//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ask] agama Budha  (Read 31175 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hope

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: -3
[ask] agama Budha
« on: 17 November 2008, 12:44:32 PM »
selamat siang,

saya newbie. mohon penjelasan mengenai agama Budha dari rekan2 sekalian.
dulu sewaktu kecil saya Budha, tapi ortu saya sering bawa saya ke klenteng.
Budha dan Khong Hu Chu itu sama nga ya?
sebenarnya apa sih inti ajaran Budha?
saya tadi sempat baca2 ada tradisi yang namanya susah dilafalkan. apa pula itu ya?

terima kasih.  :)

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: [ask] agama Budha
« Reply #1 on: 17 November 2008, 01:21:43 PM »
lengkap nya gw krg tau, coba search d google
tapi intinya tuh konghhcu lebih ke bakti terhadap ortu dah..
kalau buddha ke apa itu dukha, timbulnyua dukha,jalan pelenyapan dukha,cara melenyapkan dukha.
CMIIW
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2397.0
« Last Edit: 17 November 2008, 01:26:15 PM by andry »
Samma Vayama

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: [ask] agama Budha
« Reply #2 on: 17 November 2008, 01:41:25 PM »
inti ajaran Buddha : Tak melakukan segala bentuk kejahatan, meningkatkan kebaikan dan meyucikan batin.


_/\_ :lotus:
« Last Edit: 17 November 2008, 01:45:48 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline hope

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: -3
Re: [ask] agama Budha
« Reply #3 on: 18 November 2008, 08:54:32 AM »
terima kasih atas penjelasannya.
berarti Khong Hu Chu itu bukan agama ya, lebih ke arah bakti / tradisi.

lengkap nya gw krg tau, coba search d google
tapi intinya tuh konghhcu lebih ke bakti terhadap ortu dah..
kalau buddha ke apa itu dukha, timbulnyua dukha,jalan pelenyapan dukha,cara melenyapkan dukha.
CMIIW
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2397.0
inti ajaran Buddha : Tak melakukan segala bentuk kejahatan, meningkatkan kebaikan dan meyucikan batin.
dukha itu apa ya?
inti ajaran agama apapun hampir sama ya kelihatannya.
well, dulu nga ada yang njelasin sih, sekarang saya memeluk agama ka****k setahun belakangan ini.
ada yang mau bantu saya menjelaskan lebih detail begitu, apa keunggulan agama Budah dibandingkan agama lainnya?



Offline Jayadharo Anton

  • Sebelumnya: Balaviro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.300
  • Reputasi: 19
  • Gender: Male
  • Namatthu Buddhassa
Re: [ask] agama Budha
« Reply #4 on: 18 November 2008, 10:01:12 AM »
Dukkha segala sesuatu yg muncul adalah tidak kekal<tdk hanya penderitaan saja,kelahiran,usia tua,kematian,berpisah dgn yg dicintai,berkumpul dgn yg tdk disenangi ialah dukkha),agama Buddha bebas tdk mengharuskan pengikutnya u menerima semua hal yg mereka dengar<ehipassiko:datang dan buktikan sendiri>
"Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar,kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga,kepercayaan adalah saudara paling baik,nibbana adalah kebahagiaan tertinggi" [DHAMMAPADA:204]

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #5 on: 18 November 2008, 12:03:31 PM »
...
ada yang mau bantu saya menjelaskan lebih detail begitu, apa keunggulan agama Budah dibandingkan agama lainnya?
...


Berikut beberapa Keunikan Buddhisme :

KITA DAPAT MENJADI SEMPURNA

Hyang Buddha mengajarkan bahwa semua makhluk dapat mencapai kesempurnaan. Tidak ada pendiri kepercayaan lain yang mengatakan bahwa setiap umatnya mempunyai kesempatan dan potensi yang sama untuk memperoleh kedamaian, kebahagiaan dan pembebasan melalui usahanya sendiri, Tetapi Hyang Buddha mengajarkan bahwa setiap makhluk dapai mencapai kebahagiaan yang sama dengan mencapai pencerahan sempurna, apabila mereka bersedia mempratekkan Dharma yang diajarkan Beliau.



Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #6 on: 18 November 2008, 12:04:18 PM »
MELEBIHI AGAMA

jika definisi "agama" adalah kepercayaan dan pemujaan pada sesuatu entitas yang tertinggi, dengan kewajiban untuk melaksanakan upacara dan pemujaan, maka Buddhisme tidak boleh digolongkan kedalam agama, karena Buddhisme mengajarkan bahwa kita semuanya, pada akhirnya, harus bersandar pada sifat dasar diri kita yang absolut. Dalam hal ini upacara dan puja bakti itu memang penting, namun tetap saja ritual semacam itu tidak dapat memberikan kita kebijaksanaan dan kebahagian sejati.





Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #7 on: 18 November 2008, 12:05:26 PM »
PEMURNIAN PIKIRAN

Ajaran Buddha adalah satu-satunya ajaran yang tidak hanya berakhir pada menghindari semua kejahatan dan melakukan kebaikan, tetapi juga mengajarkan pemurnian (penyucian) pikiran seseorang.

Pikiran merupakan akar dari semua kabaikan serta kajahatan, dan juga menjadi musabab bagi penderitaan maupun kebahagiaan sejati.

Oleh sebab itu, metoda meditasi dan pelafalan sangat ditekankan di dalam Buddhisme untuk pemurnian pikiran, yang selanjutnya berakibat pada perolehan kebijaksanaan dan pencerahan agung.



Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #8 on: 18 November 2008, 12:07:02 PM »
KEPERCAYAAN DIRI

Ketika Buddha sedang bermeditasi untuk mencapai Pencerahan Sempurna, tidak ada dewa atau mahadewa yang datang mengungkapkan rahasia terselubung dari seluruh kekuatan spiritual. Tidak ada satupun yang memberikan beliau kebenaran untuk diajarkan.

Beliau mengatakan " Aku tidak mempunyai guru yang mengajarkan cara memperoleh Pencerahan Sempurna. Aku mendapatkan Kebijaksanaan Tertinggi dengan usaha, kekuatan, pengetahuan, dan pemurnianku sendiri."

Begitu juga, kita dapat mencapai tujuan tertinggi ini melalui kesabaran dalam penyempurnaan diri kita, tanpa harus memuja-muja pada entitas luar, seperti kepada para dewa.

Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #9 on: 18 November 2008, 12:08:03 PM »
KEBEBASAN BERFIKIR

Dari kandungan intelektual dan filsafat ajaran Buddha, berkembanglah kebebasan berfikir dan mencari kebenaran, yang mungkin berbeda dengan agama-agama lain yang ada di dunia.

Walaupun Buddha mendorong kita untuk memprektekkan ajaran-nya, tidak ada paksaan atau keharusan untuk meyakini atau menerima ajaran Beliau.

Bahkan, kita dianjurkan untuk melihat dan melakukan observasi terlebih dahulu, baru mempercayai.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #10 on: 18 November 2008, 12:09:14 PM »
AJARAN YANG TERBUKA UNTUK DIDEBAT

Buddha adalah guru yang tiada bandingnya. Beliau membebaskan dan mengundang semua pengikut-pengikutnNya maupun dari kepercayaan lainnya untuk membuktikan kebenaran ajaran Beliau dengan jalan pengujian yang seksama, hingga tiada lagi keragu-raguan akan ajaran tersebut.

Para pengikut Buddha telah berdebat mengenai ajaranNya, dan bahkan telah mendirikan berbagai aliran Buddhis yang berbeda-beda, sesuai dengan pengertian meraka tanpa kekerasan dan pertumpahan darah. Buddha memahami jika seseorang benar-benar yakin akan kebenaran, maka ia tidak perlu takut dan khawatir akan tantangan.

Hal ini disebabkan oleh karena kebenaran akan selalu menang. Jawaban terhadap banyak pertanyaan memperkaya doktrin Buddhis menjadi ladang keyakinan nan luas.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #11 on: 18 November 2008, 12:10:48 PM »
TIDAK ADA KEPERCAYAAN YANG MEMBUTA

Buddha tidak pernah menjanjikan kebahagiaan surgawi ataupun penghargaan kepada mereka yang mengaku pengikutNya. Beliau tidak juga menjajikan keselamatan kepada mereka yang percaya kepadaNya. Beliau tidak menginginkan pengikut yang percaya secara membuta, sebaiknya mengharapkan agar kita berpikir serta memahami demi kepentingan diri kita sendiri.

Frase terkenal dalam ajaran Buddha adalah ehipassiko, yang artinya undangan untuk "datang dan melihat," dan bukannya " datang dan percaqya," sebagaimana yang diharapkan dalam agama-agama lainnya. Buddha sendiri bersabda pada muridNya bahwa Dharma yang Beliau babarkan mengundang untuk dibuktikan dan menuntun kedalam batin.

Pernyataan ini sangat berbeda dengan paham agama K yang tidak mengizinkan umatnya memunculkan pertanyaan ataupun keraguan atas ajaran-ajaran Alkitabiah.

Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #12 on: 18 November 2008, 12:12:17 PM »
TIDAK ADA KEPERCAYAAN YANG MEMBUTA

Sambungan.........
Buddha mendorong semua orang untuk datangdan menemukan lebih banyak tentang ajaran Buddha dan tidak hanya sekedar mempercayainya belaka. Beliau menasehati kita untuk memilih kepercayaan yang cocok, dengan terlebih dahulu mempertimbangkan dan menelaah dari berbagai sisi dan sudut pandang.

Inilah yang menyebabkan mengapa Buddhisme terkadang disebut sebagai kepercayaan yang dilandasi analisis, ini pula yang membangkitkan penghargaan terhadap Buddhisme di kalangan para pemikir modern. Hingga saat ini, para pemeluk Buddhisme didorong untuk bersifat kritis, bahkan terhadap naskah-naskah suci Buddhis sendiri.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #13 on: 18 November 2008, 12:13:15 PM »
KEYAKINAN DARI PENGALAMAN DAN AKAL SEHAT

Ajaran Buddha adalah satu-satunya agama yang dijelaskan kepada umat manusia lewat pengalaman, pencapaian, kebijaksanaan, dan Pencerahan Sempurna dari pendirinya, tanpa melibatkan wahyu, perintah dewa, pesan dewa, atau maha dewa tertentu. Ini berakar dari pengalaman dan bukannya kepercayaan membuta.

Masalah manusia harus dimengerti oleh seseorang melalui pengalaman-pengalaman manusia, dan dapat dipecahkan dengan mengembangkan kualitas-kualitas manusia yang sempurna. Seseorang dapat menemukan solusi melalui pemurnian dan pengembangan pikirannya, bukannya dari faktor-faktor luar.

Oleh sebab itu, Buddha tidak pernah menyatakan diriNya sebagai juru selamat: sebaliknya Buddhisme mengajarkan agar diri kita menjadi juru selamat bagi diri kita sendiri.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #14 on: 18 November 2008, 12:14:10 PM »
ILMIAH

Ajaran Buddha tidak pernah memunculkan interpretasi tambahan pada apa yang diajarkan. Penemuan baru yang ditemukan oleh para ilmuan tidak pernah bertentangan dengan Buddhisme, karena metode dan ajaran Buddha terbukti benar secara ilmiah. Prinsip-prinsip ajara Buddha dapat dipertahankan pada berbagai keadaan tanpa mengubah intinya. Seperti dikatakan oleh Albert Einstein, peraih Nobel, fisikawan terkenal di abad ke-20:

Agama pada masa yang akan datang adalah agama kosmik. Agama tersebut mengatasi konsep ketuhanan yang bersifat pribadi dan menghindari dogma serta teologi. Mencakup baik alamiah maupun spiritual, dan berdasar pada rasa keagamaan yang muncul dari pengalaman terhadap sesuatu, alami dan spiritual, serta melalui pengertian yang menyeluruh. Ajaran memenuhi cici-ciri ini.....Jika ada agama yang dapat mengimbangi ilmu pengetahuan modern, maka itu pastilah Buddhisme.



Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #15 on: 18 November 2008, 12:15:16 PM »
UNGGUL DALAM FILSAFAT

Seperti yang dikatakan oleh Bertrand Russel (ahli matematika, filsafat, pengarang, dan kritikus sosial), pemenang hadiah Nobel yang populer sebagai filosof terbesar abad ke-20

Dari sejarah agama-agama yang luar biasa, saya lebih suka pada ajaran Buddha. Ajaran Buddha adalah kombinasi dari berbagai filsafat yang spektakuler dan ilmiah. Ajaran ini memakai metode ilmiah dan pada akhirnya dapat disebut rasional. Di dalamnya dapat ditemukan jawaban atas berbagai pertanyaan menarik seperti : Apakah yang dimaksud dengan bathin dan jasmani? Di antara keduanya, yang manakah yang lebih penting? Apakah alam semesta bergerak menuju satu tujuan? Bagaimanakah kedudukan manusia di alam semesta ini? Apakah yang dimaksud dengan kehidupan mulia? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak dapat dijawab oleh para ilmuan oleh karena keterbatasan pengetahuan dan peralatan mereka. Meskipun demikian, penakluknya adalah pikiran.



Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #16 on: 18 November 2008, 12:16:06 PM »
UNGGUL DALAM PSIKOLOGI

Dalam perjalanan karirnya banyak psikolog telah menemukan, sebagaimana yang diperhatikan oleh Dr.Carl G.Jung (penemu psikologi analitik-perintis psikologi modern), bahwa ilmu kejiwaan lebih dekat dengan Buddhisme. Apabila kita membaca sebagian kecil naskah Dharma saja, maka dapat disadari bahwa Buddhisme telah mengenal masalah-masalah psikologi semenjak lebih dari 2500 tahun yang lalu, jauh sebelum masalah-masalah tersebut muncul pada zaman modern ini. Seperti di ungkapkan Jung berikut ini:

Sebagai seseorang yang telah membanding-bandingkan berbagai ajaran, saya yakin bahwa Buddhisme adalah yang paling sempurna didunia ini. Filsafat dalam teori evolusi dan dalam hukum karma adalah yang paling tinggi dibandingkan yang lainnya....Bukan dari sejarah agama atau pelajaran filsafat yang pertama kali memberikan gambaran pada saya mengenai alam pikiran Buddhisme, melainkan ketertarikan saya pada ilmu kedokteran. Pekerjaan saya adalah meringankan penderitaan psikis. dan ini mendorobg saya untuk mengenal pandangan dan metode dari guru kemanusiaan terbesar itu (Buddha), yang mempunyai prinsip pokok untuk merubah rantai penderitaan, usia tua, sakit, dan kematian.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: [ask] agama Budha
« Reply #17 on: 18 November 2008, 12:16:49 PM »
tidak ada konsekuensi masuk neraka bila tak percaya ;D

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #18 on: 18 November 2008, 12:17:19 PM »
TIDAK MENAKUT-NAKUTI

Buddha adalah figur terbesar yang mengutamakan munculnya keyakinan rasional ketimbang kepercayaan takhayul semata. Beliau membebaskan manusia dari perhambaan pada brahmana. Selain itu Beliau yang pertama kali menunjukkan jalan kebebasan dari kemunafikan dan kediktatoran agama.

Ajaran Buddha adalah ajaran yang menggunakan akal dan tidak menakut-nakuti atau memaksa setiap orang dengan berbagai cara agar mereka yakin.

Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #19 on: 18 November 2008, 12:18:54 PM »
CINTA KASIH UNIVERSAL

Karena cinta kasih Buddha yang universal, Beliau melihat semua mahkluk besar dan kecil, dari serangga sampai binatang buas memiliki hak yang sama untuk memperoleh kebahagiaan seperti kita.

Buddhisme adalah satu-satunya ajaran yang selalu tegas menyatakan perhatiannya pada semua mahkluk hidup, termasuk binatang, hantu, dan penghuni neraka. Sementara itu, agama atau keyakinan lainnya kebanyakan hanya berkonsentrasi pada dunia manusia, dan halnya ini bertentangan sekali dengan doktrinnya yang menatakan bahwa semuanya adalah ciptaan Tuhan.

Jika semuanya adalah ciptaan Tuhan, maka seyogianya kita tidak boleh membunuh binatang. Mengapa? karena kita akan membunuh ciptaan Tuhan. Bila anda mengatakan bahwa binatang diciptakan untuk dimakan, lalu mengapa anda melakukan diskriminasi terhadap binatang mana yang boleh dimakan? Mengapa anda pilih kasih dalam hal ini?



Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #20 on: 18 November 2008, 12:20:15 PM »
TANPA KEKERASAN

Kita tidak akan menjumpai peperangan dalam Buddhisme. Buddha mengatakan, "Yang menang akan dibenci dan yang kalah hidup dalam penderitaan; siapa yang melepaskan kemenangan dan kekalahan adalah orang yang bahagia dan hidup dalam kedamaian." Beliau bukan hanya mengajarkan kedamaian dan tanpa kekerasan, melainkan yang pertama dan satu-satunya pengajar agama yang pergi ke medan perang untuk mencegah terjadinya perang.

Usaha Buddha untuk mencegah perang ini terjadi ketika suku Sakya dan koliya hendak berperang untuk memperebutkan sumber air. Buddha menghimbau mereka untuk menghentikan peperangan dengan mengatakan bahwa sumber air tersebut tidak sebanding harganya dengan mereka yang terbunuh di medan perang.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #21 on: 18 November 2008, 12:21:19 PM »
PERSAMAAN DERAJAT

Buddha adalah yang pertama kali menentang sistim kasta dan memperjuangkan hak azasi manusia. Beliau mengutamakan kesamaan dari semua mahkluk tanpa memandang perbedaan tingkat sosial, suku bangsa, maupun kepercayaan. Beliau selalu memberikan semangat dalam kerjasama sosial dan partisipasi aktif dalam segenap lapisan masyarakat.

Menurut Buddha, satu-satunya hal yang membedakan manusia adalah kualitas kemoralannya. Beliau mengatakan:

Pergilah kesemua negara dan sebarkan ajaran ini. Katakan pada mereka bahwa yang miskin dan rendah, yang kaya dan tinggi semuanya satu dan semua kasta menyatu dalam keyakinan ini. Bagaikan semua sungai yang mengalir ke laut.



Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #22 on: 18 November 2008, 12:22:21 PM »
PERSAMAAN DALAM JENIS KELAMIN

Buddha melihat dua jenis kelamin yang pada akhirnya memiliki hak yang sama, dan merupakan guru spritual pertama yang memberikan wanita kebebasan penuh untuk berpartisipasi dalam kehidupan spritual. Gerakan keagamaan yang Beliau cetuskan, mengizinkan wanita menjadi bhikkuni dimana hal tersebut merupakan gebrekan radikal pada waktu itu.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #23 on: 18 November 2008, 12:23:04 PM »
DEMOKRASI

Buddha adalah yang pertama membela semangat permusyawaratan dan proses demokrasi. Dalam Sangha (pesamuhan bhikku dan bhikkuni), setiap anggota mempunyai hak yang sama untuk memutuskan hal-hal umum. Ketika terjadi permasalahan besar, maka pertanyaan tersebut disebar luaskan terlebih dahulu dan kemudian didiskusikan dalam kebersamaan, mirip dengan sistim demokrasi parlementer saat ini.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #24 on: 18 November 2008, 12:23:45 PM »
TIDAK ADA UPACARA PENGORBANAN

Buddha tidak membenarkan pengorbanan terhadap binatang karena beliau memandang bahwa hal tersebut sangat kejam. Lebih jauh lagi, bukan hal yang adil apabila seseorang menghancurkan kehidupan mahkluk lainnya hanya demi keuntungan pribadinya. Semua mahkluk memiliki substansi dasar yang sama. Tradisi orang Tionghua yang melakukan pengorbanan binatang dialtar sembahyang itu bukan agama Buddha.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #25 on: 18 November 2008, 12:25:01 PM »
TIDAK ADA PERAGAAN KEAJAIBAN

Keajaiban tidak di pandang sebagai pertanda adanya Pencerahan sempurna atau Kebijaksanaan, karena kekuatan supranatural dapat dimiliki oleh siapa saja, tanpa melibatkan keyakinan terhadap agama apapun. Supranatural dilihat sebagai fenomena alami yang tidak dimengerti oleh mereka yang belum tercerahkan.

Kemampuan untuk mempertunjukkan keajaiban merupakan hasil sampingan dari pengembangan spritual - yang tidak begitu penting dan relevan dibandingkan dengan perkembangan spritual itu sendiri. Walaupun Buddha telah menguasai kesempurnaan kekuatan Psikis, Beliau hanya menggunakannya dengan penuh Welas Asih dan sebagai alat untuk mencerahkan orang lain (Upaya Kausalya).

Beliau tidak pernah menggunakan kekuatanNya untuk menarik pengikut melalui kepercayaan yang membuta dan bergantung pada keajaiban. Beliau mengajarkan bahwa keajaiban tertinggi adalah kemampuan untuk mengubah seseorang yang bodoh menjadi seseorang yang bijaksana.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #26 on: 18 November 2008, 12:25:49 PM »
TIDAK MENYALAH-GUNAKAN POLITIK

Buddha berasal dari kasta Ksatria dan masuk dalam kategori raja, pangeran dan menteri. Tetapi Beliau tidak pernah menggunakan pengaruh kekuatan politik untuk menyebarkan ajaranNya. Dan juga Beliau tidak memperbolehkan ajaranNya disalh-gunakan demi mendapatkan kekuatan politik.

Selain itu, Beliau juga menganjurkan agar semua raja mempunyai moral yang kuat, serta mengajarkan bahwa sebuah negara seharusnya tidak diperintah dengan keta,akan melainkan dengan Welas Asih dan perhatian pada rakyatnya.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #27 on: 18 November 2008, 12:26:30 PM »
TIDAK PENDENDAM

Tidak ada konsep "dosa yang tak termaafkan"dalam Buddhisme. Buddha mengatakan bahwa bermanfaatnya atau tidak dalam segala sesuatu yang dilakukan bergantung pada ada atau tidaknya Kebijaksanaan. Selalu ada harapan selama seseorang menyadari kesalahannya dan berubah menjadi lebih baik.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: [ask] agama Budha
« Reply #28 on: 18 November 2008, 12:27:04 PM »
 [at] Mas fran = wah panjang bener Mas......tetapi muantep banget lho mas..... ^-^.

Anumodana atas postingan nya mas fran.... ^:)^

Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #29 on: 18 November 2008, 12:28:21 PM »
PENYEBARAN TANPA KEKERASAN

Sejarah mencatat bahwa Buddhisme adalah satu-satunya agama yang tidak menggunakan kekerasan untuk melakukan indoktrinasi ataupun pemaksaan pindah agama. Salah satu contoh yang sangat tepat dari kualitas dan pendekatan dari para misionaris Buddhis adalah Raja Asoka, yang mengirimkan penyebar agama Buddha ke berbagai daerah di Asia dan dunia Barat guna memperkenalkan ajaran Buddhisme tentang perdamaian. Salah satu prasati yang terukir di batu pilar Asoka, yang masih ada hingga saat ini di India berbunyi:

Seseorang seharusnya tidak hanya menghargai agamanya dan mencela agama orang lain, tetapi seseorang seharusnya menghargai agama orang lain. Dengan melakukan hal ini, seseorang membantu agamanya untuk tumbuh dan memberikan perlakuan yang baik terhadap agama yang lain juga. Dengan melakukan yang sebaliknya, seseorang menggali kubur bagi agamanya sendiri dan sekaligus merugikan agama yang lain.


Perang suci dan diskriminasi terhadap agama lain tidak pernah terjadi dalam sejarah Buddhisme. Penyebar ajaran Budddha tidak perlu ataupun bermaksud mengubah seseorang yang telah mempunyai kepercayaan yang dijalankannya dengan sepenuh hati. Tetapi, Buddha juga mendorong kita untuk membagi Kebenaran dengan siapapun juga yang tertarik dengannya:

Sebaliknya sikap intoleransi banyak menunjukkan dalam Kekr****nan, seperti misalnya penyebar agama secara paksa dan dengan cara-cara yang tidak etis. hal ini nampaknya disebabkan oleh adanya perintah dalam Alkitab sebagaimana yang tercantum dalam Lukas 14:23:"Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah kesemua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada disitu, masuk, karena rumahku harus penuh." Ayat inilah yang nampaknya mendorong sikap fanatisme serta pemaksaan yang dilakukan oleh kegiatan penginjilan atau misionarisme semenjak dahulu. Tentu hal ini tidak pernah terjadi dalam Buddhisme.



Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #30 on: 18 November 2008, 12:29:14 PM »
GAMBARAN LENGKAP MENGENAI FENOMENA, UMAT MANUSIA DAN AGAMA

Buddha menjelaskan secara rasional dan mendetail tentang segala corak fenomena dan bagaimana semua kepercayaan spritual berubah sepanjang sejarah, sejalan dengan perubahan dalam pola pikir manusia.


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #31 on: 18 November 2008, 12:30:36 PM »
KEBAHAGIAAN DALAM HIDUP INI

Ajaran Buddha bukanlah sebuah agama yang hanya diperuntukkan bagi kehidupan di dunia lain semata. walaupun dengan mempraktekkan ajaran Buddha dalam kehidupan ini akan menghasilkan dampak positif intuk kehidupan kita yang selanjutnya, sebagian besar dari hasil latihan atau praktek kita.





Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #32 on: 18 November 2008, 12:32:14 PM »
JALAN YANG SEMPURNA UNTUK MENUJU KEBAHAGIAAN SEJATI

Ajaran-ajaran buddha membentuk sebuah silabus lengkap yang besar dan berkaitan erat, yang mencakup setiap aspek kehidupan. Kumpulan dari kitab suci Buddhis dikatakan jika ditumpuk akan mencapai setinggi tujuh ekor gajah!

Buddha mengajarkan selama empat puluh lima tahun, segala sesuatu yang diperlukan untuk melenyapkan penderitaaan dan memperoleh Kebahagiaan sejati.

------------------------------------------------------------------------------------------------

Semoga bermanfaat..

_/\_
SSMB


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: [ask] agama Budha
« Reply #33 on: 18 November 2008, 12:36:16 PM »
buddhis paling sempurna, buka bergitu saudara fran panjang bgt plomosinya
korban keganasan

Offline hope

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: -3
Re: [ask] agama Budha
« Reply #34 on: 18 November 2008, 12:39:23 PM »
Dukkha segala sesuatu yg muncul adalah tidak kekal<tdk hanya penderitaan saja,kelahiran,usia tua,kematian,berpisah dgn yg dicintai,berkumpul dgn yg tdk disenangi ialah dukkha),agama Buddha bebas tdk mengharuskan pengikutnya u menerima semua hal yg mereka dengar<ehipassiko:datang dan buktikan sendiri>

maksudnya begimana ya?
berarti segala sesuatu di dunia ini adalah dukha (sengsara / penderitaan) ... wah, koq kelihatannya nga ada suka citanya hidup ini ... biasanya kelahiran, panjang usia adalah merupakan suatu kegembiraan. maaf, tidak kekal begimana ya?
kalau di agama saya, semua jiwa yang hidup di dunia ini nantinya diharapkan bisa bersatu dengan Tuhan di Surga, dan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini adalah anugerah / berkat Tuhan. sepanjang hidupnya manusia diharapkan punya Iman, memberikan diri dibaptis dan mengisi hidupnya dengan kebaikan agar rohaninya bertumbuh (makin kudus).
kalau di Budha, saya pernah dengar, hidup ini bagaikan segelas air putih ... seberapa yang kamu minum ya itu yang harus kamu kembalikan / bayar balik dengan berbagai perbuatan amal kasih. lalu bagaimana kalau berbuat dosa (namanya manusia kan bisa khilaf ya)?

berarti di agama Budha nga ada ajaran tertentu begitu, semua diserahkan pada pengikutnya dipilah2 mana yang benar dan mana yang salah sesuai dengan pribadinya masing2? apa nga masing2 orang menafsirkan sendiri2? apa nga binun kalo standar masing2 orang berbeda ya?


...
ada yang mau bantu saya menjelaskan lebih detail begitu, apa keunggulan agama Budah dibandingkan agama lainnya?
...


Berikut beberapa Keunikan Buddhisme :

KITA DAPAT MENJADI SEMPURNA

Hyang Buddha mengajarkan bahwa semua makhluk dapat mencapai kesempurnaan. Tidak ada pendiri kepercayaan lain yang mengatakan bahwa setiap umatnya mempunyai kesempatan dan potensi yang sama untuk memperoleh kedamaian, kebahagiaan dan pembebasan melalui usahanya sendiri, Tetapi Hyang Buddha mengajarkan bahwa setiap makhluk dapai mencapai kebahagiaan yang sama dengan mencapai pencerahan sempurna, apabila mereka bersedia mempratekkan Dharma yang diajarkan Beliau.
oke, Dharma itu apa?
saya sudah baca keunggulan2 Budha yang fran posting kan, namun jadi timbul pertanyaan :
Budha bukan agama? ini bikin binun. bukankah sewaktu SD diajari ada 5 agama di Indo, Budha include?
kalo semuanya bersandar pada diri sendiri lalu, apa patokannya? apa nga ada ajaran bakunya begitu? apa maksudnya masing2 bisa jadi Tuhan bagi dirinya sendiri?
kebebasan berpikir dan ajaran yang terbuka untuk didebat??? bukankah kalo agama itu mutlak kebenaran Tuhan yang musti diterima manusia? nga bisa ditawar2 lagi begitu.

fran, maaf ya, saya benar2 nga ngerti ... i'm lost. 
begimana bisa punya akal sehat ala manusia untuk menilai ajaran Budha yang pasti jauh lebih agung? :(

oh ya, ada beberapa kesamaan ajaran agama Budha dengan ka****k : kasih, tanpa kekerasan, tidak ada pengorbanan, tidak ada peragaan supranatural, dan penyebaran agama juga dilakukan tanpa paksaan.

tidak ada konsekuensi masuk neraka bila tak percaya ;D
maksudnya?? bila pemeluknya nga percaya pada agama Budha, lalu mau percaya ke siapa? trus kalo mati jiwa ini ke mana?

Offline Jayadharo Anton

  • Sebelumnya: Balaviro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.300
  • Reputasi: 19
  • Gender: Male
  • Namatthu Buddhassa
Re: [ask] agama Budha
« Reply #35 on: 18 November 2008, 01:00:12 PM »
Sang Buddha tdk pernah tdk mengakui adanya kebahagian dlm hidup ini namun kebahagian2 itu sendiri adalah bersyarat selalu berubah-ubah dan tdk kekal oleh krn itu kebahagian trm dlm dukkha,tdk kekal disini segala sesuatu pasti berubah tk ada yg abadi,sekarang kita senang mungkin satu jam kemudian kita bersedih itu lah perubaham yg dimaksud,dlm a.Buddha mengajarkan segala perbuatan  yg kita lakukan baik maupun buruk itulah yg akan kita terima <hukum kamma>
"Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar,kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga,kepercayaan adalah saudara paling baik,nibbana adalah kebahagiaan tertinggi" [DHAMMAPADA:204]

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [ask] agama Budha
« Reply #36 on: 18 November 2008, 01:03:17 PM »

maksudnya begimana ya?
berarti segala sesuatu di dunia ini adalah dukha (sengsara / penderitaan) ... wah, koq kelihatannya nga ada suka citanya hidup ini ... biasanya kelahiran, panjang usia adalah merupakan suatu kegembiraan. maaf, tidak kekal begimana ya?

dalam sauatu buku agama buddha, kalo gak salah ingget bilang begini
"...sang buddha juga meyakini adanya kesenangan di alam manusia, bahkan sang Buddha sendiri sering tersenyum......"

tapi ini adalah pandangan g {kenapa g sebut pandangan g?? baca aja yang selanjutnya}

hidup ini menurut pandangan agama Buddha adalah Dukkha, jadi hidup itu sebenarnya adalah dukkha/ penderitaan itu sendiri. jadi ada bayi yang lahir itu adalah penderitaan bagi manusia itu sendiri, dan panjang usia juga adalah penderitaan, karena dia panjang usia di alam yang menderita yaitu alam manusia { untuk refrensi alam 2 di agama Buddha silakan tanya yg laen atau googling aja}

jadi kesenangan tidak bisa dibandingkan dengan penderitaan
karena tidak sama dengan ada hitam lalu ada putih, ada baik lalu ada jahat
karena menurut agama Buddha kesenangan itu sendiri adalah bagian dari penderitaan jadi
Kesenangan adalah Sub set kecil dari pada penderitaan


Quote
kalau di agama saya, semua jiwa yang hidup di dunia ini nantinya diharapkan bisa bersatu dengan Tuhan di Surga, dan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini adalah anugerah / berkat Tuhan. sepanjang hidupnya manusia diharapkan punya Iman, memberikan diri dibaptis dan mengisi hidupnya dengan kebaikan agar rohaninya bertumbuh (makin kudus).
kalau di Budha, saya pernah dengar, hidup ini bagaikan segelas air putih ... seberapa yang kamu minum ya itu yang harus kamu kembalikan / bayar balik dengan berbagai perbuatan amal kasih. lalu bagaimana kalau berbuat dosa (namanya manusia kan bisa khilaf ya)?

ya betul, memang seperti itu,
lalu "(namanya manusia kan bisa khilaf ya)"
gini ada seseorang yang berbuat jahat, bahkan sering, tetapi karena dia berbuat baik sekali aja lalu di kehidupan berikutnya ia lahir di kehidupan yg lebih baik,
pasti anda heran dan bertanya2
sebenarnya perbuatan jahat dia tidak hilang hanya saja tertekan dengan  perbuatan baik yang dia lakukan yang sangat hebat lebih hebat dari perbutan jahat dia, sehingga waktu berbuahnya di selang (apa sih kalo yg nyelak antrian gitu tu bahasanya) oleh perbuatan baik dia, tapi tetep perbuatan jahatnya akan berbuah. dan mungkin juga tidak terlalu terasa.
jadi bingung
dikasih contoh aja deh : kayak digigit semut saat tau lulus kuliah
kan digigit semutnya gak kerasa banget :))

Quote
berarti di agama Budha nga ada ajaran tertentu begitu, semua diserahkan pada pengikutnya dipilah2 mana yang benar dan mana yang salah sesuai dengan pribadinya masing2? apa nga masing2 orang menafsirkan sendiri2? apa nga binun kalo standar masing2 orang berbeda ya?
inilah yg menjadi polemik sekarang
coba deh kamu liat porting aku "siapa tuhan?" di search aja

Quote
ada yang mau bantu saya menjelaskan lebih detail begitu, apa keunggulan agama Budah dibandingkan agama lainnya?
...
bagi saya pribadi tidak ada yg bisa diunggulkan kita harus menerapkan masiing masing pandangan sesuai dengan manfaat dan situasi sosial kita

Quote
oke, Dharma itu apa?
saya sudah baca keunggulan2 Budha yang fran posting kan, namun jadi timbul pertanyaan :
Budha bukan agama? ini bikin binun. bukankah sewaktu SD diajari ada 5 agama di Indo, Budha include?
kalo semuanya bersandar pada diri sendiri lalu, apa patokannya? apa nga ada ajaran bakunya begitu? apa maksudnya masing2 bisa jadi Tuhan bagi dirinya sendiri?
kebebasan berpikir dan ajaran yang terbuka untuk didebat??? bukankah kalo agama itu mutlak kebenaran Tuhan yang musti diterima manusia? nga bisa ditawar2 lagi begitu.
Dharma adalah pengetahuan mutlak, jadi bukan ajaran, tetapi sesuatu yg sudah ada dan tinggal bagaimana kita menemukannya

Buddha(dalam konteks pertannyaan anda) tidak terlalu memikirkan konsep tuhan, dan juga bukan Agama, hanya suatu pandangan


Menurut saya salah satu alasan kenapa Buddha dianggap agama karena adanya sila pertama dari Pancasila
"Ketuhanan Yang Maha Esa"
jadi bila tidak mengakui Tuhan ya Buddhisme tidak diakui di Indonesia saat itu
tetapi kan sekarang semua aliran bebas, cuma mungkin karena dari dulu udah begitu ya jadi belum diklarifikasi lagi kali


[qoute]
maksudnya?? bila pemeluknya nga percaya pada agama Budha, lalu mau percaya ke siapa? trus kalo mati jiwa ini ke mana?
[/quote]

hahaha...... Buddha bukan tiket ke suatu tempat seperti kalau tidak ambil tiket buddha gak bisa ikut komunitas seperti orang yang ambil tiket buddha
sekali lagi inti Buddhisme sebenarnya adalah Dhamma,

Ehipassiko = Vini , Vidi, Vici
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Jayadharo Anton

  • Sebelumnya: Balaviro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.300
  • Reputasi: 19
  • Gender: Male
  • Namatthu Buddhassa
Re: [ask] agama Budha
« Reply #37 on: 18 November 2008, 01:08:32 PM »
Ajaran dlm agama Buddha terangkum dlm Tipitaka/Tripitaka yg merupakan kumpulan dari vinaya,sutta dan abhidhamma,maksud dari ehipassiko<datang dan buktikan> menuntun kita agar membuktikan sendiri uraian tipitaka tersebut/tdk hanya langsung percaya begitu saja,dharma ialah ajaran sang Buddha,standar dari kita masing2 patokanya ialah perbuatan kita sendiri
"Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar,kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga,kepercayaan adalah saudara paling baik,nibbana adalah kebahagiaan tertinggi" [DHAMMAPADA:204]

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: [ask] agama Budha
« Reply #38 on: 18 November 2008, 04:07:28 PM »

maksudnya?? bila pemeluknya nga percaya pada agama Budha, lalu mau percaya ke siapa? trus kalo mati jiwa ini ke mana?

makanya sebenarnya sih gak tepat disebut dengan agama buddha, Buddha Sidharta Gautama sebagai guru yang membabarkan dhamma=kebenaran mutlak, sama sekali tidak ada "Tuhan" personal

ehipasiko = datang dan buktikan, tidak ada kepercayaan disini, yang ada adalah kebenaran, tidak percaya? wajar...hanya ajaran buddhist satu-satunya yang selalu harus bisa dijelaskan secara logika, bukannya bila uda jalan buntu ujung-ujungnya cuma bisa berkata bahwa itu adalah rencana Tuhan, atau tidak semua hal bisa dijelaskan dengan akal sehat atau logika..

Quote
kebebasan berpikir dan ajaran yang terbuka untuk didebat???

tentu saja,

Quote
bukankah kalo agama itu mutlak kebenaran Tuhan yang musti diterima manusia? nga bisa ditawar2 lagi begitu

disiini gak ada keharusan seperti yang terjadi pada agama, kita tidak dituntut percaya begitu saja, justru tidak dianjurkan, anda harus membuktikan sendiri kebenarannya, maka tidak cocok disebut dengan kepercayaan

sama seperti pengetahuan sains, anda tentu saja tidak diharapkan bisa langsung percaya

seperti yang telah saya jelaskan diatas, tidak ada konsekuensi bagi mrk yang belum menemukan buktinya
« Last Edit: 18 November 2008, 04:23:49 PM by reenzia »

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: [ask] agama Budha
« Reply #39 on: 18 November 2008, 07:28:38 PM »
Dukkha segala sesuatu yg muncul adalah tidak kekal<tdk hanya penderitaan saja,kelahiran,usia tua,kematian,berpisah dgn yg dicintai,berkumpul dgn yg tdk disenangi ialah dukkha),agama Buddha bebas tdk mengharuskan pengikutnya u menerima semua hal yg mereka dengar<ehipassiko:datang dan buktikan sendiri>

maksudnya begimana ya?
berarti segala sesuatu di dunia ini adalah dukha (sengsara / penderitaan) ... wah, koq kelihatannya nga ada suka citanya hidup ini ...

maksudnya bukan seperti itu...  ini cuma satu dari empat tahap yang dipelajari

lengkapnya seperti ini

penderitaan
sebab dari penderitaan
kebahagiaan
cara menjadi bahagia


pada awalnya kita memang mengkaji secara mendalam dulu tentang penderitaan, setelah mengkaji mendalam kita baru bisa melihat apa sih penyebab penderitaan  itu...

jika tau penyebab penderitaan, kita akan bisa mengakhiri penderitaan... kita mencapai kebahagiaan...
nah kemudian kita akan menelaah cara-cara mewujudkan kebahagiaan

 _/\_

Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: [ask] agama Budha
« Reply #40 on: 18 November 2008, 11:04:37 PM »
selamat siang,

saya newbie. mohon penjelasan mengenai agama Budha dari rekan2 sekalian.
dulu sewaktu kecil saya Budha, tapi ortu saya sering bawa saya ke klenteng.
Budha dan Khong Hu Chu itu sama nga ya?
sebenarnya apa sih inti ajaran Budha?
saya tadi sempat baca2 ada tradisi yang namanya susah dilafalkan. apa pula itu ya?

terima kasih.  :)

Konghucu Tidak Sama dengan Buddhism.
Konghucu Sudah di Resmikan Menjadi Agama Di Indonesia.

Ovada Patimokkha
Sabbapapassa Akaranam   /  Tidak Melakukan Segala bentuk Kejahatan
Kusalassa Upasampada     /   Mengembangkan Segala Bentuk Kebajikan
Sucittapariyodapanam      /   Sucikan Pikiran
Etam Buddhana Sasanam  /   Inilah Ajaran Para buddha

Dhammapadda 183

Semoga Semua Makhluk Berbahagia
Gunawan S S
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: [ask] agama Budha
« Reply #41 on: 18 November 2008, 11:12:24 PM »
ini saya Copas dari Bro Wang Tjhun Nen..... :P  Ijin Copas yach Guru..... ^:)^

Kong Hu Cu, berasal dari kata Confusius, Nama seorang filsuf China (551-479 s.m)
Confusius adalah anak yang penuh cinta kasih.
Nama aslinya adalah Qiu, yang di ambil dari nama gunung Ni Qiu.
Nama Confusiusadalah titel atas kebaikannnya.
Kong Fu Zi yang berarti Tuan Kong, karena beliau bermarga Kong.
Sebutan itu di berikan kepadanya bertahun tahun kemudian dari 3000 muridnya.

Menurut legenda, ibunya sering bersembahyang di kuil kaki gunung Ni Qiu, terletak di timur laut distrik Qufu di negara LU.
Pada suatu malam setelah ibunya kembali dari sembahyang, dia bermimpi aneh, melihat kuda bertanduk satu yang sangat cantik, di sebut QILIN, sebuah lambang kepandaian, kebijaksanaan dan nasib baik, muncul dari tepi hutan, menggigit buku dari batu giok.
Binatang itu melemparkan buku itu di kakinya dan kembali kehutan.
Beberapa lama kemudian dia hamil, dan ketika bayinya lahir maka di namai QIU.
Qiu adalah anak ke dua, dan belau mempunyai 9 orang saudara perempuan dan seorang saudara laki laki.

Ayahnya adalah keturunan Ningrat dan tentara terkenal dari negara Lu.
Ayahnya meninggal ketika beliau berumur 3 tahun.

Confusius adalah seorang pemikir, tidak tertarik menjadi tenara seperti ayahnya, meskipun beliau tinginya hampir 2 meter.
Confusius tidak pernah mengenyam pendidikan formal, beliau adalah seorang yang OTODIDAK.

Pekerjaan pertama Confusius adalah sebagai penjaga lumbung seorang bangsawan setempat.
Beliau mulai mengajar ketika berusia hampir 30 tahundi waktu senggangnya.
Beliau tidak hanya mengajari pengetahuan dan keahlian, tapi juga mengajar cara mengasah pikiran dan memperleh integritas.
Pada waktu itu pendidkan hanya untuk para kaum bangsawan, tapi Confusisus tidak mengikuti monopoli pendidikan ini.
Bagi beliau pendidikan pendidikan harusnya tidak di batasi oleh perbedaan kelas, bahwa setiap orang untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendiikan.

Murid beliau yang terkenal adalah:
- Zilu, seorang yang sangat bersemangat, tanpa basa basi dan berani.
- Zigong, seorang yang pandai dan diplomatis, tampan dan stabil.
- Ran Qiu, seorang yang kompeten penuh perhitungan dan berani berdebat mengenai prinsip.
- Zeng Shen, seorang yang terkenal karena pengabdiannya.
- Yan Hui, seorang murid kesayang Confusius, yang berasal dari keluarga miskin tetapi rajin, dapat di andalkan dan pendiam.

Suatu ketika Zilu bertanya apakah dia harus segera mempraktekkan apa yang telah di pelajarinya, Confisius menyuruhnya untuk berkonsultasi dengan ayah dan saudara laki2na sebelum bertindak.

Tapi ketika Ran Qui menanyakan pertanyaan yang sama, Confusius menyuruhnya untuk segera melaksanakannya.
Salah seorang muridnya menjadi bingung dan bertanya mengapa ada perbedaan jawaban atas pertanyaan yang sama.
Confusius menjelaskan Ran Qui cenderung ragu, maka saya memaksanya.
Dan Zilu sangat antusias, maka saya meredamnya sedikit.

Sedikit kutipan ajaran Confusius:

Yang paling mulia adalah orang yang lahir dengan kebijaksanaan.
Berikutnya adalah mereka yang menjadi bijaksana melaui belajar.
Berikutnya adalah mereka yang mau belajar setelah megalami kesulitan hidup.
Yang paling buruk adalah mereka yang tidak mau mencoba untuk belajar.

Kamu harus belajar seakan akan kamu akan dapat menguasai apa yang telah kamu pelajari
Dan memegangnya seakan akan kamu takut kehilangannya.
Tetapi belajar tanpa berpikir adalah usaha yang sia sia
Dan berpikir tanpa belajar adalah berbahaya.

Tujuan utama Confusius adalah mendidik murid muridnya menjadi seorang pria sejati dengan pengetahuan dan moral yang berkualitas tinggi.

Ajaran Confusius berpusat disekitar kesempurnaan manusia, kebaikan hati, yang kualitas utamanya adalah sopan santun, toleransi, keyakinan, kerajinan, kebaikan, keberanian, kesetiaan, kebaktian pada orang tua.

Confusius juga mengemukakan bahwa tanpa pendidikan, cinta akan kebaikan mnjadi kebodohan, cinta akan keberanian dapat menjadi kecerobohan.
Tanpa pembelajaran, cinta akan kejujuran dapat mengarah menjadi mudah di tipu, cinta akan kebenaran mengarah pada kecerobohan, cinta akan kebijaksanaan dapat menjurus kepada generalisasi yang dangkal, dan cinta akan kesetiaan dapat menyebabkan seseorang menyakiti orang lain, yang terpenting adalah pembelajaran.


Sebenarnya cerita Confusius masih panjang dan menarik, tapi karena post ini sudah terlalu panjang, dan bagi yang membacanya pasti juga sudah bosan, saya langsung cerita ke hari hari terakhir Confusius saja.

Confusius menghabiskan seluruh sisa hidupnya untuk mengajarkan reformasi untuk menciptakan masyarakat lebih baik dengan didasari oleh kebajikan dan kebaikan.
Beliau mempunyai visi tentang negara yang ideal dimana penguasanya memberikan contoh tindakan yang benar bagi rakyat utuk di ikuti, dengan sejumlah pejabat terdidik untuk menuntun sang penguasa dalam memerintah.
Tapi belaiu  menyadari bahwa dia telah gagal, untuk mencapai apa yang belaiu harapkan.
Kata beliau : "Saya tidak menyalahkan langit, saya tidak menyalahkan manusia"
"Semua yang saya coba lakukan adalah untuk pengetahuan sebaik mungkin dan saya memasang target yang tinggi, mungkin hanya langit yang dapat mengerti saya"

Tenggelam dalam kesedihannya, beliau menangis dan membuat sebuah lagu dan bernyanyi bagi dirinya sendiri :

Gunung Thai sudah runtuh,
Sebuah pilar telah jatuh,
Oh, seorang filsuf,
Seperti rumput, kamu sudah layu.

Ini adalah nyanyian terakhirnya, beliau meninggal tujuh hari kemudian setelah beliau menulis lagu itu pada usia 73 tahun.
Beliau dimakamkan d QUFU, Shandong.

Dikutip dari buku Kisah Kisah Kebijaksanaan China Klasik, karya Michael C. Tang, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

May all beings be happy

Om Mane Padme Hung
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [ask] agama Budha
« Reply #42 on: 18 November 2008, 11:15:54 PM »
 [at] Andrew

bukannya begini :

penderitaan
sebab dari penderitaan
hilangnya penderitaan
cara hilangnya penderitaan


harap dimengerti bahwa bahagia tidak sama dengan hilangnya penderitaan
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: [ask] agama Budha
« Reply #43 on: 18 November 2008, 11:18:52 PM »
 [at]  atas  :yes:
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] agama Budha
« Reply #44 on: 18 November 2008, 11:23:51 PM »
[at] Andrew

bukannya begini :

penderitaan
sebab dari penderitaan
hilangnya penderitaan
cara hilangnya penderitaan


harap dimengerti bahwa bahagia tidak sama dengan hilangnya penderitaan

ini lebih indah

(1) Kebahagiaan (Lenyapnya Dukkha)
(2) Jalan Menuju Kebahagiaan (Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha)
(3) Tidak adanya Kebahagiaan (Dukkha)
(4) Penyebab tidak adanya Kebahagiaan (Penyebab Dukkha).

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ask] agama Budha
« Reply #45 on: 18 November 2008, 11:43:02 PM »
[at] el sol

wahaha...
tuh kaenya cara menuju samsara deh..  ^-^

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [ask] agama Budha
« Reply #46 on: 18 November 2008, 11:46:06 PM »
ini lebih indah

(1) Kebahagiaan (Lenyapnya Dukkha)
(2) Jalan Menuju Kebahagiaan (Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha)
(3) Tidak adanya Kebahagiaan (Dukkha)
(4) Penyebab tidak adanya Kebahagiaan (Penyebab Dukkha).

sekali lagi dari sekali lagi
Bahagia != lenyapnya Dukkha
Dukkha != lenyapnya Bahagia

gitu aja kok repot
i'm just a mammal with troubled soul



Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] agama Budha
« Reply #47 on: 18 November 2008, 11:49:20 PM »
ini lebih indah

(1) Kebahagiaan (Lenyapnya Dukkha)
(2) Jalan Menuju Kebahagiaan (Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha)
(3) Tidak adanya Kebahagiaan (Dukkha)
(4) Penyebab tidak adanya Kebahagiaan (Penyebab Dukkha).

sekali lagi dari sekali lagi
Bahagia != lenyapnya Dukkha
Dukkha != lenyapnya Bahagia

gitu aja kok repot

bahagia = peace = lenyapnya Dukkha

Dukkha = no peace = lenyapnya Bahagia...

gitu aja kok rePOST?

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ask] agama Budha
« Reply #48 on: 18 November 2008, 11:51:10 PM »
[at] el sol

wahaha...
tuh kaenya cara menuju samsara deh..  ^-^
itu diajarin sama Ajahn Brahm loh..~~

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [ask] agama Budha
« Reply #49 on: 18 November 2008, 11:57:29 PM »
 [at] el_sol

heheh..

mungkin rekan2 yang lain ada yang ingin menjawab el_sol
saya dah capek
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hope

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: -3
Re: [ask] agama Budha
« Reply #50 on: 19 November 2008, 12:16:44 PM »
terima kasih atas berbagai masukannya.

bila saya simpulkan begini, apakah tepat?

manusia bisa mencapai kesempuraan (pencerahan sempurna) bila mengamalkan Dhamma. tidak ada Tuhan, tapi mengajarkan bahwa pada akhirnya manusia harus bersandar pada sifat dasar diri manusia yang absolut.
nga mengharuskan pengikutnya untuk menerima semua hal yang mereka dengar (ehipassiko:datang dan buktikan sendiri). jadi semua ajaran harus dibuktikan dulu (logis) tapi ini masih jadi polemik. adanya reinkarnasi, jadi orang yang dilahirkan berkali2 di dunia ini disebut Dukha (segala sesuatu yg muncul adalah tidak kekal), harapan nya bila terlahir lagi jangan di alam manusia, tapi di alam orang suci / dewa.

kalau Khong Hu Chu lain lagi, sudah ada sedikit gambaran.

manusia yang terlahir di dunia ini diharapkan nantinya bisa terlahir di alam yang lebih tinggi. apa mungkin dulu sebagai binatang, reinkarnasi berikutnya jadi manusia, lalu berikutnya jadi orang suci, dst.
pertanyaan nya :
1. lalu dari mana jiwa itu terlahir pertama kali? bila Budha bukan Tuhan, lalu siapa yang menciptakan jiwa?
2. lalu, sampai berapa kali reinkarnasi? ingatkah masing2 orang yang hidup saat ini dia reinkarnasi dari siapa? apa dulu titisan dewa atau manusia bisa ditelusuri kah?
3. bila semua orang tujuannya jadi Budha, menuju Nirvana, lalu nga ada lagi donk manusia di bumi ini. dan ada berapa dewa nantinya?

terima kasih.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [ask] agama Budha
« Reply #51 on: 19 November 2008, 02:04:41 PM »
 [at] hope
harapan nya bila terlahir lagi jangan di alam manusia, tapi di alam orang suci / dewa.


bukan sperti itu justru harapannya biar gak terlahir di rahim apapun juga. artinya gak terlahir lagi dimana2 baik neraka atau surga
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hope

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: -3
Re: [ask] agama Budha
« Reply #52 on: 19 November 2008, 02:30:18 PM »
[at] hope
harapan nya bila terlahir lagi jangan di alam manusia, tapi di alam orang suci / dewa.


bukan sperti itu justru harapannya biar gak terlahir di rahim apapun juga. artinya gak terlahir lagi dimana2 baik neraka atau surga

hatRed,
1. lalu apakah jiwa bisa memilih nga terlahir di mana2? mengajukan permohonan ke siapa? kan nga ada Tuhan di ajaran Budha ... trus asal jiwa pertama kali dari mana?
2. kelihatannya pernah disebutkan, nga ada neraka. adanya cuma Nirvana dan bumi (terlahir kembali) sampai menuju ke Pencerahan Sempurna. lalu apa maksud surga dan neraka yang kamu sebutkan itu ya?

pencerahannya please, terutama yang terkait dengan jiwa dan reinkarnasi.
terima kasih.

Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: [ask] agama Budha
« Reply #53 on: 19 November 2008, 02:31:09 PM »
Quote
1. lalu dari mana jiwa itu terlahir pertama kali? bila Budha bukan Tuhan, lalu siapa yang menciptakan jiwa?

Sulit mengetahui darimana Jiwa itu terlahir pertama kali dan siapa yang menciptakan jiwa.(Dalam Agama tetangga merupakan Konsep kitab Suci tetapi apakah ada bukti siapa yg menciptakan?) sama seperti siapa Penemu pisang Goreng? Siapa yang mengoreng Telur dadar pertama Kali? Buddha adalah Orang yang telah sadar , Sempurna Pengetahuannya serta tindak tanduknya (Bisa di baca di Buddhanussati) dan Buddha bukan Tuhan.

Quote
2. lalu, sampai berapa kali reinkarnasi? ingatkah masing2 orang yang hidup saat ini dia reinkarnasi dari siapa? apa dulu titisan dewa atau manusia bisa ditelusuri kah?
Sang Buddha dengan Kemampuan Batin dapat melihat kehidupan masa lalu ( Pubbenivasanusati ) . Anda juga bisa melihat itu semua jika anda melatihnya dari sekarang anda bertekad suatu saat nanti saya akan mempunyai kemampuan batin Pubbenivasanusati. Coba saja?

Quote
3. bila semua orang tujuannya jadi Budha, menuju Nirvana, lalu nga ada lagi donk manusia di bumi ini. dan ada berapa dewa nantinya?


Emangnya Gampang menjadi Buddha?  Emangnya gampang menuju Nibbana? Lahir Menjadi Manusia saja sudah Sulit? Dunia ini akan selalu di penuhi orang yang berputar di Roda Samsara.

Just Sharing....Tolong di koreksi jika salah.... ;D

Thanks & Best Regards
Gunawan S S

Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline hope

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: -3
Re: [ask] agama Budha
« Reply #54 on: 19 November 2008, 03:13:13 PM »
Quote
1. lalu dari mana jiwa itu terlahir pertama kali? bila Budha bukan Tuhan, lalu siapa yang menciptakan jiwa?

Sulit mengetahui darimana Jiwa itu terlahir pertama kali dan siapa yang menciptakan jiwa.(Dalam Agama tetangga merupakan Konsep kitab Suci tetapi apakah ada bukti siapa yg menciptakan?) sama seperti siapa Penemu pisang Goreng? Siapa yang mengoreng Telur dadar pertama Kali? Buddha adalah Orang yang telah sadar , Sempurna Pengetahuannya serta tindak tanduknya (Bisa di baca di Buddhanussati) dan Buddha bukan Tuhan.

di Kitab Suci ada, Tuhanlah yang menciptakan jiwa :
Mat 10:28    Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. 


Quote
2. lalu, sampai berapa kali reinkarnasi? ingatkah masing2 orang yang hidup saat ini dia reinkarnasi dari siapa? apa dulu titisan dewa atau manusia bisa ditelusuri kah?
Sang Buddha dengan Kemampuan Batin dapat melihat kehidupan masa lalu ( Pubbenivasanusati ) . Anda juga bisa melihat itu semua jika anda melatihnya dari sekarang anda bertekad suatu saat nanti saya akan mempunyai kemampuan batin Pubbenivasanusati. Coba saja?
caranya?

Quote
3. bila semua orang tujuannya jadi Budha, menuju Nirvana, lalu nga ada lagi donk manusia di bumi ini. dan ada berapa dewa nantinya?


Emangnya Gampang menjadi Buddha?  Emangnya gampang menuju Nibbana? Lahir Menjadi Manusia saja sudah Sulit? Dunia ini akan selalu di penuhi orang yang berputar di Roda Samsara.

Just Sharing....Tolong di koreksi jika salah.... ;D

Thanks & Best Regards
Gunawan S S


kalau kamu bilang begitu, berarti hampir mustahil manusia mengikuti jejak Budha, mustahil donk mencapai kesempurnaan? akan berputar terus di Roda Samsara ...   ???  :-?

Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: [ask] agama Budha
« Reply #55 on: 19 November 2008, 03:25:36 PM »
 [at] Hope

1. Apakah Tuhan mu sendiri yang menulis Kitab Suci itu ?

2. Caranya dengan MEDITASI

3. Buddha Gautama menjadi BUDDHA melalui +/- 537kali Kelahiran dengan Parami yang luar biasa yang telah di kumpulkan dan dengan Tekad kepada Buddha Terdahulu yaitu buddha Dipankara saat itu Buddha Gautama menjadi Pertapa Sumedha. Kita juga bisa menjadi Buddha di mulai dari sekarang , Jalankan Pancasila ,Athasila , Perbanyak Kebajikan , Patahkan 10 Belenggu Samyojana . Dengan Beradhittana / Bertekad semoga suatu saat kita bisa merealisasi Nibbana atau menjadi Buddha.

Maaf kalo ada Salah Tolong di Koreksi ,,,, :)

Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] agama Budha
« Reply #56 on: 19 November 2008, 04:01:45 PM »
terima kasih atas berbagai masukannya.

bila saya simpulkan begini, apakah tepat?

manusia bisa mencapai kesempuraan (pencerahan sempurna) bila mengamalkan Dhamma. tidak ada Tuhan, tapi mengajarkan bahwa pada akhirnya manusia harus bersandar pada sifat dasar diri manusia yang absolut.
nga mengharuskan pengikutnya untuk menerima semua hal yang mereka dengar (ehipassiko:datang dan buktikan sendiri). jadi semua ajaran harus dibuktikan dulu (logis) tapi ini masih jadi polemik. adanya reinkarnasi, jadi orang yang dilahirkan berkali2 di dunia ini disebut Dukha (segala sesuatu yg muncul adalah tidak kekal), harapan nya bila terlahir lagi jangan di alam manusia, tapi di alam orang suci / dewa.

kalau Khong Hu Chu lain lagi, sudah ada sedikit gambaran.

manusia yang terlahir di dunia ini diharapkan nantinya bisa terlahir di alam yang lebih tinggi. apa mungkin dulu sebagai binatang, reinkarnasi berikutnya jadi manusia, lalu berikutnya jadi orang suci, dst.
pertanyaan nya :
1. lalu dari mana jiwa itu terlahir pertama kali? bila Budha bukan Tuhan, lalu siapa yang menciptakan jiwa?
2. lalu, sampai berapa kali reinkarnasi? ingatkah masing2 orang yang hidup saat ini dia reinkarnasi dari siapa? apa dulu titisan dewa atau manusia bisa ditelusuri kah?
3. bila semua orang tujuannya jadi Budha, menuju Nirvana, lalu nga ada lagi donk manusia di bumi ini. dan ada berapa dewa nantinya?

terima kasih.

dear hope,

Mungkin harus dilihat kembali esensi Tuhan adalah Prima Causa.
Dalam paham ini, diyakini bahwa segala sesuatu itu PASTI ada awalnya
Sayangnya teori ini hanya didukung oleh prinsip blind faith (iman yg membuta).
Terbukti dari beberapa belas murid Yesus, berapa bnyk yg masuk surga?  ;D

sementara dalam buddhism, sudah tidak bisa terhitung banyaknya orang yg mencapai tingkat yg setara dengan Buddha loh yaitu Nibbana

jika dalam Mat 10:28, org harus takut kepada si pencipta
Quote
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh,
tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa;
takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. 

dalam buddhism, org justru dihimbau untuk selalu mempertanyakan, apakah ajaran tersebut membawa manfaat atau tidak? Manfaat disini adalah dalam arti meningkatkan kualitas batin......
Takut adalah perasaan negatif........ bagaimana bisa sesuatu yg negatif akan meningkatkan kualitas batin?

Misal anda punya anak, mana yg lebih baik, anak yg TAKUT pada anda dan patuh menjalankan semua perintah anda (spt robot).
Ataukah
Anak yang cerdas, dewasa, dapat mandiri, patuh namun berani mengkritisi jika orang tua salah sehingga anda bisa tenang melepasnya untuk menjalani hidup?

Apakah anda ingin seperti :
- anak SD yg harus patuh pada perintah gurunya
- mahasiwa yg dewasa dan berani mendebat jika memang dia yg benar

Pilihan terserah masing2 individu  _/\_

Offline hope

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: -3
Re: [ask] agama Budha
« Reply #57 on: 20 November 2008, 08:42:46 AM »
[at] Hope

1. Apakah Tuhan mu sendiri yang menulis Kitab Suci itu ?

2. Caranya dengan MEDITASI

3. Buddha Gautama menjadi BUDDHA melalui +/- 537kali Kelahiran dengan Parami yang luar biasa yang telah di kumpulkan dan dengan Tekad kepada Buddha Terdahulu yaitu buddha Dipankara saat itu Buddha Gautama menjadi Pertapa Sumedha. Kita juga bisa menjadi Buddha di mulai dari sekarang , Jalankan Pancasila ,Athasila , Perbanyak Kebajikan , Patahkan 10 Belenggu Samyojana . Dengan Beradhittana / Bertekad semoga suatu saat kita bisa merealisasi Nibbana atau menjadi Buddha.


1. Tuhanku mengajar, yang menulis Kitab Suci adalah para muridNya.
2. oke, saya kira ada beberapa macam teknik meditasi.
3. iya, paham, semua orang ber cita2 menjadi Budha, entah harus mengalami reinkarnasi berapa kali. tapi tetap saya nga paham : dari manakah jiwa itu bila bukan Budha yang menciptakan. lalu siapa yang menciptakan Pangeran Sidharta hingga ia bisa menjadi Budha.
apakah ada yang bisa membantu menjelaskan point ke 3 ini?


dear hope,

Mungkin harus dilihat kembali esensi Tuhan adalah Prima Causa.
Dalam paham ini, diyakini bahwa segala sesuatu itu PASTI ada awalnya
Sayangnya teori ini hanya didukung oleh prinsip blind faith (iman yg membuta).
Terbukti dari beberapa belas murid Yesus, berapa bnyk yg masuk surga?  ;D

sementara dalam buddhism, sudah tidak bisa terhitung banyaknya orang yg mencapai tingkat yg setara dengan Buddha loh yaitu Nibbana

betul, Tuhanlah awal dan akhir dari segala2nya. bagaimana bisa dikatakan blind faith, apakah ada penjelasan dari agama Budha terutama mengenai point ke 3 yang saya sebutkan di atas?

karena sudah membicarakan mengenai agama saya, jadi OOT dikit....

agama Kristiani dibedakan menjadi 2 : ka****k dan Protestan. Gereja yang dibentuk oleh Yesus sejak 2000 th yang lalu adalah ka****k, sedangkan Protestan didirikan oleh Martin Luther King karena keberatan dengan peraturan hidup selibat.
murid Yesus ada 12. dikenal dengan 12 Rasul, 11 orang hidup kudus dan mati sebagai martir. hanya ada 1 orang yang masuk neraka, yaitu Yudas Iskariot yang mengkhianatiNya ... matinya juga bukan karena dihukum Tuhan tapi gantung diri karena menyesali perbuatannya sendiri. di Gereja ada aturan bagaimana pemeluk agama ka****k mendapatkan gelar kudus : Santo / Santa dan mana yang mati sebagai martir (belum dibaptis namun mati karena membela ajaran kr****n). jadi para kudus tersebut yang nga terhitung banyaknya juga sudah masuk Surga seperti Yesus.

kalau di Budha, bagaimana mengetahui bahwa orang tsb sudah mencapai Nibbana?

jika dalam Mat 10:28, org harus takut kepada si pencipta
Quote
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh,
tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa;
takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. 

dalam buddhism, org justru dihimbau untuk selalu mempertanyakan, apakah ajaran tersebut membawa manfaat atau tidak? Manfaat disini adalah dalam arti meningkatkan kualitas batin......
Takut adalah perasaan negatif........ bagaimana bisa sesuatu yg negatif akan meningkatkan kualitas batin?

Misal anda punya anak, mana yg lebih baik, anak yg TAKUT pada anda dan patuh menjalankan semua perintah anda (spt robot).
Ataukah
Anak yang cerdas, dewasa, dapat mandiri, patuh namun berani mengkritisi jika orang tua salah sehingga anda bisa tenang melepasnya untuk menjalani hidup?

Apakah anda ingin seperti :
- anak SD yg harus patuh pada perintah gurunya
- mahasiwa yg dewasa dan berani mendebat jika memang dia yg benar

Pilihan terserah masing2 individu  _/\_

firman dalam Mat 10:28 tersebut maksudnya begini :
Tuhan menciptakan jiwa manusia sehingga terlahir di dunia, manusia diciptakan sesuai citra Allah. manusia memiliki dosa asal yang diteruskan oleh Adam dan Hawa (manusia pertama). melalui pembaptisan, manusia berdosa diangkat menjadi anak Allah dan berkesempatan menyucikan diri dari dosa pribadi agar nantinya mencapai Surga.
firman tsb bukan untuk menakut2i, tapi maksudnya untuk menunjukkan agar manusia taat secara jasmani dan rohani (menjauhi dosa) karena Tuhan berkuasa atas jiwa dan raga. bila raga bisa rusak di bumi ini, nga masalah tapi jiwa yang nga bisa mati (kekal) jangan sampai binasa di neraka karena si manusia banyak berbuat dosa. jadi manusia harus taat pada 10 Perintah Allah, 5 Perintah Gereja dan menjalankan Firman Tuhan untuk mencapai kesempurnaan.

analoginya begini, bila seorang anak bermain2 dengan korek api, apakah seorang ibu akan membiarkan? pastilah seorang ibu akan melarang dan mengatakan jangan. takut kebakaran, takut si anak kena api, takut si anak luka bakar, dll. yang dilakukan ibu (Tuhan) melarang anaknya (Perintah Allah, Firman) agar supaya si anak selamat (Surga).

sama sekali bukan menakut2i, tapi menciptakan kesadaran agar manusia mengarahkan hati dan datang dengan kasih sehingga taat kepada Tuhan. orang yang sudah mencapai kesadaran ini, otomatis akan berusaha hidup kudus dan menjauhi dosa sehingga masuk Surga dan bersatu dengan Tuhan.

oke, ini sudah OOT terlalu jauh ...
kembali ke pertanyaan saya, terutama point yang ke - 3 ... ada bantuan?
terima kasih.

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: [ask] agama Budha
« Reply #58 on: 20 November 2008, 08:52:58 AM »


firman dalam Mat 10:28 tersebut maksudnya begini :
Tuhan menciptakan jiwa manusia sehingga terlahir di dunia, manusia diciptakan sesuai citra Allah. manusia memiliki dosa asal yang diteruskan oleh Adam dan Hawa (manusia pertama). melalui pembaptisan, manusia berdosa diangkat menjadi anak Allah dan berkesempatan menyucikan diri dari dosa pribadi agar nantinya mencapai Surga.
firman tsb bukan untuk menakut2i, tapi maksudnya untuk menunjukkan agar manusia taat secara jasmani dan rohani (menjauhi dosa) karena Tuhan berkuasa atas jiwa dan raga. bila raga bisa rusak di bumi ini, nga masalah tapi jiwa yang nga bisa mati (kekal) jangan sampai binasa di neraka karena si manusia banyak berbuat dosa. jadi manusia harus taat pada 10 Perintah Allah, 5 Perintah Gereja dan menjalankan Firman Tuhan untuk mencapai kesempurnaan.

analoginya begini, bila seorang anak bermain2 dengan korek api, apakah seorang ibu akan membiarkan? pastilah seorang ibu akan melarang dan mengatakan jangan. takut kebakaran, takut si anak kena api, takut si anak luka bakar, dll. yang dilakukan ibu (Tuhan) melarang anaknya (Perintah Allah, Firman) agar supaya si anak selamat (Surga).

sama sekali bukan menakut2i, tapi menciptakan kesadaran agar manusia mengarahkan hati dan datang dengan kasih sehingga taat kepada Tuhan. orang yang sudah mencapai kesadaran ini, otomatis akan berusaha hidup kudus dan menjauhi dosa sehingga masuk Surga dan bersatu dengan Tuhan.

oke, ini sudah OOT terlalu jauh ...
kembali ke pertanyaan saya, terutama point yang ke - 3 ... ada bantuan?
terima kasih.

ok terima kasih penjelasannya, mungkin memang benar dan baik seorang ibu akan melarang dan mengatakan jangan, karena takut kebakaran, takut si anak kena api, takut si anak luka bakar, dll
tapi si anak tidak akan mengerti mengapa, dia hanya tahu kalau itu dilarang, tanpa diberi kesempatan untuk berpikir lebih kritis mengapa hal itu dilarang, ia hanya tau akibatnya

dalam Buddhis, si anak diajarkan untuk lebih dewasa, berpikir kritis, mandiri
si ibu tidak ingin si anak hanya tahu kalau api itu berbahaya
si ibu akan memberi penjelasan bahwa api itu bisa membakar
dan si anak akan berpikir lebih kritis, apabila api itu bisa membakar, dan bila terkena baju atau tangannya maka ia akan ikut terbakar juga, sekarang, terserah si anak, mau tetap bermain api atau tidak
makanya gak semua orang bisa mengerti walaupun telah dijelaskan
ada yg bisa berpikir kritis sehingga tidak lagi menggunakan api sebagai mainan
ada juga yang tidak mampu sehingga ia akan tetap terluka karenanya

intinya kita tidak ingin selamat karena takut akan ancaman yang akan terjadi
tapi karena pemahaman yang lebih mendalam, yaitu sebab dan akibatnya
« Last Edit: 20 November 2008, 08:55:43 AM by Reenzia »

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ask] agama Budha
« Reply #59 on: 20 November 2008, 09:06:05 AM »

1. Tuhanku mengajar, yang menulis Kitab Suci adalah para muridNya.
2. oke, saya kira ada beberapa macam teknik meditasi.
3. iya, paham, semua orang ber cita2 menjadi Budha, entah harus mengalami reinkarnasi berapa kali. tapi tetap saya nga paham : dari manakah jiwa itu bila bukan Budha yang menciptakan. lalu siapa yang menciptakan Pangeran Sidharta hingga ia bisa menjadi Budha.
apakah ada yang bisa membantu menjelaskan point ke 3 ini?


Saya ingin coba menanggapi point no. 3 di atas...

Saya tahu Anda percaya pada Jiwa / Roh yg ada di setiap manusia, oleh karena itu Anda menanyakan darimana asal mulanya. Kalau benar begitu, maka Anda dan kami para Buddhis berangkat dari pemahaman berbeda. Dan jawaban kami atas pertanyaan no. 3 itu tidak akan memuaskan batin Anda.

Buddhisme memberkan fakta bahwa AKU / ROH / JIWA itu hanyalah sebatas ilusi manusia. Oleh karena itu, tidak ada JIWA yang berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan lain (reinkarnasi). Kelahiran kembali di Buddhisme disebut dengan istilah TUMIMBAL LAHIR, yaitu proses penerusan kehidupan dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya. Coba Anda cermati! Itu hanyalah PROSES.

Sampai di sini, saya harap Anda cukup paham. Lalu Anda bertanya darimana awalnya JIWA (atau maksudnya dalam konteks ini adalah nyawa - mungkin Anda menganggap Roh adalah nyawa bagi manusia). Karena atas pemahaman di paragraf sebelumnya, jelaslah bahwa semua hal di duniawi ini tidak ada yg berupa substansi inti atau kekal sifatnya. Nyawa itu hanyalah paduan unsur2. Kalau Anda bertanya asal-muasal kehidupan, Anda akan berkutat di Konsep Penciptaan Awal yg penuh dengan spekulasi dan khayalan. Dan itu adalah satu hal yg sulit dipahami kalau Anda terpaku pada pendalihan terhadap bukti otentik, sains.

Offline Parami

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 43
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Keep aware....
Re: [ask] agama Budha
« Reply #60 on: 20 November 2008, 11:10:05 AM »

1. Tuhanku mengajar, yang menulis Kitab Suci adalah para muridNya.
2. oke, saya kira ada beberapa macam teknik meditasi.
3. iya, paham, semua orang ber cita2 menjadi Budha, entah harus mengalami reinkarnasi berapa kali. tapi tetap saya nga paham : dari manakah jiwa itu bila bukan Budha yang menciptakan. lalu siapa yang menciptakan Pangeran Sidharta hingga ia bisa menjadi Budha.
apakah ada yang bisa membantu menjelaskan point ke 3 ini?


Saya ingin coba menanggapi point no. 3 di atas...

Saya tahu Anda percaya pada Jiwa / Roh yg ada di setiap manusia, oleh karena itu Anda menanyakan darimana asal mulanya. Kalau benar begitu, maka Anda dan kami para Buddhis berangkat dari pemahaman berbeda. Dan jawaban kami atas pertanyaan no. 3 itu tidak akan memuaskan batin Anda.

Buddhisme memberkan fakta bahwa AKU / ROH / JIWA itu hanyalah sebatas ilusi manusia. Oleh karena itu, tidak ada JIWA yang berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan lain (reinkarnasi). Kelahiran kembali di Buddhisme disebut dengan istilah TUMIMBAL LAHIR, yaitu proses penerusan kehidupan dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya. Coba Anda cermati! Itu hanyalah PROSES.

Sampai di sini, saya harap Anda cukup paham. Lalu Anda bertanya darimana awalnya JIWA (atau maksudnya dalam konteks ini adalah nyawa - mungkin Anda menganggap Roh adalah nyawa bagi manusia). Karena atas pemahaman di paragraf sebelumnya, jelaslah bahwa semua hal di duniawi ini tidak ada yg berupa substansi inti atau kekal sifatnya. Nyawa itu hanyalah paduan unsur2. Kalau Anda bertanya asal-muasal kehidupan, Anda akan berkutat di Konsep Penciptaan Awal yg penuh dengan spekulasi dan khayalan. Dan itu adalah satu hal yg sulit dipahami kalau Anda terpaku pada pendalihan terhadap bukti otentik, sains.

Nambahin nih.... kalo salah ya tolong di koreksi.

Bro Petrus dari penjelasan di atas dan sebelumnya, itu sebenarnya sudah cukup jelas.
Sebab ilmu pengetahuan manusia belum cukup untuk mencapai pembuktian tersebut untuk memberikan label/nama yang ilmiah dan masuk logika.
Contoh yang umum seperti ilmuan Galeleo yang mana pada saat semua manusia di jaman itu percaya bahwa bumi ini datar, dia dianggap gila karena menyatakan bumi ini bulat. Namun karena perkembangan ilmu pengetahuan manusia hal itu terbukti di abad sekarang ini.

Kalo bro Petrus hanya mempertanyakan point (3) pertanyaan bro, saya rasa itu suatu hal yang mustahil dibuktikan, dan saya yakin anda juga tidak dapat membuktikannya secara logika ilmu pengetahuan; jangan mengunakan ayat dari kitab suci.

Jadi hal tersebut akan timbul banyak pertanyaan yang lain seperti:
1. Mana yang duluan ada, telur atau ayam.
2. Mengapa matahari terbit di timur dan tenggelam di barat.
3. dll.

Jadi semua akan menjadi sebuah "lingkaran" pertanyaan yang tidak akan terbukti kebenarannya.
Jadi untuk apa kita mengetahui siapa manusia pertama, siapa penciptanya, apakah dunia akan hancur...dll.

Menurut SB, yang terpenting saat ini dan di kehidupan ini. Apakah kita sudah berbuat kebaikan dengan tidak menyakiti dan menolong "semua mahkluk".

Kalau anda mau lebih berpikir terbuka dengan melepas semua "doktrin-2" yang ada dalam pikiran ada, saya rasa logika anda akan lebih menerima penjelasan rekan2 yang lain.

Mohon maaf kalo ada kekeliruan dalam penjelasan ini.

Semoga bro Petrus dapat lebih paham.

Sabbe satta bhavantu sukhitatta -- semoga semua makhluk berbahagia.
Semoga saya sehat, berbahagia dan terbebas.
Semoga semua mahkluk sehat, berbahagia dan terbebas.

Offline Parami

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 43
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Keep aware....
Re: [ask] agama Budha
« Reply #61 on: 20 November 2008, 11:13:16 AM »
Sori neh salah buka Bro Petrus... tapi Hope.

Soale kelihatannya kedua orang ini sama..  ;D

 _/\_
Semoga saya sehat, berbahagia dan terbebas.
Semoga semua mahkluk sehat, berbahagia dan terbebas.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ask] agama Budha
« Reply #62 on: 20 November 2008, 11:26:31 AM »
 :))

[at] parami..

kalau salah tulis gitu, 'modify' ja..  :)

Offline Parami

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 43
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Keep aware....
Re: [ask] agama Budha
« Reply #63 on: 20 November 2008, 11:28:30 AM »
Ok thanks Bro Upasaka.

  ;D ;D ;D ;D
Semoga saya sehat, berbahagia dan terbebas.
Semoga semua mahkluk sehat, berbahagia dan terbebas.

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #64 on: 20 November 2008, 11:15:45 PM »
..
di Kitab Suci ada, Tuhanlah yang menciptakan jiwa :
Mat 10:28    Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. 
...

Mana yg lebih hebad : Tuhan atau Pikiran sdr. hope ?


Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline hope

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: -3
Re: [ask] agama Budha
« Reply #65 on: 21 November 2008, 02:50:03 PM »
ok terima kasih penjelasannya, mungkin memang benar dan baik seorang ibu akan melarang dan mengatakan jangan, karena takut kebakaran, takut si anak kena api, takut si anak luka bakar, dll
tapi si anak tidak akan mengerti mengapa, dia hanya tahu kalau itu dilarang, tanpa diberi kesempatan untuk berpikir lebih kritis mengapa hal itu dilarang, ia hanya tau akibatnya

dalam Buddhis, si anak diajarkan untuk lebih dewasa, berpikir kritis, mandiri
si ibu tidak ingin si anak hanya tahu kalau api itu berbahaya
si ibu akan memberi penjelasan bahwa api itu bisa membakar
dan si anak akan berpikir lebih kritis, apabila api itu bisa membakar, dan bila terkena baju atau tangannya maka ia akan ikut terbakar juga, sekarang, terserah si anak, mau tetap bermain api atau tidak
makanya gak semua orang bisa mengerti walaupun telah dijelaskan
ada yg bisa berpikir kritis sehingga tidak lagi menggunakan api sebagai mainan
ada juga yang tidak mampu sehingga ia akan tetap terluka karenanya

intinya kita tidak ingin selamat karena takut akan ancaman yang akan terjadi
tapi karena pemahaman yang lebih mendalam, yaitu sebab dan akibatnya

Kitab Suci adalah pegangan hidup yang terutama, namun tidak bisa berjalan sendiri. masih ada Tradisi Gereja dan Magisterium (penjabaran Kitab Suci : membahas masalah perkawinan, sikap moral, tata cara ibadah, dll). bila mau lebih dalam bisa membaca ketiganya sebagai satu kesatuan.
alasan2 si ibu bisa dilihat di Tradisi dan Magisterium. jadi bukan ketaatan yang membuta, tapi menimbulkan kesadaran.  :)


1. Tuhanku mengajar, yang menulis Kitab Suci adalah para muridNya.
2. oke, saya kira ada beberapa macam teknik meditasi.
3. iya, paham, semua orang ber cita2 menjadi Budha, entah harus mengalami reinkarnasi berapa kali. tapi tetap saya nga paham : dari manakah jiwa itu bila bukan Budha yang menciptakan. lalu siapa yang menciptakan Pangeran Sidharta hingga ia bisa menjadi Budha.
apakah ada yang bisa membantu menjelaskan point ke 3 ini?


Saya ingin coba menanggapi point no. 3 di atas...

Saya tahu Anda percaya pada Jiwa / Roh yg ada di setiap manusia, oleh karena itu Anda menanyakan darimana asal mulanya. Kalau benar begitu, maka Anda dan kami para Buddhis berangkat dari pemahaman berbeda. Dan jawaban kami atas pertanyaan no. 3 itu tidak akan memuaskan batin Anda.

Buddhisme memberkan fakta bahwa AKU / ROH / JIWA itu hanyalah sebatas ilusi manusia. Oleh karena itu, tidak ada JIWA yang berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan lain (reinkarnasi). Kelahiran kembali di Buddhisme disebut dengan istilah TUMIMBAL LAHIR, yaitu proses penerusan kehidupan dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya. Coba Anda cermati! Itu hanyalah PROSES.

Sampai di sini, saya harap Anda cukup paham. Lalu Anda bertanya darimana awalnya JIWA (atau maksudnya dalam konteks ini adalah nyawa - mungkin Anda menganggap Roh adalah nyawa bagi manusia). Karena atas pemahaman di paragraf sebelumnya, jelaslah bahwa semua hal di duniawi ini tidak ada yg berupa substansi inti atau kekal sifatnya. Nyawa itu hanyalah paduan unsur2. Kalau Anda bertanya asal-muasal kehidupan, Anda akan berkutat di Konsep Penciptaan Awal yg penuh dengan spekulasi dan khayalan. Dan itu adalah satu hal yg sulit dipahami kalau Anda terpaku pada pendalihan terhadap bukti otentik, sains.

terima kasih sebelumnya.
mungkin kita perlu menyamakan persepsi sebelum melanjutkan diskusi, biar nga bingung.
manusia terdiri dari raga (tubuh) dan jiwa (nyawa).
raga tanpa jiwa kan sama saja nga hidup alias nga bernyawa / nga bisa gerak.
nah, kalo mati ya raga ini dikubur / dikremasi di bumi sedangkan jiwa sifatnya adalah kekal nga bisa mati, kembali ke Surga atau masuk Neraka sesuai dengan perbuatannya di dunia selama hidup.

oke, pertanyaan selanjutnya  :
1. kalo di Budha dikatakan aku / roh / jiwa / nyawa adalah ilusi atau nga nyata, lalu apa yang menggerakan raga : bisa napas, bisa makan, bisa jalan, bisa tidur, dll dsb.
2. nyawa adalah paduan unsur2 ... unsur2 apa?? siapa yang memadukan? dari mana? bagaimana bisa masuk ke raga?


Nambahin nih.... kalo salah ya tolong di koreksi.

Bro Petrus dari penjelasan di atas dan sebelumnya, itu sebenarnya sudah cukup jelas.
Sebab ilmu pengetahuan manusia belum cukup untuk mencapai pembuktian tersebut untuk memberikan label/nama yang ilmiah dan masuk logika.
Contoh yang umum seperti ilmuan Galeleo yang mana pada saat semua manusia di jaman itu percaya bahwa bumi ini datar, dia dianggap gila karena menyatakan bumi ini bulat. Namun karena perkembangan ilmu pengetahuan manusia hal itu terbukti di abad sekarang ini.

Kalo bro Petrus hanya mempertanyakan point (3) pertanyaan bro, saya rasa itu suatu hal yang mustahil dibuktikan, dan saya yakin anda juga tidak dapat membuktikannya secara logika ilmu pengetahuan; jangan mengunakan ayat dari kitab suci.

Jadi hal tersebut akan timbul banyak pertanyaan yang lain seperti:
1. Mana yang duluan ada, telur atau ayam.
2. Mengapa matahari terbit di timur dan tenggelam di barat.
3. dll.

Jadi semua akan menjadi sebuah "lingkaran" pertanyaan yang tidak akan terbukti kebenarannya.
Jadi untuk apa kita mengetahui siapa manusia pertama, siapa penciptanya, apakah dunia akan hancur...dll.

Menurut SB, yang terpenting saat ini dan di kehidupan ini. Apakah kita sudah berbuat kebaikan dengan tidak menyakiti dan menolong "semua mahkluk".

Kalau anda mau lebih berpikir terbuka dengan melepas semua "doktrin-2" yang ada dalam pikiran ada, saya rasa logika anda akan lebih menerima penjelasan rekan2 yang lain.

Mohon maaf kalo ada kekeliruan dalam penjelasan ini.

Semoga bro Petrus dapat lebih paham.

Sabbe satta bhavantu sukhitatta -- semoga semua makhluk berbahagia.

pertama, saya bukan bro Petrus. ;D sudah dikoreksi, no big deal.

di agama saya Kitab Suci itu adalah kisah nyata, pribadi2 di dalamnya sungguh pernah hidup di bumi ini. jadi saya percaya kisah Penciptaan yang menurut kamu itu nga logis, tapi buat saya logis. nga ada yang perlu dibuktikan lagi karena itu yang terjadi dan saya imani.
malah dari penjelasan kamu yang mengatakan pertanyaan no.3 saya adalah hal yang sulit dibuktikan ... hmm ... apakah ini bukannya malah jadi kontradiksi di ajaran Budha yang mengatakan ehipassiko (datang dan buktikan sendiri) lalu mana buktinya? katanya juga ajaran Budha ini yang paling logis, lalu kenapa tidak ada jawabannya?

analogi kamu tentang Galileo, telur dan ayam, terbitnya matahari itu nga bisa disamakan dengan asal muasal jiwa. justru dengan saya menanyakan di sini, maka saya berusaha mencerna ajaran Budha yang teman2 sampaikan. apabila pengertian saya kurang benar, mohon bantuan pencerahan.


..
di Kitab Suci ada, Tuhanlah yang menciptakan jiwa :
Mat 10:28    Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. 
...

Mana yg lebih hebad : Tuhan atau Pikiran sdr. hope ?


yang lebih hebat : Tuhan.
manusia hanya ciptaanNya. pikiran adalah keinginan daging yang harus dimatikan. manusia tidak hidup hanya dari daging tapi dari Firman Tuhan (Roh). sehingga manusia daging perlahan2 akan disempurnakan menjadi manusia roh agar bersatu dengan Tuhan di Surga.

Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: [ask] agama Budha
« Reply #66 on: 21 November 2008, 03:11:39 PM »
 [at] Mas Hope = Saya mau tanya Siapa yang menentukan Hidup Mati Seseorang? Bagaimana dengan Orang yang Bunuh Diri? Katanya Tuhan anda Hebat tapi koq Tidak ada tindakan untuk Menghentikan perbuatan bunuh diri itu.  Seseorang melakukan Bunuh diri bukan karena Tuhan anda tetapi dari Niat dan Pikiran orang yang mau Bunuh Diri.

Jadi Saya Setuju dengan Mas Fran ,,, Bahwa PIKIRAN adalah lebih Hebat daripada Tuhan....

Semoga Bisa di terima Mas Hope.... :-?
Semoga anda berbahagia dengan keyakinan anda Mas Hope.... :)
Semoga Anda dapat Mamahami Perbedaan ini Mas Hope........ :)
Semoga Anda sadar dan menyudahi Misi mengkr****nisasi (Percuma deh)... Mas Hope...... :))

Semoga Semua makhluk Berbahagia.

thanks & best regards
Gunawan S S
« Last Edit: 21 November 2008, 03:36:20 PM by Gunawan »
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] agama Budha
« Reply #67 on: 21 November 2008, 03:19:11 PM »
dear hope,

Saya melihat bahwa sepertinya sudut pandangnya sudah berbeda, sebaiknya diskusi ini disudahi saja yah...

karena selama masih berpegang pada "jiwa yg kekal", ada Tuhan sebagai pencipta, maka selama itu pula, alur pemikiran secara buddhism yang berpegang pada hukum kamma, Anatta tidak akan pernah "masuk akal"

Jika anda berkenan untuk melepas dahulu konsep jiwa yg kekal dan tuhan yg menciptakan, maka saya akan mengajak anda untuk melihat proses kehidupan seperti air sungai yg mengalir

Air sungai mengalir dengan menggerus dasarnya yg berlumpur
Juga ada masukan2 dari saluran2 air di kiri dan kanannya

Kesemuanya ini membuat air sungai di 1 titik, setiap saat selalu berubah2 komposisinya
Air sungai yg di depan merupakan kelanjutan dari air di belakangnya
Namun air yg di depan, tidaklah sama dengan air di belakangnya.

Demikian juga manusia.
Terdiri dari komposisi batin (citta/pikiran dan cetasika/faktor2 batin) dan fisik (4 unsur utama dan 28 unsur pembentuknya), yang setiap saat selalu berubah-ubah
Markos saat ini merupakan kelanjutan dari Markos 1 menit yg lalu
Markos saat ini, merupakan hasil dari apa yg diperbuat Markos atau mahluk apapun saya di bnyk kehidupan yg lampau

Namun Markos saat ini, tidaklah sama dengan Markos yg lampau karena esensinya sudah berubah semua

Semoga contoh ini bisa dimengerti yah........ _/\_

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: [ask] agama Budha
« Reply #68 on: 21 November 2008, 03:32:30 PM »
Seharusnya, jika seseorang ingin mempelajari Ajaran Buddha denga tulus, ia haruslah mengosongkan air didalam cangkirnya. Mengapa, karena mereka masuk ke forum Buddhist. Lain halnya jika sebaliknya, individu disini masuk ke forum agama lain untuk mempelajarinya, maka individu itu harus mengosongkan air dicangkirnya juga. Dari kenetralan batin dalam melihat objek berupa suatu ajaran tersebut lalu diperbandingkan melalui pengalaman nyata barulah akan bermanfaat. Tetapi bila hanya mempertanyakan tanpa melakukan langkah2 yg sepatutnya agar ajaran Buddha dapat dimengerti, maka hanya buang2 waktu. Yg terjadi adalah argumen yg tidak ada ujungnya.

Saya setuju dengan bro Markos menyudahi diskusi tentang tuhan, roh dsb.

Kalau memang mau membicarakan tuhan, lebih baik membicarakan tuhan yg nyata, tuhan Medho  ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline hope

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: -3
Re: [ask] agama Budha
« Reply #69 on: 21 November 2008, 04:21:28 PM »
[at] Gunawan, Markosprawira dan bond

sebelumnya saya minta maaf bila Anda semua merasa tersinggung dengan tulisan2 saya mengenai agama ka****k. yah bagaimana ya, kalau ada pertanyaan yang diajukan ke saya misalnya mengenai pikiran dan Tuhan itu hebat mana? ya saya jawab sesuai dengan pengertian saya, dalam hal ini secara agama ka****k.
menurut hemat saya, orang berdiskusi akan memakai dasar pemikiran dan keyakinannya masing2, yang nga akan bisa disisihkan begitu saja. keduanya sudah menyatu.
bila jawaban saya tidak berkenan dan dianggap berusaha mengkr****nkan Anda2 sekalian … I’m so sorry.
tujuan saya adalah untuk berdiskusi, karena dulu saya Budha juga dan banyak hal2 yang nga saya mengerti.

saya akan posting lagi atas pertanyaan2 diskusi teman2, tapi saya maaf nga akan menjawab pertanyaan2 Anda semua karena pasti saya menjawabnya atas dasar agama saya.

[at] Mas Hope = Saya mau tanya Siapa yang menentukan Hidup Mati Seseorang? Bagaimana dengan Orang yang Bunuh Diri? Katanya Tuhan anda Hebat tapi koq Tidak ada tindakan untuk Menghentikan perbuatan bunuh diri itu.  Seseorang melakukan Bunuh diri bukan karena Tuhan anda tetapi dari Niat dan Pikiran orang yang mau Bunuh Diri.

Jadi Saya Setuju dengan Mas Fran ,,, Bahwa PIKIRAN adalah lebih Hebat daripada Tuhan....

Semoga Bisa di terima Mas Hope.... :-?
Semoga anda berbahagia dengan keyakinan anda Mas Hope.... :)
Semoga Anda dapat Mamahami Perbedaan ini Mas Hope........ :)
Semoga Anda sadar dan menyudahi Misi mengkr****nisasi (Percuma deh)... Mas Hope...... :))

Semoga Semua makhluk Berbahagia.

thanks & best regards
Gunawan S S

ini ada kaitannya dengan agama saya, saya nga bisa jawab karena saya menghormati forum ini.

dear hope,

Saya melihat bahwa sepertinya sudut pandangnya sudah berbeda, sebaiknya diskusi ini disudahi saja yah...

karena selama masih berpegang pada "jiwa yg kekal", ada Tuhan sebagai pencipta, maka selama itu pula, alur pemikiran secara buddhism yang berpegang pada hukum kamma, Anatta tidak akan pernah "masuk akal"

Jika anda berkenan untuk melepas dahulu konsep jiwa yg kekal dan tuhan yg menciptakan, maka saya akan mengajak anda untuk melihat proses kehidupan seperti air sungai yg mengalir

Air sungai mengalir dengan menggerus dasarnya yg berlumpur
Juga ada masukan2 dari saluran2 air di kiri dan kanannya

Kesemuanya ini membuat air sungai di 1 titik, setiap saat selalu berubah2 komposisinya
Air sungai yg di depan merupakan kelanjutan dari air di belakangnya
Namun air yg di depan, tidaklah sama dengan air di belakangnya.

Demikian juga manusia.
Terdiri dari komposisi batin (citta/pikiran dan cetasika/faktor2 batin) dan fisik (4 unsur utama dan 28 unsur pembentuknya), yang setiap saat selalu berubah-ubah
Markos saat ini merupakan kelanjutan dari Markos 1 menit yg lalu
Markos saat ini, merupakan hasil dari apa yg diperbuat Markos atau mahluk apapun saya di bnyk kehidupan yg lampau

Namun Markos saat ini, tidaklah sama dengan Markos yg lampau karena esensinya sudah berubah semua

Semoga contoh ini bisa dimengerti yah........ _/\_

dear markosprawira,
oke, saya kesampingkan dulu pemahaman saya.
pertanyaan saya : Annata apakah tidak kontradiktif dengan keunggulan agama Budha sebagai ajaran yang paling logis?
saya bisa pahami analogi air sungai, ya berarti hidup manusia ini adalah proses terus menerus menuju kesempurnaan.

Seharusnya, jika seseorang ingin mempelajari Ajaran Buddha denga tulus, ia haruslah mengosongkan air didalam cangkirnya. Mengapa, karena mereka masuk ke forum Buddhist. Lain halnya jika sebaliknya, individu disini masuk ke forum agama lain untuk mempelajarinya, maka individu itu harus mengosongkan air dicangkirnya juga. Dari kenetralan batin dalam melihat objek berupa suatu ajaran tersebut lalu diperbandingkan melalui pengalaman nyata barulah akan bermanfaat. Tetapi bila hanya mempertanyakan tanpa melakukan langkah2 yg sepatutnya agar ajaran Buddha dapat dimengerti, maka hanya buang2 waktu. Yg terjadi adalah argumen yg tidak ada ujungnya.

Saya setuju dengan bro Markos menyudahi diskusi tentang tuhan, roh dsb.

Kalau memang mau membicarakan tuhan, lebih baik membicarakan tuhan yg nyata, tuhan Medho  ^-^


terima kasih atas masukannya.
terserah teman2 dan Moderator apakah topic ini akan di locked.
terserah bila diskusi ini akan disudahi saja karena Anda semua menilai saya ngotot.

tapi sebelumnya, bila berkenan mohon jawab pertanyaan saya di halaman sebelumnya yang belum terjawab :
1. kalau di Budha, bagaimana mengetahui bahwa orang tsb sudah mencapai Nibbana?
2. nyawa adalah paduan unsur2 ... unsur2 apa?? siapa yang memadukan? dari mana? bagaimana bisa masuk ke raga?

terima kasih.

Offline fran

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 312
  • Reputasi: 8
  • Omitofo
Re: [ask] agama Budha
« Reply #70 on: 21 November 2008, 04:27:57 PM »
...
yang lebih hebat : Tuhan.
manusia hanya ciptaanNya. pikiran adalah keinginan daging yang harus dimatikan. manusia tidak hidup hanya dari daging tapi dari Firman Tuhan (Roh). sehingga manusia daging perlahan2 akan disempurnakan menjadi manusia roh agar bersatu dengan Tuhan di Surga.

Pikiran yg menciptakan "Tuhan", atau, Pikiran yg menciptakan seolah2 "Tuhan" yg menciptakan kita ? hehehe...

Apa yg bisa saya "lepaskan" jika saya memilih agama Buddha ?

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] agama Budha
« Reply #71 on: 21 November 2008, 05:03:09 PM »
[at] Gunawan, Markosprawira dan bond

dear hope,

Saya melihat bahwa sepertinya sudut pandangnya sudah berbeda, sebaiknya diskusi ini disudahi saja yah...

karena selama masih berpegang pada "jiwa yg kekal", ada Tuhan sebagai pencipta, maka selama itu pula, alur pemikiran secara buddhism yang berpegang pada hukum kamma, Anatta tidak akan pernah "masuk akal"

Jika anda berkenan untuk melepas dahulu konsep jiwa yg kekal dan tuhan yg menciptakan, maka saya akan mengajak anda untuk melihat proses kehidupan seperti air sungai yg mengalir

Air sungai mengalir dengan menggerus dasarnya yg berlumpur
Juga ada masukan2 dari saluran2 air di kiri dan kanannya

Kesemuanya ini membuat air sungai di 1 titik, setiap saat selalu berubah2 komposisinya
Air sungai yg di depan merupakan kelanjutan dari air di belakangnya
Namun air yg di depan, tidaklah sama dengan air di belakangnya.

Demikian juga manusia.
Terdiri dari komposisi batin (citta/pikiran dan cetasika/faktor2 batin) dan fisik (4 unsur utama dan 28 unsur pembentuknya), yang setiap saat selalu berubah-ubah
Markos saat ini merupakan kelanjutan dari Markos 1 menit yg lalu
Markos saat ini, merupakan hasil dari apa yg diperbuat Markos atau mahluk apapun saya di bnyk kehidupan yg lampau

Namun Markos saat ini, tidaklah sama dengan Markos yg lampau karena esensinya sudah berubah semua

Semoga contoh ini bisa dimengerti yah........ _/\_

dear markosprawira,
oke, saya kesampingkan dulu pemahaman saya.
pertanyaan saya : Annata apakah tidak kontradiktif dengan keunggulan agama Budha sebagai ajaran yang paling logis?
saya bisa pahami analogi air sungai, ya berarti hidup manusia ini adalah proses terus menerus menuju kesempurnaan.

Seharusnya, jika seseorang ingin mempelajari Ajaran Buddha denga tulus, ia haruslah mengosongkan air didalam cangkirnya. Mengapa, karena mereka masuk ke forum Buddhist. Lain halnya jika sebaliknya, individu disini masuk ke forum agama lain untuk mempelajarinya, maka individu itu harus mengosongkan air dicangkirnya juga. Dari kenetralan batin dalam melihat objek berupa suatu ajaran tersebut lalu diperbandingkan melalui pengalaman nyata barulah akan bermanfaat. Tetapi bila hanya mempertanyakan tanpa melakukan langkah2 yg sepatutnya agar ajaran Buddha dapat dimengerti, maka hanya buang2 waktu. Yg terjadi adalah argumen yg tidak ada ujungnya.

Saya setuju dengan bro Markos menyudahi diskusi tentang tuhan, roh dsb.

Kalau memang mau membicarakan tuhan, lebih baik membicarakan tuhan yg nyata, tuhan Medho  ^-^


terima kasih atas masukannya.
terserah teman2 dan Moderator apakah topic ini akan di locked.
terserah bila diskusi ini akan disudahi saja karena Anda semua menilai saya ngotot.

tapi sebelumnya, bila berkenan mohon jawab pertanyaan saya di halaman sebelumnya yang belum terjawab :
1. kalau di Budha, bagaimana mengetahui bahwa orang tsb sudah mencapai Nibbana?
2. nyawa adalah paduan unsur2 ... unsur2 apa?? siapa yang memadukan? dari mana? bagaimana bisa masuk ke raga?

terima kasih.

dear hope,

jika Anda sudah berkata paham mengenai aliran sungai itu, semestinya pertanyaan anda tidak akan muncul lagi

tapi biar ga penasaran, mari kita jawab secara tipitaka:

1. di Visuddhimagga XVIII, 36 dikatakan bhw batin dan fisik itu seperti org dan perahu
Batin tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada fisik
Fisik juga tidak bisa berdiri sendiri tanpa batin
Seperti orang dan perahu, yang saling membantu untuk mengarungi samudera

2. Pencapaian nibbana terjadi secara batin...... nah bagaimana jika itu bisa dilihat jika kita masih berasumsi ROH itu kekal?
Pun Nibbana disebut sebagai accinteya, alias tidak terjangkau oleh pikiran manusia biasa

Mungkin ini akan menjadi alasan bhw Buddhism tidaklah logis.... memberitahu sesuatu yg tidak bisa dibuktikan

Karena itulah, Buddha memberitahu bahwa ada Jalan utk mencapai Nibbana yaitu dengan menjalankan Jalan Mulia berunsur 8
Nah selanjutnya, apakah kita sudah menjalankannya?

3. Mengenai nyawa : kembali muncul "harus ada yg menyatukan" dan unsur2 itu sendiri dianggap sebagai hal2 yg eksis.
Itulah kenapa dalam Buddhism dikenal yg disebut Niyama.
Niyama adalah hukum kesesuaian.
Semua hal yg terjadi adalah kesesuaian.
Suhu global meningkat karena hasil dari prilaku manusia.....
Longsor terjadi karena hutan ditebangi, dan "pas" pada waktu itu, hujan lebat turun terus

Saya lahir di dunia ini, adalah sesuai dengan citta/pikiran saya pd wkt kehidupan lampau, yg pada waktu meninggal lalu menjadi pikiran pada waktu lahir, ditambah dengan janaka kamma (kamma pendorong kelahiran)
Pas pada waktu itu juga, bercampurlah unsur2 dimana dihidupkan oleh 1 unsur yg disebut Jivitindriya, yang "menghidupkan" fisik (rupa jivitindriya) dan batin (nama jivitindriya)

namun jgn jivitindriya dianggap sebagai "ROH" atau "JIWA" karena sesungguhnya tanpa unsur2 batin dan rupa lainnya, jivitndirya pun tidak akan berfungsi....

itu sebabnya kita kembali ke Visuddhimagga XVIII, 36 dimana dikatakan bhw batin dan fisik itu seperti org dan perahu dimana mereka saling membantu untuk mengarungi samudera (baca : kehidupan)

semoga konsep yg terlihat nyeleneh untuk paham anda, bisa sedikit menjelaskan betapa sebenarnya selalu ada kesesuaian dalam hidup kita
dan KITA-lah yg membuat kesesuaian itu...... berbuat kusala, langsung terjadi kesesuaian baru
berbuat akusala, langsung ada kesesuaian lagi....

demikianlah hukum kesesuaian / niyama bekerja......

semoga bisa bermanfaat bagi kita semua........

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: [ask] agama Budha
« Reply #72 on: 21 November 2008, 05:21:35 PM »

Quote
tapi sebelumnya, bila berkenan mohon jawab pertanyaan saya di halaman sebelumnya yang belum terjawab :
1. kalau di Budha, bagaimana mengetahui bahwa orang tsb sudah mencapai Nibbana?
2. nyawa adalah paduan unsur2 ... unsur2 apa?? siapa yang memadukan? dari mana? bagaimana bisa masuk ke raga?

terima kasih.

1. Kita akan tahu secara langsung melalui praktek, yaitu dengan cara bervipasana(meditasi pandangan terang) , bahasa sederhananya olah batin dengan cara yg diajarkan Sang Buddha. Ciri2 yg mendasar adalah lenyapnya semua kekotoran batin. Jadi nibbana berarti padamnya/lenyapnya kekotoran batin yg merupakan akar dari semua penderitaan. Dan dengan bervipasanna inilah kita akan tau secara langsung, yg mana semua ciri dan karakteristik mereka yg telah mencapai nibbana sudah dijelaskan dalam TIPITAKA dan juga oleh mereka yg telah mencapainya saat ini juga. Dan sampai sekarang pun ada yg telah mencapai nibbana seperti yg diajarkan Sang BUDDHA. Jadi kalau Anda memang ingin benar mengetahuinya bukan hanya sekedar tau melalui teori, karena ini menyangkut pengalaman langsung.

2. nyawa bisa dianalogikan sebagai batin dalam Bahasa buddhist , yg terdiri dari kesadaran dan faktor2 batin lainnya (perasaan, persepsi, pikiran dsb). Untuk mengenai detilnya Anda jika memiliki keterbukaan hati bisa mempelajari Abhidhamma.

Tidak ada yg memadukan , semuanya bekerja sebab akibat, tidak dari mana2 tetapi energi terlihat "selalu ada" yg bekerja sesuai dengan hukum sebab akibat  dan keberadaan energi itu bersifat muncul dan lenyap. Inilah yg dikatakan adanya roh dalam tataran pandangan duniawi atau relatif, tetapi kenyataannya hanyalah ilusi. kenapa ilusi, karena ia tidak konstant tapi muncul dan lenyap dalam kecepatan tinggi yg kemunculan dan lenyapnya karena adanya sebab akibat. Karena kecepatan tinggi inilah maka terlihat konstan yg sesungguhnya tidak demikian. Jika Anda tau cahaya lampu, kita pertama akan berpikir nyala lampu itu adalah konstan, sesungguhnya tidak. Inilah pengertian Anata.
Energi lama menyebabkan energi baru demikian seterusnya.

Bagaimana masuk ke raga? sebelum saya menjawab pertanyaan ini. Anda harus memahami 3 hal yg mendasar dari kehidupan ini,  jika tidak, maka Anda akan terjebak pada konsep roh.

3 hal tersebut, hidup ini adalah penuh dengan ketidakpuasan, selalu berubah, dan tidak ada roh ,inti, atau jiwa.
Untuk mengerti anatta (tidak ada inti,atau roh) Anda harus menembus 2 hal pertama terlebih dahulu.

Saya yakin ada beberapa uraian saya mebingungkan Anda dan akan semakin banyak pertanyaan. Tetapi permasalahnnya jika Anda berdiskusi dengan membandingkan dengan iman Anda, maka tidak akan pernah ketemu.

Mengapa? suatu konsep yg didasarkan iman/percaya saja sangat berbeda dengan pengalaman dan pembuktian langsung.

Saya ambil contoh. Jika saya mengatakan wah Gedung Putih di USA sangat hebat arsitekturnya dan ANDA MEMPERCAYAINYA. tetapi akan SANGAT BERBEDA dengan Anda Sendiri telah MELIHAT dan MASUK ke dalam GEDUNG PUTIH itu.

Analogi berikutnya misal Anda sudah percaya di gedung putih ada 80 pintu, tetapi Anda HANYA percaya dan tidak pernah kesana. Kemudian Ada yg mengatakan dan sudah pernah kesana, bahwa ternyata ada 90 pintu yg sebenarnya. Dan Anda mempertahankan argumen 80 pintu. Apakah bisa ketemu? Apakah Anda bisa maju?
Apa yg Anda harus lakukan cuma satu, sisihkan sementara apa yg Anda PERCAYAI dan DATANG,LIHAT DAN ALAMI gedung putih tersebut ada berapa pintu? Dengan demikian Anda bisa maju. Jika ANDA hanya berdiri pada apa yg ANda percayai, tanpa membuktikannya MAka yg terjadi hanya perdebatan sia-sia.

Maka saya hanya bisa berpesan ajaran Buddha tidak dapat dimengerti hanya dengan perbandingan2 konsep ataupun teori2. Tetapi HARUS dipahami dengan praktek langsung. TETAPI jika hanya sekedar untuk pengetahuan agama di sekolah2 atau pengetahuan akademis yg hanya menyatakan perbedaan dan kesamaan konsep, saya rasa  itu sah2 saja sepanjang memelihara toleransi antar umat beragama



Smoga dapat dimengerti.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline pujianto

  • Teman
  • **
  • Posts: 76
  • Reputasi: 6
  • Buka pintu hati, emang ada pintunya?
Re: [ask] agama Budha
« Reply #73 on: 21 November 2008, 06:31:34 PM »
Quote
terima kasih atas masukannya.
terserah teman2 dan Moderator apakah topic ini akan di locked.
terserah bila diskusi ini akan disudahi saja karena Anda semua menilai saya ngotot.

tapi sebelumnya, bila berkenan mohon jawab pertanyaan saya di halaman sebelumnya yang belum terjawab :
1. kalau di Budha, bagaimana mengetahui bahwa orang tsb sudah mencapai Nibbana?
2. nyawa adalah paduan unsur2 ... unsur2 apa?? siapa yang memadukan? dari mana? bagaimana bisa masuk ke raga?

terima kasih.

1. u musti tanya kepada mereka yang sudah mencapai nibbana.
2. terdiri dari unsur batin, siapa yang memadukan? bukan siapa-siapa, siapa yang memadukan H + O2 > H2O?, dari mana? tidak dari mana-mana, H2O dari mana?. Bagaimana bisa masuk dalam raga, bagaimana H masuk dalam O2

untuk memuaskan bro Hope, semua diciptakan Tuhan, selesai deh
Semoga semua makhluk berbahagia

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ask] agama Budha
« Reply #74 on: 21 November 2008, 08:53:43 PM »
ok terima kasih penjelasannya, mungkin memang benar dan baik seorang ibu akan melarang dan mengatakan jangan, karena takut kebakaran, takut si anak kena api, takut si anak luka bakar, dll
tapi si anak tidak akan mengerti mengapa, dia hanya tahu kalau itu dilarang, tanpa diberi kesempatan untuk berpikir lebih kritis mengapa hal itu dilarang, ia hanya tau akibatnya

dalam Buddhis, si anak diajarkan untuk lebih dewasa, berpikir kritis, mandiri
si ibu tidak ingin si anak hanya tahu kalau api itu berbahaya
si ibu akan memberi penjelasan bahwa api itu bisa membakar
dan si anak akan berpikir lebih kritis, apabila api itu bisa membakar, dan bila terkena baju atau tangannya maka ia akan ikut terbakar juga, sekarang, terserah si anak, mau tetap bermain api atau tidak
makanya gak semua orang bisa mengerti walaupun telah dijelaskan
ada yg bisa berpikir kritis sehingga tidak lagi menggunakan api sebagai mainan
ada juga yang tidak mampu sehingga ia akan tetap terluka karenanya

intinya kita tidak ingin selamat karena takut akan ancaman yang akan terjadi
tapi karena pemahaman yang lebih mendalam, yaitu sebab dan akibatnya

Kitab Suci adalah pegangan hidup yang terutama, namun tidak bisa berjalan sendiri. masih ada Tradisi Gereja dan Magisterium (penjabaran Kitab Suci : membahas masalah perkawinan, sikap moral, tata cara ibadah, dll). bila mau lebih dalam bisa membaca ketiganya sebagai satu kesatuan.
alasan2 si ibu bisa dilihat di Tradisi dan Magisterium. jadi bukan ketaatan yang membuta, tapi menimbulkan kesadaran.  :)


1. Tuhanku mengajar, yang menulis Kitab Suci adalah para muridNya.
2. oke, saya kira ada beberapa macam teknik meditasi.
3. iya, paham, semua orang ber cita2 menjadi Budha, entah harus mengalami reinkarnasi berapa kali. tapi tetap saya nga paham : dari manakah jiwa itu bila bukan Budha yang menciptakan. lalu siapa yang menciptakan Pangeran Sidharta hingga ia bisa menjadi Budha.
apakah ada yang bisa membantu menjelaskan point ke 3 ini?


Saya ingin coba menanggapi point no. 3 di atas...

Saya tahu Anda percaya pada Jiwa / Roh yg ada di setiap manusia, oleh karena itu Anda menanyakan darimana asal mulanya. Kalau benar begitu, maka Anda dan kami para Buddhis berangkat dari pemahaman berbeda. Dan jawaban kami atas pertanyaan no. 3 itu tidak akan memuaskan batin Anda.

Buddhisme memberkan fakta bahwa AKU / ROH / JIWA itu hanyalah sebatas ilusi manusia. Oleh karena itu, tidak ada JIWA yang berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan lain (reinkarnasi). Kelahiran kembali di Buddhisme disebut dengan istilah TUMIMBAL LAHIR, yaitu proses penerusan kehidupan dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya. Coba Anda cermati! Itu hanyalah PROSES.

Sampai di sini, saya harap Anda cukup paham. Lalu Anda bertanya darimana awalnya JIWA (atau maksudnya dalam konteks ini adalah nyawa - mungkin Anda menganggap Roh adalah nyawa bagi manusia). Karena atas pemahaman di paragraf sebelumnya, jelaslah bahwa semua hal di duniawi ini tidak ada yg berupa substansi inti atau kekal sifatnya. Nyawa itu hanyalah paduan unsur2. Kalau Anda bertanya asal-muasal kehidupan, Anda akan berkutat di Konsep Penciptaan Awal yg penuh dengan spekulasi dan khayalan. Dan itu adalah satu hal yg sulit dipahami kalau Anda terpaku pada pendalihan terhadap bukti otentik, sains.

terima kasih sebelumnya.
mungkin kita perlu menyamakan persepsi sebelum melanjutkan diskusi, biar nga bingung.
manusia terdiri dari raga (tubuh) dan jiwa (nyawa).
raga tanpa jiwa kan sama saja nga hidup alias nga bernyawa / nga bisa gerak.
nah, kalo mati ya raga ini dikubur / dikremasi di bumi sedangkan jiwa sifatnya adalah kekal nga bisa mati, kembali ke Surga atau masuk Neraka sesuai dengan perbuatannya di dunia selama hidup.

oke, pertanyaan selanjutnya  :
1. kalo di Budha dikatakan aku / roh / jiwa / nyawa adalah ilusi atau nga nyata, lalu apa yang menggerakan raga : bisa napas, bisa makan, bisa jalan, bisa tidur, dll dsb.
2. nyawa adalah paduan unsur2 ... unsur2 apa?? siapa yang memadukan? dari mana? bagaimana bisa masuk ke raga?


Nambahin nih.... kalo salah ya tolong di koreksi.

Bro Petrus dari penjelasan di atas dan sebelumnya, itu sebenarnya sudah cukup jelas.
Sebab ilmu pengetahuan manusia belum cukup untuk mencapai pembuktian tersebut untuk memberikan label/nama yang ilmiah dan masuk logika.
Contoh yang umum seperti ilmuan Galeleo yang mana pada saat semua manusia di jaman itu percaya bahwa bumi ini datar, dia dianggap gila karena menyatakan bumi ini bulat. Namun karena perkembangan ilmu pengetahuan manusia hal itu terbukti di abad sekarang ini.

Kalo bro Petrus hanya mempertanyakan point (3) pertanyaan bro, saya rasa itu suatu hal yang mustahil dibuktikan, dan saya yakin anda juga tidak dapat membuktikannya secara logika ilmu pengetahuan; jangan mengunakan ayat dari kitab suci.

Jadi hal tersebut akan timbul banyak pertanyaan yang lain seperti:
1. Mana yang duluan ada, telur atau ayam.
2. Mengapa matahari terbit di timur dan tenggelam di barat.
3. dll.

Jadi semua akan menjadi sebuah "lingkaran" pertanyaan yang tidak akan terbukti kebenarannya.
Jadi untuk apa kita mengetahui siapa manusia pertama, siapa penciptanya, apakah dunia akan hancur...dll.

Menurut SB, yang terpenting saat ini dan di kehidupan ini. Apakah kita sudah berbuat kebaikan dengan tidak menyakiti dan menolong "semua mahkluk".

Kalau anda mau lebih berpikir terbuka dengan melepas semua "doktrin-2" yang ada dalam pikiran ada, saya rasa logika anda akan lebih menerima penjelasan rekan2 yang lain.

Mohon maaf kalo ada kekeliruan dalam penjelasan ini.

Semoga bro Petrus dapat lebih paham.

Sabbe satta bhavantu sukhitatta -- semoga semua makhluk berbahagia.

pertama, saya bukan bro Petrus. ;D sudah dikoreksi, no big deal.

di agama saya Kitab Suci itu adalah kisah nyata, pribadi2 di dalamnya sungguh pernah hidup di bumi ini. jadi saya percaya kisah Penciptaan yang menurut kamu itu nga logis, tapi buat saya logis. nga ada yang perlu dibuktikan lagi karena itu yang terjadi dan saya imani.
malah dari penjelasan kamu yang mengatakan pertanyaan no.3 saya adalah hal yang sulit dibuktikan ... hmm ... apakah ini bukannya malah jadi kontradiksi di ajaran Budha yang mengatakan ehipassiko (datang dan buktikan sendiri) lalu mana buktinya? katanya juga ajaran Budha ini yang paling logis, lalu kenapa tidak ada jawabannya?

analogi kamu tentang Galileo, telur dan ayam, terbitnya matahari itu nga bisa disamakan dengan asal muasal jiwa. justru dengan saya menanyakan di sini, maka saya berusaha mencerna ajaran Budha yang teman2 sampaikan. apabila pengertian saya kurang benar, mohon bantuan pencerahan.


..
di Kitab Suci ada, Tuhanlah yang menciptakan jiwa :
Mat 10:28    Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. 
...

Mana yg lebih hebad : Tuhan atau Pikiran sdr. hope ?


yang lebih hebat : Tuhan.
manusia hanya ciptaanNya. pikiran adalah keinginan daging yang harus dimatikan. manusia tidak hidup hanya dari daging tapi dari Firman Tuhan (Roh). sehingga manusia daging perlahan2 akan disempurnakan menjadi manusia roh agar bersatu dengan Tuhan di Surga.

Sdr. Hope yg baik, saya akan menanggapi postingan Anda di atas...

Sabbe Dhamma Anatta

Artinya adalah semua Dhamma adalah tanpa Aku - Substansi Inti (Jiwa atau Roh).

   Istilah “Dhamma” mempunyai arti yang sangat luas. Tidak terdapat istilah dalam tata-kata Buddhis yang mempunyai artian lebih luas dari Dhamma. Dhamma tidak hanya mencakup benda / keadaan yang saling bergantung, tetapi juga pada yang tidak saling bergantung, misalnya Yang Mutlak, yaitu Nibbana. Tidak ada sesuatu 'di dalam' Alam Semesta ini maupun 'di luar' Alam Semesta ini yang tidak tercakup dalam istilah ini. Oleh karena itu, dengan penggunaan istilah Dhamma ini, merujuk bahwa memang tidak ada sesuatu benda atau keadaan apa pun yang mempunyai Roh atau Jiwa atau Aku.

Sang Buddha bersabda :
   “Terimalah satu “teori tentang Roh, Jiwa atau Aku yang kekal abadi” (Attavada), apabila dengan menerimanya maka tidak akan lagi timbul kekecewaan, ratap-tangis, penderitaan, kesedihan dan kemalangan.”

   Mungkin Anda perlu merenungkannya sendiri. Kalau sekiranya memang ada Teori Attavada, maka Beliau sudah tentu menerangkannya atau bahkan menyuruh semua pengikut-Nya untuk menjalankan teori tersebut guna menghentikan dukkha. Namun ternyata memang tidak ada teori seperti itu. Teori Attavada bagaimanapun juga coraknya dan bagaimanapun halus dan sempurna pembabarannya, adalah palsu dan merupakan khayalan belaka yang akan menciptakan berbagai macam persoalan, serta membawa serta penderitaan, ratap-tangis, kesedihan dan berbagai kesulitan lainnya.

Sang Buddha bersabda :
   “Banyak orang yang menganggap Roh atau Jiwa atau Aku (Atta, dalam Bahasa Pali) adalah sama dengan “batin”, "pikiran" atau “kesadaran”.  Namun lebih baik mereka menganggap badan jasmani itu sebagai Roh atau Jiwa atau Aku. Sebab badan jasmani itu padat, dapat dilihat dan disentuh, sedangkan batin, pikiran dan kesadaran (ctta, mano, vinnana) terus-menerus berubah dan dalam tempo yang lebih cepat dari perubahan yang terjadi pada badan jasmani.”

   Jika kita ingin sedikit membuktikan akan keberadaan dari Atta (Aku atau Roh atau Jiwa), kita dapat mempraktekannya sekarang juga. Kita memiliki badan jasmani yang memang dapat bergerak sesuai dengan yang kita kehendaki. Dan begitu pula pada batin kita, kita dapat menggerakkan pikiran kita. Namun apakah kita dapat menggerakkan “Roh” kita? Ternyata tidak bisa, dan karena memang tidak ada Roh atau Jiwa atau Aku (Atta) yang ada. Mungkin ada pendapat yang mengatakan bahwa Roh itu berada di luar kita (badan jasmani dan batin), dan dialah yang menggerakkan “kita”. Sekali lagi kita dapat membuktikan bahwa hal itu salah. Jika memang begitu keadaannya, berarti pendapat itu mengatakan bahwa pikiran itu dikendalikan oleh Roh. Namun darimana Roh itu dapat berpikir? Jika memang Roh itu adalah pribadi yang berbeda dari kita (badan jasmani dan batin), maka siapakah Roh dan siapakah kita (badan jasmani dan batin)? Apakah keduanya berbeda? Jika memang berbeda, mengapa kita (badan jasmani dan batin) tidak bisa merasakan Roh? Apakah Roh dapat merasakan kita (badan jasmani dan batin)? Kalau begitu berarti Roh-lah yang bertanggungjawab atas semua perbuatan kita, karena semua kehendak berasal darinya. Lalu mengapa kita (badan jasmani dan batin) yang berbahagia dan yang menderita ketika sesuatu hal atau keadaan terjadi pada kita? Apa yang dirasakan Roh? Sebenarnya masih banyak lagi pertanyaan yang dapat memojokkan tentang Teori Attavada (Teori Adanya Roh atau Aku yang Kekal). Namun kita tidaklah perlu berbelat-belit dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Kita dapat mengurungkan niat kita untuk berargumen tentang pertanyaan-pertanyaan itu, dengan kembali menengok tentang makna dari Sabbe Sankhara Anicca (Artinya adalah segala sesuatu yang terdiri dari paduan unsur-unsur adalah tidak kekal.). Jelaslah konyol jika kita menganggap ada sesuatu yang kekal di dalam yang tidak kekal.

   Menurut Sang Buddha, berpegangan kepada anggapan bahwa “aku tidak mempunyai Atta” (teori pemusnahan diri), atau memegang anggapan tentang “aku mempunyai Atta” (teori kelangsungan abadi) adalah kesalahan. Karena keduanya timbul dari ide yang menyesatkan tentang adanya “Sang Aku” itu. Pendirian yang benar mengenai Doktrin Anatta (Tanpa Aku) adalah jangan memegang anggapan atau pandangan apa pun juga, melainkan melihat benda-benda secara objektif dan menurut keadaan yang sebenarnya; tanpa proyeksi-proyeksi mental melihat apa yang dinamakan “Aku” atau “makhluk” sebagai paduan dari unsur-unsur fisik dan mental, yang bekerjasama dan saling bergantungan dan satu arus dari perubahan-perubahan dari saat ke saat di dalam hukum sebab-akibat; tidak ada sesuatu yang kekal, berlangsung terus, dan segala sesuatunya pasti berubah.

   Namun dari pandangan ini, mungkin akan ada pertanyaan siapa yang akan menerima hasil kamma. Tidak ada “siapa” yang akan menerimanya. Namun hasil perbuatan atau kamma (act, dalam Bahasa Inggris) yang dilakukan oleh sesuatu atau makhluk (yang merupakan paduan berbagai unsur), akan memberi dampak yang berakibat pada paduan unsur tersebut kelak. Doktrin Anatta (Tanpa Aku) ini janganlah dilihat sebagai pandangan negatif atau pesimis. Namun hal ini adalah kenyataan yang sesungguhnya, dan tidak dibuat-buat atau ditutup-tutupi. Dengan kebijaksanaan seharusnya kita dapat memahaminya, bahwa memang begitulah hakekat kehidupan. Ajaran pesimis dan ajaran optimis hanya akan merusak kebijaksanaan. Orang yang memegang ajaran tersebut adalah orang yang membutakan jalan kehidupannya dalam meraih kebenaran. Oleh karena itu, Anatta merupakan satu fakta (Nairatmyastita).

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ask] agama Budha
« Reply #75 on: 21 November 2008, 09:24:30 PM »
[at] Gunawan, Markosprawira dan bond

sebelumnya saya minta maaf bila Anda semua merasa tersinggung dengan tulisan2 saya mengenai agama ka****k. yah bagaimana ya, kalau ada pertanyaan yang diajukan ke saya misalnya mengenai pikiran dan Tuhan itu hebat mana? ya saya jawab sesuai dengan pengertian saya, dalam hal ini secara agama ka****k.
menurut hemat saya, orang berdiskusi akan memakai dasar pemikiran dan keyakinannya masing2, yang nga akan bisa disisihkan begitu saja. keduanya sudah menyatu.
bila jawaban saya tidak berkenan dan dianggap berusaha mengkr****nkan Anda2 sekalian … I’m so sorry.
tujuan saya adalah untuk berdiskusi, karena dulu saya Budha juga dan banyak hal2 yang nga saya mengerti.

saya akan posting lagi atas pertanyaan2 diskusi teman2, tapi saya maaf nga akan menjawab pertanyaan2 Anda semua karena pasti saya menjawabnya atas dasar agama saya.

[at] Mas Hope = Saya mau tanya Siapa yang menentukan Hidup Mati Seseorang? Bagaimana dengan Orang yang Bunuh Diri? Katanya Tuhan anda Hebat tapi koq Tidak ada tindakan untuk Menghentikan perbuatan bunuh diri itu.  Seseorang melakukan Bunuh diri bukan karena Tuhan anda tetapi dari Niat dan Pikiran orang yang mau Bunuh Diri.

Jadi Saya Setuju dengan Mas Fran ,,, Bahwa PIKIRAN adalah lebih Hebat daripada Tuhan....

Semoga Bisa di terima Mas Hope.... :-?
Semoga anda berbahagia dengan keyakinan anda Mas Hope.... :)
Semoga Anda dapat Mamahami Perbedaan ini Mas Hope........ :)
Semoga Anda sadar dan menyudahi Misi mengkr****nisasi (Percuma deh)... Mas Hope...... :))

Semoga Semua makhluk Berbahagia.

thanks & best regards
Gunawan S S

ini ada kaitannya dengan agama saya, saya nga bisa jawab karena saya menghormati forum ini.

dear hope,

Saya melihat bahwa sepertinya sudut pandangnya sudah berbeda, sebaiknya diskusi ini disudahi saja yah...

karena selama masih berpegang pada "jiwa yg kekal", ada Tuhan sebagai pencipta, maka selama itu pula, alur pemikiran secara buddhism yang berpegang pada hukum kamma, Anatta tidak akan pernah "masuk akal"

Jika anda berkenan untuk melepas dahulu konsep jiwa yg kekal dan tuhan yg menciptakan, maka saya akan mengajak anda untuk melihat proses kehidupan seperti air sungai yg mengalir

Air sungai mengalir dengan menggerus dasarnya yg berlumpur
Juga ada masukan2 dari saluran2 air di kiri dan kanannya

Kesemuanya ini membuat air sungai di 1 titik, setiap saat selalu berubah2 komposisinya
Air sungai yg di depan merupakan kelanjutan dari air di belakangnya
Namun air yg di depan, tidaklah sama dengan air di belakangnya.

Demikian juga manusia.
Terdiri dari komposisi batin (citta/pikiran dan cetasika/faktor2 batin) dan fisik (4 unsur utama dan 28 unsur pembentuknya), yang setiap saat selalu berubah-ubah
Markos saat ini merupakan kelanjutan dari Markos 1 menit yg lalu
Markos saat ini, merupakan hasil dari apa yg diperbuat Markos atau mahluk apapun saya di bnyk kehidupan yg lampau

Namun Markos saat ini, tidaklah sama dengan Markos yg lampau karena esensinya sudah berubah semua

Semoga contoh ini bisa dimengerti yah........ _/\_

dear markosprawira,
oke, saya kesampingkan dulu pemahaman saya.
pertanyaan saya : Annata apakah tidak kontradiktif dengan keunggulan agama Budha sebagai ajaran yang paling logis?
saya bisa pahami analogi air sungai, ya berarti hidup manusia ini adalah proses terus menerus menuju kesempurnaan.


Seharusnya, jika seseorang ingin mempelajari Ajaran Buddha denga tulus, ia haruslah mengosongkan air didalam cangkirnya. Mengapa, karena mereka masuk ke forum Buddhist. Lain halnya jika sebaliknya, individu disini masuk ke forum agama lain untuk mempelajarinya, maka individu itu harus mengosongkan air dicangkirnya juga. Dari kenetralan batin dalam melihat objek berupa suatu ajaran tersebut lalu diperbandingkan melalui pengalaman nyata barulah akan bermanfaat. Tetapi bila hanya mempertanyakan tanpa melakukan langkah2 yg sepatutnya agar ajaran Buddha dapat dimengerti, maka hanya buang2 waktu. Yg terjadi adalah argumen yg tidak ada ujungnya.

Saya setuju dengan bro Markos menyudahi diskusi tentang tuhan, roh dsb.

Kalau memang mau membicarakan tuhan, lebih baik membicarakan tuhan yg nyata, tuhan Medho  ^-^


terima kasih atas masukannya.
terserah teman2 dan Moderator apakah topic ini akan di locked.
terserah bila diskusi ini akan disudahi saja karena Anda semua menilai saya ngotot.

tapi sebelumnya, bila berkenan mohon jawab pertanyaan saya di halaman sebelumnya yang belum terjawab :
1. kalau di Budha, bagaimana mengetahui bahwa orang tsb sudah mencapai Nibbana?
2. nyawa adalah paduan unsur2 ... unsur2 apa?? siapa yang memadukan? dari mana? bagaimana bisa masuk ke raga?

terima kasih.


Sdr. Hope, saya akan menanggapi pstingan Anda di atas...

Ya, saya harap diskusi ini akan berjalan sehat, dan tidak perlu ada kata2 yg dapat menyinggung sesama rekan2 di forum ini. Anda benar kita berdiskusi dengan memegang persepsi kita masing2, untuk kemudian saling berargumen dan berpendapat. Namun alangkah bijaknya kalau kita berpikiran terbuka (bebas) sehingga diskusi pun menjadi ajang untuk menambah pengetahuan, bukannya ajang untuk mengintimidasi. Karena Anda datang ke forum ini sebagai 'tamu', maka kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menguraikan pemahaman mengenai Buddhisme agar Anda (setidaknya) dapat memahaminya.

Pertanyaan dari Sdr. Fran dan Sdr. Gunawan di atas belum Anda jawab, karena Anda tidak ingin memperpanjang menjadi debat panas. Saya bukannya ingin mengangkat reaksi Anda atas pertanyaan Sdr. Fran dan Sdr. Gunawan. Namun kalau Anda merasa hal itu salah dalam pandangan Anda, sebaiknya kemukakanlah agar kami pun bisa memahami cara pandang Anda. Tapi itu semua kehendak Anda, dan saya tidak memaksa...

Justru Anatta (tanpa substansi inti) adalah sejalan dengan logika dan ilmiah. Anda sudah tahu bukan bahwa yg namanya manusia itu terdiri dari apa saja? Terdiri dari tulang, daging, kulit, otot, darah, dsb. Lalu tiap2 jaringan dan organ itu terdiri atas apa saja? Kalau dibedah sampai yg paling halus, semuanya hanyalah paduan atom2 saja bukan? Bahkan atom2 juga bukan unsur mutlak di dunia ini? Lalu di mana Roh? Terdiri dari apa dia?

Mengenai analogi manusia = air sungai, itu hanya merujuk pada kondisi yg tidak pernah sama (selalu berubah). Hidup manusia bukanlah 'mengalir' seperti air sungai. Sistem kehidupan ini 'merancang' semua makhluk untuk hidup di dalam tindakan / perbuatan. Dari perbuatanlah semua makhluk mendapatkan akibat / reaksi. Dan 'kesempurnaan' adalah akibat dari perbuatan.

Sayang sekali Anda yg datang ke forum ini jika mendapat hasil diskusi yg kurang memuaskan batin Anda. Saran saya justru thread ini sebaiknya jangan di-closed.

Orang yg sudah mencapai Nibbana sangat berbeda dengan orang awam. Secara analisis makhluk memang tidak ada bedanya antara orang yg sudah mencapai Nibbana (Arahat) dengan seorang yg bejat bin biadab. Yg berbeda adalah kualitas hidup dan batinnya. Hal ini terlihat dari cara pandang terhadap suatu hal, cara berpikir, dan keputusan menjalani kehidupannya. Dari hal2 ini seorang yg telah mencapai Nibbana akan terlihat jelas sebagai pribadi yg berkualitas dari penampilannya di hidup ini, cara berbicara, body language, dan reaksi yg anggun terhadap masalah2 yg dialami. Orang yg telah mencapai Nibbana akan selalu damai, tidak akan tergesa2, tidak lagi ada reaksi bahagia atau sedih, bijaksana, dan tidak lagi berpikir , berbicara maupun berbuat hal yg tercela.

Nyawa (kehidupan) hanyalah paduan dari badan jasmani dan batin. Ketika kedua unsur dominan ini terurai, maka tidak ada lagi kehidupan (alias makhluk ybs mati). Sebagian penjelasan akan nyawa sudah saya jabarkan di postingan sebelumnya. Dan konsep Buddhis ini universal, artinya Buddhisme mengakui kesamaan kondisi antara nyawa manusia dengan makhluk lainnya. (Bandingkan dengan "Teori Roh" yg menunjukkan 'diskriminasi' antara nyawa pada manusia dengan nyawa pada makhluk lain).

Salam...  :)
« Last Edit: 21 November 2008, 09:33:46 PM by upasaka »

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [ask] agama Budha
« Reply #76 on: 22 November 2008, 08:26:07 PM »
Boleh tau bagaimana caranya Buddha "menghukum/mendidik" muridnya...
yg nakal, bandel, dll.....
Apakah semua murid Buddha baik2 ?...

Trims sebelumnya....
(semoga dgn pertanyaan ini.... reputasinya tidak meroket KEBAWAH).....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [ask] agama Budha
« Reply #77 on: 22 November 2008, 08:30:09 PM »
Dlm cerita klasih Cina....(berbakti pd ortu...)

nah anak kecil ini sewaktu mengunjung ke rumah Jendral...
mencuri beberapa jeruk utk dibawa pulang....
karna ketahuan mencuri maka dia dimarah sama bapaknya...

setelah ditanya Jendral... anak ini bilang ibunya sangat senang
memakan jeruk yg luar biasa manis... ini...........

singkat cerita.... Jendral terharu dan malah menghadiahkan sekeranjang
jeruk pada anak kecil tsb...(terharu karna bakti pd ibunya...)...

dlm kejadian diatas... apakah anak tsb patut dihukum?
Hukuman apa yg pantas diberikan pada anak SD kelas 1 atau 2
bila berbuat salah (ditinjau dari ajaran Buddhist)?

trims sebelumnya....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: [ask] agama Budha
« Reply #78 on: 22 November 2008, 09:19:06 PM »
 [at] johan

suru aja belajar , kerjain PR, jam maen berkurang (tapi nonton tv ma maen game tetep ya :) )

dah cukup dan mendidik kok
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hope

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: -3
Re: [ask] agama Budha
« Reply #79 on: 23 November 2008, 07:52:09 AM »
Sdr. Hope, saya akan menanggapi pstingan Anda di atas...

Ya, saya harap diskusi ini akan berjalan sehat, dan tidak perlu ada kata2 yg dapat menyinggung sesama rekan2 di forum ini. Anda benar kita berdiskusi dengan memegang persepsi kita masing2, untuk kemudian saling berargumen dan berpendapat. Namun alangkah bijaknya kalau kita berpikiran terbuka (bebas) sehingga diskusi pun menjadi ajang untuk menambah pengetahuan, bukannya ajang untuk mengintimidasi. Karena Anda datang ke forum ini sebagai 'tamu', maka kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menguraikan pemahaman mengenai Buddhisme agar Anda (setidaknya) dapat memahaminya.

bro, sebelumnya terima kasih atas kebaikan hati Anda memberikan penjabaran lebih lanjut kepada saya (tamu).

saya juga berharap diskusi bisa berjalan dengan kepala dingin. orang yang berdiskusi apalagi bila berangkat dari pemahaman yang berbeda seperti saya dan rekan2 Budhis di sini ... maka akan berusaha dicari titik temunya, masing2 harus mau membuka diri mendengar penjelasan dari yang lain walau menurut kita sungguh suatu penjelasan yang aneh dibandingkan dengan pemahaman kita.
mulanya saya datang untuk bertanya, lalu dari diskusi2 berkembang ke arah pertanyaan2. pertanyaan saya ini muncul sebagai akibat dari kurang paham dan keinginan untuk memahami lebih lanjut. kemudian bila ada pertanyaan balik ke saya : apa itu jiwa menurut Anda? apa Tuhan lebih hebat dari pikiran? analogi ibu dengan korek api dikaitkan dengan sebab akibat? yah saya jawab dari sudut pandang saya (agama) demikian pula sebaliknya bila saya tanyakan ke Anda, saya yakin Anda juga akan menjawab sesuai dengan ajaran Budha.
inilah yang selalu bikin diskusi ini salah paham dan OOT ke agama saya.
mohon jawaban saya dibaca sebagai dasar pemahaman saya bukan sebagai usaha mengintimidasi Anda sekalian.

mari sedikit kita lanjutkan :

Pertanyaan dari Sdr. Fran dan Sdr. Gunawan di atas belum Anda jawab, karena Anda tidak ingin memperpanjang menjadi debat panas. Saya bukannya ingin mengangkat reaksi Anda atas pertanyaan Sdr. Fran dan Sdr. Gunawan. Namun kalau Anda merasa hal itu salah dalam pandangan Anda, sebaiknya kemukakanlah agar kami pun bisa memahami cara pandang Anda. Tapi itu semua kehendak Anda, dan saya tidak memaksa...
jelas pertanyaan dari bro Fran dan bro Gunawan sangat bertentangan dengan pandangan saya. Anda pasti tahu itu. betapa saya sudah sangat2 ingin menyanggah, tapi bila saya menyanggah lagi tentunya dengan dasar agama saya, apakah rekan2 Anda bisa menerima dengan lapang dada? saya tidak ingin sanggahan saya menimbulkan kata2 sinis dan sindiran2 kepada agama saya. mungkin Anda bisa lihat baca sendiri beberapa rekan mentertawakan jawaban saya. sebaiknya bila rekan2 tidak setuju dengan jawaban saya, silahkan sanggah dengan bukti, teori atau sabda Budha atau ajaran lainnya bukan nya malah mengeluarkan argumen yang OOT ke arah sinisme seperti ini :

Jadi Saya Setuju dengan Mas Fran ,,, Bahwa PIKIRAN adalah lebih Hebat daripada Tuhan....

Semoga Bisa di terima Mas Hope.... :-?
Semoga anda berbahagia dengan keyakinan anda Mas Hope.... :)
Semoga Anda dapat Mamahami Perbedaan ini Mas Hope........ :)
Semoga Anda sadar dan menyudahi Misi mengkr****nisasi (Percuma deh)... Mas Hope...... :))

Semoga Semua makhluk Berbahagia.

thanks & best regards
Gunawan S S


1. u musti tanya kepada mereka yang sudah mencapai nibbana.
2. terdiri dari unsur batin, siapa yang memadukan? bukan siapa-siapa, siapa yang memadukan H + O2 > H2O?, dari mana? tidak dari mana-mana, H2O dari mana?. Bagaimana bisa masuk dalam raga, bagaimana H masuk dalam O2

untuk memuaskan bro Hope, semua diciptakan Tuhan, selesai deh




Justru Anatta (tanpa substansi inti) adalah sejalan dengan logika dan ilmiah. Anda sudah tahu bukan bahwa yg namanya manusia itu terdiri dari apa saja? Terdiri dari tulang, daging, kulit, otot, darah, dsb. Lalu tiap2 jaringan dan organ itu terdiri atas apa saja? Kalau dibedah sampai yg paling halus, semuanya hanyalah paduan atom2 saja bukan? Bahkan atom2 juga bukan unsur mutlak di dunia ini? Lalu di mana Roh? Terdiri dari apa dia?

Mengenai analogi manusia = air sungai, itu hanya merujuk pada kondisi yg tidak pernah sama (selalu berubah). Hidup manusia bukanlah 'mengalir' seperti air sungai. Sistem kehidupan ini 'merancang' semua makhluk untuk hidup di dalam tindakan / perbuatan. Dari perbuatanlah semua makhluk mendapatkan akibat / reaksi. Dan 'kesempurnaan' adalah akibat dari perbuatan.

Sayang sekali Anda yg datang ke forum ini jika mendapat hasil diskusi yg kurang memuaskan batin Anda. Saran saya justru thread ini sebaiknya jangan di-closed.

Orang yg sudah mencapai Nibbana sangat berbeda dengan orang awam. Secara analisis makhluk memang tidak ada bedanya antara orang yg sudah mencapai Nibbana (Arahat) dengan seorang yg bejat bin biadab. Yg berbeda adalah kualitas hidup dan batinnya. Hal ini terlihat dari cara pandang terhadap suatu hal, cara berpikir, dan keputusan menjalani kehidupannya. Dari hal2 ini seorang yg telah mencapai Nibbana akan terlihat jelas sebagai pribadi yg berkualitas dari penampilannya di hidup ini, cara berbicara, body language, dan reaksi yg anggun terhadap masalah2 yg dialami. Orang yg telah mencapai Nibbana akan selalu damai, tidak akan tergesa2, tidak lagi ada reaksi bahagia atau sedih, bijaksana, dan tidak lagi berpikir , berbicara maupun berbuat hal yg tercela.

Nyawa (kehidupan) hanyalah paduan dari badan jasmani dan batin. Ketika kedua unsur dominan ini terurai, maka tidak ada lagi kehidupan (alias makhluk ybs mati). Sebagian penjelasan akan nyawa sudah saya jabarkan di postingan sebelumnya. Dan konsep Buddhis ini universal, artinya Buddhisme mengakui kesamaan kondisi antara nyawa manusia dengan makhluk lainnya. (Bandingkan dengan "Teori Roh" yg menunjukkan 'diskriminasi' antara nyawa pada manusia dengan nyawa pada makhluk lain).

Salam...  :)


Sdr. Hope yg baik, saya akan menanggapi postingan Anda di atas...

Sabbe Dhamma Anatta

Artinya adalah semua Dhamma adalah tanpa Aku - Substansi Inti (Jiwa atau Roh).

   Istilah “Dhamma” mempunyai arti yang sangat luas. Tidak terdapat istilah dalam tata-kata Buddhis yang mempunyai artian lebih luas dari Dhamma. Dhamma tidak hanya mencakup benda / keadaan yang saling bergantung, tetapi juga pada yang tidak saling bergantung, misalnya Yang Mutlak, yaitu Nibbana. Tidak ada sesuatu 'di dalam' Alam Semesta ini maupun 'di luar' Alam Semesta ini yang tidak tercakup dalam istilah ini. Oleh karena itu, dengan penggunaan istilah Dhamma ini, merujuk bahwa memang tidak ada sesuatu benda atau keadaan apa pun yang mempunyai Roh atau Jiwa atau Aku.

Sang Buddha bersabda :
   “Terimalah satu “teori tentang Roh, Jiwa atau Aku yang kekal abadi” (Attavada), apabila dengan menerimanya maka tidak akan lagi timbul kekecewaan, ratap-tangis, penderitaan, kesedihan dan kemalangan.”

   Mungkin Anda perlu merenungkannya sendiri. Kalau sekiranya memang ada Teori Attavada, maka Beliau sudah tentu menerangkannya atau bahkan menyuruh semua pengikut-Nya untuk menjalankan teori tersebut guna menghentikan dukkha. Namun ternyata memang tidak ada teori seperti itu. Teori Attavada bagaimanapun juga coraknya dan bagaimanapun halus dan sempurna pembabarannya, adalah palsu dan merupakan khayalan belaka yang akan menciptakan berbagai macam persoalan, serta membawa serta penderitaan, ratap-tangis, kesedihan dan berbagai kesulitan lainnya.

Sang Buddha bersabda :
   “Banyak orang yang menganggap Roh atau Jiwa atau Aku (Atta, dalam Bahasa Pali) adalah sama dengan “batin”, "pikiran" atau “kesadaran”.  Namun lebih baik mereka menganggap badan jasmani itu sebagai Roh atau Jiwa atau Aku. Sebab badan jasmani itu padat, dapat dilihat dan disentuh, sedangkan batin, pikiran dan kesadaran (ctta, mano, vinnana) terus-menerus berubah dan dalam tempo yang lebih cepat dari perubahan yang terjadi pada badan jasmani.”

   Jika kita ingin sedikit membuktikan akan keberadaan dari Atta (Aku atau Roh atau Jiwa), kita dapat mempraktekannya sekarang juga. Kita memiliki badan jasmani yang memang dapat bergerak sesuai dengan yang kita kehendaki. Dan begitu pula pada batin kita, kita dapat menggerakkan pikiran kita. Namun apakah kita dapat menggerakkan “Roh” kita? Ternyata tidak bisa, dan karena memang tidak ada Roh atau Jiwa atau Aku (Atta) yang ada. Mungkin ada pendapat yang mengatakan bahwa Roh itu berada di luar kita (badan jasmani dan batin), dan dialah yang menggerakkan “kita”. Sekali lagi kita dapat membuktikan bahwa hal itu salah. Jika memang begitu keadaannya, berarti pendapat itu mengatakan bahwa pikiran itu dikendalikan oleh Roh. Namun darimana Roh itu dapat berpikir? Jika memang Roh itu adalah pribadi yang berbeda dari kita (badan jasmani dan batin), maka siapakah Roh dan siapakah kita (badan jasmani dan batin)? Apakah keduanya berbeda? Jika memang berbeda, mengapa kita (badan jasmani dan batin) tidak bisa merasakan Roh? Apakah Roh dapat merasakan kita (badan jasmani dan batin)? Kalau begitu berarti Roh-lah yang bertanggungjawab atas semua perbuatan kita, karena semua kehendak berasal darinya. Lalu mengapa kita (badan jasmani dan batin) yang berbahagia dan yang menderita ketika sesuatu hal atau keadaan terjadi pada kita? Apa yang dirasakan Roh? Sebenarnya masih banyak lagi pertanyaan yang dapat memojokkan tentang Teori Attavada (Teori Adanya Roh atau Aku yang Kekal). Namun kita tidaklah perlu berbelat-belit dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Kita dapat mengurungkan niat kita untuk berargumen tentang pertanyaan-pertanyaan itu, dengan kembali menengok tentang makna dari Sabbe Sankhara Anicca (Artinya adalah segala sesuatu yang terdiri dari paduan unsur-unsur adalah tidak kekal.). Jelaslah konyol jika kita menganggap ada sesuatu yang kekal di dalam yang tidak kekal.

   Menurut Sang Buddha, berpegangan kepada anggapan bahwa “aku tidak mempunyai Atta” (teori pemusnahan diri), atau memegang anggapan tentang “aku mempunyai Atta” (teori kelangsungan abadi) adalah kesalahan. Karena keduanya timbul dari ide yang menyesatkan tentang adanya “Sang Aku” itu. Pendirian yang benar mengenai Doktrin Anatta (Tanpa Aku) adalah jangan memegang anggapan atau pandangan apa pun juga, melainkan melihat benda-benda secara objektif dan menurut keadaan yang sebenarnya; tanpa proyeksi-proyeksi mental melihat apa yang dinamakan “Aku” atau “makhluk” sebagai paduan dari unsur-unsur fisik dan mental, yang bekerjasama dan saling bergantungan dan satu arus dari perubahan-perubahan dari saat ke saat di dalam hukum sebab-akibat; tidak ada sesuatu yang kekal, berlangsung terus, dan segala sesuatunya pasti berubah.

   Namun dari pandangan ini, mungkin akan ada pertanyaan siapa yang akan menerima hasil kamma. Tidak ada “siapa” yang akan menerimanya. Namun hasil perbuatan atau kamma (act, dalam Bahasa Inggris) yang dilakukan oleh sesuatu atau makhluk (yang merupakan paduan berbagai unsur), akan memberi dampak yang berakibat pada paduan unsur tersebut kelak. Doktrin Anatta (Tanpa Aku) ini janganlah dilihat sebagai pandangan negatif atau pesimis. Namun hal ini adalah kenyataan yang sesungguhnya, dan tidak dibuat-buat atau ditutup-tutupi. Dengan kebijaksanaan seharusnya kita dapat memahaminya, bahwa memang begitulah hakekat kehidupan. Ajaran pesimis dan ajaran optimis hanya akan merusak kebijaksanaan. Orang yang memegang ajaran tersebut adalah orang yang membutakan jalan kehidupannya dalam meraih kebenaran. Oleh karena itu, Anatta merupakan satu fakta (Nairatmyastita).


dear hope,

jika Anda sudah berkata paham mengenai aliran sungai itu, semestinya pertanyaan anda tidak akan muncul lagi

tapi biar ga penasaran, mari kita jawab secara tipitaka:

1. di Visuddhimagga XVIII, 36 dikatakan bhw batin dan fisik itu seperti org dan perahu
Batin tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada fisik
Fisik juga tidak bisa berdiri sendiri tanpa batin
Seperti orang dan perahu, yang saling membantu untuk mengarungi samudera

2. Pencapaian nibbana terjadi secara batin...... nah bagaimana jika itu bisa dilihat jika kita masih berasumsi ROH itu kekal?
Pun Nibbana disebut sebagai accinteya, alias tidak terjangkau oleh pikiran manusia biasa

Mungkin ini akan menjadi alasan bhw Buddhism tidaklah logis.... memberitahu sesuatu yg tidak bisa dibuktikan

Karena itulah, Buddha memberitahu bahwa ada Jalan utk mencapai Nibbana yaitu dengan menjalankan Jalan Mulia berunsur 8
Nah selanjutnya, apakah kita sudah menjalankannya?

3. Mengenai nyawa : kembali muncul "harus ada yg menyatukan" dan unsur2 itu sendiri dianggap sebagai hal2 yg eksis.
Itulah kenapa dalam Buddhism dikenal yg disebut Niyama.
Niyama adalah hukum kesesuaian.
Semua hal yg terjadi adalah kesesuaian.
Suhu global meningkat karena hasil dari prilaku manusia.....
Longsor terjadi karena hutan ditebangi, dan "pas" pada waktu itu, hujan lebat turun terus

Saya lahir di dunia ini, adalah sesuai dengan citta/pikiran saya pd wkt kehidupan lampau, yg pada waktu meninggal lalu menjadi pikiran pada waktu lahir, ditambah dengan janaka kamma (kamma pendorong kelahiran)
Pas pada waktu itu juga, bercampurlah unsur2 dimana dihidupkan oleh 1 unsur yg disebut Jivitindriya, yang "menghidupkan" fisik (rupa jivitindriya) dan batin (nama jivitindriya)

namun jgn jivitindriya dianggap sebagai "ROH" atau "JIWA" karena sesungguhnya tanpa unsur2 batin dan rupa lainnya, jivitndirya pun tidak akan berfungsi....

itu sebabnya kita kembali ke Visuddhimagga XVIII, 36 dimana dikatakan bhw batin dan fisik itu seperti org dan perahu dimana mereka saling membantu untuk mengarungi samudera (baca : kehidupan)

semoga konsep yg terlihat nyeleneh untuk paham anda, bisa sedikit menjelaskan betapa sebenarnya selalu ada kesesuaian dalam hidup kita
dan KITA-lah yg membuat kesesuaian itu...... berbuat kusala, langsung terjadi kesesuaian baru
berbuat akusala, langsung ada kesesuaian lagi....

demikianlah hukum kesesuaian / niyama bekerja......

semoga bisa bermanfaat bagi kita semua........


1. Kita akan tahu secara langsung melalui praktek, yaitu dengan cara bervipasana(meditasi pandangan terang) , bahasa sederhananya olah batin dengan cara yg diajarkan Sang Buddha. Ciri2 yg mendasar adalah lenyapnya semua kekotoran batin. Jadi nibbana berarti padamnya/lenyapnya kekotoran batin yg merupakan akar dari semua penderitaan. Dan dengan bervipasanna inilah kita akan tau secara langsung, yg mana semua ciri dan karakteristik mereka yg telah mencapai nibbana sudah dijelaskan dalam TIPITAKA dan juga oleh mereka yg telah mencapainya saat ini juga. Dan sampai sekarang pun ada yg telah mencapai nibbana seperti yg diajarkan Sang BUDDHA. Jadi kalau Anda memang ingin benar mengetahuinya bukan hanya sekedar tau melalui teori, karena ini menyangkut pengalaman langsung.

2. nyawa bisa dianalogikan sebagai batin dalam Bahasa buddhist , yg terdiri dari kesadaran dan faktor2 batin lainnya (perasaan, persepsi, pikiran dsb). Untuk mengenai detilnya Anda jika memiliki keterbukaan hati bisa mempelajari Abhidhamma.

Tidak ada yg memadukan , semuanya bekerja sebab akibat, tidak dari mana2 tetapi energi terlihat "selalu ada" yg bekerja sesuai dengan hukum sebab akibat  dan keberadaan energi itu bersifat muncul dan lenyap. Inilah yg dikatakan adanya roh dalam tataran pandangan duniawi atau relatif, tetapi kenyataannya hanyalah ilusi. kenapa ilusi, karena ia tidak konstant tapi muncul dan lenyap dalam kecepatan tinggi yg kemunculan dan lenyapnya karena adanya sebab akibat. Karena kecepatan tinggi inilah maka terlihat konstan yg sesungguhnya tidak demikian. Jika Anda tau cahaya lampu, kita pertama akan berpikir nyala lampu itu adalah konstan, sesungguhnya tidak. Inilah pengertian Anata.
Energi lama menyebabkan energi baru demikian seterusnya.

Bagaimana masuk ke raga? sebelum saya menjawab pertanyaan ini. Anda harus memahami 3 hal yg mendasar dari kehidupan ini,  jika tidak, maka Anda akan terjebak pada konsep roh.

3 hal tersebut, hidup ini adalah penuh dengan ketidakpuasan, selalu berubah, dan tidak ada roh ,inti, atau jiwa.
Untuk mengerti anatta (tidak ada inti,atau roh) Anda harus menembus 2 hal pertama terlebih dahulu.

Saya yakin ada beberapa uraian saya mebingungkan Anda dan akan semakin banyak pertanyaan. Tetapi permasalahnnya jika Anda berdiskusi dengan membandingkan dengan iman Anda, maka tidak akan pernah ketemu.

Mengapa? suatu konsep yg didasarkan iman/percaya saja sangat berbeda dengan pengalaman dan pembuktian langsung.

Saya ambil contoh. Jika saya mengatakan wah Gedung Putih di USA sangat hebat arsitekturnya dan ANDA MEMPERCAYAINYA. tetapi akan SANGAT BERBEDA dengan Anda Sendiri telah MELIHAT dan MASUK ke dalam GEDUNG PUTIH itu.

Analogi berikutnya misal Anda sudah percaya di gedung putih ada 80 pintu, tetapi Anda HANYA percaya dan tidak pernah kesana. Kemudian Ada yg mengatakan dan sudah pernah kesana, bahwa ternyata ada 90 pintu yg sebenarnya. Dan Anda mempertahankan argumen 80 pintu. Apakah bisa ketemu? Apakah Anda bisa maju?
Apa yg Anda harus lakukan cuma satu, sisihkan sementara apa yg Anda PERCAYAI dan DATANG,LIHAT DAN ALAMI gedung putih tersebut ada berapa pintu? Dengan demikian Anda bisa maju. Jika ANDA hanya berdiri pada apa yg ANda percayai, tanpa membuktikannya MAka yg terjadi hanya perdebatan sia-sia.

Maka saya hanya bisa berpesan ajaran Buddha tidak dapat dimengerti hanya dengan perbandingan2 konsep ataupun teori2. Tetapi HARUS dipahami dengan praktek langsung. TETAPI jika hanya sekedar untuk pengetahuan agama di sekolah2 atau pengetahuan akademis yg hanya menyatakan perbedaan dan kesamaan konsep, saya rasa  itu sah2 saja sepanjang memelihara toleransi antar umat beragama



Smoga dapat dimengerti.

[at] Upasaka, Markosprawira dan bond; penjelasan Anda bertiga ini sangat bisa saya pahami. inilah yang saya maksud, kemukakan argumen dengan dasar. ini jauh bisa saya terima. point nya, Nibbana adalah keadaan batin bukan suatu tempat. selama ini saya salah persepsi. mengenai raga dan nyawa, saya juga sudah bisa pahami mengapa selama ini jadi debat kusir karena beda persepsi.
sebenarnya saya masih ada pertanyaan lanjutan,
tapi saya pikir saya simpan saja di dalam hati oleh karena peringatan dari Moderator :

dear hope,

jika Anda sudah berkata paham mengenai aliran sungai itu, semestinya pertanyaan anda tidak akan muncul lagi

jangan diartikan sikap saya ini karena saya marah, tapi harap dipahami bahwa saya masih bingung harus bersikap bagaimana menanggapi jalannya diskusi ini dari tuan rumah. bila saya tanyakan, saya dianggap belum paham dan nga mau membuka diri. bila nga saya tanyakan, saya dianggap sudah tahu. bila saya tidak menjawab pertanyaan rekan2, saya dianggap nga mau mengemukakan pendapat. bila saya jawab dengan dasar agama saya, saya dianggap mengintimidasi.
serba salah ... bagaimana sebaiknya teman2? apa yang harus saya lakukan?

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ask] agama Budha
« Reply #80 on: 23 November 2008, 08:12:55 AM »
Sdr. Hope, selamat pagi...

Saya menghormati Anda, karena Anda datang dengan sikap terhormat dan berdisukusi dengan menghargai kami pula. Untuk kasus beberapa argumen dari rekan2 lain yg 'agak' mengintimidasi Anda, saya harap Anda tidak terlalu memasukkan ke dalam hati. Mungkin beberapa rekan2 di sini melihat Anda sebagai 'tamu' yg datang seperti halnya tamu-tamu lain (yg beberapa bersikap kurang menghormat). Ya itu mungkin hanya persepsi saya saja.

Kalau Anda masih ingin bertanya dan berpendapat, silahkan kemukakan. Tentunya saya harap Anda masih berada di 'jalur yg benar  :). Kalau masih ada argumen2 dari rekan2 lain yg bersifat mengintimidasi dan OOT, sebaiknya Anda meladeninya dengan kepala dingin. Mungkin Anda lebih baik memfokuskan pada argumen2 dari rekan2 yg bersifat supportif dan masih di dalam topik.

Sebenarnya untuk di forum terbuka seperti ini, Anda tidak bisa mengharapkan semua orang akan berada pada jalur seperti Anda. Justru ini adalah warna-warni di dunia Forum, yg membuat menjadi semakin menarik. Menurut saya lebih baik argumen2 yg kurang supportif ini diminimalisasi. Dan ini adalah tanggung jawab semua rekan2 di DC.

Silahkan melanjutkan diskusi, bro...

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: [ask] agama Budha
« Reply #81 on: 24 November 2008, 10:34:13 AM »
Dlm cerita klasih Cina....(berbakti pd ortu...)

nah anak kecil ini sewaktu mengunjung ke rumah Jendral...
mencuri beberapa jeruk utk dibawa pulang....
karna ketahuan mencuri maka dia dimarah sama bapaknya...

setelah ditanya Jendral... anak ini bilang ibunya sangat senang
memakan jeruk yg luar biasa manis... ini...........

singkat cerita.... Jendral terharu dan malah menghadiahkan sekeranjang
jeruk pada anak kecil tsb...(terharu karna bakti pd ibunya...)...

dlm kejadian diatas... apakah anak tsb patut dihukum?
Hukuman apa yg pantas diberikan pada anak SD kelas 1 atau 2
bila berbuat salah (ditinjau dari ajaran Buddhist)?

trims sebelumnya....

Mirip cerita Robinhood....masing-masing perbuatannya akan berbuah.

Anak itu udah di hukum oleh bapaknya yaitu di marahi... ;D

Kalo menurut Tiga Rebu... sebaiknye anak itu di apain? ;D

_/\_ :lotus:
 
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ask] agama Budha
« Reply #82 on: 24 November 2008, 10:49:04 AM »
Boleh tau bagaimana caranya Buddha "menghukum/mendidik" muridnya...
yg nakal, bandel, dll.....
Apakah semua murid Buddha baik2 ?...

Trims sebelumnya....
(semoga dgn pertanyaan ini.... reputasinya tidak meroket KEBAWAH).....


Sang Buddha memberikan 'aturan' yg sangat jelas bagi semua murid dan pegikut-Nya. Sifat leadership dan ketegasan-Nya di atas fondasi cinta-kasih membuat semua orang menghormati dan mencintai Beliau. Ketika ada murid atau pengikut Sang Buddha yg melanggar peraturan, Sang Buddha memberikan hukuman tegas atas apa yg sudah diperbuat oleh orang tersebut. Sang Buddha tidak pernah memberlakukan hukuman fisik (dipukul atau penganiayaan). Semua hukuman yg diberikan Sang Buddha kepada orang yg melanggar peraturan adalah Hukuman Etika. Sang Buddha akan terlebih dahulu menjelaskan betapa tercelanya perbuatan tersebut, dengan maksud agar semua orang dapat menyadarinya. Kemudian Sang Buddha menjatuhkan hukuman yg efeknya lebih condong ke hukuman batin. Seperti contoh kasus yg formal, dimana ada seorang Bhikkhu yg melanggar peraturan yg berat, maka Bhikkhu ybs mendapat hukuman dikeluarkan dari sangha (komunitas Bhikkhu).

 _/\_

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: [ask] agama Budha
« Reply #83 on: 24 November 2008, 11:01:01 AM »
Trims sebelumnya....
(semoga dgn pertanyaan ini.... reputasinya tidak meroket KEBAWAH).....


daripada takut reputasi meroket ke bawah,seharusnya anda takut sama agama anda dimana kalau sedikit aja membangkang,langsung dikirim ke neraka.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [ask] agama Budha
« Reply #84 on: 24 November 2008, 11:11:16 AM »
Dlm cerita klasih Cina....(berbakti pd ortu...)

nah anak kecil ini sewaktu mengunjung ke rumah Jendral...
mencuri beberapa jeruk utk dibawa pulang....
karna ketahuan mencuri maka dia dimarah sama bapaknya...

setelah ditanya Jendral... anak ini bilang ibunya sangat senang
memakan jeruk yg luar biasa manis... ini...........

singkat cerita.... Jendral terharu dan malah menghadiahkan sekeranjang
jeruk pada anak kecil tsb...(terharu karna bakti pd ibunya...)...

dlm kejadian diatas... apakah anak tsb patut dihukum?
Hukuman apa yg pantas diberikan pada anak SD kelas 1 atau 2
bila berbuat salah (ditinjau dari ajaran Buddhist)?

trims sebelumnya....

Mirip cerita Robinhood....masing-masing perbuatannya akan berbuah.

Anak itu udah di hukum oleh bapaknya yaitu di marahi... ;D

Kalo menurut Tiga Rebu... sebaiknye anak itu di apain? ;D

_/\_ :lotus:

Kalau boleh sih kenalan sama ibu dari anak tsb....
bagaimana anak tsb bisa menjadi anak yg berbaik....
   tetapi juga tidak mengerti mencuri adalah suatu yg salah...

Umur berapakah anak mengerti konsep mencuri adalah salah...??

itu yg perlu dipikirkan....

thanks!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [ask] agama Budha
« Reply #85 on: 24 November 2008, 11:16:08 AM »
Boleh tau bagaimana caranya Buddha "menghukum/mendidik" muridnya...
yg nakal, bandel, dll.....
Apakah semua murid Buddha baik2 ?...

Trims sebelumnya....
(semoga dgn pertanyaan ini.... reputasinya tidak meroket KEBAWAH).....


Sang Buddha memberikan 'aturan' yg sangat jelas bagi semua murid dan pegikut-Nya. Sifat leadership dan ketegasan-Nya di atas fondasi cinta-kasih membuat semua orang menghormati dan mencintai Beliau. Ketika ada murid atau pengikut Sang Buddha yg melanggar peraturan, Sang Buddha memberikan hukuman tegas atas apa yg sudah diperbuat oleh orang tersebut. Sang Buddha tidak pernah memberlakukan hukuman fisik (dipukul atau penganiayaan). Semua hukuman yg diberikan Sang Buddha kepada orang yg melanggar peraturan adalah Hukuman Etika. Sang Buddha akan terlebih dahulu menjelaskan betapa tercelanya perbuatan tersebut, dengan maksud agar semua orang dapat menyadarinya. Kemudian Sang Buddha menjatuhkan hukuman yg efeknya lebih condong ke hukuman batin. Seperti contoh kasus yg formal, dimana ada seorang Bhikkhu yg melanggar peraturan yg berat, maka Bhikkhu ybs mendapat hukuman dikeluarkan dari sangha (komunitas Bhikkhu).

 _/\_

Jawaban yg mantep... semoga kita2 meniru dari sang Buddha....

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [ask] agama Budha
« Reply #86 on: 24 November 2008, 11:21:40 AM »
Trims sebelumnya....
(semoga dgn pertanyaan ini.... reputasinya tidak meroket KEBAWAH).....


daripada takut reputasi meroket ke bawah,seharusnya anda takut sama agama anda dimana kalau sedikit aja membangkang,langsung dikirim ke neraka.


Trima kasih banyak atas nasehatnya yg sangat berharga....

Apakah Buddha Gautama satu2nya pemimpin agama yg TIDAK PERNAH MARAH?
(Buddha Gautama = Gautama yg tercerahkan)...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] agama Budha
« Reply #87 on: 24 November 2008, 04:00:10 PM »
dear hope,

jika Anda sudah berkata paham mengenai aliran sungai itu, semestinya pertanyaan anda tidak akan muncul lagi

tapi biar ga penasaran, mari kita jawab secara tipitaka:

1. di Visuddhimagga XVIII, 36 dikatakan bhw batin dan fisik itu seperti org dan perahu
Batin tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada fisik
Fisik juga tidak bisa berdiri sendiri tanpa batin
Seperti orang dan perahu, yang saling membantu untuk mengarungi samudera

2. Pencapaian nibbana terjadi secara batin...... nah bagaimana jika itu bisa dilihat jika kita masih berasumsi ROH itu kekal?
Pun Nibbana disebut sebagai accinteya, alias tidak terjangkau oleh pikiran manusia biasa

Mungkin ini akan menjadi alasan bhw Buddhism tidaklah logis.... memberitahu sesuatu yg tidak bisa dibuktikan

Karena itulah, Buddha memberitahu bahwa ada Jalan utk mencapai Nibbana yaitu dengan menjalankan Jalan Mulia berunsur 8
Nah selanjutnya, apakah kita sudah menjalankannya?

3. Mengenai nyawa : kembali muncul "harus ada yg menyatukan" dan unsur2 itu sendiri dianggap sebagai hal2 yg eksis.
Itulah kenapa dalam Buddhism dikenal yg disebut Niyama.
Niyama adalah hukum kesesuaian.
Semua hal yg terjadi adalah kesesuaian.
Suhu global meningkat karena hasil dari prilaku manusia.....
Longsor terjadi karena hutan ditebangi, dan "pas" pada waktu itu, hujan lebat turun terus

Saya lahir di dunia ini, adalah sesuai dengan citta/pikiran saya pd wkt kehidupan lampau, yg pada waktu meninggal lalu menjadi pikiran pada waktu lahir, ditambah dengan janaka kamma (kamma pendorong kelahiran)
Pas pada waktu itu juga, bercampurlah unsur2 dimana dihidupkan oleh 1 unsur yg disebut Jivitindriya, yang "menghidupkan" fisik (rupa jivitindriya) dan batin (nama jivitindriya)

namun jgn jivitindriya dianggap sebagai "ROH" atau "JIWA" karena sesungguhnya tanpa unsur2 batin dan rupa lainnya, jivitndirya pun tidak akan berfungsi....

itu sebabnya kita kembali ke Visuddhimagga XVIII, 36 dimana dikatakan bhw batin dan fisik itu seperti org dan perahu dimana mereka saling membantu untuk mengarungi samudera (baca : kehidupan)

semoga konsep yg terlihat nyeleneh untuk paham anda, bisa sedikit menjelaskan betapa sebenarnya selalu ada kesesuaian dalam hidup kita
dan KITA-lah yg membuat kesesuaian itu...... berbuat kusala, langsung terjadi kesesuaian baru
berbuat akusala, langsung ada kesesuaian lagi....

demikianlah hukum kesesuaian / niyama bekerja......

semoga bisa bermanfaat bagi kita semua........
[at] Upasaka, Markosprawira dan bond; penjelasan Anda bertiga ini sangat bisa saya pahami. inilah yang saya maksud, kemukakan argumen dengan dasar. ini jauh bisa saya terima. point nya, Nibbana adalah keadaan batin bukan suatu tempat. selama ini saya salah persepsi. mengenai raga dan nyawa, saya juga sudah bisa pahami mengapa selama ini jadi debat kusir karena beda persepsi.
sebenarnya saya masih ada pertanyaan lanjutan,
tapi saya pikir saya simpan saja di dalam hati oleh karena peringatan dari Moderator :

dear hope,

jika Anda sudah berkata paham mengenai aliran sungai itu, semestinya pertanyaan anda tidak akan muncul lagi

jangan diartikan sikap saya ini karena saya marah, tapi harap dipahami bahwa saya masih bingung harus bersikap bagaimana menanggapi jalannya diskusi ini dari tuan rumah. bila saya tanyakan, saya dianggap belum paham dan nga mau membuka diri. bila nga saya tanyakan, saya dianggap sudah tahu. bila saya tidak menjawab pertanyaan rekan2, saya dianggap nga mau mengemukakan pendapat. bila saya jawab dengan dasar agama saya, saya dianggap mengintimidasi.
serba salah ... bagaimana sebaiknya teman2? apa yang harus saya lakukan?

dear hope,

sebelumnya saya minta maaf jika tulisan saya dianggap sebagai teguran.

Sejujurnya bhw sy hny coba menggambarkan kebingungan bhw anda menyebut "sudah mengerti" tapi tetap mempertanyakan hal yg sebenarnya sudah terkandung di dalam apa yg anda sebut sudah mengerti

semoga kebingungan saya ini bisa anda pahami  :-[

jika memang akan terus berdiskusi, saya sarankan untuk mengambil topik yg lebih "ringan"...... karena jgnkan anda yg berpegang pada ATTA, bahkan buddhist sendiri amat sangat bnyk yg terjebak pada paham yg aneh2.....

misal anda bisa mulai : Apa sih keunggulan buddhism dibanding agama saya?
mulai juga ceritakan mengapa anda lebih memilih K dibanding buddhism....

hal2 seperti itulah yg akan membuat org lain mengerti anda........

berbeda dengan anda yg saat ini lgsg bertanya topik yg berat, pun dari sudut pandang paham agama anda...... cobalah anda lihat jawaban rekan2 di depan......

semoga bisa bermanfaat bagi kita semua yah  _/\_


Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] agama Budha
« Reply #88 on: 24 November 2008, 04:03:11 PM »
Trims sebelumnya....
(semoga dgn pertanyaan ini.... reputasinya tidak meroket KEBAWAH).....


daripada takut reputasi meroket ke bawah,seharusnya anda takut sama agama anda dimana kalau sedikit aja membangkang,langsung dikirim ke neraka.


Trima kasih banyak atas nasehatnya yg sangat berharga....

Apakah Buddha Gautama satu2nya pemimpin agama yg TIDAK PERNAH MARAH?
(Buddha Gautama = Gautama yg tercerahkan)...


1. Buddhism bukan agama bro.........
2. Setahu saya, Buddha dan arahat sudah mencapai kondisi batin yang seimbang...... dimana Javana-nya pun sudah kiriya (fungsional)
Hal ini dicapai setelah beliau2 sudah menjalankan jalan utama berunsur 8.....

Nah apakah anda bisa menemukan paham lain yang juga menjalankan jalan utama berunsur 8?

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: [ask] agama Budha
« Reply #89 on: 24 November 2008, 04:12:59 PM »
Trims sebelumnya....
(semoga dgn pertanyaan ini.... reputasinya tidak meroket KEBAWAH).....


daripada takut reputasi meroket ke bawah,seharusnya anda takut sama agama anda dimana kalau sedikit aja membangkang,langsung dikirim ke neraka.


Trima kasih banyak atas nasehatnya yg sangat berharga....

Apakah Buddha Gautama satu2nya pemimpin agama yg TIDAK PERNAH MARAH?
(Buddha Gautama = Gautama yg tercerahkan)...


Sdr. johan3000 yg baik...

Sang Buddha dan orang yg sudah mencapai tingkat kesucian Arahat tidak akan pernah marah lagi.
Kalau Anda pernah membaca Tipitaka atau cerita Sang Buddha, dimana Beliau memakai kata2 yg 'agak galak' itu bukanlah wujud kemarahan-Nya. Itu hanyalah implementasi dari sikap tegas-Nya. Karena Sang Buddha itu selalu menggunakan kata2 yg efektif dan efisien, agar dapat mudah dipahami oleh si pendengar.


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [ask] agama Budha
« Reply #90 on: 26 November 2008, 01:28:33 PM »
Trims sebelumnya....
(semoga dgn pertanyaan ini.... reputasinya tidak meroket KEBAWAH).....


daripada takut reputasi meroket ke bawah,seharusnya anda takut sama agama anda dimana kalau sedikit aja membangkang,langsung dikirim ke neraka.


Trima kasih banyak atas nasehatnya yg sangat berharga....

Apakah Buddha Gautama satu2nya pemimpin agama yg TIDAK PERNAH MARAH?
(Buddha Gautama = Gautama yg tercerahkan)...


Sdr. johan3000 yg baik...

Sang Buddha dan orang yg sudah mencapai tingkat kesucian Arahat tidak akan pernah marah lagi.
Kalau Anda pernah membaca Tipitaka atau cerita Sang Buddha, dimana Beliau memakai kata2 yg 'agak galak' itu bukanlah wujud kemarahan-Nya. Itu hanyalah implementasi dari sikap tegas-Nya. Karena Sang Buddha itu selalu menggunakan kata2 yg efektif dan efisien, agar dapat mudah dipahami oleh si pendengar.


Ternyata posting upasaka mantep banget....

Boleh tau adakah kegunaan dari MARAH?
Apakah marah menunjukkan kekurangan pengontrolan diri?
Atau marah menunjukkan seseorang masih belum benar2 suci?

trims sebelumnya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: [ask] agama Budha
« Reply #91 on: 26 November 2008, 01:31:59 PM »
Trims sebelumnya....
(semoga dgn pertanyaan ini.... reputasinya tidak meroket KEBAWAH).....


daripada takut reputasi meroket ke bawah,seharusnya anda takut sama agama anda dimana kalau sedikit aja membangkang,langsung dikirim ke neraka.


Trima kasih banyak atas nasehatnya yg sangat berharga....

Apakah Buddha Gautama satu2nya pemimpin agama yg TIDAK PERNAH MARAH?
(Buddha Gautama = Gautama yg tercerahkan)...


1. Buddhism bukan agama bro.........
2. Setahu saya, Buddha dan arahat sudah mencapai kondisi batin yang seimbang...... dimana Javana-nya pun sudah kiriya (fungsional)
Hal ini dicapai setelah beliau2 sudah menjalankan jalan utama berunsur 8.....

Nah apakah anda bisa menemukan paham lain yang juga menjalankan jalan utama berunsur 8?

#1... ok... tapi biasanya org2 menganggap Buddha Gautama ada peminpin/pelopor ajaran Buddha.. (yg mungkin lebih tepat disebut GURU pencerahan?)

#2.. apakah org2 spt ibu Theresia menjalankan JUB8 ?

thanks!

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] agama Budha
« Reply #92 on: 27 November 2008, 09:13:51 AM »
Ternyata posting upasaka mantep banget....

Boleh tau adakah kegunaan dari MARAH?
Apakah marah menunjukkan kekurangan pengontrolan diri?
Atau marah menunjukkan seseorang masih belum benar2 suci?

trims sebelumnya...

dear johan,

mengenai MARAH, sepertinya sudah pernah kita bahas panjang lebar loh...... coba nanti anda ingat2 lagi yah.....

saya coba ringkas bhw MARAH adalah wujud dari dosa/penolakan, yg sebab paling banyak adalah krn kondisi tidak lagi sesuai dgn yg kita lekati/lobha

kita punya mobil digores? kita marah
kita punya kerjaan dicela? kita marah
bahkan di jalanan umum saja, kita disalip, kita juga marah loh  :))

semoga bisa dimengerti yah  _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ask] agama Budha
« Reply #93 on: 27 November 2008, 09:24:06 AM »
#1... ok... tapi biasanya org2 menganggap Buddha Gautama ada peminpin/pelopor ajaran Buddha.. (yg mungkin lebih tepat disebut GURU pencerahan?)

kebenaran umum, belum tentu kebenaran yg sesungguhnya loh........

dulu org2 menganut paham geosentris, apa itu kebenaran sesungguhnya?
sekarang mayoritas penduduk dunia, mempunyai paham samawi, apakah itu kebenaran sesungguhnya?

itu kenapa menjadi manusia dan menjadi buddhis, adalah 2 kesempatan yg sangat langka....... krn itu berarti bhw kita sudah mempunyai "modal" yg lebih baik dibanding mahluk2 lain

#2.. apakah org2 spt ibu Theresia menjalankan JUB8 ?

thanks!

silahkan bro 3r lihat sendiri berdasar kriteria di bawah :

Jalan Mulia Berunsur Delapan (Ariya Atthangiko Magga) terdiri dari:

Pengertian Benar (Sammã Ditthi)

Pengertian Benar adalah pengetahuan yang disertai dengan pengertian terhadap Empat Kesunyataan Mulia (dukkha, asal mula dukkha, lenyapnya dukkha, dan jalan untuk melenyapkan dukkha).

Pikiran Benar (Sammã Sankappa)

Pikiran Benar adalah pikiran yang bebas dari hawa nafsu (raga), kemauan buruk (byapada), kekejaman (vihimsa), dan semacamnya.

Ucapan Benar (Sammã Vãca)

Ucapan Benar adalah berusaha menahan diri dari berbohong (musãvãdã), memfitnah (pisunãvãcã), berucap kasar/caci maki (pharusavãcã), dan percakapan-percakapan yang tidak bermanfaat/pergunjingan (samphappalãpã).

Perbuatan Benar (Sammã Kammantã)

Perbuatan Benar adalah berusaha menahan diri dari pembunuhan, pencurian, perbuatan asusila, perkataan tidak benar, dan penggunaan cairan atau obat-obatan yang menimbulkan ketagihan dan melemahkan kesadaran.

Penghidupan Benar (Sammã Ãjiva)

Penghidupan Benar berarti menghindarkan diri dari bermata pencaharian yang menyebabkan kerugian atau penderitaan makhluk lain.
"Terdapat lima objek perdagangan yang seharusnya dihindari, yaitu: makhluk hidup, senjata, daging, minum-minuman keras, dan racun" (Anguttara Nikaya, III, 153).

Usaha Benar (Sammã Vãyama)

Usaha Benar dapat diwujudkan dalam empat bentuk tindakan, yaitu:
  • berusaha mencegah munculnya kejahatan baru
  • berusaha menghancurkan kejahatan yang sudah ada
  • berusaha mengembangkan kebaikan yang belum muncul
  • berusaha memajukan kebaikan yang telah ada.


Perhatian Benar (Sammã Sati)

Perhatian Benar dapat diwujudkan dalam empat bentuk tindakan, yaitu:
  • perhatian penuh terhadap badan jasmani (kãyãnupassanã)
  • perhatian penuh terhadap perasaan (vedanãnupassanã)
  • perhatian penuh terhadap pikiran (cittanupassanã)
  • perhatian penuh terhadap mental/batin (dhammanupassanã)

Keempat bentuk tindakan tersebut bisa disebut sebagai Vipassanã Bhãvanã.

Konsentrasi Benar (Sammã Samãdhi)

Konsentrasi Benar berarti pemusatan pikiran pada obyek yang tepat sehingga batin mencapai suatu keadaan yang lebih tinggi dan lebih dalam. Cara ini disebut dengan Samatha Bhãvanã.
Tingkatan-tingkatan konsentrasi dalam pemusatan pemikiran tersebut dapat digambarkan dalam empat proses pencapaian Jhana, yaitu:
  • Bebas dari nafsu-nafsu indria dan pikiran jahat, ia memasuki dan berdiam dalam Jhãna pertama, di mana vitakka (penempatan pikiran pada objek) dan vicãra (mempertahankan pikiran pada objek) masih ada, yang disertai dengan kegiuran dan kesenagan (piti dan sukha).
  • Dengan menghilangkan vitakka dan vicara, ia memasuki dan berdiam dalam Jhãna kedua, yang merupakan ketenangan batin, bebas dari vitakka dan vicãra, memiliki kegiuran (piti) dan kesenangan (sukha) yang timbul dari konsentrasi.
  • Dengan meninggalkan kegiuran, ia berdiam dalam ketenangan, penuh perhatian dan sadar, dan merasakan tubuhnya dalam keadaan senang. Dia masuk dan berdiam dalam Jhãna ketiga.
  • Dengan meninggalkan kesenangan dan kesedihan, dia memasuki dan berdiam dalam Jhãna keempat, keadaan yang benar-benar tenang dan penuh kesadaran di mana kesenangan dan kesedihan tidak dapat muncul dalam dirinya.
 

Nah dari sini kita bisa melihat apakah seseorang menjalankan Jalan Mulia Berunsur Delapan?  _/\_