//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tentang sila ke 3  (Read 1939 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Viriya_Nanda

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Tentang sila ke 3
« on: 11 May 2015, 01:11:57 AM »
Namo Buddhaya,
Saya punya adik yang sekarang masih SD, pada saat menjelaskan tentang Pancasila Buddhist, saya kebingungan pada saat menjelaskan sila ke 3, karena yang saya tau dari sila tersebut hanyalah yang berhubungan dengan  seksual, kalau boleh saya tahu apa sih sebenarnya penjelasan lengkap dari sila tersebut? bagaimana menjelaskannya kepada anak anak? terima kasih.
Baik..? Buruk..? Siapa yang tahu ..?

Offline lautan

  • Betet Resurrected
  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: -6
  • Gender: Male
Re: Tentang sila ke 3
« Reply #1 on: 11 May 2015, 05:30:48 AM »
Namo Buddhaya,
Saya punya adik yang sekarang masih SD, pada saat menjelaskan tentang Pancasila Buddhist, saya kebingungan pada saat menjelaskan sila ke 3, karena yang saya tau dari sila tersebut hanyalah yang berhubungan dengan  seksual, kalau boleh saya tahu apa sih sebenarnya penjelasan lengkap dari sila tersebut? bagaimana menjelaskannya kepada anak anak? terima kasih.

dimasa lalu, orang mandi di sungai bersama sama.yg pria di satu tempat, wanita di tempat lain.
anak anak mengikuti orangtuanya berdasarkan jenis kelamin. krn sama, maka tidak timbul
pertanyaan yg menyulitkan orang tua.
mengapa begini mengapa begitu.inilah kesusilaan yg dijaga sbg budaya hidup

jaman berubah, banyak budaya yg ditinggalkan.laki dan anak perempuan mandi bersama.
kolam renang, banyak "pemandangan" asoy.
jauhi saja , hindari saja hal demikian.

kebijakan bagi anak yg belum dewasa u hal ini adalah penghindaran.
kmd teguran, jika ada pelanggaran.terus demikian spy tdk biasa.
jangan sampai hal yg salah dianggap benar.

krn itu anak anak bocah tdk boleh main main upasaka.
sekalipun upasaka tisarana.jika sampai terjadi, kmd ada pelanggaran
spt kasus susila, orangtuanya yg menanggung akibat pelanggaran itu.

cukup ajarkan baca patria saja, sekolah minggu, gurau dan canda.





« Last Edit: 11 May 2015, 05:44:47 AM by lautan »

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Tentang sila ke 3
« Reply #2 on: 12 May 2015, 02:37:19 PM »
Namo Buddhaya,
Saya punya adik yang sekarang masih SD, pada saat menjelaskan tentang Pancasila Buddhist, saya kebingungan pada saat menjelaskan sila ke 3, karena yang saya tau dari sila tersebut hanyalah yang berhubungan dengan  seksual, kalau boleh saya tahu apa sih sebenarnya penjelasan lengkap dari sila tersebut? bagaimana menjelaskannya kepada anak anak? terima kasih.

Sila ke-3 berbunyi: Saya bertekad melatih diri untuk tidak melakukan pemenuhan nafsu/kenikmatan seksual (sensual, Pali: kama) dengan cara yang salah (micchacara), guna mencapai samadi. Sering disingkat : tidak melakukan perbuatan asusila.

Untuk tingkat SD mungkin cara menjelaskannya dengan cara umum, yaitu sila ke-3 dikaitkan dengan bagaimana melakukan hubungan pertalian persaudaraan, pertemanan yang baik dengan teman atau orang yang berlawanan jenis. Misalnya menanamkan rasa setia dengan teman, jujur, dll. Kemudian menanamkan perilaku sopan, etika dengan tidak menyentuh khususnya bagian-bagian tertentu pada tubuh lawan jenis, dsb.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Tentang sila ke 3
« Reply #3 on: 12 May 2015, 02:39:51 PM »
Namo Buddhaya,
Saya punya adik yang sekarang masih SD, pada saat menjelaskan tentang Pancasila Buddhist, saya kebingungan pada saat menjelaskan sila ke 3, karena yang saya tau dari sila tersebut hanyalah yang berhubungan dengan  seksual, kalau boleh saya tahu apa sih sebenarnya penjelasan lengkap dari sila tersebut? bagaimana menjelaskannya kepada anak anak? terima kasih.

jelaskan bahwa seseorang yang sudah punya ikatan pernikahan, tidak boleh lagi berpaling ke wanita lain bila itu laki2 dan bila wanita tidak boleh lagi ke laki2 lain, contoh nya ortu anda. (yang gampang aja) :)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

 

anything