//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sampah dan Pencerahan  (Read 77968 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #30 on: 06 June 2011, 11:44:18 AM »
_/\_
artikel yg sangat dekat dengan peristiwa sehari-hari...
dari tulisan bro djoe, aku menangkap 'sampah' adalah fleksibel terkait dengan 5 indria kita.

bro djoe, aku berada di kondisi yg kurang lebih bisa dibilang sebagai 'sampah' oleh beberapa pihak yg merasa dirugikan.
mengelola sampah butuh usaha ekstra... karena saat awal menerima sampah tersebut, pasti timbul pikiran-pikiran menolak, kebencian, dan rasa sakit hati.. apapun bentuk sampah itu...
dikata-katain dengan kata2 kasar dan dihadapan banyak orang, bukan lagi suatu pemandangan aneh di lingkunganku, padahal aku bukan orang lapangan.
reaksi pertama saat aku yg mengalami hal itu adalah perasaan benci dan sakit hati... karena tekanan yg berlanjut, perasaan itu berkembang menjadi penolakan terhadap apapun yg berhubungan dengan pihak tersebut.

dlm pandangan bro djoe atau pun teman2 DC lainnya, apakah seseorang itu perlu bertahan dalam kondisi sampah seperti itu dengan berusaha menumbuhkan teratai dari sampah, ataukan lebih baik keluar dari sampah agar tidak tertular sebagai sampah?
secara teori, pengendalian pikiran dan batin benar-benar diperlukan utk menghadapi hal seperti itu...
tp secara praktis, lebih baik menumbuhkan bunga teratai di lingkungan yg bersih dari sampah (yg lebih mendukung teratai tumbuh), ataukah berusaha mati-matian berada di lingkungan sampah dan mengolahnya?

sungguh sangat menarik anda mempunyai dua pilihan sementara banyak mahluk mungkin tidak mempunyai pilihan.

jadi anda bisa meninggalkan lingkungan tsb atau bertahan disana.

bila anda memilih pergi pasti kan apa tujuan anda karena tempat yang baik untuk tinggal adalah berkah utama hingga anda dapat melatih diri anda untuk mencapai nibbana.

bila anda memilih tinggal tanyakan pada diri anda mengapa anda tinggal dan untuk apa, pada sebagian orang mungkin mengangap ini sebagai latihan yang natural. tetapi dgn tetap tinggal mungkin anda dapat merubah kondisi sekitar menjadi kondisi yang baik hingga menjadi berkah utama bagi anda dan mahluk lain hingga mereka dapat melatih diri untuk mencapai nibbana. 

semuanya tergantung pilihan anda dan tentu nya setiap pilihan mengandung resiko masing2. harus diingat disini tidak ada benar dan salah dalam mengambil pilihan  harus di ingat pada masa mendatang.

Offline CandraWie

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 145
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #31 on: 06 June 2011, 02:54:06 PM »
......
bila anda memilih tinggal tanyakan pada diri anda mengapa anda tinggal dan untuk apa, pada sebagian orang mungkin mengangap ini sebagai latihan yang natural. tetapi dgn tetap tinggal mungkin anda dapat merubah kondisi sekitar menjadi kondisi yang baik hingga menjadi berkah utama bagi anda dan mahluk lain hingga mereka dapat melatih diri untuk mencapai nibbana. 

semuanya tergantung pilihan anda dan tentu nya setiap pilihan mengandung resiko masing2. harus diingat disini tidak ada benar dan salah dalam mengambil pilihan  harus di ingat pada masa mendatang.

bro diamond, thanks buat masukannya...
memang setiap keputusan punya sisi positif dan negatif, dan itu pun bersifat relatif.  di situ lah yg perlu perenungan... mungkin pencapaiannya tidak sampai ke 'nibbana' karena hal yg aku pertanyakan itu sangat erat dengan kehidupan awam...
dalam pekerjaan, lingkungan tempat tinggal, atau pun sebuah komunitas, pasti tidak lepas dari hal tersebut... karena pikiran dan batin blm terlatih dan masih liar, dipenuhi oleh LDM...
hanya saja yg dikuatirkan, secara lambat dan tidak aku sadari... aku terbiasa dan terpengaruh dengan keadaan sekitar...
..lebih baik melihat ke dalam cermin dan perbaiki yg ada daripada selalu melihat ke luar jendela dan mengeluhkan apa yg ada...

Offline Trick or Treat

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 28
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #32 on: 06 June 2011, 06:56:42 PM »
salam, saya mau tanya...
1. apa itu pencerahan? apakah itu seperti terbebas dari dimensi dan keterbatasan?
2. apakah pencerahan adalah titik kesempurnaan?
3. bisakah pencerahan itu rusak akibat perbuatan kita sendiri?
4. siapa sajakah yg dpt mencapai pencerahan? (apakah semua mahluk termasuk dewa?)
5. apakah perbuatan buruk kita, akan tetap terhitung dan terbawa dikehidupan selanjutnya?
+6. apakah pencerahan itu seperti suatu proses yg seketika juga lalu kita menghilang? atau tetap sama saja menjalani kehidupan namun tdk terikat roda kehudipan lagi?
+7. bagian mana dr diri kita yg mencapai pencerahan? tubuh atau yg mana?

terima kasih, (maap kl pertanyaannya krg berbobot  :) )
« Last Edit: 06 June 2011, 07:03:49 PM by Trick or Treat »

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #33 on: 06 June 2011, 08:12:32 PM »
salam, saya mau tanya...
1. apa itu pencerahan? apakah itu seperti terbebas dari dimensi dan keterbatasan?
2. apakah pencerahan adalah titik kesempurnaan?
3. bisakah pencerahan itu rusak akibat perbuatan kita sendiri?
4. siapa sajakah yg dpt mencapai pencerahan? (apakah semua mahluk termasuk dewa?)
5. apakah perbuatan buruk kita, akan tetap terhitung dan terbawa dikehidupan selanjutnya?
+6. apakah pencerahan itu seperti suatu proses yg seketika juga lalu kita menghilang? atau tetap sama saja menjalani kehidupan namun tdk terikat roda kehudipan lagi?
+7. bagian mana dr diri kita yg mencapai pencerahan? tubuh atau yg mana?

terima kasih, (maap kl pertanyaannya krg berbobot  :) )
Coba jawab ya... ;D

1. Pencerahan adalah memahami sepenuhnya realitas, terbebas dari konsep. Mungkin bisa diimajinasikan kalo orang yang telah tercerahkan meninggal, lepas dari dimensi ruang dan waktu  ;D
2. Pencerahan bisa saja dikatakan kesempurnaan (dalam term yang sesuai).
3. Tentu saja tidak, tapi bisa saja iya dalam pandangan orang lain, ketika melihat seseorang yang tercerahkan melakukan sesuatu yang dianggap suatu kesalahan.
4. Setau saya yang tidak dapat mencapai pencerahan adalah makhluk penghuni alam di bawah manusia dan penghuni alam brahma. Kenapa ? kalo penghuni alam di bawah manusia (peta, dll) kondisinya terlalu menderita sehingga sulit untuk dapat memahami Dhamma, sedangkan kalo brahma hidupnya terlalu nyaman sehingga sulit juga untuk memahami Dhamma.
5. Tiap perbuatan mempunyai karma jika disertai dengan kehendak (Cetana).
6. Kalo sudah tercerahkan tentu saja tetap menjalani hidup sama seperti manusia lain, yang membedakan tentu saja adalah bagaimana pandangannya terhadap kehidupan (konsep dan realitas)...
7. Pencerahan adalah pengetahuan, tentu saja tidak ada satu bagian tubuh pun yang yang mengalami pencerahan.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #34 on: 06 June 2011, 08:43:03 PM »
Coba jawab ya... ;D

1. Pencerahan adalah memahami sepenuhnya realitas, terbebas dari konsep. Mungkin bisa diimajinasikan kalo orang yang telah tercerahkan meninggal, lepas dari dimensi ruang dan waktu  ;D
2. Pencerahan bisa saja dikatakan kesempurnaan (dalam term yang sesuai).
3. Tentu saja tidak, tapi bisa saja iya dalam pandangan orang lain, ketika melihat seseorang yang tercerahkan melakukan sesuatu yang dianggap suatu kesalahan.
4. Setau saya yang tidak dapat mencapai pencerahan adalah makhluk penghuni alam di bawah manusia dan penghuni alam brahma. Kenapa ? kalo penghuni alam di bawah manusia (peta, dll) kondisinya terlalu menderita sehingga sulit untuk dapat memahami Dhamma, sedangkan kalo brahma hidupnya terlalu nyaman sehingga sulit juga untuk memahami Dhamma.
5. Tiap perbuatan mempunyai karma jika disertai dengan kehendak (Cetana).
6. Kalo sudah tercerahkan tentu saja tetap menjalani hidup sama seperti manusia lain, yang membedakan tentu saja adalah bagaimana pandangannya terhadap kehidupan (konsep dan realitas)...
7. Pencerahan adalah pengetahuan, tentu saja tidak ada satu bagian tubuh pun yang yang mengalami pencerahan.
sebaiknya tunggu master djoe dateng dan memberikan pencerahan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #35 on: 06 June 2011, 08:46:58 PM »
sebaiknya tunggu master djoe dateng dan memberikan pencerahan.

Ya ampun lupa  ^:)^

Offline Trick or Treat

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 28
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #36 on: 07 June 2011, 12:17:31 PM »
sebaiknya tunggu master djoe dateng dan memberikan pencerahan.

hehe.. di tunggu siapapun yg mau memberi pencerahan.. :)

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #37 on: 07 June 2011, 02:35:21 PM »
Master djoe yang tercerahkan, apakah ada yang salah dengan pertanyaan saya?
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan disini.
Kata kata merah itu berasal dari pikiran anda atau kata - kata saya.  Itu hayalan anda atau realita?

Saya ini hanyalah orang awam. Dan beginikah cara anda untuk membimbing orang awam?
Pikiran hayalan dan Ilusi yang lain lagi dari anda. Darimana anda tahu saya bukan orang awam?

Kalau anda bertanya kepada saya sebagai sesama orang awam cara membimbing orang awam, ada postingan yang bagus dari Ajahn Chah disini. http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20465.msg353126#msg353126.
Makanya jangan berprasangka pada saya kalau saya bilang anda buta bukan berarti saya master, Karena anda sibuk menikmati kotoran dan membuang kotoran (GIGO) di thread tersebut bersama lalat lalat lain sehingga tidak tahu disana ada artikel bagus dari master.

Saya lebih mudah belajar dari contoh langsung alias dharma hidup yang terjadi disekeliling kita dari pada lewat teori atau tinta diatas kertas.
Dari mana anda tahu lebih mudah???

Jika master djoe bisa menunjukkan kepada saya dengan menjawab pertanyaan itu. Saya bisa langsung praktek. Master tahu bahwa saya adalah orang buta, dan alangkah bagusnya jika yang tidak buta seperti master menunjukkan sedikit pencerahan pada orang yang buta seperti saya.

Berdasarkan postingan dan tulisan anda sebagai respon terhadap postingan saya, maka tidak susah bagi setiap orang untuk mengetahui anda buta atau mungkin penghayal. Karena itu batin anda tidak tahu anda sedang berilusi sehingga ilusi - ilusi diatas yang ada dipikiran anda memberi gagagasan kepada diri anda bahwa saya seorang master yang bisa menunjukkan sedikit pencerahan pada anda yang sedang berilusi sekarang anda buta.

Bro djoe, ada yang ingin saya tanyakan. Seandai-nya kejadian yang saya ceritakan dibawah ini terjadi pada diri anda,

1. Anda tinggal di suatu lingkungan yang mempunyai profesi maling, rampok, pelacur yang otomatis dengan keseharian-nya tidak lepas dari judi, mabuk-mabukkan dengan alkohol maupun obat-obatan. Dan anda mempunyai sepasang anak yang menjelang remaja. Apa yang anda lakukan kepada anak supaya mereka tidak terjerumus didalam pergaulan seperti itu?

Karena itu fantasi anda, kenapa bukan anda yang memberi tahu saya.

2. Dan ternyata pada suatu hari, rumah anda dimasuki perampok yang merampok harta anda. Dan memperkosa anak gadis anda didepan mata anda. Bagaimanakah cara faktor batin anda bekerja untuk tidak menganggap itu bukan suatu penderitaan?

Bagaimana dengan lingkungan yang penuh dengan kekotoran itu, anda menjadi bunga teratai yang cantik?
Karena itu fantasi anda dan pikiran anda, coba anda beritahu saya bagaimana kondisi perasaan dan batin anda saat diperkosa di depan mata orang tua anda atau anak anda atau suami anda atau didepan sekeluarga anda?

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #38 on: 07 June 2011, 03:00:23 PM »
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan disini.
Kata kata merah itu berasal dari pikiran anda atau kata - kata saya.  Itu hayalan anda atau realita?
Pikiran hayalan dan Ilusi yang lain lagi dari anda. Darimana anda tahu saya bukan orang awam?

Kalau anda bertanya kepada saya sebagai sesama orang awam cara membimbing orang awam, ada postingan yang bagus dari Ajahn Chah disini. http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20465.msg353126#msg353126.
Makanya jangan berprasangka pada saya kalau saya bilang anda buta bukan berarti saya master, Karena anda sibuk menikmati kotoran dan membuang kotoran (GIGO) di thread tersebut bersama lalat lalat lain sehingga tidak tahu disana ada artikel bagus dari master.
Dari mana anda tahu lebih mudah???

Berdasarkan postingan dan tulisan anda sebagai respon terhadap postingan saya, maka tidak susah bagi setiap orang untuk mengetahui anda buta atau mungkin penghayal. Karena itu batin anda tidak tahu anda sedang berilusi sehingga ilusi - ilusi diatas yang ada dipikiran anda memberi gagagasan kepada diri anda bahwa saya seorang master yang bisa menunjukkan sedikit pencerahan pada anda yang sedang berilusi sekarang anda buta.

Karena itu fantasi anda, kenapa bukan anda yang memberi tahu saya.
Karena itu fantasi anda dan pikiran anda, coba anda beritahu saya bagaimana kondisi perasaan dan batin anda saat diperkosa di depan mata orang tua anda atau anak anda atau suami anda atau didepan sekeluarga anda?

Jadi hayalan diatas yang keluar dari pikiran master djoe, maksudnya apa? Jika kotoran master yang mainin master sendiri tentu lebih mudah buat diterangkan artinya oleh master sendiri.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #39 on: 07 June 2011, 03:07:32 PM »
Terlepas dimana kita tinggal, sampah itu tetap mengikuti kita selama kita membawanya dan melihatnya adalah sesuatu yang berharga dan kita tidak mau terlepas darinya. Terlepas Apakah kita berada didalam hutan, berada di lingkungan yang kumuh dan rawan , bahkan pada saat di vihara ketika anda sedang membaca parita. Selama kita membawa sampah itu, maka dia akan mengikuti kemana kita pergi.

Jika katakan anda tinggal di lingkungan yang kumuh dan rawan dengan kejahatan, tetangga kiri anda misalnya adalah abg prostitusi yang cakep dan sexy bak mirip selebritis yang berumur 19 tahunan sedangkan  tetangga kanan anda adalah pengedar narkoba. 

Lantas karena lingkungan yang kotor inikah yang membuat anda menjadi kotor atau diri anda yang membuat anda kotor sendiri????

Sebenarnya yang membuat kita penuh dengan kotoran dan sampah itu bukan lingkungan kita, tetapi kita sendiri yang menimbun kotoran tersebut dalam batin kita sehingga membuat diri kita menjadi kotor karena kita tidak mendaur ulang kotoran, kita melihat kotoran tersebut sebagai ssesuatu yang bernilai dan berharga sehingga kita menjadi melekat pada kesenangan indrawi/fenomena.

Selama anda hanya belajar tinta di atas kertas tanpa berpraktek menjaga penuh kesadaran pada saat kini dan melihat segala hal adalah hanya fenomena muncul dan lenyap, segala hal adalah tidak tetap. Maka kita pasti akan melekat pada segala kotoran yang muncul dalam pikiran kita dan mengikuti kesenangan duniawi.

Jika misalnya anda kemudian pindah ke dalam hutan jauh dari keramaian, jauh dari prostitusi, Jika anda tetap membawa kotoran tersebut (berpraktek, tidak menjaga penuh kesadaran pada saat kini ) maka hanya tinggal masalah waktu kkotoran tersebut akan muncul dalam pikiran anda dan pikiran membayangkan pada gadis tetangga anda yang sexy di kota dan menjadi melekat pada kecantikannya, kemudian anda tidak mendaur pikiran kotor anda tetapi mengkuti maka anda menjadi nafsu, maka tetap saja batin anda menjadi kotor karenanya walaupun anda di tengah hutan.

Atau katakan jika anda tinggal di lingkungan yang bersih dan aman, tidak peduli anda berada dimanapun, selama anda membawa sampah itu, maka dia akan ikut kemana anda pergi. Katakan tetangga anda di lingkungan yang aman ini ada anak gadis yang cantik dan sexy, setiap pagi anda melihatnya jogding dengan pakaian ketat dan anda menjadi nafsu . Maka pikiran anda menjadi jorok dan batin anda menjadi kotor. Jika kemudian anda menyapa pada gadis tersbut, dan anda dibalas dengan kata kata hina " Gak Level nih yeeee", maka anda menjadi marah dan tersinggung, sehingga timbul dendam dalam pikiran anda dan ingin membalas gadis tersebut. Maka dikatakan mata anda melihat dengan hal external, anda tidak mendaur ulang kotoran tersebut, tetapi anda mengkomsumsi kotoran tersebut dalam pikiran anda, sehinggal output pikiran lain adalah kotoran. Kotoran menghasilkan kotoran lain sehingga anda menjadi kotor oleh fenomena hal tersebut.

Jadi intinya yang ingin saya sampaikan sebenarnya bukan pada masalah dimana anda tinggal dimana tetapi selalu menjaga pikiran kita tetap bersih dan suci. Jika kita selalu melihat keluar dan menyalahkan segala hal yang diluar dan tidak melihat kedalam batin dan pikiran, maka selama itu pula kita tetap membawa sampah tersebut.

Terlepas anda pindah atau tidak pindah, anda bisa mengambil keputusan sendiri. Jika anda tetap tinggal atau andan memutuskan anda pindah asalkan anda tidak membawa kotoran dalam pikiran. Asalkan anda berpraktek selalu menjaga penuh kesadaran pada kini, dan melihat segala fenomena adalah tidak tetap pada saat mereka muncul dan tidak mengkuti kesenangan duniawi.

Offline Blacquejacque

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 229
  • Reputasi: 7
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #40 on: 07 June 2011, 03:09:54 PM »
Jika katakan anda tinggal di lingkungan yang kumuh dan rawan dengan kejahatan, tetangga kiri anda misalnya adalah abg prostitusi yang cakep dan sexy bak mirip selebritis yang berumur 19 tahunan sedangkan  tetangga kanan anda adalah pengedar narkoba. 

Jika benar demikian, maka saya tidak akan aktif di forum saat ini. Saya akan PDKT dengan ABG tersebut  ;D

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #41 on: 07 June 2011, 03:15:47 PM »
baru tau nih ada abg prostitusi sexy 19 tahun dengan pengedar narkoba di sebut lingkungan kotor, kumuh? darimanakah pandangan ini? dari sang lalat kah? =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))

Quote from: djoe
Sebenarnya yang membuat kita penuh dengan kotoran dan sampah itu bukan lingkungan kita, tetapi kita sendiri yang menimbun kotoran tersebut dalam batin kita sehingga membuat diri kita menjadi kotor karena kita tidak mendaur ulang kotoran, kita melihat kotoran tersebut sebagai ssesuatu yang bernilai dan berharga sehingga kita menjadi melekat pada kesenangan indrawi/fenomena.
wah master djoe menilai kotoran tapi merasa tidak menilai kotoran =))

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline djoe

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 892
  • Reputasi: -13
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #42 on: 07 June 2011, 03:17:52 PM »
_/\_
artikel yg sangat dekat dengan peristiwa sehari-hari...
dari tulisan bro djoe, aku menangkap 'sampah' adalah fleksibel terkait dengan 5 indria kita.

bro djoe, aku berada di kondisi yg kurang lebih bisa dibilang sebagai 'sampah' oleh beberapa pihak yg merasa dirugikan.
mengelola sampah butuh usaha ekstra... karena saat awal menerima sampah tersebut, pasti timbul pikiran-pikiran menolak, kebencian, dan rasa sakit hati.. apapun bentuk sampah itu...
dikata-katain dengan kata2 kasar dan dihadapan banyak orang, bukan lagi suatu pemandangan aneh di lingkunganku, padahal aku bukan orang lapangan.
reaksi pertama saat aku yg mengalami hal itu adalah perasaan benci dan sakit hati... karena tekanan yg berlanjut, perasaan itu berkembang menjadi penolakan terhadap apapun yg berhubungan dengan pihak tersebut.

dlm pandangan bro djoe atau pun teman2 DC lainnya, apakah seseorang itu perlu bertahan dalam kondisi sampah seperti itu dengan berusaha menumbuhkan teratai dari sampah, ataukan lebih baik keluar dari sampah agar tidak tertular sebagai sampah?
secara teori, pengendalian pikiran dan batin benar-benar diperlukan utk menghadapi hal seperti itu...
tp secara praktis, lebih baik menumbuhkan bunga teratai di lingkungan yg bersih dari sampah (yg lebih mendukung teratai tumbuh), ataukah berusaha mati-matian berada di lingkungan sampah dan mengolahnya?

Bro Candra, saya berbicara dalam konteks praktek, dalam konteks melihat kedalam batin dan pikiran, karena segala hal external pasti bermuara pada batin dan pikiran kita. Jadi konsentrasi praktek kita seharusnya pada batin dan pikiran. Bro harus bijak jika lingkungan tempat tinggal bro tidak layak untuk ditinggal keluarga. Bro sendiri lebih tahu kondisi tersebut. Bukan berarti kita harus tetap tinggal disitu hanya untuk berpraktek.

Karena kita sendiri sudah punya cukup stok sampah untuk berpraktek walau tanpa lingkungan yang kotor tersebut, yaitu batin dan pikiran kita. Jadi kita tidak harus takut kekeurangan sampah untuk mendaur ulang sampah dengan tetap bertahan tinggal di lingkungna tersebut.



Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #43 on: 07 June 2011, 03:20:02 PM »
Terlepas dimana kita tinggal, sampah itu tetap mengikuti kita selama kita membawanya dan melihatnya adalah sesuatu yang berharga dan kita tidak mau terlepas darinya. Terlepas Apakah kita berada didalam hutan, berada di lingkungan yang kumuh dan rawan , bahkan pada saat di vihara ketika anda sedang membaca parita. Selama kita membawa sampah itu, maka dia akan mengikuti kemana kita pergi.

Jika katakan anda tinggal di lingkungan yang kumuh dan rawan dengan kejahatan, tetangga kiri anda misalnya adalah abg prostitusi yang cakep dan sexy bak mirip selebritis yang berumur 19 tahunan sedangkan  tetangga kanan anda adalah pengedar narkoba. 

Lantas karena lingkungan yang kotor inikah yang membuat anda menjadi kotor atau diri anda yang membuat anda kotor sendiri????

Sebenarnya yang membuat kita penuh dengan kotoran dan sampah itu bukan lingkungan kita, tetapi kita sendiri yang menimbun kotoran tersebut dalam batin kita sehingga membuat diri kita menjadi kotor karena kita tidak mendaur ulang kotoran, kita melihat kotoran tersebut sebagai ssesuatu yang bernilai dan berharga sehingga kita menjadi melekat pada kesenangan indrawi/fenomena.

Selama anda hanya belajar tinta di atas kertas tanpa berpraktek menjaga penuh kesadaran pada saat kini dan melihat segala hal adalah hanya fenomena muncul dan lenyap, segala hal adalah tidak tetap. Maka kita pasti akan melekat pada segala kotoran yang muncul dalam pikiran kita dan mengikuti kesenangan duniawi.

Jika misalnya anda kemudian pindah ke dalam hutan jauh dari keramaian, jauh dari prostitusi, Jika anda tetap membawa kotoran tersebut (berpraktek, tidak menjaga penuh kesadaran pada saat kini ) maka hanya tinggal masalah waktu kkotoran tersebut akan muncul dalam pikiran anda dan pikiran membayangkan pada gadis tetangga anda yang sexy di kota dan menjadi melekat pada kecantikannya, kemudian anda tidak mendaur pikiran kotor anda tetapi mengkuti maka anda menjadi nafsu, maka tetap saja batin anda menjadi kotor karenanya walaupun anda di tengah hutan.

Atau katakan jika anda tinggal di lingkungan yang bersih dan aman, tidak peduli anda berada dimanapun, selama anda membawa sampah itu, maka dia akan ikut kemana anda pergi. Katakan tetangga anda di lingkungan yang aman ini ada anak gadis yang cantik dan sexy, setiap pagi anda melihatnya jogding dengan pakaian ketat dan anda menjadi nafsu . Maka pikiran anda menjadi jorok dan batin anda menjadi kotor. Jika kemudian anda menyapa pada gadis tersbut, dan anda dibalas dengan kata kata hina " Gak Level nih yeeee", maka anda menjadi marah dan tersinggung, sehingga timbul dendam dalam pikiran anda dan ingin membalas gadis tersebut. Maka dikatakan mata anda melihat dengan hal external, anda tidak mendaur ulang kotoran tersebut, tetapi anda mengkomsumsi kotoran tersebut dalam pikiran anda, sehinggal output pikiran lain adalah kotoran. Kotoran menghasilkan kotoran lain sehingga anda menjadi kotor oleh fenomena hal tersebut.

Jadi intinya yang ingin saya sampaikan sebenarnya bukan pada masalah dimana anda tinggal dimana tetapi selalu menjaga pikiran kita tetap bersih dan suci. Jika kita selalu melihat keluar dan menyalahkan segala hal yang diluar dan tidak melihat kedalam batin dan pikiran, maka selama itu pula kita tetap membawa sampah tersebut.

Terlepas anda pindah atau tidak pindah, anda bisa mengambil keputusan sendiri. Jika anda tetap tinggal atau andan memutuskan anda pindah asalkan anda tidak membawa kotoran dalam pikiran. Asalkan anda berpraktek selalu menjaga penuh kesadaran pada kini, dan melihat segala fenomena adalah tidak tetap pada saat mereka muncul dan tidak mengkuti kesenangan duniawi.

Apakah yang anda berikan ini hasil dari membaca diatas kertas yang sekarang anda bagikan atau hasil dari praktek anda?
Dan bagaimana cara anda mempraktekkan-nya? Disaat anda mengetik, atau disaat bersama istri apa yang anda lakukan?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Sampah dan Pencerahan
« Reply #44 on: 07 June 2011, 03:41:32 PM »
 :lotus:

 _/\_

*** mesem mesem aja dah
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

 

anything