//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - sefung

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 13
1
Studi Sutta/Sutra / Re: ask ! RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA
« on: 06 October 2013, 12:53:33 AM »
ada yang pro ada yg kontra, sampai saat ini blm mau baca lebih lanjutnya lg , jujur aja saya masih janggal dan menunggu sebuah pencerahan

2
Studi Sutta/Sutra / ask ! RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA
« on: 03 October 2013, 11:31:23 PM »
ADA yang janggal dan penuh dengan pertanyaan, semoga para sepupuh sini bisa memberikan pencerahannya  ^:)^

Cahaya dari tubuh Buddha Manggala bersinar lebih gemilang dari budha2 lainya, cahaya dari Buddha2 lainya bersinar secara
otomatis tanpa menggunakan kekuatan batin, bersinar sampai sejauh delapan puluh lengan.

namun cahaya Dari BUddah Manggala bersinar siang dan malam sampai sejauh 10.000 alam semesta, kerana terangnya , tidak saja benda2 sekitaranya seperti pohon, tanah, hutan, gunung dan lautan menjadi terang, bahkan dengan panci dan wajan yg biasanya kotor dan hitam kerena jelaga juga bercahaya seolah olah di lapisi  dengan emas.

umur kehidupan manusia pada masa Budddha Manggala mencapai 90.000 tahun dan  dalam masa itu semua benda berwarna ke emasan.

periode seperti ini , matahari, bulan, bintang2 dan planet lain blm bersinar , kerena tidak ada sinar matahari sehingga siang dan malam tidak ada bedanya .

miskipun tidak ada sinar matahari, orang2 beraktivitas dengan mengandalkan cahaya dari tubuh Buddha , siang dan malam di bedakan dari kicau2an burung, yg biasa terdengar pada pagi hari dan bunga2 yang biasanya bermekaran pada malam hari.

TEKAD BUDDHA MANGGALA PADA KEHIDUPAN LAMPAU:

Sewaktu Buddha Manggala masih seorg Bodhisatva pada masa salah satu kehidupanya yang lalu ( mirip dengan kisah Vessantara ) ia hidup bersama istri dan anak2nya disuatu tempat yang menyerupai Vanka Pabbata

Mengetahui bahwa Bodhisatva adalah orang yang sangat murah hati, raksasa bernama Kharadathika yang menyamar sorg brahmana mendektatinya untuk meminta putra dan putrinya.

kemudian Bodhisatva menyerahkan putra dan putrinya kepada Brahmana dengan suka cita, yang menyebabkan gempa bumi sejauh 240.000 league ( panjang 1 league =  3 mil ).

kebawah sampai mencapai dasar lautan , dengan bersandar pada pagar jalan setapak , siraksasa melahap ke2 anak itu. seolah olah ia memakan seikat bunga teratai di saksikan oleh bodhisatva.


ssewaktu menyaksikan kejadian itu, bodhisatva melihat darah berwarna cerah seperti api yg menyala keluar dari mulut si raksasa, namun hal ini tidak sedikit pun menyusahakanya , sebaliknya ia merasa sangat bahagia dan berpkiri." Ini adalah dana besar yang telah ku lakukan "

kemudian ia mengungkapkan tekadnya " semoga akibat dari kedermawaan yang kulakukan ini, semoga pada masa depan tubuhku memancarkan sinar yg terang seperti darah di dalam mulut raksasa.

kerena itulah untuk melengkapi tekadnya itu, pada saat mencapai kebuddhaan , cahaya yg gilang gemilang memancar dari tubuh buddha Manggala menembus 10.000 alam semesta.

yang menjadi pertanyaanya :

apakah benar yg saya BOLD tulisan merah..
kenapa ada org bisa mencapai Kebuddhaan dengan berdana mahkluk hidup ?

semoga para sepupuh disini bisa menberikan dhamma dan pencerahannya _/\_






3
ok boss  tq , meluncur di tkp d , sorry bgt kalau repost

4
http://www.nytimes.com/2013/06/21/world/asia/extremism-rises-among-myanmar-buddhists-wary-of-muslim-minority.html?src=me&_r=1&

http://www.nytimes.com/2013/06/21/world/asia/extremism-rises-among-myanmar-buddhists-wary-of-muslim-minority.html?src=me&_r=0
TAUNGGYI, Myanmar — After a ritual prayer atoning for past sins, Ashin Wirathu, a Buddhist monk with a rock-star following in Myanmar, sat before an overflowing crowd of thousands of devotees and launched into a rant against what he called “the enemy” — the country’s Muslim minority.
 “You can be full of kindness and love, but you cannot sleep next to a mad dog,” Ashin Wirathu said, referring to Muslims.
 
 “I call them troublemakers, because they are troublemakers,” Ashin Wirathu told a reporter after his two-hour sermon. “I am proud to be called a radical Buddhist.”
 
 The world has grown accustomed to a gentle image of Buddhism defined by the self-effacing words of the Dalai Lama, the global popularity of Buddhist-inspired meditation and postcard-perfect scenes from Southeast Asia and beyond of crimson-robed, barefoot monks receiving alms from villagers at dawn.
 
 But over the past year, images of rampaging Burmese Buddhists carrying swords and the vituperative sermons of monks like Ashin Wirathu have underlined the rise of extreme Buddhism in Myanmar — and revealed a darker side of the country’s greater freedoms after decades of military rule. Buddhist lynch mobs have killed more than 200 Muslims and forced more than 150,000 people, mostly Muslims, from their homes.
 
 Ashin Wirathu denies any role in the riots. But his critics say that at the very least his anti-Muslim preaching is helping to inspire the violence.
 
 What began last year on the fringes of Burmese society has grown into a nationwide movement whose agenda now includes boycotts of Muslim-made goods. Its message is spreading through regular sermons across the country that draw thousands of people and through widely distributed DVDs of those talks. Buddhist monasteries associated with the movement are also opening community centers and a Sunday school program for 60,000 Buddhist children nationwide.
 
 The hate-filled speeches and violence have endangered Myanmar’s path to democracy, raising questions about the government’s ability to keep the country’s towns and cities safe and its willingness to krack down or prosecute Buddhists in a Buddhist-majority country. The killings have also reverberated in Muslim countries across the region, tarnishing what was almost universally seen abroad as a remarkable and rare peaceful transition from military rule to democracy. In May, the Indonesian authorities foiled what they said was a plot to bomb the Myanmar Embassy in Jakarta in retaliation for the assaults on Muslims.
 
 Ashin Wirathu, the spiritual leader of the radical movement, skates a thin line between free speech and incitement, taking advantage of loosened restrictions on expression during a fragile time of transition. He was himself jailed for eight years by the now-defunct military junta for inciting hatred. Last year, as part of a release of hundreds of political prisoners, he was freed.
 
 In his recent sermon, he described the reported massacre of schoolchildren and other Muslim inhabitants in the central city of Meiktila in March, documented by a human rights group, as a show of strength.
 
 “If we are weak,” he said, “our land will become Muslim.”
 
 Buddhism would seem to have a secure place in Myanmar. Nine in 10 people are Buddhist, as are nearly all the top leaders in the business world, the government, the military and the police. Estimates of the Muslim minority range from 4 percent to 8 percent of Myanmar’s roughly 55 million people while the rest are mostly Christian or Hindu.
 
 But Ashin Wirathu, who describes himself as a nationalist, says Buddhism is under siege by Muslims who are having more children than Buddhists and buying up Buddhist-owned land. In part, he is tapping into historical grievances that date from British colonial days when Indians, many of them Muslims, were brought into the country as civil servants and soldiers.
 
 The muscular and nationalist messages he has spread have alarmed Buddhists in other countries.
 
 The Dalai Lama, after the riots in March, said killing in the name of religion was “unthinkable” and urged Myanmar’s Buddhists to contemplate the face of the Buddha for guidance.



Yangon, - Tulisan majalah Time mengenai seorang biksu Buddha terkemuka di Myanmar menuai kemarahan pemerintah dan publik negeri itu. Apalagi artikel itu disertai headline "The Face of Buddhist Terror".
 
 Para pengguna media sosial juga mengungkapkan kemarahan mereka atas foto di sampul edisi Juli 2013 majalah ternama Amerika Serikat itu. Untuk sampul majalah, Time memasang foto biksu kontroversial Myanmar, Wirathu, yang telah melontarkan sejumlah pernyataan antimuslim menyusul serangkaian kekerasan sektarian antara warga muslim dan Buddha di negeri itu.
 
 "Itu (tulisan Time) telah menimbulkan kesalahpahaman mengenai agama Buddha yang telah ada ribuan tahun dan merupakan agama mayoritas warga negara kami," demikian pernyataan kantor kepresidenan Myanmar yang diposting di situs resmi kepresidenan.
 
 "Pemerintah saat ini sedang berjuang bersama para pemimpin agama, partai politik, media dan masyarakat untuk membersihkan Myanmar dari konflik-konflik yang tak diinginkan," demikian disampaikan seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (24/6/2013).
 
 Petisi online yang dimulai akhir pekan lalu untuk mengecam majalah Time, hingga hari ini telah berhasil mengumpulkan hampir 40 ribu nama pendukung. Dalam petisi itu disebutkan, penggunaan kata-kata "Buddhist" dan "Terror" dalam artikel yang menjadi cover story Times tersebut telah "membuat marah umat Buddha yang damai".
 
 Sementara para pengguna Facebook menuding Time telah memperburuk perpecahan dan menghina agama utama Myanmar. "Menghina biksu Wirathu, seorang putra Buddha adalah sama dengan menghina agama Buddha," demikian bunyi postingan seorang pengguna Facebook bernama Wai Phyo.
 
 "Apa yang dilakukan Wirathu saat ini adalah melindungi agama dan kebangsaan kami," tulis pengguna Facebook lainnya seraya mendesak Time untuk meminta maaf.
 
 "Jelas sekali penulis ini tidak memahami Myanmar dan Buddha dengan baik," demikian bunyi postingan lainnya.
 
 Pada Maret lalu kekerasan sektarian kembali terjadi di Myanmar tengah yang menewaskan sedikitnya 44 orang. Ribuan rumah dibakar dalam insiden tersebut. Menurut sejumlah saksi mata, sejumlah orang yang mengenakan jubah biksu terlibat dalam konflik sektarian antara warga muslim dan Buddha tersebut.
 

saya adalah umat awan yg hanya sedikit pengetahuann , mohon pencerahan saudara semua disini  ^:)^

5
Diskusi Umum / Re: Share: Pengalaman di Ramal
« on: 25 May 2013, 01:37:42 AM »

[kainyn_kutho on]
di-sutta manakah di-katakan tentang hal ini ?
[kainyn_kutho off]



waduh udah lupa om tar kalau baca2 ketemu lagi i posting sini d

6
Diskusi Umum / Re: Share: Pengalaman di Ramal
« on: 23 May 2013, 01:39:08 AM »
tergantung ente datang dengan pakaian apa gan, kalau datang dengan baju kumal maka si peramal akan bilang masa depan anda kusam , jika anda datang dengan pakai jas, tangan di balut rolex dan kalung di bandor berlian maka siperamal akan bilang usaha anda kedepan sangat mantap  :D


sang Buddha pernah berkata. ramalan tangan dsb hanya trik kecil bagi Beliau  ^:)^

jika ingin tahu perbuatan masa lalu , lihatlah apa yg kamu alami sekarang
jika ingin tahu masa  akan datang kehidupan mu bahagia atau tidak lihatlah apa yg kamu lakukan sekarang


7
Diskusi Umum / ask - Dana yang terbaik
« on: 23 May 2013, 01:22:11 AM »
 _/\_ Namo Buddhaya

Saya Ingin menayakan teman yang ada disini semua, semoga tidak menjadi junk  ^:)^
mertua saya baru meninggal blm sampai sebulan, saya tahu tindak tanduknya seperti apa, ini bukan hal yg bagus itu dilakukan,

saya ingin menyuruh istri saya melakukan pelimpahan jasa kepada ayahnya
dan  saya ingin tanyakan adalah berdana apa yg terbaik untuk masalah ini ?

semoga teman sedharma sini bisa memberikan pencerahannya  ^:)^

terima kasih ...

8
Diskusi Umum / Re: Front Pembela Buddha
« on: 30 November 2012, 04:56:37 PM »
si H siapa ya?  :-?
   :P xixixixiix

9
bro kenapa permintaan anda jelek sekali, masa cara melihat hantu dlm budhist, kenapa nga minta ilmu sama sesepuh disini bagaimana melihat bidadari disurga  ;D

10
Diskusi Umum / Re: Front Pembela Buddha
« on: 30 November 2012, 01:41:01 AM »
Pasti yang di Nalanda dulu waktu diserbu, dibunuh, dan dibakar musl1m Turki,  tidak percaya kalimat di atas.  ::)

ada si H juga gan :D

11
mencuri, menjarah, membakar vihara apalagi sampai menyakiti bhikkhu divihara, mereka2 inilah yg akan akan amat sangat kasihan kedepanya.

12
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 15 November 2012, 04:56:16 PM »
kan ada obat nyamuk bakar?

kalau pasang obat nyamuk antara nyamuk yg sekarat atau gw yg mati kehirup asapnya :D

13
Buddhisme untuk Pemula / Re: Belajar Agama Buddha
« on: 15 November 2012, 02:03:48 AM »
belajar agama buddha tidak ada cara yg instant loh buat kesurga  ;D
apalagi  buddha tidak bisa mengampuni dosa manusia. ...  ;D

untuk belajar agama buddha bukan hanya sekedar tapi juga pembuktian ( ehipassiko )

kitA sharing aja yah, kita sama2 belajar,  saya juga masih belajar

Kata ehipassiko berasal dari kata ehipassika yang terdiri dari 3 suku kata yaitu ehi, passa dan ika. Secara harafiah ”ehipassika” berarti datang dan lihat. Ehipassikadhamma merupakan sebuah undangan kepada siapa saja untuk datang, melihat serta membuktikan sendiri kebenaran yang ada dalam Dhamma.Istilah ehipassiko ini tercantum dalam Dhammanussati (Perenungan Terhadap Dhamma) yang berisi tentang sifat-sifat Dhamma.

Guru Buddha mengajarkan untuk menerapkan sikap ehipassiko di dalam menerima ajaranNya. Guru Buddha mengajarkan untuk ”datang dan buktikan” ajaranNya, bukan ”datang dan percaya”. Ajaran mengenai ehipassiko ini adalah salah satu ajaran yang penting dan yang membedakan ajaran Buddha dengan ajaran lainnya.

Salah satu sikap dari Guru Buddha yang mengajarkan ehipassiko dan memberikan kebebasan berpikir dalam menerima suatu ajaran terdapat dalam perbincangan antara Guru Buddha dengan suku Kalama berikut ini:

"Wahai, suku Kalama. Jangan begitu saja mengikuti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kata orang, koleksi kitab suci, penalaran logis, penalaran lewat kesimpulan, perenungan tentang alasan, penerimaan pandangan setelah mempertimbangkannya, pembicara yang kelihatannya meyakinkan,

 atau karena kalian berpikir, `Petapa itu adalah guru kami. `Tetapi setelah kalian mengetahui sendiri, `Hal-hal ini adalah bermanfaat, hal-hal ini tidak tercela; hal-hal ini dipuji oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan`, maka sudah selayaknya kalian menerimanya.” (Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 3.65)

Sikap awal untuk tidak percaya begitu saja dengan mempertanyakan apakah suatu ajaran itu adalah bermanfaat atau tidak, tercela atau tidak tecela; dipuji oleh para bijaksana atau tidak, jika dilaksanakan dan dipraktekkan, menuju kesejahteraan dan kebahagiaan atau tidak, adalah suatu sikap yang akan menepis kepercayaan yang membuta terhadap suatu ajaran.

Dengan memiliki sikap ini maka nantinya seseorang diharapkan dapat memiliki keyakinan yang berdasarkan pada kebenaran.Ajaran ehipassiko yang diajarkan oleh Guru Buddha juga harus diterapkan secara bijaksana.

Meskipun ehipassiko berarti ”datang dan buktikan” bukanlah berarti selamanya seseorang menjadikan dirinya objek percobaan. Sebagai contoh, ketika seseorang ingin membuktikan bahwa menggunakan narkoba itu merugikan, merusak, bukan berarti orang tersebut harus terlebih dulu menggunakan narkoba tersebut.

Sikap ini adalah sikap yang salah dalam menerapkan ajaran ehipassiko. Untuk membuktikan bahwa menggunakan narkoba itu merugikan, merusak, seseorang cukup melihat orang lain yang menjadi korban karena menggunakan narkoba. Melihat dan menyaksikan sendiri orang lain mengalami penderitaan karena penggunaan narkoba, itu pun suatu pengalaman, suatu pembuktian. Disusun oleh: Bhagavant.com

14
Diskusi Umum / Re: membunuh akhirya menjadi kebiasaan
« on: 15 November 2012, 01:50:17 AM »
bro sefung, ya juga susah banget deh kalau berurusan sama nyamuk.
Kalau cara saya pribadi(misalnya di kamar tidur).
aku semprot pake obat nyamuk dengan kadar tertentu/dikira2, tapi aku buka kamarku. setelah beberapa lama baru kututup lagi.
kelihatan konyol sih wkkw tapi mau gmna lagi.
maksudku itu biar nyamuknya ga betah di kamar ku, bukan untuk membunuh. dan buktinya manjur
karena kulihat nyamuknya pada ngungsi keluar wkwk. seharian itu ga ada nyamuk yang masuk ke sana karena baunya nempel.

aku juga sih ga tau mana yang paling bener. cuman trik aja biar ga menyakiti wkwk.
kalau tertarik maka coba aja atau ciptain trik lain dan share ke sini kalau ada yang lebih konyol lagi wkwk.

boleh jg sarannya,  boleh coba di kamar, yg binggung bagian ruang tamu, kalau semprot dgn kadar tertentu lalu buka pintu utama,  sy yakin ribuan nyamuk di luar siap nyerbu kedalam.

malam ini bertahan tanpa membunuh

15
Pengalaman Pribadi / Re: jika seseorang datang mengajak masuk agama K ?
« on: 14 November 2012, 04:33:37 PM »
solusi paling tepat adalah belajar gantian om  ;D

kalau hari ini teman bokap om datang di kotbah lagi, yah u bilang boleh hari ini gw belajar al....tapi besok u belajar bareng agama buddha sama i.....
kalau dia nga mau, berarti dia nga fair.. dah bilang aja anda nga fair  :o

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 13