no. it doesn't make any sense at all :|Sudah jadi debu mah, berarti Hadayavatthu-nya sudah hancur, mana mungkin ada kesadaran untuk mengerahkan kekuatan bathin?
Penjelasan alternatif: ini kan tambahan dr komentar
itu bukan tambahan, tetapi memang semuanya dari komentar, tidak ada sutta yg menceritakan bahkan sebagian dari episode itu
Dhammapada dan Udana, kan terdiri dari syair dan kisahnya..
Mereka berdua sama kan ya, bahwa kisahnya bukan berasal dari Buddha..
Ga habis pikir, ada yang merasa pintar mengarang cerita dan mengatakan bahwa itu diceritakan oleh Buddha. Dan heran, ada yang mengukuhkannya sebagai bagian dari Tipitaka..
Dhammapada dan Udana, kan terdiri dari syair dan kisahnya..
Mereka berdua sama kan ya, bahwa kisahnya bukan berasal dari Buddha..
Ga habis pikir, ada yang merasa pintar mengarang cerita dan mengatakan bahwa itu diceritakan oleh Buddha. Dan heran, ada yang mengukuhkannya sebagai bagian dari Tipitaka..
kalo berspekulasi yang ajaib2 mah gampang:Ini cikal-bakal jurus ninja kawarimi no jutsu (変わり身の術) yang ganti diri dengan benda lain untuk umpan.
* yang dicincang itu cuman hologramnya, ciptaan dari abhinna
* dengan kesaktiannya, semuanya udah disiapkan sebelum badannya hancur, jadi programnya jalan kayak auto pilot
* badannya transform menjadi serpihan dengan kekuatan batin, sepertinyanya iddhi viddhi bisa transform badan menjadi rupa2 yg lain
* blablabla
tinggal imaginasi dan kreatifitas...
Dhammapada dan Udana, kan terdiri dari syair dan kisahnya..Komentar ga semuanya karangan belakangan juga, sebagian memang cerita latar belakang kejadian yang tidak termasuk di sutta, jadi hanya beredar lisan di kalangan bhikkhu dan umat. Belakangan waktu Tipitaka ditulis, komentar juga ditulis sekitar waktu yang sama. Hanya saja namanya cerita yang beredar lama, mungkin memang sudah tambah bumbu-kecap.
Mereka berdua sama kan ya, bahwa kisahnya bukan berasal dari Buddha..
Ga habis pikir, ada yang merasa pintar mengarang cerita dan mengatakan bahwa itu diceritakan oleh Buddha. Dan heran, ada yang mengukuhkannya sebagai bagian dari Tipitaka..
baru sadar sekarang? kemana aja selama ini?
Udana benar terdiri dari kisah dan syair, tetapi Dhammapada hanya terdiri dari syair saja, kisah latar belakangannya dari komentar sama spt Jataka juga.
Komentar ga semuanya karangan belakangan juga, sebagian memang cerita latar belakang kejadian yang tidak termasuk di sutta, jadi hanya beredar lisan di kalangan bhikkhu dan umat. Belakangan waktu Tipitaka ditulis, komentar juga ditulis sekitar waktu yang sama. Hanya saja namanya cerita yang beredar lama, mungkin memang sudah tambah bumbu-kecap.
lalu versi sutta mengenai kematian mongglana seperti apa?copas plsSetahu saya tidak ada. Kisahnya ada 2 versi, yang dari komentar Dhammapada dikisahkan diburu oleh para pembunuh bayaran selama 2 bulan, lalu akhirnya berhasil ditangkap dan dipatahkan tulangnya, lalu dengan kekuatan batin bangkit lagi, bertemu Buddha dan masih disuruh khotbah dulu ke murid-muridnya, lalu parinibbana.
Kenapa kalian bisa tau? apa ada buku yang menjelaskan tentang ini?
selama ini tidak pernah telusuri sejarah. Kalau merasa janggal, ya didiamkan (selama itu bukan inti ajaran)
Lalu,versi sutta menceritakan bhante monggalana maha sakti?Ada disinggung, minimal di AN tentang kualitas2 top, Mahamoggallana dibilang yang paling mahir menggunakan kekuatan batin (iddhimanta). Kemudian di MN 37 juga ada kisah dia mengguncang istananya Sakka.
Ini cikal-bakal jurus ninja kawarimi no jutsu (変わり身の術) yang ganti diri dengan benda lain untuk umpan.ini mengilhami dan memotivasi saya untuk menggubah sebuah cerita berbasis keajaiban dan kesaktian ala buddhis yang mudah untuk dinikmati pembaca segala umur :-?
ini mengilhami dan memotivasi saya untuk menggubah sebuah cerita berbasis keajaiban dan kesaktian ala buddhis yang mudah untuk dinikmati pembaca segala umur :-?
ups, sepertinya udah keduluan (http://en.wikipedia.org/wiki/Sun_Wukong)
... sehingga para perampok berhasil menangkap dan menganiayanya dengan kejam.
Setelah itu tubuhnya dibuang ke semak-semak, karena dianggap telah menjadi mayat.
Dengan kekuatan batin/jhananya, Maha Moggallana dapat bangkit kembali dan pergi menghadap Buddha di Vihara Jetavana.
siapa yang bilang hancur jadi debu sih ?"Si kepala perampok Samaõaguttaka menangkap Thera, memukulinya sehingga tulang-belulangnya patah hingga berkeping-keping bagaikan beras pecah, setelah melakukan perbuatan ini yang dikenal dengan palàlapãñhika (menumbuk tulang hingga menjadi debu sehingga menjadi sesuatu yang menyerupai cincin jerami yang digunakan sebagai alas untuk meletakkan sesuatu; suatu kebrutalan.) Setelah melakukan hal itu dan berpikir bahwa Thera telah tewas, si kepala perampok membuang jasadnya di semak-semak kemudian bersama gerombolannya meninggalkan tempat itu."
siapa yang bilang sudah mayat sih ?
"Setelah melakukan hal itu dan berpikir bahwa Thera telah tewas."So... belum jadi mayat?
"Si kepala perampok Samaõaguttaka menangkap Thera, memukulinya sehingga tulang-belulangnya patah hingga berkeping-keping bagaikan beras pecah, setelah melakukan perbuatan ini yang dikenal dengan palàlapãñhika (menumbuk tulang hingga menjadi debu sehingga menjadi sesuatu yang menyerupai cincin jerami yang digunakan sebagai alas untuk meletakkan sesuatu; suatu kebrutalan.) Setelah melakukan hal itu dan berpikir bahwa Thera telah tewas, si kepala perampok membuang jasadnya di semak-semak kemudian bersama gerombolannya meninggalkan tempat itu."
RAPB buku 3. Penerjemah Inggris - Indonesia: Indra Anggara.
So... belum jadi mayat?Belum. Di TS juga sudah tulis: "Setelah itu tubuhnya dibuang ke semak-semak, karena dianggap telah menjadi mayat."
^ ^ ^Memang menurut ceritanya belum. Tapi namanya juga bacaan, persepsi masing-masing pembaca bisa beda.
dikira sudah mati, berarti belum tentu sudah mati sih ya..
Belum. Di TS juga sudah tulis: "Setelah itu tubuhnya dibuang ke semak-semak, karena dianggap telah menjadi mayat."Berarti setuju ya? belum tentu sudah mampus (mati/modar/KO/tewas)
Berarti setuju ya? belum tentu sudah mampus (mati/modar/KO/tewas)
Nah...
Yang bikin gue bingung...
Tulisan tulisan berikut apaan ?
Tulisan-tulisan yang merendahkan, dan juga serta-merta mengoyangkan sanghanusati (keyakinan terhadap sangha)
Berarti setuju ya? belum tentu sudah mampus (mati/modar/KO/tewas)Karena secara akal sehat, tidak ada orang yang tidak mati setelah tulang seluruh tubuh dihancurkan sampai berkeping-keping. Penjelasannya biasa hanya seputar "kekuatan supranormal".
Nah...
Yang bikin gue bingung...
Tulisan tulisan berikut apaan ?
Tulisan-tulisan yang merendahkan, dan juga serta-merta mengoyangkan sanghanusati (keyakinan terhadap sangha)
maksudnya, penjelasan komentar umumnya cenderung "lebay" dan menonjolkan "kegaiban supranatural" yg biasanya tidak dikonfirmasi oleh teks2 otentik.ic... so lets talk about komentar-nya aja,
Karena secara akal sehat, tidak ada orang yang tidak mati setelah tulang seluruh tubuh dihancurkan sampai berkeping-keping. Penjelasannya biasa hanya seputar "kekuatan supranormal".Nibbana bisa dicapai sama (halah... lupa gw namanya)
Nibbana bisa dicapai sama (halah... lupa gw namanya)Bahiya Daruciriya?
sesaat sebelon dia ditabrak mati ama kerbau...
Whats make you think, kalao beliau tersebut kaga bisa nge-jhana, nge-iddhi sebelon akhirnya padam ?
Mungkinkah ini berhubungan dengan 4 iddhipada (jalan pencapaian kekuatan batin) yang disebutkan dlm Mahaparinibbana Sutta bisa memperpanjang kehidupan seseorang yg menerapkannya?Di SN 21.3 ada juga Sariputta mengatakan Mahamoggallana punya potensial yang jika menghendaki, dirinya bisa bertahan 1 kappa. (Sayangnya, sama seperti kasus di DN 16 juga, tidak dijelaskan "kappa" ini merujuk pada terminologi yang mana.)
Berarti setuju ya? belum tentu sudah mampus (mati/modar/KO/tewas)maksudnya, pertanyaan yang menanyakan hal2 supernatural seperti itu konyol dan bisa selalu dijawab secara spekulatif, tidak ada gunanya ditanya dan dipersoalkan. yang nanya gak jadi lebih bijak, apapun jawabannya. paling hasilnya cuman manggut2.
Nah...
Yang bikin gue bingung...
Tulisan tulisan berikut apaan ?
morpheus:
kalo berspekulasi yang ajaib2 mah gampang:
* yang dicincang itu cuman hologramnya, ciptaan dari abhinna
* dengan kesaktiannya, semuanya udah disiapkan sebelum badannya hancur....
* badannya transform menjadi serpihan dengan kekuatan batin.....
* blablabla....
tinggal imaginasi dan kreatifitas...
Tulisan-tulisan yang merendahkan, dan juga serta-merta mengoyangkan sanghanusati (keyakinan terhadap sangha)
Di SN 21.3 ada juga Sariputta mengatakan Mahamoggallana punya potensial yang jika menghendaki, dirinya bisa bertahan 1 kappa. (Sayangnya, sama seperti kasus di DN 16 juga, tidak dijelaskan "kappa" ini merujuk pada terminologi yang mana.)
IMO, tanpa perlu mengetahui berapa lama "kappa" tsb, jika benar iddhipada bisa memperpanjang kehidupan seseorang yang menggunakannya, maka kemungkinan juga Mahamoggallana saat menjelang kematiannya memanfaatkan potensi tsb.Memang ini semua 'grey area' karena tidak ada penjelasannya, jadi bisa juga. Kalau saya pribadi sih cukup mengetahui aja ceritanya begini begitu, tapi kalau soal kebenarannya, mekanisme detailnya, tidak terlalu penting juga.
ic... so lets talk about komentar-nya aja,Thera Bahiya...
dari pada berkata-kata seolah-olah "kegaiban supranatural" tersebut ditulis oleh seseorang yang delusional.
Nibbana bisa dicapai sama (halah... lupa gw namanya)
sesaat sebelon dia ditabrak mati ama kerbau...
Whats make you think, kalao beliau tersebut kaga bisa nge-jhana, nge-iddhi sebelon akhirnya padam ?
"Si kepala perampok Samaõaguttaka menangkap Thera, memukulinya sehingga tulang-belulangnya patah hingga berkeping-keping bagaikan beras pecah, setelah melakukan perbuatan ini yang dikenal dengan palàlapãñhika (menumbuk tulang hingga menjadi debu sehingga menjadi sesuatu yang menyerupai cincin jerami yang digunakan sebagai alas untuk meletakkan sesuatu; suatu kebrutalan.) Setelah melakukan hal itu dan berpikir bahwa Thera telah tewas, si kepala perampok membuang jasadnya di semak-semak kemudian bersama gerombolannya meninggalkan tempat itu."
RAPB buku 3. Penerjemah Inggris - Indonesia: Indra Anggara.