ini saya Copas dari Bro Wang Tjhun Nen.....
Ijin Copas yach Guru.....
Kong Hu Cu, berasal dari kata Confusius, Nama seorang filsuf China (551-479 s.m)
Confusius adalah anak yang penuh cinta kasih.
Nama aslinya adalah Qiu, yang di ambil dari nama gunung Ni Qiu.
Nama Confusiusadalah titel atas kebaikannnya.
Kong Fu Zi yang berarti Tuan Kong, karena beliau bermarga Kong.
Sebutan itu di berikan kepadanya bertahun tahun kemudian dari 3000 muridnya.
Menurut legenda, ibunya sering bersembahyang di kuil kaki gunung Ni Qiu, terletak di timur laut distrik Qufu di negara LU.
Pada suatu malam setelah ibunya kembali dari sembahyang, dia bermimpi aneh, melihat kuda bertanduk satu yang sangat cantik, di sebut QILIN, sebuah lambang kepandaian, kebijaksanaan dan nasib baik, muncul dari tepi hutan, menggigit buku dari batu giok.
Binatang itu melemparkan buku itu di kakinya dan kembali kehutan.
Beberapa lama kemudian dia hamil, dan ketika bayinya lahir maka di namai QIU.
Qiu adalah anak ke dua, dan belau mempunyai 9 orang saudara perempuan dan seorang saudara laki laki.
Ayahnya adalah keturunan Ningrat dan tentara terkenal dari negara Lu.
Ayahnya meninggal ketika beliau berumur 3 tahun.
Confusius adalah seorang pemikir, tidak tertarik menjadi tenara seperti ayahnya, meskipun beliau tinginya hampir 2 meter.
Confusius tidak pernah mengenyam pendidikan formal, beliau adalah seorang yang OTODIDAK.
Pekerjaan pertama Confusius adalah sebagai penjaga lumbung seorang bangsawan setempat.
Beliau mulai mengajar ketika berusia hampir 30 tahundi waktu senggangnya.
Beliau tidak hanya mengajari pengetahuan dan keahlian, tapi juga mengajar cara mengasah pikiran dan memperleh integritas.
Pada waktu itu pendidkan hanya untuk para kaum bangsawan, tapi Confusisus tidak mengikuti monopoli pendidikan ini.
Bagi beliau pendidikan pendidikan harusnya tidak di batasi oleh perbedaan kelas, bahwa setiap orang untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendiikan.
Murid beliau yang terkenal adalah:
- Zilu, seorang yang sangat bersemangat, tanpa basa basi dan berani.
- Zigong, seorang yang pandai dan diplomatis, tampan dan stabil.
- Ran Qiu, seorang yang kompeten penuh perhitungan dan berani berdebat mengenai prinsip.
- Zeng Shen, seorang yang terkenal karena pengabdiannya.
- Yan Hui, seorang murid kesayang Confusius, yang berasal dari keluarga miskin tetapi rajin, dapat di andalkan dan pendiam.
Suatu ketika Zilu bertanya apakah dia harus segera mempraktekkan apa yang telah di pelajarinya, Confisius menyuruhnya untuk berkonsultasi dengan ayah dan saudara laki2na sebelum bertindak.
Tapi ketika Ran Qui menanyakan pertanyaan yang sama, Confusius menyuruhnya untuk segera melaksanakannya.
Salah seorang muridnya menjadi bingung dan bertanya mengapa ada perbedaan jawaban atas pertanyaan yang sama.
Confusius menjelaskan Ran Qui cenderung ragu, maka saya memaksanya.
Dan Zilu sangat antusias, maka saya meredamnya sedikit.
Sedikit kutipan ajaran Confusius:
Yang paling mulia adalah orang yang lahir dengan kebijaksanaan.
Berikutnya adalah mereka yang menjadi bijaksana melaui belajar.
Berikutnya adalah mereka yang mau belajar setelah megalami kesulitan hidup.
Yang paling buruk adalah mereka yang tidak mau mencoba untuk belajar.
Kamu harus belajar seakan akan kamu akan dapat menguasai apa yang telah kamu pelajari
Dan memegangnya seakan akan kamu takut kehilangannya.
Tetapi belajar tanpa berpikir adalah usaha yang sia sia
Dan berpikir tanpa belajar adalah berbahaya.
Tujuan utama Confusius adalah mendidik murid muridnya menjadi seorang pria sejati dengan pengetahuan dan moral yang berkualitas tinggi.
Ajaran Confusius berpusat disekitar kesempurnaan manusia, kebaikan hati, yang kualitas utamanya adalah sopan santun, toleransi, keyakinan, kerajinan, kebaikan, keberanian, kesetiaan, kebaktian pada orang tua.
Confusius juga mengemukakan bahwa tanpa pendidikan, cinta akan kebaikan mnjadi kebodohan, cinta akan keberanian dapat menjadi kecerobohan.
Tanpa pembelajaran, cinta akan kejujuran dapat mengarah menjadi mudah di tipu, cinta akan kebenaran mengarah pada kecerobohan, cinta akan kebijaksanaan dapat menjurus kepada generalisasi yang dangkal, dan cinta akan kesetiaan dapat menyebabkan seseorang menyakiti orang lain, yang terpenting adalah pembelajaran.
Sebenarnya cerita Confusius masih panjang dan menarik, tapi karena post ini sudah terlalu panjang, dan bagi yang membacanya pasti juga sudah bosan, saya langsung cerita ke hari hari terakhir Confusius saja.
Confusius menghabiskan seluruh sisa hidupnya untuk mengajarkan reformasi untuk menciptakan masyarakat lebih baik dengan didasari oleh kebajikan dan kebaikan.
Beliau mempunyai visi tentang negara yang ideal dimana penguasanya memberikan contoh tindakan yang benar bagi rakyat utuk di ikuti, dengan sejumlah pejabat terdidik untuk menuntun sang penguasa dalam memerintah.
Tapi belaiu menyadari bahwa dia telah gagal, untuk mencapai apa yang belaiu harapkan.
Kata beliau : "Saya tidak menyalahkan langit, saya tidak menyalahkan manusia"
"Semua yang saya coba lakukan adalah untuk pengetahuan sebaik mungkin dan saya memasang target yang tinggi, mungkin hanya langit yang dapat mengerti saya"
Tenggelam dalam kesedihannya, beliau menangis dan membuat sebuah lagu dan bernyanyi bagi dirinya sendiri :
Gunung Thai sudah runtuh,
Sebuah pilar telah jatuh,
Oh, seorang filsuf,
Seperti rumput, kamu sudah layu.
Ini adalah nyanyian terakhirnya, beliau meninggal tujuh hari kemudian setelah beliau menulis lagu itu pada usia 73 tahun.
Beliau dimakamkan d QUFU, Shandong.
Dikutip dari buku Kisah Kisah Kebijaksanaan China Klasik, karya Michael C. Tang, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
May all beings be happy
Om Mane Padme Hung