hubungan seksual, tetapi cara yg salah secara sensual, maka seharusnya hubungan seksual sudah termasuk dlm domain sensual itu. Sedangkan yg sensual belum tentu hubungan seksual.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 14 April 2011, 08:00:05 PM
kalo itu setuju sih, cuma kita kan mesti define michachara nya, sejauh mana itu benar dan sejauh mana itu salah
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wirajhana on 14 April 2011, 08:06:20 PM
[at] wirajhana,

Kalau di jaman Buddha masih hidup, ada profesi "ganika" dan katanya terhormat. Itu-kan dari sisi budaya dan etika kehidupan itu, bukan dalam artian Buddhisme / Buddha meng-amin-i. Biasanya Buddha memang tdk to the point melarang sesuatu, tetapi memberikan kriteria-kriteria maupun persyaratan untuk di-telaah sendiri, apakah pantas atau tidak pantas. Ajaran Buddha lebih mengarah pada himbauan, demikian juga Sila-sila utama dlm Pancasila, tidak dikatakan sebagai Larangan tetapi Tekad berlatih.

#sirima (dlm Kisah dhammapada atthakatha 147)
Dengan adanya kisah Uttara menyewa sirima utk mengganti-kan perannya sbg istri suami-nya, tidak serta merta menjadi-kan profesi sirima sebagai pelacur itu dapat diterima maupun tindakan sirima dpt di-terima. Alhasil kan sirima sendiri menerima kamma vipaka dgn menyewa seorang PSK yg mencoba menyiram kepala sirima.

#kamesumichacara... Jika kamesu diartikan dalam konteks sensual, bukan hanya seksual. Maka seharusnya ruang lingkup pelanggaran sila ke-3 semakin luas. Tidak erpaku pada hubungan seksual saja. Sedangkan kalau profesi sebagai seorang PSK tentu-nya ada "hubungan seksual"-nya.
Jika yg berpegang pada terjemahan kamesu = sensual, maka berpikiran sensual saja, sudah dianggap melanggar sila ke-3, apalagi sampai berhubungan seksual.
 
Ttg yg ke-1 dan 2,  saya ngga ada komentar.
Ttg yg ke-3, Ya kamesu dalam udana 7.3 dan 7.4 diartikan dalam konteks sensual bukan seksual, artinya emang bener2 mengerikan luasnya, karena begitu luasnya cakupan sila ke-3 maka Ugga Si Perumah Tangga, yang mencapai Sottapanna..diantara maksud dari seluruh arti SILA KE-3...ia sfesifik hanya menjalankan Brahmarcariya pancama sila [RAPB buku ke-3, Hal 3187-3191], yaitu tidak melakukan hubungan seksual sama sekali dengan 4 istrinya [ini sila ke-3 yg dilakukan saat attha sila], sementara perumah tangga lainnya yaitu Visakha, yg juga sotapanna, masih berhubungan seks dengan istri dan abstain total ketika ia mencapai anagami.

salah satu bahasan yg menarik adalah spt ini yg diambil http://khmand.wordpress.com/2008/09/21/say-no-to-free-sex/ (http://khmand.wordpress.com/2008/09/21/say-no-to-free-sex/):

"Kama berarti nafsu atau keinginan indriawi. Ada lima kesenangan indria, yaitu: kesenangan indria mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit (permukaan jasmaniah yang merasakan sentuhan). Jadi kamesumicchacara berarti pemuasan nafsu indriawi-nafsu indriawi yang salah atau yang menyimpang (dari yang dibenarkan)."

padahal bukan cuma 5 lho, ada juga yg ke enam yaitu itu PIKIRAN itu sendiri!

Kalo kulit sensasinya menjurus kepada seksual, apa yg dilakukan mata, telinga, hidung, lidah juga sama...dengan kulit..mendorong keinginan menuju
METHUNA [having a seks]

kenapa? karena FOKUS PEMBICARAANNYA adalah SEKSUAL..jadi dorongannya juga ke
SEKSUAL..

[masih dilink yg sama di bagian akhirnya penulis berkesimpulan spt ini:"Kesenangan indria kulit yang dirasakan melalui kulit melalui sentuhan dalam konteks kamesumicchacara diartikan sebagai hubungan kelamin. Oleh karena itu pemuasan kulit melalui sentuhan secara salah membawa akibat yang merugikan diri sendiri maupun orang lain dan akan menganggu ketentraman masyarakat, maka pengertian kamesumicchara ditekankan dan diartikan dengan melakukan hubungan kelamin yang salah.[...]"]

Kalo fokusnya adalah ngemil, maka mata, indra penciuman..maka ia akan mendorong keinginan untuk terus menerus ngemil, demikian pula dengan main playstation tanpa henti..

dst..dst..dst..

Jadi ya saya sepakat fokus sila ke-3 jadi sangat mengerikan sekali cakupannya...[jika itu maksud anda dan itu pula pandangan yg sekarang saya pegang]
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 14 April 2011, 08:43:58 PM
 [at] wira,
Kalau bahasan anda itu bahwa kamesumichacara itu meliputi ruang lingkup lebih luas, saya tidak berkomentar lebih lanjut.
Tetapi kalau bahasan PSK itu netral ? Menurut saya PSK itu tidak netral kalau dilakukan dengan sadar. Kalau dipaksa melacur itu bukan pekerja seks komersial dan bukan pula profesi, tetapi perbudakan.

Jadi PSK (pekerja seks komersial) adalah profesi tercela yg dilakukan dengan penuh kesadaran. Kalau dipaksa melacur = perbudakan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wirajhana on 14 April 2011, 09:21:50 PM
 [at] dilbert,
saya ngga ikut menyatakan itu tercela karena sang Buddha tidak mengatakan itu profesi tercela, kondisi ini sangat berbeda ketika berbicara ttg cunda dengan profesi penjagal babi, dimana pembunuhan sangat tidak dianjurkan oleh sang Buddha, jadi seluruh profesi yg menghasilkan pembunuhan saya anggap merupakan perbuatan tercela. Sementara saya temukan di buddhis ambapali yang 10.000x terlahir jadi pelacur. Sirima yg jadi pelacur [sebelum bertemu Buddha dan Sesudah bertemu Buddha, dan masih disebut pelacur ketika telah menjadi sotapanna hingga wafatnya]..Akibat dari pekerjaan mereka semua, mereka dapat memberikan dana makanan sehingga ikut menyokong kelangsungan para bikkhu dan sangha.

Sebelumnya udah saya postingkan [mohon di baca buku yg saya postingkan linknya] merujuk pada keadaan prostitusi di jaman sebelum hingga jaman gupta, sementara itu sekarang ini sekurangnya 65 negara di dunia ini yang MELEGALKAN PROSTITUSI:

http://www.inilah.com/read/detail/119735/wah-taiwan-legalkan-pelacuran

Sehingga, untuk dapat menyatakan tercela atau tidaknya selain hal-hal di atas, ada beberapa referensi lain yang patut kita pertimbangkan,  diantaranya adalah:

kalama sutta, terdapat komentar sang Buddha ketika ditanya ttg ajaran, untuk melihat apakah bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain dan/atau tidak merugikan diri sendiri dan orang lain [kalimat benernya silakan buka kalama suta] dan tidak dicela oleh para bijaksana...kalimat ini kita tentunya perlu tau batasan tidak tercela itu.

Saya temukan perubahan pandangan ttg hal baik/tidak dari jaman ke jaman, sebagaimana di singgung di aggana sutta, syair 16 dan 17:

16. ‘Dan kemudian, setelah tanaman merambat lenyap, beras muncul di ruang terbuka, bebas dari dedak dan sekam, harum dan berbutiran bersih. Dan apa yang mereka ambil untuk makan malam akan tumbuh lagi dan masak di pagi harinya, dan apa yang mereka ambil untuk sarapan pagi akan masak lagi di malam hari, tidak ada tanda-tanda telah dipanen. Dan makhluk-makhluk ini mulai memakan beras ini, dan hal ini berlangsung selama waktu yang sangat lama. Dan karena mereka melakukan hal itu, maka tubuh mereka menjadi lebih kasar lagi, dan perbedaan dalam penampilan mereka lebih meningkat lagi. Dan yang perempuan menumbuhkan alat kelamin perempuan, dan yang laki-laki menumbuhkan alat kelamin laki-laki. Dan yang perempuan menjadi tertarik dengan laki-laki, dan yang laki-laki tertarik dengan perempuan, nafsu tumbuh, dan tubuh mereka terbakar oleh nafsu. Dan kemudian, karena terbakar oleh nafsu, mereka terlibat dalam aktivitas seksual. Tetapi mereka yang melihat perbuatan itu melemparkan debu, abu, atau kotoran sapi kepada mereka, meneriakkan: “Matilah, engkau binatang kotor! Bagaimana mungkin seseorang melakukan hal demikian terhadap orang lain!” seperti di masa kini, ketika seorang menantu perempuan di bawa keluar, beberapa orang melemparkan kotoran padanya, beberapa melemparkan abu, dan beberapa melemparkan kotoran-sapi, tanpa menyadari bahwa mereka mengulangi perilaku masa lampau. Apa yang dianggap bentuk yang buruk di masa itu, sekarang dianggap bentuk yang baik.’

17. ‘Dan makhluk-makhluk yang pada masa itu melakukan hubungan seksual tidak diperbolehkan memasuki desa atau kota selama satu atau dua bulan. Oleh sebab itu, mereka yang melakukan perbuatan itu selama waktu yang lama mulai membangun rumah agar perbuatan mereka tidak terlihat.’

Terlihat semua hal yg nyangkut seksual hanyalah pandangan manusia..dan tercela tidak tercela berubah dari jaman ke jaman..

kemudian di M.117, ada rambu-rambu tentang pencaharian benar, ada 5 point    1. Penipuan,    2. Ketidak-setiaan,    3. Penujuman,    4. Kecurangan,    5. Memungut bunga yang tinggi (praktek lintah darat)

Biasanya point ke-2 dipake alasan..namun saya tidak melihat itu menjadi tidak benar..

P.s
Bro Sumedho, menurut saya Miccha adalah lawan kata dari samma, sedangkan cara adalah prilaku

Berikutnya silakan simak sutta bernama ganika sutta [6.8], ketika ada pertikaian gara2 rebutan pelacur, silakan simak pendapat sang Buddha mengenai ini:

I have heard that on one occasion the Blessed One was staying in Rajagaha at the Bamboo Grove, the Squirrels' Sanctuary. Now at that time two factions in Rajagaha were in love with a certain courtesan, their minds enthralled. Arguing, quarreling, and disputing, they attacked one another with fists, attacked one another with clods of dirt, attacked one another with sticks, attacked one another with knives, so that they fell into death or death-like pain.

Then in the early morning, a large number of monks, having put on their robes and carrying their bowls and outer robes, went into Savatthi for alms. Having gone for alms in Savatthi, after the meal, returning from their alms round, they went to the Blessed One and, on arrival, having bowed down to him, sat to one side. As they were sitting there, they said to the Blessed One: "At present, two factions in Rajagaha are in love with a certain courtesan, their minds enthralled. Arguing, quarreling, and disputing, they attack one another with fists, attack one another with clods of dirt, attack one another with sticks, attack one another with knives, so that they fall into death or death-like pain."

Then, on realizing the significance of that, the Blessed One on that occasion exclaimed:

    What's been attained, what's to be attained,
    are both defiled by one who trains
        in line with the afflicted.
    Those for whom precepts & practices
    are the essence of the training,
    for whom celibacy is the essence of service:
        this is one extreme.
    Those who say, "There's no harm in sensual desires":
        this is the second extreme.
    Both of these extremes cause the growth of cemeteries,
    and cemeteries cause views to grow.
    Not directly knowing these two extremes,
        some fall short,
        some run too far.
    But those who directly know them,
        don't exist there,
        don't conceive things
        through them.
    And for these people,
    there's no whirling through the cycle
    to be described.

Kesimpulan saya,
saya memenggang pendapat bahwa prostitusi bukan pekerjaan tercela dan juga bukan pekerjaan yg di pujikan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 14 April 2011, 09:38:35 PM
 [at] wirajhana

Kutipan aganna sutta di bagian 16 dan 17, menjelaskan tentang bagaimana kemunculan makhluk. Tidak menjustifikasi tentang profesi sebagai PSK. Ingat, profesi pekerja seks komersial. Yg mengumbar hubungan seksual untuk mendapat-kan uang.

Kecuali jika mendapat ancaman ataupun diperbudak / dipaksa melacur, profesi (tujuan mendapatkan uang) PSK adalah tercela. Jika dilakukan dengan penuh kesadaran dalam alam "kebebasan" bertindak, PSK adalah tindakan tercela.

#Gannika sutta, sedangkan di gannika sutta, Buddha tidak mengomentari si pelacur-nya, tetapi mengomentari para petikai karena seorang pelacur.

-- pertanyaan pribadi kpd Bro wira.. Jika pada saat ini, dimasa kebebasan bertindak dengan kemerdekaan pribadi seluas-luas-nya, PSK itu tercela gak ? Apa gak ada profesi lain yg dapat dilakukan selain menjual jasa hubungan seksual ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wirajhana on 14 April 2011, 10:20:49 PM
 [at] dilbert,
Aggana sutta, menyebutkan berhubungan kelamin saat itu dianggap buruk dan bisa tidak dianggap buruk..jadi utk urusan pandangan jelas terlihat berubah dari jaman ke jaman..

Ganika sutta mengomentari kemelekatan dan 2 ekstrim tertentu.

Kalo hanya karena menerima uang maka PSK menjadi tercela, dimana si tercelanya boss?

PENARI memakai tubuhnya menjual kenikmatan lewat gerakan2 mereka,
PEMIJAT menjual kenikmatan lewat tangannya.
Tentara, semua jagal, profesinya untuk membunuh ini jelas melanggar sila ke-1..ini jelas pekerjaan tercela..

Saya jadi bingung ketika anda bisa dengan segera menjustifikasi PSK adalah perbuatan tercela, bisakah anda sebutkan sutta mana yang menyebutkan bahwa Pelacur adalah pekerjaan tercela? Tentunya jika tidak ada maka tidak bisa disebut perbuatan tercela, bukan?!

Kemudian ttg jawaban atas pertayaan pribadi anda:

1. saya udah bilang PSK bukan pekerjaan tercela dan bukan di pujikan
2.Ya ada profesi lainnya

Jika anda tanya lebih lanjut, jika anak saya jadi PSK, gimana?
saya serahkan pada kammanya dia saja...toh kamma adalah milik masing2..ngga bisa saya larang pada akhirnya..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 14 April 2011, 10:27:16 PM
Kalau dia minta izin mau jd psk, anda mengizinkan gak?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 14 April 2011, 10:51:01 PM
 [at] wira,

Justru di aganna sutta, jelas di-nyatakan bahwa muncul-nya makhluk berbadan kasar dan terus menerus berkembang spt saat ini adalah karena hubungan seksual. Apalagi dlm konteks PSK yg berhubungan seksual dgn banyak partner. Tidak ada dikatakan bahwa hubungan seksual dan hubungannya dgn profesi PSK (baik tersirat maupun tersurat) adalah Netral.

#mengenai analogi profesi PENARI, PEMIJAT, TENTARA... Apakah semua penari itu mengumbar hawa nafsu ? Penari 1000 tangan avalokitesvara tidak pernah saya pandang dengan penuh hawa nafsu.
Kalau pijat ke tunanetra, tidak pernah saya muncul hawa nafsu.
Tentara juga pada jaman sekarang ada yg tidak pernah membunuh karena tidak pernah maju perang,

Tetapi pekerjaan PSK ? Tidak ada satupun proses pekerjaannya yg tidak melibatkan hubungan seksual yg tidak tercela (baca PSK dilakukan secara penuh kesadaran dan bukan dibawah ancaman/paksaan).
Jadi nature PSK (yg dilakukan secara sadar) tidak ada satupun proses pekerjaannya yg tidak tercela.

## kemudian lanjut ke pertanyaan jika ada kerabat yg secara sadar mau menjadi PSK, kita jangan hanya terjebak pada pandangan itu semua karena kamma lampau (kamma dari kehidupan lampau) ? Kita jangan lupa, apa yg bisa kita lakukan sekarang ? Karena apa yg kita lakukan sekarang menjadi kontribusi (kamma) untuk apa yg bakal kita terima dimasa mendatang.
Yg menganggap apa yg terjadi secara pasif dan pasrah seakan2 tidak bisa dirubah, bukanlah pandangan seorang buddhis. Karena kamma itu kita yg perbuat, apa yg sudah terjadi dimasa lampau tidak bisa rubah, yg bisa kita rubah adalah apa yg terjadi pada masa sekarang. KINI.

Katakan-lah ada seseorang yg hidup di daerah konflik, dibawah ancaman menjadi budak seks. Apakah hanya dengan pasrah saja dengan kamma seolah2 itu-loh kamma saya yg harus saya terima, tanpa usaha merubah-nya ?
Tidak sedikit cerita para korban budak seks, korban trafikking yg berhasil keluar dr penderitaan melayani permintaan hubungan seksual. Jika semua pemikirannya adalah itulah kamma saya, tanpa berusaha merubah-nya, sesungguhnya dia tidak memahami konsep kamma yg sesungguhnya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wirajhana on 15 April 2011, 12:09:04 AM
 [at] dilbert dan  [at] M14ka [di bawah],

 [at] dilbert,
Anda masih utang jawaban sutta mana disebutkan oleh BUDDHA bahwa PSK adalah pekerjaan tercela

Anda:
Justru di aganna sutta, jelas di-nyatakan bahwa muncul-nya makhluk berbadan kasar dan terus menerus berkembang spt saat ini adalah karena hubungan seksual.

Saya:
tidak tertulis spt demikian maksudnya..baca lagi.

Anda:
Apalagi dlm konteks PSK yg berhubungan seksual dgn banyak partner. Tidak ada dikatakan bahwa hubungan seksual dan hubungannya dgn profesi PSK (baik tersirat maupun tersurat) adalah Netral.

saya:
Tidak juga saya tuliskan demikian..yg saya tuliskan alasan mengapa saya kutip aggana sutta adalah spt ini,
"Saya temukan perubahan pandangan ttg hal baik/tidak dari jaman ke jaman" dan "Terlihat semua hal yg nyangkut seksual hanyalah pandangan manusia..dan tercela tidak tercela berubah dari jaman ke jaman" dan "menyebutkan berhubungan kelamin saat itu dianggap buruk dan bisa tidak dianggap buruk..jadi utk urusan pandangan jelas terlihat berubah dari jaman ke jaman"

baca lagi..

Anda:
mengenai analogi profesi PENARI, PEMIJAT, TENTARA... Apakah semua penari itu mengumbar hawa nafsu ? Penari 1000 tangan avalokitesvara tidak pernah saya pandang dengan penuh hawa nafsu.
Kalau pijat ke tunanetra, tidak pernah saya muncul hawa nafsu.

Saya:
ah maksudnya yg melihatnya/memakainya...Beberapa orang kalo melihat penari jadi nafsu..begitu pula ketika dipijat..jadi dengan definisi anda maka 2 hal itu masuk kategori tercela. Untuk menghindari definisi yang subyektif dan krn ini milis BUDDHIS dengan pandangan BUDDHIS, jawablah alasan tercela menurut BUDDHIS, bukan menurut kreteria nafsu anda keluar atau tidak, bisa kan?...silakan tolong saya dengan memberikan rujukan bahwa BUDDHA menganggap ini perbuatan tercela..bisa kan?

Anda:
Tentara juga pada jaman sekarang ada yg tidak pernah membunuh karena tidak pernah maju perang,

Saya:
Tentara itu tugasnya menaklukan musuh dengan kekerasan..strategi dan tindakannya dibuat untuk menaklukan musuh dengan kekerasan dan mengakibatkan terbunuhnya lawan dan diri sendiri..ini adalah pekerjaan yg melanggar sila ke-1...begitu pula para jagal...dan berserakan di beberapa sutta mengapa menyakiti dan membunuh dilarang Buddha.

Anda:
Tetapi pekerjaan PSK ? Tidak ada satupun proses pekerjaannya yg tidak melibatkan hubungan seksual yg tidak tercela..Jadi nature PSK tidak ada satupun proses pekerjaannya yg tidak tercela.

Saya:
Tolong tunjukan suttanya yang menyatakan BUDDHA mencela pekerjaan itu...ada? dan tolong bantu saya untuk mengerti prosesnya yg melanggar ajaran Buddhanya dimana.

Anda:
kita jangan hanya terjebak pada pandangan itu semua karena kamma lampau (kamma dari kehidupan lampau) ? Kita jangan lupa, apa yg bisa kita lakukan sekarang ? Karena apa yg kita lakukan sekarang menjadi kontribusi (kamma) untuk apa yg bakal kita terima dimasa mendatang. Yg menganggap apa yg terjadi secara pasif dan pasrah seakan2 tidak bisa dirubah, bukanlah pandangan seorang buddhis. Karena kamma itu kita yg perbuat, apa yg sudah terjadi dimasa lampau tidak bisa rubah, yg bisa kita rubah adalah apa yg terjadi pada masa sekarang. KINI.

Saya:
Ambapali?
...selama menjadi pelacur, ia bisa berdana dan ia jua bisa menjalankan 5 sila..berhubungan seksual tidak dilarang di Buddhisme dan sirima di hire oleh uttara untuk melayani suaminya..sirima sewaktu menjadi pelacur iapun menjadi sotapati [baca referensi yg saya berikan dulu...semuanya berdasarkan sutta buddhis]..jika ia kemudian mau beralih profesi karena punya modal ya silakan2 saja..cuma buktikan dulu bahwa pelacuran adalah tercela menurut buddhis...lampirkan sutta2nya..dan bukan pandangan pribadi anda.

Anda:
Katakan-lah ada seseorang yg hidup di daerah konflik, dibawah ancaman menjadi budak seks. Apakah hanya dengan pasrah saja dengan kamma seolah2 itu-loh kamma saya yg harus saya terima, tanpa usaha merubah-nya ?
Tidak sedikit cerita para korban budak seks, korban trafikking yg berhasil keluar dr penderitaan melayani permintaan hubungan seksual. Jika semua pemikirannya adalah itulah kamma saya, tanpa berusaha merubah-nya, sesungguhnya dia tidak memahami konsep kamma yg sesungguhnya.

Saya:
Jika saya katakan kamma, karena saya melihat kasus ambapali..itulah yang melanda mereka yg menjadi korban menjadi korban pemaksaan seksual dan traffiking...kemudian jika mereka tidak suka dan mau merubah hidup mereka dengan segala cara..silakan2 saja selama tidak melanggar sila..jika usahanya dilakukan hingga menyebabkan ia melakukan pembunuhan..maka ya sama aja ama boong..jadi saat orang mengatakan kammanya demikian maka pilihannya adalah menerima dan menjalankan saja dengan penuh kesadaran dengan konsentrasi pada LDM atau jika ia mau keluar dari keadaannya maka pastikan ia tidak menimbun LDM dan melanggar sila.

saya sudah baca alasan anda secara pribadi yg mengatakan PROSTITUSI tercela, ya silakan2 saja..namun karena ini urusannya dengan ajaran BUDDHISME dan bukan ajaran anda, maka yang masih terutang dari semua komentar anda yang menyatakan ini adalah PEKERJAAN TERCELA adalah referensi suttanya..saya masih tunggu.

 [at] M14ka,
anda:
Jika anak saya minta izin akan saya berikan atau tidak?

Saya:
Ini pertanyaan berat..
Sekarang ini...sejujurnya..saya masih berat memberikan ijin [jika mereka meminta], namun saya rasakan keberatan saya pada pekerjaan ini semakin hilang dibandingkan dulu..Namun pada akhirnya jawaban saya pada mereka adalah saya akan menyerahkan keputusan itu pada diri mereka sendiri.

Namun yg sudah pasti saya tidak berikan ijin dan bahkan segera melarang jika mereka ngga minta ijin sekalipun adalah pekerjaan yg spt ini:  1. Berdagang alat senjata,  2. Berdagang mahluk hidup,  3. Berdagang daging ,   4. Berdagang minum-minuman yang memabukkan atau yang dapat menimbulkan ketagihan,   5. Berdagang racun. dan semua kegiatan pekerjaan yang langsung dapat mengakibatkan melanggar sila ke-1, ke-2, ke-5...ato dengan kata lain menjadi TENTARA, POLISI, di tempat pejagalan, tidak saya ijinkan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 01:55:32 AM
Kenapa berat? Berarti profesi tersebut tidak netral, tp cenderung negatif kan? Ga usa banding2kan ama profesi lain. Apakah psk tdk melanggar sila 3? Kalo term n condition dia berhub ama cowo yg blm punya psgan sih gpp krn ga ad yg skt hati, tp kayanya psk jrg yg pilih2 kalo kepepet duit... Setahu saya kalo berhubungan dgn pasangan orang berarti sudah melanggar sila 3? Salah ya?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Mr.Jhonz on 15 April 2011, 06:09:33 AM
Terlepas dari perdebatan diatas..
Yang jelas profesi PSK beresiko menyebabkan 2 vipaka,
1.resiko terkena penyakit kelamin dan AIDS
2.dikucilkan dari masyarakat
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 07:16:45 AM
Kenapa berat? Berarti profesi tersebut tidak netral, tp cenderung negatif kan? Ga usa banding2kan ama profesi lain. Apakah psk tdk melanggar sila 3? Kalo term n condition dia berhub ama cowo yg blm punya psgan sih gpp krn ga ad yg skt hati, tp kayanya psk jrg yg pilih2 kalo kepepet duit... Setahu saya kalo berhubungan dgn pasangan orang berarti sudah melanggar sila 3? Salah ya?

psk juga butuh makan, tempat tinggal, dan pakaian. apa jadinya kalo kbthn primer aja tidak terpenuhi?

*kalo ada pekerjaan yang lbh baik bagi si wanita, tentu dia tidak akan jadi psk.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 07:21:04 AM
 [at] NPNG
Maap kk ga menjawab pertanyaan :P
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 07:22:25 AM
[at] NPNG
Maap kk ga menjawab pertanyaan :P

PSK tidak melanggar sila 3
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 07:26:46 AM
Berarti psk meski ga kepepet duit n ga pilih2 pasangan jg ga melanggar sila 3? Ok deh.. ♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡ 
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 07:28:26 AM
Berarti psk meski ga kepepet duit n ga pilih2 pasangan jg ga melanggar sila 3? Ok deh.. ♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡ 

baca reply #311
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 07:48:20 AM
IMO, defenisi pelacuran bila dikaitkan dengan Abhidhamma, yaitu: kegiatan yg membantu memuaskan beberapa-panca-indera manusia lain dengan harapan imbalan uang.

Dengan defenisi ini maka profesi penari, penyanyi, pemijat dan penghibur2 lainnya tidak ada bedanya dengan profesi pelacur. Bedanya penyanyi hanya memuaskan 3 panca indera konsumen, yakni: pikiran, pendengaran dan penglihatan (jika si penyanyi show/konser), sedangkan pelacur memuaskan beberapa panca indera sekaligus (pikiran, sentuhan, pendengaran, penglihatan.....).

Meskipun menurut defenisi ini profesi pelacur dipandang setara dengan profesi lainnya, namun Buddha Dhamma juga mengajarkan kita 'sebab-akibat'. Kita harus mempertimbangkan setiap kegiatan yg kita pilih dari akibat2/dampak yg akan ditimbulkannya, mis: dari faktor resiko: pekerja tambang beresiko tinggi, juga pekerjaan astronout, termasuk disini pekerjaan PKBK (Pemuasan Kebutuhan Biologis Konsumen; saya malas menyebutnya 'pelacur' krn konotasinya sdh terlanjur negatif) yg mempunyai resiko tinggi terhadap penyebaran penyakit berbahaya.

Sebab-akibat lain yg perlu dipertimbangkan mungkin faktor sosial-budaya. Khusus untuk pekerjaan PKBK, banyak masyarakat yg memandang pekerjaan ini sebagai pekerjaan hina dan rendah. Jadi, jika memilih pekerjaan ini beresiko turunnya status sosial si PKBK dimata lingkungan.

Resiko2 lain: hukum disuatu negara (dikejar2 satpol PP), dsbnya...

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 08:10:47 AM
[at] wira,
Tetapi kalau bahasan PSK itu netral ? Menurut saya PSK itu tidak netral kalau dilakukan dengan sadar. Kalau dipaksa melacur itu bukan pekerja seks komersial dan bukan pula profesi, tetapi perbudakan.

Jadi PSK (pekerja seks komersial) adalah profesi tercela yg dilakukan dengan penuh kesadaran. Kalau dipaksa melacur = perbudakan.

Netral disini maksudnya ialah jika dilihat dari defenisi pekerjaan PKBK (pemuas kebutuhan biologis konsumen) itu sendiri tiada bedanya dengan pekerjaan2 penghibur lainnya yg membantu memuaskan kebutuhan indera kita, seperti penyanyi, pelawak, dsbnya...

PKBK menyediakan jasa untuk membantu memuaskan kebutuhan beberapa indera sekaligus (sentuhan, penglihatan, pendengaran, pikiran, dsbnya...)

Yang membuat semua pekerjaan yg NETRAL ini menjadi berbeda dengan pekerjaan2 lainnya, menjadi ada 'pekerjaan baik' atau 'pekerjaan buruk' dimata umum adalah pengaruh faktor sosial budaya dan pengaruh agama yg berkembang di masyarakat.

Seorang PKBK dalam melakukan tugasnya juga tidak selalu dengan penuh nafsu menggebu2... malah kebanyakan 'tidak ada nafsu apa-apa' , sebaliknya pihak yg memakai jasanya lah yg menggebu-gebu nafsunya.

Untuk men-vonis Pekerjaan membantu Pemuasan Kebutuhan Biologis Manusia lain adalah pekerjaan tercela, mungkin harus disertai argumen dan bukti yg kuat...?

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 08:20:06 AM
Kenapa berat? Berarti profesi tersebut tidak netral, tp cenderung negatif kan? Ga usa banding2kan ama profesi lain. Apakah psk tdk melanggar sila 3? Kalo term n condition dia berhub ama cowo yg blm punya psgan sih gpp krn ga ad yg skt hati, tp kayanya psk jrg yg pilih2 kalo kepepet duit... Setahu saya kalo berhubungan dgn pasangan orang berarti sudah melanggar sila 3? Salah ya?

Sampai saat ini perdebatan apakah profesi PSK (PKBK) bertentangan dengan sila 3 masih hangat diperdebatkan, namun dari semua debat tsb tidak berhasil mengaitkan PKBK bertentangan dengan sila.

Namun bukan berarti profesi PKBK ideal, karena meski tidak bertentangan dengan sila, kita harus jug amempertimbangkan sebab-akibat pekerjaan ini, misalnya resiko penyakit.

Sama halnya pekerja tambang dalam (bekerja dengan dinamit di dalam tambang), tidak juga bertentangan dengan sila buddhist, tapi ada faktor resiko yg harus ditpertimbangkan.

Pekerjaan yg benar2 bertentangan dengan sila dan yg (saya) anggap 'pekerjaan rendah dan tidak patut' adalah: koruptor, penipu kartu kredit dan penipu2 lainnya, pembunuh, penggelapan uang perusahaan, dan pekerjaan2 sejenis...

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 08:24:01 AM
Sedikit lebih ekstrim,

Saya malah sempat merenung bahwa pekerjaan seorang PSK (PKBK) lebih mulia dari pekerjaan seorang dokter komersial. Kenapa?

Karena seorang dokter komersial memungut uang (yg tidak sedikit) dari orang yg sakit, masalah hidup dan mati, orang yg tidak mempunyai banyak pilihan... sedangkan PSK memungut uang dari orang yg sehat, orang yg sepenuhnya mempunyai pilihan menggunakan jasa dia atau tidak.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 08:41:46 AM
Terlepas dari perdebatan diatas..
Yang jelas profesi PSK beresiko menyebabkan 2 vipaka,
1.resiko terkena penyakit kelamin dan AIDS
2.dikucilkan dari masyarakat

ini betul sekali....

sama seperti pekerjaan2 lainnya yg tidak dianjurkan hindari oleh Buddha Dhamma, namun mempunyai resiko2 yg cukup tinggi:
- pekerja tambang
- penyelam
- pekerja di pembangkit nuklir
- missionari (<-- bisa dihukum gantung/dirajam dan bisa dicela masyarakat juga)
- dll

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 08:51:01 AM
baca reply #311
kenapa ga langsung jawab ya ato ya dengan syarat ato tidak aja?

Kesimpulan saya brti PSK profesi yang netral karena tidak melanggar sila, tapi walau demikian dapat menuai karma buruk seperti dilecehkan masyarakat, menebar penyakit, merusak rumah tangga orang, dll... gt ya? aneh juga ya....anyway thanks penjelasannya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 08:59:09 AM
[at] wira,

Justru di aganna sutta, jelas di-nyatakan bahwa muncul-nya makhluk berbadan kasar dan terus menerus berkembang spt saat ini adalah karena hubungan seksual. Apalagi dlm konteks PSK yg berhubungan seksual dgn banyak partner. Tidak ada dikatakan bahwa hubungan seksual dan hubungannya dgn profesi PSK (baik tersirat maupun tersurat) adalah Netral.

#mengenai analogi profesi PENARI, PEMIJAT, TENTARA... Apakah semua penari itu mengumbar hawa nafsu ? Penari 1000 tangan avalokitesvara tidak pernah saya pandang dengan penuh hawa nafsu.
Kalau pijat ke tunanetra, tidak pernah saya muncul hawa nafsu.
Tentara juga pada jaman sekarang ada yg tidak pernah membunuh karena tidak pernah maju perang,
Mengumbar hawa nafsu atau tidak juga sebetulnya subjektif. Kalau subjek menanggapi objek tanpa disertai pikiran nafsu, maka nafsu tetap tidak akan muncul. Maka dari pendekatan ini, apapun yang dilakukan objek (pelacur/pemijat/dll) lebih cenderung ke arah netral. Bagaimana kita menyikapinya saja yang jadi berbeda.

Kalau kembali lagi ke hal dasar, dalam hubungan sehari-hari pun wanita/pria menggunakan sensualitas/seksualitas untuk menarik pasangan. Ketika dua orang itu merasa ada kualitas mutualisme, maka mereka berhubungan apakah sebagai pacar atau lanjut ke pernikahan. Jadi secara mendasar, kita semua tidak beda dengan PSK, hanya beda 'dosis' saja.


Quote
Tetapi pekerjaan PSK ? Tidak ada satupun proses pekerjaannya yg tidak melibatkan hubungan seksual yg tidak tercela (baca PSK dilakukan secara penuh kesadaran dan bukan dibawah ancaman/paksaan).
Jadi nature PSK (yg dilakukan secara sadar) tidak ada satupun proses pekerjaannya yg tidak tercela.
Tercela di sini maksudnya secara sosial atau dhamma? Kalau mau 'strict' dari dhamma, pekerjaan apapun yang membangkitkan kemelekatan (pada kesenangan indriah apapun) juga tidak ada yang bagus.


Quote
## kemudian lanjut ke pertanyaan jika ada kerabat yg secara sadar mau menjadi PSK, kita jangan hanya terjebak pada pandangan itu semua karena kamma lampau (kamma dari kehidupan lampau) ? Kita jangan lupa, apa yg bisa kita lakukan sekarang ? Karena apa yg kita lakukan sekarang menjadi kontribusi (kamma) untuk apa yg bakal kita terima dimasa mendatang.
Yg menganggap apa yg terjadi secara pasif dan pasrah seakan2 tidak bisa dirubah, bukanlah pandangan seorang buddhis. Karena kamma itu kita yg perbuat, apa yg sudah terjadi dimasa lampau tidak bisa rubah, yg bisa kita rubah adalah apa yg terjadi pada masa sekarang. KINI.

Katakan-lah ada seseorang yg hidup di daerah konflik, dibawah ancaman menjadi budak seks. Apakah hanya dengan pasrah saja dengan kamma seolah2 itu-loh kamma saya yg harus saya terima, tanpa usaha merubah-nya ?
Tidak sedikit cerita para korban budak seks, korban trafikking yg berhasil keluar dr penderitaan melayani permintaan hubungan seksual. Jika semua pemikirannya adalah itulah kamma saya, tanpa berusaha merubah-nya, sesungguhnya dia tidak memahami konsep kamma yg sesungguhnya.
Kalau hal ini memang tidak bisa pukul rata. Ada kasus di mana seseorang bisa memilih untuk tidak jadi pelacur, tetapi ada juga yang kondisinya tidak memungkinkan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 09:04:45 AM
kenapa ga langsung jawab ya ato ya dengan syarat ato tidak aja?

Kesimpulan saya brti PSK profesi yang netral karena tidak melanggar sila, tapi walau demikian dapat menuai karma buruk seperti dilecehkan masyarakat, menebar penyakit, merusak rumah tangga orang, dll... gt ya? aneh juga ya....anyway thanks penjelasannya.
Melanggar sila atau tidak adalah tergantung konsumennya donk. Sama seperti kalau sis M14ka mengajar musik, tidak mempertanyakan iuran bulanan muridnya itu dari palak teman, rampok atau bobol bank, bukan? Begitu juga PSK juga tidak mempertanyakan apakah si konsumen puya istri/pacar/masih dalam perwalian, dia hanya berurusan dengan pemenuhan kebutuhan seksualnya saja. Komoditi selalu ada, konsumen yang harus tahu diri dan bijaksana dalam 'belanja'.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 09:13:47 AM
Melanggar sila atau tidak adalah tergantung konsumennya donk. Sama seperti kalau sis M14ka mengajar musik, tidak mempertanyakan iuran bulanan muridnya itu dari palak teman, rampok atau bobol bank, bukan? Begitu juga PSK juga tidak mempertanyakan apakah si konsumen puya istri/pacar/masih dalam perwalian, dia hanya berurusan dengan pemenuhan kebutuhan seksualnya saja. Komoditi selalu ada, konsumen yang harus tahu diri dan bijaksana dalam 'belanja'.
Beda dong, PSK juga ga tanya uangnya hasil rampok bukan, tapi apakah ga tau konsumen punya pasangan gak, jadi masa bodoh aja ya? Yang penting sama2 happy n mutualisme, tapi perbuatan yang katanya menyenangkan orang itu ternyata menuai buah karma buruk, berarti tidak sesuai dengan biji yg ditanam itulah yg dituai ya?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 09:33:20 AM
Beda dong, PSK juga ga tanya uangnya hasil rampok bukan, tapi apakah ga tau konsumen punya pasangan gak, jadi masa bodoh aja ya?
Bukan masa bodo, tapi dalam pekerjaan memang seorang profesional tidak mengurusi kehidupan pribadi orang lain. Kalau PSK harus tanya pasangan klien sebelum beri jasa, itu sama seperti tukang babi panggang tanya kolestrol pelanggan sebelum menjual.


Quote
Yang penting sama2 happy n mutualisme, tapi perbuatan yang katanya menyenangkan orang itu ternyata menuai buah karma buruk, berarti tidak sesuai dengan biji yg ditanam itulah yg dituai ya?
Menyenangkan orang lain bukan berarti kamma baik. Bermanfaat bagi orang lain, baru merupakan kamma baik.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 09:40:10 AM
Bukan masa bodo, tapi dalam pekerjaan memang seorang profesional tidak mengurusi kehidupan pribadi orang lain. Kalau PSK harus tanya pasangan klien sebelum beri jasa, itu sama seperti tukang babi panggang tanya kolestrol pelanggan sebelum menjual.

Menyenangkan orang lain bukan berarti kamma baik. Bermanfaat bagi orang lain, baru merupakan kamma baik.

Profesional belum tentu bijaksana... Kalo PSK uda kepepet duit, meskipun dikasitau konsumennya, istriku bawel, males dirumah, bla bla bla, PSK yang profesional akan menjawab, ohhh kalo gitu sama aye aja mas, lebih hottt...gitu yah? ckckck..... ::)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 09:50:10 AM
Profesional belum tentu bijaksana... Kalo PSK uda kepepet duit, meskipun dikasitau konsumennya, istriku bawel, males dirumah, bla bla bla, PSK yang profesional akan menjawab, ohhh kalo gitu sama aye aja mas, lebih hottt...gitu yah? ckckck..... ::)
Profesionalisme bukan masalah bijaksana atau tidak, tapi masalah komitmen seseorang.
Sis M14ka, PSK itu bukanlah seorang psikolog yang mendengarkan keluhan konsumen, bukan juga detektif yang menyelidiki kebenaran kehidupan orang lain. Konsumen juga tentu saja bisa berbohong dan melantur, namun tetap saja apapun yang dilakukan dibicarakan/dilakukan konsumen selain 'transaksi' yang ditawarkan, itu tidak ada hubungannya dengan si PSK sendiri.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 09:57:29 AM
Profesionalisme bukan masalah bijaksana atau tidak, tapi masalah komitmen seseorang.
Sis M14ka, PSK itu bukanlah seorang psikolog yang mendengarkan keluhan konsumen, bukan juga detektif yang menyelidiki kebenaran kehidupan orang lain. Konsumen juga tentu saja bisa berbohong dan melantur, namun tetap saja apapun yang dilakukan dibicarakan/dilakukan konsumen selain 'transaksi' yang ditawarkan, itu tidak ada hubungannya dengan si PSK sendiri.

kk lebih memilih profesional ato bijaksana? komitmen pernikahan adalah saling setia, sedangkan PSK yang tidak mau tau itu egois. Bagaimanapun, kalau tau ada yang mau selingkuh sebaiknya dinasehati, di ingatkan lg komitmennya...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: DragonHung on 15 April 2011, 10:13:46 AM
Jadi teringat kisah seorang pelacur yg membalikan arus sungai dengan kekuatan pernyataan kebenarannya.

Selama seseorang itu membayarnya, dia akan melayani semuanya dengan sama rata tanpa membeda2kan status,  wajah, tua-muda dll.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 10:20:28 AM
kk lebih memilih profesional ato bijaksana? komitmen pernikahan adalah saling setia, sedangkan PSK yang tidak mau tau itu egois. Bagaimanapun, kalau tau ada yang mau selingkuh sebaiknya dinasehati, di ingatkan lg komitmennya...

ketika seorang pria mencari psk,.siapakah yang perlu disalahkan?

* selama ada psk, ya pasti ada yang nyari..psk mestinya diberantas
* si hidung belang lah yang salah..siapa suruh dia nyari..

jadi siapa yang egois?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 10:20:59 AM
kk lebih memilih profesional ato bijaksana?
Kalau seandainya saya terjerumus, terperosok, terpaksa jadi PSK dan tidak ada jalan keluar, maka saya pilih profesional.

Quote
komitmen pernikahan adalah saling setia, sedangkan PSK yang tidak mau tau itu egois.
Darimana sis menilai 'profesional = egois'? Apakah sis tahu bahwa seorang PSK (profesional) tidak bisa memilih pelanggan, seberapa jelek, seberapa menjijikan, seberapa tidak sukanya dia, tetap dia melayani walaupun berlawanan dengan ego-nya dia?

Quote
Bagaimanapun, kalau tau ada yang mau selingkuh sebaiknya dinasehati, di ingatkan lg komitmennya...
Saya beri sis M14ka pilihan nih ;D Seandainya ada orang dikuasai nafsu dan ingin memuaskan keinginan seksualnya itu, maka siapakah kira-kira yang paling masuk akal menyampaikan kalimat "kendalikan nafsu, ingat komitmen!":
1. bhikkhu/pembimbing spiritual di vihara
2. orang tua/saudara di rumah
3. teman di tempat sosial
4. PSK semi-bugil di kamar rumah bordil yang siap melayani tamu

Entah saya yang error atau bukan, tapi khusus no.4 rasanya 'aneh' sekali.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 10:25:26 AM
Kalau seandainya saya terjerumus, terperosok, terpaksa jadi PSK dan tidak ada jalan keluar, maka saya pilih profesional.
Darimana sis menilai 'profesional = egois'? Apakah sis tahu bahwa seorang PSK (profesional) tidak bisa memilih pelanggan, seberapa jelek, seberapa menjijikan, seberapa tidak sukanya dia, tetap dia melayani walaupun berlawanan dengan ego-nya dia?
Saya beri sis M14ka pilihan nih ;D Seandainya ada orang dikuasai nafsu dan ingin memuaskan keinginan seksualnya itu, maka siapakah kira-kira yang paling masuk akal menyampaikan kalimat "kendalikan nafsu, ingat komitmen!":
1. bhikkhu/pembimbing spiritual di vihara
2. orang tua/saudara di rumah
3. teman di tempat sosial
4. PSK semi-bugil di kamar rumah bordil yang siap melayani tamu

Entah saya yang error atau bukan, tapi khusus no.4 rasanya 'aneh' sekali.
kok kk bilang terjerumus, terperosok, berarti seolah2 PSK ga bagus dong...kalo netral kan ga menggunakan kata2 itu...

Egois soalnya tidak memikirkan gimana perasaan istrinya, hanya memikirkan dapat duit saja....

5. Yang sedang melanggar komitmennya
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 10:28:10 AM
ketika seorang pria mencari psk,.siapakah yang perlu disalahkan?

* selama ada psk, ya pasti ada yang nyari..psk mestinya diberantas
* si hidung belang lah yang salah..siapa suruh dia nyari..

jadi siapa yang egois?

2-2 nya salah dan 2-2nya egois...(maap yah)  :)  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 10:36:20 AM
2-2 nya salah dan 2-2nya egois...(maap yah)  :)  _/\_

baiklah..kalo saya ubah kata2 saya..trus yang salah 'yang mencari' atau 'yang dicari'?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 10:39:41 AM
baiklah..kalo saya ubah kata2 saya..trus yang salah 'yang mencari' atau 'yang dicari'?
Yang mencari uda pasti salah...
Nah yg dicari ada tergantungnya..... PSK menurutku bukan pekerjaan yang baik, tapi kalo tanda kutip kepepet, tidak berniat menggoda untuk menjadi istri simpanan, dan tidak menggunakan nafsu dan terpaksa, itu tidak salah, tapi kalo tanda kutip, cuma iseng2, dpt duit banyak, bs menggoda menjadi istri simpanan, dll, itu sangat ga baik.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 10:50:18 AM
kok kk bilang terjerumus, terperosok, berarti seolah2 PSK ga bagus dong...kalo netral kan ga menggunakan kata2 itu...
Ada beberapa hal di sini. Pertama, menjadi PSK berarti mengorbankan kehidupan pribadinya. Dengan jadi PSK, biasanya ia dijauhi/dikucilkan di masyarakat. Mendapatkan pasangan hidup yang baik juga cenderung lebih susah. Lalu PSK rentan dengan penyakit menular dan gaya hidup yang merusak tubuh. Terakhir PSK berhubungan dengan nafsu indera yang paling kuat, sehingga otomatis perjuangan mengikis keinginan akan lebih susah. Karena alasan itu, saya menghindarinya.

Terlepas dari faktor subjektif dari sudut pandang saya tersebut, saya tetap malihat PSK sebagai netral, bukan mulia, bukan hina.


Quote
Egois soalnya tidak memikirkan gimana perasaan istrinya, hanya memikirkan dapat duit saja....
Kembali lagi kalau sis M14ka jual babi panggang, apakah tidak memikirkan perasaan instruktur aerobik atau penasihat diet si pelanggan tersebut?


Quote
5. Yang sedang melanggar komitmennya
Sekarang saya mau tanya sis, bagaimana kalau kasusnya si PSK tidak tahu atau dibohongi tentang si cowok itu apakah punya pasangan atau tidak?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 10:52:12 AM
Yang mencari uda pasti salah...
Nah yg dicari ada tergantungnya..... PSK menurutku bukan pekerjaan yang baik, tapi kalo tanda kutip kepepet, tidak berniat menggoda untuk menjadi istri simpanan, dan tidak menggunakan nafsu dan terpaksa, itu tidak salah, tapi kalo tanda kutip, cuma iseng2, dpt duit banyak, bs menggoda menjadi istri simpanan, dll, itu sangat ga baik.
Apa bedanya PSK langganan dengan istri simpanan?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 10:58:19 AM
dalam benak saya:

1. siapa sih yang mau jd PSK? kalo ada pekerjaan yang lbh layak juga pasti psk2 itu akan berganti profesi
2. siapa seh yang tahan dgn pergunjingan masyarakat sekitar, dikucilkan dr masyarakat, jd bahan omongan?
3. siapa seh yang mau keluarganya menahan malu (andaikata dia punya anak,dll)
4. kalo tidak jadi PSK, gimana wanita tsb bisa hidupin diri sendiri dan/atau keluarganya? masa mau nahan lapar? mau tinggal di mana?
5. siapa seh yang mau tanggung resiko kalo swkt2 dapat penyakit kiriman?

jadi, profesi PSK itu bukan suatu pilihan lagi..tapi suatu keterpaksaan..masalah dia mau jd istri simpanan itu hal yang lain lagi..krn itu bukan maslaah komersial lagi..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: William_phang on 15 April 2011, 11:05:25 AM
ikut nimbrung ah.....

PSK memang pekerjaan yang tidak baik kalo buat saya pribadi loh.... tp kalo orang lain ada yang mau menjadi PSK ya tidak masalah krn hidup ini adalah pilihan.. Dari saudara yang pernah riset di rumah bordil, yang jd PSK disini tidak semua atas kehendak sendiri loh....ada yang ditipu dsb sampai masalah ekonomi dan juga napsu seksual... dan untuk bisa terbebas mereka harus bayar atau ditebus....

Tapi ada juga PSK yang free juga... semua ini masalah demand dan supply....

Adanya PSK tentu juga membantu pria/wanita untuk menyalurkan napsu seksualnya daripada mereka memperkosa orang lain..tentu lebih baik beli dan dapat service yang wah pula mungkin ya...heheheh

kalo masalah selingkuh ya ini sih masalah kehormisan hubungan suami-istri dirumah...agar tidak terjadi perselingkuhan ya binalah keluarga dengan baik jangan cuma mau menang sendiri aja tanpa peduli perasaan dan keinginan pasangan kita....

Note: PSK disini bisa laki-laki dan perempuan...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 11:07:42 AM
dalam benak saya:

1. siapa sih yang mau jd PSK? kalo ada pekerjaan yang lbh layak juga pasti psk2 itu akan berganti profesi
2. siapa seh yang tahan dgn pergunjingan masyarakat sekitar, dikucilkan dr masyarakat, jd bahan omongan?
3. siapa seh yang mau keluarganya menahan malu (andaikata dia punya anak,dll)
4. kalo tidak jadi PSK, gimana wanita tsb bisa hidupin diri sendiri dan/atau keluarganya? masa mau nahan lapar? mau tinggal di mana?
5. siapa seh yang mau tanggung resiko kalo swkt2 dapat penyakit kiriman?

jadi, profesi PSK itu bukan suatu pilihan lagi..tapi suatu keterpaksaan..masalah dia mau jd istri simpanan itu hal yang lain lagi..krn itu bukan maslaah komersial lagi..

Setuju....tapi bukan berarti meski dia masi bisa memilih, kerja kantoran dengan gaji kecil ato jadi PSK (banyak lo PSK yang kuliah di univ mahal), dia pilih menjadi PSK dengan berbagai alasan tidak melanggar sila, dll.. So, kalo profesi ini tidak perlu dihina dan tidak perlu dibela, maka tidak seharusnya ini diperdebatkan lagi...hehe...Thanks....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 11:20:31 AM
Wah, saya dicuekin...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 11:27:56 AM
Wah, saya dicuekin...

 :)) :)) :)) =)) =)) =))

Ada beberapa hal di sini. Pertama, menjadi PSK berarti mengorbankan kehidupan pribadinya. Dengan jadi PSK, biasanya ia dijauhi/dikucilkan di masyarakat. Mendapatkan pasangan hidup yang baik juga cenderung lebih susah. Lalu PSK rentan dengan penyakit menular dan gaya hidup yang merusak tubuh. Terakhir PSK berhubungan dengan nafsu indera yang paling kuat, sehingga otomatis perjuangan mengikis keinginan akan lebih susah. Karena alasan itu, saya menghindarinya.

Terlepas dari faktor subjektif dari sudut pandang saya tersebut, saya tetap malihat PSK sebagai netral, bukan mulia, bukan hina.

Kembali lagi kalau sis M14ka jual babi panggang, apakah tidak memikirkan perasaan instruktur aerobik atau penasihat diet si pelanggan tersebut?

Sekarang saya mau tanya sis, bagaimana kalau kasusnya si PSK tidak tahu atau dibohongi tentang si cowok itu apakah punya pasangan atau tidak?

Saya tidak menghina profesi itu kok kk, krn kita tidak tau niat/dasar seseorang menjadi PSK apa, cuma menurut saya kesannya seperti ingin membudidayakan PSK aja, jadi saya ga setuju, karena lebih banyak negatifnya drpada positifnya.... Kalau tidak ingin melegalkan PSK, sebaiknya tidak usa dibela2, nanti byk orang berpikir free sex gpp kok, ga melanggar sila, saya profesional lo, pdhal hati seseorang kan gampang berubah... malah menjadi moral yg semakin menurun aja hehe....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 15 April 2011, 11:53:28 AM
dalam benak saya:

1. siapa sih yang mau jd PSK? kalo ada pekerjaan yang lbh layak juga pasti psk2 itu akan berganti profesi
2. siapa seh yang tahan dgn pergunjingan masyarakat sekitar, dikucilkan dr masyarakat, jd bahan omongan?
3. siapa seh yang mau keluarganya menahan malu (andaikata dia punya anak,dll)
4. kalo tidak jadi PSK, gimana wanita tsb bisa hidupin diri sendiri dan/atau keluarganya? masa mau nahan lapar? mau tinggal di mana?
5. siapa seh yang mau tanggung resiko kalo swkt2 dapat penyakit kiriman?

jadi, profesi PSK itu bukan suatu pilihan lagi..tapi suatu keterpaksaan..masalah dia mau jd istri simpanan itu hal yang lain lagi..krn itu bukan maslaah komersial lagi..

jadi inget waktu chit chat di DC dulu ... saya pernah bilang " mgkn suatu hari gw akan jadi pelacur , siapa yang tahu ?"

 :)) :)) :)) :)) :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 12:15:10 PM
kk lebih memilih profesional ato bijaksana? komitmen pernikahan adalah saling setia, sedangkan PSK yang tidak mau tau itu egois. Bagaimanapun, kalau tau ada yang mau selingkuh sebaiknya dinasehati, di ingatkan lg komitmennya...

Jika PSK itu egois krn tidak mau tau soal pelanggannya, maka tukang jual babi panggang juga egois krn tidak mau tau kolesterol pelanggannya.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 12:28:34 PM
Saya tidak menghina profesi itu kok kk, krn kita tidak tau niat/dasar seseorang menjadi PSK apa, cuma menurut saya kesannya seperti ingin membudidayakan PSK aja, jadi saya ga setuju, karena lebih banyak negatifnya drpada positifnya.... Kalau tidak ingin melegalkan PSK, sebaiknya tidak usa dibela2, nanti byk orang berpikir free sex gpp kok, ga melanggar sila, saya profesional lo, pdhal hati seseorang kan gampang berubah... malah menjadi moral yg semakin menurun aja hehe....
[/quote]

IMO, harus dibedakan antara 'membela' dan diskusi 'fakta'.

Kita ambil contoh:

Di bbrp daerah, umat agama mayoritas semakin bersikap keras dan semakin menanamkan idealisme2nya dan juga mulai menekan kegiatan agama minoritas. Di salah satu daerah patung Kwan-Im yg berdiri di depan Vihara dipaksa turunkan. Banyak golongan yg berusaha membela vihara ini, termasuk juga orang mayoritas sendiri yg berpikiran lapang. Tetapi apa kata rekan2 mayoritas nya yg lain: "Kalau tidak ingin membenarkan ajaran agama mereka, tidak usah dibela2, nanti umat kita yg lain berpikir ajaran agama ini benar"

------

Kita sebagai umat Buddhist dituntut untuk selalu melatih 'melihat segala sesuatu sebagaimana adanya'. Umumnya kita melihat segala sesuatu sebagaimana yg kita harapkan, dan penglihatan kita ini terdistorsi oleh pemahaman yg kita genggam sejak kecil, pengaruh lingkungan dan budaya. Terus terang, Buddhisme bisa dibilang banyak kontroversialnya jika dibandingkan dengan pemahaman umum, soal Tuhan contohnya. Namun begitu Buddhisme juga mengajarkan kita untuk bertindak 'bijaksana'. Karena dengan mengetahui segala sesuatu sebagaimana adanya kita juga otomatis tau bahwa suatu sebab akan berakibat.

Pelacur, konotasinya sudah jelek dimata masyarakat, bahkan umat Buddha sendiri sulit untuk melihat pekerjaan mereka ini sebagaimana adanya. Namun begitu bukan berarti umat Buddha menganjurkan pekerjaan menjadi pelacur. Karena umat buddha harusnya juga tau bahwa pekerjaan ini mempunyai akibat/resiko yg tinggi dari segi kesehatan dan resiko dikucilkan masyarakat.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 12:35:17 PM
Di Tipitaka diceritakan tentang seorang pelacur cantik yg bernama Ambapali. Ketika bertemu Buddha dan dinasehati soal sifatnya yg suka iri hati, Ambapali sadar dan saat itu menjadi seorang sotapanna.

Setelah Ambapali menjadi sotapanna, ia masih berprofesi sebagai seorang pelacur sampai akhir hayatnya...

Sang Buddha sendiri tidak memandang rendah / tinggi pekerjaan seorang pelacur. Ini terlihat dari undangan seorang ratu yg ditolak Buddha karena sudah terlebih dahulu diundang oleh seorang pelacur.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Lex Chan on 15 April 2011, 12:54:09 PM
Di Tipitaka diceritakan tentang seorang pelacur cantik yg bernama Ambapali. Ketika bertemu Buddha dan dinasehati soal sifatnya yg suka iri hati, Ambapali sadar dan saat itu menjadi seorang sotapanna.

Setelah Ambapali menjadi sotapanna, ia masih berprofesi sebagai seorang pelacur sampai akhir hayatnya...

Sang Buddha sendiri tidak memandang rendah / tinggi pekerjaan seorang pelacur. Ini terlihat dari undangan seorang ratu yg ditolak Buddha karena sudah terlebih dahulu diundang oleh seorang pelacur.

::


menarik sekali.
tadinya saya pikir sotapanna tidak lagi melakukan pelanggaran pancasila.. :-?
atau mungkinkah profesi itu tidak termasuk melanggar pancasila? ???
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 12:54:26 PM
Jika PSK itu egois krn tidak mau tau soal pelanggannya, maka tukang jual babi panggang juga egois krn tidak mau tau kolesterol pelanggannya.

::
Egois kalo uda tau tapi pura2 tidak tahu....


Pelacur, konotasinya sudah jelek dimata masyarakat, bahkan umat Buddha sendiri sulit untuk melihat pekerjaan mereka ini sebagaimana adanya. Namun begitu bukan berarti umat Buddha menganjurkan pekerjaan menjadi pelacur. Karena umat buddha harusnya juga tau bahwa pekerjaan ini mempunyai akibat/resiko yg tinggi dari segi kesehatan dan resiko dikucilkan masyarakat.

::
Trus jadi plin plan dong, di satu sisi ingin pelacur tidak terlihat jelek disatu sisi mengatakan pekerjaan ini resiko tinggi... Yang jelas tidak semua pelacur tidak punya pilihan... banyak yg cuma ingin cepat dapat duit.... apakah ini jg tidak salah?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 12:56:40 PM
menarik sekali.
tadinya saya pikir sotapanna tidak lagi melakukan pelanggaran pancasila.. :-?
atau mungkinkah profesi itu tidak termasuk melanggar pancasila? ???

Kk baca halaman sebelumnya deh, ada yang mengatakan tidak melanggar, ada yg bilang tidak melanggar dengan syarat blm menikah, ada yang bilang melanggar, jadi masih simpang siur...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 12:57:57 PM
menarik sekali.
tadinya saya pikir sotapanna tidak lagi melakukan pelanggaran pancasila.. :-?
atau mungkinkah profesi itu tidak termasuk melanggar pancasila? ???

Ternyata profesi pelacur memang tidak melanggar sila, Bro... banyak hasil diskusi soal ini yg bisa di-googling.

Soal Ambapali, ada 2 sutta. Sutta pertama soal Ambapali bertemu Buddha. Sutta kedua Ambapali meninggal.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 01:02:44 PM
jadi inget waktu chit chat di DC dulu ... saya pernah bilang " mgkn suatu hari gw akan jadi pelacur , siapa yang tahu ?"

 :)) :)) :)) :)) :))



 :)) :)) :)) :)) :))

iya nih SB gw belum bener
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 01:06:54 PM
Trus jadi plin plan dong, di satu sisi ingin pelacur tidak terlihat jelek

kita perlu bertanya:
1. kenapa pelacur terlihat jelek? Karena konotasi masyarakat.
2. Kenapa masyarakat berpandangan pelacur jelek? Nah ada yg bisa menjawabnya?

Quote
Yang jelas tidak semua pelacur tidak punya pilihan... banyak yg cuma ingin cepat dapat duit.... apakah ini jg tidak salah?

Motivasi menjadi pelacur bermacam-macam, sama halnya dengan beragamnya motivasi orang menjadi pegawai kantor, petani, perampok, dll. Tapi secara mayoritas yah semua yg bekerja ingin mendapatkan uang.

::


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 01:11:42 PM
kita perlu bertanya:
1. kenapa pelacur terlihat jelek? Karena konotasi masyarakat.
2. Kenapa masyarakat berpandangan pelacur jelek? Nah ada yg bisa menjawabnya?

Motivasi menjadi pelacur bermacam-macam, sama halnya dengan beragamnya motivasi orang menjadi pegawai kantor, petani, perampok, dll. Tapi secara mayoritas yah semua yg bekerja ingin mendapatkan uang.

::
2. Karena pekerjaan ini lebih banyak negatifnya

Coba kalo orang tersayang anda adalah pelacur, apakah anda tidak sedih? Ato biasa2 aja karena menganggap itu wajar, tidak melanggar sila kok.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: morpheus on 15 April 2011, 01:27:30 PM
Setelah Ambapali menjadi sotapanna, ia masih berprofesi sebagai seorang pelacur sampai akhir hayatnya...
om bill, tolong minta sumbernya. kalo bisa tipitaka...
thanks in advance.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: andry on 15 April 2011, 01:28:41 PM
ada baiknya kita undang pelacur nya untuk turus serta
=))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: kuswanto on 15 April 2011, 01:33:44 PM
ada baiknya kita undang pelacur nya untuk turus serta
=))

yg buddhist juga kalau bisa huehue6 ;D ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 01:43:42 PM
2. Karena pekerjaan ini lebih banyak negatifnya

Coba kalo orang tersayang anda adalah pelacur

'Negatif' yg nyata saya pikir hanya satu koq, Sis: "resiko ketularan penyakit"

Kalo dilihat, pekerjaan2 lain juga banyak yg beresiko dari sisi kesehatan, tapi tidak dianggap negatif oleh masyarakat, misalnya: kerja sebagai relawan AIDS, kerja dilabor penelitian kuman/virus, kerja di pembangkit nuklir, bahkan kerja sebagai pendulang emas juga resiko tinggi terkena mercury.

Jadi, kenapa masyarakat menganggap pekerjaan ini negatif? Karena masyarakat menganggap seks adalah sesuatu yg tabu, private, ditambah pula dalil2 agama dan budaya (ini berkaitan terus ke perkawinan, istri kedua, selir, gundik, istri simpanan, istri dibawah tangan, seks masa pacaran, dstnya....).

Jadi kenapa pekerjaan pelacur menjadi 'sangat rendah' dimata masyarakat menurut saya dominan dikondisikan oleh pengaruh agama dan sosial, bukan oleh pengaruh praktis.


::

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 01:51:45 PM
om bill, tolong minta sumbernya. kalo bisa tipitaka...
thanks in advance.


Siap Bang!


Syair 223 (XVII:3. Kisah Uttara Seorang Umat Awam)

Uttara adalah putri dari Punna, seorang buruh tani yang bekerja pada pria kaya
bernama Sumana di Rajagaha. Suatu hari, Punna dan istrinya berdana makanan
kepada Sariputta Thera di saat beliau baru saja mencapai keadaan pencerapan
mental yang dalam (nirodha samapatti). Sebagai akibat dari perbuatan baik itu
mereka mendadak menjadi kaya. Punna menemukan emas di tanah yang ia bajak, dan
secara resmi raja menyatakan Punna sebagai seorang bankir yang besar.

Pada suatu kesempatan, Punna sekeluarga berdana makanan kepada Sang Buddha dan
para bhikkhu selama tujuh hari, dan pada hari ke tujuh, setelah mendengarkan
khotbah Sang Buddha, mereka sekeluarga mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Kemudian Uttara, putri Punna, menikah dengan anak dari Sumana. Keluarga Sumana
bukan keluarga Buddhis, sehingga Uttara tidak merasa bahagia di rumah suaminya.
Ia pun bercerita kepada ayahnya, Punna, "Ayah, mengapa ayah mengurung saya di
kandang ini ? Di sini saya tidak melihat para bhikkhu dan saya tidak memiliki
kesempatan berdana kepada para bhikkhu."

Punna menjadi menyesal dan ia segera memberi uang sebesar 15.000 kepada Uttara.
Setelah mendapat izin dari suaminya, Uttara menggunakan uangnya untuk menyewa
seorang wanita untuk menggantikan dirinya memenuhi kebutuhan suaminya. Akhirnya
ditetapkan bahwa Sirima, seorang pelacur yang sangat cantik dan terkenal,
menggantikannya sebagai seorang istri selama 15 hari.

Selama waktu itu, Uttara memberikan dana makanan kepada Sang Buddha dan para
bhikkhu. Pada hari kelima belas saat ia sibuk menyiapkan makanan di dapur,
suaminya melihat dari balik jendela kamar dan tersenyum seraya bergumam pada
dirinya sendiri, "Betapa bodohnya ia. Dia tak tahu cara bersenang-senang. Dia
selalu menyibukkan diri dengan upacara pemberian dana."

Sirima melihat suami Uttara tersenyum pada Uttara, ia menjadi sangat cemburu
pada Uttara, ia lupa bahwa dirinya hanya sebagai istri pengganti yang dibayar.
Menjadi tak terkendali, segera Sirima pegi ke dapur dan mengambil sesendok besar
mentega panas dengan maksud mengguyurkannya di kepala Uttara. Uttara melihatnya
datang, namun ia tidak memiliki maksud buruk pada Sirima. Ia menyadari, berkat
Sirima lah ia dapat mendengarkan Dhamma, berdana makanan, dan berbuat kebaikan
lainnya, sehingga ia merasa berterima kasih pada Sirima.

Tiba-tiba ia menyadari bahwa Sirima datang mendekat dan hendak menuangkan
mentega panas ke arahnya, ia pun berseru, "Bila aku memiliki maksud buruk
terhadap Sirima, biarlah mentega panas ini melukaiku, tapi bila aku tidak
memiliki maksud buruk padanya, mentega panas ini tak akan melukaiku."

Karena Uttara tidak memiliki maksud buruk terhadap Sirima, mentega panas yang
dituang di kepalanya hanya terasa bagai air dingin. Sirima berpikir pasti
mentega itu telah menjadi dingin saat dituangkan, maka ia bermaksud mengambil
mentega panas yang lain. Saat hendak menuangkan mentega panas tersebut,
pelayan-pelayan Uttara menyerang dan memukulnya keras-keras. Uttara menghentikan
para pelayannya dan menyuruh mereka mengobati luka Sirima dengan balsam.

Akhirnya Sirima teringat akan kedudukannya yang sebenarnya, dan ia menyesal
bahwa ia telah melakukan kesalahan terhadap Uttara, dan meminta Uttara
mengampuninya. Uttara pun menjawab, "Aku memiliki seorang ayah. Aku harus
bertanya kepadanya apakah aku harus menerima permintaan maafmu." Sirima berkata
bahwa ia siap pergi memohon pengampunan pada Punna, ayah Uttara.

Uttara menjelaskan padanya, "Sirima, saat aku mengatakan ‘ayahku? maksud saya
bukan ayahku yang sebenarnya, yang membawaku pada rantai kelahiran kembali ini.
Yang kumaksud ‘ayahku? adalah Sang Buddha, yang telah menolongku memotong rantai
kelahiran kembali, yang telah mengajariku Dhamma, Kebenaran Sejati."

Sirima pun memohon untuk bertemu dengan Sang Buddha. Sehingga pada hari
berikutnya direncanakan Sirima akan menyerahkan dana makanan kepada Sang Buddha
dan para bhikkhu.


Setelah bersantap, Sang Buddha diberitahu perihal Sirima dan Uttara. Kemudian
Sirima mengakui bahwa ia telah berbuat kesalahan terhadap Uttara dan memohon
Sang Buddha apakah ia dapat dimaafkan, karena jika tidak, Uttara tidak akan
memaafkannya. Kemudian Sang Buddha bertanya kepada Uttara bagaimana perasaannya
saat Sirima menyiramkan mentega panas ke arahnya.

Uttara pun menjawab, "Bhante, karena saya telah berhutang budi pada Sirima, saya
tetap tidak naik darah, tidak memiliki maksud buruk padanya. Saya selalu
memancarkan cinta saya kepadanya."

Lalu Sang Buddha berkata, "Bagus, bagus, Uttara ! Dengan tidak memiliki maksud
jahat, kau telah mengatasi mereka yang berbuat kesalahan padamu. Dengan tidak
melukai, kau dapat mengatasi mereka yang melukaimu. Dengan bermurah hati kau
dapat mengatasi orang kikir, dengan berbicara benar kau dapat mengatasi mereka
yang berbohong."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 223 berikut :

Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan.
Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati, dan kalahkan kebohongan dengan
kejujuran.

Sirima dan lima ratus wanita mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah
Dhamma itu berakhir.


selanjutnya.....

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 01:52:29 PM
...lanjutan dari ^^

Kisah 147

Syair 147 (XI:2. Kisah Sirima )

Saat itu di Rajagaha tinggal seorang pelacur yang sangat cantik bernama Sirima.
Setiap hari Sirima berdana makanan kepada delapan bhikkhu.
Suatu ketika, salah
seorang dari bhikkhu-bhikkhu itu mengatakan kepada bhikkhu-bhikkhu lain betapa
cantiknya Sirima dan setiap hari ia mempersembahkan dana makanan kepada para
bhikkhu.

Mendengar hal ini, seorang bhikkhu muda langsung jatuh cinta pada Sirima
meskipun belum pernah melihat Sirima. Hari berikutnya bhikkhu muda itu bersama
dengan para bhikkhu yang lain pergi ke rumah Sirima untuk menerima dana makanan,
pada hari itu Sirima sedang sakit. Tetapi karena Sirima ingin berdana makanan
maka ia menerima kehadiran para bhikkhu.

Begitu bhikkhu muda tersebut melihat Sirima lalu bhikkhu muda berpikir,
"Meskipun ia sedang sakit, ia sangat cantik!" Bhikkhu muda tersebut memiliki
hawa nafsu yang kuat terhadapnya.

Larut malam itu, Sirima meninggal dunia. Raja Bimbisara pergi menghadap Sang
Buddha dan memberitahukan bahwa Sirima, saudara perempuan Jivaka, telah
meninggal dunia. Sang Buddha menyuruh Raja Bimbisara membawa jenazah Sirima ke
kuburan dan menyimpannya di sana selama 3 hari tanpa dikubur, tetapi hendaknya
dilindungi dari burung gagak dan burung hering.

Raja melakukan perintah Sang Buddha. Pada hari ke empat jenazah Sirima yang
cantik sudah tidak lagi cantik dan menarik. Jenazah itu mulai membengkak dan
mengeluarkan cairan dari enam lubang.

Hari itu Sang Buddha bersama para bhikkhu pergi ke kuburan untuk melihat jenazah
Sirima. Raja Bimbisara dan pengawal kerajaan juga pergi ke kuburan untuk melihat
jenazah Sirima.

Bhikkhu muda yang telah tergila-gila kepada Sirima tidak mengetahui bahwa Sirima
telah meninggal dunia. Ketika ia mengetahui perihal itu dari Sang Buddha dan
para bhikkhu yang pergi melihat jenazah Sirima, maka iapun turut serta bersama
mereka. Setelah mereka tiba di makam, Sang Buddha, para bhikkhu, raja, dan
pengawalnya mengelilingi jenazah Sirima.

Kemudian Sang Buddha meminta kepada Raja Bimbisara untuk mengumumkan kepada
penduduk yang hadir, siapa yang menginginkan tubuh Sirima satu malam boleh
membayar 1.000 tail, akan tetapi tak seorang pun yang bersedia mengambilnya
dengan membayar seharga 1.000 tail, atau 500, atau 250, ataupun cuma-cuma.

Kemudian Sang Buddha berkata, "Para bhikkhu, lihat Sirima! Ketika ia masih
hidup, banyak sekali orang yang ingin membayar seribu tail untuk menghabiskan
satu malam bersamanya, tetapi sekarang tak seorangpun yang ingin mengambil
tubuhnya walaupun dengan cuma-cuma. Tubuh manusia sesungguhnya subyek dari
kelapukan dan kehancuran."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 147 berikut :

Pandanglah tubuh yang indah ini, penuh luka, terdiri dari rangkaian tulang,
berpenyakit serta memerlukan banyak perawatan. Ia tidak kekal serta tidak tetap
keadaannya.

Bhikkhu muda itu mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma
berakhir.

::

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 01:53:40 PM
'Negatif' yg nyata saya pikir hanya satu koq, Sis: "resiko ketularan penyakit"

Kalo dilihat, pekerjaan2 lain juga banyak yg beresiko dari sisi kesehatan, tapi tidak dianggap negatif oleh masyarakat, misalnya: kerja sebagai relawan AIDS, kerja dilabor penelitian kuman/virus, kerja di pembangkit nuklir, bahkan kerja sebagai pendulang emas juga resiko tinggi terkena mercury.

Jadi, kenapa masyarakat menganggap pekerjaan ini negatif? Karena masyarakat menganggap seks adalah sesuatu yg tabu, private, ditambah pula dalil2 agama dan budaya (ini berkaitan terus ke perkawinan, istri kedua, selir, gundik, istri simpanan, istri dibawah tangan, seks masa pacaran, dstnya....).

Jadi kenapa pekerjaan pelacur menjadi 'sangat rendah' dimata masyarakat menurut saya dominan dikondisikan oleh pengaruh agama dan sosial, bukan oleh pengaruh praktis.


::

AIDS asalnya dari mana? kalo dokter, relawan dsb tertular/menularkan AIDS tidak sengaja, dan cenderung memerangi seks bebas, sedangkan PSK malah secara sadar mencari penyakit AIDS itu sendiri... resiko ini aja cukup untuk membuat PSK dijauhi orang karena takut tertular penyakit, dll....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 02:01:43 PM
AIDS asalnya dari mana? kalo dokter, relawan dsb tertular/menularkan AIDS tidak sengaja, dan cenderung memerangi seks bebas, sedangkan PSK malah secara sadar mencari penyakit AIDS itu sendiri...

PSK dan peneliti/relawan AIDS kedua2 profesi ini tidak ada yg secara sadar mencari penyakit.

PSK memakai pengaman dalam prakteknya, memeriksakan kesehatannya secara berkala, dll usaha untuk mencegah penyakit, meski pada kenyatannya ada juga yg cuek dan tidak terhindarkan.

Demikian pula pekerja labor / relawan, memakai pengaman (sarung tangan, penutup hidung, dll) sebagai usaha untuk mencegah terkena penularan, meski juga, pada kenyataannya ada yg cuek dan ada yg terkena.

Sama saja.

::

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 02:05:13 PM
PSK dan peneliti/relawan AIDS kedua2 profesi ini tidak ada yg secara sadar mencari penyakit.

PSK memakai pengaman dalam prakteknya, memeriksakan kesehatannya secara berkala, dll usaha untuk mencegah penyakit, meski pada kenyatannya ada juga yg cuek dan tidak terhindarkan.

Demikian pula pekerja labor / relawan, memakai pengaman (sarung tangan, penutup hidung, dll) sebagai usaha untuk mencegah terkena penularan, meski juga, pada kenyataannya ada yg cuek dan ada yg terkena.

Sama saja.

::

Memeriksa kesehatan aja ga bisa mencegah penyakit itu kk, kalo mau mencegah ya jangan lakukan free sex itu aja hehe.... Peace ya kk hihi....  v^^v
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 02:06:42 PM
ada baiknya kita undang pelacur nya untuk turus serta
=))

ada udang dibalik batu nih

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 02:08:58 PM
Memeriksa kesehatan aja ga bisa mencegah penyakit itu kk, kalo mau mencegah ya jangan lakukan free sex itu aja hehe.... Peace ya kk hihi....  v^^v

kalo saya peace nya begini:

  \m/ peace sista...

 :))

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 02:09:49 PM
kalo saya peace nya begini:

  \m/ peace man...

 :))

::

 :)) :)) :)) :)) :))
\m/ yuhuuu rock man...!! ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 02:17:35 PM
:)) :)) :)) =)) =)) =))

Saya tidak menghina profesi itu kok kk, krn kita tidak tau niat/dasar seseorang menjadi PSK apa, cuma menurut saya kesannya seperti ingin membudidayakan PSK aja, jadi saya ga setuju, karena lebih banyak negatifnya drpada positifnya.... Kalau tidak ingin melegalkan PSK, sebaiknya tidak usa dibela2, nanti byk orang berpikir free sex gpp kok, ga melanggar sila, saya profesional lo, pdhal hati seseorang kan gampang berubah... malah menjadi moral yg semakin menurun aja hehe....
Kalau saya pribadi melihat PSK itu bukan 'dibudidayakan' namun memang sudah menjadi bagian dari budaya. Tergantung seberapa bodoh/pintar, picik/luas pandangan, dan munafik/jujur saja masyarakat dalam menyikapi pelacuran. Sepanjang sejarah manusia mencatat budaya, sepertinya prostitusi juga sudah ada. Bahkan dalam dunia hewan pun prostitusi eksis. Ini sudah alami menjadi bagian dalam hidup bermasyarakat. Moral seseorang tidak tergantung pada ada atau tidaknya prostitusi, tetapi pada kesadarannya sendiri tentang hal yang bermanfaat atau tidak.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 02:22:35 PM
kita perlu bertanya:
1. kenapa pelacur terlihat jelek? Karena konotasi masyarakat.
2. Kenapa masyarakat berpandangan pelacur jelek? Nah ada yg bisa menjawabnya?
Pandangan masyarakat dipengaruhi oleh nilai budaya yang berkembang di sana. Kalau di sini, masih banyak terpengaruh pandangan agama mayoritas.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 02:26:02 PM
dalam benak saya:

1. siapa sih yang mau jd PSK? kalo ada pekerjaan yang lbh layak juga pasti psk2 itu akan berganti profesi
2. siapa seh yang tahan dgn pergunjingan masyarakat sekitar, dikucilkan dr masyarakat, jd bahan omongan?
3. siapa seh yang mau keluarganya menahan malu (andaikata dia punya anak,dll)
4. kalo tidak jadi PSK, gimana wanita tsb bisa hidupin diri sendiri dan/atau keluarganya? masa mau nahan lapar? mau tinggal di mana?
5. siapa seh yang mau tanggung resiko kalo swkt2 dapat penyakit kiriman?

jadi, profesi PSK itu bukan suatu pilihan lagi..tapi suatu keterpaksaan..masalah dia mau jd istri simpanan itu hal yang lain lagi..krn itu bukan maslaah komersial lagi..


Yang namanya PSK (pekerja seks komersial) -- Kalau yang benar benar PSK -- adalah TANPA PAKSAAN dan DENGAN KEMAUAN dan KESADARAN SENDIRI...

Kalau terpaksa melakukan hubungan seksual dengan TERPAKSA dibawah ANCAMAN (JIWA) misalnya, namanya bukan PSK lagi, tapi perbudakan seks, korban traficking...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 02:27:48 PM
Kalau saya pribadi melihat PSK itu bukan 'dibudidayakan' namun memang sudah menjadi bagian dari budaya. Tergantung seberapa bodoh/pintar, picik/luas pandangan, dan munafik/jujur saja masyarakat dalam menyikapi pelacuran. Sepanjang sejarah manusia mencatat budaya, sepertinya prostitusi juga sudah ada. Bahkan dalam dunia hewan pun prostitusi eksis. Ini sudah alami menjadi bagian dalam hidup bermasyarakat. Moral seseorang tidak tergantung pada ada atau tidaknya prostitusi, tetapi pada kesadarannya sendiri tentang hal yang bermanfaat atau tidak.

Moral saya tentu-nya tidak tergantung pada ada atau tidaknya prostitusi... tetapi pada ada tidaknya saya mencari prostitusi, dan Moral sang PSK itu tentu-nya tergantung pada perilaku-nya. Menurut saya memang PSK itu sendiri tidak memberdayakan diri-nya untuk keluar dari profesi tersebut.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 02:31:29 PM
Di Tipitaka diceritakan tentang seorang pelacur cantik yg bernama Ambapali. Ketika bertemu Buddha dan dinasehati soal sifatnya yg suka iri hati, Ambapali sadar dan saat itu menjadi seorang sotapanna.

Setelah Ambapali menjadi sotapanna, ia masih berprofesi sebagai seorang pelacur sampai akhir hayatnya...

Sang Buddha sendiri tidak memandang rendah / tinggi pekerjaan seorang pelacur. Ini terlihat dari undangan seorang ratu yg ditolak Buddha karena sudah terlebih dahulu diundang oleh seorang pelacur.

::


Pernahkah Sang Buddha "mencela" seseorang... alih alih dengan memberikan rujukan mana-mana saja yang tercela... jadi gak main tunjuk hidung. Kalaupun Ambhapali setelah di-beri wejangan dhamma, masih tetap mau berprofesi sebagai seorang pelacur, itu menjadi urusan ambhapali sendiri.

Saya kok agak kurang yakin ada yang Sotapanna tetapi masih melakukan profesi sebagai seorang pelacur... Kalau terpaksa dibawah ancaman jiwa (masih bisa diterima), tetapi kalau melakukan-nya dengan kesadaran sendiri... EMANGNYA tidak ada profesi lain yang bisa dilakukan. Masa mencari sesuap nasi saja susah sekali sehingga harus menjadi PSK ? kecuali kalau memang tujuannya mencari UANG BESAR dan UANG GAMPANG.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 02:50:37 PM
Saya kok agak kurang yakin ada yang Sotapanna tetapi masih melakukan profesi sebagai seorang pelacur... Kalau terpaksa dibawah ancaman jiwa (masih bisa diterima), tetapi kalau melakukan-nya dengan kesadaran sendiri... EMANGNYA tidak ada profesi lain yang bisa dilakukan. Masa mencari sesuap nasi saja susah sekali sehingga harus menjadi PSK ? kecuali kalau memang tujuannya mencari UANG BESAR dan UANG GAMPANG.

Mengenai apakah Ambapali masih berprofesi sebagai pelacur atau tidak setelah menjadi sotapanna, bisa dilihat di postingan saya (cuplikan dari Dhammapada) #358 dan #359 di thread ini. Silahkan Bro simpulkan sendiri.

Ada 2 hal yg patut dicatat juga:
1. Seorang sotapanna hanya memutus 3 belenggu, dan banyak sekali sotapanna yg tetap pada pekerjaannya sebelum dan sesudah merealiasi tingkatan suci tsb.
2. Pada saat itu di India pekerjaan pelacur tidak dianggap pekerjaan rendah. Dan bagaimana sebenarnya (rendah/tidak) pekerjaan pelacur itu kan masih kita diskusikan saat ini. Jadi tidak bisa kita simpulkan: "saya tidak percaya seorang sotapanna masih berprofesi sebagai pelacur" krn pernyataan ini menunjukkan bahwa kita telah setuju bahwa pekerjaan pelacur itu pekerjaan rendah.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Forte on 15 April 2011, 02:56:05 PM
:)) :)) :)) :)) :))
\m/ yuhuuu rock man...!! ;D
panggil gw ?
Quote
Forte

Sebelumnya FoxRockman
KalyanaMitta
:))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 03:02:44 PM
panggil gw ?:))

 =))

 :-[
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 03:07:35 PM
Moral saya tentu-nya tidak tergantung pada ada atau tidaknya prostitusi... tetapi pada ada tidaknya saya mencari prostitusi, dan Moral sang PSK itu tentu-nya tergantung pada perilaku-nya.
Menurut saya justru sebaliknya, orang cari prostitusi atau tidak, tergantung pada moralnya masing-masing.


Quote
Menurut saya memang PSK itu sendiri tidak memberdayakan diri-nya untuk keluar dari profesi tersebut.
Ini tergantung pada pribadinya. Saya pernah lihat PSK yang melacurkan diri agar anaknya lulus sekolah dan bisa hidup mandiri. Ia terpaksa melakukannya karena suaminya pergi begitu saja tak bertanggungjawab. Jadi kalau masalah moral dan motif, saya rasa setiap PSK (juga pelanggannya) berbeda.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 03:15:42 PM
Ternyata profesi pelacur memang tidak melanggar sila, Bro... banyak hasil diskusi soal ini yg bisa di-googling.

Soal Ambapali, ada 2 sutta. Sutta pertama soal Ambapali bertemu Buddha. Sutta kedua Ambapali meninggal.

::

7. Yang Ariya Ambapali Theri

Demikianlah tubuh ini. Sekarang berkeriput, tempat berbagai rasa sakit bersemayam, rumah tua dengan plesteran dinding yang mengelupas. Ucapan Pembabar Kebenaran tidaklah salah.

Pada suatu pagi, seorang tukang kebun dari Kerajaan Licchavi di Vaseli, menemukan seorang bayi perempuan terbaring di bawah pohon mangga dan memberikannya nama Ambapali, yang berasal dari kata amba (mangga) dan pali (garis atau batang).

Kemudian Ambapali tumbuh dan berkembang menjadi seorang gadis yang cantik dan anggun.

Banyak pangeran dari Licchavi ingin menikahinya. Mereka saling bertengkar ingin menjadikan Ambapali sebagai isteri. Untuk menyelesaikan pertengkaran tersebut, mereka berdiskusi dan sepakat memutuskan,
"Biarlah Ambapali menjadi milik semua orang."

Dengan demikian, Ambapali menjadi wanita penghibur. Dengan sifatnya yang baik, dia melatih ketenangan dan kemuliaan. Ambapali sering memberikan dana dalam jumlah besar dalam setiap kegiatan amal. Walaupun Ambapali seorang wanita penghibur, namun dia terlihat seperti ratu yang tak bermahkota di Kerajaan Licchavi itu.

Ketenaran Ambapali menyebar dan terdengar oleh raja Bimbisara dari Magadha. Kemudian Raja Bimbisara menemuinya, Beliau sangat terpesona akan kecantikannya. Terjalinlah hubungan diantara Raja Bimbisara dengan Ambapali, dari hubungan tersebut lahirlah seorang anak laki-laki.

Ketika Sang Buddha sedang berdiam di Vesali dan tinggal vihara di hutan mangga. Ambapali datang untuk memberikan penghormatan kepada Sang Buddha dan Sang Buddha memberikan khotbah kepada Ambapali. Keesokan harinya Ambapali mengundang Sang Buddha dan para bhikkhu untuk datang ke rumahnya.
"Yang mulia, saya mengundang Yang Mulia bersama para bhikkhu untuk menerima dana makanan, besok pagi di rumah saya," mohon Ambapali. Sang Buddha menerima undangan itu.

Setelah itu Ambapali dengan tergesa-gesa meninggalkan Pangeran Licchavi yang saat itu berada di dalam kereta, pangeran itu berusaha menemukan alasannya dan bertanya,
"Ambapali, ada apa gerangan sehingga kau berkeliling menemaniku dengan tergesa-gesa?"

"Pangeran, saya baru saja mengundang Sang Buddha dan para bhikkhu untuk datang ke rumah besok pagi, untuk menerima dana makanan dan saya ingin meyakinkan bahwa semua telah dipersiapkan dengan baik", jawab Ambapali.

Mengetahui hal tersebut para bangsawan Licchavi memohon kepada Ambapali untuk memberikan hak istimewa tersebut kepada mereka, dengan menawarkan kepadanya seratus ribu logam emas, tapi Ambapali menolak tawaran tersebut. Kemudian para bangsawan Licchavi itu datang menemui Sang Buddha, dan berkata,
"Izinkanlah kami besok mengundang Yang Mulia dan para bhikkhu untuk menerima dana makanan besok pagi." Undangan makan dari para bangsawan Licchavi tersebut terjadi di hari yang sama dengan undangan makan Ambapali. Sang Buddha tidak menerima undangan tersebut, dan berkata, "Saya telah menerima undangan Ambapali lebih dahulu."

Keesokan paginya Sang Buddha dan para bhikkhu datang ke rumah Ambapali untuk menerima dana makanan. Setelah selesai menerima dana makanan tersebut, Ambapali mempersembahkan hutan mangga tersebut kepada Sang Buddha.

Pada suatu hari, anak Ambapali dari Raja Bimbisara, bernama Vimala-Kondañña, yang telah menjadi seorang bhikkhu dan telah mencapai Tingkat Kesucian Arahat, memberikan khotbah Dhamma. Setelah mendengar khotbah dari anaknya tersebut, Ambapali meninggalkan kehidupan duniawi, menjadi anggota Sangha Bhikkhuni. Beliau menggunakan tubuhnya sebagai obyek meditasi, merefleksikan sifat-sifat ketidakkekalan, dengan melatih meditasi dengan giat, Beliau akhirnya mencapai Tingkat Kesucian Arahat.

Dalam versi Therighata, dikatakannya pada saat Beliau tua, Beliau membandingkan kecantikannya yang ia miliki dahulu dengan keadaan sekarang :

    Rambutku hitam,
    bagai warna kumbang,
    diujungnya berikal
    Karena usia tua,
    sekarang bagai serat kulit kayu rami
    Ucapan Pembabar Kebenaran
    tidaklah salah.

    Ditutupi bunga,
    rambutku wangi bagai kotak parfum
    Sekarang karena usia tua,
    baunya bagai bulu anjing
    Ucapan Pembabar Kebenaran
    tidaklah salah.

    Sebelumnya alisku nampak
    demikian indah,
    bagai lukisan bulan sabit
    yang dilukis sangat indah,
    karena usia tua,
    tergantung ke bawah oleh kerutan.
    Ucapan Pembabar Kebenaran
    tidaklah salah.

    Mataku berbinar,
    sangat bercahaya bagai permata,
    Berwarna biru gelap dan
    berbentuk panjang,
    Dipengaruhi oleh usia tua,
    tidak lagi kelihatan cantik
    Ucapan Pembabar Kebenaran
    tidaklah salah.

    Sebelumnya gigiku nampak indah,
    bagai warna kuncup
    tanaman yang masih muda.
    Karena usia tua,
    hancur dan menghitam.
    Ucapan Pembabar Kebenaran
    t idaklah salah.
    Sebelumnya, kedua dadaku
    nampak indah, menggembung
    bundar, berdekatan, menjulang,
    Sekarang keduanya turun
    bagai kantung air kosong
    Ucapan Pembabar Kebenaran
    tidaklah salah.

    Sebelumnya tubuhku nampak indah,
    bagai lembaran emas yang digosok.
    Sekarang penuh oleh
    kerutan-kerutan halus
    Ucapan Pembabar Kebenaran
    tidaklah salah.

    Sebelumnya kedua kakiku
    nampak indah,
    bagai (sepatu) yang penuh kapas.
    Karena usia tua,
    menjadi retak-retak dan berkeriput.
    Ucapan Pembabar Kebenaran
    tidaklah salah.

    Demikianlah tubuh ini.
    Sekarang berkeriput,
    tempat berbagai rasa sakit
    bersemayam,
    rumah tua dengan plesteran dinding
    yang mengelupas.
    Ucapan Pembabar Kebenaran
    tidaklah salah.

----

1. Coba simak kisah Ambhapali di atas... Ambhapali menjadi wanita penghibur karena "KEPUTUSAN" para pangeran Licchavi yang menguasai. apakah ini sama dengan Ambhapali menjadi PSK secara sadar dan kemauan sendiri ?

2. Jelas dikatakan bahwa walaupun menjadi wanita penghibur (dibawah penguasaan pangeran Licchavi), Ambhapali memiliki kualitas bathin yang baik dengan melatih ketenangan dan kemuliaan, sering berdana.

---
Jadi darimana dikatakan bahwa profesi PSK tidak melanggar SILA ? Buddha menerima persembahan dari Ambhapali tidak serta merta berarti dapat disimpulkan bahwa Ambhapali tidak melanggar SILA.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 03:18:08 PM
Menurut saya justru sebaliknya, orang cari prostitusi atau tidak, tergantung pada moralnya masing-masing.

mana yang terbalik bro... memang moral saya tidak tergantung pada ada tidak ada-nya prostitusi. Jika moral saya bobrok dan ingin memuaskan nafsu birahi sedangkan dari istri atau pasangan lain tidak bisa didapatkan, mungkin saja mencari PSK.


Ini tergantung pada pribadinya. Saya pernah lihat PSK yang melacurkan diri agar anaknya lulus sekolah dan bisa hidup mandiri. Ia terpaksa melakukannya karena suaminya pergi begitu saja tak bertanggungjawab. Jadi kalau masalah moral dan motif, saya rasa setiap PSK (juga pelanggannya) berbeda.

Banyak istri yang ditinggalkan suami, dan apakah semua jadi PSK ? jadi PSK itu di jaman kebebasan seperti ini adalah PILIHAN, bukan keterpaksaan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 03:28:29 PM
mana yang terbalik bro... memang moral saya tidak tergantung pada ada tidak ada-nya prostitusi.
Maksud saya yang ini:
Moral saya tentu-nya tidak tergantung pada ada atau tidaknya prostitusi... tetapi pada ada tidaknya saya mencari prostitusi, dan Moral sang PSK itu tentu-nya tergantung pada perilaku-nya. Menurut saya memang PSK itu sendiri tidak memberdayakan diri-nya untuk keluar dari profesi tersebut.
Perbuatan mencari atau tidak, ditentukan oleh moral, bukannya moral tergantung pada mencari/tidak.

Quote
Jika moral saya bobrok dan ingin memuaskan nafsu birahi sedangkan dari istri atau pasangan lain tidak bisa didapatkan, mungkin saja mencari PSK.
Betul. Jika moral bagus, walaupun tidak puas, tetap tidak mencari.
Mungkin maksud bro dilbert, 'penilaian atas moral seseorang (bagus atau tidak) bisa kita lihat dari ada/tidaknya dia mencari PSK'?


Quote
Banyak istri yang ditinggalkan suami, dan apakah semua jadi PSK ? jadi PSK itu di jaman kebebasan seperti ini adalah PILIHAN, bukan keterpaksaan.
Memang tidak semua, namun keterkondisian orang berbeda. Kalau bro dilbert mengatakan di jaman kebebasan seperti ini pasti adalah pilihan, bukan keterpaksaan, apakah tepat juga kalau dikatakan, "di jaman kebebasan seperti ini, menjadi miskin adalah pilihan, bukan keterpaksaan"?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 03:36:59 PM
Menurut saya justru sebaliknya, orang cari prostitusi atau tidak, tergantung pada moralnya masing-masing.

Ini tergantung pada pribadinya. Saya pernah lihat PSK yang melacurkan diri agar anaknya lulus sekolah dan bisa hidup mandiri. Ia terpaksa melakukannya karena suaminya pergi begitu saja tak bertanggungjawab. Jadi kalau masalah moral dan motif, saya rasa setiap PSK (juga pelanggannya) berbeda.

Uda cerai belum si ibu? kalo blm berarti berzinah dong? berarti maksud kk kalo uda kepepet ga punya duit melacurkan diri saja lebih cepat dapat duit dan tidak melanggar sila kok, gitu ya?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 03:41:49 PM
Maksud saya yang ini: Perbuatan mencari atau tidak, ditentukan oleh moral, bukannya moral tergantung pada mencari/tidak.
Mau menilai moral saya (yang sehubungan dengan topik bahasan PSK) tentu-nya adalah menilai dari saya ada atau tidak mencari PSK atau apapun untuk hubungan seksual.

Betul. Jika moral bagus, walaupun tidak puas, tetap tidak mencari.
Mungkin maksud bro dilbert, 'penilaian atas moral seseorang (bagus atau tidak) bisa kita lihat dari ada/tidaknya dia mencari PSK'?

dalam bahasan moral yang sehubungan dengan ESEK-ESEK, jawabannya IYA ... seorang suami yang moral-nya (sehubungan dengan urusan syahwat) di katakan baik / alim, tentu-nya di-nilai dari ada tidaknya sang suami itu "jajan" di luar dengan PSK ataupun ada selingkuh dengan TTM atau ONS (one nite stand) dengan perempuan lain selain istrinya. itu donk patokannya.

Memang tidak semua, namun keterkondisian orang berbeda. Kalau bro dilbert mengatakan di jaman kebebasan seperti ini pasti adalah pilihan, bukan keterpaksaan, apakah tepat juga kalau dikatakan, "di jaman kebebasan seperti ini, menjadi miskin adalah pilihan, bukan keterpaksaan"?
Lahir menjadi miskin itu adalah Bukan Pilihan, tetapi menjalani Hidup adalah PILIHAN. Ada juga kan yang dipaksa untuk melacur (misalnya pada jaman Peperangan atau jaman Jahiliyah) lebih memilih untuk bunuh diri daripada di-paksa melacur. Dan itu semua adalah pilihan.

Untuk konteks perempuan yang dipaksa melacur/menjadi budak seks para penguasa atau penjahat, itu masih dapat saya "maklumi" sebagai bagian yang sangat "terpaksa" karena menyangkut nyawa. TETAPI kalau sudah namanya PROFESI, berarti perbuatan itu dilakukan dengan penuh KESADARAN dan penuh KEMAUAN untuk mencapai tujuan tertentu (yang mungkins aja bukan karena masalah nyawa, tetapi masalah mau banyak duit, mau hidup mewah, mau nyekolahan anak setinggi-tinggi-nya dan bla bla bla).
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 03:44:12 PM
Uda cerai belum si ibu? kalo blm berarti berzinah dong? berarti maksud kk kalo uda kepepet ga punya duit melacurkan diri saja lebih cepat dapat duit dan tidak melanggar sila kok, gitu ya?
Sudah ditinggalkan suami, tapi saya tidak tahu apakah resmi bercerai (karena bercerai juga perlu uang).

Saya tidak menganjurkan orang melacurkan diri, tapi saya bisa memaklumi orang yang kepepet lalu melacurkan diri. Mudah bagi orang ke tiga yang tidak pernah kelaparan, hidup dalam kecukupan dan tidak khawatir anak tidak punya susu, untuk mengatakan, "cari jalan lain" seolah cara lain itu bisa didapat dalam sehari. Berbeda bagi yang tidak makan berhari-hari dan harus menghidupi anaknya.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 15 April 2011, 03:50:10 PM
kalau "melacur" pada suami ?~

pernah dengar ?~ merid - ngeseks - duit = BERES

pelacur ?~
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 03:51:17 PM
Sudah ditinggalkan suami, tapi saya tidak tahu apakah resmi bercerai (karena bercerai juga perlu uang).

Saya tidak menganjurkan orang melacurkan diri, tapi saya bisa memaklumi orang yang kepepet lalu melacurkan diri. Mudah bagi orang ke tiga yang tidak pernah kelaparan, hidup dalam kecukupan dan tidak khawatir anak tidak punya susu, untuk mengatakan, "cari jalan lain" seolah cara lain itu bisa didapat dalam sehari. Berbeda bagi yang tidak makan berhari-hari dan harus menghidupi anaknya.

Berarti maksud kk pelacur itu boleh, asal waktu terpaksa saja, kalau tidak terpaksa sebaiknya jangan deh, karena ga bagus. Gitukan?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 03:53:14 PM
kalau "melacur" pada suami ?~

pernah dengar ?~ merid - ngeseks - duit = BERES

pelacur ?~

Kasih analogi saja...
Ada manusia dan ada binatang...
Ada manusia tetapi sifat dan moral-nya seperti binatang...

Jadi ada istri dan PSK
ada juga istri yang kelakuannya seperti PSK, tahu-nya ngeseks dan minta duit sama suami, tidak melakukan kewajibannya sebagai seorang istri. Kalau PSK mah habis ngesek, terima duit, No-Hiuw
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 03:53:33 PM
Mau menilai moral saya (yang sehubungan dengan topik bahasan PSK) tentu-nya adalah menilai dari saya ada atau tidak mencari PSK atau apapun untuk hubungan seksual.
OK, saya sudah nyambung.

Quote
dalam bahasan moral yang sehubungan dengan ESEK-ESEK, jawabannya IYA ... seorang suami yang moral-nya (sehubungan dengan urusan syahwat) di katakan baik / alim, tentu-nya di-nilai dari ada tidaknya sang suami itu "jajan" di luar dengan PSK ataupun ada selingkuh dengan TTM atau ONS (one nite stand) dengan perempuan lain selain istrinya. itu donk patokannya.
Iya, setuju juga. Intinya hubungan seksual selain dengan istri.

Quote
Lahir menjadi miskin itu adalah Bukan Pilihan, tetapi menjalani Hidup adalah PILIHAN. Ada juga kan yang dipaksa untuk melacur (misalnya pada jaman Peperangan atau jaman Jahiliyah) lebih memilih untuk bunuh diri daripada di-paksa melacur. Dan itu semua adalah pilihan.
Yang saya pertanyakan bukan antara melacur/miskin dan mati, karena semua orang juga bisa bunuh diri. Yang saya pertanyakan adalah apakah di jaman kebebasan ini berarti orang bisa selalu memilih untuk miskin/tidak sebagaimana orang bisa memilih melacur/tidak?


Quote
Untuk konteks perempuan yang dipaksa melacur/menjadi budak seks para penguasa atau penjahat, itu masih dapat saya "maklumi" sebagai bagian yang sangat "terpaksa" karena menyangkut nyawa. TETAPI kalau sudah namanya PROFESI, berarti perbuatan itu dilakukan dengan penuh KESADARAN dan penuh KEMAUAN untuk mencapai tujuan tertentu (yang mungkins aja bukan karena masalah nyawa, tetapi masalah mau banyak duit, mau hidup mewah, mau nyekolahan anak setinggi-tinggi-nya dan bla bla bla).
Nah, yang ini lebih dekat ke topik.
Profesi pelacur ini, kenapa bro dilbert menilai rendah?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 03:59:01 PM
Sudah ditinggalkan suami, tapi saya tidak tahu apakah resmi bercerai (karena bercerai juga perlu uang).

Saya tidak menganjurkan orang melacurkan diri, tapi saya bisa memaklumi orang yang kepepet lalu melacurkan diri. Mudah bagi orang ke tiga yang tidak pernah kelaparan, hidup dalam kecukupan dan tidak khawatir anak tidak punya susu, untuk mengatakan, "cari jalan lain" seolah cara lain itu bisa didapat dalam sehari. Berbeda bagi yang tidak makan berhari-hari dan harus menghidupi anaknya.

Saya kok gak yakin (misalnya di Indonesia, di jaman sekarang) kalau kita punya anak balita, dan ketika anak kita itu kekurangan susu, kita minta bantuan ke orang-orang, gak di kasih bantuan ? Kecuali hidup-nya di jaman Jahiliyah...
Bhikkhu aja yang pindapatta di jalan-jalan aja bisa dapat makanan untuk penyambung nyawa. Masa ibu-ibu "muda-cakep" bawa anak balita minta bantuan susu sama orang-orang, gak dapat ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 04:01:00 PM
Berarti maksud kk pelacur itu boleh, asal waktu terpaksa saja, kalau tidak terpaksa sebaiknya jangan deh, karena ga bagus. Gitukan?
Secara disederhanakan, kira-kira begitu.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 04:03:34 PM
Secara disederhanakan, kira-kira begitu.

kalo gitu kita sependapat kok kk...hehe...  intinya profesi itu ga bagus hehe....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 15 April 2011, 04:04:28 PM
Saya kok gak yakin (di Indonesia, di jaman sekarang) kalau kita punya anak balita, dan ketika anak kita itu kekurangan susu, kita minta bantuan ke orang-orang, gak di kasih bantuan ? Kecuali hidup-nya di jaman Jahiliyah...
Bhikkhu aja yang pindapatta di jalan-jalan aja bisa dapat makanan untuk penyambung nyawa. Masa ibu-ibu "muda-cakep" bawa anak balita minta bantuan susu sama orang-orang, gak dapat ?

maaf bro dilbert saya koreksi sedikit, kejadian itu ada kebetulan saya yg mengalami, di saat saya susah, saya meminta tolong ke tetangga,ke teman, bahkan saudara, tidak ada  sedikitpun yg membantu sampai akhirnya anak saya di kasih air tajin (air cucian beras) supaya dia kenyang dan tidak menangis.  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 04:04:39 PM
Profesi pelacur ini, kenapa bro dilbert menilai rendah?

karena tidak saya nilai profesi ini sebagai profesi yang baik
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 04:04:51 PM
Coba simak kisah Ambhapali di atas... Ambhapali menjadi wanita penghibur karena "KEPUTUSAN" para pangeran Licchavi yang menguasai. apakah ini sama dengan Ambhapali menjadi PSK secara sadar dan kemauan sendiri ?

Hidup adalah pilihan. Ini kalimat sakti dan tak terbantahkan   ;D

Meski para pangeran memutuskan, tapi keputusan akhir ada di tangan Ambapali, mau atau tidak.
Tapi is oke lah, kita anggap awalnya Ambapali tidak berniat jadi wanita penghibur, namun ia akhirnya menjadi wanita penghibur karena keadaan meminta begitu.

Quote
Jelas dikatakan bahwa walaupun menjadi wanita penghibur (dibawah penguasaan pangeran Licchavi), Ambhapali memiliki kualitas bathin yang baik dengan melatih ketenangan dan kemuliaan, sering berdana.

Banyak juga PSK sekarang memiliki kualitas batin yg baik, tenang, tidak amoral dan murah hati

Quote
Jadi darimana dikatakan bahwa profesi PSK tidak melanggar SILA ? Buddha menerima persembahan dari Ambhapali tidak serta merta berarti dapat disimpulkan bahwa Ambhapali tidak melanggar SILA.

Justru saya heran, bagaimana bisa sampai dikatakan profesi PSK = melanggar sila?

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: morpheus on 15 April 2011, 04:05:28 PM
kamsia buat om bill.
sepertinya sumbernya adalah kitab komentar alias atthakatha.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 04:06:53 PM
maaf bro dilbert saya koreksi sedikit, kejadian itu ada kebetulan saya yg mengalami, di saat saya susah, saya meminta tolong ke tetangga,ke teman, bahkan saudara, tidak ada  sedikitpun yg membantu sampai akhirnya anak saya di kasih air tajin (air cucian beras) supaya dia kenyang dan tidak menangis.  _/\_

untung kk ga melacurkan diri...haha... (peace... :P)  :P
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 04:08:20 PM
maaf bro dilbert saya koreksi sedikit, kejadian itu ada kebetulan saya yg mengalami, di saat saya susah, saya meminta tolong ke tetangga,ke teman, bahkan saudara, tidak ada  sedikitpun yg membantu sampai akhirnya anak saya di kasih air tajin (air cucian beras) supaya dia kenyang dan tidak menangis.  _/\_

berarti ada... dan apakah wang ai lie menempuh jalan pintas dengan menjadi PSK pria (gigolo) ? hahahhaa
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 04:11:19 PM
Saya kok gak yakin (di Indonesia, di jaman sekarang) kalau kita punya anak balita, dan ketika anak kita itu kekurangan susu, kita minta bantuan ke orang-orang, gak di kasih bantuan ? Kecuali hidup-nya di jaman Jahiliyah...
Bhikkhu aja yang pindapatta di jalan-jalan aja bisa dapat makanan untuk penyambung nyawa. Masa ibu-ibu "muda-cakep" bawa anak balita minta bantuan susu sama orang-orang, gak dapat ?
Berarti bro dilbert memang beruntung hidup di 'sisi lain' dari kehidupan ini. :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 04:12:39 PM
Hidup adalah pilihan. Ini kalimat sakti dan tak terbantahkan   ;D
Memang begitu adanya...

Meski para pangeran memutuskan, tapi keputusan akhir ada di tangan Ambapali, mau atau tidak.
Tapi is oke lah, kita anggap awalnya Ambapali tidak berniat jadi wanita penghibur, namun ia akhirnya menjadi wanita penghibur karena keadaan meminta begitu.

Dan memang karena Ambhapali pada saat itu pilihannya mengikuti kemauan pangeran Licchavi.

Banyak juga PSK sekarang memiliki kualitas batin yg baik, tenang, tidak amoral dan murah hati
PSK bisa tidak melanggar sila pembunuhan, sila pencurian, sila berbohong maupun sila tidak mengkonsumsi makanan minuman memabukan (ada loh PSK yang gak minum2 atau narkoba)...


Justru saya heran, bagaimana bisa sampai dikatakan profesi PSK = melanggar sila?

Sila ke-3 saya, perbuatan asusila = termasuk pekerjaan PSK. ini-lah sumber "DISKUSI" kita... hehehehehe
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 04:13:24 PM
kalo gitu kita sependapat kok kk...hehe...  intinya profesi itu ga bagus hehe....
Profesi apakah yang bagus, sis M14ka? Profesi apakah yang dengan menjalaninya, seseorang jauh dari keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 04:14:06 PM
Profesi apakah yang bagus, sis M14ka? Profesi apakah yang dengan menjalaninya, seseorang jauh dari keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin?

guru... guru yang bener...

tukang sampah... yang bebas dari LDM

tukang parkir... yang bebas dari LDM

... PSK yang bebas dari LDM ada gak ya ? (bukan budak seks)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 15 April 2011, 04:15:34 PM
berarti ada... dan apakah wang ai lie menempuh jalan pintas dengan menjadi PSK pria (gigolo) ? hahahhaa
tidak ada seseorang pun yang menginginkan hidup dalam kesusahan, jika memang tidak ada jalan lain ada terbersit untuk menjadi gigolo menjual diri agar anak dan istri saya bisa makan, apakah menurut bro dilbert salah? apakah hanya dengan bukti anda baru percaya walau bukti itu membuka aib seseorang?  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 04:17:51 PM
tidak ada seseorang pun yang menginginkan hidup dalam kesusahan, jika memang tidak ada jalan lain ada terbersit untuk menjadi gigolo menjual diri agar anak dan istri saya bisa makan, apakah menurut bro dilbert salah? apakah hanya dengan bukti anda baru percaya walau bukti itu membuka aib seseorang?  _/\_

berarti bro wang juga menganggap jadi PSK pria (gigolo) itu aib juga ? sekali lagi HIDUP itu PILIHAN...

History has past (kamma masa lampau)
Future is mystery (yang akan terjadi pada masa depan itu gak jelas)
Present is GIFT (kini adalah pilihan, kelanjutan perjalanan hidup kita semua adalah keputusan kita detik ini waktu ini juga untuk melangkah kemana)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 04:21:14 PM
kalau "melacur" pada suami ?~

pernah dengar ?~ merid - ngeseks - duit = BERES

pelacur ?~
Namanya hubungan seksual, tidak ada bedanya. Hanya kalau secara sosial, hubungan seksual dalam jangka waktu relatif panjang, disahkan oleh hukum, maka disebut 'suami-istri'. Kalau jangka waktu relatif pendek, tidak sah, disebut 'pelacuran'. Oleh karena itu ada hotel tertentu di Timur tengah memanfaatkan hukum ini: masuk hotel, sahkan 'suami-istri', selesai, cerai dulu, keluar hotel. Hanya masalah sistem saja.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 15 April 2011, 04:23:11 PM
berarti bro wang juga menganggap jadi PSK pria (gigolo) itu aib juga ? sekali lagi HIDUP itu PILIHAN...

History has past (kamma masa lampau)
Future is mystery (yang akan terjadi pada masa depan itu gak jelas)
Present is GIFT (kini adalah pilihan, kelanjutan perjalanan hidup kita semua adalah keputusan kita detik ini waktu ini juga untuk melangkah kemana)


apakah anda bisa membedakan konotasi aib dengan psk pria?
coba anda baca lagi penjelasan dari saya, bagi orang2 terpandang pekerjaan tersebut di kata hina, rendah dan tidak bermartabat, tapi jika anda berada di posisi mereka apa yang akan anda katakan?
bagi saya kata aib = luka yang begitu menyakitkan
mungkin berbeda dengan konotasi aib sodara dilbert,  aib= sesuatu hal yang begitu rendah

silahkan dikoreksi jika saya ada kesalahan _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 04:25:02 PM
guru... guru yang bener...

tukang sampah... yang bebas dari LDM

tukang parkir... yang bebas dari LDM

... PSK yang bebas dari LDM ada gak ya ? (bukan budak seks)
Ya, memang ada pekerjaan yang sifatnya mulia seperti guru, dokter, polisi, pemadam kebakaran, dll (terlepas dari oknum yang bejad). Tapi pekerjaan kita sehari-hari juga menuntut kita serakah, tidak jarang bohong dan sodok-sodokan, memancing serta mengembangkan nafsu indriah, agar bisa berjalan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 04:25:31 PM
Profesi apakah yang bagus, sis M14ka? Profesi apakah yang dengan menjalaninya, seseorang jauh dari keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin?

profesi yang ga ditentang orang, yang tidak waktu terpaksa baru dilakukan... profesi kerja kantoran admin, accounting, IT, suster, ato resepsionis, dll....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 04:26:59 PM
[...]
Banyak juga PSK sekarang memiliki kualitas batin yg baik, tenang, tidak amoral dan murah hati
Saya lupa kalau tidak salah di Milinda Panha ada kisah Raja meminta membalikkan arus sungai dan tidak ada yang cukup sakti melakukannya, namun ternyata seorang pelacur dengan 'saccakiriya gatha' mampu membalikkan arus sungai tersebut dan membuat sang raja terheran.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 04:29:56 PM
Berarti bro dilbert memang beruntung hidup di 'sisi lain' dari kehidupan ini. :)

gak juga... FOR HONEST, now my condition is not ZERO anymore, but MINUS (alias berhutang)... Tiap bulan saya bayar hutang ke sana kemari... tapi kondisi ini tidak membuat saya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang saya rasa menimbulkan karma buruk lagi...

Ketika saya pada posisi HUTANG bakalan MELEDAK, karena sudah tidak sanggup lagi gali lobang tutup lobang, pada saat itu, kondisi saya paling stress karena dikejar hutang melulu. Sampai-sampai orang tua saya malah menyarankan saya untuk LARI saja. Tetapi karena saya pikirannya masih jernih, saya putuskan untuk menyelesaikan semua hutang piutang saya dengan menemui para kreditur saya, menjadwalkan kembali, menjual asset asset saya, termasuk asset istri saya.

Kemudian dari punya usaha sendiri, saya mencari teman sekolah saya untuk minta kerjaan dan sampai sekarang saya kerja dengan teman saya itu. Tiap bulan penghasilan  saya kebanyakan habis buat bayar bayar hutang. Untung istri saya ada kerja. Anak saya saya pindahkan dari sekolah dengan uang sekolah yang lumayan mahal, ke sekolah yang dengan uang sekolah lebih ringan, walaupun mertua saya terus meminta untuk sekolah di tempat sebelumnya. Tetapi itulah yang harus saya lakukan. Walaupun memang saya tidak sampai pada posisi Tidak ada uang sama sekali untuk beli susu anak. Pernah saya sedih juga, suatu ketika tidak begitu lama yang lalu. diminta istri untuk beli susu anak, kebetulan pada saat itu duit saya tidak cukup, saya sampai bilang ke istri lagi gak punya duit, susu-nya masih ada gak ? kalau masih ada, tunggu beberapa hari lagi ada gak pemasukan.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 04:31:01 PM
profesi yang ga ditentang orang, yang tidak waktu terpaksa baru dilakukan... profesi kerja kantoran admin, accounting, IT, suster, ato resepsionis, dll....
Sebetulnya balik lagi, kenapa pelacuran harus ditentang? PSK tidak memaksa 'kan? Mau pakai jasa boleh, tidak pakai juga tidak apa. Mengapa orang harus terusik bathinnya dengan keberadaan PSK? Beda halnya dengan pencuri, misalnya, yang memang merugikan orang lain.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 04:33:56 PM
Saya lupa kalau tidak salah di Milinda Panha ada kisah Raja meminta membalikkan arus sungai dan tidak ada yang cukup sakti melakukannya, namun ternyata seorang pelacur dengan 'saccakiriya gatha' mampu membalikkan arus sungai tersebut dan membuat sang raja terheran.

lalu point-nya ? Pelacur itu ....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wolvie on 15 April 2011, 04:35:57 PM
sedikit OOT, ga semua PSK itu jadi pelacur karena sukarela, bagaimana dengan yang dijual..

dan ga sedikit berita klo dah terjerumus ke profesi itu sulit keluar karena cengkraman germo, preman dan mafia..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 04:36:26 PM
gak juga... FOR HONEST, now my condition is not ZERO anymore, but MINUS (alias berhutang)... Tiap bulan saya bayar hutang ke sana kemari... tapi kondisi ini tidak membuat saya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang saya rasa menimbulkan karma buruk lagi...

Ketika saya pada posisi HUTANG bakalan MELEDAK, karena sudah tidak sanggup lagi gali lobang tutup lobang, pada saat itu, kondisi saya paling stress karena dikejar hutang melulu. Sampai-sampai orang tua saya malah menyarankan saya untuk LARI saja. Tetapi karena saya pikirannya masih jernih, saya putuskan untuk menyelesaikan semua hutang piutang saya dengan menemui para kreditur saya, menjadwalkan kembali, menjual asset asset saya, termasuk asset istri saya.

Kemudian dari punya usaha sendiri, saya mencari teman sekolah saya untuk minta kerjaan dan sampai sekarang saya kerja dengan teman saya itu. Tiap bulan penghasilan  saya kebanyakan habis buat bayar bayar hutang. Untung istri saya ada kerja. Anak saya saya pindahkan dari sekolah dengan uang sekolah yang lumayan mahal, ke sekolah yang dengan uang sekolah lebih ringan, walaupun mertua saya terus meminta untuk sekolah di tempat sebelumnya. Tetapi itulah yang harus saya lakukan. Walaupun memang saya tidak sampai pada posisi Tidak ada uang sama sekali untuk beli susu anak. Pernah saya sedih juga, ketika diminta istri untuk beli susu anak, kebetulan pada saat itu duit saya tidak cukup, saya sampai bilang ke istri lagi gak punya duit, susu-nya masih ada gak ? kalau masih ada, tunggu beberapa hari lagi ada gak pemasukan.
Turut berkaruna-citta atas kesusahan bro dilbert.

Tapi sejujurnya keberadaan seseorang tidak bisa diukur dari kekayaan secara finansial 'di atas kertas'. Saya rasa kalau melihat hutang, Bakrie lebih miskin dari tukang gorengan. Tapi kenyataannya tentu tidak begitu. Seperti bro dilbert walaupun dikejar hutang tapi masih ada orang tua, masih bisa mendapatkan makanan yang layak, tempat tinggal juga masih ada, itu sama sekali masih jauh lebih baik. No offense.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 04:37:54 PM
Quote from: williamhalim on Today at 04:04:51 PM
Justru saya heran, bagaimana bisa sampai dikatakan profesi PSK = melanggar sila?

Sila ke-3 saya, perbuatan asusila = termasuk pekerjaan PSK. ini-lah sumber "DISKUSI" kita... hehehehehe

Ini yg juga sudah diperdebatkan panjang, bagaimana pelacur bisa melanggar Sila 3.

Bisa disharing alasannya Bro?

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 15 April 2011, 04:39:34 PM
gak juga... FOR HONEST, now my condition is not ZERO anymore, but MINUS (alias berhutang)... Tiap bulan saya bayar hutang ke sana kemari... tapi kondisi ini tidak membuat saya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang saya rasa menimbulkan karma buruk lagi...

Ketika saya pada posisi HUTANG bakalan MELEDAK, karena sudah tidak sanggup lagi gali lobang tutup lobang, pada saat itu, kondisi saya paling stress karena dikejar hutang melulu. Sampai-sampai orang tua saya malah menyarankan saya untuk LARI saja. Tetapi karena saya pikirannya masih jernih, saya putuskan untuk menyelesaikan semua hutang piutang saya dengan menemui para kreditur saya, menjadwalkan kembali, menjual asset asset saya, termasuk asset istri saya.

Kemudian dari punya usaha sendiri, saya mencari teman sekolah saya untuk minta kerjaan dan sampai sekarang saya kerja dengan teman saya itu. Tiap bulan penghasilan  saya kebanyakan habis buat bayar bayar hutang. Untung istri saya ada kerja. Anak saya saya pindahkan dari sekolah dengan uang sekolah yang lumayan mahal, ke sekolah yang dengan uang sekolah lebih ringan, walaupun mertua saya terus meminta untuk sekolah di tempat sebelumnya. Tetapi itulah yang harus saya lakukan. Walaupun memang saya tidak sampai pada posisi Tidak ada uang sama sekali untuk beli susu anak. Pernah saya sedih juga, ketika diminta istri untuk beli susu anak, kebetulan pada saat itu duit saya tidak cukup, saya sampai bilang ke istri lagi gak punya duit, susu-nya masih ada gak ? kalau masih ada, tunggu beberapa hari lagi ada gak pemasukan.

oh alangkah beruntungnya anda mempunyai asset dan pekerjaan, bahkan istri pun mempunyai pekerjaan, coba anda lihat yg saya bold.

bagaimana kalau posisianda tersebut berada di posisi saya yang saat itu benar2 tidak mempunyai uang, barang, bahkan baju pun saya hanya punya 5 pasang itupun kaos promosi ,apa yg mau saya jual?, apakah salah jika saya menjadi gigolo agar anak dan istri saya bisa makan ? apakah menjadi gigolo adalah hal yang salah ? jangan melihat kehidupan dari 1 sisi , coba anda lihat di sisi yang lain, dan coba anda bayangkan jika anda berada di posisi saya  _/\_

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 04:39:42 PM
sedikit OOT, ga semua PSK itu jadi pelacur karena sukarela, bagaimana dengan yang dijual..

dan ga sedikit berita klo dah terjerumus ke profesi itu sulit keluar karena cengkraman germo, preman dan mafia..

pekerjaannya, profesi-nya tercela... mengenai orang-nya... orangnya bisa tercela... bisa juga orangnya tidak tercela... tergantung pada citta-nya masing-masing...
Saya kira bahasan kita tentu-nya PSK dengan kesadaran dan kemauan sendiri itu yang paling penting dibahas... soalnya sampai-sampai di Milis SP, dikutip pula referensi 65 negara yang sudah meLEGALISASI Prostitusi seolah olah menjadi bukti bukti pendukung bahwa PSK / prostitusi itu adalah NEGASI (dari TERCELA)...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 04:40:35 PM
oh alangkah beruntungnya orang itu masih mempunyai asset dan pekerjaan, bahkan istri pun mempunyai pekerjaan, coba anda lihat yg saya bold.

bagaimana kalau posisi orang tersebut berada di posisi saya yang saat itu benar2 tidak mempunyai uang, barang, bahkan baju pun saya hanya punya 5 pasang itupun kaos promosi ,apa yg mau saya jual?, apakah salah jika saya menjadi gigolo agar anak dan istri saya bisa makan ? apakah menjadi gigolo adalah hal yang salah ? jangan melihat kehidupan dari 1 sisi , coba anda lihat di sisi yang lain, dan coba anda bayangkan jika anda berada di posisi saya  _/\_

coba cerita bagaimana posisi anda ? bisa gak cari kerja selain jadi PSK (pria) ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 04:40:43 PM
lalu point-nya ? Pelacur itu ....

Pelacur itu... seseorang yang bekerja dengan cara "membantu memuaskan panca indera konsumennya dan untuk itu ia menerima imbalan".

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 04:40:48 PM
lalu point-nya ? Pelacur itu ....
... memiliki kualitas baik yang luar biasa.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 04:41:17 PM
Sebetulnya balik lagi, kenapa pelacuran harus ditentang? PSK tidak memaksa 'kan? Mau pakai jasa boleh, tidak pakai juga tidak apa. Mengapa orang harus terusik bathinnya dengan keberadaan PSK? Beda halnya dengan pencuri, misalnya, yang memang merugikan orang lain.

Kenapa kk memaklumi kalo terpaksa saja? kalo ga terpaksa kk maklum gak? Kenapa ada yang sudah kuliah tapi tidak mau belajar, hanya ingin jadi PSK, meskipun hidupnya serba berkecukupan....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 15 April 2011, 04:42:24 PM
coba cerita bagaimana posisi anda ? bisa gak cari kerja selain jadi PSK (pria) ?

:) kalau saya dulu bisa dapat pekerjaan lain , apa mungkin saya jadi gigolo?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 04:43:13 PM
oh alangkah beruntungnya anda mempunyai asset dan pekerjaan, bahkan istri pun mempunyai pekerjaan, coba anda lihat yg saya bold.

bagaimana kalau posisianda tersebut berada di posisi saya yang saat itu benar2 tidak mempunyai uang, barang, bahkan baju pun saya hanya punya 5 pasang itupun kaos promosi ,apa yg mau saya jual?, apakah salah jika saya menjadi gigolo agar anak dan istri saya bisa makan ? apakah menjadi gigolo adalah hal yang salah ? jangan melihat kehidupan dari 1 sisi , coba anda lihat di sisi yang lain, dan coba anda bayangkan jika anda berada di posisi saya  _/\_

Apakah istri kk tahu dan menyetujui? (misalnya)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 04:43:46 PM
Turut berkaruna-citta atas kesusahan bro dilbert.

Tapi sejujurnya keberadaan seseorang tidak bisa diukur dari kekayaan secara finansial 'di atas kertas'. Saya rasa kalau melihat hutang, Bakrie lebih miskin dari tukang gorengan. Tapi kenyataannya tentu tidak begitu. Seperti bro dilbert walaupun dikejar hutang tapi masih ada orang tua, masih bisa mendapatkan makanan yang layak, tempat tinggal juga masih ada, itu sama sekali masih jauh lebih baik. No offense.

Saya juga tidak mengatakan bahwa saya berada pada TITIK NADIR paling rendah dalam kehidupan manusia. Tetapi setidaknya saya menyatakan bahwa kondisi saya tidak seperti yang mungkin "bro kainyn" rasakan dari reply thread saya seolah-olah saya sekarang posisi saya di CONFORT ZONE yang hanya bisa menilai dari LUAR.

Itu saja...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 15 April 2011, 04:44:04 PM
Kenapa kk memaklumi kalo terpaksa saja? kalo ga terpaksa kk maklum gak? Kenapa ada yang sudah kuliah tapi tidak mau belajar, hanya ingin jadi PSK, meskipun hidupnya serba berkecukupan....

 itulah kebanyakan orang, melihat dari 1 sisi, coba m14ka lihat jika keadaan nya seperti yang saya ceritakan. apakah bisa di samakan dengan mahasiswi itu?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 04:45:57 PM
:) kalau saya dulu bisa dapat pekerjaan lain , apa mungkin saya jadi gigolo?

Jadi gigolo... berarti orang-nya minimal quite good looking, fisik tidak ada cacat...

Lantas dengan spesifikasi seperti ini, tidak ada yang mau menggaji anda untuk misalnya jadi SUPIR, Jadi tukang jaga rumah, tukang kebun misalnya, atau tukang antar barang di toko toko, atau tukang jaga gudang, atau security, atau jadi tukang parkir deh...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 04:46:07 PM
itulah kebanyakan orang, melihat dari 1 sisi, coba m14ka lihat jika keadaan nya seperti yang saya ceritakan. apakah bisa di samakan dengan mahasiswi itu?

Suatu profesi kalo netral, dilihat dari sisi manapun tetap netral kok, kecuali kalo 1 sisi maklum, 1 sisi gak maklum, jd plin plan profesi ini netral gak
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 04:49:11 PM
Quote from: williamhalim on Today at 04:04:51 PM
Justru saya heran, bagaimana bisa sampai dikatakan profesi PSK = melanggar sila?

Ini yg juga sudah diperdebatkan panjang, bagaimana pelacur bisa melanggar Sila 3.

Bisa disharing alasannya Bro?

::

Menurutku tergantung, pelacurnya kalo lagi menikah dan tanpa persetujuan pasangannya berarti sudah berzinah, melanggar sila 3 dong, n kalo berhubungan dengan suami/istri orang lain juga melanggar sila 3.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 04:50:18 PM
Kenapa kk memaklumi kalo terpaksa saja? kalo ga terpaksa kk maklum gak?
Maksudnya begini, sis... Saya tidak menganjurkan orang menjadi PSK, tetapi saya juga tidak berniat menentang dan menghapuskan PSK, karena menurut saya, mereka TIDAK mengganggu orang lain.


Quote
Kenapa ada yang sudah kuliah tapi tidak mau belajar, hanya ingin jadi PSK, meskipun hidupnya serba berkecukupan....
Mungkin karena memang dia merasa nyaman dengan pilihannya. Tidak hanya PSK, ada juga orang kuliah tinggi tapi karena cantik akhirnya jadi model dan kuliahnya tidak lanjut. Sama saja, bukan?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 04:50:34 PM
5. Pernyataan Kebenaran

"Raja Sivi memberikan matanya kepada seseorang yang memintanya

dan kemudian dia mempunyai mata baru yang muncul sebagai gantinya (Ja. No. 499).

Bagaimana hal ini mungkin?"

"Karena kekuatan kebenaranlah hal itu terjadi. Seperti halnya ahli kebatinan
yang membaca kebenaran dapat membuat hujan turun, mengusir api atau menetralkan
racun."

"Ketika Asoka, penguasa yang jujur itu suatu hari berdiri di antara penduduk
kota Pataliputta, ia berkata kepada menterinya: 'Adakah orang yang dapat membuat
sungai Gangga ini mengalir balik arah dan melawan arus?' Kemudian seorang
pelacur yang bernama Bindumati, yang ada di antara kerumunan itu, melakukan
tindakan kebenaran. Dan pada saat itu juga sungai Gangga yang besar itu
bergemuruh dan bergelombang membalik arah di depan mata semua orang. Dan Sang
Raja yang terperangah mencari wanita yang menyebabkan hal itu terjadi dan
bertanya padanya 'Tindakan kebenaran apa yang telah kau lakukan untuk dapat
melakukan hal ini?' Si wanita menjawab, 'Siapapun yang membayar saya, tak peduli
apakah ia seorang brahmana, ningrat, pedagang atau pelayan, saya perlakukan
mereka semua sama sederajat. Bebas dari bias saya melayani mereka sesuai dengan
apa yang telah dibayarkan kepada saya. Inilah dasar dari tindakan kebenaran yang
saya lakukan untuk dapat membalik aliran sungai Gangga.'

"Tidak ada kekuatan biasa yang dapat menyebabkan hal-hal semacam itu terjadi,
hanyalah kekuatan kebenaran itu sendiri yang merupakan penyebabnya. Dan tidak
ada alasan untuk merealisasikan Empat Kesunyataan Mulia selain dari kekuatan
kebenaran itu sendiri."
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 15 April 2011, 04:53:18 PM
Jadi gigolo... berarti orang-nya minimal quite good looking, fisik tidak ada cacat...

Lantas dengan spesifikasi seperti ini, tidak ada yang mau menggaji anda untuk misalnya jadi SUPIR, Jadi tukang jaga rumah, tukang kebun misalnya, atau tukang antar barang di toko toko, atau tukang jaga gudang, atau security, atau jadi tukang parkir deh...

tadi saya bilang kan , kalau saya dulu bisa dapat pekerjaan lain , apa mungkin saya jadi gigolo?


sudah tentu segala macam pekerjaan sudah saya cari, bahkan menjadi tukang sampah sekalipun sudah pernah saya minta, tapi tidak ada satupun pekerjaan yg bisa saya dapatkan

kalau yang anda sebutkan di atas bisa saya peroleh waktu itu, apa mungkin saya melakukan pekerjaan yang bagi sebagian orang dianggap rendah?  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 04:55:44 PM
tadi saya bilang kan , kalau saya dulu bisa dapat pekerjaan lain , apa mungkin saya jadi gigolo?


sudah tentu segala macam pekerjaan sudah saya cari, bahkan menjadi tukang sampah sekalipun sudah pernah saya minta, tapi tidak ada satupun pekerjaan yg bisa saya dapatkan

kalau yang anda sebutkan di atas bisa saya peroleh waktu itu, apa mungkin saya melakukan pekerjaan yang bagi sebagian orang dianggap rendah?  _/\_


ini kisah bener atau memang mau dibenerkan ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 04:58:28 PM
5. Pernyataan Kebenaran

"Raja Sivi memberikan matanya kepada seseorang yang memintanya

dan kemudian dia mempunyai mata baru yang muncul sebagai gantinya (Ja. No. 499).

Bagaimana hal ini mungkin?"

"Karena kekuatan kebenaranlah hal itu terjadi. Seperti halnya ahli kebatinan
yang membaca kebenaran dapat membuat hujan turun, mengusir api atau menetralkan
racun."

"Ketika Asoka, penguasa yang jujur itu suatu hari berdiri di antara penduduk
kota Pataliputta, ia berkata kepada menterinya: 'Adakah orang yang dapat membuat
sungai Gangga ini mengalir balik arah dan melawan arus?' Kemudian seorang
pelacur yang bernama Bindumati, yang ada di antara kerumunan itu, melakukan
tindakan kebenaran. Dan pada saat itu juga sungai Gangga yang besar itu
bergemuruh dan bergelombang membalik arah di depan mata semua orang. Dan Sang
Raja yang terperangah mencari wanita yang menyebabkan hal itu terjadi dan
bertanya padanya 'Tindakan kebenaran apa yang telah kau lakukan untuk dapat
melakukan hal ini?' Si wanita menjawab, 'Siapapun yang membayar saya, tak peduli
apakah ia seorang brahmana, ningrat, pedagang atau pelayan, saya perlakukan
mereka semua sama sederajat. Bebas dari bias saya melayani mereka sesuai dengan
apa yang telah dibayarkan kepada saya. Inilah dasar dari tindakan kebenaran yang
saya lakukan untuk dapat membalik aliran sungai Gangga.'

"Tidak ada kekuatan biasa yang dapat menyebabkan hal-hal semacam itu terjadi,
hanyalah kekuatan kebenaran itu sendiri yang merupakan penyebabnya. Dan tidak
ada alasan untuk merealisasikan Empat Kesunyataan Mulia selain dari kekuatan
kebenaran itu sendiri."

dan kisah ini mengangkat harkat martabat seorang pelacur ?
bahwa apa yang dilakukan seorang pelacur adalah pernyataan kebenaran....
wkwkwkwkwkwkwkwk....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 04:58:59 PM
Maksudnya begini, sis... Saya tidak menganjurkan orang menjadi PSK, tetapi saya juga tidak berniat menentang dan menghapuskan PSK, karena menurut saya, mereka TIDAK mengganggu orang lain.

Mungkin karena memang dia merasa nyaman dengan pilihannya. Tidak hanya PSK, ada juga orang kuliah tinggi tapi karena cantik akhirnya jadi model dan kuliahnya tidak lanjut. Sama saja, bukan?
Saya juga tidak berniat menentang dan menghapus kok, karena tidak mungkin hehe, hanya tidak menganjurkan, meskipun terpaksa sebaiknya jangan deh...hehe...itu aja intinya....  :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 15 April 2011, 05:03:14 PM
ini kisah bener atau memang mau dibenerkan ?

coba anda baca dari atas lagi bro dilbert yang bijaksana , semua cerita yang saya sampaikan adalah murni dari apa yang pernah saya lakukan, kenapa sampai saya ceritakan luka lama saya , karena hanya dengan luka ini mungkin yang bisa membuat anda yang bijak dapat melihat apa yang tidak pernah anda rasakan.  tidak ada unsur ingin dibenarkan dalam cerita ini dan tidak ada unsur kebohongan dalam cerita ini.

sekiranya cukup pendapat dari saya,yang  saya lihat tread ini sudah melenceng jauh dari apa yang ingin di bahas , topik yang sebenarnya itu apa? bukankah TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS atau PROFESI /PEKERJAAN YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS

mohon maaf jika ada salah dalam penyampaian dalam kata atau penulisan  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: morpheus on 15 April 2011, 05:08:01 PM
biar gak nyampur, mungkin diskusinya musti dipisah satu2:

* dari segi sila
melanggar atau tidak?
kalo kriteria buku bilang gitu, berarti melanggar.
kalo kriteria buku gak pas, berarti gak melanggar.
ataukah setengah2 (salah satu menikah berarti melanggar. tidak ada yg menikah, berarti bisnis yg terhormat)?

* dari segi manfaat
kalo pelacur memberikan service yg memuaskan pelanggan secara profesional, berarti servicenya bermanfaat dan pekerjaan mulia.
ataukah pelacur dan servicenya memberikan dampak jelek pada pelanggan.

* dari segi sosial
apakah pelacur itu problem sosial ataukah solusi sosial?
apakah pelacur itu layak dikriminalisasikan?

* dari segi ekonomi
secara ekonomi makro apakah bermanfaat buat kemajuan dan pemerataan ekonomi.
secara mikro, gimana?

* etc.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 05:08:09 PM
coba anda baca dari atas lagi bro dilbert yang bijaksana , semua cerita yang saya sampaikan adalah murni dari apa yang pernah saya lakukan, kenapa sampai saya ceritakan luka lama saya , karena hanya dengan luka ini mungkin yang bisa membuat anda yang bijak dapat melihat apa yang tidak pernah anda rasakan.  tidak ada unsur ingin dibenarkan dalam cerita ini dan tidak ada unsur kebohongan dalam cerita ini.

sekiranya cukup pendapat dari saya,yang  saya lihat tread ini sudah melenceng jauh dari apa yang ingin di bahas , topik yang sebenarnya itu apa? bukankah TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS atau PROFESI /PEKERJAAN YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS

mohon maaf jika ada salah dalam penyampaian dalam kata atau penulisan  _/\_

Bro wang, tidak ada maksud mengungkit luka lama anda... sedangkan thread ini aktif kembali karena rekan-rekan dari Milis SP (Samaggi Phala) yang kemudian membuka kembali diskusi soal PSK ini apakah melanggar sila ke-3 ini atau tidak ?

Tetapi no Offence... walaupun itu adalah kisah bener, tetapi menurut pendapat saya dan menurut "nilai" / value saya, pekerjaan melacurkan diri dalam keadaan sadar adalah melanggar sila ke-3, TETAPI apakah ini benar secara ulimate (abosulte), saya tidak tahu, makanya ada diskusi seperti ini, dan menurut saya memang bahasan soal PSK ini berada pada GREY AREA (abu abu)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 05:09:39 PM
Quote
Sutta Tentang Berkah Utama

Pada suatu ketika Sang Bhagava Menetap di dekat Savatthi, di hutan Jeta di Vihara Anathapindika, maka datanglah Dewa ketika hari menjelang pagi dengan cahaya yang cemerlang menerangi seluruh hutan Jeta, menghampiri Sang Bhagava, menghormat Beliau, lalu berdiri di satu sisi. Sambil berdiri di satu sisi, dewa itu berbertanya kepada Sang Bhagava dalam syair ini:
“Banyak Dewa dan manusia berselisih paham tentang berkah yang diharap membawa keselamatan, Terangkanlah apa Berkah utama itu?”

Tidak bergaul dengan orang yang tak bijaksana, Bergaul dengan mereka yang bijaksana, menghormat mereka yang patut dihormat, itulah Berkah Utama.
Hidup di tempat yang sesuai, berkat jasa-jasa dalam kehidupan lampau, menuntun diri ke arah yang benar, itulah Berkah Utama.
Memiliki pengetahuan dan ketrampilan, terlatih baik dalam tata susila, ramah tamah dalam ucapan, itulah Berkah Utama.
Membantu Ayah dan Ibu, menyokong anak dan istri, bekerja bebas dari pertentangan, itulah Berkah Utama.
Berdana dan hidup sesuai dengan Dhamma, menolong sanak keluarga, bekerja tanpa cela, itulah Berkah Utama.
Menjauhi, tidak melakukan kejahatan, menghindari minuman keras, tekun melaksanakan damma, itulah Berkah Utama.
Selalu hormat, dan rendah hati, merasa puas dan berterima kasih, mendengarkan damma pada saat yang sesuai, itulah Berkah Utama.
Sabar, rendah hati jika diperingatkan, mengunjungi para petapa, membahas damma pada saat yang sesuai, itulah Berkah Utama.
Bersemangat dalam menjalankan hidup suci, menembus empat Kesunyataan Mulia, serta mencapai Nibbana, itulah Berkah Utama.
Meski tergoda pada hal-hal duniawi, namun batin tak tergoyahkan, tiada susah, tanpa noda, penuh damai, itulah Berkah Utama.
Karena dengan mengusahakan hal-hal itu, Manusia tak terkalahkan di manapun juga serta berjalan aman ke mana juga, Itulah Berkah Utama.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 15 April 2011, 05:10:29 PM
hidup adalah pilihan ? ~ itu adalah ungkapan mereka yang beruntung dan selama hidupnya tidak pernah terpojok oleh situasi ~

memilih jadi pelacur atau bunuh diri krn tekanan hidup yg tak sangup di pikul lagi ? Pilihan kah ?

pelacur di anggap hina krn meniduri banyak pria demi selembar dua lembar uang kertas yg udah di tarif.. lah klo anak orang kaya yg meniduri banyak pria TAPI BUKAN demi uang pelacur juga?

btw bus way.. pelacur itu apa sih ? :)) :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 05:13:36 PM
Rombongan masa membawa seorang wanita pelacur yang akan menjalani hukuman rajam kehadapan Yesus. Yesus katakan ” siapa diantara kalian yang tidak pernah berbuat salah, dialah yang paling dulu melemparkan batu kepada perempuan ini ” Mereka semuanya saling pandang, lalu pergi satu-persatu, sehingga tinggal pelacur dengan Yesus. Yesus katakan pergilah kamu, jangan berbuat demikian lagi. (Yohanes 8:7)

Kebenaran subyektif adalah wanita itu pendosa, tuna susila, pelacur, dan harus dihukum. Kebenaran itu dibentuk oleh opini masyarakat yang dibangun oleh pemimpinnya berdasarkan pandangan moralitas, budaya, dan ajaran agama mereka.

Kebenaran objektif adalah ” prempuan itu mencari nafkah dengan menjual jasa pelayanan sexual” Didalam masyarakat modern,dimana hak azasi manusia dijunjung tinggi, kebenaran objektif berlaku umum. Misalnya wanita Indonesia memakai pakain minim dalam konstes kecantikan, di Indonesia diharamkan karena mereka memandang dari sudut keyakinan mereka. Di dunia barat hal seperti itu biasa-biasa saja, karena berpakain itu merupakan hak asasi manusia, tidak bisa dibatasi oleh keyakinan sesorang atau kelompok mayoritas. Dalam hal moralitas, sasarannya adalah wanita, karean perempuan pihak yang lemah.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 05:13:38 PM
hidup adalah pilihan ? ~ itu adalah ungkapan mereka yang beruntung dan selama hidupnya tidak pernah terpojok oleh situasi ~

memilih jadi pelacur atau bunuh diri krn tekanan hidup yg tak sangup di pikul lagi ? Pilihan kah ?

pelacur di anggap hina krn meniduri banyak pria demi selembar dua lembar uang kertas yg udah di tarif.. lah klo anak orang kaya yg meniduri banyak pria TAPI BUKAN demi uang pelacur juga?

btw bus way.. pelacur itu apa sih ? :)) :))

No offence... PSK juga ada PSK pria... jadi bahasan bukan hanya melulu pada wanita...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 05:14:47 PM
Rombongan masa membawa seorang wanita pelacur yang akan menjalani hukuman rajam kehadapan Yesus. Yesus katakan ” siapa diantara kalian yang tidak pernah berbuat salah, dialah yang paling dulu melemparkan batu kepada perempuan ini ” Mereka semuanya saling pandang, lalu pergi satu-persatu, sehingga tinggal pelacur dengan Yesus. Yesus katakan pergilah kamu, jangan berbuat demikian lagi. (Yohanes 8:7)

Kebenaran subyektif adalah wanita itu pendosa, tuna susila, pelacur, dan harus dihukum. Kebenaran itu dibentuk oleh opini masyarakat yang dibangun oleh pemimpinnya berdasarkan pandangan moralitas, budaya, dan ajaran agama mereka.

Kebenaran objektif adalah ” prempuan itu mencari nafkah dengan menjual jasa pelayanan sexual” Didalam masyarakat modern,dimana hak azasi manusia dijunjung tinggi, kebenaran objektif berlaku umum. Misalnya wanita Indonesia memakai pakain minim dalam konstes kecantikan, di Indonesia diharamkan karena mereka memandang dari sudut keyakinan mereka. Di dunia barat hal seperti itu biasa-biasa saja, karena berpakain itu merupakan hak asasi manusia, tidak bisa dibatasi oleh keyakinan sesorang atau kelompok mayoritas. Dalam hal moralitas, sasarannya adalah wanita, karean perempuan pihak yang lemah.

bahasannya PSK itu tidak melulu pada wanita saja... sekarang PSK juga banyak yang laki-laki alias gigolo
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 05:16:38 PM
Tidak semua hal bisa kita nilai secara IDEALIS... tetapi kadang juga harus normatif...

mis : Mengapa ada Vinaya Bhikkhu tidak boleh berduaan dengan lawan jenis ? Jika secara idealis, belum tentu terjadi pelanggaran sila atau apapun yang terjadi jika bhikkhu berduaan dengan lawan jenis di kamar tertutup. TETAPI secara normatif VINAYA itupula yang ditetapkan...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 05:18:02 PM
bahasannya PSK itu tidak melulu pada wanita saja... sekarang PSK juga banyak yang laki-laki alias gigolo

saya mengerti...tapi saya lihat anda terlalu merendahkan profesi PSK..btw itu artikel karangan umat tetangga loh..mereka sampe ngerti kebenaran subjketif dan kebenaran objektif..bagaimana dgn anda?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 05:18:45 PM
oh alangkah beruntungnya anda mempunyai asset dan pekerjaan, bahkan istri pun mempunyai pekerjaan, coba anda lihat yg saya bold.

bagaimana kalau posisianda tersebut berada di posisi saya yang saat itu benar2 tidak mempunyai uang, barang, bahkan baju pun saya hanya punya 5 pasang itupun kaos promosi ,apa yg mau saya jual?, apakah salah jika saya menjadi gigolo agar anak dan istri saya bisa makan ? apakah menjadi gigolo adalah hal yang salah ? jangan melihat kehidupan dari 1 sisi , coba anda lihat di sisi yang lain, dan coba anda bayangkan jika anda berada di posisi saya  _/\_


Hidup adalah pilihan.

Saya pribadi menilai gigolo pria/wanita, tidak ada bedanya dengan pekerja2 lainnya yg bekerja demi uang. Beberapa mungkin dengan sinis akan mengatakan: "Huh, ia hanya menjual tampangnya".
~ Kalau alasan begini, para model (model majalah, fotografi, fashion show) juga bekerja dengan menjual tampang dan keindahan tubuh doang, lagipula apakah salah jika orang mendapatkan uang dengan menjual sesuatu kelebihan dari fisiknya?

Beberapa orang lain akan mengatakan: "Huh, ia mau dapat uang banyak dengan cara yg mudah..".
~ Jujur saja, siapakah yg tidak ingin menghasilkan uang dengan cara yg mudah? Kenyataannya tidak ada satupun orang yg mau mencari uang dengan cara yg susah. Kenapa lantas orang tidak mau menjadi PSK, toh cara itu cukup mudah. Disini persepsi (label) -lah yg bermain... Karena orang2 telah 'melabelkan' bahwa PSK itu pekerjaan hina dan rendah. Label yg telah disematkan masyarakat ini dikondisikan oleh banyak hal, diantaranya: agama, tradisi, budaya, sosial, dsbnya.

Jadi Buddha Dhamma memandang pekerjaan ini tidak lebih tinggi atau rendah dibanding pekerjaan2 lainnya. Cuma saja, Buddha Dhamma juga mengajar kita untuk bijaksana. Bijaksana menilai sebab dan akibat. Kalau melakukan ini apa akibatnya, kalau melakukan itu apa akibatnya...

::

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 05:19:07 PM
Ada skenario...

Jika kita menjadi seorang tua yang sedang sakit parah, sedangkan perlu dana pengobatan yang tidak sedikit. Ada anak perempuan kita yang berniat "menjual diri" dengan kesadarannya untuk mencari dana pengobatan... Bagaimana sikap kita ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 05:20:52 PM
saya mengerti...tapi saya lihat anda terlalu merendahkan profesi PSK..btw itu artikel karangan umat tetangga loh..mereka sampe ngerti kebenaran subjketif dan kebenaran objektif..bagaimana dgn anda?

jadi anda merespon thread ini karena menilai saya merendahkan profesi PSK ? saya tidak pernah merendahkan profesi PSK melewati batas... tetapi menurut saya itu profesi yang tercela dan tidak patut dilakukan...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 05:25:25 PM
Ada skenario...

Jika kita menjadi seorang tua yang sedang sakit parah, sedangkan perlu dana pengobatan yang tidak sedikit. Ada anak perempuan kita yang berniat "menjual diri" dengan kesadarannya untuk mencari dana pengobatan... Bagaimana sikap kita ?

Skenario ini kurang lengkap, krn apakah masih ada pilihan lain atau tidak? Misalnya: meminta bantuan dana ke DC, SP dan Twitter. Juga banyak organisasi bantuan2 Tzuchi dll. Sanak-saudara juga mungkin bisa membantu.

Jika pilihan2 diatas tsb dicoret demi memaksakan situasi, oke jugalah. Kita anggap pilihannya cuma 2: menjual diri atau tidak berobat, maka dari 2 pilihan (yg dipaksakan) ini bisa dipertimbangkan masak2 sebab dan akibatnya.

Misalnya orang tua ini sudah renta, dan malas juga berobat, atau si anak merasa yakin bisa mendapatkan 'calon konsumen' yg duitnya banyak dan bebas penyakit. Who knows?

Masing2 pilihan akan memberikan vipaka masing2...

::


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 05:26:55 PM
saya mengerti...tapi saya lihat anda terlalu merendahkan profesi PSK..btw itu artikel karangan umat tetangga loh..mereka sampe ngerti kebenaran subjketif dan kebenaran objektif..bagaimana dgn anda?

Kebenaran subjektif dan kebenaran objektif maksudnya gimana kk?
kalo PSK menurut kk secara objektif dianjurkan atau tidak? (terlepas dari segi keuangan)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 05:27:27 PM
Skenario ini kurang lengkap, krn apakah masih ada pilihan lain atau tidak? Misalnya: meminta bantuan dana ke DC, SP dan Twitter. Juga banyak organisasi bantuan2 Tzuchi dll. Sanak-saudara juga mungkin bisa membantu.

Jika pilihan2 diatas tsb dicoret demi memaksakan situasi, oke jugalah. Kita anggap pilihannya cuma 2: menjual diri atau tidak berobat, maka dari 2 pilihan (yg dipaksakan) ini bisa dipertimbangkan masak2 sebab dan akibatnya.

Misalnya orang tua ini sudah renta, dan malas juga berobat, atau si anak merasa yakin bisa mendapatkan 'calon konsumen' yg duitnya banyak dan bebas penyakit. Who knows?

Masing2 pilihan akan memberikan vipaka masing2...

::

Yah, inti-nya seperti itu lah... no way out... Dengan ini-lah kita bisa menilai apakah memang kita menyetujui bahwa orang yang kita cintai itu menjual diri (demi apapun) itu bagaimana ?
Kalau saya... lebih baik saya tidak diobati...

Ini  Closing Statement saya soal PSK... semoga tidak "menyinggung" perasaan rekan-rekan DC...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 05:30:18 PM
jadi anda merespon thread ini karena menilai saya merendahkan profesi PSK ? saya tidak pernah merendahkan profesi PSK melewati batas... tetapi menurut saya itu profesi yang tercela dan tidak patut dilakukan...

saya tidak mau berdebat panjang lebar dgn anda..tetapi saya hanya menginformasikan saja bahwa profesi PSK itu tidak seperti yang tersirat di benak anda..as landy chua said, profesi demikian ada krn ada tekanan hidup..jadi bukan merupakan suatu pilihan lagi..anda sangat beruntung sekali bisa terlahir di keluarga yang makmur..coba bayangkan keadaan keluarga yang miskin..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 05:30:36 PM
Menurutku tergantung, pelacurnya kalo lagi menikah dan tanpa persetujuan pasangannya berarti sudah berzinah, melanggar sila 3 dong, n kalo berhubungan dengan suami/istri orang lain juga melanggar sila 3.

berarti kalo:
- pelacur yg tidak menikah
- pelacur yg disetujui pasangannya
- berhubungan dengan bujangan

Tidak melanggar sila?

PS: (bbm sy lelet nih, jaringan telkom  :ngomel: )  ;D
::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 15 April 2011, 05:30:52 PM
Yah, inti-nya seperti itu lah... no way out... Dengan ini-lah kita bisa menilai apakah memang kita menyetujui bahwa orang yang kita cintai itu menjual diri (demi apapun) itu bagaimana ?
Kalau saya... lebih baik saya tidak diobati...

Ini  Closing Statement saya soal PSK... semoga tidak "menyinggung" perasaan rekan-rekan DC...

kalau anda jadi sang anak ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 05:31:20 PM
saya tidak mau berdebat panjang lebar dgn anda..tetapi saya hanya menginformasikan saja bahwa profesi PSK itu tidak seperti yang tersirat di benak anda..as landy chua said, profesi demikian ada krn ada tekanan hidup..jadi bukan merupakan suatu pilihan lagi..anda sangat beruntung sekali bisa terlahir di keluarga yang makmur..coba bayangkan keadaan keluarga yang miskin..

bro... apakah semua keluarga miskin lantas menjadi PSK ? jangan serta merta mencari "pembenaran" menjadi PSK karena kemiskinan ? Tidak semua orang miskin itu gak punya akal sehat untuk memilih...
Kalau saya mau OFFENCE kamu, kamu sudah menghina orang miskin seolah olah tidak punya PILIHAN atau usaha apapun kecuali menjadi PSK...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 05:34:42 PM
kalau anda jadi sang anak ?

sudah pasti tidak akan menjual diri.... karena menurut saya itu melanggar sila ke-3...
KALAU balik lagi soal rekan2 yang bersikeras soal KAMMA VIPAKA... bisa juga donk saya bilang itu KAMMA VIPAKA BAPAK saya... Tetapi saya tidak akan bilang begitu, karena memang menurut saya menjual diri itu pelanggaran sila ke-3...
yang merasa itu tidak pelanggaran sila ke-3 dan dalam skenario menjadi anak itu mau menjual diri demi orang tua-nya.... SILAHKAN... MONGGO...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 05:35:24 PM
Saya juga tidak mengatakan bahwa saya berada pada TITIK NADIR paling rendah dalam kehidupan manusia. Tetapi setidaknya saya menyatakan bahwa kondisi saya tidak seperti yang mungkin "bro kainyn" rasakan dari reply thread saya seolah-olah saya sekarang posisi saya di CONFORT ZONE yang hanya bisa menilai dari LUAR.

Itu saja...
Jangan salah paham, saya tidak membandingkan pengalaman saya dengan pengalaman bro dilbert, tapi saya mengatakan bahwa kasus yang saya temui yang membawa orang memilih pada pelacuran itu, jauh lebih 'pahit' daripada yang dialami bro dilbert.

Walau saya sama sekali tidak katakan bro dilbert di 'comfort zone', namun benar, saya mengatakan bro dilbert memang belum melihat 'sisi lain' yang saya maksud karena mengatakan 'semuanya adalah pilihan'. Ada hal yang bisa kita pilih dan ada yang memang tidak bisa.


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 05:37:01 PM
Kebenaran subjektif dan kebenaran objektif maksudnya gimana kk?
kalo PSK menurut kk secara objektif dianjurkan atau tidak? (terlepas dari segi keuangan)

saya kira rata2 wanita tidak ada yang mau berprofesi sebagai PSK kalo tidak ada:paksaan pihak ketiga, terlilit hutang, tekanan ekonomi..(mungkin ada lagi yang saya lewatkan)..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 05:37:46 PM
oh ya lupa...

Kalau kita baca kembali kisah kehidupan lampau Ambhapali yang menghina seorang Arahat sehingga mengakibatkan Ambhapali terlahir 10.000 kali kehidupan sebagai seorang pelacur...
JIKA PELACUR bukan profesi tercela, kelahiran 10.000 x sebagai seorang pelacur bukan KAMMA VIPAKA (akibat) Ambhapali, tetapi KAMMA PHALA....

 ^:)^
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 05:39:31 PM
bro... apakah semua keluarga miskin lantas menjadi PSK ? jangan serta merta mencari "pembenaran" menjadi PSK karena kemiskinan ? Tidak semua orang miskin itu gak punya akal sehat untuk memilih...
Kalau saya mau OFFENCE kamu, kamu sudah menghina orang miskin seolah olah tidak punya PILIHAN atau usaha apapun kecuali menjadi PSK...

bukan orang miskin saja..kalo saya berada dalam tekanan hidup yang snagat berat, saya pribadi juga mau melacur (kalo laku).. ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 15 April 2011, 05:40:04 PM
sudah pasti tidak akan menjual diri.... karena menurut saya itu melanggar sila ke-3...
KALAU balik lagi soal rekan2 yang bersikeras soal KAMMA VIPAKA... bisa juga donk saya bilang itu KAMMA VIPAKA BAPAK saya... Tetapi saya tidak akan bilang begitu, karena memang menurut saya menjual diri itu pelanggaran sila ke-3...
yang merasa itu tidak pelanggaran sila ke-3 dan dalam skenario menjadi anak itu mau menjual diri demi orang tua-nya.... SILAHKAN... MONGGO...

 :)) :)) :)) :)) :)) :))

orang kepepet oleh situasi nggak punya waktu utk mikirin agama,` mgkn saya akan menjual diri.. i dunno ketika tidak ada pilihan sama sekali , masa saya membiarkan orang tua saya mati di depan mata saya sendiri .. hanya krn UANG DAN TUBUH ini ? apalah artinya TUBUH ini ?~ hanya onggokan daging yg sampai saatnya akan membusuk , ketika itu saya akan menekan ego sampai titik nol .. ayolah landy chua.. you can do it..~


 =)) =)) =))  =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 05:40:43 PM
bukan orang miskin saja..kalo saya berada dalam tekanan hidup yang snagat berat, saya pribadi juga mau melacur (kalo laku).. ;D

dan itu PILIHAN anda bro... Silahkan
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 05:42:27 PM
:)) :)) :)) :)) :)) :))

orang kepepet oleh situasi nggak punya waktu utk mikirin agama,` mgkn saya akan menjual diri.. i dunno ketika tidak ada pilihan sama sekali , masa saya membiarkan orang tua saya mati di depan mata saya sendiri .. hanya krn UANG DAN TUBUH ini ? apalah artinya TUBUH ini ?~ hanya onggokan daging yg sampai saatnya akan membusuk , ketika itu saya akan menekan ego sampai titik nol .. ayolah landy chua.. you can do it..~
 =)) =)) =))  =))

jika anda bisa berpikir, apa arti-nya tubuh anda itu... anda juga harus bisa berpikir bahwa apa-lah arti tubuh orang tua anda itu... Apakah orang tua anda akan merelakan anda menjual tubuh untuk mengobati mereka ?
Kalau kita sedang bicara NORMATIF, jangan dicampur adukkan dengan yang IDEALIS...
Atau mungkin ntar ada yang menyatakan menjual diri demi orang tua = Upaya Kausalya.... wkwkwkwkwkwkw
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 15 April 2011, 05:45:25 PM
jika anda bisa berpikir, apa arti-nya tubuh anda itu... anda juga harus bisa berpikir bahwa apa-lah arti tubuh orang tua anda itu... Apakah orang tua anda akan merelakan anda menjual tubuh untuk mengobati mereka ?
Kalau kita sedang bicara NORMATIF, jangan dicampur adukkan dengan yang IDEALIS...

kan ceritanya kita di posisi sang anak toh~  :P hidup adalah pilihan ??? saya menghargai pilihan anda dengan pemikiran sila2 anda.. apakah anda bisa menghargai pilihan saya yg memilih jalan "menjual diri" ?


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 05:47:50 PM
biar gak nyampur, mungkin diskusinya musti dipisah satu2:

* dari segi sila
melanggar atau tidak?
kalo kriteria buku bilang gitu, berarti melanggar.
kalo kriteria buku gak pas, berarti gak melanggar.
ataukah setengah2 (salah satu menikah berarti melanggar. tidak ada yg menikah, berarti bisnis yg terhormat)?

* dari segi manfaat
kalo pelacur memberikan service yg memuaskan pelanggan secara profesional, berarti servicenya bermanfaat dan pekerjaan mulia.
ataukah pelacur dan servicenya memberikan dampak jelek pada pelanggan.

* dari segi sosial
apakah pelacur itu problem sosial ataukah solusi sosial?
apakah pelacur itu layak dikriminalisasikan?

* dari segi ekonomi
secara ekonomi makro apakah bermanfaat buat kemajuan dan pemerataan ekonomi.
secara mikro, gimana?

* etc.


Dipilah begini jadi lebih fokus.

~ dari segi SILA: tidak melanggar
(kalau ada yg berpendapat melanggar, silahkan berikan alasannya)

~ dari segi manfaat (kemajuan batin, maksudnya?): seperti banyak pekerjaan lainnya, tidak akan memberikan manfaat bagi kemajuan batin

~ dari segi ekonomi: bagi diri si pelacur, jelas bermanfaat sekali

~ dari segi sosial: tidak bagus, karena status sosial akan turun. dilecehkan masyarakat.

~ dari segi kesehatan: seperti juga pekerjaan lainnya, mempunyai resiko kesehatan. Untuk pekerjaan pelacur ini, resiko ketularan penyakit seksual lebih tinggi. Pekerjaan2 lainnya juga mempunyai resiko kematian yg tinggi, mis: pekerja tambang, astronout, penyelam, tentara, pekerja listrik, dll

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 05:48:05 PM
kan ceritanya kita di posisi sang anak toh~  :P

kalau anda di posisi seorang anak, apakah anda tidak berpikir... bagaimana perasaan orang tua anda yang sakit jika mengetahui anak perempuannya "menjual diri" demi pengobatan mereka ?
Mungkin jika anda merasa PSK itu tidak masalah, kemudian anda berada pada posisi itu sebagai sang orang tua yang sakit, kemudian anda tahu anak anda mau "menjual diri" demi pengobatan anda, anda bisa salah persilahkan, karena memang dalam pandangan anda, PSK / menjual diri itu tidak tercela.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 15 April 2011, 05:51:02 PM
kalau anda di posisi seorang anak, apakah anda tidak berpikir... bagaimana perasaan orang tua anda yang sakit jika mengetahui anak perempuannya "menjual diri" demi pengobatan mereka ?
Mungkin jika anda merasa PSK itu tidak masalah, kemudian anda berada pada posisi itu sebagai sang orang tua yang sakit, kemudian anda tahu anak anda mau "menjual diri" demi pengobatan anda, anda bisa salah persilahkan, karena memang dalam pandangan anda, PSK / menjual diri itu tidak tercela.

anda realistis dikit donk...

masa mau jual diri utk mengobati harus bilang2 dulu~ 

" pa.. be right back ya.. saya jual diri dulu utk beli obat ?" =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 05:52:24 PM
oh ya lupa...

Kalau kita baca kembali kisah kehidupan lampau Ambhapali yang menghina seorang Arahat sehingga mengakibatkan Ambhapali terlahir 10.000 kali kehidupan sebagai seorang pelacur...
JIKA PELACUR bukan profesi tercela, kelahiran 10.000 x sebagai seorang pelacur bukan KAMMA VIPAKA (akibat) Ambhapali, tetapi KAMMA PHALA....

 ^:)^

Saya tidak tau lengkapnya sutta ini, tapi demi singkatnya anggaplah memang begini ceritanya.

Terlahir sebagai pelacur adalah suatu kondisi yg 'kurang/tidak menyenangkan', tapi tidak berarti kondisi ini hina/rendah.

Sama seperti terlahir menjadi pengemis atau terlahir dengan kaki buntung.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 05:59:21 PM
 [at] ko wil
Sippp ​​​​HE³³E³;){^⌣^}HE³³E³;)³E³:D
Kalo menurutku psknya single atau mendapat persetujuan pasangan, konsumen jg bujangan, ya tidak melanggar sila lo hehehe...
Tapi benar juga kalo anak sakit minta bantuan aja dr bbm, yayasan dll mgkn aja bs terkumpul byk drpd hrs jual diri sih, secara subjektif sy ga mengatakan PSK hina kok, cuma secara objektif menurutku profesi ini kurang bagus itu aja hehehe..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 06:02:42 PM
Saya tidak tau lengkapnya sutta ini, tapi demi singkatnya anggaplah memang begini ceritanya.

Terlahir sebagai pelacur adalah suatu kondisi yg 'kurang/tidak menyenangkan', tapi tidak berarti kondisi ini hina/rendah.

Sama seperti terlahir menjadi pengemis atau terlahir dengan kaki buntung.

::

Kalau saya tidak pernah menghina orang yang lahir cacat / kaki buntung, karena kelahiran adalah BUKAN PILIHAN. Apakah ada orang yang lahir jadi pengemis ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 15 April 2011, 06:04:31 PM
Yah, inti-nya seperti itu lah... no way out... Dengan ini-lah kita bisa menilai apakah memang kita menyetujui bahwa orang yang kita cintai itu menjual diri (demi apapun) itu bagaimana ?
Kalau saya... lebih baik saya tidak diobati...

Ini  Closing Statement saya soal PSK... semoga tidak "menyinggung" perasaan rekan-rekan DC...

... saya delete saja... takutnya disalahpahami mempengaruhi orang untuk jadi PSK...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 06:04:41 PM
anda realistis dikit donk...

masa mau jual diri utk mengobati harus bilang2 dulu~ 

" pa.. be right back ya.. saya jual diri dulu utk beli obat ?" =))

anda juga realistis juga donk... emangnya saya bilang harus dikasih tahu... bisa saja orang tua tsb tahu-nya dari orang lain atau mengetahui sendiri... lagian kalau emang realistis.... mengapa sang anak tidak memikirkan perasaan orang tua-nya kalau tahu kalau anak-nya menjual diri demi pengobatan orang tua-nya ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 06:08:32 PM
kalau anda di posisi seorang anak, apakah anda tidak berpikir... bagaimana perasaan orang tua anda yang sakit jika mengetahui anak perempuannya "menjual diri" demi pengobatan mereka ?
Mungkin jika anda merasa PSK itu tidak masalah, kemudian anda berada pada posisi itu sebagai sang orang tua yang sakit, kemudian anda tahu anak anda mau "menjual diri" demi pengobatan anda, anda bisa salah persilahkan, karena memang dalam pandangan anda, PSK / menjual diri itu tidak tercela.
Bro dilbert mengatakan hal demikian karena menilai dari budaya di sini. Saya singgung sedikit saja, pinjam dari tetangga, di jaman perjanjian lama ada 2 kisah yang mirip. Yang satu adalah kisah malaikat yang menyamar sebagai manusia, lalu mengunjungi seorang benar bernama Lot di Kota Sodom untuk menyuruhnya pergi dari kota tersebut. Kemudian orang-orang kota mendatangi rumah tersebut dan meminta Lot menyerahkan 'orang asing' tersebut untuk disodomi (ya, anda tidak salah baca). Lalu terjadi tawar menawar, Lot mengatakan akan memberikan dua putrinya yang masih perawan untuk diperlakukan semau mereka saja (ya, anda tidak salah baca juga), tetapi mereka tetap menolak dan mendobrak masuk. Saat itu 'orang asing' itu menampakkan wujud asli dan membutakan orang-orang tersebut.

Kisah serupa ada seorang berkunjung juga ke kota lain dan diminta persis seperti kisah Lot. Tapi ini bukan malaikat dan yang ditawarkan kali ini adalah selir dari si tamu dan anak perawan si tuan rumah. Di kisah ini, orang-orang kotanya menerima tawaran tersebut. Mereka gang-rape dan menganiaya sepanjang malam. Keesokan paginya si selir tersebut kembali dan meninggal di depan pintu. Si tamu kemudian mengambil mayatnya, membelah 12 bagian dan mengirimkan ke 12 suku Israel, dan akhirnya terjadi perang.

Yang saya fokus adalah: budaya tempat kisah ini terjadi tidak terlalu mementingkan perawan/tidak sebagaimana budaya kita di sini.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 15 April 2011, 06:12:50 PM
anda juga realistis juga donk... emangnya saya bilang harus dikasih tahu... bisa saja orang tua tsb tahu-nya dari orang lain atau mengetahui sendiri... lagian kalau emang realistis.... mengapa sang anak tidak memikirkan perasaan orang tua-nya kalau tahu kalau anak-nya menjual diri demi pengobatan orang tua-nya ?


saya yakin anda adalah salah satu dari sekian manusia yg beruntung di dunia ini~ , tumbuh di lingkungan seperti apa scra gak langsung membentuk pola pikir kita , ... selalu memiliki banyak pilihan .. selalu bisa mengunakan akal sehat utk berfikir.. selalu memiliki banyak waktu untuk mempertimbangkan ini  dan itu  ,  anda sungguh beruntung   _/\_ _/\_

tapi tahukah anda ,

di luaran sana banyak orang tidak memiliki kesempatan yg sama   _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 06:15:47 PM
Bro dilbert mengatakan hal demikian karena menilai dari budaya di sini. Saya singgung sedikit saja, pinjam dari tetangga, di jaman perjanjian lama ada 2 kisah yang mirip. Yang satu adalah kisah malaikat yang menyamar sebagai manusia, lalu mengunjungi seorang benar bernama Lot di Kota Sodom untuk menyuruhnya pergi dari kota tersebut. Kemudian orang-orang kota mendatangi rumah tersebut dan meminta Lot menyerahkan 'orang asing' tersebut untuk disodomi (ya, anda tidak salah baca). Lalu terjadi tawar menawar, Lot mengatakan akan memberikan putrinya yang masih perawan untuk diperlakukan semau mereka saja (ya, anda tidak salah baca), tetapi mereka tetap menolak dan mendobrak masuk. Saat itu 'orang asing' itu menampakkan wujud asli dan membutakan orang-orang tersebut.

Kisah serupa ada seorang berkunjung juga ke kota lain dan diminta persis seperti kisah Lot. Tapi ini bukan malaikat dan yang ditawarkan kali ini adalah selir dari si tamu dan anak perawan si tuan rumah. Di kisah ini, orang-orang kotanya menerima tawaran tersebut. Mereka gang-rape dan menganiaya sepanjang malam. Keesokan paginya si selir tersebut kembali dan meninggal di depan pintu. Si tamu kemudian mengambil mayatnya, membelah 12 bagian dan mengirimkan ke 12 suku Israel, dan akhirnya terjadi perang.
Yang saya fokus adalah: budaya tempat kisah ini terjadi tidak terlalu mementingkan perawan/tidak sebagaimana budaya kita di sini.

yah... bagi yang berpikiran PSK itu ok ok dan fine fine saja... yah gak papa...
LANJUT...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 06:15:49 PM
 [at] ko wil
Tambahin syarat ke 3 jg donk konsumen hrs bujang/single ​​​​HE³³E³;){^⌣^}HE³³E³;)³E³:D

Skrg kita spt membahas krn terpaksa/kepepet duit, kalo terpaksa saya juga maklum kok. Apakah semua psk krn terpaksa? Ada juga yg dipaksa, ato atas keinginan sendiri kan...ada yang mengaku terpaksa pdhal sbnrnya cuma alasan sbg jalan pintas aja... Jd bingung jg pembahasannya hehehe...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 06:16:27 PM

saya yakin anda adalah salah satu dari sekian manusia yg beruntung di dunia ini~ , tumbuh di lingkungan seperti apa scra gak langsung membentuk pola pikir kita , ... selalu memiliki banyak pilihan .. selalu bisa mengunakan akal sehat utk berfikir.. selalu memiliki banyak waktu untuk mempertimbangkan ini  dan itu  ,  anda sungguh beruntung   _/\_ _/\_

tapi tahukah anda ,

di luaran sana banyak orang tidak memiliki kesempatan yg sama   _/\_

dari sekian banyak yang tidak memiliki kesempatan seperti itu, apakah semua jadi PSK ?

Pernah dengar PSK dari Indramayu... Indramayu terkenal dengan pasokan PSK, karena budaya di sana tidak menabukan putri putri mereka untuk bekerja sebagai PSK. Sehingga banyak sekali keluarga keluarga yang kemudian mengirim / menjual anak perempuannya kepada para germo germo untuk dipekerjakan sebagai PSK di kota kota besar. Bagi mereka pekerjaan itu tidak TERCELA dan TIDAK MEMALUKAN.
ALHASIL apa, terkenal-lah Indramayu sebagai pemasok PSK tersohor di negeri ini. Dan stereotype kota Indramayu adalah PSK-nya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 06:18:57 PM
yah... bagi yang berpikiran PSK itu ok ok dan fine fine saja... yah gak papa...
LANJUT...
Masih bukan masalah fine/OK, tapi saya tertarik bagaimana asalnya seseorang menilai pelacuran itu sebagai sesuatu yang hina.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 06:20:11 PM
dari sekian banyak yang tidak memiliki kesempatan seperti itu, apakah semua jadi PSK ?
Tidak semua orang jadi PSK bukan berarti semua punya kesempatan jadi bukan-PSK. Maksudnya begitu, setiap orang beda ada keuntungan dan kesusahan masing-masing. Jadi tidak bisa dipukul-rata.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 06:20:59 PM
Masih bukan masalah fine/OK, tapi saya tertarik bagaimana asalnya seseorang menilai pelacuran itu sebagai sesuatu yang hina.

nilai-nya sama ketika kita mendapati putri kita akan menjual diri-nya untuk pengobatan kita.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 15 April 2011, 06:24:46 PM
Tidak semua orang jadi PSK bukan berarti semua punya kesempatan jadi bukan-PSK. Maksudnya begitu, setiap orang beda ada keuntungan dan kesusahan masing-masing. Jadi tidak bisa dipukul-rata.

betul... dan semua-nya sebenarnya punya PILIHAN untuk melanjut-kan HIDUP... setuju ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 06:33:21 PM
nilai-nya sama ketika kita mendapati putri kita akan menjual diri-nya untuk pengobatan kita.
Masih tidak menjelaskan. Kalau putri saya terpaksa apakah menjual harta atau diri, saya akan keberatan dan mungkin akan bunuh diri sebelum itu terjadi. Tapi kalau memang dengan sadar dan pengertian penuh, memahami segala risiko, ia menganggap itu yang terbaik bagi dirinya, bukan bagi diri saya, maka saya tidak akan melarangnya dan akan tetap mencintainya walaupun ia seorang pelacur.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 15 April 2011, 06:39:50 PM
betul... dan semua-nya sebenarnya punya PILIHAN untuk melanjut-kan HIDUP... setuju ?
Mungkin maksud saya kurang jelas.
Banyak orang terlahir miskin, namun di kondisi miskin itu sendiri setiap orang berbeda kondisinya. Ada yang miskin TAPI begini, ada yang miskin TAPI begitu. Nah, ada yang miskin tapi punya pilihan untuk jadi non-PSK, ada yang miskin pilihannya PSK atau mati. Sementara mati bukanlah pilihan untuk hidup, maka boleh dibilang dia tidak punya pilihan.

Hidup memang pilihan, tapi kadang pilihannya hanyalah jelek atau buruk.

Spoiler: ShowHide
1. Jadi PSK untuk dapat duit.
2. Biarkan anak mati kelaparan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 15 April 2011, 09:12:20 PM
kadang ada yang jadi psk karena kecewa sama pacar, diperkosa, dll

banyak alasannya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: morpheus on 15 April 2011, 09:22:33 PM
~ dari segi SILA: tidak melanggar
(kalau ada yg berpendapat melanggar, silahkan berikan alasannya)
* dari segi sila
kalo tidak melanggar berarti baik psk maupun customer tidak bisa dikecam sebagai immoral. mereka hanyalah melakukan transaksi bisnis biasa seperti halnya penyanyi, pelawak atau tukang pijet. ada yg gak setuju?

~ dari segi manfaat (kemajuan batin, maksudnya?): seperti banyak pekerjaan lainnya, tidak akan memberikan manfaat bagi kemajuan batin
* dari segi manfaat
imo, membahas kemajuan batin dengan psk tidaklah relevan karena namanya aktifitas duniawi pasti gak ada hubungannya dengan kemajuan batin.

jadi maksud saya manfaat di atas adalah manfaat duniawi.
di sana psk memberikan manfaat positif bagi customernya. kebutuhannya terpenuhi, stress berkurang, dan mungkin memotong resiko kanker prostat.
negatifnya mungkin customer jadi ketagihan dan boros pengeluaran.

~ dari segi ekonomi: bagi diri si pelacur, jelas bermanfaat sekali
* dari segi ekonomi
secara makro, jelas ada demand terhadap pemuasan nafsu ini. di mana ada demand, di situ ada supply. saat demand bertemu supply, terjadilah equilibrium ekonomi. apabila bisnis ini dilarang maka tentunya mengubah keseimbangan supply-demand ini, sehingga demand yg tinggi tidak terpenuhi. akibatnya harga akan naik. harga yg naik akan mendorong supply untuk diusahakan menjadi lebih banyak lagi (walaupun dilarang), sehingga terjadilah bisnis illegal yg mungkin memakai perlindungan mafia dan mungkin korupsi dengan oknum penegak hukum.

secara mikro, jelas tenaga kerja yg tadinya tidak produktif dan tidak memiliki skill menjadi memiliki pendapatan. ekonomi keluarga menjadi tertolong.


~ dari segi sosial: tidak bagus, karena status sosial akan turun. dilecehkan masyarakat.
* dari segi sosial dan hukum
di negara2 yg melegalkan bisnis sex ini, kriminalitas yg berhubungan dengan jual beli sex menjadi turun. buat apa menjadi kriminal kalo bisnis ini udah legal? jadi bisnis sex yg dilegalkan bisa mengurangi masalah2 sosial. ditambah lagi dengan berkurangnya tingkat kemiskinan, karena keluarga yg tadinya tidak memiliki pendapatan, menjadi memiliki pendapatan. ini tentunya mengurangi terjadinya pencurian maupun kekerasan seperti perampokan.

kesimpulan: tanpa disadari psk memberikan kontribusi kepada masyarakat . pekerjaan ini merupakan pekerjaan terhormat seperti profesi lainnya, namun memiliki resiko yg sangat tinggi (resiko kekerasan, self esteem rendah, dicela masyarakat, dll). not recommended, tapi gak layak dicela.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wirajhana on 15 April 2011, 09:25:47 PM
Quote from: M14ka on Today at 01:55:32 AM
Kenapa berat? Berarti profesi tersebut tidak netral, tp cenderung negatif kan? Ga usa banding2kan ama profesi lain. Apakah psk tdk melanggar sila 3? Kalo term n condition dia berhub ama cowo yg blm punya psgan sih gpp krn ga ad yg skt hati, tp kayanya psk jrg yg pilih2 kalo kepepet duit... Setahu saya kalo berhubungan dgn pasangan orang berarti sudah melanggar sila 3? Salah ya?

Saya:
Bukan profesinya yang tidak netral ato cenderung negatif NAMUN JUSTRU saya-nya yang belum SEPENUHNYA NETRAL.

Apakah Pelacuran MELANGGAR SILA ke-3?

Arti Sila ke-3 menurut saya adalah spt ini:
Tekad untuk tidak memuaskan nafsu atau keinginan indriawi [dari 6 indriya] dengan cara-cara [yang tidak benar/menyimpang].

kemudian,
Merujuk pada Kisah sirima sebelum bertemu Buddha, yaitu ketika ia di sewa jasanya oleh uttara (saat itu uttara sudah sottapati), seorang Sottapati tentunya sudah menghancurkan pandangan salah dan sudah pasti tidak akan melakukan tindakan yg melanggar sila. [Dhammapada XVII:3. Kisah Uttara Seorang Umat Awam]
merujuk pada tindakan sirima setelah menjadi sottapati dan sebagai pelacur hingga wafatnya, maka alasan yg sama saya pake seorang sottapati yg telah menghancurkan pandangan salah ia tidak akan melanggar sila [Dhammapada XI:2. Kisah Sirima]
Merujuk pada pernyataan kebenaran seorang pelacur bernama Bindumati menguncarkan kebenaran (no.2 kesetiaan rambu2 pencaharian yg benar)

"[..] 'Siapa pun yang membayar saya, tak peduli apakah dia seorang brahmana, ningrat, pedagang atau pelayan, saya perlakukan mereka semua sama sederajat. Bebas dari kecenderungan saya melayani mereka yang sudah membayar saya. Inilah dasar dari tindakan kebenaran yang saya lakukan untuk dapat membalik aliran sungai Gangga.' [Milanda Panha, BAB DELAPAN PEMECAHAN DILEMA, 5. Pernyataan Kebenaran, yg dah diposting oleh sdr NPNG]

"Tidak ada kekuatan biasa yang dapat menyebabkan hal-hal semacam itu terjadi. Kekuatan kebenaran itu sendirilah yang merupakan penyebabnya. Dan tidak ada alasan untuk merealisasikan Empat Kesunyataan Mulia selain dari kekuatan kebenaran itu sendiri."

Juga sesuai dengan isi Sutta berkah utama no.13 yg menyatakan "Bekerja bebas dari pertentangan" [MANGALA SUTTA, Khuddapatha V.3, Suttanipata 259-268, Berkah utama]

Maka konfirm, bahwa pelacuran tidak melanggar sila ke-3.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 09:30:38 PM
Quote from: M14ka on Today at 01:55:32 AM
Kenapa berat? Berarti profesi tersebut tidak netral, tp cenderung negatif kan? Ga usa banding2kan ama profesi lain. Apakah psk tdk melanggar sila 3? Kalo term n condition dia berhub ama cowo yg blm punya psgan sih gpp krn ga ad yg skt hati, tp kayanya psk jrg yg pilih2 kalo kepepet duit... Setahu saya kalo berhubungan dgn pasangan orang berarti sudah melanggar sila 3? Salah ya?

Saya:
Bukan profesinya yang tidak netral ato cenderung negatif NAMUN JUSTRU saya-nya yang belum SEPENUHNYA NETRAL.

Apakah Pelacuran MELANGGAR SILA ke-3?

Arti Sila ke-3 menurut saya adalah spt ini:
Tekad untuk tidak memuaskan nafsu atau keinginan indriawi [dari 6 indriya] dengan cara-cara [yang tidak benar/menyimpang].

kemudian,
Merujuk pada Kisah sirima sebelum bertemu Buddha, yaitu ketika ia di sewa jasanya oleh uttara (saat itu uttara sudah sottapati), seorang Sottapati tentunya sudah menghancurkan pandangan salah dan sudah pasti tidak akan melakukan tindakan yg melanggar sila. [Dhammapada XVII:3. Kisah Uttara Seorang Umat Awam]
merujuk pada tindakan sirima setelah menjadi sottapati dan sebagai pelacur hingga wafatnya, maka alasan yg sama saya pake seorang sottapati yg telah menghancurkan pandangan salah ia tidak akan melanggar sila [Dhammapada XI:2. Kisah Sirima]
Merujuk pada pernyataan kebenaran seorang pelacur bernama Bindumati menguncarkan kebenaran (no.2 kesetiaan rambu2 pencaharian yg benar)

"[..] 'Siapa pun yang membayar saya, tak peduli apakah dia seorang brahmana, ningrat, pedagang atau pelayan, saya perlakukan mereka semua sama sederajat. Bebas dari kecenderungan saya melayani mereka yang sudah membayar saya. Inilah dasar dari tindakan kebenaran yang saya lakukan untuk dapat membalik aliran sungai Gangga.' [Milanda Panha, BAB DELAPAN PEMECAHAN DILEMA, 5. Pernyataan Kebenaran, yg dah diposting oleh sdr NPNG]

"Tidak ada kekuatan biasa yang dapat menyebabkan hal-hal semacam itu terjadi. Kekuatan kebenaran itu sendirilah yang merupakan penyebabnya. Dan tidak ada alasan untuk merealisasikan Empat Kesunyataan Mulia selain dari kekuatan kebenaran itu sendiri."

Juga sesuai dengan isi Sutta berkah utama no.13 yg menyatakan "Bekerja bebas dari pertentangan" [MANGALA SUTTA, Khuddapatha V.3, Suttanipata 259-268, Berkah utama]

Maka konfirm, bahwa pelacuran tidak melanggar sila ke-3.

alasan yang sangat kuat sekali..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 09:39:13 PM
1. uttara seorang sotapatti tidak mungkin menyuruh orang lain untuk melanggar sila..
2. sirima yang seorang sotapatti sampai akhir hayatnya masih berprofesi sebagai wanita penghibur

dua pernyataan di atas sudah cukup kuat sebenarnya untuk menyimpulkan bahwa pelacuran tidak melanggar sila 3.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 09:41:39 PM
Kayanya banyak yg lebih sependapat tidak melanggar sila meskipun sudah punya pasangan, tidak terpaksa ato dipaksa ya udah saya terima aja deh... ◦°◦нeнeнeнe◦°◦ kalo gitu kampanye no free sex ganti aja dengan legalkan prostitusi aja...jd org harus konsisten lo hehehe... (No offense ya soalnya saya sepakat psk uda dianggap netral ◦°◦нeнeнeнe◦°◦ )
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 09:44:21 PM
Kayanya banyak yg lebih sependapat tidak melanggar sila meskipun sudah punya pasangan, tidak terpaksa ato dipaksa ya udah saya terima aja deh... ◦°◦нeнeнeнe◦°◦ kalo gitu kampanye no free sex ganti aja dengan legalkan prostitusi aja...jd org harus konsisten lo hehehe... (No offense ya soalnya saya sepakat psk uda dianggap netral ◦°◦нeнeнeнe◦°◦ )
tidak melnggar sila, tapi apakah sesuai dengan dhamma? ini patut dipertimbangkan
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 09:52:41 PM
 [at] NPNG
Swt.. ‎​​(¬_ ¬!!)
Hahahahaha.... Silahkan diskusi... Aye jd pengamat dulu aja... Cape... Weq
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: rooney on 15 April 2011, 09:53:49 PM
tidak melnggar sila, tapi apakah sesuai dengan dhamma? ini patut dipertimbangkan

Bukankah sila adalah bagian dr dhamma  ???

Atau tdk sesuai pada aspek lain ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 10:03:41 PM
Bukankah sila adalah bagian dr dhamma  ???

Atau tdk sesuai pada aspek lain ?

sila adalah aturan moralitas..

dikatakan tidak sesuai dgn dhamma apabila mempertebal LDM
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: kullatiro on 15 April 2011, 10:05:10 PM
ehm tanya bukan nya yasodara dan pangeran sidartha tuh sepupu?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 10:06:10 PM
ehm tanya bukan nya yasodara dan pangeran sidartha tuh sepupu?

pertanyaan bagus..saya jg binung..lol

saya semalam mau nanya..tapi lupa

apakah antar sepupu boleh nikah?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: kullatiro on 15 April 2011, 10:11:05 PM
Quote
Silsilah Kerajaan Sakya

Pada zaman dahulu di daerah Majjhima (daerah tengah dari Jambudipa), suku Bangsa Ariyaka yang datang dari utara Pegunungan Himava (Himalaya) membentuk sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Sakya. Kata Sakya diambil karena pada saat itu banyak sekali Hutan Pohon Sakka di sekitar daerah tersebut. Suatu masa tibalah masa kepemerintahan bagi Raja Okkaka di kerajaan tersebut. Beliau memiliki 4 orang Pangeran (Okkamukha, Karanda, Hatthinika dan Sinipura) serta 5 orang Putri. Pada suatu hari, Ratu (istri Raja Okkaka, yang juga masih saudara kandungnya) meninggal dunia. Kemudian Raja menikah lagi dengan seorang gadis yang kemudian melahirkan seorang anak laki-laki. Raja sangat gembira, sehingga Beliau melepaskan kata-kata yang menjadi bumerang baginya sendiri. Raja mengucapkan janji kepada Ratu (istri Raja Okkaka yang baru) bahwa beliau akan meluluskan semua permintaan Ratu. Dalam kesempatan itu, Ratu memohon kepada Raja agar anak laki-lakinya diangkat menjadi Putra Mahkota (pewaris kerajaan). Mendengar permohonan Ratu itu, Raja Okkaka menjadi kaget dan menolak untuk meluluskannya. Namun Ratu terus merengek dan mengingatkan Raja akan janjinya yang pernah beliau ucapkan. Karena malu, maka Raja pun akhirnya meluluskan permohonan Ratu tersebut.

Raja Okkaka kemudian memanggil keempat Pangeran dan memerintahkan mereka untuk membawa semua saudari kandung mereka untuk pergi ke suatu daerah lain dan membangun negeri baru. Keempat Pangeran beserta kelima Putri kemudian mohon diri dari Ayahandanya, dan bersama rombongan dalam jumlah yang besar, mereka pergi ke sebuah hutan lain yang banyak ditumbuhi Pohon Sakka, di lereng Gunung Himalaya. Di dekat daerah tersebut ada seorang petapa bernama Kapila yang tinggal di sana. Karena itulah, maka kota yang dibangun itu diberi nama Kapilavatthu (vatthu = tempat). Di kerajaan itulah, mereka menikah di antara sesama saudara, kecuali Putri yang tertua menikah dengan Raja dari Devadha. Empat pasangan yang pertama merupakan leluhur dari Kerajaan Suku Sakya, dan satu pasangan lainnya merupakan leluhur dari Kerajaan Koliya.

Pada suatu waktu ketika Raja Jayasena memerintah di Kapilavatthu, beliau memiliki seorang Pangeran bernama Sihahanu dan seorang Putri bernama Yasodhara. Setelah Raja Jayasena meninggal, Pangeran Sihahanu menjadi Raja di Kapilavatthu dan menikah dengan Putri Kancana, yaitu adik dari Raja Anjana (Kerajaan Devadha). Mereka memiliki lima orang Pangeran yang diberi nama Suddhodana, Sukkodhana, Amitodhana, Dhotodana dan Ghanitodana serta dua orang Putri yang diberi nama Pamita dan Amita. Adik dari Raja Sihahanu, yaitu Putri Yasodhara, menikah dengan Raja Anjana dari Devadha dan memiliki dua orang Pangeran yang diberi nama Suppabuddha dan Dandapani serta dua orang Putri yang diberi nama Maya dan Pajapati (Gotami).

Setelah Raja Sihahanu mangkat, Pangeran Suddhodana pun naik tahta dan menikahi Putri Maya. Adik Raja Suddhodana yang bernama Sukkodana, kemudian menikah dan mempunyai putra yang bernama Ananda. Amitodhana mempunyai dua orang putra yang bernama Mahanama dan Anurudha, serta seorang putri bernama Rohini. Sedangkan adik perempuannya yang bernama Amita, menikah dan mempunyai seorang putra bernama Devadatta dan seorang putri yang bernama Yasodhara.


http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6525.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6525.0)

agak bingung yah baca nya soalnya banyak nama yasodara

Quote
Ada beberapa kategori. Misalnya: tidaklah tepat untuk berhubungan sex dengan orang yang masih mempunyai hubungan dengan anda,yang masih ada pertalian darah dengan diri anda. Secara ketat, dalam pandangan Buddhisme, jika dalam 7 generasi kebelakang anda masih mempunyai hubungan darah dengan seseorang, maka orang tersebut dipandang tidak pantas untuk menjadi pasangan seksual bagi kita.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 10:12:54 PM
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6525.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6525.0)

agak bingung yah baca nya soalnya banyak nama yasodara



baca di sini aja:

http://bhagavant.com/home.php?link=sejarah&tipe=silsilah

setelah saya hitung2..leluhur siddhata dan yasodhara adalah jayasena..kira2 3 generasi..apakah masih diperbolehkan?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: rooney on 15 April 2011, 10:16:03 PM
sila adalah aturan moralitas..

dikatakan tidak sesuai dgn dhamma apabila mempertebal LDM

Karena tdk sesuai dgn dhamma maka sdh tentu ada aspek sila yg tdk sempurna karena sila adalah rambu awal dalam mengikis ldm.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 10:24:58 PM
Karena tdk sesuai dgn dhamma maka sdh tentu ada aspek sila yg tdk sempurna karena sila adalah rambu awal dalam mengikis ldm.

ada banyak sila dan tidak semua sila ditujukan untuk umat awam..
saya akan memberikan kasus lain:
masturbasi misalnya..apakah melanggar pancasila? tentu tidak, apakah sesuai dgn dhamma? tentu tidak..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: rooney on 15 April 2011, 10:30:05 PM
ada banyak sila dan tidak semua sila ditujukan untuk umat awam..
saya akan memberikan kasus lain:
masturbasi misalnya..apakah melanggar sila? tentu tidak, apakah sesuai dgn dhamma? tentu tidak..

Karena masturbasi pada umumnya adalah untuk memuaskan syahwat maka saya katakan ya sekalipun tdk bersenggama...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 10:31:05 PM
Karena masturbasi pada umumnya adalah untuk memuaskan syahwat maka saya katakan ya sekalipun tdk bersenggama...

bukannya pelacuran jg memuaskan syahwat?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: rooney on 15 April 2011, 10:39:06 PM
bukannya pelacuran jg memuaskan syahwat?

Yup, memuaskan syahwat mrupakan bentuk kebodohan batin. Namun, pelacur saat berhubungan mungkin kebanyakan hanya pelanggannya saja yg ejakulasi atau bisa dikatakan si pelacur hanya sekedar pasang badan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 10:44:04 PM
Yup, memuaskan syahwat mrupakan bentuk kebodohan batin. Namun, pelacur saat berhubungan mungkin kebanyakan hanya pelanggannya saja yg ejakulasi atau bisa dikatakan si pelacur hanya sekedar pasang badan.

wah kalo ini saya tidak tau...apakah pelacurnya cuman pasang badan atau gimana? blm pengalaman ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: rooney on 15 April 2011, 10:53:58 PM
wah kalo ini saya tidak tau...apakah pelacurnya cuman pasang badan atau gimana? blm pengalaman ;D

Hehehe... Ane juga

Berhubung yg cr kpuasan adalah pelanggan, sdh tentu si pelacur hny pelampiasan. Tidak ada kewajiban saling memuaskan spt layaknya suami istri.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 15 April 2011, 11:05:13 PM
Hehehe... Ane juga

Berhubung yg cr kpuasan adalah pelanggan, sdh tentu si pelacur hny pelampiasan. Tidak ada kewajiban saling memuaskan spt layaknya suami istri.

duh2...kk, saya itu masih polos.. ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 15 April 2011, 11:54:58 PM
Oh ya ad yg bs jelasin gak, saya ms bingung di pos pertama ternyata ad kriteria sila 3:
Ada beberapa kategori. Misalnya: tidaklah tepat untuk berhubungan sex dengan orang yang masih mempunyai hubungan dengan anda,yang masih ada pertalian darah dengan diri anda. Secara ketat, dalam pandangan Buddhisme, jika dalam 7 generasi kebelakang anda masih mempunyai hubungan darah dengan seseorang, maka orang tersebut dipandang tidak pantas untuk menjadi pasangan seksual bagi kita.
Kita tidak pantas berhubungan dengan suami atau istri orang. Jika anda menikah, tidak pantas untuk berhubungan selain dengan istri atau suami anda.
Juga tidak pantas berhubungan seksual dengan anak dibawah umur, anak yang masih berada dalam perlindungan orang tuanya.

Sedangkan psk yg profesional kan katanya ga pilih2 konsumen, so kalo bkn psk melanggar sila kalo berhub dgn psgan org tapi kalo psk ga melanggar sila, gitu kah?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 16 April 2011, 12:08:10 AM
Oh ya ad yg bs jelasin gak, saya ms bingung di pos pertama ternyata ad kriteria sila 3:
Ada beberapa kategori. Misalnya: tidaklah tepat untuk berhubungan sex dengan orang yang masih mempunyai hubungan dengan anda,yang masih ada pertalian darah dengan diri anda. Secara ketat, dalam pandangan Buddhisme, jika dalam 7 generasi kebelakang anda masih mempunyai hubungan darah dengan seseorang, maka orang tersebut dipandang tidak pantas untuk menjadi pasangan seksual bagi kita.
Kita tidak pantas berhubungan dengan suami atau istri orang. Jika anda menikah, tidak pantas untuk berhubungan selain dengan istri atau suami anda.
Juga tidak pantas berhubungan seksual dengan anak dibawah umur, anak yang masih berada dalam perlindungan orang tuanya.

Sedangkan psk yg profesional kan katanya ga pilih2 konsumen, so kalo bkn psk melanggar sila kalo berhub dgn psgan org tapi kalo psk ga melanggar sila, gitu kah?

beda penjajah seks komersial dgn selingkuh?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 12:14:22 AM
 [at] NPNG
Kk tdk menjawab pertanyaan malah bertanya balik... :hammer:
Pertanyaan kk jg ga relevan, psk itu org, selingkuh kata kerja ga bs dibandingkan wkwkwk...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 16 April 2011, 12:36:01 AM
[at] NPNG
Kk tdk menjawab pertanyaan malah bertanya balik... :hammer:
Pertanyaan kk jg ga relevan, psk itu org, selingkuh kata kerja ga bs dibandingkan wkwkwk...

terkadang kita para makhluk super *wanita* , ada situasi tertentu membuat kita "mentoleransi" suami melakukan transaksi dengan PSK .. malah itu menjadi "tidak terlalu buruk"  diantara pilihan "buruk"

misalnya aja : suami yg bekerja di luar negri , 5 atau 10 tahun terikat kontrak kerja , puasa selama 10 tahun ?  :)) katakanlah dia memang niatnya puasa / pemuasan sendiri selama 10 tahun .. tapi bagaimana bila lingkungan nya mendukung utk bertransaksi .. godaan duniawi bukannya susah di elakkan ? bahkan zaman skrg byk eksekutif muda  menjamu patner kerja di pub . diskotek and blabla..

selain itu lebih gampang berurusan dengan PSK ( kasih DUIT = SELESAI ) daripada suami kecantol wanita baik2 yg tidak di tidurinya tapi "dicintainya"  :))


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Adhitthana on 16 April 2011, 01:21:18 AM

SILA III : KAMESU MICCHACARA VERAMANI
Menghindari berbuat Asusila

1. Objek yang menyebabkan pelanggaran sila ketiga :
Bagi seorang laki-laki :
a. Wanita yang telah menikah

b. Wanita yang masih dalam pengawasan atau asuhan keluarga
c. Wanita yang dilarang menurut adapt istiadat, peraturan agama, atau hokum Negara/kerajaan
 Yang dilarang karena adat istiadat adalah wanita yang masih dalam satu garis keturunan yang dekat
 Yang dilarang karena peraturan agama adalah wanita yang menjalankan kehidupan suci (brahmacari). Dalam tradisi Theravada wanita disebut di atas adalah Upasika Atthasila, Samaneri dan Bhikkhuni.
 Yang dilaarang karena hokum Negara/kerajaan adalah wanita yang menjadi selir raja.

2. Objek yang menyebabkan pelanggaran sila ketiga :
Bagi seorang wanita :
a. Laki-laki yang telah menikah

b. Laki-laki yang dilarang karena peraturan agama, misalnya : Upasaka, Atthasila, Samanera dan Bhikkhu

3. Pelanggaran sila ketiga
a) Seorang wanita/alki-laki yang berbuat asusila dengan laki-laki/wanita yang terlarang baginya, telah melakukan perzinahan
b) Seorang wanita yg masih di bawah asuhan melakukan perbuatan asusila dengan laki-laki yang tidak merupakan objek terlarang baginya, tidak melanggar sila ini. Tetapi, wanita tersebut dapat dikatakan melanggar Dhamma karena menodai dirinya sendiri, dan menjatuhkan nama baiknya dalam masyarakat.

FAKTOR :
1. Ada objek yang tidak patut di gauli
2. Mempunyai pikiran untuk menyetubuhi objek tersebut
3. Berpikir untuk menyetubuhi
4. Berusaha untuk menyetubui
5. Berhasil Menyetubuhi melalui usaha tersebut

Hal-hal lain yang dikategorikan pelanggaran sila ketiga yang harus juga kita hindari :
1. Berzinah (melakukan hubungan kelamin bukan dengan suami/istrinya)
2. Berciuman dengan lain jenis kelamin yang disertai nafsu birahi
3. Menyenggol, mencolek & sejenisnya yang disertai nafsu birahi

Catatan :
Tujuan sila ketiga ini adalah untuk mencegah perceraian, dan membina keharmonisan serta kepercayaan timbale balik antara suami istri

Bagi PSK?(laki2/wanita) ... bisa melanggar Sila ke 3, jika "bermaen" dengan yang sudah menikah
kalo dengan jomblo ....tidak  ::) :hammer:

Yang benar gimana nieee ??  ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: johan3000 on 16 April 2011, 05:45:22 AM
terkadang kita para makhluk super *wanita* , ada situasi tertentu membuat kita "mentoleransi" suami melakukan transaksi dengan PSK .. malah itu menjadi "tidak terlalu buruk"  diantara pilihan "buruk"

misalnya aja : suami yg bekerja di luar negri , 5 atau 10 tahun terikat kontrak kerja , puasa selama 10 tahun ?  :)) katakanlah dia memang niatnya puasa / pemuasan sendiri selama 10 tahun .. tapi bagaimana bila lingkungan nya mendukung utk bertransaksi .. godaan duniawi bukannya susah di elakkan ? bahkan zaman skrg byk eksekutif muda  menjamu patner kerja di pub . diskotek and blabla..

selain itu lebih gampang berurusan dengan PSK ( kasih DUIT = SELESAI ) daripada suami kecantol wanita baik2 yg tidak di tidurinya tapi "dicintainya"  :))


kalau kecantol penyakit (AIDS) gimana ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: johan3000 on 16 April 2011, 05:47:22 AM
beda penjajah seks komersial dgn selingkuh?

kalau KOMERSIAL, ya bro harus sedia duit DIDEPAN...
sedangkan SELINGKUH ada kemungkinan bro yg dibayarin...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 06:25:14 AM
Gimana cara membedakan seseorang selingkuh? Sila 3 nya perlu direvisi gak dari tidak pantas berhubungan jadi tidak boleh berselingkuh aja, so kalo kita long distance, bs jadi pembenaran dengan one night stand asal ga kecantol hati gitu ya?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 07:10:10 AM
nilai-nya sama ketika kita mendapati putri kita akan menjual diri-nya untuk pengobatan kita.

Ortu di Indramayu oke saja putri2 mereka bekerja sebagai penghibur tsb.
Beda dengan pendapat ortu lain..

Kenapa ya?

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 07:11:46 AM
Gimana cara membedakan seseorang selingkuh? Sila 3 nya perlu direvisi gak dari tidak pantas berhubungan jadi tidak boleh berselingkuh aja, so kalo kita long distance, bs jadi pembenaran dengan one night stand asal ga kecantol hati gitu ya?

Pertama-tama, apa itu SELINGKUH...?

SELINGKUH adalah:....

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 07:35:46 AM
Kayanya banyak yg lebih sependapat tidak melanggar sila meskipun sudah punya pasangan, tidak terpaksa ato dipaksa ya udah saya terima aja deh... ◦°◦нeнeнeнe◦°◦ kalo gitu kampanye no free sex ganti aja dengan legalkan prostitusi aja...jd org harus konsisten lo hehehe... (No offense ya soalnya saya sepakat psk uda dianggap netral ◦°◦нeнeнeнe◦°◦ )

1. Profesi PSK = dimata Buddhisme sama saja dengan profesi lainnya, tidak lebih tinggi dan tidak lebih rendah
2. Profesi PSK = tidak disarankan dalam Buddhisme

Dua pernyataan diatas koq kesannya 'tidak konsisten' ya?
Is Oke, tapi jangan lakukan.... gimana nih?  ;D

Begini,

Pertama, Buddhisme tidak pernah menyarankan pekerjaan apapun, baik pekerjaan pelacur, pekerjaan akunting, pekerjaan design grafis, ataupun pekerjaan2 lainnya. Yang Buddhisme ajarkan adalah 'panduan' pekerjaan2 mana yg pantas dan mana yg tidak pantas dilakukan.

Kedua, meskipun pelacuran tidak melanggar sila 3, namun Buddhisme juga mengajarkan kepada kita 'KEBIJAKSANAAN'. Bijaksana mengetahui konsekuensi suatu perbuatan. Kebijaksanaan ini diterapkan untuk seluruh keputusan yg akan kita ambil, termasuk keputusan untuk memilih pekerjaan. Sebelum memilih pekerjaan membantu memuaskan nafsu orang lain ini, kita harus tau konsekuensi perbuatan ini, yakni: resiko tinggi terkena penyakit mematikan dan hancurnya status sosial kita dan keluarga kita dimata masyarakat (dan karena tinggal di Indonesia, yg mempersepsikan pelacur adalah 'bejat' berarti berkemungkinan bisa menghancurkan masa depan kita).

Pada pekerjaan2 lainnya pun sama saja, diperlukan KEBIJAKSANAAN untuk menimbang2 antara konsekuensi dan manfaatnya. Pekerjaan Penitipan Anak misalnya, Pekerjaan ini tidak ada masalah dari status sosial, pendapatan sedang, tapi ada resiko yg cukup tinggi juga, jika si anak terjatuh atau memakan barang2 yg berbahaya... bisa2 kita dituntut pidana kelalaian dan masuk penjara.

Juga konsekuensi jika memilih pekerjaan tambang dalam, penyelam, tentara, pemanjat menara, bisa beresiko kematian.

Jadi, pelacuran meskipun tidak melanggar sila, namun ada 'resiko pekerjaan' yg sangat serius yg harus dipertimbangkan.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 08:01:55 AM
Yg ditulis ko adhit gimana, kayanya masuk akal tuh:
Hal-hal lain yang dikategorikan pelanggaran sila ketiga yang harus juga kita hindari :
1. Berzinah (melakukan hubungan kelamin bukan dengan suami/istrinya)
2. Berciuman dengan lain jenis kelamin yang disertai nafsu birahi
3. Menyenggol, mencolek & sejenisnya yang disertai nafsu birahi

Catatan :
Tujuan sila ketiga ini adalah untuk mencegah perceraian, dan membina keharmonisan serta kepercayaan timbale balik antara suami istri

Atas dasar apa psk ga melanggar ketentuan diatas ya?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 16 April 2011, 08:23:59 AM
Yg ditulis ko adhit gimana, kayanya masuk akal tuh:
Hal-hal lain yang dikategorikan pelanggaran sila ketiga yang harus juga kita hindari :
1. Berzinah (melakukan hubungan kelamin bukan dengan suami/istrinya)
2. Berciuman dengan lain jenis kelamin yang disertai nafsu birahi
3. Menyenggol, mencolek & sejenisnya yang disertai nafsu birahi

Catatan :
Tujuan sila ketiga ini adalah untuk mencegah perceraian, dan membina keharmonisan serta kepercayaan timbale balik antara suami istri

Atas dasar apa psk ga melanggar ketentuan diatas ya?

wah jadi kalo berciuman dengan istri/suami orang lain tanpa napsu birahi, boleh ya? mencolek istri orang lain tanpa napsu birai juga boleh.

IMO sila bertujuan untuk pengendalian diri, bukan untuk mencegah perceraian juga bukan untuk membina kerukunan
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 16 April 2011, 08:24:44 AM
saya kok lebih tertarik membahas "TINDAKAN SEKSUAL YANG PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS", seperti apa ya?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 08:29:05 AM
1. Profesi PSK = dimata Buddhisme sama saja dengan profesi lainnya, tidak lebih tinggi dan tidak lebih rendah
>> Gmn dengan tukang jagal, penjual narkoba, dll? Apakah sama? Kalo sama berarti nomor 1 ga usa dibahas lg ◦°◦нeнeнeнe◦°◦

2. Profesi PSK = tidak disarankan dalam Buddhisme
>> Nah maksud saya ini dari pertama, tapi pada cenderung menekankan profesi ini netral, ga salah, kalo terpaksa maklum dll ◦°◦нeнeнeнe◦°◦
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 08:40:20 AM
 [at]  kk indra, itu ada sambungannya di awal, baca post kk adhit deh, objek yg melanggar dan tidak melanggar..

Skrg kita sedang membahas tentang bagaimana sebaiknya kita memandang profesi psk atau apakah bagaimanakah profesi psk dimata Buddhisme sih?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 16 April 2011, 08:45:07 AM
[at]  kk indra, itu ada sambungannya di awal, baca post kk adhit deh, objek yg melanggar dan tidak melanggar..

Skrg kita sedang membahas tentang bagaimana sebaiknya kita memandang profesi psk atau apakah bagaimanakah profesi psk dimata Buddhisme sih?

ya benar, saya hanya mengambil quote secara cepat saja, saya memang sudah mau menanyakan postingan dari Bro Adhit sejak tadi malam, tapi waktu tidak memungkinkan
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 16 April 2011, 08:46:59 AM
terkadang kita para makhluk super *wanita* , ada situasi tertentu membuat kita "mentoleransi" suami melakukan transaksi dengan PSK .. malah itu menjadi "tidak terlalu buruk"  diantara pilihan "buruk"

misalnya aja : suami yg bekerja di luar negri , 5 atau 10 tahun terikat kontrak kerja , puasa selama 10 tahun ?  :)) katakanlah dia memang niatnya puasa / pemuasan sendiri selama 10 tahun .. tapi bagaimana bila lingkungan nya mendukung utk bertransaksi .. godaan duniawi bukannya susah di elakkan ? bahkan zaman skrg byk eksekutif muda  menjamu patner kerja di pub . diskotek and blabla..

selain itu lebih gampang berurusan dengan PSK ( kasih DUIT = SELESAI ) daripada suami kecantol wanita baik2 yg tidak di tidurinya tapi "dicintainya"  :))




bahagianya suami sis Landy, seandainya istri2 berpandangan spt ini
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 08:53:42 AM
Berhubung yg cr kpuasan adalah pelanggan, sdh tentu si pelacur hny pelampiasan. Tidak ada kewajiban saling memuaskan spt layaknya suami istri.

Kalau dilihat dari sisi ini,
sebagian besar istri juga jadi pelampiasan. Bisa di cek sendiri hasil survey, berapa persen istri yg mendapatkan kepuasan dalam hub. seksual rumah tangganya.

Juga, bisa di cek/googling hasil survey berapa persen suami-istri yg 'saling memuaskan' setiap kali berhubungan suami isteri.

Persentase nya sangat kecil....

Sebagian besar cerita seks rumah tangga adalah: istri sedang tidak mood berhubungan, tapi terpaksa melayani krn kewajiban terhadap suami. Tidak terjadi 'saling memuaskan' disini.

Pelacur juga melayani karena kewajiban (atas deal perjanjian jual-beli)

Cerita indah seks perkawinan hanya saat tahun2 awal perkawinan, di-saat hormon kedua belah pihak masih menggebu2. Si barat semakin membumbui dgn label 'making love' yg berarti perwujudan terdalam cintakasih, yg berarti aktivitas seksual sebagai sesuatu yg suci dan indah. Sebaliknya buddisme melihat aktivitas yg katanya 'suci dan indah' ini tidak lebih dari 'kelakuan hewan', berikut penjelasannya:

Buddhisme melihat  aktivitas seksual ini lebih jernih: 'saling memproduksi tanha'. Buddhisme tidak melihat suami melakukan dengan istri, atau sesama pacar, atau dengan pasangan bayaran, ataupun memuaskan diri sendiri alias masturbasi, Buddhisme sangat netral dalam memandang aktivitas ini sebagai: Suatu kegiatan untuk menyenangkan panca-indera. Dan apapun kegiatan yg ditujukan untuk menyenangkan indera, bagi Buddhisme adalah kegiatan yg tidak ada manfaatnya bagi kemajuan batin.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 08:55:01 AM
 [at] sis landy
Kalo saya sih ga rela deh...>.<
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 09:02:30 AM
bahagianya suami sis Landy, seandainya istri2 berpandangan spt ini

koq sama ya pendapat kita? ha3...

----

BTW, ini seriusnya....

Kenyataanya, banyak istri yg menderita karena berpikiran bahwa suami harus setia 100%.
Ketakutan akan 'milikku yg menyeleweng' telah menimbulkan siksaan batin (akusala citta) berupa kegelisahan, was-was, kecurigaan, hingga depresi berkepanjangan. Citta-ja rupa, pikiran mempengaruhi fisik... akhirnya pikiran ini berimbas ke penyakit fisik: kanker, tekanan darah tinggi, pusing2, jantung, dsbnya. Si istri sudah menerima vipaka langsung atas akusala-citta nya, padahal si suami sendiri belum tentu ada menyeleweng.

Dengan landasan pikiran seperti yg diambil Sis Landy, bersikap tenang, tidak terlalu pusing, tidak terlalu menggenggam 'suami ini milikku', alhasil Sis Landy tidak tersiksa batin dan fisik oleh pikirannya sendiri. Jikalaupun suaminya ternyata menyeleweng, ia bisa saja meminta putus hubungan.

Jadi, imo, beginilah seharusnya praktik Buddhisme itu sendiri: Janganlah kita tersiksa oleh pikiran sendiri, jikalaupun terjadi hal2 yg tidak kita setujui, ambil tindakan: ceraikan saja, nasehati, atau tindakan2 lain dengan kepala dingin.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hendrako on 16 April 2011, 09:02:50 AM
terkadang kita para makhluk super *wanita* , ada situasi tertentu membuat kita "mentoleransi" suami melakukan transaksi dengan PSK .. malah itu menjadi "tidak terlalu buruk"  diantara pilihan "buruk"

misalnya aja : suami yg bekerja di luar negri , 5 atau 10 tahun terikat kontrak kerja , puasa selama 10 tahun ?  :)) katakanlah dia memang niatnya puasa / pemuasan sendiri selama 10 tahun .. tapi bagaimana bila lingkungan nya mendukung utk bertransaksi .. godaan duniawi bukannya susah di elakkan ? bahkan zaman skrg byk eksekutif muda  menjamu patner kerja di pub . diskotek and blabla..

selain itu lebih gampang berurusan dengan PSK ( kasih DUIT = SELESAI ) daripada suami kecantol wanita baik2 yg tidak di tidurinya tapi "dicintainya"  :))




Dalam kasus di atas, yang puasa 5-10 taon ndak cuman sang suami, istrinya ndiri gimana nih?  :-?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 16 April 2011, 09:03:25 AM
Kayanya banyak yg lebih sependapat tidak melanggar sila meskipun sudah punya pasangan, tidak terpaksa ato dipaksa ya udah saya terima aja deh... ◦°◦нeнeнeнe◦°◦ kalo gitu kampanye no free sex ganti aja dengan legalkan prostitusi aja...jd org harus konsisten lo hehehe... (No offense ya soalnya saya sepakat psk uda dianggap netral ◦°◦нeнeнeнe◦°◦ )
Sis M14ka, kalau orang berpasangan mencari PSK, maka pelanggaran sila ada pada si orang berpasangannya, BUKAN di PSK-nya. Sama juga seperti (lagi-lagi) tukang babi panggang tidak melanggar sila kalau menjual daging itu di atas pukul 12 siang ke orang yang sedang melakukan atthasila. Yang atthasila melanggar, tapi si tukang babi panggang jelas tidak ada urusan.



Oh ya ad yg bs jelasin gak, saya ms bingung di pos pertama ternyata ad kriteria sila 3:
Ada beberapa kategori. Misalnya: tidaklah tepat untuk berhubungan sex dengan orang yang masih mempunyai hubungan dengan anda,yang masih ada pertalian darah dengan diri anda. Secara ketat, dalam pandangan Buddhisme, jika dalam 7 generasi kebelakang anda masih mempunyai hubungan darah dengan seseorang, maka orang tersebut dipandang tidak pantas untuk menjadi pasangan seksual bagi kita.
Kita tidak pantas berhubungan dengan suami atau istri orang. Jika anda menikah, tidak pantas untuk berhubungan selain dengan istri atau suami anda.
Juga tidak pantas berhubungan seksual dengan anak dibawah umur, anak yang masih berada dalam perlindungan orang tuanya.

Sedangkan psk yg profesional kan katanya ga pilih2 konsumen, so kalo bkn psk melanggar sila kalo berhub dgn psgan org tapi kalo psk ga melanggar sila, gitu kah?
Setahu saya sila ke 3 dilanggar jika objeknya adalah ibu/saudara kandung, anak di bawah umur/di bawah perwalian, orang yang menikah/bertunangan, dan wanita petapa. Kalau sepupu tidak termasuk.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 16 April 2011, 09:08:10 AM
Sis M14ka, kalau orang berpasangan mencari PSK, maka pelanggaran sila ada pada si orang berpasangannya, BUKAN di PSK-nya. Sama juga seperti (lagi-lagi) tukang babi panggang tidak melanggar sila kalau menjual daging itu di atas pukul 12 siang ke orang yang sedang melakukan atthasila. Yang atthasila melanggar, tapi si tukang babi panggang jelas tidak ada urusan.

protes... menyebutkan babi panggang dengan tidak hormat. padahal bisa saja pake contoh lain, misalnya tukang lontong atau ketoprak
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 09:11:33 AM
1. Profesi PSK = dimata Buddhisme sama saja dengan profesi lainnya, tidak lebih tinggi dan tidak lebih rendah
>> Gmn dengan tukang jagal, penjual narkoba, dll? Apakah sama? Kalo sama berarti nomor 1 ga usa dibahas lg ◦°◦нeнeнeнe◦°◦

Dari sisi Sila:
Tukang jagal membunuh makhluk hidup.
Penjual narkoba memperdagangkan barang yg melanggar sila ke 5 (melemahkan kesadaran) dan mengakibatkan kecanduan

Dari sisi Hukum:
Tukang jagal tidak melanggar hukum
Penjual narkoba diancam hukuman mati

Quote
2. Profesi PSK = tidak disarankan dalam Buddhisme
>> Nah maksud saya ini dari pertama, tapi pada cenderung menekankan profesi ini netral, ga salah, kalo terpaksa maklum dll ◦°◦нeнeнeнe◦°◦

NETRAL dalam artian:
Tidak melanggar sila, tidak ada pihak yg dirugikan, sama-sama mau.
Ambil contoh bintang iklan: dia juga menjual kelebihan fisiknya untuk memuaskan mata konsumen dan menerima uang untuk kegiatannya tsb.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 16 April 2011, 09:12:41 AM
protes... menyebutkan babi panggang dengan tidak hormat. padahal bisa saja pake contoh lain, misalnya tukang lontong atau ketoprak
Apanya yang tidak hormat? Tidak disandingkan dengan BI kok... ;D
Kalau lontong atawa ketoprak, kesan kolestrolnya kurang kental (walaupun lontong sayur pakai santan juga).
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 09:13:24 AM
 [at] ko wil
Iya nih keakuan ku kayanya tinggi jd mudah melekat bngt, mudah2an bs cpt brbh ♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡  ko masukannya (∩_∩) 

 [at] kainyn
Tukang (•͡(oo)‎​•͡) panggang memang ga bs milih2 pelanggannya, tapi psk kan bs... Apakah profesional dijadikan alasan jd terserah konsumennya mo pake pengaman gak, mo dijadikan budak, ato dijadikan istri ke 2, da ah cape ulang2 trus hahaha....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 16 April 2011, 09:17:49 AM
Apanya yang tidak hormat? Tidak disandingkan dengan BI kok... ;D
Kalau lontong atawa ketoprak, kesan kolestrolnya kurang kental (walaupun lontong sayur pakai santan juga).

ini tidak ada hubungan khusus dengan BI, tapi dalam konteks apapun, dalam mengucapkan mantra suci minimal harus dalam "" atau bold/italic
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 09:19:58 AM
Definisi sila ke 3 yg benar n lengkap seperti apa sih? Yg dipost ko adhit gmn mengenai objek yg melanggar? Kalo sudah sadar objek tersebut melanggar apakah psk tetap ga melanggar sila 3?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 16 April 2011, 09:23:38 AM
[at] ko wil
Iya nih keakuan ku kayanya tinggi jd mudah melekat bngt, mudah2an bs cpt brbh ♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡  ko masukannya (∩_∩) 

 [at] kainyn
Tukang (•͡(oo)‎​•͡) panggang memang ga bs milih2 pelanggannya, tapi psk kan bs... Apakah profesional dijadikan alasan jd terserah konsumennya mo pake pengaman gak, mo dijadikan budak, ato dijadikan istri ke 2, da ah cape ulang2 trus hahaha....
Saya masih bingung kenapa sis bersikeras PSK bisa memilih pelanggan? Saya tanya dulu deh, memangnya menurut bayangan sis M14ka, prosedur transaksi itu bagaimana?

BTW, tukang babi panggang juga bisa pilih tidak jual dagingnya kok.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 16 April 2011, 09:25:33 AM
ini tidak ada hubungan khusus dengan BI, tapi dalam konteks apapun, dalam mengucapkan mantra suci minimal harus dalam "" atau bold/italic
Bagaimana dengan ini:

protes... menyebutkan babi panggang dengan tidak hormat. padahal bisa saja pake contoh lain, misalnya tukang lontong atau ketoprak
>:D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 16 April 2011, 09:27:49 AM
Saya masih bingung kenapa sis bersikeras PSK bisa memilih pelanggan? Saya tanya dulu deh, memangnya menurut bayangan sis M14ka, prosedur transaksi itu bagaimana?

BTW, tukang babi panggang juga bisa pilih tidak jual dagingnya kok.

setuju sebagian dengan Bro Kain, pada saat transaksi seorang PSK tidak menginterview pelanggannya mengenai umur, status rumah tangga, agama, dll

seorang penjual "babi panggang" (ini cara penulisan yg benar) bisa menginterview pelanggannya, "apakah anda sedang menjalankan atthasila hari ini?"

yg saya masih tidak setuju adalah bagian penyebutan babi panggang yg dilakukan secara tidak hormat
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 16 April 2011, 09:28:37 AM
Bagaimana dengan ini:
>:D

saya memang sengaja menggunakan cara penulisan yg salah untuk menunjukkan pelanggaran anda
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 09:39:08 AM
 ​​​‎​:p=))º°˚˚°º≈=Dнåнåнå=))º°˚˚°º≈º:p=))
Bisa aja interview kalo mau, kecuali kalo uda ada maminya ya... Sbnrnya penjual (•͡(oo)‎​•͡) panggang jg ga bagus kan tapi kok ga ad yg protes ya takut kk indra ngamuk ya ga ada (•͡(oo)‎​•͡) lagi hahaha...
Y uda intinya psk ga melanggar sila tapi tidak dianjurkan oke deh...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 16 April 2011, 09:41:08 AM
Quote
yg saya masih tidak setuju adalah bagian penyebutan babi panggang yg dilakukan secara tidak hormat
Akan lebih diperhatikan selanjutnya  ^:)^

setuju sebagian dengan Bro Kain, pada saat transaksi seorang PSK tidak menginterview pelanggannya mengenai umur, status rumah tangga, agama, dll

seorang penjual "babi panggang" (ini cara penulisan yg benar) bisa menginterview pelanggannya, "apakah anda sedang menjalankan atthasila hari ini?"

Memang saya juga sudah singgung di atas. Tapi itu adalah menyalahi bidang mereka karena tukang "babi panggang" hanya tahu menjual saja, bukan menguasai tata cara atthasila (di Buddhisme) atau agama lain. Kalau semua harus diurusi, nanti OB pun ujung-ujungnya bisa merangkap dhammaduta dan kehilangan pekerjaan. 

Spoiler: ShowHide
Boss: Tolong belikan "babi panggang"
OB: Hari ini uposatha, boss ga atthasila?
Boss: hari ini ga usah
OB: Tapi menurut sutta x, kalau uposatha [...]
[...]
[...]
[...]
jadi kudu atthasila, boss
Boss: baik, ini gaji kamu bulan ini, mulai besok tidak usah kerja lagi. Panggil OB2 dan suruh beli "babi panggang"



Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 16 April 2011, 09:51:22 AM
kalau banyak tanya, mana laku jualan, yang namanya jualan, menawarkan sebagus mungkin barang dagangannya, service nya, bukan malah pengen ga laku =))


di tailan kan negara budis, tapi prostitusinya legal yak?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 16 April 2011, 09:54:04 AM
​​​‎​:p=))º°˚˚°º≈=Dнåнåнå=))º°˚˚°º≈º:p=))
Bisa aja interview kalo mau, kecuali kalo uda ada maminya ya...
Nah, itu tahu. ;D
Kalau ada 'maminya' biasa memang pelanggan tinggal minta saja, "mi, yang itu!" Maka nasib si PSK tertunjuk sudah ditentukan. Kalau mereka 'nongkrong' sendiri, mereka juga tidak memilih pelanggan, tapi pelanggan yang memilih mereka. Mereka hanya nego harga saja.

Mengenai 'pasang badan saja' yang disinggung juga, sebetulnya tidak. Mereka harus memberikan 'service', justru si pelanggan yang pasang badan saja. Soal hal apa yang boleh dilakukan, itu kesepakatan pelanggan & PSK. Tapi ini tentunya untuk kasus yang normal, bukan kasus perdagangan manusia & perbudakan di mana orang-orang sakit jiwa boleh melakukan apa saja termasuk praktek sadisme.


Quote
Sbnrnya penjual (•͡(oo)‎​•͡) panggang jg ga bagus kan tapi kok ga ad yg protes ya takut kk indra ngamuk ya ga ada (•͡(oo)‎​•͡) lagi hahaha...
Y uda intinya psk ga melanggar sila tapi tidak dianjurkan oke deh...
Kalau bro Indra ngamuk memang gawat, jadi lebih baik jangan menyinggung yang satu itu, apalagi menganjurkan menghindari ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 16 April 2011, 09:57:18 AM
kalau banyak tanya, mana laku jualan, yang namanya jualan, menawarkan sebagus mungkin barang dagangannya, service nya, bukan malah pengen ga laku =))
Betul. PSK kadang belum tentu 1 malam bisa dapat 1 pelanggan. Lalu kalau dapat calon, diinterogasi pula?


Quote
di tailan kan negara budis, tapi prostitusinya legal yak?
Secara hukum ilegal. Kira-kira seperti di sini. 
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 16 April 2011, 10:02:25 AM
Kisah Kehidupan Lampau Ambhapali Theri...

-- Pada Jaman Buddha Sikkhi
Ambhapali jadi seorang bikkhuni dan mengikuti bhikkhuni2 lainnya suatu malam jalan2 mengelilingi sebuah pagoda. Tiba2 dia menginjak dahak ludah
seseorang dan dia spontan berkata, "Pelacur manakah yg meludah ini?". Dia gak tau bhw yg meludah adl seorg arahat tua, yg secara tak sengaja
mengeluarkan dahaknya pas bersin. Walau pun tak ada seorang pun yg memperhatikan ucapannya ini ternyata berdampak menjadi sebuah perbuatan karma buruk yg serius. Akibat perkataannya ini, ia terlahir di neraka selama beribu2 tahun dan menjalani 10.000 kehidupan sebagai pelacur.
---

Kira-kira 10.000 kehidupan sebagai pelacur, Ambhapali memetik Kamma Vipaka (akibat perbuatan yang berafiliasi dengan akusala) ataukah Kamma Phala ? Soal-nya ada yang sampai sampai mengatakan bahwa profesi PSK / Pelacur adalah profesi dihormati, baik, pencaharian benar (kisah Raja Asoka dan Pelacur yang membalikan arus sungai gangga), dan mulia..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 16 April 2011, 10:04:51 AM
Betul. PSK kadang belum tentu 1 malam bisa dapat 1 pelanggan. Lalu kalau dapat calon, diinterogasi pula?

Secara hukum ilegal. Kira-kira seperti di sini. 

Kalau PSK yang tidak bisa memilih pelanggan itu lebih dekat kepada korban traficking ataupun memang ada manajemen-nya sehingga secara tersirat harus mengikuti aturan-aturan manajemen-nya untuk tidak bisa memilih tamu..

Tetapi jaman sekarang banyak PSK yang memasarkan diri sendiri melalui facebook ataupun media lainnya. Mengapa tidak bisa memilih pelanggan ? Coba saja ada yang coba menyewa jasa seorang PSK freelancer (tidak terikat manajemen), anda hina PSK itu ? kira kira PSK itu mau melayani anda tidak ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 10:06:35 AM
Cerita itu aneh menurutku, dia kan ga tau siapa, pelacur cuma ucapan emosi aja bukan ditujukan sama arahat, kalo gitu yg menghina Sang Buddha secara terang2an buah kammanya mengerikan dong
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 16 April 2011, 10:12:18 AM
Cerita itu aneh menurutku, dia kan ga tau siapa, pelacur cuma ucapan emosi aja bukan ditujukan sama arahat, kalo gitu yg menghina Sang Buddha secara terang2an buah kammanya mengerikan dong

--- Penjelasan Dukkharacariya (penyiksaan diri sebelum menjadi Buddha) Siddharta selama 6 tahun
Bodhisatta pernah terlahir sebagai seorang brahmana bernama Jotipala. Ia mengucapkan kata-kata hinaan terhadap Buddha Kassapa dengan berkata, “Bagaimana mungkin bahwa orang gundul ini telah mencapai Pencerahan Sempurna? Pencerahan Sempurna adalah hal yang sangat jarang terjadi.”

Kata-kata hinaan ini berakibat tertundanya Pencerahan Sempurna Bhagavà. Para Bodhisatta lainnya mencapai Pencerahan Sempurna hanya dalam hitungan hari atau bulan, Buddha Gotama harus melewati enam tahun penuh penderitaan dalam pencarian-Nya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 10:17:50 AM
Apakah menghina umat dengan menghina bhante/bhiksu, lebih tinggi derajatnya maka karma buruknya lebih berat?
Contoh memaki siapa pelacur yg meludah sembarangan. Ternyata yg meludah itu :
1.psk/pelacur juga
2.Umat biasa
3.Bhiksu/Bhante
4.Yg lebih suci misalnya arahat
Jadi karma nya tergantung orgnya gitu ya? Lebih tinggi tingkatnya lebih berat?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 16 April 2011, 10:22:29 AM
--- Penjelasan Dukkharacariya (penyiksaan diri sebelum menjadi Buddha) Siddharta selama 6 tahun
Bodhisatta pernah terlahir sebagai seorang brahmana bernama Jotipala. Ia mengucapkan kata-kata hinaan terhadap Buddha Kassapa dengan berkata, “Bagaimana mungkin bahwa orang gundul ini telah mencapai Pencerahan Sempurna? Pencerahan Sempurna adalah hal yang sangat jarang terjadi.”

Kata-kata hinaan ini berakibat tertundanya Pencerahan Sempurna Bhagavà. Para Bodhisatta lainnya mencapai Pencerahan Sempurna hanya dalam hitungan hari atau bulan, Buddha Gotama harus melewati enam tahun penuh penderitaan dalam pencarian-Nya.
kasihan sekali umat lain yang menghina buda
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 10:25:00 AM
Sis M14ka, kalau orang berpasangan mencari PSK, maka pelanggaran sila ada pada si orang berpasangannya, BUKAN di PSK-nya. Sama juga seperti (lagi-lagi) tukang babi panggang tidak melanggar sila kalau menjual daging itu di atas pukul 12 siang ke orang yang sedang melakukan atthasila. Yang atthasila melanggar, tapi si tukang babi panggang jelas tidak ada urusan.


Saya suka nih perumpamaan 'babi panggang'nya nih Bro-Kai  ;D

Saya suka babi-panggang, siaobak sebutannya disini. Dan si penjual siaobak ini nggak tau bahwa sy sedang dalam program penurunan lemak dan berusaha menghindari kolesterol tinggi. Seandainya nanti saya bermasalah dengan kolesterol, si penjual siaobak ini akan saya pidana-kan. Kenapa? Yaaaa.... ia nggak mau tau dengan kondisi konsumennya. Ia nggak nanya2 sih, kolesterol saya berapa, agama saya apa, saya vegetarian apa nggak.

Pekerjaan si tukang siaobak ini sungguh tidak pantas karena bisa menjerumuskan saya yg berusaha menjaga kolesterol dan berniat vegetarian.

::





Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 16 April 2011, 10:25:19 AM
Apakah menghina umat dengan menghina bhante/bhiksu, lebih tinggi derajatnya maka karma buruknya lebih berat?
Contoh memaki siapa pelacur yg meludah sembarangan. Ternyata yg meludah itu :
1.psk/pelacur juga
2.Umat biasa
3.Bhiksu/Bhante
4.Yg lebih suci misalnya arahat
Jadi karma nya tergantung orgnya gitu ya? Lebih tinggi tingkatnya lebih berat?

Di dalam Milinda Panha dikatakan, menanam di Ladang yang berbeda, hasil-nya akan berbeda pula.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: kuswanto on 16 April 2011, 10:25:37 AM
Apakah menghina umat dengan menghina bhante/bhiksu, lebih tinggi derajatnya maka karma buruknya lebih berat?
Contoh memaki siapa pelacur yg meludah sembarangan. Ternyata yg meludah itu :
1.psk/pelacur juga
2.Umat biasa
3.Bhiksu/Bhante
4.Yg lebih suci misalnya arahat
Jadi karma nya tergantung orgnya gitu ya? Lebih tinggi tingkatnya lebih berat?

wah jadi hitung2kan karma deh.. saya tidak tahu persis nya seperti apa, tapi mungkin ada perbedaan nya..
toh membunuh nyamuk dan membunuh arahat berbedakan konsekuensi nya, padahal sama2 membunuh.

jadi rasanya kalau kita memaki orang lain (katakanlah seorang psk) dengan memaki orangtua kita sendiri, arahat, bhikkhu, Mungkin saja konsekuensi karmanya lebih berat.. dan kalau kita memaki seekor nyamuk sampai berbusa mulut e, mungkin konsekuensi karma nya lebih kecil sikit2 la.. ha6  [at] . [at]

 ^:)^ ^:)^
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 16 April 2011, 10:25:50 AM
kasihan sekali umat lain yang menghina buda

Yang menghina LSY (sammasambuddha) ZFZ gimana ya ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 16 April 2011, 10:29:12 AM
Saya suka nih perumpamaan 'babi panggang'nya nih Bro-Kai  ;D

Saya suka babi-panggang, siaobak sebutannya disini. Dan si penjual siaobak ini nggak tau bahwa sy sedang dalam program penurunan lemak dan berusaha menghindari kolesterol tinggi. Seandainya nanti saya bermasalah dengan kolesterol, si penjual siaobak ini akan saya pidana-kan. Kenapa? Yaaaa.... ia nggak mau tau dengan kondisi konsumennya. Ia nggak nanya2 sih, kolesterol saya berapa, agama saya apa, saya vegetarian apa nggak.

Pekerjaan si tukang siaobak ini sungguh tidak pantas karena bisa menjerumuskan saya yg berusaha menjaga kolesterol dan berniat vegetarian.

::

Siobak makan sedikit tidak masalah, asal di control... Kalau berhubungan seksual dengan PSK, asalkan "masuk" sedalam 1 biji wijen, sudah termasuk dalam hubungan seksual terjadi...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 16 April 2011, 10:29:24 AM
Yang menghina LSY (sammasambuddha) ZFZ gimana ya ?
nahhhhhhhhhhhhh =)) =)) =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 10:34:33 AM
Apakah menghina umat dengan menghina bhante/bhiksu, lebih tinggi derajatnya maka karma buruknya lebih berat?
Contoh memaki siapa pelacur yg meludah sembarangan. Ternyata yg meludah itu :
1.psk/pelacur juga
2.Umat biasa
3.Bhiksu/Bhante
4.Yg lebih suci misalnya arahat
Jadi karma nya tergantung orgnya gitu ya? Lebih tinggi tingkatnya lebih berat?

Pertanyaan ini masih menjadi perdebatan juga.

Pernah dibahas di DC ini topik yg similar, kalau tidak salah judulnya: Melukai seorang arahat... kira2 begitu.

Inti bahasannya sama seperti pertanyaan si Ye....ehm, M14ka tanyakan:

 "Apakah membunuh seorang arahat tau/tidak ia arahat, tetap akan masuk avicci?"

Jawaban member atas ini terbagi 2:
- tau/tidak ia arahat, membunuhnya pasti masuk avicci
- tergantung, jika tau ia arahat, maka pembunuhnya akan terlahir di avicci. Jika tidak tau, maka ia akan menanggung vipaka yg sama saja dengan membunuh orang biasa

Jika topik ini masih menarik, ada baiknya kita teruskan file lama tsb (jika ada yg mau bersusah payah membongkarnya  ;D ), atau kita buka topik baru...

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 10:36:47 AM
 [at] kuswanto
Wkwkwkkkk lucu x kamu...

 [at] dilbert
Apa tu zfz kk?

Tp kan org ga tau seberapa suci seseorg kalo ga mengenalnya, bahkan ga tau eksis atau tidak... Saya kira dari niat aja lo, ternyata objek jg ya? Hmmm...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 10:41:18 AM
 [at] ko wil
Hahahaha yen2 blg aja gpp kok.... Boleh tuh topik baru aja, disini tar OOT ya wkwkwkk....
O y, thanks ya penjelasannya... Saya sudah paham maksud ko hehehe...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 10:41:51 AM
nahhhhhhhhhhhhh =)) =)) =))

rumusnya ada:

diketahui:
menghina (-)
saddha (+)
LSY (-)
Buddha (+)

maka:
menghina Buddha (-)(+)= (-)
menghina LSY (-)(-)=(+)
saddha ke buddha (+)(+)=(+)
saddha ke LSY (+)(-)=(-)

-------

Yg diatas adalah isenggggggg  ;D

Yg benernya menghina LSY ataupun siapa saja tetap akan jelek kamma nya ke kita...

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 10:46:03 AM
Siobak makan sedikit tidak masalah, asal di control...

Kalau berhubungan seksual dengan PSK, asalkan "masuk" sedalam 1 biji wijen, sudah termasuk dalam hubungan seksual terjadi...

Kalau ukurannya: terjadi / tidak terjadi perbuatan, maka:

- makan sedikittt saja sudah terjadi 'perbuatan makan'
sama halnya dengan 'masuk' sedikittt saja, sudah termasuk 'perbuatan seksual'

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 16 April 2011, 10:50:32 AM
Siobak makan sedikit tidak masalah, asal di control... Kalau berhubungan seksual dengan PSK, asalkan "masuk" sedalam 1 biji wijen, sudah termasuk dalam hubungan seksual terjadi...

mohon menggunakan metric standard, 1 biji wijen itu brp mm? biji wijen kan juga ada yg besar dan ada yg kecil?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 16 April 2011, 10:53:59 AM
Kalau ukurannya: terjadi / tidak terjadi perbuatan, maka:

- makan sedikittt saja sudah terjadi 'perbuatan makan'
sama halnya dengan 'masuk' sedikittt saja, sudah termasuk 'perbuatan seksual'

::

Lah, analogi-nya kan kolesterol anda... Tubuh itu tetap perlu kolesterol tetapi dalam kadar yang normal. Jadi kalau makan sedikit, makan kolesterol tidak akan naik yang berakibat buruk. Kalau kolesterol anda ok ok saja, apakah anda menyalahkan si tukang babi panggang ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 16 April 2011, 10:55:19 AM
mohon menggunakan metric standard, 1 biji wijen itu brp mm? biji wijen kan juga ada yg besar dan ada yg kecil?

iya yah... Bagi pendukung ngeseks bisa nanti kembangkan spesies wijen yang besarnya 30 cm... jadi kalau alat kelamin-nya belum sampai 30 cm masuk, belum dihitung hubungan seksual...

 :)) :)) :))

 ^:)^
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 16 April 2011, 11:14:24 AM
kesimpulan sementara :

bbrp pria dewasa mulai meng"halal" transaksi dengan PSK nih~   ^-^

dd miaka masih terlalu muda utk mengerti .. "hubungan suami / istri , PSK , seks pra nikah , seks pascanikah" and hal2 duniawi lainnya ~  :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 11:14:28 AM
Lah, analogi-nya kan kolesterol anda... Tubuh itu tetap perlu kolesterol tetapi dalam kadar yang normal. Jadi kalau makan sedikit, makan kolesterol tidak akan naik yang berakibat buruk. Kalau kolesterol anda ok ok saja, apakah anda menyalahkan si tukang babi panggang ?


Kan tubuh kita tidak wajib memenuhi kolesterol dari siaobak yg rasanya enak itu, harusnya dia nanya saya dulu, diet kolesterol apa tidak. Kalau saya diet, dia harusnya menyuruh saya pulang. Yang terjadi malah setiap saya kepengen babi, dia selalu menjual daging itu untuk memuaskan nafsu saya.

Pada intinya, pemuasan dari daging siaobak dan pemuasan dari seksual, dua2nya bukanlah kebutuhan, melainkan keinginan indera. Bagi umat awam, dua2nya bisa saja dibilang 'kebutuhan', tapi bagi yg ingin melepaskan diri dari samsara, dua2 hal ini tidak berguna sama sekali.

::




Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 11:18:18 AM
kesimpulan sementara :

bbrp pria dewasa mulai meng"halal" transaksi dengan PSK nih~   ^-^


 :hammer: :hammer: :hammer:

lirik2 pria 'dewasa' mana yg dimaksud? Om Indra kah?  ^-^

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 16 April 2011, 11:21:57 AM
Kalau PSK yang tidak bisa memilih pelanggan itu lebih dekat kepada korban traficking ataupun memang ada manajemen-nya sehingga secara tersirat harus mengikuti aturan-aturan manajemen-nya untuk tidak bisa memilih tamu..

Tetapi jaman sekarang banyak PSK yang memasarkan diri sendiri melalui facebook ataupun media lainnya. Mengapa tidak bisa memilih pelanggan ? Coba saja ada yang coba menyewa jasa seorang PSK freelancer (tidak terikat manajemen), anda hina PSK itu ? kira kira PSK itu mau melayani anda tidak ?
Kalau cuma freelancer atau orang yang tidak menggantungkan hidup dari pekerjaan itu, saya tidak masukkan perhitungan.

Contoh: kisah tukang 'babi panggang' freelancer, banyak duit, sahamnya dari Lapindo sampai Microsoft ada.
Pelanggan: sekilo berapa?
Tukang: ga jual
Pelanggan: kenapa?
Tukang: lu kurang ganteng sih...

^ Ini bukan tukang jualan, tapi orang iseng kebetulan jual. Sama juga kalau "PSK" yang freelancer itu adalah orang yang mau hura-hura dengan gaya hidup sex-bebas, sambil untung2 dapat uang.



Yang menghina LSY (sammasambuddha) ZFZ gimana ya ?
Itu bukan "Samma Sambuddha" tapi "sama sama badut". Menghinanya tetap kamma buruk, tapi tidak separah menghina orang mulia.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 11:25:02 AM
‎​​​​(′▽`)hªªhªªhªªhªªhªª(′▽`) ia nih cc landy yg sy kagumi, sbg dd mohon petunjuknya untuk membuka pikiran dd yg imut ini yah xixixi....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 16 April 2011, 11:27:29 AM
‎​​​​(′▽`)hªªhªªhªªhªªhªª(′▽`) ia nih cc landy yg sy kagumi, sbg dd mohon petunjuknya untuk membuka pikiran dd yg imut ini yah xixixi....

sampai saat nya kamu akan mengerti dd sayang.. skrg jgn terlalu di forsir..~ ntr jadi buah yg terlalu matang seblm waktunya , MAU ? :)) :))

:hammer: :hammer: :hammer:

lirik2 pria 'dewasa' mana yg dimaksud? Om Indra kah?  ^-^

::

berarti situ msh ababil ya?  ^-^
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 16 April 2011, 11:28:07 AM
mohon menggunakan metric standard, 1 biji wijen itu brp mm? biji wijen kan juga ada yg besar dan ada yg kecil?
Betul, kalau bisa yang ilmiah dan berstandard internasional. Jangan seperti kasus Napoleon yang digossipkan pendek karena perhitungan metric Inggris & Perancis tidak sama.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 11:32:11 AM
 [at] cc landy
Oukeehhh cc sayankk... (っ ̄³ ̄)っ ~ ♥
Xixii...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 16 April 2011, 11:38:33 AM
Bro wang, tidak ada maksud mengungkit luka lama anda... sedangkan thread ini aktif kembali karena rekan-rekan dari Milis SP (Samaggi Phala) yang kemudian membuka kembali diskusi soal PSK ini apakah melanggar sila ke-3 ini atau tidak ?

Tetapi no Offence... walaupun itu adalah kisah bener, tetapi menurut pendapat saya dan menurut "nilai" / value saya, pekerjaan melacurkan diri dalam keadaan sadar adalah melanggar sila ke-3, TETAPI apakah ini benar secara ulimate (abosulte), saya tidak tahu, makanya ada diskusi seperti ini, dan menurut saya memang bahasan soal PSK ini berada pada GREY AREA (abu abu)

untuk yg di bold apa gak salah topik ya?  :-? kalau yg saya lihat topik yg di bahas itu tindakan sexual yang tidak pantas dalam pandangan buddhis, kok jadi soal profesi.. ??

"berkata benar belum tentu dianggap benar, bertindak benar belum tentu dianggap baik "  _/\_

aduh lupa, sebagai orang rendah dan tercela dilarang ikut bicara, khusus orang suci yang berbicara , karena orang suci nan bijak pasti pendapatnya benar

 :-$
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 11:41:31 AM
berarti situ msh ababil ya?  ^-^

ABG stabil?     :))

::


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 11:44:47 AM
 [at] kk wang
Menurutku profesi apapun tidak menjadikan seseorang itu hina kok... Krn kita emang ga bole menghina apapun alasannya... Tapi psk tidak dianjurkan dlm Buddhisme, jd kalo ga terpaksa banget sebaiknya tidak dilakukan, kalo emang terpaksa ya tetap kendalikan diri jgn terpengaruh nafsu aja jd hati tetap setia hehehe...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 16 April 2011, 11:48:32 AM
[at] kk wang
Menurutku profesi apapun tidak menjadikan seseorang itu hina kok... Krn kita emang ga bole menghina apapun alasannya... Tapi psk tidak dianjurkan dlm Buddhisme, jd kalo ga terpaksa banget sebaiknya tidak dilakukan, kalo emang terpaksa ya tetap kendalikan diri jgn terpengaruh nafsu aja jd hati tetap setia hehehe...

jgn di anggap kata2 saya, maaf hanya ingin memberitahu gak semua orang hina dan rendah gak punya malu atau perasaan, gak ada orang hina dan rendah yang mau melakukan perbuatan/pekerjaan yang dianggap kalangan orang bermatabat dan berduit juga orang suci  begitu tecela dan rendah _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 16 April 2011, 11:49:40 AM
ABG stabil?     :))

::

abg itu masa pencarian jati diri.. baik hormon , sikis , emosi .. semua masih blm stabil .. jadi yang ada cuma ababil , and astabil blm ada..   :whistle: , william ababil kudu pinter jaga diri loh jangan ampe melakukan "TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS "  ^-^ *dah kayak emaknya william aja gw*  =))

[at] kk wang
Menurutku profesi apapun tidak menjadikan seseorang itu hina kok... Krn kita emang ga bole menghina apapun alasannya... Tapi psk tidak dianjurkan dlm Buddhisme, jd kalo ga terpaksa banget sebaiknya tidak dilakukan, kalo emang terpaksa ya tetap kendalikan diri jgn terpengaruh nafsu aja jd hati tetap setia hehehe...

Pria dengan PSK jarang pake perasaan , wong ama pasangan sdr aja jarang pake perasaan apalg ama PSK  :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 16 April 2011, 12:05:23 PM
untuk yg di bold apa gak salah topik ya?  :-? kalau yg saya lihat topik yg di bahas itu tindakan sexual yang tidak pantas dalam pandangan buddhis, kok jadi soal profesi.. ??

"berkata benar belum tentu dianggap benar, bertindak benar belum tentu dianggap baik "  _/\_

aduh lupa, sebagai orang rendah dan tercela dilarang ikut bicara, khusus orang suci yang berbicara , karena orang suci nan bijak pasti pendapatnya benar
 :-$

yang "sundul" kembali topik ini dengan PSK-nya adalah member dengan id. Wirajhana, karena sedang lagi "hot-hot-nya" "debat (atau diskusi)" di milis Samaggi Phala...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 16 April 2011, 12:09:05 PM
 [at] bro wang ai lie...

Kalau ada "ganjalan" di hati, jangan di-ungkit-ungkit terus ya. Tidak ada yang menghina secara personal kepada orang-orang disini.

Sekedar mengingat-kan, bro wang sendiri yang membuka "jati" diri -- itupun kalau benar -- dan tidak ada sesiapa yang menuduh dari awal-nya. Jadi kalau sekira-nya ada perkataan saya yang menyinggung perasaan bro, saya minta maaf.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 12:09:53 PM
abg itu masa pencarian jati diri.. baik hormon , sikis , emosi .. semua masih blm stabil .. jadi yang ada cuma ababil , and astabil blm ada..   :whistle: , william ababil kudu pinter jaga diri loh jangan ampe melakukan "TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS "  ^-^ *dah kayak emaknya william aja gw*  =))

siap, mak!  :))

Quote
Pria dengan PSK jarang pake perasaan , wong ama pasangan sdr aja jarang pake perasaan apalg ama PSK  :))

*yg di bold*
curiga nih gw do'i tau dari mana  >:D

-----

Bagi para cewe.... jangan tertipu oleh propaganda barat yah... tidak ada yg namanya 'kasih sayang' dalam ML.
Dalam aktivitas ML yg ada hanyalah 'hawa nafsu'... kenyataan ini harus dipahami baik2.

Jadi, jika ada pasangan kita mengatakan "untuk membuktikan kasih sayangku, mari kita ML.." ini adalah salah besar.
ML / tidak ML adalah pilihan kita, yang pasti jangan terkecoh dan berpikiran ML adalah perwujudan cinta kasih sejati.

Untuk mengetahui perincian ML dan cintakasih secara detil, bisa dipelajari di Abhidhamma, sedikit bocorannya:

1. Cintakasih murni bersifat melepas. Cintakasih murni tidak bersyarat.
"Saya cinta kamu, KALAU kamu setia sama saya..."  ... ada KALAU nya... ini bukan cintakasih murni
Dalam Buddhisme cintakasih murni disebut: METTA
METTA masuk kelompok batin indah (sobhana cetasika/faktor batin indah-bermanfaat)

2. Cintakasih antara sepasang insan, adalah cintakasih bersyarat. Lebih cocok disebut ASMARA (lihat, ada MARA diujung kata ini  ;D ), adalah: rasa ketertarikan bersyarat. Ada ego disini. Segala curahan kasih sayang dalam asmara umumnya dilandasi oleh 'keinginan memiliki objek'. Prosesnya persis seperti urutan mata rantai paticcasamupadda:  .... kontak (phassa) - perasaan (vedana) - nafsu keinginan (tanha) - kemelekatan (upadana) - ...
Asmara ini, dengan ciri2 ingin-kemelkatan, masuk kategori: Lobha (akusala cetasika/faktor batin yg tidak bermanfaat)

3. AKtivitas Seksual
Cinta kasih murni (METTA) tidak akan memicu Keinginan Untuk melakukan aktifitas seksual (tanha).
Keinginan untuk melakukan aktifitas seksual terhadap objek dilandasi oleh EGO, ketertarikan terhadap objek.
Asmara antara sepasang kekasih memenuhi syarat untuk ini.
Aktifitas seksual sekelompok dengan asmara, masuk faktor batin LOBHA juga.

::

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 16 April 2011, 12:19:47 PM
[at] bro wang ai lie...

Kalau ada "ganjalan" di hati, jangan di-ungkit-ungkit terus ya. Tidak ada yang menghina secara personal kepada orang-orang disini.

Sekedar mengingat-kan, bro wang sendiri yang membuka "jati" diri -- itupun kalau benar -- dan tidak ada sesiapa yang menuduh dari awal-nya. Jadi kalau sekira-nya ada perkataan saya yang menyinggung perasaan bro, saya minta maaf.

soal jati diri sudah saya beri perumpamaan ke anda , apakah dengan membuka aib seseorang sebagai bukti anda baru percaya? setelah saya ceritakan yang sebenarnya apakah anda percaya? sedangkan anda malah justru balik memberikan statmen cerita itu seakan akan hanya cerita yang ingin di benarkan saja, masih ingatkan?

anda tidak perlu meminta maaf , karena anda tidak mempunyai salah, hanya saya ingin jangan pandang sebegitu rendah nya orang yang anda anggap hina dan tercela, karena tidak ada seorangpun yang menginginkan dalam kondisi dan posisi seperti itu.

saya yg mungkin perlu minta maaf karena saya mungkin mengunakan kata2 yg kurang berkenan   _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wirajhana on 16 April 2011, 12:20:41 PM
M14ka:
Yg ditulis ko adhit gimana, kayanya masuk akal tuh:
Hal-hal lain yang dikategorikan pelanggaran sila ketiga yang harus juga kita hindari :
1. Berzinah (melakukan hubungan kelamin bukan dengan suami/istrinya)
2. Berciuman dengan lain jenis kelamin yang disertai nafsu birahi
3. Menyenggol, mencolek & sejenisnya yang disertai nafsu birahi

Catatan :
Tujuan sila ketiga ini adalah untuk mencegah perceraian, dan membina keharmonisan serta kepercayaan timbale balik antara suami istri

Atas dasar apa psk ga melanggar ketentuan diatas ya?

Saya:
Minta basis suttanya, landasannya berpendapat maka Ia tidak akan temukan.
Di Agamaniya vathu saja [saya gak tau ini masuk pali canon apa tidak]..di temukan wanita2 yg wajib di hindari..ini saja tidak menyebutkan yg dilakukan oleh pelacuran

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 12:23:32 PM
 [at] ko wil
:jempol:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wirajhana on 16 April 2011, 12:24:03 PM
Kaniyn_kutho:
Sis M14ka, kalau orang berpasangan mencari PSK, maka pelanggaran sila ada pada si orang berpasangannya, BUKAN di PSK-nya.

Saya:
Utara udah sotapatti, menyewa pelacur utk suaminya...Masa iya sottapati akan membuat orang lain akan terkena imbasnya dari tindakan dia?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 12:31:25 PM
Kk wirajhana bs sebutkan pengertian sila 3 secara lengkap menurut sutta? sy jg ga tw yg benarnya krn byk versi.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 16 April 2011, 12:37:31 PM
Kaniyn_kutho:
Sis M14ka, kalau orang berpasangan mencari PSK, maka pelanggaran sila ada pada si orang berpasangannya, BUKAN di PSK-nya.

Saya:
Utara udah sotapatti, menyewa pelacur utk suaminya...Masa iya sottapati akan membuat orang lain akan terkena imbasnya dari tindakan dia?

Bro WE, kalau saya lihat di sini sedikit berbeda karena Utara dan suaminya di sini telah sepakat untuk menyewa Sirima sebagai ganti Utara sementara. Ini dilakukan karena dalam waktu itu, Utara tidak bisa memenuhi kewajibannya sebagai istri. Secara umum saya pikir akan melanggar sila jika seseorang telah berkomitmen dalam perkawinan, tapi melanggarnya dengan konsumsi PSK.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 16 April 2011, 12:54:22 PM
Quote
*yg di bold*
curiga nih gw do'i tau dari mana  >:D

makan sushi gak harus jepang , makan spageti nggak harus ke itali ..

belum tahu ya kalau akoe toeh murid jebolan dr. boyke ~  =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wirajhana on 16 April 2011, 01:39:35 PM
 [at] Kainyn_Kutho dan  [at]  M14ka
Bro WE, kalau saya lihat di sini sedikit berbeda karena Utara dan suaminya di sini telah sepakat untuk menyewa Sirima sebagai ganti Utara sementara. Ini dilakukan karena dalam waktu itu, Utara tidak bisa memenuhi kewajibannya sebagai istri. Secara umum saya pikir akan melanggar sila jika seseorang telah berkomitmen dalam perkawinan, tapi melanggarnya dengan konsumsi PSK.
apakah sottapati, yang sudah menghancurkan 3 belenggu (salah satunya pandangan salah) akankah membiarkan orang lain menerima kerugian atas keuntungan yg diperoleh dirinya?

Kk wirajhana bs sebutkan pengertian sila 3 secara lengkap menurut sutta? sy jg ga tw yg benarnya krn byk versi.

Saya udah postingkan di tanggapan yg lalu..saya sampaikan arti kamesu merujuk pada pada kamesu satta sutta [udana 7.3 dan 7.4], yaitu "sensual" bukan seksual saja..kemudian saya artikan miccha sebagai lawan dari samma, dengan merujuk beberapa sutta [diluar agamaniya vathu (sy ngga tau apakah ini masuk canon pali ato ngga), namun tidak ada PSK tercantum di dalamnya..saya juga sampaikan rambu2 pencaharian benar ref. M117)...kemudian saya sampaikan arti keseluruhan kamesu miccha cara..dan saya sampaikan kesimpulan saya..

Jadi rekan2 buddhis, ato yg tertarik pada buddhisme, seyogyanya dalam berargumen tercela/tidaknya sesuatu agar menyampaikannya dengan merujuk sutta dan jikapun mengutip pernyataan2 para Bikkhu, seyogyanya agar disampaikan sutta2 yg mendukung pada hal tsb..

Saya tidak bermaksud tidak hormat..krn kalama sutta, sudah mengingatkan agar tidak serta merta percaya, bukan?!

so, silakan baca ulang aja di tanggapan sebelumnya..tks
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 16 April 2011, 01:47:19 PM
[at] Kainyn_Kutho dan  [at]  M14kaapakah sottapati, yang sudah menghancurkan 3 belenggu (salah satunya pandangan salah) akankah membiarkan orang lain menerima kerugian atas keuntungan yg diperoleh dirinya?
Apakah seorang Sotapanna bahkan Arahat, memiliki kebijaksanaan tentang dhamma, namun bukan berarti mereka juga memiliki kebijaksanaan tentang hal-hal yang sifatnya duniawi. Saya ambil contoh misalnya Pindola Bharadvaja yang sudah Arahat tapi masih mempertunjukkan kemampuan bathin dan dikecam dengan keras oleh Buddha Gotama.

Lalu kembali ke topik ini, seperti saya katakan, kalau dalam kasus Utara di sini sepertinya bukan pelanggaran sila, baik oleh Utara ataupun suaminya karena hal ini disetujui dua pihak. Sama saja seperti poligami temporer. Yang saya katakan melanggar sila adalah jika melanggar komitmen/kesepakatan berdua.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 16 April 2011, 01:55:26 PM
 [at] Kk wira
Kalo sensual saja berarti cakupannya lebih luas donk? Trus arti sensual itu sendiri apa y? Di wikipedia ad pancasila Buddhis apakah artinya sudah benar? Ad yg blg sila 3 tidak melakukan perbuatan asusila, pdhal asusila artinya jg banyak banget... tapi saya uda setuju kok psk ga melanggar sila hanya tidak sesuai Dhamma aja ​​​​HE³³E³;){^⌣^}HE³³E³;)³E³:D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 16 April 2011, 01:59:19 PM
Saya setuju juga bahwa Uttara dalam hal ini memaklumi kebutuhan badaniah suaminya.

Seorang yg sudah mencapai tingkat kesucian dapat memahami kebutuhan indera umat awam dan mereka juga memandang bahwa hubungan seksual bukanlah sesuatu yg merugikan batin secara langsung seperti halnya mencuri, menipu, ataupun membunuh (hal2 yg tercakup dalam sila), dan merekapun paham bahwa hubungan seksual tidak bermanfaat bagi batin.

Dalam hal ini dapat diumpamakan Uttara menyediakan seorang koki untuk memasak makanan yg enak2 untuk suaminya.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wirajhana on 16 April 2011, 02:17:32 PM
Apakah seorang Sotapanna bahkan Arahat, memiliki kebijaksanaan tentang dhamma, namun bukan berarti mereka juga memiliki kebijaksanaan tentang hal-hal yang sifatnya duniawi. Saya ambil contoh misalnya Pindola Bharadvaja yang sudah Arahat tapi masih mempertunjukkan kemampuan bathin dan dikecam dengan keras oleh Buddha Gotama.

Lalu kembali ke topik ini, seperti saya katakan, kalau dalam kasus Utara di sini sepertinya bukan pelanggaran sila, baik oleh Utara ataupun suaminya karena hal ini disetujui dua pihak. Sama saja seperti poligami temporer. Yang saya katakan melanggar sila adalah jika melanggar komitmen/kesepakatan berdua.


Pelanggara sila mengakibatkan ada kerugian bagi pelakunya. Namun apakah mempertunjukan kemampuan batin adalah pelanggaran sila?

Tidak.

Saat Pindola Bharadvaja melakukan itu vinaya ttg itu belum di tetapkan dan Ia pun telah mendapatkan ijin dari maha monggala [RAPB ke-1, 1181 s/d 1206] Setelah kejadian tsb Peraturan di ada dan pelanggaran itu adalah Dukkaña âpatti, jelas itu bukan pandangan salah namun peraturan bagi mereka yg tergabung di dalam sangha. Kemudian, seseorang yg masih mempunyai pandangan salah tidak akan mencapai tingkatan arahat.

Jadi, apakah seorang sottapati akan membiarkan seseorang [apalagi ini suaminya, tugas istri sangat diketahui PASTI di jaman dulu] mendapatkan KERUGIAN akibat melanggar sila?

jawabannya adalah tidak. Jika tidak maka tindakan itu bukan pelanggaran sila [tidak juga walaupun mereka tidak bersepakat, karena besetubuh diluar konteks2 tertentu (agamaniya vathu) diperkenankan]
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wirajhana on 16 April 2011, 06:01:37 PM
Pelanggara sila mengakibatkan ada kerugian bagi pelakunya. Namun apakah mempertunjukan kemampuan batin adalah pelanggaran sila?

Tidak.

Saat Pindola Bharadvaja melakukan itu vinaya ttg itu belum di tetapkan dan Ia pun telah mendapatkan ijin dari maha monggala [RAPB ke-1, 1181 s/d 1206] Setelah kejadian tsb Peraturan di ada dan pelanggaran itu adalah Dukkaña âpatti, jelas itu bukan pandangan salah namun peraturan bagi mereka yg tergabung di dalam sangha. Kemudian, seseorang yg masih mempunyai pandangan salah tidak akan mencapai tingkatan arahat.

Jadi, apakah seorang sottapati akan membiarkan seseorang [apalagi ini suaminya, tugas istri sangat diketahui PASTI di jaman dulu] mendapatkan KERUGIAN akibat melanggar sila?

jawabannya adalah tidak. Jika tidak maka tindakan itu bukan pelanggaran sila [tidak juga walaupun mereka tidak bersepakat, karena besetubuh diluar konteks2 tertentu (agamaniya vathu) diperkenankan]

Ada satu yang membuat saya bingung..di dhammapada XI:2, ia tetap di katakan sebagai pelacur tanpa tertulis kata mantan, sementara di vimanavathu 1.16, tertulis spt ini: "Dan pada waktu itu, Sirima – si pelacur yang disebutkan di dalam di dalam Cerita di atas – telah meninggalkan profesinya yang tidak murni karena pencapaian buah Pemasuk – Arus."

Terus terang, saat membaca ini saya tidak bisa dengan segera memutuskan apakah ini artinya kisah di XI:2 sebenernya menyatakan saat sirima sottapati Ia meninggalkan profesinya ATAU saya malah MERAGUKAN kalimat yg di vimanavathu yg saya curigai merupakan TAMBAHAN si PENTERJEMAH, dengan memperhatikan kata "– si pelacur yang disebutkan di dalam di dalam Cerita di atas – telah meninggalkan profesinya yang tidak murni karena pencapaian buah Pemasuk – Arus"..mengapa harus menggunakan kata "dalam cerita di atas"

Lantas mana yg benar?

Konon pada bagian agamaniya vathu atau mereka yg dihindari disetubuhi, yg konon tercantum pada  VINAYA, agariya Vinaya. tidak ada kata pelacur didalamnya. Sementara Vinaya sendiri adalah aturan untuk para Bikkhu. Lantas bagaimana dengan umat awam yg tidak menjalankan ke- Bikkhuan?

Kemudian saya temukan ada yg bernama Varitta sila, sila yg WAJIB di laksanakan untuk MENGHINDARI terjatuh di alam BAWAH, yaitu 1, 2, 4 dan 5 [pancasila]. Di sana, tidak termasuk sila ke-3!

Ternyata sila ke-3, masuk pada CARITA SILA, yang merupakan aspek positif jika dilakukan [di dalam athasila, termasuk 4 lainnya: no sex, no menonton, nari, makan sebelum jam 12, tidur dengan alas yg tidak tinggi] dan jika DILANGGAR tidak menyebabkan terlahir ke alam bawah sekalipun dan pelaksanaannya berhubungan dengan tidak melakukan "wrong view" [silakan baca penjelasannya di sini: http://www.urbandharma.org/pdf/PDF_BuddhismCourse/14_%20Ten%20Bases%20of%20Meritorious%20Action%20-%20Sila.pdf]

segini dulu deh..
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 17 April 2011, 09:10:13 AM
:hammer: :hammer: :hammer:

lirik2 pria 'dewasa' mana yg dimaksud? Om Indra kah?  ^-^

::

maaf saya masih belum terlalu dewasa
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 17 April 2011, 11:59:10 PM
vesiya = pelacur
bandhakã = pelacur jalanan
ganika atau nagarasobhini = gundik, hostess, courtesan, escort girl

catatan bagi yang menyebutkan prostitusi menyebarkan penyakit: ada 1 negara bagian di us yang prostitusinya dilegalkan, dan penyebaran penyakit di pekerja seksnya hampir 0%, karena diregulasi.
setiap pekerja harus memeriksakan diri dalam periode tertentu, dan juga wajib memakai kondom dalam berhubungan. jadi hampir gak ada penyebaran penyakit.
yang menarik di industri seks lainnya yang peraturannya gak seperti pelacuran di nevada, malah cukup tinggi. di industri film porno yang gak ada kewajiban memakai kondom sering terjadi penyebaran penyakit.

saya rasa kita harus melihat dari sudut pandang yang wajar. kenyataannya prostitusi gak bisa dihilangkan, dari jaman batu sampai sekarang. bahkan di dunia hewan pun ada.
kalau gak bisa dihilangkan, maka baiknya diatur saja.
akan mengurangi resiko bagi semua pihak.


kalau saya pribadi berpendapat bahwa prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar. selain itu, bagi saya pribadi prostitusi yang baik mungkin lebih baik bagi si pekerja, daripada orang bisnis biasa yang gak punya etika dan merugikan banyak orang.
dan gak lebih baik dari yang bisnis biasa tapi pake model-model cantik sexy buat iklannya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 18 April 2011, 09:00:57 AM
Pelanggara sila mengakibatkan ada kerugian bagi pelakunya. Namun apakah mempertunjukan kemampuan batin adalah pelanggaran sila?

Tidak.
Memang tidak, karena seorang Arahat sudah mengikis LDM. Hanya saja yang saya maksudkan adalah dari sudut pandang duniawi, hal tersebut bisa dipersalahkan. Demikian juga Utara mungkin tidak melakukan hal yang menurutnya tidak baik, tapi mungkin di mata orang lain (subjektif) bisa melihatnya sebagai tidak baik. Saya pribadi menilainya tidak melanggar sila, terlebih lagi karena suaminya memang dikatakan bukan pengikut Buddha, maka juga punya aturan yang berbeda.



Quote
Saat Pindola Bharadvaja melakukan itu vinaya ttg itu belum di tetapkan dan Ia pun telah mendapatkan ijin dari maha monggala [RAPB ke-1, 1181 s/d 1206] Setelah kejadian tsb Peraturan di ada dan pelanggaran itu adalah Dukkaña âpatti, jelas itu bukan pandangan salah namun peraturan bagi mereka yg tergabung di dalam sangha. Kemudian, seseorang yg masih mempunyai pandangan salah tidak akan mencapai tingkatan arahat.

Jadi, apakah seorang sottapati akan membiarkan seseorang [apalagi ini suaminya, tugas istri sangat diketahui PASTI di jaman dulu] mendapatkan KERUGIAN akibat melanggar sila?

jawabannya adalah tidak. Jika tidak maka tindakan itu bukan pelanggaran sila [tidak juga walaupun mereka tidak bersepakat, karena besetubuh diluar konteks2 tertentu (agamaniya vathu) diperkenankan]
OK, thanks buat infornya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 18 April 2011, 09:25:51 AM
kalau saya pribadi berpendapat bahwa prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar.

Setuju...  :jempol: :jempol: :jempol:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 18 April 2011, 11:11:03 AM
Setuju...  :jempol: :jempol: :jempol:
_/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 18 April 2011, 03:02:34 PM
vesiya = pelacur
bandhakã = pelacur jalanan
ganika atau nagarasobhini = gundik, hostess, courtesan, escort girl

catatan bagi yang menyebutkan prostitusi menyebarkan penyakit: ada 1 negara bagian di us yang prostitusinya dilegalkan, dan penyebaran penyakit di pekerja seksnya hampir 0%, karena diregulasi.
setiap pekerja harus memeriksakan diri dalam periode tertentu, dan juga wajib memakai kondom dalam berhubungan. jadi hampir gak ada penyebaran penyakit.
yang menarik di industri seks lainnya yang peraturannya gak seperti pelacuran di nevada, malah cukup tinggi. di industri film porno yang gak ada kewajiban memakai kondom sering terjadi penyebaran penyakit.

saya rasa kita harus melihat dari sudut pandang yang wajar. kenyataannya prostitusi gak bisa dihilangkan, dari jaman batu sampai sekarang. bahkan di dunia hewan pun ada.
kalau gak bisa dihilangkan, maka baiknya diatur saja.
akan mengurangi resiko bagi semua pihak.


kalau saya pribadi berpendapat bahwa prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar. selain itu, bagi saya pribadi prostitusi yang baik mungkin lebih baik bagi si pekerja, daripada orang bisnis biasa yang gak punya etika dan merugikan banyak orang.
dan gak lebih baik dari yang bisnis biasa tapi pake model-model cantik sexy buat iklannya.

Pembunuhan, penipuan dari jaman batu sampai sekarang juga tidak dapat dihilangkan, dan ini tidak menyebabkan bahwa pembunuhan itu dapat di-perboleh-kan... ataukah boleh di-atur ?

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 18 April 2011, 03:09:54 PM
vesiya = pelacur
bandhakã = pelacur jalanan
ganika atau nagarasobhini = gundik, hostess, courtesan, escort girl

catatan bagi yang menyebutkan prostitusi menyebarkan penyakit: ada 1 negara bagian di us yang prostitusinya dilegalkan, dan penyebaran penyakit di pekerja seksnya hampir 0%, karena diregulasi.
setiap pekerja harus memeriksakan diri dalam periode tertentu, dan juga wajib memakai kondom dalam berhubungan. jadi hampir gak ada penyebaran penyakit.
yang menarik di industri seks lainnya yang peraturannya gak seperti pelacuran di nevada, malah cukup tinggi. di industri film porno yang gak ada kewajiban memakai kondom sering terjadi penyebaran penyakit.

saya rasa kita harus melihat dari sudut pandang yang wajar. kenyataannya prostitusi gak bisa dihilangkan, dari jaman batu sampai sekarang. bahkan di dunia hewan pun ada.
kalau gak bisa dihilangkan, maka baiknya diatur saja.
akan mengurangi resiko bagi semua pihak.


kalau saya pribadi berpendapat bahwa prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar. selain itu, bagi saya pribadi prostitusi yang baik mungkin lebih baik bagi si pekerja, daripada orang bisnis biasa yang gak punya etika dan merugikan banyak orang.
dan gak lebih baik dari yang bisnis biasa tapi pake model-model cantik sexy buat iklannya.

Pembunuhan, penipuan dari jaman batu sampai sekarang juga tidak dapat dihilangkan, dan ini tidak menyebabkan bahwa pembunuhan itu dapat di-perboleh-kan... ataukah boleh di-atur ?

 ^:)^

Note : Bagaimana kita memandang Kisah Ambhapali yang mengumpat dahak seorang Arahat Tua (walaupun tidak diketahui dan didengar oleh orang lain) tetapi akibat konsekuensi-nya, Ambhapali dikatakan terlahir dan terkondisikan 10.000 x kelahiran sebagai Pelacur. Apakah kondisi Profesi Pelacur ini adalah Kamma Vipaka (akibat yang berasosiasi dengan akusala citta), atau Kamma Phala (Hasil/Pahala yang berasosiasi dengan kusala citta) ?



Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 18 April 2011, 03:42:23 PM
Pembunuhan, penipuan dari jaman batu sampai sekarang juga tidak dapat dihilangkan, dan ini tidak menyebabkan bahwa pembunuhan itu dapat di-perboleh-kan... ataukah boleh di-atur ?

 ^:)^

Note : Bagaimana kita memandang Kisah Ambhapali yang mengumpat dahak seorang Arahat Tua (walaupun tidak diketahui dan didengar oleh orang lain) tetapi akibat konsekuensi-nya, Ambhapali dikatakan terlahir dan terkondisikan 10.000 x kelahiran sebagai Pelacur. Apakah kondisi Profesi Pelacur ini adalah Kamma Vipaka (akibat yang berasosiasi dengan akusala citta), atau Kamma Phala (Hasil/Pahala yang berasosiasi dengan kusala citta) ?




anehnya kalau membunuh dengan tidak sengaja tidak berakibat, kok mengumpat dengan tidak sengaja bisa berakibat. dan bisa beda levelnya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 18 April 2011, 04:03:05 PM
Pembunuhan, penipuan dari jaman batu sampai sekarang juga tidak dapat dihilangkan, dan ini tidak menyebabkan bahwa pembunuhan itu dapat di-perboleh-kan... ataukah boleh di-atur ?

 ^:)^

Note : Bagaimana kita memandang Kisah Ambhapali yang mengumpat dahak seorang Arahat Tua (walaupun tidak diketahui dan didengar oleh orang lain) tetapi akibat konsekuensi-nya, Ambhapali dikatakan terlahir dan terkondisikan 10.000 x kelahiran sebagai Pelacur. Apakah kondisi Profesi Pelacur ini adalah Kamma Vipaka (akibat yang berasosiasi dengan akusala citta), atau Kamma Phala (Hasil/Pahala yang berasosiasi dengan kusala citta) ?


demikian pula dengan pernikahan. ada lobha pada saat melakukan hubungan sex. apakah harus dilarang?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 18 April 2011, 04:23:49 PM
demikian pula dengan pernikahan. ada lobha pada saat melakukan hubungan sex. apakah harus dilarang?

Kalau bicara lobha mula citta, dosa mula citta, moha mula citta, hanya seorang ARAHAT yang sudah tidak memiliki citta itu...
Jadi semua aktivitas yang tidak mengarah pada kemajuan bathin SEBENARNYA tidak bermanfaat (kalau dilihat dari sisi menuju pembebasan).
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wirajhana on 18 April 2011, 07:56:06 PM
Pembunuhan, penipuan dari jaman batu sampai sekarang juga tidak dapat dihilangkan, dan ini tidak menyebabkan bahwa pembunuhan itu dapat di-perboleh-kan... ataukah boleh di-atur ?

 ^:)^

Note : Bagaimana kita memandang Kisah Ambhapali yang mengumpat dahak seorang Arahat Tua (walaupun tidak diketahui dan didengar oleh orang lain) tetapi akibat konsekuensi-nya, Ambhapali dikatakan terlahir dan terkondisikan 10.000 x kelahiran sebagai Pelacur. Apakah kondisi Profesi Pelacur ini adalah Kamma Vipaka (akibat yang berasosiasi dengan akusala citta), atau Kamma Phala (Hasil/Pahala yang berasosiasi dengan kusala citta) ?

anehnya kalau membunuh dengan tidak sengaja tidak berakibat, kok mengumpat dengan tidak sengaja bisa berakibat. dan bisa beda levelnya.

Ambalipala melakukan DENGAN SENGAJA, di kelahiran saat itu. Ia melekat dengan kecantikannya..saat ia saat menginjak itu, membuat kecantikannya tergagny, ia marah/jengkel dan dilanjutkan dengan menyatakan sesuatu yg tidak benar [Ia tidak mengetahui itu dahak siapa namun ia menyatakan itu sebagai pelacur. Ia telah melakukan pelanggaran sila ke-4, karena berkata tidak benar].


Mereka yg melakukan pelanggaran varitta sila [sila ke-1, 2, 4, dan 5] berpotensi terlahir di alam apaya.  Kebencian menyebabkan seseorang terlahir di alam manusia, keserakahan menyebabkan manusia terlahir di alam peta, kebodohan menyebabkan manusia terlahir di alam binatang. [statement ini saya ambil dari ceramah bhante di bali, jika ada yg tau suttanya, saya mohon di bantu. tks]

Tuduhan yg tidak benar ini di tujukan bukan hanya kepada ia yg telah melakukan 227 sila lebih, bahkan yg telah mencabut 3 akar kejahatan. Kebenciannya tersebut mengakibatkan seseorang terlahir di alam neraka. Saya belum temukan kisah lanjutan setelah di neraka ia berada di alam mana lagi.

Pemaksaan seksual juga terjadi di alam binatang. Namun, menukarkan sesuatu dengan seks saya yg saya pernah tonton di tv juga terjadi dilingkungan monyet [ketika itu seorang raja monyet tengah menyantap otak monyet dari kelompok lain yg telah di kalahkannya. Seekor betina mengiming2i dengan seksual agar dapat mencicipi otak monyet tsb] namun itu bukanlah pelacuran karena ada yg membayar untuk memuaskan hasrat seksual. sehingga saya berpendapat di alam binatang pelacuran tidak dapat terjadi dan hanya terjadi di alam manusia.

Di alam manusia pelacuran harus juga memenuhi syarat ia seorang yg cantik dan menarik minat secara seksual ditambah di jaman dulu pelacur juga memiliki kemampuan tarian, musik dan banyak hal. sehingga mereka yg terlahir cantik, pandai dan menarik ia mempunyai tabungan karma baik yg cukup agar dapat terlahir dialam manusia. Syarat itu pas ketika waktunya ambapali terlahir di alam manusia ia membayar menjadi pelacur sebanyak sekian kehidupan.

Sementara kejadian yg melanda pada angulimala, pembunuhan yg 999 jumlah itu dilakukannya BUKAN dengan ITIKAD melakukan pembunuhan. Ia tidak melanggar varitta sila ke-1.

Jika anda membaca kisah bambang ekalaya, anda akan temukan druna meminta jasanya sebagai guru dibayar dengan memotes ibu jarinya bambang ekalaya. Dijaman itu di India, semua murid yg tinggal di padepokan Gurunya memberikan "bayaran" untuk menimba ilmu dan wajar jika gurunya meminta syarat...saat itu kebiasan tersebut merupakan keharusan dan perintah guru merupakan perintah yg luar biasa beratnya utk dilanggar. Angulimala memenuhi tuntutan gurunya. Ia membunuh dalam rangka membayar jasa yg diminta gurunya dan bukan karena kebencian atau lobha.

Berikut ini saya lampirkan uraian yg di Dhammapada bab-9.8 KISAH KUKIMITA, dimana istrinya adalah seorang SOTAPATTI, yg biasa diminta suaminya untuk menyiapkan peralatan untuk BERBURU [baca: MEMBUNUH BINANTANG]:

Spoiler: ShowHide
Di Rajagaha terdapat seorang putri orang kaya yang telah mencapai tingkat kesucian sotapatti pada usia yang masih muda. Suatu hari, Kukkutamitta, seorang pemburu datang ke kota dengan kereta untuk menjual daging rusa. Melihat Kukkutamitta, si pemburu itu, wanita kaya yang masih muda ini jatuh hati seketika.

Dia mengikuti Kukkutamitta, menikah dengannya dan berumah tangga di sebuah desa kecil. Dari hasil perkawinannya, lahirlah tujuh orang anak laki-laki, dan setelah tiba waktunya semua anak mereka menikah.

Suatu hari, Sang Buddha meninjau sekeliling alam kehidupan pada dini hari dengan kemampuan batin luar biasa-Nya. Beliau menemukan bahwa si pemburu, ketujuh putranya dan istri-istri mereka sudah memiliki kesiapan batin untuk mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Paginya, Sang Buddha pergi ke tempat di mana pemburu telah menyusun perangkap buruannya di dalam hutan. Sang Buddha meletakkan jejak kaki Beliau di dekat perangkap, lalu duduk di bawah semak-semak yang rindang, tidak jauh dari perangkap tersebut.

Ketika pemburu datang, dia melihat tidak ada binatang di dalam perangkap. Sebaliknya, dia melihat jejak kaki dan menduga bahwa seseorang telah datang sebelumnya dan melepaskan binatang tersebut.

Ketika dia melihat Sang Buddha duduk di bawah semak-semak yang rindang, dia mengira Beliaulah orang yang telah melepaskan binatang dari dalam perangkap. Dengan marah pemburu itu mengeluarkan busur dan anak panahnya untuk memanah Sang Buddha.

Tetapi sewaktu dia menrik anak panahnya, dia menjadi tidak bisa bergerak dan tetap berdiam pada posisi seperti patung.

Anak-anak pemburu itu menyusul dan menemukan ayah mereka Mereka juga melihat Sang Buddha pada jarak tertentu dan mengira Beliau pastilah musuh ayah mereka. Mereka semua mengambil busur-busur dan anak-anak panah, dan mereka membidik Sang Buddha. Tetapi mereka juga tidak bisa bergerak dan menjadi seperti patung.

Ketika pemburu dan putra-putranya tidak kembali, istri pemburu menyusul mereka ke dalam hutan bersama dengan ketujuh menantunya. Melihat suami dan semua anaknya dengan panah mereka membidik pada Sang Buddha, dia mengangkat kedua tangannya dan berteriak,

"Jangan membunuh ayahku."

Ketika sang suami mendengar kata-kata istrinya, dia berpikir,

"Ini pastilah ayah mertua saya,"

dan anak-anaknya berpikir,

"Ini pastilah kakek kami,"

dan kemudian cinta kasih timbul pada mereka.

Kemudian wanita itu berkata kepada mereka,

"Singkirkan busur dan anak-anak panah kalian, dan beri penghormatan kepada ayah saya."

Sang Buddha menyadari bahwa pada waktu itu, pikiran pemburu dan ketujuh anaknya telah melembut dan mereka tergerak menyingkirkan busur-busur dan anak-anak panah mereka. Setelah menyingkirkan busur-busur dan anak-anak panah mereka, mereka memberi penghormatan kepada Sang Buddha dan Sang Buddha menjelaskan ajaran Dhamma kepada mereka.

Akhirnya pemburu, ketujuh putranya, dan ketujuh menantunya, semua berjumlah lima belas, mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Kemudian Sang Buddha pulang kembali ke vihara, dan memberi tahu kepada Ananda Thera dan bhikkhu-bhikkhu lain perihal Kukkutamitta dan keluarganya yang telah mencapai tingkat sotapatti pada dini hari.

Para bhikkhu kemudian bertanya kepada Sang Buddha,

"Bhante, apakah istri pemburu yang telah mencapai sotapanna, tidak bersalah melakukan pembunuhan; jika dia mengambilkan barang-barang seperti jaring, busur-busur, dan anak-anak panah untuk keperluan suaminya pada saat hendak berburu ?"

Terhadap pertanyaan itu Sang Buddha menjawab,

" Para bhikkhu, para sotapanna tidak membunuh, mereka tidak mengharapkan yang lain terbunuh. Istri pemburu itu hanya menuruti kemauan suaminya mengambil barang-barang untuknya. Seperti halnya tangan yang tidak luka, tangan itu tidak dapat dimasuki racun. Juga karena dia tidak mempunyai niat melakukan kejahatan, maka dia tidak melakukan kejahatan."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 124 berikut :

Apabila seseorang tidak mempunyai luka di tangan, maka ia dapat menggenggam racun. Racun tidak akan mencelakakan orang yang tidak luka. Tiada penderitaan bagi orang yang tidak berbuat jahat.

Saya rasa itu sih perbedaannya, mungkin yg lain mo melanjutkan ato mo dipisahkan saja treadnya...salam
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 19 April 2011, 10:00:27 AM
Ambalipala melakukan DENGAN SENGAJA, di kelahiran saat itu. Ia melekat dengan kecantikannya..saat ia saat menginjak itu, membuat kecantikannya tergagny, ia marah/jengkel dan dilanjutkan dengan menyatakan sesuatu yg tidak benar [Ia tidak mengetahui itu dahak siapa namun ia menyatakan itu sebagai pelacur. Ia telah melakukan pelanggaran sila ke-4, karena berkata tidak benar].


Mereka yg melakukan pelanggaran varitta sila [sila ke-1, 2, 4, dan 5] berpotensi terlahir di alam apaya.  Kebencian menyebabkan seseorang terlahir di alam manusia, keserakahan menyebabkan manusia terlahir di alam peta, kebodohan menyebabkan manusia terlahir di alam binatang. [statement ini saya ambil dari ceramah bhante di bali, jika ada yg tau suttanya, saya mohon di bantu. tks]

Tuduhan yg tidak benar ini di tujukan bukan hanya kepada ia yg telah melakukan 227 sila lebih, bahkan yg telah mencabut 3 akar kejahatan. Kebenciannya tersebut mengakibatkan seseorang terlahir di alam neraka. Saya belum temukan kisah lanjutan setelah di neraka ia berada di alam mana lagi.

Pemaksaan seksual juga terjadi di alam binatang. Namun, menukarkan sesuatu dengan seks saya yg saya pernah tonton di tv juga terjadi dilingkungan monyet [ketika itu seorang raja monyet tengah menyantap otak monyet dari kelompok lain yg telah di kalahkannya. Seekor betina mengiming2i dengan seksual agar dapat mencicipi otak monyet tsb] namun itu bukanlah pelacuran karena ada yg membayar untuk memuaskan hasrat seksual. sehingga saya berpendapat di alam binatang pelacuran tidak dapat terjadi dan hanya terjadi di alam manusia.

Di alam manusia pelacuran harus juga memenuhi syarat ia seorang yg cantik dan menarik minat secara seksual ditambah di jaman dulu pelacur juga memiliki kemampuan tarian, musik dan banyak hal. sehingga mereka yg terlahir cantik, pandai dan menarik ia mempunyai tabungan karma baik yg cukup agar dapat terlahir dialam manusia. Syarat itu pas ketika waktunya ambapali terlahir di alam manusia ia membayar menjadi pelacur sebanyak sekian kehidupan.

Sementara kejadian yg melanda pada angulimala, pembunuhan yg 999 jumlah itu dilakukannya BUKAN dengan ITIKAD melakukan pembunuhan. Ia tidak melanggar varitta sila ke-1.

Jika anda membaca kisah bambang ekalaya, anda akan temukan druna meminta jasanya sebagai guru dibayar dengan memotes ibu jarinya bambang ekalaya. Dijaman itu di India, semua murid yg tinggal di padepokan Gurunya memberikan "bayaran" untuk menimba ilmu dan wajar jika gurunya meminta syarat...saat itu kebiasan tersebut merupakan keharusan dan perintah guru merupakan perintah yg luar biasa beratnya utk dilanggar. Angulimala memenuhi tuntutan gurunya. Ia membunuh dalam rangka membayar jasa yg diminta gurunya dan bukan karena kebencian atau lobha.

Berikut ini saya lampirkan uraian yg di Dhammapada bab-9.8 KISAH KUKIMITA, dimana istrinya adalah seorang SOTAPATTI, yg biasa diminta suaminya untuk menyiapkan peralatan untuk BERBURU [baca: MEMBUNUH BINANTANG]:

Spoiler: ShowHide
Di Rajagaha terdapat seorang putri orang kaya yang telah mencapai tingkat kesucian sotapatti pada usia yang masih muda. Suatu hari, Kukkutamitta, seorang pemburu datang ke kota dengan kereta untuk menjual daging rusa. Melihat Kukkutamitta, si pemburu itu, wanita kaya yang masih muda ini jatuh hati seketika.

Dia mengikuti Kukkutamitta, menikah dengannya dan berumah tangga di sebuah desa kecil. Dari hasil perkawinannya, lahirlah tujuh orang anak laki-laki, dan setelah tiba waktunya semua anak mereka menikah.

Suatu hari, Sang Buddha meninjau sekeliling alam kehidupan pada dini hari dengan kemampuan batin luar biasa-Nya. Beliau menemukan bahwa si pemburu, ketujuh putranya dan istri-istri mereka sudah memiliki kesiapan batin untuk mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Paginya, Sang Buddha pergi ke tempat di mana pemburu telah menyusun perangkap buruannya di dalam hutan. Sang Buddha meletakkan jejak kaki Beliau di dekat perangkap, lalu duduk di bawah semak-semak yang rindang, tidak jauh dari perangkap tersebut.

Ketika pemburu datang, dia melihat tidak ada binatang di dalam perangkap. Sebaliknya, dia melihat jejak kaki dan menduga bahwa seseorang telah datang sebelumnya dan melepaskan binatang tersebut.

Ketika dia melihat Sang Buddha duduk di bawah semak-semak yang rindang, dia mengira Beliaulah orang yang telah melepaskan binatang dari dalam perangkap. Dengan marah pemburu itu mengeluarkan busur dan anak panahnya untuk memanah Sang Buddha.

Tetapi sewaktu dia menrik anak panahnya, dia menjadi tidak bisa bergerak dan tetap berdiam pada posisi seperti patung.

Anak-anak pemburu itu menyusul dan menemukan ayah mereka Mereka juga melihat Sang Buddha pada jarak tertentu dan mengira Beliau pastilah musuh ayah mereka. Mereka semua mengambil busur-busur dan anak-anak panah, dan mereka membidik Sang Buddha. Tetapi mereka juga tidak bisa bergerak dan menjadi seperti patung.

Ketika pemburu dan putra-putranya tidak kembali, istri pemburu menyusul mereka ke dalam hutan bersama dengan ketujuh menantunya. Melihat suami dan semua anaknya dengan panah mereka membidik pada Sang Buddha, dia mengangkat kedua tangannya dan berteriak,

"Jangan membunuh ayahku."

Ketika sang suami mendengar kata-kata istrinya, dia berpikir,

"Ini pastilah ayah mertua saya,"

dan anak-anaknya berpikir,

"Ini pastilah kakek kami,"

dan kemudian cinta kasih timbul pada mereka.

Kemudian wanita itu berkata kepada mereka,

"Singkirkan busur dan anak-anak panah kalian, dan beri penghormatan kepada ayah saya."

Sang Buddha menyadari bahwa pada waktu itu, pikiran pemburu dan ketujuh anaknya telah melembut dan mereka tergerak menyingkirkan busur-busur dan anak-anak panah mereka. Setelah menyingkirkan busur-busur dan anak-anak panah mereka, mereka memberi penghormatan kepada Sang Buddha dan Sang Buddha menjelaskan ajaran Dhamma kepada mereka.

Akhirnya pemburu, ketujuh putranya, dan ketujuh menantunya, semua berjumlah lima belas, mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Kemudian Sang Buddha pulang kembali ke vihara, dan memberi tahu kepada Ananda Thera dan bhikkhu-bhikkhu lain perihal Kukkutamitta dan keluarganya yang telah mencapai tingkat sotapatti pada dini hari.

Para bhikkhu kemudian bertanya kepada Sang Buddha,

"Bhante, apakah istri pemburu yang telah mencapai sotapanna, tidak bersalah melakukan pembunuhan; jika dia mengambilkan barang-barang seperti jaring, busur-busur, dan anak-anak panah untuk keperluan suaminya pada saat hendak berburu ?"

Terhadap pertanyaan itu Sang Buddha menjawab,

" Para bhikkhu, para sotapanna tidak membunuh, mereka tidak mengharapkan yang lain terbunuh. Istri pemburu itu hanya menuruti kemauan suaminya mengambil barang-barang untuknya. Seperti halnya tangan yang tidak luka, tangan itu tidak dapat dimasuki racun. Juga karena dia tidak mempunyai niat melakukan kejahatan, maka dia tidak melakukan kejahatan."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 124 berikut :

Apabila seseorang tidak mempunyai luka di tangan, maka ia dapat menggenggam racun. Racun tidak akan mencelakakan orang yang tidak luka. Tiada penderitaan bagi orang yang tidak berbuat jahat.

Saya rasa itu sih perbedaannya, mungkin yg lain mo melanjutkan ato mo dipisahkan saja treadnya...salam

Memang benar lah kalau semua tindakan itu dinilai dari kondisi bathin. Tapi siapa yang tahu kondisi bathin setiap orang. Nature dari seorang pelacur apakah lebih baik dari nature seorang dokter ? Statistik saja, jika suatu tempat lebih banyak pekerjaan yang tidak bermanfaat daripada pekerjaan yang bermanfaat, manakah yang akan menunjukkan kemajuan ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 19 April 2011, 10:03:51 AM
Memang benar lah kalau semua tindakan itu dinilai dari kondisi bathin. Tapi siapa yang tahu kondisi bathin setiap orang. Nature dari seorang pelacur apakah lebih baik dari nature seorang dokter ? Statistik saja, jika suatu tempat lebih banyak pekerjaan yang tidak bermanfaat daripada pekerjaan yang bermanfaat, manakah yang akan menunjukkan kemajuan ?
kemajuan dari bidang apa nih?

dokter juga ada yang ga bener, suka mal praktek, kasih obat sembarangan, aborsi dll
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 19 April 2011, 10:10:11 AM
kemajuan dari bidang apa nih?

dokter juga ada yang ga bener, suka mal praktek, kasih obat sembarangan, aborsi dll

Kesejahteraan suatu daerah / negara.

Kalau nature-nya PELACUR / PSK itu memang baik, mulia, terhormat, tidak melanggar sila, tidak merugikan orang lain, pekerjaan yang FAIR (dibayar untuk service)... Maka Galakkan-lah profesi PELACUR...

 ^:)^

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: bond on 19 April 2011, 10:13:46 AM
kalau saya pribadi berpendapat bahwa prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar. selain itu, bagi saya pribadi prostitusi yang baik mungkin lebih baik bagi si pekerja, daripada orang bisnis biasa yang gak punya etika dan merugikan banyak orang.
dan gak lebih baik dari yang bisnis biasa tapi pake model-model cantik sexy buat iklannya.

Pandangan sesat nih...= miccha ditthi  :-?
 tidak sesuai dengan Ajaran Sang Buddha/Buddha Dhamma
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 19 April 2011, 10:24:38 AM
Kesejahteraan suatu daerah / negara.

Kalau nature-nya PELACUR / PSK itu memang baik, mulia, terhormat, tidak melanggar sila, tidak merugikan orang lain, pekerjaan yang FAIR (dibayar untuk service)... Maka Galakkan-lah profesi PELACUR...

 ^:)^


tergantung tempat, karena bagi pemeluk agama lain khan psk itu sudah di anggap hina.

ada cerita mengenai pelacur dalam alkitab :
Tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.   Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.   Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus : ”Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.  Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu ? ”
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.
Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepadaNya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka : ”Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: ”Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau ?”
Jawabnya: ”Tidak ada, Tuan.”
Lalu kata Yesus: ”Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: marcedes on 19 April 2011, 10:25:03 AM
7 generasi kebelakang atau kedepan?
jadi gimana donk kasus nya di pulau apa tuh yg di isolasi sama inggris...kan disana para para mereka aja yg "u hui" :D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: bond on 19 April 2011, 10:31:20 AM
Jangan-jangan yang menanggap main sama pelacur tidak melanggar sila sepanjang itu tidak tertulis di tipitaka(ini sih cari pembenaran saja) suka jajan di tempat prostitusi =)), dan mungkin PSKnya ditanya kamu sudah kawin belum? atau masih dalam perlindungan ortu or saudara ngak? kalau semua jawabannya tidak dan si hidung belangnya masih single, langsung hajar bleh =)).
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 19 April 2011, 10:36:03 AM
tergantung tempat, karena bagi pemeluk agama lain khan psk itu sudah di anggap hina.

ada cerita mengenai pelacur dalam alkitab :
Tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.   Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.   Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus : ”Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.  Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu ? ”
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.
Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepadaNya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka : ”Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: ”Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau ?”
Jawabnya: ”Tidak ada, Tuan.”
Lalu kata Yesus: ”Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.

Kalau begitu, tidak ada yang bisa menghukum pembunuh, pemerkosa, pencuri, karena pada dasarnya tidak ada satupun penegak hukum (polisi, jaksa, hakim, pengadilan, sipir atau siapapun) yang TIDAK BERDOSA... kecuali ARAHAT... lagian ARAHAT ngapain ngurusin yang begituan...

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: blood_demon on 19 April 2011, 11:05:32 AM
nasib nasib, kalo sutta atau vinaya sudah ditafsirkan menurut kebutuhan yg bersangkutan,  jadinya ngaco. yg suka jajan di prostitusi akan mengatakan bahwa prostituti tdk melanggar sila asal bla bla bla, semata mata hanya buat memuaskan dirinya sendiri. ckckckckcc.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 19 April 2011, 11:41:59 AM
mari kita bandingkan biku bergitar dengan pelacur, lebih hina mana =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 19 April 2011, 11:43:45 AM
dan kalau GAY bagaimana nih dalam budis =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: blood_demon on 19 April 2011, 11:47:26 AM
Kalo antara yg bergitar ama pelacur, nga tau dhe sapa, cuma nga bs diblg hina hanya karena melanggar sila.

kalo gay mah jelas jelas penyimpangan seksual, dan kalo hubungan diluar nikah jg udh jelas jelas pelanggaran sila. =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 19 April 2011, 11:48:02 AM
Kalau begitu, tidak ada yang bisa menghukum pembunuh, pemerkosa, pencuri, karena pada dasarnya tidak ada satupun penegak hukum (polisi, jaksa, hakim, pengadilan, sipir atau siapapun) yang TIDAK BERDOSA... kecuali ARAHAT... lagian ARAHAT ngapain ngurusin yang begituan...


ada hukum dan norma setempat yang mengatur, apabila hukum setempat mengatakan prostitusi tidak boleh ya maka hukum ditempat itu yang mengatur, dalam hal ini apakah budis mengatur hal2 dalam prostitusi? apakah buda mengkastakan manusia? apakah pelacur sedemikian hina dalam masyarakat? apakah pelacur tidak ada harganya dimata para budis? bagaimana gay dimata budis apakah sama tidak ada harganya?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: kakao on 19 April 2011, 12:05:52 PM
ada hukum dan norma setempat yang mengatur, apabila hukum setempat mengatakan prostitusi tidak boleh ya maka hukum ditempat itu yang mengatur, dalam hal ini apakah budis mengatur hal2 dalam prostitusi? apakah buda mengkastakan manusia? apakah pelacur sedemikian hina dalam masyarakat? apakah pelacur tidak ada harganya dimata para budis? bagaimana gay dimata budis apakah sama tidak ada harganya?
ada tidaknya harganya manusia, terletak ditindakannya,.walaupun ia gay, tp kalau penyimpangannya tdk ditunjukan dan tdk diteruskan dan mampu meredam hawa nafsunya, ia adalah pemenang sejati, pelacur jg tdk hina, yang hina adalah perbuatannya, sdh tau tp berulang kali dilakukan,..niat(cetana) adalah sumber nya.sebenarnya dlm buddhisme tak ada larangan, yang ada berusaha menghindari. _/\_ :)) :)) :)) tumben kakao otaknya lempeng wkwwkkwwk =)) =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 19 April 2011, 12:11:26 PM
ada hukum dan norma setempat yang mengatur, apabila hukum setempat mengatakan prostitusi tidak boleh ya maka hukum ditempat itu yang mengatur, dalam hal ini apakah budis mengatur hal2 dalam prostitusi? apakah buda mengkastakan manusia? apakah pelacur sedemikian hina dalam masyarakat? apakah pelacur tidak ada harganya dimata para budis? bagaimana gay dimata budis apakah sama tidak ada harganya?

saya menghina seorang pelacur berbeda konteksnya dengan saya menyatakan profesi pelacur hina...
saya mencela seorang pelacur berbeda konteksnya dengan saya menyatakan profesi pelacur tercela...

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 19 April 2011, 12:12:25 PM
ada tidaknya harganya manusia, terletak ditindakannya,.walaupun ia gay, tp kalau penyimpangannya tdk ditunjukan dan tdk diteruskan dan mampu meredam hawa nafsunya, ia adalah pemenang sejati, pelacur jg tdk hina, yang hina adalah perbuatannya, sdh tau tp berulang kali dilakukan,..niat(cetana) adalah sumber nya.sebenarnya dlm buddhisme tak ada larangan, yang ada berusaha menghindari. _/\_ :)) :)) :)) tumben kakao otaknya lempeng wkwwkkwwk =)) =))
manusia yang normal dan beristri kalau terus melekat pada seks juga tetap tidak akan mencapai buah, semua sama saja mau pelacur atau manusia biasa, masih dalam samsara, tinggal dilihat apakah tujuan seseorang dan jalan yang ditempuhnya mau kemana, itulah hidup yang dijalaninya, intinya semua adalah ciptaan laumu dan kembali berpulang pada laumu =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 19 April 2011, 12:15:44 PM
manusia yang normal dan beristri kalau terus melekat pada seks juga tetap tidak akan mencapai buah, semua sama saja mau pelacur atau manusia biasa, masih dalam samsara, tinggal dilihat apakah tujuan seseorang dan jalan yang ditempuhnya mau kemana, itulah hidup yang dijalaninya, intinya semua adalah ciptaan laumu dan kembali berpulang pada laumu =))

kok jadi lari ke kemelekatan... jangan-kan melekat pada seks, melekat pada jubah aja bisa terlahir jadi kutu...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: kakao on 19 April 2011, 12:37:58 PM
kok jadi lari ke kemelekatan... jangan-kan melekat pada seks, melekat pada jubah aja bisa terlahir jadi kutu...
waduh kakao melekat terhadap cwe2 cantik,..nanti terlahir jadi apanya ya?? =P~
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 19 April 2011, 12:54:52 PM
waduh kakao melekat terhadap cwe2 cantik,..nanti terlahir jadi apanya ya?? =P~

jadi pembalut....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 19 April 2011, 01:13:40 PM
jadi pembalut....

 =)) =)) =)) =)) =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 19 April 2011, 01:25:29 PM
 =)) =)) =)) =)) =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 19 April 2011, 03:21:48 PM
manusia yang normal dan beristri kalau terus melekat pada seks juga tetap tidak akan mencapai buah, semua sama saja mau pelacur atau manusia biasa, masih dalam samsara, tinggal dilihat apakah tujuan seseorang dan jalan yang ditempuhnya mau kemana, itulah hidup yang dijalaninya, intinya semua adalah ciptaan laumu dan kembali berpulang pada laumu =))
kok jadi lari ke kemelekatan... jangan-kan melekat pada seks, melekat pada jubah aja bisa terlahir jadi kutu...
nah profesi apakah yang lebih mulia dari pelacur, dilihat dari segi mana? dari luar atau dari dalam?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 19 April 2011, 03:27:07 PM
nah profesi apakah yang lebih mulia dari pelacur, dilihat dari segi mana? dari luar atau dari dalam?

guru...

---
ada juga guru yang cabul, pelecehan seksual terhadap muridnya...
*** Belut mode on
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: bond on 19 April 2011, 03:28:19 PM
Quote
nah profesi apakah yang lebih mulia dari pelacur, dilihat dari segi mana? dari luar atau dari dalam?

Profesi yang menghalalkan main sama pelacur tidak melanggar sila. :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 19 April 2011, 03:29:58 PM
guru...

---
ada juga guru yang cabul, pelecehan seksual terhadap muridnya...
*** Belut mode on
nah tau khan =)) banyak guru yang cabul, mending ke pelacur khan daripada maenin anak kecil tuh saking ga tersalurkan =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: blood_demon on 19 April 2011, 03:31:13 PM
Profesi yang menghalalkan main sama pelacur tidak melanggar sila. :))

=)) =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 19 April 2011, 03:31:57 PM
Profesi yang menghalalkan main sama pelacur tidak melanggar sila. :))
sama biksu bergitar lebih mulia mana?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: bond on 19 April 2011, 03:37:53 PM
Quote
Profesi yang menghalalkan main sama pelacur tidak melanggar sila. :))

sama biksu bergitar lebih mulia mana?

Kelihatannya sama mulianya. :whistle:

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 19 April 2011, 03:46:35 PM
Kelihatannya sama mulianya. :whistle:


betul, melayani masyarakat =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 19 April 2011, 03:55:09 PM
nah profesi apakah yang lebih mulia dari pelacur, dilihat dari segi mana? dari luar atau dari dalam?

admin DC
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: blood_demon on 19 April 2011, 03:59:55 PM
admin DC

wkwkwkwkw =)) =)) =)), benar benar ngakak dhe
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 19 April 2011, 04:00:48 PM
admin DC
nah kalau menghina tuhan kaga berani dah =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 19 April 2011, 04:01:18 PM
Om ryu sptnya pembicaraan mengenai bikkhu bergitar sebaiknya dihentikan..sdh kelewatan batas..walaupun beliau itu pernah spt demikian, tolong hormatin dia sebagai anggota sangha..

kenapa orang2 selalu ingat SATU perbuatan buruk yang dilakukan oleh bikkhu tsb dibanding BANYAK perbuatan baik yang dilakukan oleh bikkkhu tersebut?

jika anda susah untuk menghormati belaiu, coba bayangkan apabila anda masuk ke persamuan sangha, apakah anda tidak akan pernah melakukan sedikitpun kesalahan?

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 19 April 2011, 04:03:32 PM
Om ryu sptnya pembicaraan mengenai bikkhu bergitar sebaiknya dihentikan..sdh kelewatan batas..walaupun beliau itu pernah spt demikian, tolong hormatin dia sebagai anggota sangha..

kenapa orang2 selalu ingat SATU perbuatan buruk yang dilakukan oleh bikkhu tsb dibanding BANYAK perbuatan baik yang dilakukan oleh bikkkhu tersebut?

jika anda susah untuk menghormati belaiu, coba bayangkan apabila anda masuk ke persamuan sangha, apakah anda tidak akan pernah melakukan sedikitpun kesalahan?


saya hanya memberi contoh, apakah tidak boleh?

menurut kamus MBI
Pelacur pun masuk kategori sangha ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 19 April 2011, 04:03:39 PM
Om ryu sptnya pembicaraan mengenai bikkhu bergitar sebaiknya dihentikan..sdh kelewatan batas..walaupun beliau itu pernah spt demikian, tolong hormatin dia sebagai anggota sangha..

kenapa orang2 selalu ingat SATU perbuatan buruk yang dilakukan oleh bikkhu tsb dibanding BANYAK perbuatan baik yang dilakukan oleh bikkkhu tersebut?

jika anda susah untuk menghormati belaiu, coba bayangkan apabila anda masuk ke persamuan sangha, apakah anda tidak akan pernah melakukan sedikitpun kesalahan?



satu perbuatan buruk?
banyak perbuatan baik?

bagaimana kalo anda menyebutkan baiknya dan saya menyebutkan buruknya, nanti kita total, mana yg lebih banyak
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 19 April 2011, 04:13:42 PM
Om ryu sptnya pembicaraan mengenai bikkhu bergitar sebaiknya dihentikan..sdh kelewatan batas..walaupun beliau itu pernah spt demikian, tolong hormatin dia sebagai anggota sangha..

kenapa orang2 selalu ingat SATU perbuatan buruk yang dilakukan oleh bikkhu tsb dibanding BANYAK perbuatan baik yang dilakukan oleh bikkkhu tersebut?

jika anda susah untuk menghormati belaiu, coba bayangkan apabila anda masuk ke persamuan sangha, apakah anda tidak akan pernah melakukan sedikitpun kesalahan?

*** Gara Gara Nila Setitik, rusak susu sebelanga...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 19 April 2011, 04:14:44 PM
satu perbuatan buruk?
banyak perbuatan baik?

bagaimana kalo anda menyebutkan baiknya dan saya menyebutkan buruknya, nanti kita total, mana yg lebih banyak

Bagaimana kalau kita juga survey, PELACUR vs DOKTER... berapa banyak PELACUR yang baik dan jahat... berapa banyak DOKTER yang baik dan culas/kikir/malpraktek
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 19 April 2011, 04:31:16 PM
Bagaimana kalau kita juga survey, PELACUR vs DOKTER... berapa banyak PELACUR yang baik dan jahat... berapa banyak DOKTER yang baik dan culas/kikir/malpraktek
kayaknya dokter deh, yang jadi korban aborsi berapa banyak nih =))

kalau pelacur baik tuh, ngasih pasien buat dokter =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: kuswanto on 19 April 2011, 04:44:08 PM
Bagaimana kalau kita juga survey, PELACUR vs DOKTER... berapa banyak PELACUR yang baik dan jahat... berapa banyak DOKTER yang baik dan culas/kikir/malpraktek

kalau survey nya di indonesia, feeling gua dokter yg lebih jelek
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 19 April 2011, 08:16:57 PM
tambah 1 lagi kesalahan dokter, ada dokter yang melakukan tindakan pelecehan.  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Dhamma Sukkha on 20 April 2011, 09:08:07 AM
memang ada terdapat 2 jenis pandangan tentang seksualitas dari theravada dan mahayana tibetan.

Pada theravada sendiri lebih melihat kegiatan seksual sebagai pemuasan nafsu, sedangkan pada mahayana/tibetan lebih melihat pada si tindakan itu sendiri.

Maka karena itu sempat terjadi juga surat protes dari ajahn brahm kepada Dalai Lama tentang pernyataan homoseksualitas.

Ajahn brahm melihat dari sudut pemuasan nafsu yang bisa saja dari organ atau alat/cara apapun, Dalai Lama melihat dari sudut kegiatan si organ yang seharusnya bagaimana digunakan.

Personally, saya mendukung ajahn brahm :)
masaa? masa ajahn brahm ngajuin surat protes ke dalai lamaa?
benerann? :D :D :D
waahhh w kgk tau lhoo... thanks suhuuu...... \;D/\;D/\;D/ nambah pengetahuan wnyaa..... ;D ;D ;D
waktu kemarin ajahn brahm ceramah, cc w ikut, tapi gak sama thira, jendloth ma c yumi tauu, ma c kristin... ma temen2 vipassana....
w ngantuk denger ajahn brahm ngomonggg :)) :)) :)) org2 pada ketawa ketiwi, w ngantok, cc w aja yg begitu sibuk, bisa terhibur dgn ucapan ajahn brahm tapi w tdk, si sejie marahnya kek gini, dia heran bukunya ajahn brahm bisa terjual melebihi, teladan cinta kasih karyanya master cheng yen.... dia heran di rapat dibahasnya, di rapatnya ada main2, tapi w kgk ngerti apa yg dimainkan, hanya menggunakan kata permainan pake kisah seorg pengemis, pokoknya inti2nya yg w tangkep berkah... kata kuncinya itu ajaa....
mo ketemu c rina kagak ketemu, pdhl mo kasih hello kitty... yg dah thira beliin.... c yumi, klo baca, w mo ngasih SN titipan cek ang..... ;D ;D ;D
w mo angkat tangan tapi ccku nanya apa yg mo wnya sharing, w kagak tau... soalnya memang kagak tauu...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: kakao on 20 April 2011, 09:36:05 AM
jadi pembalut....
pembalut tdk dilahirkan,.tidak hidup,..mana enak =P~,..kakao mau jd  =P~ =P~ :-?apa ya???
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Dhamma Sukkha on 20 April 2011, 09:57:41 AM
Mewakili Metta yang sedang belajar posting, ini adalah postingan titipan dari metta
 
Tindakan seksual yang tidak pantas adalah salah satu karma buruk yang dilakukan oleh tubuh/fisik. Dasarnya adalah seseorang yang tidak pantas bagi kita untuk melakukan hubungan seksual dengannya.
Ada beberapa kategori. Misalnya: tidaklah tepat untuk berhubungan sex dengan orang yang masih mempunyai hubungan dengan anda,yang masih ada pertalian darah dengan diri anda. Secara ketat, dalam pandangan Buddhisme, jika dalam 7 generasi kebelakang anda masih mempunyai hubungan darah dengan seseorang, maka orang tersebut dipandang tidak pantas untuk menjadi pasangan seksual bagi kita.
Kita tidak pantas berhubungan dengan suami atau istri orang. Jika anda menikah, tidak pantas untuk berhubungan selain dengan istri atau suami anda.
Juga tidak pantas berhubungan seksual dengan anak dibawah umur, anak yang masih berada dalam perlindungan orang tuanya.
 
Kriteria lainnya yang berkaitan dengan dasar ini adalah sifat dari tindakan seksual. Hubungan seksual yang melibatkan lubang lain selain lubang yang alami dipandang tidak pantas. Karena itu sex oral dan sex anal digolongkan sebagai tindakan seksual yang tidak pantas.
 
Dasar yang tidak tepat lainnya berkaitan dengan waktu, misalnya pada saat seseorang telah mengambil sumpah suci. Adalah mungkin bagi seseorang untuk mengambil sumpah suci tersebut hanya selama 24 jam. Selama masa tersebut,anda harus benar-benar menghindari hubungan seksual. Tidaklah tepat berhubungan sex dengan seseorang selama selang waktu orang tersebut sedang menjalankan sila. Waktu yang tidak tepat lainnya adalah ketika pasangan anda sedang hamil.
 
Kriteria lainnya adalah tempat berlangsungnya hubungan seksual. Tidaklah tepat berhubungan seksual ditempat yang terdapat gambar-gambar religius, stupa, atau guru spiritual anda.
 
Factor-faktor inilah yang merupakan dasar yang mengubah hubangan seksual menjadi tindakan seksual yang tidak pantas.
 
Mengenai kilesa, salah satu dari tiga racun : kebencian, kemelekatan, dan ketidaktahuan dapat menyebatkan anda melakukan hubungan seksual yang tidak pantas. Kemarahan atau kebencian dapat menyebabkan anda memaksa orang lain untuk berhubungan seksual dengan anda.
 
Motivasinya sederhana saja, yaitu keinginan untuk melakukan hubungan seksual.
 
Apakah tindakannya? Hubungan seksual terjadi ketika kenikmatan sebagai akibat dari kontak dialami antara kedua organ seksual.
 
Jika anda adalah umat biasa, anda harus berhati-hati terhadap tindakan seksual yang tidak pantas ini, khususnya yang berkaitan dengan kriteria pertama, orang yang tidak tepat. Berhubungan sex dengan orang tua kandung sangatlah jarang terjadi. Tetapi dalam pandangan Buddhis yang lebih ketat, anda dikatakan masih mempunyai hubungan darah dengan seseorang jika sampai 7 generasi ke belakang ada terdapat suatu hubungan keluarga (ada hubungan darah melalui orang tua, kakek nenek, buyut, dan seterusnya, sampai 7 generasi terlewati). Sejauh 7 generasi kebelakang, anda masih dianggap sebagai saudara sepupu. Dalam kasus ini , pernikahan atau hubungan seksual tidaklah pantas dilakukan. Anda mesti berhati-hati karena dewasa ini hanya sedikit orang yang menyadari hal ini dan kebanyakan dari mereka tidak memberikan perhatian terhadap hal ini.
 
Apabila kita melakukan tindakan seksual yang tidak pantas maka berarti kita telah melanggar Sila ke 3 dari Pancasila Buddhis,
 
Sumber : Buku Karma oleh Dagpo Rinpoche.
Rinpoche yaa.... tantrayana kan suhunehh?
di malaysia w ketemu bhante lhoo... ada 2 jenis bhante, bhante aliran tantra dgn thera...
bhante tantra di hotel ketemunya hanya satu... tapi di tempat pemberhentian bus, malem2 pokoknya malah ramee...
w gak bilang lu sheng yen punya pandangan salah yaa... jadi jgn ada yg judge wnyaa.... ada wnya ato gak ada wnya tetep sama ajaa.... tdk menghentikan perdebatan.....  perdebatan akan tetap terjadi, pokoknya dari dulu w gak pernah takut sama LSY soalnya dari kelas satu smp w dah pernah baca bukunya LSY, yg w tau tujuannya LSY baik, mo nolong org, kgk peduli dia seorg dhammaraja ato segala macam, w dapet tanggapan buruk LSY dari forum DC yg bilang dia suka SEKS pokoknya segala macam negatif thinking.... itu ajaa....
bhikkhu theravada w ketemu, tapi cuman satu doang, warna jubahnya meragukan.... warnanya orange cerah.... giginya kuning boneng liat w, pas lagi beli kue ma dd w, dianya dikasih duit sama org, w kgk tau berapa ringgit pokoknya uang, awalnya w kagak kepikiran dana sama sekali ke si bhikkhu, soalnya dia satu org, biasa bhante klo pindapatta berame2.... w tau ituuu....
terkecuali di tempat terpencil, w kagak tauu.....
krn w perhatiinnya sudah biasa, soalnya tiap pagi ii sama bpk wnya jalan santai, ato jalan sehat di cemara, w ikut ke ITBC sekedar dana makanan ringan ma bantu2 abang sanaa..... nyuci piringg.... \;D/\;D/\;D/
klo atthasila, w diam2an ma org sana, tapi tetep aja masih ada koko genit yg minta nomor hp wnya, dianya botak, w heran kenapa dia botak pdhl pake baju biasa, tapi krn srg ngobrol ma org sana jadi dah biasaa.... w dah tau sifat koko itu, koko sebelumnya juga namanya amin, namanya juga amin, tapi koko sebelumnya dah gak kerja lagi, gantiin si amin kedua...
sebenarnya ada acek2 sih di sanaa... yg juga botakk.... umurnya jelasnya lbh tua dari cek ang, krn tanpa kumis....
mukanya pokoknya dah tua, tapi si acek sudah jadi samanera, w panggil bhante2 di ITBC semuanya dgn panggilan bhante.... ;D ;D ;D
kgk peduli samanera ato bhikkhu asli....
w sering nyapa namo Buddhaya di ITBC.... \;D/\;D/\;D/
krn w suka nyapa org, tapi klo di luar vhr, w berusaha kgk nyapa org krn bpk w larang, ya uda bilang aja namo buddhaya ke semua bhikkhu ma umat yg masuk ke lingkungan vhr \;D/\;D/\;D/
krn bpk w kgk suka w sembarang nyapa org, nyapa merpati ma anjing aja dah dianggap tak waras ya udaa.... :P Y_Y
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Dhamma Sukkha on 20 April 2011, 09:58:51 AM
pembalut tdk dilahirkan,.tidak hidup,..mana enak =P~,..kakao mau jd  =P~ =P~ :-?apa ya???
coklat cewe pa cowo?
ho cowo...
pembalut memang kgk dilahirkan kokk.... siapa pula yg bilang pembalut dilahirkan? pembalut itu kan benda cemana sih lu.... :hammer:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 21 April 2011, 07:38:26 PM

 Tidaklah tepat berhubungan sex dengan seseorang selama selang waktu orang tersebut sedang menjalankan sila. Waktu yang tidak tepat lainnya adalah ketika pasangan anda sedang hamil.
 


" jangan berhubungan seksual selama kehamilan , ntr "baby"nya kotor " = KUNO  ;D

adakah yang tahu , berhubungan seksual selama kehamilan *Tua* itu di anjurkan ? Hubungan seksual yang tepat selama kehamilan akan mempermudah proses kelahiran ~ CMIIW


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 21 April 2011, 08:04:55 PM
" jangan berhubungan seksual selama kehamilan , ntr "baby"nya kotor " = KUNO  ;D

adakah yang tahu , berhubungan seksual selama kehamilan *Tua* itu di anjurkan ? Hubungan seksual yang tepat selama kehamilan akan mempermudah proses kelahiran ~ CMIIW




masuk logika jg ya
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 21 April 2011, 08:15:28 PM
" jangan berhubungan seksual selama kehamilan , ntr "baby"nya kotor " = KUNO  ;D

adakah yang tahu , berhubungan seksual selama kehamilan *Tua* itu di anjurkan ? Hubungan seksual yang tepat selama kehamilan akan mempermudah proses kelahiran ~ CMIIW



gitu deh kata obgyn nya, katanya biar cepet dan tepat waktu lahirannya. istilahnya di pancing
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 21 April 2011, 08:32:02 PM
" jangan berhubungan seksual selama kehamilan , ntr "baby"nya kotor " = KUNO  ;D

adakah yang tahu , berhubungan seksual selama kehamilan *Tua* itu di anjurkan ? Hubungan seksual yang tepat selama kehamilan akan mempermudah proses kelahiran ~ CMIIW
_/\_ kalau berhubungan sexual pada masa kehamilan terutama waktu mendekati proses kelahiran (7-9 bulan)menurut yg saya dengar akan beresiko kepala bayi akan terdapat kerak (sperma yg mengering) akibatnya kepala bayi akan kelihatan kotor seperti daki berwarna kecoklatan, dan hal itu akan lama menghilangkannya (bisa sampai si anak umur 5 thn)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 21 April 2011, 08:37:32 PM
sebenarnya ada acek2 sih di sanaa... yg juga botakk.... umurnya jelasnya lbh tua dari cek ang, krn tanpa kumis....

CD yg manis, apa memang perlu dihubungkan ke aku?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 21 April 2011, 08:41:27 PM
_/\_ kalau berhubungan sexual pada masa kehamilan terutama waktu mendekati proses kelahiran (7-9 bulan)menurut yg saya dengar akan beresiko kepala bayi akan terdapat kerak (sperma yg mengering) akibatnya kepala bayi akan kelihatan kotor seperti daki berwarna kecoklatan, dan hal itu akan lama menghilangkannya (bisa sampai si anak umur 5 thn)

duh gw masih polos...duh ga ngerti ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 21 April 2011, 08:49:51 PM
_/\_ kalau berhubungan sexual pada masa kehamilan terutama waktu mendekati proses kelahiran (7-9 bulan)menurut yg saya dengar akan beresiko kepala bayi akan terdapat kerak (sperma yg mengering) akibatnya kepala bayi akan kelihatan kotor seperti daki berwarna kecoklatan, dan hal itu akan lama menghilangkannya (bisa sampai si anak umur 5 thn)

om, bukannya udah punya anak? dan bukannya ada plasenta? gimana caranya sperma bisa tembus plasenta? dan apakah kandungan itu kering? sperma yang kering gak bisa dicuci? merembes ke kulit dan menyebabkan melanin di kulit menjadi warna coklat?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 21 April 2011, 08:50:59 PM
gitu deh kata obgyn nya, katanya biar cepet dan tepat waktu lahirannya. istilahnya di pancing
maaf bro ada masukan sedikit , menurut yg saya dengar,  kemudahan dalam proses melahirkan tergantung dari fisik wanita tersebut (pinggul lebar,luas rahim,...etc), tidak ada hubungannya dengan sering berhubungan badan akan mempermudah proses kelahiran,
ada juga wanita yg susah melalui proses kelahiran jika mempunyai sakit asma, umur sudah tua ( wanita umur 33th keatas) sangat dianjurkan dokter jika ingin hamil untuk melakukan operasi caesar. dikarenakan resiko dalam melahirkan sangat besar dan bagi wanita benar2 di tuntut mempunyai fisik yg kuat terutama nafas .
yg mempermudah dan  paling berpengaruh dalam proses kelahiran sebenarnya air ketuban dari ibu hamil tersebut, jika air ketuban pecah dan sampai habis tapi bayi belum keluar juga akan sangat beresiko untuk ibu dan bayi dalam kandungan tersebut (kematian)
IMO hubungan sex yg sesering mungkin pada waktu kehamilan tidak berpengaruh untuk mempermudah proses kelahiran.
 _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sumedho on 21 April 2011, 08:53:47 PM
bukan mempermudah sih sis, tapi yg saya dikasih tahu *dan disarankan melakukannya* itu demikian, karena sudah cukup umur kandungan tapi belum lahiran. pancingan :D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 21 April 2011, 09:05:49 PM
_/\_ kalau berhubungan sexual pada masa kehamilan terutama waktu mendekati proses kelahiran (7-9 bulan)menurut yg saya dengar akan beresiko kepala bayi akan terdapat kerak (sperma yg mengering) akibatnya kepala bayi akan kelihatan kotor seperti daki berwarna kecoklatan, dan hal itu akan lama menghilangkannya (bisa sampai si anak umur 5 thn)

ini yg saya katakan udah mitos "KUNO"

 ;D ;D

maaf bro ada masukan sedikit , menurut yg saya dengar,  kemudahan dalam proses melahirkan tergantung dari fisik wanita tersebut (pinggul lebar,luas rahim,...etc), tidak ada hubungannya dengan sering berhubungan badan akan mempermudah proses kelahiran,
ada juga wanita yg susah melalui proses kelahiran jika mempunyai sakit asma, umur sudah tua ( wanita umur 33th keatas) sangat dianjurkan dokter jika ingin hamil untuk melakukan operasi caesar. dikarenakan resiko dalam melahirkan sangat besar dan bagi wanita benar2 di tuntut mempunyai fisik yg kuat terutama nafas .
yg mempermudah dan  paling berpengaruh dalam proses kelahiran sebenarnya air ketuban dari ibu hamil tersebut, jika air ketuban pecah dan sampai habis tapi bayi belum keluar juga akan sangat beresiko untuk ibu dan bayi dalam kandungan tersebut (kematian)
IMO hubungan sex yg sesering mungkin pada waktu kehamilan tidak berpengaruh untuk mempermudah proses kelahiran.
 _/\_

dengan maju nya ilmu kedokteran , resiko kelahiran bisa di gencet ampe "seciut" mgkn tapi bukan NOL resiko.. ~

semua merupakan satu ksatuan bukan hanya air ketuban om CMIIW,  ;D ... mksd saya bukan "sering melakukan" selama hamil maka proses kelahiran akan menjadi lancar .. tapi..

bukan mempermudah sih sis, tapi yg saya dikasih tahu *dan disarankan melakukannya* itu demikian, karena sudah cukup umur kandungan tapi belum lahiran. pancingan :D

kira2 demikian.. di jelaskan dengan indah oleh yg sudha sangat berpengalaman..~  :))

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 21 April 2011, 09:06:12 PM
bukan mempermudah sih sis, tapi yg saya dikasih tahu *dan disarankan melakukannya* itu demikian, karena sudah cukup umur kandungan tapi belum lahiran. pancingan :D

  :o kok sis  #-o jadi cewe dah sekarang  :)) :)) 

umur kandungan tidak seperti yg dikatakan orang, jika umur kandungan 9 bulan 10 hari , ada yg kurang bahkan ada juga yg lebih , bahkan hampir mendekari 10 bulan. kalau untuk pancingan biasanya kalau sudah pembukaan 1 dokter akan memberikan obat untuk merangsang / mempercepat proses pembukaan berikutnya dan biasa nya di berikan jika sudah pembukaan ke 3

kalau orang tua dulu bilang kalau pengin posisi bayi baik dan mudah melahirkan , disarankan sering mengepel lantai tanpa alat bantu seperti alat pel jaman sekarang.

kalau di daerah jawa lebih aneh lagi karena menyangkut kepercayaan (tahyul) jika belum melahirkan sampai 10 bulan si wanita di ikat seperti kerbau dan di ancam akan di maskukan kandang kalau tidak melahirkan cepat  ;D tapi itu kembali kepada diri kita , akan percaya hal itu atau tidak.

 _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 21 April 2011, 09:08:23 PM
  :o kok sis  #-o jadi cewe dah sekarang  :)) :)) 

umur kandungan tidak seperti yg dikatakan orang, jika umur kandungan 9 bulan 10 hari , ada yg kurang bahkan ada juga yg lebih , bahkan hampir mendekari 10 bulan. kalau untuk pancingan biasanya kalau sudah pembukaan 1 dokter akan memberikan obat untuk merangsang / mempercepat proses pembukaan berikutnya dan biasa nya di berikan jika sudah pembukaan ke 3

kalau orang tua dulu bilang kalau pengin posisi bayi baik dan mudah melahirkan , disarankan sering mengepel lantai tanpa alat bantu seperti alat pel jaman sekarang.

kalau di daerah jawa lebih aneh lagi karena menyangkut kepercayaan (tahyul) jika belum melahirkan sampai 10 bulan si wanita di ikat seperti kerbau dan di ancam akan di maskukan kandang kalau tidak melahirkan cepat  ;D tapi itu kembali kepada diri kita , akan percaya hal itu atau tidak.

 _/\_

itu di jawa.. nah klo saran dokter / tenaga ahli .. ya itu "banyak melakukan" sambil nunggu hari bronjol~  :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 21 April 2011, 09:12:42 PM
ini yg saya katakan udah mitos "KUNO"

 ;D ;D

dengan maju nya ilmu kedokteran , resiko kelahiran bisa di gencet ampe "seciut" mgkn tapi bukan NOL resiko.. ~

semua merupakan satu ksatuan bukan hanya air ketuban om CMIIW,  ;D ... mksd saya bukan "sering melakukan" selama hamil maka proses kelahiran akan menjadi lancar .. tapi..

kira2 demikian.. di jelaskan dengan indah oleh yg sudha sangat berpengalaman..~  :))

maaf sis saya hanya menyampaikan pengalaman juga, walau sudah kuno tapi bermanfaat lho  ^-^ dan sudah banyak yg mengalami .
saya pernah menjalankan saran seperti itu (melakukan hub.sex sesering mungkin akan membantu proses kehamilan) tapi kenyataannya istri saya waktu melahirkan ya susah juga  ;D
air ketuban sangat penting , waktu istri saya terjadi pendarahan di karenakan air ketuban terlambat pecah sedang bayi sudah mulai bereaksi (kontraksi) tapi setelah air ketuban itu di pecah (secara sengaja oleh dokter ) bayi mudah keluar.
dan dari mulai proses injeksi sampai proses melahirkan selesai saya melihat semua .

jadi menurut sis apa tetap hubungan sex sesering mungkin akan mempermudah proses melahirkan  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 21 April 2011, 09:17:51 PM
maaf sis saya hanya menyampaikan pengalaman juga, walau sudah kuno tapi bermanfaat lho  ^-^ dan sudah banyak yg mengalami .
saya pernah menjalankan saran seperti itu (melakukan hub.sex sesering mungkin akan membantu proses kehamilan) tapi kenyataannya istri saya waktu melahirkan ya susah juga  ;D
air ketuban sangat penting , waktu istri saya terjadi pendarahan di karenakan air ketuban terlambat pecah sedang bayi sudah mulai bereaksi (kontraksi) tapi setelah air ketuban itu di pecah (secara sengaja oleh dokter ) bayi mudah keluar.
dan dari mulai proses injeksi sampai proses melahirkan selesai saya melihat semua .

jadi menurut sis apa tetap hubungan sex sesering mungkin akan mempermudah proses melahirkan  _/\_

iah bro..~

saya juga krg ngerti soalnya bbrp kali temanin ibu2 hamil check up ke dokter pasti di nasehatin begitu..~  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: lobsangchandra on 21 April 2011, 10:10:06 PM
apapun alasannya berhubungan seks saat kehamilan adalah dilarang, krn termasuk perbuatan asusila(karma buruk). Hal ini dianut oleh aliran buddhist tertentu, seperti mahayana tibetan. Jika ada hal spt ini terjadi, itu kehendak masing2.

menurut ilmu medis, cairan sperma mengandung hormon prostaglandin yang akan menyebabkan kontaksi rahim, dan bisa menyebabkan keguguran pada janin.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 21 April 2011, 10:11:41 PM
apapun alasannya berhubungan seks saat kehamilan adalah dilarang, krn termasuk perbuatan asusila(karma buruk). Hal ini dianut oleh aliran buddhist tertentu, seperti mahayana tibetan. Jika ada hal spt ini terjadi, itu kehendak masing2.

menurut ilmu medis, cairan sperma mengandung hormon prostaglandin yang akan menyebabkan kontaksi rahim, dan bisa menyebabkan keguguran pada janin.

kl pake pelindung gmn? ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: lobsangchandra on 21 April 2011, 10:15:36 PM
kl pake pelindung gmn? ;D
tetap saja karma buruk jika niatnya menikmati hub.sex  :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 21 April 2011, 11:30:33 PM
apapun alasannya berhubungan seks saat kehamilan adalah dilarang, krn termasuk perbuatan asusila(karma buruk). Hal ini dianut oleh aliran buddhist tertentu, seperti mahayana tibetan. Jika ada hal spt ini terjadi, itu kehendak masing2.

menurut ilmu medis, cairan sperma mengandung hormon prostaglandin yang akan menyebabkan kontaksi rahim, dan bisa menyebabkan keguguran pada janin.

ada referensinya bro? dari sutra maupun jurnal medis
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Adhitthana on 22 April 2011, 12:08:06 AM
gitu deh kata obgyn nya, katanya biar cepet dan tepat waktu lahirannya. istilahnya di pancing
Masa mancingnya pake " belalai gajah"  :hammer:
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Adhitthana on 22 April 2011, 12:11:57 AM
_/\_ kalau berhubungan sexual pada masa kehamilan terutama waktu mendekati proses kelahiran (7-9 bulan)menurut yg saya dengar akan beresiko kepala bayi akan terdapat kerak (sperma yg mengering) akibatnya kepala bayi akan kelihatan kotor seperti daki berwarna kecoklatan, dan hal itu akan lama menghilangkannya (bisa sampai si anak umur 5 thn)
ini Kepalanya ada "tanda" ... belum mengering sampe Tua  ^-^

(http://pekanbaru.tribunnews.com/foto/berita/2010/10/27/Mantan_Presiden_Rusia,_Mikhail_Gorbachev1.jpg)\
mantan Presiden Uni Soviet ...... Mikhail Gorbachev.

M I T oo S tuch ..... jangan dipercaya  [-X
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Adhitthana on 22 April 2011, 12:18:38 AM
apapun alasannya berhubungan seks saat kehamilan adalah dilarang, krn termasuk perbuatan asusila(karma buruk). Hal ini dianut oleh aliran buddhist tertentu, seperti mahayana tibetan. Jika ada hal spt ini terjadi, itu kehendak masing2.

menurut ilmu medis, cairan sperma mengandung hormon prostaglandin yang akan menyebabkan kontaksi rahim, dan bisa menyebabkan keguguran pada janin.
Bold .... kalo benar itu selalu terjadi
maka ada banyak wanita hamil mengalami keguguran .... ato mungkin juga gw gak pernah sampe terlahir  ;D

ini sudah harus Bro Forte yg turun tangan nerangin secara medis nieee ......
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: morpheus on 22 April 2011, 01:05:34 AM
setahu saya ini udah menjadi common knowledge diberbagai sumber yg kredibel:

Worries about safety are common - what will happen if the woman has an orgasm? Will the thrusting of the p*n*s harm the baby? Might sexual activity cause a miscarriage?

In fact, there is no medical evidence that sex during pregnancy does any harm whatsoever. The only times you are likely to be advised against having sex are:

* If you have had a tendency to miscarriage. Your GP might suggest that you avoid intercourse for the first three months, or at the times during those months when your period would normally have been due, as your hormone levels may be at their lowest then
* If you have a history of premature labour, you might choose to avoid intercourse during the later stages of pregnancy
* If you have a low-lying placenta, your doctor may suggest you avoid intercourse

Your baby is very well protected by the muscular walls of the uterus, by the bag of waters*, which has a cushioning effect, and by the mucus plug which seals off the neck of the uterus. No injury will occur during gentle, loving sex.

Women often experience mild contractions during arousal and orgasm, but these contractions are not powerful enough to start a labour unless it is imminent.

While sex during pregnancy won't start labour unless the woman's body is ready, nipple stimulation and intercourse are natural ways to help induce labour in late pregnancy if your baby is overdue. The prostaglandins in semen soften the cervix, and hormones released by nipple stimulation encourage the uterus to contract.

http://www.babyworld.co.uk/information/pregnancy/sex_pregnancy/sex_during_pregnancy.asp
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 22 April 2011, 01:50:15 AM
ini Kepalanya ada "tanda" ... belum mengering sampe Tua  ^-^

(http://pekanbaru.tribunnews.com/foto/berita/2010/10/27/Mantan_Presiden_Rusia,_Mikhail_Gorbachev1.jpg)\
mantan Presiden Uni Soviet ...... Mikhail Gorbachev.

M I T oo S tuch ..... jangan dipercaya  [-X

 =)) =)) =)) itu sih tanda lahir bro.. hahahaha..

yg dimaksud itu seperti daki aja, bisa ngelupas tapi lama.  ada yg seperti itu jadi seperti ketombe gitu kalo orang jawa bilang "sumbuk ",itu gak permanen cuma kasian aja sama anaknya.  ;D
kalau di sebut mitos itu terserah yg menilai ,kalau saya sudah melihat seperti apa sumbuk itu .  :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Adhitthana on 22 April 2011, 02:05:54 AM
=)) =)) =)) itu sih tanda lahir bro.. hahahaha..

yg dimaksud itu seperti daki aja, bisa ngelupas tapi lama.  ada yg seperti itu jadi seperti ketombe gitu kalo orang jawa bilang "sumbuk ",itu gak permanen cuma kasian aja sama anaknya.  ;D
kalau di sebut mitos itu terserah yg menilai ,kalau saya sudah melihat seperti apa sumbuk itu .  :)

Menurut Bro wang .....
brapa banyak pria beristri yg sedang hamil tua (7 - 9 Bulan) "berpuasa" demi anak yg akan lahir tanpa kerak (telor) :P  akibat sperma ?
dan brapa banyak suami yg tidak peduli dengan hal ini ..... tapi anaknya lahir tidak membawa kerak (telor) ?
yg terakhir ..... brapa banyak anak yg lahir dengan "cacat bawaan" (punya kerak telor)? ..... akibat suami tidak peduli udah hamil tua keek ... tetap hajar bleh
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 22 April 2011, 02:28:59 AM
Menurut Bro wang .....
brapa banyak pria beristri yg sedang hamil tua (7 - 9 Bulan) "berpuasa" demi anak yg akan lahir tanpa kerak (telor) :P  akibat sperma ?
dan brapa banyak suami yg tidak peduli dengan hal ini ..... tapi anaknya lahir tidak membawa kerak (telor) ?
yg terakhir ..... brapa banyak anak yg lahir dengan "cacat bawaan" (punya kerak telor)? ..... akibat suami tidak peduli udah hamil tua keek ... tetap hajar bleh
lebih banyak suami yg gak peduli keliatannya, kalo soal cacat bawaan sih gak termasuk bro.. itu cuma kotor aja kaya daki, bukan cacat .
 :)) :)) :)) kalo saya gak berani main hajar bleh sekarang  ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Landy Chua on 22 April 2011, 12:17:31 PM
lebih banyak suami yg gak peduli keliatannya, kalo soal cacat bawaan sih gak termasuk bro.. itu cuma kotor aja kaya daki, bukan cacat .
 :)) :)) :)) kalo saya gak berani main hajar bleh sekarang  ;D

bener bukan cacat bawaan ..~ gak seserius itu  :))

pas masih orok / baru lahir terkadang di kepala ada putih2 / ada kerak gt .. tapi bisa hilang kok..~
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: lobsangchandra on 22 April 2011, 04:00:18 PM
ada referensinya bro? dari sutra maupun jurnal medis

referensinya untuk karmanya : posting pertama, atau Lamrim Chenmo "Jay TSong Kapa" jilid 2 (The Great Treatise on the Stages of the Path to Enlightenment) jilid 2, terbitan snowlion publication.

referensi medis: Buku FKUI Obstetri dan Gynekologi, atau saya sendiri  :)), saya org medis kok....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 01 May 2011, 05:30:47 PM
Bagaimana kalau kita juga survey, PELACUR vs DOKTER... berapa banyak PELACUR yang baik dan jahat... berapa banyak DOKTER yang baik dan culas/kikir/malpraktek

kalau dari sisi ini, saya jauh lebih menghormati pelacur ketimbang dokter.

1. pelacur mengambil bayaran dari orang yg sehat dan tiada keterpaksaan sedangkan dokter memungut bayaran dari orang yg sakit, kepepet, dan seringkali tidak ada pilihan... (memang tidak semua dokter / pelacur begitu, tapi kita bicara secara umum saja)

2. bisa dilihat kenyataan disekitar kita, berapa banyak yg mengeluhkan mahalnya biaya dokter, tidak ada tenggang rasa nya mereka, malpraktek, bahkan pasien dijadikan percobaan tanpa bisa dituntut, namun jarang kita temukan keluhan ke pelacur, ataupun tuntutan ke mereka.. Dapat kita simpulkan, mana yg lebih kejam antara si penyandang profesi terhormat dan mulia ini dibanding si penyandang profesi hina...

::

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 01 May 2011, 06:34:37 PM
kalau dari sisi ini, saya jauh lebih menghormati pelacur ketimbang dokter.

1. pelacur mengambil bayaran dari orang yg sehat dan tiada keterpaksaan sedangkan dokter memungut bayaran dari orang yg sakit, kepepet, dan seringkali tidak ada pilihan... (memang tidak semua dokter / pelacur begitu, tapi kita bicara secara umum saja)

2. bisa dilihat kenyataan disekitar kita, berapa banyak yg mengeluhkan mahalnya biaya dokter, tidak ada tenggang rasa nya mereka, malpraktek, bahkan pasien dijadikan percobaan tanpa bisa dituntut, namun jarang kita temukan keluhan ke pelacur, ataupun tuntutan ke mereka.. Dapat kita simpulkan, mana yg lebih kejam antara si penyandang profesi terhormat dan mulia ini dibanding si penyandang profesi hina...

::


tar makin banyak yang mau jadi pelacur ketimbang dokter =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 02 May 2011, 09:33:18 AM
tar makin banyak yang mau jadi pelacur ketimbang dokter =))

hahahha... kesimpulan yang mantap bro ryu...

Soalnya saya "miris" ada yang mengambil kesimpulan bahwa lebih menghormati pelacur daripada dokter karena ada sebagian kecil pelacur yang "bathin"-nya baik dan ada sebagian kecil dokter yang kelakuan dan prilaku-nya "tidak baik".
Gara-gara nila setitik, rusak susu sebelangga...

sebentar lagi Bhikkhu dikatakan bukan "pribadi" yang baik, karena ada segelintir "oknum" bhikkhu yang tidak teguh memegang vinaya, melanggar vinaya...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: PIKOCHAN RAPTOR on 08 May 2011, 02:37:27 PM
semoga para dokter & psk berbahagia  _/\_

 _/\_ SSBS
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 08 May 2011, 09:52:15 PM
Masih bukan masalah fine/OK, tapi saya tertarik bagaimana asalnya seseorang menilai pelacuran itu sebagai sesuatu yang hina.

Karena lebih banyak merugikan dari pada menguntungkan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 08 May 2011, 10:01:23 PM
Karena lebih banyak merugikan dari pada menguntungkan.

apa bisa di share apa aja yang merugikan atau menguntungkan itu? _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 08 May 2011, 10:05:28 PM
referensinya untuk karmanya : posting pertama, atau Lamrim Chenmo "Jay TSong Kapa" jilid 2 (The Great Treatise on the Stages of the Path to Enlightenment) jilid 2, terbitan snowlion publication.

referensi medis: Buku FKUI Obstetri dan Gynekologi, atau saya sendiri  :)), saya org medis kok....

Bro , mohon sudi men-copas beberapa paragraf dari referensi itu karena saya tidak memiliki akses kepada sumber tersebut
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 08 May 2011, 11:00:58 PM
apa bisa di share apa aja yang merugikan atau menguntungkan itu? _/\_

Segi keuntungan:
- Si pembeli dan si penjual mendapatkan apa yang diinginkan.
- Bagi orang yang belum siap berkomitmen (terutama pria), tidak perlu menanggung resiko dengan kehamilan dan segala tanggung jawab yang harus ditanggung jika terikat dalam pernikahan.
- Bagi suatu daerah/negara yang melegalkan, memakai pelacuran untuk strategi kemajuan ekonomi.

Segi kerugian :
- Pelacuran menjadi tempat berkembang biak penyakit AIDS dan penyakit lain. Yang mengakibatkan secara langsung maupun tidak langsung penularan kepada orang lain.
- Secara langsung ataupun tidak langsung, mengakibatkan suatu rumah tangga bisa berantakan. Bukan hanya terjadi pertengkaran dan perceraian, pada kasus tertentu bahkan bisa timbul korban jiwa.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 08 May 2011, 11:05:17 PM
Segi keuntungan:
- Si pembeli dan si penjual mendapatkan apa yang diinginkan.
- Bagi orang yang belum siap berkomitmen (terutama pria), tidak perlu menanggung resiko dengan kehamilan dan segala tanggung jawab yang harus ditanggung jika terikat dalam pernikahan.
- Bagi suatu daerah/negara yang melegalkan, memakai pelacuran untuk strategi kemajuan ekonomi.

Segi kerugian :
- Pelacuran menjadi tempat berkembang biak penyakit AIDS dan penyakit lain. Yang mengakibatkan secara langsung maupun tidak langsung penularan kepada orang lain.
- Secara langsung ataupun tidak langsung, mengakibatkan suatu rumah tangga bisa berantakan. Bukan hanya terjadi pertengkaran dan perceraian, pada kasus tertentu bahkan bisa timbul korban jiwa.

kalau di lihat keterangan di atas lebih banyak untung nya daripada rugi (3 keuntungan + 2 kerugian )  ;D ^:)^ ^:)^ ^:)^
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 09 May 2011, 10:13:42 AM
Karena lebih banyak merugikan dari pada menguntungkan.

Segi keuntungan:
- Si pembeli dan si penjual mendapatkan apa yang diinginkan.
- Bagi orang yang belum siap berkomitmen (terutama pria), tidak perlu menanggung resiko dengan kehamilan dan segala tanggung jawab yang harus ditanggung jika terikat dalam pernikahan.
- Bagi suatu daerah/negara yang melegalkan, memakai pelacuran untuk strategi kemajuan ekonomi.

Segi kerugian :
- Pelacuran menjadi tempat berkembang biak penyakit AIDS dan penyakit lain. Yang mengakibatkan secara langsung maupun tidak langsung penularan kepada orang lain.
- Secara langsung ataupun tidak langsung, mengakibatkan suatu rumah tangga bisa berantakan. Bukan hanya terjadi pertengkaran dan perceraian, pada kasus tertentu bahkan bisa timbul korban jiwa.
Kalau soal penyakit menular (Sexually Transmitted Disease), tentu tergantung pada hubungan seksualnya, bukan pada eksisnya pelacuran. Hubungan seksual yang aman, terkontrol secara medis, apakah dengan pasangan perawan atau dengan pelacur, sama saja sehatnya dan sama saja risikonya. Mungkin orang di sini akan bertanya-tanya apakah mau 'main' dengan pelacur saja sampai sedemikian repot? Di negara yang melegalkan prostitusi memang demikian. Menjaga penularan STD, mencegah perbuatan seks yang merugikan (misalnya sadisme), dan menghindari perdagangan manusia, negara menetapkan aturan yang ketat dalam prostitusi.


Keharmonisan hubungan suami-istri adalah tanggung jawab suami & istri itu sendiri, bukan tanggung-jawab pihak ke tiga. Seperti sebelumnya saya bilang juga kalau istri demen shopping hingga timbul masalah ekonomi dan mereka berdua bertengkar & bercerai (atau bahkan bunuh2an), maka yang disalahkan adalah keinginan si istri yang tidak terkontrol. Tidak bisa menuntut shopping centre & mall untuk tutup.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 09 May 2011, 01:48:44 PM
Kalau soal penyakit menular (Sexually Transmitted Disease), tentu tergantung pada hubungan seksualnya, bukan pada eksisnya pelacuran. 

Angka Kejadian IMS pada Penjaja seks tertinggi di Asia

Selain itu, angka kejadian infeksi menular seksual (seperti Gonore dan Klamidia) pada penjaja seks perempuan di beberapa kota di Indonesia tercatat sangat tinggi di Asia. Hasil survai Departemen Kesehatan RI pada tahun 2005 pada penjaja seks perempuan di beberapa kota mencatat sekitar 39% sampai 61% mengidap Klamidia atau Gonore.

Padahal adanya infeksi menular seksual dapat mempermudah proses penularan HIV pada kegiatan seks. Hasil peneilitian mengindikasikan bahwa infeksi menular seksual meningkatkan risiko penularan sampai 2-3 kali.

Yang menambah keprihatinan bersama, adanya resistensi dengan obat antibiotika yang tersedia dan terjangkau serta mengkonsumsi obat antiobiotik yang mudah didapat di mana-mana sehingga menyulitkan upaya pengobatan infeksi menular seksual. Hal ini disebabkan perilaku mengobati sendiri bila ada gejala infeksi menular seksual.

Diperkirakan lebih dari 3 juta lelaki di Indonesia yang rajin membeli seks, dan separuh dari lelaki tersebut mempunyai pasangan tetap, atau isteri. Dapat diperkirakan penularan dapat terus berlanjut ke istri, walaupun para isteri tidak mempunyai perilaku seks dengan banyak pasangan. Fenomena tersebut mendorong terjadi epidemi HIV seperti sekarang dan semakin semakin nyata dibandingkan beberapa tahun yang lalu.

Diperkirakan telah lebih dari 200.000 orang terinfeksi HIV di tahun ini dan diramalkan pada tahun 2020 akan meningkat mendekati angka 2 juta, bila upaya pencegahan tidak dilakukan untuk menekan penularan melalui seks berisiko.

Dalam kondisi seperti ini harus diaktifkan lagi kampanye peningkatan penggunaan kondom sebagai alat kesehatan yang secara ilmiah telah terbukti dapat menangkal penularan infeksi menular seksual termasuk HIV. Tidak ada alat atau teknologi kesehatan yang mempunyai kemampuan pencegahan infeksi seperti kondom. Tidak juga teknologi vaksinasi untuk mencegah beberapa penyakit menular.

Hendaknya upaya promosi kondom jangan diartikan sebagai anjuran untuk melakukan kegiatan seks berisiko. Siapapun yang masih melakukan kegiatan seks berisko dianjurkan sangat untuk menggunakan kondom agar dirinya terhindar dari penularan serta tidak menularkan kepada yang lain. Bila tidak mau menggunakan kondom, sebaiknya menghentikan perilaku seks berisiko.

Sumber: http://idi.aids-ina.org/
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 09 May 2011, 02:43:50 PM
Hubungan seksual yang aman, terkontrol secara medis, apakah dengan pasangan perawan atau dengan pelacur, sama saja sehatnya dan sama saja risikonya. Mungkin orang di sini akan bertanya-tanya apakah mau 'main' dengan pelacur saja sampai sedemikian repot? Di negara yang melegalkan prostitusi memang demikian. Menjaga penularan STD, mencegah perbuatan seks yang merugikan (misalnya sadisme), dan menghindari perdagangan manusia, negara menetapkan aturan yang ketat dalam prostitusi.
Seorang perawan hanya mungkin tertular HIV melalui jarum suntik. Seorang pelacur bukan hanya dari jarum suntik tapi juga dari hubungan seks. Jika bicara resiko terbesar, jelas lebih besar resiko tertular dari pelacur dari pada perawan.

Berapakah banyak penjaja atau pembeli seks yang mempunyai pengetahuan, bagaimana melakukan seks yang aman? Dan sekarang jika ada seorang penjaja seks yang sudah jelas terinfeksi HIV. Apakah tidak ada kemungkinan dia tetap melakukan hubungan seks dengan kesadaran bahwa dia akan menularkan pada orang lain? Dan mungkin memang ingin menularkan dengan berpikir lebih enak menderita ramai-ramai dari pada menderita sendirian?



Quote
Keharmonisan hubungan suami-istri adalah tanggung jawab suami & istri itu sendiri, bukan tanggung-jawab pihak ke tiga. Seperti sebelumnya saya bilang juga kalau istri demen shopping hingga timbul masalah ekonomi dan mereka berdua bertengkar & bercerai (atau bahkan bunuh2an), maka yang disalahkan adalah keinginan si istri yang tidak terkontrol. Tidak bisa menuntut shopping centre & mall untuk tutup. 

Barang belanjaan tidak punya kesadaran(benda mati).Benda mati tidak bisa mendatangi konsumen,tidak bisa bicara,merayu,membelai dll. Sedangkan pelacur punya kesadaran. Lebih banyak mana di dunia ini,manusia yang masih tebal LDM-nya atau yang tipis LDM-nya?Manusia yang tebal LDM-nya dalam menggunakan indera matanya dalam melihat wanita seksi/bugil,sama seperti kucing yang disodorkan ikan dihadapannya.

Dari postingan saya sebelumnya, saya mengatakan secara langsung/tidak langsung bisa menyebabkan rumah tangga orang lain berantakan. Kalau saya pribadi, tidak akan menyalahkan si pelacurnya. Saya lebih menyalahkan si pembeli-nya.

Ada sebuah kejadian yang menimpa teman saya. Dia bercerai karena suami-nya menikah dengan sang pelacur. Pelacur itu sebelumnya adalah seorang mahasiswi. Dan suami teman saya itu termasuk orang yang berada/kaya. Menurut bro, bagaimana kira-kira proses kejadiannya sehingga suami teman saya itu bisa menikahi pelacur itu?

Yang jelas 22-nya punya moralitas rendah. Sang suami tidak memikirkan keluarganya.Dan sang pelacur juga tidak memikirkan akibat yang harus ditanggung orang lain karena niat dan keinginannya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 02:58:42 PM
Kadang saya setuju dengan istilah "tetangga", lebih baik menikah (biarpun masih muda) daripada berbuat zinah... tapi kalau mikir-mikir, menikah hanya untuk supaya tidak berbuat zinah apakah bukan sama saja menggunakan lembaga pernikahan resmi (baik secara agama maupun hukum) hanya untuk dapat berhubungan seksual (tidak berbuat zinah) ?

Saya curious, adakah meditasi di dalam buddhis yang bisa dilakukan untuk bisa "menekan libido arus bawah" ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 09 May 2011, 03:06:44 PM
ada, meditasi asubha.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 09 May 2011, 03:08:02 PM
Ada sebuah kejadian yang menimpa teman saya. Dia bercerai karena suami-nya menikah dengan sang pelacur. Pelacur itu sebelumnya adalah seorang mahasiswi. Dan suami teman saya itu termasuk orang yang berada/kaya. Menurut bro, bagaimana kira-kira proses kejadiannya sehingga suami teman saya itu bisa menikahi pelacur itu?

Yang jelas 22-nya punya moralitas rendah. Sang suami tidak memikirkan keluarganya.Dan sang pelacur juga tidak memikirkan akibat yang harus ditanggung orang lain karena niat dan keinginannya.


Suami meninggalkan istri dan anak2nya dan menikah lagi dengan wanita lain.

Anggaplah kondisinya si suami Lobha (karena menginginkan perempuan lain yg lebih mulus, muda dan cantik dibanding istri yg mulai berumur) dan anggap juga si perempuan lain tsb egois (karena tidak tenggang terhadap istri dan anak2 keluarga tsb).

Dalam hal ini tidak relevan dengan profesi pelacur / tidak pelacur. Si perempuan lain yg menggaet suami orang tsb bisa saja: berprofesi pelacur, PNS, istri orang, pembantu, pegawai swasta, dsbnya...

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 03:09:40 PM
Kadang saya setuju dengan istilah "tetangga", lebih baik menikah (biarpun masih muda) daripada berbuat zinah... tapi kalau mikir-mikir, menikah hanya untuk supaya tidak berbuat zinah apakah bukan sama saja menggunakan lembaga pernikahan resmi (baik secara agama maupun hukum) hanya untuk dapat berhubungan seksual (tidak berbuat zinah) ?

Saya curious, adakah meditasi di dalam buddhis yang bisa dilakukan untuk bisa "menekan libido arus bawah" ?

Menikah hanya untuk menghindari seks di luar nikah itu kan dipropaganda oleh sebuah konsep bernama "jangan berbuat dosa". Ada banyak orang yang termakan karena betapa strategisnya konsep ini. Tidak ada meditasi versi Buddhisme yang spesifik untuk menahan "arus bawah". Semuanya secara general menekankan pada pelepasan nafsu indria.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 03:37:29 PM
Menikah hanya untuk menghindari seks di luar nikah itu kan dipropaganda oleh sebuah konsep bernama "jangan berbuat dosa". Ada banyak orang yang termakan karena betapa strategisnya konsep ini. Tidak ada meditasi versi Buddhisme yang spesifik untuk menahan "arus bawah". Semuanya secara general menekankan pada pelepasan nafsu indria.

menekan pelepasan nafsu indria ? cara-nya bro ? kadang kan "arus bawah" itu seperti tekanan biologis... mis : kalau kantung sperma sudah penuh, biasa-nya sih "kepala" agak nyut2-an, dan fenomena "mimpi basah" kan bisa datang dari akibat kantung sprema yang sudah penuh...
Apakah ini murni karena nafsu indriya atau karena nature biologis tubuh kita ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 09 May 2011, 03:38:02 PM
Suami meninggalkan istri dan anak2nya dan menikah lagi dengan wanita lain.

Anggaplah kondisinya si suami Lobha (karena menginginkan perempuan lain yg lebih mulus, muda dan cantik dibanding istri yg mulai berumur) dan anggap juga si perempuan lain tsb egois (karena tidak tenggang terhadap istri dan anak2 keluarga tsb).

Dalam hal ini tidak relevan dengan profesi pelacur / tidak pelacur. Si perempuan lain yg menggaet suami orang tsb bisa saja: berprofesi pelacur, PNS, istri orang, pembantu, pegawai swasta, dsbnya...

::

Betul sekali bro. Tapi bagi saya, apapun profesi orang tersebut tapi dia memberikan tubuhnya demi mendapatkan uang. Itu sama dengan pelacur. 
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 09 May 2011, 03:40:33 PM
Kadang saya setuju dengan istilah "tetangga", lebih baik menikah (biarpun masih muda) daripada berbuat zinah... tapi kalau mikir-mikir, menikah hanya untuk supaya tidak berbuat zinah apakah bukan sama saja menggunakan lembaga pernikahan resmi (baik secara agama maupun hukum) hanya untuk dapat berhubungan seksual (tidak berbuat zinah) ?

Saya curious, adakah meditasi di dalam buddhis yang bisa dilakukan untuk bisa "menekan libido arus bawah" ?
bahkan dengan hukum itu, bisa menikah dengan banyak wanita (Poligami, nikah siri) =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 03:43:38 PM
Betul sekali bro. Tapi bagi saya, apapun profesi orang tersebut tapi dia memberikan tubuhnya demi mendapatkan uang. Itu sama dengan pelacur. 

Kalau saya pandangan SIMPLE saja...
Kalau mis : ada anak perempuan saya mau "menjual" tubuh-nya untuk mendapatkan uang, katakanlah untuk pengobatan saya ? HATI-KU akan hancur (karena aku masih puthujana)... Karena ku-anggap menjual diri itu = pekerjaan terhina (menghina diri sendiri)...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 03:45:27 PM
bahkan dengan hukum itu, bisa menikah dengan banyak wanita (Poligami, nikah siri) =))

TAPI tokoh sentral-nya yang berpoligami sampai puluhan istri-nya itu .... menolak ketika menantu laki-laki-nya akan berpoligami...
STANDAR GANDA... wkwkwkwkwk
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 09 May 2011, 03:55:20 PM
Angka Kejadian IMS pada Penjaja seks tertinggi di Asia

Selain itu, angka kejadian infeksi menular seksual (seperti Gonore dan Klamidia) pada penjaja seks perempuan di beberapa kota di Indonesia tercatat sangat tinggi di Asia. Hasil survai Departemen Kesehatan RI pada tahun 2005 pada penjaja seks perempuan di beberapa kota mencatat sekitar 39% sampai 61% mengidap Klamidia atau Gonore.

Padahal adanya infeksi menular seksual dapat mempermudah proses penularan HIV pada kegiatan seks. Hasil peneilitian mengindikasikan bahwa infeksi menular seksual meningkatkan risiko penularan sampai 2-3 kali.

Yang menambah keprihatinan bersama, adanya resistensi dengan obat antibiotika yang tersedia dan terjangkau serta mengkonsumsi obat antiobiotik yang mudah didapat di mana-mana sehingga menyulitkan upaya pengobatan infeksi menular seksual. Hal ini disebabkan perilaku mengobati sendiri bila ada gejala infeksi menular seksual.

Diperkirakan lebih dari 3 juta lelaki di Indonesia yang rajin membeli seks, dan separuh dari lelaki tersebut mempunyai pasangan tetap, atau isteri. Dapat diperkirakan penularan dapat terus berlanjut ke istri, walaupun para isteri tidak mempunyai perilaku seks dengan banyak pasangan. Fenomena tersebut mendorong terjadi epidemi HIV seperti sekarang dan semakin semakin nyata dibandingkan beberapa tahun yang lalu.

Diperkirakan telah lebih dari 200.000 orang terinfeksi HIV di tahun ini dan diramalkan pada tahun 2020 akan meningkat mendekati angka 2 juta, bila upaya pencegahan tidak dilakukan untuk menekan penularan melalui seks berisiko.

Dalam kondisi seperti ini harus diaktifkan lagi kampanye peningkatan penggunaan kondom sebagai alat kesehatan yang secara ilmiah telah terbukti dapat menangkal penularan infeksi menular seksual termasuk HIV. Tidak ada alat atau teknologi kesehatan yang mempunyai kemampuan pencegahan infeksi seperti kondom. Tidak juga teknologi vaksinasi untuk mencegah beberapa penyakit menular.

Hendaknya upaya promosi kondom jangan diartikan sebagai anjuran untuk melakukan kegiatan seks berisiko. Siapapun yang masih melakukan kegiatan seks berisko dianjurkan sangat untuk menggunakan kondom agar dirinya terhindar dari penularan serta tidak menularkan kepada yang lain. Bila tidak mau menggunakan kondom, sebaiknya menghentikan perilaku seks berisiko.

Sumber: http://idi.aids-ina.org/
Betul, sis. Kalau di Indonesia atau di beberapa tempat di mana prostitusinya tidak diregulasi, tidak disosialisasikan secara medis, saya tidak membantah bahwa prostitusi menjadi 'ladang' penyakit menular.


Seorang perawan hanya mungkin tertular HIV melalui jarum suntik. Seorang pelacur bukan hanya dari jarum suntik tapi juga dari hubungan seks. Jika bicara resiko terbesar, jelas lebih besar resiko tertular dari pelacur dari pada perawan.
Tidak juga, HIV bisa merupakan keturunan, bisa juga lewat darah seperti luka ke luka. Risiko yang lebih umum memang melalui hubungan seksual. Apakah dengan pelacur atau bukan, jika diperiksakan secara medis, maka penularan bisa, bukan tidak bisa dihindari.

Quote
Berapakah banyak penjaja atau pembeli seks yang mempunyai pengetahuan, bagaimana melakukan seks yang aman? Dan sekarang jika ada seorang penjaja seks yang sudah jelas terinfeksi HIV. Apakah tidak ada kemungkinan dia tetap melakukan hubungan seks dengan kesadaran bahwa dia akan menularkan pada orang lain? Dan mungkin memang ingin menularkan dengan berpikir lebih enak menderita ramai-ramai dari pada menderita sendirian?
Dalam hal ini, saya lihat tetap penyebabnya adalah ketidaktahuan akan kesehatan, bukan pada keberadaan prostitusinya. Mengenai orang yang sengaja menularkan, itu masalah kepribadiannya yang jahat, tidak bisa dikaitkan dengan profesi pelacur.

Quote
Barang belanjaan tidak punya kesadaran(benda mati).Benda mati tidak bisa mendatangi konsumen,tidak bisa bicara,merayu,membelai dll. Sedangkan pelacur punya kesadaran. Lebih banyak mana di dunia ini,manusia yang masih tebal LDM-nya atau yang tipis LDM-nya?Manusia yang tebal LDM-nya dalam menggunakan indera matanya dalam melihat wanita seksi/bugil,sama seperti kucing yang disodorkan ikan dihadapannya.
OK, barang belanjaan mati, tapi sales-nya hidup kok. Apakah sales perlu mempertimbangkan tebal/tipis LDM dan kondisi ekonomi wanita yang shopping? ;D

Kembali lagi objek (hidup/mati) adalah netral. Menjadi tidak netral adalah karena persepsi kita. Satu pendapat mengatakan pemerkosaan terjadi karena wanita kurang menutupi tubuhnya, sehingga diharuskan memakai burkha. Tapi kita lihat kenyataan lain di masyarakat tertentu ada yang wanitanya berbusana 'topless', namun pemerkosaan sangat langka terjadi. Mengapa? Karena kuncinya adalah moralitasnya, bukan objeknya.

Quote
Dari postingan saya sebelumnya, saya mengatakan secara langsung/tidak langsung bisa menyebabkan rumah tangga orang lain berantakan. Kalau saya pribadi, tidak akan menyalahkan si pelacurnya. Saya lebih menyalahkan si pembeli-nya.
Betul, saya juga berpendapat begitu.

Quote
Ada sebuah kejadian yang menimpa teman saya. Dia bercerai karena suami-nya menikah dengan sang pelacur. Pelacur itu sebelumnya adalah seorang mahasiswi. Dan suami teman saya itu termasuk orang yang berada/kaya. Menurut bro, bagaimana kira-kira proses kejadiannya sehingga suami teman saya itu bisa menikahi pelacur itu?

Yang jelas 22-nya punya moralitas rendah. Sang suami tidak memikirkan keluarganya.Dan sang pelacur juga tidak memikirkan akibat yang harus ditanggung orang lain karena niat dan keinginannya.
Sebetulnya ada perbedaan besar antar orang yang merebut suami orang lain menggunakan daya tarik seksual, dengan pelacur. Pelacur tidak mencampuri urusan pribadi pelanggan dan pelacur tidak menikah. Pelacur hanya memberikan layanan seksual demi bayaran yang disetujui. Itu saja.
Menurut saya, si mahasiswi itu bukan pelacur, tapi memang pemangsa kekayaan lelaki hidung belang saja.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 03:56:32 PM
menekan pelepasan nafsu indria ? cara-nya bro ? kadang kan "arus bawah" itu seperti tekanan biologis... mis : kalau kantung sperma sudah penuh, biasa-nya sih "kepala" agak nyut2-an, dan fenomena "mimpi basah" kan bisa datang dari akibat kantung sprema yang sudah penuh...
Apakah ini murni karena nafsu indriya atau karena nature biologis tubuh kita ?

;D "menekankan (read as: memfokuskan) pada pelepasan nafsu indria", Bro! Bukan "menekan pelepasan nafsu indria". Itu dua kalimat yang berbeda loh...

Fenomena itu sangat alami. Tidak ada yang perlu dipusingkan. Jika tidak ingin hanyut dalam arus biologis, ada banyak trik dan tips memanipulasi pikiran. Jika ingin memanfaatkan fenomena itu untuk kemajuan dalam kehidupan roman, kita bisa mentransformasikannya menjadi sebuah daya tarik (sex appeal).
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 09 May 2011, 03:58:45 PM
Kalau saya pandangan SIMPLE saja...
Kalau mis : ada anak perempuan saya mau "menjual" tubuh-nya untuk mendapatkan uang, katakanlah untuk pengobatan saya ? HATI-KU akan hancur (karena aku masih puthujana)... Karena ku-anggap menjual diri itu = pekerjaan terhina (menghina diri sendiri)...

kalau jual diri yang lain (organ tubuh) gimana?

ingat ada jurus upaya kausalya? =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 04:03:51 PM
Kalau saya pandangan SIMPLE saja...
Kalau mis : ada anak perempuan saya mau "menjual" tubuh-nya untuk mendapatkan uang, katakanlah untuk pengobatan saya ? HATI-KU akan hancur (karena aku masih puthujana)... Karena ku-anggap menjual diri itu = pekerjaan terhina (menghina diri sendiri)...

Nah, kalau yang ini, saya mau memberi komentar... Di India, pekerjaan melacurkan diri (dari yang rendahan hingga yang high class) bukan termasuk pekerjaan hina. Bahkan Sang Buddha tidak menganggap itu tercela. Sedangkan budaya masyarakat di tiap negara juga punya kacamata yang berbeda mengenai hal ini. Di Indonesia, pekerjaan melacurkan diri (dari yang buka lapak di kolong jembatan hingga artis film porno) termasuk hal yang dicap kotor. Ini adalah persoalan stereotip masyarakat. Karena di negara lain, profesi ini tidak dianggap terkutuk.

Bagaimana dalam pandangan Buddhisme? Satu kalimat saja: "pelacur dan pelacuran tidak tercela selama tidak melanggar syarat-syarat Sila Ketiga".
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 04:04:29 PM
kalau jual diri yang lain (organ tubuh) gimana?

ingat ada jurus upaya kausalya? =))

Kalau daku masih puthujana... SAKIT JUGA HATI-ku KALAU ANAK-Ku sampai jual organ tubuh...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 09 May 2011, 04:06:41 PM
Kalau daku masih puthujana... SAKIT JUGA HATI-ku KALAU ANAK-Ku sampai jual organ tubuh...
belajar dong jadi buda, yang "katanya" mengorbankan tubuhnya jadi makanan. (buda atau kwan im ya lupa =)) )
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 04:10:32 PM
Nah, kalau yang ini, saya mau memberi komentar... Di India, pekerjaan melacurkan diri (dari yang rendahan hingga yang high class) bukan termasuk pekerjaan hina. Bahkan Sang Buddha tidak menganggap itu tercela. Sedangkan budaya masyarakat di tiap negara juga punya kacamata yang berbeda mengenai hal ini. Di Indonesia, pekerjaan melacurkan diri (dari yang buka lapak di kolong jembatan hingga artis film porno) termasuk hal yang dicap kotor. Ini adalah persoalan stereotip masyarakat. Karena di negara lain, profesi ini tidak dianggap terkutuk.

Bagaimana dalam pandangan Buddhisme? Satu kalimat saja: "pelacur dan pelacuran tidak tercela selama tidak melanggar syarat-syarat Sila Ketiga".

Bagaimana dengan kisah kehidupan lampau Thera Ambhapali yang karena "umpatan" tidak sengaja kepada seorang Arahat tua, sampai harus terlahir 10.000x menjadi seorang pelacur... Konteks pelacur dalam kisah Ambhapali yang memetik akibat kamma (kamma vipaka) apakah bukan karena berasosiasi dengan akusala kamma ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 09 May 2011, 04:16:54 PM
Betul sekali bro. Tapi bagi saya, apapun profesi orang tersebut tapi dia memberikan tubuhnya demi mendapatkan uang. Itu sama dengan pelacur.

bagaimana dengan orang (wanita) yang memang suka melakukan sex tanpa minta bayaran (uang ) sekalipun, hal ini benar2 ada dan terjadi, apa bisa di samakan dengan pelacur? dan apa tidak beresiko juga terinfeksi penyakit. pelacur atau bukan sama2 beresiko tertular penyakit, jika pelacur di bandingkan dengan perawan sangat tidak relevan, tapi bandingkan dengan orang yang memang menyukai free sex tanpa bayaran sedikitpun.

tidak semua orang cerai gara2 suaminya menikah dengan pelacur / selingkuh, banyak orang yang cerai karena wanita baik2 lainnya, pria berselingkuh / memilih menikah lagi mempunyai banyak faktor, tidak selalu berhubungan dengan sex aja pria menjadi selingkuh. 

mohon di koreksi jika salah_/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 04:17:46 PM
Bagaimana dengan kisah kehidupan lampau Thera Ambhapali yang karena "umpatan" tidak sengaja kepada seorang Arahat tua, sampai harus terlahir 10.000x menjadi seorang pelacur... Konteks pelacur dalam kisah Ambhapali yang memetik akibat kamma (kamma vipaka) apakah bukan karena berasosiasi dengan akusala kamma ?

Misalnya suatu hari saya memaki seorang Arahanta dengan menyebutnya sebagai "kuli bangunan sialan" ---- kemudian saya menjadi kuli bangunan di beberapa sketsa kehidupan selanjutnya. Apakah menurut Anda, saya memetik buah kamma buruk? Apakah pekerjaan kuli bangunan adalah pekerjaan tercela?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 04:18:50 PM
bagaimana dengan orang (wanita) yang memang suka melakukan sex tanpa minta bayaran (uang ) sekalipun, hal ini benar2 ada dan terjadi, apa bisa di samakan dengan pelacur? dan apa tidak beresiko juga terinfeksi penyakit. pelacur atau bukan sama2 beresiko tertular penyakit, jika pelacur di bandingkan dengan perawan sangat tidak relevan, tapi bandingkan dengan orang yang memang menyukai free sex tanpa bayaran sedikitpun.

tidak semua orang cerai gara2 suaminya menikah dengan pelacur / selingkuh, banyak orang yang cerai karena wanita baik2 lainnya, pria berselingkuh / memilih menikah lagi mempunyai banyak faktor, tidak selalu berhubungan dengan sex aja pria menjadi selingkuh. 

mohon di koreksi jika salah_/\_

Saya punya pandangan yang mungkin kedengaran agak esktrim. Menurut saya, orang yang free sex maupun "ayam kampus" pun belum tentu semuanya tercela.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 04:30:36 PM
Misalnya suatu hari saya memaki seorang Arahanta dengan menyebutnya sebagai "kuli bangunan sialan" ---- kemudian saya menjadi kuli bangunan di beberapa sketsa kehidupan selanjutnya. Apakah menurut Anda, saya memetik buah kamma buruk? Apakah pekerjaan kuli bangunan adalah pekerjaan tercela?

Kalau begitu ntar suatu hari saya ketemu ARAHAT, saya akan memaki arahat tersebut dengan sebutan ANAK ORANG KAYA SIALAN... biar nanti 10.000x kehidupan saya terlahir menjadi anak orang kaya...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 04:33:00 PM
Saya punya pandangan yang mungkin kedengaran agak esktrim. Menurut saya, orang yang free sex maupun "ayam kampus" pun belum tentu semuanya tercela.

ayam kampus yah pasti sudah bayaran... kalau istilah free sex itu agak gak jelas... saya perjelas... yang BISPAK = bisa pakai (alias gak usah bayar), dengan yang BISYAR = bisa bayar, maksudnya kudu dibayar untuk bisa dapat "service"-nya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 09 May 2011, 04:35:34 PM
Saya punya pandangan yang mungkin kedengaran agak esktrim. Menurut saya, orang yang free sex maupun "ayam kampus" pun belum tentu semuanya tercela.

 _/\_ begitu pula pelacur apakah bisa dianggap semuanya tercela?

ada 1 orang pelacur yang mau menikah dengan pria berandal , sampai akhirnya pria berandal itu berubah menjadi pria baik2 dan bertanggung jawab terhadap istrinya dan menjadi sebuah keluarga yang berbahagia. apakah dengan hal ini dapat di katakan semua pelacur tercela?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 04:35:39 PM
Kalau begitu ntar suatu hari saya ketemu ARAHAT, saya akan memaki arahat tersebut dengan sebutan ANAK ORANG KAYA SIALAN... biar nanti 10.000x kehidupan saya terlahir menjadi anak orang kaya...

Alam semesta bekerja dengan tidak adil. Jika Anda menyumpah hal buruk, maka itu kemungkinan besar akan terjadi. Namun jika Anda ingin mendapatkan hal baik, Anda harus bekerja untuk mendapatkannya --- tidak bisa dengan sumpah-serapah.

Spoiler: ShowHide
Program yang ter-install di alam semesta memang seperti itu. Mohon maklum.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 04:37:22 PM
ayam kampus yah pasti sudah bayaran... kalau istilah free sex itu agak gak jelas... saya perjelas... yang BISPAK = bisa pakai (alias gak usah bayar), dengan yang BISYAR = bisa bayar, maksudnya kudu dibayar untuk bisa dapat "service"-nya.

Bispak dan bisyar tidak selalu tercela. Tercela dalam arti melanggar sila ketiga, yah... Soalnya jika membahas "tercela" dalam pandangan sosial, sepertinya lebih kontroversi lagi.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 04:37:57 PM
_/\_ begitu pula pelacur apakah bisa dianggap semuanya tercela?

ada 1 orang pelacur yang mau menikah dengan pria berandal , sampai akhirnya pria berandal itu berubah menjadi pria baik2 dan bertanggung jawab terhadap istrinya dan menjadi sebuah keluarga yang berbahagia. apakah dengan hal ini dapat di katakan semua pelacur tercela?

No comment. Terlalu banyak spekulasi dalam contoh di atas. :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 04:46:02 PM
Alam semesta bekerja dengan tidak adil. Jika Anda menyumpah hal buruk, maka itu kemungkinan besar akan terjadi. Namun jika Anda ingin mendapatkan hal baik, Anda harus bekerja untuk mendapatkannya --- tidak bisa dengan sumpah-serapah.
Spoiler: ShowHide
Program yang ter-install di alam semesta memang seperti itu. Mohon maklum.


jadi Ambhapali memetik hasil baik atau buruk sebagai PELACUR ?

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 09 May 2011, 04:47:00 PM


Tidak juga, HIV bisa merupakan keturunan , bisa juga lewat darah seperti luka ke luka. Risiko yang lebih umum memang melalui hubungan seksual. Apakah dengan pelacur atau bukan, jika diperiksakan secara medis, maka penularan bisa, bukan tidak bisa dihindari.
Dalam hal ini, saya lihat tetap penyebabnya adalah ketidaktahuan akan kesehatan, bukan pada keberadaan prostitusinya. Mengenai orang yang sengaja menularkan, itu masalah kepribadiannya yang jahat, tidak bisa dikaitkan dengan profesi pelacur.
Jika turunan itu berarti sang ibu sebelum hamil sudah mengidap HIV. Dan sampai saat ini, saya belum menemukan berita bahwa anak yang mendapat HIV turunan berumur panjang. Atau bro bisa carikan informasinya? Jadi jika dia tidak berumur panjang, saya pikir tidak akan cukup waktu menjadi gadis perawan.


Quote
OK, barang belanjaan mati, tapi sales-nya hidup kok. Apakah sales perlu mempertimbangkan tebal/tipis LDM dan kondisi ekonomi wanita yang shopping? ;D 

 
Yang bro sebut awal itu mall bukan sales. Dan orang yang suka shopping itu umumnya di mall bukan sales yang menjajakan barang.  ;D
Apakah pelacur tidak mempertimbangkan ekonomi yang membeli? Saya rasa mereka menilai dari penampilan si pembeli. Makin berduit mereka makin senang, karena bisa dapat bayaran lebih dari pada biasanya. Apalagi jika punya kesempatan untuk menikah dengan jaminan masa depan.

Quote
  Kembali lagi objek (hidup/mati) adalah netral. Menjadi tidak netral adalah karena persepsi kita . Satu pendapat mengatakan pemerkosaan terjadi karena wanita kurang menutupi tubuhnya, sehingga diharuskan memakai burkha. Tapi kita lihat kenyataan lain di masyarakat tertentu ada yang wanitanya berbusana 'topless', namun pemerkosaan sangat langka terjadi. Mengapa? Karena kuncinya adalah moralitasnya, bukan objeknya.

Sungguh kamma baik bagi wanita yang mendapatkan bro sebagai suami  ^:)^  ;D

Ok,kita balik lagi. Tulisan yang di bold, itu hanya bagi orang yang memahami. Terutama yang mengerti Buddhisme. Dan pemeluk Buddhisme yang LDM-nya sudah tidak terlalu tebal. Tapi saya melihat dari sudut pandang orang awam. Karena sesuai postingan bro sebelumnya, bro ingin tahu dari mana asalnya profesi pelacur dianggap hina. Karena yang mengatakan hina adalah pendapat umum. Jadi saya menjawab secara umum.

Kalau secara Buddhisme benar seperti yang bro katakan.Objek itu netral. Kita yang harus mengendalikan indera,harus menjaga pintu indera. Orang bijaksana akan menjauhi segala prostitusi, segala yang memabukkan, segala tari-tarian dll. Yang cuma akan membuat kemelekatan menjadi lebih tebal. Bukankah begitu?


Quote
Sebetulnya ada perbedaan besar antar orang yang merebut suami orang lain menggunakan daya tarik seksual, dengan pelacur. Pelacur tidak mencampuri urusan pribadi pelanggan dan pelacur tidak menikah. Pelacur hanya memberikan layanan seksual demi bayaran yang disetujui. Itu saja.
Menurut saya, si mahasiswi itu bukan pelacur, tapi memang pemangsa kekayaan lelaki hidung belang saja.
Kalau melihat jawaban bro, berarti bro bukan pemakai jasa pelacur. Bro, moral pelacur jaman sang Buddha tidak sama dengan moral pelacur zaman sekarang.
Moral pelacur sekarang umumnya hanya memikirkan bagaimana mereka mendapatkan uang dengan mudah. Bisa melepaskan kepuasan inderawi dengan mudah. Walaupun dengan cara merebut suami orang.

Tahukah bro, dari mana saya bisa berkata begini? Bukan dari teori tapi juga saya alami sendiri. Bagaimana keluarga kami menjadi berantakan karena seorang pelacur. Ayah saya menikahi seorang pelacur dan membiarkan semua anaknya terlantar. Dan hebatnya setelah dia mulai sakit-sakitan dan tidak punya uang, maka pelacur yang menjadi istrinya menendang dia.


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 09 May 2011, 04:49:06 PM
Bispak dan bisyar tidak selalu tercela. Tercela dalam arti melanggar sila ketiga, yah... Soalnya jika membahas "tercela" dalam pandangan sosial, sepertinya lebih kontroversi lagi.

betul.bila kita mencela ini baik dan ini buruk.bukankah kita kehilangan Upekkha :) dan rentetannya kebencian timbul,Metta,Karuna dan Mudita pun lenyap.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 04:51:50 PM
betul.bila kita mencela ini baik dan ini buruk.bukankah kita kehilangan Upekkha :) dan rentetannya kebencian timbul,Metta,Karuna dan Mudita pun lenyap.

Buddha pernah "mencela" perbuatan yang tercela gak ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 04:52:08 PM
jadi Ambhapali memetik hasil baik atau buruk sebagai PELACUR ?

Tentu saja buruk. Sama seperti contoh "kuli bangunan" tadi.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 09 May 2011, 04:55:17 PM
bagaimana dengan orang (wanita) yang memang suka melakukan sex tanpa minta bayaran (uang ) sekalipun, hal ini benar2 ada dan terjadi, apa bisa di samakan dengan pelacur? dan apa tidak beresiko juga terinfeksi penyakit. pelacur atau bukan sama2 beresiko tertular penyakit, jika pelacur di bandingkan dengan perawan sangat tidak relevan, tapi bandingkan dengan orang yang memang menyukai free sex tanpa bayaran sedikitpun.

tidak semua orang cerai gara2 suaminya menikah dengan pelacur / selingkuh, banyak orang yang cerai karena wanita baik2 lainnya, pria berselingkuh / memilih menikah lagi mempunyai banyak faktor, tidak selalu berhubungan dengan sex aja pria menjadi selingkuh. 

mohon di koreksi jika salah_/\_
Kalau saya jawab bro, sudah luas sekali areal pembahasannya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: nyanadhana on 09 May 2011, 05:01:09 PM
Buddha pernah "mencela" perbuatan yang tercela gak ?

yang saya maksud jangan menjudge tanpa mengenal lebih dalam.contoh kalo saya kleuarkan kata "pelacur""homo""pencuri"dsb yang muncul di kepala bro akan langsung buruk duluan sedangkan siapakah kita menjadi juri. Buddha tidak mencela hanya memberikan koridor inilah yang pantas dan tidak pantas.bukan mencela.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 09 May 2011, 05:10:55 PM
Kalau saya jawab bro, sudah luas sekali areal pembahasannya.

maaf sebelumnya, bukan ingin memperluas, hanya kebanyakan jika orang mendengar kata pelacur mereka akan langsung mencap jelek atau buruk , seperti yang di ungkapkan bro nyanadhana. kebetulan 2 sepupu saya menikah dengan pelacur tapi kehidupan mereka malah bahagia  walaupun untuk biaya hidup pas2an, oleh sebab itu saya memberikan statment tidak semua pelacur itu tercela.

seperti kata bro kainyn juga , belum tentu mahasiswi tersebut pelacur, mungkin dia seorang perek/bispak / ayam kampus, karena yang mereka tuju adalah harta, memang pelacur juga yang di tuju harta tapi mereka memberikan tarif untuk pelayanan yang di berikan, berbeda dengan perek/bispak/ayam kampus, dalam pelayanan sex mereka tidak meminta bayaran tapi di keseharian mereka akan menuntut macam2 baik perhiasan, mobil rumah dll.  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 05:16:19 PM
Tentu saja buruk. Sama seperti contoh "kuli bangunan" tadi.

ambhapali memetik hasil buruk akibat perbuatannya... terlahir sebagai pelacur, tetapi profesi pelacur dikatakan tidak tercela...
Saya kira sih di-kisah itu, penekanan terhadap perbuatan dan akibat perbuatan yang utama. Jika profesi pelacur tidak tercela, maka ambhapali tidak memetik hasil buruk dari perbuatan-nya memaki (mengumpat) seorang Arahanta.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 05:19:09 PM
yang saya maksud jangan menjudge tanpa mengenal lebih dalam.contoh kalo saya kleuarkan kata "pelacur""homo""pencuri"dsb yang muncul di kepala bro akan langsung buruk duluan sedangkan siapakah kita menjadi juri. Buddha tidak mencela hanya memberikan koridor inilah yang pantas dan tidak pantas.bukan mencela.

Jadi kita membahas tentang general atau kasus perkasus... tidak saya pungkiri ada pelacur ataupun pencuri yang budiman (mis : Robin Hood)... Tetapi itu kan kasus per kasus. pembahasan tentu-nya mengarah kepada ruang lingkup yang lebih luas, yaitu keseluruhan.
Bahkan ada member yang mengatakan lebih percaya PSK daripada DOKTER... gara-gara ada PSK yang budiman, dan ada DOKTER yang tidak berempati thdp pasien. Bukan-kah ini menjadi lelucon ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 05:24:22 PM
maaf sebelumnya, bukan ingin memperluas, hanya kebanyakan jika orang mendengar kata pelacur mereka akan langsung mencap jelek atau buruk , seperti yang di ungkapkan bro nyanadhana. kebetulan 2 sepupu saya menikah dengan pelacur tapi kehidupan mereka malah bahagia  walaupun untuk biaya hidup pas2an, oleh sebab itu saya memberikan statment tidak semua pelacur itu tercela.

seperti kata bro kainyn juga , belum tentu mahasiswi tersebut pelacur, mungkin dia seorang perek/bispak / ayam kampus, karena yang mereka tuju adalah harta, memang pelacur juga yang di tuju harta tapi mereka memberikan tarif untuk pelayanan yang di berikan, berbeda dengan perek/bispak/ayam kampus, dalam pelayanan sex mereka tidak meminta bayaran tapi di keseharian mereka akan menuntut macam2 baik perhiasan, mobil rumah dll.  _/\_

menikah dengan pelacur ? atau menikah dengan mantan pelacur (artinya setelah menikah, tidak menggeluti pekerjaan tersebut) ?
Kalau memang istri-nya mantan pelacur yang sudah berhenti dari profesi, dan sekarang melakukan aktivitas lain, menurut saya sangat baik sekali. kan profesi-nya yang tercela, kalau sudah tidak dilakukan profesi-nya, tentu-nya orang-nya sekarang ini tidak melakukan hal yang tercela.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 05:25:03 PM
ambhapali memetik hasil buruk akibat perbuatannya... terlahir sebagai pelacur, tetapi profesi pelacur dikatakan tidak tercela...
Saya kira sih di-kisah itu, penekanan terhadap perbuatan dan akibat perbuatan yang utama. Jika profesi pelacur tidak tercela, maka ambhapali tidak memetik hasil buruk dari perbuatan-nya memaki (mengumpat) seorang Arahanta.

OK, mari kita bahas dalam teropong Buddhisme. Profesi pelacur disebut tercela apabila melanggar Sila Ketiga. Seorang Sotapanna dikatakan tidak akan melanggar 5 Sila, namun dikisahkan ada seorang wanita yang tetap tidak meninggalkan pekerjaannya sebagai pelacur meski sudah menjadi Sotapanna. Di Atthakattha, disebutkan 20 objek seks yang salah dalam koridor Sila Ketiga --- dan pelacur tidak termasuk di dalamnya. Kalau Bro dilbert mau jujur, Bro dilbert harus mengakui fakta ini bahwa Buddhisme tidak menganggap pelacur sebagai profesi tercela. Jika Bro dilbert tetap ngotot menganggap pelacur sebagai tercela, maka kemukakanlah pendapat Bro dilbert itu sebagai pendapat pribadi; dan menerima fakta kedua bahwa Bro dilbert tidak sepaham dengan Sang Buddha (Buddhisme) untuk kali ini. Simpel kan? ;D

Pelacur bukan tercela, namun tetap pekerjaan yang mengharuskan seorang wanita berpeluh-keringat bersama dengan pria (semenjijikan apapun customer-nya). Itu pekerjaan yang "memuakkan" bukan? Sama seperti pekerjaan kuli bangunan yang begitu memuakkannya karena harus mengotori badan dengan semen, penuh luka dan menghadapi panas, dingin dan ketinggian.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 05:28:17 PM
OK, mari kita bahas dalam teropong Buddhisme. Profesi pelacur disebut tercela apabila melanggar Sila Ketiga. Seorang Sotapanna dikatakan tidak akan melanggar 5 Sila, namun dikisahkan ada seorang wanita yang tetap tidak meninggalkan pekerjaannya sebagai pelacur meski sudah menjadi Sotapanna. Di Atthakattha, disebutkan 20 objek seks yang salah dalam koridor Sila Ketiga --- dan pelacur tidak termasuk di dalamnya. Kalau Bro dilbert mau jujur, Bro dilbert harus mengakui fakta ini bahwa Buddhisme tidak menganggap pelacur sebagai profesi tercela. Jika Bro dilbert tetap ngotot menganggap pelacur sebagai tercela, maka kemukakanlah pendapat Bro dilbert itu sebagai pendapat pribadi; dan menerima fakta kedua bahwa Bro dilbert tidak sepaham dengan Sang Buddha (Buddhisme) untuk kali ini. Simpel kan? ;D

Pelacur bukan tercela, namun tetap pekerjaan yang mengharuskan seorang wanita berpeluh-keringat bersama dengan pria (semenjijikan apapun customer-nya). Itu pekerjaan yang "memuakkan" bukan? Sama seperti pekerjaan kuli bangunan yang begitu memuakkannya karena harus mengotori badan dengan semen, penuh luka dan menghadapi panas, dingin dan ketinggian.

Soal seorang sotapanna yang tidak meninggalkan pekerjaan sebagai seorang pelacur... bukan-kah kisah Sirima... bisa-kah diquote-kan 2 kisah Sirima yang ada di Atthakatha... dan apakah ada pernyataan eksplisit bahwa Sirima belum meninggalkan profesi sebagai seorang Pelacur setelah Sirima mencapai Sotapanna ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 09 May 2011, 05:31:01 PM
menikah dengan pelacur ? atau menikah dengan mantan pelacur (artinya setelah menikah, tidak menggeluti pekerjaan tersebut) ?
Kalau memang istri-nya mantan pelacur yang sudah berhenti dari profesi, dan sekarang melakukan aktivitas lain, menurut saya sangat baik sekali. kan profesi-nya yang tercela, kalau sudah tidak dilakukan profesi-nya, tentu-nya orang-nya sekarang ini tidak melakukan hal yang tercela.

mantan pelacur yang saya tau itu jika dia tidak melakukan lagi profesinya,
pelacur masih menjalankan profesinya.

sulit menjelaskan hal ini bro, karena pada saat dia menikah dia masih berprofesi sebagai pelacur  dan tidak berprofesi lagi setelah menikah. jadi dia menikahi mantan pelacur atau pelacur ? :-?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 05:32:55 PM
Soal seorang sotapanna yang tidak meninggalkan pekerjaan sebagai seorang pelacur... bukan-kah kisah Sirima... bisa-kah diquote-kan 2 kisah Sirima yang ada di Atthakatha... dan apakah ada pernyataan eksplisit bahwa Sirima belum meninggalkan profesi sebagai seorang Pelacur setelah Sirima mencapai Sotapanna ?

Soal kepustakaan Tipitaka dan Atthakattha, saya tidak hafal, Bro. Saya jawab secara fair saja kalau saya tidak bisa meng-quote referensinya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 05:35:28 PM
Soal kepustakaan Tipitaka dan Atthakattha, saya tidak hafal, Bro. Saya jawab secara fair saja kalau saya tidak bisa meng-quote referensinya.

Kisah SIRIMA yang pertama...

----
Kisah Uttara Seorang Umat Awam

Uttara adalah putri dari Punna, seorang buruh tani yang bekerja pada pria kaya bernama Sumana di Rajagaha. Suatu hari, Punna dan istrinya berdana makanan kepada Sariputta Thera di saat beliau baru saja mencapai keadaan pencerapan mental yang dalam (nirodha sampatti). Sebagai akibat dari perbuatan baik itu, mereka mendadak menjadi kaya. Punna menemukan emas di tanah yang ia bajak, dan secara resmi raja menyatakan Punna sebagai seorang bankir yang besar.

Pada suatu kesempatan, Punna sekeluarga berdana makanan kepada Sang Buddha dan para bhikkhu selama tujuh hari, dan pada hari ketujuh, setelah mendengarkan khotbah Sang Buddha, mereka sekeluarga mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Kemudian Uttara, putri Punna menikah dengan anak Sumana. Keluarga Sumana bukan keluarga Buddhis, sehingga Uttara tidak merasa bahagia di rumah suaminya. Iapun bercerita kepada ayahnya, Punna, "Ayah, mengapa ayah mengurung saya di kandang ini ? Di sini saya tidak melihat para bhikkhu dan saya tidak memiliki kesempatan berdana kepada para bhikkhu."

Punna menjadi menyesal dan ia segera memberi uang sebesar 15.000 kepada Uttara. Setelah mendapat ijin dari suaminya, Uttara menggunakan uangnya untuk menyewa seorang wanita untuk menggantikan dirinya memenuhi kebutuhan suaminya. Akhirnya ditetapkan bahwa Sirima, seorang pelacur yang sangat cantik dan terkenal, menggantikannya sebagai seorang istri selama 15 hari.

Selama waktu itu, Uttara memberikan dana makanan kepada Sang Buddha dan para bhikkhu. Pada hari ke lima belas, saat ia sibuk menyiapkan makanan di dapur, suaminya melihat dari balik jendela kamar dan tersenyum seraya bergumam pada dirinya sendiri, "Betapa bodohnya ia. Dia tak tahu cara bersenang-senang. Dia selalu menyibukkan diri dengan upacara pemberian dana."

Sirima melihat suami Uttara tersenyum pada Uttara, ia menjadi sangat cemburu pada Uttara, ia lupa bahwa dirinya hanya sebagai istri pengganti yang dibayar. Menjadi tak terkendali, segera Sirima pergi ke dapur dan mengambil sesendok besar mentega panas dengan maksud mengguyurkannya di kepala Uttara. Uttara melihatnya datang, namun ia tidak memiliki maksud buruk pada Sirima. Ia menyadari, berkat Sirimalah ia dapat mendengarkan Dhamma, berdana makanan, dan berbuat kebaikan lainnya, sehingga ia merasa berterima kasih pada Sirima.

Tiba-tiba ia menyadari bahwa Sirima datang mendekat dan hendak menuangkan mentega panas ke arahnya, iapun berseru, "Bila aku memiliki maksud buruk terhadap Sirima, biarlah mentega panas ini melukaiku, tapi bila aku tidak memiliki maksud buruk padanya, mentega panas ini tak akan melukaiku."

Karena Uttara tidak memiliki maksud buruk terhadap Sirima, mentega panas yang dituang di kepalanya hanya terasa bagai air dingin. Sirima berpikir pasti mentega itu telah menjadi dingin saat dituangkan, maka ia bermaksud mengambil mentega panas yang lain. Saat hendak menuangkan mentega panas tersebut, pelayan-pelayan Uttara menyerang dan memukulnya keras-keras. Uttara menghentikan para pelayannya dan menyuruh mereka mengobati luka Sirima dengan balsam.

Akhirnya Sirima teringat akan kedudukannya yang sebenarnya, dan ia menyesal bahwa ia telah melakukan kesalahan terhadap Uttara, dan meminta Uttara mengampuninya. Uttarapun menjawab, "Aku memiliki seorang ayah. Aku harus bertanya kepadanya apakah aku harus menerima permintaan maafmu." Sirima berkata bahwa ia siap pergi memohon pengampunan pada Punna, ayah Uttara.

Uttara menjelaskan padanya, "Sirima, saat aku mengatakan 'ayahku', maksud saya bukan ayahku yang sebenarnya, yang membawaku pada rantai kelahiran kembali ini. Yang kumaksud 'ayahku' adalah Sang Buddha, yang telah menolongku memotong rantai kelahiran kembali, yang telah mengajariku Dhamma, kebenaran sejati."

Sirima pun memohon untuk bertemu dengan Sang Buddha. Sehingga pada hari berikutnya direncanakan Sirima akan menyerahkan dana makanan kepada Sang Buddha dan para bhikkhu.

Setelah bersantap, Sang Buddha diberitahu perihal Sirima dan Uttara. Kemudian Sirima mengakui bahwa ia telah berbuat kesalahan terhadap Uttara dan memohon Sang Buddha apakah ia dapat dimaafkan, karena jika tidak, Uttara tidak akan memaafkannya. Kemudian Sang Buddha bertanya kepada Uttara bagaimana perasaannya saat Sirima menyiramkan mentega panas ke arahnya.

Uttara pun menjawab, "Bhante, karena saya telah berhutang budi pada Sirima, saya tetap tidak naik darah, tidak memiliki maksud buruk padanya. Saya selalu memancarkan cinta saya kepadanya."

Lalu Sang Buddha berkata "Bagus, bagus, Uttara! Dengan tidak memiliki maksud jahat, kau telah mengatasi mereka yang berbuat kesalahan padamu. Dengan tidak melukai, kau dapat mengatasi mereka yang melukaimu. Dengan bermurah hati kau dapat mengatasi orang kikir, dengan berbicara benar kau dapat mengatasi mereka yang berbohong."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 223 berikut :

Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih
dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan.
Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati,
dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran.

Sirima dan lima ratus wanita mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir


=================

Kisah Sirima yang ke-2

Saat itu di Rajagaha tinggal seorang pelacur yang sangat cantik bernama Sirima. Setiap hari Sirima Berdana makanan kepada delapan bhikkhu. Suatu ketika, salah seorang dari bhikkhu-bhikkhu itu mengatakan kepada bhikkhu lain batapa cantiknya Sirima dan setiap hari ia mempersembahkan dana makanan kepada para bhikkhu.

Mendengar hal ini, seorang bhikkhu muda langsung jatuh cinta pada Sirima meskipin belum pernah melihat Sirima. Hari berikutnya bhikkhu muda itu bersama dengan para bhikkhu yang lain pergi ke rumah Sirima untuk menerima dana makanan, pada hari itu Sirima sedang sakit. Tetapi karena Sirima ingin berdana makanan maka ia menerima kehadiran para bhikkhu.

Begitu bhikkhu muda tersebut melihat Sirima lalu bhikkhu muda berpikir, “Meskipun ia
sedang sakit, ia sangat cantik!”. Bhikkhu muda tersebut memiliki hawa nafsu yang kuat
terhadapnya.

Larut malam itu, Sirima meninggal dunia. Raja Bimbisara pergi menghadap Sang Buddha dan memberitahukan bahwa Sirima, saudara perempuan Jivika, telah meninggal dunia. Sang Buddha menyuruh Raja Bimbisara membawa jenazah Sirima ke kuburan dan menyimpannya di sana selama 3 hari tanpa dikubur, tetapi hendaknya dilindungi dari burung gagak dan buruk hering.

Raja melakukan perintah Sang Buddha. Pada hari keempat jenazah Sirima yang cantik
sudah tidak cantik dan menarik. Jenazah itu mulai membengkak dan mengeluarkan cairan dari enam lubang.

Hari itu Sang Buddha bersama para bhikkhu pergi kekuburan untuk melihat jenazah Sirima. Raja Bimbisara dan pengawal kerajaan juga pergi ke kuburan untuk melihat jenazah Sirima.

Bhikkhu muda yang telah tergila-gila kepada Sirima tidak mengetahui bahwa Sirima telah meninggal dunia Sirima. Ketika ia mengetahui perihal itu dari Sang Buddha dan para bhikkhu yang pergi melihat jenazah Sirima, maka ia pun turut serta bersama mereka. Setelah mereka tiba di makam, Sang Buddha, para bhikkhu, raja, dan pengawalnya mengelilingi jenazah Sirima.

Kemudian Sang Buddha meminta kepada Raja Bimbisara untuk mengumumkan kepada penduduk yang hadir, siapa yng menginginkan tubuh Sirima satu malam boleh membayar 1.000 tail, akan tetapi tak seorang pun yang bersedia mengambilnya dengan membayar seharga 1.000 tail kemudian tawaran diturunkan menjadi 500, 250, 100 , 25 atau dengan cuma-cuma.

Kemudian Sang Buddha berkata, “Para bhikkhu, lihat Sirima! Ketika ia masih hidup,
banyak sekali orang yang ingin membayar seribu tail untuk menghabiskan satu malam
bersamanya, tetapi sekarang tak seorangpun yang ingin mengambil tubuhnya walau dengan cuma-cuma. Tubuh manusia sesungguhnya subjek dari kelapukan dan kehancuran.”

Bhikkhu muda itu kemudian mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah kotbah dhamma itu berakhir.

Pandanglah tubuh yang indah ini, penuh luka terdiri dari rangkaian tulang,berpenyakit serta memerlukan banyak perawatan. Ia tidak kekal serta tidak tetap adanya.

(Dhammapada 147)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 05:39:42 PM
Kisah Kehidupan Lampau Theri Ambhapali -- yang berkaitan dengan kelahiran sebagai pelacur...

Pada waktu jaman Buddha Sikhi, Ambhapali terlahir dan menjadi seorang bikkhuni. Suatu malam jalan2 mengelilingi sebuah pagoda. Tiba2 dia menginjak dahak ludah seseorang dan dia spontan berkata, "Pelacur manakah yg meludah ini?". Dia gak tau bhw yg meludah adl seorg arahat tua, yg secara tak sengaja mengeluarkan dahaknya pas bersin.

Walau pun tak ada seorang pun yg memperhatikan ucapannya ini ternyata berdampak menjadi sebuah perbuatan karma buruk yg serius. Akibat perkataannya ini, ia terlahir di neraka selama beribu2 tahun dan menjalani 10.000 kehidupan sebagai pelacur.

---
Jika pelacur merupakan pekerjaan yang mulia, terhormat dan tidak tercela, apakah Ambhapali dapat dikatakan memetik buah kamma buruk akibat mengumpat seorang ARAHAT ? dan setidaknya jika pada SAAT JAMAN BUDDHA SIKKHI TERSEBUT profesi pelacur itu profesi terhormat, JADI MENGHERANKAN bahwa Seorang Ambhapali (pada waktu itu) MEMAKI ORANG dengan istilah profesi terhormat. ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 05:39:54 PM
[at] Bro dilbert

Saya lihat ini ada dua orang bernama Sirima di sini. Sama seperti ada kisah lain dimana ada dua orang bernama Bahiya, dua (atau tiga orang di Tipitaka) bernama Upali, beberapa orang dengan nama panggilan Kassapa, dan sebagainya. Saya sendiri tidak ingat jelas apakah Kisah Sirima ini yang dikatakan sebagai "Sotapanna berprofesi sebagai pelacur". Tapi jika dua kisah di atas yang menjadi referensi, di sana memang tidak dijelaskan bahwa Sirima adalah Sotapanna yang tetap menjadi pelacur.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 09 May 2011, 05:42:59 PM
dari cerita diatas, tidak ada satupun yang menjelaskan bahwa pekerjaan pelacur itu tercela, dan sang buddha pun tidak mengatakan jika pelacur itu tercela.  _/\_

jadi bagaimana kita harus mengambil sikap, apakah menganggap profesi pelacur itu tercela atau tidak?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 05:44:02 PM
Kisah Kehidupan Lampau Theri Ambhapali -- yang berkaitan dengan kelahiran sebagai pelacur...

Pada waktu jaman Buddha Sikhi, Ambhapali terlahir dan menjadi seorang bikkhuni. Suatu malam jalan2 mengelilingi sebuah pagoda. Tiba2 dia menginjak dahak ludah seseorang dan dia spontan berkata, "Pelacur manakah yg meludah ini?". Dia gak tau bhw yg meludah adl seorg arahat tua, yg secara tak sengaja mengeluarkan dahaknya pas bersin.

Walau pun tak ada seorang pun yg memperhatikan ucapannya ini ternyata berdampak menjadi sebuah perbuatan karma buruk yg serius. Akibat perkataannya ini, ia terlahir di neraka selama beribu2 tahun dan menjalani 10.000 kehidupan sebagai pelacur.

---
Jika pelacur merupakan pekerjaan yang mulia, terhormat dan tidak tercela, apakah Ambhapali dapat dikatakan memetik buah kamma buruk akibat mengumpat seorang ARAHAT ? dan setidaknya jika pada SAAT JAMAN BUDDHA SIKKHI TERSEBUT profesi pelacur itu profesi terhormat, JADI MENGHERANKAN bahwa Seorang Ambhapali (pada waktu itu) MEMAKI ORANG dengan istilah profesi terhormat. ?

Saya tidak setuju jika dikatakan bahwa profesi pelacur adalah profesi yang terhormat di zaman Sang Buddha. Selama ini saya melihat bahwa profesi pelacur tidak ubahnya seperti profesi lain (mis: pekerja kasar) di India. Profesi pelacur masih dianggap rendah oleh masyarakat India pada waktu itu, karena masyarakat India hidup di bawah bayang-bayang kasta. Tidak ada orang dari kasta Brahmana atau Khattiya yang berprofesi sebagai pelacur.

Namun di satu sisi, profesi pelacur tidak pernah dicela Sang Buddha. Bahkan beberapa profesi lain yang dianggap tercela oleh sebagian umat Buddha malah ada yang dipuji Sang Buddha.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 05:47:11 PM
[at] Bro dilbert

Saya lihat ini ada dua orang bernama Sirima di sini. Sama seperti ada kisah lain dimana ada dua orang bernama Bahiya, dua (atau tiga orang di Tipitaka) bernama Upali, beberapa orang dengan nama panggilan Kassapa, dan sebagainya. Saya sendiri tidak ingat jelas apakah Kisah Sirima ini yang dikatakan sebagai "Sotapanna berprofesi sebagai pelacur". Tapi jika dua kisah di atas yang menjadi referensi, di sana memang tidak dijelaskan bahwa Sirima adalah Sotapanna yang tetap menjadi pelacur.

Kalau saya melihat, mungkin pada terjemahan atau esensi penulisan yang berbeda gaya-nya... Saya walaupun tidak melakukan studi mendalam apakah kedua SIRIMA di kisah Atthakatha itu sama, tetapi feeling saya mengatakan kedua SIRIMA itu adalah orang yang sama...
Hanya saja, gaya penulisan di kisah kedua menjadi sedikit berbeda ketika penegasan SIRIMA sebagai pelacur di kisah kedua hanya untuk menegaskan saja SIRIMA pernah menjadi seorang pelacur. tetapi sudah tidak menjalani profesi-nya sebagai seorang pelacur.

Sedangkan di kisah pertama, detail cerita lebih lengkap, sehingga memang bisa dipastikan SIRIMA pada kisah pertama melakukan profesi sebagai seorang PELACUR yang bahkan bisa menggantikan peran seorang istri (Uttara).

Kalau "telaah" saya, di kisah ke-2, Sirima Sang Sotapanna adalah mantan pelacur yang sudah meninggalkan profesi pelacur-nya. CMIIW...

Bukan saya ngotot mengatakan bahwa Sirima di kisah ke-dua sudah "mantan" pelacur, tetapi logis pikiran saya masih belum bisa "jalan" bahkan pada seorang sotapanna yang sudah dikonfirmasi oleh seorang sammasambuddha masih melakukan pekerjaan seperti itu. TETAPI BISA SAJA SAYA SALAH.

Mungkin ada analisa dari rekan rekan yang lain... Sekali lagi, saya tendensi-nya tidak untuk ngotot mengatakan bahwa seorang sotapanna tidak bisa melakukan pekerjaan sebagai pelacur...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 09 May 2011, 05:47:56 PM
Kisah Kehidupan Lampau Theri Ambhapali -- yang berkaitan dengan kelahiran sebagai pelacur...

Pada waktu jaman Buddha Sikhi, Ambhapali terlahir dan menjadi seorang bikkhuni. Suatu malam jalan2 mengelilingi sebuah pagoda. Tiba2 dia menginjak dahak ludah seseorang dan dia spontan berkata, "Pelacur manakah yg meludah ini?". Dia gak tau bhw yg meludah adl seorg arahat tua, yg secara tak sengaja mengeluarkan dahaknya pas bersin.

Walau pun tak ada seorang pun yg memperhatikan ucapannya ini ternyata berdampak menjadi sebuah perbuatan karma buruk yg serius. Akibat perkataannya ini, ia terlahir di neraka selama beribu2 tahun dan menjalani 10.000 kehidupan sebagai pelacur.

---
Jika pelacur merupakan pekerjaan yang mulia, terhormat dan tidak tercela, apakah Ambhapali dapat dikatakan memetik buah kamma buruk akibat mengumpat seorang ARAHAT ? dan setidaknya jika pada SAAT JAMAN BUDDHA SIKKHI TERSEBUT profesi pelacur itu profesi terhormat, JADI MENGHERANKAN bahwa Seorang Ambhapali (pada waktu itu) MEMAKI ORANG dengan istilah profesi terhormat. ?

apakah pelacur adalah profesi yg hina atau mulia tidak dapat ditentukan dari konteks di atas. jika dikaitkan dengan seorang bhikkhuni tentu saja profesi pelacur adalah hina sehina2nya.

dalam suatu perdebatan antara dua orang petapa, salah satunya mengucapkan kutukan, "semoga engkau memiliki keturunan sebanyak pasir di pantai.", bagi orang awam, kata2 itu adalah blessing, dan kita akan gembira mendengarkan blessing tersebut. tapi berbeda bagi para petapa karena petapa tidak menikah dan menjalani hidup selibat, memiliki keturunan 1 saja sudah merupakan bukti kejatuhan apalah keturunan sebanyak pasir di pantai.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 05:48:41 PM
dari cerita diatas, tidak ada satupun yang menjelaskan bahwa pekerjaan pelacur itu tercela, dan sang buddha pun tidak mengatakan jika pelacur itu tercela.  _/\_

jadi bagaimana kita harus mengambil sikap, apakah menganggap profesi pelacur itu tercela atau tidak?

Kisah Sirima memang lebih kuat "aroma" untuk menjustifikasi profesi pelacur yang bahkan dilakon-i oleh seorang sotapanna...

Coba analisa kisah Ambhapali... akan jelas bahwa Ambhapali itu memetik buah kamma buruk dan terlahir sebagai seorang pelacur... PENEGASANNYA adalah kamma buruk sebagai pelacur...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 09 May 2011, 05:50:48 PM
ada 12 Sirima dalam Pali Kanon.

Quote
1. Sirimā Thera. He was born in the family of a householder of Sāvatthi and was called Sirimā on account of the unfailing success of his family. His younger brother was Sirivaddha. They were both present when the
Buddha accepted Jetavana, and, struck by his majesty, they entered the Order. Sirivaddha, though possessed of no special attainments, received great honour from the laity and recluses, but Sirimā was little honoured. Nevertheless, exercising calm and insight, he soon won arahantship. Ordinary monks and novices continued to disparage him, and the Thera had to blame them for their faulty judgment. Sirivaddha, agitated by this, himself became an arahant.

In the time of Padumuttara Buddha, before the Buddha’s appearance in the world, Sirimā was an ascetic, named Devala, with a large following, and, having learnt the power of the Buddha through a study of the science of prognostication, he built a sand thūpa, to which he paid homage in the name of past Buddhas. The Buddha was born in the world, his birth being accompanied by various omens. The ascetic showed these to his pupils, and, having made them eager to see the Buddha, died, and was reborn in the Brahma world. Later, he appeared before them, inspiring them to greater exertions (Thag.vss. 159-60; ThagA.i.279f).

He is evidently identical with Pulinuppādaka Thera of the Apadāna. Ap.ii.426.

2. Sirimā. Mother of Sumana Buddha. Her husband was Sudatta. Bu.v.21; J.i.34.

3. Sirimā. Mother of Phussa Buddha and wife of Jayasena. Bu.xix.14; J.i.41.

4. Sirimā. A lay woman, one of the chief patrons of Revata Buddha. Bu.vi.23.

5. Sirimā. Wife of Anomadassī Buddha before his renunciation. Bu.viii.19.

6. Sirimā. One of the chief lay women supporters of Sumedha Buddha. Bu.xii.25.

7. Sirimā. One of the chief lay women supporters of Dipankara Buddha. Bu.ii.215.

8. Sirimā. One of the chief lay women supporters of Vipassī Buddha. Bu.xx.30.

9. Sirimā. One of the chief lay women supporters of Vessabhū Buddha. Bu.xxii.25.

10. Sirimā. One of the palaces occupied by Vipassī Buddha in his last lay life. Bu.xx.24.

11. Sirimā. One of the palaces occupied by Mangala Buddha in his last lay life. BuA.116.

12. Sirimā. A courtesan of Rājagaha and younger sister of Jīvaka. She was once employed by Uttarā (Nandamātā) to take her place with her husband (Sumana) while Uttarā herself went away in order to indulge in acts of piety. During this time Sirimā tried to injure Uttarā, on account of a misunderstanding, but on realizing her error, she begged forgiveness both of Uttarā, and, at the latter’s suggestion, of the Buddha. (The details of this incident are given Uttarā Nandamātā.) At the conclusion of a sermon preached by the Buddha in Uttarā’s house, Sirimā became a sotāpanna. From that day onwards she gave alms daily to eight monks in her house.

A monk in a monastery, three leagues away, having heard of the excellence of Sirimā’s alms and of her extraordinary beauty from a visiting monk, decided to go and see her. Having obtained a ticket for alms, he went to her house, but Sirimā was ill, and her attendants looked after the monks. When the meal had been served she was brought into the dining hall to pay her respects to the monks. The lustful monk at once fell in love with her and was unable to eat. That same day Sirimā died. The Buddha gave instructions that her body should not be burnt, but laid in the charnel ground, protected from birds and beasts. When putrefaction had set in, the king proclaimed that all citizens, on penalty of a fine, should gaze on Sirimā’s body. The Buddha, too, went with the monks, the lustful monk accompanying them. The Buddha made the king proclaim, with beating of the drum, that anyone who would pay a thousand could have Sirimā’s body. There was no response. The price was gradually lowered to one eighth of a penny. Yet no one came forward, even when the body was offered for nothing. The Buddha addressed the monks, pointing out how even those who would have paid one thousand to spend a single night with Sirimā would not now take her as a gift. Such was the passing nature of beauty. The lustful monk became a sotāpanna (DhA.iii.104f.; VvA.74ff).

Buddhaghosa says (SNA.i.244f, 253f ) that Sirimā was Sālavati’s daughter, and succeeded to her mother’s position as courtezan. After death, Sirimā was born in the Yāma world as the wife of Suyāma. When the Buddha was speaking to the monks at her cremation, she visited the spot with five hundred chariots. Janapadakalyānī Nandā, who at that time was also a nun, was present, and when the Buddha preached the Kāyavicchandanika Sutta (q.v.) she became an arahant, while Sirimā became an anāgāmī.

The Vimānavatthu (pp.78f., 86) gives the same story, adding that Vangīsa was also present at the preaching of the sermon, and, having obtained the Buddha’s permission, questioned Sirimā and made her reveal her identity. Here Sirimā is said to have been born in the Nimmānarati-world, and no mention is made of her becoming an anāgāmī; while the lustful monk is said to have become an arahant. Sirimā is mentioned in a list of eminent upāsikās (A.iv.347; AA.ii.791). Eighty four thousand persons realized the truth after listening to the Buddha’s preaching at the cremation of Sirimā. Mil.350.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 05:51:50 PM
apakah pelacur adalah profesi yg hina atau mulia tidak dapat ditentukan dari konteks di atas. jika dikaitkan dengan seorang bhikkhuni tentu saja profesi pelacur adalah hina sehina2nya.

dalam suatu perdebatan antara dua orang petapa, salah satunya mengucapkan kutukan, "semoga engkau memiliki keturunan sebanyak pasir di pantai.", bagi orang awam, kata2 itu adalah blessing, dan kita akan gembira mendengarkan blessing tersebut. tapi berbeda bagi para petapa karena petapa tidak menikah dan menjalani hidup selibat, memiliki keturunan 1 saja sudah merupakan bukti kejatuhan apalah keturunan sebanyak pasir di pantai.


Dalam konteks pertengkaran petapa, saya setuju... dan juga dalam konteks umpatan Ambhapali terhadap seorang arahanta itu kita juga harus SETUJU bahwa umpatan / makian PELACUR itu makna atau konteks-nya adalah PEKERJAAN TERHINA / TERCELA...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 09 May 2011, 05:55:48 PM
Kisah Sirima memang lebih kuat "aroma" untuk menjustifikasi profesi pelacur yang bahkan dilakon-i oleh seorang sotapanna...

Coba analisa kisah Ambhapali... akan jelas bahwa Ambhapali itu memetik buah kamma buruk dan terlahir sebagai seorang pelacur... PENEGASANNYA adalah kamma buruk sebagai pelacur...

sepertinya saya harus setuju dengan Bro Dilbert, dalam DPPN tertulis mengenai Ambapali

"The Apadāna (quoted also in ThigA) gives some more details about her. She had been a daughter of a Khattiya family in the time of Phussa Buddha and had done many good deeds in order to be beautiful in later births. As a result of the abuse of the nun (referred to above) she had been born in hell and later had, for ten thousand lives, been a courtesan. In Kassapa Buddha’s time she had practised celibacy (Ap.ii.613ff. ; ThigA.213f)."
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 05:57:27 PM
Kalau saya melihat, mungkin pada terjemahan atau esensi penulisan yang berbeda gaya-nya... Saya walaupun tidak melakukan studi mendalam apakah kedua SIRIMA di kisah Atthakatha itu sama, tetapi feeling saya mengatakan kedua SIRIMA itu adalah orang yang sama...
Hanya saja, gaya penulisan di kisah kedua menjadi sedikit berbeda ketika penegasan SIRIMA sebagai pelacur di kisah kedua hanya untuk menegaskan saja SIRIMA pernah menjadi seorang pelacur. tetapi sudah tidak menjalani profesi-nya sebagai seorang pelacur.

Sedangkan di kisah pertama, detail cerita lebih lengkap, sehingga memang bisa dipastikan SIRIMA pada kisah pertama melakukan profesi sebagai seorang PELACUR yang bahkan bisa menggantikan peran seorang istri (Uttara).

Kalau "telaah" saya, di kisah ke-2, Sirima Sang Sotapanna adalah mantan pelacur yang sudah meninggalkan profesi pelacur-nya. CMIIW...

Bukan saya ngotot mengatakan bahwa Sirima di kisah ke-dua sudah "mantan" pelacur, tetapi logis pikiran saya masih belum bisa "jalan" bahkan pada seorang sotapanna yang sudah dikonfirmasi oleh seorang sammasambuddha masih melakukan pekerjaan seperti itu. TETAPI BISA SAJA SAYA SALAH.

Mungkin ada analisa dari rekan rekan yang lain... Sekali lagi, saya tendensi-nya tidak untuk ngotot mengatakan bahwa seorang sotapanna tidak bisa melakukan pekerjaan sebagai pelacur...

Saya melihat itu dua orang yang berbeda. Seandainya kedua Sirima itu sama, memang secara implisit Sang Buddha menjelaskan bahwa Sirima si pelacur (udah Sotapanna dong?!) itu sudah meninggal. Jika Bro dilbert meyakini kalau itu Sirima yang sama, maka ini menjadi pukulan telak. Kejujuran Bro dilbert yang menyatakan kalau "Bro dilbert masih belum bisa berpikir logis bahwa Sotapanna meninggal dunia dengan status sebagai pelacur" itu sangat saya hargai. Amat wajar hal itu Bro dilbert alami. Saya juga pernah mendapat pertentangan itu. Namun saya sudah tidak lagi terjebak di dalamnya.

Sedangkan menurut saya, itu adalah dua orang Sirima yang berbeda.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 05:58:51 PM
ada 12 Sirima dalam Pali Kanon.

Mantap.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 09 May 2011, 06:01:24 PM
Kisah Sirima memang lebih kuat "aroma" untuk menjustifikasi profesi pelacur yang bahkan dilakon-i oleh seorang sotapanna...

Coba analisa kisah Ambhapali... akan jelas bahwa Ambhapali itu memetik buah kamma buruk dan terlahir sebagai seorang pelacur... PENEGASANNYA adalah kamma buruk sebagai pelacur...

sudah saya coba pahami bro pada kisah ambhapali, tapi yang saya dapat kan dari kamma buruk itu bukan dari dia dilahirkan kembali menjadi pelacur (yang bagi bro itu tercela), tapi kamma buruk = akibat perbuatan dia yang mengeluarkan umpatan atau kata kasar . sehingga dia dilahirkan sebagai pelacur (pekerjaan rendah )

saya lebih cenderung setuju dengan bro upasaka jika mengatakan pelacur pada jaman sang buddha adalah pekerjaan yang rendah, bahkan hina karena pada jaman tersebut masih terikat kasta,
IMO pelacur bukan pekerjaan tercela tetapi pekerjaan rendah atau hina.

tetapi kembali ke diri kita masing2 , saya pun tidak dapat memaksakan pendapat saya untuk mengubah cara pandang orang lain agar sesuai dengan cara pandang saya, bagi saya pelacur tidak tercela , tapi belum tentu dengan bro dilbert ataupun member lain.  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 06:01:35 PM
sepertinya saya harus setuju dengan Bro Dilbert, dalam DPPN tertulis mengenai Ambapali

"The Apadāna (quoted also in ThigA) gives some more details about her. She had been a daughter of a Khattiya family in the time of Phussa Buddha and had done many good deeds in order to be beautiful in later births. As a result of the abuse of the nun (referred to above) she had been born in hell and later had, for ten thousand lives, been a courtesan. In Kassapa Buddha’s time she had practised celibacy (Ap.ii.613ff. ; ThigA.213f)."

For honestly, walaupun saya menyatakan berkali-kali profesi pelacur adalah tercela, saya tidak pernah memandang rendah pada siapapun... apapun profesi-nya... karena menurut saya semua orang mewarisi kamma-nya masing-masing (jika kamma terlahirnya harus terkondisi seperti itu) dan walaupun karena pilihannya untuk menjalan-i profesi apapun... Karena yang saya pahami... tidak-lah perlu mencela dan menghina atau memiliki pandangan yang MENGHINA terhadap orang lain, karena apapun yang dilakukan oleh orang lain, mereka-lah yang akan memetik konsekuensi dan kamma-nya masing-masing.

Jadi pengertian dan pandangan saya tentang Profesi PELACUR itu adalah tercela adalah untuk mengingatkan pada saya bahwa jangan-lah sampai terjerumus pada profesi seperti itu ataupun melakukan perbuatan yang bisa mengakibatkan saya bisa terlahir sebagai profesi seperti itu.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 09 May 2011, 06:02:29 PM
Quote
12. Sirimā. A courtesan of Rājagaha and younger sister of Jīvaka. She was once employed by Uttarā (Nandamātā) to take her place with her husband (Sumana) while Uttarā herself went away in order to indulge in acts of piety. During this time Sirimā tried to injure Uttarā, on account of a misunderstanding, but on realizing her error, she begged forgiveness both of Uttarā, and, at the latter’s suggestion, of the Buddha. (The details of this incident are given Uttarā Nandamātā.) At the conclusion of a sermon preached by the Buddha in Uttarā’s house, Sirimā became a sotāpanna. From that day onwards she gave alms daily to eight monks in her house.

perhatikan fakta dari quote di atas
1. Sirima ini was employed bu Uttarā
2. During this time Sirimā tried to injure Uttarā.
3. At the conclusion of a sermon preached by the Buddha in Uttarā’s house, Sirimā became a sotāpanna
4. From that day onwards she gave alms daily to eight monks in her house.

4 ciri ini terdapat dalam kedua Dhammapada Atthakatha di atas, jadi sepertinya cukup kuat untuk berkeseimpulan bahwa kedua Sirima itu adalah orang yg sama
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 06:03:13 PM
sepertinya saya harus setuju dengan Bro Dilbert, dalam DPPN tertulis mengenai Ambapali

"The Apadāna (quoted also in ThigA) gives some more details about her. She had been a daughter of a Khattiya family in the time of Phussa Buddha and had done many good deeds in order to be beautiful in later births. As a result of the abuse of the nun (referred to above) she had been born in hell and later had, for ten thousand lives, been a courtesan. In Kassapa Buddha’s time she had practised celibacy (Ap.ii.613ff. ; ThigA.213f)."

Saya setuju kalau memaki seseorang sebagai pelacur adalah perbuatan tercela. Namun jika kisahnya sesederhana di atas, betapa menyeramkannya dunia ini. Ambhapali sudah menjadi korban karena mengumpat ludah (tidak tahu ludah siapa?) seorang Bhikkhuni Arahanta. Itu artinya, setiap "umpatan" kita yang lain, misalnya:

- gambar siapa nih, jelek amat
- mobil sapa nih, butut amat
- hape sapa nih, eror mulu

Mungkin akan ada sketsa menyeramkan yang lain. :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 09 May 2011, 06:05:05 PM
Saya setuju kalau memaki seseorang sebagai pelacur adalah perbuatan tercela. Namun jika kisahnya sesederhana di atas, betapa menyeramkannya dunia ini. Ambhapali sudah menjadi korban karena mengumpat ludah (tidak tahu ludah siapa?) seorang Bhikkhuni Arahanta. Itu artinya, setiap "umpatan" kita yang lain, misalnya:

- gambar siapa nih, jelek amat
- mobil sapa nih, butut amat
- hape sapa nih, eror mulu

Mungkin akan ada sketsa menyeramkan yang lain. :))

hanya jika objeknya adalah Arahant, kalau putthujjhana mungkin efeknya lebih enteng
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 06:05:13 PM
perhatikan fakta dari quote di atas
1. Sirima ini was employed bu Uttarā
2. During this time Sirimā tried to injure Uttarā.
3. At the conclusion of a sermon preached by the Buddha in Uttarā’s house, Sirimā became a sotāpanna
4. From that day onwards she gave alms daily to eight monks in her house.

4 ciri ini terdapat dalam kedua Dhammapada Atthakatha di atas, jadi sepertinya cukup kuat untuk berkeseimpulan bahwa kedua Sirima itu adalah orang yg sama

Kalau di Atthakttha tertulis seperti itu, berarti menurut pencatatan di Tipitaka yah keduanya Sirima yang sama.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 06:05:59 PM
Saya melihat itu dua orang yang berbeda. Seandainya kedua Sirima itu sama, memang secara implisit Sang Buddha menjelaskan bahwa Sirima si pelacur (udah Sotapanna dong?!) itu sudah meninggal. Jika Bro dilbert meyakini kalau itu Sirima yang sama, maka ini menjadi pukulan telak. Kejujuran Bro dilbert yang menyatakan kalau "Bro dilbert masih belum bisa berpikir logis bahwa Sotapanna meninggal dunia dengan status sebagai pelacur" itu sangat saya hargai. Amat wajar hal itu Bro dilbert alami. Saya juga pernah mendapat pertentangan itu. Namun saya sudah tidak lagi terjebak di dalamnya.

Sedangkan menurut saya, itu adalah dua orang Sirima yang berbeda.

Tapi dari Quote sdr. Indra... kelihatannya dari kedua kisah, itu merupakan SIRIMA yang sama... tetapi berbeda konteks-nya ketika di-sambung cerita-nya...

-----
12. Sirimā. A courtesan of Rājagaha and younger sister of Jīvaka. She was once employed by Uttarā (Nandamātā) to take her place with her husband (Sumana) while Uttarā herself went away in order to indulge in acts of piety. During this time Sirimā tried to injure Uttarā, on account of a misunderstanding, but on realizing her error, she begged forgiveness both of Uttarā, and, at the latter’s suggestion, of the Buddha. (The details of this incident are given Uttarā Nandamātā.) At the conclusion of a sermon preached by the Buddha in Uttarā’s house, Sirimā became a sotāpanna. From that day onwards she gave alms daily to eight monks in her house.

A monk in a monastery, three leagues away, having heard of the excellence of Sirimā’s alms and of her extraordinary beauty from a visiting monk, decided to go and see her. Having obtained a ticket for alms, he went to her house, but Sirimā was ill, and her attendants looked after the monks. When the meal had been served she was brought into the dining hall to pay her respects to the monks. The lustful monk at once fell in love with her and was unable to eat. That same day Sirimā died. The Buddha gave instructions that her body should not be burnt, but laid in the charnel ground, protected from birds and beasts. When putrefaction had set in, the king proclaimed that all citizens, on penalty of a fine, should gaze on Sirimā’s body. The Buddha, too, went with the monks, the lustful monk accompanying them. The Buddha made the king proclaim, with beating of the drum, that anyone who would pay a thousand could have Sirimā’s body. There was no response. The price was gradually lowered to one eighth of a penny. Yet no one came forward, even when the body was offered for nothing. The Buddha addressed the monks, pointing out how even those who would have paid one thousand to spend a single night with Sirimā would not now take her as a gift. Such was the passing nature of beauty. The lustful monk became a sotāpanna (DhA.iii.104f.; VvA.74ff).

Buddhaghosa says (SNA.i.244f, 253f ) that Sirimā was Sālavati’s daughter, and succeeded to her mother’s position as courtezan. After death, Sirimā was born in the Yāma world as the wife of Suyāma. When the Buddha was speaking to the monks at her cremation, she visited the spot with five hundred chariots. Janapadakalyānī Nandā, who at that time was also a nun, was present, and when the Buddha preached the Kāyavicchandanika Sutta (q.v.) she became an arahant, while Sirimā became an anāgāmī.

The Vimānavatthu (pp.78f., 86) gives the same story, adding that Vangīsa was also present at the preaching of the sermon, and, having obtained the Buddha’s permission, questioned Sirimā and made her reveal her identity. Here Sirimā is said to have been born in the Nimmānarati-world, and no mention is made of her becoming an anāgāmī; while the lustful monk is said to have become an arahant. Sirimā is mentioned in a list of eminent upāsikās (A.iv.347; AA.ii.791). Eighty four thousand persons realized the truth after listening to the Buddha’s preaching at the cremation of Sirimā. Mil.350.

----

kelihatnnya memang feeling saya benar, bahwa gaya penulisan dari kedua atthaktha yang tidak nyambung itu, kata-kata PELACUR di kisah ke-2 adalah untuk menyatakan bahwa SIRIMA (mantan pelacur)...
sedangkan dari kutipan bro indra, kelihatannya tidak ada jeda, dan dari kata-kata From that day onwards she gave alms daily to eight monks in her house. -- menyirat-kan bahwa Sirima setelah mencapai sotapanna itu sudah melakukan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat bagi dirinya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 06:06:23 PM
hanya jika objeknya adalah Arahant, kalau putthujjhana mungkin efeknya lebih enteng

Baguslah, saya masih bisa memakai "umpatan" untuk membuat humor.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 06:07:37 PM
Tapi dari Quote sdr. Indra... kelihatannya dari kedua kisah, itu merupakan SIRIMA yang sama... tetapi berbeda konteks-nya ketika di-sambung cerita-nya...

-----
12. Sirimā. A courtesan of Rājagaha and younger sister of Jīvaka. She was once employed by Uttarā (Nandamātā) to take her place with her husband (Sumana) while Uttarā herself went away in order to indulge in acts of piety. During this time Sirimā tried to injure Uttarā, on account of a misunderstanding, but on realizing her error, she begged forgiveness both of Uttarā, and, at the latter’s suggestion, of the Buddha. (The details of this incident are given Uttarā Nandamātā.) At the conclusion of a sermon preached by the Buddha in Uttarā’s house, Sirimā became a sotāpanna. From that day onwards she gave alms daily to eight monks in her house.

A monk in a monastery, three leagues away, having heard of the excellence of Sirimā’s alms and of her extraordinary beauty from a visiting monk, decided to go and see her. Having obtained a ticket for alms, he went to her house, but Sirimā was ill, and her attendants looked after the monks. When the meal had been served she was brought into the dining hall to pay her respects to the monks. The lustful monk at once fell in love with her and was unable to eat. That same day Sirimā died. The Buddha gave instructions that her body should not be burnt, but laid in the charnel ground, protected from birds and beasts. When putrefaction had set in, the king proclaimed that all citizens, on penalty of a fine, should gaze on Sirimā’s body. The Buddha, too, went with the monks, the lustful monk accompanying them. The Buddha made the king proclaim, with beating of the drum, that anyone who would pay a thousand could have Sirimā’s body. There was no response. The price was gradually lowered to one eighth of a penny. Yet no one came forward, even when the body was offered for nothing. The Buddha addressed the monks, pointing out how even those who would have paid one thousand to spend a single night with Sirimā would not now take her as a gift. Such was the passing nature of beauty. The lustful monk became a sotāpanna (DhA.iii.104f.; VvA.74ff).

Buddhaghosa says (SNA.i.244f, 253f ) that Sirimā was Sālavati’s daughter, and succeeded to her mother’s position as courtezan. After death, Sirimā was born in the Yāma world as the wife of Suyāma. When the Buddha was speaking to the monks at her cremation, she visited the spot with five hundred chariots. Janapadakalyānī Nandā, who at that time was also a nun, was present, and when the Buddha preached the Kāyavicchandanika Sutta (q.v.) she became an arahant, while Sirimā became an anāgāmī.

The Vimānavatthu (pp.78f., 86) gives the same story, adding that Vangīsa was also present at the preaching of the sermon, and, having obtained the Buddha’s permission, questioned Sirimā and made her reveal her identity. Here Sirimā is said to have been born in the Nimmānarati-world, and no mention is made of her becoming an anāgāmī; while the lustful monk is said to have become an arahant. Sirimā is mentioned in a list of eminent upāsikās (A.iv.347; AA.ii.791). Eighty four thousand persons realized the truth after listening to the Buddha’s preaching at the cremation of Sirimā. Mil.350.

----

kelihatnnya memang feeling saya benar, bahwa gaya penulisan dari kedua atthaktha yang tidak nyambung itu, kata-kata PELACUR di kisah ke-2 adalah untuk menyatakan bahwa SIRIMA (mantan pelacur)...
sedangkan dari kutipan bro indra, kelihatannya tidak ada jeda, dan dari kata-kata From that day onwards she gave alms daily to eight monks in her house. -- menyirat-kan bahwa Sirima setelah mencapai sotapanna itu sudah melakukan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat bagi dirinya.

Informasi yang kita miliki dari dua kisah ini cuma sedikit. Hanya spekulasi yang bisa kita utarakan. Mending cari kasus lain aja...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 09 May 2011, 06:07:45 PM
Baguslah, saya masih bisa memakai "umpatan" untuk membuat humor.

tidak ada jaminan 100% aman juga, seorang ariya tidak memproklamirkan dirinya, jadi anda tidak mungkin tahu siapa ariya dan siapa putthujjana. ada sedikit kemungkinan anda tidak aman
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 09 May 2011, 06:09:38 PM
Jika turunan itu berarti sang ibu sebelum hamil sudah mengidap HIV. Dan sampai saat ini, saya belum menemukan berita bahwa anak yang mendapat HIV turunan berumur panjang. Atau bro bisa carikan informasinya? Jadi jika dia tidak berumur panjang, saya pikir tidak akan cukup waktu menjadi gadis perawan.
Kemarin ini saya diceritakan sekilas tentang anak berumur 12 tahun yang mendapatkan HIV dari orang tuanya. Orang dengan HIV positif tidak langsung menderita AIDS, tapi berangsur sampai T-cell-nya menurun di bawah level kritis. Waktu antara didapatnya HIV sampai terjadi AIDS juga dipengaruhi banyak faktor.


Quote
Yang bro sebut awal itu mall bukan sales. Dan orang yang suka shopping itu umumnya di mall bukan sales yang menjajakan barang.  ;D
Memang awalnya saya bilang barang, tapi karena sis bilang ga ada kesadaran, jadi saya pakai contoh yang pakai kesadaran. Nah, yang di mall juga mengajak dan memikat konsumen kok. "Boleh, kak, tasnya! Lagi diskon lho..." Maka luruhlah iman wanita yang mendengar. ;D

Quote
Apakah pelacur tidak mempertimbangkan ekonomi yang membeli? Saya rasa mereka menilai dari penampilan si pembeli. Makin berduit mereka makin senang, karena bisa dapat bayaran lebih dari pada biasanya. Apalagi jika punya kesempatan untuk menikah dengan jaminan masa depan.
Dapat klien berduit, yang senang bukan cuma pelacur. Pelayan restoran pun senang kalau dapat tips. Ini masih tidak berhubungan dengan profesi pelacurnya.

Kalau soal menggaet pria jadi suami, saya pikir juga bukan bagian dari prostitusi itu sendiri, sebagaimana pria mencari pelacur juga untuk kesenangan seksual, bukan cari istri. Jika memang kemudian ada yang 'main perasaan' dan entah bagaimana jadi pasangan, itu bukanlah bagian dari prostitusi. Sama juga kalau cowok beli baju, dilayani dengan SPG cantik, saling suka, kenalan dan jadi suami istri. Tidak bisa dibilang SPG itu pekerjaan menggaet pria.


Quote
Sungguh kamma baik bagi wanita yang mendapatkan bro sebagai suami  ^:)^  ;D
Campur2lah 1 paket, ga mungkin baik semua atau buruk semua. ;D

Quote
Ok,kita balik lagi. Tulisan yang di bold, itu hanya bagi orang yang memahami. Terutama yang mengerti Buddhisme. Dan pemeluk Buddhisme yang LDM-nya sudah tidak terlalu tebal. Tapi saya melihat dari sudut pandang orang awam. Karena sesuai postingan bro sebelumnya, bro ingin tahu dari mana asalnya profesi pelacur dianggap hina. Karena yang mengatakan hina adalah pendapat umum. Jadi saya menjawab secara umum.
Betul, namun itu tetap suatu pendapat umum pada satu tempat dan pada satu waktu, sesuai tradisi & kebudayaan tertentu. Sewaktu saya belajar psikologi tentang moral, memang suatu nilai tidak di-over-simplify menurut satu kebudayaan, tetapi mencakup seluruh kebudayaan yang ada dan yang pernah ada, tidak peduli betapa kecilnya masyarakat tersebut.

Quote
Kalau secara Buddhisme benar seperti yang bro katakan.Objek itu netral. Kita yang harus mengendalikan indera,harus menjaga pintu indera. Orang bijaksana akan menjauhi segala prostitusi, segala yang memabukkan, segala tari-tarian dll. Yang cuma akan membuat kemelekatan menjadi lebih tebal. Bukankah begitu?
Ya, begitu. Walaupun saya katakan tidak hina, bukan berarti bukan kemelekatan dan tidak 'berbahaya'.


Quote
Kalau melihat jawaban bro, berarti bro bukan pemakai jasa pelacur. Bro, moral pelacur jaman sang Buddha tidak sama dengan moral pelacur zaman sekarang.
Moral pelacur sekarang umumnya hanya memikirkan bagaimana mereka mendapatkan uang dengan mudah. Bisa melepaskan kepuasan inderawi dengan mudah. Walaupun dengan cara merebut suami orang.
Kalau kita bahas satu hal, tentu kita bahas yang ideal. Misalnya kita bahas dewan perwakilan rakyat, tentu kita bahas dewan yang menjalankan fungsinya dengan benar, jangan pakai contoh DPR kita 'tercinta'. ;D Rusaklah semua.

Quote
Tahukah bro, dari mana saya bisa berkata begini? Bukan dari teori tapi juga saya alami sendiri. Bagaimana keluarga kami menjadi berantakan karena seorang pelacur. Ayah saya menikahi seorang pelacur dan membiarkan semua anaknya terlantar. Dan hebatnya setelah dia mulai sakit-sakitan dan tidak punya uang, maka pelacur yang menjadi istrinya menendang dia.
Turut berkaruna citta.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Nevada on 09 May 2011, 06:10:08 PM
tidak ada jaminan 100% aman juga, seorang ariya tidak memproklamirkan dirinya, jadi anda tidak mungkin tahu siapa ariya dan siapa putthujjana. ada sedikit kemungkinan anda tidak aman

Kemungkinan aman tetap ada. Sebab ketika seseorang menjadi Ariya, ada kemungkinan efek dari umpatan itu akan ahosi dengan sendirinya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 06:11:23 PM
Saya setuju kalau memaki seseorang sebagai pelacur adalah perbuatan tercela. Namun jika kisahnya sesederhana di atas, betapa menyeramkannya dunia ini. Ambhapali sudah menjadi korban karena mengumpat ludah (tidak tahu ludah siapa?) seorang Bhikkhuni Arahanta. Itu artinya, setiap "umpatan" kita yang lain, misalnya:

- gambar siapa nih, jelek amat
- mobil sapa nih, butut amat
- hape sapa nih, eror mulu

Mungkin akan ada sketsa menyeramkan yang lain. :))

Terpaksa harus di-amin-i... Jangan terjebak di dalam-nya... hehehehehe
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 06:12:44 PM
tidak ada jaminan 100% aman juga, seorang ariya tidak memproklamirkan dirinya, jadi anda tidak mungkin tahu siapa ariya dan siapa putthujjana. ada sedikit kemungkinan anda tidak aman

inti-nya "jangan-lah berbuat jahat sekecil apapun yang dapat di-cela oleh para bijaksana" (kutipan Karaniya Metta Sutta) CMIIW
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 09 May 2011, 06:15:14 PM
Kemungkinan aman tetap ada. Sebab ketika seseorang menjadi Ariya, ada kemungkinan efek dari umpatan itu akan ahosi dengan sendirinya.

kemungkinan si pengumpat menjadi ariya jauh lebih kecil daripada peluang yg dimiliki korbannya
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 06:15:24 PM
Kemungkinan aman tetap ada. Sebab ketika seseorang menjadi Ariya, ada kemungkinan efek dari umpatan itu akan ahosi dengan sendirinya.

Kisah seseorang mendapatkan dispensasi / AHOSI Kamma yang paling mantap adalah Angulimala... Unfortunately... anda juga harus memiliki parami sebanding dengan Angulimala... wkwkwkwkwkwkw
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 09 May 2011, 06:20:29 PM
ramai sekali penonton di thread ini? apakah ada pelacur atau penggemar pelacur di antara penonton?
adanya mantan pelacur bro  :)) :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 09 May 2011, 06:21:18 PM
ramai sekali penonton di thread ini? apakah ada pelacur atau penggemar pelacur di antara penonton?

omitohud san cai san cai...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 09 May 2011, 06:27:05 PM
[at] Bro dilbert

Saya lihat ini ada dua orang bernama Sirima di sini. Sama seperti ada kisah lain dimana ada dua orang bernama Bahiya, dua (atau tiga orang di Tipitaka) bernama Upali, beberapa orang dengan nama panggilan Kassapa, dan sebagainya. Saya sendiri tidak ingat jelas apakah Kisah Sirima ini yang dikatakan sebagai "Sotapanna berprofesi sebagai pelacur". Tapi jika dua kisah di atas yang menjadi referensi, di sana memang tidak dijelaskan bahwa Sirima adalah Sotapanna yang tetap menjadi pelacur.
Salah, itu bukan 2 orang yang bernama sirima. Tapi 1 orang.Saya pernah membaca ini di RAPB buku ke 2 hal 1680.
Di RAPB tidak ada dituliskan bahwa setelah dia mencapai sottapatti,sirima masih melanjutkan profesi sebagai pelacur.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 09 May 2011, 07:01:53 PM
Kemarin ini saya diceritakan sekilas tentang anak berumur 12 tahun yang mendapatkan HIV dari orang tuanya. Orang dengan HIV positif tidak langsung menderita AIDS, tapi berangsur sampai T-cell-nya menurun di bawah level kritis. Waktu antara didapatnya HIV sampai terjadi AIDS juga dipengaruhi banyak faktor.
Info-nya tidak akurat.

Quote
Memang awalnya saya bilang barang, tapi karena sis bilang ga ada kesadaran, jadi saya pakai contoh yang pakai kesadaran. Nah, yang di mall juga mengajak dan memikat konsumen kok. "Boleh, kak, tasnya! Lagi diskon lho..." Maka luruhlah iman wanita yang mendengar. ;D
Coba survei ke mall, apakah sering kejadian seperti itu? Namanya orang shopping itu cuci mata.Makin banyak yang dilihat makin banyak yang dibeli.

Quote
Dapat klien berduit, yang senang bukan cuma pelacur. Pelayan restoran pun senang kalau dapat tips. Ini masih tidak berhubungan dengan profesi pelacurnya.
Dengan perkataan bro ini berarti pelacur juga menilai ekonomi pelanggan kan?

Quote
Kalau soal menggaet pria jadi suami, saya pikir juga bukan bagian dari prostitusi itu sendiri, sebagaimana pria mencari pelacur juga untuk kesenangan seksual, bukan cari istri. Jika memang kemudian ada yang 'main perasaan' dan entah bagaimana jadi pasangan, itu bukanlah bagian dari prostitusi. Sama juga kalau cowok beli baju, dilayani dengan SPG cantik, saling suka, kenalan dan jadi suami istri. Tidak bisa dibilang SPG itu pekerjaan menggaet pria.
Peluang dan kesempatan lebih besar dan lebih sering terjadi dalam bidang prostitusi bukan bidang lainnya. Baik dalam hal penyakit, maupun hal pemicu kerusakan rumah tangga.

Quote
Betul, namun itu tetap suatu pendapat umum pada satu tempat dan pada satu waktu, sesuai tradisi & kebudayaan tertentu. Sewaktu saya belajar psikologi tentang moral, memang suatu nilai tidak di-over-simplify menurut satu kebudayaan, tetapi mencakup seluruh kebudayaan yang ada dan yang pernah ada, tidak peduli betapa kecilnya masyarakat tersebut.
Dan tidak semua orang belajar psikologi.
 

Quote
Kalau kita bahas satu hal, tentu kita bahas yang ideal. Misalnya kita bahas dewan perwakilan rakyat, tentu kita bahas dewan yang menjalankan fungsinya dengan benar, jangan pakai contoh DPR kita 'tercinta'. ;D Rusaklah semua.
Jika contoh-nya DPR, zaman doeloe ketika DPR baru diberdirikan sebagai perwakilan rakyat.Dewan orang yang menjadi teladan karena membela kepentingan rakyat. Yang berpikir bagaimana rakyat bisa semakin maju. Kalau sekarang???
Berlomba-lomba menjadi anggota DPR untuk korupsi, mendapatkan tender dll. Apakah fungsinya masih sama?

Apa beda dengan pelacuran? Pelacuran jaman dulu untuk hiburan dan sekedar jasa. Mereka ada yang menghibur dengan bernyanyi,menari,diajak diskusi bukan sekedar seks semata. Bukan seperti pelacuran jaman sekarang.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 09 May 2011, 09:21:21 PM
hanya jika objeknya adalah Arahant, kalau putthujjhana mungkin efeknya lebih enteng
menghina buda hidup sebagai badut, tar kelahiran selanjutnya jadi badut =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 10 May 2011, 10:16:25 AM
Info-nya tidak akurat.
Ya, kurang akurat. Saya coba beri sumber lain:
Dalam keadaan tanpa terapi antiretroviral, waktu rata-rata perkembangan dari infeksi HIV menjadi AIDS adalah sembilan sampai sepuluh tahun, dan waktu bertahan hidup rata-rata setelah mendapatkan AIDS adalah hanya 9.2 bulan. Namun, tingkat perkembangan clinical disease bervariasi luas antara individual, dari dua minggu sampai 20 tahun.

Diterjemahkan dari wikipedia.

*clinical disease = Istilah dalam patologi untuk kondisi adanya perubahan secara fisiologis sehingga bisa dikenali sebagai tanda/gejala suatu penyakit.

Quote
Coba survei ke mall, apakah sering kejadian seperti itu? Namanya orang shopping itu cuci mata.Makin banyak yang dilihat makin banyak yang dibeli.
Ya sering, mudah sekali dilihat kalau sedang ada 'bak diskon'. 
Kembali lagi ke awalnya, yang saya katakan hubungan suami-istri adalah tanggung jawab suami & istri. Banyak objek netral di luar sana yang bisa menggoda suami atau istri, tapi tetap kembali pada mereka sendiri yang memutuskan. Pelacur tidak berkuasa memaksa suami meninggalkan istri sebagaimana sales juga tidak berkuasa memaksa istri membeli barang-barang yang membangkrutkan suami. Semua kembali pada keputusan si suami/istri.

Quote
Dengan perkataan bro ini berarti pelacur juga menilai ekonomi pelanggan kan?
Tidak. Mereka punya harga sendiri, tidak peduli apakah orang datang dengan duit hutang atau duit sendiri, punya duit, dilayani. Yang saya maksudkan adalah semua orang senang kalau dapat tips, bukan hanya pelacur.

Quote
Peluang dan kesempatan lebih besar dan lebih sering terjadi dalam bidang prostitusi bukan bidang lainnya. Baik dalam hal penyakit, maupun hal pemicu kerusakan rumah tangga.
Walaupun mungkin hal tersebut umum, tapi tetap bukan bagian dari prostitusi. Penggunaan narkoba atau perdagangan manusia juga terkait lumayan dekat dengan prostitusi, namun yang kita bahas adalah prostitusi, bukan prostitusi dengan narkoba atau pelacur hasil perdagangan manusia, ataupun prostitusi yang kebetulan merusak rumah tangga.

Quote
Dan tidak semua orang belajar psikologi.
Jadi maksudnya kita menyederhanakan dan hanya dari sudut pandang satu budaya? Di budaya tertentu, sebatas tuduhan perzinahan bisa menyebabkan wanita dirajam sampai mati, dan menurut budaya tersebut, itu adalah perbuatan benar. Jika demikian pembahasannya, saya tidak bahas lebih jauh.

Quote
Jika contoh-nya DPR, zaman doeloe ketika DPR baru diberdirikan sebagai perwakilan rakyat.Dewan orang yang menjadi teladan karena membela kepentingan rakyat. Yang berpikir bagaimana rakyat bisa semakin maju. Kalau sekarang???
Berlomba-lomba menjadi anggota DPR untuk korupsi, mendapatkan tender dll. Apakah fungsinya masih sama?

Apa beda dengan pelacuran? Pelacuran jaman dulu untuk hiburan dan sekedar jasa. Mereka ada yang menghibur dengan bernyanyi,menari,diajak diskusi bukan sekedar seks semata. Bukan seperti pelacuran jaman sekarang.
Suatu saat, sangha akan degradasi dan hanya berisi gundul-gundul tak bermoral. Seandainya saya di zaman itu dan membahas seperti apa yang kita bahas sekarang, maka saya akan tetap mengatakan 'profesi' bhikkhu adalah penjunjung tinggi moralitas walaupun 'bhikkhu' pada jaman tersebut hanyalah gundul immoral semua, sebab yang saya bahas adalah 'profesi'-nya, bukan individunya. Demikian pula yang tadinya hendak saya bahas di sini adalah profesi prostitusinya, bukan sifat pelacurnya yang bervariasi secara subjektif.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 10 May 2011, 10:29:56 AM
Suatu profesi yang "baik" sesuai nilai kita tentu-nya profesi yang bisa kita dorong untuk terus di-karya-kan...

Saya agak furious dengan mis : ada anak kita atau saudara kita yang berminat berprofesi sebagai pelacur.
Sikap kita pada waktu itu-lah menggambarkan bagaimana "penerimaan" kita terhadap profesi pelacur itu ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 10 May 2011, 10:30:31 AM

Suatu saat, sangha akan degradasi dan hanya berisi gundul-gundul tak bermoral. Seandainya saya di zaman itu dan membahas seperti apa yang kita bahas sekarang, maka saya akan tetap mengatakan 'profesi' bhikkhu adalah penjunjung tinggi moralitas walaupun 'bhikkhu' pada jaman tersebut hanyalah gundul immoral semua, sebab yang saya bahas adalah 'profesi'-nya, bukan individunya. Demikian pula yang tadinya hendak saya bahas di sini adalah profesi prostitusinya, bukan sifat pelacurnya yang bervariasi secara subjektif.


Jadi apa pandangan bro tentang profesi prostitusi?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 10 May 2011, 12:01:20 PM
Jadi apa pandangan bro tentang profesi prostitusi?
Dari sisi mana? Kalau dari sisi dhamma, menurut saya, prostitusi semata-mata menawarkan jasa seksual demi uang. Pekerjaan ini dari sudut pandang moralitas adalah netral, karena kunci pelanggaran sila atau tidak terletak pada konsumennya, bukan pelacurnya.


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 10 May 2011, 12:05:08 PM
Dari sisi mana? Kalau dari sisi dhamma, menurut saya, prostitusi semata-mata menawarkan jasa seksual demi uang. Pekerjaan ini dari sudut pandang moralitas adalah netral, karena kunci pelanggaran sila atau tidak terletak pada konsumennya, bukan pelacurnya.



Dari sisi dhamma sudah. Sekarang yang saya ingin tahu dari sisi umum, dari sisi psikologi, dari sisi si pelaku, dari sisi kesehatan. Pokoknya dari berbagai sisi yang bro lihat dan yang bro bisa.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 10 May 2011, 12:10:39 PM
Dari sisi mana? Kalau dari sisi dhamma, menurut saya, prostitusi semata-mata menawarkan jasa seksual demi uang. Pekerjaan ini dari sudut pandang moralitas adalah netral, karena kunci pelanggaran sila atau tidak terletak pada konsumennya, bukan pelacurnya.

jika
Dari sisi mana? Kalau dari sisi dhamma, menurut saya, prostitusi semata-mata menawarkan jasa seksual demi uang. Pekerjaan ini dari sudut pandang moralitas adalah netral, karena kunci pelanggaran sila atau tidak terletak pada konsumennya, bukan pelacurnya.

kok konsumen-nya pelanggaran sila, sedangkan premis-nya pelacur-nya tidak melanggar sila ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 10 May 2011, 12:19:55 PM
Dari sisi mana? Kalau dari sisi dhamma, menurut saya, prostitusi semata-mata menawarkan jasa seksual demi uang. Pekerjaan ini dari sudut pandang moralitas adalah netral, karena kunci pelanggaran sila atau tidak terletak pada konsumennya, bukan pelacurnya.
belum tentu kk...prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar.
FAKTOR :
1. Ada objek yang tidak patut di gauli
2. Mempunyai pikiran untuk menyetubuhi objek tersebut
3. Berpikir untuk menyetubuhi
4. Berusaha untuk menyetubui
5. Berhasil Menyetubuhi melalui usaha tersebut
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 10 May 2011, 01:06:35 PM
Dari sisi dhamma sudah. Sekarang yang saya ingin tahu dari sisi umum, dari sisi psikologi, dari sisi si pelaku, dari sisi kesehatan. Pokoknya dari berbagai sisi yang bro lihat dan yang bro bisa.

bukannya dari sisi umum dan sisi psikologi sudah juga ,? apa lagi dari sisi kesehatan. kalau sis mau dari berbagai sisi yang kita bisa ,sama juga sis tidak ingin menerima apa yg kita bicarakan dan apa alasan yang kita kemukakan. 
mengenai odha coba anda baca ini http://mishbahulmunir.wordpress.com/2011/03/30/surat-untuk-menkominfo-tifatul-sembiring-dari-melanie-subono-soal-odha/
_/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 10 May 2011, 01:22:47 PM
bukannya dari sisi umum dan sisi psikologi sudah juga ,? apa lagi dari sisi kesehatan. kalau sis mau dari berbagai sisi yang kita bisa ,sama juga sis tidak ingin menerima apa yg kita bicarakan dan apa alasan yang kita kemukakan. 
mengenai odha coba anda baca ini http://mishbahulmunir.wordpress.com/2011/03/30/surat-untuk-menkominfo-tifatul-sembiring-dari-melanie-subono-soal-odha/
_/\_
Bagaimana bro bisa berpendapat seperti tulisan merah diatas? Saya bertanya pada bro kainyn dengan berbagai sudut pandang, bukan berarti seperti yang anda pikirkan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 10 May 2011, 01:26:06 PM
Suatu profesi yang "baik" sesuai nilai kita tentu-nya profesi yang bisa kita dorong untuk terus di-karya-kan...

Saya agak furious dengan mis : ada anak kita atau saudara kita yang berminat berprofesi sebagai pelacur.
Sikap kita pada waktu itu-lah menggambarkan bagaimana "penerimaan" kita terhadap profesi pelacur itu ?

hal yg sama jika anak kita mau menjadi tukang sampah atau mau menjadi pembantu rumah tangga...

apakah kita senang? jika kita kurang senang, lantas apakah berarti profesi tukang sampah dan pembantu rumah tangga adalah profesi hina?

sekarang bandingkan dengan jika anak kita menjadi pejabat teras, sekali tekan perizinan mendapat uang titipan milyaran rupiah... atau anak kita menjadi hakim yg jika memenangkan perkara mendapat sogokan milyaran rupiah..
Jelas yah,  seorang pejabat koruptor atau hakim yg KKN lebih hina dibanding seorang pembantu atau tukang sampah...

Tapi ternyata........ kita tidak terlalu keberatan anak kita menjadi pejabat/hakim tsb dibanding jika anak kita menjadi seorang tukang sampah atau pembantu.

Jadi, dapat dilihat bahwa sikap penerimaan kita tidak dapat menentukan suatu profesi itu hina atau tidak hina.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 10 May 2011, 01:26:53 PM
Dari sisi dhamma sudah. Sekarang yang saya ingin tahu dari sisi umum, dari sisi psikologi, dari sisi si pelaku, dari sisi kesehatan. Pokoknya dari berbagai sisi yang bro lihat dan yang bro bisa.
dari penekanan kata itu sis, coba sis baca dari awal , baik dari sisi dharma , sisi umum dan sisi psikologi , dari sisi pelaku dan sisi kesehatan sudah ada semua, dan saya minta maaf jika saya keliru  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 10 May 2011, 01:37:14 PM
dari penekanan kata itu sis, coba sis baca dari awal , baik dari sisi dharma , sisi umum dan sisi psikologi , dari sisi pelaku dan sisi kesehatan sudah ada semua, dan saya minta maaf jika saya keliru  _/\_
Saya belum melihat postingan bro kainyn dari sisi lain.Hanya dari sisi dhamma. Makanya saya bertanya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 10 May 2011, 01:41:12 PM
Saya belum melihat postingan bro kainyn dari sisi lain.Hanya dari sisi dhamma. Makanya saya bertanya.

jawaban dari semua diskusi ini tidak hanya harus dari bro kainyn semata, tapi banyak dari member lain yang memberikan jawaban dengan pendapat mereka masing2, coba anda baca dari awal topik hingga akhir, semoga anda menemukan apa yang ingin anda ketahui termasuk dari sisi pelaku  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 10 May 2011, 01:58:53 PM
belum tentu kk...prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar.
FAKTOR :
1. Ada objek yang tidak patut di gauli
2. Mempunyai pikiran untuk menyetubuhi objek tersebut
3. Berpikir untuk menyetubuhi
4. Berusaha untuk menyetubui
5. Berhasil Menyetubuhi melalui usaha tersebut
bagaimana kalau ditetapkan seperti aturan makan daging
tidak melihat
tidak menyuruh
tidak mengetahui =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 10 May 2011, 02:08:58 PM

jawaban dari semua diskusi ini tidak hanya harus dari bro kainyn semata, tapi banyak dari member lain yang memberikan jawaban dengan pendapat mereka masing2, coba anda baca dari awal topik hingga akhir, semoga anda menemukan apa yang ingin anda ketahui termasuk dari sisi pelaku  _/\_
Betul sekali bahwa semua diskusi bukan hanya dari bro kainyn semata. Dan apakah dengan pernyataan itu berarti, dalam diskusi kita tidak boleh bertanya pendapat 1 individu?

Dan pikiran anda sendiri yang menganggap bahwa saya tidak membaca dari awal. Sekarang jika saya katakan saya pernah membaca postingan anda, bagaimana jika dalam keadaan tidak punya apa-apa sehingga menjadi gigolo. Apakah itu menunjukkan saya sudah membaca dari awal?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 10 May 2011, 02:12:50 PM
Betul sekali bahwa semua diskusi bukan hanya dari bro kainyn semata. Dan apakah dengan pernyataan itu berarti, dalam diskusi kita tidak boleh bertanya pendapat 1 individu?

Dan pikiran anda sendiri yang menganggap bahwa saya tidak membaca dari awal. Sekarang jika saya katakan saya pernah membaca postingan anda, bagaimana jika dalam keadaan tidak punya apa-apa sehingga menjadi gigolo. Apakah itu menunjukkan saya sudah membaca dari awal?

 _/\_ terima kasih,  jika memang anda ingin seperti itu  silahkan , saya tidak akan bercommentar lagi
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 10 May 2011, 02:33:04 PM
Dari sisi dhamma sudah. Sekarang yang saya ingin tahu dari sisi umum, dari sisi psikologi, dari sisi si pelaku, dari sisi kesehatan. Pokoknya dari berbagai sisi yang bro lihat dan yang bro bisa.
Kalau dari sisi umum, tentu kembali lagi pada budaya tempat kita tinggal. Kalau di masyarakat sini, pola pikirnya masih sangat terpengaruh dengan agama mayoritas (yang berdasarkan budaya lain, bukan budaya Indonesia) yang menganggap pelacur adalah kotor/hina.

Kalau kita lihat di berbagai sudut pandang budaya, pandangan masyarakat terhadap pelacur itu bervariasi. Di Jepang kuno, misalnya, oiran (花魁) adalah pelacur yang memiliki kemampuan seni layaknya geisha (芸者). Di antara mereka, ada yang memiliki kekayaan dan kedudukan tinggi bahkan berpengaruh dalam politik. Secara teknis, mereka pelacur (memberikan kesenangan dengan harga tertentu), tapi secara 'kasta', jauh lebih tinggi bahkan dari Samurai biasa. Jadi objek yang sama, namun dampak yang ditimbulkan dalam budaya adalah berbeda. Karena itu saya mengatakan prostitusi netral, bukan mulia, bukan hina.

Dari sisi kesehatan juga seperti saya bilang sebelumnya, jika memang mengikuti ketentuan yang berlaku, risiko bisa dikurangi. Saya ambil contoh industri film porno di mana bintangnya bisa berhubungan dengan banyak sekali pasangan. Tetapi mereka menjalani berbagai tes kesehatan dengan lumayan ketat, maka penularan STD boleh dibilang terkontrol. Memang perbedaannya adalah dalam kasus prostitusi, konsumen cenderung tidak mau diperiksa karena data medisnya akan tercatat. Ini yang menjadi masalah utama.
Selain tes kesehatan, praktik berhubungan seks-nya juga biasanya mengikuti aturan tertentu, misalnya tidak berciuman, tidak melakukan oral/anal, dan harus mengenakan kondom.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 10 May 2011, 02:36:06 PM
jika
kok konsumen-nya pelanggaran sila, sedangkan premis-nya pelacur-nya tidak melanggar sila ?
Ini bukannya pernah dibahas? Kalau saya sedang atthasila, sore-sore tidak tahan pesan dan makan 'panggang babi', yang melanggar sila yah saya sendiri, kenapa pedagangnya harus dibilang melanggar sila?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 10 May 2011, 02:39:40 PM
belum tentu kk...prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar.
FAKTOR :
1. Ada objek yang tidak patut di gauli
2. Mempunyai pikiran untuk menyetubuhi objek tersebut
3. Berpikir untuk menyetubuhi
4. Berusaha untuk menyetubui
5. Berhasil Menyetubuhi melalui usaha tersebut
Ya, betul. Objeknya kita sudah pernah bahas, saya pikir tidak perlu pembahasan ulang.

Review: Objek yang tidak patut digauli: ibu/saudara kandung, istri/tunangan orang, orang masih di bawah perwalian, orang masih di bawah umur, petapa.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: OBAMA on 10 May 2011, 03:10:37 PM
Teman-temanku sedhamma satu hal yang pasti diajarkan Sang Buddha seks adalah kotoran batin yang laten. Sehingga pantas atau tidak pantas tetaplah itu kotoran batin bila dikendalikan semakin ketat semakin bagus asal dengan penuh kesadaran bukan seperti orang yang dikebiri tapi banyak nafsu kalau bisa hilang adalah yang terbaik.

 _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 10 May 2011, 03:25:14 PM
Kalau dari sisi umum, tentu kembali lagi pada budaya tempat kita tinggal. Kalau di masyarakat sini, pola pikirnya masih sangat terpengaruh dengan agama mayoritas (yang berdasarkan budaya lain, bukan budaya Indonesia) yang menganggap pelacur adalah kotor/hina .
Sepakat.

Quote
Kalau kita lihat di berbagai sudut pandang budaya, pandangan masyarakat terhadap pelacur itu bervariasi. Di Jepang kuno, misalnya, oiran (花魁) adalah pelacur yang memiliki kemampuan seni layaknya geisha (芸者). Di antara mereka, ada yang memiliki kekayaan dan kedudukan tinggi bahkan berpengaruh dalam politik. Secara teknis, mereka pelacur (memberikan kesenangan dengan harga tertentu), tapi secara 'kasta', jauh lebih tinggi bahkan dari Samurai biasa. Jadi objek yang sama, namun dampak yang ditimbulkan dalam budaya adalah berbeda. Karena itu saya mengatakan prostitusi netral, bukan mulia, bukan hina.
Sepakat.

Quote
Dari sisi kesehatan juga seperti saya bilang sebelumnya, jika memang mengikuti ketentuan yang berlaku, risiko bisa dikurangi. Saya ambil contoh industri film porno di mana bintangnya bisa berhubungan dengan banyak sekali pasangan. Tetapi mereka menjalani berbagai tes kesehatan dengan lumayan ketat, maka penularan STD boleh dibilang terkontrol. Memang perbedaannya adalah dalam kasus prostitusi, konsumen cenderung tidak mau diperiksa karena data medisnya akan tercatat. Ini yang menjadi masalah utama.
Selain tes kesehatan, praktik berhubungan seks-nya juga biasanya mengikuti aturan tertentu, misalnya tidak berciuman, tidak melakukan oral/anal, dan harus mengenakan kondom.
Tidak sepakat.

Berhubung LDM saya masih rendah. Jadi saya tidak ingin harus ikut kena imbas akibat perbuatan rekreasi seks orang lain.
Mengenai seorang bintang film porno, saya pernah membaca beritanya. Walaupun sudah dikontrol. Ternyata dia tetap tertular. Dan dia menuntut industri film tersebut.

Dari sisi dhamma. Ini yang saya belum mengerti. Saya ada baca di postingan sebelumnya tentang sila ke-3. Bahwa wanita yang dilarang oleh adat istiadat. (ada yang bisa bantu cari hal ke berapa postingan tentang sila ke-3). Bagaimana pendapat bro?

Dan 1 lagi, jika hanya konsumen yang melanggar. Bagaimana jika prostitusi diganti dengan minuman keras/narkoba? Profesi menjual barang-barang seperti ini berarti benar. Yang salah konsumen yang membeli. Bukankah begitu?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 10 May 2011, 03:42:54 PM


Berhubung LDM saya masih rendah. Jadi saya tidak ingin harus ikut kena imbas akibat perbuatan rekreasi seks orang lain.
Mengenai seorang bintang film porno, saya pernah membaca beritanya. Walaupun sudah dikontrol. Ternyata dia tetap tertular. Dan dia menuntut industri film tersebut.

Dari sisi dhamma. Ini yang saya belum mengerti. Saya ada baca di postingan sebelumnya tentang sila ke-3. Bahwa wanita yang dilarang oleh adat istiadat. (ada yang bisa bantu cari hal ke berapa postingan tentang sila ke-3). Bagaimana pendapat bro?

Dan 1 lagi, jika hanya konsumen yang melanggar. Bagaimana jika prostitusi diganti dengan minuman keras/narkoba? Profesi menjual barang-barang seperti ini berarti benar. Yang salah konsumen yang membeli. Bukankah begitu?

bahkan makanan sehatpun bila di konsumsi secara berlebihan bisa berdampak negatif, tergantung orangnya yang menggunakannya.

sama seperti racun, bisa di jadikan penakngkal racun lagi.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 10 May 2011, 03:45:58 PM

Dari sisi dhamma. Ini yang saya belum mengerti. Saya ada baca di postingan sebelumnya tentang sila ke-3. Bahwa wanita yang dilarang oleh adat istiadat. (ada yang bisa bantu cari hal ke berapa postingan tentang sila ke-3). Bagaimana pendapat bro?


http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1042.0;message=341050 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1042.0;message=341050)
ini bukan cc?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 10 May 2011, 03:48:19 PM
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1042.0;message=341050 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1042.0;message=341050)
ini bukan cc?

Yup, yang ini dia. Makasih yah.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 10 May 2011, 03:54:15 PM
bahkan makanan sehatpun bila di konsumsi secara berlebihan bisa berdampak negatif, tergantung orangnya yang menggunakannya.

sama seperti racun, bisa di jadikan penakngkal racun lagi.
Berarti berjualan barang seperti itu termasuk cara penghidupan yang benar?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 10 May 2011, 04:00:04 PM
Berarti berjualan barang seperti itu termasuk cara penghidupan yang benar?

di sini kita harus membatasi diskusi ini dalam hal sila, bukan JMB 8.

menjual alkohol/racun jelas tidak melanggar sila walaupun bukan penghidupan benar. meminum alkohol -lah yg melanggar sila, bukan menjual
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 10 May 2011, 04:04:19 PM
Berarti berjualan barang seperti itu termasuk cara penghidupan yang benar?
point2 nya ada yang jual ada yang beli, ada yang kita ketahui fungsinya ada yang tidak

jual minuman, yang beli udah tau itu bisa mabuk dan meminumnya dan mabuk
yang harus di salahkan siapa?
penjual atau pembeli?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 10 May 2011, 04:04:38 PM
di sini kita harus membatasi diskusi ini dalam hal sila, bukan JMB 8.

menjual alkohol/racun jelas tidak melanggar sila walaupun bukan penghidupan benar. meminum alkohol -lah yg melanggar sila, bukan menjual

kenapa hrs dibatasin kk? bukankah sila itu termasuk dlm JMB 8 juga di bagian perbuatan benar? CMIIW.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 10 May 2011, 04:08:47 PM
kenapa hrs dibatasin kk? bukankah sila itu termasuk dlm JMB 8 juga di bagian perbuatan benar? CMIIW.

dari awal pembahasan memang dari sudut sila, kalau tiba2 bahas JMB8 diskusi jadi melebar. selain itu "menjual racun/alkohol" berada dalam kelompok penghidupan benar, bukan perbuatan benar
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 10 May 2011, 04:10:26 PM
kenapa hrs dibatasin kk? bukankah sila itu termasuk dlm JMB 8 juga di bagian perbuatan benar? CMIIW.
Ibarat samudra, sila bagian permukaan laut. JMB 8 bagian dalam laut. Topik disini hanya menyangkut sila terutama sila ke-3.
Tapi berhubung menarik jadi makin melebar, karena yang disebut tadi dilihat dari sisi dhamma bukan dari sila. Maka-nya kita tancap terus. :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 10 May 2011, 04:33:21 PM
Berhubung LDM saya masih rendah. Jadi saya tidak ingin harus ikut kena imbas akibat perbuatan rekreasi seks orang lain.
Mungkin maksudnya masih 'tinggi'?
Memang itu adalah pilihan. Berbeda dengan agama lain yang mungkin hanya membaca tanda 'dosa/tidak', 'diizinkan/diharamkan', Buddhisme selain bicara moralitas, juga membahas tentang manfaat. BANYAK perbuatan yang tidak melanggar moralitas, namun belum tentu bermanfaat bahkan bisa merugikan. Karena itulah perlu kebijaksanaan masing-masing dalam menentukan keputusan, bukan melulu 'berdasarkan agama/aturan'.

Quote
Mengenai seorang bintang film porno, saya pernah membaca beritanya. Walaupun sudah dikontrol. Ternyata dia tetap tertular. Dan dia menuntut industri film tersebut.
Tentu saja risiko tetap ada. Selama orang masih berhubungan seks, maka risiko penularan STD melalu hubungan seks tidak pernah 0%.


Quote
Dari sisi dhamma. Ini yang saya belum mengerti. Saya ada baca di postingan sebelumnya tentang sila ke-3. Bahwa wanita yang dilarang oleh adat istiadat. (ada yang bisa bantu cari hal ke berapa postingan tentang sila ke-3). Bagaimana pendapat bro?
Sepertinya sudah dijawab sis M14ka.


Quote
Dan 1 lagi, jika hanya konsumen yang melanggar. Bagaimana jika prostitusi diganti dengan minuman keras/narkoba? Profesi menjual barang-barang seperti ini berarti benar. Yang salah konsumen yang membeli. Bukankah begitu?
Terlepas dari benar/salahnya penjual, suatu produk yang adalah netral, dibeli konsumen dan digunakan untuk melanggar sila, maka kesalahan ada pada konsumen.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 10 May 2011, 04:52:08 PM
Mungkin maksudnya masih 'tinggi'?
Masih tebal maksudnya.

Quote
Memang itu adalah pilihan. Berbeda dengan agama lain yang mungkin hanya membaca tanda 'dosa/tidak', 'diizinkan/diharamkan', Buddhisme selain bicara moralitas, juga membahas tentang manfaat. BANYAK perbuatan yang tidak melanggar moralitas, namun belum tentu bermanfaat bahkan bisa merugikan. Karena itulah perlu kebijaksanaan masing-masing dalam menentukan keputusan, bukan melulu 'berdasarkan agama/aturan'.
Sepakat.
Bukan melulu berdasarkan agama/aturan. Sila termasuk aturan bukan? Tidak melanggar sila bukan berarti mutlak adalah benar.

Quote
Terlepas dari benar/salahnya penjual, suatu produk yang adalah netral, dibeli konsumen dan digunakan untuk melanggar sila, maka kesalahan ada pada konsumen.
Masih bisa diterima. Jika hanya dipandang dari sisi sila tapi bukan dari sisi dhamma :)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 10 May 2011, 05:15:52 PM
Ini bukannya pernah dibahas? Kalau saya sedang atthasila, sore-sore tidak tahan pesan dan makan 'panggang babi', yang melanggar sila yah saya sendiri, kenapa pedagangnya harus dibilang melanggar sila?

cocok-lah seperti ini argumen-nya seperti hal-nya orang yang menjual racun... sudah tahu racun, kenapa di beli dan meracun-i makhluk lain. Jadi yang jual tidak melanggar sila, tetapi melanggar penghidupan benar. wkwkwkwkwk...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 10 May 2011, 06:06:15 PM
cocok-lah seperti ini argumen-nya seperti hal-nya orang yang menjual racun... sudah tahu racun, kenapa di beli dan meracun-i makhluk lain. Jadi yang jual tidak melanggar sila, tetapi melanggar penghidupan benar. wkwkwkwkwk...
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Sisi penjual/penyedia jasa: apakah melanggar sila/tidak; apakah sesuai dengan penghidupan benar/tidak.
Sisi pembeli: apakah penggunaan barang/jasa sesuai dengan sila.
Barang/benda yang dijual: selalu netral

Kasus 'panggang babi'
Penyedia: tidak melanggar sila, sesuai penghidupan benar (jika tidak membunuh/menyebabkan pembunuhan)
Konsumen: sedang atthasila, melanggar sila untuk membelinya.
>Penyedia tidak menjadi bersalah walaupun konsumen menggunakannya untuk melanggar sila,

Kasus zat yang digunakan sebagai racun
Penyedia: tidak melanggar sila, tidak sesuai penghidupan benar
konsumen: tergantung penggunaan. Misalnya saya beli racun serangga yang mengandung borax untuk bahan memadamkan api, maka tentu saja tidak melanggar sila.
>Penyedia tetap bersalah karena menjual racun walaupun konsumen menggunakannya bukan sebagai racun.

Kasus pelacur
Penyedia: (IMO) tidak melanggar sila, tidak melanggar penghidupan benar.
konsumen: tergantung kondisi, bisa melanggar, bisa tidak.
>Sama seperti kasus 'panggang babi', penyedia tidak menjadi melanggar walaupun konsumennya melanggar.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 10 May 2011, 06:15:15 PM
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Sisi penjual/penyedia jasa: apakah melanggar sila/tidak; apakah sesuai dengan penghidupan benar/tidak.
Sisi pembeli: apakah penggunaan barang/jasa sesuai dengan sila.
Barang/benda yang dijual: selalu netral

Kasus 'panggang babi'
Penyedia: tidak melanggar sila, sesuai penghidupan benar (jika tidak membunuh/menyebabkan pembunuhan)
Konsumen: sedang atthasila, melanggar sila untuk membelinya.
>Penyedia tidak menjadi bersalah walaupun konsumen menggunakannya untuk melanggar sila,

Kasus zat yang digunakan sebagai racun
Penyedia: tidak melanggar sila, tidak sesuai penghidupan benar
konsumen: tergantung penggunaan. Misalnya saya beli racun serangga yang mengandung borax untuk bahan memadamkan api, maka tentu saja tidak melanggar sila.
>Penyedia tetap bersalah karena menjual racun walaupun konsumen menggunakannya bukan sebagai racun.

Kasus pelacur
Penyedia: (IMO) tidak melanggar sila, tidak melanggar penghidupan benar.
konsumen: tergantung kondisi, bisa melanggar, bisa tidak.
>Sama seperti kasus 'panggang babi', penyedia tidak menjadi melanggar walaupun konsumennya melanggar.

analisa yang siip dari sisi dhamma...

Kalau boleh saya bertanya ke Bro Kainyn...

Soal skenario : misalnya Bro Kainyn dihadapakan pada persoalan lagi sakit berat dan terbatas dana pengobatan, kemudian ada anak perempuan bro Kainyn yang ingin berbakti dengan "menjual diri" untuk mendapatkan dana pengobatan. Bagaimana sikap bro sendiri menyikapi ini ?
** Curious pingin tahu dan benar benar no offense.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 10 May 2011, 07:32:45 PM
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Sisi penjual/penyedia jasa: apakah melanggar sila/tidak; apakah sesuai dengan penghidupan benar/tidak.
Sisi pembeli: apakah penggunaan barang/jasa sesuai dengan sila.
Barang/benda yang dijual: selalu netral

Kasus 'panggang babi'
Penyedia: tidak melanggar sila, sesuai penghidupan benar (jika tidak membunuh/menyebabkan pembunuhan)
Konsumen: sedang atthasila, melanggar sila untuk membelinya.
>Penyedia tidak menjadi bersalah walaupun konsumen menggunakannya untuk melanggar sila,

Kasus zat yang digunakan sebagai racun
Penyedia: tidak melanggar sila, tidak sesuai penghidupan benar
konsumen: tergantung penggunaan. Misalnya saya beli racun serangga yang mengandung borax untuk bahan memadamkan api, maka tentu saja tidak melanggar sila.
>Penyedia tetap bersalah karena menjual racun walaupun konsumen menggunakannya bukan sebagai racun.

Kasus pelacur
Penyedia: (IMO) tidak melanggar sila, tidak melanggar penghidupan benar.
konsumen: tergantung kondisi, bisa melanggar, bisa tidak.
>Sama seperti kasus 'panggang babi', penyedia tidak menjadi melanggar walaupun konsumennya melanggar.
harus dilihat dari sudut agama dulu, bagi pelacur dia misalnya tidak beragama, atau beragama lain, itu sudah berbeda, tidak ada hubungannya dengan sila, paling dengan "dosa"

lain halnya kalau yang jadi pelacur itu budis, yang "misalkan" ingin menjalankan sila (Terbayangkah?)
ibarat seseorang menjadi pelacur rasanya agama menjadi nomor dua, tuhannya (Uang) yang nomor satu, segala sila dan lain di kesampingkan.
kemudian pihak pembeli, misalkan dia budis, bertekad menjalankan sila rasanya dia tidak akan melakukan hal yang gegabah.
apabila dia budis dan ingin menjalankan sila dan kemudian ke pelacur :
apabila pelacur itu single apakah melanggar?
punya suami apakah melanggar?

secara 3 syarat (tidak mendengar, mengetahui, menyuruh =)) ) terpenuhi bagaimana nih =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 10 May 2011, 07:38:43 PM
harus dilihat dari sudut agama dulu, bagi pelacur dia misalnya tidak beragama, atau beragama lain, itu sudah berbeda, tidak ada hubungannya dengan sila, paling dengan "dosa"

lain halnya kalau yang jadi pelacur itu budis, yang "misalkan" ingin menjalankan sila (Terbayangkah?)
ibarat seseorang menjadi pelacur rasanya agama menjadi nomor dua, tuhannya (Uang) yang nomor satu, segala sila dan lain di kesampingkan.
kemudian pihak pembeli, misalkan dia budis, bertekad menjalankan sila rasanya dia tidak akan melakukan hal yang gegabah.
apabila dia budis dan ingin menjalankan sila dan kemudian ke pelacur :
apabila pelacur itu single apakah melanggar?
punya suami apakah melanggar?

secara 3 syarat (tidak mendengar, mengetahui, menyuruh =)) ) terpenuhi bagaimana nih =))


teori darimana pulak ini?
sila tidak memandang agama,
seorang non-buddhis yg nepok nyamuk, tetap melakukan pelanggaran sila.
seorang non-buddhis yg mencuri, tetap melakukan pelanggaran sila
dst
dst
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 10 May 2011, 07:44:33 PM
teori darimana pulak ini?
sila tidak memandang agama,
seorang non-buddhis yg nepok nyamuk, tetap melakukan pelanggaran sila.
seorang non-buddhis yg mencuri, tetap melakukan pelanggaran sila
dst
dst

=))
pancasila budis ya untuk budis lah
kalau agama lain ada 10 perintah tuhan
mungkin yang lain sudah beda lagi

secara sila dalam budis khan seperti tekad untuk tidak melakukan sesuatu khan?

dalam agama lain khan tidak ada tekad seperti itu?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 10 May 2011, 07:46:40 PM
=))
pancasila budis ya untuk budis lah
kalau agama lain ada 10 perintah tuhan
mungkin yang lain sudah beda lagi

secara sila dalam budis khan seperti tekad untuk tidak melakukan sesuatu khan?

dalam agama lain khan tidak ada tekad seperti itu?

wah kalo gitu, gue ada ide, waktu mau melakukan pelanggaran, pindah agama dulu
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 10 May 2011, 07:49:13 PM
wah kalo gitu, gue ada ide, waktu mau melakukan pelanggaran, pindah agama dulu
ya boleh aja, malah kalau kaga punya agama lebih bagus lagi khan, disebutnya anak setan, atau antikris atau mara dll =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 10 May 2011, 07:50:44 PM
ya boleh aja, malah kalau kaga punya agama lebih bagus lagi khan, disebutnya anak setan, atau antikris atau mara dll =))

jadi paling aman, gak usah punya agama ya?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 10 May 2011, 07:54:38 PM
jadi paling aman, gak usah punya agama ya?
iyelah, agama adalah racun :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 10 May 2011, 07:58:40 PM
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Sisi penjual/penyedia jasa: apakah melanggar sila/tidak; apakah sesuai dengan penghidupan benar/tidak.
Sisi pembeli: apakah penggunaan barang/jasa sesuai dengan sila.
Barang/benda yang dijual: selalu netral

Kasus 'panggang babi'
Penyedia: tidak melanggar sila, sesuai penghidupan benar (jika tidak membunuh/menyebabkan pembunuhan)
Konsumen: sedang atthasila, melanggar sila untuk membelinya.
>Penyedia tidak menjadi bersalah walaupun konsumen menggunakannya untuk melanggar sila,

Kasus zat yang digunakan sebagai racun
Penyedia: tidak melanggar sila, tidak sesuai penghidupan benar
konsumen: tergantung penggunaan. Misalnya saya beli racun serangga yang mengandung borax untuk bahan memadamkan api, maka tentu saja tidak melanggar sila.
>Penyedia tetap bersalah karena menjual racun walaupun konsumen menggunakannya bukan sebagai racun.

Kasus pelacur
Penyedia: (IMO) tidak melanggar sila, tidak melanggar penghidupan benar.
konsumen: tergantung kondisi, bisa melanggar, bisa tidak.
>Sama seperti kasus 'panggang babi', penyedia tidak menjadi melanggar walaupun konsumennya melanggar.

44  Cūḷavedalla Sutta(MN)

11. “Yang Mulia, apakah tiga kelompok termasuk dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan, atau Jalan Mulia Berunsur Delapan termasuk dalam tiga kelompok?”

“Tiga kelompok bukan termasuk dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan, teman Visākha, tetapi Jalan Mulia Berunsur Delapan termasuk dalam ketiga kelompok. Ucapan benar, perbuatan benar, dan penghidupan benar – kondisi-kondisi ini termasuk dalam kelompok moralitas. Usaha benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar – kondisi-kondisi ini termasuk dalam kelompok konsentrasi. Pandangan benar dan kehendak benar – kondisi-kondisi ini termasuk dalam kelompok kebijaksanaan.”


41  Sāleyyaka Sutta (MN)

8. “Dan bagaimanakah, para perumah tangga, tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang membunuh makhluk hidup; ia adalah pembunuh, bertangan darah, terbiasa memukul dan bertindak dengan kekerasan, tanpa belas kasihan pada makhluk-makhluk hidup. Ia mengambil apa yang tidak diberikan; ia mengambil harta dan kekayaan orang lain di desa atau hutan dengan cara mencuri. Ia melakukan perbuatan salah dalam kenikmatan indria; ia melakukan hubungan seksual dengan perempuan-perempuan yang dilindungi oleh ibu, ayah, ibu dan ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, atau sanak saudara mereka, yang memiliki suami, yang dilindungi oleh hukum, dan bahkan dengan mereka yang mengenakan kalung bunga sebagai tanda pertunangan. Itu adalah tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik.

9. Dan bagaimanakah, para perumah tangga, empat jenis perilaku ucapan yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang mengatakan yang tidak benar  ; ketika dipanggil oleh pengadilan, atau dalam suatu pertemuan, atau di depan sanak saudaranya, atau oleh perkumpulannya, atau di depan anggota keluarga kerajaan, dan ditanya sebagai seorang saksi sebagai berikut: ‘Baiklah, tuan, katakanlah apa yang engkau ketahui,’ tidak mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tahu,’ atau mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tidak tahu,’; tidak melihat, ia mengatakan, ‘aku melihat,’ atau melihat, ia mengatakan, ‘aku tidak melihat’; dengan penuh kesadaran ia mengatakan kebohongan demi keselamatan dirinya sendiri, atau demi keselamatan orang lain, atau demi hal-hal remeh. Ia mengucapkan kata-kata jahat; ia mengulangi di tempat lain apa yang telah ia dengar di sini dengan tujuan untuk memecah-belah [orang-orang itu] dari orang-orang ini, atau ia mengulangi kepada orang-orang ini apa yang telah ia dengar di tempat lain dengan tujuan untuk memecah-belah [orang-orang ini] dari orang-orang itu; demikianlah ia adalah seorang yang memecah-belah mereka yang rukun, seorang pembuat perpecahan, yang menikmati perselisihan, bergembira dalam perselisihan, bersukacita dalam perselisihan, pengucap kata-kata yang menciptakan perselisihan. Ia berkata kasar; ia mengucapkan kata-kata yang kasar, keras, menyakiti orang lain, menghina orang lain, berbatasan dengan kemarahan, tidak menunjang konsentrasi. [287] Ia adalah seorang penggosip; ia berbicara di waktu yang salah, mengatakan apa yang tidak benar, mengatakan hal yang tidak berguna, mengatakan yang berlawanan dengan Dhamma dan Disiplin; pada waktu yang salah ia mengucapkan kata-kata yang tidak berguna, tidak masuk akal, melampaui batas, dan tidak bermanfaat. Ini adalah empat jenis perilaku ucapan yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik.

10. “Dan bagaimanakah, para perumah tangga, tiga jenis perilaku pikiran yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang bersifat iri-hati; ia iri pada kekayaan dan kemakmuran orang lain sebagai berikut: ‘oh, semoga apa yang menjadi milik orang lain menjadi milikku!’ Atau ia memiliki pikiran berniat buruk dan niat membenci sebagai berikut: ‘Semoga makhluk-makhluk ini dibunuh dan disembelih, semoga mereka dipotong, musnah, atau dibasmi!’ Atau ia memiliki pandangan salah, penglihatan menyimpang, sebagai berikut: ‘Tidak ada yang diberikan, tidak ada yang dipersembahkan, tidak ada yang dikorbankan; tidak ada buah atau akibat dari perbuatan baik dan buruk; tidak ada dunia ini, tidak ada dunia lain; tidak ada ibu, tidak ada ayah; tidak ada makhluk-makhluk yang terlahir secara spontan; tidak ada para petapa dan brahmana yang baik dan mulia di dunia ini yang telah menembus oleh diri mereka sendiri dengan pengetahuan langsung dan menyatakannya di dunia ini dan di dunia lain.’  Ini adalah tiga jenis perilaku pikiran yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik. Jadi, para perumah tangga, adalah dengan alasan perilaku yang tidak sesuai dengan Dhamma demikian, dengan alasan perilaku tidak baik demikian maka beberapa makhluk di sini, ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali dalam kondisi sengsara, di alam yang tidak bahagia, dalam kesengsaraan, bahkan dalam neraka.


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 10 May 2011, 08:16:33 PM
^
Oh iya ad sila samadhi panna ya...Brti perbuatan benar n penghidupan termasuk kelompok sila juga donk? Bingung jg ​​​​HE³³E³;){^⌣^}HE³³E³;)³E³:D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 10 May 2011, 08:23:57 PM
^
Oh iya ad sila samadhi panna ya...Brti perbuatan benar n penghidupan termasuk kelompok sila juga donk? Bingung jg ​​​​HE³³E³;){^⌣^}HE³³E³;)³E³:D

perbuatan benar mencakup pancasila utk umat awam atau patimokkha untuk para bhikkhu.
penghidupan benar memang agak overlap dengan sila tapi lebih kepada kegiatan mencari nafkah, misalnya bagi umat awam tidak berdagang makhluk hidup, tidak berdagang senjata, dll dan bagi para bhikkhu tidak melakukan praktek2 perdukunan demi untuk memperoleh dana, tidak menjadi mak comblang, peramal, dll demi untuk memperoleh dana.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 10 May 2011, 08:31:38 PM
Saya ingin menanyakan ini :

Kasus pelacur
Penyedia: (IMO) tidak melanggar sila, tidak melanggar penghidupan benar.
konsumen: tergantung kondisi, bisa melanggar, bisa tidak.
>Sama seperti kasus 'panggang babi', penyedia tidak menjadi melanggar walaupun konsumennya melanggar.

dengan referensi ini :

41  Sāleyyaka Sutta (MN)

8. “Dan bagaimanakah, para perumah tangga, tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang membunuh makhluk hidup; ia adalah pembunuh, bertangan darah, terbiasa memukul dan bertindak dengan kekerasan, tanpa belas kasihan pada makhluk-makhluk hidup. Ia mengambil apa yang tidak diberikan; ia mengambil harta dan kekayaan orang lain di desa atau hutan dengan cara mencuri. Ia melakukan perbuatan salah dalam kenikmatan indria; ia melakukan hubungan seksual dengan perempuan-perempuan yang dilindungi oleh ibu, ayah, ibu dan ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, atau sanak saudara mereka, yang memiliki suami, yang dilindungi oleh hukum, dan bahkan dengan mereka yang mengenakan kalung bunga sebagai tanda pertunangan. Itu adalah tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik.

Apakah bukan berarti para pelacur tersebut juga masih termasuk kriteria perempuan2 yang dilindungi ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 10 May 2011, 08:42:35 PM
Saya ingin menanyakan ini :

dengan referensi ini :

Apakah bukan berarti para pelacur tersebut juga masih termasuk kriteria perempuan2 yang dilindungi ?
Tergantung kebijaksanaan tiap orang dalam menilai dan memutuskan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 11 May 2011, 08:50:26 AM
analisa yang siip dari sisi dhamma...

Kalau boleh saya bertanya ke Bro Kainyn...

Soal skenario : misalnya Bro Kainyn dihadapakan pada persoalan lagi sakit berat dan terbatas dana pengobatan, kemudian ada anak perempuan bro Kainyn yang ingin berbakti dengan "menjual diri" untuk mendapatkan dana pengobatan. Bagaimana sikap bro sendiri menyikapi ini ?
** Curious pingin tahu dan benar benar no offense.
Bukannya sudah pernah ditanya? :)
Kalau dia merasa terbebani & terpaksa melakukan sesuatu hal (bukan hanya menjual diri, tapi sekadar menjual semua harta/tabungan masa depannya, atau bahkan menikah dengan orang kaya yang tidak disukainya), mungkin saya lebih baik menghilang atau bahkan bunuh diri. Tapi kalau ia dengan sadar, mengetahui segala konsekwensi, tidak terpaksa, merasa itu yang terbaik bagi dirinya, bukan demi diri saya (yang hampir mati itu), menjual diri demi dana pengobatan, maka selain saya tetap mencintainya walaupun ia seorang pelacur, saya akan turut berbahagia atas niat baiknya. Dengan catatan, tentunya di negara yang melegalkan prostitusi. 
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 11 May 2011, 09:02:26 AM
harus dilihat dari sudut agama dulu, bagi pelacur dia misalnya tidak beragama, atau beragama lain, itu sudah berbeda, tidak ada hubungannya dengan sila, paling dengan "dosa"

lain halnya kalau yang jadi pelacur itu budis, yang "misalkan" ingin menjalankan sila (Terbayangkah?)
ibarat seseorang menjadi pelacur rasanya agama menjadi nomor dua, tuhannya (Uang) yang nomor satu, segala sila dan lain di kesampingkan.
kemudian pihak pembeli, misalkan dia budis, bertekad menjalankan sila rasanya dia tidak akan melakukan hal yang gegabah.
apabila dia budis dan ingin menjalankan sila dan kemudian ke pelacur :
apabila pelacur itu single apakah melanggar?
punya suami apakah melanggar?

secara 3 syarat (tidak mendengar, mengetahui, menyuruh =)) ) terpenuhi bagaimana nih =))
Kalau memang beragama lain, memang harus mengikuti aturan agama tersebut.
Lalu seandainya Buddhis, kalau memang dia mengetahui/menduga pelacur tersebut adalah objek yang melanggar sila, mungkin memang sebaiknya dihindari.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 11 May 2011, 09:16:44 AM
44  Cūḷavedalla Sutta(MN)

11. “Yang Mulia, apakah tiga kelompok termasuk dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan, atau Jalan Mulia Berunsur Delapan termasuk dalam tiga kelompok?”

“Tiga kelompok bukan termasuk dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan, teman Visākha, tetapi Jalan Mulia Berunsur Delapan termasuk dalam ketiga kelompok. Ucapan benar, perbuatan benar, dan penghidupan benar – kondisi-kondisi ini termasuk dalam kelompok moralitas. Usaha benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar – kondisi-kondisi ini termasuk dalam kelompok konsentrasi. Pandangan benar dan kehendak benar – kondisi-kondisi ini termasuk dalam kelompok kebijaksanaan.”
Maksud "moralitas" yang saya sebutkan sebelumnya adalah yang dipandang dari pancasila, bukan secara JMB8. Kalau penghidupan benar, memang dari JMB8.



Quote
41  Sāleyyaka Sutta (MN)

8. “Dan bagaimanakah, para perumah tangga, tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang membunuh makhluk hidup; ia adalah pembunuh, bertangan darah, terbiasa memukul dan bertindak dengan kekerasan, tanpa belas kasihan pada makhluk-makhluk hidup. Ia mengambil apa yang tidak diberikan; ia mengambil harta dan kekayaan orang lain di desa atau hutan dengan cara mencuri. Ia melakukan perbuatan salah dalam kenikmatan indria; ia melakukan hubungan seksual dengan perempuan-perempuan yang dilindungi oleh ibu, ayah, ibu dan ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, atau sanak saudara mereka, yang memiliki suami, yang dilindungi oleh hukum, dan bahkan dengan mereka yang mengenakan kalung bunga sebagai tanda pertunangan. Itu adalah tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik.

9. Dan bagaimanakah, para perumah tangga, empat jenis perilaku ucapan yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang mengatakan yang tidak benar  ; ketika dipanggil oleh pengadilan, atau dalam suatu pertemuan, atau di depan sanak saudaranya, atau oleh perkumpulannya, atau di depan anggota keluarga kerajaan, dan ditanya sebagai seorang saksi sebagai berikut: ‘Baiklah, tuan, katakanlah apa yang engkau ketahui,’ tidak mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tahu,’ atau mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tidak tahu,’; tidak melihat, ia mengatakan, ‘aku melihat,’ atau melihat, ia mengatakan, ‘aku tidak melihat’; dengan penuh kesadaran ia mengatakan kebohongan demi keselamatan dirinya sendiri, atau demi keselamatan orang lain, atau demi hal-hal remeh. Ia mengucapkan kata-kata jahat; ia mengulangi di tempat lain apa yang telah ia dengar di sini dengan tujuan untuk memecah-belah [orang-orang itu] dari orang-orang ini, atau ia mengulangi kepada orang-orang ini apa yang telah ia dengar di tempat lain dengan tujuan untuk memecah-belah [orang-orang ini] dari orang-orang itu; demikianlah ia adalah seorang yang memecah-belah mereka yang rukun, seorang pembuat perpecahan, yang menikmati perselisihan, bergembira dalam perselisihan, bersukacita dalam perselisihan, pengucap kata-kata yang menciptakan perselisihan. Ia berkata kasar; ia mengucapkan kata-kata yang kasar, keras, menyakiti orang lain, menghina orang lain, berbatasan dengan kemarahan, tidak menunjang konsentrasi. [287] Ia adalah seorang penggosip; ia berbicara di waktu yang salah, mengatakan apa yang tidak benar, mengatakan hal yang tidak berguna, mengatakan yang berlawanan dengan Dhamma dan Disiplin; pada waktu yang salah ia mengucapkan kata-kata yang tidak berguna, tidak masuk akal, melampaui batas, dan tidak bermanfaat. Ini adalah empat jenis perilaku ucapan yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik.

10. “Dan bagaimanakah, para perumah tangga, tiga jenis perilaku pikiran yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang bersifat iri-hati; ia iri pada kekayaan dan kemakmuran orang lain sebagai berikut: ‘oh, semoga apa yang menjadi milik orang lain menjadi milikku!’ Atau ia memiliki pikiran berniat buruk dan niat membenci sebagai berikut: ‘Semoga makhluk-makhluk ini dibunuh dan disembelih, semoga mereka dipotong, musnah, atau dibasmi!’ Atau ia memiliki pandangan salah, penglihatan menyimpang, sebagai berikut: ‘Tidak ada yang diberikan, tidak ada yang dipersembahkan, tidak ada yang dikorbankan; tidak ada buah atau akibat dari perbuatan baik dan buruk; tidak ada dunia ini, tidak ada dunia lain; tidak ada ibu, tidak ada ayah; tidak ada makhluk-makhluk yang terlahir secara spontan; tidak ada para petapa dan brahmana yang baik dan mulia di dunia ini yang telah menembus oleh diri mereka sendiri dengan pengetahuan langsung dan menyatakannya di dunia ini dan di dunia lain.’  Ini adalah tiga jenis perilaku pikiran yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik. Jadi, para perumah tangga, adalah dengan alasan perilaku yang tidak sesuai dengan Dhamma demikian, dengan alasan perilaku tidak baik demikian maka beberapa makhluk di sini, ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali dalam kondisi sengsara, di alam yang tidak bahagia, dalam kesengsaraan, bahkan dalam neraka.
Yang ini bisa dijelaskan apa maksudnya? Saya melihat pelacur tidak dalam kriteria objek yang dilarang. Saya juga tidak lihat profesi pelacur berhubungan dengan ucapan tidak benar. 
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 11 May 2011, 09:25:55 AM
Saya ingin menanyakan ini :
Quote
Kasus pelacur
Penyedia: (IMO) tidak melanggar sila, tidak melanggar penghidupan benar.
konsumen: tergantung kondisi, bisa melanggar, bisa tidak.
>Sama seperti kasus 'panggang babi', penyedia tidak menjadi melanggar walaupun konsumennya melanggar.
dengan referensi ini :
Quote
41  Sāleyyaka Sutta (MN)

8. “Dan bagaimanakah, para perumah tangga, tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamnma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang membunuh makhluk hidup; ia adalah pembunuh, bertangan darah, terbiasa memukul dan bertindak dengan kekerasan, tanpa belas kasihan pada makhluk-makhluk hidup. Ia mengambil apa yang tidak diberikan; ia mengambil harta dan kekayaan orang lain di desa atau hutan dengan cara mencuri. Ia melakukan perbuatan salah dalam kenikmatan indria; ia melakukan hubungan seksual dengan perempuan-perempuan yang dilindungi oleh ibu, ayah, ibu dan ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, atau sanak saudara mereka, yang memiliki suami, yang dilindungi oleh hukum, dan bahkan dengan mereka yang mengenakan kalung bunga sebagai tanda pertunangan. Itu adalah tiga jenis perilaku jasmani yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik.
Apakah bukan berarti para pelacur tersebut juga masih termasuk kriteria perempuan2 yang dilindungi ?
Setahu saya dilindungi di sini maksudnya masih hidup dalam perwalian, apakah orang tua, saudara kandung/jauh. Yang dilindungi hukum saya pikir adalah yang berkaitan dengan hukum (adat) setempat yang berlaku, mungkin di antaranya inses, anak di bawah umur, dan juga para petapa.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 11 May 2011, 11:27:35 AM
Maksud "moralitas" yang saya sebutkan sebelumnya adalah yang dipandang dari pancasila, bukan secara JMB8. Kalau penghidupan benar, memang dari JMB8.


Yang ini bisa dijelaskan apa maksudnya? Saya melihat pelacur tidak dalam kriteria objek yang dilarang. Saya juga tidak lihat profesi pelacur berhubungan dengan ucapan tidak benar. 
Jika seperti yang bro ungkapkan seharusnya semua profesi tidak ada yang dilarang termasuk menjual racun,senjata,minuman keras,narkoba. Karena semua objek netral. Dan kenapa bro mengatakan menjual racun adalah penghidupan yang salah?

Saya pikir dengan profesi beternak dan menjual ternak-pun termasuk penghidupan yang benar. Dengan catatan, jangan dibunuh. Jika sudah dibeli orang dan si pembeli yang membunuh, itukan salah mereka. Dan saya juga tidak perlu tanya-tanya sama yang beli, apakah ternak ini akan dipotong atau tidak.

Saya juga tertarik menjual minuman keras,narkoba. Dan saya juga tidak perlu bertanya, akan mereka gunakan untuk apakah semua itu. Anggap saja semua pembeli itu membeli untuk bahan penelitian. Jika mereka salah gunakan berarti mereka yang salah.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 11 May 2011, 11:31:50 AM
^
Kemarin aku juga terpikir yg spt cc sri blg tuh... Hehe...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 11 May 2011, 02:45:23 PM
Jika seperti yang bro ungkapkan seharusnya semua profesi tidak ada yang dilarang termasuk menjual racun,senjata,minuman keras,narkoba. Karena semua objek netral. Dan kenapa bro mengatakan menjual racun adalah penghidupan yang salah?

Saya pikir dengan profesi beternak dan menjual ternak-pun termasuk penghidupan yang benar. Dengan catatan, jangan dibunuh. Jika sudah dibeli orang dan si pembeli yang membunuh, itukan salah mereka. Dan saya juga tidak perlu tanya-tanya sama yang beli, apakah ternak ini akan dipotong atau tidak.

Saya juga tertarik menjual minuman keras,narkoba. Dan saya juga tidak perlu bertanya, akan mereka gunakan untuk apakah semua itu. Anggap saja semua pembeli itu membeli untuk bahan penelitian. Jika mereka salah gunakan berarti mereka yang salah.

Berdagang senjata, racun  dsbnya kita tau bakal digunakan untuk membunuh makhluk hidup lain.

Sedangkan pelacur menjual jasanya: membantu pemuasan panca indera konsumennya.

Hal ini mirip dengan profesi tukang pijat, penari, penyanyi, foto model, dll

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 11 May 2011, 02:51:07 PM
Jika seperti yang bro ungkapkan seharusnya semua profesi tidak ada yang dilarang termasuk menjual racun,senjata,minuman keras,narkoba. Karena semua objek netral. Dan kenapa bro mengatakan menjual racun adalah penghidupan yang salah?

Saya pikir dengan profesi beternak dan menjual ternak-pun termasuk penghidupan yang benar. Dengan catatan, jangan dibunuh. Jika sudah dibeli orang dan si pembeli yang membunuh, itukan salah mereka. Dan saya juga tidak perlu tanya-tanya sama yang beli, apakah ternak ini akan dipotong atau tidak.

Saya juga tertarik menjual minuman keras,narkoba. Dan saya juga tidak perlu bertanya, akan mereka gunakan untuk apakah semua itu. Anggap saja semua pembeli itu membeli untuk bahan penelitian. Jika mereka salah gunakan berarti mereka yang salah.


setuju...pikiran saya jg seperti demikian...tpdi sisi lain  alangkah hubungan pikiran kita dgn pekerjaan yg kita lakukan tentu sangat erat sehingga pikiran kita tdk bs langsung mengabaikan begitu saja bahwa itu secara tdk lgsg ikut merugikan makhluk lain...jadi disarankan untuk dihindari sehingga tdk menimbulkan perasaan bersalah...

"pikiran adalah pelopor"
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 11 May 2011, 02:58:23 PM

setuju...pikiran saya jg seperti demikian...tpdi sisi lain  alangkah hubungan pikiran kita dgn pekerjaan yg kita lakukan tentu sangat erat sehingga pikiran kita tdk bs langsung mengabaikan begitu saja bahwa itu secara tdk lgsg ikut merugikan makhluk lain...jadi disarankan untuk dihindari sehingga tdk menimbulkan perasaan bersalah...

"pikiran adalah pelopor"

yup... terus psk yang uda tau objek nya adalah objek terlarang, kalo tetap menjual menurutku tetap mendapat kamma buruk ya... hehe....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 11 May 2011, 02:59:41 PM
Teman-temanku sedhamma satu hal yang pasti diajarkan Sang Buddha seks adalah kotoran batin yang laten. Sehingga pantas atau tidak pantas tetaplah itu kotoran batin bila dikendalikan semakin ketat semakin bagus asal dengan penuh kesadaran bukan seperti orang yang dikebiri tapi banyak nafsu kalau bisa hilang adalah yang terbaik.

 _/\_

Betul sekali, jadi seorang suami yg melakukan seks ke istrinya, seorang cowok yg melakukan ke pacarnya, seorang bujangan yg melakukannya dengan seorang pelaur, jika dilihat dari sisi motivasi batin, adalah sama saja... sama2 keinginan rendah pemuasan panca indera.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 11 May 2011, 03:01:27 PM
Berdagang senjata, racun  dsbnya kita tau bakal digunakan untuk membunuh makhluk hidup lain.

Sedangkan pelacur menjual jasanya: membantu pemuasan panca indera konsumennya.

Hal ini mirip dengan profesi tukang pijat, penari, penyanyi, foto model, dll

::
-Bagaimana kita tahu untuk membunuh bro? Pisau untuk memotong, silet untuk mencukur, kampak untuk membelah kayu. Pistol dengan peluru karet tidak membunuh. Gas air mata termasuk racun atau tidak?

-Yang dijual pelacur adalah tubuhnya dan itu netral sama seperti yang lain juga.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: OBAMA on 11 May 2011, 03:06:18 PM
Quote
Yang dijual pelacur adalah tubuhnya dan itu netral sama seperti yang lain juga

masa netral?. Yang punya tubuh/pelacur juga merasakan nikmat, terpaksa atau biasa saja. Nama dan rupa--->makhluk---->manusia
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 11 May 2011, 03:11:43 PM
masa netral?. Yang punya tubuh/pelacur juga merasakan nikmat, terpaksa atau biasa saja. Nama dan rupa--->makhluk---->manusia

brarti menjual tubuh = berdagang mahluk hidup ya kk?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: OBAMA on 11 May 2011, 03:13:44 PM
brarti menjual tubuh = berdagang mahluk hidup ya kk?

Mestinya demikian karena itu sudah satu set. Kecuali ada yang mau sama mayat :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 11 May 2011, 03:14:47 PM
Pada dasarnya Nafsu Seksual adalah: nafsu keinginan rendah. Idealnya semua nafsu keinginan rendah harus dihindari agar bisa merelasiasi pencerahan. Untuk itu Buddha menganjurkan para Bhikkhu untuk hidup selibat.

Namun Buddha juga tau bahwa tidak semua umat manusia bisa mengikuti jalur kebhikkhuan, sebagian besar masih memilih jalur perumah tangga sehingga 'pemenuhan kebutuhan biologis' ini tidak bisa terhindarkan. Untuk itu Buddha tidak melarang seorang suami memuaskan nafsu ke isterinya atau seorang bujangan memuaskan nafsunya ke wanita lain asalkan tidak dengan paksaan.

Buddha memberikan pagar2 untuk pemuasan nafsu ini, misalkan:
- tidak dengan anak kecil
- tidak dengan isteri orang
- tidak dengan biarawati
- tidak dengan yg dilarang hukum, adat, dll
- dll

Kegiatan pemuasan panca indera ini, dari sisi motivasi batin, tiada bedanya jika dilakukan seorang suami dengan isteri sendiri ataupun bujangan dgn seorang wanita lain selama suka-sama-suka, tidak dengan paksaan dan persetujuan bersama. Namun, sebagai praktisi Buddha yg bijaksana, perlu diperhatikan juga faktor2 lainnya, misalnya: hukum adat setempat, faktor kebersihan dalam melakukan hubungan tersebut, dll hal yg berpotensi merugikan diri sendiri (<--- hal ini berlaku baik kepada wanita bayaran, suka sama suka, ataupun isteri sendiri.. contoh: masalah kesehatan: dengan isteri sendiri ada juga yg tidak mempedulikan kebersihan, juga misalnya dengan isteri sendiri 'ML' nya disembarangan tempat terbuka... akan merugikan juga).

::


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 11 May 2011, 03:16:26 PM
brarti menjual tubuh = berdagang mahluk hidup ya kk?

'menjual tubuh' ini maksudnya apa ya? Seorang pelacur hanya 'meminjamkan' tubuhnya, malah kalau dipikir2 seorang istri yg benar2 'menjual' tubuhnya...  :P

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 11 May 2011, 03:19:19 PM
masa netral?. Yang punya tubuh/pelacur juga merasakan nikmat, terpaksa atau biasa saja. Nama dan rupa--->makhluk---->manusia
kalau orang menjual tenaga, wajah cantik atau cakap bijimana?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Brado on 11 May 2011, 03:19:54 PM
dengan referensi ini : Apakah bukan berarti para pelacur tersebut juga masih termasuk kriteria perempuan2 yang dilindungi ?

Setahu saya dilindungi di sini maksudnya masih hidup dalam perwalian, apakah orang tua, saudara kandung/jauh. Yang dilindungi hukum saya pikir adalah yang berkaitan dengan hukum (adat) setempat yang berlaku, mungkin di antaranya inses, anak di bawah umur, dan juga para petapa.



Bro Kai.. saya belum menangkap apa yang anda maksudkan.. jadi menurut Bro Kai seorang pelacur itu tidak melanggar sila ya ? Setau saya julukan pelacur itu aja Wanita Tuna Susila.. jadi bagaimana pandangan Dhamma terhadap profesi demikian.. ? Apakah ada referensi Dhamma yang mendukung tentang hal tsb ? Pelacur itu kan punya Ibu dan Ayah.. dan ada juga pelacur yang tidak menikah, bukankah itu berarti pelacur tsb masih berada dalam lindungan kedua orang tuanya ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 11 May 2011, 03:21:08 PM

setuju...pikiran saya jg seperti demikian...tpdi sisi lain  alangkah hubungan pikiran kita dgn pekerjaan yg kita lakukan tentu sangat erat sehingga pikiran kita tdk bs langsung mengabaikan begitu saja bahwa itu secara tdk lgsg ikut merugikan makhluk lain ...jadi disarankan untuk dihindari sehingga tdk menimbulkan perasaan bersalah...

"pikiran adalah pelopor"
Apakah kalimat yang saya tebalkan diatas termasuk yang diajarkan dalam dhamma dan harus dipertimbangkan dalam kehidupan?

Jika saya pribadi mengatakan iya. Dari mana saya berkata begitu? Dari ajaran Sang Buddha itu sendiri.

pencarian menyebabkan keuntungan (labha), keuntungan menyebabkan pengambilan keputusan (vinicchaya), pengambilan keputusan menyebabkan nafsu keinginan, nafsu keinginan menyebabkan kemelekatan (ajjhosana), kemelekatan menyebabkan penguasaan (pariggaha), penguasaan menyebabkan kekikiran (macchariya), kekikiran menyebabkan perlindungan pada milik (arakkha), perlindungan pada milik menimbulkan banyak hal buruk (papa), seperti: mempersenjatai diri dengan tongkat atau pedang, pertengkaran, perkelahian, argumentasi, balas dendam, fitnah, bohong dan banyak perbuatan buruk lain. Jika tidak ada yang mempersenjatai diri dengan tongkat atau pedang…, maka tidak akan ada…, bohong dan banyak perbuatan buruk lain.

Bukankah karena ini makanya penghidupan dengan menjual senjata dihindari?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 11 May 2011, 03:21:36 PM
kalau orang menjual tenaga, wajah cantik atau cakap bijimana?

Ini betul sob, pelacur menjual jasanya... sebutan 'menjual tubuh' hanyalah label saja.

Seorang foto model juga menjual kecantikan tubuh dan wajahnya.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 11 May 2011, 03:28:16 PM

Buddha memberikan pagar2 untuk pemuasan nafsu ini, misalkan:
- tidak dengan anak kecil
- tidak dengan isteri orang
- tidak dengan biarawati
- tidak dengan yg dilarang hukum, adat, dll
- dll

::

katanya psk profesional tidak memilih2, kalo ia uda mengetahui misalnya calon pelanggannya anak kecil / psgan org / yg dilarang hukum, adat gimana?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 11 May 2011, 03:29:04 PM
Pada dasarnya Nafsu Seksual adalah: nafsu keinginan rendah. Idealnya semua nafsu keinginan rendah harus dihindari agar bisa merelasiasi pencerahan. Untuk itu Buddha menganjurkan para Bhikkhu untuk hidup selibat.

Namun Buddha juga tau bahwa tidak semua umat manusia bisa mengikuti jalur kebhikkhuan, sebagian besar masih memilih jalur perumah tangga sehingga 'pemenuhan kebutuhan biologis' ini tidak bisa terhindarkan. Untuk itu Buddha tidak melarang seorang suami memuaskan nafsu ke isterinya atau seorang bujangan memuaskan nafsunya ke wanita lain asalkan tidak dengan paksaan.

Buddha memberikan pagar2 untuk pemuasan nafsu ini, misalkan:
- tidak dengan anak kecil
- tidak dengan isteri orang
- tidak dengan biarawati
- tidak dengan yg dilarang hukum, adat, dll
- dll

Kegiatan pemuasan panca indera ini, dari sisi motivasi batin, tiada bedanya jika dilakukan seorang suami dengan isteri sendiri ataupun bujangan dgn seorang wanita lain selama suka-sama-suka, tidak dengan paksaan dan persetujuan bersama. Namun, sebagai praktisi Buddha yg bijaksana, perlu diperhatikan juga faktor2 lainnya, misalnya: hukum adat setempat, faktor kebersihan dalam melakukan hubungan tersebut, dll hal yg berpotensi merugikan diri sendiri (<--- hal ini berlaku baik kepada wanita bayaran, suka sama suka, ataupun isteri sendiri.. contoh: masalah kesehatan: dengan isteri sendiri ada juga yg tidak mempedulikan kebersihan, juga misalnya dengan isteri sendiri 'ML' nya disembarangan tempat terbuka... akan merugikan juga).

::



Saya setuju dengan pendapat bro.

Tapi yang namanya pagar, biasanya ada celahnya. Dan yang hobi mencari celah, begitu ketemu celah membenarkan semuanya.
Jika hanya mengikuti dan patuh pada yang tertulis, maka kebijaksanaan tidak ada gunanya lagi.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 11 May 2011, 03:47:01 PM
Jika seperti yang bro ungkapkan seharusnya semua profesi tidak ada yang dilarang termasuk menjual racun,senjata,minuman keras,narkoba. Karena semua objek netral. Dan kenapa bro mengatakan menjual racun adalah penghidupan yang salah?
Saya bahas dari 2 sisi, yaitu pancasila & penghidupan benar, sebab bro dilbert menyinggung tentang 'racun' yang menyangkut penghidupan benar. Karena menyangkut barang & jasa, maka kalau dari pancasila saja, kurang lengkap menjelaskan. Coba saya uraikan lagi.
Jasa:
Baik penyedia & pengguna jasa bisa 'dinilai' hanya dari pancasila, bahkan objeknya pun bukan netral karena adalah perbuatan dari penyedia, dan adalah niat dari keduanya (penyedia & pengguna).
Misal: jasa pembunuh bayaran. Baik pengguna & penyedia terlibat dalam pembunuhan, maka melanggar sila 1.

Barang:
Yang didagangkan adalah objek netral. Perbuatannya hanya 'menjual' dan itu tidak diatur dalam pancasila. Namun dalam penghidupan benar, hal tersebut disinggung, yaitu yang berkaitan dengan penganiayaan makhluk. Jadi barang (netral) yang diniatkan untuk penggunaan penganiayaan makhluk tetap tidak sesuai dengan penghidupan benar. Misalnya saya buat alat yang terdiri dari air & lilin disusun sedemikian rupa untuk menjebak laron atau kunang-kunang, maka itu tetap tidak sesuai penghidupan benar. Sementara kalau ada orang memang supply arsenik untuk digunakan sebagai pengobatan, maka itu tetap sesuai penghidupan benar. Itu dari sisi penjual.

Dari sisi pembeli juga sama sekali terpisah, misalnya saya beli alat air & lilin dari si penjual perangkap laron (yang tidak sesuai dengan penghidupan benar) dan menggunakannya sebagai lampu, maka tetap saya tidak melanggar sila. Sebaliknya kalau saya beli arsenik dari supplier perlengkapan medis (yang sesuai dengan penghidupan benar) untuk meracuni orang-orang yang menghujani saya dengan banyak pertanyaan di DC, maka saya melanggar sila. :D

Quote
Saya pikir dengan profesi beternak dan menjual ternak-pun termasuk penghidupan yang benar. Dengan catatan, jangan dibunuh. Jika sudah dibeli orang dan si pembeli yang membunuh, itukan salah mereka. Dan saya juga tidak perlu tanya-tanya sama yang beli, apakah ternak ini akan dipotong atau tidak.
Ya, ini memang kembali lagi pada kesadaran masing-masing, walaupun saya rasa peternak tahu jenis ternak apa biasa digunakan untuk apa. Misalnya ayam bukan petelur yang dibuat menjadi gemuk, tentu bukan akan dibeli dan dijadikan ayam hias.

Quote
Saya juga tertarik menjual minuman keras,narkoba. Dan saya juga tidak perlu bertanya, akan mereka gunakan untuk apakah semua itu. Anggap saja semua pembeli itu membeli untuk bahan penelitian. Jika mereka salah gunakan berarti mereka yang salah.
Betul. Secara teknis, memang suatu perbuatan itu tidak dapat dinilai dari yang tampak. Semua kembali ke niat, dan yang mengetahui sebenar-benarnya hanyalah diri sendiri. Jika kita memang berniat baik, maka kita bisa mengusahakan sebatas kemampuan kita saja. Misalnya mungkin mengemas dalam bentuk yang sulit dikonsumsi atau dengan mencampur bahan lain sehingga memiliki properti yang berbeda dengan penggunaannya sebagai obat bius.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 11 May 2011, 03:49:12 PM
Pada dasarnya Nafsu Seksual adalah: nafsu keinginan rendah. Idealnya semua nafsu keinginan rendah harus dihindari agar bisa merelasiasi pencerahan. Untuk itu Buddha menganjurkan para Bhikkhu untuk hidup selibat.

Namun Buddha juga tau bahwa tidak semua umat manusia bisa mengikuti jalur kebhikkhuan, sebagian besar masih memilih jalur perumah tangga sehingga 'pemenuhan kebutuhan biologis' ini tidak bisa terhindarkan. Untuk itu Buddha tidak melarang seorang suami memuaskan nafsu ke isterinya atau seorang bujangan memuaskan nafsunya ke wanita lain asalkan tidak dengan paksaan.

Buddha memberikan pagar2 untuk pemuasan nafsu ini, misalkan:
- tidak dengan anak kecil
- tidak dengan isteri orang
- tidak dengan biarawati
- tidak dengan yg dilarang hukum, adat, dll
- dll

Kegiatan pemuasan panca indera ini, dari sisi motivasi batin, tiada bedanya jika dilakukan seorang suami dengan isteri sendiri ataupun bujangan dgn seorang wanita lain selama suka-sama-suka, tidak dengan paksaan dan persetujuan bersama. Namun, sebagai praktisi Buddha yg bijaksana, perlu diperhatikan juga faktor2 lainnya, misalnya: hukum adat setempat, faktor kebersihan dalam melakukan hubungan tersebut, dll hal yg berpotensi merugikan diri sendiri (<--- hal ini berlaku baik kepada wanita bayaran, suka sama suka, ataupun isteri sendiri.. contoh: masalah kesehatan: dengan isteri sendiri ada juga yg tidak mempedulikan kebersihan, juga misalnya dengan isteri sendiri 'ML' nya disembarangan tempat terbuka... akan merugikan juga).

::

Dengan nafsu lah, pangeran siddharta lahir dari Putri Maha Maya yang melakukan hubungan seksual dengan Raja Suddhodana... Saya kira semua arahat juga lahir dari nafsu para orang tua-nya...
Tetapi tidak dalam konteks, melegitimasi bahwa pelacuran atau sexual misconduct itu hanya melulu pada 20 tipikal orang-orang yang tidak layak untuk di-gaul-i...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: bond on 11 May 2011, 03:49:36 PM
Saya setuju dengan pendapat bro.

Tapi yang namanya pagar, biasanya ada celahnya. Dan yang hobi mencari celah, begitu ketemu celah membenarkan semuanya.
Jika hanya mengikuti dan patuh pada yang tertulis, maka kebijaksanaan tidak ada gunanya lagi.

Yang parah bila menggunakan celah tersebut sebagai argumen bukan pelanggaran sila.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 11 May 2011, 03:51:55 PM
Saya bahas dari 2 sisi, yaitu pancasila & penghidupan benar, sebab bro dilbert menyinggung tentang 'racun' yang menyangkut penghidupan benar. Karena menyangkut barang & jasa, maka kalau dari pancasila saja, kurang lengkap menjelaskan. Coba saya uraikan lagi.
Jasa:
Baik penyedia & pengguna jasa bisa 'dinilai' hanya dari pancasila, bahkan objeknya pun bukan netral karena adalah perbuatan dari penyedia, dan adalah niat dari keduanya (penyedia & pengguna).
Misal: jasa pembunuh bayaran. Baik pengguna & penyedia terlibat dalam pembunuhan, maka melanggar sila 1.

Barang:
Yang didagangkan adalah objek netral. Perbuatannya hanya 'menjual' dan itu tidak diatur dalam pancasila. Namun dalam penghidupan benar, hal tersebut disinggung, yaitu yang berkaitan dengan penganiayaan makhluk. Jadi barang (netral) yang diniatkan untuk penggunaan penganiayaan makhluk tetap tidak sesuai dengan penghidupan benar. Misalnya saya buat alat yang terdiri dari air & lilin disusun sedemikian rupa untuk menjebak laron atau kunang-kunang, maka itu tetap tidak sesuai penghidupan benar. Sementara kalau ada orang memang supply arsenik untuk digunakan sebagai pengobatan, maka itu tetap sesuai penghidupan benar. Itu dari sisi penjual.

Dari sisi pembeli juga sama sekali terpisah, misalnya saya beli alat air & lilin dari si penjual perangkap laron (yang tidak sesuai dengan penghidupan benar) dan menggunakannya sebagai lampu, maka tetap saya tidak melanggar sila. Sebaliknya kalau saya beli arsenik dari supplier perlengkapan medis (yang sesuai dengan penghidupan benar) untuk meracuni orang-orang yang menghujani saya dengan banyak pertanyaan di DC, maka saya melanggar sila. :D
Ya, ini memang kembali lagi pada kesadaran masing-masing, walaupun saya rasa peternak tahu jenis ternak apa biasa digunakan untuk apa. Misalnya ayam bukan petelur yang dibuat menjadi gemuk, tentu bukan akan dibeli dan dijadikan ayam hias.
Betul. Secara teknis, memang suatu perbuatan itu tidak dapat dinilai dari yang tampak. Semua kembali ke niat, dan yang mengetahui sebenar-benarnya hanyalah diri sendiri. Jika kita memang berniat baik, maka kita bisa mengusahakan sebatas kemampuan kita saja. Misalnya mungkin mengemas dalam bentuk yang sulit dikonsumsi atau dengan mencampur bahan lain sehingga memiliki properti yang berbeda dengan penggunaannya sebagai obat bius.

wah bahaya nih, ada sempat pemikiran ini =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 11 May 2011, 04:02:11 PM
Saya bahas dari 2 sisi, yaitu pancasila & penghidupan benar, sebab bro dilbert menyinggung tentang 'racun' yang menyangkut penghidupan benar. Karena menyangkut barang & jasa, maka kalau dari pancasila saja, kurang lengkap menjelaskan. Coba saya uraikan lagi.
Jasa:
Baik penyedia & pengguna jasa bisa 'dinilai' hanya dari pancasila, bahkan objeknya pun bukan netral karena adalah perbuatan dari penyedia, dan adalah niat dari keduanya (penyedia & pengguna).
Misal: jasa pembunuh bayaran. Baik pengguna & penyedia terlibat dalam pembunuhan, maka melanggar sila 1.

Barang:
Yang didagangkan adalah objek netral. Perbuatannya hanya 'menjual' dan itu tidak diatur dalam pancasila. Namun dalam penghidupan benar, hal tersebut disinggung, yaitu yang berkaitan dengan penganiayaan makhluk. Jadi barang (netral) yang diniatkan untuk penggunaan penganiayaan makhluk tetap tidak sesuai dengan penghidupan benar. Misalnya saya buat alat yang terdiri dari air & lilin disusun sedemikian rupa untuk menjebak laron atau kunang-kunang, maka itu tetap tidak sesuai penghidupan benar. Sementara kalau ada orang memang supply arsenik untuk digunakan sebagai pengobatan, maka itu tetap sesuai penghidupan benar. Itu dari sisi penjual.

Dari sisi pembeli juga sama sekali terpisah, misalnya saya beli alat air & lilin dari si penjual perangkap laron (yang tidak sesuai dengan penghidupan benar) dan menggunakannya sebagai lampu, maka tetap saya tidak melanggar sila. Sebaliknya kalau saya beli arsenik dari supplier perlengkapan medis (yang sesuai dengan penghidupan benar) untuk meracuni orang-orang yang menghujani saya dengan banyak pertanyaan di DC, maka saya melanggar sila. :D
Ya, ini memang kembali lagi pada kesadaran masing-masing, walaupun saya rasa peternak tahu jenis ternak apa biasa digunakan untuk apa. Misalnya ayam bukan petelur yang dibuat menjadi gemuk, tentu bukan akan dibeli dan dijadikan ayam hias.
Betul. Secara teknis, memang suatu perbuatan itu tidak dapat dinilai dari yang tampak. Semua kembali ke niat, dan yang mengetahui sebenar-benarnya hanyalah diri sendiri. Jika kita memang berniat baik, maka kita bisa mengusahakan sebatas kemampuan kita saja. Misalnya mungkin mengemas dalam bentuk yang sulit dikonsumsi atau dengan mencampur bahan lain sehingga memiliki properti yang berbeda dengan penggunaannya sebagai obat bius.

Ini lebih bisa diterima.  ;D

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 11 May 2011, 04:06:10 PM
Sebaliknya kalau saya beli arsenik dari supplier perlengkapan medis (yang sesuai dengan penghidupan benar) untuk meracuni orang-orang yang menghujani saya dengan banyak pertanyaan di DC, maka saya melanggar sila. :D


untung gue gak pernah menghujani banyak pertanyaan kepada Bro Kainyn, gak pernah kan Bro?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 11 May 2011, 04:07:29 PM
untung gue gak pernah menghujani banyak pertanyaan kepada Bro Kainyn, gak pernah kan Bro?

=))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 11 May 2011, 04:09:17 PM
Bro Kai.. saya belum menangkap apa yang anda maksudkan.. jadi menurut Bro Kai seorang pelacur itu tidak melanggar sila ya ? Setau saya julukan pelacur itu aja Wanita Tuna Susila.. jadi bagaimana pandangan Dhamma terhadap profesi demikian.. ? Apakah ada referensi Dhamma yang mendukung tentang hal tsb ? Pelacur itu kan punya Ibu dan Ayah.. dan ada juga pelacur yang tidak menikah, bukankah itu berarti pelacur tsb masih berada dalam lindungan kedua orang tuanya ?
Seperti saya sebutkan sebelumnya, prostitusi memiliki 'wajah' yang berbeda tergantung budaya. Di sini disebut 'WTS' (Wanita Tuna Susila), tetapi di Eropa jaman Renaissance ada yang disebut 'cortigiana', yaitu wanita yang melayani para bangsawan. Jauh dari stereotype 'hina', mereka memiliki derajat sangat tinggi.

Yang disebut perlindungan orang tua, maksudnya ia hidup masih bergantung pada orang tuanya, masih dalam naungan orang tua. Seorang wanita dewasa yang hidup mandiri, tidaklah disebut 'dilindungi orang tua', walaupun tentu saja orang tuanya masih ada untuk melindunginya. Jika wanita dinikahi, maka wanita itu juga otomatis dalam naungan suaminya, tidak lagi dalam 'lindungan orang tua'.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 11 May 2011, 04:18:40 PM
Saya setuju dengan pendapat bro.

Tapi yang namanya pagar, biasanya ada celahnya. Dan yang hobi mencari celah, begitu ketemu celah membenarkan semuanya.
Jika hanya mengikuti dan patuh pada yang tertulis, maka kebijaksanaan tidak ada gunanya lagi.
Betul, ada celah. Namun jangan lupa selalu ada 2 sisi. Ada pembenaran & penyalahan. Pembenaran karena keinginan mendapatkan; penyalahan adalah karena kebencian. Yang dikembangkan adalah kebijkasanaan agar terbebas dari kedua bias tersebut.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 11 May 2011, 04:22:22 PM
wah bahaya nih, ada sempat pemikiran ini =))

untung gue gak pernah menghujani banyak pertanyaan kepada Bro Kainyn, gak pernah kan Bro?

Wah... malah bagian itu yang difokus ;D Itu hanya contoh saja kok, tidak ada kepikiran untuk meracuni orang, apalagi hanya karena banyak bertanya.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 11 May 2011, 04:59:13 PM
Betul, ada celah. Namun jangan lupa selalu ada 2 sisi. Ada pembenaran & penyalahan. Pembenaran karena keinginan mendapatkan; penyalahan adalah karena kebencian. Yang dikembangkan adalah kebijkasanaan agar terbebas dari kedua bias tersebut.

Kalau begitu Buddha mencela perbuatan2 yang "tercela" (menurut buddhis) adalah karena kebencian ? Bukan-kah harus kembali lagi seperti yang bro Kainyn katakan, semua-nya tergantung kepada bathin masing-masing... yang menyalah-kan sesuatu belum tentu dalam koridor membenci.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 11 May 2011, 05:11:28 PM
Kalau begitu Buddha mencela perbuatan2 yang "tercela" (menurut buddhis) adalah karena kebencian ?
Menurut saya bukan. Ada hal-hal yang memang secara objektif adalah tercela dan mulia.

Quote
Bukan-kah harus kembali lagi seperti yang bro Kainyn katakan, semua-nya tergantung kepada bathin masing-masing... yang menyalah-kan sesuatu belum tentu dalam koridor membenci.
Betul, bagi orang yang netral dan objektif, menyalahkan bukan karena membenci, memuji bukan karena melekat. Tapi bagi orang yang tidak netral dan subjektif, adalah mungkin terjadi menyalahkan karena membenci dan memuji karena melekat.

Jadi alangkah baiknya sebelum menunjuk orang menggunakan celah sila karena kemelekatan, kita melihat diri sendiri apakah juga menggunakan celah untuk menyalurkan kebencian, dan juga sebaliknya (bagi yang menunjuk orang lain menggunakan celah untuk penyalahan).

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 12 May 2011, 07:41:12 AM
-Bagaimana kita tahu untuk membunuh bro? Pisau untuk memotong, silet untuk mencukur, kampak untuk membelah kayu. Pistol dengan peluru karet tidak membunuh. Gas air mata termasuk racun atau tidak?

-Yang dijual pelacur adalah tubuhnya dan itu netral sama seperti yang lain juga.


Selama kita memilih jalur perumah tangga dan mempunyai pekerjaan, kompleks demi kompleksitas hidup akan menimpa... namun, sebisa mungkin, hindari-lah pekerjaan yg memang jelas akan merugikan makhluk lain, misalnya: menjual senjata, racun, membuka rumah potong, dll... ini idealnya.. kita memang tidak tau pasti si pembeli akan menggunakan untuk apa baang jualan kita tsb, namun yg pasti barang tsb dibuat memang untuk tujuan menghabisi nyawa makhluk lain (pistol, racun tikus, obat2 fumigasi, dll).

Seorang pelacur dalam pekerjaannya, membantu memuaskan keinginan biologis si pelanggan yg datang kepadanya. Untuk itu ia menerima imbalan materi untuk menghidupi diri dan keluarganya. Selama ia tidak menipu atau memeras pelanggannya, tentu tidak ada pelanggaran apapun yg dilakukannya.

Coba kita bandingkan dengan pekerjaan yg dianggap terhormat, seorang konsultan/akuntan, misalnya. Datang perusahaan yg ingin laporan keuangannya disetel sedemikian rupa sehingga pajak yg seharusnya dibayar milyaran menjadi puluhan juta saja. Si akuntan membantu pekerjaan kotor ini.

Jadi, saya pribadi menyimpulkan, pekerjaan seorang pelacur, akuntan, banker, foto model, kuli, tukang sampah adalah pekerjaan normal saja. Yang membikin ia menjadi hina atau tidak hina adalah bila dalam pekerjaannya ia melakukan: penipuan, kerjasama kotor, memeras, dsbnya...

*) meskipun pekerjaan pelacur bukanlah pekerjaan hina, namun saya tidak menyarankan memilih profesi pelacur krn profesi ini masih dianggap negatif dimasyarakat kita sehingga akan merugikan kehidupan sosial diri sendiri. Selain itu pemerintah kita juga masih tidak konsisten memperlakukan profesi pelacur ini, disatu sisi dibiarkan, disisi lain diuber2. Faktor2 lain juga juga harus dipertimbangkan misalnya: rentan penyebaran penyakit jika tidak hati2 dalam bekerja, dsbnya. Diperlukan pertimbangan dan kebijaksanaan dalam hal ini, selama ada kesempatan pekerjaan lain, lebih baik memilih pekerjaan lain tsb.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 12 May 2011, 07:56:41 AM
katanya psk profesional tidak memilih2, kalo ia uda mengetahui misalnya calon pelanggannya anak kecil / psgan org / yg dilarang hukum, adat gimana?

Ini kembali ke subjek masing2...

Sama halnya dengan profesi akuntan, bagaimana jika si akuntan kongkalikong dgn kliennya untuk menipu pajak?

Jadi, kembali ke pribadi masing2, bukan pekerjaannya yg hina, namun subyeknya yg memilih untuk berlaku tamak dalam pekerjaannya tsb.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: OBAMA on 12 May 2011, 10:06:04 AM
Boleh judi asal menang.
Boleh ngeseks dengan pelacur asal tidak ketahuan pasangan, adat , aparat dan tertular penyakit kelamin
Boleh mencuri asal tidak ketahuan.
Boleh membunuh asal tidak tertangkap

Semua itu tidaklah hina dan disarankan. Bahkan para Buda pun menyarankan .
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 12 May 2011, 10:13:32 AM
Ini kembali ke subjek masing2...

Sama halnya dengan profesi akuntan, bagaimana jika si akuntan kongkalikong dgn kliennya untuk menipu pajak?

Jadi, kembali ke pribadi masing2, bukan pekerjaannya yg hina, namun subyeknya yg memilih untuk berlaku tamak dalam pekerjaannya tsb.

::

Nature pekerjaannya gimana ? Pencuri juga ada yang baik seperti "cerita" ROBIN HOOD... Lantas jika karena ROBIN HOOD itu "baik", profesi pencuri menjadi nampak baik ?

Nature pekerjaan akuntan bukan-lah "mengotak-atik" pembukuan, persekongkolan dan penipuan...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 12 May 2011, 10:37:32 AM
Selama kita memilih jalur perumah tangga dan mempunyai pekerjaan, kompleks demi kompleksitas hidup akan menimpa... namun, sebisa mungkin, hindari-lah pekerjaan yg memang jelas akan merugikan makhluk lain, misalnya: menjual senjata, racun, membuka rumah potong, dll... ini idealnya.. kita memang tidak tau pasti si pembeli akan menggunakan untuk apa baang jualan kita tsb, namun yg pasti barang tsb dibuat memang untuk tujuan menghabisi nyawa makhluk lain (pistol, racun tikus, obat2 fumigasi, dll).
Bolehkah saya simpulkan dari jawaban bro. Bahwa yang PASTI AKAN MERUGIKAN MAKHLUK LAIN hanya seperti yang bro sebutkan diatas. Sekalipun cuma pisau dapur, tapi pasti barang tsb dibuat memang untuk tujuan menghabisi nyawa makhluk lain.

Quote
Seorang pelacur dalam pekerjaannya, membantu memuaskan keinginan biologis si pelanggan yg datang kepadanya. Untuk itu ia menerima imbalan materi untuk menghidupi diri dan keluarganya. Selama ia tidak menipu atau memeras pelanggannya, tentu tidak ada pelanggaran apapun yg dilakukannya.
Pelanggaran berarti ada peraturan. Peraturan apa?

Quote
Coba kita bandingkan dengan pekerjaan yg dianggap terhormat, seorang konsultan/akuntan, misalnya. Datang perusahaan yg ingin laporan keuangannya disetel sedemikian rupa sehingga pajak yg seharusnya dibayar milyaran menjadi puluhan juta saja. Si akuntan membantu pekerjaan kotor ini.

Jadi, saya pribadi menyimpulkan, pekerjaan seorang pelacur, akuntan, banker, foto model, kuli, tukang sampah adalah pekerjaan normal saja. Yang membikin ia menjadi hina atau tidak hina adalah bila dalam pekerjaannya ia melakukan: penipuan, kerjasama kotor, memeras, dsbnya...

*) meskipun pekerjaan pelacur bukanlah pekerjaan hina, namun saya tidak menyarankan memilih profesi pelacur krn profesi ini masih dianggap negatif dimasyarakat kita sehingga akan merugikan kehidupan sosial diri sendiri. Selain itu pemerintah kita juga masih tidak konsisten memperlakukan profesi pelacur ini, disatu sisi dibiarkan, disisi lain diuber2. Faktor2 lain juga juga harus dipertimbangkan misalnya: rentan penyebaran penyakit jika tidak hati2 dalam bekerja, dsbnya. Diperlukan pertimbangan dan kebijaksanaan dalam hal ini, selama ada kesempatan pekerjaan lain, lebih baik memilih pekerjaan lain tsb.

::
Makhluk seperti manusia punya kemampuan untuk memilah yang mana benar dan tidak benar. Bagi saya pribadi menilai hina atau tidak-nya suatu pekerjaan tergantung orang yang mengerjakannya. Lihatlah niat kita saat mengerjakan dan pikirkan akibat yang harus diterima oleh diri kita sendiri dan akibat yang harus diterima oleh orang lain karena perbuatan kita.

Saya lebih setuju dengan cara menimbang seperti dibawah ini.
Saya bahas dari 2 sisi, yaitu pancasila & penghidupan benar, sebab bro dilbert menyinggung tentang 'racun' yang menyangkut penghidupan benar. Karena menyangkut barang & jasa, maka kalau dari pancasila saja, kurang lengkap menjelaskan. Coba saya uraikan lagi.
Jasa:
Baik penyedia & pengguna jasa bisa 'dinilai' hanya dari pancasila, bahkan objeknya pun bukan netral karena adalah perbuatan dari penyedia, dan adalah niat dari keduanya (penyedia & pengguna).
Misal: jasa pembunuh bayaran. Baik pengguna & penyedia terlibat dalam pembunuhan, maka melanggar sila 1.

Barang:
Yang didagangkan adalah objek netral. Perbuatannya hanya 'menjual' dan itu tidak diatur dalam pancasila. Namun dalam penghidupan benar, hal tersebut disinggung, yaitu yang berkaitan dengan penganiayaan makhluk. Jadi barang (netral) yang diniatkan untuk penggunaan penganiayaan makhluk tetap tidak sesuai dengan penghidupan benar. Misalnya saya buat alat yang terdiri dari air & lilin disusun sedemikian rupa untuk menjebak laron atau kunang-kunang, maka itu tetap tidak sesuai penghidupan benar. Sementara kalau ada orang memang supply arsenik untuk digunakan sebagai pengobatan, maka itu tetap sesuai penghidupan benar. Itu dari sisi penjual.

Dari sisi pembeli juga sama sekali terpisah, misalnya saya beli alat air & lilin dari si penjual perangkap laron (yang tidak sesuai dengan penghidupan benar) dan menggunakannya sebagai lampu, maka tetap saya tidak melanggar sila. Sebaliknya kalau saya beli arsenik dari supplier perlengkapan medis (yang sesuai dengan penghidupan benar) untuk meracuni orang-orang yang menghujani saya dengan banyak pertanyaan di DC, maka saya melanggar sila. :D
Ya, ini memang kembali lagi pada kesadaran masing-masing, walaupun saya rasa peternak tahu jenis ternak apa biasa digunakan untuk apa. Misalnya ayam bukan petelur yang dibuat menjadi gemuk, tentu bukan akan dibeli dan dijadikan ayam hias.
Betul. Secara teknis, memang suatu perbuatan itu tidak dapat dinilai dari yang tampak. Semua kembali ke niat, dan yang mengetahui sebenar-benarnya hanyalah diri sendiri. Jika kita memang berniat baik, maka kita bisa mengusahakan sebatas kemampuan kita saja. Misalnya mungkin mengemas dalam bentuk yang sulit dikonsumsi atau dengan mencampur bahan lain sehingga memiliki properti yang berbeda dengan penggunaannya sebagai obat bius.

Dengan bro mengatakan pelacur bukanlah pekerjaan hina. Selama dia tidak melanggar peraturan. Jika peraturan dari sila bro.Saya tidak menemukan bahwa memeras atau menjadi parasit itu melanggar sila.

Dan ada juga salah satu point dari sila itu mengatakan pria/wanita yang sudah menikah maka itu melanggar. Bagi saya pribadi tidak mutlak harus seperti itu.
Seandainya suatu hari saya terkena sakit parah dan sudah tidak bisa lagi untuk memenuhi kebutuhan biologis suami saya. Yang saya lakukan pasti mengijinkan dia untuk menyalurkan kebutuhan biologis-nya walaupun lewat pelacur. Dengan catatan, jangan sembarangan sehingga dia,anak istrinya tidak terkena penyakit. Point lain-nya, jangan sampai kebutuhan anak istrinya terlantar cuma karena memenuhi kebutuhan biologis diri-nya.

Bagi saya itu tidak melanggar, karena sama-sama saling mengetahui, sama-sama menyadari dan tidak ada unsur paksaan/terpaksa.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: OBAMA on 12 May 2011, 10:47:37 AM

Dan ada juga salah satu point dari sila itu mengatakan pria/wanita yang sudah menikah maka itu melanggar. Bagi saya pribadi tidak mutlak harus seperti itu.
Seandainya suatu hari saya terkena sakit parah dan sudah tidak bisa lagi untuk memenuhi kebutuhan biologis suami saya. Yang saya lakukan pasti mengijinkan dia untuk menyalurkan kebutuhan biologis-nya walaupun lewat pelacur. Dengan catatan, jangan sembarangan sehingga dia,anak istrinya tidak terkena penyakit. Point lain-nya, jangan sampai kebutuhan anak istrinya terlantar cuma karena memenuhi kebutuhan biologis diri-nya.

Bagi saya itu tidak melanggar, karena sama-sama saling mengetahui, sama-sama menyadari dan tidak ada unsur paksaan/terpaksa.

Hati-hati juga loh sis. Cowok kalau sudah diberi ijin jajan biasanya bisa candu loh malah bisa kecantol yang lain. Memang serba salah seks ini  :))  Paling baik seperti Bapa Buddha akh...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 12 May 2011, 10:48:53 AM
Boleh judi asal menang.
Boleh ngeseks dengan pelacur asal tidak ketahuan pasangan, adat , aparat dan tertular penyakit kelamin
Boleh mencuri asal tidak ketahuan.
Boleh membunuh asal tidak tertangkap

Semua itu tidaklah hina dan disarankan. Bahkan para Buda pun menyarankan .
ketemu buda, BUNUH BUDA =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: OBAMA on 12 May 2011, 10:50:57 AM
ketemu buda, BUNUH BUDA =))

=))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 12 May 2011, 10:51:46 AM
Nature pekerjaannya gimana ? Pencuri juga ada yang baik seperti "cerita" ROBIN HOOD... Lantas jika karena ROBIN HOOD itu "baik", profesi pencuri menjadi nampak baik ?

Nature pekerjaan akuntan bukan-lah "mengotak-atik" pembukuan, persekongkolan dan penipuan...
mencuri = perbuatan tidak baik
memberi hasil curian ke orang miskin = perbuatan baik

akuntan yang baik = jujur
akuntan yang tidak baik = tidak jujur


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 12 May 2011, 10:53:42 AM

Saya lebih setuju dengan cara menimbang seperti dibawah ini.Dengan bro mengatakan pelacur bukanlah pekerjaan hina. Selama dia tidak melanggar peraturan. Jika peraturan dari sila bro.Saya tidak menemukan bahwa memeras atau menjadi parasit itu melanggar sila.

Dan ada juga salah satu point dari sila itu mengatakan pria/wanita yang sudah menikah maka itu melanggar. Bagi saya pribadi tidak mutlak harus seperti itu.
Seandainya suatu hari saya terkena sakit parah dan sudah tidak bisa lagi untuk memenuhi kebutuhan biologis suami saya. Yang saya lakukan pasti mengijinkan dia untuk menyalurkan kebutuhan biologis-nya walaupun lewat pelacur. Dengan catatan, jangan sembarangan sehingga dia,anak istrinya tidak terkena penyakit. Point lain-nya, jangan sampai kebutuhan anak istrinya terlantar cuma karena memenuhi kebutuhan biologis diri-nya.

Bagi saya itu tidak melanggar, karena sama-sama saling mengetahui, sama-sama menyadari dan tidak ada unsur paksaan/terpaksa.


Santai saja... belum tentu kalau anda jika tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis suami, lantas suami perlu cari penyaluran ke wanita lain (termasuk ke pelacur). Dan ini jangan menjadi stigma seolah-olah orang menikah hanya untuk seks saja.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 12 May 2011, 11:27:56 AM
Santai saja... belum tentu kalau anda jika tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis suami, lantas suami perlu cari penyaluran ke wanita lain (termasuk ke pelacur). Dan ini jangan menjadi stigma seolah-olah orang menikah hanya untuk seks saja.
Kalau jangka beberapa bulan masih mungkin tidak mencari penyaluran ke wanita lain. Tapi kalau sudah jangka panjang, jika ada yang tidak menyalurkan dengan wanita lain. Itu berarti suami langka :)

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 12 May 2011, 11:46:18 AM
Bolehkah saya simpulkan dari jawaban bro. Bahwa yang PASTI AKAN MERUGIKAN MAKHLUK LAIN hanya seperti yang bro sebutkan diatas. Sekalipun cuma pisau dapur, tapi pasti barang tsb dibuat memang untuk tujuan menghabisi nyawa makhluk lain.

Disini perlunya bijaksana kita masing-masing untuk menentukan sendiri, apakah kira2 pekerjaan/barang yg kita jual memang berpotensi besar untuk menghabisi nyawa makhluk lain? Dirumuskan dengan tepat juga selalu bisa dicari celahnya bagi yg memang berniat membenarkan pekerjaannya.

Seperti misalnya, ada yg mengajak saya untuk membuka restoran semacam KFC kecil2an, saya menolak ajakan ini krn jelas -menurut saya- setiap hari saya memesan ayam untuk dibantai.

Quote
Pelanggaran berarti ada peraturan. Peraturan apa?

Ini masih berkaitan dengan bahasan kita apakah pelacuran melanggar sila-3, pekerjaan yg pantas dan tidak pantas menurut Buddhisme.

Quote
Makhluk seperti manusia punya kemampuan untuk memilah yang mana benar dan tidak benar. Bagi saya pribadi menilai hina atau tidak-nya suatu pekerjaan tergantung orang yang mengerjakannya. Lihatlah niat kita saat mengerjakan dan pikirkan akibat yang harus diterima oleh diri kita sendiri dan akibat yang harus diterima oleh orang lain karena perbuatan kita.

Saya lebih setuju dengan cara menimbang seperti dibawah ini.Dengan bro mengatakan pelacur bukanlah pekerjaan hina. Selama dia tidak melanggar peraturan. Jika peraturan dari sila bro.Saya tidak menemukan bahwa memeras atau menjadi parasit itu melanggar sila.

Dan ada juga salah satu point dari sila itu mengatakan pria/wanita yang sudah menikah maka itu melanggar. Bagi saya pribadi tidak mutlak harus seperti itu.
Seandainya suatu hari saya terkena sakit parah dan sudah tidak bisa lagi untuk memenuhi kebutuhan biologis suami saya. Yang saya lakukan pasti mengijinkan dia untuk menyalurkan kebutuhan biologis-nya walaupun lewat pelacur. Dengan catatan, jangan sembarangan sehingga dia,anak istrinya tidak terkena penyakit. Point lain-nya, jangan sampai kebutuhan anak istrinya terlantar cuma karena memenuhi kebutuhan biologis diri-nya.

Bagi saya itu tidak melanggar, karena sama-sama saling mengetahui, sama-sama menyadari dan tidak ada unsur paksaan/terpaksa.



Saya setuju dengan quote Sis diatas... memang kita sebagai praktisi Buddhisme harus sering melatih pertimbangan kita dari sisi 'manfaat-tidak bermanfaat' ketimbang 'langgar-tidak melanggar'. Setuju.

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: William_phang on 12 May 2011, 11:48:09 AM
Kalau jangka beberapa bulan masih mungkin tidak mencari penyaluran ke wanita lain. Tapi kalau sudah jangka panjang, jika ada yang tidak menyalurkan dengan wanita lain. Itu berarti suami langka :)



ada sebagian cowok yg belum menikah aja tdak mencari pemuasan biologis ke pelacur...tentunya kalo setelah menikah istrinya sakit ya pasti bisa ada yg tidak mencari keluar.... so santai saja dlm hal ini...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 12 May 2011, 11:51:44 AM
Kalau jangka beberapa bulan masih mungkin tidak mencari penyaluran ke wanita lain. Tapi kalau sudah jangka panjang, jika ada yang tidak menyalurkan dengan wanita lain. Itu berarti suami langka :)

Langka tetapi bukan berarti tidak ada kan ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 12 May 2011, 11:52:24 AM
ada cowo yang mencari pemuasan yang lain, nonton konser, pergi kerja, mencari kesibukan yang lain dengan hobbynya, dll (pokonya mencari pemuasan INDERA)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 12 May 2011, 11:53:41 AM
ada cowo yang mencari pemuasan yang lain, nonton konser, pergi kerja, mencari kesibukan yang lain dengan hobbynya, dll (pokonya mencari pemuasan INDERA)

masturbasi ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 12 May 2011, 11:55:56 AM
ada cowo yang mencari pemuasan yang lain, nonton konser, pergi kerja, mencari kesibukan yang lain dengan hobbynya, dll (pokonya mencari pemuasan INDERA)

walupun udah dipelesetkan, tapi gue masih nangkap maksudnya
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: William_phang on 12 May 2011, 11:56:08 AM
bisa
masturbasi ?

bisa saja disalurkan lewat masturbasi...hehhe....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 12 May 2011, 12:24:52 PM
Quote
Quote from: ryu on Today at 11:52:24 AM
ada cowo yang mencari pemuasan yang lain, nonton konser, pergi kerja, mencari kesibukan yang lain dengan hobbynya, dll (pokonya mencari pemuasan INDERA)
walupun udah dipelesetkan, tapi gue masih nangkap maksudnya

E dan tanpa E?

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 12 May 2011, 01:08:22 PM
Disini perlunya bijaksana kita masing-masing untuk menentukan sendiri, apakah kira2 pekerjaan/barang yg kita jual memang berpotensi besar untuk menghabisi nyawa makhluk lain? Dirumuskan dengan tepat juga selalu bisa dicari celahnya bagi yg memang berniat membenarkan pekerjaannya.

Seperti misalnya, ada yg mengajak saya untuk membuka restoran semacam KFC kecil2an, saya menolak ajakan ini krn jelas -menurut saya- setiap hari saya memesan ayam untuk dibantai.

Ini masih berkaitan dengan bahasan kita apakah pelacuran melanggar sila-3, pekerjaan yg pantas dan tidak pantas menurut Buddhisme.

Saya setuju dengan quote Sis diatas... memang kita sebagai praktisi Buddhisme harus sering melatih pertimbangan kita dari sisi 'manfaat-tidak bermanfaat' ketimbang 'langgar-tidak melanggar'. Setuju.

::
Yah,setuju...berarti pola pemikiran kita sejalan. Terima kasih diskusi-nya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 12 May 2011, 01:30:35 PM
Yah,setuju...berarti pola pemikiran kita sejalan. Terima kasih diskusi-nya.

sama-sama.. thanks juga Sis

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 12 May 2011, 02:48:26 PM
masturbasi ?
masturbasi bisa, meditasi juga bisa =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 12 May 2011, 03:41:06 PM
masturbasi bisa, meditasi juga bisa =))

mau cari meditasi yang bisa "menyalurkan arus bawah"
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 12 May 2011, 03:47:23 PM
mau cari meditasi yang bisa "menyalurkan arus bawah"
secara tanpa meditasipun bisa, cari kegiatan yang menyita waktu, maka hal2 seperti itu akan hilang.
biku pun dikondisikan untuk menjaga hal itu, "seharusnya" umat awampun bisa.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 12 May 2011, 04:19:37 PM
secara tanpa meditasipun bisa, cari kegiatan yang menyita waktu, maka hal2 seperti itu akan hilang.
biku pun dikondisikan untuk menjaga hal itu, "seharusnya" umat awampun bisa.

kegiatan apa yang bisa 24 jam ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 12 May 2011, 04:39:26 PM
MARIA INGIN MENJADI WANITA P
 
Ketika  Suster  menanyai  para murid di kelasnya, mereka mau
menjadi apa, kalau nanti  besar,  si  Tonny  kecil  berkata,
bahwa  ia  ingin  jadi pilot. Elsi berkata, ia ingin menjadi
dokter. Bobby menggembirakan Suster, karena ia ingin menjadi
imam.  Lalu  Maria  berdiri dan menyatakan, ia ingin menjadi
wanita P.
 
"Apa katamu, Maria?"
 
"Kalau aku menjadi besar," kata Maria, dengan nada  ia  tahu
betul, apa yang ia maksud, "Aku ingin menjadi wanita P."
 
Suster  terkejut  bukan  main. Maria terus diamankan dipisah
dari anak-anak yang lain dan dibawa menghadap pastor paroki.
 
Pastor diberi tahu masalahnya panjang lebar, tetapi ia ingin
mengecek   itu  pada  si  salah.  "Ceritakan  dengan  katamu
sendiri, Maria!"
 
"Yah," kata Maria, agak malu-malu karena  ribut-ribut  tadi.
"Suster  bertanya,  aku ingin jadi apa kalau nanti besar dan
aku berkata ingin jadi wanita P."
 
"Wanita P. maksudnya pelacur?" tanya Pastor meneliti lagi.
 
"Ya Pelacur."
 
"Oh sokur! Lega,  aku!  Kami  semua  kira,  engkau  berkata,
engkau mau jadi P, Protestan!"
 
                   (DOA  SANG  KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
                        Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)

--------------------------

...Meskipun ini sekedar anekdot, tapi memang beginilah kenyataannya... Suatu profesi dianggap rendah/hina sangat tergantung persepsi dan norma2 yg ditanamkan... bisa dibolak-balik dan berbeda2 pada tiap orang...

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 12 May 2011, 04:42:04 PM
kegiatan apa yang bisa 24 jam ?
di isilah, bisa tidur, kerja, main PS (ada loh yang main PS kaga tidur2, main game onlen ampe nginep di warnet) dll
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 12 May 2011, 04:58:45 PM
Saya lebih setuju dengan cara menimbang seperti dibawah ini.Dengan bro mengatakan pelacur bukanlah pekerjaan hina. Selama dia tidak melanggar peraturan. Jika peraturan dari sila bro.Saya tidak menemukan bahwa memeras atau menjadi parasit itu melanggar sila.
Menjadi 'parasit' ini contohnya bagaimana? Kalau melakukan pemerasan, saya pikir ini termasuk dalam mengambil apa yang tidak diberikan. Intinya minta uang dengan ancaman.

Kalau memang dicari-cari, memang bisa saja kita temukan daerah abu-abu-nya. Maka saya pikir sila itu dipegang untuk 'garis besar'-nya saja, tidak perlu segala sesuatu pakai patokan sila atau agama. Tanpa kebijaksanaan, tanpa aturan/agama cenderung menjadi immoral; dengan agama cenderung jadi fundamentalis radikal. Yang saya pahami adalah, sesuatu yang tidak melanggar sila, tergantung kondisi bisa menguntungkan, netral, atau merugikan. Kalau yang melanggar sila, PASTI merugikan, apakah diri sendiri atau orang lain/lingkungan.


Quote
Dan ada juga salah satu point dari sila itu mengatakan pria/wanita yang sudah menikah maka itu melanggar. Bagi saya pribadi tidak mutlak harus seperti itu.
Seandainya suatu hari saya terkena sakit parah dan sudah tidak bisa lagi untuk memenuhi kebutuhan biologis suami saya. Yang saya lakukan pasti mengijinkan dia untuk menyalurkan kebutuhan biologis-nya walaupun lewat pelacur. Dengan catatan, jangan sembarangan sehingga dia,anak istrinya tidak terkena penyakit. Point lain-nya, jangan sampai kebutuhan anak istrinya terlantar cuma karena memenuhi kebutuhan biologis diri-nya.

Bagi saya itu tidak melanggar, karena sama-sama saling mengetahui, sama-sama menyadari dan tidak ada unsur paksaan/terpaksa.
Betul, saya juga melihat itu tidak melanggar. Maka kembali lagi sila itu bukan untuk dijadikan harga mati, tapi sebagai panduan saja. Saya beri contoh lagi misalnya sila "tidak mengambil apa yang tidak diberikan", bagaimana kasusnya jika rumah kita gentengnya bocor, lalu ambil genteng tetangga waktu dia lagi pergi?


Spoiler: ShowHide
Dikisahkan bahwa suatu ketika, kediaman Sammasambuddha Kassapa atapnya bocor dan Buddha Kassapa menyuruh para bhikkhu mengambil atap dari seorang pengikut awam bernama Ghatikara sewaktu ia sedang tidak berada di rumah. Secara harafiah, ini melanggar sila ke dua, tidak pakai tawar-menawar. Tapi mungkinkah seorang Buddha mencuri?


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 12 May 2011, 05:05:25 PM

Spoiler: ShowHide
Dikisahkan bahwa suatu ketika, kediaman Sammasambuddha Kassapa atapnya bocor dan Buddha Kassapa menyuruh para bhikkhu mengambil atap dari seorang pengikut awam bernama Ghatikara sewaktu ia sedang tidak berada di rumah. Secara harafiah, ini melanggar sila ke dua, tidak pakai tawar-menawar. Tapi mungkinkah seorang Buddha mencuri?



GHATIKARA SUTTA

Ghatikara si Pembuat Tembikar

Sumber : Majjhima Nikaya 5
Diterjemahkan dari Bahasa Inggris
Oleh : Dra. Wena Cintiawati, Dra. Lanny Anggawati
Penerbit : Vihara Bodhivamsa, Wisma Dhammaguna, 2008

[45]1. DEMIKIAN YANG SAYA DENGAR. Pada suatu ketika Yang Terberkahi sedang berkelana di negeri Kosala bersama kelompok besar Sangha para bhikkhu.

2. Di suatu tempat di sisi jalan utama, Yang Terberkahi tersenyum. Muncul di benak Y M. Ananda: “Apakah alasannya, apakah penyebabnya sehingga Yang Terberkahi tersenyum? Para Tathagata tidak tersenyurn tanpa alasan.” Maka dia mengatur jubah atasnya di satu bahu, menyatukan kedua tangannya untuk menghormat Yang Terberkahi, dan bertanya kepada Beliau: “Bhante, apakah alasannya, apakah penyebabnya sehingga Yang Terberkahi tersenyum? Para Tathagata tidak tersenyurn tanpa alasan.”

3. “Dahulu, Ananda, di tempat ini ada kota pasar yang sibuk dan makmur yang disebut Vebhalinga, dengan banyak penghuni dan penuh orang. Pada saat itu, Yang Terberkahi Kassapa yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- tinggal di dekat kota pasar Vebhalinga itu. Sebenarnya, tepat di sinilah terletak vihara Yang Terberkahi Kassapa yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan itu. Sebenarnya, tepat di sinilah Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- berdiam dan menasihati Sangha para bhikkhu.”

4. MakaYM.Ananda melipat jubah percanya menjadi empat, dan membentangkannya sambil berkata kepada Yang Terberkahi: “Bhante, silahkan Yang Terberkahi duduk. Dengan dernikian, tempat ini sudah digunakan oleh dua Manusia Yang Telah Mantap, Dua Manusia yang Telah Sepenuhnya Tercerahkan.”

Yang Terberkahi pun duduk di tempat yang telah disiapkan dan berbicara kepada Ananda dernikian:

5. “Dahulu, Ananda, di tempat ini ada kota pasar yang sibuk dan makmur yang disebut Vebhalinga, dengan banyak penghuni dan penuh orang. Pada saat itu, Yang Terberkahi Kassapa yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- tinggal di dekat kota pasar Vebhalinga itu. Di sinilha tepatnya letak vihara Yang Terberkahi Kassapa yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan itu. Sebenarnya, tepat di sinilah Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan berdiam [46] dan menasihati Sangha para bhikkhu.

6. “Di Vebhalinga, Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- memiliki seorang penopang, penopang utamanya, seorang pernbuat tembikar bernama Ghatikara. Ghatikara si Pernbuat Tembikar memiliki seorang teman, sahabat baiknya, seorang siswa brahmana bernarna Jotipala.790

“Pada suatu hari si Pernbuat Tembikar Ghatikara berbicara kepada siswa brahmana Jotipala demikian: ‘Sahabatku Jotipala, marilah kita pergi dan menemui Yang Terberkahi

Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan. Saya berpendapat bahwa sungguh baik menemui Yang Terberkahi -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan.’ Siswa brahmana Jotipala menjawab: ‘Cukup, sahabatku Ghatikara, apakah gunanya menemui petapa berkepala-gundul itu?,

“Untuk kedua dan ketiga kalinya si Pembuat Tembikar Ghatikara berkata: ‘Sahabatku Jotipala, marilah kita pergi dan menemui Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan. Saya berpendapat bahwa sungguh baik menemui Yang Terberkahi -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan.’ Dan untuk kedua dan ketiga kalinya siswa brahmana Jotipala menjawab: ‘Cukup, sahabatku Ghatikara, apakah gunanya menemui petapa berkepala-gundul itu?’ ‘Kalau demikian, sahabatku Jotipala, marilah kita mengambil alat mandi dan serbuk mandi, lalu pergi ke sungai untuk mandi.’ -’Baik,’ jawab Jotipala.790

7. “Maka si pernbuat tembikar Ghatikara dan siswa brahmana Jotipala mangambil alat mandi dan serbuk mandi, lalu pergi ke sungai untuk mandi. Kernudian Ghatikara berkata kepada Jotipala: ‘Sahabatku Jotipala, di sanalah vihara Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan, tempatnya cukup dekat. Marilah kita pergi dan menemui Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan. Saya berpendapat bahwa sungguh baik menemui Yang Terberkahi -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan.’Jotipala menjawab: ‘Cukup, sahabatku Ghatikara, apakah [47] gunanya menemui petapa berkepala-gundul itu?’

“Untuk kedua dan ketiga kalinya Ghatikara berkata:’Sahabatku Jotipala, di sanalah vihara Yang Terberkahi Kassapa – – .’ Dan untuk kedua dan ketiga kalinya siswa brahmana Jotipala menjawab: ‘Cukup, sahabatku Ghatikara, apakah gunanya menemui petapa berkepala-gundul itu?’791

8. “Maka si pernbuat tembikar Ghatikara menarik sabuk siswa brahmana Jotipala dan berkata: ‘Sahabatku Jotipala, di sanalah vihara Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan, tempatnya cukup dekat. Marilah kita pergi dan menemui Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan. Saya berpendapat bahwa sungguh baik menemui Yang Terberkahi -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan.’ Siswa brahmana Jotipala pun melepaskan sabuknya dan berkata: ‘Cukup, sahabatku Ghatikara, apakah gunanya menemui petapa berkepala-gundul itu?’

9. “Kemudian, ketika siswa brahmana Jotipala telah mencuci kepalanya, si pernbuat tembikar Ghatikara menarik rambutnya dan berkata:792 ‘Sahabatku Jotipala, di sanalah vihara Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan, tempatnya cukup dekat. Marilah kita pergi dan menernui Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan. Saya berpendapat bahwa sungguh baik menemui Yang Terberkahi -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan.’

“Maka siswa brahmana Jotipala berpikir: ‘Sungguh luar biasa, sungguh menakjubkan bahwa si pernbuat tembikar Ghatikara yang berasal dari kasta berbeda- berpikir untuk menarik rambutku setelah kami mencuci kepala ! Pastilah hal ini bukan masalah sederhana.’ Maka dia berkata kepada si pernbua tembikar Ghatikara: ‘Engkau sampai bertindak sejauh ini, sahabatku Ghatikara?’ – “Saya sampai bertindak sejauh ini, sahabatku Jotipala; karena begitu besar [48] anggapan saya bahwa sungguh baik menemui Yang Terberkahi itu -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan ! ‘ – ‘Kalau demikian, sahabatku Ghatikara, lepaskan saya. Marilah kita mengunjunginya.’

10. “Kemudian Ghatikara sipembuat tembikar dan Jotipala si siswa brahmana menernui Yang Terberkahi Kassapa –yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan. Setelah Ghatikara memberi hormat kepada Beliau, dia duduk di satu sisi. Jotipala bertegur sapa dengan Beliau, dan setelah ramah tamah selesai, dia pun duduk di satu sisi. Ghatikara kemudian berkata kepada Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan: ‘Bhante, ini adalah siswa brahmana Jotipala, teman saya, sahabat dekat saya. Sudilah Yang Terberkahi mengajarkan Dhamma kepadanya.’

“Kemudian Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- mengajarkan, mendorong, membangkitkan, serta menyemangati Ghatikara si pembuat tembikar dan Jotipala si siswa brahmana dengan penjelasan Dhamma. Di akhir penjelasan itu, setelah bergembira dan bersukacita dengan kata-kata Yang Terberkahi Kassapa, mereka bangkit dari tempat duduk mereka. Setelah memberi hormat kepada Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- dengan mempertahankan Beliau di sisi kanan, mereka pun pergi.

11. “Kemudian Jotipala bertanya kepada Ghatikara: ‘Setelah engkau mendengar Dhamma, sahabatku Ghatikara, mengapa engkau tidak meninggalkan keduniawian dari kehidupan berumah menuju tak-berumah?’- “Sahabatku Jotipa1a, tidakkah engkau tahu bahwa saya menopang orangtuaku yang buta dan sudah tua?’-'Kalau demikian, sahabatku Ghatikara, saya akan meninggalkan keduniawian dari kehidupan berumah menuju tak-berumah.’

12. “MakaGhatikara si pembuat tembikar dan Jotipaala si siswa brahmana menemui Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan. [49] Setelah memberi hormat kepada Beliau, mereka duduk di satu sisi dan Ghatikara si pembuat tembikar berkata kepada Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan:’Bhante, ini adalah siswa brahmana Jotipala, teman saya, sahabat dekat saya. Sudilah Yang Terberkahi memberikan pentahbisan.’Siswa brahmana Jotipala pun menerima pentahbisan dari Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- dan dia menerima pentahbisan penuh.793

13 “Tak lama setelah Jotipala siswa brahmana menerima pengukuhan penuh, setengah bulan setelah pengukuhan penuhnya itu, Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan mulai berkelana menuju Benares, setelah tinggal di Vebhalinga selama yang Beliau Berkelana secara bertahap, Beliau akhirnya tiba di Benares, dan di sana Beliau berdiam di Taman Rusa Isipatana.

14. “Pada saat itu Raja Kiki dari Kasi mendengar: ‘Tampaknya yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- telah sampai di Benares dan sedang berdiam di Taman Rusa Isipatana.’ Maka dia menyuruh menyiapkan banyak kereta kerajaan, dan kereta kerajaan Raja Kiki pun melaju ke Benares dengan seluruh kebesaran kerajaannya untuk menjumpai Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan. Raja berkereta sejauh jalan dapat dilewati kereta-kereta kerajaan, dan kemudian dia turun dari keretanya untuk melanjutkan dengan berjalan kaki menuju Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan. Setelah memberi hormat, raja duduk di satu sisi, dan Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan tercerahkan- mengajarkan, mendorong, membangkitkan, clan menyemangati Raja Kiki dari Kasi dengan penjelasan Dhamma.

15 “Di akhir penjelasan, Raja Kiki dari Kasi berkata: [50] ‘Bhante, sudilah Yang Terberkahi bersama Sangha para bhikkhu menerima dana makan untuk esok hari dari saya.’ Dan Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- menerima dengan berdiam diri. Mengetahui bahwa Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- telah menerima, raja pun bangkit dari tempat duduknya. Setelah memberi hormat Beliau, dengan tetap menjaga agar Beliau di sisi kanan, raja pun pergi.

16. “Kemudian, ketika malam telah berakhir, Raja Kiki dari Kasi menyuruh menyiapkan berbagai makanan pilihan di kediamannya sendiri – beras merah yang disimpan dalam ikatan dengan biji-bijian berwarna gelap yang disisihkan, bersama berbagai saus dan kari. Lalu raja menyuruh mengumumkan kepada Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- demikian: ‘Waktunya telah tiba, Yang Mulia Bhante, makanan telah siap.’

17. “Maka, di pagi hari, Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- berpakaian, mengambil mangkuk serta jubah luarnya, dan pergi bersama Sangha para bhikkhu menuju tempat tinggal Raja Kiki dari Kasi dan duduk di tempat yang telah disediakan. Kemudian dengan tangannya sendiri, Raja Kiki dan Kasi melayani dan memastikan Sangha para bhikkhu -yang dipimpin oleh Sang Buddha- dilayani dengan berbagai jenis makanan pilihan. Setelah Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- selesai makan dan menarik tangannya dari mangkuk, Raja Kiki dari Kasi duduk di ternpat yang rendah di satu sisi dan berkata: ‘Bhante, sudilah Yang Tercerahkan menerima dari saya tempat tinggal selama Musim Penghujan di Benares; hal itu akan sangat membantu Sangha.’-'Cukup, raja, tempat tinggal selama Musim Penghujan bagiku telah tersedia.’

*Untuk kedua dan ketiga kali Raja Kiki dari Kasi berkata:’Bhante, sudilah Yang Tercerahkan menerima dari saya tempat tinggal selama Musim Penghujan di Benares; hal itu akan sangat inembantu Sangha.’ – ‘Cukup, raja, ternpat tinggal selama Musim Penghujan bagiku telah tersedia.’

*Raja berpikir: ‘Yang Terberkahi Kassapa, [51] -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- tidak menerima dariku tempat tinggal selama Musim Penghujan di Benares,’dan dia merasa sangat kecewa dan sedih.

18. “Kemudian dia berkata: ‘Bhante, apakah Bhante mempunyai penopang yang lebih baik dari saya?’-'Ya, raja agung. Ada sebuah kota pasar yang disebut Vebhalinga. Di situ tinggal seorang pembuat tembikar bernama Ghatikara. Dia adalah penopangku, penopang utamaku. Raja agung, engkau berpikir: “Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan “Penuhnya tercerahkan- tidak menerima dariku tempat tinggal selama Musim Penghujan di Benares,” dan engkau merasa sangat kecewa dan sedih; tetapi si pembuat ternbikar Ghatikara tidak kecewa dan sedih, dan tidak akan demikian. Si pembuat tembikar Ghatikara telah pergi berlindung kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha. Dia menjauhkan diri dari membunuh makhluk hidup, dari mengambil apa yang tidak diberikan, dari salah dalam kesenangan indera, dari pembicaraan salah, dari minuman anggur, minuman beralkohol, dan zat-zat yang memabukkan, yang merupakan dasar kelalaian. Dia memiliki keyakinan penuh pada Buddha, Dhamma, dan Sangha, dan dia memiliki moralitas yang dicintai oleh para mulia. Dia bebas dari keraguan tentang penderitaan, tentang asal mula penderitaan, tentang berhentinya penderitaan, dan tentang jalan menuju berhentinya penderitaan. Dia makan hanya pada satu bagian hari, dia hidup selibat, dia bermoral, dia memiliki watak yang baik. Dia telah menyingkirkan batu berharga dan emas, dia telah meninggalkan emas dan perak. Dia tidak menggali untuk mencari tanah liat menggunakan beliung dengan tangannya sendiri; apa pun yang tersisa dari tanggul atau yang dibuang oleh tikus-tikus, dia bawa pulang dengan kereta; setelah membuat pot, dia mengatakan: “Biarlah siapa pun yang berkenan- meletakkan sejumlah beras pilihan atau kacang-kacangan atau miju-miju pilihan, dan dan biarlah dia mengambil apa yang dia suka.“794 Dia menopang orangtuanya yang buta dan sudah tua. [52] Karena telah menghancurkan lima belenggu rendah, dia adalah orang yang akan muncul kembali secara spontan [di Alam Kediaman Murni] dan di sana mencapai Nibbana akhir tanpa pernah kembali lagi dari alam itu.

19. “‘Pada suatu saat ketika aku sedang berdiam di Vebhalinga, di pagi hari aku berpakaian, mengambil mangkuk serta jubah luarku, dan pergi ke orangtua pembuat tembikar Ghatikara. Aku bertanya kepada mereka: “Ke manakah si pembuat tembikar pergi? ” Bhante yang mulia, penopang Bhante sedang keluar; tetapi ambillah nasi dari kuali serta saus dari panic, dan silahkan makan.”
“ Aku makan, dan pergi. Kemudian pernbuat tembikar Ghatikara menemui orangtuanya dan bertanya: “Siapakah yang telah mengambil nasi dari kuali serta saus dari panci, makan, dan pergi ?” “Nak, Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- yang melakukannya.”

“Kemudian pembuat tembikar Ghatikara berpikir: “Sungguh merupakan suatu keberuntungan bagiku, sungguh merupakan suatu keberuntungan besar bagiku bahwa Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan:bergantung padaku demikian!” Dan kegiuran serta kebahagiaan tidak pernah meninggalkan dia selama setengah-bulan atau orangtuanya selama seminggu.

20. “‘Pada kesempatan lain, ketika aku sedang berdiam di Vebhalinga, di pagi hari aku berpakaian, mengambil mangkuk serta jubah luarku, dan pergi ke orangtua pembuat tembikar ‘Ghatikara. Aku bertanya kepada mereka: “Ke mana si pernbuat tembikar pergi?” –“Bhante yang mulia, penopang Bhante sedang keluar; tetapi ambillah bubur dari wadah serta saus panci, dan silakan makan.”

“Aku makan, [53] dan pergi. Kemudian pernbuat tembikar Ghatikara menemui orangtuanya dan bertanya: “Siapakah yang telah mengambil bubur dari wadah serta saus dari panci, makan dan pergi?” – “Nak, Yang Terberkahi Kassapa –yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- yang melakukannya.”

“‘Kemudian pembuat tembikar Ghatikara berpikir: “Sungguh merupakan suatu keberuntungan bagiku, sungguh merupakan suatu keberuntungan besar bagiku bahwa Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan bergantung padaku demikian!” Dan kegiuran besar serta kebahagiaan tidak pernah meninggalkan dia selama setengah bulan atau orangtuanya selama seminggu.

21. “‘Pada kesempatan lain ketika aku sedang berdiam di Vebhalinga, gubugku bocor. Maka aku berkata kepada para bhikkhu demikian: “Pergilah, para bhikkhu, dan lihatlah apakah ada rumput di rumah pembuat tembikar Ghatikara.” –“ Bhante, tidak ada rumput di rumah pembuat tembikar Ghatikara; ada rumput di atapnya yang terbuat dari rumput.” – “Pergilah, para bhikkhu, dan ambillah rumput dari rumah pembuat tembikar Ghatikara.”

“Mereka melakukannya. Kemudian orangtua pembuat tembikar Ghatikara menanyai para bhikkhu: “Siapakah yang sedang mengambil rumput dari rumah ini?” – “Saudari, gubug Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- bocor.” – “Ambillah, yang mulia para Bhante, ambillah, dan semoga berkah ada padamu!”

“‘Kemudian pembuat tembikar Ghatikara menemui orangtuanya dan bertanya: “Siapakah yang telah mengambil rumput dari atap? – “Nak, para bhikkhu yang melakukannya; gubug Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- bocor.”

“Kemudian pembuat tembikar Ghatikara berpikir: “Sungguh merupakan suatu keberuntungan bagiku, sungguh merupakan suatu keberuntungan besar bagiku bahwa Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- tergantung padaku demikian!” Dan [54] kegiuran serta kebahagiaan tidak pernah meninggalkan dia selama setengah-bulan atau orangtuanya selama seminggu. Dan selama tiga bulan penuh, rumah itu tetap beratap langit, tetapi tidak ada hujan yang masuk. Seperti itulah si pembuat tembikar Ghatikara.’

“Sungguh merupakan suatu keberuntungan bagi si pembuat tembikar Ghatikara, sungguh merupakan suatu keberuntungan besar baginya bahwa Yang Terberkahi Kassapa -yang telah Mantap dan sepenuhnya tercerahkan dan bergantung padanya.’

22 “Kemudian Raja Kasi mengirimi si pembuat tembikar Ghatikara 500 kereta penuh beras merah yang disimpan dalam ikatan, disertai juga dengan bahan-bahan saus. Kemudian para pesuruh raja pergi ke si pembuat tembikar Ghatikara dan berkata: “Tuan yang terhormat, ada lima ratus kereta beras merah yang disimpan dalam ikatan, disertai juga dengan bahan-bahan saus, yang dikirimkan kepadamu oleh Raja Kiki dari Kasi; mohon diterima.’ – ‘Raja sangat sibuk dan banyak yang harus beliau kerjakan. Yang saya punya sudah cukup. Biarlah ini untuk raja sendiri .’795

23. “Nah, Ananda, mungkin engkau berpikir demikian: ‘Tentu ada orang lain yang dulu adalah siswa brahmana Jotipala pada kesempatan itu.’ Tetapi janganlah menganggap demikian. Akulah siswa brahmana Jotipala pada kesempatan itu.”

Demikianlah yang dikatakan oleh Yang Terberkahi. Y M. Ananda merasa puas dan bergembira di dalam kata-kata Yang Terberkahi.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 12 May 2011, 05:07:49 PM
Ya, bagaimana menurut bro dilbert tentang kisah tersebut?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 12 May 2011, 05:15:08 PM
Ya, bagaimana menurut bro dilbert tentang kisah tersebut?

yah yang nyuruh ngambil harus seperti Buddha Kassapa dan yang di-ambil harus seperti Ghatikara... hehehehe
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 12 May 2011, 05:16:58 PM
IMO kisah Ghatikara Sutta itu bukan contoh yg tepat, karena para bhikkhu itu toh meminta izin dari pemilik atau yg mewakili dan diizinkan untuk membawanya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 12 May 2011, 05:20:18 PM
IMO kisah Ghatikara Sutta itu bukan contoh yg tepat, karena para bhikkhu itu toh meminta izin dari pemilik atau yg mewakili dan diizinkan untuk membawanya.

dan pemeran-nya Sammasambuddha Kassapa dan Ghatikara yang sudah ANAGAMI serta sudah dianggap sebagai salah seorang pendukung utama Buddha Kassapa...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 12 May 2011, 05:21:35 PM
yah yang nyuruh ngambil harus seperti Buddha Kassapa dan yang di-ambil harus seperti Ghatikara... hehehehe
Kalau begitu orang akan berargumen: setelah bijaksana, tidak pegang sila. Bukankah sudah pernah ada argumen demikian tentang 'yang bijaksana tidak melihat main gitar sebagai pelanggaran vinaya'?


IMO kisah Ghatikara Sutta itu bukan contoh yg tepat, karena para bhikkhu itu toh meminta izin dari pemilik atau yg mewakili dan diizinkan untuk membawanya.
Para bhikkhu tidak meminta izin lebih dahulu. Perhatikan kutipan ini:
“Mereka melakukannya. Kemudian orangtua pembuat tembikar Ghatikara menanyai para bhikkhu: “Siapakah yang sedang mengambil rumput dari rumah ini?”

Orang tua Ghatikara buta, para bhikkhu sudah 'kasak-kusuk' ambil atap, baru orang tuanya menanyai dan para bhikkhu menjawabnya. Mereka tidak minta izin, Buddha Kassapanya juga tidak minta izin, langsung suruh saja.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 12 May 2011, 05:24:15 PM
dan pemeran-nya Sammasambuddha Kassapa dan Ghatikara yang sudah ANAGAMI serta sudah dianggap sebagai salah seorang pendukung utama Buddha Kassapa...
Bukankah bisa saya kembalikan lagi: pencapaian kesucian seseorang, siapa yang tahu? Mengapa Samma Sambuddha Buddha Kassapa bisa 'mencuri', sementara Sotapanna (Sirima) tidak mungkin melacur?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 12 May 2011, 05:29:21 PM
Orang tua Ghatikara buta, para bhikkhu sudah 'kasak-kusuk' ambil atap, baru orang tuanya menanyai dan para bhikkhu menjawabnya. Mereka tidak minta izin, Buddha Kassapanya juga tidak minta izin, langsung suruh saja.



[belut]
Buddha Kassapa sudah mengetahui dengan kebijaksanaannya bahwa Ghatikara pasti memberi jadi upacara meminta dapat di-skip
[/belut]
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 12 May 2011, 05:34:24 PM
[belut]
Buddha Kassapa sudah mengetahui dengan kebijaksanaannya bahwa Ghatikara pasti memberi jadi upacara meminta dapat di-skip
[/belut]
;D Berarti kalau sudah tahu sifat pemilik barang tersebut, sila boleh di-skip.

Spoiler: ShowHide
Saya mah kenal deh bro Indra orangnya tidak melekat pada harta, juga penderma, jadi bobol ATM ambil 10-20jt juga ga usah minta.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 12 May 2011, 05:38:20 PM
;D Berarti kalau sudah tahu sifat pemilik barang tersebut, sila boleh di-skip.

Saya mah kenal deh bro Indra orangnya tidak melekat pada harta, juga penderma, jadi bobol ATM ambil 10-20jt juga ga usah minta.

berarti anda belum kenal saya.

bukan hanya mengenali sifat, melainkan sudah mengetahui secara persis suatu kejadian di masa depan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 12 May 2011, 05:39:39 PM
berarti anda belum kenal saya.
[belut]Kenal kok, tapi memang semua bentukan bisa berubah.[/belut]


Quote
bukan hanya mengenali sifat, melainkan sudah mengetahui secara persis suatu kejadian di masa depan.
[belut kulit oli]Dan di masa depan saya sudah lihat bro Indra bisa merelakannya. Ini adalah bagian dari penyempurnaan parami bagi 'bodhisatta' Indra, saya melakukan hal sejenis 'upaya kosalla', bukan pembenaran.[/belut kulit oli]
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 12 May 2011, 05:55:57 PM
[belut]Kenal kok, tapi memang semua bentukan bisa berubah.[/belut]

[belut kulit oli]Dan di masa depan saya sudah lihat bro Indra bisa merelakannya. Ini adalah bagian dari penyempurnaan parami bagi 'bodhisatta' Indra, saya melakukan hal sejenis 'upaya kosalla', bukan pembenaran.[/belut kulit oli]

sekalipun bisa saja anda benar sudah  mengetahui sifat saya memang demikian, tapi anda tidak tahu kondisi ATM saya, bukan?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 12 May 2011, 06:22:03 PM
sekalipun bisa saja anda benar sudah  mengetahui sifat saya memang demikian, tapi anda tidak tahu kondisi ATM saya, bukan?
Saya tidak tahu, namun belut selalu punya cara untuk mengetahuinya.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 12 May 2011, 06:27:35 PM
Saya tidak tahu, namun belut selalu punya cara untuk mengetahuinya.

hati2, alih2 membobol, anda malah mengisinya
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: PIKOCHAN RAPTOR on 12 May 2011, 06:30:05 PM
Kalo mau bobol/isi Atm-nya, bg2 $-nya dong Bro  :P

 _/\_ SSBS
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 12 May 2011, 07:35:31 PM
Mungkinkah sudah ada deal sebelumnya? Misalnya gw punya barang apa ambil aja kalo perlu?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 12 May 2011, 07:37:30 PM
Kriteria lainnya adalah tempat berlangsungnya hubungan seksual. Tidaklah tepat berhubungan seksual ditempat yang terdapat gambar-gambar religius, stupa, atau guru spiritual anda.
mau tanya, gambar2 religius, stupa punya pengaruh apa ya?

kalau melakukan hubungan di depan gambar/patung buda emang ada karmanya ya?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 12 May 2011, 10:06:35 PM
12. “MakaGhatikara si pembuat tembikar dan Jotipaala si siswa brahmana menemui Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan. [49] Setelah memberi hormat kepada Beliau, mereka duduk di satu sisi dan Ghatikara si pembuat tembikar berkata kepada Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan:’Bhante, ini adalah siswa brahmana Jotipala, teman saya, sahabat dekat saya. Sudilah Yang Terberkahi memberikan pentahbisan.’Siswa brahmana Jotipala pun menerima pentahbisan dari Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- dan dia menerima pentahbisan penuh.793

Jika melihat bagian sutta yang ini,  ghatikara membawa teman-nya untuk ditahbiskan. Dan ghatikara sebenarnya ingin menempuh jalan seperti teman-nya tapi tidak bisa karena punya tanggungjawab kepada orang tua.
Ghatikara sebagai umat awam mempunyai keyakinan dan semangat yang besar dalam menjalankan dhamma. Orang seperti ini pasti begitu ada kesempatan akan berdana. Jadi saya perkirakan pada pertemuan ini, sudah ada pembicaraan dan penawaran ghatikara kepada YM Kassapa. Dan YM kassapa sudah menerimanya. Ini bisa dilihat dari bagian sutta berikut.

Raja Kiki dari Kasi duduk di ternpat yang rendah di satu sisi dan berkata: ‘Bhante, sudilah Yang Tercerahkan menerima dari saya tempat tinggal selama Musim Penghujan di Benares; hal itu akan sangat membantu Sangha.’-'Cukup, raja, tempat tinggal selama Musim Penghujan bagiku telah tersedia.’

*Raja berpikir: ‘Yang Terberkahi Kassapa, [51] -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- tidak menerima dariku tempat tinggal selama Musim Penghujan di Benares,’dan dia merasa sangat kecewa dan sedih.

18. “Kemudian dia berkata: ‘Bhante, apakah Bhante mempunyai penopang yang lebih baik dari saya?’-'Ya, raja agung. Ada sebuah kota pasar yang disebut Vebhalinga. Di situ tinggal seorang pembuat tembikar bernama Ghatikara. Dia adalah penopangku, penopang utamaku. Raja agung, engkau berpikir: “Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan “Penuhnya tercerahkan- tidak menerima dariku tempat tinggal selama Musim Penghujan di Benares,” dan engkau merasa sangat kecewa dan sedih; tetapi si pembuat ternbikar Ghatikara tidak kecewa dan sedih, dan tidak akan demikian.


Jika dilihat disini bukankah alasan penolakan YM Kassapa pada raja karena dia sudah menerima tawaran lain yaitu si pembuat tembikar.

Dia tidak menggali untuk mencari tanah liat menggunakan beliung dengan tangannya sendiri; apa pun yang tersisa dari tanggul atau yang dibuang oleh tikus-tikus, dia bawa pulang dengan kereta; setelah membuat pot, dia mengatakan: “Biarlah siapa pun yang berkenan- meletakkan sejumlah beras pilihan atau kacang-kacangan atau miju-miju pilihan, dan dan biarlah dia mengambil apa yang dia suka.“794 Dia menopang orangtuanya yang buta dan sudah tua.

Jika dilihat komentar YM Kassapa tentang ghatikara, sepertinya ghatikara memang sudah punya kebiasaan yang membiarkan orang memilih pot yang dia buat dan mengambil sesukanya tanpa dia ada ditempat.  Dia tidak mematok harga pada pot-nya, dia tidak menerima uang atau barang berharga lainnya. Begitulah cara dia mencari nafkah untuk menopang hidup orang tua-nya.

19. “‘Pada suatu saat ketika aku sedang berdiam di Vebhalinga, di pagi hari aku berpakaian, mengambil mangkuk serta jubah luarku, dan pergi ke orangtua pembuat tembikar Ghatikara. Aku bertanya kepada mereka: “Ke manakah si pembuat tembikar pergi? ” Bhante yang mulia, penopang Bhante sedang keluar; tetapi ambillah nasi dari kuali serta saus dari panic, dan silahkan makan.”
“ Aku makan, dan pergi. Kemudian pernbuat tembikar Ghatikara menemui orangtuanya dan bertanya: “Siapakah yang telah mengambil nasi dari kuali serta saus dari panci, makan, dan pergi ?” “Nak, Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- yang melakukannya.”


Dari bagian sutta ini, jika dilihat dari jawaban orang tua ghatikara, seperti-nya ghatikara sudah memberitahu duluan kepada orang tua-nya. Bahwa dia telah menjadi penopang YM Kassapa.
Dan biasanya Sang Buddha tidak pernah mengambil makanan untuk dirinya sendiri, tapi untuk kasus ini karena situasinya berbeda makanya dia mengambil sendiri.

“Kemudian pembuat tembikar Ghatikara berpikir: “Sungguh merupakan suatu keberuntungan bagiku, sungguh merupakan suatu keberuntungan besar bagiku bahwa Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan:bergantung padaku demikian!” Dan kegiuran serta kebahagiaan tidak pernah meninggalkan dia selama setengah-bulan atau orangtuanya selama seminggu.


21. “‘Pada kesempatan lain ketika aku sedang berdiam di Vebhalinga, gubugku bocor. Maka aku berkata kepada para bhikkhu demikian: “Pergilah, para bhikkhu, dan lihatlah apakah ada rumput di rumah pembuat tembikar Ghatikara.” –“ Bhante, tidak ada rumput di rumah pembuat tembikar Ghatikara; ada rumput di atapnya yang terbuat dari rumput.” – “Pergilah, para bhikkhu, dan ambillah rumput dari rumah pembuat tembikar Ghatikara.”

“Mereka melakukannya. Kemudian orangtua pembuat tembikar Ghatikara menanyai para bhikkhu: “Siapakah yang sedang mengambil rumput dari rumah ini?” – “Saudari, gubug Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- bocor.” – “Ambillah, yang mulia para Bhante, ambillah, dan semoga berkah ada padamu!”

“‘Kemudian pembuat tembikar Ghatikara menemui orangtuanya dan bertanya: “Siapakah yang telah mengambil rumput dari atap? – “Nak, para bhikkhu yang melakukannya; gubug Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- bocor.”

“Kemudian pembuat tembikar Ghatikara berpikir: “Sungguh merupakan suatu keberuntungan bagiku, sungguh merupakan suatu keberuntungan besar bagiku bahwa Yang Terberkahi Kassapa -yang telah mantap dan sepenuhnya tercerahkan- tergantung padaku demikian!” Dan [54] kegiuran serta kebahagiaan tidak pernah meninggalkan dia selama setengah-bulan atau orangtuanya selama seminggu. Dan selama tiga bulan penuh, rumah itu tetap beratap langit, tetapi tidak ada hujan yang masuk. Seperti itulah si pembuat tembikar Ghatikara.’

“Sungguh merupakan suatu keberuntungan bagi si pembuat tembikar Ghatikara, sungguh merupakan suatu keberuntungan besar baginya bahwa Yang Terberkahi Kassapa -yang telah Mantap dan sepenuhnya tercerahkan dan bergantung padanya.’


Bagaimana bisa dibilang YM Kassapa mencuri, jika tidak ada yang kehilangan? Yang ada pada ghatikara dan orang tua-nya hanya perasaan bahagia.
Kata penopang berarti, dia bersedia memberi apapun yang dibutuhkan oleh YM Kassapa.


Kalau begitu orang akan berargumen: setelah bijaksana, tidak pegang sila. Bukankah sudah pernah ada argumen demikian tentang 'yang bijaksana tidak melihat main gitar sebagai pelanggaran vinaya'?

Para bhikkhu tidak meminta izin lebih dahulu. Perhatikan kutipan ini:
“Mereka melakukannya. Kemudian orangtua pembuat tembikar Ghatikara menanyai para bhikkhu: “Siapakah yang sedang mengambil rumput dari rumah ini?”

Orang tua Ghatikara buta, para bhikkhu sudah 'kasak-kusuk' ambil atap, baru orang tuanya menanyai dan para bhikkhu menjawabnya. Mereka tidak minta izin, Buddha Kassapanya juga tidak minta izin, langsung suruh saja.


Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 12 May 2011, 10:18:41 PM
Jika melihat bagian sutta yang ini,  ghatikara membawa teman-nya untuk ditahbiskan. Dan ghatikara sebenarnya ingin menempuh jalan seperti teman-nya tapi tidak bisa karena punya tanggungjawab kepada orang tua.
Ghatikara sebagai umat awam mempunyai keyakinan dan semangat yang besar dalam menjalankan dhamma. Orang seperti ini pasti begitu ada kesempatan akan berdana. Jadi saya perkirakan pada pertemuan ini, sudah ada pembicaraan dan penawaran ghatikara kepada YM Kassapa. Dan YM kassapa sudah menerimanya. Ini bisa dilihat dari bagian sutta berikut.

Jika dilihat disini bukankah alasan penolakan YM Kassapa pada raja karena dia sudah menerima tawaran lain yaitu si pembuat tembikar.

Jika dilihat komentar YM Kassapa tentang ghatikara, sepertinya ghatikara memang sudah punya kebiasaan yang membiarkan orang memilih pot yang dia buat dan mengambil sesukanya tanpa dia ada ditempat.  Dia tidak mematok harga pada pot-nya, dia tidak menerima uang atau barang berharga lainnya. Begitulah cara dia mencari nafkah untuk menopang hidup orang tua-nya.

Dari bagian sutta ini, jika dilihat dari jawaban orang tua ghatikara, seperti-nya ghatikara sudah memberitahu duluan kepada orang tua-nya. Bahwa dia telah menjadi penopang YM Kassapa.
Dan biasanya Sang Buddha tidak pernah mengambil makanan untuk dirinya sendiri, tapi untuk kasus ini karena situasinya berbeda makanya dia mengambil sendiri.


Bagaimana bisa dibilang YM Kassapa mencuri, jika tidak ada yang kehilangan? Yang ada pada ghatikara dan orang tua-nya hanya perasaan bahagia.
Kata penopang berarti, dia bersedia memberi apapun yang dibutuhkan oleh YM Kassapa.



Analisis yg menarik. sbg informasi, Kassapa di sana bukanlah seorang bhikkhu biasa melainkan adalah Sang Buddha Kassapa, yaitu seorang Buddha sebelum Buddha Gotama.

+1
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 12 May 2011, 10:26:27 PM
Analisis yg menarik. sbg informasi, Kassapa di sana bukanlah seorang bhikkhu biasa melainkan adalah Sang Buddha Kassapa, yaitu seorang Buddha sebelum Buddha Gotama.


jadi pembawa ajaran buddha sebelum buddha gotama itu ada ya? dan buddha gotama bukan pembawa ajaran buddha pertama kali. apa bisa share bro linknya . terima kasih _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 12 May 2011, 10:36:50 PM
 [at] sriyeklina ... BRAVO...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 12 May 2011, 10:41:31 PM
jadi pembawa ajaran buddha sebelum buddha gotama itu ada ya? dan buddha gotama bukan pembawa ajaran buddha pertama kali. apa bisa share bro linknya . terima kasih _/\_

Berdasarkan referensi Pali Kanon, di-ketahui ada 27 sammasambuddha sebelum Buddha Gautama (Sakyamuni).
Kalpa
1.a. Buddha Tanhankara
1.b. Buddha Medhangkara
1.c. Buddha Saranangkara
1.d. Buddha Diepankara

2.a. Kondannya

3.a. Sumangala
3.b. Sumana
3.c. Revata
3.d. Subhita

4.a. Anomadassie
4.b. Paduma
4.c. Narada

5.a. Padumuttara

6.a. Sumedha
6.b. Sujata

7.a. Piyadessi
7.b. Atthadassi
7.c. Dhammadassi

8.a. Siddhattha

9.a. Tissa
9.b. Pussa

10.a. Vipassi

11.a. Sikkhi
11.b. Vessabhu

12.a. Kakusandha
12.b. Konagamana
12.c. Kassapa
12.d. Sakyamuni
12.e. Maitreya (Samma Sambuddha ke 29, Buddha yang akan datang, Buddha terakhir di Kalpa ini)

---
Dan Buddha Gautama telah meramalkan pencapaian 10 individu yang akan mencapai sammasambuddha pada masa yang akan datang. yaitu
1. Ariya Maitreya
2. (Raja) Rama
3. (Raja) Pasenadi dari Kosala
4. (Dewa) Abhibhu
5. (Dewa Asura) Dighasoni
6. (Brahmana) Candani
7. (Pemuda) Subha
8. (Brahmana) Todeyya
9. (Gajah) Nalagiri
10. (Gajah) Palaleya
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 12 May 2011, 10:58:45 PM
GHATIKARA SUTTA
....
2. Di suatu tempat di sisi jalan utama, Yang Terberkahi tersenyum. Muncul di benak Y M. Ananda: “Apakah alasannya, apakah penyebabnya sehingga Yang Terberkahi tersenyum? Para Tathagata tidak tersenyurn tanpa alasan.” Maka dia mengatur jubah atasnya di satu bahu, menyatukan kedua tangannya untuk menghormat Yang Terberkahi, dan bertanya kepada Beliau: “Bhante, apakah alasannya, apakah penyebabnya sehingga Yang Terberkahi tersenyum? Para Tathagata tidak tersenyurn tanpa alasan.”

btw, buda juga ternyata suka senyum2 sendiri =)) =)) =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sostradanie on 12 May 2011, 11:10:28 PM
jadi pembawa ajaran buddha sebelum buddha gotama itu ada ya? dan buddha gotama bukan pembawa ajaran buddha pertama kali. apa bisa share bro linknya . terima kasih _/\_
Coba tanya bro indra masih adakah stock RAPB (RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA). Buku itu diberikan gratis. Isinya lengkap dan menarik.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Adhitthana on 12 May 2011, 11:14:41 PM
Coba tanya bro indra masih adakah stock RAPB (RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA). Buku itu diberikan gratis. Isinya lengkap dan menarik.
paling jawaban pak kumis ....
silakan donlot diperpustakaan dhammacitta.org  ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 12 May 2011, 11:28:56 PM
paling jawaban pak kumis ....
silakan donlot diperpustakaan dhammacitta.org  ;D

makanya untuk pencegahan nya tadi saya minta link nya  ;D  ^-^
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 13 May 2011, 08:09:07 AM
jadi pembawa ajaran buddha sebelum buddha gotama itu ada ya? dan buddha gotama bukan pembawa ajaran buddha pertama kali. apa bisa share bro linknya . terima kasih _/\_

Buddha Kassapa adalah Buddha terakhir dalam rangkaian 24 Buddha masa lampau sebelum Buddha Gotama terhitung sejak Buddha Dipankara.

Riwayat Agung Para Buddha (http://dhammacitta.org/perpustakaan/riwayat-agung-para-buddha/)

stock edisi cetaknya juga masih ada, sayang anda belum memenuhi syarat untuk request.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 08:40:20 AM
Bagaimana bisa dibilang YM Kassapa mencuri, jika tidak ada yang kehilangan? Yang ada pada ghatikara dan orang tua-nya hanya perasaan bahagia.
Kata penopang berarti, dia bersedia memberi apapun yang dibutuhkan oleh YM Kassapa.
Bukan "YM" karena Kassapa di sini bukan sekadar Savaka, tapi seorang Samma Sambuddha.

Terlepas dari apa yang dirasakan kemudian, secara pancasila harafiah, Buddha Kassapa tetap melakukan 'pelanggaran' kategori mengambil yang tidak diberikan. Apakah sila melihat hasilnya, bukan perbuatannya? Berarti kalau misalnya seperti kasus (fiktif) saya bobol ATM bro Indra, ternyata bukan 'mengosongkan' malah 'mengisi', saya disebut berdanakah? Kalau kriminal lari akhirnya tertangkap, disebut menyerahkan dirikah?

Walaupun seorang umat dibilang penopang sangha, tetap bukan berarti apa yang dimiliki orang tersebut adalah milik sangha. Ada kasus juga di dhammapada atthakatha mengenai seorang penggosok permata yang ruby-nya ditelan oleh bangaunya di depan seorang bhikkhu arahat yang biasa ditopangnya. Kemudian dia menuduh dan memukul bhikkhu itu. Sang Arahat tidak mau memberitahu ke mana ruby-nya karena kalau orang itu tahu pasti akan membunuh dan mengeluarkan ruby itu dari perut bangau. Entah bagaimana bangau itu mendekat dan dengan marah, orang itu menendangnya sampai muntah darah dan mati. Setelah bangau itu mati, baru bhikkhu itu memberi tahu. Orang itu menyesal luar biasa, namun bhikkhu itu mengatakan bahwa ada juga kesalahan kecil dari sisinya, yaitu masuk ke dalam rumah umat, seharusnya hanya berdiri depan pintu.

Sebetulnya tanpa kasus ini pun memang kita tahu bahwa milik penopang tidak otomatis menjadi milik sangha, sebab jika demikian, sangha bisa dimanfaatkan oleh para pencuri.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 08:46:32 AM
Tambahan, khusus bagian ini: "Bagaimana bisa dibilang YM Kassapa mencuri, jika tidak ada yang kehilangan?"
Seandainya bro Indra punya tabungan 1 T, lalu saya bobol 10jt. Karena begitu insignifikannya hal yang saya curi, maka bro Indra tidak merasa kehilangan. Karena tidak ada yang merasa kehilangan, jadi tidak ada hal tercurikah?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 13 May 2011, 08:49:40 AM
Bukan "YM" karena Kassapa di sini bukan sekadar Savaka, tapi seorang Samma Sambuddha.

Terlepas dari apa yang dirasakan kemudian, secara pancasila harafiah, Buddha Kassapa tetap melakukan 'pelanggaran' kategori mengambil yang tidak diberikan. Apakah sila melihat hasilnya, bukan perbuatannya? Berarti kalau misalnya seperti kasus (fiktif) saya bobol ATM bro Indra, ternyata bukan 'mengosongkan' malah 'mengisi', saya disebut berdanakah? Kalau kriminal lari akhirnya tertangkap, disebut menyerahkan dirikah?

ya saya pikir perlu melihat hasilnya, contoh paling jelas adalah sila pertama, jika saya menusuk seseorang dengan niat untuk membunuh, tapi jika korban tidak mati saya tidak bisa dituntut dengan pasal pembunuhan. jika saya bhikkhu, saya juga tidak melakukan pelanggaran parajika.

Quote
Walaupun seorang umat dibilang penopang sangha, tetap bukan berarti apa yang dimiliki orang tersebut adalah milik sangha. Ada kasus juga di dhammapada atthakatha mengenai seorang penggosok permata yang ruby-nya ditelan oleh bangaunya di depan seorang bhikkhu arahat yang biasa ditopangnya. Kemudian dia menuduh dan memukul bhikkhu itu. Sang Arahat tidak mau memberitahu ke mana ruby-nya karena kalau orang itu tahu pasti akan membunuh dan mengeluarkan ruby itu dari perut bangau. Entah bagaimana bangau itu mendekat dan dengan marah, orang itu menendangnya sampai muntah darah dan mati. Setelah bangau itu mati, baru bhikkhu itu memberi tahu. Orang itu menyesal luar biasa, namun bhikkhu itu mengatakan bahwa ada juga kesalahan kecil dari sisinya, yaitu masuk ke dalam rumah umat, seharusnya hanya berdiri depan pintu.

Sebetulnya tanpa kasus ini pun memang kita tahu bahwa milik penopang tidak otomatis menjadi milik sangha, sebab jika demikian, sangha bisa dimanfaatkan oleh para pencuri.

kecuali sudah ada kesepakatan sebelumnya dengan formula:

"saya mempersembahkan semua apa yg saya miliki pada saat ini dan pada masa mendatang kepada Sang Bhagava serta para bhikkhu, Sang Bhagava boleh datang kapan saja untuk mengambil apa pun yg Bhagava dan para bhikkhu perlukan."


dan hal ini lah yg (mungkin) menyebabkan Sang Buddha Kassapa menolak undangan raja dan memilih Ghatikara, spt yg sudah dijelaskan dengan sangat baik oleh sis Sriyeklina.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 13 May 2011, 08:51:26 AM
Tambahan, khusus bagian ini: "Bagaimana bisa dibilang YM Kassapa mencuri, jika tidak ada yang kehilangan?"
Seandainya bro Indra punya tabungan 1 T, lalu saya bobol 10jt. Karena begitu insignifikannya hal yang saya curi, maka bro Indra tidak merasa kehilangan. Karena tidak ada yang merasa kehilangan, jadi tidak ada hal tercurikah?


pada kasus Ghatikara, sptnya semua atau hampir semua atapnya diambil, namun rumah tanpa atap itu tidak pernah kehujanan sampai akhir kappa.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 09:08:17 AM
ya saya pikir perlu melihat hasilnya, contoh paling jelas adalah sila pertama, jika saya menusuk seseorang dengan niat untuk membunuh, tapi jika korban tidak mati saya tidak bisa dituntut dengan pasal pembunuhan. jika saya bhikkhu, saya juga tidak melakukan pelanggaran parajika.
Untuk sila pertama, saya lihat memang dinilai dari hasil juga. Tapi apakah semua sila lain juga?
Contoh lain si A membohongi si B, tapi karena salah menyusun kalimat, si B malah salah persepsi sehingga mendapat kebenaran. Berarti si A tidak berbohong?


Quote
kecuali sudah ada kesepakatan sebelumnya dengan formula:

"saya mempersembahkan semua apa yg saya miliki pada saat ini dan pada masa mendatang kepada Sang Bhagava serta para bhikkhu, Sang Bhagava boleh datang kapan saja untuk mengambil apa pun yg Bhagava dan para bhikkhu perlukan."

dan hal ini lah yg (mungkin) menyebabkan Sang Buddha Kassapa menolak undangan raja dan memilih Ghatikara, spt yg sudah dijelaskan dengan sangat baik oleh sis Sriyeklina.
Tidak ada formula tersebut dibicarakan. Yang diberikan untuk diambil/barter sukarela adalah tembikar/pot yang dibuatnya. Tidak ada dibilang 'silahkan ambil kari di dalam rumah' atau 'silahkan bongkar atap rumah', sebab yang ia tukarkan memang tembikar.

Sekarang anggaplah ada formula 'saya beri semuanya' dan itu terbukti dari Buddha Kassapa menolak undangan raja. Masalahnya formula itu terjadi SETELAH kasus pengambilan atap. Sewaktu pengambilan kari & atap, formula itu belum terbentuk.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 09:12:20 AM
pada kasus Ghatikara, sptnya semua atau hampir semua atapnya diambil, namun rumah tanpa atap itu tidak pernah kehujanan sampai akhir kappa.
Tetap saja berarti kembali lagi kita menimbang-nimbang hasilnya. Akhirnya kembali pada paradoks bunuh 1 selamatkan 99.



Tambahan lagi: kasus ini saya tujukan bagi mereka yang menuduh saya melakukan pembenaran dengan menafsir sila dan tidak telan bulat-bulat, bukan bagi yang berpendapat sila memang perlu dicerna, seperti Sis Sriyeklina dan lainnya, walaupun tentu saja semua boleh ikutan berpendapat.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 13 May 2011, 09:21:09 AM
Untuk sila pertama, saya lihat memang dinilai dari hasil juga. Tapi apakah semua sila lain juga?
Contoh lain si A membohongi si B, tapi karena salah menyusun kalimat, si B malah salah persepsi sehingga mendapat kebenaran. Berarti si A tidak berbohong?
sepertinya semua unsurnya harus lengkap baru bisa dikatakan pelanggaran, ada niat, ada tindakan, dan ada korban.

Quote
Tidak ada formula tersebut dibicarakan. Yang diberikan untuk diambil/barter sukarela adalah tembikar/pot yang dibuatnya. Tidak ada dibilang 'silahkan ambil kari di dalam rumah' atau 'silahkan bongkar atap rumah', sebab yang ia tukarkan memang tembikar.

Sekarang anggaplah ada formula 'saya beri semuanya' dan itu terbukti dari Buddha Kassapa menolak undangan raja. Masalahnya formula itu terjadi SETELAH kasus pengambilan atap. Sewaktu pengambilan kari & atap, formula itu belum terbentuk.


formula itu "mungkin saja" tidak disebutkan dalam sutta karena terjadi pada kesempatan lain, misalnya pada event pencapaian kesuciannya sebagai sotapanna atau sbg sakadagami atau sbg anagami. kita tidak mengetahui secara persis dan sutta juga tidak memberikan petunjuk mengenai transaksi ini, jadi apapun yg kita katakan di sini hanyalah spekulasi
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 13 May 2011, 09:22:25 AM
Tetap saja berarti kembali lagi kita menimbang-nimbang hasilnya. Akhirnya kembali pada paradoks bunuh 1 selamatkan 99.



Tambahan lagi: kasus ini saya tujukan bagi mereka yang menuduh saya melakukan pembenaran dengan menafsir sila dan tidak telan bulat-bulat, bukan bagi yang berpendapat sila memang perlu dicerna, seperti Sis Sriyeklina dan lainnya, walaupun tentu saja semua boleh ikutan berpendapat.



itu hanya untuk menjelaskan mengenai uang 10jt saja yg tidak ketauan, tapi jika uang saya diambil 999 M, pasti saya akan tahu
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 09:37:03 AM
sepertinya semua unsurnya harus lengkap baru bisa dikatakan pelanggaran, ada niat, ada tindakan, dan ada korban.
Berarti seorang Buddhis boleh memaki orang kain dengan kata kasar, selama orang itu tidak mengerti?

Background: Seorang Buddhis menawar barang di pasar yang pembelinya kebetulan umat lain yang tidak mengerti Pali dan budaya India kuno.

Buddhis: "Gope deh..."
Penjual: "Ga bisa, ayam seekor goban..."
Buddhis: *sambil tersenyum* "OK deh, terima kasih, vasala!"
Penjual: "wassalam!" (karena salah dengar)

Quote
formula itu "mungkin saja" tidak disebutkan dalam sutta karena terjadi pada kesempatan lain, misalnya pada event pencapaian kesuciannya sebagai sotapanna atau sbg sakadagami atau sbg anagami. kita tidak mengetahui secara persis dan sutta juga tidak memberikan petunjuk mengenai transaksi ini, jadi apapun yg kita katakan di sini hanyalah spekulasi
Selama masih berpegang pada 'sila bulat-bulat' atau 'yang tertera di buku', maka tidak lepas dari spekulasi karena memang kasus ini unik. Jika memang kita berniat mendalami makna dan tujuan dari sila, bukan secara baku, maka saya rasa hampir semua dari kita juga sudah tahu jawabannya dari awal.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 09:40:38 AM
itu hanya untuk menjelaskan mengenai uang 10jt saja yg tidak ketauan, tapi jika uang saya diambil 999 M, pasti saya akan tahu
;D Maka agar "tidak melanggar sila", saya ambilnya 10jt saja tiap bulan. Sudah amat lebih dari cukup buat saya hidup. Lalu 2-3jt saya salurkan untuk orang tidak mampu. Kita lihat hasilnya:

1. Tidak ada korban (karena bro Indra ga tau)
2. Saya bahagia (dapet duit)
3. Terjadi dana

Overall: semua baik, semua senang ;D

Spoiler: ShowHide
WARNING: DON'T TRY THIS AT HOME!!
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 13 May 2011, 09:43:34 AM
;D Maka agar "tidak melanggar sila", saya ambilnya 10jt saja tiap bulan. Sudah amat lebih dari cukup buat saya hidup. Lalu 2-3jt saya salurkan untuk orang tidak mampu. Kita lihat hasilnya:

1. Tidak ada korban (karena bro Indra ga tau)
2. Saya bahagia (dapet duit)
3. Terjadi dana

Overall: semua baik, semua senang ;D

Spoiler: ShowHide
WARNING: DON'T TRY THIS AT HOME!!


itu memang bukan pelanggaran, karena saya juga memang berniat berdana kok ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 13 May 2011, 09:46:27 AM
;D Maka agar "tidak melanggar sila", saya ambilnya 10jt saja tiap bulan. Sudah amat lebih dari cukup buat saya hidup. Lalu 2-3jt saya salurkan untuk orang tidak mampu. Kita lihat hasilnya:

1. Tidak ada korban (karena bro Indra ga tau)
2. Saya bahagia (dapet duit)
3. Terjadi dana

Overall: semua baik, semua senang ;D

Spoiler: ShowHide
WARNING: DON'T TRY THIS AT HOME!!


Kalau misalnya kk indra uda tau apakah akan merasa sakit hati/kehilangan? kalo ya, berarti karma buruk, kalo gak mgkn gpp x ya?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 13 May 2011, 09:48:10 AM
Kalau misalnya kk indra uda tau apakah akan merasa sakit hati/kehilangan? kalo ya, berarti karma buruk, kalo gak mgkn gpp x ya?

tidak juga, saya kan memang berniat berdana, tapi kalo setelah itu saya merasa menyesal, bukan karma buruk tapi dana saya jadi tidak memberikan hasil yg maksimal
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 09:49:16 AM
Kalau misalnya kk indra uda tau apakah akan merasa sakit hati/kehilangan? kalo ya, berarti karma buruk, kalo gak mgkn gpp x ya?
Dikatakan kamma adalah niat. Menurut Sis M14ka, niat si korban atau niat si pelaku? ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 13 May 2011, 09:54:00 AM
Dikatakan kamma adalah niat. Menurut Sis M14ka, niat si korban atau niat si pelaku? ;D
oh iya tu kan memenuhi syarat2 pencurian ya, tapi kayanya reaksi korban berpengaruh juga, kalo kehilangan banget, pst karma buruknya berat, kalo ga gitu merasa kehilangan, berarti karma buruknya ringan aja....benar gak?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 09:55:35 AM
oh iya tu kan memenuhi syarat2 pencurian ya, tapi kayanya reaksi korban berpengaruh juga, kalo kehilangan banget, pst karma buruknya berat, kalo ga gitu merasa kehilangan, berarti karma buruknya ringan aja....benar gak?
Berarti curi dari Arahat yang sifatnya tidak melekat (jadi tidak sedih), kammanya ringan, sementara curi dari orang super pelit yang kehilangan 1000 perak bisa mengamuk, merupakan kamma berat? ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 13 May 2011, 09:58:12 AM
Berarti curi dari Arahat yang sifatnya tidak melekat (jadi tidak sedih), kammanya ringan, sementara curi dari orang super pelit yang kehilangan 1000 perak bisa mengamuk, merupakan kamma berat? ;D
wkwkwkw iya ya....bingung jg.... tpi kayanya syarat ke2, ada niat untuk mengambil barang yang tidak diberikan. mgkn aja niat dari Buddha Kassapa itu bukan untuk mencuri, tapi memang mengambil barang yang rela diberikan hehe.....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 10:01:29 AM
wkwkwkw iya ya....bingung jg.... tpi kayanya syarat ke2, ada niat untuk mengambil barang yang tidak diberikan. mgkn aja niat dari Buddha Kassapa itu bukan untuk mencuri, tapi memang mengambil barang yang rela diberikan hehe.....
Kalau tergantung dari niat memberi si tercuri, bagaimana dengan mencuri dari orang yang baru saja mati kecelakaan atau perampok kuburan? Toh si tercuri sudah tidak ada, jadi rela ga rela sudah tidak relevan.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 13 May 2011, 10:04:33 AM
Berarti seorang Buddhis boleh memaki orang kain dengan kata kasar, selama orang itu tidak mengerti?

Background: Seorang Buddhis menawar barang di pasar yang pembelinya kebetulan umat lain yang tidak mengerti Pali dan budaya India kuno.

Buddhis: "Gope deh..."
Penjual: "Ga bisa, ayam seekor goban..."
Buddhis: *sambil tersenyum* "OK deh, terima kasih, vasala!"
Penjual: "wassalam!" (karena salah dengar)
Selama masih berpegang pada 'sila bulat-bulat' atau 'yang tertera di buku', maka tidak lepas dari spekulasi karena memang kasus ini unik. Jika memang kita berniat mendalami makna dan tujuan dari sila, bukan secara baku, maka saya rasa hampir semua dari kita juga sudah tahu jawabannya dari awal.



ini bisa menimbulkan polemik baru jika dilanjutkan, ada sebagian yg menganggap bahwa memaki adalah pelanggaran sila 4, dan ada sebagian lagi yg menganggap bukan pelanggaran sila. kalau menurut sebagian yg ke dua, memaki dengan kata kasar terlepas apakah si korban mengerti atau tidak mengerti, adalah bukan pelanggaran, dan sebaliknya untuk sebagian yg pertama
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 13 May 2011, 10:08:18 AM
mau tanya, gambar2 religius, stupa punya pengaruh apa ya?

kalau melakukan hubungan di depan gambar/patung buda emang ada karmanya ya?

sundul sundul sundul sundul sundul sundul sundul sundul sundul
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 13 May 2011, 10:10:36 AM
mau tanya, gambar2 religius, stupa punya pengaruh apa ya?

kalau melakukan hubungan di depan gambar/patung buda emang ada karmanya ya?

sejauh kita melihat dari sudut pandang sila, korban atau pasangannya lah yg menentukan, bukan penontonnya
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: William_phang on 13 May 2011, 10:14:57 AM
Kamma adalah niat (cetana)...yang menentukan bukan objeknya tetapi pelakunya....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 13 May 2011, 10:17:53 AM
Kamma adalah niat (cetana)...yang menentukan bukan objeknya tetapi pelakunya....

tidak ada salahnya punya niat melakukan aktivitas seksual, tapi akan jadi salah jika korbannya tidak dibenarkan
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 13 May 2011, 10:19:48 AM
Kalau dalam kisah Ghatikara, bagaimana Buddha Kassapa menolak pemberian Raja Kisi tetapi alih-alih menyatakan sudah " memiliki" rumah di tempat Ghatikara. Bukan-kah secara harfiah, penggalan cerita tersebut menyirat-kan bahwa "mungkin" saja Ghatikara sudah menghibah-kan semua kekayaan-nya sebagai pendukung Ti-Ratna. Tetapi bagaimana-pun ada celah untuk kita berspekulasi di dalam hal ini.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 10:23:14 AM
ini bisa menimbulkan polemik baru jika dilanjutkan, ada sebagian yg menganggap bahwa memaki adalah pelanggaran sila 4, dan ada sebagian lagi yg menganggap bukan pelanggaran sila. kalau menurut sebagian yg ke dua, memaki dengan kata kasar terlepas apakah si korban mengerti atau tidak mengerti, adalah bukan pelanggaran, dan sebaliknya untuk sebagian yg pertama
Saya baru tahu kalau ada sebagian yang menganggap memaki bukan bagian dari sila 4. Tidak apa, sebetulnya sudah OOT, dan saya rasa bro Indra juga sudah tahu benar yang saya maksudkan.

Bonus untuk yang mengatakan memaki tidak melanggar sila:
"Pharusaṃ vācaṃ pahāya pharusāya vācāya paṭivirato samaṇo gotamo"
"Samana gotama meninggalkan ucapan kasar, menjauhi ucapan kasar"

Bagian Culasila, Brahmajala Sutta.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: William_phang on 13 May 2011, 10:25:31 AM
kita tahu bahwa sesuatu perbuatan dpt dilakukan dalam bentuk ucapan, tindakan dan pikiran..
nah tujuan kita melatih sila adalah agar menimbun banyak karma baik sehingga tdk terjatuh kedalam alam rendah dan mengkondisikan untuk bisa mencapai cita2 mulia (nibbana).

Kalo kita berniat untuk berhubungan seksual...setidaknya didalam pikiran sudah ada niat dan pemikiran ato pun menikmati aktifitas tsb lewat pikiran dengan membayang2kan...

untuk menjaga sila tentu tidak hanya pintu indera saja yang kita jaga tetapi pikiran juga harus dijaga kalo menurut saya...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 10:33:53 AM
Kalau dalam kisah Ghatikara, bagaimana Buddha Kassapa menolak pemberian Raja Kisi tetapi alih-alih menyatakan sudah " memiliki" rumah di tempat Ghatikara. Bukan-kah secara harfiah, penggalan cerita tersebut menyirat-kan bahwa "mungkin" saja Ghatikara sudah menghibah-kan semua kekayaan-nya sebagai pendukung Ti-Ratna. Tetapi bagaimana-pun ada celah untuk kita berspekulasi di dalam hal ini.
Tetap saja walaupun Bro Indra sudah menjadi pendukung Tiratana, kalau ada bhikkhu yang masuk ambil gitarnya untuk menjadi bhikkhu bergitar, saya rasa akan 'disikat' juga sama Bro Indra.

Memang benar, selalu ada celah. Karenanya saya sangat setuju ungkapan "sati adalah sila tertinggi". Seseorang bisa dibilang melanggar sila, selain karena perbuatan fisiknya, juga adalah dorongan keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin. Tanpa ketiga akar tersebut, perbuatan fisik saja tidak akan menyebabkan pelanggaran sila. Contohnya Pilinda Vacca dengan 'vasala'-nya yang terkenal, atau kasus Buddha Kassapa yang justru bukan karena keserakahan, namun ingin memberikan manfaat bagi si Ghatikara. Banyak sekali kasus lain seperti Mahakassapa yang mengambil air beras dari seorang wanita miskin yang ragu memberikannya (karena takut tidak pantas), bukan karena rakus, tapi demi kebaikan orang tersebut.

Tanpa kebijaksanaan, orang justru cenderung salah memahami sila, maka terjadilah pembenaran atau penyalahan.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 13 May 2011, 10:36:30 AM
Saya baru tahu kalau ada sebagian yang menganggap memaki bukan bagian dari sila 4. Tidak apa, sebetulnya sudah OOT, dan saya rasa bro Indra juga sudah tahu benar yang saya maksudkan.

Bonus untuk yang mengatakan memaki tidak melanggar sila:
"Pharusaṃ vācaṃ pahāya pharusāya vācāya paṭivirato samaṇo gotamo"
"Samana gotama meninggalkan ucapan kasar, menjauhi ucapan kasar"

Bagian Culasila, Brahmajala Sutta.



sila di sini yg dimaksudkan adalah pancasila, dan saya termasuk dalam sebagian yg ke dua, dan berpendapat bahwa musavada hanya mengatur soal "berbohong", memaki dan fitnah memang termasuk ucapan salah tapi diluar scope musavada. tapi untuk hal ini sebaiknya kita bahas di thread lain aja
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 10:41:30 AM
Kamma adalah niat (cetana)...yang menentukan bukan objeknya tetapi pelakunya....
Setuju.

kita tahu bahwa sesuatu perbuatan dpt dilakukan dalam bentuk ucapan, tindakan dan pikiran..
nah tujuan kita melatih sila adalah agar menimbun banyak karma baik sehingga tdk terjatuh kedalam alam rendah dan mengkondisikan untuk bisa mencapai cita2 mulia (nibbana).

Kalo kita berniat untuk berhubungan seksual...setidaknya didalam pikiran sudah ada niat dan pemikiran ato pun menikmati aktifitas tsb lewat pikiran dengan membayang2kan...

untuk menjaga sila tentu tidak hanya pintu indera saja yang kita jaga tetapi pikiran juga harus dijaga kalo menurut saya...
Lalu kalau menurut bro William P. apa yang salah dari niat berhubungan seksual?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 10:45:31 AM
sila di sini yg dimaksudkan adalah pancasila, dan saya termasuk dalam sebagian yg ke dua, dan berpendapat bahwa musavada hanya mengatur soal "berbohong", memaki dan fitnah memang termasuk ucapan salah tapi diluar scope musavada. tapi untuk hal ini sebaiknya kita bahas di thread lain aja
Jika secara pancasila 'tok', saya setuju, musavada tidak termasuk juga memfitnah, hasut, gossip dll. Sutta banding sutta saja juga kadang tidak sama seperti yang ditanyakan sis Hema tentang nyanyi & bermusik yang tidak termasuk atthasila di Sutta Nipata, tapi termasuk yang di Anguttara Nikaya. Jadi tergantung dilihat dari sudut pandang bagaimana saja. Sepertinya saya sudah mengerti maksud bro Indra, jadi merasa tidak perlu dibahas lagi.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 13 May 2011, 10:46:29 AM
Tetap saja walaupun Bro Indra sudah menjadi pendukung Tiratana, kalau ada bhikkhu yang masuk ambil gitarnya untuk menjadi bhikkhu bergitar, saya rasa akan 'disikat' juga sama Bro Indra.

Memang benar, selalu ada celah. Karenanya saya sangat setuju ungkapan "sati adalah sila tertinggi". Seseorang bisa dibilang melanggar sila, selain karena perbuatan fisiknya, juga adalah dorongan keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin. Tanpa ketiga akar tersebut, perbuatan fisik saja tidak akan menyebabkan pelanggaran sila. Contohnya Pilinda Vacca dengan 'vasala'-nya yang terkenal, atau kasus Buddha Kassapa yang justru bukan karena keserakahan, namun ingin memberikan manfaat bagi si Ghatikara. Banyak sekali kasus lain seperti Mahakassapa yang mengambil air beras dari seorang wanita miskin yang ragu memberikannya (karena takut tidak pantas), bukan karena rakus, tapi demi kebaikan orang tersebut.

Tanpa kebijaksanaan, orang justru cenderung salah memahami sila, maka terjadilah pembenaran atau penyalahan.

Jika Bro Kainyn kualitas bathin-nya sudah seperti Ghatikara, kalau ada bhikkhu yang ambil gitar-nya pasti tidak akan marah... kan sudah ada contoh-nya spt Ghatikara.
Kecuali ada sammasambuddha yang konfirmasi kualitas bathin Bro Kainyn, Jangan coba-coba ambil gitar-nya...
** Piss Bro...
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 10:56:59 AM
Jika Bro Kainyn kualitas bathin-nya sudah seperti Ghatikara, kalau ada bhikkhu yang ambil gitar-nya pasti tidak akan marah... kan sudah ada contoh-nya spt Ghatikara.
Kecuali ada sammasambuddha yang konfirmasi kualitas bathin Bro Kainyn, Jangan coba-coba ambil gitar-nya...
** Piss Bro...
Tidak perlu Samma Sambuddha, saya beritahu dulu bahwa justru mungkin saya lebih parah dari Bro Indra, jadi alangkah baiknya untuk tidak mencoba, kecuali kalau mau saya paksa nyanyi pakai gitar 100 lagu non-stop. ;D
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: William_phang on 13 May 2011, 11:08:25 AM
Lalu kalau menurut bro William P. apa yang salah dari niat berhubungan seksual?


Sebenarnya sih tidak salah dengan niat ini kalo dalam pandangan untuk umum krn tidak ada yang tahu bahwa kita punya niat (dlm pikiran) demikian dan juga tidak ada korban.. tetapi manfaat untuk kemajuan bathin kita yang kurang baik kalo menurut saya...

Tentu alangkah baiknya jika niat (walaupun baru muncul dalam pikiran) pun perlu kita jaga agar kita pikiran tetap jernih... tidak hanya perbuatan melalui fisik dan ucapan saja yang kita jaga....
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 13 May 2011, 11:10:53 AM
Tidak perlu Samma Sambuddha, saya beritahu dulu bahwa justru mungkin saya lebih parah dari Bro Indra, jadi alangkah baiknya untuk tidak mencoba, kecuali kalau mau saya paksa nyanyi pakai gitar 100 lagu non-stop. ;D


itu masih belum separah arsenik
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 11:55:38 AM
Sebenarnya sih tidak salah dengan niat ini kalo dalam pandangan untuk umum krn tidak ada yang tahu bahwa kita punya niat (dlm pikiran) demikian dan juga tidak ada korban.. tetapi manfaat untuk kemajuan bathin kita yang kurang baik kalo menurut saya...
Setuju. Seperti juga cara menyenangkan indera yang lain (yang tidak bertentangan dengan hukum & budaya setempat) tidak dilarang, tapi jika kita melarutkan diri dan menyerah pada kesenangan tersebut, bisa berakibat sangat merugikan. Karena itu, setiap uposatha, kita disarankan meninggalkan semua kesenangan indriah tersebut.

Quote
Tentu alangkah baiknya jika niat (walaupun baru muncul dalam pikiran) pun perlu kita jaga agar kita pikiran tetap jernih... tidak hanya perbuatan melalui fisik dan ucapan saja yang kita jaga....
Betul, yang paling baik adalah melatih pikiran yang adalah pelopornya.

Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 13 May 2011, 12:20:33 PM
Setuju. Seperti juga cara menyenangkan indera yang lain (yang tidak bertentangan dengan hukum & budaya setempat) tidak dilarang, tapi jika kita melarutkan diri dan menyerah pada kesenangan tersebut, bisa berakibat sangat merugikan. Karena itu, setiap uposatha, kita disarankan meninggalkan semua kesenangan indriah tersebut.
Betul, yang paling baik adalah melatih pikiran yang adalah pelopornya.

Lebih spesifik... Citta-kah yang di-latih ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 13 May 2011, 01:28:35 PM
Lebih spesifik... Citta-kah yang di-latih ?
Entahlah, secara spesifik apa saja yang dilatih, saya tidak tahu, sebab menurut pengalaman saya, semua berhubungan. Jadi melatih pikiran di sini hanya bermakna secara umum saja.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Mahadeva on 07 August 2011, 10:23:57 AM
kalau paraphilia misalnya punya nafsu sex terhadap sepatu, kaki, api, mayat..dsb

termasuk melanggar sila ke 3 ga? alasannya?

thx
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 07 August 2011, 10:26:19 AM
SEPATU :o

sulit untuk menilai perilaku seorang gila apakah melanggar atau tidak melanggar
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Mahadeva on 07 August 2011, 10:35:16 AM
iya ada kok Pak.  http://en.wikipedia.org/wiki/Foot_fetishism

ada juga list orang2 terkenal yang bernafsu pada kaki...

tapi mereka masih waras kok...hehe
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Indra on 07 August 2011, 10:39:21 AM
kaki masih mungkin, tapi sepatu :o
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 07 August 2011, 02:14:48 PM
kalau paraphilia misalnya punya nafsu sex terhadap sepatu, kaki, api, mayat..dsb

termasuk melanggar sila ke 3 ga? alasannya?

thx
kalau mayat setau saya melanggar sila ke 3.. tapi tuh kaki ??? sepatu ???  :o baru denger  :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: ryu on 07 August 2011, 02:27:06 PM
ada yang aneh, ada yang nikah khan sama tembok =))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: wang ai lie on 07 August 2011, 02:31:33 PM
ada yang aneh, ada yang nikah khan sama tembok =))

no pic =hoax  :))
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: M14ka on 07 September 2011, 04:53:59 PM
SEPATU :o

sulit untuk menilai perilaku seorang gila apakah melanggar atau tidak melanggar

=)) wkwkwkwk.... Kalo ketertarikan ama BP aneh gak kk?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: No Pain No Gain on 07 September 2011, 04:56:12 PM

=)) wkwkwkwk.... Kalo ketertarikan ama BP aneh gak kk?

BP itu apa ya?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: adi lim on 07 September 2011, 06:56:24 PM
BP itu apa ya?

babi panggang  8->
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 08 September 2011, 03:01:59 PM
babi panggang  8->

Kalau BG ibu OKA ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: gunawan2005 on 15 September 2011, 10:48:21 AM
Kalau menurut pandangan saya melakukan hubungan seksual dengan melihat karma yg bisa diterima mungkin bisa kita jadikan acuan..dalam ilmu kedokteran kalau pasangan dari hubungan darah yg dekat maka apabila ternyata mengahsilkan benih bisa menyebabkan kecacatan fisik...kalau untuk gay and lesbian sebagainya yg nota bene merupakan fase abu22 karena tidak adanya pengakuan dari budaya timur..melakukan dengan cara yg aman sepanjang itu direstui oleh ke2 orang tua saya rsa aman22 aja..gmn pendapat kalian?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 21 November 2011, 05:37:25 PM
Kisah Seorang Guru Jadi Pelacur Demi Anak Didiknya
Tinggal di desa kecil di propinsi Gan Shu. Awalnya dia bukan pelacur. Setiap penduduk di desa tersebut tidak mengerti kenapa seorang gadis secantik Xia yang mempunya paras tubuh yang indah dan rupa yang menawan tidak melakukan seperti gadis-gadis lainnya.

Karena Xia menolak akan hal ini, ayah nya Xia selalu menghukum dia.Suatu hari Xia mendengar bahwa sebuah sekolah di desa membutuhkan jasa seorang guru Xia langsung dengan sukarela menjadi seorang guru dengan tanpa imbalan.

Pas hari pertama Xia masuk ke sekolah menjadi seorang guru, setiap murid kaget dan terpukau akan kecantikan guru baru mereka Sejak saat itu Kelas selalu menjadi penuh dengan canda tawa setiap murid. Kelas mereka lebih layak untuk di sebut sebagai tempat penampungan daripada bangku bangku sekolah yang normal. Dalam kondisi kelas yang sekarat ini, Xia mengajarkan beribu ribu kata kata chinese dan pengetahuan laennya kepada murid murid nya Suatu hari badai besar menghancurkan kelas mereka semua murid tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Lalu kepala sekolah datang ke kota untuk merundingkan hal tersebut dengan walikota yang mengurus budget bagian pendidikan agar memberikan sumbangan uang utk membetulkan sekolah mereka akan kepala sekolah kembali dengan tangan kosong.

Kepala sekolah mengatakan kepada Xia bahwa walikota akan memberikan uang kalo hanya Xia yang datang kepada dia dan meminta uang kepadanya secara personal, Xia yang tidak pernah keluar dari desa dan meninggalkan rumah nya dan tidak pernah bertemu dengan walikota sebelumnya, telah memutuskan untuk berangkat dari rumah untuk mengunjungi sang walikota. Sebelumnya Xia kwatir kalo kunjungan dia akan mengacaukan suasana, akan tetapi dia tetep memutuskan pergi demi murid murid nya.

Xia berjalan lebih dari 10 kilo untuk ke kantor sang walikota setelah sampai, Xia duduk di depan kantor yang bagus di ruangan sang walikota. Setiba nya di kantor, sang walikota menyambut kedatangan Xia dengan sepasang mata pemburu yang haus akan Xia dan mununjukan tangannya ke sebuah ruangan dan mengatakan “Uang kamu ada di kamar tersebut… kalau kamu mau, kamu ikuti aku” Xia melihat sebuah ruangan dengan ranjang yang besar, ranjang tersebut lah yang telah merenggut keperawanan Xia, Sang walikota telah memperkosa Xia. Darah segar dari keperawannan nya telah meninggalkan bekas dan jejak di sprei darah merah tersebut menjadi lebih merah daripada warna bendera national China. Xia tidak menangis sedikit pun yang ada di pikiran nya adalah berpuluh puluh mata murid murid nya yang akan kecewa kalo tidak ada kelas buat mereka belajar.

Setelah itu Xia bergegas balik ke rumah yang gelap dan tidak memberi tahu kepada seorang pun tentang kejadian tersebut. Hari berikutnya, para penduduk membeli kayu dan membetulkan kondisi kelas. Akan tetapi kala ada hujan yang deras, kelas tersebut tetap tidak bisa di gunakan. Xia mengatakan kepada murid muridnya bahwa walikota akan membangun sebuah sekolah yang bagus buat mereka. Dalam kurang lebih 6 bulan, kepala sekolah mengunjungi walikota 10x akan tetapi tetep tidak diberikan dana yang dijanjikan kepada mereka. Hanya walikota lah yang tau apa yang telah terjadi pada Xia akan tetapi tidak bisa berbuat banyak tentang itu.

Pada saat semester baru berganti, banyak murid yang tidak bisa melanjutkan sekolah nya karena biaya dan mereka harus membantu orang tua nya untuk bekerja… Jumlah murid nya berkurang dan bekurang. Xia sangat sedih akan kondisi seperti itu. Ketika Xia mengetahui bahwa harapan murid muridnya telah hilang bagaikan asap. Dia lalu kembali ke kamarnya. Xia membuka bajunya, dan melihat tubuh telanjangnya di depan cermin. Xia bersumpah akan memakai tubuhnya yang indah untuk mewujudkan impian dari murid muridnya untuk bisa kembali sekolah… Xia tau semua gadis dari desa bekerja sebagai pelacur di kota untuk mencari uang dan itu cara yang gampang untuk dia untuk mendapatkan uang. Dia membersihkan dirinya dan mengucapakan selamat tingal kepada kepala sekolah, ayah dan sekolah…

Dia mengikat rambut nya dengan kuncir dua dan berjalan menuju kota. Ketika dia berangkat ke kota, ayahnya tersenyum bangga akan tetapi kepala sekolah menangis sedih akan pilihan yang Xia lakukan….Di dalam glamor kehidupan kota, Xia tidak senang sama sekali dia menderita, dalam benak pikirannya, hanya ada sebuah kelas yang hancur dan keprihatian dan kesedihan dan kekecewaan expressi dari murid muridnya…. Xia masuk ke buat salon, berbaring di ranjang yang kotor dan menderita kerja kotor yang kedua di dunia percabulan… Malam itu di dalam diary nya Xia menulis “Sang walikota tidak bisa di bandingakan dengan tamu pertama nya lebih parah dan lebih kejam akan tetapi paling tidak tamu nya telah membayar dan memberi uang”

Xia mengirimkan semua uang penghasilannya kepada kepala sekolah dengan mengirit irit biaya untuk hidup nya dengan harapan bisa mengirim lebih banyak lagi ke kepala sekolah. Sang kepala sekolah menerima uang tersebut dan mengikuti untuk menggunakan uang utk membangun sekolah… Ketika setiap orang yang menanyakan sumber uang tersebut, sang kepala sekolah hanya menjawab bahwa di dapat dari donasi dari organisasi social. Akan tetapi seiring waktu, penduduk mengetahui bahwa sumber dana dari seorang mantan guru yang bernama Xia. Banyak reporters yang ingin meliputi berita ini akan tetapi di tolak oleh Xia dengan alasan bahwa dia hanya seorang pelacur biasa.Dengan uang tersebut, sekolah telah berubah drastis…Bulan pertama, ada papan tulis baru…Bulan ke dua, ada bangku kayu dan bangku…Bulan ke tiga, setiap murid mempunyai buku masing masing. Bulan ke empat, setiap murid mempunya dasi masing masing. Bulan ke lima, tidak ada seorang murid pun yang datang ke sekolah tanpa alas kaki.

Bulan ke enam, Xia kembali mengunjungi sekolah Xia disambut dengan gembira dan para murid menyapa”Guru, kamu telah kembali guru, kamu cantik sekali”Melihat kegembiraan dari para murid muridnya, Xia tidak berkuasa untuk menangis,Tidak peduli berapa banyak air mata yang di teteskan nya dan berapa banyak derita, keluh kesan dan kisah sedih yang dia lalui dalam 6 bulan, Xia merasakan semua kisah sedih dan penderitannya itu sangat seimbang dan pantas untuk harga yang dia bayar untuk melihat apa yang Xia lihat saat itu. Setelah beberapa hari di rumah, Xia kembali ke kota. Pada bulan ke tujuh, sekolah telah mempunyai lapangan bermain yang baru. Pada bulan ke delapan, sekolah membangun lapangan basket…pada bulan ke sembilan, setiap murid mempunya pensil yang baru. Pada bulan ke 10, sekolah mempunya bendera nasional sendiri, setiap murid bisa menaikan bendera setiap hari nya.

Hingga suatu waktu Xia dikenalkan kepada seorang businessman. Sang pengusaha luar asing bersedia membayar 3000 rmb buat satu malam. Dengan pikiran yang lelah yang telah dia lalui bbrp tahun lalu, Xia dengan lelah menuju hotel sang pengusaha asing. Dia bersumpah bahwa itu adalah pekerjaan kotor yang terakhir bagi dia dan setelah itu dia akan kembali ke desa dan bersama sama murid muridnya di sekolah. Akan tetapi nasib berkata lain sungguh tragis telah terjadi malam itu dimana Xia bersumpah untuk terakhir kali nya, Xia di diperkosa dan di siksa hingga terbunuh oleh 3 pengusaha asing tersebut. Xia baru saja bertambah umur nya menjadi umur 21 tahun. Xia saat itu juga meninggal tanpa mencapai keinginan yang terakhir, yaitu untuk membangun satu kelas bagus dengan 2 komputer yang bisa digunakan oleh murid murid.

Seorang pelacur telah meninggal dunia… keheningan yang di penuhi air mata. Saat itu langit kota ShenZen masih berwarna biru seperti lautan. Para murid2, guru2 dan beberapa ratus penduduk menghadiri acara pemakaman Xia di desa kecil bernama “GanShu” Pada saat itu, semua hanya bisa melihat foto hitam putih dari Xia dalam foto itu Xia mengikat rambut nya 2 dengan senyuman bahagia… Kepala sekolah membuka diary Xia dan membacakanya di depan para murid murid nya dan Xia menulis “Sekali melacur, bisa membantu satu anak yang tidak bisa sekolah. Sekali menjadi wanita simpanan, bisa membangun sebuah sekolah yang telah hilang harapan. Bendera setengah tiang dikibarkan.

(http://2.bp.blogspot.com/_h97zEan_PLI/TNzYes9Eu-I/AAAAAAAABtY/A-mgdGB4akY/s1600/kisah-seorang-guru.jpg)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 08 December 2011, 11:21:25 AM
semoga dapat mengubah persepsi kita thp pelacur... sebagian besar dari mereka memang motivasinya ingin mendapatkan uang dengan cara yg mudah, namun tidak sedikit yg motivasinya sungguh mulia.. untuk menghidupi anak agar bisa sekolah di tempat mahal, atau menghidupi orang tua dan saudara2nya... juga, mereka tidak ada merugikan siapa2...

Beda dengan koruptor berdasi, bergaya sekolahan dan berkelas, tapi mempunyai mental yg lebih kotor dibanding binatang...

Ironisnya, pelacur dianggap lebih memalukan dibanding koruptor..

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Hendra Tan on 18 December 2012, 03:16:52 PM
Mau tanya nih kk..bila seseorang melakukan sex dgn binatang apakah itu melanggar?? Soalnya pernah lihat aja di film seorang wanita begituan dgn anjing dan kuda..malah dulu saya pernah dikirim video begituan seorang anak laki2 masih bocah begituan dgn kebo yg ada di sawah dan itu terjadi di indonesia(maaf sedikit vulgar)
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 31 December 2012, 04:05:30 PM
sebenarnya setiap kegiatan pemuasan hawa nafsu (tanha) -dalam konteks ini- pemuasan nafsu seksual, sudah pasti tidak selaras dengan jalan menuju akhir dukkha. Baik berhubungan dengan istri/suami, berhubungan dengan binatang, ataupun masturbasi.

Tapi, Sang Buddha memahami kehidupan perumah tangga, bahwa tidak mungkin untuk semua orang menjadi petapa dan hidup selibat, makanya diambil jalan tengah: hidup sewajarnya. Termasuk berhubungan badan. Asalkan tidak dilakukan berlebihan dan terlalu aneh2, terlalu dicari2 kepuasannya, terlalu di ekspos pemuasannya, sehingga akan sangat merugikan kondisi batin sendiri dan kehidupan sosial kita.

Sekedar sharing, kadang dalam kondisi tertentu, kita (Saya? he3) dihadapkan pada dilema. Jika kegiatan meditasi dilakukan intens sehingga otomatis meningkatkan disiplin dan ketenangan batin, nafsu seksual tidak mudah timbul, ketertarikan untuk melakukan hal2 tsb jauh berkurang, namun disatu sisi sudah terlanjur menikah... kadang menjadi dilema. Tau aja kan, tanha=api yg kalu disirami minyak akan semakin membesar. Artinya kita sudah susah2 berlatih disiplin batin, beberapa jam kemudian sengaja harus menyiram tanha lagi... (judulnya: mau menjaga keutuhan berumah tangga atau menjaga kehidupan rumah tangga yg harmonis)  :hammer:

Dilema.

Ya udah deh, tunggu kewajiban selesai dulu: anak udah gede2 dan mandiri, baru kita masuk jalur petapaan

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: williamhalim on 31 December 2012, 04:07:40 PM
oleh karena itu, bisa sy pastikan seandainya sy lebih awal mengenal Buddhisme, sebelum berumah tangga.. sy yakin sy tidak akan memilih untuk meinkah...

menikah = rahula, menempatkan rantai di kaki kita..

::
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: hemayanti on 31 December 2012, 07:19:07 PM
oleh karena itu, bisa sy pastikan seandainya sy lebih awal mengenal Buddhisme, sebelum berumah tangga.. sy yakin sy tidak akan memilih untuk meinkah...

menikah = rahula, menempatkan rantai di kaki kita..

::
nah, om hendra yang belum menikah, segeralah.....
Spoiler: ShowHide
daftar jadi samanera
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Wijayananda on 31 December 2012, 07:42:13 PM
oleh karena itu, bisa sy pastikan seandainya sy lebih awal mengenal Buddhisme, sebelum berumah tangga.. sy yakin sy tidak akan memilih untuk meinkah...

menikah = rahula, menempatkan rantai di kaki kita..

::
wah kayaknya pandangan hidup kita sama ne bro hehe
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dhammadinna on 04 January 2013, 01:35:23 PM
oleh karena itu, bisa sy pastikan seandainya sy lebih awal mengenal Buddhisme, sebelum berumah tangga.. sy yakin sy tidak akan memilih untuk meinkah...

menikah = rahula, menempatkan rantai di kaki kita..

::

Beberapa tahun yang lalu, ada seorang bhante bilang ke saya:

Punya anak itu seperti punya rantai di leher. Kalo mau makan, ingat anak... anak saya sudah makan atau belum, dst.

Punya suami/istri itu seperti punya rantai di tangan. Terikat...

Punya rumah itu seperti punya rantai di kaki. Sudah pergi sejauh apa, tetap kembali ke rumah...

Yang paling bagus itu, kehidupan tanpa rumah.
___________

Hmm...  :|
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 04 January 2013, 05:11:26 PM
Beberapa tahun yang lalu, ada seorang bhante bilang ke saya:

Punya anak itu seperti punya rantai di leher. Kalo mau makan, ingat anak... anak saya sudah makan atau belum, dst.

Punya suami/istri itu seperti punya rantai di tangan. Terikat...

Punya rumah itu seperti punya rantai di kaki. Sudah pergi sejauh apa, tetap kembali ke rumah...

Yang paling bagus itu, kehidupan tanpa rumah.
___________

Hmm...  :|

Persoalan kemelekatan terhadap hal2 duniawi, tidak hanya melulu pada kehidupan rumah tangga, bisa juga karena ingin nama baik dsb-nya... dan tidak jarang bhikkhu terjebak di dalam hal2 duniawi seperti itu.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunya on 04 January 2013, 05:37:02 PM
Ada ungkapan, "Lebih baik jadi seorang raja tapi tidak melekat dengan harta dan kekuasaannya, daripada menjadi seorang peminta-minta tapi terikat dengan mangkuk makanannya."

Bagaimana dengan Anda?

Semoga bahagia selalu. _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 04 January 2013, 06:08:08 PM
Ada ungkapan, "Lebih baik jadi seorang raja tapi tidak melekat dengan harta dan kekuasaannya, daripada menjadi seorang peminta-minta tapi terikat dengan mangkuk makanannya."

Bagaimana dengan Anda?

Semoga bahagia selalu. _/\_

Saya masih puthujana... anda ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: adi lim on 04 January 2013, 06:46:03 PM
Ada ungkapan, "Lebih baik jadi seorang raja tapi tidak melekat dengan harta dan kekuasaannya, daripada menjadi seorang peminta-minta tapi terikat dengan mangkuk makanannya."

Bagaimana dengan Anda?

Semoga bahagia selalu. _/\_

aneh
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: K.K. on 04 January 2013, 07:07:29 PM
Lebih cocok sih: Lebih baik mengakui diri masih nafsu gede ketimbang jurus belut + pembenaran ini-itu sebagai alasan menikmati kesenangan indria, tapi maunya diakui sudah memadamkan nafsu.
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunya on 04 January 2013, 08:06:18 PM
Saya masih puthujana... anda ?

Apa ada hubungan antara kemelekatan dengan status seseorang?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunya on 04 January 2013, 08:08:54 PM
Lebih cocok sih: Lebih baik mengakui diri masih nafsu gede ketimbang jurus belut + pembenaran ini-itu sebagai alasan menikmati kesenangan indria, tapi maunya diakui sudah memadamkan nafsu.

Siapakah yang menilai seseorang masih nafsu atau tidak, bukankah dirinya sendiri?

Ungkapan baru: "Jangan memvonis seseorang kecuali Anda tahu isi hati dan pikirannya."

Salam. Semoga berbahagia.  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: adi lim on 05 January 2013, 05:19:01 AM
Siapakah yang menilai seseorang masih nafsu atau tidak, bukankah dirinya sendiri?

Ungkapan baru: "Jangan memvonis seseorang kecuali Anda tahu isi hati dan pikirannya."

Salam. Semoga berbahagia.  _/\_

sensi amat !!, kayaknya tidak ada yang memvonis kok !  :))
hanya memberikan komentar sebuah pernyataan dari sang master belut  ^-^
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: dilbert on 05 January 2013, 03:07:50 PM
Siapakah yang menilai seseorang masih nafsu atau tidak, bukankah dirinya sendiri?

Ungkapan baru: "Jangan memvonis seseorang kecuali Anda tahu isi hati dan pikirannya."

Salam. Semoga berbahagia.  _/\_

Saya masih puthujana, anda ?
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: Sunya on 05 January 2013, 08:45:33 PM
Saya masih puthujana, anda ?

Menghilangkan kemelekatan adalah tujuan siapa pun yang mengikuti ajaran Buddha.

Jika Anda masih seorang puthujjana, jawaban bhante mana pun akan sama: "Tidak tertutup kemungkinan seorang puthujjana mencapai Kearahatan atau Kebuddhaan."

Jadi, saya doakan semoga Anda sukses dalam usaha Anda di tahun baru ini, dan semoga tidak melekat dengan apapun yang Anda peroleh (kita datang tak bawa apa-apa, pergi pun tak bawa apa-apa, bebas leluasa).

Semoga bisa dipahami. Semoga sukses dan bahagia.  _/\_
Title: Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
Post by: adi lim on 05 January 2013, 09:56:40 PM
Saya masih puthujana, anda ?

sepertinya sudah mencapai bodisatwa