[at] Bro Kain
Mereka (Sang Buddha, Bharadvaja dan Vasettha) memang ada di alam manusia, tapi belum berarti 'alam ini' = alam manusia. Kata 'alam ini' tdk menyiratkan bahwa penghuninya pd masa itu adalah manusia. Kita berbagi alam ini bukan hanya dng sesama manusia saja bukan? Bbrp dugati bhumi dan bbrp sugati bhumi pun ada di 'alam ini' dan mungkin pula bbrp alam Brahma pun ada di 'alam ini' dengan dimensi yg berbeda.
Dr bbrp sumber Sutta yg berbeda dan tulisan para scholar mengenai Buddhisme, kita dpt melihat bahwa setelah kehancuran alam semesta ini, saat itu, makhluk2 biasanya terlahir kembali di alam Brahma Abhassara (Brahmajala Sutta). Berarti kehancuran alam semesta tdk terjadi hingga 31 alam kehidupan, tetapi bersifat partial saja (mungkin sebatas sampai alam Brahma Appamanasubha yg dibawah alam Brahma Abhassara saja). dan setelah kekuatan yg mendukung kehidupannya di alam tsb habis, mereka pun terlahir kembali dan biasanya cenderung jatuh ke alam yg lebih rendah.
Perpindahan alam kelahiran berarti identik dng perpindahan bentuk kelahiran, setuju bukan? Bentuk kelahiran ada bbrp dan tentunya ada kelahiran secara spontan yg terjadi pada makhluk alam rendah dan alam tinggi. Ingat cerita Brahma Baka di Brahma-nimantanika Sutta yg bahkan tidak menyadari kelahiran kembalinya dari alam Brahma Abhassara yg lebih tinggi ke yg lebih rendah, saking 'spontan'nya.
Saya tidak terlalu improvisasi yang rumit-rumit. Kebetulan Buddha selalu menjelaskan dengan jelas jika seseorang pindah alam kelahiran.
Jadi ketika misalnya Buddha bercerita dalam Brahmajala Sutta bagaimana seseorang bisa memeluk pandangan semi-eternalisme, Buddha mengatakan dengan jelas perpindahan alamnya. Dari Abhassara, meninggal dari alam sana, terlahir di alam Brahma di bawahnya menjadi Maha-Brahma. Kemudian sebagian pengikutnya meninggal dari alam sana, dan terlahir di sini. Di sini, mereka mengembangkan meditasi, dst.
Dalam Aganna Sutta, Buddha hanya menyebutkan 1 kali perpindahan alam. Selanjutnya tidak disebutkan lagi kematian di alam satu, dan terlahir di alam lain, hanya menjelaskan perubahan kondisi yang akhirnya sampai pada pembentukan kasta dengan segala profesinya, yang kita tahu dengan pasti adalah karakteristik alam manusia.
Selain dari itu, Brahma Abhassara adalah mahluk dengan tubuh yang sama, dan pencerapan berbeda. Diversifikasi fisiologis mahluk alam Abhassara adalah tidak mungkin. Sedangkan alam Brahma di bawahnya, adalah mahluk dengan tubuh berbeda, namun pencerapannya sama. Dengan demikian, tidak dimungkinkan adanya diversifikasi berdasarkan gender (pria/wanita). Lalu apakah mereka terjatuh ke alam deva? Tidak juga. Di alam deva, gender juga terpisah dengan jelas, sedangkan dikatakan setelah terlahir di "alam sini", belum ada pria/wanita.
Jadi kembali lagi, itulah tafsiran saya bahwa "alam ini" adalah alam manusia.