Terlepas dimana kita tinggal, sampah itu tetap mengikuti kita selama kita membawanya dan melihatnya adalah sesuatu yang berharga dan kita tidak mau terlepas darinya. Terlepas Apakah kita berada didalam hutan, berada di lingkungan yang kumuh dan rawan , bahkan pada saat di vihara ketika anda sedang membaca parita. Selama kita membawa sampah itu, maka dia akan mengikuti kemana kita pergi.
Jika katakan anda tinggal di lingkungan yang kumuh dan rawan dengan kejahatan, tetangga kiri anda misalnya adalah abg prostitusi yang cakep dan sexy bak mirip selebritis yang berumur 19 tahunan sedangkan tetangga kanan anda adalah pengedar narkoba.
Lantas karena lingkungan yang kotor inikah yang membuat anda menjadi kotor atau diri anda yang membuat anda kotor sendiri?
Sebenarnya yang membuat kita penuh dengan kotoran dan sampah itu bukan lingkungan kita, tetapi kita sendiri yang menimbun kotoran tersebut dalam batin kita sehingga membuat diri kita menjadi kotor karena kita tidak mendaur ulang kotoran, kita melihat kotoran tersebut sebagai ssesuatu yang bernilai dan berharga sehingga kita menjadi melekat pada kesenangan indrawi/fenomena.
Selama anda hanya belajar tinta di atas kertas tanpa berpraktek menjaga penuh kesadaran pada saat kini dan melihat segala hal adalah hanya fenomena muncul dan lenyap, segala hal adalah tidak tetap. Maka kita pasti akan melekat pada segala kotoran yang muncul dalam pikiran kita dan mengikuti kesenangan duniawi.
Jika misalnya anda kemudian pindah ke dalam hutan jauh dari keramaian, jauh dari prostitusi, Jika anda tetap membawa kotoran tersebut (berpraktek, tidak menjaga penuh kesadaran pada saat kini ) maka hanya tinggal masalah waktu kkotoran tersebut akan muncul dalam pikiran anda dan pikiran membayangkan pada gadis tetangga anda yang sexy di kota dan menjadi melekat pada kecantikannya, kemudian anda tidak mendaur pikiran kotor anda tetapi mengkuti maka anda menjadi nafsu, maka tetap saja batin anda menjadi kotor karenanya walaupun anda di tengah hutan.
Atau katakan jika anda tinggal di lingkungan yang bersih dan aman, tidak peduli anda berada dimanapun, selama anda membawa sampah itu, maka dia akan ikut kemana anda pergi. Katakan tetangga anda di lingkungan yang aman ini ada anak gadis yang cantik dan sexy, setiap pagi anda melihatnya jogding dengan pakaian ketat dan anda menjadi nafsu . Maka pikiran anda menjadi jorok dan batin anda menjadi kotor. Jika kemudian anda menyapa pada gadis tersbut, dan anda dibalas dengan kata kata hina " Gak Level nih yeeee", maka anda menjadi marah dan tersinggung, sehingga timbul dendam dalam pikiran anda dan ingin membalas gadis tersebut. Maka dikatakan mata anda melihat dengan hal external, anda tidak mendaur ulang kotoran tersebut, tetapi anda mengkomsumsi kotoran tersebut dalam pikiran anda, sehinggal output pikiran lain adalah kotoran. Kotoran menghasilkan kotoran lain sehingga anda menjadi kotor oleh fenomena hal tersebut.
Jadi intinya yang ingin saya sampaikan sebenarnya bukan pada masalah dimana anda tinggal dimana tetapi selalu menjaga pikiran kita tetap bersih dan suci. Jika kita selalu melihat keluar dan menyalahkan segala hal yang diluar dan tidak melihat kedalam batin dan pikiran, maka selama itu pula kita tetap membawa sampah tersebut.
Terlepas anda pindah atau tidak pindah, anda bisa mengambil keputusan sendiri. Jika anda tetap tinggal atau andan memutuskan anda pindah asalkan anda tidak membawa kotoran dalam pikiran. Asalkan anda berpraktek selalu menjaga penuh kesadaran pada kini, dan melihat segala fenomena adalah tidak tetap pada saat mereka muncul dan tidak mengkuti kesenangan duniawi.